Top Banner
Tumor IntraAbdomen Kelompok IV
22

TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Apr 08, 2016

Download

Documents

ferinable

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Tumor abdomen merupakan massa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang mungkin membungkus pembuluh darah besar dan ureter. Secara patologi kelainan ini mudah terkelupas dan dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atau vena kava inferior. Massa jaringan fibrosis mengelilingi dan menentukan struktur yang di bungkusnya tetapi tidak menginvasinya.
Tumor abdomen saat ini sudah diklasifikasikan sesuai dengan lokasi tumor. Tumor pada daerah abdomen dapat meliputi kanker lambung yang dilaporkan insidennya 10 per 100.000 populasi di Amerika Serikat, neoplasma usus halus yang merupakan 1% dari malignasi gastrointestinal. Perkiraan jumlah penderita tumor abdomen selama tahun 2009 adalah 1.300, yang akan mengakibatkan kematian 250 orang. ( Smelszer, Suzanne C. 2001)
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
a. Dapat memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan Tumor Intra Abdomen
1.2.2. Tujuan Khusus
a. Mampu memahami konsep Tumor Intra Abdomen
b. Mampu menyusun asuhan keperawatan pada pasien Tumor intra abdomen.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Tumor
2.1.1. Pengertian
A. Tumor adalah : merupakan kumpulan sel abdormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus mennerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh. (Kusuma, Budi 2001)
B. Tumor adalah : benjolan yang disebabkan oleh pertumbuhan sel dengan pertumbuhan yang terbatas dan lonjong. (E. Oswari, 2000)
C. Tumor adalah : massa padat besar, meninggi dan berukuran lebih dari 2 cm. (Corwin, Elizabeth.J. 2000)
2.1.2. Etiologi
Penyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal. Pembedaan sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan fungsi aotonomnya dalam pertumbuhan, kemampuanya mengadakan infiltrasi dan menyebabkan metastasis.
Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:
1) Karsinogen
2) Hormone
3) Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan yang kurang berserat.
4) Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.
5) Genetic
6) Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-obatan.





2.1.3. Patofisiologi
Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasi ganetic dari DNA seluler, sel abnormal ini membentuk kolon dan berpopliferasi secar abnormal, mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut. Sel-sel neoplasma mendapat energi terutama dari anaerob karena kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai enzim yang lengkap untuk oksidasi.
Susunan enzim sel uniform sehingga lebih mengutamakan berkembang biak yang membutuhkan energi unruk anabolisme daripada untuk berfungsi yang menghasilkan energi dengan jalan katabolisme. Jaringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma dan energi, antara lain asam amino. Sel-sel neoplasma dapat mengalahkan sel-sel normal dalm mendapatkan bahan-bahan tersebut.(Kusuma, Budi drg. 2001).
Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.
Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda. (Smelstzer, Suzanne C.2001).
2.1.4. Tanda dan gejala
Manifestasi klinis yang mungkin muncul pada tumor antara lain :
1) Hiperplasia
2) Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
3) Tumor ep
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Tumor IntraAbdomenKelompok IV

Page 2: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Tumor adalah : merupakan kumpulan sel abdormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus mennerus, tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan disekitarnya serta tidak berguna bagi tubuh. (Kusuma, Budi 2001)

Page 3: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Etiologi

1. Ada beberapa factor yang dapat menyebabkan terjadinya tumor antara lain:

2. Karsinogen3. Hormone4. Gaya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak

dan kebiasaan makan makanan yang kurang berserat.

5. Parasit : parasit schistososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.

6. Genetic7. Infeksi, trauma, hipersensitivitas terhadap obet-

obatan.

8.  

Page 4: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

phatofisiologi

Ketika dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri-ciri invasi, dan terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. Sel-sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain.

Meskipun penyakit ini dapat diuraikan secara umum seperti yang telah digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal : tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda. (Smelstzer, Suzanne C.2001).

Page 5: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Manifestasi klinis

1. Hiperplasia2. Konsistensi tumor umumnya padat atau keras3. Tumor epital biasanya mengandung jaringan ikat

maka akan elastic kenyal atau lunak.4. Kadang tampak hipervaskulari disekitar tumor.5. Biasa terjadi pengerutan dam mengalami

retraksi.6. Edema disekitar tumor disebabkan infiltrasi

kepembuluh limfe.7. Nyeri8. Anoreksia, mual, muntah.9. Penurunan berat badan. (Barbara C. Long, 1996)

Page 6: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Pemeriiksaan diagnostiik

1. Pencitraan resonansi magnetic (MRI) : penggunaan medan magnet dan sinyal frekuensi_radio untuk menghasilkan gambaran berbagai struktur tubuh.

2. CT Scan : Menggunakan pancaran sinar sempit sinar-X untuk memindai susunan lapisan jaringan untuk memberikan pandangan potongan melintang.

3. Flouroskopi: Menggunakan sinar-X yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan; dapat ,mencakup penggunaan bahan kontras.

4. Ultrasound : Echo dari gelombang bunyi berfrekuensi tinggi direkam pada layer penerima, digunkan untuk mengkaji jaringan yang dalam di dalam tubuh

5. Endoskopi : Memvisualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukan suatu ke dalam rongga tubuh atau ostium tubuh; memungkinkan dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang kecil.

Page 7: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Penatalaksanaan.

1. Pembedahan2. Radioterapi3. Kemoterapi4. Bioterapi

Page 8: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Tumor lambung

Hampir semua tumor lambung bersifat ganas. Kanker lambung merupakan yang tersering ketujuh dari kematian dengan kanker. Tumor lambung terus berkurang di amerika serikat.

Page 9: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Etiologi

Diet tinggi makanan asap dan kurang buah-buahan dan sayuran dapat meningkatkan resiko terhadap tumor lambung. Factor lain yang berhubungan dengan insiden tumor lambung mencakup inflamasi lambung anemia pernisiosa, aklorihia (tidak adanya asam hidroklorida), ulkus lambung, bakteri H.pylori, dan keturunan. Prognasisnya buruk, kebanyakan pasien telah mengalami metasfase pada waktu didiagnosis. (Brunner & suddart, 2002)

Page 10: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Manifestasi klinis

tidak dapat makan, anoreksia, dyspepsia, penurunan berat badan, nyeri abdomen, konstipasi, anemia, dan mual serta muntah. (Brunner & suddart, 2002

Page 11: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Pemeriksaan diagnostik

Endoskopi untuk biobsi dan pencucian sitologis adalah pemeriksaan diagnostic umum.

Pemeriksaan sinar X terhadap saluran GI atas dengan barium juga dilakukan. Tidak dapat makan (dyspepsia) Lebih dari empat minggu pada individu berusia lebih dari 40 tahun memerlukan pemeriksaan sinar X lengkap terhadap saluran GI. (Brunner & suddart, 2002)

Page 12: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Pennatalaksanaan

Pembedahan merupakan terapi primer bagi kanker lambung jika tumor belum menyebar keluar lambung, biasanya dilakukan gastrektomi subtotal (gastroduodenostomi atau gastro yeyunostomi). Bila tumor setinggi lambung bagian kardiakmungkin membutuhkan gastrectomy total (esofagojejunostomy). 40 gastrektomi subtotal paliatif dapat dilakukan ketika terjadi perdarahan atau obstruksi.

Kemoterapi dan radioterapimungkin diberikan untuk penyakit yang sudah metastasis untuk menurunkan gejala dan mempertahankan hidup yang lebih lama. Hanya sekitar 5% - 10% dari pasien dengan kanker lambung dapat bertahan hidup hingga 5 tahun. (Brunner & suddart, 2002)

Page 13: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Diagnosa

1. Ansietas berhubungan dengan penyakit dan pengobatan yang diantisipasi.

2. Perubahan nutrisi, kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan anoreksia.

3. Nyeri, berhubungan dengan adanya sel epitel abnormal.

4. Berduka diantisipasi berhubungan dengan diagnosis tumor.

5. Kurang pengetahuan tentang aktivitas perawatan diri. (Brunner & suddart, 2002)

Page 14: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Tumor kolon

Tumor kolon dan rectum adalah tumor yang menyerang usus besar dan rectum.

Page 15: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

etiologi

Lokasi Tanda dan gejala Pembedahan Kolon asenden Darah yang tersembunyi

dalam feses, anemia, mual/muntah, nyeri pada kuadran kanan atas, massa yang dapat di raba

Kolektomi kanan dengan anstomasis

Kolon desenden Darah yang Nampak dalam feses, konstipasi progresif dengan frekuensi yang meningkat, feses yang bentuknya seperti pensil

Kolektomi kiri dengan anastomasis

Page 16: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Pencegahan

Pencegahan primer : Tak ada langkah –langkah pencegahan primer yang diketahui untuk pencegahan yang efektif bagi kangker kolorektal. Diet tinggi serat dan rendah lemak tidak dapat dikatakan sebagai langkah pencegahan karena kurangnya suatu hubungan sebab akibat. (Brunner & suddart, 2002)

Page 17: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Pencegahan

Pencegahan sekunder mencakup deteksi diri, seseorang yang mengalami suatu perubahan dalam pola defekasi, perubahan dalam bentuk fases, atau keluar darah harus berkonsultasi pada seorang dokter. American cancer sociaty’s mengemukakann suatu acuan untuk melakukan skrining pada orang diatas umur 40 tahun, meliputi :

Page 18: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

1. Pemeriksaan rectal secara digtal setiap tahun setelah usia 40 tahun.

2. Tes darah tersembunyi pada feses setiap tahun setelah 40 tahun.

3. Proktosigmoidoskopi setip 3-5 tahun diatas usia 50 tahun , setelah dua kali pemeriksaan tahunan dengan hasil negative.

Page 19: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Terapi medis

1. Pembedahan Pembedahan dilakukan denga salah satu dari cara-cara dibawah ini;

a) Bagian kolon yang sedikit dipotong, dan ujung-ujung yang tersisa disambungkan dalam suatu anastomasis

b) Bagian kolon yang sakit dipotong, dan ujung yang masih berfungsi dibawa kearah luar kepermukaan abdomen membentuk sebuah stoma

Page 20: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Prognogis setelah pembedahan tergantung dari tingkat dan lokasi tumor

1. Tingkat A : terbatas pada mukosa kolon2. Tingkat B : menembus dinding otot3. Tingkat C : melibatkan kelenjar limfe4. Tingkat D : metastasis atau tumor yang

secara local tak dapat diangkat. (Barbara C. Long, 1996)

Page 21: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA

Kasus

Seorang pria 50 tahun di rawat di ruang inap mengeluhkan benjolan tersebut awalnya kecil dan semakin hari di rasakan semakin membesar sejak 1 bulan terakhir. Benjolan di sertai dengan rasa nyeri pada daerah perut bagian kanan atas tetapi tidak menjalar ke tempat lain. Nyeri betsifat hilang timbul dan di rasakan seperti tertusuk. Nyeri ulu hati(-), mual (+), muntah (+). Nafsu makan menurun sejak 1 bulan terakhir, pasien merasakan ada penurunan berat badan tetapi tidak di ketahui berapa banyak penurunan berat badannya. Demam (-), riwayat demam (+) 1 bulan yang lalu, tidak erus menerus selam 1 minggu. Demam turun sendiri tanpa oabat penurun panas. Sakit kepala (-), batu (-), sesak (-), nyeri dada (-). Hasil pemeriksaan fisik : tekanan darah 130/90 mgHg nadi 80x/menit, pernapasan 20x/menit, suhu, 36,8 'C. Hasil pemeriksaan rontgen dan USG da massa di daerah kolon, diagnisa medis adalah Tumor Intra abdomen (TIA) hasil labpratorium Hb :16 mg/dl, WBC :15000 mm3, Gula darah sewaktu 110mg/dl

Page 22: TUMOR INTRA ABDOMEN TIA