Top Banner
PERENCANAAN USAHA ( BUSINESS PLAN ) A. PENGERTIAN DAN MANFAAT PERENCANAAN USAHA ( BUSINESS PLAN ) 1. Pengertian perencanaan usaha Pada awal berdirinya usaha, diperlukan suatu acuan atau rencana agar usaha tersebut dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan usaha atau business plan adalah suatu dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai suatu perusahaan untuk memulai usahanya. Business plan dibuat untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Perincian business plan tergantung pada perusahaan yang akan memulai operasinya. Sehingga pihak penyedia dana akan tertarik untuk ikut serta dalam usaha tersebut. Dari hasil interview dengan 100 orang pendiri perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi, terungkap bahwa para wirausaha sedikit sekali yang melakukan perencanaan usaha (business plan) pada tingkat awal. Bahkan 41% dari mereka tidak mempunyai rencana usaha, 26% hanya memiliki perencanaan seadanya, 5% hanya membuat proyeksi keuangan, dan 28% membuat perencanaan usaha secara jelas. Jika seorang wirausaha akan membuka usaha baru, belum tentu seratus persen berhasil jika tidak terlebih dahulu membuat perencanaan usaha (business plan). Perencanaan usaha
33

Tugas Yoga

Jun 26, 2015

Download

Documents

Cipta Prayoga
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Yoga

PERENCANAAN USAHA

( BUSINESS PLAN )

A. PENGERTIAN DAN MANFAAT PERENCANAAN USAHA ( BUSINESS PLAN )

 

1.   Pengertian perencanaan usaha

Pada awal berdirinya usaha, diperlukan suatu acuan atau rencana agar usaha tersebut

dapat berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan. Perencanaan usaha atau business plan

adalah suatu dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan semua

unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai suatu perusahaan untuk

memulai usahanya. Business plan dibuat untuk jangka panjang ataupun jangka pendek.

Perincian business plan tergantung pada perusahaan yang akan memulai operasinya.

Sehingga pihak penyedia dana akan tertarik untuk ikut serta dalam usaha tersebut.

Dari hasil interview dengan 100 orang pendiri perusahaan yang mempunyai

pertumbuhan tinggi, terungkap bahwa para wirausaha sedikit sekali yang melakukan

perencanaan usaha (business plan) pada tingkat awal. Bahkan 41% dari mereka tidak

mempunyai rencana usaha, 26% hanya memiliki perencanaan seadanya, 5% hanya membuat

proyeksi keuangan, dan 28% membuat perencanaan usaha secara jelas.

Jika seorang wirausaha akan membuka usaha baru, belum tentu seratus persen

berhasil jika tidak terlebih dahulu membuat perencanaan usaha (business plan). Perencanaan

usaha perlu dibuat walau sangat sederhana. Sebaiknya perencanaan usaha dibuat secara

tertulis dan resmi, karena merupakan alat untuk memegang kendali dan menjaga agar usaha

perusahaan tidak menyimpang.

Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal yang akan dikerjakan

pada masa yang akan datang, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini

sangat pen-ting, karena perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang

wirausaha. Pada umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan usaha,

produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha, pembelian, tenaga kerja,

dan penyediaan atau pengadaan peralatan.

Page 2: Tugas Yoga

 2.   Prinsip perencanaan usaha

Adapun prinsip-prinsip perencanaan usaha itu sebagai berikut. 

1.       Perencanaan usaha harus dapat diterima oleh semua pihak.

2.       Perencanaan usaha harus fleksibel dan realistis.

3.       Perencanaan usaha harus mencakup seluruh aspek kegiatan usaha.

4.       Perencanaan usaha harus merumuskan cara-cara kerja usaha yang efektif dan

efisien.

 

3.   Manfaat perencanaan usaha

Jika demikian, apa sajakah manfaat perencanaan usaha itu. Adapun manfaat perencanaan

usaha itu di antaranya: 

1.       Membimbing jalannya kegiatan usaha.

2.       Mengamankan kelangsungan hidup usaha.

3.       Mengembangkan kemampuan manajerial di bidang usaha.

4.       Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan

usahanya.

5.       Mengetahui apa-apa yang akan terj adi dalam usaha.

6.       Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha.

7.       Sebagai alat untuk memperkecil risiko usaha.

8.       Memperbesar peluang untuk mencapai laba.

9.       Memudahkan perolehan bantuan kredit modal dari bank.

10.   Sebagai pedoman di dalam pengawasan.

 

4.   Kegiatan perencanaan usaha.

Perencanaan usaha adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik

dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial. Jadi, perencanaan usaha

merupakan dokumen tertulis yang disiapkan oleh seorang wirausaha yang mengembangkan

dan meng-gambarkan semua unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal untuk

memulai suatu usaha. Pada umumnya, dalam bisnis terdapat dua macam kegiatan

perencanaan usaha yaitu sebagai berikut.

a.    Kegiatan kewirausahaan yang mencakup tugas-tugas, seperti mengadakan kontak dengan

para bankir, akuntan, pengacara, serta orang-orang yang membantu dalam hal finansial

dan hukum.

Page 3: Tugas Yoga

b.    Aspek-aspek bisnis yang dianggap rutin. Hal ini meliputi laporan keuangan bulanan,

memonitor serta merevisi anggaran dan manajemen produksi.

 

Perencanaan usaha yang akan dibuat seorang wirausaha, harus didasarkan pada

kebutuhan-kebutuhan utama dari bisnis dan tidak pada motif-motif pribadi. Perencanaan

usaha yang baik itu, akan tampak dalam perumusan tujuan dan sasaran spesifik, serta

membantu para karyawan. Perencanaan usaha akan berhasil apabila kegiatan-kegiatan itu

berkaitan langsung dengan kebutuhan dan sasaran usaha.

 

Dengan dibuatnya perencanaan usaha maka seorang wirausaha akan dapat:

1.       menstabilkan kesempatan kerja dalam usaha.

2.       menyusun anggaran operasional usaha.

3.       menggunakan kapasitas produksi.

 

Perencanaan usaha dapat ditinjau dari dua cara yaitu perencanaan usaha jangka

pendek dan perencanaan usaha jangka panjang.

  Di sini seorang wirausaha diharapkan mampu menggarap perencanaan usaha jangka

pendek dan dapat merumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuannya. Perencanaan usaha itu

harus mencakup berbagai jenis kegiatan, di antaranya:

1.       Mempelajari dan meramalkan masa depan usaha.

2.       Menentukan sasaran beserta fasilitas yang diperlukan dalam usaha.

3.       Membuat program kerja dan perhitunganusaha.

4.       Menentukan prosedur kerja di dalam usaha.

5.       Menentukan rencana anggaran usaha.

6.       Membuat kebijaksanaan usaha.

Perencanaan usaha jangka panjang dapat dibagi beberapa tahap, sehingga jangka

waktu untuk setiap tahap akan menjadi pendek. Untuk memonitor penerapan perencanaan

usaha jangka panjang, seorang wirausaha harus membuat daftar pemeriksaan bahwa setiap

tahap rencana dapat diselesaikan dengan jadwal.

Perencanaan usaha yang dibuat oleh seorang wirausaha, harus dieksperimenkan

dengan teknik dan metode baru.

Page 4: Tugas Yoga

B. KOMPONEN UTAMA DALAM PERENCANAAN USAHA

Perencanaan usaha dapat digolongkan menjadi delapan kompOnen utama yaitu :

menetapkan misi usaha, menganalisis lingkungan eksternal menganalisis lingkungan internal,

menentukan sasaran dan tujuan usaha mengembangkan strategi usaha, menyiapkan program,

melaksanakan program dan mengumpulkan umpan balik serta melakukan pengendalian.

a. Misi Usaha

Setiap usaha perlu mendefinisikan misinya secara lebih spesifik, yaitu meliputi

produk dan aplikasinya, kompetensi, segmen pasar, dan lain-lain. Setiap usaha juga harus

mendefinisikan sasaran dan kebijakannya sebagai suatu bisnis.

b. Analisis Lingkungan Eksternal (Analisis Peluang dan Ancaman)

Umumnya setiap usaha harus mengamati kekuatan lingkungan makro (demografi,

ekonomi, teknologi, politik/hukum dan sosial/budaya) dan pelaku lingkungan mikro yang

utama (pelanggan, pesaing, saluran distribusi pemasok) yang mempengaruhi perolehan laba

di pasar. Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah melihat peluang pemasaran

yaitu suatu kebutuhan dimana perusahaan dapat bergerak dalam rangka memperoleh laba.

Peluang dapat dicatat dan dipilah menurut daya tariknya dan kemungkinan berhasilnya.

Sebagian perkembangan dalam lingkungan eksternal juga merupakan ancaman, yaitu

tantangan akibat kecenderungan yang tidak menguntungkan atau perkembangan yang akan

mengurangi penjualan dan laba apabila tidak dilakukan gerakan pemasaran defensif.

c. Analisis Lingkungan Internal (Analisis Kekuatan dan Kelemahan)

Selain mengetahui peluang yang menarik di lingkungan, perlu juga memilik keahlian

yang dibutuhkan untuk sukses dalam peluang itu, sehingga setiap usaha perlu menilai

kekuatan dan kelemahannya secara periodik. Hal ini dilakukan dengan cara mengkaji

kompetensi pemasaran, keuangan produksi dan organisasi perusahaan. Setiap faktor dinilai

apakah merupakan kekuatan utama, kekuatan sampingan, netral, kelemahan sampingan atau

kelemahan utama. Dengan menghubungkan penilaian secara vertikal, profil kekuatan dan

kelemahan utama suatu usaha akan tampak, misalnya kompetensi pemasaran dikaji apakah

merupakan kekuatan utama atau sebaliknya.

Page 5: Tugas Yoga

d. Formulasi Tujuan

Setelah usaha menentukan misi dan mengkaji lingkungannya, lalu suatu usaha harus

mengembangkan sasaran dan tujuan tertentu untuk periode perencanaan. Tahap ini disebut

formulasi tujuan. Umumnya sasaran berjumlah lebih dari satu, meliputi laba, pertumbuhan

penjualan, peningkatan pangsa pasar, inovasi, dan lain-lain. Sasaran-sasaran unit usaha harus

hirarkis (dari yang paling penting sampai yang kurang penting), kuantitatif (besaran dan

waktunya), realistis (bukan angan-angan), dan konsisten.

e. Formulasi Strategi

Tujuan menunjukkan apa yang ingin dicapai oleh suatu usaha, sedangkan Strategi

menunjukkan bagaimana cara mencapainya. Walaupun banyak jenis strategi, Porter (1980),

telah merangkumnya menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Keunggulan Biaya Keseluruhan : strategi yang berusaha keras mencapai biaya

produksi dan distribusi yang paling rendah, sehingga harganya lebih rendah dari

pada pesaingnya dan mendapatkan pangsa pasar yang besar. Usaha dengan

strategi ini harus trampil dalam rekayasa, pembelian, produksi atau distribusi, dan

tidak perlu terlalu trampil dalam menjual.

2. Pembedaan (Diferensiasi) : strategi ini berusaha mencapai kinerja terbaik dalam

manfaat pelanggan yang diinginkan kebanyakan pelanggan dalam pasar. Suatu

usaha dapat menjadi yang terbaik dalam pelayanan, mutu, gaya dan teknologi.

Usaha ini akan membina kekuatannya yang memberikan keunggulan kompetitif

dalam keuntungan. Jadi suatu usaha yang ingin memimpin dalam mutu, harus

membuat atau membeli komponen terbaik, memadukannya dengan baik, dan

memeriksanya dengan teliti.

3. Fokus : dalam hal ini suatu usaha memfokuskan diri pada salah satu segmen pasar

yang sempit, dan tidak mengejar pasar umum. Suatu usaha mengenali kebutuhan

segmen ini dan melakukan keunggulan biaya atau pembedaan dalam segmen

sasaran itu.

f. Formulasi Program

Setelah suatu usaha menetapkan strategi utamanya, maka harus dikembangkan

program pendukungnya. Jadi kalau diputuskan untuk unggul dalam teknologi, maka harus

Page 6: Tugas Yoga

dijalankan program untuk memperkuat Litbang-nya, mengumpulkan informasi teknologi,

mengembangkan produk mutakhir, melatih para penjual teknis, mempublikasikan keunggulan

teknologinya, dan lain-lain.

g. Pelaksanaan Program

Strategi yang jelas dan program pendukung yang matang tidak ada artinya, jika dalam

pelaksanaannya menemui kegagalan. Beberapa elemen lunak berikut ini adalah hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program, yaitu :

Gaya : semua karyawan berpikir dan bertindak serupa.

Kemampuan : semua karyawan memiliki kemampuan cukup untuk menjalankan

strategi usaha.

Staf : mempekerjakan orang yang cakap, melatih mereka dengan baik dan

menugaskan mereka pada tempat yang sesuai.

Nilai bersama : semua karyawan memiliki nilai dan misi yang sama.

h. Umpan Balik dan Pengendalian

Selama suatu Usaha melaksanakan strateginya, selama itu juga harus mengamati

hasilnya dan memantau perkembangan baru di lingkungan sekitarnya. Ada lingkungan yang

stabil dari tahun ke tahun, ada yang berubah perlahan-lahan sesuai perkiraan, ada juga yang

berubah cepat tanpa dapat diramalkan. Harus diyakini bahwa lingkungan selalu berubah

sehingga perlu menilai dan mengubah pelaksanaan, program, strategi atau bahkan

sasarannya.

C. LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN USAHA

 

Ada 5 (lima) langkah dasar yang harus diikuti dalam perencanaan usaha, yaitu:

1. Menganalisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal usaha (kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman). Langkah ini merupakan salah satu tahapan

yang amat penting dan dilaksanakan menggunakan analisis SWOT.

2. Memformulasikan strategi usaha jangka pendek dan jangka panjang (visi, misi,

objektif, strategi, dan kebijakan).

Page 7: Tugas Yoga

3. Menerapkan rencana strategi (program, anggaran, dan prosedur).

4. Mengevaluasi kinerja strategi usaha.

5. Melakukan follow-up dengan feed back yang berkesinambungan.

 

Perencanaan usaha perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang

akan didirikan. Sedangkan langkah-langkah penyusunan perencanaan lainnya yang perlu

ditempuh, yaitu:

1.       menjelaskan masalah.

2.       memperoleh informasi yang lengkap.

3.       menganalisis dan menggolongkan informasi.

4.       perkiraan dan hambatan dalam perencanaan.

5.       menentukan rencana pengganti.

6.       memilih rencana yang diusulkan.

7.       menyusun urutan dan waktu secara terperinci untuk rencana yang diusulkan.

8.       memeriksa kemajuan-kemajuan rencana yang diusulkan.

 

Suatu perencanaan usaha yang dibuat tertulis merupakan perangkat yang tepat untuk

menjaga agar usaha seorang wirausaha tidak menyimpang. Mengapa perencanaan usaha perlu

dibuat? Ada beberapa tujuan penting yang mendasari seorang wirausaha harus membuat

perencanaan usaha, di antaranya:

1. untuk menjamin adanya tujuan dari berbagai personil yang ada dalam usaha.

2. untuk mengundang orang-orang yang potensial agar bergabung dan bekerja sama

dalam usaha.

3. untuk mengatur dan bekerja sama dengan usaha perusahaan-perusahaan lain.

4. untuk meningkatkan keberhasilan dalam usaha.

5. untuk melakukan merger dan akuisisi ke sebuah usaha perusahaan besar.

 

Perencanaan usaha yang dibuat seorang wirausaha, berusaha merinci profit, neraca

perusahaan, dan proyeksi aliran khas. Sedangkan mengenai kedalaman dan rincian

perencanaan usaha sangat tergantung pada luas tidaknya usaha. Membuat perencanaan usaha

itu adalah memikirkan, menimbang-nimbang, niemutuskan, dan menentukan hal-hal berikut

ini:

1. Apa yang akan dikerjakan di dalam usaha?

2. Kapan pekerjaan usaha itu akan dilaksanakan?

Page 8: Tugas Yoga

3. Bagaimana cara mengerjakan pekerjaan usaha?

4. Siapa saja yang ditugaskan untuk melakukanpekerjaan usaha?

5. Di mana pekerjaan usaha akan dilaksanakan dan mengapa harus dikerjakan?

D. KERANGKA PERENCANAAN USAHA

1. Perencanaan usaha pada umumnya disusun dengan memuat pokok-pokok perencanaan,

yaitu:

1. Nama perusahaan

2. Lokasi :

   a. Lokasi perusahaan

   b. Lokasi pertokoan

   c. Lokasi perusahaan

   d. Lokasi perkantoran

   e. Lokasi pabrik

3. Komoditi yang diusahakan

4. Konsumen yang dituju

5. Pasar yang akan dimasuki

6. Partner yang akan diajak kerjasama

7. Personal yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan

8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia

9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan

10. Penyebaran informasi/promosi

 

a. Lokasi  

Kerangka perencanaan usaha yang akan disusun oleh seorang wirausaha

harus mencakup nama dan lokasi perusahaan.

Lokasi perusahaan menyangkut:

Lokasi perkantoran, yang disebut tempat kediaman.

Lokasi badan usaha, yang disebut tempat kedudukan.

 

Page 9: Tugas Yoga

Tempat kedudukan berarti tempat badan usaha, sedangkan tempat kediaman

berarti tempat perusahaan beroperasi. Adapun per-bedaan tempat kedudukan

dengan tempat kediaman, sebagai berikut:

Tempat kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang

diharapkan, sedangkan tempat kedudukan badan usaha mementingkan

pada segi hukumnya.

Memilih tempat badan usaha lebih mudah daripada memilih tempat

perusahaan.

Tempat yang baik untuk badan usaha belum tentu baik untuk

perusahaan.

 

Untuk menetapkan lokasi pabrik/industri, seorang wirausaha perlu

memperhitungkan beberapa hal, antara lain:

 

1.       Dekat dengan sumber material.

2.       Dekat dengan pasar.

3.       Mudah mendapatkan air dan bahan bakar.

4.       Mudah mendapatkan tenaga kerja.

5.       Mudah mendapatkan fasilitas transportasi.

6.       Mendapat dukungan dari pemerintah daerah setempat dan masyarakat.

 

b. Komoditi Yang Diusahakan

Sedangkan kesempatan untuk memilih komoditi yang akan direncanakan,

memerlukan beberapa pertimbangan sebagai berikut:

1. Adanya kemampuan untuk bersaing dengan usaha lain.

2. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang ingin dikerjakan.

3. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis usaha tertentu.

4. Teridentifikasinya kebutuhan masyarakat terhadap jenis barang atau jasa

tertentu.

 

Para wirausaha sebenarnya telah lama mengenai dan melakukan perencanaan

usaha yang strategis bagi perusahaannya, serta aktivitas formulasi rencana usaha

jangka panjang bagi efektivitas peluang dan tantangan lingkungan usaha.

Page 10: Tugas Yoga

Perencanaan usaha seorang wirausaha akan mencakup misi perusahaan, tujuan

yang akan dicapai, pengembangan strategi, dan pedoman kebijakan.

2. Bentuk Formal Perencanaan Usaha (Business Plan Form)

1. Halaman depan

2. Daftar isi

3. Rangkuman eksekutif

4. Penjelasan tentang perusahaan

5. Pemasaran

6. Barang dan jasa yang dihasilkan

7. Usaha meningkatkan penjualan

8. Permodalan

9. Apendix

 

E. PANDANGAN USAHA DAN MENGIDENTIFIKASI KEGIATAN PERUSAHAAN

 

1.   Visi Perusahaan

 

Dalam melaksanakan usahanya, seorang wirausaha harus mempunyai visi. Visi

perusahaan adalah wawasan yang menjadi sumber arah bagi perusahaan dan digunakan untuk

memandu perumusan misi. Dengan kata lain, visi perusahaan adalah pandangan jauh ke

depan, ke mana perusahaan tersebut akan dibawa atau gambaran apa yang diinginkan oleh

perusahaan. Visi perusahaan sebenarnya merupakan gambaran masa depan yang akan dipilih

dan yang akan diwujudkan pada suatu saat yang ditentukan (Strategic Planing &

Management, J.B. Whittaker).

Visi perusahaan itu akan menunjukkan suatu kondisi ideal tentang masa depan yang

realistik, dapat dipercaya, meyakinkan, serta mengandung daya tarik. Pernyataan visi

perusahaan, akan memberikan petunjuk ke arah mana perusahaan akan menuju dan seperti

apa keadaan yang dijumpai pada saat itu.

Perumusan visi perusahaan, harus merupakan shared vision dari seluruh komponen

organisasi. Adapun tujuan penetapan visi perusahaan itu.adalah sebagai berikut:

a. Mencerminkan sesuatu yang akan dicapai perusahaan.

Page 11: Tugas Yoga

b. Memiliki orientasi pada masa depan perusahaan.

c. Menimbulkan komitmen tinggi dari seluruh jajaran dan lingkungan perusahaan.

d. Memberikan arah dan fokus strategi perusahaan yang jelas.

e. Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi perusahaan.

 

Adapun persyaratan dan kriteria visi perusahaan adalah sebagai berikut:

a. Dapat dibayangkan oleh seluruh jajaran organisasi perusahaan.

b. Dapat dikomunikasikan dan dapat dimengerti oleh seluruh jajaran organisasi

perusahaan.

c. Berwawasan jangka panjang dan tidak mengabaikan perkembangan zaman.

d. Memiliki nilai yang memang diinginkan oleh anggota organisasi perusahaan.

e. Memungkinkan pencapaian tujuan perusahaan.

f. Terfokus pada permasalahan instansi perusahaan agar dapat beroperasi.

 Seorang wirausaha yang mempunyai visi, keinginannya ditujukan pada masa depan

pribadi dan perusahaannya. Visi yang paling penting adalah perusahaan yang mempunyai

kemampuan untuk mewujudkan impiannya. Pada umumnya perusahaan yang mempunyai

atau memiliki visi untuk masa depannya, selalu mengarahkan segala potensinya untuk

mehcapai keberhasilan.

 Langkah awal dalam merencanakan strategi kewirausahaan dalam perusahaan adalah

penyebaran visi dari inovasi yang ingin dicapai oleh seorang wirausaha. Adapun pentingnya

visi bagi perusahaan adalah sebagai elemen utama bagi suatu strategi untuk mencari

pencapaian hasil yang lebih tinggi. Penyebaran visi perusahaan, membutuhkan identifikasi

dari sasaran-sasaran yang spesifik dan program-program yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan.

 

2.   Misi Perusahaan

  Misi perusahaan adalah tindakan untuk merealisasikan visi perusahaan. Karena visi

harus mengakomodasi semua kelompok kepentingan yang terkait dengan perusahaan, maka

misi dapat diartikan sebagai tindakan untuk memenuhi semua kelompok kepentingan terkait.

Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan perusahaan, setiap organisasi

perusahaan harus mempunyai misi yang jelas arahnya. Pernyataan misi perusahaan, akan

membawa organisasi perusahaan kepada suatu fokus tujuan dan sasaran. Misi perusahaan

Page 12: Tugas Yoga

akan menjelaskan, mengapa organisasi perusahaan itu harus ada dan apa yang dilakukannya,

serta bagaimana melakukannya.

Dalam konteks organisasi perusahaan, pernyataan misi yang telah tersusun dengan

baik akan menetapkan tujuan yang unik dan dapat membuat suatu usaha yang berbeda

dengan usaha-usaha lainnya. Maka dari itu, misi perusahaan harus dilaksanakan agar tujuan

organisasi perusahaan dapat terlaksana dan berhasil dengan baik.

Adapun perumusan misi perusahaan dapat dilakukan dengan:

a. melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan, pegawai perusahaan, masyarakat,

mitra kerja, akademisi, dan birokrasi.

b. menyelaraskan kegiatan proses utama dengan sumber daya yang ada, untuk

memungkinkan perusahaan melaksanakan kegiatannya dengan lebih baik dan

dengan biaya seefisien mungkin.

c. menilai lingkungan yang sangat berguna untuk menentukan, apakah misi

organisasi perusahaan tidak bertentangan secara internal dan eksternal.

 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi perusahaan, yaitu

sebagai berikut:

1. Produk atau pelayanan jasa apa yang dihasilkan dan yang akan ditawarkan kepada

konsumen?

2. Kualitas apa yang diinginkan pada masa mendatang yang berhubungan dengan

manfaat dan keuntungan masyarakat terhadap produk atau pelayanan jasa?

3. Apakah produk atau pelayanan jasa tersebut, memang dibutuhkan oleh masyarakat?

4. Sasaran publik mana yang akan dilayani?

 

F. TUJUAN DAN SASARAN PERENCANAAN USAHA

 

1.   Tujuan Perusahaan

 

Tujuan perusahaan merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh perusahaan

yang bersangkutan. Tujuan perusahaan adalah target yang bersifat kuantitatif dan pencapaian

target tersebut merupakan ukuran keberhasilan kinerja perusahaan. Tujuan perusahaan pada

dasarnya untuk jangka panjang, dengan tugas yang harus diselesaikan selama waktu itu, dan

akan mengarahkan kinerja perusahaan. 

Page 13: Tugas Yoga

Karena pentingnya konsistensi terhadap tujuan, maka perumusan misi dan visi

perusahaan harus dilakukan dengan serius. Misi dan visi perusahaan harus dirumuskan

sependek mungkin dengan spesifikasi yang jelas, sehingga setiap orang akan selalu

mengingatnya.

 Karena selalu ingat terhadap perusahaannya, maka segala kegiatan selalu terorjentasi

kepada tujuan. Seorang Wirausaha harus dapat memecah tujuan utama perusahaannya,

menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil yang disebut sasaran. Seorang Wirausaha harus dapat

mewujudkan tujuan perusahaannya, sedikit demi sedikit, dan tetap mempunyai fokus pada

tujuan utama.

 Apapun tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan, harus dipertimbangkan dari

berbagai sudut. Tulislah tujuan perusahaan tersebut, kemudian tanyakan dan jawablah

sendiri, di antaranya:

 

1.       Apakah perusahaan sudah menentukan tujuannya dengan jelas?

2.       Apakah tujuan perusahaan itu realistis atau hanya khayalan?

3.       Apakah tujuan perusahaan itu bisa dicapai? Mampukah perusahaan melakukannya?

4.       Apakah tujuan perusahaan itu merupakan tujuan kecil atau besar?

5.       Apakah tujuan perusahaan fleksibel?

6.       Sewaktu berusaha untuk mencapai tujuan itu, bisakah perusahaan mengukur kema-

juannya?

7.       Apakah tujuan perusahaan itu untuk jangka pendek, menengah, atau panjang?

8.       Seberapa besar pengorbanan waktu, tenaga, dan uang?

 

Secara lebih rinci, seorang Wirausaha menetapkan tujuan perusahaan di dalam

perencanaan usahanya sebagai berikut:

 

a.      Untuk mencapai keberhasilan di dalam usaha.

b.      Mengatur dan membentuk kerja sama dengan perusahaan lain.

c.       Berguna untuk melakukan merger dengan perusahaan lain.

d.      Mengundang orang-orang yang mempunyai keahlian untuk bekerja sama.

e.      Menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada di dalam

perusahaan.

 

2.   Sasaran Perusahaan

Page 14: Tugas Yoga

 

Untuk merealisasikan ide usaha atau perencanaan perusahaan, diperlukan konsep usaha

dan saran-saran usaha yang akan dicapai. Penentuan sasaran dan strategi yang dilakukan

seorang Wirausaha selalu memperhatikan kebutuhan fungsional, kemampuan, kesempatan,

dan sebagainya. Secara konvensional, sasaran perusahaan harus didahului oleh adanya

analisis mengenai kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan

ancaman (threat) yang dihadapinya.

 Sedangkan yang dimaksud dengan sasaran perusahaan adalah penjabaran dari tujuan,

yaitu sesuatu yang akan dihasilkan oleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Agar

sasaran dapat dicapai dengan efektif dan efisien maka sasaran perusahaan harus dibuat secara

spesifik, terukur, jelas kriterianya, dan disertai indikator-indikator yang lebih rinci. Sasaran

perusahaan mungkin dapat dirumuskan untuk mencapai pertumbuhan yang pelan-pelan

ataukah pertumbuhan yang cepat untuk keuntungan sesaat.

 

Untuk memudahkan dalam menentukan sasaran usaha, sebaiknya perusahaan memilih

hal-hal sebagai berikut:

a.   Kemampuan menghasilkan laba

Laba bersih yang akan dicapai setelah biaya-biaya dan pajak, harus tumbuh melebihi

indeks biaya hidup. Kalau tidak demikian, maka wirausaha akan ketinggalan dalam

usahanya.

b.   Kedudukan pasar

Apa yang diinginkan perusahaan mengenai kedudukan di pasar? Apa perusahaan ingin

menjadi pemimpin pasar? Apa perusahaan ingin menjadi salah satu perusahaan yang

besar? Apa perusahaan ingin menjadi pengi-kut saja dengan pangsa pasar minoritas?

c.    Sumber daya manusia

Apakah sikap pengetahuan dan keterampilan wirausaha akan ditingkatkan sesuai dengan

tuntutan zaman?

d.   Pengembangan usaha

Seorang wirausaha yang mengelola usahanya, perlu meningkatkan:

penjualan

penetrasi pasar

laba

asset

unit usaha

Page 15: Tugas Yoga

organisasi kerja

e.   Sumber daya keuangan

Tingkat efisiensi mana yang akan dicapai? Margin bersih berapa yang diinginkan? Laba

investasi berapa yang diharapkan? Berapa dana yang dibutuhkan dalam investasi? Berapa

dana yang dibutuhkan dalam operasi usaha?

f.    Sarana kerja

Sarana kerja, semakin lama dipakai akan semakin rusak dan usang. Dalam hal ini, apakah

sarana perlu diganti? Apakah sarana perlu diperbaiki?

g.   Tanggung jawab sosial

Apakah berwirausaha itu semata-mata demi mencari keuntungan? Apakah seorang

wirausaha mempunyai tanggung jawab terhadap lingkungan? Apakah seorang wirausaha

ingin diterima oleh masyarakat sekitarnya?

 

Selanjutnya, seorang wirausaha di dalam merencanakan usaha yang akan dibuatnya harus

didahului oleh analisis SWOT, yaitu mengenai kekuatan (strength), kelemahan (weakness),

peluang (opportunity), dan ancaman atau bahaya-nya (threat) yang akan dihadapi oleh

perusahaan.

 Berikutnya, seorang wirausaha harus menyusun sasaran usahanya; satu sasaran atau lebih

yang terdiri atas sasaran keuangan, peralatan, dan sebagainya. Untuk. memudahkan dalam

penentuan perencanaan usaha, perlu dikenali dulu beberapa bidang usaha pokok. Kesimpulan

dalam menetapkan sasaran perusahaan yang akan dicapai, di antaranya:

 

a.   Kemampuan menghasilkan laba.

b.   Sumber daya manusia.

c.    Sumber daya keuangan.

d.   Kedudukan pasar.

e.   Sarana kerja.

f.    Pengembangan usaha.

g.   Tanggung jawab sosial.

 

G. KUNCI KEBERHASILAN USAHA

 

Page 16: Tugas Yoga

1.   Faktor-faktor Keberhasilan Usaha

 

Keberhasilan usaha adalah suatu pernyataan adanya persesuaian antara rencana dengan

proses pelaksanaan serta hasil yang dapat dicapainya. Adapun faktor-faktor yang mendukung

keberhasilan usaha adalah sebagai berikut:

a.       Adanya perencanaan yang tepat dan matang, serta dapat dilaksanakan dengan baik.

b.       Adanya visi, misi, dan dedikasi yang tinggi dari usaha atau bisnisnya.

c.       Adanya komitmen yang tinggi dalam usaha untuk mencapai tujuan dan prestasi.

d.       Adanya dana yang cukup untuk usaha.

e.       Adanya SDM yang handal dan teknologi tinggi.

f.        Adanya manajemen usaha yang baik, tepat, dan realistis.

g.       Adanya faktor internal dan eksternal berupa peningkatan permintaan akan barang

dan jasa.

h.       Adanya keterampilan dan pengalaman dalam bidang usaha.

i.         Adanya kecocokan minat atau interes terhadap barang usaha.

j.        Adanya kebutuhan konsumen yang terpuaskan.

k.       Adanya sarana dan prasarana yang lengkap sebagai penunjang usaha.

 

Faktor-faktor lain yang menjadi dasar keber-hasilan dalam usaha, di antaranya:

•          faktor keuntungan.

•          faktor fasilitas dan kemudahan.

•          faktor teknis dan permodalan.

•          faktor pemasaran dan penjualan.

•          faktor tenaga kerja dan bahan baku.

•          faktor persaingan dan risiko.

•          faktor manajemen dan pengalaman.

 

Mengapa wirausaha yang berhasil secara alamiah cenderung konservatif? Mengapa

wirausaha yang berkemam-puan managerial kuat, cenderung bertahan pada rencana?

Secara lebih rinci dan luas, faktor-faktor pen-dukung keberhasilan perusahaan adalah sebagai

berikut.

 

a.   Faktor manusia

Page 17: Tugas Yoga

Keberhasilan dan kebahagiaan dalam berwirausaha merupakan cita-cita dan tujuan setiap

manusia. Manusia merupakan makhluk sosial dan makhluk hidup yang banyak akalnya.

Dengan modal dasar akal, manusia akan mampu mewujudkan tujuan di dalam usahanya.

Oleh karena itu, manusia sangat terlibat di dalam kegiatan berwirausaha untuk memperoleh

keuntungan yang diharapkannya. Betapapun cang-gihnya teknologi, jika manusianya

pemalas, bodoh, apatis, dan tidak mempunyai semangat untuk maju maka sudah barang tentu

segala kegiatan usahanya akan menemui kegagalan.

 

b.   Faktor keuangan

Faktor keuangan merupakan faktor penunjang dan pendukung keberhasilan dalam

berwirausaha. Keuangan dipergunakan untuk modal usaha, seperti untuk biaya produksi,

pembelian bahan baku, promosi pemasaran, mem-bayar upah/gaji para pegawai, dan

sebagainya. Adapun faktor keuangan yang perlu dipelajari oleh para wirausaha, sebagai

berikut:

1)       Perkiraan Jumlah dana yang dibutuhkan.

2)       Struktur pembiayaan yang menguntungkan.

3)       Perhitungan biaya, harga, dan laba yang diinginkan.

4)      Pemenuhan dana dari pinjaman, sumber pinjaman, Jumlah pinjaman, dan

persyaratannya.

 

Agar mampu bertahan dan berkembang, seorang wirausaha harus dapat mengelola

keuangan secara ketat dan disiplin. Seorang wirausaha yang mengelola perusahaan, minimal

harus mengetahui dan mampu menerapkan pedoman dasar dalam mengurus keuangan. Kunci

utama dalam mengurus keuangan adalah dengan adanya pembukuan dan administrasi yang

rapi, teliti, dan tepat. Seorang wirausaha yang mengurus keuangan usahanya, perlu mem-

perhatikan hal-hal berikut ini:

1)        Buatlah pembukuan yang teratur dan tertib!

2)        Catatlah semua uang yang masuk dan keluar dengan cermat dan teliti!

3)        Periksalah keabsahan semua bukti-bukti pengeluaran uang!

4)        Pisahkan harta pribadi dengan keuangan perusahaan!

5)        Tentukan gaji para karyawan, termasuk gaji pemilik perusahaan!

6)        Buatlah anggaran untuk semua aspek keuangan dan bandingkan dengan

realisasinya!

 

Page 18: Tugas Yoga

c.    Faktor organisasi

Organisasi sangat diperlukan dan merupakan wadah kegiatan yang ada dalam usaha, agar

mencapai tujuan yang diharapkan. Organisasi usaha tidak hanya ditinjau dari segi statisnya

saja, akan tetapi ditinjau juga dari segi dinamis-nya. Adapun fungsi organisasi dalam usaha

adalah untuk menetapkan kegiatan yang harus dilaksanakan dalam mengelompokkan

kegiatan berwirausaha. 

Dengan adanya organisasi, berarti seorang wirausaha dapat:

1)        Mempertegas hubungan dengan para karyawan.

2)        Menciptakan hubungan antarkaryawan.

3)        Mengetahui tugas yang akan dijalankan para karyawan.

4)        Mengetahui kepada siapa para karyawan itu harus bertanggung jawab.

 

Kita mengetahui bahwa organisasi usaha perusahaan tersebut mempunyai ciri-ciri sebagai

berikut:

1)        Adanya sekelompok orang yang bekerja.

2)        Adanya kerja sama satu sama lain.

3)        Adanya kegiatan kerja yang berbeda-beda tetapi saling berhubungan.

 

Adapun yang menjadi sasaran faktor organisasi adalah untuk mendapatkan bentuk kerja

sama yang berguna bagi perusahaan. Sedangkan tujuan faktor organisasi adalah untuk

meningkatkan pemasaran produk yang jauh lebih efektif dan efisien dengan hasil yang

memuaskan. Dengan adanya faktor organisasi maka sumber daya akan masuk ke dalam suatu

pola, sehingga orang-orang yang bekerja di dalam perusahaan dapat bekerja sama secara

berdaya guna dan berhasil guna untuk mencapai suatu tujuan. 

Seorang wirausaha yang ingin bertindak dengan berhasil guna, sebaiknya menguasai:

1)        Tindakan apa saja yang harus dilakukan?

2)        Siapa-siapa saja yang harus membantunya?

3)        Kepada atasan mana ia harus laporan?

4)        Siapa saja bawahan yang harus memberi laporan?

 

Bagi para karyawan (bawahan), hal-hal yang perlu diketahui dan dilaksanakan adalah

sebagai berikut:

1)       Jenis pekerjaan yang harus dilakukan.

2)       Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawabnya.

Page 19: Tugas Yoga

3)       Hubungan pekerjaannya dengan teman-teman kelompoknya.

4)       Batas-batas yang jelas antara pekerjaannya dengan pekerjaan lainnya.

5)       Anggota kelompok kerja terdekat yang terjalin kesinambungan tugasnya.

 

d.  Faktor perencanaan

Perencanaan yang baik dalam usaha adalah mendiskusikan masalah operasional,

manajemen, kepemilikan, administrasi, memproduksi barang, pemasaran, dan sebagainya.

Perencanaan usaha berfungsi untuk menentukan dan merumuskan tujuan akhir saja. Fungsi

perencanaan usaha meliputi perumusan maksud berwirausaha, yang ditujukan dalam bentuk

sasaran yang akan dicapai.

 Perencanaan usaha merupakan alat penga-wasan dan alat pengendalian. Oleh karena itu,

seorang wirausaha sejak mendirikan perusahaan, dan pada saat itu pula, sudah mulai

merencanakan:

1)        Produk apa yang akan dibuat?

2)        Berapa Jumlah dana yang diperlukan?

3)        Berapa Jumlah produk yang akan dibuat?

4)        Ke mana produk akan dipasarkan?

 

Perencanaan usaha sebenarnya bukan suatu hal yang rumit, tetapi membutuhkan

komitmen untuk berfikir secara rinci mengenai memulainya suatu usaha. Adapun yang

menjadi dasar utama dalam perencanaan usaha adalah memiliki gambaran yang jelas

mengenai produk-produk. yang akan ditawarkan atau dipasarkan kepada konsumen.

Perencanaan usaha itu bertujuan, di antaranya untuk:

1.       mendorong cara berfikir seorang wirausaha jauh ke depan.

2.       mengkoordinasi kegiatan usaha.

3.       mengawasi kegiatan-kegiatan usaha.

4.       merumuskan tujuan usaha yang akan dicapai.

 

e.   Faktor mengatur usaha

Usaha perusahaan akan mencakup banyak hal, di antaranya masalah penggunaan dana

perusahaan. Seorang wirausaha yang me-ngelola usahanya dengan baik, selalu berhubungan

dengan kegiatan perencanaan, peng-organisasian, pengawasan, dan pengendalian usaha. Pada

umumnya, seorang wirausaha yang sudah berpengalaman dapat menghindari masalah-

masalah atau hal-hal yang banyak merugikan perusahaannya. Oleh sebab itu, pengalaman

Page 20: Tugas Yoga

berwirausaha sangat penting karena wirausaha yang bersangkutan akan dapat bekerja lebih

giat, lebih efisien, dan lebih efektif daripada perusahaan yang baru didirikan.

 Di dalam mengatur perusahaan, seorang wirausaha perlu. melakukan kegiatan usaha

sebagai berikut:

1.       Menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya.

2.       Menyusun struktur organisasi usaha.

3.       Memperkirakan tenaga kerja yang dibutuhkan.

4.       Menetapkan balas jasa dan insentif.

5.       Membuat jadwal usaha.

6.       Pengaturan mesin-mesin produksi.

7.       Pengaturan tata laksana usaha.

8.       Penataan barang-barang.

9.       Penataan administrasi usaha.

10.   Pengawasan usaha dan pengendaliannya.

 

f.    Faktor pemasaran

Faktor pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau berikut ini:

1)        Daya serap pasar dan prospeknya.

2)        Kondisi pemasaran dan prospeknya.

3)        Program pemasarannya.

 

g.   Faktor administrasi

Bisnis atau usaha apapun yang akan dijalan-kan oleh seorang wirausaha, perlu sekali

mencatat kejadian-kejadian dalam kegiatan usahanya. Seorang wirausaha yang berhasil di

dalam usahanya adalah yang selalu mencatat dan mendokumentasikan segala kejadian usaha-

nya, yang berkaitan dengan masalah administrasi.

 

k.   Faktor fasilitas pemerintah

Fasilitas pemerintah, khususnya pemerintah daerah, sangat diperlukan. Fasilitas yang

diperlu-kan itu berupa pemberian bantuan modal, ban-tuan kemudahan dalam mengurus izin

usaha, dan sebagainya. Berdasarkan Undang-Undang Repub-lik Indonesia Nomor 9 Tahun

1995, fasilitas pemerintah yang diberikan kepada wirausaha yang mengelola usaha kecil, di

antaranya:

1)        keringanan membayar pajak.

Page 21: Tugas Yoga

2)        kemudahan dalam memberi izin usaha.

3)        memberikan keringanan dalam tarif prasarana usaha.

4)        memberikan kemudahan dalam pendanaan usaha.

5)       membantu dalam penyebaran informasi pasar, teknologi, desain, dan peningkatan

kualitas produk.

6)        memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan dalam usaha.

7)       membantu fasilitas listrik, bahan baku, jalan raya, pemasaran produk ke luar negeri,

dan sebagainya.

 

Jika perusahaan yang memperoleh fasilitas itu mendapat suatu kemajuan di dalam

usahanya, sudah barang tentu akan menunjang pemerintah di dalam:

 

        pemasukan pajak.

        pembangunan daerah.

        sosial budaya masyarakat setempat.

        mengentaskan kemiskinan.

        mengurangi pengangguran

 

Menurut W. Keith Schilit (Rising Stars and Fast Fades, 1994), ada 8 hal yang membuat

usaha atau bisnis meraih kesuksesan atau keberhasilan, yaitu:

 

1)        Peluang pasar yang baik.

2)        Keunggulan persaingan.

3)        Kualitas barang/jasa.

4)        Inovasi yang berproses.

5)        Dasar budaya perusahaan.

6)        Menghargai pelanggan dan pegawai.

7)        Manajemen yang berkualitas.

8)        Dukungan modal yang kuat