Page 1
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 1/26
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada proses penambangan bawah tanah terdapat bermacam-macam
cara untuk membuat lubang bukaan atau terowongan. Salah satunya adalah
dengan cara peledakan.Peledakan pada pembuatan terowongan adalah
pekerjaan melepas dan memecah batuan dengan menggunakan bahan peledaksehingga didapatkan bentuk yang diinginkan dengan ukuran material yang
mudah diangkut dan dibuang dengan peralatan yang tersedia atau peledakan
pada proses penambangan pada tambang bawah tanah dilakukan untuk
melepaskan bijih dari batuan induknya ataupun untuk memperkecil ukurannya
untuk memudahkan pengangkutan kepermukaan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Dengan dilakukannya praktikum tentang peledakan bawah tanah ini agar
dapat mengetahui dan memahami bagaimana peledakan pada tambang bawah
tanah ini dilakukan, serta metode yang digunakan dalam peledakan bawah
tanah.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini adalah
• Mengetahui dan memahami peledakan pada tambang bawah tanah.
• Mengetahui dan memahami metode yang digunakan dalam peledakan
tambang bawah tanah.
• Mengetahui dan memahami hal – hal yang diperlukan dalam melakukan
peledakan tambang bawah tanah.
1
Page 2
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 2/26
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Peledakan Ta!ang Ba"a# Tana#
Peledakan pada tambang bawah tanah berbeda dengan peledakan pada
tembang terbuka, perbedaannya yaitu pada peledakan tambang terbuka
dilakukan dengan dua atau lebih arah bidang bebas sedangkan pada peledakan
tambang bawah tanah hanya mempunyai satu arah bidang bebas. erdapatperbedaan antara teknik peledakan pada sistem penambangan terbuka dengan
sistem penambangan bawah tanah, perbedaan itu disebabkan oleh beberapa
!aktor seperti luas area, "olume hasil ledakan, suplai udara segar, dan
keselamatan kerja.
Ta!el 2.1$akt%r &ang Me!edakan P%la Pe!%ran
d' Ta!ang Ter!uka dan Ta!ang Ba"a# Tana#
#aktor ambang bawah tanah ambang terbuka
$uas area
erbatas, sesuai dimensi
bukaan luasnya dipengaruhi
oleh kestabilan bukaan tersebut
$ebih luas karena terdapat di
permukaan bumi dan dapat
memilih area yang cocok
%olume hasilpeledakan
erbatas karena dibatasi luas
permukaan bukaan, diameter
mata bor dan kedalaman
pengeboran
$ebih besar bisa mencapai
ratusan ribu meter kubik per
peledakan, sehingga dapat
direncanakan target yang besar
Suplai udarasegar
ergantung pada system
"entilasi yang baik
idak bermasalah karena
dilakukan pada udara terbuka
&eselamatankerja
&ritis, diakibatkan oleh ruang
yang terbatas, guguran batu
dari atap , tempat penyelamatan
diri terbatas
'elati"e lebih aman karena
seluruh pekerjaan dilakukan
pada area terbuka
2
Page 3
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 3/26
3
(al-hal yang perlu diperhatikan dalam peledakan tambang bawah tanah
yaitu)
• Pemilihan bahan peledak.
• Metode dan teknik yang digunakan.
• Pengendalian peledak terkait dengan keselamatan dan kondisi
lingkungan.
• Asap dan uap hasil peledakan yang mengandung gas-gas berbahaya.
Mengingat dalam proses peledakan tambang bawah tanah membutuhkan
biaya yang besar dan resiko keselamatan kerja dan lingkingan yang tinggi, maka
hendaknya proses peledakan peledakan dilakukan dengan e!ekti! dan see!isien
mungkin dengan memperhatikan keselamatan kerja dan lingkungan.
2.2 Pe'l'#an Ba#an Peledak Pada Ta!ang Ba"a# Tana#Pada dasarnya bahan peledak *e+plosi"e terdiri dari campuran tiga
bahan yaitu )
• at kimia yang mudah bereaksi, yang ber!ungsi debagai bahan peledak
dasar *e+plosi"e base, misalnya itrogliserin */, rinitrotiliene *,
0thylene glycoldinitrate,dan lain-lain.
• 1ksidator, yang ber!ungsi memberikan oksigen, misalnya &2l13, a2l13,
a13, dan sebagainya
• at penyerap4tambahan misalnya serbuk kayu, serbuk batubara, dan lain-
lain.5erdasarkan kecepatan perambatan reaksinya, bahan peledak dapat
dibagi menjadi )6. Low Explosive, ciri-cirinya adalah )
• &ecepatan perambatan reaksinya rendah
• idak seluruhnya bahan yang ada berubah dari phase padat menjadi
!ase gas sehingga menimbulkan tekanan dan temperatur yang tinggi.• (anya menghasilkan proses pembakaran yang relati! lambat
*de!lagrasi dan tidak menghasilkan getaran gelombang.7. High Explosive, ciri-cirinya adalah )
• &ecepatan perambatan reaksinya relati! lebih cepat dari low
explosive.
• Semua bahan peledak berubah menjadi phase gas.
• Menghasilkan peoses propagasi yaitu mengembangbiakan daripada
gelombang getaran melalui bahan yang diikuti dengan reaksi kimia
yang menyediakan energi untuk kelanjutan propagasi secara stabil.
Page 4
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 4/26
4
Penggunaan bahan peledak didalam tambang bawah tanah harus
diperhatikan !aktor-!aktor )
6. Si!at dari bahan Peledak• Api peledaknya kecil
• Peledakan berlangsung cepat
• emperatur peledakan relati"e rendah
• idak menghasilkan gas beracun
7. Disesuaikan dengan material yang diledakkan3. Particular set dari standar blasting *15 dan 5'8. 5esarnya biaya
Macam bahan peledak yang digunakan untuk pembuatan terowongan
dan proses penambangan pada tambang bawah tanah yaitu )
6. 5lasting agent, yaitu bahan peledak yang merupakan suatu campuran kimiawiatau komposisi kimia dari bahan-bahan yang tak mengandung itrogliserin dan
hanya dapat diledakkan oleh 9(igh strength ecplosi"e primer:. Si!at-si!atnya yang
mengentungkan adalah lebih aman dalam !aktor pengangkuta karena tidak
mengandung itrogliserin, tidak membuat rasa pusing akibat baunya, dapat
dipaket dalam satu tabung metal sehingga tahan terhadap air dan harganya lebih
murah.7. Permissible 0+plosi"e, yaitu bahan peledak yang khusus dipakai pada tambang
bawah tanah, misalnya tambang batubara. 5ahan peledak ini tidak mengandung
gas-gas beracun, mengandung ;<-=<> Amonium itrate dan ?-6@>
itrogliserin. Syarat-syarat untuk permissible e+plosi"e adalah )
• Api peledakannya kecil dan peledakan berlangsung cepat
• emperatur peledakan relati! rendah
• idak menghasilkan gas-gas beracun.
3. ater gels *slurries, yaitu campuran o+idiBer seperti sodium nitrat dan
ammonium nitrat, bahan bakar sebagai sensitiBer dan air kurang lebih 6@>.
ater gels sangat cocok digunakan pada tambang bawah tanah oleh karena
ketahanannya terhadap air. &elebihan lain water gels adalah)
• idak meledak bila dibanting ataupun diledakkan secara tiba-tiba.
• idak meledak bila dipanaskan ataupun dibakar tetapi akan
mengeluarkan asap dengan tekanan tinggi.
• Setelah ledakan uap atau asap ledakannya lebih sedikit bila
dibandingkan dengan A#1 atau Dinamit.@. Dinamit, terdiri dari granular dinamit, semi gelatin dan gelatir dinamit.
2.( Met%de Peledakan D'dala Ter%"%nganPeledakan didalam terowongan selalu dimulai dengan satu atau lebih
peledakan pemula untuk menciptakan satu gua atau bolongan pada permukaan
Page 5
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 5/26
5
terowongan yang akan ditembus. /ua atau bolongan ini disebut Cut yang
ber!ungsi sebagai bidang bebas terhadap paledakan berikutnya. Cut ini
kemudian diperbesar dengan peledakan dua atau lebih susunan lubang tembak
easer . Peledakan berikutnya atau yang terakhir adalah peledakan lubang
trimmer yang menentukan bentuk dari terowongan.0!isiensi peledakan didalam terowongan sangat tergantung pada sukses
tidaknya peledakan cut. 2ut dapat dibuat melalui beberapa pola lubang tembak.
ama-nama pola ini disebut sesuai dengan jenis cut yang dibentuk. Dalam
memilih tipe cut yang sesuai maka pertimbangan harus didasarkan atas )
• &ondisi batuan yang akan ditembus.
•
5entuk dan ukuran terowongan.• &emajuan yang ditargetkan, yaitu besar kemajuan setiap ronde
peledakan yang ditentukan oleh kedalaman daripada cut.
2.(.1 P%la Lu!ang Te!ak
Cenis-jenis pola lubang tembak yang sering dan pernah dipakai pada
peledakan didalam terowongan yaitu)1. Drag Cut
Pola ini sesuai dipakai pada batuan yang mempunyai struktur bidang
perlapisan, misalnya batuan serpih. $ubang cut dibuat menyudut terhadap
bidang perlapisan pada bidang tegak lurus, sehingga batuan akan terbongkar
menurut bidang perlapisan. cut ini cocok untuk terowongan berukuran kecil *lebar
6,@-7m dimana kemajuan yang besar tidak terlalu penting.2. Fan Cut
Pada Fan Cut lubang tembaknya dibuat menyudut dan berada pada
bidang mendatar. Setelah cut diledakkan maka batuan yang ada diantara dua
baris lubang cut akan terbongkar. Selanjutnya lubang-lubang easer dan trimmer
akan memperbesar bukaan cut sampai kepada bentuk geometri daripada
terowongan. Cut ini cocok dipakai pada batuan yang berstruktur berlapis-lapis.3. %-2ut
%-2ut sering dipakai dalam peledakan didalam terowongan. $ubang
tembak pada pola ini diatur sedemikian rupa sehingga tiap dua lubang
membentuk %. Sebuah Cut dapat terdiri dari dua atau tiga pasang %, masing-
masing pada posisi horiBontal. $ubang-lubang tembak pada cut biasanya dibuat
membentuk sudut ;<o terhadap permukaan terowongan. Dengan demikian
panjang kemajuan tergantung pada lebar daripada terowongan karena panjang
batang bor terbatas pada lebar tersebut. Satu atau dua buah lubang tembak
Page 6
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 6/26
6
yang lebih pendek disebut burster dan dapat dibuat ditengah cut untuk
memperbaiki hasil !ragmentasi.
4. Pyrami Cut Pyrami Cut terdiri dari 8 buah lubang tembak yang saling bertemu pada
satu titik ditengah terowongan. Pada batuan yang keras banyaknya lubang cut
ditambah hingga menjadi ; buah.@. !urn Cut
Pola ini berbeda dengan cut yang lain. Perbedaannya yaitu pada cut lain
lubang cut membentuk sudut satu sama lain sedang dalam "urn cut lubang cut
dibuat sejajar satu sama lain dan tegak lurus terhadap permukaan terowongan.
Pada pola ini beberapa lubang cut tidak diisi dengan bahan peledak yang
ber!ungsi sebagai bidang bebas terhadap lubang cut yang diisi dengan bahan
peledak. $ubang cut yang kosong dapat lebih dari satu dan ukurannya lebih
besar dari lubang cut yang diisi. &euntungan dari pada "urn cut adalah )
• &emajuan tidak lagi tergantung pada lebar terowongan karena semua
lubang dibuat sejajar dengan sumbu terowongan.
• Proses pemboran menjadi lebih mudah.
$ubang easer dibuat mengelilingi cut untuk memperbesar bukaan cut
sehingga lubang trimmer dapat membuat bentuk daripada terowongan. ntuk
terowongan berukuran biasa, satu ronde peledakan terdiri dari sekitar 8< buah
lubang tembak dimana setiap lubang tembak membuat bukaan seluas sekitar
<,7@-<,@ m7.5anyaknya lubang easer serta penempatannya tergantung kepada pola
lubang cut . Pada pola "urn cut penempatan lubang easer tidak boleh terlalu
dekat pada cut untuk menghindari terjadinya ledakan premature daripada lubang
easer . Disarankan untuk menempatkan lubang easer antara 3<-@< cm dari cut.$ubang trimmer pada akhirnya akan membuat bentuk dari terowongan.
5anyak dan posisi daripada lubang trimmer tergantung daripada ukuranterowongan, kekerasan batuan, dan !ragmentasi yang disesuaikan dengan
sistem pemuatan.
2.) Perimeter Blasting Perimeter !lasting adalah proses peledakan yang dilaksanakan dengan
sangat hati-hati. ntuk mendapatkan permukaan akhir lubang bukaan yang tepat
dan kondisi batuan disekitar lubang tersebut tidak mengalami kerusakan.
Maksud dari perimeter blasting tidak hanya untuk memperoleh permukaan
Page 7
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 7/26
7
bukaan yang rata tetapi juga untuk menjaga agar daerah disekitar permukaan
tidak mengalami keretakan dan kerusakan selama bukaan tersebut digunakan.
Perimeter !lasting berguna untuk )• Membuat rata permukaan terowongan
• Membuat agar permukaan terowongan lebih stabil
• Mengurangi over "rea#
• Mengurangi pemakaian beton
• Mengurangi retakan dan masuknya aur tanah kedalam terowongan.
Dikenal dua teknik untuk pelaksanaan perimeter "lasting yaitu)
• Pre$splitting
• %mooth "lasting
Dasar kedua teknik tersebut adalah pada pengisian bahan peledak
dengan diameter yang lebih kecil dari diameter lubang tembak sehingga bahan
peledak tidak langsung bersentuhan dengan dinding lubang tembak atau disebut
dengan istilah ecouple charge. $ubang-lubang ini dibuat pada kontur akhir
terowongan yang direncanakan dan diledakkan secara bersama-sama.
Perbedaan pre$spliting dan smooth "lasting adalah pada peledakan daripada
lubang-lubang kontur ini. Pada pre$splitting lubang kontur diledakkan sebelum
peledakan utama sedangkan pada smooth "lasting lubang kontur diledakkan
setelah peledakan utama. Perbedaan lain adalah dalam hal jarak lubang tembak
*spacing dimana pada presplitting lubang kontur lebih rapat letaknya satu sama
lain. Pada pre$splitting jarak lubang kontur biasanya antara =-67 kali diameter
lubang dan jarak antara lubang tembak dengan bidang bebas *burden adalah
tak terterhingga. &onsentrasi isian bahan peledak *dalam kg per meter pada
pre$splitting dan smooth "lasting adalah sama.%mooth "lasting telah dikembangkan dan diteliti di Swedia tahun 6E@<
dan tahun 6E;<-an. Aplikasi dari metoda ini, yaitu dapat dugunakan pada
penggalian sur&ace dan unergroun . Metoda ini diman!aatkan dalam countur
"lasting *dalam tambang bawah tanah digunakan untuk meledakkan wall and
roo! holes yang bertujuan untuk memperhalus permukaan hasil peledakan.
Dalam pelaksanaan metoda smooth "lasting ini, untuk mendapatkan hasil yang
baik maka ratio S45 sebaiknya <.=. Artinya burden sebaiknya lebih besar dari
pada spasinya.5ahan peledak baru telah dikembangkan untuk keperluan smooth
blasting yang mempunyai diameter e+plosi"e kecil dengan %1D rendah dan
relati! menghasilkan gas yang rendah, telah dicoba dan hasilnya sangat baik.
5ahan peledak tersebut adalah 'urit , yaitu sebuah nitroglycerin sebagai isian
Page 8
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 8/26
8
dasar yang mengandung kieselguhr. /urit tersedia dalam ukuran 66, 6? dan 77
mm cartridges yang disesuaikan dengan aplikasi di lapangan. Seperti yang telah
dikatakan sebelumya, smooth "lasting dilaksanakan dengan spesial bahan
peledak dengan spasi yang lebih dekat.
2.* Pengaanan Se!elu PeledakanSebelum pekerjaan peledakan dilakukan, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu )
• Melakukan kontrol keadaan disekeliling daerah yang akan diledakkan untuk
menghindari hal-hal yang bakal terjadi diluar perhitungan.
• Sebelum dimulai pekerjaan mempersiapkan primer4 bahan peledak dan
mengisinya kelubang bor, maka terlebih dahulu semua jalan masuk ditempat
peledakan harus pada jarak yang cukup jauh dipasang tanda-tanda perhatian
yang menyolok mata dan dimengerti, juga ditempat aman pada jalan masuk
tersebut tidak ditempatkan penjaga.
• Pekerja4 orang-orang serta peralatan yang ada ditempat yang akan diledakkan
harus segera diamankan.
• 5ila tempat peledakan yang akan diledakkan itu terletak sedemikian dekat dari
tempat kerja lain, dimana akibat dari peledakan itu dapat membahayakan, maka
petugas peledakan wajib memberitahukan kepada karyawan-karyawan yang ada
ditempat kerja tersebut supaya menyingkir ditempat perlindungan yang aman
pada saat pelaksanaan peledakan.
• ntuk pemegang blasting machine harus memperhitungkan arah angin 4
"entilasi, dan tempat berlindung terhadap kejatuhan benda atau batuan
khususnya dari batuan atap.2.*.1 Pengaanan Sesuda# Peledakan
Sesudah peledakan, maka yang harus dilakukan adalah )
• idak memperkenankan seorangpun memasuki tempat yang sudah diledakkan
dalam jangka waktu 3< menit
• Setelah melampaui batas waktu tersebut maka juru ledak harus terlebih dahulu
memeriksa dan membuktikan bahwa daerah tersebut sudah bebas dari pengaruh
gas-gas yang berbahaya, mis!ire dan batu-batu menggantung dari hasil
peledakan, sebelum mengijinkan pekerja lain memasuki tempat kerja tersebut.
• Pada lubang ledak yang mis!ire harus diberi tanda dengan menutup lubang ledak
tersebut dengan sumbat4 tongkat kayu yang dapat dilihat dengan jelas dan tidak
dibenarkan mengorek keluar material stemming lubang ledak tersebut.
Page 9
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 9/26
9
• saha untuk menangani lubang ledak yang mis!ire diusahakan mengeluarkan
stemming dengan alat kompressor udara telanan tunggi atau memakai air,
setelah keluar sebagian besar stemmingnya maka dipasang primer baru
kemudian diledakkan. Semua usaha ini harus dibawah pengawasan terus-
menerus dari ahli berdasarkan intruksi tertulis dari &epala eknik ambang.
Page 10
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 10/26
BAB III
TU+AS DAN PEMBAHASAN
(.1 Tugas
6. Suatu evelopment tambang bawah tanah dengan "lasting untuk
membuat cross cut sepanjang 7@ m, dimana ukuran a"utment dengan
tinggi 6< m dengan lebar ?,@ m. Panjang alat bor 3 m, persen kemajuan
E<>. Cenis bahan peledak yang digunakan untuk cut hole dan &loor holeadalah ynamex dengan diameter 3= mm, sedangkan untuk meledakkan
wall dan roo& digunakan emulate 6@< in paper cartrige berdiameter 37
mm.
• (itung dan gambarkan geometri peledakannya dengan skala 6)@<
• (itung total bahan peledak untuk menyelesaikan cross cut tersebut
dan berapa kali harus dilakukan peledakan.
• 5erapa ukuran !ragmentasi batuannya.
7. Suatu evelopment tambang bawah tanah melakukan pembuatan cross
cut sepanjang 3< m, dengan kedalaman lubang ledak tiap peledakkan
3,@ m dan asumsi persen kemajuan E7>. Cenis bahan peledak yang
digunakan untuk cut hole dan &loor hole adalah emulate 6@< in paper
cartrige dengan diameter 8< mm, sedangkan untuk meledakkan wall dan
roo& digunakan emulate 6@< in paper cartrige berdiameter 33 mm.
• (itung dan gambarkan geometri peledakannya dengan skala 6)@<
• (itung total bahan peledak untuk menyelesaikan cross cut tersebut,
jika ukuran abutment tinggi 8m dan lebar =m.
• 5erapa ukuran !ragmentasi batuannya, dan berapa kali harus
dilakukan peledakan.
10
Page 11
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 11/26
11
(.2 Pe!a#asan
6. Diketahui ) Cross Cut F 7@ m
inggi F 6< m
lebar F ?,@ m
Panjang Alat 5or F 3 m
&emajuan F E< > + 3 F 7,? m
Ditanya )
Gotal dan %peci&ic Charge F ...... H
Penyelesaian )
• SIuare J
A6 F 6,@ K D F 6,@ K ?; mm F 668 mm F <,668 m
6 F A √ 2 F 66@ √ 2 F 6;7,;3@ mm F <,6;3 m
Steaming *h< F A F <,668 m G F Jc *( – h< F <,7E *3 – <,668 F <,=8 &g
• SIuare JJ
56 F 6 F <,6;3 m A7 F 6,@ K 6 F 6,@ K <,6;3 m F <,78@ m
7 F 6,@ K 6√ 2 F <,78@ √ 2 F <,38@= m
Steaming *h< F <,@ K 5 F <,@ K <,6;3 m F <,<=6@ m
G F Jc *( – h< F <,6E *3 – <,<=6@ F <,@@@ &g• SIuare JJJ
57 F 7 F <,38@= m A3 F 6,@ K 7 F 6,@ K <,38@= m F <,@6=? m
3 F 6,@ K 7√ 2 F <,@6=? √ 2 F <,?38 m
Steaming *h< F <,@ K 5 F <,@ K <,38@= F <,6?7E m G F Jc *( – h< F <,86 *3 – <,6?7E F 6,6@E &g
• SIuare J%
53 F 3 F <,?38 m A8 F 6,@ K 3 F 6,@ K <,?38 m F 6,6<6 m
8 F 6,@ K 3√ 2 F 6,6<6 √ 2 F 6,@@? m
Steaming *h< F <,@ K 5 F <,@ K <,?38 m F <,3;? m G F Jc *( – h< F <,=@ *3 – <,3;? F 7,73=6 &g
• Cumlah Peledakan F PanjangCrossCut
KemajuanTerowongan F25m
2,7m F E,7@
F 6< kali.
A. Peng's'an Lu!ang Ledak ,ada Cut HolesJb F 6,8 kg4m
hb F 643 . (
Page 12
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 12/26
12
F 643 . 3F 6m
Gb F Jb . hbF 6,8 . 6F 6,8 kg
Jc F <,@ . JbF <,@ . 6,8F <,? kg4m
ho F <,@ . 5F <,@ . 6F <,@ m
hc F ( – hb – hoF 3 – 6 – <,@F 6,@ m
Gc F Jc . hcF <,? . 6,@F 6,<@ kg
Gtotal F Gb L GcF 6,8 L 6,<@F 6,8@ kg
B. Pert#'tungan +e%etr' Peledakan
$l%%r
5urden F 6 . 5
- 6 . 6- 6 m
⇒
Spacing F 6,6 . 5F 6,6 . 6F 6,6 m
⇒ Stemming F <,7 . 5
F <,7 . 6F <,7 m
⇒ (eight 5ottom 2harge
F 643 . (F 643 . 3F 6 m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6,8 kg4m
2olumn F 6,< . Jb
F 6,< . 6,8
F 6,8 kg4m
all
5urden F <,E . 5
- <,E . <,@@- <,?;E@ m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
Page 13
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 13/26
13
F 6,6 . <,=@@F <,E8<@ m
⇒ Stemming F <,@ . 5F <,@ . <,=@@F <,87?@ m
⇒ (eight 5ottom 2harge
F 64; . (F 64; . 3F <,@ m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F <,E@ kg4m
2olumn F <,3 . Jb
F <,3 . <,E@
F <,7=@ kg4m
R%%/
5urden F <,E . 5
- <,E . <,@@- <,?;E@ m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . <,=@@F <,E8<@ m
⇒ Stemming F <,@ . 5F <,@ . <,=@@F <,87?@ m
⇒ (eight 5ottom 2harge
F 64; . (F 64; . 3F <,@ m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F <,E@ kg4m
2olumn F <,3 . Jb
F <,3 . <,E@
F <,7=@ kg4m
St%,'ng U,"ards H%les
5urden F 6 . 5
- 6 . 6- 6 m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . 6F 6,6 m
⇒ Stemming F <,@ . 5
Page 14
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 14/26
14
F <,@ . 6F <,@ m
⇒ (eight 5ottom 2hargeF 643 . (F 643 . 3F 6 m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6,8 kg4m
2olumn F <,@ . Jb
F <,@ . 6,8
F <,? kg4m
St%,'ng H%r'0%ntal H%les
5urden F 6 . 5
- 6 . 6- 6 m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . 6F 6,6 m
⇒ Stemming F <,@ . 5
F <,@ . 6F <,@ m
⇒ (eight 5ottom 2hargeF 643 . (F 643 . 3F 6 m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6,8 kg4m
2olumn F <,@ . Jb
F <,@ . 6,8
F <,? kg4m
St%,'ng D%"n"ards H%les
5urden F 6 . 5
- 6 . 6- 6 m
⇒ Spacing F 6,7 . 5
F 6,7 . 6F 6,7 m
⇒ Stemming F <,@ . 5
F <,@ . 6F <,@ m
⇒ (eight 5ottom 2harge
Page 15
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 15/26
15
F 643 . (F 643 . 3
F 6 m⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6,8 kg4m
2olumn F <,@ . Jb
F <,@ . 6,8
F <,? kg4m
. Per#'tungan ula# Ba#an Peledak
Floor Holes
Bottom Charge
Jb F 6,8 &g4mhb F 643 ( F 643 K 3 m F 6 mGb F Jb K (b F 6,8 &g4m K 6 m F 6,8 &g
Column Charge
Jc F <,@ K Jb F <,@ K 6,8 &g4m F <,? &g4mh< F <,7 K 5 F <,7 K 6 m F <,7 mhc F ( - (b - h< F 3 m – 6 m – <,7 m F 6,= mGc F Jc K hc F <,? &g4m K <,7 m F <,68 &gGot F Gb L Gc F 6,8 &g L <,68 &g F6,@8 &g
Wall Holes
Bottom ChargeJb F <,E@ &g4mhb F 64; ( F 64; K 3 m F <,@ mGb F Jb K (b F <,E@ &g4m K <,@ m F <,8?@ &g
Column Charge
Jc F <,8 K Jb F <,8 K <,E@ &g4m F <,3= &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K <,=@@ m F <,87?@ mhc F ( - hb - h< F 3 m – <,@ m – <,87?@ m F 7,<?7@ mGc F Jc K hc F <,3= &g4m K 7,<?7@ m F <,?=?@@ &gGot F Gb L Gc F <,8?@ &g L <,?=?@@ &g F 6,7;7@@ &g
Roof Holes
Bottom ChargeJb F <,E@ &g4mhb F 64; ( F 64; K 3 m F <,@ mGb F Jb K (b F <,E@ &g4m K <,@ m F <,8?@ &g
Column Charge
Jc F <,3 K Jb F <,3 K <,E@ &g4m F <,7=@ &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K <,=@@ m F <,87?@ mhc F ( - hb - h< F 3 m – <,@ m – <,87?@ m F 7,<?7@ mGc F Jc K hc F <,7=@ &g4m K 7,<?7@ m F <,@E<;; &gGot F Gb L Gc F <,8?@ &g L <,@E<; &g F 6,<;@;; &g
Stoping Upwards and Horizontally Holes
Bottom Charge
Jb F 6,8 &g4m
Page 16
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 16/26
16
hb F 643 ( F 643 K 3 m F 6 mGb F Jb K (b F 6,8 &g4m K 6 m F 6,8 &g
Column ChargeJc F <,@ K Jb F <,@ K 6,8 &g4m F <,? &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K 6 m F <,@ mhc F ( - (b - h< F 3 m – 6 m – <,@ m F 6,@ mGc F Jc K hc F <,? &g4m K 6,@ m F 6,<@ &gGot F Gb L Gc F 6,8 &g L 6,<@ &g F6,8@ &g
Stoping Downwards Holes
Bottom Charge
Jb F 6,8 &g4mhb F 643 ( F 643 K 3 m F 6 mGb F Jb K (b F 6,8 &g4m K 6 m F 6,8 &g
Column Charge
Jc F <,@ K Jb F <,@ K 6,8 &g4m F <,? &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K 6 m F <,@ mhc F ( - (b - h< F 3 m – 6 m – <,@ m F 6,@ mGc F Jc K hc F <,? &g4m K 6,@ m F 6,<@ &gGot F Gb L Gc F 6,8 &g L 6,<@ &g F6,8@ &g
D. Per#'tungan Speifi Charge dan $ragentas'%peci&ic Charge *S2 F
Berat Handak ( kg)
Volume Batuan yang Terbebaskan ( m3)
5erat (andak F G SIuare 6 <,=8 + 8 F 3,3; kgG SIuare 7 <,@@@ + 8 F 7,77 kgG SIuare 3 6,6@E + 8 F 8,;3; kgG SIuare 8 6,6<6 + 8 F 8,8<8 kgG 'oo! (oles 6,<;@;; + 6= F 6E,6=6== kgG #loor (oles 6,@8 + ? F 6<,?= kgG all (oles 6,7;7@@ + 6= F 77,?7@E kgG Stoping
pwards
and
(oriBontal
6,8@ + 3E F @;,@@ kg
G Stoping
Downwards
6,8@ + 6@ F 76,?@ kg
G otal 68@,;<??= kg%olume 6 F Panjang + $ebar + &emajuan
F 6< m + ?,@ m + 7,? mF 7<7,@ m3
%olume 7 F *3,68 + r 7 + &emajuan47F *3,68 + 3,?@7 + 7,?47F @E,;867 m3
%olume otal F 7<7,@ L @E,;867F 7;7,6867 m3
Page 17
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 17/26
17
%peci&ic Charge *S2 F
145,6077 kg
262,1412 m3 F <,@; &g4 m3
#ragmentasi F1
2,5
3
− ( 0,56−0,5
0,6−0,5 )!( 1
2,5
3
−1
3
3
)F <,<8?=7 m3
&ebutuhan (andak untuk cross cut 7@ mF 5erat otal (andak + Cumlah PeledakanF 68@,;<??= + 6<
F 68@;,<??= kg
F 6,8; ton
7. Diketahui ) Cross Cut F 3< m
inggi F 8 m
lebar F = m
Panjang Alat 5or F 3,@ m
&emajuan F E7 > + 3,@ F 3,77 m
Ditanya )
Gotal dan %peci&ic Charge F ...... H
Penyelesaian )
• SIuare J
A6 F 6,@ K D F 6,@ K 6<7 mm F 6@3 mm F <,6@3 m
6 F A √ 2 F 6@< √ 2 F 767,63 mm F <,76763 m
Steaming *h< F A F <,6@3 m G F Jc *( – h< F <,3 *3,@ – <,6@3 F 6,<<8 &g
• SIuare JJ
56 F 6 F <,76763 m A7 F 6,@ K 6 F 6,@ K <,76763 m F <,36=7 m
7 F 6,@ K 6√ 2 F <,36=7 √ 2 F <,8@ m
Steaming *h< F <,@ K 5 F <,@ K <,76763 m F <,6<;6 m G F Jc *( – h< F <,73 *3,@ – <,6<;6 F <,?=6 &g
• SIuare JJJ
57 F 7 F <,8@ m A3 F 6,@ K 7 F 6,@ K <,8@ m F <,;?@ m
3 F 6,@ K 7√ 2 F <,;?@ √ 2 F <,E@8; m
Steaming *h< F <,@ K 5 F <,@ K <,8@ m F <,77@ m G F Jc *( – h< F <,@6 *3,@ – <,77@ F 6,;?<3 &g
• SIuare J%
53 F 3 F <,E@8; m A8 F 6,@ K 3 F 6,@ K <,E@8; m F 6,836E m
Page 18
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 18/26
18
8 F 6,@ K 3√ 2 F 6,836E √ 2 F 7,<7@ m
Steaming *h< F <,@ K 5 F <,@ K <,E@8; m F <,8??3 m G F Jc *( – h< F 6,6 *3,@ – <,8??3 F 3,37@ &g
• Cumlah Peledakan F"an#ang $ross $ut
%ema#uan Tero&ongan F30 m
3,22 m F
E,3 F 6< kaliA. Peng's'an Lu!ang Ledak ,ada Cut Holes
Jb F 6,@ kg4mhb F 643 . (
F 643 . 3,@F 6,6? m
Gb F Jb . hbF 6,@ . 6,6?F 6,?@@ kg
Jc F <,@ . JbF <,@ . 6,@F 7,7@ kg4m
ho F <,@ . 5F <,@ . 6,<7F <,@6 m
hc F ( – hb – hoF 3,@ – 6,6? – <,@6F 6,=7 m
Gc F Jc . hcF 7,7@ . 6,=7F 8,<E@ kg
Gtotal F Gb L GcF 6,?@@ L 8,<E@F @,=@ kg
B. Pert#'tungan +e%etr' Peledakan
$l%%r
5urden F 6 . 5
- 6 . 6,<7- 6,<7 m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . 6,<7F 6,677 m
⇒ Stemming F <,7 . 5
F <,7 . 6,<7F <,7<8 m
⇒ (eight 5ottom 2harge
F 643 . (F 643 . 3,@F 6,6;? m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
Page 19
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 19/26
19
F 6,@ kg4m
2olumn F 6,< . Jb
F 6,< . 6,@
F 6,@ kg4m
all
5urden F <,E . 5
- <,E . <,==@- <,?E? m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . <,==@F <,E?8 m
⇒ Stemming F <,@ . 5
F <,@ . <,==@F <,883 m
⇒ (eight 5ottom 2harge
F 64; . (F 64; . 3,@F <,@=3 m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6 kg4m
2olumn F <,3 . JbF <,3 . 6
F <,3 kg4m
R%%/
5urden F <,E . 5
- <,E . <,==@- <,?E? m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . <,==@F <,E?8 m
⇒ Stemming F <,@ . 5F <,@ . <,==@F <,883 m
⇒ (eight 5ottom 2harge
F 64; . (F 64; . 3,@F <,@=3 m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6 kg4m
2olumn F 6,< . Jb
Page 20
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 20/26
20
F 6,< . 6
F 6 kg4m
St%,'ng U,"ards H%les
5urden F 6 . 5
- 6 . 6,<7- 6,<7 m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . 6,<7F 6,677 m
⇒ Stemming F <,@ . 5
F <,@ . 6,<7F <,@6 m
⇒
(eight 5ottom 2hargeF 643 . (F 643 . 3,@F 6,6;? m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6,@ kg4m
2olumn F <,@ . Jb
F <,@ . 6,@
F <,?@ kg4m St%,'ng H%r'0%ntal H%les
5urden F 6 . 5
- 6 . 6,<7- 6,<7 m
⇒ Spacing F 6,6 . 5
F 6,6 . 6,<7F 6,677 m
⇒ Stemming F <,@ . 5
F <,@ . 6,<7F <,@6 m
⇒ (eight 5ottom 2hargeF 643 . (F 643 . 3,@F 6,6;? m
⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6,@ kg4m
2olumn F <,@ . Jb
F <,@ . 6,@
F <,?@ kg4m
Page 21
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 21/26
21
St%,'ng D%"n"ards H%les
5urden F 6 . 5
- 6 . 6,<7- 6,<7 m
⇒ Spacing F 6,7 . 5
F 6,7 . 6,<7F 6,778 m
⇒ Stemming F <,@ . 5
F <,@ . 6,<7F <,@6 m
⇒ (eight 5ottom 2harge
F 643 . (F 643 . 3,@
F 6,6;? m⇒ 2hange 2oncentration
5ottom F Jb
F 6,@ kg4m
2olumn F <,@ . Jb
F <,@ . 6,@
F <,?@ kg4m
. Per#'tungan ula# Ba#an Peledak
Floor Holes
Bottom Charge
Jb F 6,@ &g4mhb F 643 ( F 643 K 3,@ m F 6,6;? mGb F Jb K (b F 6,@ &g4m K 6,6;? m F 6,?@<@ &g
Column Charge
Jc F <,@ K Jb F <,@ K 6,@ &g4m F <,?@ &g4mh< F <,7 K 5 F <,7 K 6,<7 m F <,7<8 mhc F ( - (b - h< F 3,@ m – 6,6;? m – <,7<8 m F6,=73 mGc F Jc K hc F <,?@ &g4m K 6,=73 m F 6,3;?7@ &gGot F Gb L Gc F 6,?@<@ &g L 6,3;?7@ &g F3,66?= &g
Wall Holes
Bottom ChargeJb F 6 &g4mhb F 64; ( F 64; K 3,@ m F <,@=3 mGb F Jb K (b F 6 &g4m K <,@=3 m F <,@=3 &g
Column Charge
Jc F <,8 K Jb F <,8 K 6 &g4m F <,8 &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K <,==@ m F <,887@ mhc F( - hb - h< F 3,@ m - <,@=3 m - <,887@ m F7,8?8@mGc F Jc K hc F <,8 &g4m K 7,8?8@ m F <,E=E= &gGot F Gb L Gc F <,@=3 &g L <,E=E= &g F 6,@?7= &g
Roof Holes
Bottom Charge
Page 22
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 22/26
22
Jb F 6 &g4mhb F 64; ( F 64; K 3,@ m F <,@=3 m
Gb F Jb K (b F 6 &g4m K <,@=3 m F <,@=3 &g Column Charge
Jc F <,3 K Jb F <,3 K 6 &g4m F <,3 &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K <,==@ m F <,887@ mhc F( - hb - h< F 3,@ m - <,@=3 m - <,887@ m F7,8?8@mGc F Jc K hc F <,3 &g4m K 7,8?8@ m F <,?873@ &gGot F Gb L Gc F <,@=3 &g L <,?873@ &g F 6,37@8 &g
Stoping Upwards and Horizontally Holes
Bottom Charge
Jb F 6 &g4mhb F 643 ( F 643 K 3,@ m F 6,6;? mGb F Jb K (b F 6 &g4m K 6,6;? m F 6,6;? &g
Column Charge
Jc F <,@ K Jb F <,@ K 6 &g4m F <,@ &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K 6,<7 m F <,@6 mhc F ( - (b - h< F 3,@ m – 6,6;? m – <,@6 m F 6,=73 mGc F Jc K hc F <,@ &g4m K 6,=73 m F <,E66@ &gGot F Gb L Gc F 6,6;? &g L <,E66@ &g F 7,<?=@ &g
Stoping Downwards Holes
Bottom Charge
Jb F 6 &g4mhb F 643 ( F 643 K 3,@ m F 6,6;? mGb F Jb K (b F 6 &g4m K 6,6;? m F 6,6;? &g
Column ChargeJc F <,@ K Jb F <,@ K 6 &g4m F <,@ &g4mh< F <,@ K 5 F <,@ K 6,<7 m F <,@6 mhc F ( - (b - h< F 3,@ m – 6,6;? m – <,@6 m F 6,=73 mGc F Jc K hc F <,@ &g4m K 6,=73 m F <,E66@ &gGot F Gb L Gc F 6,6;? &g L <,E66@ &g F 7,<?=@ &g
D. Per#'tungan Speifi Charge dan $ragentas'%peci&ic Charge *S2 F
Berat Handak ( kg)
Volume Batuan yang Terbebaskan ( m3)
5erat (andak F G SIuare 6 6,<86 + 8 F 8,<6;8 kgG SIuare 7 <,?=6 + 8 F 3,678 kgG SIuare 3 6,;?<3 + 8 F ;,;=67 kgG SIuare 8 3,37@ + 8 F 63,3 kgG 'oo! (oles 6,37@8 + 67 F 6=,?<;= kgG #loor (oles 3,66?= + ; F 67,@=78 kgG all (oles 6,@?7= + = F 6@,E<8= kgG Stoping
pwards
and
7,<?=@ + 7< F 86,@? kg
Page 23
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 23/26
23
(oriBontalG Stoping
Downwards
7,<?=@ + @ F 6<,3E7@ kg
G otal 66;,7;=6 kg%olume 6 F Panjang + $ebar + &emajuan
F 8 m + = m + 3,77 mF 6<3,<8 m3
%olume 7 F *3,68 + r 7 + &emajuan47F *3,68 + 87 + 3,7747F =<,E7? m3
%olume otal F 6<3,<8 L =<,E7?F 6=3,E;? m3
%peci&ic Charge *S2 F
116 ,261 kg
13,'67 m3 F <,;3 &g4 m3
#ragmentasi F1
3
3
− ( 0,63−0,6
0,7−0,6 )!(133
−
1
4
3
)F <,<3<; m3
&ebutuhan (andak untuk cross cut 7@ mF 5erat otal (andak + Cumlah PeledakanF 66;,7;=6 + 6<
F 66;7,;=6 kg
F 6,6; ton
Page 24
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 24/26
BAB I3
ANALISA
Pada praktikum kali ini yaitu praktikum tentang geometri unergroun
"lasting . ang dimana pada dasarnya mengajarkan hitungan geometri *relasi
ruang dari unergroun "lasting. Dari praktikum kali ini dapat dilihat hasil
geometri *relasi ruang dari unergroun "lasting dari soal 6 dan soal 7, dapat
dianalisa bahwa setiap perhitungan geometri *relasi ruang dari unergroun "lasting langkah-langkah yang perlu di perhatikan adalah menghitung %(uare 6,
%(uare 7, %(uare 3, %(uare 8, Floor Holes, )all Holes, *oo& Holes, %toping
+pwars an Hori,ontally Holes, serta speci&ic charge dari masing-masing soal.
Dalam menentukan langkah-langkah geometri unergroun "lasting tersebut
agar dapat menentukan Empty Holes *lubang kosong.
24
Page 25
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 25/26
BAB 3
4ESIMPULAN
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa peledakan untuk
tambang bawah tanah merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk
memecah atau melepas batuan di dalam tanah dengan menggunakan bahan
peledak, juga untuk membuat lubang bukaan atau yang biasa disebut sebagai
terowongan. Praktikum ini bertujuan untuk menjelaskan geometri peledakan+nergroun !lasting berdasarkan perhitungan, geometri jumlah primer yang
digunakan pada +nergroun !lasting , sistem rangkaian listrik yang digunakan
pada +nergroun !lasting , !ragmentasi bongkaran yang dihasilkan dari
+nergroun !lasting . Pentingnya praktikum *materi ini agar mahasiswa
dikemudian hari dapat mengetahui geometri unergroun "lasting yang
digunakan serta !ragmentasi dari unergroun "lasting . Adapun hal – hal yang harus diperhatikan dalam sebelum dan sesudah
melakukan suatu kegiatan peledakan bawah tanah antara lain )
• Pemilihan bahan peledak
• Metode dan teknik yang digunakan
• Pengendalian peledak terkait dengan keselamatan dan kondisi
lingkungan
• Asap dan uap hasil peledakan yang mengandung gas-gas berbahaya
25
Page 26
7/23/2019 Underground Blasting
http://slidepdf.com/reader/full/underground-blasting 26/26
DA$TAR PUSTA4A
!Di"tat Penuntun Pra"ti"um #e"ni" Peleda"an$ . $aboratorium ambang.
Curusan eknik Pertambangan. #akultas eknik. ni"ersitas Jslam
5andung.Dirga. 7<67. !#e"ni" Peleda"an$ . 5logspot. Diakses pada tanggal 67 Desember
7<6@.'achmat 7<63. 5Met%de Peledakan Ta!ang Ba"a# Tana#6. 5logspot.
Diakses pada tanggal 67 Desember 7<6@.