Top Banner
UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR SEJARAH ARSITEKTUR KARYA ARSITEK MUDA INDONESIA Dosen : Hj. Sholehah, S.T Alamat Kampus : Jln. Sengkawit RT 23 Tanjung Selor Telp. (0552)-23190 MATA KULIAH : Fakultas Teknik Arsitektur 2012/2013 Nama Kelompok : Gusman Haris Icha Anggriani Yetti Irna Wulandari
86

Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Jun 25, 2015

Download

Engineering

frans2014

konstruksi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

UNIVERSITAS KALTARA TANJUNG SELOR

SEJARAH ARSITEKTUR

KARYA ARSITEK MUDA INDONESIA

Dosen : Hj. Sholehah, S.T

Alamat Kampus :Jln. Sengkawit RT 23 Tanjung Selor

Telp. (0552)-23190

MATA KULIAH :

Fakultas Teknik Arsitektur 2012/2013

Nama Kelompok : Gusman Haris

Icha Anggriani

Yetti Irna Wulandari

Page 2: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Tokoh dan Karya Arsitek Muda Indonesia

Page 3: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Ada beberapa persamaan pandangan diantara para arsitek muda pada saat itu, yang baru lulus dalam mempersiapkan diri untuk terjun ke rimba

belantara arsitektur. Mereka melihat kondisi dunia arsitektur di Indonesia pada saat itu 'tidak

menarik', 'monoton' dan 'tidakberkarakter', hal ini disebabkan oleh beberapa hal

yang ternyata masih relevan sampai saat ini.

Menjelajahi Dan Mengenal

Page 4: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Arsitektur kita tidak berkarakter.

Banyak diantara karya-karya arsitektur kita tidak menggambarkan karakter dan tanda tangan si arsitek. Kita sering kali sulit mengenali karya arsitek siapakah itu ?.........hal ini mungkin terjadi karena beberapa kondisi pada saat itu.Tidak adanya derajat yang tinggi dari profesi arsitek di hadapan pemberi tugas terbatasnya kepercayaan yang diberikan kepada Arsitek, sering kali pemberi tugas mendikte keinginannya begitu saja, tanpa peduli dengan karakter si arsitek.

Para arsitek kita lebih suka berlindung dibelakang nama besar bironya (jarang ada arsitek yang berani tampil atau memang enggan dan dilarang tampil). Akibatnya yang semakin di kenal adalah nama bironya saja, tanpa tahu persis siapa arsitek di belakangnya.

Page 5: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Profesi dan dunia arsitektur kita cenderung tertutup & low profile

Kita semua merasa ada ketertutupan baik si arsitek maupun karyanya. Entah karena para arsitek kita begitu "'low profile'" untuk meng-ekspose karya-karyanya kepada orang lain, entah mungkin juga takut ditiru karyanya. Hal ini ditunjang pula dengan miskinnya publikasi dan informasi seperti majalah dan buku-buku arsitektur.Sebetulnya banyak bangunan-bangunan / karya arsitektur yang bermutu dari arsitek -arsitek kita, namun karena ketertutupan dan sikap cenderung "low profile" inilah yang membuat kita semakin tidak tahu menahu dan menjadi hambatan besar untuk memajukan dan memeriahkan dunia arsitektur kita. Akibatnya yang juga bisa kita rasakan sampai saat ini adalah lebih dikenalnya arsitek-arsitek luar oleh pemberi tugas, maupun oieh arsitek kita sendiri.

Page 6: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Dunia pendidikan arsitektur kita cendrung "doktriner"

Pendidikan arsitektur kita berjalan dan berkembang sangat lambat bila dibandingkan dengan perkembangan arsitektur di dunia, yang menghambat selain birokrasi, aneka kurikulum yang selalu berubah, juga kecenderungan untuk mendoktrin benar atau salah.Para mahasiswa arsitektur tidak dididik sebagai penemu dan pencipta yang kreatif untuk mencari kemungkinan-kemungkinan baru alam dunia arsitektur, mereka hanya diajarkan benar atau salah.Akibatnya para mahasiswa cenderung mencari selamat dimana lulus adalah tujuan utama, akibatnya didalam dunia profesinya, sifat asal lulus ini sama sekali tidak membentuk kepercayaan diri si arsitek, dan lalu cenderung ikut arus saja.Jadi akibat dari semua hal tersebut diatas, kita merasa sebagai arsitek kita belum "merdeka", merdeka dalam ber-ekspresi, merdeka atas kepercayaan yang diberikan kepada kita. Dan juga

Page 7: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

yang terpenting adalah merdeka atas diri kita sendiri yang memang tidak percaya diri. Hai-hal inilah yang menyebabkan Arsitektur dan Arsitek kita belum dapat menjadi diri "sendiri".

Sadar bahwa Arsitektur adalah pilihan profesinya yang harus di perjuangkan dan dikembangkan, maka beberapa arsitek muda dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda, sepakat

untuk memulai suatu kelompok / forum bernama "AMI".ARSITEK MUDA INDONESIA untuk memberikan "sedikit" gerakan

yang diharapkan dapat"menggoyangkan" dan menggerakkan kemapanan yang sudah

terbentuk tadi, untuk bergerak maju.

Page 8: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

SEMANGAT

Semangatlah yang mengikat sesama anggota AMI untuk terus menerus menggali dan menyumbangkan idealisme dan perkembangan Arsitektur di Indonesia. Semangat ini dimanifestasikan dalam wujud "penjelajahan desain".

Salah satu kalimat tepenting dari manifesto AMI adalah: "Bagi kami Arsitek Muda Indonesia, arsitektur adalah wujud dari penjelajahan disain" jadi kata kuncinya adalah 'Penjelajahan'".Kita tidak peduli sebuah proses desain harus melalui bentuk kotak yang, kemudian berkembang menjadi bundar, segitiga, tidak beraturan dan akhirnya kembali ke kotak lagi, hal itu tidak penting, yang utama adalah "Proses" dari penjelajahan itu sendiri.

Dengan menjalani proses penjelajahan, maka akan terdapat ber ribu-ribu kemungkinan dan penemuan-penemuan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.Dalam suatu proses disain, sering para arsitek kita terlalu cepat berhenti, dan merasa sudah cukup puas dengan rancangannya. Padahal sebetulnya mereka belum dapat dikatakan menemukan "sesuatu" akibatnya rancangan yang dihasilkan akan menghasilkan sosok yang asing.

Page 9: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

KRITISBeberapa rekan-rekan AMI adalah figur-figur yang sangat kritis, hal ini bisa dilihat dari awal, pada mulanya mereka menjalani pendidikan Arsitektur di bangku kuliah.

Mereka sering mempertanyakan dan tidak terima begitu saja apa yang di anjurkan, bahkan sering kali dari mereka harus menjadi korban akibat keyakinan mereka sendiri.

Pada saat ini pun mereka juga tetap kritis, kritis terhadap karya sendiri, maupun kritis terhadap karya orang lain. dan inilah salah satu kekuatan AMI yaitu budaya kritis, untuk saling kritik diantara teman-teman sendiri. Dan pada akhirnya kita menjadi sadar betul bahwa forum seperti debat / kritik sangat di gemari dan bermanfaat.Kita tidak peduli hasil akhir dari debat / kritik tersebut, yang penting prosesnya yang telah memperkaya kita, dari berbagai sudut pandang yang lain. (sehingga lahirlah istilah "Sepakat untuk tidak sepakat".)

Page 10: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

KETERBUKAAN

Kekritisan harus ditunjang keterbukaan. Keterbukaan melontarkan pendapat, dan keterbukaan mendengarkan pendapat.Hal ini menjadi ciri khas rekan-rekan AMI untuk saling mempublikasikan / mengexpose karyanya untuk "dibantai" dalam forum-forum AMI. tanpa harus tersinggung atau "takutdicontek idenya", karena akhirnya yang beruntung adalah kita juga, yang mendapat masukan-masukan yang beraneka ragam dan membantu "percepatan" dengan belajar diantara sesama teman sendiri.

Tidak mengherankan bila karya-karya AMI seperti seolah-olah mempunyai karakter tersendiri, walaupun beraneka ragam, bentuk dan pendekatan masalahnya.Hal ini lah yang sejak awal juga berhasil menghilangkan sekat-sekat kebanggaan yang berlebihan di antara para AMI yang berasal dari berbagai latar belakang pendidikan, baik dari Universitas Negri, Universitas Swasta bahkan dari Luar Negri.

Pada awalnya memang mereka begitu bangga dengan latar belakang pendidikannya, tapi kini merekapun sadar bahwa mereka di perkaya oleh teman-teman sendiri yang datang dari latar belakang Universitas yang berbeda satu sama lain.

AMI juga tidak pernah menawarkan suatu style/ langgam arsitektur tertentu, setiap orang mempunyai idola dan karakternya sendiri. Sepintas lalu corak arsitektur AMI memang seperti seperti gado-gado yang beraneka ragam benang merah yang mengikatnya hanyalah semangat penjelajahan/pencarian dan penemuan.

Page 11: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

PAMERAN

Pameran adalah bentuk pernyataan kita yang sangat jelas, dalam pameran ini tergambar proses dan semangat explorasi dari rekan-rekan AMI. Karya-karya yang dipamerkan berupa proyek-proyek proposal, bangunan bangunan yang terbangun, maupun proyek- proyek fiktif (yang menjadi penting karena biasanya proyek-proyek fiktif menampilkan ide-ide / konsep yang futuristik, original dan memandang kedepan arsitektur kita fana akan datang).Pameran tidak disusun secara mati, tapi juga bervariasi, baik itu gambar, foto, maket, sketsa, bahkan lay out pemeran itu sendiri tidak luput dari perhatian.

PENERBITAN BUKU

Menerbitkan buku memang sudah lama menjadi keinginan dari Arsitek muda. Namun begitu susah untuk merealisasikan karya dan baru pada pertengahan tahun 1996, ( setelah 6 tahun berlangsung) akhirnya berhasil diterbitkan sebuah buku yang merupakan proses yang cukup lama baik mengenai bahan dan materi itu sendiri.

Buku pertama AMI yang bertemakan Penjelajahan 1990 - 1995, berisi karya-karya AMI maupun tulisan-tulisan berupa pemikiran-pemikiran, ide dan lain sebagainva.Buku yang diluncurkan di Twilite Cafe pada tanggal 22 April 1996 mendapat sambutan yang sangat hangat dari kalangan masyarakat dan pemerhati Arsitektur, dimana buku arsitektur yang membahas karya-karya Arsitektur Indonesia sangat dibutuhkan. Dalam tempo + 1 bulan, tanpa publikasi yang memadai telah habis terjual 2000 buku

Page 12: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

DISKUSI

Diskusi yang sering juga jadi ajang caci-maki diantara sesama arsitek berlangsung dimana saja dan berpindah-pindah tempat. Dalam fungsi diskusi ini sering juga kita mengundang pembicaratamu, arsitek-arsitek yang baru lulus / baru pulang dari luar negri untuk membagi pengalamannya. Bahkan juga bisa sering meminta rekan-rekan mahasiswa untuk juga saling membagi informasi timbal balik (dalam hal ini telah dilakukan presentasi ke sayembara UNTARdan Open House keluarga Irma Kamdani dimana arsiteknya Andra Martin.

Disamping itu kita juga diminta ceramah / presentasi atas undangan institusi seperti UNDIP, ITB, UNPAR, Ul, UNTAR dan terakhir ITS (28 Oktober 1 996).Dalam salah satu diskusi AMI, di pameran Arus Silang di Lorong Jurusan Arsitektur ITB, yang di moderatori oleh Yuswadi Saliya. Yuswadi-lah yang pertama kali melontarkan bahwa AMI adalah generasi Arsitek ke 3 di Indonesia, dimana generasi pertama adalah Silaban dkk. yang berasal dari pendidikan di Luar Negri (Barat), generasi ke 11, hasil didikan dalam negri, Adi Moersid, Atelier Enam dkk . Sedang AMI generasi ke tiga, yang sepertinya terlepas sama sekali dari para pendahulunya. Pak Yus juga menambahkan inilah generasi "Arus Informasi".

Page 13: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

OPEN HOUSE

Sebuah acara favorit, yang merupakan acara peresmian rumah / bangunan dimana juga merupakan pertanggung jawaban si arsitek terhadap karyanya. Acara digelar secara santai, namun terbukti efektif sebagai bahan study arsitektur langsung dilapangan.

Acara pada open house yang merupakan partisipasi dari arsitek, kontraktor dan pemberi tugas biasanya sebagai berikut:

Peresmian rumah / "'tour de architecture'" yang biasanya dilanjutkan dengan diskusi dan tanggung jawab langsung dengan si arsitek. Kemudian juga ada beberapa acara spontan lainnya seperti peresentasi slide berupa perjalanan arsitektur atau desain, pameran terbatas 1 hari, diskusi dan lain sebagainya.

Page 14: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Adapun mereka adalah :

Page 15: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Budi PradonoBiodataNama          : Budi PradonoLahir            : Salatiga, Jawa Tengah 1970Pendidikan dan karir    :•    1995        lulusan Arsitektur Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta •    1995 - 1996     Bekerja di Biro Arsitek Beverley Garlick Architects, Sydney •    1996 - 1999     Bekerja di Konsultan Desain Internasional •    1999         Mendirikan Biro Arsitek Budi Pradono •    1999 – 2000    Mengajar di Jurusan Arsitektur Universitas Indonesia, Jakarta •    2000 - 2002     Bekerja di Kengo Kuma & Associates, Tokyo •    2002 - 2003     Menyelesaikan program Pasca Sarjana di Berlage Institute, laboratory of architecture, Rotterdam 

Page 16: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Penghargaan        :•    1993        Meraih Juara kedua untuk Dani Tropy in the National Student Architecture Competition. "Conservation Of The Dani tribe settlement”, Irian Jaya, Indonesia•    1993        Pemenang hadiah utama dari National Architectural Design Competition for the Loji Kecil Area of Yogyakarta•    2000        Penghargaan sebagai Arsitek Muda Berbakat dalam The Bunka Cho fellowship (Japan Architecture Institute) •    2000        Finalis The “City for All “Desain Kota Dirgantara – Halim, Jakarta •    2004        Pemenang Proyek Leisure Future Project, City Scape Architectural Review Award Dubai for Restaurant at Jimbaran, Bali•    2004        Pemenang Proyek komersial, City Scape Architectural Review Award Dubai for Tetaring Kayumanis Restaurant Nusa Dua, Bali•    2005        Meraih Juara ketiga One Stop Shopping Gallery Jakarta Kota, ArchitectoniaIndonesia Design Magazine •    2005        Honourable mention, Penghargaan AR  untuk Emerging Architecture, London 

Page 17: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

K-HOUSE Pada ‘K-house’ yang

dirancangnya untuk rumah mungil dengan 3 orang

penghuni dan 5 ekor anjing, konsep arsitektur hijau

diterapkan pada rancangan desain yang dibuat agar anjing-

anjing tidak mudah lepas dan mengganggu tetangganya.

Rumah ini mengetengahkan konsep rumah ‘kandang’ dengan

jeruji-jeruji besinya, yang didesain dengan artistik

sehingga menghilangkan kesan kandang dan menimbulkan

artikulasi arsitektur baru dengan estetika yang unik.

Page 18: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Rumah Kindah

Bangunan kantor yang diberi nama Rumah Kindah ini merupakan karya terbaru dari Budi Pradono Architects. Bangunan yang berlokasi di jalan Lenteng Agung Jakarta ini menempati lahan seluas kurang lebih 490 m2. Sekilas tampak kurang ramah jika dilihat dari luar karena bentuknya yang seperti benteng beton. tapi tampaknya bentuk ini dapat dipahami berhubung di depan bangunan terdapat jalur kereta api yang masih aktif sampai sekarang. Sehingga fasad depan pun didesain dengan sedikit bukaan.

Page 19: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Bangunan dengan kombinasi material beton dan kaca ini mempunyai sebuah courtyard sebagai

area utama (datum) kantor ini. Fungsi utama seperti ruang rapat pun diletakkan di area ini.

Tepatnya di bawah stage courtyard.

Page 20: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Material beton yang cukup mendominasi dicoba diseimbangkan dengan material kaca agar kesan bangunannya tidak terlalu berat. Elemen arsitekturnya pun banyak yang dibuat dengan kesan melayang sebagai kesan bangunan yang ringan. Mulai dari plafond, tangga sampai plat lantai. Sobekan-sobekan kaca memberi sentuhan menarik pada dinding beton rumah Kindah ini. Sobekan ini juga sangat fungsional dalam hal menjawab keinginan klien yang ingin dapat melihat keseluruhan suasana kantor dari berbagai angle.

Page 21: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Desain dengan pola grid sangat terasa pada bangunan ini. Aplikasinya bisa terlihat pada garis-garis triangulate yang tegas pada bangunan, pola desain lansekap, bahkan sampai pola lantainya.

Page 22: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Overall, selalu membuat saya terkesan untuk melihat karya-karya arsitek (Indonesia) yang sangat progresif.

Page 23: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

RIDWAN KAMILBiodata

Nama        :  M. Ridwan KamilLahir        :  Bandung, 4 Oktober 1971Jabatan    :       •    Prinsipal PT. Urbane Indonesia•    Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Institut Teknologi Bandung •    Senior Urban Design Consultant SOM, EDAW (Hong Kong & San Francisco),  SAA (Singapura)Pendidikan  :  •    Teknik Arsitektur, Institut Teknologi Bandung•    Master of Urban Design, College of Environmental Design, University of California, Berkeley AS

Page 24: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Penghargaan yang diraih:

•    2004    Winner of International Design Competition•    2004    Islamic Center, Beijing, RRC•    2005    Winner of International Design Competition•    2005    Waterfront Retail Masterplan, Suzhou, RRC•    2005    Winner of International Design Competition•    2005    Kunming Tech Park, Kunming, RRC•    2006    Winner Internatonal Young Design Entrepreneur of The Year versi British Council Indonesia•    2007    Winner of International Design Competition for Aceh Tsunami Museum•    2008     Top Ten Architecture Business Award dari BCI Asia•    2009    Top Ten Architecture Business Award dari BCI Asia•    2009    Architect of The Year dari Elle Decor Magazine

Page 25: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Rumah Botol

Rumah hasil karya Ridwan Kamil ini tidak cukup mendapat acungan jempol saja, rumah uniknya mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia (Building Construction Information Asia). 

Page 26: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil

menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia,

Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar prestasi anak

bangsa yang sangat membanggakan.

Page 27: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Bermula dari ide saat melihat pekerja bangunan di rumahnya yang sering minum minuman berenergi, ide memanfaatkan botol bekas pun muncul. 

“Ide membuat rumah botol itu datang dari pekerja yang menggarap rumah saya. Mereka itu sering mengonsumsi minuman berenergi itu. Botol-botolnya jadi sampah. Dari situ mulai ada ide, apalagi warnanya cokelat, senada dengan warna kayu,” ucap pria kelahiran Bandung, 4 Oktober 1971 itu.

Page 28: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Ridwan Kamil menghabiskan 30.000 botol bekas untuk membangun rumahnya, yang berdiri di atas tanah seluas 373 meter persegi, di kawasan Cigadung Selatan. Botol-botol bekas yang ia gunakan sengaja ia pasang di tempat yang dilalui sinar matahari, tujuannya adalah untuk menangkap dan membiarkan sinar matahari tersebut dapat tembus ke dalam rumah.

Page 29: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

"Julukan Rumah Botol memang julukan rumah saya. Dari depan pun sudah tampak, bahwa dinding ruang tamu sepenuhnya

terbuat dari susunan botol," kata Ridwan sambil mengusap botol-botol itu.

Selanjutnya ia menyambung, "Bayangkan, betapa ribuan cerita tersimpan di dalam botol-botol ini. Mungkin, salah satu bekas

Anda bukan? Atau bekas artis terkenal, bekas tukang becak, atau bahkan bekas dipakai orang penting lain. Tiap botol pasti punya kisah

menarik."

Page 30: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Umumnya orang yang belum melihat rumahnya secara langsung atau setidaknya belum melihat foto rumahnya, tentu yang terbayangkan tentang rumah Ridwan Kamil adalah bentuk aneh dan tak wajar. Maklum, tumpukan botol bekas umumnya menimbulkan bayangan akan sampah yang tak karuan bentuknya.

Namun, rumah Ridwan sungguh rumah yang indah secara umum, bahkan terpuji secara arsitektur modern. Rumah itu mendapatkan penghargaan Green Design Award 2009 dari Building Construction Information Asia, menyisihkan delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan China.

Page 31: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Botol-botol bekas minuman energi itu ditata Ridwan dengan pembingkaian batang besi sehingga menghasilkan sebuah jajaran merata yang brwarna coklat. Di sisi rumah yang lain, jajaran botol itu dibagi-bagi lagi dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Yang mungkin membuat Anda sama sekali tak percaya, rumah itu tak punya gambar rancangan apa pun selayaknya karya seorang arsitek."Rumah ini dibangun dengan perintah lisan saja," kata Ridwan.Bagi Ridwan, rumah pribadi harus sesuai dengan keinginan pribadi."Maka, saya rancang sambil jalan. Saya selesaikan satu blok demi satu blok tergantung dana yang ada. Kalau ada dana lagi, baru bagian lain dibuat. Rancangan bukan berdasarkan gambar, tetapi berdasarkan perasaan saja," katanya.

Page 32: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Bahkan, pemakaian 30.000 botol bekas pun datang dari ide yang mengalir saat pembangunan berlangsung, bukan sejak awal.

"Saya perhatikan, ada tumpukan botol bekas minuman energi yang diminum para tukang. Kena cahaya sore, timbul pendaran yang indah. Saya lalu terpikir untuk memakai botol-botol itu sebagai elemen estetika rumah saya," katanya.

Kemudian, selama enam bulan penyelesaian rumah itu tertunda karena perlu sekitar 30.000 botol yang dikumpulkan dari seluruh pemulung yang bisa dijumpai Ridwan di Jawa Barat. Harga per botolnya memang hanya Rp 50, tetapi mencari botol bekas begitu banyak memang perlu waktu tak sedikit.

Page 33: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Pendekatan pribadi terpenting dari Rumah Botol

adalah adanya sebuah "ruang bioskop" di dalamnya. Di ruang

itu, Ridwan senang berbagi cerita atau memutar film

bersama sahabat-sahabatnya.

"Ruang bioskop" itu semata sebuah ruang terbuka yang

merupakan perbatasan antara bangunan ruang tamu dan

ruang keluarga. Sebagai tempat duduk, tangga yang ada

termanfaatkan dengan baik, bahkan telah dirancang "kursi"

untuk orang gemuk dan kursi untuk orang yang ukuran

tubuhnya normal.

Page 34: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Sisi layar adalah dinding belakang ruang tamu. Sebuah multifungsi yang cerdas. Selain itu, Ridwan juga memakai jasa pelukis lokal, Ian Mulyana (almarhum), untuk memberi imbangan pada elemen-elemen permanen yang ada."Di antara batu dan logam, lukisan-lukisan Ian Mulyana yang saya pesan khusus memberi aksen dan penegasan pada aliran rancangan," katanya sambil menggerakkkan tangannya mengikuti pola lantai dari batu menuju tangga, lalu pintu, dan berakhir di lukisan Ian yang bercorak abstrak dengan tiga bulatan di dalamnya.Ridwan bahkan mengecat sendiri dinding kamar anaknya demi keselarasan semua elemen desain yang dibuatnya."Bagi saya, rumah ini sangat mewakili segenap pikiran dan proses hidup saya," katanya.

Page 35: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01
Page 36: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Masjid Al Irsyad, Kota Baru

ParahyanganBila anda menyempatkan pergi ke

Padalarang (Bandung), maka sempatkanlah mengunjungi sebuah

masjid yang megah di Kota Baru Parahyangan, masjid yang dimaksud

tentu Masjid al-Irsyad (terletak di sebelah Al-Irsyad Satya Islamic School

yang berafiliasi dengan Al Irsyad Singapore).

Masjid yang pembangunannya diarsiteki oleh Ridwan Kamil ini berdiri di atas lahan seluas 1 Ha dengan luas

bangunan masjid 1700 m2dan luas selasar 800 m2diharapkan dapat

menampung sekitar 1500 jamaah. Bentuk masjid yang boleh dibilang

sangat unik, karena berbentuk kubus yang terinspirasi dari Kakbah di

Masjidil Haram yang juga berbentuk kubus.

Page 37: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Selain dari bentuknya yang berbeda dari masjid-masjid lain pada umumnya, Masjid Al Irsyad memiliki keunikan lain yang membuat takjub, membuat kita mentafakuri salah satu tempat ibadah kepada-Nya.Saat kita berada di luar masjid tersebut, maka kita akan melihat dinding masjid yang bertuliskan "Laa ilaa ha ilaLlah Muhammad RasuluLlah" yang berukuran amat besar dan terpampang di ketiga sisinya (sisi utara, selatan, dan timur). Pada malam hari, dinding ini akan bercahaya sebagai efek dari lampu yang menyala di dalam masjid.

Lalu, marilah kita memasuki masjid yang selesai pembangunannya pada 17 Ramadhan 1431 atau 27 Agustus 2010 ini. Saat di dalam masjid, kita akan merasakan keteduhan dan kesejukan, karena dinding-dinding masjid ini tidak sepenuhnya tertutup, melainkan terdapat beberapa bagian yang dibentuk berlubang (yang membentuk lafazh "Laa ilaa ha ilaLlah Muhammad RasuluLlah" tadi).

Masjid al-Irsyad di malam hari.

Tempat lampu berukirkan asmaul

husna

Page 38: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Di atap masjid kita akan melihat tempat lampu yang berjumlah 99 dengan bagian bawahnya terukir asmaul-husna yang membuat kita tertakjub.

Tidak hanya sampai di situ, yang paling spesial dari Masjid Al Irsyad ini adalah sebuah bola bertuliskan lafazh "الله" ini yang terletak di atas kolam sepanjang shaf pertama dan sejajar dengan tempat shalat Imam. Bagian barat masjid ini pun (yang bola tadi terletak di sana) dibiarkan melompong, sehingga kita bisa melihat langsung alam yang terbentang indah di sebelah barat Masjid al-Irsyad ini.

Sungguh, inilah salah satu masjid yang tidak hanya mempunyai fungsi utama sebagai tempat beribadah kepada الله, tetapi juga memiliki nilai keindahan yang tadi telah dijelaskan.  Semoga dengan hadirnya masjid ini akan semakin banyak masjid-masjid yang dibangun dengan indah tapi tetap dengan fungsinya sebagai tempat beribadah kepada الله.

Page 41: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

PERENCANAAN GEDUNG MUSEUM DENGAN KONSEP SUNAMIUntuk mengenang peristiwa

tsunami yang terjadi tahun 2005 di

Nanggroe Aceh Darussalam, maka

dibangunlah Museum Tsunami di

lokasi kejadian. Museum bersejarah

itu telah diresmikan oleh Presiden

Susilo Bambang Yudhoyono pada

akhir Februari 2009. Seperti

dituturkan perancangnya, M Ridwan

Kamil, museum ini harus menjadi

simbol struktur yang anti tsunami,

yakni berupa kombinasi antara

bangunan panggung yang diangkat

(elevated building) di atas sebuah

bukit.

 

Page 42: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Dalam mendesain museum, ia mencoba

merespon beberapa aspek penting dalam

perancangan seperti: memori terhadap peristiwa

bencana tsunami, fungsionalitas sebuah

bangunan museum/memorial,

identitas kultural masyarakat Aceh, estetika baru yang bersifat modern

dan responsif terhadap konteks urban.

 

Lebih jauh ia mengungkapkan, pilihan terhadap bangunan panggung terinspirasi dari rumah

panggung tradisional Aceh yang terbukti tahan terhadap bencana alam. Sedangkan konsep bukit diambil dari konsep bukit penyelamatan (escape

hill) sebagai antisipasi jika terjadi tsunami di masa yang akan datang.

Page 43: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Bangunan megah Museum Tsunami tampak dari luar seperti kapal besar yang

sedang berlabuh. Sementara di bagian

bawah terdapat kolam ikan. Museum ini

merupakan satu-satunya di Indonesia dan tidak mustahil akan menjadi

museum tsunami dunia. 

Konsep PerancanganBeberapa konsep dasar yang mempengaruhi perancangan Museum Tsunami antara lain: rumah adat Aceh, bukit penyelamatan (escape hill); gelombang laut (sea waves), tarian khas Aceh (saman dance), cahaya Tuhan (the light of God) dan taman untuk masyarakat (public park).

Page 44: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Seperti disampaikan Ridwan Kamil, desain Tsunami Memorial ini mengambil ide dasar dari rumah panggung Aceh karena dapat sebagai contoh kearifan arsitektur masa lalu dalam merespon tantangan dan bencana alam. Begitu pula dengan bentuk bukit penyelelamatan pada bangunan merupakan antisipasi terhadap bahaya tsunami di masa datang.Sedangkan mengenai bentuk denah

bangunan yang menyerupai gelombang laut, itu merupakan analogi dan sekaligus sebagai pengingat akan bahaya tsunami. Sementara konsep tarian khas Aceh yang ada pada bangunan, menurut Emil sebagai lambang dari kekompakan dan kerjasama antar manusia yang kemudian diterjemahkan menjadi kulit bangunan eksterior.

Page 45: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Di dalam bangunan juga terdapat ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan cahaya ke atas sebagai simbol hubungan manusia dengan Tuhannya. Tidak ketinggalan ia juga membangun sebuah taman terbuka bagi masyarakat yang bisa diakses dan dipergunakan setiap saat sebagai respon terhadap konteks urban.

Efek Psikologis RuangUntuk membangkitkan kenangan lama akan tragedi tsunami. Tata letak ruangan di dalam museum dirancang secara khusus. Emil menjelaskan, urut-urutan (sequence) ruang di bangunan yang harus dilalui pengunjung dirancang secara seksama. Hal ini untuk menghasilkan efek psikologis yang lengkap tentang persepsi manusia akan bencana tsunami. Untuk mewujudkannya ruang dirancang dalam tiga zona yakni: spaces of memory; spaces of hope dan spaces of relief

Page 46: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Pada zona spaces of memory direalisasikan dalam tsunami passage dan Memorial Hall. Area penerima tamu (tsunami passage) di museum ini berupa koridor sempit berdinding tinggi dengan air terjun yang bergemuruh untuk mengingatkan betapa menakutkannya suasana di saat terjadinya tsunami. Sedangkan Memorial Hall merupakan area di bawah tanah yang menjadi sarana interaktif untuk mengenang sejarah terjadinya tsunami. Pada Aceh Memorial Hall ini juga dilengkapi dengan pencahayaan dari lubang-lubang sebuah reflecting pool yang berada di atasnya.

Page 47: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Sedangkan pada zona spaces of hope diwujudkan

dalam bentuk Blessing Chamber dan Atrium of

Hope. Blessing Chamber merupakan ruang transisi

sebelum memasuki ruang-ruang kegiatan non memorial. Ruang ini

berupa sumur yang tinggi dengan ribuan nama-nama korban terpatri di dinding.

Sumur ini diterangi oleh skylight berbentuk

lingkaran dengan kaligrafi Allah SWT sebagai makna

hadirnya harapan bagi masyarakat Aceh.

Page 48: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Sementara atrium of hope berupa ruang atrium yang besar sebagai simbol dari harapan dan optimisme menuju masa depan yang lebih baik. Pengunjung akan menggunakan ramp melintasi kolam dan atrium untuk merasakan suasana hati yang lega. Atrium dengan refelecting pool ini bisa diaskes secara visual kapan saja namun tidak bisa dilewati secara fisik.

Page 49: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Untuk zona spaces of relief diterjemahkan dalam the hill of light dan escape roof. The hill of light merupakan taman berupa bukit kecil sebagai sarana penyelamatan awal terhadap tsunami. Taman publik ini dilengkapi dengan ratusan tiang obor yang juga dirancang untuk meletakkan bunga dukacita sebagai tanda personal space. Jika seluruh obor dinyalakan maka bukit ini akan dibanjiri oleh lautan cahaya. Sangat personal sekaligus komunal. Sedang escape roof merupakan atap bangunan yang dirancang berupa rooftop yang bisa ditanami rumput atau lansekap. Atap ini juga dirancang sebagai area evakuasi bilamana di kemudian hari terjadi bencana banjir dan tsunami.

Page 50: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Arch. Dipl. Ing., Cosmas D. Gozali, IAI

Lulus dari Technische Universitats Wien, Wina, Austria pada tahun 1992, Arch. Dipl. Ing., Cosmas D. Gozali, IAI, mendirikan Atelier Cosmas Gozali (PT Arya Cipta Graha) pada tahun 2005. Perusahaan ini merupakan spesialis di bidang arsitektur, interior, dan desain lansekap.

Ia sudah meraih beberapa penghargaan, diantaranya: IAI Award Winning Team untuk Rumah Ganesha, Bali (2002), ICI Award Winning Team untuk Rumah Opera, Jakarta (2002), dan ICI Award Winning Team untuk Rumah Origami, Bandung (2002).

Page 52: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Sekian dari banyak proyek yang diselesaikan oleh ACG, beberapa di antaranya: Y-House, Jakarta (1994), Origami House, Bandung (1999), “White Box” House-Kosambi, Jakarta (2004), W-House, Jakarta (2007), SK Residence, Jakarta (2006), dan De Oaze Tomang Residence, Jakarta (2006). Karya-karyanya banyak diterbitkan dalam bentuk majalah dan buku baik nasional maupun internasional.

Page 53: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

ACG telah memenangkan hadiah 3 Sunter (BMW taman) Kompetisi Stadion Internasional pada tahun 2009. Perusahaan ini juga mengikuti Kompetisi Nasional Bank Indonesia dan eVolo Skycraper Kompetisi Internasional pada awal Januari 2010. “Kami senantiasa mencari sesuatu yang baru dalam eksplorasi arsitektur, dan berupaya memberikan warna yang berbeda untuk perkembangan arsitektur Indonesia,” papar Cosmas.

Page 54: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Dengan pengalaman lebih dari 19 tahun, arsitek yang memiliki proyek di Indonesia dan Singapura ini, selalu menggunakan konsep promenade de architektura dari arsitek terkenal Le Corbusier dengan gaya modern dalam desainnya.

Page 55: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Ciri Khas

Salah satu keunikan karya-karya yang saya ciptakan, saya banyak menggunakan warna putih dan terang-benderang. Mengenai terang-benderang harus ada pada setiap karya saya. Karena cukup lama di Eropa, maka saya tahu kalau sinar matahari sangat berharga. Di sini, kita diberi sinar matahari berlimpah-limpah dan gratis. Namun saya melihat, banyak rumah yang tertutup. Masih siang hari, sudah menyalakan lampu.

Page 56: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Meski pencinta warna putih, tetapi tentu saja tidak semua proyek memakai warna putih. Saya banyak menyarankan warna putih, karena warna putih membantu menambah efek terang. Selain itu, putih warna netral. Saya tidak ingin memberi warna yang terlalu dominan, agar pemiliknya bisa berinteraksi dengan bangunannya. Mungkin ia punya lukisan, patung, kain batik, foto keluarga , dan apapun yang mau pemilik gantung. Dengan warna putih, ia akan mudah menempatkannya.

Page 57: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

 Ir. Julio Julianto IAI,. HDII

Arsitek Ir. Julio Julianto, IAI,.HDII adalah Founder dan Principal Architect dari Julio Architects and Partners. Julio, demikian ia akrab di sapa, yang tercatat sebagai anggota aktif senior IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) ini, rupanya lebih menjiwai gaya modern kontemporer dalam merancang. Pergumulannya sampai terpikat dengan gaya tersebut sudah ia senangi sejak duduk di bangku kuliah arsitektur. Semua itu berawal dari style yang lagi in semasa angkatan kuliahnya, istilah yang lebih dikenal dengan dekonstruksi. Namun selama perjalanannya, dekonstruksi malah membawanya berlabuh ke arah bangunan yang masuk akal, yakni modern kontemporer.

Page 58: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Itulah Julio, yang memiliki prinsip karya terbaiklah yang harus pertama kali diajukan ke klien.  Apalagi klien sudah cukup banyak mengenali rancangan-rancangan karyanya. Dimana klien sendiri yang mencari kecocokan dengan ciri khas desainnya.

Page 59: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Ia banyak melakukan pendekatan dalam mendesain sebuah rumah tinggal yang mampu mengakomodasikan keinginan penghuninya. Pendekatan tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan memulai mengelompokkan fungsi ruang yang berbeda dalam satu bangunan rumah tinggal.

Page 60: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Fungsi menjadi sebuah aksen dalam dialog ruang, menjadi sebuah jembatan yang mampu mendekatkan penghuni dengan ruang yang dibentuk (ruang dalam ataupun luar) dan penghuni yang tinggal di dalamnya.

Page 62: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Achmad Shonny Archaul

Sosok arsitek ini memang terkesan low profile. Dengan gayanya yang ‘kasual’ dan bicaranya yang santai, membuat siapapun merasa cepat akrab ketika berbincang dengannya. Kepribadian ini pulalah yang tercermin pada setiap desain bangunan yang ia rancang.

Page 63: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Konsep keterbukaan, alami, dan memadukan unsur-unsur Barat dan Timur, ‘global fashion’ selalu menjadi ciri khas karya-karyanya. Arsitek yang pernah belajar di USA ini, dalam merancang selalu berpegang teguh pada konsep kaidah sebuah bangunan/tempat tinggal, yaitu faktor kesehatan, kenyamanan, dan keamanan .

Page 64: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Tiga hal itulah yang menjadi dasar pertimbangannya yang kemudian dikaitkan dengan iklim tropis di mana kita berada, dan yang homy atau bersahaja atau ‘kasual’ dalam bahasa pakaian.

Page 65: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Medijavanean

Dari karya-karyanya yang telah dihasilkan, Shonny selalu memasukkan unsur alam, baik unsur material maupun unsur bentuknya bahkan gradasinya. Hal itu tercermin pada bangunan yang bergaya Medijavanean yang memenuhi faktor kesehatan, kenyamanan, dan keamanan.

Page 66: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Arsitek yang juga pencinta barang antik ini, di dalam karya-karyanya selalu mengawinkan dua unsur budaya yang cenderung lokal dan global. “Unsur detail mempunyai pengaruh yang kuat terhadap estetika dan pola bangunan, sekaligus berfungsi sebagai elemen pelengkap,”itu lah yang coba diterapkan oleh arsitektur yang satu ini.

Page 67: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Dengan pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai arsitek, dan juga lebih dari 15 tahun dalam manajemen konstruksi, Shonny berfokus pada pelayanan klien dan keunggulan desain  Medjavanean. Hal ini tercermin dalam keragaman proyek dan repeat order dari kliennya. Ia secara pribadi terlibat dalam setiap langkah mulai dari proses desain, estimasi biaya, hingga bangunan selesai dibangun dan ditinggali. Medijavanean mendapatkan rating sangat tinggi di kompetisi  “World Architecture Community”  yang  bermarkas di Barcelona, bahkan untuk tingkat pengikut nasional nilainya paling tinggi.

Page 69: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Bumi menawarkan kepada manusia bermacam macam ruang hidup dengan iklim yg berbeda. Mulai dari gurun pasir dan kutub yang bersuhu ekstrim hingga pesisir mediteran dan padang savanna yg beriklim ideal.

Manusia dituntut berjuang di dalamnya untuk tetap hidup dengan cara mereka masing masing.

Page 70: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Pada dasarnya manusia merespon suhu luar tubuh secara otomatis dengan merasakan sensasi dingin atau panas yg diterima oleh kulit. Sensasi inilah yg digunakan oleh otak untuk memberikan sinyal pada bagian tubuh lain untuk mempertahankan kondisi tubuh stabil pada suhu 37 derajat. Karena pada suhu inilah organ tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik.

Apabila suhu luar meningkat, tubuh merespon dengan mengeluarkan keringat untuk melepaskan panas. Apabila suhu luar berkurang, tekanan darah pun berkurang dalam upaya mengurangi panas yang keluar dari dalam tubuh.

Dalam perjuangannya melawan keadaan iklim, inilah contoh yang telah dilakukan mereka mereka penghuni bumi yang diturunkan dari generasi ke generasi tanpa merusak lingkungan.

Page 71: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Penghuni belahan utara kutub menahan angin dingin dengan balok balok es berbentuk iglo. Dengan insulasi yg baik, secara efektif mereka dapat mempertahankan suhu ruangan di atas titik beku air dengan memanfaatkan panas tubuh mereka dan pasangannya.

Penghuni beriklim gurun dan arid membangun hunian saling berdempetan untuk saling memberikan bayangan satu dengan yang lainnya, menghindari glare dan badai gurun. Menangkap angin untuk dialirkan ke dalam perut bumi sebelum masuk ke dalam hunian, merupakan cara terbaik mendapatkan udara sejuk dan lembab melawan kekeringan.

Page 72: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Penghuni yg berada di sisi equator beriklim tropis membangun rumah mereka berjauhan dan terbuka utk memberi kesempatan angin yang kecepatannya relatif rendah mengalir dengan bebas mempercepat penguapan. Meninggikan bangunan dengan panggung menghindari kelembaban yg sangat tinggi dari permukaan tanah. Menutup hunian dengan atap yang lebar di keempat sisi terluar menghindari curah hujan yang tinggi masuk ke dalam rumah. Meneduhkan atap hunian dengan tanaman yang berasal dari hutan tropis berdaun lebar dan tinggi.Secara kenyamanan thermal, inilah yg membuat hunian di daerah tropis ini menjadi idaman bagi para penghuni bumi yang lain.

Page 74: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Istilah rumah nol energi/emisi diterapkan untuk bangunan yang menggunakan sumber energi terbarukan di lokasi untuk menghasilkan energi untuk operasional, sehingga lebih dari setahun jumlah energi yang dihasilkan sama dengan jumlah energi yang dibutuhkan oleh bangunan

Sebagai contoh, sebuah rumah membutuhkan 5000kWh listrik untuk operasional selama satu tahun. Bangunan dapat dianggap nol energi/emisi bila kebutuhan tersebut dipenuhi dengan menggunakan sumber energi terbarukan misalnya panel photovoltaic yang menghasilkan listrik sebesar 5000kWh.

Page 75: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Rumah nol energi/emisi bermula dari ide untuk menggunakan listrik terbarukan yang dihasilkan di site tempat rumah tersebut didirikan, sehingga rumah nol energi/emisi adalah bahwa rumah tersebut relatif mandiri.

Manfaat utama dari menciptakan rumah nol energi/emisi adalah strategi peningkatan efisiensi energi serta peningkatan kesadaran dan pemahaman bagi penghuni mengenai penggunaan energi.

Page 76: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

PERANCANGAN RUMAH NOL ENERGI/EMISI

Merancang rumah nol energi/emisi dapat menjadi kompleks, karena masing-masing solusi desain harus disesuaikan dengan lokasi tertentu. Ini termasuk merancang dengan fitur dan kualitas dari site, merancang untuk persyaratan penggunaan bangunan, merancang dengan pemahaman tentang bagaimana menggabungkan sumber energi terbarukan di lokasi dan merancang dengan pertimbangan penggunaan energi yang sebenarnya, yang dipengaruhi oleh perilaku penghuni . Prinsip-prinsip dasar yang dapat diikuti untuk merancang rumah nol emisi mencakup:

1. Menggabungkan strategi efisiensi energi dengan pilihan energi terbarukan dari awal proyek.

2. Memilih lokasi yang memungkinkan peluang penggunaan energi terbarukan, serta mengurangi penggunaan transportasi.

3. Memaksimalkan strategi desain pasif dalam desain rumah untuk mengurangi pemakaian energi.

4. Mengurangi penggunaan air dalam hubungannya dengan mengurangi pemakaian air panas.

5. Memilih bahan yang digunakan secara tepat, dengan memasukkan bahan yang meningkatkan strategi desain pasif dan memiliki energi yang rendah dalam produksinya.

6. Mengurangi penggunaan energi di keseluruhan isi rumah.

Page 77: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Karbon Netral

Gaya hidup kita dan hunian memiliki dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Untuk menyeimbangkan dan mengurangi tren tsb, kini mulai berkembang interest pada Karbon Netral

Karbon netral bertujuan untuk menyeimbangkan jumlah keseluruhan CO2 yang diilepaskan ke atmosfer, dengan menghitung berapa banyak CO2 yang dilepaskan dari suatu kegiatan dan mengurangi jumlah yang setara CO2 dalam kegiatan lain.

Page 78: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Karbon dioksida (CO2) adalah gas alami di atmosfer. Sebelum revolusi industri tingkat CO2 di atmosfer secara konsisten antara 260 dan 280 bagian per juta (ppm). Sejak revolusi industri masyarakat manusia telah menjadi semakin tergantung pada pembakaran bahan bakar fosil batubara dan minyak dan sebagai akibat aktivitas manusia ini, telah meningkatkan konsentrasi CO2 di atmosfer lebih dari 380 ppm

Page 79: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Kegiatan yang kita anggap sebagai biasa-biasa saja, seperti mengemudi mobil atau pendinginan ruangan dlm rumah dengan AC, terus memberikan kontribusi pelepasan CO2.

Walaupun CO2 merupakan bagian kecil dari komposisi atmosfer, namun memainkan peran utama dalam menciptakan efek rumah kaca. Peningkatan kadar CO2 telah terbukti berhubungan dengan pemanasan global dan perubahan iklim, sementara itu pengurangan CO2 ke tingkat pra-industri yang dianggap sulit untuk dicapai. Oleh karenanya pengurangan CO2 dlm bentuk apapun akan membantu memperlambat perubahan iklim. Dan setiap rumah tangga dapat berkontribusi.

Untuk diketahui, mengurangi penggunaan energi tidak sama dengan mengambil karbon dari atmosfer, melainkan hanya mengurangi jumlah CO2 yang dikeluarkan

Page 80: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

MENJADI KARBON NETRAL

Langkah pertama untuk menjadi karbon netral adalah mengurangi penggunaan energi dan jumlah CO2 yang dikeluarkan.

 

Mengurangi emisi CO2 dari rumah kita dapat dicapai dengan mengadopsi berbagai teknik dan prosedur, seperti:

1. Mengurangi penggunaan peralatan listrik dan mematikan lampu, ketika tidak diperlukan.

2. Memilih peralatan energi yang lebih kecil dan efisien dengan menggunakan daya rendah serta menghindari pembelian yang tidak perlu.

3. Mengurangi penggunaan air (pompa listrik), mengurangi pemakaian air panas dan memasang shower air yang efisien.

4. Memasang tirai/sunshading untuk mencegah pemanasan ruang oleh cahaya matahari.

5. Mengubah sumber bahan bakar sistem air panas. Misalnya beralih dari sistem pemanas air listrik panas ke sistem pemanas air dengan gas atau solar sistem.

6. Meningkatkan efisiensi energi ketika membangun rumah, renovasi, menyewa atau membeli melalui metode seperti:

- Memastikan orientasi yang efektif dan tata letak untuk memaksimalkan strategi solar-pasif

- Ukuran dan orientasi jendela yang tepat dan akurat

7. Menerapkan dan mengembangkan rumah Zero Energy

Page 81: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Sementara mengurangi emisi CO2 dalam gaya hidup kita bisa dicapai dengan:

1. Beralih ke pilihan transportasi yang memiliki dampak rumah kaca yang rendah seperti berjalan, bersepeda atau angkutan umum, jika perlu hanya menggunakan telepon atau email. dari rumah sebagai pengganti kerja dari kantor. Jika mobil menjadi sangat penting, gunakan yang berbahan bakar-efisien.

2. Lakukan komposting terhadap limbah makanan

3. Pembelian makanan, produk dan jasa lainnya tanpa melakukan perjalanan jarak jauh.

4. Meminimalkan limbah kemasan dan sampah dengan metode mengurangi, penggunaan kembali, daur ulang

5. Mengurangi pembelian produk non-esensial dengan bertanya pada diri sendiri “apakah saya benar-benar membutuhkannya?"

6. Berlibur lebih dekat dari rumah daripada terbang ke tujuan yang jauh.

Page 82: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Teknologi mengubah cara membangun, namun tidak selalu menjadi baik

Desain berkelanjutan adalah bukan konsep baru melainkan konsep yg sempat hilang. Alasan kita membuat bangunan hari ini adalah sama seperti alasan kita membangun di masa lalu yakni untuk tempat penampungan yang aman dan sehat yang melindungi kita dari angin dan hujan, yang dapat membuat kita tetap hangat ketika dingin, dan menjaga kita tetap dingin dan teduh ketika panas.

 

Selama jangka waktu yang lama, dengan cara trial and error, orang telah berevolusi mencoba solusi dan membuktikan apa yang kita sebut dengan bangunan vernakular dan semua solusi yang mengandung elemen desain yang berkelanjutan.

Page 83: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Sejak manusia hidup di gua-gua dan menikmati manfaat dari suhu yang stabil dan ventilasi alami dengan "zero" dampak lingkungan, hingga kini kita telah menyempurnakan penggunakan material untuk peningkatan penyediaan tempat tinggal.

 

Murah, mudah diakses, sumber energi fosil dan perkembangan baru teknologi dan bahan telah mendorong kita untuk memecahkan masalah bangunan secara berbeda - beda.

Sayangnya, banyak dari metode baru malah mengurangi kemampuan planet kita untuk mendukung kita dalam jangka panjang atau bahkan menengah.

Page 84: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Teknologi telah berubah dan telah mengubah cara kita membangun, namun tidak selalu menjadi lebih baik. Kita telah menjadi terbiasa dengan gagasan bahwa bangunan dapat dipanaskan atau didinginkan seperti yang kita pilih hanya dengan pembakaran energi. Tanpa pilihan itu, anda akan mulai melihat bagaimana cara udara tetap hangat selama musim dingin dan bagaimana untuk menyingkirkan udara hangat selama musim panas, dan itulah yang dilakukan pendahulu kita.

Bangunan vernakular Indonesia menggunakan jerami sebagai insulasi tingkat tinggi untuk berurusan dengan panas iklim tropis. Konsep terbuka memungkinkan ventilasi silang dari udara panas yg biasa menumpuk di ruang atap. Eave/overhang bangunan juga berkontribusi mengurangi panas. Prinsip-prinsip ini bekerja dalam bangunan tradisional yang juga merupakan contoh yang sangat baik arsitektur iklim responsif. Begitu juga penggunaan bahan massa termal rendah pada struktur, baik di dinding maupun di atas permukaan lantai bangunan, hal ini memungkinkan bangunan untuk merespon dengan cepat aliran angin untuk pendinginan.

Page 85: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Prinsip-prinsip berkelanjutan dari arsitektur vernakular ini sangat kontras dengan prinsip-prinsip yang digunakan dalam sebagian besar rumah rumah di kota kota besar di Indonesia yg dibangun untuk bergantung pada energi fosil.

Tantangan mendesak yang kita hadapi adalah menemukan kembali prinsip-prinsip yang hilang ini, lalu mengadaptasi dan menggabungkannya dengan teknologi saat ini yang sesuai dan menggunakannya secara konsisten dalam pembangunan hunian kita.

Page 86: Tugassejaraharsitektur 131112083046-phpapp01

Kesimpulan

Setiap arsitek memiliki cara dan ciri khas sendiri dalam mengekspresikan ide arsitekturnya itu.

Karya-karya arsitektur muda indonesia ini merupakan bentuk dan ekspresi indonesia dini yang positif yang patut menjadi panutan.

Keep your face always toward the sunshine… and shadows will fall behind you. – Walt whitman