Top Banner
LAPORAN TUTORIAL PARKINSON Pembimbing Dr. Adre Mayza, SpS Disusun Oleh: Suwanda Hendrawan (2010730163) Nudiya Azimah (2010730081) Dini Mudira Sari (2010730027) Lia Fauziah (2008730020) Kiki Nur Aqidah (200730071) Indry Purnamasari (2010730052)
30

Tutorial Parkinson

Sep 28, 2015

Download

Documents

Hani Hanifah

saraf
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

LAPORAN TUTORIALPARKINSON

Pembimbing

Dr. Adre Mayza, SpS

Disusun Oleh:Suwanda Hendrawan(2010730163)Nudiya Azimah (2010730081)

Dini Mudira Sari(2010730027) Lia Fauziah (2008730020)

Kiki Nur Aqidah (200730071)Indry Purnamasari (2010730052)KEPANITERAAN BAGIAN ILMU PENYAKIT SARAF RSIJ CEMPAKA PUTIHPROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015KATA PENGANTAR

Assalammualaikum Wr. Wb.Puji syukur kami panjatkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Tak lupa salawat serta salam kepada junjungan besar Rasulullah SAW beserta para sahabatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial parkinson ini.Laporan tutorial ini di susun berdasarkan kepustakaan dan dari berbagai buku ajar dan internet sehingga kami bisa mengetahui lebih lanjut mengenai parkinson.

Selain itu kami ingin mengucapkan terima kasih kepada dokter pembimbing, dr. Adre Mayza, SpS yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan kasus ini.Tak ada gading yang tak retak, maka dari itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikannya laporan kasus ini. Terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Jakarta, Januari 2015

PenulisSTATUS PASIENIDENTITAS

Nama

: Tn. SUsia

: 46 TahunPekerjaan

: Karyawan

Pendidikan

: SMAStatus

: MenikahAgama

: Islam

Alamat

: Kelapa gadingTanggal masuk : 15 Januari 2015 pukul 08.00 WIBAUTOANAMNESIS Keluhan utamaPasien mengeluh tidak bisa menggerakkan bagian tubuh sebelah kiri.Riwayat penyakit sekarang

Pasien datang dengan keluhan lemas pada tangan & kaki kiri sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS) dan memburuk atau bertambah dalam 1 bulan belakangan ini. 2 bulan yang lalu pasien sudah mengeluh lemas dan lemah pada kedua tangan dan kaki. Apabila pasien memegang sesuatu terasa bergetar, tangan dirasakan bergetar terus menerus. Pasien juga merasakan kekakuan jika kepalan tangan yang bergetar tersebut digerakkan dan terasa ada tahanan, pasien juga menjadi lambat jika berjalan. Pasien juga merasa bergetar tanpa sadar dan tak terkendali. Pasien merasa leher menjadi kaku, bahu juga menjadi kaku dan perut terasa tegang. BAB & BAK dalam keadaan normal.

Riwayat penyakit dahulu

Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat kencing manis disangkal Riwayat darah tinggi disangkal

Riwayat trauma disangkal

Riwayat stroke disangkal

Riwayat penyakit jantung disangkal

Riwayat penyakit keluarga Riwayat mengalami keluhan yang sama disangkal. Riwayat darah tinggi disangkal. Riwayat kencing manis pada ibu Riwayat penyakit jantung disangkal.Riwayat pengobatanPasien sempat berobat ke klinik dokter dekat rumah tetapi tidak ada perubahan.PEMERIKSAAN FISIK Keadaan umum: Tampak sakit sedangKesadaran

: Compos mentisGCS

: E4M6V5 ( 15Tanda vital

TD 110/70 mmHg Nadi 88 kali/ menit

Suhu 36,5 C

Pernapasan 20 kali/ menitStatus generalisKepala

: NormocephalWajah

: HipomimiaMata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-Telinga : Dalam batas normal Hidung : Dalam batas normalMulut

: Dalam batas normalLeher

: Pembesaran KGB (-), tiroid (-), massa (-)Thorax Inspeksi : Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamis

Palpasi : Krepitasi -/-

Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paru

Auskultasi : Vesikuler kiri dan kanan, ronki +/+, wheezing -/-

Jantung

Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat

Palpasi: Iktus kordis teraba di ICS 5 LMCS Perkusi: Batas jantung normal

Auskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-) Abdomen Inspeksi : Datar, jejas (-) Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi: Nyeri tekan (-), Nyeri epigastrium (-) Perkusi : Timpani

Ekstremitas

Atas : akral hangat, RCT < 2 detik Bawah : akral hangat, RCT < 2 detikStatus Neurologis

Kesadaran

: composmentis GCS

: E4V5M6 (15) R. Meningeal

- Kaku Kuduk

: (-)

- Kuduk Kaku

: (+)

- Lasegue sign : tidak terbatas

- Kernig sign

: tidak terbatas

- Brudzinski I

: (-)

- Brudzinski II

: (-)

- Brudzinski III: (-)Nervus cranialis N. I (Olfaktorius)Daya penghidu: Normal N. II (Optikus)Visus

: Tidak dapat dilakukanLapangan pandang: Normal N. III (Okulomotorius)Reflex cahaya langsung: (+/+)Reflex cahaya konsensuil: (+/+)

Bentuk pupil

: Bulat, isokorPtosis

: (-/-)Strabismus divergen: (-/-)Gerak bola mata

: Normal N. IV (Troklearis)Strabismus konvergen: (-/-)Gerak bola mata

: Normal N. V (Trigeminus)Menggigit

: (+)

Reflex bersin

: +Membukamulut: (+) kakuReflex masseter: +Sensibilitas wajah: (+)

Reflex zygomatikum: +Reflex kornea: (+/+)

Gerakan mengunyah: + N. VI (Abdusen)Strabismus konvergen: (-/-)Diplopia

: (-/-)Gerak bola mata lateral: Normal N. VII (Fasialis)

Mengerutkan dahi : Normal Bersiul

: (-) SulitMengedip

: (+/+) Meringis : (+/+) kakuMenutup mata : (+/+) Tic facialis

: (-/-)Mengembungkanpipi : (+/+) kakuR. glabella

: (-) N. VIII (Vestibulo-koklearis)Tes berbisik: (+/+)

TesRinne

: (+/+)Tes Weber

: Tidak terdapat lateralisasiTesSchwabach: normal , sama dengan pemeriksa N. IX (Glosofaringeus)Reflex muntah

: (+)

N.X (Vagus)Bersuara: (+)

Refleks muntah: (+) N.XI (Asesorius)Memalingkan kepala: (+/+)

Kekuatan bahu: (+/+)Sikap bahu

: SimetrisAtrofi otot bahu: Eutrophy N. XII (Hipoglosus)Artikulasi

: NormalDeviasi lidah

: (-)Tremor

: (-)

Kekuatan lidah: (+) normalMenjulurkan lidah

: NormalPemeriksaanMotorik

Tonus

Ekstremitas atas : Tonus tangan kiri meningkat Ekstremitas bawah : Tonus kaki kiri meningkat Kontur otot

Atrofi (-)

Hipertrofi (-)LenganAtasLenganBawahTangan

DSDSDS

Kekuatan545455

TonusNHipertoniNHipertoniNN

TungkaiAtasTungkaiBawahKaki

DSDSDS

Kekuatan545455

TonusNNNHipertoniNN

Gerak Spontan Abnormal : Tremor (+/+)

Rigiditas

: Tangan Dekstra/Sinistra (+/+) , Kaki Dekstra/Sinistra

(+/+)

Gaya Berjalan

: Langkah Menggeser Pendek-pendek (Parkinson Gait) Cog Wheel Phenomen : (+/+) Frozen Shoulder : (+/+)Pemeriksaan Sensorik, Otonom, KoordinasiSensorik, Otonom, Koordinasi

Kesan sensorik : Normal

Otonom

Inkontinensia urin (-)

Inkontinensia alvi (-)

Retensio urin (-)

Koordinasi

Point to point test : baik

Reflex fisiologis dextra/sinistra

Bisep +/+, Tricep +/+, Brachioradialis +/+

Patella +/+, Achilles +/+

Reflex patologis D/S

Babinski -/-, Chaddock -/-

Oppenheim -/-, Hoffman-tromner -/-

PemeriksaanPenunjang

Pemeriksaan Penunjang:

PARAMETERNILAINILAI NORMAL

WBC8,64,8-10,8

LY18,720,0-40,0

MO4,00,0-11,0

GR77,340,0-70,0

LY1,61,0-4,3

MO0,40,0-1,2

GR6,61,9-7,6

RBC4,384,20-5,40

HGB12,612,0-16,0

HCT38,637,0-47,0

MCV88,180,0-94,0

MCH28,827,0-31,0

MCHC32,633,0-37,0

PLT308150-450

RDW14,39,0-14,0

PCT0,120,100-0,500

MPV4,28,0-12,0

PDW17,210,0-18,0

GDS100 mg/dl

DIAGNOSIS KERJA :Parkinsonisme

DIAGNOSIS BANDING :Tremor Esensial

Huntington Diseases

RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG CT Scan (-)RENCANA TERAPI

RENCANA TERAPI (MEDIKAMENTOSA) Trihexyphenidyl 3 x 2 mg Levazide 3x1 tab Amantadine 200-300 mg/hari FISIOTERAPI Mengatasi kaku pada anggota gerak Memperbaiki sikap tubuh Cara melangkah & meregangkan tanganPROGNOSIS Quo ad vitam

: dubia ad bonam Quo ad functionam: dubia ad malam------------------------------------------

RESUME------------------------------------------

Seorang laki-laki berusia 30 tahun seorang karyawan datang ke RSIJ Cempaka Putih pada tanggal 15 Januari 2015 :------------------------------------------------------------------------- Keluhan Utama

: Tidak bisa menggerakkan anggota tubuh sebelah

Kiri. Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien dengan keluhan lemas pada tangan & kaki kiri sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit (SMRS) dan memburuk atau bertambah dalam 1 bulan belakangan ini. mengeluh lemas dan lemah pada kedua tangan dan kaki. Apabila pasien memegang sesuatu terasa bergetar, tangan dirasakan bergetar terus menerus. Pasien juga merasakan kekakuan jika kepalan tangan yang bergetar tersebut digerakkan dan terasa ada tahanan, pasien juga menjadi lambat jika berjalan. Pasien juga merasa bergetar tanpa sadar dan tak terkendali. Pasien merasa leher menjadi kaku, bahu juga menjadi kaku dan perut terasa tegang.

Riwayat Penyakit Dahulu : Riwayat trauma , stroke, DM, Hipertensi, penyakit jantung disangkal Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada yang mempunyai keluhan seperti pasien, sakit darah tinggi, DM, sakit jantung disangkal. Riwayat Penyakit Psikososial : Selama di rumah, pasien berobat di klinik dokter dekat rumahnya. STATUS INTERNA Keadaan umum : Pasien tampak sakit sedang, GCS (E4V5M6) = 15

TTV:

TD : 110/70 mmHg

Pulse: 88 kali/menit (regular)

RR : 20 kali/ menit (reguler)

S : 36,50CSTATUS GENERALIS

Kesadaran : CM

Kepala

: normochepal, Wajah (Hipomimia) Mata

: konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), edema palpebra

(-/-) Hidung: normonasi, deviasi septum (-), sekret (-) Mulut

: mukosa bibir kering (-), sianosis (-), Telinga: normotia, sekret (-) Leher

: KGB tidak membesar, JVP tidak meningkatThorax Inspeksi

: Pergerakan dada simetris saat statis dan dinamisPalpasi

: Krepitasi -/-Perkusi : Sonor pada seluruh lapang paruAuskultasi: Vesikuler kiri dan kanan, ronki -/-, wheezing -/-JantungInspeksi

: Iktus kordis tidak terlihat Palpasi

: Iktus kordis teraba di ICS 5 LMCS

Perkusi

: Batas jantung normalAuskultasi : Bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-) Abdomen

Inspeksi: Datar, jejas (-)

Auskultasi: BU (+) normal

Palpasi: nyeri tekan (-), nyeri epigastrium (-)

Perkusi: timpaniEkstremitas

Atas: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)

Bawah: akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-),

Bekas luka (-)PEMERIKSAAN NEUROLOGIS

Kesadaran

: compos mentis GCS

: E4V5M6 (15) R. Meningeal

- Kaku Kuduk

: (-)

- Kuduk Kaku: (+)- Lasegue sign : tidak terbatas

- Kernig sign

: tidak terbatas

- Brudzinski I

: (-)

- Brudzinski II

: (-)

- Brudzinski III: (-)HASIL RESUME DARI PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS ADALAH :

N. I (Olfaktorius)

Daya penghidu

: Normal

N. II (Optikus)

Visus

: Tidak dapat dilakukan

Lapangan pandang

: Normal

N. III (Okulomotorius)

Reflex cahaya langsung: (+/+)

Bentuk pupil

: Bulat, isokor

Ptosis

: (-/-)

Strabismus divergen

: (-/-)

Gerak bola mata

: NormalN. IV (Troklearis)

Strabismus konvergen

: (-/-)

Gerak bola mata

: Normal

N. V (Trigeminus)

Menggigit

: (+)

Reflex bersin

: +Membukamulut: (+) kakuReflex masseter: +Sensibilitas wajah: (+)

Reflex zygomatikum: +Reflex kornea

: (+/+)

Gerakan mengunyah: +

N. VI (Abdusen)

Strabismus konvergen

: (-/-)

Diplopia

: (-/-)

Gerak bola mata lateral: Normal N. VII (Fasialis)

Mengerutkan dahi: NormalBersiul

: (-) SulitMengedip

: (+/+)

Meringis

: (+/+) kakuMenutup mata

: (+/+)

Tic facialis

: (-/-)

Mengembungkanpipi : (+/+) kakuR. glabella

: (-)N. VIII (Vestibulo-koklearis)Tes berbisik: (+/+) TesRinne: +/+Tes Weber: (tidak terdapat lateralisasi)TesSchwabach: normal , sama dengan pemeriksa N. IX (Glosofaringeus)Reflex muntah

: (+)

N.X (Vagus)Bersuara: (+)

Refleks muntah: (+)

N.XI (Asesorius)Memalingkan kepala: (+/+)

Kekuatan bahu: (+/+)

Sikap bahu

: SimetrisAtrofi otot bahu: Eutrophy

N. XII (Hipoglosus)Artikulasi

: NormalDeviasi lidah

: (-)

Tremor

: (-)

Kekuatan lidah: (+) normalMenjulurkan lidah

: NormalHASIL RESUME PEMERIKSAAN MOTORIK PADA PASIEN ADALAH Tonus Ekstremitas atas : Tonus tangan kiri meningkat Ekstremitas bawah : Tonus kaki kiri meningkat ( Tonus meningkat setelah pasien digerakkan)

Kontur otot Atrofi (-) Hipertrofi (-)

Gerak Spontan Abnormal : Tremor (+/+) Rigiditas

: Tangan Dekstra/Sinistra (+/+) , Kaki Dekstra/Sinistra

(+/+) Gaya Berjalan

: Langkah Menggeser Pendek-pendek (Parkinson Gait)

Cog Wheel Phenomenon : (+/+) Frozen Shoulder : (+/+)PEMERIKSAAN SENSORIK , OTONOM DAN KOORDINASI Kesan sensorik : Normal Otonom Inkontinensia urin (-) Inkontinensia alvi (-) Retensio urin (-) Koordinasi Point to point test : baik R.fisiologis: BTR +/+

Brachioradialis +/+

KPR +/+

APR +/+

Reflex patologis D/S

Babinski -/-

Chaddock -/-

Oppenheim -/- Hoffman-tromner (-/-)Hasil pemeriksaan laboratorium 11/11/14

DIAGNOSIS KERJA :Parkinsonisme di dapatkan gejala (TRAP) yaitu : Tremor, Rigiditas, Akinesia, Postural InstabilitasDIAGNOSIS BANDING : Tremor Esensial Huntington diseases Hasil dari pemeriksaan di atas maka pemeriksan ingin mengusulkan pemeriksaan :

CT Scan (untuk melihat daerah ganglia basalis apakah ada suatau massa atau perdarahan).RENCANA TERAPI (MEDIKAMENTOSA) : terapi yang diberikan kepada pasien setelah pemeriksaan adalah Trihexyphenidyl : 3x2mg ( untuk pasien Parkinson Idiopatik) Levazide : 3x1 tab ( isinya mengandung : benserazid 25 mg & levodopa 100mg)

Amantadine : 200-300 mg/hariFISIOTERAPI : Mengatasi kaku pada anggota gerak Memperbaiki sikap tubuh Cara melangkah & meregangkan tanganPROGNOSIS : Quo ad vitam

: dubia ad bonam Quo ad functionam: dubia ad malam (pasien akan mengalami gangguan gerak sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien dibandingkan saat sehat)BAB II

DAFTAR MASALAH DAN TINJAUAN KASUS A. DAFTAR MASALAH :1. Bagaimana dasar diagnosa pada penderita ini?2. Bagaimana klasifikasi tingkat keparahan pasien ini ?3. Bagaimana penatalaksanaan pada pasien ini?4. Kenapa pada pasien ini menjadi sulit tidur saat malam hari ?PARKINSON

DEFINISIPenyakit Parkinson yaitu bagian dari Parkinsonism yang secara patologi ditandai oleh degenerasi ganglia basalis terutama di substansia nigra pars kompakta (SNC) yang disertai adanya inklusi sitoplasmi ke osinofilik (Lewy bodies).

Parkinsonism adalah suatu sindroma yang ditandai oleh tremor waktu istirahat, rigiditas, bradikinesia dan hilangnya reflex postural akibat penurunan kadar dopamine dengan berbagai macam sebab.EPIDEMIOLOGI

Penyakit Parkinson terjadi di seluruh dunia, jumlah penderita antara pria dan wanita 3 : 2. 510% orang yang terjangkit penyakit parkinson, gejala awalnya muncul sebelum usia 40 tahun, tapi rata-rata menyerang penderita pada usia 65 tahun. Secara keseluruhan, pengaruh usia pada umumnya mencapai 1% di seluruh dunia dan 1,6 % di Eropa, meningkat dari 0,6 % pada usia 60 64 tahun sampai 3,5 % pada usia 85 89 tahun.PENYEBAB

Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron di dalam otak yang disebut substantia nigra mati atau menjadi lemah. Secara normal sel ini menghasilkan bahan kimia yang penting di dalam otak yang disebut dopamin. Dopamin adalah suatu bahan kimia yang dapat menghantarkan sinyal-sinyal listrik diantara substantia nigra dan di sepanjang jalur sel saraf yang akan membantu menghasilkan gerakan tubuh yang halus. Ketika kira-kira 80% sel yang memproduksi dopamine rusak, gejala penyakit parkinson akan nampak.

FAKTOR RESIKO

Faktor resiko (multifaktorial) yang telah diidentifikasi, yaitu :

a. Usia(meningkat pada usia lanjut.

b. Rasial( orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia dan Afrika.

c. Genetik

d. Lingkungan(toksin, penggunaan pestisida, infeksi.

e. Cedera kranioserebral(masih belum jelas.

f. Stres emosional.

GAMBARAN KLINIS1. Tremor saat istirahat

2. Rigiditas

3. Akinesia / bradikinesia

Kedipan mata berkurang

Wajah sepert itopeng

Cara berjalan : langkah kecil-kecil

Kegelisahan motorik (sulit duduk atau berdiri)

4. Hilangnya reflex postural (lost of postural reflex)

Diagnosis Parkinson dapat diketahui dari pemeriksaan fisik, berupa:1. TR Tremor: terlihat saat istirahat dan memegang benda

2. Rigiditas : fleksi dan ekstensi berulang

3. Akinesia/Bradikinesia

4. Postural instabilitas

Kriteria Diagnostik (Kriteria Hughes): Possible : terdapat salah satu gejala utama yaitu tremor istirahat, rigiditas, bradikinesia, kegagalan reflex postural.

Probable : bila terdapat 2 gejala utama atau 1 dari 3 gejala pertama yang tidak simetris.

Definite : bila terdapat kombinasi tiga dari empat gejala atau dua gejala dengan satu gejala lain yang tidak simetris.

STADIUM PENYAKITSkala menurut Hoehn dan Yahr merupakan skala penilaian yang paling sering digunakan untuk menggambarkan progresifitas penyakit 0 Tidak tampak tanda-tanda penyakit

I. TRAP ( unilateralII. TRAP ( bilateralIII. Terdapat gangguan keseimbangan IV. Pasien butuh bantuan untuk aktivitas sehari-hariV. Pasien hanya dapat berada di kursi atau tempat tidur bila tidak dibantu wheelchair boundTanda khusus :

Meyersonsign :

Tidak dapat mencegah mata berkedip kedip bila daerah glabela diketuk berulang. Ketukan berulang ((2x/detik) pada glabela membangkitkan reaksi berkedip-kedip (terus menerus).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Dilakukan bila ada indikasi, antara lain:

Neuro imaging : CT-Scan, MRI

Laboratorium (Parkinson sekunder) : patologi anatomiGEJALA PADA PASIEN1. Tremor saat istirahat

2. Rigiditas

3. Akinesia / bradikinesia

Wajah sepert topeng

Cara berjalan : langkah kecil-kecil

Kegelisahan motorik (sulit duduk atau berdiri)

4. Hilangnya reflex postural (lost of postural reflex)

5. Frozen ShoulderPENATALAKSANAAN PADA PASIEN AntiKolinergik

Benztropine (Cogentin), trihexyphenidyl (Artane). Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.

Carbidopa/levodopa

Pengobatan utama untuk penyakit parkinson. Di dalam otak levodopa dirubah menjadi dopamine. Obat ini mengurangi tremor, kekakuan otot dan memperbaiki gerakan.Penderita penyakit parkinson ringan bisa kembali menjalani aktivitasnya secara normal. Levodopa diberikan bersama carbidopa untuk meningkatkan efektivitasnya dan mengurangi efek sampingnya.

COMT inhibitors

Entacapone (Comtan), Tolcapone (Tasmar). Untuk mengontrol fluktuasi motor pada pasien yang menggunakan obat levodopa.

Dopamine agonis

Bromocriptine (Parlodel), Pergolide (Permax), Pramipexole (Mirapex). Obat ini di berikan pada awal pengobatan, dan sering kali ditambahkan pada pemberian levodopa untuk meningkatkan kerja levodopa atau diberikan kemudian ketika efek samping levodopa menimbulkan masalah baru.

MAO B inhibitor

Selegiline (Eldepryl), Rasagaline (Azilect). Berguna untuk mengendalikan gejala dari penyakit parkinson. Untuk mengaluskan pergerakan.

Amantadine (Symmetrel)

Berguna untuk perawatan akinesia, dyskinesia, kekakuan, gemetaran.

Selain terapi obat yang diberikan, pemberian makanan harus benar-benar diperhatikan,karena kekakuan otot bisa menyebabkan penderita mengalami kesulitan untuk menelan sehingga bisa terjadi kekurangan gizi (malnutrisi) pada penderita. Makanan berserat akan membantu mengurangi ganguan pencernakan yang disebabkan kurangnya aktivitas, cairan dan beberapa obat.

FISIOTERAPI : Mengatasi kaku pada anggota gerak Memperbaiki sikap tubuh Cara melangkah & melenggangkan tanganKENAPA PASIEN MENGALAMI KESULITAN TIDUR SAAT MALAM HARI :Insomnia adalah gangguan tidur dan diklasifikasikan sebagai masalah permulaan tidur, fragmentasi tidur atau bangun lebih awal. Pada 2/3 pasien Parkinson mengalami InsomniaPenyebab Insomnia pada Parkinson berhubungan dengan : Penuaan Patologi otak dari proses penyakit itu sendiri Dopaminergik ( gangguan pada psikiatri Gejala neuropsikiatri Gangguan pernapasan saat tidur Kesulitan BAK HASIL DARI PENELITIAN : Gangguan pada tidur di malam hari pada pasien Parkinson dipengaruhi oleh : Kram pada malam hari Ketidak nyaman terhadap tempat tidur Mimpi buruk Kelebihan waktu tidur pada siang hari (EDS) Excessive daytime sleepiness > 50 % pasien Parkinson mengalami Insomnia pada tahun 1993 dan 83 % pada tahun 2001 : 29% pasien melaporkan insomnia pada kunjungan ketiga 27% pasien dengan insomnia pada kunjungan awalSUMBER :1. Diagnosis Topik Neurologi , DUUS ,Edisi ke-4 , Tahun 2010 Penerbit : EGC , hal 301-303.2. Clarke CE, Moore AP. Parkinsons Disease. http://www.aafp.org/afp/ 20061215/2046.html, 3 Juni 2008.3. Mekanisme terjadinya Parkinson disease. www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF. 3

HYPERLINK "http://www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF.%203%20Juni%202008" Juni

HYPERLINK "http://www.parkinson.com/PD-ama-schematic/GIF.%203%20Juni%202008" 2008.4. Jankovic. J, Tolosa. E, 2002. Parkinsons Disease And Movements Disorders 4th.Philadelpia : Lippincott &Wilkins. Pp 91-99, 39-53.