Top Banner
PROPOSAL MODIFIKASI IKLIM MIKRO PADA BUNGA ANYELIR DENGAN PEMBUATAN RUMAH NAUNGAN (SHADING HOUSE) MATA KULIAH: AGROKLIMATOLOGI DOSEN :IWAN AMINUDIN, M, SI. DISUSUN OLEH: SALWATI SYARIFAH (109092000041) PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI 1
31

Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Jul 03, 2015

Download

Documents

Azizatu Zahra
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

PROPOSAL

MODIFIKASI IKLIM MIKRO

PADA BUNGA ANYELIR DENGAN PEMBUATAN

RUMAH NAUNGAN (SHADING HOUSE)

MATA KULIAH: AGROKLIMATOLOGI

DOSEN :IWAN AMINUDIN, M, SI.

DISUSUN OLEH:

SALWATI SYARIFAH (109092000041)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011

1

Page 2: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah S.W.T sehingga penyusun dapat menyusun dan

menyelesaikan proposal ini dengan judul “MODIFIKASI IKLIM MIKRO PADA BUNGA

ANYELIR DENGAN PEMBUATAN SHADING HOUSE”.Proposal ini merupakan salah satu

tugas pengganti UTS Agroklimatologi.

Proposal ini membahas tentang modifikasi iklim mikro pada bunga anyelir dengan

pembuatan rumah naungan (shading house) di mana shading house bertujuan untuk melindungi

tanaman dari terpaan angin, perubahan suhu, terik matahari, curah hujan vana berlebihan dan

hama pengganggu tanaman.

Sebagai manusia biasa yang tidak pernah luput dari kekurangan dan keterbatasan,

penyusun menyadari bahwa proposal ini mungkin masih banyak kekurangannya. Oleh sebab itu,

penyusun menerima kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan

proposal ini.

Akhir kata penyusun mengharapkan proposal ini bermanfaat bagi semua pihak dan dapat

memenuhi apa yang diharapkan oleh semua pihak.

Jakarta, 15 April 2011

Penyusun

2

Page 3: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL.................................................................................................................1

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................3

I. Pendahuluan........................................................................................................................4

II. Klasifikasi........................................................................................................................5

III. Budidaya.........................................................................................................................7

IV. Rumah Naungan (Shading House) ................................................................................14

V. Iklim Mikro Pada Bunga Anyelir....................................................................................15

VI. Analisis Pola Pembiayaan Usaha Budidaya Anyelir......................................................16

VII. Kesimpulan.....................................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................21

3

Page 4: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

I. PENDAHULUAN

Bunga anyelir adalah salah satu bunga potong yang sangat popular dalam pasar

bunga potong di dunia.Bunga anyelir yang bentuknya mirip bunga mawar, ternyata

cukup menarik. Bunga ini mempunyai warna beragam sehingga membedakannya dari

bunga mawar yang biasanya memiliki warna merah dan putih.Keindahan bunga,

seperti bunga anyelir ternyata bisa dijual.Bisnis bunga inilah yang bisa menghasilkan

uang.Peminatnya pun terus bertambah karena kegunaan bunga anyelir ini selain

sebagai bunga potong digunakan juga sebagai tanaman pot.

Bunga anyelir ini dianggap mengartikan sebagai kekaguman, keindahan, kasih

sayang, kebanggaan, dan rasa berterima kasih.Artinya amat beragam tergantung dari

warnanya yang bervariasi.Bunga anyelir yang berwarna merah dianggap memberi arti

sebagai kekaguman, sedangkan warna merah gelap artinya kasih sayang yang

dalam.Warna putih mengartikan cinta yang murni, persahabatan, dan

keberuntungan.Selain itu, bunga anyelir yang bergaris-garis memberi symbol

penyesalan atas cinta yang tak terbalaskan.Warna ungu mengartikan

ketidaktetapan.Warna merah muda artinya romantic dan cinta yang tak pernah mati.

Di daerah tropis tanaman ini ditanam di pegunungan, biasanya dari mulai masa

vegetative sampai generative hanya terjadi sedikit fluktuasi suhu, tetapi tidak terjadi

perubahan suhu secara bertahap.Dengan demikian seringkali mengalami kekecewaan

dalam menanam anyelir karena produksinya tidak sesuai dengan harapan.

Untuk menghasilkan bunga yang bagus, budaya tanaman hias ini harus dilakukan

di daerah yang memang cocok, yaitu udara dan cahaya matahari yang mendukung

karena asal daerah tanaman ini adalah subtropik beriklim sejuk.Maka dari itu,

pembudidayaan dilakukan di dalam rumah naungan (shading house). Hal ini untuk

memberi perlindungan bunga dari terpaan angin, terik matahari, curah hujan yang

berlebihan atau pun hama pengganggu.

4

Page 5: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

II. KLASIFIKASI

?Anyelir

Bunga anyelir

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Ordo: Caryophyllales

Famili: Caryophyllaceae

Genus: Dianthus

Spesies: D. caryophyllus

Nama binomialDianthus caryophyllus

L.

Nama umum tanaman ini adalah carnation.Tanaman ini berasal dari daerah

Mediteranian, biasanya berbunga pada awal musim semi.Dianthus berasal dari kata

Dios dan ANthos yang artinya bunga tuhan, sedangkan caryophyllus aroma bunga ini

mengingatkan pada kenangan cinta.Nama Carnation berasal dari nenek moyangnya

orang Yunani yaitu sebagai bunga yang digunakan untuk acara penobatan gelar atau

upacara kenaikan tahta di kerajaan-kerajaan (coronation flower).D. carthusianorum

daerah Selatan dan Barat Eropa tengah.Spesies ini merupakan tanaman perennial

5

Page 6: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

dengan tinggi sekitar 60 cm. Bunga tanaman iniberwarna merah muda, ungu, dan

putih.

Ada dua tipe bunga anyelir, yaitu tipe standar (satu bunga bagi setiap tangkai)

dan tipe spray (banyak bunga bagi setiap tangkai).

Gambar 3.1 Bunga Ayelir Tipe Standar

Gambar 3.2 Bunga Anyelir Tipe Spray

6

Page 7: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Anyelir dapat hidup selama 18-20 bulan.Tanaman ini dapat mencapai

ketinggian sampai 2 meter, namun untuk dapat tumbuh tegak tanaman ini harus diikat

dengan penyokong.Garis pusat batang tanaman bunga anyelir dapat mencapai 1 cm

dan biasanya membengkak pada buku/ruas.

III. BUDIDAYA

3.1 Syarat Tumbuh

Di Indonesia ideal ditanam 1000 m dpl.

Perbedaan suhu siang dan malam sekitar 7-10 0C.

Di daerah tropis pada dataran tinggi memerlukan suhu antara 10-20 0C.

Intensitas cahaya dibutuhkan cukup tinggi, yaitu 21,5 klux (2000 fc).

Penyinaran rata-rata 10 jam per hari.

Media tanah gembur. Dapat ditanam juga pada tanah lempung sampai

berpasir asal kaya bahan organic dan pH 6-7.

3.2 Penyiapan Lahan

Budidaya anyelir di Indonesia umumnya dilakukan di dalam rumah

naungan (shading house).Pengolahan tanah yang benar akan menentukan

produktivitas dan kualitas anyelir yang ditanam. Akar anyelir dapat mencapai

kedalaman 1 m, maka pencangkulan cukup dalam (40 cm).Seminggu sebelum

penanaman bibit, tanah diberi pupuk dasar yang berupa campuran pupuk ZA 75

gram, TSP75 gram, dan KCL 75 gram untuk setiap m2 lahan.Tanah wajib

disterilisasi untuk menghindari Rhizotonia solani, Fusarium, Phytium, dan

Nematode dengan Basamid/Vapam.Basamid 40 gram per m2 dapat ditingkatkan

menjadi 80 gram per m2 apabila tanah sebelumnya terdapat nematode.Tanah

dibasahi dulu agar kerja basamid efektif.Selain disebar, basamid juga dilarutkan

dalam air 200 g/0 liter air untuk 5 m2 lahan (lebih aman karena beracunbila

tercium), lalu aduk. Ratakan, kemudian padatkan dan siram, lalu tutup dengan

plastic/terpal agar gas basamid tidak keluar. Setelah dua minggu buka

plastic/terpal tersebut, tetapi dua kali seminggu tanah harus dibuka dan diaduk,

agar gas bekerja dengan efektif.

7

Page 8: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

3.3 Persiapan Tanam

Sebelum bibit ditanam, dilakukan pengolahan tanah yang dilanjutkan

dengan pembuatan bedengan.Bedengan diratakan dengan menggunakan kayu atau

bambu. Setelah rata, dua hari sebelum tanam semprot herbisida pra tumbuh Goal

2E 1,5 cc/L, volume larutan 10 L per 100 m2. Setelah itu, pasang system irigasi

(sprinkler/drip) dan pasang net 12/5 cm x 12,5 cm.

3.4 Penyiapan Bibit

Bibit anyelir umumnya masih didatangkan dari breeder di luar negeri,

namun demikian ada juga yang dikembangkan di dalam negeri oleh Balai

Penelitian Departemen Pertanian. Bibit yang berasal dari luar negerimempunyai

warna dan bentuk yang menarik, tetapi petani harus membayar royalty kepada

pemberi bibit, sedangkan yang bibitnya dari dalam negeri dapat diusahakan untuk

dapat diperbanyak sendiri. Kondisi saat ini para petani lebih mengutamakan bibit

dalam negeri karena tingginya royalty yang harus dibayar, sementara itu para

konsumen, terutama para “florist” juga cenderung menggunakan bunga dari

varietas dengan bibit local karena tersedia di pasar local.Konsumen dalam negeri

suka anyelir standar warna merah, kuning, putih, salem, oranye, campuran dua

warna serta warna kombinasi dengan ungu, sedangkan peminat spray hanya 5%.

Untuk Asia Timur dan Timur Tengah yang disukai adalah warna kombinasi dan

ungu, sedangkan peminat spray 50%.

Bibit menggunakan rooted cutting umur 3 minggu dengan tinggi 15 cm

(asal Belanda dan Spanyol) harus segera ditanam. Bibit harus bebas hama

penyakit (oleh Phytosanitary Certificate pada breeders). Sebelum tanam dilakukan

aklimatisasi.Jika lahan belum siap tanam, bibit dapat disimpan dalam coldstorage

selama dua minggu dengan suhu 5-60C.

3.5 Penanaman

8

Page 9: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Anyelir ditanam pada sore hari agar tidak stress.Di atas bedengan

sebaiknya diberi paranet 50% pada saat awal tanam.Penanaman tidak terlalu

dalam, pangkal batang kelihatan di atas permukaan tanah (menghindari busuk

pangkal batang terkena Rizoctonia dan Phytium).

3.6 Pemeliharaan

3.6.1 Pengairan

Pengairan dapat dilakukan dengan cara menyiram tanaman

langsung dari gembor, selang plastic, atau menggunakan system irigasi

curah (sprinkle) atau irigasi tetes (drip). Pengairan cukup banyak jika

memakai sprinkler, maka lama pengairan 5 menit tujuannya agar tanaman

dapat menyatu dengan tanah serta anyelir muda tetap lembab sehingga

mengurangi transpirasi. Bila irigasi dengan drip maka bisa memakai

power sprayer/penyemprot pestisida. Pada minggu pertama, pengairan

dilakukan sebanyak 2-3 kali. 4-7 hari pertama tanaman akan tampak segar,

pengairan dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu.

Pada saat setelah pinching, tanaman jangan disiram selama satu

sampai dua minggu untuk merangsang pertumbuhan akar.Pengairan

dilakukan apabila keadaan permukaan tanah cukup kering dengan

pengairan yang agak berlebih (sampai kapasitas lapang) agar oksigen

dapat tertekan masuk ke dalam tanah karena pertumbuhan akar pada

anyelir cukup dalam.

3.6.2 Penyulaman

Penyulaman sebaiknya dilakukan sedini mungkin, yaitu 10-15 hari

setelah tanam.Bibit tanaman yang mati atau layu diganti dengan bibit yang

layu.

3.6.3 Pinching

Setelah 3-4 minggu, dari ketiak daun akan tumbuh tunas lateral

(tunas produktif) yang akan menghasilkan bunga. Agar pertumbuhan tunas

9

Page 10: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

lateral cepat, maka tunas terminal harus dipinching. Pinching dengan

menggunakan tangan dengan menyisakan 5-6 pasang daun tanaman muda,

diharapkan akan tumbuh 4-5 tunas lateral pada buku (node). Pinching

dilakukan pada umur 2-4 minggu pertama dan dilakukan pada pagi hari

(tanaman segar dan mudah dipotek) dapat dilakukan secara bertahap

karena bibit tidak tumbuh serempak.

Tipe pinching sesuai dengan jenis tanaman dan pola produksi yang

diinginkan:

Single pinch

Pinching dilakukan satu kali padatunas terminal. Waktu panen

dapat diperhitungkan dan bunga grade I.

Pinch and a half

Single pinch pada saat tunas lateral 10 cm, dengan memotong

setengah dari panjang cabang lateral dengan menyisakan 2-3

pasang daun. Pola ini dapat dilakukan pada waktu tenggang

berbunga antara flush 1 dan 2 cukup lama sehingga pola produksi

cukup stabil, tapi pola produksi/waktu panen lebih sulit ditentukan,

produksi lebih tinggi, tetapi persentasi bunga kualitas < 1.

Double pinch

Sama dengan pinch and a half, tetapi pada tunas yang tumbuh

dilakukan pinching lagi (untuk target 1 kali panen – 1 kali

flush).Pola ini dilakukan pada daerah yang dalam satu tahunnya

terdapat bulan yang sangat panas.

3.6.4 Disbudding

Disbudding adalah suatu cara di mana tunas dan bunga yang tidak

diperlukan dibuang agar bunga yang dipelihara dapat menjadi lebih besar.

Karena tunas lateral tumbuhnya tidak serempak, maka disbudding

dilakukan secara bertahap, yaitu 4-7 hari. Ada dua tipe disbudding, yaitu:

Tipe standar

10

Page 11: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Membuang semua bunga dan tunas lateral di bawah pangkal bunga

sampai tunas ke-7 dari pangkal atau buku ke-8 dan dilakukan

sesegera mungkin.

Tipe spray

Buang tunas terminal yang adapada tunas lateral serta tunas lateral

dari pangkal bunga sesegera mungkin.

3.7 Pemupukan

Jenis dan dosis pupuk yang diberika dilihat dari fase tanaman. Untuk fase

pertumbuhan, pupuk yang diberikan adalah urea 200 gram, ZA 200 gram, dan

KNO3 100 gram untuk setiap m2 lahan, sedangkan pada fase pembungaan, pupuk

yang diberika adalah urea 10 gram, TSP 10 gram, ZA 15 gram, dan KNO3 25

gram untuk setiap m2.

3.8 Pengendalian Gulma, Hama, dan Penyakit

Gulma harus dikendalikan karena potensi tempat hama dan penyakit.

Daun lebar dicabut, tapi daun sempit (teki) dicongkel tanpa mengganggu

perakaran anyelir. Anyelir mudah terserang hama dan penyakit bila kondisi

kurang sehat karena kurang hara dan lingkungan kurang mendukung. Maka itu,

harus dilakukan pengendalian gulma, hama dan penyakit. Hama dan penyakit

tersebut, yaitu:

Karat daun

Penyebab adalah cendawan Uromyces caryophilinus, bercak

kuning kecokelatan di bagian bawah daun, tampak tepung cokelat

kemerahan (spora cendawan), terjadi karena daun terlalu

lembab.Pencegahan 1-2 minggu 1 kali.Daun yang terkena dipotong

dan dibuang.

Busuk pangkal batang

Timbul bila lahan tidak disteril dan penanaman terlalu

dalam.Gejala batang layu dan batang busuk berwarna cokelat

kehitaman.

11

Page 12: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Layu batang

Menyerang pada flush/krop kedua, saat tangkai bekas bunga yang

telah dipotong menjadi kering dan menjuntai ke bawahmenjangkiti

tunas yang tumbuh di bawahnya.

Busuk bunga

Penyebab cendawan Botrytis cinerea, timbul saat musim hujan,

udara sangat lembab dan bunga yang lama disimpan dalam cold

storage juga mudah terkena Rovral pada saat udara lembab, banyak

hujan dankabut.

Kutu jingga atau red spider

Banyak saat musim panas dan dan kelembaban udara rendah.Ada

di daun dan kelopak bunga, menghisap cairan tanaman sehingga

daun maupun bunga menjadi kering.

Thrips

Menyerang tanaman yang telah berbunga.Menyerang mahkota

bunga dengan menghisap cairan bunga yang telah mekar maupun

yang kuncup.Bunga merah menjadi belang putih dan bunga terlihat

kering.

Ulat

Menyerang tanaman di semua umur.Tunas apical dimakan pada

tanaman muda. Pada tanaman tua menyerang mahkota bunga.

3.9 Panen dan Pasca Panen

Tanaman anyelir berbunga pada periode umur 5 bulan sampai dengan 12

bulan setelah bibit ditanam, dan dalam periode itu setiap tanaman menghasilkan

sekurang-kurangnya menghasilkan 6 tangkai bunga ynag berkualitas baik (grade

I). Saat panen yang tepat pada anyelir standar adalah ketika bunga telah setengah

mekar atau 3-4 hari sebelum mekar penuh.Umur bunga potong, jika tidak

ditangani dengan baik hanya 2 hari. Bunga yang seharusnya dipotong, harus

segera dipotong karena keterlambatan panen akan menurunkan kualitas bunga.

12

Page 13: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari dan jika tanah dalam

keadaan kering, sebaiknya tanah disiram dulu sampai basah sehingga tanaman

yang dipotong menjadi segar dan tidak layu.

Pada saat panen bunga, langsung dilakukan pengikatan di lapangan.

Bunga yang diikat adalah yang sejenis dan sama gradenya. Jumlah tangkai bunga

per ikat disesuaikan dengan besarnya diameter bunga, yaitu minimal 20 cm bila

dibungkus dan jumlah tangkainya minimal 10 tangkai bunga.Bunga yang sudah

diikat, disimpan dalam wadah yang berisi air.Setelah 10 ikat, ikatan tersebut

sebaiknya cepat dibawa ke bagian sortasi dan dibungkus dengan kertas

pembungkus.

Pada waktu pemanenan bunga, sebaiknya dilakukan juga seleksi bunga

berdasarkan kualitasnya (grade I dan II). Bunga yang tidak termasuk grade I dan

II sebaiknya tidak dipanen dan dibuang. Pada kondisi normal bunga-bunga yang

termasuk grade I sekurang-kurangnya 75%. Mengingat bunga yang bernilai jual

baik dan mudah penjualannya adalah yang grade I maka dalam analisis finansial

asumsi penjualan didasarkan pada penjualan bunga grade I.

Grade I

Bunga mekar (tidak terlalu mekar atau terlalu kuncup), segar, tidak

terserang hama dan penyakit seperti apid, thrips, dan sebagainya, tidak ada

bercak, pada pinggir bunga tidak ada busuk kehitaman dan tidak ada luka.

Batang besar (sesuai dengan jenisnya), tegak, lurus, dan panjang minimal

60 cm. Daun hijau segar, tidak kering, dan tidak terserang hama penyakit, seperti

leaf miner, white rust, dan sebagainya. Bentuk bunga normal dan tidak ada

kelainan-kelainan yang menyimpang dari bentuk atau warna aslinya.

Grade II

Bunga mekar, segar, dan tidak terserang hama penyakit. Batang boleh

agak kecil, tetapi harus lurus dengan panjang minimal 50 cm. Kriteria lain sama

dengan kriteria grade I dengan sedikit toleransi, misalnya jika daun terserang

hama penyakit tetapi tidak terlalu parah masih dapat dimasukkan dalam grade II.

13

Page 14: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Untuk memperpanjang fase kehidupan anyelir, rendam dalam air yang

mengandung silver thio sulfat (STS), misalnya Chrystal AVB 1 cc/L selama 2-4

jam. Simpan pada kelembaban 80-90%.Jika anyelir di dalam cold storage, dapat

bertahan sampai 2-3 minggu dengan suhu 1-2 0C dalam box karton berukuran 80

x 40 x 20 cm diberi lubang sisi kanan kiri.

Sebelum dipasarkan, dikeluarkan dulu dari coldstorage pada suhu 200C

untuk dimekarkan sehari sebelumnya. Saat dikeluarkan dari coldstorage, bunga

tampak kering dan layu, maka pangkal tangkai bunga dipotong 2 cm kemudian

rendam dalam air panas 5-10 detik dan selanjutnya rendam pada air hangat.

Setelah itu, bunga akan tampak segar dan sortie ulang, lalu dipasarkan.Jika jarak

pemasaarannya dekat, masukkan anyelir dalam ember berisi air.Jika jarak

pemasarannya jauh, anyelir dimasukkan ke dalam box karton dengan pre cooling

dalam coldstorage dan kirim dengan mobil box yang mempunyai pendingin 100C.

IV. RUMAH NAUNGAN (SHADING HOUSE)

14

Page 15: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Pembuatan rumah naungan(shading house) dilakukan dalam budidaya

anyelir.Konstruksi naungan ini sangat sederhana tetapi sangat kuat, sebab dibuat dengan

standar konstruksi green house. Struktur bangunan ini terbuat dari rangkaian naungan

dari bahan material yang memungkinkan cahaya matahari, kelembaban, dan udara dapat

masuk melalui celah-celah.Bahan material penutup bangunan digunakan untuk

memodifikasi lingkungan yang secara khusus digunakan untuk mengurangi cahaya

sekaligus melindungi tanaman dari kondisi cuaca yang kurang menguntungkan.

Rumah naungan untuk budidaya anyelir bertipe atap tunggal berukuran 7 x 30

m.Kontruksi naungan terbuat dari bambu, kayu, besi, tergantung modal. Prinsip atas

naungan harus tinggi .>= 3 m karena jika <3m suhu di dalam akan sangat panas. Di

samping bagian bawah ditutup plastic 1 m di atas permukaan tanah, atasnya

menggunakan kaca (insect screen) juga untuk sirkulasi udara.Pembuatan naungan

menggunakan plastic transparan, sebaiknya ada lapisan anti ultra violet agar tahan

lama.Ketebalan plastic 200 micron dengan kandungan UV 6% sampai 12%. Pada kondisi

normal, plastic tahan selama 1,5-2 tahun.

Di dalam rumah naungan tersebut dibuat 4 bedengan ukuran 1 x 30 m di mana di

atasnya ditanam anyelir dengan jarak tanam 25 x 25 cm. Luas efektif lahan yang dapat

ditanami anyelir adalah 120 m2. Dalam luasan tersebut dapat ditanami bibit anyelir

sebanyak 9.640 batang.

V. IKLIM MIKRO PADA BUNGA ANYELIR

Tanaman anyelir memerlukan suhu antara 20-60 0C untuk masa pertumbuhan

dan 18-200C untuk pembungaan.Dengan demikian ketinggian lokasi yang sesuai

dengan kondisi suhu tersebut adalah antara 800-1.500 m dpl.Suhu mempengaruhi

pertumbuhan generative. Pada suhu tinggi, tanaman akan cepat tumbuh tetapi bunga

kecil-kecil (mengurangi diameter bunga), warna bunga menjadi pudar, serta tangkai

kecil dan lemas,.Bila perbedaan suhu siang dan malam >1000C, banyak kelopak yang

pecah (calyx splitting).

Penyinaran mempengaruhi pembungaan.Pada saat cahaya rendah pembungaan

menjadi terlambat, lebih banyak tumbuh daun, sebaliknya, bila cahaya berlebihan

induksi pembungaan lebih cepat, daunnya pada batang dan percabangan lebih

15

Page 16: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

sedikit.Cahaya yang rendah mengakibatkan batang menjadi lunak, sehingga kualitas

bunga menjadi menurun, terutama tampak pada diameternya.Untuk induksi warna

bunga lebih baik, dibutuhkan intensitas cahaya 5.000-6.000 fc.

Kebutuhan air yang cukup diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman anyelir. Bila air kurang akan berakibat pengurangan diameter bunga. Anyelir

sensitive terhadap air yangmengandung garam EC tinggi.

Kelembaban yang optimal untuk tanaman anyelir adalah 70-90%.Kelembaban

yang tinggi menyebabkan tanaman mudah terserang penyakit busuk akar dan batang,

karat daun, dan bunga busuk.

VI. ANALISIS POLA PEMBIAYAAN USAHA BUDIDAYA BUNGA ANYELIR

Biaya konstruksi untuk satu unit rumah naungan lengkap dengan instalasi

listrik irigasi tetes dan peralatan pertanian diperkirakan Rp 9.950.000.Produksi bunga

yang memenuhi syarat untuk dijual diperkirakan sekitar 75% dari rencana.Skala

usaha yang digunakan sebagai dasar perhitungan analisa finansial adalah usaha bunga

potong yang menggunakan 4 unit rumah naungan yang masing-masing berukuran 7 x

30 m. Biaya investasi yang diperlukan Rp 42.278.300. Biaya tersebut diharapkan dari

kredit perbankan dengan bunga 24% per tahun dan berjangka waktu 5 tahun atau 60

bulan termasuk 9 bulan masa tenggang.Dengan memperhitungkan bunga selama masa

tenggang, maka jumlah kredit yang diberikan menjadi Rp 49.888.394.

Usaha Budidaya Bunga Anyelir Untuk 4 Unit Rumah Naungan 7 x 30 m

Uraian Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Aktiva Lancar Fast Asset

Kas Cash 7.610.094 30.467.778 38.182.868 48.433.461 61.219.559 76.541.162

Piutang Account

Receivable

- - - - - -

Jumlah Aktiva

Lancar

Total Fast

Asset

7.160.094 30.467.778 38.182.868 48.433.461 61.219.559 76.541.162

Biaya Tetap Fixed Asset

16

Page 17: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

1. Harga

Peroleh

an

42.278.300 42.278.300 42.278.300 42.278.300 42.278.300 42.278.300

2. Aktiva

Penyus

utan

Depreciation

Asset

- (8.455.660) (16.911.320) (25.366.980) (33.822.640) (42.278.300)

Jumlah Aktiva

Tetap

Total Fixed

Asset

42.278.300 33.822.640 25.366.980 16.911.320 8.455.660 -

Jumlah Aktiva Total Asset 49.888.394 64.290.418 63.549.848 65.675.219 69.675.219 76.541.162

Hutang Debit

1. Bank –

Pokok

+ IDC

Bank 49.888.394 46.953.783 35.215.337 23.476.891 11.738.446 (0)

2. Pemas

ok

Supplier - - - - - -

Jumlah Hutang Total Debit 49.888.394 46.953.783 35.215.337 23.476.891 11.738.446 (0)

Modal Capital

1. Modal

Sendiri

Equity - - - - - -

2. Modal

Ditaha

n

Hold Capital - 17.336.636 28.334.511 41.867.890 57.936.774 76.541.162

Jumlah Modal Total Capital - 17.336.636 28.334.511 41.867.890 57.936.774 76.541.162

Jumlah Pasiva Total Passiva 49.888.394 64.290.418 63.549.848 65.344.781 69.675.219 76.541.162

Tabel 1. Tabel Neraca

a. Neraca Usaha

Pada Tabel Neraca (An) dapat dilihat neraca usaha budidaya anyelir. Dari

table neraca terlihat bahwa kekayaan petani meningkat dari Rp 0 pada tahun ke-0

menjadi Rp 76,5 juta pada akhir tahun ke-5, jika hasil usaha dari proyek ini

ditanam kembali. Pada akhir tahun ke-5 tersebut juga terlihat bahwa hutang ke

Bank telah lunas dan petani mampu melanjutkan usahanya dengan dana sendiri.

17

Page 18: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Current Ratio meningkat dari 64,9% pada akhir tahun pertama menjadi

lebih 206,3% pada akhir tahun ketiga. Debt to asset dan Debt to networthratio

cenderung menurun sepanjang tahun, dari 73,0% untuk debt to asset ratio dan

270,8% untuk debt to networth ratio menjadi 0,0% pada akhir tahun ke-5.

b. Proyeksi Rugi/Laba

Perhitungan proyeksi rugi/laba dapat dilihat pada Tabel Laba Rugi (An).

Dari table rugi laba terlihat bahwa jika bunga anyelir dijual dengan harga Rp 750

per tangkai, sejak tahun pertama usaha ini, petani telah mendapatkan keuntungan

bersih sebesar Rp 17,3 juta dan pada akhir tahun ke-5 keuntungan tersebut

meningkat menjadi Rp 18,6 juta.

Net profit margin usahatani pada tahun pertama mencapai 40,1% dan

meningkat menjadi 43,1% pada akhir tahun ke-5, lihat Tabel Rasio Keuangan

(An).

Return on Investment (ROI) cenderung berkurang setiap tahunnya, dari

41,0% pada tahun pertama menjadi 26,7% pada akhir tahun ke-5, demikian juga

halnya dengan Return on Equity (ROE) dari 100% pada tahun pertama, menjadi

24,3% pada tahun kelima proyek.

c. Perkiraan Aliran Kas

Tabel Arus Kas (An) dapat dilihat perkiraan aliran kas proyek ini. Dari table kas

dapat terlihat bahwa sejak tahun pertama hingga tahun ke-5 proyek, usaha ini

tidak pernah mengalami deficit. Jika pada akhir tahun pertama saldo kas akhir

mencapai Rp 30,5 juta, maka pada akhir tahun ke-5, nilai berkurang sehingga

menjadi Rp 15,3 juta. Saldo kas akhir akumulatif selama 5 tahun mencapai

jumlah Rp 61,2 juta.

5.4 Kelayakan Usaha dan Analisa Sensitifitas

Kelayakan usaha dari aspek keuangan didsarkan pada nilai Internal Financial

Rate of Return (IFRR), Payback period, Net Present Value (NPV DAN Benefit

Cost Ratio (B/C)).Pada Tabel 5 yang didasarkan dari hasil perhitungan pada

Tabel Analisa Kelayakan (An) dapat dilihat nilai masing-masing kriteria

kelayakan finansial tersebut.

18

Page 19: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Kriteria KelayakanSesuaidenganAsumsi

Harga JualBunga Anyelir

Rp. 490 perTangkai

PersentaseBunga YangTerjual 66%Harga Rp.

750/Tangkai

IFFR 62,50% 24,31% 25,12%

Payback Period (years) 1,46 2,69 2,65

NPV (df=24%), Rp 37.279.331 275.941 987.545

B/C 1,88 1 1

Tabel 2.Nilai Kriteria kelayakan Finansial dan Sensitivitas

Dari table di atas terlihat bahwa usaha ini layak untuk dibiayai dengan kredit

perbankan yang berbunga 24,00% per tahun, karena nilai IFRR nya lebih tingii

dai bunga bank dan B/C lebih besar dari 1,00. Namun demikian usaha ini sangat

sensitive terhadap perubahan harga jual dan persentase bunga nayelir yang dapat

dijual.Jika harga bunga anyelir tetap Rp 490 dan persentase bunga anyelir yang

dapat dijual hanya mencapai 66%, maka usaha ini mencapai kondisi

kesetimbangan (impas), artinya pada kondisi tersebut usaha ini tidak

mendapatkan keuntungan ataupun kerugian finansial, karena nilai B/C nya sama

degan 1,00 dan nilai IFRR nya hanya 24,00%. Jika harga jual dan atau persentase

bunga yang terjual lebih rendah dari nilai-nilai tersebut, maka usaha ini belum

layak untuk dibiayai dengan kredit perbankan yang berbunga 24,00% per tahun,

untuk itu perlu diusahakan skim kredit perbankan yang lain yang berbunga

kurang dari 24,00% per tahun.

VII. KESIMPULAN

Jadi, pembuatan rumah naungan (shading house) dalam budidaya anyelir sangat

mempengaruhi pertumbuhan bunga anyelir karena rumah naungan (shading house)

berfungsi untuk memodifikasi iklim untuk bunga anyelir agar dapat ditanam di daerah

tropis di mana bunga anyelir tersebut berasal dari daerah subtropics.

19

Page 20: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

Dari aspek kelayakan finansial, usaha ini layak untuk dibiayai dengan kredit

perbankan. Besarnya nilai kredit adalah sebagai berikut:

Untuk usaha bunga anyelir yang menggunakan rumah naungan bertipe atap tuggal

berukuran 7 x 30 m, kebutuhan kredit investasi adalah Rp 42.278.300 termasuk masa

tenggang selama 9 bulan. Suku bunga kredit 24,00% per tahun, dengan jangka waktu

60 bulan, termasuk 9 bulan masa tenggang, sehingga jumlah kredit yang diberikan

menjadi Rp 49.888.394.

Jika bunga anyelir dijual dengan harga Rp 750 per tangkai, sejak tahun pertama

usaha ini, petani telah mendapatkan laba bersih Rp 17, 3 juta, dan pada akhir tahun

ke-5, meningkat menjadi Rp 18,6 juta.

Dengan kondisi tersebut, maka nilai IFFR proyek = 62,50%, payback period 1,46

tahun dan B/C nya adalah 1,88. Dengan demikian proyek tersebut layak untuk

dikembangkan.

DAFTAR PUSTAKA

Mattjik Nurhajati Ansori.2010. Budidaya Bunga Potong dan Tanaman Hias.IPB Press. Bogor.

http://www.bi.go.id/sipuk/id/?id=4&no=11312&idrb=41301(Tanggal 13 April 2011.Waktu

20.28 WIB).

http://www.situshijau.co.id/tulisan.php?act=detail&id=240&id_kolom=1 (Tanggal 13 April

2011.Waktu 19.05 WIB).

http://nilna-cool.blogspot.com/2010/11/bunga-anyelir-atau-teluki-carnation.html (Tanggal 13

April 2011.Waktu 20.13 WIB).

20

Page 21: Tugas UTS Agroklimatologi Salwati Syarifah

http://oniepratiwi.wordpress.com/green-house/ (Tanggal 13 April 2011.Waktu 19.30 WIB).

21