Top Banner
DARURAT PARU ISWANTO. SMF PARU RS BETHESDA-FK UKDW
32

Ukdw Gawat Darurat Paru

Dec 18, 2015

Download

Documents

anggoro

hh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • DARURAT PARU

    ISWANTO.

    SMF PARU RS BETHESDA-FK UKDW

  • 1. PNEUMOTORAK

    I. BATASAN:ADANYA UDARA DI DALAM RONGGA PLEURA.

    II. EPIDEMIOLOGI:TERBANYAK > 40 TH

    PRIA > WANITA

    MUSIMAN

    BATUK-BATUK LBH SERING

    KEMATIAN 12%

  • III.KLASIFIKASI:

    BERDASARKAN PENYEBABNYA:

    1. PNEUMOTORAK SPONTAN, PADA KASUS:

    COPD, BATUK KERAS

    TBC, EMPHYSEMA

    BERSIN-BERSIN

    2. PNEUMOTORAK ARTIFISIAL:

    TERAPI KOLAP PADA TBC

  • 3. PNEUMOTORAK TRAUMATIK

    TEMBAKAN

    PELURU MENEMBUS DADA DAN PARU

    LEDAKAN

    KECELAKAAN LALU LINTAS

  • 4.Berdasarkan derajat kolap

    Parsial

    Total

    5. Berdasarkan jenis fistel:

    Tertutup

    Terbuka

    ventil

  • 1.PNEUMOTORAK TERBUKA

    ADA HUB LANGSUNG RONGGA PLEURA

    DAN BRONKUS.

    SAAT INSP TEKANAN 2SAAT EKSP TEKANAN + 2

    2.PNEUMOTORAK TERTUTUP

    ADA HUB LANGSUNG RONGGA

    PLEURA DAN BRONKUS

    SAAT INSP TEKANAN 16.

    SAAT EKSP TEKANAN -2

  • 3.Pneumotorak ventil

    Jenis ini memiliki tekanan positif karena

    adanya fistel di pleura viseralis yang

    bersifat Ventil.

    Tekanan bisa + 14 inspirasi

    + 20 ekspirasi

  • IV.Gejala Klinis

    a. Nyeri dada

    b. Sesak napas yang mendadak

    c. Kegagalan pernapasan

    d. Pada pneumothoraks traumatik, ada

    riwayat trauma dada.

  • V.Pemeriksaan Fisik

    Pada perkusi didapatkan suara

    hipersonor

    Pada auskultasi didapatkan suara

    napas melemah sampai menghilang

    Bila berat tampak cianosis dan bisa

    terjadi distres pernapasan.

    Sering terjadi sirkulasi kolaps oleh

    karena tension pneumothoraks.

  • PEMERIKSAAN FISIK

  • VI. Foto rongent dada

    Terlihat pinggir paru yang kolaps

    berupa garis

  • Gambar paru collap

  • VII. PENATA LAKSANAAN UMUM

    1. Oksigen bila penderita sesak napas

    2. Pemberian cairan iv. Bila ada

    gangguan hemodinamik.

    3. Analgetika bila nyeri

    4. penyakit penyebab

    5. Pasang drain thoraks

  • VIII.Penatalaksanaan khusus:

    Pneumothoraks tertutup :

    - Paru sisi lain sehat : observasi

    (kolaps

  • Penatalaksanaan:

    Pneumothoraks terbuka :

    - Paru sisi lain sehat : pasang WSD

    - Paru sisi lain sakit : pasang WSD

    Pneumothoraks ventil : - pasang WSD

  • Pasang torak kateter /WSD

  • WSD SISTEM 1 BOTOL

  • WSD 2 BOTOL DAN 3 BOTOL

  • IX.Tindakan darurat

    Pada keadaan pneumothoraks yang mengancam jiwa bila mencari atau menghubungi dokter yang berkompeten, belum ada dan diagnosa pneumothoraks sudah tegak maka dapat dilakukan tindakan sebagai berikut :

    1. Berikan oksigen 2-4 liter/menit

    2. Buat tusukan di dinding dada bagian lateral dengan jarum transfusi : 2-5 tempat, tergantung situasi dan kondisi pasien

  • Tindakan darurat.

    3. Buat tusukan dengan set transfusi :

    - Jarum tusukan di dinding dada bagian

    lateral

    - Sisi selang yang lain masukkan dalam

    botol yang sudah terisi air

    - Ujung selang 1 atau 2 cm di bawah

    permukaan air

  • X.Indikasi pelepasan WSD

    WSD dilepas bila paru sudah

    mengembang dengan baik, tidak ada

    komplikasi dan setelah selang plastik

    diklem 24 jam atau 48 jam dan

    dilakukan foto thoraks membuktikan

    tidak ada kolaps lagi

  • XI. Komplikasi

    a. Tension pneumothoraks dapat berakibat fatal bila terjadi sirkulasi kolaps

    b. Gagal napas

    c. Hemopneumothoraks

    d. Infeksi sekunder

    e. Penebalan pleura

    f. Atelektasis

    g. Emphysema mediastinal

    h. Re-expansion pulmonary oedema

  • 2.

    Status Asmatikus :

    Keadaan gawat darurat Paru

    Eksaserbasi Asma yg telah mendapat pengobatan Standard

    Setelah 2 jam tidak ada perbaikan

  • Tata-laksana

    Serangan Asma Akut

  • Eksaserbasi Asma Eksaserbasi Asma

    (serangan asma)(serangan asma)

    Definisi:

    Suatu episode dari sesak napas,

    batuk, mengi dan rasa tertekan di

    dada atau kombinasi dari gejala-

    gejala tersebut yang terjadi secara

    progresif dan cepat

    Ref. GINA Updated 2009

  • Tujuan dari Penatalaksanaan Tujuan dari Penatalaksanaan

    Eksaserbasi Asma (asma akut)Eksaserbasi Asma (asma akut)

    Membebaskan obstruksi jalan napas

    dan hipoksemia secepat mungkin

    Mencegah kekambuhan

    GINA Updated 2008

    Catatan: makin cepat pengobatan dimulai, makin mudah mengatasi

    serangan .

  • Penanganan Asma

    Eksaserbasi di Rumah Sakit

    Penilaian AwalAnamnesis, PF (auskultasi, penggunaan otot bantu napas, denyut jantung, frekuensi napas),

    APE atau VEP1 , saturasi oksigen, dan tes lain yang diperlukan

    Terapi Awal Inhalasi 2-agonis kerja cepat secara terus menerus selama 1 jam. Oksigen sampai tercapai saturasi O2 > 90% (95% pada anak-anak) Steroid sistemik jika tidak ada respons segera, atau jika pasien sebelumnya

    sudah menggunakan steroid oral atau jika derajat keparahan sudah berat Sedasi merupakan kontra-indikasi terapi asma eksaserbasi.

    Penilaian Ulang setelah 1 jamAPE, saturasi Q2, tes lain yang diperlukan

    GINA Updated 2008

  • Penilaian Ulang stlh 1 jam

    Derajat Sedang

    APE 60-80% dari yang diperkirakan Pem. Fisik : gejala sedang, penggunaan

    otot bantu pernapasan

    Oksigen Inhalasi 2-agonis dan anti-kolinergik

    setiap 60 menit

    Glukokortikosteroid oral Teruskan terapi 1-3 jam jika ada perbaikan

    Derajat Berat

    APE < 60% dari yang diperkirakan PF: gejala berat saat istirahat, retraksi dada Riwayat faktor resiko mendekati asma yang

    fatal Tidak ada perbaikan setelah terapi awal

    Inhalasi 2 -agonis dan anti-kolinergik Oksigen Glukokortikosteroid sistemik Magnesium IV

    Respons baikRespons tidak baik

    selama 1-2 jamRespons burukselama 1-2 jam

    lanjutan .lanjutan .

    Penilaian Ulang stlh 1-2 jam

    Ref. GINA Updated 2008

  • Respons Baik

    Bertahan 60 menit setelahterapi terakhir

    PF : normal APE > 70% Tidak stres

    Saturasi O2 > 90%

    (95% pada anak-anak)

    Respons tidak lengkap

    selama 1-2 jam

    Pasien resiko tinggi

    PF: gejala ringan-sedang APE < 70% Saturasi O2 tidak membaik

    Respons jelek

    selama 1 jam Pasien resiko tinggi PF: gejala berat, kesadaran

    menurun, kebingungan

    APE < 30% PCO2 > 45mm Hg PO2 < 60mm Hg

    Perbaikan Tidak membaikKriteria bisa dipulangkan

    jika APE > 60% dari yang diperkirakan

    Kondisi tetap pada saat terapi oral / inhalasi

    Rawat di ICU

    Jika tidak ada perbaikan

    setelah 6-12 jam

    Pulangkan ke Rumah

    Lanjutkan 2-agonis inhalasi

    Pertimbangkan steroid oral

    Pertimbangkan inhaler

    kombinasi Edukasi pasien:

    Cara pakai obat yang benar

    Buat rencana aksi

    Follow-up teratur

    Rawat Rumah Sakit(acute care setting)

    Inh 2-agonis anti-kolinergik Steroid sistemik Oksigen Magnesium IV Monitor APE, saturasi O2 , nadi

    Rawat di ICU Inh 2-agonis + anti-kolinergik

    Steroid IV

    Pertimbangkan 2 -agonis IV

    Oksigen

    Pertimbangkan teofilin IV

    Intubasi dan ventilasi mekanik jika perlu

  • Terapi yang Terapi yang tidak direkomendasitidak direkomendasi

    untuk pengobatan serangan :untuk pengobatan serangan : Sedatif (harus dihindari)

    Obat Mukolitik (memperburuk batuk)

    Terapi fisik dada/fisioterapi

    (menambah ketidaknyaman pasien)

    Antibiotik (bukan mengobati serangan tetapi

    diindikasikan untuk pasien yang juga mempunyai

    pneumonia atau infeksi bakteri seperti sinusitis)

    Hidrasi dengan cairan dalam volume yg banyak

    untuk dewasa dan remaja (mungkin diperlukan

    pada anak-anak dan bayi)

  • Pengobatan Utama untuk Pengobatan Utama untuk

    Eksaserbasi Asma (asma akut)Eksaserbasi Asma (asma akut)

    Penggunaan berulang dari Beta 2-

    agonis kerja singkat

    Menggunakan kortikosteroid lebih

    awal

    Oksigen

    Ref : GINA Updated 2008

  • Terima Kasih