Top Banner

of 8

Tugas Utilitas Bangunan 2 -Green Building- (Alexander Adrian Saragi 130320013).pdf

Oct 09, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • NAMA : ALEXANDER ADRIAN SARAGI

    NIM : 130320013

    MATA KULIAH : UTILITAS BANGUNAN 2

    JURUSAN : ARSITEKTUR

    GREEN BUILDING

    Green Building adalah bangunan dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan,

    pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam

    melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu dari kualitas

    udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang

    kepada kaidah bersinambungan.

    Bangunan hijau (green building) didesain untuk mereduksi dampak lingkungan terbangun pada

    kesehatan manusia dan alam, melalui : efisiensi dalam penggunaan energi, air dan sumber daya

    lain ; perlindungan kesehatan penghuni dan meningkatkan produktifitas pekerja ; mereduksi

    limbah / buangan padat, cair dan gas, mengurangi polusi / pencemaran padat, cair dan gas serta

    mereduksi kerusakan lingkungan.

    Pedoman Penilaian Green Building

    Ada 6 (enam) aspek yang menjadi pedoman dalam evaluasi penilaian Green Building oleh tim

    GBCI (Green Building Council Indonesia) yang terdiri dari :

    1. Tepat Guna Lahan (Approtiate Site Development / ASD) 2. Efisiensi dan Konservasi Energi (Energy Efficiency & Conservation / EEC) 3. Konservasi Air (Water Conservation / WAC) 4. Sumber dan Siklus Material (Material Resource and Cycle / MRC) 5. Kualitas Udara & Kenyamanan Ruang (Indoor Air Health and Comfort / IHC) 6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM)

    Penerapan Aspek Green Buiding

    Adapun penerapan aspek green building dari segi design bangunan yaitu :

    1. Bentuk dan Orientasi Bangunan

    Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum memiliki bentuk massa bangunan yang tipis,

    baik secara vertikal maupun horizontal. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu

  • menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya sehingga dapat membuat bagian tersebut

    menjadi lebih sejuk. Pada desain gedung ini memiliki area opening yang lebih banyak di sisi

    timur. hal ini dikarenakan cahaya pada sore hari (matahari barat) lebih bersifat panas dan

    menyilaukan.

    2. Shading & Reflektor

    Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk ke dalam gedung namun tetap

    memasukan cahaya dengan efisien. Dengan light shelf, cahaya yang masuk kedalam bangunan

    dipantulkan ke ceilin. Panjang shading pada sisi luar light shelf ditentukan sehingga sinar

    matahari tidak menyilaukan aktifitas manusia di dalamnya. Cahaya yang masuk dan dipantulkan

    ke ceiling tidak akan menyilaukan namun tetap mampu memberikan cahaya yang cukup.

    3. Sistem Penerangan

    Sistem penerangan dalam bangunan menggunakan intelegent lighting system yang dikendalikan

    oleh main control panel sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor &

    lux sensor. Dengan begitu, penghematan energy dari penerangan ruang akan mudah dilakukan.

    4. Water Recycling System

    Water Recycling System berfungsi untuk mengolah air kotor dan air bekas sehingga dapat

    digunakan kembali untuk keperluan flushing toilet ataupun sistem penyiraman tanaman. Dengan

    sistem ini, penggunaan air bersih dapat dihemat dan menjadi salah satu aspek penting untuk

    menunjang konsep green building.

    Konsep Pembangunan Green Building

    Beberapa aspek utama green building antara lain :

    1. Material

    Material yang digunakan untuk membangun harus diperoleh dari alam, dan merupakan sumber

    energi terbarukan yang dikelola secara berkelanjutan. Daya tahan material bangunan yang layak

    sebaiknya teruji, namun tetap mengandung unsur bahan daur ulang, mengurangi produksi

    sampah, dan dapat digunakan kembali atau didaur ulang.

    2. Energi

    Penerapan panel surya diyakini dapat mengurangi biaya listrik bangunan. Selain itu, bangunan

    juga selayaknya dilengkapi jendela untuk menghemat penggunaan energi, terutama lampu dan

    AC. Untuk siang hari, jendela sebaiknya dibuka agar mengurangi pemakaian listrik. Jendela

    tentunya juga dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas penghuninya. Green building

    juga harus menggunakan lampu hemat energi, peralatan listrik hemat energi, serta teknologi

    energi terbarukan, seperti turbin angin dan panel surya.

    3. Air

    Penggunaan air dapat dihemat dengan menginstal sistem tangkapan air hujan. Cara ini akan

    mendaur ulang air yang dapat digunakan untuk menyiram tanaman atau menyiram toilet.

    Gunakan pula peralatan hemat air, seperti pancuran air beraliran rendah, tidak menggunakan

  • bathtub di kamar mandi, menggunakan toilet hemat air, dan memasang sistem pemanas air tanpa

    listrik.

    4. Kesehatan

    Penggunaan bahan-bahan bagunan dan furnitur harus tidak beracun, bebas emisi, rendah atau

    non-VOC (senyawa organik yang mudah menguap), dan tahan air untuk mencegah datangnya

    kuman dan mikroba lainnya. Kualitas udara dalam ruangan juga dapat ditingkatkan melalui

    sistim ventilasi dan alat-alat pengatur kelembaban udara.

    Manfaat Pembangunan Green Building

    A. Manfaat Lingkungan

    * Meningkatkan dan melindungi keragaman ekosistem

    * Memperbaiki kualitas udara

    * Memperbaiki kualitas air

    * Mereduksi limbah

    * Konservasi sumber daya alam

    B. Manfaat Ekonomi

    * Mereduksi biaya operasional

    * Menciptakan dan memperluas pasar bagi produk dan jasa hijau

    * Meningkatkan produktivitas penghuni

    * Mengoptimalkan kinerja daur hidup ekonomi

    C. Manfaat Sosial

    * Meningkatkan kesehatan dan kenyamanan penghuni

    * Meningkatkan kualitas estetika

    * Mereduksi masalah dengan infrastruktur lokal

    Contoh Kasus Penerapan Bangunan Green Building

    Contoh kasus penerapan bangunan green building adalah pada bangunan Hearst

    Tower terletak di New York, di 300 West 57th Street , 959 Avenue 8, dekat Columbus

    Circle di Midtown Manhattan.

  • Bangunan ini adalah markas dari Corporation Hearst, bersama-sama dengan

    Cosmopolitan, Esquire, Marie Claire, Harper's Bazaar, Good Housekeeping, Seventeen,

    dan San Francisco Chronicle.

    Enam lantai pertama merupakan inisiatif pemilik, William Randolph Hearst dan

    dipercayakan pada arsitek Joseph Urban. Bangunan ini selesai 1928 dengan biaya

    sebesar $ 2 juta dengan luas 3.700 m2. Design asli yang terdiri dari batu telah diawetkan

    dalam desain baru sehingga mampu menjadi landmark kota.

    Awalnya dibangun sebagai dasar untuk sebuah pencakar langit, pembangunan menara

    itu ditunda karena depresi besar. Penambahan menara baru selesai hampir delapan

    puluh tahun kemudian, dan 2.000 karyawan Hearst bekerja pada tanggal 4 Mei 2006.

    Menara yang dirancang oleh Norman Foster, dengan struktur yang direkayasa oleh WSP

    Cantor Seinuk, dan dibangun oleh konstruksi Turner- memiliki tinggi 46 lantai, setinggi

    182 m dengan ruang kantor luas 80.000 m2.

  • Pola pembingkaian segitiga yang jarang digunakan (juga dikenal sebagai diagrid)

    memerlukan 9.500-10.480 ton struktur baja- sekitar 20% lebih sedikit dari frame

    baja konvensional. Hearst Tower adalah gedung pencakar langit pertama di New York

    setelah 11 September 2001. Bangunan ini menerima 2006 Emporis Award

    Skyscraper, mengutip sebagai pencakar langit terbaik di dunia selesai tahun itu.

    Hearst Tower adalah gedung perkantoran "hijau" pertama di New York City, dengan

    sejumlah pertimbangan lingkungan. Lantai atrium ditaburi dengan kapur panas

    konduktif . Pipa Polietilena yang tertanam di lantai, diisi dengan sirkulasi air untuk

    pendingin di musim panas dan pemanas di musim dingin. Hujan dikumpulkan di atap

    disimpan dalam tangki di ruang bawah tanah untuk digunakan dalam sistem pendingin,

    untuk mengairi tanaman dan bagi patung air di lobi utama. 85% dari baja struktur

    bangunan mengandung bahan daur ulang. Secara keseluruhan, bangunan telah

    dirancang untuk menggunakan kurang dari 26 % energi dari persyaratan minimum

    untuk kota New York, dan memperoleh penunjukan emas dari Amerika Serikat Green

    Building Council 's LEED program sertifikasi, menjadi pencakar langit pertama dengan

    nilai Emas .

  • Fitur atrium di eskalator melalui patung cerita air berjudul Icefall, adalah air terjun

    yang luas dibangun dengan ribuan panel kaca, yang mendinginkan dan melembabkan

    lobi.