Top Banner
Penanaman Tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan Daya Serap tinggi Terhadap CO 2 Guna mengatasi Emisi Gas CO 2 di Kota Padang” Bidang : IPA Disusun Oleh Nama/NIM : Roro Rasi Putra/1302672 Universitas Negeri Padang 2014
41

TUMBUHAN TERHADAP PENYERAPAN CO2

Sep 30, 2015

Download

Documents

Roro Rasi Putra

MAKALAH
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Penanaman Tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan Daya Serap tinggi Terhadap CO2 Guna mengatasi Emisi Gas CO2 di Kota Padang

Bidang : IPADisusun Oleh Nama/NIM : Roro Rasi Putra/1302672

Universitas Negeri Padang2014

Kata Pengantar

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berka trahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul Penanaman Tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan Daya Serap tinggi Terhadap CO2 Guna mengatasi Emisi Gas CO2 di Kota Padangsesuai waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas sebagai bagian dari kegiatan orimasinal PAB XXIX. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada senior-senior pembimbing terkhususnya kak Nina Muslimah yang telah meluangkan waktunya untuk mengarahkandan membimbing penulisdalam proses penyusunan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada orang tua dan teman-teman yang telah memberikan bantuan moril dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masihterdapat kekurangan baikdari segi materi maupun tulisannya.Oleh karenaitu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan kedepannya. Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacadankomponenyangterkaitguna mengatasi emisi gas CO2 di kota Padang.

Padang, Oktober 2013

Penulis

Daftar Isi

Halaman Depan.Kata PengantarDaftar Isi.BAB I. Pendahuluan.A. Latar Belakang.B. Rumusan Masalah.C. Tujuan Penulisan.D. Manfaat Penulisan.BAB II. Kajian Pustaka.A. Emisi gas karbon dioksida (CO2).B. Tanaman sebagai penyerap gas karbon dioksida (CO2).C. Kerangka konseptual.BAB III. Metodologi Penulisan.A. Desain/jenis penelitian.B. Teknik pengumpulan data.C. Sistematika penulisan.BAB IV. Pembahasan.A. Penyebab Semakin Bertambahnya Emisi Gas CO2 di Kota Padang.B. Dampak nyata akibat emisi gas CO2 di Kota Padang.C. Jenis tumbuhan Penyerap CO2 terbesar yang efektif ditananam guna mengatasi masalah emisi gas CO2 di kota Padang.D. Bentuk Penanaman tumbuh-tumbuhan di kota Padang agar mencapai hasil yang maksimal dalam menyerap CO2.BAB V. Penutup.A. Kesimpulan.B. Saran.Daftar Pustaka.

Daftar Tabel

BAB I Pendahuluan

A. Latar BelakangKota Padangadalah kota terbesar di pantai baratPulau Sumatera sekaligusibu kotadari provinsiSumatera Barat,Indonesia. Kota ini memiliki wilayah seluas 694,96km dengan kondisigeografiberbatasan dengan laut namun memiliki daerah perbukitan yang ketinggiannya mencapai 1.853meter dpl. Kota Padang terdiri dari 11 kecamatan, diantaranya yaitu Kecamatan Padang Selatan, Kecamatan Padang Timur, Kecamatan Padang Barat, Kecamatan Padang Utara, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kecamatan Lubuk Begalung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kecamatan Pauh, Kecamatan Kuranji, Kecamatan Nanggalo, serta Kecamatan Koto Tangah. Dari tahun ke tahun, jumlah penduduk di kota padang selalu mengalami peningkatan. Berdasarkan BPS Sumbar jumlah penduduk kota padang dari tahun 2008-2012 yaitu :Tabel 1. Jumlah penduduk kota Padang tahun 2008-2012TahunJumlah Penduduk (Jiwa)

2008856.815

2009875.548

2010833.562

2011844.316

2012871.534

Sumber: BPS SumbarAkibat Jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan menyempitnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) karena terpakai untuk lahan perumahan. Dari data Bapedalda Kota Padang, saat ini Kota Padang menyediakan RTH sebanyak 30 persen untuk menanam pohon. Akan tetapi ruang untuk RTH yang tersedia tidak sampai 15 persen.Disamping menyempitnya RTH, akibat jumlah penduduk kota padang yang semakin meningkat menyebabkan melonjaknya jumlah kendaraan bermotor di kota Padang. sehingga konsumsi akan bahan bakar minyak (BBM) di kota Padang semakin bertambah banyak. Penggunaan bahan bakar minyak yang tinggi menyebabkan udara menjadi kotor dan tercemar akibat emisi buangan salah satunya yaiu gas CO2. Efek gas Karbon Dioksida (CO2) memang tidaklah langsung terhadap manusia namun berefek terhadap rusaknya alam akibat Global Warming yang dampaknya luas sekali. Meningkatnya suhu global akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan polapresipitasi. Adapun di kota Padang, saat ini kondisi cuaca cenderung berubah-ubah/tidak stabil. Hal ini dapat dilihat dari cuaca dengan temperatur panas dan hujan deras di Kota Padang.

Jika dibiarkan, tentunya akan sangat berbahaya dalam perkembangan kedepannya. Oleh karena itu, konsentrasi CO2 harus sebisa mungkin dikurangi. Pengurangan kandungan gas CO2 di udara dapat dilakukan melalui penghijauan dengan menanam pohon, seperti membuat taman-taman kota serta penanaman pohon di tepi-tepi jalan supaya kelebihan karbondioksida bisa diserap oleh tanaman. Dengan ruang terbuka hijau (RTH) di kota Padang yang semakin berkurang, tentunya jumlah pohon yang dapat ditanam pun juga semakin sedikit. Karena itulah, pohon-pohon yang ditanam seharusnya adalah pohon-pohon yang dapat menyerap gas CO2 dalam jumlah besar. Dari sinilah, penulis tertarik membuat makalah dengan judul Penanaman Tumbuh-tumbuhan yang Memiliki Kemampuan Daya Serap Tinggi Terhadap CO2 Guna Mengatasi Emisi Gas CO2 di Kota Padang.

B. Rumusan MasalahAdapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut.1. Apa faktor utama penyebab semakin bertambahnya emisi gas CO2 di kota padang? 2. Apa dampak nyata akibat dari tingginya emisi gas CO2 di kota Padang saat ini?3. Apa sajakah jenis tumbuhan Penyerap CO2 terbesar yang efektif ditananam guna mengatasi masalah emisi gas CO2 di kota Padang ?4. Bagaimana cara supaya penanaman tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2 guna mengatasi emisi gas CO2 di kota Padang dapat mencapai hasil yang masksimal?

C. Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan makalah ini adalah :1. Untuk mengetahui faktor utama penyebab semakin bertambahnya emisi gas CO2 di kota padang.2. Untuk mengetahui dampak nyata akibat dari tingginya emisi gas CO2 di kota Padang saat ini.3. Untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan Penyerap CO2 terbesar yang efektif ditananam guna mengatasi masalah emisi gas CO2 di kota Padang.4. Untuk mengetahui bentuk penanaman tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2 guna mengatasi emisi gas CO2 di kota Padang dengan hasil yang masksimal.

D. Manfaat PenulisanManfaat dari penulisan makalah ini adalah :1. Bagi penulis : Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai emisi gas CO2 serta solusi mengatasinya dengan penanaman tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2.2. Bagi masayarakat kota Padang : Memberikan gambaran mengenai kondisi udara di kota Padang akibat emisi gas CO2 sehingga masyarakat kota Padang dapat menyadari akan pentingnya menanam tumbuh-tumbuhan terkhususnya tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2.3. Bagi pemerintah daerah kota Padang : Dapat menjadi salah satu solusi guna mengatasi permasalahn emisi gas CO2 di kota Padang.BAB II Tinjauan PustakaA. Emisi Gas Karbondioksida (CO2)a) EmisiEmisi adalah zat, energy dan atau komponen lain yang dihasilkan dari suatu kegiatan yang masuk dan atau dimasukkannya ke dalam udara ambient yang mempunyai dan atau tidak mempuyai potensi sebagai unsur pencemar (PP No. 41 Tahun 1999). Satuan emisi umumnya berupa kg/tahun, m3/hari atau satuan massa atau volume/satuan waktu. Emisi karbon merupakan jumlah total karbon yang dihasilkan dari suatu kegiatan. Emisi yang dihasilkan dapat berupa gas CO maupun gas CO2 (yang termasuk sebagai gas rumah kaca) yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung dari kegiatan manusia dan secara umum satuannya dinyatakan dalam setara ton karbon dioksida (CO2). Emisi karbon, khususnya emisi gas CO2, merupakan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dapat memperbesar Efek Rumah Kaca (ERK) yang pada akhirnya akan meningkatkan suhu rata-rata permukaan bumi yang dikenal juga dengan pemanasan global. (SME-ROI, 1996). b) Karbon dioksida (C02)Karbon dioksida (CO2) merupakan sejenis senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat secara kovalen dengan sebuah atom karbon. CO2 ini berbentuk gas pada keadaan temperatur dan tekanan standar dan berada di atmosfer bumi. Karbondioksida adalah hasil dari pembakaran senyawa organic jika cukup jumlah oksigen yang ada. Karbondioksida juga dihasilkan oleh berbagai mikroorganisme dalam fermentasi dan dihembuskan oleh hewan. Tumbuhan menyerap karbondioksida selama fotosintesis. Oleh karena itu sebagai gas rumah kaca dan dalam konsentrasi yang rendah, CO2 merupakan komponen penting dalam siklus karbon. Selain dihasilkan dari hewan dan tumbuhan, CO2 juga merupakan hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida merupakan sebagian besar gas yang bertanggung jawab atas efek rumah kaca di atmosfer dengan perkiraan 50% mungkin merupakan CO2. Rata-rata konsentrasi CO2 di atmosfer bumi kira-kira 387 ppm, jumlah ini bisa bervariasi tergantung pada lokasi dan waktu.c) Faktor Emisi Kendaraan Bermotor Faktor Emisi adalah adalah nilai representatif yang menghubungkan kuantitas suatu polutan yang dilepaskan ke atmosfer dari suatu kegiatan yang terkait dengan sumber polutan. Faktor-faktor ini biasanya dinyatakan sebagai berat polutan dibagi dengan satuan berat, volume, jarak, atau lamanya aktivitas yang mengemisikan polutan (misalnya, partikel yang diemisikan gram per liter bahan bakar yang dibakar). Faktor emisi dapat juga didefinisikan sebagai sejumlah berat tertentu polutan yang dihasilkan oleh terbakarnya sejumlah bahan bakar selama kurun waktu tertentu. Definisi tersebut dapat diketahui bahwa jika faktor emisi suatu polutan diketahui, maka banyaknya polutan yang lolos dari proses pembakarannya dapat diketahui jumlahnya per satuan waktu. Untuk sumber bergerak faktor emisi dapat dinyatakan dalam unit : 1. Gram/kilometer (g/km), gram menyatakan banyaknya pencemar yang akan diemisikan dan km menyatakan jarak tempuh kendaraan dalam waktu tertentu. 2. Gram/kilogram (g/kg), gram menyatakan banyaknya pencemar yang akan diemisikan dan kg menyatakan kuantitas bahan bakar yang digunakan. 3. Gram/joule (g/J), gram menyatakan banyaknya pencemar yang akan diemisikan dan Joule menyatakan energy yang digunakan. Tabel 2 dan Tabel 3 adalah tabel faktor emisi untuk CO2 dari beberapa bahan bakar dan beberapa kendaraan yang berbeda. Tabel 2. Faktor Emisi CO2 Berdasarkan Jenis Bahan BakarCO2 Emission Factors (kg/TJ)

FuelDefault Lower Upper

Gasoline 69300 67500 73000

Other Kerosene 71900 70800 73600

Gas/Diesel Oil 74100 72600 74800

Residual Fuel Oil 77400 75500 78800

Liquefied Petroleum Gases 63100 61600 65600

Other OilRefinery Gas 57600 48200 69000

Paraffin Waxes 73300 72200 74400

White Spirit & SBP 73300 72200 74400

Other Petroleum Products 73300 72200 74400

Natural Gas 56100 54300 58300

Sumber : IPCC Guidence 2006 Tabel 3. Faktor Emisi CO2 Berdasarkan Jenis KendaraanKategori CO HC NOX PM10 CO2 SO2

(g/km) (g/km) (g/km) (g/km) (g/kg BBM) (g/km)

Sepeda Motor 14 5,9 0,29 0,24 3180 0,008

Mobil (bensin) 40 4 2 0,01 3180 0,026

Mobil (solar) 2,8 0,2 3,5 0,53 3172 0,44

Bis 11 1,3 11,9 1,4 3172 0,93

Truk 8,4 1,8 17,7 1,4 3172 0,82

Sumber : Suhadi dalam Srikandi, 2008 B. Tanaman Sebagai Penyerap Karbondioksida (CO2)Tanaman merupakan penyerap karbondioksida(CO2) di udara. Bahkan beberapa diantara tanaman-tanaman itu sangat jago, mempunyai kemampuan besar, untuk menyerap karbondioksida (CO2). Pohon trembesi (Samanea saman), dan Cassia (Cassia sp) merupakan salah satu contoh tumbuhan yang kemampuan menyerap CO2-nya sangat besar hingga mencapai ribuan kg/tahun.Sebagaimana diketahui, tumbuhan melakukan fotosistesis untuk membentuk zat makanan atau energi yang dibutuhkan tanaman tersebut. Dalam fotosintesis tersebut tumbuhan menyerap karbondioksida (CO2) dan air yang kemudian di rubah menjadi glukosa dan oksigen dengan bantuan sinar matahari. Kesemua proses ini berlangsung di klorofil. Kemampuan tanaman sebagai penyerap karbondioksida akan berbeda-beda.Banyak faktor yang mempengaruhi daya serap karbondioksida.Diantaranya ditentukan oleh mutu klorofil. Mutu klorofil ditentukan berdasarkan banyak sedikitnya magnesium yang menjadi inti klorofil. Semakin besar tingkat magnesium, daun akan berwarna hijau gelap.Daya serap karbondioksida sebuah pohon juga ditentukan oleh luas keseluruhan daun, umur daun, dan fase pertumbuhan tanaman. Selain itu, Pohon-pohon yang berbunga dan berbuah memiliki kemampuan fotosintesis yang lebih tinggi sehingga mampu sebagai penyerap karbondioksida yang lebih baik. Faktor lainnya yang ikut menentukan daya serap karbondioksida adalah suhu, dan sinar matahari, ketersediaan air.Endes N. Dahlan, seorang dosen Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor yang melakukan penelitian daya serap karbondioksida pada berbagai jenis pohon. Penelitian yang dilakukan pada 2007-2008 memberikan hasil sebagai berikut.Tabel 4. Daya serap karbondioksida pada berbagai jenis pohonNo.Nama LokalNama IlmiahDaya serap CO2(kg/pohon/tahun)

1.TrembesiSamanea saman28.488,39

2.CassiaCassia sp5.295,47

3.KenangaCanangium odoratum756,59

4.PingkuDysoxylum excelsum720,49

5.BeringinFicus benyamina535,90

6.Kirai payungFellicium decipiens404,83

7.MatoaPometia pinnata329,76

8.MahoniSwettiana mahagoni295,73

9.SagaAdenanthera pavoniana221,18

10.BungurLagerstroemia speciosa160,14

11.JatiTectona grandis135,27

12.NangkaArthocarpus heterophyllus126,51

13.JoharCassia grandis116,25

14.SirsakAnnona muricata75,29

15.PuspaSchima wallichii63,31

16.AkasiaAcacia auriculiformis48,68

17.FlamboyanDelonix regia42,20

18.Sawo kecikManilkara kauki36,19

19TanjungMimusops elengi34,29

20Bunga merakCaesalpinia pulcherrima30,95

21.SempurDilenia retusa24,24

22.KhayaKhaya anthotheca21,90

23.Merbau pantaiIntsia bijuga19,25

24.AkasiaAcacia mangium15,19

25.AngsanaPterocarpus indicus11,12

26.Asam kranjiPithecelobium dulce8,48

27.SaputanganManiltoa grandiflora8,26

28.Dadap merahErythrina cristagalli4,55

29.RambutanNephelium lappaceum2,19

30.AsamTamarindus indica1,49

31.KempasCoompasia excelsa0,20

C. Kerangka Konseptual

Jumlah penduduk kota Padang yang semakin bertambah tinggi

Melonjaknya jumlah kendaraan bermotorBertambahnya jumlah Perumahan/pemukiman

Pemakaian BBM semakin bertambah besarRuang terbuka hijau (RTH) berkurang

Emisi gas CO2 bertambah besarBerkurangnya jumlah CO2 yang dapat diserap

Akan bertambah parah jika tidak ditindaklanjutiTingginya kandungan gas CO2 dalam udara di kota Padang

Berdampak akan iklim bahkan kesehatan

Penghijauan

Agar CO2 yang diserap dalam jumlah maksimal

Penanaman tumbuh-tumbuhan dengan kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2 di lokasi RTH publik maupun privat

BAB IIIMetodologi Penulisan

A. Desain Penulisan MakalahDalam penulisan makalah ini, penulis terlebih dahulu melakukan rancangan penulisan makalah yang dimulai dari pemilihanjudul, analisis judul makalah, dan pembuatan kerangka karya tulis sehingga dapat mempermudah penulisdalammengembangkan penulisan makalah.Jenispenulisanmakalah ini berupa uraian ilmiah antara dua variabel yaitu emisi gas CO2 dan tanaman dengan kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2.

B. Instrumentasi danTeknik Pengumpulan DataInstrumen dan teknik pengumpulan data pada penulisan makalah ini dengan menggunakan studi kepustakaan serta observasi. 1. Studi Literatur, Studi literatur berisi uraian tentang teori, temuan dan bahan penelitian lain yang diperoleh penulis sebagai bahan acuan untuk dijadikan landasan kegiatanpenulisanmakalah.2. Observasi, Observasi merupakan salah satu cara yang biasa digunakan untuk mengumpulkan data. Observasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pada penulisan makalah ini, penulis melakukan observasi langsung mengenai keadaan udara terhadap kota Padang. Sementara observasi tidak langsung berupa pengumpulan data dan hasil penelitian diperoleh dari beberapa jurnal yang dimuat di internet.

C. Sistematika Penulisan1. Pendahuluan Berisi tentang gambaran permasalahan yang yang menyebabkan tingginya jumalah emisi gas CO2 di kota Padang. Kemudian diakhiri dengan tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk mengurangi jumlah emisi gas CO2 di kota Padang.2. Tinjauan Pustaka Berisi tentang teori-teori yang telah ada sebagai dasar untuk menganalisis permasalahan, tinjauan pustaka diperoleh dari bebrapa referensi.3. metodologi penulisan Merupakan uraian tentang metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ini dan penjelasan sistematika penulisan. 4. pembahasan merupakan inti dari penulisan ini, dimana dasar teori yang diperoleh dianalisa dan dikaitkan satu dengan yang lainnya. 5. penutup merupakan bab yang memuat simpulan dan saran dari keseluruhan isi penulisan.

BAB IVPembahasanA. Penyebab Semakin Bertambahnya Emisi Gas CO2 di Kota PadangTransportasi merupakan sumber utama dari pencemaran udara di pusat perkotaan. Kegiatan transportasi menyumbangkan kira-kira 45%, 50% dan 90% dari NOx, total HC dan emisi CO (Olsson, 1994). Meskipun perkembangan teknologi terbaru secara signifikan dapat mengurangi jumlah emisi, namum tingkat kenaikan dari jumlah kendaraan bermotor yang cukup tinggi dan jauhnya jarak perjalanan membuat hal tersebut tidak berguna lagi (Carbajo dan Faiz, 1994). Begitu juga dengan kota Padang, penyebab meningkatnya polusi udara di kota Padang adalah peningkatan arus mobilitas, hal ini menuntut bertambahnya jumlah kendaraan, khususnya kendaraan bermotor. Data Bapedalda Kota Padang, menyebutkan bahwa 70 persen polusi udara disebabkan kendaraan, 20 persen industri, selebihnya berasal dari rokok, sampah, dan sebagainya.Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Padang, Raju Minpora Chaniago, pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Padang sekitar 302 ribu untuk kendaraan roda dua, 109 ribu untuk kendaraan roda empat tiap tahunnya. Di tahun 2011saja, jumlah kendaraan bermotor roda dua dan empat di kota Padang sebanyak 171.600 unit. Kemudian tahun 2012 meningkat menjadi 411.000 unit. Tingginya pertambahan jumlah kendaraan inilah yang menjadi faktor utama penyebab emisi gas CO2 di kota Padang smakin meningkat.

B. Dampak nyata akibat emisi gas CO2 di Kota Padang

Setiap makhluk hidup membutuhkan udara karena udara hal yang sangatpenting dan mendasar dalam kehidupan.Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78% nitrogen (N2), 21% oksigen (O2), 0,93% argon, 0,03% karbon dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He),metan (CH4) serta hidrogen (H2). Tentunya, udara yang dibutuhkan manusia adalah udara yang bersih yaitu udara yang tidak tercemar oleh berbagai macam bentuk polutan seperti emisi gas CO2. Gas CO2 memiliki peran dalam kehidupan yakni dipergunakan oleh tanaman pada proses fotosintesis.sinar matahari6 CO2 + 6 H2O------------->C6H12O6 + 6 O2khlorofilenzim

Akan tetapi, konsentrasi CO2 yang berlebihan di udara dapat menyebabkan beberapa efek yaitu : Melubangi lapisan Ozon Efek rumah kaca, cahaya & panas matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di lepas ke luar angkasa secara kosmis. Meningkatkan suhu bumi secara global beberapa derajat Mencairkan es kutub sehingga meningkatkan permukaan air lautAdapun di kota padang, dari pengamatan penulis dampak yang paling nyata akibat semakin meningkatnya emisi gas CO2 yaitu keadaan cuaca dikota Padang menjadi relatif tidak stabil. Keadaan ini dapat dilihat dari cuaca dengan temperatur panas dan hujan deras serta menurunnya sistem daya tahan tubuh sehingga berdampak pada kesehatan.

C. Jenis tumbuhan Penyerap CO2 terbesar yang efektif ditananam guna mengatasi masalah emisi gas CO2 di kota PadangPemilihan jenis pohon yang akan ditanami sangat berpengaruh dan harus dilakukan sebelum dilakukan penanaman. Beberapa hal yanh harus diperhatikan dalam pemilihan jenis yang akan dijadikan jenis terpilih, antara lain (Sihombing, 2012) :a) Memiliki jenis pertumbuhan yang relatif cepatb) Mempunyai perakaran yang kuat, dalam, tidak mudah tumbang dan tidak mudah menggugurkan ranting serta daunc) Mampu tumbuh di tempat terbuka di berbagai jenis tanahd) Pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap gangguan fisike) Tidak memerlukan perawatan yang intensiff) Berumur panjangg) Tahan terhadap kekurangan airh) Pohon-pohon langkah dan unggulan setempati) Pohon-pohon penghasil bunga/buah/biji yang bernilai ekonomisj) Pohon-pohon yang teduh, indah, penghasil buah yang disukai burung, kupu-kupu dan sebagainya.k) Pohon-pohon yang mempunyai evapotranspirasi rendah untuk daerah yang bermasalah dengan menipisnya air tanah dan intrusi air lautl) Pohon-pohon yang dapat berfungsi mengurangi abrasi untuk daerah pantaiBerdasarkan beberapa hal yang menjadi acuan pemilihan jenis terpilih di atas, berikut 10 jenis pohon yang memiliki pertumbuhan cepat (Fas growing species) serta memiliki kemampuan tinggi dam menyerap C02, antara lain :1) TrambesiSamanea saman yang sering disebut dengan Trembesi (Rain tree) merupakan tanaman pelindung yang mempunyai banyak manfaat. Trembesi dapat bertahan 2-4 bulan atau lebih lama di daerah yang mempunyai curah hujan 40 mm/tahun (dry season) atau bahkan dapat hidup lebih lama tergantung usia, ukuran pohon, temperatur dan tanah. Trembesi juga dapat hidup di daerah dengan temperatur 20-300oC, maksimum temperatur 25-380oC, minimum 18-200oC, temperatur minimum yang dapat ditoleransi 80oC. Tanaman peneduh hujan ini akan tumbuh 15-25 m (50-80 ft) di tempat terbuka dengan diameter kanopi (payung) lebih besar dari tingginya.Trembesi berbentuk melebar seperti payung (canopy), pohon yang masuk dalam sub famili Mimosaceae dan famili Fabaceae ini biasa ditanam sebagai tumbuhan pembawa keteduhan. Uniknya, daun pohon saman bisa mengerut di saat-saat tertentu, yaitu 1,5 jam sebelum matahari terbenam dan akan kembali mekar saat esok paginya setelah matahari terbit. Jika hujan datang, daun-daunnya kembali menguncup. Bentuk dahannya kecil kecil seperti dahan putri malu. Daun ini tumbuh melebar seperti pohon beringin, tetapi tidak simetris alias tidak seimbang. Bijinya mirip dengan biji kedelai, hanya warna cokelatnya lebih gelap. Bunganya menyerupai bulu-bulu halus yang ujungnya berwarna kuning, sementara pada dasar bunga berwarna merah. Buahnya memanjang, berwarna hitam kala masak dan biasa gugur ketika sehabis matang dalam keadaan terpecah. Setiap panjang tangkainya berukuran 7-10 sentimeter. Trembesi mampu menyerap 28.488,39 kg CO2/pohon setiap tahunnya2) Cassia (Cassia Sp)Pohon berukuran kecil sampai sedang ini umumnya gugur pada musim panas. Pohon ini memiliki percabangan yang menyebar, dengan ranting yang gundul. Daunnya majemuk 3-7 pasang anak daun, daun membundar telur-lonjong, agak menjangat, pangkal membaji lebar, ujung meruncing, permukaan atas berkilau, gundul bila matang. Perbungaan tandan terletak di ketiak, menggantung, berbunga banyak. Bunga harum, daun mahkota membundar telur lebar, kuning keemasan. Buah menggantung dan bijinya berjumlah banyak. Pohon ini dapat tumbuh di daerah terbuka dan tanah berkarang. Sassia memiliki kemampuan daya serap CO2 sebesar 5295,47 kg/pohon/tahun.3) KenangaKenanga merupakan pohon yang berukuran sedang sampai besar, tingginya mencapai 35-40 meter. Pohon yang dapat hidup pada berbagai jenis tanah termasuk tanah yang berkarang dan berkapur. Kenanga memiliki bentuk batang yang silindris dan tidak berlekuk, tetapi sering berbuncak. Daun tunggal berbentuk bulat telur atau bundar telur memanjang. Permukaan atas daun berwarna hijau pucat, permukaan bawah daun berwarna hijau keputihan. Bunga berbau harum dan bakal buah banyak. Kenanga memiliki kemampuan daya serap CO2 sebesar 759,59 kg/pohon/tahun.4) PingkuPohon berukuran sedang sampai besar dengan ketinggian mencapai 40 m dengan garis tengah 120 cm. Batang pohon berbentik silindris, sedikit berbuncak, berpilin dan berlekuk. Pohon ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah baik berkarang maupun berkapur. Memiliki daun yang berbentuk oval memanjang dan ujung yang meruncing. Jumlah perhiasan bunganya adalah kelipatan 4 atau 5. Rangkaian bunga 2,5 sampai 10 cm, berbulu halus dengan tangkai bunga kira-kira 2 mm. Tangkai daun 14,5 sampai 65,5 cm. Anak daun berbentuk lanset lonjong, berjumlah 9-21. Buahnya bulat telur, 3-6,5 cm, terdiri dari 1-4 ruang. Ketahanan kayunya dapat bertambah jika dibenamkan di dalam tanah atau dalam air. Pingku memiliki daya serap CO2 sebesar 720,49 kg/pohon/tahun.5) Beringin (Ficus benjamina)Pohon berukuran sedang sampai besar, tingginya mencapai 15-20 meter dan diameternya mencapai 2 meter lebih. Batang berbentuk silindris sangat berlekuk, tetapi berpilin dengan banyak akar napas. Pohon ini memiliki banir yang menjalar 80 cm dan lebar 2, m. Daun tunggal, lonjong, berwarna hijau dan panjang 3-6 cm, tepi rata, letak bersilang berhadapan. Bunga tunggal kelua dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, kuning, kehijauan. Buah buni, bulat kecil, panjang 0,5 1 cm Perbanyaan dengan biji. Beringin mempunyai daya serap CO2 sebanyak 535,90 kg/pohon/tahun.6) Matoa (Pometia pinnata)Matoa(Pometia pinnata) adalah tanamanbuahaslikhas Papua,Matoa berasal dari keluarga (family) rambutan (Sapindaceae). Matoa sebenarnya tumbuh liar di hutan-hutan Papua, sejenis tumbuhanpohon besar,tinggipohonrata-rata 16meter dengan diameter rata-rata maksimum90 cm.Matoa berbuah sekali dalam setahun, berbunga pada bulan JulihinggaOktober. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Iklimyang dibutuhkan untuk pertumbuhan yang baik adalah iklim dengan curah hujan tinggi (>1200 mm/tahun). Matoa memiliki kemampuan daya serap sebesar 329,76 kg/pohon/tahun.

7) MahoniMahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35-40 m dandiametermencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak berbanir.Kulitluar berwarnacokelatkehitaman, beralur dangkal sepertisisik, sedangkan kulit batang berwarnaabu-abudan halus ketika masih muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya silindris, kuning kecoklatan,benang sarimelekat pada mahkota, kep alas ari putih, kuning kecoklatan. Buahnya buahkotak, bulattelur, berlekuk lima, warnanya cokelat.Bijipipih, warnanyahitamatau cokelat.Mahoni dapat ditemukan tumbuh liar dihutan jatidan tempat-ternpat lain yang dekat denganpantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung.Tanaman yang asalnya dariHindia Baratini, dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Mahoni memiliki kemampuan daya serap CO2 sebesar 295,73 kg/pohon/tahun.8) AkasiaBatang pohon ini dapat dijadikan papan yang cukup besar (panjangnya hampir 4,5m. Akasia memiliki banyak duri panjang yang menyembul dari cabang-cabangnya yang menyebar. Cabang-cabang tersebut biasanya berjalinan dengan cabang-cabang akasia yang berdekatan sehingga saling melilit seperti belukar. Tinggi akasia dapat mencapai 6-8m, tetapi sering kali tampak seperti semak. Pohon ini berdaun lembut yang berbentuk seperti bulu unggas dan penuh dengan bunga-bunga kuning yang harum, dan menghasilkan buah polong yang ujung-ujungnya runcing dan melengkung. Kulitnya yang hitam dan kasar melapisi kayunya yang berat, sangat keras, berurat halus, dan yangkebal terhadap serangan serangga. Karena memiliki karakteristik seperti itu dan tumbuh di gurun, akasia sangat cocok sebagai bahan untuk membuat tabernakel serta perlengkapannya. Akasia memiliki kemampuan daya serap CO2 sebesar 48,68 kg/pohon/tahun.

9) FlamboyanFlamboyanatauDelonix regiaadalah tanaman yang khas dengan pohon besar, dan bunga-bunga merah cerah.Flamboyan tumbuh melebar membentuk sepertikanopiatau payung. Apabila tanaman ini tumbuh di daerah yang memiliki dua musim, maka akan gugur saat musim kemarau, tetapi akan tetap hijau pada musim semi dan dingin pada daerah dengan empat musim. Daun flamboyan memiliki bulu dibagian permukaannya.Sistem pertulangan daun berbentuk menyirip, dengan panjang 30,5-50,8 cm dan lebar 11-25 cm.Bunga-bunga flamboyan mekar secara musiman, biasanya mekar saat pertengahan musim panas.Bunga flamboyan memiliki diameterantara 8 dan 15 cm dan memiliki empat kelopak yang berbentuk menyebarkan berwarna merah atau oranye-merah kelopak dengan panjang 4-7 cm serta satu mahkota tegak.Bentuk kelopak bunga sedikit lebih besar yang ditandai dengan warna kuning dan putih.Polong yang sudah tua berwarna coklat gelap, datar dan kayu dengan panjang hingga 70 cm dan lebar 7 cm. Flamboyan memiliki kemampuan daya serap CO2 sebesar 42,2 kg/pohon/tahun.10) SengonSengon termasuk pohon sedang dari famili Mimosaceae dan merupakan salah satu pohon yang termasuk keluarga petai-petaian. Pohonyang menggugurkan daun, berukuran sedang hingga tinggi, 3045m, dan gemang batangnya 70(140)cm.Pepaganagak halus, di luarnya abu-abu gelap, dengan gigir-gigir melintang, berlentisel, tipis; pepagan bagian dalam setebal 5mm. Ranting-ranting muda bersegi dan berambut. Daun-daunmajemuk menyirip berganda, dengan 414 pasang sirip; tulang daun utama 1025 cm, berambut, dengan kelenjar dekat pangkal tangkai daun dan pada pertemuan tulang sirip. Sengon dapat tumbuh mulai dari pantasi sampai ketinggian 1600 m dari permukaan laut. Sengon termasuk tumbuhan yang paling cepat tumbuh (fast growing species).

D. Bentuk Penanaman tumbuh-tumbuhan di kota Padang agar mencapai hasil yang maksimal dalam menyerap CO2Penghijauan merupakan salah satu cara mengatasi masalah polusi udara. Selain dapat mengatasi masalah polusi udara yang salah satunya yang diakibatkan oleh emisi gas CO2 dengan semakin banyaknya terdapat pepohonan di perkotaan tentu akan memperindah kota tersebut selain itu dapat mengurangi resiko terjadinya banjir dan menjadi salah satu sarana rekreasi terutama bagi warga kotanya. Besarnya jumlah CO2 yang dapat diserap selain dipengaruhi oleh faktor jenis tumbuhan yang ditanam, tentunya dipengaruhi juga oleh banyaknya tumbuh-tumbuhan yang ditanam. Semakin banyak jumlah pohon maka semakin banyak pula jumlah CO2 yang dapat diserap. Karena itulah, supaya jumlah CO2 di kota Padang dapat diserap dalam jumlah besar maka penanaman tumbuhan yang memiliki kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2 tersebut haruslah melibatkan kedua kumponen ruang terbuka hijau (RTH) yakni RTH publik dan RTH privat :1. RTH publik, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan publik atau lahan yang dimiliki oleh pemerintah.2. RTH priat, yaitu RTH yang berlokasi pada lahan-lahan milik pribadi.Dengan melibatkan kedua RTH (RTH publik dan privat), berarti lokasi untuk penanaman tumbuh-tumbuhan bukan hanya mencakup kawasan-kawasan berikut: Kawasan Hijau Pertamanan Kota, berupa sebidang tanah yang sekelilingnya ditata secara teratur dan artistik, ditanami pohon pelindung, semak/perdu, tanaman penutup tanah serta memiliki fungsi relaksasi. Kawassan Hijau Hutan Kota, yaitu ruang terbuka hijau dengan fungsi utama sebagai hutan raya meliputi vegetasi sepanjang jalan, danau, empang, hijau sepanjang sungai, padang pengembalaan. Kawasan Hijau Rekreasi Kota, sebagai sarana rekreasi dalam kota yang memanfaatkan ruang terbuka hijau. Kawasan Hijau kegiatan Olahraga, tergolong ruang terbuka hijau area lapangan, yaitu lapangan, lahan datar atau pelataran yang cukup luas. Bentuk dari ruang terbuka ini yaitu lapangan olahraga, stadion, lintasan lari atau lapangan golf. Kawasan Hijau Pemakaman. Kawasan Hijau Pertanian, tergolong ruang terbuka hijau areal produktif, yaitu lahan sawah dan tegalan yang masih ada di kota yang menghasilkan padi, sayuran, palawija, tanaman hias dan buah-buahan. Kawasan Jalur Hijau, yang terdiri dari jalur hijau sepanjang jalan, taman di persimpangan jalan, taman pulau jalan dan sejenisnya. Kawasan Hijau Pekarangan di perkantoran, perdagangan dan kawasan industri.Akan tetapi, juga mencakup perkarangan/halaman rumah-rumah penduduk. Sehingga jumlah pepohonan yang dapat ditanam pun akan lebih banyak. Dengan demikian jumlah CO2 yang dapat diserap akan lebih besar.

BAB VPenutup

A. Kesimpulan1. Faktor utama pemyebab semakin tingginya kandungan gas CO2 dalam udara di kota Padang adalah akibat semakin melonjaknya jumlah kendaraan di kota Padang.2. Dampak nyata dari emisi gas CO2 di kota Padang saat ini adalah keadaan cuaca dikota Padang menjadi relatif tidak stabil.3. Beberapa jenis tumbuhan penyerap CO2 terbesar yang efektif ditananam guna mengatasi masalah emisi gas CO2 di kota Padang diantaranya yaitu:1)

2) Trembesi (Samanea saman)3) Cassia (Cassia sp)4) Kenanga (Canangium odoratum)5) Pingku (Dysoxylum excelsum)6) Beringin (Ficus benyamina)7) Matoa (Pometia pinnata)8) Mahoni (Swettiana mahagoni)9) Akasia (Acacia auriculiformis)10) Flamboyan (Delonix regia)11) Sengon4. 5. Supaya mencapai hasil yang maksimal maka penanaman tumbuh-tumbuhan terpilih dengan kemampuan tinggi dalam penyerapan CO2 di kota Padang haruslah melibatkan dua komponen RTH, yaitu RTH publik dan RTH privat.

B. Saran1. Kepada masyarakat kota Padang : Supaya turut berpartisipasi dalam mengurangi besarnya emisi gas CO2 di kota Padang, salah satu bentuknya dengan cara melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan yang memiliki kemampuan tinggi dalam menyerap CO2 di perkarangan rumah.2. Kepada Pemerintah Daerah kota Padang : Supaya menindaklanjuti keadaan emisi gas CO2 di kota Padang yang semakin mengalami peningkatan. Salah satu solusinya adalah melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan terpilih yang memiliki kemampuan daya serap tinggi terhadap CO2, dengan melibatkan dua komponen RTH yaitu RTH publik dan RTH privat.

Daftar Pustaka

Arend, B. 1990. Motor Bensin. Jakarta : Erlangga.Bayong, T. 1987. Iklim dan Lingkungan. PT. Cendekia Jaya Utama. Bandung.Lusiana laneloh, Nina. 2013. Emisi gas Antropogenik di kabupaten Manokwari. Skripsi. Universitas Negeri Papua.Pemerintah Kota Padang dan Bappeda kota Padang.2003. Laporan Draft Akhir Penyusunan Database Rencana Umum Jaringan Transportasi Jalan (RUJTJ) Kota Padang Tahun Anggaran 2003. Padang. Hal I-1 s/d I-9, II-1 s/d II-6 dan V-36 s/d V-49