Top Banner
UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR SECARA IN VIVO BESERTA SKRINING FITOKIMIA PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Farmasi Fakultas Farmasi Oleh: RICO ARLIANTO SUNUSMO K 100140156 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
14

UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

Apr 08, 2019

Download

Documents

truongdung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA TIKUS

JANTAN GALUR WISTAR SECARA IN VIVO BESERTA SKRINING FITOKIMIA

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Farmasi Fakultas Farmasi

Oleh:

RICO ARLIANTO SUNUSMO

K 100140156

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

1

HALAMAN PERSETUJUAN

UJI EFEKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA TIKUS

JANTAN GALUR WISTAR SECARA IN VIVO BESERTA SKRINING FITOKIMIA

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

RICO ARLIANTO SUNUSMO

K 100140156

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Tanti Azizah Sujono, M.Sc., Apt

NIP.

Page 3: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

2

HALAMAN PENGESAHAN

UJI EFEKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA TIKUS

JANTAN GALUR SECARA IN VIVO WISTAR BESERTA SKRINING FITOKIMIA

OLEH

RICO ARLIANTO SUNUSMO

K 100140156

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Farmasi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Jum’at, 2 Maret 2018

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Peni Indrayudha, Ph.D., Apt. (……..……..)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Arifah Sri Wahyuni, M.Sc., Apt. (……………)

(Anggota 1 Dewan Penguji)

3. Tanti Azizah Sujono, M.Sc., Apt (……………)

(Anggota 2 Dewan Penguji)

Dekan,

Azis Saifudin, Ph.D., Apt.

NIK. 956

Page 4: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

3

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang

pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang

lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya

pertanggungjawabkan sepenuhnya.

.

Surakarta, 2 Mei 2018

Penulis

RICO ARLIANTO SUNUSMO

K 100 140 156

Page 5: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

1

UJI EFEKTIVAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT

PADA TIKUS JANTAN GALUR WISTAR SECARA IN VIVO

BESERTA SKRINING FITOKIMIA

Abstrak

Hiperlipidemia adalah kondisi tubuh ketika kadar lipid dalam darah meningkat melebihi

batas normal. Biji Alpukat merupakan salah satu bagian tanaman yang dapat digunakan

untuk menurunkan kadar lemak dalam darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengukur penurunan kadar kolesterol dan trigliserida dengan pemberian ekstrak biji

Alpukat selama 14 hari dengan 3 dosis yang berbeda. Penelitian ini menggunakan 12

ekor tikus jantan galur wistar yang dibagi menjadi 3 kelompok dosis yaitu, 62,5, 125,

250 mg/kgBB. Setiap kelompok diberikan induksi pakan tinggi lemak selama 55 hari

lalu diberikan perlakuan ekstrak selama 14 hari dengan tetap diberikan pakan tinggi

lemak. Pembacaan kadar kolesterol dan trigliserida menggunakan reagen kit kolesterol

(Dsi) dan trigliserida (Dsi) pada λ 500 nm. Induksi pakan tinggi lemak pada kelompok

dosis 62,5 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB memberikan dampak peningkatan

kadar kolesterol dengan rata rata sebesar 151 mg/dL, 136,5 mg/dL, 136 mg/dL

sedangkan untuk parameter trigliserida menunjukkan peningkatan 202,75 mg/dL, 185,75

mg/dL, 142 mg/dL. Perlakuan ekstrak dengan dosis 62,5 mg/kgBB, 125 mg/kgBB, 250

mg/kgBB selama 14 hari dapat menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida menjadi

126,5 mg/dL dan 130,5 mg/dL (62,5mg/kgBB), 111,5 mg/dL dan 115,3 mg/dL

(125mg/kgBB), 95,75 mg/dL dan 88,2 mg/dL (250 mg/kgBB).

Kata kunci : Hiperkolesterol, Kolesterol, Trigliserida, Ekstrak etanol biji Alpukat

Abstract

Hyperlipidemia is a condition of the body when blood lipid levels rise beyond the normal

limit. Avocado seed is one part of the plant that can be used to lower levels of fat in the

blood. The purpose of this study was to measure the decrease of cholesterol and

triglyceride levels by giving Avocado seed extract for 14 days with 3 different doses. This

study used 12 male wistar strain rats which were divided into 3 dose groups namely,

62,5, 125, 250 mg / kgBW. Each group was given high-fat feed induction for 55 days and

then given the treatment of extract for 14 days with fixed given high fat diet. The reading

of cholesterol and triglyceride levels using cholesterol (Dsi) and triglyceride (Dsi)

reagents at λ 500 nm. High fat feed induction in the dose group 62,5 mg / kgBW, 125 mg

/ kgBW, 250 mg / kgBW resulted in an increase in cholesterol levels by an average of

151 mg / dL, 136.5 mg / dL, 136 mg / dL whereas for triglyceride parameters showed an

increase of 202.75 mg / dL, 185.75 mg / dL, 142 mg / dL. Treatment of extracts at doses

of 62.5 mg / kgBW, 125 mg / kgBW, 250 mg / kgBW for 14 days can decrease cholesterol

and triglyceride levels to 126.5 mg / dL and 130.5 mg / dL (62.5mg / kgBW) , 111.5 mg /

dL and 115.3 mg / dL (125mg / kgBW), 95.75 mg / dL and 88.2 mg / dL (250 mg / kgBW).

Keywords: Hypercholesterol, Cholesterol, Triglycerides, Avocado ethanol extract

1. PENDAHULUAN

Hiperlipidemia atau penyakit hiperkolesterol adalah kondisi kadar lemak dalam darah meningkat.

Penyakit kolesterol makin meningkat dengan makin tingginya konsumsi masyarakat akan makanan

Page 6: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

2

makanan yang memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi yang sering dijual di restoran-restoran cepat

saji. Selain dari pola makan, kurangnya berolahraga dan depresi tingkat tinggi yang menyebabkan

meningkatnya kadar kolesterol dalam darah. Kadar kolesterol yang terlalu tinggi pada tubuh

manusia menurut Turgeon et al., (2016) akan menyebabkan hipertensi, penyumbatan pembuluh

darah otak, jantung, dengan adanya hal ini dalam pengobatan untuk menurunkan kadar kolesterol

total di tubuh ini biasanya masyarakat dapat mengatasi semuanya dengan obat yang tersedia di

pasaran akan tetapi obat tersebut memiliki efek samping yang cukup berbahaya juga bagi tubuh

sehingga menyebabkan adanya kerusakan pada organ lain/komplikasi dengan penyakit lainnya.

Dilihat dari hal tersebut maka dipilihnya penelitian tentang obat herbal diharapkan dapat memiliki

efek yang serupa seperti obat obat yang ada pada pasaran untuk menurunkan kolesterol tetapi

memiliki efek samping yang rendah, salah satu herbal yang dipilih adalah biji alpukat yang

biasanya dibuang begitu saja oleh masyarakat umum.

Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji alpukat terdapat

kandungan senyawa golongan tanin, polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinin, monoterpenoid, dan

seskuiterpenoid (Zuhrotun, 2007). Berdasarkan kandungan yang ada pada ekstrak etanol biji alpukat

ada beberapa yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol diantaranya flavonoid, saponin, dan

tanin. Flavonoid berdasarkan penelitian Sekhon et al., (2012) memiliki aksi untuk menurunkan

kadar kolesterol dalam tubuh dengan menghambat aktivitas enzim HMG Co-A reductase sebagai

biosintesis kolesterol . Selain flavonoid juga ada saponin dan tanin untuk menurunkan kadar

kolesterol, saponin menurut Elekofehinti et al., (2013) memiliki aksi dengan menghambat

peroksidasi lemak dan meningkatkan konsentrasi enzim antioksidan sedangkan untuk tanin mampu

mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah dengan aksi mempercepat pembuangan kolesterol

melalui feses (Rahayu, 2005). Penelitian yang dilakukan oleh Suhendra et al., (2016) tentang biji

alpukat sudah pernah dilakukan sebelumnya tentang antikolesterol dan menitikberatkan pada

parameter kolesterol total dan menggunakan pelarut etanol 80% memiliki hasil yang signifikan lalu

pada penelitian kali ini parameter yang diuji adalah parameter kolesterol total dan trigliserida serta

pelarut yang digunakan adalah etanol 96%.

2. METODE

2.1 Alat

Spektrofotometer UV/VIS (Stardust MC15), Rotary Evaporator (IKA RV10), Timbangan

Analitik (OHAUS Pioneer) dengan sensitivitas 0,0001 g, Pipet mikro (SOCOREX) ukuran 50 –

Page 7: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

3

1000 μL, sentrifuge (Effendorf Minispin), kandang hewan uji, pipa hematokrit, alat-alat gelas

seperti labu takar, gelas beker, gelas ukur dan tabung reaksi serta alat penunjang laboratorium

lainnya

2.2 Bahan

Biji buah Alpukat Mentega yang didapatkan dari Pasar Gede, Surakarta. Tikus Jantan galur

Wistar diperoleh dari Peternakan Mencit dan Tikus Putih “Rumah Tiput” Klaten , Minyak jelantah,

pakan pellet standar, Etanol 96% (teknis) yang digunakan sebagai cairan penyari. Reagen kit

kolesterol (DSi), reagen kit trigliserida (DSi), pakan diet tinggi lemak, FeCl3 (pa), asam borat, asam

oksalat, methanol (teknis), aseton (pa), etil asetat (pa), heksana (pa), wash benzene (teknis), kertas

saring, akuades, untuk skrining fitokimia dan uji in vivo.

2.3 Skrining Fitokimia

Uji skrining fitokimia atau uji penapisan fitokimia ini dilakukan sebagai analisis kualitatif

untuk mengetahui kandungan kimia yang ada pada biji buah alpukat. Kandungan yang akan

diuji adalah flavonoid, saponin, tanin.

2.3.1 Identifikasi flavonoid

Larutan percobaan: dipanaskan sebanyak ± 0,5 g serbuk simplisia selama 10 menit dalam

metanol 10 ml di tangas air. Selagi panas, filtrat tersebut disaring dan diencerkan dengan 10

mL air hingga dingin. Selanjutnya sebanyak 5 mL wash benzene ditambahkan dan dikocok

dengan hati-hati, kemudian diamkan. Lapisan bawah yang berupa metanol diambil dan

diuapkan dalam waterbath dengan cawan porselin. Residu yang didapat dilarutkan dalam 5 mL

etil asetat dan disaring (Farnsworth, 1966).

Uji Taubeck: larutan percobaan yang didapat diuapkan hingga kering ± 1 mL, residu

tersebut dibasahkan dengan aseton, dicampurkan sedikit serbuk asam oksalat dan asam borat,

lakukan pemanasan yang tidak berlebihan di atas tangas air. 2 ml eter ditambahkan pada residu

yang diperoleh. Dibawah UV 366 nm diamati larutan tersebut, adanya flavonoid dapat ditandai

dengan fluoresensi kuning intensif pada larutan tersebut (Anonim, 1996).

2.3.2 Identifikasi saponin

Lima ratus mg ekstrak kasar dimasukan kedalam tabung reaksi lalu dituangkan 10 ml air

panas, lalu didinginkan dan dikocok vertikal selama 10 detik. Tanda adanya saponin adalah

terbentuknya busa dan tetap bertahan busa tersebut lebih dari 10 menit. (Depkes RI,1995)

Page 8: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

4

2.3.3 Identifikasi tanin dan polifenol

Ekstrak kasar yang didapatkan dibuat bentuk larutan kemudian direaksikan dengan besi (III)

klorida 10%, jika terbentuk warna biru tua atau hitam kehijauan itu menunjukkan adanya

tanin dan polifenol. (Bernard et al., 2014)

2.4 Uji Aktivitas Farmakologi

Penelitian uji penurunan kadar kolesterol dan trigliserida dengan ekstrak etanol biji Alpukat

(EBA) dan skrining fitokimia dilakukan di laboratorium Farmakologi dan Farmakognosi Fakultas

Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 12 tikus yang mejadi hewan uji dibagi dalam 3

kelompok perlakuan, setiap kelompok tediri dai 4 tikus. Tikus disortir yang memiliki berat badan

150-200 g kemudian didaptasikan selama ± 7 hari untuk menghindari terjadinya penurunan berat

badan secara drastis atau penurunan kondisi tubuh tikus disebabkan stress. Setelah selesai proses

adaptasi tikus tersebut diambill darahnya lewat vena mata (plexus retroorbitalis) sebagai sampel

untuk baseline. Kemudian langkah selanjutnya setelah pengambilan darah awal (baseline) adalah

dengan memberikan pakan tinggi lemak selama 55 hari untuk menaikkan kadar kolesterol dan

trigliserida darah tikus.

Setelah melewati interval waktu tersebut maka dilakukan pengambilan sampel serum darah

kembali lewat vena mata untuk dibaca pada spektrofotometer UV/Vis (Stardust) sebagai data

hiperkolesterol. Kemudian hewan uji diberikan perlakuan dengan pemberian 3 variasi dosis yaitu

ekstrak etanol biji Alpukat 62,5 mg/kg BB, ekstrak etanol biji Alpukat 125 mg/kgBB, ekstrak etanol

biji Alpukat 250 mg/kgBB dan tetap diberikan pakan diet tinggi kolesterol.

Data kolesterol dan trigliserida darah yang didapatkan diolah menggunakan SPSS versi 23

untuk dilakukan uji T berpasangan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel biji Alpukat diperoleh dari Pasar Gede, Surakarta sebanyak 22 biji. Biji Alpukat tersebut

lalu dilakukan proses ekstraksi dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, alasan

digunakannya pelarut etanol 96% ini adalah senyawa seperti katekin dan fitosterol akan tersari lebih

baik pada pelarut yang bersifat polar (Hussain and Mohamad, 2015; Bimakr et al., 2011).

Rendemen yang diperoleh sebanyak 6,4% dari 420 gram crude extract.

Skrining fitokimia ini dilakukan untuk menguji senyawa yang terdapat pada ekstrak etanol

biji alpukat secara kualitatif dengan metode uji tabung. Senyawa yang ada pada biji Alpukat

ditunjukan pada Tabel 1.

Page 9: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

5

Tabel 1. Hasil Uji Penapisan Fitokimia Ekstrak Etanol Biji Alpukat

Senyawa Metabolit Hasil Pengamatan

Saponin Terdapat busa setinggi

1-10cm dan bertahan

hingga 10 menit serta

ketika ditetesi HCl 2N

busa tersebut tetap ada.

(+)

Tanin Warna larutan berubah

menjadi hijau

kehitaman

menunjukkan adanya

tanin. (+)

Flavonoid Ketika diuji di bawah

sinar UV hasilnya

menunjukkan warna

fluorosensi kuning. (+)

Hasil yang didapat menunjukkan bahwa biji alpukat memiliki kandungan flavonoid,

saponin, tannin hal ini sesuai dengan hasil penelitian skrining fitokimia ekstrak etanol biji Alpukat

yang dilakukan Marlinda et al., (2012) bahwa ekstrak biji Alpukat memiliki kandungan tanin,

flavonoid, saponin. Flavonoid ini diuji menggunakan uji Wilson-Taubock yang akan menghasilkan

warna kuning ketika diuji dibawah sinar UV 366 nm. Gugus aromatik berperan dalam memberikan

warna pada flavonoid karena dapat menyerap spektrum UV (Salamah et al., 2008). Uji Forth

digunakan untuk menguji ada atau tidaknya saponin dengan indikasi adanya buih yang terbentuk

ketika dilakukan pengocokan (Kristianti et al., 2008). Buih dapat terbentuk karena hidrolisis dalam

air menjadi glukosa dan senyawa lainnya dari glikosida (Marliana et al, 2005). Selain dua pengujian

kualitatif itu juga dilakukan pengujian tannin, uji tannin ini akan menunjukkan hasil positif apabila

timbul warna hijau atau biru kehitaman setalah penambahan FeCl3 (Setyowati et al., 2014). Setelah

melakukan skrining fitokimia, tikus dipersiapkan untuk uji farmakologi ekstrak biji Alpukat. Semua

kelompok tikus dilakukan adaptasi selama 7 hari terlebih dahulu sebelum digunakan untuk

pengujian aktivitas farmakologi. Setelah dilakukan adaptasi selama 7 hari dilanjutkan untuk proses

pengambilan darah sebagai data awal (baseline). Pengambilan darah tikus ini dilakukan melalui

vena mata tikus (plexus retroorbitalis), hal ini dilakukan untuk memperoleh serum darah 15 kali

lebih cepat dibandingkan pengambilan darah melalui vena ekor tikus (Van Herck et al., 2001).

Setelah pengambilan darah tikus di awal, dilakukan pembacaan data darah tersebut dengan metode

enzimatik kolorimetrik menggunakan reagen kit, lalu dilakukan proses peningkatan kadar kolesterol

dalam darah tikus dengan memberikan pakan diet tinggi kolesterol yang formula nya sesuai pada

Page 10: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

6

Tabel 2. Dalam formula tersebut terkandung minyak jelantah/ minyak yang telah digunakan untuk

menggoreng, sesuai pada penelitian yang dilakukan Fauziah et al, (2013) bahwa minyak jelantah ini

mengandung asam lemak yang jenuh dan diharapkan dapat menaikkan kadar kolesterol dalam

darah. Selain minyak jelantah juga terdapat mentega yang terbentuk dari lemak hewani memiliki

kandungan lemak jenuh yang diharapkan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah secara

signifikan.

Proses peningkatan kadar kolesterol dalam darah tikus dilakukan selama 55 hari. Setelah

interval waktu sudah terpenuhi maka dilakukan pengambilan darah kembali seperti ketika

pengambilan data untuk baseline dan dibaca menggunakan reagen kit.

Pembacaan sampel serum darah tikus ini menggunakan metode enzimatik kolorimetrik

dengan reagen kit yang memiliki mekanisme reaksi nya yaitu enzimatik, hidrolisis, dan oksidasi.

Kolesterol dioksidasi oleh enzim COD untuk membentuk Kolesterol-3-on dan hydrogen peroksida

lalu produk tersebut bersama 4-aminoantipirine dan fenol diubah oleh enzim POD menjadi

kuinonimin sehingga dapat dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 500nm (Diasys, 2017).

Gambar 1 Mekanisme Pembacaan Kadar Kolesterol

Hasil yang didapatkan untuk parameter kolesterol total tercantum pada Gambar 2

Page 11: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

7

0

20

40

60

80

100

120

140

160

Dosis 62,5 Dosis 125 Dosis 250

Kadar Kolesterol Total

Kolesterol Total Kadarawal

Kolesterol Total Induksipakan tinggi lemak

Kolesterol TotalPerlakuan ekstrak 14 hari

Berdasarkan data pada Gambar 2, parameter kolesterol total menunjukkan bahwa pada

dosis 62,5, 125, 250 mg/kgBB ekstrak EBA dapat menurunkan kadar kolesterol dari rata rata 151

mg/dL, 136,5 mg/dL, 136 mg/dL menjadi 126,5 mg/dL, 111,5 mg/dL, 95,75 mg/dL. Berdasarkan

hasil yang didapatkan Suhendra et al., (2016) untuk dosis 125 mg/kgBB dan 250 mg/kgBB ekstrak

etanol 80% biji Alpukat dapat menurunkan kadar kolesterol total dari 149,3 dan 154 mg/dL menjadi

122,33 dan 106 mg/dL, bila dibandingkan dengan hasil penelitian ekstrak etanol 96% biji Alpukat

untuk penurunan kadar kolesterol tidak jauh berbeda dengan hasil penurunan kadar kolesterol

menggunakan ekstrak etanol 80% biji Alpukat. Hasil yang diperoleh pada Gambar 2 perlu

dilakukan uji statistik untuk mengetahui perbedaan sebelum diinduksi ekstrak dan sesudah

diinduksi ekstrak. Uji yang dilakukan adalah uji T berpasangan untuk kelompok sebelum induksi

ekstrak dan sesudah, lalu hasil yang diperoleh yaitu p<0,05 adanya perbedaan bermakna antara

sebelum ekstrak dan setelah diinduksi ekstrak.

Pengukuran kadar trigliserida dalam darah menggunakan metode enzimatik kolorimeterik

dengan enzim GPO (gliserol-3-fosfat oksidase). Prinsip reaksi adalah trigliserida dipecah oleh

lipoprotein lipase (LPL) menjadi gliserol serta asam lemak. Gliserol yang sudah dihasilkan dari

pemecahan tersebut diubah menjadi Gliserol-3-fosfat dengan bantuan ATP serta diubah oleh enzim

gliserokinase. Produk gliserol-3-fosfat yang sudah terbentuk diubah lagi oleh enzim GPO menjadi

Dihidroksiaseton fosfat dan hidrogen peroksida. Produk samping hydrogen peroksida ini ditambah

aminoantipirin dan 4-Klorofenol diubah menjadi Kuinonimin oleh enzim POD sehingga absorbansi

dapat dibaca pada panjang gelombang 500nm (Diasys, 2017).

Gambar 2 Grafik Data Parameter Kolesterol

Page 12: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

8

0

92.25

64.5 65.75

202.75 185.75

142.5 130.5

115.3

88.2

0

50

100

150

200

250

1 2 3

Kadar Trigliserida

Dosis 62,5 Dosis 125 Kadar awal

Induksi pakan tinggi lemak Perlakuan ekstrak 14 hari

Gambar 3 Mekanisme Pembacaan Parameter Trigliserida

Parameter trigliserida memiliki penurunan kadar seperti tercantum pada Gambar 4.

Hasil yang didapat pada Gambar 3 untuk parameter trigliserida terdapat penurunan kadar

pada dosis 62,5, 125, 250 mg/kgBB dari rata rata 202,75 mg/dL, 185,75 mg/dL, 142 mg/dL menjadi

130,5 mg/dL, 115,3 mg/dL, 88,2 mg/dL. Ketika dilakukan uji statistik pada uji T berpasangan

terdapat perbedaan bermakna sebelum perlakuan ekstrak dan sesudah perlakuan ekstrak.

Adanya penurunan kadar kolesterol dan trigliserida tersebut disebabkan kandungan

metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak biji alpukat tersebut seperti flavonoid, saponin, tanin.

Flavonoid yang terkandung dalam biji Alpukat memiliki mekanisme dengan menghambat enzim 3-

hidroksi 3-metilglutaril koenzim A reduktase (HMG Co-A reduktase) dan mekanisme tersebut

sejalan dengan mekanisme yang dilakukan simvastatin (Sekhon, 2012), lalu untuk saponin memiliki

aksi dengan menghambat peroksidasi lemak dan meningkatkan konsentrasi enzim antioksidan

Gambar 4 Grafik Data Parameter Trigliserida

Page 13: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

9

(Elekofehinti et al., 2013) sedangkan untuk tanin dapat menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh

dengan mempercepat pembuangan kolesterol melalui feses (Rahayu, 2005).

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Ekstrak etanol 96% biji Alpukat memiliki aktivitas antikolesterol

2. Dosis optimal ekstrak etanol 96% biji Alpukat ada pada dosis 250 mg/kgBB

3. Ekstrak etanol 96% biji Alpukat memiliki kandungan senyawa flavonoid, tannin, saponin.

PERSANTUNAN

Terimakasih kepada Tanti Azizah Sujono, M.Sc., Apt selaku dosen pembimbing yang telah dengan

tulus memberikan arahan serta masukan selama proses pembuatan skripsi. Terimakasih pula kepada

seluruh staff laboratorium di Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

DAFTAR PUSTAKA

Adam and John M.F., 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, (Jilid III, Ed. IV), Diterjemahkan oleh Sudoyo, A. W. et

al, ed, Pusat Penerbit Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta

.

Agustina W., Setyowati E., Retno S., Ariani D., Rahmawati C.P., Nasional S., Dan K. and Kimia P., 2014, SKRINING

FITOKIMIA DAN IDENTIFIKASI KOMPONEN UTAMA EKSTRAK METANOL KULIT DURIAN ( Durio

zibethinus Murr .) VARIETAS PETRUK, , 271–280.

Almatsier S., 2009, Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Gramedia, Jakarta.

Bernard D., Kwabena A., Osei O., Daniel G., Elom S. and Sandra A., 2014, The Effect of Different Drying Methods on

the Phytochemicals and Radical Scavenging Activity of Ceylon Cinnamon (Cinnamomum zeylanicum) Plant

Parts, European Journal of Medicinal Plants, 4 (11), 1324–1335. Terdapat di:

http://www.sciencedomain.org/abstract.php?iid=608&id=13&aid=5489.

Bimakr M., Rahman R.A., Taip F.S., Ganjloo A., Salleh L.M., Selamat J., Hamid A. and Zaidul I.S.M., 2011,

Comparison of different extraction methods for the extraction of major bioactive flavonoid compounds from

spearmint (Mentha spicata L.) leaves, Food and Bioproducts Processing, 89 (1), 67–72.

Departemen Kesehatan RI, 1980, Materia Medika Indonesia, Jilid III., Departemen Kesehatan RI.

Dewi, I.D.A.D.Y.1, Astuti, K.W.1, Warditiani N.K.. and 1Jurusan, 2008, SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK

ETANOL 95 % KULIT BUAH MANGGIS ( Garcinia mangostana L .),

Dipiro J.T., Talbert R.L., Yee G.C., Matzke G.R. W.B.G. and P.L.M., 2008, Pharmacotherapy A Pathophysiologic

Approach Seventh Edition, 7th ed.,

Duarte P.F., Chaves M.A., Borges C.D. and Mendonça C.R.B., 2017, Avocado: Characteristics, health benefits, and

uses, International News on Fats, Oils and Related Materials, 28 (3), 28–32.

Elekofehinti O.O., Kamdem J.P., Kade I.J., Rocha J.B.T. and Adanlawo I.G., 2013, Hypoglycemic, antiperoxidative

and antihyperlipidemic effects of saponins from Solanum anguivi Lam. fruits in alloxan-induced diabetic rats,

South African Journal of Botany, 88, 56–61. Terdapat di: http://dx.doi.org/10.1016/j.sajb.2013.04.010.

Farnsworth N.., 1966, Pharmaceutical Sciences, Biological and Phytochemical Screening of Plants, 55(3)

Page 14: UJI EKTIVITAS ANTIKOLESTEROL EKSTRAK BIJI ALPUKAT PADA ...eprints.ums.ac.id/62684/14/NASKAH PUBLIKASI-2.pdf · Analisis skrining fitokimia pada biji alpukat menunjukkan bahwa biji

10

Fauziah, Sirajudin, S. dan Najamduddin U., 2013, Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dalam Gorengan dan Minyak

Bekas Hasil Penggorengan Makanan Jajanan Di UNHAS, Universitas Hasanudin

Van Herck H., Baumans V., Brandt C.J.W.M., Boere H.A.G., Hesp A.P.M., Van Lith H.A., Schurink M. and Beynen

A.C., 2001, Blood sampling from the retro-orbital plexus, the saphenous vein and the tail vein in rats:

Comparative effects on selected behavioural and blood variables, Laboratory Animals, 35 (2), 131–139.

Heyne K., 1987, Tumbuhan Berguna Indonesia.Jakarta; Badan Litbang Kehutanan, Yayasan Sarana Wanajaya.

Hussain N. and Mohamad R., 2015, Effect of Different Solvents on Phytosterols and Antioxidant Activity of Cocoa

Beans, ETP International Journal of Food Engineering, 1 (1), 18–22. Terdapat di:

http://www.ijfe.org/index.php?m=content&c=index&a=show&catid=114&id=468.

Malole M.B.M. dan C.S.U.P., 1989, Penggunaan Hewan Percobaan Laboratorium. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Pusat Antar Univrsitas Bioteknologi, Institut Pertanian

Bogor, Bogor.

Marliana S.D. and Suryanti V., 2005, Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia

Buah Labu Siam ( Sechium edule Jacq . Swartz .) dalam Ekstrak Etanol The phytochemical screenings and thin

layer chromatography analysis of chemical compounds in ethanol extract of la, , 3 (1), 26–31.

Marlinda M., Sangi M.S. and Wuntu A.D., 2012, Analisis Senyawa Metabolit Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak

Etanol Biji Buah Alpukat ( Persea americana Mill .), Jurnal Mipa UNSRAT, 1 (1), 24–28.

Murray K.R., Granner D.R. & R.V.W., 2006, Biokimia Harper, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Rahayu T., 2005, Kadar Kolesterol Darah Tikus Putih (Rattus novergicus L) setelah Pemberian Cairan Kombucha Per

Oral, Jurnal Penelitian Sains & Teknologi, 6 (2), 85–100.

Salamah E., Ayuningrat E. and Purwaningsih S., 2008, Penapisan awal komponen bioaktif dari kijing taiwan (, , XI

(251), 119–133.

Samson, 1980, Tropical Fruits, Longman Inc, New York.

Sekhon S. and Loodu, 2012, Antioxidant, Antiinflammatory and Hypolipidemic Properties of Apple Flavonols, ,

(August)

Suhendra A.T., Awaloei H. and Wuisan J., 2016, Uji efek ekstrak biji alpukat (Persea americana Mill.) terhadap kadar

kolesterol total pada tikus wistar (Rattus norvegicus), Jurnal e-Biomedik, 4 (1), 0–6.

Tremocoldi M.A., Rosalen P.L., Franchin M., Massarioli A.P., Denny C., Daiuto É.R., Paschoal J.A.R., Melo P.S. and

De Alencar S.M., 2018, Exploration of avocado by-products as natural sources of bioactive compounds, PLoS

ONE, 13 (2), 1–12.

Turgeon R.D., Pharmd A., Barry A.R., Acpr P., Pearson G.J. and Fcshp P., 2016, Familial hypercholesterolemia,

Canadian Family Physician , 62, 32–37.

Walker R, 2003, Clinical Pharmacy and Therapeutics, 3rd editio., Churcill Livingstone, Spanyol.

Zuhrotun, 2007, Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Biji Alpukat ( Persea americana Mill) Bentuk Bulat, Karya Tulis

Ilmiah