Top Banner
BAB I PENDAHULUAN A. Pengertian dan Epidemiologi Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf, disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak bersifat jinak maupun ganas dan timbul didalam otak, meningen dan tengkorak. Tumor ini dapat bersifat primer ataupun merupakan metastase dari tumor pada organ lainnya. 1 Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %). Tumor primer kira-kira 50% adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma. Pada orang dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 % terletak di infratentorial. Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah tumor serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.Statistik primer adalah 10 % dari semua proses neoplasma dan terdapat 3 – 7 penderita dari 100.000 orang penduduk. 6 Diagnosis tumor intrakranial ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan pemeriksaan klinis sulit menegakkan diagnosis tumor intrakranial dan membedakan benigna atau maligna, karena 1
58

tumor otak

Aug 07, 2015

Download

Documents

tumor otak
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: tumor otak

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian dan Epidemiologi

Tumor otak merupakan salah satu bagian dari tumor pada sistem saraf,

disamping tumor spinal dan tumor saraf perifer. Tumor otak bersifat jinak maupun

ganas dan timbul didalam otak, meningen dan tengkorak. Tumor ini dapat bersifat

primer ataupun merupakan metastase dari tumor pada organ lainnya.1

Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %). Tumor primer kira-kira 50%

adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma. Pada orang

dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 % terletak di

infratentorial. Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah tumor

serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.Statistik primer adalah 10 % dari

semua proses neoplasma dan terdapat 3 – 7 penderita dari 100.000 orang penduduk.6

Diagnosis tumor intrakranial ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan

pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan

pemeriksaan klinis sulit menegakkan diagnosis tumor intrakranial dan membedakan

benigna atau maligna, karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari lokasi

tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor, dan cepatnya timbul gejala tekanan

tinggi intrakranial serta efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat

menyebabkan kompresi, infasi, dan destruksi dari jaringan otak. Walaupun demikian

ada beberapa jenis tumor yang mempunyai predileksi lokasi sehingga memberikan

gejala yang spesifik dari tumor intrakranial. Dengan pemeriksaan radiologi dan

patologi anatomi dapat dibedakan tumor benigna dan maligna.2

B. Penanganan

Tindakan terhadap tumor otak adalah paliatip dan melibatkan penghilangan atau

mengurangi simtomatologi serius. Pendekatan terapeutik ini mencakup radiasi, yang

1

Page 2: tumor otak

menjadi dasar pengobatan, pembedahan (biasanya pada metastase intrakranial

tunggal), kemoterapi.1

Pemilihan jenis terapi pada tumor otak tergantung pada beberapa faktor,

antara lain:8

Kondisi umum penderita

Tersedianya alat yang lengkap

Pengertian penderita dan keluarganya

Luasnya metastasis.

2

Page 3: tumor otak

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Anatomi dan Fisiologi Otak

Otak merupakan bagian dari susunan saraf pusat yang terletak di cavum

cranii, otak dibentuk oleh cavum neuralis yang membentuk 3 gelembung embrionik

primer, yaitu prosenchephalon, mesensephalon, rhombhencephalon, untuk

selanjutnya berkembang membentuk 5 gelombang embrionik sekunder, yaitu

telencephalon, dienchephalon, mesencephalon, metenchepalon, dan myelencephalon.

Telencephalon membentuk Hemispaherum cerebri, corteks cerebri. Diencephalon

membentuk epithalamus, thalamus, hipothalamus, subthalamus, dan methatalamus.

Didalam diencephalon terdapat rongga; ventriculus tertius yang berhubungan dengan

ventriculus lateralis melalui foramen interventriculare (Monroi). Mesencephalon

membentuk corpora quadgemina dan crura cerebri, dalam mesencephalon terdapat

kanal sempit aquaductus sylvii yang menghubungkan ventriculus tertius dengan

ventriculus quartus. Metencephalon membentuk cerebellum dan pons, sedangkan

Myelencephalon membentuk medulla oblongata.3

Gambar.2.1.Anatomi Otak Manusia1

3

Page 4: tumor otak

Berat otak saat lahir 350 gram, dan berkembang hingga saat dewasa seberat

1400-1500 gram.. Otak di bungkus oleh meninges yang terdiri dari 3 lapis. Di dalam

otak terdapat rongga : systerna ventricularis yang berisi liquors erebrospinalis yang

lanjut ke rongga antar meninges, cavum subarachnoidea. Fungsi utama

liquorserebrospinalis yaitu melindungi dan mendukung otak dari benturan.3

Hemisphaerum cerebri jumlahnya sepasang, dipisah secara tidak sempurna

oleh fissura longitudinalis superior dan falx serebri, belahan kiri dan kanan

dihubungkan oleh corpus callosum. Hemisphaerum cerebri dibentuk oleh cortex

cerebri, substantia alba, ganglia basalis, dan serabut saraf penghubung yang dibentuk

oleh axon dan dendrit setiap sel saraf. Cortex cerebri terdiri dari selapis tipis

substantia grissea yang melapisis permukaan hemisphaerum cerebri. Permukaannya

memiliki banyak sulci dan gyri, sehingga memperbanyak jumlah selnya.diperkirakan

terdapat 10 milyar sel saraf yang ada pada kortek cerebri.3

Hemispaerum cerebri memiliki 6 lobus; lobus frontalis, lobus parietalis, lobus

temporalis, lobus occipitalis, lobus insularis dan lobus limbik. Lobus frontalis, mulai

dari sulcus sentralis sampai kapolus centralis, terdiri dari gyrus precentralis, girus

frontalis superior, girus frontalis media, girus frontalis inferior,girus recrus, dirus

orbitalis, dan lobulus paracentralis superior. Lobus parietalis, mulai dari sulcus

centralis menuju lobus occipitalis dan cranialis dari lobus temporalis, terdiri dari girus

post centralis, lobulus parietalis superior,dan lobulus parietalis inferior-inferior-

posterior. Lobus temporalis, terletak antara polus temporalis dan polus occipitalis

dibawah sulcus lateralis. Lobus occipitalis terletak antara sulcus parieto occipital

dengan sulcus preoccipitalis, memiliki dua bangunan, cuneus dan girus lingualis.

Lobus insularis, tertanam dalam sulcus lateralis. Lobus limbik, berbentuk huruf C dab

terletak pada dataran medial hemisfer cerebri.4

Lobus oksipitalis yang terletak di sebelah posterior (di belakang kepala)

bertanggungjawab untuk pengolahan awal masukan penglihatan. Sensasi suara mula-

mula diterima oleh lobus temporalis, yang terletak di sebelah lateral (di sisi kepala).3

4

Page 5: tumor otak

Lobus parietalis terutama bertanggung jawab untuk menerima dan mengolah

masukan sensorik seperti sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri dari permukaan

tubuh. Sensasi-sensasi ini secara kolektif dikenal sebagai sensasi somestetik

(perasaan tubuh). Lobus parietal juga merasakan kesadaran megenai posisi tubuh,

suatu fenomena yang disebut propriosepsi.3

Kesadaran sederhana mengenai sentuhan, tekanan, atau suhu dideteksi oleh

thalamus, tingkat otak yang lebih rendah. Thalamus membuat anda sadar bahwa

sesuatu yang panas versus sesuatu yang dingin sedang menyentuh badan anda, tetapi

tidak memberitahu dimana atau seberapa besar intentitasnya.3

Lobus frontalis bertanggungjawab terhadap tiga fungsi utama: (1) aktivitas

motorik volunteer (2) kemampuan berbicara (3) elaborasi pikiran. Daerah di lobus

frontalis belakang tepat di depan sulkus sentralis akhir di neuron-neuron motorik

eferen yang mencetuskan kontraksi otot rangka.3

Area Broca yang betanggung jawab untuk kemampuan berbicara, terletak di

lobus frontalis kiri dan berkaitan erat dengan daerah motorik korteks yang

mengontrol otot-otot penting untuk artikulasi.3

Daerah Wernicke yang terletak di korteks kiri pada pertemuan lobus-lobus

parietalis, temporalis, dan oksipitalis berhubungan dengan pemahaman bahasa.

Daerah ini berperan penting dalam pemahaman bahasa baik tertulis maupun lisan.

Selain itu, daerah ini bertanggung jawab untuk memformulasikan pola pembicaraan

koheren yang disalurkan melalui seberkas saraf ke daerah Broca, kemudian

mengontrol artikulasi pembicaraan.4

Daerah motorik, sensorik, dan bahasa menyusun hanya sekitar separuh dari

luas korteks serebrum keseluruhan. Daerah sisanya, yang disebut daerah asosiasi

berperan dalam fungsi yang lebih tinggi (fungsi luhur).3

Korteks asosiasi prafrontalis adalah bagian depan dari lobus frontalis tepat di

5

Page 6: tumor otak

anterior korteks motorik. Peran sebagai: (1) perencanaan aktivitas volunteer (2)

pertimbangan konsekuensi-konsekuensi tindakan mendatang dan penentuan pilihan

(3) sifat-sifat kepribadian.3

Korteks asosiasi parietalis-temporalis-oksipitalis dijumpai pada peetemuan

ketiga lobus. Di lokasi ini dikumpulkan dan diintegrasikan sensasi-sensasi somatic,

auditorik, dan visual yang berasal dari ketiga lobus untuk pengolahan persepsi yang

kompleks.3

Korteks asosiasi limbic di bawah dan dalam antara kedua lobus temporal.

Daerah ini berkaitan dengan motivasi dan emosi. 3

Pembentuk susunan saraf pusat adalah neuron yang jumlahnya mencapai 100

milyar, didukung oleh sel glia yang jumlahnya 10 kali lipat dari neuron. Setiap

neuron memiliki tonjolan panjang , akson yang berfungsi membawa informasi keluar

dari neuron (serabut eferen). Selain itu terdapat tonjolan pendek, dendrit yang

berfungsi membawa informasi menuju neuron (serabut aferen).4

Sel glia, atau neoroglia (hanya berada pada susunan saraf pusat) berfungsi untuk

menyangga dan dukungan metabolik terhadap neuron. Ada 2 macam sel glia;

makroglia dan microglia. Mikroglia berfungsi sebagai sel fagosit yang sangat besar

jika terjadi infeksi atau kerusakan pada susunan saraf, sedangkan makroglia berfungsi

sebagai penyangga dan fungsi nutritif. Mikroglia ada 4 macam, yaitu

Oligodendroglia, sel schwann, sel astrosit, dan sel ependyma. Bersama-sama mereka

dipandang sebagai suatu sistem yang dinamik bermakna fungsional dalam pertukaran

metabolik antara neuron sistem saraf pusat lingkungannya. Terdapat tiga jenis sel

glia, mikroglia, oligodendroglia, dan astrosit. Mikroglia secara embriologis berasal

dari lapisan mesodermal sehingga pada umumnya tidak diklasifikasikan sebagi sel

glia sejati. Mikroglia memasuki SSP melalui sistem pembuluh darah dan berfungsi

sebagai fagosit, membersihkan debris dan melawan infeksi.4

Astrosit

6

Page 7: tumor otak

Astrosit merupakan neuroglia terbesar, berbentuk bintang , berinti besar,

bulat atau lonjong, sitoplasmanya mengandung banyak ribosom dan nukleoli tidak

jelas. Astrosit protoplasma terutama terdapat dalam substantia grissea otak dan

medulla spinalis, sedangkan astrosit fibrosa terutama dalam substantia alba. Karena

banyaknya prosesproses sitoplasma yang luar, astrosit penting sebagai struktur

penyokong dan struktural dalam SSP. Fungsi astrosit masih diteliti;bukti-bukti

memperlihatkan bahwa sel-sel ini mungkin berperan dalam menghantarkan impuls

dan transmisi sinaptik dari neuron dan bertindak sebagai saluran penghubung antara

pembuluh darah dan neuron3

Oligodendrosit

Disebut juga oligodendroglia, lebih kecil dari astrosit dengan cabang-cabang

yang lebih pendek dan jumlahnya lebih sedikit. Intinya kecil, lonjong, sitoplasma

lebih padat dengan ribosom bebas dan terikat dalam jumlah besar. Oligodendrosit

terutama terdapat dalam 2 lokasi, di dalam substansia grissea dan di antara berkas-

berkas akson di dalam substantia alba. Lainnya terletak dalam posisi perivascular

sekitar pembuluh darah. Oligodendroglia dan astrosit merupakan neuroglia sejati dan

berasal dari lapisan embrional ektodermal (sama seperti neuron). Oligodendroglia

berperan dalam pembentukan myelin.3

Gambar.2.2. Sel Glia Otak3

Sel Ependim

7

Page 8: tumor otak

Sel ependim berasal dari lapisan dalam tabung neuralis dan mempertahankan

susunan epitel mereka . sel ependim melapisi rongga otak dan medulla spinalis dan

terendam dalam cairan serebrospinal uang mengisi rongga-rongga ini. Meskipin

ujung apikal sel ependim melapisi rongga tersebut, namun dasarnya tidak seragam

dan terdiri dari procesus panjang yang meluas dari pusat otak ke jaringan

penyambung perifer, akibatnya procesus sel ependim berjalan di antara unsur saraf

dan merupakan matriks penyokong yang mirip dengan sel glia lainnya.3

Sel schwann

Sel schwann membungkus semua serat saraf dari susunan saraf perifer, dan

meluas sampai perlekatannya masuk atau keluar dari perlekatannya di medulla

spinalis dan batang otak sampai ke ujungnya. Sel swhann memperlihatkan inti yang

heterochromatik, biasanya gepeng, dan terdapar di tengah sel dengan banyak

mitokondria, mikrotubul dan mikrofilamen.3

Pembuluh darah yang mendarahi otak terdiri dari :4

a. Sepasang pembuluh darah karotis : denyut pembuluh darah besar ini dapat

kita raba dileher depan, sebelah kiri dan kanan dibawah mandibula, sepasang

pambuluh darah ini setelah masuk ke rongga tengkorak akan bercabang

menjadi tiga :

1. Sebagian menuju ke otak depan (arteri serebri anterior)

2. Sebagian menuju ke otak belakang (arteri serebri posterior)

3. Sebagian menuju otak bagian dalam (arteri serebri interior)

Ketiganya akan saling berhubungan melalui pembuluh darah yang disebut

arteri komunikan posterior.

8

Page 9: tumor otak

b. Sepasang pembuluh darah vertebralis : denyut pembuluh darah ini tidak dapat

diraba oleh karena kedua pembuluh darah ini menyusup ke bagian samping

tulang leher, pembuluh darah ini mendarahi batang otak dan kedua otak kecil,

kedua pembuluh darah tersebut akan saling berhubungan pada permukaan otak

pembuluh darah yang disebut anastomosis.

2.2. Definisi Tumor Otak

Tumor adalah adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal yang disebabkan

oleh mutasi DNA di dalam sel. Akumulasi dari mutasi-mutasi tersebut menyebabkan

munculnya tumor. Sebenarnya sel kita memiliki mekanisme perbaikan DNA (DNA

repair) dan mekanisme lainnya yang menyebabkan sel merusak dirinya dengan

apoptosis jika kerusakan DNA sudah terlalu berat. Apoptosis adalah proses aktif

kematian sel yang ditandai dengan pembelahan DNA kromosom, kondensasi

kromatin, serta fragmentasi nukleus dan sel itu sendiri. Mutasi yang menekan gen

untuk mekanisme tersebut biasanya dapat memicu terjadinya kanker.1,5

Tumor otak adalah suatu pertumbuhan jaringan abnormal di dalam otak

merupakan penyakit yang menyerang otak manusia, yang merupakan pusat kendali

dari tubuh manusia, sehingga tumor otak pada umum nya dapat mengganggu fungsi

organ tubuh lain bahkan dapat menyebabkan kematian. Tumor otak dapat bersifat

benigna dan maligna.1,2Tumor intrakranial (termasuk lesi desak ruang) bersifat jinak

maupun ganas, dan timbul dalam otak, meningen, dan tengkorak. Tumor otak berasal

dari jaringan neuronal, jaringan otak penyokong, sistem retikuloendotelial, lapisan

otak dan jaringan perkembangan residual, atau dapat bermetastasis dari karsinoma

sistemik.1

9

Page 10: tumor otak

Gambar 2.3.Tumor Otak4

2.3.Epidemiologi

Tumor primer biasanya timbul dari jaringan otak, meningen, hipofisis dan

selaput myelin. Tumor sekunder berasal adalah tumor metastasis yang biasa berasal

dari hampir semua tumor pada tubuh. Tumor metastasis SSP yang melalui perderan

darah yaitu yang paling sering adalah tumor paru-paru dan prostat, ginjal, tiroid, atau

traktus digestivus, sedangkan secara perkontinuitatum masuk ke ruang tengkorak

melalui foramina basis kranii yaitu infiltrasi karsinoma anaplastik nasofaring.5

Pada umumnya tumor otak primer tidak memiliki kecenderungan bermetastasis,

hanya satu yaitu meduloblastoma yang dapat bermetastasis ke medulla spinalis dan

kepermukaan otak melalui peredaran likuor serebrospinalis. Perbandingan tumor otak

primer dan metastasis adalah 4 : 1.

Tumor otak primer (80 %), sekunder (20 %). Tumor primer kira-kira 50%

adalah glioma, 20 % meningioma, 15 % adenoma dan 7 % neurinoma. Pada orang

dewasa 60 % terletak di supratentorial, sedangkan pada anak-anak 70 % terletak di

infratentorial. Tumor yang paling banyak ditemukan pada anak adalah tumor

serebellum yaitu meduloblastoma dan astrositoma.Statistik primer adalah 10 % dari

semua proses neoplasma dan terdapat 3 – 7 penderita dari 100.000 orang penduduk.6

10

Page 11: tumor otak

Glioma Jumlah ½ tumor otak Tumbuh pada tiap jaringan dari otak. Infiltrasi

dari terutama ke jaringan hemisfer cerebral.Tumbuh sangat cepat, sebagian orang bias

hidup beberapa bulan sampai tahun. Meningoma 13 % sampai 18 % tumor primer

intrakranial Tumbuh dari selaput meningeal otak. Biasanya jinak tapi bisa berubah

menjadi maligna. Biasanya berkapsul dan penyembuhan melaui bedah sangat

mungkin dan pertumbuhan kembali mungkin terjadi.6

Tumor Pituitari merupakan tumor pada semua kelompok umur, tapi lebih

sering pada wanita. Tumbuh dari berbagai jenis jaringan. Tumor otak mewakili

sebanyak 20% dari semua kanker pada anak-anak. Pada kelompok usia ini 70% tumor

primer tumbuh di daerah fosa posterior, sementara pada orang dewasa, proporsi yang

sama tumbuh di atas tentorium. Pada orang dewasa terdapat insiden tumor primer dan

metastatik yang hampir sama.6

2.4. Etiologi Tumor Otak

Penyebab tumor otak belum diketahui pasti, tapi dapat diperkirakan karena :7

a. Genetik

Riwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali

pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-

anggota sekeluarga. Sklerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat

dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang

jelas. Selain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada bukti-buakti yang kuat untuk

memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma.

b. Bagian embrional yang tersisa.

Bangunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan

yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. Ada kalanya

sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh menjadi ganas dan merusak

11

Page 12: tumor otak

bangunan di sekitarnya seperti meningioma, astrositoma, raniofaringioma, teratoma

intrakranial, kordoma

c. Radiasi

Pada manusia susunan saraf pusat pada masa kanak-kanak menyebablkan

terbentuknya neoplasma setelah dewasa. Radiasi dengan dosis terapeutik dapat

merangsang sel-sel mesenkhimal. Beberapa laporan bahwa radiasi berperan

timbulnya meningioma.

d. Trauma

Trauma yang berulang menyebabkan terjadinya meningioma (neoplasma

selaput otak). Pengaruh trauma pada patogenesis neoplasma susunan saraf pusat

belum diketahui.

e. Kimia dan Virus

Zat-zat karsinogenik “methylcholanthrone” dan “nitro-ethyl-urea” dapat

menyebabkan tumor otak primer. Sedangkan virus (virus Epstein Barr) disangka

berperan dalam genesisnya “Burkitt’s lymphoma” juga karsinoma anaplastik

nasofaring.Pada binatang telah ditemukan bahwa karsinogen kimia dan virus

menyebabkan terbentuknya neoplasma primer susunan saraf pusat tetapi

hubungannya dengan tumor pada manusia masih belum jelas.

f. Metastase

Metastase ke otak dari tumor bagian tubuh lain juga dapat terjadi. Karsinoma

metastase lebih sering menuju ke otak dari pada sarkoma. Lokasi utama dari tumor

otak metastase berasal dari paru-paru dan payudara.

2.5. Patofisiologi Tumor Otak

Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal

secara sangat cepat pada daerah central nervous system (CNS). Sel ini akan terus

12

Page 13: tumor otak

berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan terjadi

gangguan neurologis. Gangguan neurologik pada tumor otak biasanya dianggap

disebabkan oleh dua faktor : gangguan fokal disebebkan oleh tumor dan kenaikan

tekanan intracranial.7

Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan

infiltrasi atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron.

Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang bertumbuh

menyebabkan nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya

bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan

dengan gangguan serebrovaskuler primer.7

Serangan kejang sebagai gejala perubahan kepekaan neuron dihubungkan

dengan kompesi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor

membentuk kista yang juga menekan parenkim otak sekitarnya sehingga

memperberat ganggguan neurologist fokal.

Peningkatan tekanan intrakranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor:

bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, dan

perubahan sirkulasi cairan serebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan

bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang

tengkorak yang kaku. Tumor ganas menimbulkan oedema dalam jaruingan otak.

Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih

osmotik yang menyebabkan perdarahan. 6,7

Obstruksi vena dan edema yang disebabkan oleh kerusakan sawar darah

otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume intracranial dan meningkatkan

tekanan intracranial. Obstruksi sirkulasi cairan serebrospinal dari ventrikel lateral ke

ruangan subaraknoid menimbulkan hidrosefalus. Mekanismenya belum seluruhnya

dipahami, tetapi diduga disebabkan oleh selisih osmotik yang menyebabkan

penyerapan cairan tumor. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari-hari

13

Page 14: tumor otak

atau berbulan-bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna apabila

tekanan intrakranial timbul cepat.6

Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah

intracranial, volume cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi

sel-sel parenkim, kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi unkus

atau serebelum yang timbul bilagirus medialis lobus temporalis bergeser ke inferior

melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan

mesensenfalon, menyebabkan hilangnya kesadaran dan menekan saraf otak ketiga.

Kompresi medula oblogata dan henti pernafasan terjadi dengan cepat.

Perubahan fisiologi lain terjadi akibat peningkatan intracranial yang cepat adalah

bradikardia progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi), dan gangguan

pernafasan. 6

2.6. Klasifikasi Tumor Otak 9

1. Berdasarkan jenis tumor

Jinak

a. Acoustic neuroma

b. Meningioma

c. Pituitary adenoma

d. Astrocytoma (grade I)

Malignant

a. Astrocytoma (grade 2,3,4)

b. Oligodendroglioma

c. Apendymoma

2. Berdasarkan lokasi

Tumor intradural

a. Ekstramedular

b. Cleurofibroma

14

Page 15: tumor otak

c. Meningioma

d. Intramedular

e. Apendymoma

f. Astrocytoma

g. Oligodendroglioma

h. Hemangioblastoma

Tumor ekstradural

Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara,

prostal, tiroid, paru – paru, ginjal dan lambung.

Tumor otak primer dapat dimulai pada satu jenis jaringan atau sel-sel

di dalam otak ataupun sumsum tulang belakang. Beberapa tumor mengandung

campuran jenis sel. Tumor di daerah yang berbeda dari sistem saraf pusat

dapat diobati secara berbeda dan memiliki prognosis yang berbeda.

A. Glioma

Jumlah glioma adalah sekitar 40-50% dari tumor otak. Glioma

dikelompokkan berdasarkan asal embriologis. Pada orang dewasa sel

neuroglia sistem saraf pusat berfungsi untuk memperbaiki, menyokong dan

melindungi sel-sel saraf yang lunak. Glioma terdiri dari jaringan penyambung

dan sel-sel penyokong. Neuroglia mempunyai kemampuan untuk terus

membelah selama hidup. Sel-sel glia berkumpul membentuk parut sikatriks

padat dibagian otak dimana neuron menghilang oleh karena cedera atau

penyakit. Tumor glia merupakan penyebab dari hampir separuh tumor otak

pada anak. Sebagian besar tumor glia pediatrik merupakan tumor derajat

rendah yang paling sering terletak di fossa posterior dan regio diensefalon.7

Astrositoma

Astrositoma sering menginfiltrasi otak dan sering berkaitan dengan

kista dalam berbagai ukuran.walaupun menginfiltrasi bagian otak namun

efeknya pada fungsi otak hanya sedikit sekali pada permulaan penyakit. Pada

umumnya astrositoma tidak bersifat ganas, walaupun dapat mengalami

15

Page 16: tumor otak

perubahan keganasan berupa glioblastoma, yaitu suatu astrositoma yang

sangat ganas.tumor-tumor ini pada umumnya tumbuh lambat. Oleh karena itu

penderita sering tidak datang berobat walaupun tumor sudah berjalan

bertahun-tahun. Astrositoma derajat I memperlihatkan gambaran astrosit yang

tidak banyak berbeda dengan astrosit normal, hanya saja jumlahnya berbeda,

sehingga kepadatannya dalam suatu daerah menonjol.7

Gambar 2.4 Astrositoma4

Astrositoma derajat II,III, dan IV secara berturut-turut memperlihatkan

segi-segi keganasan yang meningkat. Astrositoma derajat III

menggambarkan gambaran histologik yang sudah mitotik, infiltratif dan

ekspansif sehingga banyak necrosis dan hemoragik terjadi. Apalagi

astrositoma derajat IV, berbagai jenis sel dalam tahap mitosis dijumpai baik

dalam formasi yang khas, maupun yang tersebar secara tidak teratur dengan

banyak nekrosis dan hemoragi.maka astrositoma derajat III dan IV diberi

nama tersendiri yaitu Glioblastoma multiform. Sampai timbul gejala (misal:

serangan epilepsi maupun nyeri kepala). Eksisi bedah lengkap pada

umumnya tidak dapat dilakukan karena tumor bersifat invasif, tapi bersifat

residif terhadap radiasi.7

16

Page 17: tumor otak

Glioblastoma multiform

Glioblastoma multiform adalah jenis glioma yang paling ganas. Tumor

ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang sangat tinggi. Dan eksisi bedah

yang lengkap tidak mungkin dilakukan. Harapan hidup pada umumnya

sekitar 12 bulan. Tumor ini dapat timbul dimana saja tetapi predileksi

utamanya adalah lobus frontalis. dan sering menyebar ke sisi kontralateral

melalui korpus kalosum.7

Gambar 2.5 Glioblastoma Multiforme6

Oligodendroglioma

Oligodendroglioma merupakan lesi yang tumbuh lambat menyerupai

astrositoma, tetapi terdiri dari sel-sel oligodendroglia. Tumor relatif avaskular

dan cenderung mengalami kalsifikasi; biasanya dijumpai pada hemisfer otak

dewasa muda. Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang

timbul hingga 10 tahun, secara klinis bersifat agresif, dan menyebabkan

simptomatologi bermakna akibat peningkatan intrakranial.di dalam daerahnya

terdapat kista, perkapuran dan hemoragi.7

Oligodendroglioma merupakan pada manusia yang paling bersifat

kemosensitif. Regimen kemoterapi yang paling sering digunakan adalah

17

Page 18: tumor otak

melfalan, thiotep, temozolomide, paklitaksel ( taxol) dan regimen berdasar

platinum. Diyakini bahwa sel neoplasma dari oligodendroglia rentan terhadap

efek alkilasi dari kemoterapi sitotoksik. Penjelasan yang lebih lengkap masih

menunggu hasil dari penelitian genetik lebih lanjut.7

Gambar 2.6 Oligodendroglioma11

Ependimoma

Ependimoma adalah tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari

hubungan erat pada ependim yang menutupi ventrikel, paling sering terjadi

pada fossa posterior, tetapi dapat terjadi dari setiap bagian fossa ventrikularis.

Tumor ini lebih sering terjadi ada anak maupun orang dewasa. Dua faktor

utama yang mempengaruhi keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan

bertahan hidup jangka panjang adalah usia dan letak anatomis tumor. Makin

muda usia pasien maka makin buruk prognosisnya (biasanya terlihat pada

usia anak kurang dari 7 tahun) alasan prognosis yang buruk masih belum

diketahui.7

18

Page 19: tumor otak

Gambar 2.7 Ependimoma11

Diyakini bahwa tumor embrional pada anak berbeda dari tumor pada

dewasa dan semakin imatur jaringan tumor pada anak menyebabkan makin

agresifnya sifat tumor yang memperburuk prognosisnya. Penderita tumor yang

terletak pada dasar dan atap ventrikel dapat direseksi secara sempurna daripada

penderita tumor di processus lateralis. Perbedaan ini darena dasar dan atap tumor

cenderung menginfiltrasi struktur pedunculus cerebri dan pons sehingga

menyebabkan tidak mungkin dilakukan pengangkatan sempurna.pengobatan

radiasi dilakukan pasca operasi, kecuali pada anak usia kurang dari 3 tahun yang

menjalani kemoterapi.7

C. Meningioma

Meningioma timbul dari meninges, lapisan jaringan yang mengelilingi bagian

luar dari otak dan sumsum tulang belakang. Meningioma berkontribusi pada

sekitar 1 dari 3 tumor otak primer dan tumor sumsum tulang belakang.

Mereka adalah tumor otak yang paling umum pada orang dewasa.

Risiko tumor ini meningkat sejalan dengan usia. Mereka sekitar dua

kali lebih umum terjadi pada wanita. Dalam beberapa kasus tumor ini bersifat

genetic (diturunkan), terutama pada mereka dengan neurofibromatosis

(sindrom tumor jinak pada jaringan syaraf).

19

Page 20: tumor otak

Meningioma menyebabkan gejala dengan menekan otak atau syaraf

tulang belakang. Sekitar 4 dari 5 meningioma bersifat jinak, dan sebagian

besar dapat disembuhkan dengan operasi. Tetapi beberapa meningioma

tumbuh sangat dekat dengan struktur vital dalam otak dan tidak bisa

disembuhkan dengan pembedahan saja. Sejumlah kecil meningioma bersifat

ganas dan mungkin kembali berkali-kali setelah operasi atau bahkan

menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Gambar 2.7 Meningioma11

D. Medulloblastomas

Medulloblastomas adalah tumor yang berkembang dari sel neuroectodermal

(sel saraf primitif) di otak kecil. Mereka adalah tumor yang tumbuh cepat dan

sering menyebar ke seluruh jalur cairan serebrospinal, tetapi mereka dapat

diobati dengan terapi radiasi dan kemoterapi. Medulloblastomas terjadi lebih

sering pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Mereka adalah bagian dari

kelas tumor disebut tumor neuroectodermal primitif (PNETs) yang dapat

terjadi pada otak besar dan di tempat lain dalam sistem saraf pusat.

20

Page 21: tumor otak

Gambar 2.8 Medulloblastoma12

2.7. Gejala Tumor Otak

Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. Gejala-gejala terjadi

berurutan. Hal ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien.

Gejala-gejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif waktu. Tumor otak

menunjukkan gejala klinis yang tersebar bila tumor ini menyebabkan

peningkatan TIK serta tanda dan gejala lokal sebagai akibat dari tumor yang

mengganggu bagian spesifik dari otak.2

a) Gejala peningkatan tekanan intrakranial

Gejala – gejala peningkatan tekanan intracranial disebabkan oleh tekanan

yang berangsur-angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. Pengaruhnya

adalah gangguan keseimbangan yang nyata antara otak, cairan serebrospinal

dan darah serebral. Semua terletak di tengkorak.2

Sakit kepala

Meskipun tidak selalu ada tetapi ini banyak terjadi pada pagi hari

dan menjadi buruk oleh karena batuk,menegang atau melakukan

gerakan yang tiba-tiba. Keadaan ini disebabkan oleh serangan tumor,

21

Page 22: tumor otak

tekanan atau penyimpangan struktur sensitive nyeri, atau oleh karena

edema yang mengiringi adanya tumor. terdapat nyeri kepala (terus

menerus, difus yang pada umumnya nocturnal dan membaik pada

siang hari). Nyeri kepala merupakan gejala yang paling sering

dijumpai pada penderita otak. Nyeri dapat digambarkan bersifat

dalam, terus menerus, tumpul, dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri

ini paling hebat pada waktu pagi hari dan menjadi lebih berat oleh

aktivitas yang biasanya dapat meningkatkan tekanan intrakranial

seperti membungkuk, batuk, atau mengejan sewaktu buang air besar.

Nyeri kepala yang dihubungkan dengan tumor otak disebabkan oleh

traksi dan pergeseran struktur peka nyeri dalam rongga intrakranial.

Struktur ini termasuk arteri, vena, sinus-sinus venadan saraf otak

Muntah

Muntah terjadi sebagai akibat rangsangan pada pusat muntah pada

medulla oblongata akibat terjadinya peningkatan TIK. Muntah dapat

terjadi tanpa didahului mual dan dapat proyektil. Kadang-kadang

dipengaruhi oleh asupan makanan, yang selalu disebabkan adanya

iritasi pada pusat vagal di medulla.

Papiledema (edema pada saraf optic)

Papiledema disebabkan oleh statis vena yang menimbulkan

pembengkakan papilla saraf optikus. Bila terlihat pada pemeriksaan

funduskopi, hal ini mengisyaratkan peningkatan TIK. Ada sekitar

70%-75% dari pasien dan dihubungkan dengan gangguan penglihatan

seperti penurunan tajam penglihatan, diplopia (pandangan ganda) dan

penurunan lapang pandangan.

Perubahan kepribadian dan perubahan mental (iritabilitas, mudah

lelah, perubahan perilaku), dementia, apatia, gangguan watak dan

intelegensia, bahkan psikosis tidak peduli lokasinya

Kejang lokal. Dapat merupakan manifestasi pertama tumor

22

Page 23: tumor otak

intrakranial pada 15% penderita. Kejang umum dapat timbul sebagai

manifestasi tekanan intrakranial yang melonjak secara cepat terutama

bagi manifestasi glioblastoma multiform. Kejang tonik yang sesuai

dengan serangan rigiditas deserebrasi biasanya timbul pada tumor

fossa franii posterior dan secara tidak tepat dinamakan cereberal fits.

Adanya variasi penurunan focal motorik,sensor dan disfungsi saraf

cranial

b) Gejala terlokalisasi

Lokasi gejala-gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan daerah otak

yang terkena, menyebabkan tanda-tanda yang ditunjukkan lokal, seperti

pada ketidaknormalan sensori dan motorik, perubahan penglihatan dan

kejang.5

Tumor korteks motorik memanifestasikan diri dengan menyebabkan

gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh yang disebut

kejang jacksonian.

Tumor lobus oksipital menimbulkan manifestasi visual, hemianopsia

homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada setengah lapang

pandangan pada sisi yang berlawanan dari tumor) dan halusinasi

penglihatan.

Tumor serebelum menyebabkan pusing, ataksia (kehilangan

keseimbangan) atau gaya berjalan yang sempoyongan dengan

kecenderungan jatuh kesisi yang lesi, otot-otot tidak terkoordinasi dan

nistagmus (gerakan mata berirama tidak disengaja) biasanya

menimbulkan gerakan horizontal.

Tumor lobus frontal sering menyebabkan gangguan kepribadian,

perubahan status emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku

mental, pasien kurang merawat diri.

Tumor sudut serebropontin biasanya diawali pada sarung saraf akustik

dan memberikan rangkaian gejala yang timbul dengan semua

karakteristik gejala pada tumor otak. Yaitu: tisnitus dan kelihatan

23

Page 24: tumor otak

vertigo, serta diikuti perkembangan saraf-saraf yang mengarah

terjadinya tuli (gangguan fungsi saraf cranial VIII). Berikutnya

kesemutan dan rasa gatal pada wajah dan lidah (berhubungan dgn

saraf cranial V). Selanjutnya terjadi kelemahan atau paralysis

(keterlibatan saraf cranial VII). Akhirnya karena pembesaran tumor

yang menekan serebelum, mungkin ada abnormalitas pada fungsi

motorik.

Tumor intrakranial dapat menghasilkan gangguan kepribadian,

konfusi, gangguan funsi bicara dan gangguan gaya berjalan teutama

pada pasien lansia.

Tipe tumor yang paling sering adalah meningioma, glioblastoma, dan

metastase serebral dari bagian lain. Beberapa tumor tidak selalu mudah

ditemukan, karena tumor-tumor tersebut berada pada daerah tersembunyi dari

otak (daerah yang fungsinya tidak dapat ditentukan dgn pasti). Perkembangan

dan gejala menentukan apakah tumor tersebut berkembang atau menyebar.9

Manifestasi Klinis: 6

1. Sakit kepala merupakan gejala umum yang paling sering dijumpai pada

penderitatumor otak. Rasa sakit dapat digambarkan bersifat dalam dan terus

menerus, tumpul dan kadang-kadang hebat sekali. Nyeri ini paling hebat pada

pagi hari dan lebih menjadi lebih hebat oleh aktivitas yang biasanya

meningkatkan TIK seperti membungkuk, batuk, mengejan pada waktu BAB.

Nyeri sedikit berkurang jika diberi aspirin dan kompres dingin pada tempat

yang sakit.

2. Nausea dan muntah. Terjadi sebagai akibat rangsangan pusat muntah pada

medulla oblongata. Muntah paling sering terjadi pada anak-anak berhubungan

dengan peningkatan TIK disertai pergeseran batang otak. Muntah dapat terjadi

tanpa didahului nausea dan dapat proyektif.

24

Page 25: tumor otak

3. Papiledema disebabkan oleh statis vena yang menimbulkan pembengkakan

papilla nervioptist. Bila terlihat pada pemeriksaan funduskopi akan

mengingatkan pada kenaikan TIK. Seringkali sulit untuk menggunakan tanda

ini sebagai diagnosis tumor otak oleh karena pada beberapa individu fundus

tidak memperlihatkan edema meskipun TIK tidak amat tinggi. Dalam hubungannya

dengan papil edema mungkin terjadi beberapa gangguan penglihatan. Ini termasuk

pembesaran bintik buta dan amaurusis fugun (perasaan berkurangnya penglihatan).

2.8. Pemeriksaan Diagnostik

Bagi seorang ahli bedah saraf dalam menegakkan diagnosis tumor otak adalah

dengan mengetahui informasi jenis tumor, karakteristiknya, lokasinya, batasnya,

hubungannya dengan system ventrikel, dan hubungannya dengan struktur vital otak

misalnya sirrkulus willisi dan hipotalamus. Selain itu juga diperlukan periksaan

radiologist canggih yang invasive maupun non invasive. Pemeriksaan non invasive

mencakup CT scan dan MRI bila perlu diberikan kontras agar dapat mengetahui

batas-batas tumor. Pemeriksaan invasive seperti angiografi serebral yang

dapatmemberikan gambaran system pendarahan tumor, dan hungannya dengan

system pembuluh darah sirkulus willisy selain itu dapat mengetahui hubungan massa

tumor dengan vena otak dan sinus duramatrisnya yang vital itu.8

Untuk menegakkan diagnosis pada penderita yang dicurigai menderita tumor

otak yaitu melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang teliti, adapun

pemeriksaan penunjang yang dapat membantu yaitu CT-Scan dan MRI. Dari

anamnesis kita dapat mengetahui gejala-gejala yang dirasakan oleh penderita yang

mungkin sesuai dengan gejala-gejala yang telah diuraikan diatas. Misalnya ada

tidaknya nyeri kepala, muntah dan kejang. Sedangkan melalui pemeriksaan fisik

neurologik mungkin ditemukan adanya gejala seperti edema papil dan deficit

lapangan pandang.8

25

Page 26: tumor otak

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan yang dilakukuan untuk mengobservasi tumor

otak adalah: 1

o Observasi saraf pergerakan mata Penglihatan : penurunan lapang

pandang, penglihatan kabur 

o Pendengaran : tinitus, penurunan pendengaran, halusinasi

o Reflek  Keseimbangan dan koordinasi

o Penciuman dan sentuhan

o Motorik : hiperekstensi, kelemahan sendi Jantung : bradikardi,

hipertensi. Sistem pernafasan : irama nafas meningkat, dispnea,

potensial obstruksi jalan nafas, disfungsi neuromuskuler Sistem

hormonal : amenorea, rambut rontok, diabetes mellitus

Untuk membantu menentukkan lokasi tumor yang tepat, dilakukan beberapa

pemeriksaan tambahan, yaitu: 8

CT- Scan memberikan info spesifik mengenai jumlah, ukuran dan kepadatan

jejas tumor serta meluasnya edema serebral sekunder

Gambar 2.9 Hasil CT-Scan tumor otak9

MRI membantu mendiagnosis tumor otak dengan cara mendeteksi jejas tumor

yang kecil dan tumor didalam batang otak dan daerah hipofisis.

26

Page 27: tumor otak

Gambar 2.10 Hasil MRI Tumot Otak (tampak samping)9

Gambar 2.11 Hasil MRI Tumor Otak (tampak atas)9

Biopsy stereotaktik bantuan computer (3 dimensi) dapat digunakan untuk

mendiagnosis kedudukan tumor yang dalam dan untuk memberikandasar-

dasar pengobatan dan informasi prognosis

Angiografi serebral memberikan gambaran tentang pembuluh darah serebral

dan letak tumor serebral.

EEG dapat mendeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati

tumor dan dapatmemungkinkan untuk mengevaluasi lobus temporal pada

waktu kejang. Penelitian pada cairan serebrospinal (CHF) dapat dilakukan

27

Page 28: tumor otak

untuk mendeteksi sel-sel ganas, karena tumor-tumor pada system saraf pusat

mampu menggeser sel-sel kedalam cairan serebrospinal

Ekoensefalogram ; Memberi informasi mengenai pergeseran kandungan

intraserebral

Sidik otak radioaktif ; Memperlihatkan daerah-daerah akumulasi abnormal

dari zat radioaktif. Tumor otak mengakibatkan kerusakan sawar darah otak

yang menyebabkan akumulasi abnormal zat radioaktif

Rontgen foto X-ray tengkorak. Erosi posterior atau adanya kalsifikasi

intracranial dan X-ray dada untuk mendeteksi tumor paru primer atau

penyakit metastase

2.9. Penatalaksanaan Tumor Otak

Tindakan terhadap tumor otak adalah paliatip dan melibatkan penghilangan

atau mengurangi simtomatologi serius. Pendekatan ter apeutik ini mencakup radiasi,

yang menjadi dasar pengobatan, pembedahan (biasanya pada metastase intrakranial

tunggal), kemoterapi.8

Pemilihan jenis terapi pada tumor otak tergantung pada beberapa faktor,

antara lain:8

Kondisi umum penderita

Tersedianya alat yang lengkap

Pengertian penderita dan keluarganya

Luasnya metastasis.

28

Page 29: tumor otak

Penatalaksanaan Menurut Brunner dan Suddarth 1987 : 9

1. Pembedahan

Merupakan pilihan pertama bagi pasien dengan tumor otak. Tujuan

diagnosis definitive dan memperkecil tumor tersebut. Pengangkatan dari

semua tumor menimbulkan defisit neurologis yang berat. Banyak faktor

yang mempengaruhi keberhasilan suatu pembedahan tumor otak yakni:

diagnosisyang tepat, rinci dan seksama, perencanaan dan persiapan pra

bedah yang lengkap, teknik neuroanastesi yang baik, kecermatan dan

keterampilan dalam pengangkatan tumor, serta perawatan pasca bedah

yang baik, berbagai cara dan teknik operasi dengan menggunakan

kemajuan teknologi seperti mikroskop, sinar laser, ultrasound aspirator,

bipolar coagulator, realtime ultrasound yang membantu ahli bedah saraf

mengeluarkan massa tumor otak dengan aman. 

Indikasi utama dari pembedahan tumor otak yaitu :

a. Diagnosis

Diagnosis bisa dilakukan dengan biopsi terbuka atau biopsi

sterotaktik. Hasil biopsi jaringan untuk menentukan jenis tumor,

gradasinya, dan menentukan adanya tanda keganasan.

b. Dekompresi

Dekompresi tumor dilakukan apabila edema dan hidrosefalus yang

terjadi mengakibatkan defisit neurologis. Edema yang luas di sekitar

tumor kadang-kadang sulit dikontrol dengan steroid saja. Tujuan dari

“surgical decompression” adalah untuk menurunkan tekanan intrakranial,

simptomatis, dan mencegah memberatnya defisit neurologis. Meskipun

dekompresi ini tidak merubah hasil akhir tetapi “Life Saving

Decompression” juga dikerjakan sebagai tindakan emergensi terutama

pada tumor yang terletak di temporal dan fossa posterior oleh karena

29

Page 30: tumor otak

kecenderungan terjadinya herniasi uncus dan tonsila cerebeli. Tindakan ini

bisa memperpanjang hidup beberapa bulan.

c. Sitoreduksi,

Beberapa peneliti berpendapat bahwa ada hubungan antara sitoreduksi

dengan meningkatnya efektifitas terapi adjuvan oleh karena dengan

sitoreduksi berarti berkurangnya jumlah sel tumor yang diterapi,

meningkatnya kinetik sel, mengangkat sel hipoksik yang radio resisten

dan mengangkat sel tumor yang sulit dicapai dengan kemoterapi.

Kalau mungkin Sitoreduksi masih konteroversi belum ada penelitian

yang jelas mengenai ekstensifitas reseksi tumor dengan lamanya hidup

penderita. Penyembuhan atau masa bebas tumor yang lama bisa dilakukan

pada reseksi total dari hemangioblastoma, neurinoma akustik, juvenile

astrocitic astrocytoma, adenoma hipofise, dan meningioma.

Keputusan untuk melakukan pembedahan dan reseksi tumor otak

berbeda pada setiap penderita dan pada setiap tumor. Harus

dipertimbangkan sebaik-baiknya keuntungan yang akan didapat oleh

penderita dari operasi tersebut dengan kemungkinan defisit neurologis

yang akan terjadi operasi tersebut.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam menganalisa untung ruginya

tindakan pembedahan yang dilakukan adalah:

Lokasi tumor adalah faktor utama, misalnya tumor yang letaknya pada kortek

dominan, hipotalamus, batang otak, sinus karvenosus dan tumor otak intrinsik

dari chiasma optikum tidak perlu dilakukan reseksi total. Tumor ganas

mempunyai batas yang tidak jelas dan lebih luas dari pada apa yang terlihat

dengan mata biasa. Bila reseksi total tidak dapat dilaksanakan, maka biasanya

dilakukan pembuangan inkomplit untuk dekompresi. Tindakan ini seringkali

dilaksanakan dengan cara “Suction” (penyedotan). Untuk tumor di fossa

30

Page 31: tumor otak

posterior, dilakukan “splitting” (pemisahan) korteks serebelum, biasanya

vermis dan dilaksanakan suction untuk membersihkan tumor. Pembedahan

pada meningoma biasanya sulit dilakukan karena sering terjadi perdarahan

dan menyebabkan edema serebral. Pembedahan yang ideal pada tumor

hipofisis dilakukan pengangkatan tumor beserta kapsulnya, namun pada

kenyataannya kapsula tumor dibuka dan tumor dikuret atau disedot.

Pembersihan atau pembuangan tumor ini sering inkomplit, tapi dekompresi

chiasma dan nervus optikus dapat tercapai. Bila tumor menyebabkan

hidrosefalus akibat obstruksi ventrikel III atau akuaduktus maka biasnya

dilakukan ventrikulosisternotomy dengan cara memasang tube dari ventrikel

lateral ke sisterna magna.

Ukuran tumor dan jumlah tumor, analisis yang terliti dari pemeriksaan

radiologi bisa memberikan gambaran apakah tumornya infiltratif atau

berdiferensiasi baik sehingga sangat resektabilitas tumor.

Status neurologis preoperative penderita merupakan faktor yang sangat

penting pada penderita dengan defisit neurologis yang berat oleh karena tumor

yang besar perlu tindakan dekompresi segera. Defisit neurologis oleh karena

pertumbuhan infiltratif dari tumor biasanya permanen dan tidak reversibel

setelah operasi, kecuali kalau kejadiannya baru. Reseksi yang agresif kadang-

kadang menyebabkan defisit neurologis justru bertambah setelah penderita

dioperasi.

Jenis Tumor. Kalau tumor multipel maka perlu pemeriksaan neurologis klinis

yang seksama untuk menentukan tumor yamg memberikan gejala yang lebih

dominan untuk diangkat terlebih dahulu kalau tidak mungkin mengangkat

tumor sekaligus.

Kondisi umum dan umur penderita juga sangat menentukan strategi

penanganan penderita

31

Page 32: tumor otak

2. Radiotherapi

Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak

jarang pula merupakan therapy tunggal.

Indikasi radioterapi:

Glioma maligna,

Oligodendroglioma,

Dysgerminoma,

Limfoma SSP primer,

Meduloblastoma,

Ependimoma,

Meningioma (maligna, inoperable),

Adenoma hipofise (sesudah pembedahan sebagain dan sesudah

pengobatan yang gagal),

Kordoma basis kranii, sedagkan Radioterapi (sesudah

komfirmasi biopsi) pada profilaksis iradiasi kranium dan

corpus vertebralis.

Adapun efek samping : kerusakan kulit di sekitarnya,

kelelahan, nyeri karena inflamasi  pada nervus atau otot pectoralis,

radang tenggorokan.8

3. Kemotherapy

32

Page 33: tumor otak

Jika tumor tersebut tidak dapat disembuhkan dengan pembedahan,

kemoterapi tetap diperlukan sebagai terapi tambahan dengan metode

yang beragam. Pada tumor-tumor tertentu seperti meduloblastoma dan

astrositoma stadium tinggi yang meluas ke batang otak, terapi

tambahan berupa kemoterapi dan regimen radioterapi dapat membantu

sebagai terapi paliatif. Indikasi dilakukannya kemoterapi:

Pengobatan induksi

Untuk tumor-tumor non solid atau kasus lanjut karena tidak ada pilihan

cara pengobatan lainnya. disebut juga pengobatan penyelamatan (salvage)

Kemoterapi adjuvant

Pengobatan tumor primer dikontrol dengan cara lain ( bedah/ Radiasi)

Diyakini masih adanya sisa sel-sel tumor yang sukar dideteksi sehingga

perlu tambahan kemoterapi.

Kemoterapi Primer

Kemoterapi sebagai pengobatan pertama sebelum pengobatan lain

( bedah/ radiasi)

Kemoterapi Neo-adjuvant

Setelah pengobatan bedah/ radiasi ditambahkan kemoterapi atau

dilanjutkan kembali kemoterapi.

Pemberian obat-obatan anti tumor yang sudah menyebar dalam aliran

darah. Obat-obatan yang digunakan : Nitroseurea, BCNU dan CCNU

karena obat ini mampu melewati sawar darah / otak. Selama pemberian

obat-obatan ini pasien harus menghindari makanan yang tinggi tiramin

(misalnya anggur, yogurt, keju, hatiayam, pisang) dan alcohol, karena

33

Page 34: tumor otak

pokorbazine menghambat dan melemahkan aktivitas inhibitor monoamine

oksidase (MAO). Prokabazine dikaitkan dengan mual dan muntah yang

mungkin hilang atau berkurang saat pertama kali atau saat pengobatan

sedang dilakukan. Efek samping : lelah, mual,muntah, hilang nafsu

makan, kerontokan membuat, mudah terserang penyakit.8

Glioma maligna : BCNU intravena (kasus-kasus yang terseleksi)

Limfoma SSP : MTX (metotrexate) + cytosine-arabinoside

(ArAC)

intravena

Infiltrasi tumor mening : MTX + ArA CIV + iradiasi

kraniospinalis

4. Manipulasi hormonal dan imunoterapi

Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk tumor yang sudah

bermetastase. Sedangkan untuk imunoterapi dengan menggunakan

antibody monoclonal yang diciptakan secara khusus untukmenyerang dan

menghancurkan sel tumor otal.b. Interleukin-2 digunakan untuk

mengganti lesi-lesi metastatic dari kanker primer ginjal dan melanoma,

akan tetapi kemanjurannya masih perlu dibuktikan.9

5. Terapi Kortikosteroid

Kortikosteroid dapat membantu mengurangi sakit kepala dan

perubahan kesadaran. Hal ini dianggap bahwa kortikosteroid

(deksametason, prednison) menurunkan radang sekitar pusat metastase

dan menurunkan edema sekitarnya. Obat-obat lain mencakup agen-agen

osmotic (manitol, gliserol) untuk menurunkan cairan pada otak, yang

ditunjukkan dengan penurunan TIK. Obat-obat anti kejang (penitoin)

digunakan untuk mencegah dan mengobati kejang. Bila pasien

mempunyai nyeri hebat, morfin dapat diinfuskan kedalam ruang epidural

34

Page 35: tumor otak

atau subaraknoid melalui jarum spinal dan kateter sedekat mungkin ke

segmen spinal dimana nyeri dirasakan. Morfin disis kecil diberikan pada

interval yang ditentukan.9

2.10. Diagnosa Banding

Gejala yang paling sering dari tumor otak adalah peningkatan tekanan

intrakranial, kejang dan tanda deficit neurologik fokal yang progresif. Setiap proses

desak ruang di otak dapat menimbulkan gejala diatas, sehingga agak sukar

membedakan tumor otak dengan beberapa hal berikut :10

Abses intraserebral

Epidural hematom

Hipertensi intrakranial benigna

Meningitis kronik.

2.11. Komplikasi Tumor Otak

Komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita tumor otak ialah :9

a. Gangguan fisik neurologist disebabkan peningkatan TIK dari tumor dalam ruang

kranium yang terbatas sehingga mengganggu fungsi normal yang dikontrol oleh

bagian otak tersebut.

b.Gangguan kognitif disebabkan pertumbuhan tumor yang semakin mendesak bagian

otak disekitarnya

35

Page 36: tumor otak

c. Gangguan tidur dan mood.

d. Disfungsi seksual

2.12.Prognosis Tumor Otak

Berdasarkan data di Negara-negara maju, dengandiagnosis dini dan juga

penanganan yang tepat melalui pembedahan dilanjutkan dengan radioterapi, angka

ketahanan hidup 5 tahun (5 years survival) berkisar 50-60% dan angka ketahanan

hidup 10 tahun (10 years survival) berkisar 30-40%.9

Terapi tumor otak di Indonesia secara umum prognosisnya masih buruk,

berdasarkan tindakan operatif yang dilakukan pada beberapa rumah sakit di Jakarta.

Meskipun diobati, hanya sekitar 25% penderita kanker otak yang bertahan hidup

setelah 2 tahun. Prognosis yang lebih baik ditemukan pada astrositoma dan

oligodendroglioma, dimana kanker biasanya tidak kambuh dalam waktu 3-5 tahun

setelah pengobatan. Sekitar 50% penderita meduloblastoma yang diobati bertahan

hidup lebih dari 5 tahun. Pengobatan untuk kanker otak lebih efektif dilakukan

pada:10

a.      Penderita yang berusia dibawah 45 tahun.

b.      Penderita astrositoma anaplastik.

c.      Penderita yang sebagian atau hampir seluruh tumornya telah diangkat

melalui pembedahan.

36

Page 37: tumor otak

BAB III

KESIMPULAN

Tumor otak termasuk penyakit yang sulit terdiagnosa secara dini. Secara

klinis sukar membedakan antara tumor otak yang benigna atau yang maligna, karena

gejala yang timbul ditentukan pula oleh lokasi tumor, kecepatan tumbuhnya,

kecepatan terjadi tekanan tinggi intrakranial dan efek masa tumor ke jaringan otak.

Dipikirkan menderita tumor otak bila didapat adanya gangguan cerebral umum yang

bersifat progresif, adanya gejala tekanan tinggi intrakranial dan adanya gejala

37

Page 38: tumor otak

sindrom otak yang spesifik. Pemeriksaan radiologi, dalam hal ini CT Scan berperan

dalam diagnosa tumor otak, sedang diagnosa pasti tumor otak benigna atau maligna

dengan pemeriksaan patologi-anatomi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Harsono, Tumor Otak dalam Buku Ajar Neurologi Klinis edisi I, Gajah Mada

University Press, Yogyakarta, 1999 : 201 – 207

2. Mahar, M., Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis

Dasar edisi 5, Dian Rakyat, Jakarta, 2000 : 390 – 402

3. Uddin,Jurnalis. Kerangka Umum Anatomi Susunan Saraf dalam Anatomi

susunan saraf manusia. Langgeng sejati. Jakarta; 2001: 3-13

4. Price,Sylvia A.Tumor Sistem Saraf Pusat dalam Patofisiolosi edisi 6, EGC.

Jakarta.2005. 1183-1189

38

Page 39: tumor otak

5. Stephen,Huff. Brain neoplasms.Access on www.emedicine.com. March, 9th

2012

6. Informasi tentang Tumor Otak access on http://www.medicastore.com

March, 6th 2012.

7. Syaiful Saanin, dr, Tumor intrakranial Access on

www.angelfire.neurosurgery. March 6th 2012.

8. Japardi, Iskandar. Gambaran CT SCAN Pada Tumor Otak Benigna. Access

on www.usudigitallibrary.com. March, 6th 2012

9. National Center for Biotechnology Information, “Brain Tumor – Primary –

Adults,” http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0004485/ (diakses

8 Maret 2012).

10. S.C., “Brain Tumor Survival Rate,” http://www.buzzle.com/articles/brain-

tumor-survival-rate.html (diakses 5 Maret 2012).

11. Informasi tentang Tumor Otak access on

(sumber:http://www.gfmer.ch/selected_images_v2/search_result_list.php)

March 14th, 2012

12. Meduloblastoma. (Sumber: http://www.braintumors.in/medulloblastoma)

March 17th, 2012

39