Top Banner

of 12

Ulum Hadits

Jul 08, 2018

Download

Documents

MarshallRengga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    1/31

    Ulum Hadis (  حد

     علوم

    ) adalah istilah ilmu hadits di dalam tradisi ulama hadits. ‘Ulum al-

    hadist terdiri dari 2 kata, yaitu ‘ulum dan Al-hadist. Kata ‘ulum dalam bahasa arab adalah

     bentuk jamak dari ‘ilm, jadi berarti ilmu-ilmu, sedangkan al-hadist di kalangan Ulama hadits

     berarti “segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi SAW dari perbuatan, perkataan,

    taqrir, atau sifat.” Dengan demikian, gabungan kata ‘ulumul-hadist mengandung pengertian“ilmu-ilmu yang membahas atau berkaitan adits nabi sh!lallahu ‘alaihi "asallam#.

    $lmu hadits adalah ilmu yang membahas kaidah-kaidah untuk mengetahui kedudukan sanad

    dan matan, apakah diterima atau dit!lak. %enurut &engku %uhammad asbi Ash-'hiddiey

    *ilmu hadits, yakni ilmu yang berpautan dengan hadits, banyak ragam ma+amnya*. %enurut

    $udin $bnu amaah *$lmu hadits adalah ilmu tentang kaidah-kaidah dasar untuk

    mengetahui keadaan suatu sanad atau matan (hadits).

      Ulumul Hadis adalah istilah ilmu hadis di dalam tradisi ulama hadits. (Arabnya:

    ‘ulumul al-hadist). ‘ulum al-hadist terdiri dari atas 2 kata, yaitu ‘ulum dan Al-hadist. Kata ‘ulum dalam bahasa arab adalah bentuk jamak dari ‘ilm, jadi berarti“ilmu-ilmu” sedan!kan al-hadist di kalan!an Ulama Hadis berarti “se!alasesuatu yan! disandarkan ke"ada nabi #A$ dari "erbuatan, "erkataan, ta%ir,atau si&at.” den!an demikian, !abun!an kata ‘ulumul-hadist men!andun!"en!ertian “ilmu-ilmu yan! membahas atau berkaitan Hadis nabi #A$”.#edan!kan "en!ertian hadist adalah berarti se!ala "erkataan (sabda),"erbuatan, keteta"an mau"un "ersetujuan dari 'abi uhammad #A$ yan!dijadikan keteta"an atau"un hukum dalam a!ama. ujuan mem"elajari ilmuhadis adalah untuk membedakan antara hadis sahih dan dha*i&.

    htt":++s"asi-s"asiasha.bl!s"t..id+2/2+0+"en!ertian-ulumul-hadist.html

    Sejarah Perkembangan Hadits

    #ejarah "erkemban!an hadits meru"akan masa atau "eride yan!

    telah dilalui leh hadits dari masa lahirnya dan tumbuh dalam

    "en!enalan, "en!hayatan, dan "en!alaman umat dari !enerasi ke

    !enerasi. 1en!an mem"erhatikan masa yan! telah dilalui hadits sejak

    masa timbulnya+lahirnya di aman 'abi #A$. meneliti dan membina

    hadits, serta se!ala hal yan! memen!aruhi hadits tersebut./3/4

    Usaha mem"elajari sejarah "ertumbuhan dan "erkemban!an hadits ini

    dihara"kan da"at meen!!ambarkan sika" dan tindakan umat 5slam,

    khususnya "ara ulama ahli hadits serta usaha "embinaan dan

    "emeliharaan mereka "ada tia"-tia" "eridenya hin!!a ter6ujudnya

    kitab-kitab hasil tadwin seara sem"urna.

    /

    http://spasi-spasiasha.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-ulumul-hadist.htmlhttp://spasi-spasiasha.blogspot.co.id/2012/03/pengertian-ulumul-hadist.html

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    2/31

    B.  Pertumbuhan dan Perkembangan Hadits pada Masa Nabi

    SAW

    A"abila membiarakan hadits "ada masa 7asulallah #A$. berarti

    membiarakan hadits "ada a6al "ertumbuhannya. 7asulallah #A$. telahmembina umatnya selama 20 tahun. $ahyu yan! ditrunkan Allah #$.

    ke"ada 7asulallah #A$. dijelaskan melalui "rkataan (aqwal), "erbuatan

    (af’al), dan taqrir-nya, sehin!!a a"a yan! diden!ar, dilihat, dan

    disaksikan, leh "ara sahabat da"at dijadikan "edman ba!i amaliah dan

    ubudiah mereka. 8ada masa ini 7asulallah #A$. meru"akan nth satu-

    satunya ba!i "ara sahabat, karena ia memiliki si&at kesem"urnaan dan

    keutamaan selaku 7asul Allah #$. yan! berada den!an manusia lainnya.

    htt":++n9herrya.bl!s"t..id+2/++nrmal--&alse-&alse-&alse-en-us-;-nne

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    3/31

    e. Ilmu Gharib al- Hadits

     +dalah ilmu yang menerangkan ma’na kalimat yang terdapat dalam matan hadits yang

    sukar diketahui maknanya dan yang kurang terpakai oleh umum. &ang dibahas oleh ilmu ini

    adalah laadz yang musykil dan susunan kalimat yang sukar diahami, tu%uanya untuk

    menghindarkan penasiran menduga-duga.0"

     

    f. Ilmu Nasih wa al- Mansuh

     +dalah ilmu yang menerangkan hadits-hadits yang sudah dimansukhkan dan yang

    menasikhkanya. Ilmu ini bermana’at untuk pengamalan hadits bila ada dua hadits mabul

    yang tanaudh (bertentangan) yang tidak dapat dikompromikan atau di%ama’. 1ila dapat

    dikompromikan, hanya sampai pada tingkat mukhtali al- 2adis, kedua hadits mabul

    tersebut dapat diamalkan. 1ila tidak bisa di%ama’ (dikompromikan), maka hadits mabul

    yang tanaudh tadi ditar%ih atau dinaskh.3" 

    !. Ilmu Talfi" al- Hadits

     +dalah ilmu yang membahas tentang 'ara mengamalkan hadits-hadits yang berlawanan

    lahirnya. Ilmu ini %uga disebut dengan ilmu 4ukhtali al- 2adits. 1ila dua hadits mabul yang

    lahir maknanya bertentangan dapat di%ama’ atau dikompromikan, maka kedua hadits

    tersebut diamalkan. 5ara tali al- hadits anatara lain mentakhshish ma’na hadits yang

    umum, mentayidkan hadits yang muthla.6" 

    h. Ilmu Tashif wat Tahrif 

     +dalah ilmu yang menerangkan hadits-hadits yang sudah diubah titiknya (mushahha) dan

    bentuknya yang dinamakan muharra.7" 

    i. Ilmu #sbab $urud al- Hadits

     +dalah ilmu yang menerangkan sebab-sebab 8abi S+9 menuturkan sabdanya dan masa-

    masanya 8abi S+9 menuturkan.:"  Ilmu ini mempunyai kaitan erat dengan ilmu $arikh al-

    4atan dan mempunya kaidah seperti ilmu +sbab 8uzul al-;ur’an. Ilmu asbab wurud al-

    hadits titik berat pembahasanya pada latar belakang dan sebab lahirnya hadits.

    4anaat mengetahui asbab al-wurud al-hadits adalah untuk memahami dan menasirkan

    hadits serta mengetahui hikmah-hikmah yang berkaitan dengan wurudnya hadits tersebut,

    atau mengetahui kekhususan konteks ma’na hadits. 5ara mengetahui sebab wurudnya

    hadits adalah dengan melihat aspek riwayat atau se%arah yang berkaitan dengan peristiwa

    wurudnya hadits.

     j. Ilmu Mushthalah al- Hadits

     +dalah ilmu yang menerangkan tentang pengertian-pengertian (istilah-istilah) yang dipakai

    oleh ahli-ahli hadits. Sedangkan penulisan kitab-kitab Ilmu 2adits, hal tersebut dimulai

    dengan mun'ulnya kitab-kitab

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    4/31

    oleh Imam +sy-Sy>i?i dalam buku +r-Ris>lah dan yang disebutkan oleh Imam 4uslim dalam

    pengantar (muaddimah) buku Shah=h-nya. Setelah itu kemudian mun'ul kitab-kitab @lumul

    2adits yang lebih luas semisal karya +l-2>kim dan karya +r-R>mahurmAz=.

    Benulisan terhadap aneka 'abang keilmuan 2adits selan%utnya mendapatkan perhatian

    besar dari +l-Chath=b +l-1aghd>dy yang menulis +l-Ci>yah dan beberapa kitab @lumul2adits se'ara terpisah. alu aneka ragam 'abang @lumul 2adits ini dihimpun, dirangkum,

    dan dimodiikasi oleh Ibnush Shal>h dalam 4uaddimah-nya. Dan karya-karya ilmu hadits

    berikutnya lebih sebagai ringkasan, syarah, atau komentar dan tambahan bagi kitab Ibnush

    Shalah tersebut, dan dengan itu kitab @lumul 2adits kemudian men%adi dikenal sebagai

    kitab “4usthalah” karena memang lebih okus pada pendeinisian terma-terma dibanding

    kaedah-kaedah inti. Citab-kitab itu misalnya yang ditulis oleh +n-8awawi, Ibnu Catsir, +l-

    y (w. 7E3), Ibnu 2a%ar (w. 70*), +s-Sakh>wy (w.:E*), dan +s-Suyuthy (w. :!!). Di

    zaman ini, ada pula karya-karya @lumul 2adits yang senada dengan rumpun kitab Ibnush

    Shalah (metode 4uta?akhkhirin) seperti karya 4anna< +l-;athth>n dan Subh= +sh-Sh>lih,

    tapi ada %uga yang memper%uangkan kembali metode-metode 4utaaddimin seperti karya-karya Syekh 2atim +l-ry.

    B. Manfaat / faedah Ulumul Hadits

    #ika dilihat dari segi tu%uan masing-masing ilmu, maka ilmu hadis riwayah bertu%uan untukF

    “memelihara syari’at Islam dan otentitas Sunnah 8abi saw” sementara ilmu hadis dirayah

    bertu%uan untuF “meneliti hadis berdasarkan kaidah-kaidahatau persyaratan-persyaratan

    dalam periwayatan”.

     +dapun %ika kedua ilmu tersebut dilihat dari segi aedahnya, maka aedah mempela%ari ilmu

    hadis riwayah adalahF “men%auhkan kasalahan dalam periwayatan”, sementara aedah

    mempela%ari ilmu hadis dirayah adalah untuk mengetahui mana hadis yang mabul

    (diterima) dan mana yang mardud (tertolak).

    4eskipun tampak se'ara dzahir bahwa anatara Ilmu 2adis Riwayah dan Ilmu 2adis Dirayah

    berbeda dari tiga sisi yakniG obyek, tu%uan, dan aedah- akan tetapi keduanya tidak dapat

    dipisahkan karena hubungan keduanya merupakan satu ssistem yang tidak terpisahkan

    antara satu dengan yang lain (syaiaini mutalazimaini) atau dengan kata lain ilmu hadis

    dirayah sebagai in put dan Ilmu 2adis Riwayah sebagai out put.

    htt":++rul-s%.bl!s"t..id+2/2+/2+bjek-dan-man&aat-kajian-ulumul-hadits.html

    Sejarah dan Periodisasi Penghimpunan Hadis

    'ejarah dan peri!disasi penghimpunan hadis mengalami masa yang lebih panjang

    dibandingkan dengan yang dialami !leh Al-ur/an, yang hanya memerlukan "aktu relati0 

    lebih pendek, yaitu sekitar 1 tahun saja. 3ang dimaksud dengan peri!disasi penghimpunan

    hadis disisni adalah “4ase-0ase yang telah ditempuh dan dialami dalam sejarah pembinaan

    dan pengembangan hadis, sejak 5asulullah 'A6 masih hidup sampai ter"ujudnya kitab-

    kitab yang dapat disaksikan de"asa ini.#

    http://rul-sq.blogspot.co.id/2012/12/objek-dan-manfaat-kajian-ulumul-hadits.htmlhttp://rul-sq.blogspot.co.id/2012/12/objek-dan-manfaat-kajian-ulumul-hadits.html

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    5/31

    %!hamad %usta0a Aami, berk!nsentrasi pada pengumpulan dan penulisan hadis pada abad

     pertama dan kedua hijriyah, yang dinamainya dengan  Pra-Classical “Hadiith

     iterature”,membagi peri!disasi penghimpunan hadis menjadi 7 4ase yaitu

    1. 4ase penghimpunan dan penulisan hadis !leh para sahabat

    2. 4ase penghimpunan dan penulisan hadis !leh para &abi/in di abad pertama ijriyah.

    8. 4ase penghimpunan dan penulisan hadis pada akhir abad pertama ijriyah dan a"al

    abad kedua ijriyah.

    7. 4ase pengumpulan dan penulisan hadis pada a"al kedua ijriyah.

    9erbeda dengan Aami, asbi Ash-'hiddiey +enderung mengikuti peri!disasi

     perkembangan hadis sebagai mana yang dianut !le sebagian besar para ahli sejarah hadis.

    B.  Hadis Pada Aad Per!ama Hijri"ah

    :eri!de ini dapat dibagi menjadi dua 0ase yaitu

    1.  adis :ada %asa 5asulullah 'A6

    a.  ;ara sahabat menerima hadis pada masa 5asulullah 'A6

    adis-hadis

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    6/31

     ?@1-)

    1)  =arangan menulis adis

    &erdapat sejumlah hadis   u""at al-dakirah

    >  Kehati-hatian para sahabat dalam meri"ayatkan hadis dari 5asulullah 'A6.

    >  :emahaman terhadap ayat

    2.  adis :ada %asa 'ahabat dan &abi/in

    a.  :engertian 'ahabat dan &abi/in

    Kata sahabat (arabnya  sahabat   ) menurut bahasa adalah  *usytaq  (pe+ahan) dari kata

     shuhbah yang berarti !rang yang menemani yang lain, tanpa ada balasan "aktu dan jumlah.

    'edangkan pengertian &abi/in adalah !rang yang pernah berjumpa dengan sahabat dan dalam

    keadaan beriman, serta meninggal dalam keadaan beriman juga.

     b.  :emeliharaan adis :ada %asa 'ahabat dan &abi/in

    Dalam peri!de Abu 9akar al-'hiddi dan Umar $bn al-Khatab, peri"ayatan hadis dilakukan

    dengan +ara yang ketat dan sangat hati-hati. al ini terlihat dari +ara mereka menerima hadis.

    +.  %asa :enyebarluasan :eri"ayatan adis

    6ilayah kekuasaan $slam pada peri!de Utsman telah meliputi seluruh jairah Arabia, "ilayah

    'yam (:alestina, 3!rdania, 'iria, dan =iban!n), seluruh ka"asan $rak, %esir, :ersia, dan

    ka"asan 'anarkand. Dengan tersebarnya para sahabat kedaerah-daerah disertai dengan

    semangat menyebarkan agama $slam, maka tersebar pulalah hadis-hadis

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    7/31

    d.  :enulisan adis :ada %asa 'ahabat dan &abi/in

    Kegiatan penulisan hadis pada masa 5asul 'A6 bagi mereka yang diberi kel!nggaran !leh

    5asul 'A6 untuk melakukannya, namun para sahabat, pada umumnya menahan diri dari

    melakukan penulisan hadis dimasa pemerintahan Khula0a al-5asidin. al tersebut adalah

    karena besarnya keinginan mereka untuk menyelamatkan Al-ur/an Al- Karim dan sekaligus

    'unah (adis), dari pernyataan Umar, terlihat bah"a pen!lakannya terhadap penulisan hadis

    adalah disebabkan adanya kekha"atiran berpalingnya umat $slam untuk menuliskan suatu

    yang lain selain Al-ur/an dan mel!ntarkan kitab Allah (Al-ur/an). ustru itu dia melarang

    umat $slam untuk menuliskan sesuatu yang lain dari Al-ur/an, termasuk hadis.

    Akan halnya &abi/in, sikap mereka dalam hal penulisan hadis adalah mengikuti jejak para

    sahabat. al ini tidak lain adalah karena para &abi/in memper!leh ilmu, termasuk didalamnya

    hadis-hadis

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    8/31

    2.  Upaya melestarikan adis

    Diantara kegiatan dalam rangka memelihara kemurnian adis

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    9/31

     bagaimana tidak kha"atir, Al-ur/an dan hadis sama-sama berbahasa arab dan sama-sama

    disampaikan melalui lisan rasul bagi hadis auli.3/4 adis pada "aktu itu pada umumnya hanya diingat dan diha0al saja, !leh mereka tidak ditulis

    seperti Al-ur/an ketika disampaikan nabi, karena situasi dan k!ndisi yang tidak 

    memungkinkan. Dr %ushtha0a As-'iba/i menyampaikan beberap alasan diantaranya

    •  Al-ur/an masih turun kepada

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    10/31

    ur/an dapat terpelihara dengan baik, mereka telah mampu membedakan antara Al-ur/an

    dan hadis maka para ulama sepakat b!leh menulis dan pengk!di0ikas hadis.34 9anyak sekali pada masa a"al islam penulisan hadis sebagai +atatn pribadi bukan penulisan

    resmi dari Khali0ah. 9anyak bukti yang menunjukkan hal itu, misalnya surat-surat dak"ah

    yang ditunjukkan kepada para t!k!h bangsa dan para raja, kesepakan perdamaian, Ash-

    'hadiah tulisan Abdullah bin Amr bin Ash, Ash-'hahi0ah ‘Ali tulisan yang nabi perintahkankepada Abi 'yah pada masa 4ath mekkah. 'hahi0ah jabir tulisan abir bin ‘Abdullah Al-

    Anshary.

    'elain itu terjadi perbedaan para sahabat dalam menguasai hadis. Diantara para sahabat

    tidaklah sama dalam kadar meri"ayatkan dan penguasan hadis. Ada yang memiliki lebih

     banyak, tetapi ada pula yang sedikit sekali. al ini tergantung kepada beberapa hal. :ertama,

     perbedaan mereka dalam s!al kesempatan bertemu dengan rasul. Kedua, perbedaan mereka

    dalam bertanya kepada sahabat nabi lain. Ketiga, perbedaan mereka karena berbedanya

    "aktu masuk islam dan jarak tempat tinggal mereka dengan rasul.

    Ada beberapa !rang sahabat yang ter+atat sebagai sahabat yang banyak meri"ayatkan hadis

    dari nabi dengan beberapa penyebabnya. Antara lain

    •  :ara sahabat yang terg!l!ng kel!mp!k Al-'abiunal Al-A""alun (yang mula- mula

    masuk islam).

    •  Al-%ukminin (istri-istri 5asul 'A6) mereka se+ara pribadi lebih dekat dengan rasul

     jika dibandingkan dengan sahabat-sahabat yang lain.

    •  :ara sababat yang dekat dan selalu disamping nabi.

    •  'ahabat yang meskipun tidak lama bertemu dengan nabi akan tetapi banyak bertanya

    kepada sahabat nabi yang lain.

    Ada @ !rang diantara sahabat yang terg!l!ng banyak meri"ayatkan hadis ialah

    •  Abu urairah sebanyak .87 buah hadis

    •  Abdullah bin Umar bin Khathab sebanyak 2.@8 buah hadis.

    •  Anas bin %alik sebanyak 2.2E@ buah hadis.

    •  Aisyah Ummi %ukminin sebanyak 2.21F buah hadis.

    •  Abdullah bin Abbas sebanyak 1.@@F buah hadis.

    •  abir bin Abdullah sebanyak 1.7F buah hadis.

    :ada masa sahabat ini sebenarnya penulisan dan peri"ayatan dari hadis telah banyak terjadi,

    namun masih belum ada pengk!di0ikasian se+ara resmi berdasarkan intruksi dari khali0ah.

    ,.  Periode ;ai

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    11/31

    :enghimpunan hadis pada abad ini masih ter+ampur denag perkatan sahabat dan 0at"anya.

    9erbeda dengan masa sebelumya yang masih berbentuk lembaran-lembaran (shuhu0). 3ang

    hanya dikumpulkan tanpa adanya klasi0ikasi ke dalam beberapa bab atau materi se+ara tertib.

    Akan tetapi pada masa tabi/ain ini hadis sudah terhimpun dalam perbab.

    &ulisan-tulisan hadis pada a"al masa islam sangatlah penting untuk bukti sejarah serta

    d!kumentasi ilmiah. 'elain itu untuk membuktikan bah"a pada masa 5asulullah 'A6 sudahada penulisan hadis "alaupun masih belum 0!rmal seperti masa tabi/in ini.

    .  Periode ;ai< ;ai

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    12/31

    P-8BA>?A7 HA+?;S B-@+ASA@$A7 $UA?;AS SA7A+ +A7

    8A;A77A

    ( 2+DI$S S2+2I2, 2+DI$S 2+S+8 D+8 2+DI$S D2+IH)I. HADITS SHAHIH

    A.  Definisi

    !. Definisi Ibn ash-Shalah. +bu +mr ibn ash-shalah mengatakan F“Hadits shahih adalah musnad yang sanadnya muttashil yang melalui periwayatanorang yang adl lagi dhabit dari orang yang adil lagi dhabit (pula) sampai ujungnya,tida syad dan tida mu!allal (terena "illat).

    #. Definisi Imam $awawiy “Hadits shahih adalah hadits yang miuutashil sanadnya melalui (periwayatan) orang-orag yang adil lagi dhabit tanpa syad dan "illat.

    Dari uraian di atas %elaslah, bahwa hadits shahih harus memenuhi lima syarat Fa). %uttashil sanad nya. Dike'ualikan hadits munothi’, mu’dhal, mu’alla,mudallas dan %enis lain yang tidak memenuhi kriteria muttashil ini.b). &erowi-perowinya adil . &aitu orang yang lurus agamanya, baik pekertinya danbebas dari keasikan dan hal-hal yang men%atuhkan keperwiraannya.'). &erawi-perawinya dhobit . &aitu orang yang benar-benar sadar ketika menerimahadit, paham ketika mendengarnya dan menghaalnya se%ak menerima sampai

    menyampaikannya. Berawi harus haal dan mengerti apa yang diriwayatkannya (bilaia meriwayatkan darihaaalannya) serta memahaminya (bila ia meriwayatkannyase'a-ra makna). Dan harus men%aga tulisannya dari perubahan, penggantianataupun penambahan, bila ia meriwayatkan dari tulisannya.d). 'ang diriwayatan tida syad . &ang dimaksud dengan syudzudz adalahpenyimpa- ngan oleh perawi tsiat  terhadap orang yang lebih kuat darinya.e). 'ang diriwayatan terhindar dari "illat adihah  (illat yang men'a'atkannya),seperti memursalkan yang maushul, memuttashilkan yang munothi’, ataupunmemaru’kan yang mauu.

    . Definisi yang terpilih

      “Hadits shahih adalah hadits yang muttashilsanadnya melalui priwayatan perawi tsiat dari perawi (lain) yang tsiat pula, seja awal sampai ahir sanad tanpa syudud dan tanpa "illat.

    A.  Klasifikasi Hadits Shahih

      2adits shahih terbagi men%adi dua Fa). Shahih li Datihi.  &aitu hadits shahih yang memenuhi syarat-syaratnya se'ara maksimal, seperti

    pengertian hadits shahih yang telah di%elaskan di atas.b). Shahih li *hairihi .

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    13/31

      &aitu hadits shahih yang tidak memenuhi syarat-syaratnya se'ara maksimal.4isal-nya perawinya yang adil tidak sempurna kedhabitannya (kapasitasintelektualnya rendah).

    II. HADITS HASAN

    A. DefinisiDeinisi Ibn 2a%ar   “Hadits hasan adalah hadits yang memenuhi syarat-syarat hadits shahihseluruhnya, hanya saja semua perawinya atau sebagiannya edhabitannya lebihsediit dibanding edhabitan para perawi hadits shahih.

      Deinisi yang terpilih  “Hadits hasan adalah hadits yang muttashil sanadnya yang diriwayatanoleh perawi yang adilyang lebih rendah edhabitannya tanpa syad dan tanpa "illat.

    1. Klasifikasi Hadits Hasan

      2adits hasan terbagi men%adi dua G  a). Hasan li Datihi   “2adits yang kehasanannya mun'ul karena memenuhi syarat-syarattertentu, bukan karena aktor lain diluarnya.  b). Hasan li *hairihi   “2adits yang didalamnya terdapat perawi “mastur” yang belum tegaskualitasnya, tetapi bukan perawi yang pelupa atau sering melakukan kesalahandalam riwayat-riwayatnya, bukan “muttaham bil kidzb” dalam hadits, %uga bukankarena sebab lain yang dapat menyebabkannya tergolong asik, tapi dengan syaratmendapatkan penguat dari perawi lain yang mu’tabar, baik berstatus muttabi’maupun syahid.

    Imam adz-Dzahabi mengatakan F “$ingkat hasan tertinggi adalah riwayat +ah ibnHuaim dari ayahnya dari kakeknya, mr ibn Syu!aib dari ayahnya dari ka- keknya,Ibnu Isha  dari at-aimiy   dan sanad se%enis yang menurut sebagian ulama’dikatakan sebagai sanad shahih, yakni merupakan dera%at shahih terendah.

    Sedangkan sanad yang diperselisihkan antara hasan dan dha’inya, seperti riwayat

    al-Harits ibn bdillah, "shim ibn Dhamrah, Hajjaj ibn rthat  dan lain-lain.

    III. HADITS DHAI!

    A. Definisi“Hadits dha!if adalah hadits yang tida memenuhi syarat-syarat bisa diterima.4ayoritas ulama’ menyatakan F 2adits dha’i yaitu hadits yang tidak memenuhisyarat-syarat shahih ataupun syarat-syarat hasan.

    1. Klasifikasi Hadits dhaif 

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    14/31

    2adits dha’i banyak sekali %enisnya dan banyak sekali sebab-sebab kedha’iannya.Sebab-sebab itu dapat dikembalikan pada satu diantara dua sebab pokok, yaituF  Hadits-hadits dhaif ka"ena ketidakmuttashilan sanadn#a #aitu$ %&. Hadits Mu"sal

      “Hadits yang dimarfu!an oleh seorang tabi!iy epada /osul S0., bai berupa sabda, perbuatan maupun tarir, bai tabi!iy itu e1il atau besar.  

    4enurut ulama’ ih dan ushul, hadits mursal adalah hadits yang perawinyamelepas-kannnya tanpa men%elaskan sahabat yang ia ambil riwayatnya.  Huum Mursal Tabi’i%   a). +oleh berhujjah dengan hadits mursal se1ara mutla. 

    b). ida boleh berhujjah dengan hadits mursal se1ara mutla.'). bisa dijadian sebagai hujjah bila ada yang menguatannya.

      '&. Hadits Mun(athi

    “Hadits yang dalam sanadnya gugur satu orang perawi dalam satu tempat ataulebih, atau di dalamnya disebutan seorang perawi yang mubham.  5ontoh haditsyang diriwayatkan oleh  bdurroa dari l-saury   dari  bu Isha dari  2aid Ibnu'utsai dari Hudaifah se'ara maru’.

      )&. Hadits Mudhal“Hadits yang dari sanadnya gugur dua atau lebih perawinya se1ara berturut-

    turut.   5ontoh diriwayatkan dari sebagian ahli hadits perkataan para penulis ikihFbahwa “Rasulullah saw. 1ersabda begini-begini,” $ermasuk mu’dhal. Carenadiantara para penulis itu dengan Rasulullah terdapat dua perawi atau lebih.

    *&. Hadits Mudallas  $adlis se'ara etimologis berasal dari kata ad-Dallas  yang berarti “ad-dulmah  (kedzaliman).$adlis dalam %ual beli berarti menyembunyikan aib barang dari pembelinya. Dari sinidapat diambil perngertian tadlis dalam sanad, yakni menyembunyikan suatu dengan'ara diam tanpa menyebutkannya.

    $adlis ada dua %enisGa.  adlis al-isnad   yaitu seorang perawi (mengatakan) meriwayatkan suatu dariorang semasanya yang tidak pernah ia temui sebelumnya, atau pernah bertemu tapi

    yang diriwayatkannya itu tidak didengarnya dari orang tersebut, dengan 'ara yangmenimbulkan dugaan mendengar langsung. 4isalnya, “Hulan berkata”, “Dari Hulan”,“Sesungguhnya Hulan melakukan begini begini”.

    4engenai hukum tadlis ada tiga pendapat G!.  Sebagian ulama’ mengatakan bahwa orang yang diketahui melakukan tadlis,  maka ia akan men%adi majruh dan tertolak riwayatnya se'ara mutlak.*.  Sebagian lagi mengatakan bahwa hadits mudallas bisa diterima, karena tadlissama dengan irsal ..  sebagian yang lain mengatakan bahwa ditolak setiap hadits yang mengandungtadlis.  4eskipun perawi itu diketahui hanya sekali melakukan tadlis, baik yang

    menggunakan kata yang mengandung kemungkinan sima!   dan tidak tanpa

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    15/31

    men%elaskan sima!   se'ara langsung tetap tidak bisa diterima.telah men%elaskanadanya sima!.

    b.  adlis asy-Syuyuh yaitu perawi tidak senga%a menggugurkan salah seorang darisanad dan tidak senga%a pula menyamarkan dan tidak mendengar langsung dengan

    ungkapan yang menun%ukkan mendengar langsung. Berawi hanya menyebutgurunya memberi nisbat  ataupun memeberikan siat yang tidak lazim dikenal.4isalnya pernyataan +bu 1akar ibn 4u%ahid al-4uri bahawa telah meriwayat-kankepada kami +bdullah ibn +bi +bdillah. &ang dimaksud adalah +bdullah ibn +bi Daud as-Si%istani, pemilik as-sunan. +bu daud tekenal dengan kun-yah sepertiitu, bukan dengan +bu +bdillah.

    +&. Hadits Muallal  “Hadits yang tersingap didalamnya "illah adihah, mesi lahiriahnya tampa ter-bebas darinya. Illatnya kadang-kadang pada sanad, kadang pada matan dankadang pada sanad dan matan sekaligus.

    Hadits-hadits dhaif ka"ena selain ketidakmuttashilan sanad $ %&. Hadits Mudhaaf “Hadits yang tida disepaati edha!ifannya.   Sebagian ahli hadits menilainyamengandung kedhaian, baik di dalam sanad atau dalam matannya, dan sebagianyang lain menilainya kuat. +kan tetai penilaian dha’i itu lebih kuat. Carena tidak adaistilah mudha’a untuk hadits yang penilaian kuatnya lebih kuat. Ibn al-#auziymerupakan orang yang pertama kali melakukuan pemilahan terhadap %enis ini. 

    '&. Hadits Mudhtha"ib“Hadits yang diriwayatan dengan beberapa bentu yang saling berbeda, yang tida mungin mentarjihan sebagiannya atas sebagian yang lain, bai perawinya satuatau lebih . +pabila salah satunya bisa ditar%ihkan dengan salah satu alasan tar%ih,maka penilaian diberikan kepada yang ra%ih itu. Dan dalam kondisi seperti ini tidaklagi digunakan istilah mudhtharib, baik untuk yang ra%ih maupun yang mar%uh.Cemudhthariban dapat ter%adi pada satu perawi atau sanad dan matan, tapi %ugadapat ter%adi pada sanad dan matan sekaligus.

    Cemudhthariban mengakibatkan kedhaian suatu hadits, karena menun%ukkanketidakdhabitan. Badahal kedhabitan adalah syarat keshahihan dan kehasanan,

    ke'uali dalam satu keadaan. &aitu bila ter%adi ikhtila mengenai nama seseorangperawi atau nama ayahnya, ataupun nama nisbatnya. Dan perawi yang diikhtilakanamanya itu berkualitas tsiat. Sehinnga haditsnya tetap dihukumi shahih ataupunhasan, sesuai dengan pemenuhannya terhadap syrat-syarat masing-masing. Dankemudhthariban seperti itu tidak berpengaruh, meski tetap disebut haditsmudhtharib.

    )&. Hadits Ma(lub“Hadits yang mengalami pemutarbalian dari diri perawi dari matannya, nama salahsatu perawi dalam sanadnya atau suatu sanad untu matan lainnya . Cadang-kadang keterbalikan itu ter%adi pada sanad, yaitu terbaliknya nama seorang perawi.

    4isalnya 4urrah Ibn Ca’b %adi Ca’b Ibn 4urrah.

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    16/31

    Cadang-kadang suatu hadits diriwayatkan melalui %alur perawi atau dengan sanadyang telah popular. alu tertukar dangan perawi (lain) pada tingkatannya ataudengan sanad (lain) yang bukan sanadnya, karena tidak senga%a.$erkadang seorang perawi senga%a membalikkan dengan tu%uan menun%ukkan yanganeh dengan harapan orang-orang akan lebih tertarik meriwayatkan darinya.

     +da %uga sebagian ulama’ yang senga%a membalikkan beberapa hadits dengan tu- %uan mengetes (orang lain), seperti yang mereka lakukan pada Imam 1ukhori di1aghdad. #enis ini dibolehkan, dengan syarat untuk tu%uan mengu%i.

      *&. Hadits S#ad,Imam asy-Syai’i mengatakan bahwa hadits syad bukanlah hadits dimana perawitsiat meriwayatkan hadits yang sama sekali tidak diriwayatkan oleh yang lain. &angdimaksud hadits syad adalah “Hadits yang bila diantara seian perawi tsiot adadiantara merea yang menyimpang dari lainnya.

    Criteria syad adalah tafarrud (kesendirian perawinya) dan muholafah  (penyimpa-

    ngan). #ika ada seorang perawi yang berkualitas tsiat melakukan pe-nyendiriandalam meriwayatkan suatu hadits tanpa menyimpang dari yang lainnya, makahaditsnya shahih, bukan syad. Dan %ika ada yang menyimpang darinya yang lebihkuat karena kelebihan kualitas haalan atau banyaknya %umlah perawi atau karenakriteria tar%ih lainnya, maka yang rajih disebut mahfud , sedang yang marjuh disebutsyad.5ontoh syad adalah hadits yang diriwayatkan oleh +bu Daud dan $irmidziy darihadits +bdul 9ahid ibn &azid dari al-+’masy dari +bu Shalehdari +bu 2uroirohse'ara maru’F“3ia salah seorang diantara amu telah melauan shalat dua raa!at fajar maahendalah ia berbaring pada lambung anannya. +l-1aihaiy berkata F bahwa abdul 9ahid berbeda dengan se%umlah perawi (lain)dalam hal ini. Berawi lain meriwayatkan dari perbuatan 8abi saw., bukan sabda-nya +bdul 9ahid %uga melakukan penyendirian dari sekian murid +l-+’masy

    +&. Hadits Munka" “Hadits yang diriwayatan oleh perawi dha!if yang berbeda dengan perawi-perawi lain yang tsiat. Jleh karena itu, 'riteria hadits munkar adalah penyendirian perawidha’i dan mukhalaah. #ika ada seorang perawi dha’i melakukan penyendiriandalam meriwayatkan suatu hadits,tanpa menyimpang dari perawi-perawi lain yangtsiat, maka haditsnya tidak munkar, tetapi dha’i. 1ila haditsnya ditentang dengan

    adanya hadits dari perawi tsiat, maka yang rajih  disebut ma!ruf , sedang yangmarjuh disebut munar.

    &. Hadits Mat"uk dan Math"uh!.  2adits matruk“Hadits yang diriwayatan oleh seorang perawi yang “ muttaham bi al-idbi (yang tertuduh melauan dusta) dalam hadits nabawi, atau sering berdusta dalam pembi1araanya, atau yang terlihat efasiannya melalui perbuatan maupun ata-atanya ataupun yang sering seali salah dan lupa . 2adits matruk merupakantingkat hadits dha’i terendah. 4isalnya hadits-hadits +mr Ibn Syamr dari #abir al-#a’iy.

    *.  2adits matruh

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    17/31

     +l- 2aidz +dz-dzahabiy men%adikannya segagai %enis tersendiri. 1eliau mengambilistilah itu dari tema ulama’ “Hulan 4athruh al-2adits” (seseorang yang terlempar haditsnya). 1eliau mengatakan “Ia masuk dalam datar hadits-hadits perawi dha’i lagi tertinggal haditsnya.

    http://caid17.b!gsp!t.c!.id/"#11/#$/pembagian%hadits%berdasarkan%kuaitas.htm

    .  HA&'S &'('N)A* &A+' ,*AN('(AS SANA&N-A

    1alam men!un!ka"kan "emba!ian hadis dari se!i kuantitas

    sanadnya maka "ara ulama hadis (Muhhaddisin) memba!inya menjadi

    dua maam :

    1.  Hadis Mutaatira.  PengertianKata mutawatir menurut lu!hat ialah al-mutatabi` yan! berarti yan!

    datan! kemudian, beririn!-irin!an atau berturut-turut satu den!an yan!

    lain.#edan!kan menurut istilah ialah

      BCD E FGIJLG MJNOP QR STFG VNR MWXY GZ[ Q\] ^ _`O \c G f TFE G

    g E  FG MWBCDP IArti: “hadits yang diriwayatkan oleh orang banyak yang terhindar dari

    kesepakatan mereka untuk berdusta (sejak awal sanad) sampai akhir 

    sanad dengan didasarkan pada pancaindera”

    erdasarkan de&enisi di atas da"at kita "ahami bah6a hadis

    muta6atir adalah hadis yan! bersi&at indra6i yan! diri6ayatkan leh

    banyak ran! "ada setia" tin!katan sanadnya, yan! seara tradisi dan

    akal sehat mustahil mereka bese"akat untuk berusta dan memalsukan

    hadis.b.  Sarat%sarat Hadits Mutaatir/.  1iri6ayatkan leh sejumlah ran! banyak

    ilan!an "ara "era6i hadis harus mena"ai jumlah yan! menurut

    tradisi mustahil untuk bese"akat untuk berdusta. 1alam hal ini "ara

    ulama berbeda "enda"at tentan! batasan jumlah untuk tidak

    memun!kinkan berse"akat untuk untuk berdusta. !bu "hayib  menentukan sekuran!-kuran!nya ran!. hal tersebut

    di%iyaskan den!an jumalah saksi yan! di"erlukan leh hakim.

     !shabus #ya$` menentukan minimal = ran!. hal ini di%iyaskan den!an jumlah "ara 'abi yan! menda"atkan !elar Ulul Ami.

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    18/31

    #eba!ian ulama meneta"kan 2 ran!. Hal tersebut berdasarkan

    ketentuan yan! telah dirmankan Allah tentan! ran!-ran! mumin

    yan! tahan uji, yan! da"at men!alahkan ran!-ran! kar sejumlah 2

    ran! ( .# Al-An&al :?=)2.  Adanya jumlah banyak "ada seluruh tin!katan sanad

     umlah banyak ran! "ada tin!katan (thaba%at) sanad dari a6al

    sam"ai akhir sanad. ika jumlah banyak tersebut hanya "ada seba!ian

    sanad saja maka tidak dinamakan  mutawatir   teta"i dinamakan ahad

    8ersamaan jumlah "ara "era6i tidak berarti harus sama jumlahya,

    mun!kin saja jumlahnya berbeda namun nilainya sama. isalnya, "ada

    a6al tin!katan / ran!, tin!katan berikutnya 2 ran!, ran! dan

    seterusnya. umlah se"erti ini teta" dinamakan sama dan ter!ln!

    muta6atir.

    0.  ustahil berse"akat untuk berbhn!isalnya "ara "era6i dalam sanad itu memiliki latar belakan! yan!

    berbeda-beda baik 'e!ara, jenis dan "enda"at yan! berbeda "ula.

    #ehin!!a den!an jumlah se"erti ini seara l!ika mustahil terjadi adanya

    kese"akatan untuk berbhn! dan memalsukan hadis. 8ada masa a6al

    "ertumbuhan hadis, meman! tidak bisa dianal!ikan den!an jaman

    sekaran! ini, di sam"in! kejujuran, den!an daya memri mereka yan!

    masih handal sehin!!a san!at sulit bese"akat untuk berbhn! dalam

    suatu "eri6ayatan.#alah satu alasan "en!in!kar sunnah dalam "enlakan muta6atir

    adalah "ena"aian jumlah banyak tidak menjamin dihukumi muta6atir

    karena masih memun!kinkan untuk berse"akat berbhn!. Hal ini karena

    mereka men!anal!ikan den!an realita dunia sekaran! dimana kejujurantidak bisa di"ertan!!un!ja6abkan, a"ala!i hal itu berada dalam bin!kai

    "litik dan lain-lain. oleh sebab itu sehin!!a "ara "en!in!kar sunnah

    menlaknya, karena sekali"un sudah mena"ai jumlah yan! banyak

    teta"i masih memun!kinkan terjadinya kese"akatan untuk berbhn!.

    .  #andaran berita itu "ada "ana indera. pan! dimaksudsandaran "ana indera adalah berita tersebut

    diden!ar atau dilihat leh "emberitanya, tidak disandarkan "ada l!ika

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    19/31

    atau akal seba!aimana si&at barunya alam, berdasarkan kaedah l!ika

    setia" yan! baru itu berubah. aru artinya sesuatu yan! dii"takan bukan

    6ujud den!an sendirinya. #ehin!!a a"abila hadis itu l!is atau tidak

    indera6i. #andaran berita "ada "ana indera misalnya un!ka"an:#ami`na (kami mendengar) dari %asulullah bersabda begini%a`aina (kami melihat ) %asulullah melakukan begini dan seterusnyac.  Hukum Hadits Mutaatir

    Hadis muta6atir memberikan &adah ilmu daruri, yakni keharusan

    untuk menerimanya seara bulat sesuatu yan! diberitahukan karena ia

    memberikan keyakinan yan! %ati ("asti) den!an seyakin-yakinnya tan"a

    ada kera!uan sdikit"un bah6a 7asulullah sa6, betul-betul menyabdakan

    atau men!erjakan sesuatu se"rti yan! diri6ayatkan leh ra6i-ra6i

    muta6atir.1en!an demikian da"atlah dikatakan bah6a "enelitian ra6i-ra6i

    hadis muta6atir tentan! keadilan dan kedhabitannya tidak di"erlukan

    la!i, karena kuantitas atau jumlah ra6i-ra6inya mena"ai ketentuan yan!

    da"at menjamin untuk tidak berse"akat untuk berbhn!. oleh karenanya

    6ajiblah ba!i setia" muslim menerima dan men!amalkan semua hadis

    muta6atir.idak ada "erselisihan dikalan!an "ara ulama tentan!

    keyakinan &aedah hadis muta6atir ini. Al-Had men!atakan: khabarmuta6atir member &aedah dharuri& seseran! harus menerima dan tidak

    a"at menlaknya.#eseran! yan! men!in!kari ilmu dharuri  yan! dihasilkan

    den!an "eri6ayatan muta6atir sama halnya den!an men!in!kari ilmu

    dharuri yan! dihasilkan den!an "en!libatan "ana indera. Karena den!an

     jumalah banyak "era6i yan! tidak memun!kinkan se"akat untuk

    berbhn! itu sudah uku" dijadikan alat untuk mena"ai tujuan akhir

    atau untuk men!etahui tin!kat kesahihan suatu hadis yan! meru"akan

    sumber syariah 5slam. oleh karena itu, "enelitian si&at-si&at "era6i

    muta6atir tidak di"erlukan seba!aimana hadis  !hadd.  Macam%macam Hadits Mutaatir

    8ara ulama hadis memba!i hadis muta6atir menjadi ti!a

    maam, yakni mutawatir laf'hi& mutawatir ma`nawidan mutawatir amali

    /.  uta6atir qa&hi

    Mutawatir laf'hi menurut 'ur Ad-1in Atsar adalah:“adis yang mutawatir dalam satu lafadh”

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    20/31

    #edan!kan menurut uhammad At-ahhan:

    02345 689;

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    21/31

    Kitab-kitab tentan! hadis muta6atir antara lain:•   !l-!'har !l-Mutanatsirah $l !khbar !l-Mutawatirah& karya As-#uyuthi•  ,ahtful !'har& karya As-#uyuthi, rin!kasan dari kitab di atas.•   !l-a`ali !l-Mutanatsirah $l!hadits !l-Mutawatirah& karya Abu Abdillah

    uhammad bin hulun Ad-1imasy%i•  +a'hmulMutanatsirahminal adits !l-Mutawatirah& karya uhammad bin

     a&ar Al-Kittani

    ".  Hadis Ohda.  Pengertian

     .h/d meru"akan jamak dari ahad  den!an makna satu atau

    tun!!al. #edan!kan menurut istilah menurut ulama adis !ahaad adalah

    QRR T

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    22/31

    asyhur menurut bahasa adalah tenar& terkenal  atau

    menampakkan. 1alam istialh hadis masyhur  terba!i menjadi dua maam

    yaitu:

    /. Masyhur 2shthilaahi3aitu hadis yang diriwayatkan oleh tiga orang perawi atau lebih pada

    setiap tingkatan (tabaqaqh) sanad dan belum mencapai tingkat 

    mutawatir”

    nth hadis :“  sesungguhnya !llah tidak akan mengambil ilmu dengan melepaskan

    dari dada seorang hamba& tetapi akan melepaskan ilmu dengan dengan

    mengambil para ulama& sehingga apabila tidak terdapat serang yang alim

    maka orang yang bodoh akan dijaikan sebagai pemimpin& lalu

    memberikan fatwa tanpa didasari ilmu& mereka sesat dan menyesatkan”

    Hadis ini diri6ayatkan leh ti!a ran! sahabat yaitu 5bnu

    Amru, Aisyah dan Abu Hurairah. 1en!an demikian hadis ini masyhur

    dikalan!an sahabat, karena terda"at ti!a ran! sahabat yan!

    meri6ayatkannya, sekali"un dikalan!an tabiian lebih dari ti!a ran! ta"i

    tidak mena"ai tin!kat mta6atir.

    2. Masyhur 1hayr 2shthilahi

    Hadis Masyhur1hayr2shthilahiadalah hadis yan! ""ular atau

    terkenal dikalan!an kelm"k atau !ln!an tertentu, sekali"un jumlah

    "era6inyatiak mena"ai ti!a ran! atau lebih.

    b.  Hadis Ai

    Ai seara bahasa berarti  sedikit   atau langka, atau berartikuat . Hadis diberi namaai karena sedikit atau lan!ka adanya.

    1ari se!i istilah terda"at bebera"a de&enisi antara lain adalah“ hadis yang tidak diriwayatkan kurang daridua orang disemua tingkatan

    (tabaqah) sanad”nth hadis ai:

     BFG BF QP DwL QP `F„ … E †| Z| V E † MB†| QPZ]^

    (`NR ‡wP) Q`\c| ˆIC E FG

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    23/31

    “hadis diriwayatkan dari !bu urairahra *ahwasanya %asulullah saw

    bersabda4 tidak beriman salah seorang diantara kamu sehingga aku lebih

    dicintai dari pada orang tuanya& anaknya dan manusia semuanya”

    (H7.utta&a% Alaih)Hadis ini diri6ayatkan leh dua ran! sahabat yaitu Anas

    dan Abu Hurairah.Kemudian Anas memberitakan ke"ada dua ran! yaitu

    atadah dan Abdul Ai ibn#huhaib.atadah memberitakan "ula ke"ada

    dua ran! yaitu #yubah dan #aid. 1an Abdul Ai memberitakan "ula

    ke"ada dua ran! yaitu 5smail ibn Ulaiyah dan Abdul $aris.

    .  Hadis ‰harib

    ‰harib menurut bahasa berarti “menyendiri” atau “ jauh darikerabatnya” menurut istilah ialah “ hadis yang diriwayatkan oleh

    seorang perawi yang menyendiri dalam meriwayatkannya”5bnu Hajar mende&enisikan seba!ai berikut: hadis yang dalam sanadnya terdapat seorang yang menyendiri dalam

    meriwayatkannya& dimana saja penyendiriansanaditu terjadi” .1ilihat dari bentuk "enyendirian ra6i, hadis !harib terba!i menjadi dua

    maam:

    a). ‰harib utlak1harib mutlak yaitu  hadis yang garabah-nya (perawi satu orang)

    terletak pada pokok sanad 5okok sanad adalah ujung sanadyaitu seorang

    sahabat”

    8kk sanad atau disebut asal sanad karena sahabat yan!

    menjadi re&erensi utama dalam "eri6ayatan hadis meski"un banyak jalan

    dan tin!katan dalam sanad. nth hadis 'abi sa6.

     VN E z NFG ŠZƒ ‹\ƒ :ŠIŒ CR NFG V SIŽ E  FG Q}G_\R QR ZL IP _PG ’ E F I\LEG I`C E F I} ŠI\R^G I\LEG :ŠZ] MN E ƒ `NR NFG

    (I\W_‚ MNDP I{FG G)“ #esungguhnya amal itu tergantung dari niatnya&66” 

    Hadis ini hanya diri6ayatkan leh sahabat Umar bin Khattab

    saja. Kemudian diri6ayatkan leh Al-amah bin $a%%ash kemudian

    uhammad bin 5brahim. 1en!an demikian hadis tersebut gharib mutlak 

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    24/31

    karena hanya Umar bin Khattab saja yan! meri6ayatkan dari kalan!an

    sahabat.

    b). ‰harib 'isbi

    1harib nisbi  yaitu a"abila ke!hariban ("era6i satu ran! )terjadi "ada "erten!ahan sanad bukan "ada a6al sanadnya. aksudnya

    satu hadis yan! diri6ayatkanleh lebih dari satu ran! "era6i "ada asal

    sanadnya, kemudian dari semua "era6i itu hadis ini diri6ayatkan leh

    satu ran! "era6i saja yan! men!ambil dari "ara "era6i tersebut.Ada"un berba!ai ke!haribanatau ketersendirian yan! dian!!a"

    seba!ai !haribnisbi adalah seba!ai beikut:•  #eran! "era6i ter"eraya seara sendiriran meri6ayatkan hadis

    (muqayyad bi ats-tsiqah)•  #eran! "era6i tertentu meri6ayatkan seara sendiriran dari seran!

    "era6i tertentu "ula (muqayyad `alaar-rawi)•  8enduduk ne!eri atau "enduduk daerah seara tersendiri meri6ayatkan

    hadis (muqayyad bi al-balad)

    B.  HA&'S &'('N)A* &A+' ,*A'(ASSANA&N-Aila ditinjau dari se!i kualitasnya, maka hadis terba!i menjadi dua

    maam:

    1.  Hadis Mabu

    Maqbul  menurut bahasa berarti makhud'   (yan! diambil) dan

    mushaddaq  ( yan! dibenarkan atau diterima),sedan!kan menurut istilah

    adalah

    Artinya“ hadis yang unggul pembenaran pemberitanya” 

    #yarat-syarat "enerimaan suatu hadis untuk menjadi hadis yan! ma%bul,

    yaitu bila sanad-nya bersambun!, diri6ayatkan lehrawi

     yan! adil dandhabit dan matan-nya tidak syaddan tidak ber-illat.

    1en!an demikian hadis ma%bul adalah hadis yan! da"at diterima atau

    "ada dasarnya da"at dijadikan hujjah dan "anduan "en!amalan syariat.

    erdasarkan "enjelasan di atas maka "ara ulama memba!i hadis ma%bul

    menjadi dua ba!ian utama yaitu hadis shahih dan hasan.

    a.  Hadis shahih

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    25/31

    #ahih menurut bahasa berarti sehat   la6an sakit). Kata sahih ju!a telah

    menjadi ksakata bahasa 5ndnesia den!an sah, benar, sem"urna, sehat

    (tiada elanya).

    #edan!kan menurut istilah dikalan!an ulama ialahGK5 `5 F ?4 ?Fvf w C  9< x5 @39 f 0@2U ly;C< 4

    hadis yang bersambungsanadnya& diriwayatkan oleh rawi yang adil dan

    dhabit (kuat daya ingatan)& selamat dari keganjalan (syad'd') dan cacat 

    (illat)” 

    1ari de&enisi di atas da"at disim"ulakan, bah6a hadis shahih memiliki

    lima kreteria "ersyaratan seba!ai berikut:

    /.  ersambun!nya sanad paitu, setia" "era6i telah men!ambil hadis seara lan!sun! "era6i

    sebelumnya dari "ermulaan sam"ai akhir sanad.

    2.  8era6inya adil:

    Kata adil, menurut bahasa berarti lurus, seseran!

    dikatakan adil a"abila "ada dirinya terda"at si&at yan! da"at mendrn!

    ter"eliharanya ketak6aan, yaitu senantiasa melaksanakan "erintah

    a!ama dan mnin!!alakan laran!annya, dan senantiasa berakhlak baikdalam se!alah tin!kah lakunya. 1en!an demikian, yan! dimaksud den!an

    "era6i yan! adil dalam "eri6ayatansanad-hadis adalah bah6a semuah

    "era6inya disam"in! harus islam dan bali!, ju!a memenuhi syarat-syarat

    seba!ai berikut :

    a)  #enantiasa melaksanakan "erintah a!ama dan menin!!alkan semua

    laran!annya.b)  #enantiasa menjauhi dsa keil.

    )  #enantiasa memelihara ua"an dan "erbuatan yan! da"at mendaimuru*ah.

    0.  8era6inya dhabit

    Kata dhabit menurut bahasa berarti yan! kkh,yan! kuat. #eseran!

    dikatakan dhabit a"abila ia mem"unyai daya in!at sem"urna terhada"

    hadis yan! diri6ayatkannya.

    enurut 5bnu Hajar Al-As%alani, "era6i yan! dhabit adalah mereka yan!kuat ha"alannya terhada" se!ala sesuatu yan! "ernah diden!arnya,

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    26/31

    kemudian mam"u menyam"aiakan ha"alan tersebut manakalah

    di"erlukan.

     pan! diaku" dalam "en!ertian dhabit "ada "eri6ayatan disini terdiri atas

    dua kate!ri, yaitu dhabit Aa-sadr dan dhabit Al kitab yan! dimaksudden!an dhabit As-sadr ialah ter"eliharanya "eri6ayatan dalam in!atan,

    sejak ia menerima hadis sam"ai ia meri6ayatkan ke"ada ran! lain

    sedan!kan dhabitl Al-kitab ialah ter"eliharanya kebenaran suatu

    "eri6ayatan melalui tulisan.

    .   idak syadd

    %enurut $mam $ya0i/i 3ang dimaksud dengan syad atau syudud (bentuk jamak dari

    syadd ) disini ialah suatu hadis yang bertentangan dengan hadis yang diri"ayatkan !leh

     pera"i lain yang lebi kuat atau lebih tsiah. :engertian inilah yang paling banyak diikuti

    ulama hadis lainya.

    %elihat pengertian  syad  diatas, dapat dipahami bah"a hadis yang tidak syad adalah hadis

    yang matannya tidak bertentangan dengan hadis lain yang lebi kuat atau lebitsiah.

    .  &idak berillat

    Kata illat bentuk jamaknya adalah  lal   atau  Al-lal   yang menurut bahasa berarti +a+at,

     penyakit, keburukan, dan kesalahan ba+a. Dengan pengertian ini yang disebut hadis ber-illat adalah hadis-hadis yang mengandung +a+at atau penyakit.

    %enurut istilah, illat berarti suatu sebab yang tersembunyi atau samar-samar, sehingga

    dapat merusak kesahihan hadis. Dikatakan samar-samar di sini karena jika dilihat dari

    shahihnya, hadis tersebut terlihat sahih, adanya kesamaan pada hadis tersebut,

    mengakibatkan nilai kualitasnya menjadi tidak sahih, dengan demikian, maka yang

    dimaksud hadis yang tidak berillat, ialah hadis-hadis yang didalamnya tidak terdapat

    kesamaran atau keragu-raguan.

    $llat hadis dapat terjadi baik pada sanad maupun pada matan atau pada keduanya se+ara

     bersama - sama.

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    27/31

    3ang dimaksud dengan  sahih li datihi, ialah hadis yang tidak memenuhi se+ara sempurna

     persyaratan hadis sahih khususnya yang berkaitan dengan ingatan atau ha0alan pera"i.

    De0inisi hadis sahihlidatih

    adits shahih id'atihi yaitu hadits yang bersambungsanadnya dengan

     penukilan perawi yang 7adil dan dhabith dari yang semisalnya sampai

    akhir sanad tersebut serta hadits tersebut bukan hadits yang syad' dan

    bukan hadits yang mu’allal (cacat)”

    +!nt!h hadis sahihlighairih adalah hadis ri"ayat turmudi melalui jalur %uhammad bin Amr 

     !rtinya seandainya tidak memberatkan ummatku&niscaya akan

    kuperintahkanbersiwak setiap kali hendak melaksanakan shalat” 

    5bnuumar ash-shalah menyatakan bah6a uhammad bi Amr

    terkenal seba!ai ran! yan! jujur, teta"i kedhabitannya kuran!

    sem"urna sehin!!a hadis ri6ayatnya hanya mena"ai tin!kat hasan.

    b.  ;ing(a!an Hadis Shahih

    :erlu diketahui bah"a martabat hadis shahih itu tergantung tinggi dan rendahnya kepada ke-

    dhabit -an dan keadilanpara per!"inya. 9erdasarkan martabat seperti ini, para muhadisin

    membagi tingkatan sanad menjadi tiga yaitu

    a)  :ertama, ashah al-asanid   yaitu rangkaian sanad yang paling tinggi

    derajatnya.sepertiperi"ayatansanad dari $mam %alik bin Anas dari

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    28/31

    g)  adis yang dinilai shahih menurut ilama hadis selain Al-9ukhari dan %uslim dan tidak 

    mengikuti persyratan keduanya, seperti $bnuKhuaimah, $bnu ibban, dan lain-lain.

    Kitab-kitab hadis yang menghimpun hadis shahih se+ara berurutan sebagai berikut

    a)  'hahih Al-9ukhari (".2F ).

     b)  'hahih %uslim (". 2@1 ).

    +)  'hahih$bnuKhuaimah (". 811 ).

    d)  'hahih $bnu ibban (". 87 ).

    e)  %ustadr!k Al-hakim (". 7F).

    0)  'hahih$bn As-'akan.

     g)  'hahih Al-Abani.

    c.   Hadis Hasan

    'e+ara bahasa, hasan berarti  al-/a'al , yaitu indah. asan juga dapat juga berarti sesuatu

    sesuatu yang disenangi dan di+!nd!ngi !leh na0su. 'edangkan para ulama berbeda pendapat

    dalam mende0inisikan hadis hasan karena melihat bah"a ia meupakan pertengahan antara

    hadis shahih dan hadisdha"if, dan juga karena sebagian ulama mende0inisikan sebagai salah

    satu bagiannya. 'ebagian dari de0inisinya yaitu

    a)  de0inisi al- Khatabi adalah hadis yang diketahui tempat keluarnya, dan telah

    mashurra"i-ra"isanadnya, dan kepadanya tempat berputar kebanyakan hadis, dan yangditerima kebanyakan ulama, dan yang dipakai !leh umumnya fukaha/

     b)  de0inisi$bnuajar beliau berkata, adalah hadis ahad yang diri"ayatkan !leh yang adil,

    sempurna ke-dhabit -annya, bersambungsanadnya, tidak +a+at, dan tidak syad  (janggal) maka

    dia adalah hadis shahihli-datihi, lalu jika ringan ke-dhabit -annya maka dia adalah hadis

    hasan lidsatihi.

    Kriteria hadis hasan sama dengan kriteria hadis shahih. :erbedaannya hanya terletak 

     pada sisi ke-dhabit -annya. yaitu hadis shahih lebih sempurna ke-dhabit -annya dibandingkan

    dengan hadis hasan. &etapi jika dibandingkan dengan ke-dhabit -an pera"i hadis dha"if  tentu

     belum seimbang, ke-dhabit -an pera"i hadis hasan lebih unggul.

    0.   *aca'-*aca' Hadis Hasan

    'ebagaimana hadis shahih yang terbagi menjadi dua ma+am, hadis hasasn pun terbagi

    menjadi dua ma+am, yaitu hasan li-datih dan hasanli-ghairih

    a). asan  i-!atih

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    29/31

    adis hasan li-datih adalah hadis yang memenuhi persyaratan hadis hasan

    yang telah ditentukan.pengertian hadis hasanli-datih  sebagaimana telah diuraikan

    sebelumnya.

     b). asan i-1hairih

    Adapun asan li Lhairih adalah hadis dhai0 yang bukan dikarenakan ra"inya pelupa,

     banyak salah dan !rang 0asik, yang mempunyai mutabi/ dan syahid. adis dhai0 yang karena

    ra"inya buruk hapalannya (su/ru al-hi0dih),tidak dikenal identitasnnya (mastur)dan mudallis

    (menyembunyikan +a+at) dapat naik derajatnya menjadi hasan li ghairihi dibantu !leh hadisG 

    hadis lain yang semisal dan semakna atau karena banyak ra"i yang meri"ayatkannya.

    ;!nt!h hadis hasan

     !rtinya 8 "elah menceritakan kepda kami yahya bin !l-tamimi dan

    qutaibah bin said 9ucapan yahya- telah berkata qutaibah kepada kami

    dan telah berkata yahya bahwasanya :a’far bin #ulaiman memberitakan

    kepada kami dari bapaknya 2mran !l-:auan dari bapaknya !bu *akar bin

     !bdillah bin ,aeis dari bapaknya 8saya perna mendengar bapak saya

    berkata& ketika itu sedang berhadapan dengan musuh& bahwasanya

    %asulullah #!; 8 sesungguhnya pintu-pintu surga dibawahkilatanpedang&” lalu berdirilah seseorang yang berpakaian compang-

    camping seraya berkata8 wahai abu musa apakah anda mendengar 

    %asulullah bersabda seperti yang anda ucapkan ini ya” lalu orang itu

    kembali kepadaa sahabat-sahabatnya seraya berkata aku mengucapkan

    salam kepada kalian kemudian orang ini memecahkan sarung pedangnya&

    lalu membuangnya dan dengan serta merta dia pergi menuju musuh

    dengan membawa pedangnya terus bertempur hingga gugur

    Hadits ini hasan karena em"at ran! "era6i sanadnya ter!ln! tsi%h,

    keuali a*&ar bin #ulaiman ad-1luba*i. jadilah haditsnya hasan.

    2.   #ehu//ahan Hadis Hasan

    adis hasan sebagai mana halnya hadis shahih, meskipun derajatnya diba"ah hadis shahih,

    adalah hadis yang dapat diterima dan dipergunakan sebagai dalil atau hujjah dalam

    menetapkan suatu hukum atau dalam beramal. :araulama hadis, ulama ushul0iih, dan 0uaha

    sepakat tentang kehujjahan hadis hasan.

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    30/31

    3.   #itab-kitab hadis hasan

    Ulama yang pertama kali memulai membagi hadis sebagai hadis shahih, hadis hasan,

    hadis dhai0 adalah $mam At-&irmitdi sehingga "ajarlah jika $mam At-&irmitdi memiliki

     peran dalam menghimpun hadis-hadis hasan. Diantara kitab-kitab yang menghimpun hadis

    hasan adalah

    a+  'unan At-tirmitdi

    b+  'unan Abu Daud

    c+  'unan Ad-Dar uthny

    ".  Hadis Mardud

    ardud menurut bahasa berarti yan! ditolak  atau yan! tidak diterima,

    #edan!kan menurut istilah hadis mardud adalah “hadis yang tidak unggul

     pembenaran pemberitanya”

    8enlakan hadis ini dikarenakan tidak memenuhi bebera"a kriteria

    "ersyaratan yan! diteta"kan "ara ulama, baik yan! menyan!kut sanad

    se"erti "era6i harus bertemu lan!sun! den!an !urunya (ittishal as-

    sanad) mau"un yan! menyan!kut matan se"erti isi matan tidak

    bertentan!an den!an al%uran dan lain-lain .

    Hadis mardud tidak mem"unyai "endukun! yan! membuat keun!!ulan

    "embenaran berita dalam hadis tersebut. Hadis mardud tidak da"atdijadikan hujjah dan tidak 6ajib di amalkan, sedan!kan ma%bul 6ajib

    dijadikan hujjah dan 6ajib di amalkan. #eara umum Hadis mardud adalah

    hadis dha*i& (lemah) .

    a.   Hadis !h45if 

    :engertian hadits dhai0 'e+ara bahasa, hadits dhai0 berarti hadits yang

    lemah la"an dari a"i (yang kuat).:ara ulama memiliki dugaan ke+il bah"a hadits tersebut

     berasal dari 5asulullah 'A6. Dugaan kuat mereka hadits tersebut tidak berasal dari

    5asulullah 'A6. Adapun para ulama memberikan batasan bagi hadits dhai0 sebagai berikut

    “ adits dhai0ialah hadits yang tidak memuat atau menghimpun si0at-si0at hadits shahih, dan

    tidak pula menghimpun si0at-si0at hadits hasan#.

    b.   #ehu/ahan Hadits dhaif 

    adis dhai0 pada dasarnya adalah tert!lak dan tidak b!leh diamalkan, bila

    dibandingkan dengan hadis shahih dan hadis hasan,

  • 8/19/2019 Ulum Hadits

    31/31

     pengkajian terhadap kemungkinan dipakai dan diamalkannya hadis dhai0, sehingga terjadi

     perbedaan pendapat diantara mereka

    1.  :ara ulama berpendapat bah"a hadis dhai0 tidak b!leh diamalkan sama sekali, baik 

     berkaitan masalah aidah atau hukum-hukum 0ikih, targhib dan tarhib maupun dalam

    0adha/ilula/mal (keutamaan amal). $nilah pendapat imam-imam besar hadis seperti 3ahya bin

    %a/in, bukhari, dan %uslim. :endapat ini juga dikuti !leh $bnuArabi ulama 0ikih dari

    mahab %alikiyah, Abu 'yamah Al-%adisi ulama dari mahab 'ya0i/iyah,dan $bnu am.

    2.  :endapat kebanyakan ahli 0ikih memb!lehkan untuk mengamalkan dan memakai hadis

    dhai0 se+ara mutlak jika tidak didapatkan hadis lain dalam permasalahan yang sama. Dikutip

    dari pendapat Abu ani0a,Asy-sya0i/$, %alik, dan Ahmad. Akan tetapi pendapat yang

    terkenal dari $mam Ahmad bah"a hadis dhai0 kebalikan dari hadis shahih menurut

    termin!l!gy ulama-ulama terdahulu.

    8.  'ebagian ulama memb!lehkan untuk mengamalkan dan memakai hadis dhai0 dengan

    +atatan sebagai berikut mereka memb!lehkan mengamalkan hadis dhai0 khusus dalam

    targhib dan tarhib (m!tiBasi beramal dan an+aman bermaksiat) dan 0adilah-0adilah amal,

    sedangkan untuk masalah aidah dan hukum halal serta haram, mereka tidak 

    memb!lehkannya.

    Ulama-ulama yang mempergunakan hadis dhai0 dalam 0adilah amal, menyaratkan keb!lehan

    mengambilnya itu dengan tiga syarat

    a)  Kelemahan hadis itu tidak seberapa

     b)  Apa yang ditunjukan hadis itu juga ditunjukan !leh dasar lain yang dapat dipegangi,

    dengan arti bah"a memeganginya tidak berla"anan dengan sesuatu dasar hukum yang suda

    dibenarkan.

    +)  angna diyakini dikalah menggunakannya bah"a hadis itu benar dari