Top Banner
TUGAS SISTEM KARDIOVASKULER ANATOMI, FISIOLOGI, DAN PROSES BIOKIMIAWI PADA SISTEM KARDIVASKULER Oleh : KELOMPOK 2 KELAS A5.A 1) I Made Adi Purnamawan (11.321.1041) 2) Agus Winantara Putra (11.321.1043) 3)Diah Rahayu (11.321.1056) 4)Edi Sugata (11.321.1060) 5) Ni Putu Eka Widiastuti (11.321.1063) 6) Ni Kadek Evi Cahyani (11.321.1065) 7) Rama Saputra (11.321.1078) 8) Ni Luh Putu Swasti (11.321.1086) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
51

Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Dec 14, 2014

Download

Documents

NHara DiAhh

knl.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

TUGAS SISTEM KARDIOVASKULER

ANATOMI, FISIOLOGI, DAN PROSES BIOKIMIAWI

PADA SISTEM KARDIVASKULER

Oleh :

KELOMPOK 2 KELAS A5.A

1) I Made Adi Purnamawan (11.321.1041)

2) Agus Winantara Putra (11.321.1043)

3) Diah Rahayu (11.321.1056)

4) Edi Sugata (11.321.1060)

5) Ni Putu Eka Widiastuti (11.321.1063)

6) Ni Kadek Evi Cahyani (11.321.1065)

7) Rama Saputra (11.321.1078)

8) Ni Luh Putu Swasti (11.321.1086)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

WIRA MEDIKA PPNI BALI

2012

Page 2: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya kami dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul anatomi, fisiologi, dan proses biokimiawi pada sistem

kardivaskuler.

Makalah ini kami buat untuk membahas anatomi, fisiologi, dan proses biokimiawi pada sistem

kardivaskuler. Pembuatan makalah ini ditujukan untuk memahami tentang system kardiovaskuler.

Menyusun paper ini kami menyadari masih banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang

konstruktif dari Bapak dan Ibu dosen sangat diharapkan untuk penyempurnaannya.

Om Santih, Santih, Santih, Om.

Denpasar, 14 November 2012

Penyusun

Page 3: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

DAFTAR ISI

Page 4: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem kardiovaskulerberperan dalam homeostasis dengan fungsi sebagai system transportasi

tubuh manusia, terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Semua jaringan tubuh

bergantung pada aliran darah yang disalurkan dengan didahului kontaksi jantung. Jantung

mendorong darah melintasi pembuluh darah untuk sampai ke jaringan dalam jumlah yang

mencukupi, baik tubuh dalam keadaan istirahat maupun beraktifitas. Dalam rangka memenuhi

fungsi tersebut, maka jantung mempunya struktur yang spesifik.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang didapat adalah :

1. Bagaimanakah anatomi system kardiovaskuler?

2. Bagaimanakah fisiologis system kardiovaskuler?

3. Bagaimanakah biofisika dari system kardiovaskuler?

4. Bagaimanakah biokimia dari system kardiovaskuler?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Untuk memahami anatomi system kardiovaskuler.

2. Untuk memahami fisiologis system kardiovaskuler.

3. Untuk memahami biofisika dari system kardiovaskuler.

4. Untuk memahami biokimia dari system kardiovaskuler.

Page 5: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi System Kardiovaskuler

1. Anatomi Bagian Dalam Dan Luar

Jantung terletak di dalam rongga mediastinum dari rongga dada diantara kedua paru. Sistem

Kardiovaskuler terdiri dari darah, jantung dan pembuluh darah. Jantung normal yang di bungkus

oleh perikardium terletak pada mediastinum medialis dan sebagaian tertutup oleh jaringan paru.

Bagian depan di batasi oleh sternum dan costae 3,4 dan 5. Hampir 2/3 bagian jantung terletak di

sebelah kiri linea medsternum. Jantung terletak diatas diagfragma, miring kedepan kiri dan apeks

kordis/ ictus cordis berada paling depan pada rongga dada. Apeks ini dapat diraba pada

intercosta sinistra 4-5 dekat linea midklavicular sinistra. Batas kraneal di bentuk oleh aorta

asendens, arteri pulmonal, vena kava suferior. Ukuran atrium kanan dan berat jantung

tergantung pada umur, jenis kelamin, tinggi badan, lemak epikardium, dan nutrisi seseorang.

Pada bagian permukaan inferior (Apeks dan batas kanan jantung) diatas diafragma. Batas

jantung kanan (yang meluas kebagian inferior dan basal) bertemu dengan paru kanan. Batas

jantung kiri (yang meluas dari basal ke apeks) bertemu dengan paru kiri. Bentuknya Menyerupai

jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan disebut juga basis kordis.

Disebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis. Berat jantung orang dewasa laki-laki 300-

350gr, berat jantung orang dewasa wanita 250-350 gr. Panjang jantung 12 cm, lebar 9 cm dan

tebal 6 cm atau 4 gr/kg BB dari berat badan ideal.

a. Anatomi Bagian Dalam

Page 6: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

1) Atrium Kanan (right atrium)

Atrium kanan memiliki lapisan dinding yang tipis berfungsi sebagai tempat penyimpanan

darah dan mengalirkan darah dari vena-vena sirkulasi sistemis ke dalam ventrikel kanan dan

kemudian ke paru-paru. Darah yang berasal dari pembuluh vena ini masuk ke dalam atrium

kakan melalui vena cava superior, inferior, dan sinus koronarius. Tidak terdapat katup-katup

sejati yang memisahkan vena cava dan atrium kanan tetapi dipisahkan oleh lipatan katuup

atau pita otot. Pada bagian antero superior atrium kanan terdapat lekukan ruang yang

berbentuk daun telinga yang disebut aurikel, pada bagian posterior dan septal licin dan rata

tetapi daerah lateral dan aurikel permukaannya kasar serta tersusun dari serabut-serabut otot

yang berjalan pararel yang disebut pactinatus.

2) Ventrikel kanan (right ventricle)

Ventrikel kanan membentuk hampir sebagian besar permukaan depan jantung. Saat

berkontraksi, ventrikel harus menghasilkan kekuatan yang cukup besar untuk dapat

memompakan darah yang diterimanya dari atrium ke dalam sirkulasi pulmonal ataupun

sirkulasi sistemis. Ventrikel kanan memiliki bentuk yang unik, yaitu bulan sabit yang

berguna untuk menghasilkan kontraksi bertekanan rendah, yang cukup untuk mengalirkan

darah ke dalam arteri pulmonalis. Sirkulasi pulmonal merupakan system aliran darah

bertekanan rendah, dengan resistensi yang jauh lebih kecil pada alairan darah yang berasal

dari ventrikel kanan. Namun sirkulasi sistemis yang menerima darah dari ventrikel kiri

Page 7: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

merupakan system aliran darah bertekanan tinggi. Oleh karena itu, beban kerja dari ventrikel

kanan jauh lebih ringan daripada ventrikel kiri. Akibatnya tebal dinding ventrikel kanan

hanya sepertiga dari tebal dinding ventrikel kiri. Bagian dalam dari ventrikel kanan terdiri

dari tonjolan-tonjolan yang terbentuk dari ikatan jaringan serabut otot jantung yang disebut

trabeculae carneae. Beberapa trabeculae carneae merupakan bagian yang membawa sistem

konduksi dari jantung. Daun katup trikuspid dihubungkan dengan tali seperti tendon yang

disebut dengan chorda tendinea yang disambungkan dengan trabekula yang berbentuk

kerucut yang disebut papillary muscle. Ventrikel kanan dipisahkan dengan ventrikel kiri

oleh interventrikuler septum. Darah dari ventrikel kanan melalui katup semilunar pulmonal

ke pembuluh darah arteri besar yang disebut pulmonary truk yang dibagi menjadi arteri

pulmonal kanan dan kiri.

3) Atrium kiri (left atrium)

Atrium kiri menerima darah yang sudah dioksigenasi dari paru-paru melalui vena

pulmonalis. Tidak terdapat katup sejati antara vena pulmonalis dan atrium kiri. Oleh karena

itu, darah akan mengalir kembali kepembuluh paru-paru bila terdapat perubahan tekanan

dalam atrium kiri (retrograde). Peningkatan atrium kiri yang akut akan menyebabkan

bendungan pada paru-paru. Atrium kiri memiliki dinding yang tipis dan bertekanan rendah

Darah dibawa dari atrium kiri ke ventrikel kiri melalui katup bikuspid yang mempunyai dua

daun katup. Atrium kiri membentuk sebagian besar dasar jantung. Seperti pada atrium kanan

bagian dalam atrium kiri mempunyai dinding posterior yang lunak.

4) Ventrikel kiri (left ventricle)

Ventrikel kiri harus menghasilkan tekanan yang cukup tinggi untuk mengatasi tahanan

sirkulasi sistemis dan mempertahankan aliran darah ke jaringan-jaringan perifer. Ventrikel

kiri membentuk apex dari jantung seperti pada ventrikel kanan mengandung trabecula

carneae dan mempunyai chorda tendinea yang dimana mengikat daun katup bikuspid ke

papillary muscle. Darah dibawa dari ventrikel kiri melalui katup semilunar aorta ke arteri

yang paling besar keseluruh tubuh yang disebut aorta asending. Dari sini sebagian darah

mengalir ke arteri coronary,dimana merupakan cabang dari aorta asending dan membawa

darah kedinding jantung,sebagian darah masuk ke arkus aorta dan aorta desending. Cabang

dari arkus aorta dan aorta desending membawa darah keseluruh tubuh.

5) Katup Atroventrikularis

Page 8: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Katup artrioventrikularis halus tetapi tahan lama. Disebut katup atrioventrikuler karena

letaknya di antara atrium dan ventrikel. Katup atrioventrikuler terdiri dari dua katup yaitu

biskupid dan trikuspid, dan ketika katup atrioventrikuler terbuka daun katup terdorong ke

ventrikel. Darah bergerak dari atrium ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler yang

terbuka ketika tekanan ventrikel lebih rendah dibanding tekanan atrium. Pada saat ini

papillary muscle dalam ke adaan relaksasi dan corda tendinea kendor. . Katup yang terletak

antara atrium kanan dan ventrikel kanan ini mempunyai tiga buah daun katup yang disebut

katup trikuspidalis. Sedangkan katup yang terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri

mempunyai dua buah daun katup yang disebut katup mitral. Katup antrioventrikuler

memungkinkan darah mengalir dari masing-masing atrium ke ventrikel pada fase diastolic

ventrikel (dilatasi) dan mencegah aliran balik pada fase sistolik ventrikel (kontraksi). Pada

saat ventrikel kontraksi, tekanan darah membuat daun katup keatas sampai tepi daun katup

bertemu dan menutup kembali. Pada saat bersamaan muskuler papilaris berkontraksi dimana

menarik dan mengencangkan chorda tendinea hal ini mencegah daun katup terdorong ke

arah atrium akibat tekanan ventrikel yang tinggi. Jika daun katup dan chorda tendinea

mengalami kerusakan maka terjadi kebocoran darah atau aliran balik ke atrium ketika terjadi

kontraksi ventrikel.

6) Katup Semilunaris

Katup semilunar terdiri atas dua katup yaitu katup semilunar pulmonar dan katup semilunar

aorta. Katup semilunar pulmonar terletak pada arteri pulmonaris, memisahkan arteri

pulmonaris dengan ventrikel kanan. Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan

aorta. Katup pulmonal terletak pada arteri pulmonalis memisahkan pembuluh ini dari

ventrikel kanan. Katup aorta terletak antara aorta dan ventrikel kiri. Kedua katup semilunar

terdiri dari tiga daun katup yang berbentuk sama yang simetris disertai penonjolan

menyerupai corong yang dikaitkan dengan sebuah cincin serabut. Adanya katup semilunar

memungkinkan darah mengalir dari masing-masing ventrikel ke arteri pulmonal atau aorta

selama sistol ventrikel dan mencegah aliran balik waktu diastolik ventrikel. Pembukaan

katup terjadi pada waktu masing-masing ventrikel berkontraksi, dimana tekanan ventrikel

lebih tinggi dari pada tekanan di dalam pembuluh-pembuluh.

b. Anatomi Bagian Luar

Page 9: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

1) Lapisan Jantung

a) Pericardium

Pericardium merupakan suatu kantong fibroserous yang membungkus jantung dan

terletak di dalam mediastinum medius. Pericardium adalah memberan yang

mengelilingi dan melapisi jantung.dan memberan ini membatasi jantung pada posisi

didalam mediastinum.Pericardium terdiri dari dua bagian yaitu fibrous pericardium

dan serous pericardium. Febrous pericardium superficial adalah lapisan keras tidak

elastis dan merupakan jaringan tebal yang tidak beraturan. Fungsi dari fibrous

pericardium mencegah peregangan berlebihan dari jantung,melindungi dan

menempatkan jantung dalam mediastinum. Serous pericardium adalah lapisan dalam

yang tipis ,memberan yang halus yang terdiri dari dua lapisan, yaitu lamina parietalis

dan lamina viseralis. Lamina parietalis berupa lapisan mesotelium yang menempel

pada permukaan dalam dari perikardium fibrosum dan lamina viseralis berupa lapisan

mesotelium yang menutupi seluruh permukaan jantung sampai ke pembuluh-

pembuluh darah yang besar. Lapisan parietal adalah lapisan paling luar dari serous

pericardium yang menyatu dengan perikardium fibrosa. Bagian dalam adalah lapisan

visceral yang di sebut juga epicardium,yang menempel pada permukaan

jantung ,antara lapisan parietal dan visceral terdapat cairan yang di sebut cairan

perikadial. Cairan perikardial adalah cairan yang dihasilkan oleh sell pericardial untuk

mencegah pergesekan antara memberan saat jantung berkontraksi.

b) Miokardium

Page 10: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Lapisan jantung menerima darah dari arteri koronaria. Arteri koronaria sinistra bercabang

menjadi arteri desendens anterior dan tiga arteri sirkumfleks. Arteri koronaria dekstra

memberikan darah untuk sinoatrial node, ventrikel kanan, dan permukaan digafragma

ventrikel kanan. Vena koronaria mengembalikan darah ke sinus dan bersirkulasi langsung

ke dalam paru-paru. Susunan otot jantung (miokardium) :

(1) Susunan otot atria : serabutnya sangat tipis , kurang teratur dan tersusun dalam dua

lapisan. Lapisan luar mencangkup kedua arteria sehingga terlihat paling nyata.

Dibagian depan atria beberapa serabut masuk ke dalam septum atrioventrikular.

Lapisan dalam terdiri atas serabut- serabut berbentuk lingkaran.

(2) Susunan otot ventrikel : membentuk bilik jantung yang dimulai dari cicin

atrioventrikular sampai apeks jantung.

(3) Susunan otot atrioventrikular : merupakan dinding pemisah antar atrium dan vertikel.

c) Endokardium

Dinding dalam atrium (endokardium) diliputi oleh membran yang mengikat terdiri

atas jaringan endotel (selaput lendir yang licin). Bagian ini memiliki kumpulan otot

paralel yang mengarah ke depan krista. Mengarah ke aurikula dari ujung bawah krista

terminal terdapat sebuah lipatan endokardium menonjol yang dikenal sebagai valvula

vena kava inferior yang terletak di depan muara vena inferior menuju ke sebelah tepi

dan disebut fossa ovalis. Di antara atrium kanan dan vebtrikel kanan terdapat

hubungan melalui orifisium artikulare.

2) Otot Jantung

Otot jantung bersifat lurik dan involunter sehingga dapat berkontraksi secara ritmis dan

otomatis. Jantung terdiri atas tiga tipe otot jantung yakni otot atrium, otot ventrikel, dan

serat otot khusus penghantar rangsangan dan pencetus rangsangan. Otot jantung mempunyai

miofibril-miofibril tertentu yang mengandung filamen aktin dan miosin, yang hampir identik

dengan filamen yang dijumpai di dalam otot rangka. Otot jantung bersifat saling sinsisium,

artinya satu otot dengan otot lainnya saling berhubungan. Di otot jantung juga ditemukan

daerah-daerah gelap yang menyilang serta-serat otot jantung yang disebut sebagai diktus

interkalatus; namun sebenarnya diktus interkalatus sebenarnya merupakan membran sel

yang memisahkan masing-masing sel otot jantung satu sama lainnya. Otot jantung hanya

terdapat pada miokard (lapisan otot jantung) dan dinding pembuluh darah.

Page 11: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

3) Permukaan (facies) Jantung

a) Fasies sternokostalis : permukaan yang menghadap ke depan berbatasan denagn dinding

depan toraks dibentuk oleh atrium kanan, ventrikel kanan dan sedikit ventrikel kiri

b) Fasies dorsalis : permukaan jantung yang menghadap kebelakang , berbentuk segi empat,

berbatasan dengan mediastinum posterior dan dibentuk oleh dinding atrium kiri sebagian

atrium kanan dan sebagian kecil ventrikel kiri.

c) Fasies diafragmatika : permukaan bagian bawah jantung berbatasan dengan sentrum

tendium diafragma yang dibentuk oleh dinding vebtrikel kiri dan sebagian kecil ventrikel

kanan.

4) Bagian Jantung

a) Basis kordis : bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh darah besar

(aorta asendens, arteri pulmonalis, vena pulmonalis, dan vena cava superior). Basis kordis

dibentuk oleh atrium kiri dan atrium kanan sedangkan posterior dibentuk oleh aorta

desendens, esofagus, vena azigos, dan duktus torasikus setinggi vertebra torakalis ke 5

sampai ke 8.

b) Apeks kordis : adalah bagian bawah jantung yang berbentuk kerucut tumpul. Bagian ini

dibentuk oleh ujung ventrikel kiri dan dinding toraks dan ditutupi oleh paru- paru dan pleura

kiri dan dinding toraks.

2. Sel Eksitabel

Eksitabel sel adalah sel yang dapat menghantarkan impuls atau potensial aksi. Jaringan eksitabel

apabila dirangsang dengan adekuat akan memberi respon berupa potensial aksi.Atau sel yang

peka terhadap rangsang (saraf dan otot)

a. Struktur dan Komposisi Membran Sel

Membran sel merupakan bagian terluar sel yang membatasi bagian dalam sel dengan

lingkungan luar. Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya hanya dapat

dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa, asam amino, gliserol, dan berbagai ion.

Berdasarkan analisis kimiawi dapat diketahui bahwa hampir seluruh membran sel terdiri atas

lapisan protein dan lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua lapisan, yaitu

berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer). Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid.

Page 12: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Fosfolipid adalah lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian kepala (polar

head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan

bagian ekor bersifat hidrofobik (t6yidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid, glikolipid, dan

sterol.

1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat.

2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.

3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.

Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein. Lapisan protein membentuk dua

macam lapisan, yaitu lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein integral atau

intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua

bagian luar. Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar head) lipid rangkap

dua bagian dalam.

b. Komposisi elektrolit Intrasel dan Ekstrasel

Cairan intrasel maupun ekstrasel didalamnya terdapat elektrolit, unsur penting bagi tubuh

selain air. Komposisi elektrolit pada kedua kompartemen cairan tersebut berbeda. Kalium

dan fosfat adalah elektrolit utama pada CIS, sedangkan natrium dan klorida adalah elektrolit

utama CES. Natrium dan kalium berperan dalam keseimbangan asam-basa, keseimbangan

cairan, dan fungsi sel saraf. Fosfat adalah unsur pembentuk molekul berenergi (adenosine

triphosphate-ATP), dan berperan dalam pembentukan tulang dan gigi. Klorida berperan

dalam keseimbangan asam-basa dan cairan. Selain itu masih terdapat elektrolit lain yang

memiliki fungsi penting, misalnya kalsium dan magnesium. Kalsium berperan dalam

pembentukan tulang dan gigi, proses pembekuan darah, kontraksi otot, dan fungsi sel saraf.

Magnesium berperan dalam aktivitas enzim, pembentukan tulang, dan aktivitas otot dan sel

saraf. Kekurangan elektrolit akan menimbulkan berbagai gangguan fungsi organ, oleh sebab

itu kebutuhan elektrolit harus selalu tercukupi.

Volume cairan dan konsentrasi elektrolit selalu dipertahankan dalam keadaan yang

seimbang. Keseimbangan cairan dan elektrolit dipertahankan dengan mengatur masukan dan

keluaran air dan elektrolit. Masukan air dan elektrolit (water and electrolite gain) diperoleh

terutama melalui makan dan minum. Keluaran air dan elektrolit (water and electrolite loss)

secara eksresi melalui buang air kecil dan buang air besar, dan secara evaporasi melalui

pernafasan dan kulit dalam bentuk keringat. Masukan dan keluaran air dikendalikan oleh

otak yaitu di hipotalamus. Perubahan volume CES maupun konsentrasi elektrolit

Page 13: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

merangsang hipotalamus untuk mengurangi atau meningkatkan keluaran dan masukan air

dengan cara mengatur rasa haus dan eksresi air melalui ginjal.

c. Transportasi Elektrolit melalui Membran sel

Membrane plasma merupakan selaput sel di sebelah luar sitoplasma. Di dalam sitoplasma

terdapat bagian-bagian yang disebut organel. Semua organel dibatasi oleh membrane.

Membrane yang membatasi organel mempunyai struktur molekul yang sama dengan

membrane plasma yang terdiri atas molekul-molekul lemak dan protein.

Membran sel berguna sebagai pembatas antara organel-organel di bagian dalam sel dan

cairan yang membasahi semua sel. Membrane sel sangat tipis sehingga hanya dapat diamati

dengan perbesaran tinggi menggunakan mikroskop electron. S. singer dan E. Nicolson

(1972) mengemukakan teori tentang membrane sel yang dikenal dengan teori membrane

mozaik cair. Teori ini menyatakan bahwa membrane sel tersusun oleh lapisan protein.

Protein tersusun mozaik atau tersebar dan masing-masing tersisip atau tenggelam di antara

lapisan ganda fosfolipid (bilayer fosfolipid). Membrane sel terdiri atas kira-kira 50% lipid

dan 50% protein, lipid terutama merupakan fosfolipid dan tersusun dua lapis dan protein

tersebar diantara bilayer fosfolipid disebut protein instrinsik (integral) yang bersifat

hidrofobik atau menolak air. Karena susunan membrane sel yang demikian maka membrane

sel bersifat semipermeable. Membrane sel tidak simetris, protein ekstrinsik yang bergabung

dengan permukaan luar membrane amat berlainan dari protein yang ekstrinsik yang

bergabung dengan membrane dalam. Membran sel berfungsi mengatur gerakan materi atau

transportasi dari atau keluar sel.

d. Potensial Membran

Potensial membran adalah tegangan melintasi suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -

50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif

dibandingkan dengan di luarnya).Semua sel memiliki tegangan melintasi membran

plasmanya, di mana tegangan ialah energi potensial listrik-pemisahan muatan yang

berlawanan.Sitoplasma sel bermuatan negatif dibandingkan dengan fluida ekstraseluler

disebabkan oleh distribusi anion dan kation pada sisi membran yang berlawanan yang tidak

sama.Potensial membran bertindak seperti baterai, suatu sumber energi yang mempengaruhi

lalu lintas semua substansi bermuatan yang melintasi membran.Karena di dalam sel itu

negatif dibandingkan dengan di luarnya, potensial membran ini mendukung transpor pasif

kation ke dalam sel dan anion ke luar sel. Dengan demikian, dua gaya menggerakkan difusi

Page 14: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

ion melintasi suatu membran: gaya kimiawi (gradien konsntrasi ion) dan gaya listrik

(pengaruh potensial membran pada pergerakan ion). Kombinasi kedua gaya yang bekerja

pada satu ion ini disebut gradien elektrokimiawi. Perubahan lingkungan dapat

mempengaruhi potensial membran dan sel itu sendiri, sebagai conthnya, depolarisasi dari

membran plasma diduga memicu apoptosis (kematian sel yang terprogram)

3. Pembuluh Darah

Pembuluh ini berbentuk bulat, dengan ukuran berbeda-beda, dan berdiameter antara 0,01 mm

hingga 10 mm. Ada tiga macam pembuluh darah, yaitu arteri, vena, dan kapiler. Ketiga

pembuluh darah tersebut selalu berhubungan satu dengan lainnya dan membentuk suatu sistem.

Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan

oleh bagian endotheliumnya. Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal

dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian

dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat

elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis.

Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang

sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.

Darah diedarkan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah (vaskuler). Secara umum pembuluh

darah terdiri dari 3 lapisan yaitu tunika adventisia, tunika media dan tunika intima.

Tunika adventisia merupakan lapisan paling luar berupa jaringan ikat yang kuat. Tunika media

merupakan lapisan tengah yang terdiri dari otot polos. Tunika intima membentuk dinding dalam

dari pembuluh darah terdiri dari sel-sel endotel. Celah antara sel-sel endotel membentuk pori-

pori pembuluh darah.

a. Arteri

Arteri berfungsi untuk transportasi darah dengan tekanan yang tinggi ke seluruh jaringan

tubuh. Dinding arteri kuat dan elastis (lentur), kelenturannya membantu mempertahankan

tekanan darah diantara denyut jantung. Dinding arteri banyak mengandung jaringan elastis 

yang dapat teregang saat sistol dan mengadakan rekoil saat diastol.

b. Arteriola

Merupakan cabang paling ujung dari sistem arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol untuk

mengatur pengaliran darah ke kapiler. Arteriol mempunyai dinding yang kuat sehingga

mampu kontriksi atau dilatasi beberapa kali ukuran normal, sehingga dapat mengatur aliran

Page 15: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

darah ke kapiler. Otot arteriol dipersarafi oleh serabut saraf kolinergik yang berfungsi

vasodilatasi. Arteriol merupakan penentu utama resistensi/tahanan aliran darah, perubahan

pada diameternya menyebabkan perubahan besar pada resistensi.

c. Kapiler

Merupakan pembuluh darah yang halus dan berdinding sangat tipis, yang berfungsi sebagai

jembatan diantara arteri (membawa darah dari jantung) dan vena (membawa darah kembali

ke jantung). Kapiler memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam

jaringan dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

Fungsi kapiler adalah :

1) Penghubung arteri dan vena

2) Tempat terjadinya pertukaran zat

3) Absorbsi nutrisi pada usus

4) Filtrasi pada ginjal

5) Absorbsi sekret kelenjar

d. Venula

Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula lalu bergabung dengan venul-venul lain ke

dalam vena, yang akan membawa darah kembali ke jantung.

e. Vena

Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi biasanya diameternya lebih besar daripada arteri,

sehingga vena dapat mengangkut darah dalam volume yang sama tetapi dengan kecepatan

yang lebih rendah dan tidak terlalu dibawah tekanan. Karena tekanan dalam sistem vena

rendah maka memungkinkan vena berkontraksi sehingga mempunyai kemampuan untuk

menyimpan atau menampung darah sesuai kebutuhan tubuh.

4. Pembuluh Limfe

a. Anatomi Sistem Limfatik

Jalinan pembuluh limfe terdiri dari tiga ruangan utama. Kapiler limfe merupakan tempat

absorpsi limfe seluruh tubuh. Kapiler-kapiler ini bermuara kedalam pembuluh pengumpul

yang melewati ekstremitas dan rongga tubuh, yang kemudian bermuara kedalam sistem vena

melalui duktus torasikus. Pembuluh pengumpul secara periodik diselingi oleh kelenjar limfe,

yang menyaring limfe dan terutama melakukan fungsi imunologi. Kapiler limfe serupa

dengan kapiler darah, kecuali bahwa membran basalis tidak begitu tegas. Telah diketahui

Page 16: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

adanya celah besar antara sel endotel pembuluh limfe yang berdekatan, sehingga partikel

sebesar eritrosit dan limfosit bisa berjalan melaluinya. Jaringan tertentu tampaknya tidak

mempunyai pembuluh limfe.Keseluruhan epidermis, sistem saraf pusat, selubung mata dan

otot, kartilago dan tendon tidak mempunyai pembuluh limfe. Dermis kaya akan pembuluh

limfe yang mudah dikenal dengan penyuntikan intradermis zat warna tertentu. Pembuluh

tanpa katup ini berhubungan dengan pembuluh pengumpul pada sambungan dermis-

subkutis. Pembulu limfe superfisialis ekstremitas terdiri dari beberapa saluran berkatup yang

terutama melewati sisi medial ekstremitas ke arah lipat paha atau aksila, dimana saluran ini

berakhir dlam satu kelenjar limfe atau lebih. Pembuluh ini mempertahankan kaliber yang

seragam waktu naik dan sering berhubungan satu sama lain melalui cabang yang menyilang.

Sistem pembuluh limfe profunda yang terpisah juga terdapat pada ekstremitas. Jalinan ini

mengikuti dengan dengan rapat jalur vaskular utama profunda terhadap fasia otot. Pada

individu normal, ada sedikit (jika ada) hubungan antara dua sistem. Pembuluh limfe

mempunyai struktur yang serupa dengan pembuluh darah dengan adventisia berbatas tegas,

suatu media yang mengandung sel otot polos dan suatu intima. Pembuluh ini juga

dipersarafi dan, telah diamati adanya spasme maupun kontraksi alamiah berirama.

Kelenjar limfe secara periodik diselingi di seluruh perjalanan saluran limfe pengumpul.

Masing-masing kelenjar limfe bisa mempunyai beberapa saluran limfe eferen yang masuk

melalui kapsul. Kemudian limfe memasuki sinus, membasai daerah korteks dan medula, dan

keluar melalui saluran eferen tunggal. Daerah korteks terutama mengandung limfosit, yang

tersusun dalam folikel yang dipisahkan oleh perluasan trabekular kapsula ini. Di dalam

folikek terdapat sentrum germinativum diskrit. Medula bisa mengandung makrofag dan sel

plasma maupun limfosit, dan sel-sel ini dianggap dalam keseimbangan dinamik di dalam

kelenjar limfe. Tiap kelenjar limfe juga mempunyai supali saraf dan vaskular yang terpisah,

dan sekarang sudah diketahui bahwa interaksi pembuluh limfe-vaskular bisa timbul di dalam

kelenjar limfe. Saluran limfe ekstremitas bawah dan visera bersatu untuk membentuk

sisterna kili dekat aorta di dalam abdomen atas. Struktur terakhir ini berjalan melalui

diafragma untuk menjadi duktus torasikus. Di dalam dada, duktus ini menerima pembulu

limfe visera totem vena melalui persatuan dengan vena subklavia sisnistra. Uktus limfatikus

dekstra yang terpsah, memberikan drainase untuk ekstremitas kanan atas dan leher serta

memasuki vena sublavia dekstra.

b. Fisiologi Sistem Limfatik

Page 17: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Sirkulasi limfe merupakan proses yang rumit dan sulit dipahami. Satu fungsi utama sistem

limfe adalah untuk berpartisipasi dalam pertukaran kontinyu cairan interstial merupakan

filtrat plasma yang memnyilang dinding kapiler dan kecepatan pembentukannya tergantung

pada perbedaan tekanan di antara membran ini. Pappenhimer dan soto-rivera mendukung

konsep bahwa pori-pori kapiler adalah kecil dan hanya permeabel sebagian bagi molekul

besar seperti protein plasma. Molekul besar ini yang tertangkap di dalam kapiler

menimbulkan efek osmotik yang cenderung menjaga volume cairan di dalam ruang kapiler.

Sehingga pertukaran cairan antara kapiler dan ruang interstiasial tergantung pada empat

faktor : tekanan hidrostatik di dalam kapiler dan di dalam ruang interstiasial serta tekanan

osmotik di dalam dua ruangan ini. Tekanan onkotik plasma normal sekitar 25 mmHg,

sementara tekanan onkotik cairan interstisial hanya kira-kira 1 mmHg. Tekanan hidrostatik

pada ujung arteiola kapiler diperkirakan 37 mmHg. Dan pada ujung vena 17 mmHg.

Tekanan Hidrostatik cairan interstisial bervariasi dalam jaringan yang berbeda sebesar –

2mmHg dalam jaringan subkutis dan +6 mmHg di dalam ginjal. Ada aliran bersih cairan

keluar dari kapiler ke dalam ruang interstisial pada ujung arteriola yang bertekanan tinggi

dari suatu kapile, dan aliran bersih ke dalam pada ujung venula ( gambar 1 ). Normalnya

aliran keluar bersih melebihi aliran masuk bersih dan cairan tambahan ini kembali ke

sirkulasi melalui pembuluh limfe. Aliran limfe noramal 2 samapi 4 liter perhari. Kecepatan

aliran sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor lokal dan sistemik, yang mencakup

konsentrasi protein dalam plasma dan cairan interstisial, hubungan tekanan arteri dan vena

lokal, serta ukuran pori dan keutuhan kapiler. Tenaga pendorong limfe juga merupakan

proses yang rumit. Saat istirahat, kontraksi intrinsik yang berirama dari dinding duktus

pengumpul dianggap mendorong limfe ke arah duktus torasikus dalam bentuk peristeltik.

Kontraksi otot rangka aktif , menekan saluran limfe dan karena adanya katup yang

kompeten dalam saluran limf, maka limfe di dorong ke arah kepala. Peningkatan tekan intra-

abdomen akibat batuk atau mengejan, juga menekan pembulu limfe, mempercepat aliran

limfe ke atas. Perubahan fasik dalam tekanan intratoraks yang berhubungan dengan

pernafasn, membentuk mekanisme pompa lain untuk mendoong limfe melalui

mediastitinum. Aliran darah yang cepat dalam vena subklavia bisa menimbulkan efek

siphon pada duktus torasikus.

Page 18: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

B. Fisiologi System Kardiovaskuler

1. Hemodinamika Jantung

Prinsip penting yang menentukan arah aliran darah adalah aliran cairan dari daerah bertekanan

tinggi ke daerah bertekanan rendah. Tekanan yang bertanggung jawab terhadap aliran darah

dalam sirkulasi normal dibangkitkan oleh kontraksi otot ventrikel. Ketika otot berkontraksi darah

terdorong dari ventrikel ke aorta selama periode dimana tekanan ventrikel kiri melebihi tekanan

aorta. Bila kedua tekanan menjadi seimbang katup aorta akan menutup dan keluaran dari

ventrikel kiri terhenti. Darah yang telah memasuki aorta akan menaikkan tekanan darah

pembuluh darah tersebut. Akibatnya terjadi perbedaan tekanan yang akan mendorong darah

secara progresif ke arteri, kapiler, dan ke vena. Darah kemudian kembali ke antrium kanan

karena tekanan dalam kamar ini lebih rendah dari tekanan vena. Perbedaan tekanan juga

bertanggung jawab terhadap aliran darah dari arteri pulmonalis ke paru dan kembali ke antrium

kiri. Perbedaan tekanan dalam sirkulasi pulmonal secara bermakna lebih rendah dari tekanan

sirkulasi sistemik karena aliran di pembuluh darah pulmonal lebih rendah.

2. Elektrofisiologi Jantung

Aktivitas listrik jantung terjadi akibat ion (partikel bermuatan seperti natrium, kalium dan

kalsium) bergerak menembus membran sel. Perbedaan muatan listrik yang tercatat dalam sebuah

sel mengakibatkan apa yang dinamakan potensial aksi jantung. Ada 3 ion yang mempunyai

fungsi penting dalam elektrofisiologi sel , yaitu kalium (K), Natrium (Na) , dan Kalsium (Ca).

Ketiga ion tersebut adalah kation intra sel yang dominan, sedangkan konsentrasi natrium dan

kalsium tertinggi pada lingkungan ekstrasel.

Pada keadaan istirahat, otot jantung terdapat dalam keadaan terpolarisasi artinya terdapat

perbedaan muatan listrik antara bagian dalam membran yang bermuatan negatif dan bagian luar

yang bermuatan positif. Siklus jantung bermula saat dilepaskannya impuls listrik, mulailah fase

depolarisasi. Permeabilitas membran sel berubah dan ion bergerak melintasinya. Dengan

bergeraknya ion ke dalam sel maka bagian dalam sel akan menjadi positif. Kontraksi otot terjadi

setelah depolarisasi.sel otot jantung normalnya akan mengalami depolarisasi ketika sel-sel

tetengganya mengalami depolarisasi (meskipun dapat juga terdepolarisasi akabat stimulasi listrik

eksternal).depolarisasi sebuah sel sisrem hantaran khusus yang memadai akan mengakibatkan

depolarisasi dan kontraksi seluruh miokardium. Repolarisasi terjadi saat sel kembali kekeadaan

dasar (menjadi lebih negatif),dan sesuai dengan relaksasi otot miokardium.

Page 19: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Setelah influks natrium cepat ke dalam sel selama depolarisasi,permeabilitas membran sel

terhadap kalsium akan berubah,sehingga memungkinkan ambilan kalsium ke dalam sel. Influks

kalsium,yang terjadi selama fase plateau repolarisasi,jauh lebih lambat dibandingkan natrium

dan berlangsung lebih lama. Interaksi antara perubahan voltase membran dan kontraksi otot di

nbamkan kopling elektromekanikal.

Otot jantung, tidak seperti otot lurik atau otot polos,mempunyai periode refraktori yang

panjang,pada saat sel tidak dapat distimulasi untuk berkontraksi.Hal tersebut melindungi jantung

dari kontraksi berkepanjangan (tetani),yang dapat mengakibatkan henti jantung mendadak.

Kopling elektromekanikal dan kontraksi jantung yang normal tergantung pada komposisi cairan

interstisialsekitar otot jantung.Komposisi cairan tersebut pada gilirannya tergantung pada

komposisi darah. Maka perubahan konsentrasi kalsium dapat mempengaruhi kontraksi serabut

otot jantung. Perubahan konsentrasi kalium darah juga penting,karena kalium mempengaruhi

voltase listrik normal sel.

3. Mekanisme Jantung Sebagai Pompa

Pada kurva EKG, sistolik atrium dimulai setelah gelombang P dan sistolik ventrikel dekat akhir

gelombang R dan berakhir segera setelah gelombang T. Kontraksi menghasilkan runtutan

perubahan tekanan dan aliran dalam rongga jantung dan pembuluh darah. Perlu dicatat bahwa

istilah tekanan sistolik dalam sistem pembuluh darah merujuk pada puncak tekanan tertinggi

yang dicapai selama sistolik, bukan tekanan rata-rata; demikian pula halnya, tekanan diastolik

merujuk pada tekanan terendah selama diastolik.

Daya Pompa Jantung

Pada orang yang sedang istirahat jantungnya berdebar sekitar 70 kali semenit dan memompa

70ml setiap denyut (volume denyutan adalh 70 ml). Jumlah darah yang setiap menit dipompa

dengan demikian adalah 70 x 70 atau sekitar 5 liter. Sewaktu banyak bergerak kecepatan jantung

dapat menjadi 150 setiap menit dan volume denyut lebih dari 150ml yang membuat daya pompa

jantung 20 sampai 25 liter setiap menit. Setiap menit sejumlah volume yang sama kembali dari

vena ke jantung. Akan tetapi bila pengembalian dari vena tidak seimbang dan ventrikel gagal

mengimbanginua dengan daya pompa jantung maka terjadi payah jantung. Vena-vena dekat

jantung membengkak berisi darah, sehingga tekanan dalm vena naik. Dan bila keadaan ini tidak

sempat ditangani akan terjadi odema

4. Pembuluh Darah Arteri, Vena, dan System Kapiler

Page 20: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

a. Arteri

Merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah ke 88seluruh bagian

dan alat tubuh. Pembuluh darah arteri yang paling besar yang keluar dari ventrikel sinistra

disebut aorta. Arteri ini mempunyai dinding yang kuat dan tebal tetapi sifatnya elastis dan terdiri

dari 3 lapisan yaitu :

1) Tunika intima/interna. Lapisan yang paling dalam sekali yang berhubungan dengan darah dan

terdiri dari dari jaringan endotel.

2) Tunika media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang sifatnya elastis dan

termasuk otot polos.

3) Tunika eksterna/adventisia. Lapisan yang paling luar sekali terdiri dari jaringan ikat gembur

yang berguna menguatkan dinding arteri.

1) Sirkulasi Aorta

Aorta merupakan pembuluh darah arteri yang paling besar, keluar dari jantung bagian ventrikel

sinistra melalui aorta asenden, membelok ke belakang melalui radiks pulmonalis sinistra turu

sepanjang kolumna vertyebralis, dan menembus diafragma turun ke abdomen. Jalan aorfta terdiri

dari 3 bagian yaitu Aorta asendens, arkus aorta, dan aorta desenden.

a) Aorta Ascendens

Page 21: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Aorta Asendens muncul pada basis ventrikel kiri berjalan ke atas dan ke depan, panjangnya

kira-kira 5cm, mempunyai 2 cabang, yaitu arteri koronaria dekstra dan arteri koronaria

sinistra.

(1) Arteri koronaria dekstra berasal dari sinus anterior. Aorta memberikan darah untuk

belahan jantung sebelah kanan untuk menghidupi sel-sel otot miokardium.

(2) Arteri koronaria sinistra memberikan darah untuk jantung sebelah kiri yang berasal

dari sinus posterior aorta untuk menghidupi otot lapisan miokardium.

b) Arkus Aorta

Arkus Aorta merupakan lanjutan dari aorta asendens yang melengkung kea rah kiri, terletak

di belakang manubrium sterni, berjalan keatas, ke belakang, dank e kiri depan trakea

kemudian berjalan kebawah sebelah kiri trakea setinggi angulus sterni. Arkus aorta

mempunyai cabang, yaitu aorta brakhiosefalika, aorta subklafia sinistra, dan aorta karotis

komunis sinistra. Bagian yang melengkung kearah kiri di depan trakea sedikit turun ke

bawah sampai ke vertebrae torakalis ke-4. Arkus aorta mempunyai 3 cabang, yaitu arteri

anonima, arteri karotis komunis sinistra, dan arteri subklavia sinistra.

(1) Arteri Anonima merupakan arteri terbesar setelah arkus aorta yang mempunyai

cabang arteri karotis komunis dekstra yang memberikan darah untuk anggota gerak

atas kanan.

(2) Arteri karotis komunis sinistra memberikan darah untuk kepala.

(3) Arteri Subklavia Sinistra memberikan darah untuk anggota gerak atas kiri.

c) Aorta Descenden

Aorta Desenden merupakan lanjutan dari arkus aorta, menurun mulai dari vertebr ae

torakalis ke-4 sampai vertebrae lumbalis ke-4. Aorta berjalan di sebelah kiri korpus

vertebrae setinggi angulus sterni kemudian berjalan ke bawah mediasstinum vertebrae ke-12

melewati hiatus aortikus diafragma digaris tengah dan berlanjut ke bawah sampai lumbalis

ke-4.

(1) Aorta Torakalis

Aorta torakalis merupakan lanjutan dari arkus aorta di sebelah kiri tepi bawah korpus

vertebrae torakalis ke-12 yang memberikan darah untuk rongga dada, terdapat di depan

ruas- ruas tulang punggung. Dibelakang aorta torakalis terdapat kolumna vertebralis

cabang-cabangnya antara lain rongga toraks dan dinding toraks.

Page 22: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Arteri yang paling besar di dalam tubuh yaitu aorta dan arteri pulmonalis, garis

tengahnya kira-kira 1-3 cm, arteri ini mempunyai cabang-cabang keseluruh tubuh yang

disebut arteriol yang akhirnya akan menjadi pembuluh darah rambut (kapiler).

Arteri mendapat darah dari darah yang mengalir di dalamnya tetapi hanya untuk tunika

intima, sedangkan untuk lapisan lainnya mendapat darah dari pembuluh darah yang

disebut vasa vasorum. Disamping itu arteri dapat mengecil dan melebar (kontriksi dan

dilatasi) disebabkan pengaruh saraf dari susunan saraf otonom yang disebut vasomotor

(vasodilator dan vasokonstruktor).

b. Vena

Merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari bagian/alat-alat tubuh masuk ke dalam

jantung. Tentang bentuk susunan dan juga pernapasan pembuluh darah yang menguasai vena

sama dengan pada arteri. Katup-katup pada vena kebanyakan terdiri dari dua kelompok yang

gunanya untuk mencegah darah agar tidak kembali lagi. Vena-vena yang ukurannya besar

diantaranya vena kava dan vena pulmonalis, vena-vena ini juga mempunyaicabang-cabang yang

lebih kecil yang disebut venolus yang selanjutnya menjadi kapiler.

1) Vena yang masuk ke jantung

a) Vena Kava Superior, merupakan vena besar yang menerima darah dari bagian atas leher

dan kepala yang di bentuk oleh persatuan dua vena brakhiosefalika yang masuk ke

dalam. atvium dektra. Vena azigos bersatu pada permukaan posterior vena kava

superior sebelum masuk ke pericardium.

b) Vena kava inferior, menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah, menembus

sentrum tendineum setinggi vertebrae thorakalis, dan masuk ke bagian terbawah atrium

dekstra.

c) Vena Pulmonalis. Dua vena pulmonalis yang meninggalkan paru-paru membawa darah

teroksigenasi (banyak mengandung oksigen) dan masuk ke atrium sinistra.

2) Vena yang bermuara pada vena kava superior

Vena yang berawal tepat di belakang angulus mandibulare dan menyatu dengan vena

aurikularis posterior lalu turun melintasi m.sternoklaido mastoideus tepat di atas clavikula

dan menembuh fasia servikalis profunda dan mencurahkan isinya ke vena sublavia. Cabang-

Page 23: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

cabangnya yaitu : vena aurikularis posterior, vena retromandibularis menerima darah dating

dari mandibularis, vena jugularis eksterna posterior yang mengurus bagian kulit kepala dan

leher bergabung dengan vena jugularis eksterna, vena supraskapularis menerima darah dari

otot bahu bagian atas, dan vena jugularis anterior, berawal tepat di bawah dagu, menyatu

turun ke leher diatas insisura jugularis, berjalan ke bawah m.sternoklaidomastoideus dan

mencurahkan isisnya ke vena jugularis eksterna.

3) Vena kulit kepala

a) Vena trokhlearis dan vena supraorbitalis, menyatu pada tepi medial orbita membentuk

vena fasialis.

b) Vena temporalis supervisalis, bercabang dengan vena maskilaris dalam substansi

glandula parotis membentuk vena retromandibularis.

c) Vena aurikularis posterior, bergabung vena retromandibularis dibawah grandula parotis

membentuk vena jugularis eksterna.

d) Vena oksipitalis, bermusara ke dalam pleksus venosus suboksipitalis dan mencurahkan

isinya ke dalam vena vertebralis, vena oksipitalis dan vena jugularis interna.

Vena kulit kepala bebas beranastomosis dengan sinus vena-vena intracranial.

4) Vena yang ada di wajah

a) Vena fasialis, terbentuk pada sudut medial mata, menyatu dengan vena supraorbitalis

dan vena supratroklearis, dan berhubungan dengan vena oftalmika superior melalui

vena supraorbitalis dengan perantara vena oflatmika superior, vena fasialis di

hubungkan dengna sinus kavernosus. Vena ini menyilang di atas glandula

submandibular dan bermuara ke dalam vena jugularis.

b) Vena profunda fasialis bergabung dengan sinus kavernosus melalui vena oftalmika

superior.

c) Vena transversa fasialis bergabung dengan vena temporalis superfisialis di dalam

glandula parotis.

d) Vena pterigoideus merupakan jalinan vena yang mengelilingi m.pterigoideus

menampung vena-vena sesuai dengan cabang-cabang maksilaris yang bermuara

kedalam vena maksilaris, vena fasilaris, vena lingualis, dan vena oftalmika superior.

e) Vena maksilaris bergabung vengan vena fasialis melalui vena fasialis profunda,

bergabung dengan vena temporalis superfisialis membentuk vena retro mandibularis.

Page 24: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

f) Vena fasualis, meninggalkan wajah, menyilang margo inferior korpus mandibularis,

bergabung dengan retromandibularis, dan bermuara ke dalam vena jugularis interna.

g) Vena lingualis, bergabung dengan vena profunda linguae membentuk vena komitans

dan bermuara pada vena jugularis interna.

h) Vena oftalmika superior berhubungan dengan vena fasialis, vena oftalmika inferior

bergabung melalui visura orbitalis inferior dan bermuara ke dalam sinus kavernosus.

5) Vena tonsil dan palatum.

Vena palatine eksterna turun dari palatum mole bergabung dengan pleksus venosus varingeus

menembus m. konstiktor faringeus superior bergabung dengan vena palatine, vena faring dan

vena fasialis. Vena ini bermuara ke pleksus venosus faringeus dan bermuara ke jugularis

interna.

6) Vena pada punggung. Vena pada punggung memberikan darah dari struktur punggung

membentuk pleksus majemuk yang tersebar sepanjang kolumna vertebralis dari cranium

sampai ke koksigis.

a) Pleksus venosus vertebralis eksternus terletak diluar kolumna vertebralis dan

mengelilinginya.

b) Pleksus venosus vertebralis internus terletak didalam kanalis vertebralis. Kedua pleksus

ini saling berhubungan dengan vena-vena leher, toraks, dan pelvis. Pada bagian atas

berhubungan dengan sinus oksipitalis dan basilaris dalam kavum kranii. Pleksus

internus bermuara pada vena intervertebralis, interkostalis, lumbalis dan sakralis.

7) Vena yang bermuara ke vena kava interna

a) Vena torasika interna, bersatu membentuk pembuluh darah tunggal dan mengalirkan

darah ke vena brakhiosefalika.

b) Vena dinding anterior dan lateral abdomen. Darah vena dikumpulkan ke jalinan vena-

vena dari umbilicus dan dailirkan ke vena aksilaris melalui vena torakalis lateralis dank

e bawah vena femoralis melalui vena epigastrika superfisialis.

c) Vena safena magna menghubungkan jalinan vena melalui umbilicus sepanjang

ligamentum terres hepatis ke vena porta dan membentuk anastomosis vena porta dengan

vena sistemik yang penting.

d) Vena epigastrika superior, vena epigastrika inferior, dan vena sirkum fleksa ileum

profundus mengalirkan darah ke vena iliaka eksterna.

Page 25: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

e) Vena interkostalis posterior mengalirkan darah ke vena azigos dan lumbalis

mengalirkan darah ke vena kafa inferior.

8) Vena lambung.

Vena yang mengalirkan darah ke sirkulasi portal vena gastric sinistra dan vena gastrika

dekstra langsung ke vena porta. Vena gastroepiploika sinistra lalu bermuara ke vena lienalis

dan vena gastroepiploika dekstra bermuara ke vena mesenterika superior. Vena dinding

posterior abdomen. Vena kava inferior mengalirkan sebagian besar darah dari tubuh di

bawah diafragma ke atrium kanan jantung. Dibentuk oleh persatuan vena iliaka kommunis

dan berjalan ke atas sisi kanan aorta menembus sentrum tendinium diafragma setinggi

vertebrae torasika ke-8, memasukan darahnya ke atrium kanan jantung, dan menerima

cabang dari vena mesenterika inferior, vena lienalis, vena mesentrika superior, dan vena

porta.

a) Vena mesentrika inferior merupakan cabang dari sirkulasi portal mulai pertengahan

anus vena rektalis superior berjalan ke atas anus bersatu dengan vena lienalis di

belakang pancreas, menerima cabang sesuai dengan cabang arterinya.

b) Vena lienalis : cabang dari sirkulasi portal mulai dari hilus limpa oleh persatuan vena

gastrika dan vena gastroepiploika berjalan ke kanan dalam ligamentum lienorenalis

berjalan ke belakang pancreas bersatu dengan vena mesentrikan superior untuk

membentuk vena porta, vena mesenterika inferior dan vena dari pancreas bermuara pada

vena lienalis.

c) Vena mesentrika superior merupakan cabang dari sirkulasi portal, mulai dari perbatasan

ileosekalisberjalan ke atas dinding posterior abdomen dan dalam pangkal mesenterium

usus halus bersatu dengan vena lienalis untuk membentuk vena porta.

d) Vena porta merupakan vena yang penting, panjangnya 5 cm, di bentuk di belakang

pancreas oleh persatuan vena mesenterika superior dan vena lienalis.vena porta berjalan

ke atas dan kanan duodenum dan masuk ke omentum minus. Sirkulasi portal mulai

sebagai pleksus kapiler dalam organ yang merupakan tempat darah dialirkan ke luar

berakhir dengan pengosongan darahnya ke dalam siunusoid dalam hati. Vena porta

mengalirkan darah dari pencernaan bagian bawah esophagus sampai pertengahan atas

anus, dari pancreas, kandung empedu, duktus koledukus, dan limpa.

9) Anastomosis portal sistemik

Page 26: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Dalam keadaan normal, vena porta melewati hati dan masuk ke vena kava inferior. Sirkulasi

portal merupakan sirkulasi sistemik melewati vena hepatica, hubungan lain apabila jalan

langsung terhambat.

10) Anastomosis portal sistemik

Sepertiga bawah esophagus. Ramus esofagea dari vena gastrika sinistra (cabang vena porta)

beranastomosis dengan vena esofagea mengalir ke vena azigos.

a) Pertengahan atas anus vena rektalis superior (cabang vena porta), mengalirkan darah

dari setengah atas anus beranastomosis dengan vena rektalis media dan inferior

merupakan cabang dari vena iliaka interna dan vena pudenda.

b) Vena paraumbilikus, menghubungkan cabang kiri vena porta dengan vena superfisialdi

dinding anterior abdomen, berjalan dalam ligamentumfalsiformi dan ligamentum terres

hepatis.

c) Vena-vena kolon asendens, desendens, duodenum, pancreas, dan hati (cabang vena

porta), beranastomosis dengan vena renalis, vena lumbalis dan vena frenika.

d) Vena ovarika, berasal dari ovarium setinggi vertebra lumbalis ke-1 dan mengalirkan

darah ke vena kava inferior.

11) Vena dinding pelvis

a) Vena Iliaka eksterna, mulai dari belakang ligamentum inguinal sebagai lanjutan vena

Femorlis, berjalan sepanjang sisi media a. Femoralis bersatu dengan vena Iliaka interna

untuk membentuk vena Iliaka kommunis menerima darah dari vena Epigastrika inverior

dan vena Sirkumfleksa ilium profundus.

b) Vena Iliaka interna, terbentuk dari penggabungan cabang-cabang a. Iliaka interna, vena

Vaginalis, dan venaudenda interna yang berjalan ke atas bersatu dengan vena Iliaka

eksterna membentuk vena Iliaka kommunis.

c) Vena Sakralis media bermuara pada vena Iliaka kommunis sinistra.

12) Vena anggota gerak bawah

a) Vena Superfisialis tungkai bawah adalah vena Safena magna dan vena parva yang

berjalan ke atas dengan cabangnya.

b) Vena Safena magna mengangkut darah dari ujung medial arkus venosus dorsalis pedis

berjalan naik di depan maleolus medialis berjalan ke belakang lutut melalui sisi medial

paha pada fasia profunda bergabung dengan vena Femoralis, berhubungan dengan vena

Safena parva berjalan ke belakang lutut. Vena Perforans menghubungkan vena Safena

Page 27: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

magna dengan vena Profunda sepanjang sisi medial betis. Pada hiatus safenus di fasia

profunda, vena Safena magna mempunyai cabang tiga, yaitu:

(1) vena Sirkumfleksa ilium superfisialis,

(2) vena Epigastrika superfisialis, dan

(3) vena Pudenda interna superfisialis

c) Vena Aksesoria bergabung dengan vena utama dan pada pertengahan paha bermuara

pada vena Safena.

d) Vena Safena parva. Vena ini banyak memiliki katup, timbul dari bagian lateral arkus

venosus dorsalis pedis, naik ke belakang maleolus lateralis, menembus fasia profunda,

berjalan di antara m. Gastroknemius bagian bawah fossa poplitea, dan berakhir dalam

venapoplitea. vena ini memiliki cabang-cabang, yaitu:

(1) vena Kommunikantes dengan profunda pedis dan

(2) Cabang- cabang anastomotik yang bergabung dengan venasafena magna.

e) Vena Poplitea dibentuk oleh penyatuan vena kommunikantes dari a.tibialis anterior dan

posterior pada batas bawah m. Popliteus yang terletak pada sisi lateral dan berjalan

melalui lubang m.adduktor magnus menjadi vena Femoralis.

f) Vena Femoralis merupakan lanjutan dari vena poplitea menaiki paha pada sisi lateral,

berakhir pada sisi medial dan meninggalkan paha berjalan ke belakang ligamentum

inguinal menjadi vena Iliaka eksterna. Vena ini memiliki cabang-cabang,yaitu:

(1) vena Safena magna,

(2) vena Sirkumfleksa, dan

(3) vena Pudenda eksterna.

g) Vena Obturatoria menampung cabang-cabang dari a. Agturatoria dan mencurahkan

isinya ke dalam vena Iliaka interna.

c. System Kapiler

Pembuluh darah kapiler adalah ujung yang berada di paling akhir dari pembuluh arteri. Jaringan

pembuluh darah kapiler membentuk suatu anyaman rumit di mana setiap mili meter dari suatu

jaringan memiliki kurang lebih sekitar 2000 kapiler darah. Bagian tubuh yang tidak terdapat

kapiler adalah rambut, kuku dan tulang rawan. Fungsi kapiler antara lain :

1) Alat penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.

2) Tempat terjadinya pertukaran zat-zat antara darah dan cairan jaringan.

3) Mengambil hasil-hasil dari kalenjar.

Page 28: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

4) Menyerap zat-zat makanan yang terdapat di usus.

5) Menyaring darah yang terdapat di ginjal.

Pembuluh darah rambut/kapiler pada umumnya meliputi sel-sel jaringan, oleh karenanya secara

langsung berhubungan dengan sel. Karena dindingnya sangat tipis maka plasmanya dan zat

makanan mudah merembes ke cairan jaringan antar sel.

5. Tekanan Darah dan System Regulasi

Pusat kardiovaskuler di otak berada di formasio retikularis dan terletak di medula oblongata

bagian bawah dan pons. Impuls yang berkaitan dengan tekanan darah diintegrasikan disini.

Apabila terjadi perubahan tekanan darah, maka pusat kardiovaskuler mengaktifkan sistem saraf

otonom, sehingga terjadi perubahan stimulasi simpatis dan parasimpatis ke jantung dan

selanjutnya akan terjadi perubahan stimulasi simpatis ke seluruh sistem pembuluh darah. Faktor–

faktor utama yang mempengaruhi tekanan darah adalah curah jantung, tekanan pembuluh darah

perifer, dan volume atau aliran darah. Kontrol terhadap tekanan darah bergantung pada sensor-

sensor yang secara terus menerus mengukur tekana darah dan mengirim informasinya ke otak.

Otak mengintergrasikan semua informasi yang masuk dan berespon dengan mengirim

rangsangan eferen ke jantung dan sistem pembuluh melalui saraf-saraf otonom. Berbagai

hormon dan mediator kimiawi lokal berperan dalam mengontrol tekanan darah.

C. Biofisika Dari System Kardiovaskuler

1. Listrik Jantung

Sumber daya gerak jantung sangat bergantung pada kemampuan kerja dari sekelompok sel yang

mampu menghasilkan energi listrik dalam jumlah yang cukup untuk membuatnya terus bergerak.

Sel-sel ini menghasilkan impuls listrik yang kemudian diteruskan oleh sel-sel penggerak yang

tersebar dipermukaan jantung dan hingga membuatnya berdenyut. Sel-sel ini disebut Sinoatrial

node (SA node) yang terdapat di Atrium sebelah kanan. Selain memiliki SA node, jantung juga

memiliki serabut-serabut khusus yang mendistribusikan tenaga listrik pada jantung dilakukan.

Perjalanan aliran listrik pada jantung adalah sebagai berikut :

Impuls listrik meninggalkan SA node menuju Atrium kanan dan kiri. hingga kedua atrium bisa

berkontraksi dalam waktu yang sama. Proses ini memakan waktu 0,4 detik. Pada saat Atrium

kanan dan kiri berkontraksi, ventrikel akan terisi darah Impuls lstrik kemudian kembali mengalir

ke Atrioventricular Node (AV node) yang kemudian disebarkan ke kumpulan serabut yang

berada disebalah kanan dan kiri jantung sampai ke serat Purkinje yang berada di Ventrikel kanan

Page 29: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

dan kiri jantung hingga membuat kedua Ventrikel berkontraksi bersamaan. Seluruh jaringan

listrik pada jantung mampu menghasilkan impuls listrik. Namun SA node memiliki kemamapuan

yang paling besar. Apabila SA node gagal untuk menghasilkan impuls, maka fungsinya bisa saja

digantikan oleh jaringan lainnya, meskipun impllsnya cenderung lebih rendah. Pencetus listrik

pada jantung memang mampu mengakomodir kebutuhan jantung untuk mampu berkontraksi

terus dalma rentang waktu yang panjang. Terdapat serabut syaraf yang mampu mengubah arus

listrik yang dihasilkan serta membuat perbuahan pada kekuatan kontraksi jantung. Syaraf yang

dimaksud adalah bagian dari susunan syaraf otonom. Susunan syaraf otonom sendiri terdiri dari

dua bagian : Sistim Syaraf Simpatik dan Sistim Syaraf Parasimpatik.

Elektrokardiogram (EKG) adalah suatu grafik yang menggambarkan rekaman listrik jantung.

Kegiatan listrik jantung dalam tubuh dapat dicatat dan direkam melalui elektroda-elektroda yang

dipasang pada permukaan tubuh. Prinsip utama belajar EKG adalah mengetahui anatomi

fisiologi jantung, dan persyarafan jantung sehingga pada saat belajar EKG sudah dapat

membayangkan keadaan jantung. Pada dasarnya EKG terdiri dari banyak gelombang, yang tiap

gelombang mewakilkan satu denyut jantung (satu kali aktifitas listrik jantung). Lihat gambar satu

gelombang EKG berikut :

a. Titik P mempunyai arti bahwa terjadinya denyutan atau kontraksi pada atrium

jantung (dextra & sinistra)

b. Titik Q, R dan S mempunyai arti bahwa terjadinya denyutan atau kontraksi (listrik) pada

ventrikel jantung  (dextra & sinistra)

c. Sedangkan titik T berarti relaksasi pada ventikel jantung.

2. Konduksi Jantung

Page 30: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Impul berjalan : dari atrium, impuls diteruskan ke Simpul AV melalui internodal fiber. Di

dalam Simpul AV, impuls mengalami penundaan sekitar 100 ms yang fungsinya

memberikan waktu kepada atrium untuk menyelesaikan kontraksinya sebelum ventrikel

mulai berkontraksi. Dari Simpul AV, impuls diteruskan ke Bundle of His, ke Left dan

Right Bundle branches, dan menyebar ke seluruh dinding ventrikel melalui Purkinje fibers.

Menyebarnya impuls ke seluruh dinding ventrikel membuat ventrikel mengalami

depolarisasi yang kemudian diikuti dengan kontraksi ventrikel. Setelah itu proses berulang

kembali dimulai dari Simpul SA.

Jantung berfungsi memompa darah ke paru-paru dan ke seluruh tubuh. Cara jantung

memompa darah adalah dengan melakukan kontraksi secara bergantian antara atrium dan

ventrikel, dengan irama yang teratur dan terus menerus sepanjang hidup. Bekerjanya

jantung didukung oleh dua sistem yang ada dalam jantung yaitu sistem kontraksi dan

sistem konduksi.

Komponen-komponen eksitasi dari jantung secara urut terdiri dari sino-atrikular node (SA

node), atrio-ventrikular node (AV node), bundle His, cabang kiri-kanan bundel, dan system

purkinje.

a. SA Node ( Sino-Atrial Node )

Terletak dibatas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Simpuls SA

merupakan kepingan berbentuk sabit yang berdiameter 3-5 mikro. Tetapi serabut SA

berhubungan langsung dengan atrium sehingga setiap potensial aksi yang mulai pada

Page 31: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

simouls SA segera menyebar ke atrium. Serabut sino-atrial berbeda dengan otot jantung

lainnya, hanya mempunyai potensial membrane istirahat -55 milivolt sampai -60

milivolt dibandingkan dengan -85 sampai -95 milivolt pada sebagian besar serabut

lainnya. Potensial istirahat yang rendah ini disebabkan oleh sifat membrane yang mudah

ditembus ion natrium.

b. AV Node (Atrio-Ventricular Node)

Terletak diatas katup trikuspid. Potensial aksi dari SA Node menyebar ke seluruh masa

otot dan akhirnya juga ke simpuls AV. Penghantar dalam otot atrium lebih cepat

berjalan langsung dari simpuls SA ke simpuls AV dan menghantarkan impuls jantung

dengan kecepatan 0,45-0,6 m/detik. Lintasan ini yang dinamakan lintasan intermodal.

Sel dalam AV node mengeluarkan impuls dengan frekuensi lebih rendah dari SA node

yaitu 40-60x/menit. Maka dari itu, SA node menguasai impuls lebih tinggi sehingga

disebut Pressmaker dalam bunyi jantung.

c. Berkas His

Terletak di septum interventrikular dan bercabang dua, yaitu cabang berkas kiri (left

bundle branch) dan cabang berkas kanan (right bundle branch). Setelah melewati kedua

cabang ini impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut

purkinye.

d. Serabut Purkinye

Serabut purkinye ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel

ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan dirangsang.

Di ventrikel juga tersebar sel-sel pace maker (impuls) yang secara otomatis

mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40x/menit.

Sistem konduksi berfungsi mengatur kerja jantung melalui sistem kontraksi. Cara pengaturan

kerja jantung dapat diuraikan sebagai berikut. Simpul SA membangkitkan impuls dengan rate

normal sekitar 70 bpm (beat per menit). Impuls ini melalui bachmann’s bundle disebarkan ke

seluruh dinding atrium, sehingga membuat sel-sel dalam dinding atrium mengalami depolarisasi.

Depolarisasi pada atrium ini kemudian diikuti oleh kontraksi atrium.

a. Depolarisasi

Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan kontraksi otot. Respon mekanik dari fase

depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.

Page 32: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

b. Repolarisasi

Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon mekanik depolarisasi otot jantung adalah

diastolik.

3. Viskositas Pembuluh Jantung

Viskositas darah sebagian besar tergantung pada hematokrit (Ht), yaitu persentase sel-sel darah

merah berbanding dengan seluruh pembuluh darah. Klien dengan Ht 40% berarti 40% dari

volume darahnya merupakan sel-sel darah dan sisanya plasma. Ht normal untuk laki-laki kurang

lebih 42% sedangkan wanita kurang lebih 38%. Semakin banyak sel-sel darah di dalam darah

maka Ht semakin tinggi dan semakin banyak gesekan yang terjadi antara berbagai lapisan darah.

Gesekan ini yang menentukan viskositas darah.

Viskositas pada darah normal adalah sekitar tiga kali lebih besar daripada viskositas air hal ini

terutama karena sebagian besar sel darah merah tersustensi dalam darah. Masing-masing factor

ini menimbulkan pergesekan antar sel-sel yang berdekatan dan terhadap dinding pembuluh

darah. Viskositas dara meningkat secara drastis dengan meningkatkan hematokrit. Viskositas

darah lengkap pada hematokrit normal adalah sekedar 3, hal ini berarti diperlukan tekanan tiga

kali lebih besar untuk mendorong darah lengkap seprti mendorong air melalui pembuluh darah

yang sama. Viskositas darah meningkat sepuluh kali lebih besar daripada air dan alirannya dalam

pembuluh darah menjadi sangat terhamabat. Faktor lain yang mempengaruhi viskositas darah

adalah konsentrasi protein plasma dan jenis protein dalam plasma, tapi pengaruhnya kurang

begitu penting dibandingkan hematokrit. Ada 3 faktor lain yang juga mempengaruhi viskositas

darah pada pembuluh darah halus adalah :

a. Aliran pada pembuluh darah yang sangat halus menunjukkan pengaruh kekentalan yang

kurang di bandingkan pada pembuluh darah besar.pengaruh ini di sebut “Fahrehaus Linguist

Effect”. Ini mulai tampak bila diameter pembuluh <1,5 mm, efek tersebut sangat nyata dan

viskositas secara teoritis mungkin menjadi 0,5 dari pada viskositas di pembuluh darah besar.

Pengaruh “Fahrehaus Linguist Effect” ini di sebabkan oleh karena cara mengalir darah di

dalam pembuluh yang halus.

b. Viskositas darah meningkat derastis bila kecepatan aliran darah menurun.

c. Sel-sel seringkali berhanti mengalir di pembuluh darah halus. Bila ini terjadi, aliran darah

berhenti total untuk beberapa detik atau lebih; akibatnya viskositas meninggkat.

Page 33: Tugas Sistem Kardiovaskuler 1

Peningkatan hematokrit mwenyebabkan peningkatan viskositas yang cukup besar. Namun

dipembuluh yang diameter lebih kecil, yaitu di arteriol, kapiler dan venula, viskositas berubah

lebih sedikit per satuan perubahan hematokrit dibandingkan perubahan viskositas di pembuluh

besar. Hal ini karena perbedaan pada sifat aliran yang melalui pembuluh kecil. Oleh sebab itu

perubahan nettoviskositas persatuan perubahan hematokrit jauh lebih kecil ditubuh dibandingkan

perubahannya secara invitro.

D. Biokimia Dari System Kardiovaskuler