Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik tendangan sangat dominan dalam seni bela diri Taekwondo, bahkan harus diakui bahwa Taekwondo sangat dikenal karena keunggulannya dalam teknik tendangan. Dalam competition rules & interpretation (2004: 12) disebutkan “Semua teknik serangan menggunakan kaki adalah diperbolehkan selama menggunakan bagian kaki di bawah tulang mata kaki. Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannya yang jauh lebih besar dari pada tangan, walaupun teknik tendangan secara umum lebih sukar dilakukan dibanding teknik pukulan. Namun melalui latihan-latihan yang benar, sistematis dan terarah teknik tendangan akan menjadi senjata yang dahsyat untuk melumpuhkan lawan. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah pada makalah ini berdasarkan latar belakang masalah di atas adalah “bagaimana teknik tendangan Ap Hurigi (axe kick) yang paling optimal pada olahraga taekwondo melalui analisis biomekanika?” C. Tujuan Makalah Tujuan dari penulisan analisis biomekanika ini adalah untuk mengetahui bagaimana teknik tendangan Ap Hurigi (axe kick) yang paling optimal pada olahraga taekwondo melalui analisis biomekanika. 1
16

Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

Feb 01, 2016

Download

Documents

rifqi festiawan

biomekanika
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teknik tendangan sangat dominan dalam seni bela diri Taekwondo, bahkan harus diakui

bahwa Taekwondo sangat dikenal karena keunggulannya dalam teknik tendangan. Dalam

competition rules & interpretation (2004: 12) disebutkan “Semua teknik serangan

menggunakan kaki adalah diperbolehkan selama menggunakan bagian kaki di bawah tulang

mata kaki.

Teknik tendangan menjadi sangat penting karena kekuatannya yang jauh lebih besar dari

pada tangan, walaupun teknik tendangan secara umum lebih sukar dilakukan dibanding

teknik pukulan. Namun melalui latihan-latihan yang benar, sistematis dan terarah teknik

tendangan akan menjadi senjata yang dahsyat untuk melumpuhkan lawan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah pada makalah ini berdasarkan latar belakang masalah di atas

adalah “bagaimana teknik tendangan Ap Hurigi (axe kick) yang paling optimal pada

olahraga taekwondo melalui analisis biomekanika?”

C. Tujuan Makalah

Tujuan dari penulisan analisis biomekanika ini adalah untuk mengetahui bagaimana

teknik tendangan Ap Hurigi (axe kick) yang paling optimal pada olahraga taekwondo

melalui analisis biomekanika.

1

Page 2: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Biomekanika Pada Tendangan Ap Hurigi (Axe Kick)

Tendangan ap hurigi dilakukan dengan mengangkat lutut terlebih dahulu sebelum

mengangkat tungkai setinggi mungkin ke atas dan dijatuhkan sekuat mungkin ke arah

sasaran. Tendangan ini mengandalkan tingkat fleksibilitas tungkai dan sendi panggul yang

cukup tinggi untuk bisa mengangkat tungkai serta sentakan lutut ke arah bawah dengan

menggunakan telapak kaki. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Ap Hurigi

(Dikutip dari buku Taekwondo Poomse Taegeuk. Suryadi, V. Y: 2003: 34)

Untuk melakukan teknik tendangan ini diperlukan kecepatan, power dan terutama

keseimbangan yang prima. Selain itu, diperlukan penguasaan jarak dan timing yang tepat

agar tendangan tersebut menjadi efektif. Dibandingkan dengan tendangan lain dalam

olahraga Taekwondo, tendangan ap hurigi cenderung sulit untuk diantisipasi oleh lawan.

Power dari teknik tendangan ap hurigi yang dicapai oleh setiap Taekwondoin relatif

beragam, salah satunya disebabkan oleh struktur anatomis atau ukuran panjang tungkai

Taekwondoin itu sendiri. Kondisi antropometrik yang berbeda yaitu panjang tungkai tiap

Taekwondoin akan menimbulkan perbedaan terhadap hasil tendangan yang dicapai. Atlet

yang memiliki tungkai yang panjang secara teoritis akan menghasilkan tendangan yang lebih

lambat dari pada atlet yang memiliki tungkai yang pendek. Hal ini disebabkan karena

adanya momen yang menyebabkan tungkai akan terasa lebih berat untuk diangkat jika

tungkai lebih panjang pada gaya yang sama. Momen adalah besarnya gaya dan lengan gaya

2

Page 3: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

pada saat benda bekerja. Selain itu juga jarak lintasan tungkai pada saat melakukan

tendangan akan lebih jauh tungkai yang lebih panjang dari pada tungkai yang lebih pendek.

Atlet yang memiliki tungkai lebih panjang jarak lintasannya lebih jauh dibandingkan atlet

yang memiliki tungkai lebih pendek. Namun atlet yang memiliki tungkai panjang

mempunyai kelebihan dalam jangkauan. Karena pada kejuaraan Taekwondo terdapat

beberapa kelas yang dipertandingkan, masing-masing kelas ditentukan oleh berat badan

Taekwondoin, namun tidak pada tinggi badan. Biasanya pada satu kelas bisa terdiri dari dari

Taekwondoin yang memiliki berat badan yang seimbang tetapi tidak pada tinggi badannya.

Tinggi badan tersebut menggambarkan tingginya seseorang yang biasanya dipengaruhi oleh

panjang tungkainya. Pada saat melakukan teknik tendangan ap hurigi, tungkai sebagai

penggerak harus dapat bergerak dengan cepat dan kuat. Secara mekanik, kecepatan gerak

ditentukan oleh gaya dan waktu tempuh. Hal ini berarti tendangan ap hurigi harus dilakukan

dengan gaya yang besar dan waktu tempuh yang singkat.

B. Faktor Penentu Kualitas Tendangan Ap Hurigi (Axe Kick)

Menurut Yu D et al (2012: 213-214) dalam penelitian yang berjudul biomechanical

characteristics of the Axe Kick in Tae Kwon-Do menyebutkan bahwa ada tiga aspek yang

mempengaruhi kualitas tendangan Axe Kick, antara lain:

1. The maximum target height

Ketinggian yang dapat dicapai atlet pada saat akan melakukan tendangan dipengaruhi

oleh faktor anthropometry dari atlet itu sendiri. Seperti tinggi badan dan panjang

tungkai, serta fleksibilitas dari pinggang atlet.

2. The inertia of the kicking leg

Untuk melakukan tendangan Ap Hurigi dengan efektif, maka semua tahap gerakan

kaki saat menendang membutuhkan waktu eksekusi seminimal mungkin, itu artinya

semakin cepat gerakan kaki, maka akan semakin efektif tendangan yang dilakukan.

Untuk mempercepat waktu eksekusi bisa dengan cara meminimalisir moment of inersia

kaki tending saat fase Power Load.

3. The speed of the kicking foot

Power dari tendangan Ap Hurigi ditentukan juga oleh kecepatan dari kaki tendang,

semakin tinggi kecepatan baik kecepatan anguler maupun linear dari kaki tendang maka

3

Page 4: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

kualitas tendangan akan jauh lebih baik. Kecepatan saat kaki diayunkan menuju ke target

akan mempengaruhi kualitas tendangan.

C. Rubrik Penilaian Tendangan Ap Hurigi (Axe Kick)

Variabel Faktor Indikator

Kualitas

Gerak

1 2 3 4

Tendangan

Ap Hurigi

(Axe Kick)

Awalan

1. Posisi kuda-kuda, kaki tendang berada di

depan

2. Kaki kiri melangkah kedepan

3. Jarak awalan sesuai dengan jangkauan

kaki

Power

Load

1. Kaki tendang diangkat dan sedikit

ditekuk

2. Tungkai diluruskan dengan sudut terbaik

180°

3. Posisi badan tetap tegap

4. Kaki tumpuan lurus, sudut terbaik 180°

Drive1. Kaki dilecutkan secepat mungkin dan

sekeras mungkin kearah target

2. Perkenaan pada ujung bawah kaki

Landing 1. Kaki tendang mendarat dan kembali ke

posisi awal

Jumlah 40

4

Page 5: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

BAB III

PEMBAHASAN

A. Hasil Analisis Gerak

1. The Maximum Target Height

Gambar 1 Gambar 2

Keterangan: Pada gambar 1, panjang tungkai atlet A yaitu 120.04 cm, sedangkan pada

gambar 2, panjang tungkai atlet B yaitu 109,17 cm.

Gambar 3 Gambar 4

Keterangan: Pada gambar 3, ketinggian maksimal atlet A yaitu 198.40 cm, sedangkan

pada gambar 4, ketinggian maksimal atlet B yaitu 189,72 cm.

Dari gambar 1 dan 2 diatas dapat diketahui bahwa panjang tungkai atlet A lebih

panjang dibandingkan dengan atlet B, sedangkan dari gambar 3 dan 4 diketahui bahwa

atlet A memiliki ketinggian maksimal yang lebih baik dibandingkan dengan atlet B.

Secara teoritis atlet yang memiliki tungkai yang panjang memang akan menghasilkan

5

Page 6: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

ketinggian yang lebih maksimal dan dapat diasumsikan dengan gaya yang sama dapat

memiliki kualitas tendangan yang jauh lebih baik.

2. The inertia of the kicking leg

Gambar 1. Waktu Eksekusi Tendangan Atlet B

Gambar 2. Waktu Eksekusi Tendangan Atlet B

6

Page 7: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

Keterangan: Pada gambar 1, waktu eksekusi yang dicatatkan adalah 0.106 second,

sedangkan gambar 2, waktu eksekusi yang dicatatkan 0.106 second.

Dari gambar 1 dan 2 diatas dapat diketahui bahwa, Atlet A dan B memiliki waktu

eksekusi tendangan yang sama. Akan tetapi untuk Atlet A membutuhkan waktu untuk

tahap powerload selama 0.086 detik, waktu ini lebih lama dibandingkan dengan Atlet B.

hal ini disebabkan karena atlet A memiliki tungkai yang lebih panjang dibandingkan atlet

B sehingga ada momen inersia yang lebih besar yang menyebabkan tungkai akan terasa

lebih berat untuk diangkat jika tungkai lebih panjang pada gaya yang sama. Momen

inersia adalah besarnya gaya dan lengan gaya pada saat benda bekerja. Selain itu juga

jarak lintasan tungkai pada saat melakukan tendangan akan lebih jauh tungkai yang lebih

panjang dari pada tungkai yang lebih pendek.

Dari gambar diatas juga dapat diketahui bahwa kedua atlet sudah menerapkan prinsip

Hukum Newton II (Percepatan) yaitu percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang

bekerja pada benda berbanding lurus dengan besar gayanya dan berbanding terbalik

dengan massa benda, karena dari tahap ke tahap waktu tempuhnya jauh lebih cepat,

contohnya pada atlet A, saat start menuju tahap powerload membutuhkan waktu 0.086

detik sedangkan dari tahap powerload ke tahap akhir hanya membutuhkan waktu (0.106 -

7

Page 8: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

0.086 = 0.020 detik). Berdasarkan prinsip ini maka Atlet A memiliki percepatan yang

lebih baik pada saat melakukan tendangan meskipun memiliki kekurangan pada besarnya

momen.

3. The speed of the kicking foot

Gambar 1 Gambar 2

Keterangan: Pada gambar 1, kecepatan tendangan atlet 1 yaitu 57.69 m/s, sedangkan

pada gambar 2, kecepatan tendangan atlet 2 yaitu 43.73 m/s.

Dari gambar 1 dan 2 diatas dapat diketahui bahwa, atlet A memiliki kecepatan

tendangan yang lebih baik dibandingkan dengan atlet B. Hal ini menunjukkan bahwa

kualitas power tendangan atlet A lebih baik dibandingkan Atlet B, karena kecepatan

vertikal yang dihasilkan akan mempengaruhi besarnya power dari tendangan.

4. Sudut Tendangan dan Range of Motion (ROM)

Gambar 1 Gambar 2

Keterangan: Pada gambar 1, sudut tendangan atlet A sebesar 167°, sedangkan pada

gambar 2, sudut tendangan atlet B sebesar 175°.

8

Page 9: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

Dari gambar 1 dan 2 diatas dapat diketahui bahwa atlet A memiliki tingkat

fleksibilitas yang lebih buruk dibandingkan dengan atlet B, karena sudut yang dibentuk

lebih kecil dibandingkan dengan atlet B. Range of Motion (ROM) bagian pinggang dan

lutut yang dimiliki oleh atlet A juga lebih kecil dibandingkan dengan atlet B, sehingga

bisa diasumsikan bahwa dengan besar gaya yang sama nantinya kualitas gerak dari atlet

B lebih baik.

5. Kinetic Link System

Gambar 1 Gambar 2

Pada aktivitas olahraga masing-masing segmen memberi kontribusi dalam gerakan

dan perpaduan antar segmen dalam membentuk gerakan itu disebut kinetic link atau

gerak berantai. Dengan memberlakukan kinetic link system maka kualitas tendangan

akan jauh lebih baik, khususnya dari segi kecepatan dan power yang dihasilkan, karena

segmen yang berperan jauh lebih banyak dan berlaku penjumlahan kecepatan dari tiap

segmen yang terlibat dalam gerakan tersebut.

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa atlet B memiliki kinetic link system

yang lebih baik meskipun keduanya sudah menerapkan kinetic link system. Hal ini dapat

kita lihat pada segmen atlet A yang terlihat lebih lurus dibandingkan pada pelempar

kedua. Dalam kinetic link system, posisi tubuh diusahakan lurus untuk menghasilkan

gerakan yang optimal.

6. Hukum Newton III (Aksi-Reaksi)

Gambar 1

9

Page 10: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

Gambar 2

Pada gambar di atas atlet A dan B sudah menerapkan hukum aksi-reaksi, di mana

pada gambar 1, aksi yang akan dilakukan berupa tendangan ke depan dan pada gambar 2

reaksi yang muncul akibat aksi yang dilakukan adalah badan akan condong ke belakang

dengan besar gaya yang sama untuk mempertahankan keseimbangan. Hal ini sama

dengan prinsip Hukum Newton III yang berbunyi “jika suatu benda mengerjakan gaya

pada benda lain maka benda yang di kenai gaya akan mengerjakan gaya yang besarnya

sama dengan gaya yang di terima dari benda pertama tetapi arahnya berlawanan”.

7. Tabel Hasil Analisis Tendangan Ap Hurigi (Axe Kick)

No IndikatorHasil

Atlet A Atlet B

1 Panjang Tungkai 120.04 cm 109,17 cm

2 Ketinggian Maksimal 198.40 cm 189,72 cm

3 Waktu Eksekusi 0.106 s 0.106 s

4 Kecepatan Tendangan 57.69 m/s 43.73 m/s

10

Page 11: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

5 Sudut Tendangan 167° 175°

6 Kinetic Link System Baik Lebih Baik

Kesimpulan:

Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kualitas tendangan Ap

Hurigi (Axe Kick) yang dilakukan atlet A dan B hampir sama, hanya saja pada atlet A

memiliki kelebihan pada power dan kecepatan tendangan, akan tetapi dari segi

fleksibilitas atlet B lebih unggul dibandingkan dengan atlet A, hal itu dapat dilihat dari

sudut tendangan yang dibentuk dan kinetic link system yang diterapkan. Namun secara

keseluruhan bisa dikatakan bahwa atlet A yang bisa melakukan tendangan dengan lebih

optimal jika ditinjau dari tiga prinsip yang mempengaruhi kualitas gerakan yaitu The

maximum target height, The inertia of the kicking leg dan The speed of the kicking

foot.

DAFTAR PUSTAKA

Coral Falco and Isaac Estevan. (2010). Biomechanics in Taekwondo: Practical Applications.

Omics Ebook Group.

Kim YK, Kim YH, Im SJ. (2011). Inter-joint coordination in producing kicking velocity of

taekwondo kicks. J Sports Sci Med 10: 31-38.

Suryadi, V. Y. (2003). Taekwondo Poomse Taegeuk.Solusi Publishing. Bandung.

Vieten M. (2011). Kinematical analysis of five different kicks in taekwondo. Portuguese Journal

of Sport Sciences 11, 219-222.

11

Page 12: Uas Biomekanika, Analisis Taekwondo

Yu D et al. (2012). Biomechanical Characteristics of the Axe Kick in Tae Kwon-Do. National

Sciences and Engineering Research Council of Canada (NSERC) and research fund of

Shandong Sport University.

________. (2012). competition rules & interpretation.

12