Top Banner
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN FARMASI STUDI KASUS PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK.! Oleh : Pamian Siregar K15161137 Dosen Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc., (CS) PROGRA PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016
61

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

Oct 29, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

TUGASSISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN FARMASI

STUDI KASUS PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK.!

Oleh :

Pamian Siregar K15161137

DosenDr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc., (CS)

PROGRA PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNISINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2016

Page 2: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! "

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2 Perumusan Masalah

!BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Sistem Informasi

2.2. Sistem Development Life Cycle (SDLC)

2.3. Pengembangan Sistem Informasi

2.3.1. Outsourcing

2.3.2. In-souring

2.3.3. Co-sourcing

! !BAB III PEMBAHASAN

3.1. Penerapan Outsourcing, Cosourcing Insourcing pada perusahaan

3.2. Penerapan Outsourcing di bidang teknologi informasi

3.3. Penerapan Insourcing di bidang teknologi informasi

3.4. Penerapan Cosourcing di bidang teknologi informasi

3.5. Pemilihan pendekatan yang di gunakan pada perusahaan

3.6. Studi Kasus : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

2.3.1. Profile Perusahaan Kimia Farma

2.3.2. Implementasi Sistim ERP SAP

2.3.3. Kualitas dan Maintenance Software

BAB IV PENUTUP

#$%. Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 3: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan dan perkembangan system informasi teknologi pada perusahaan

membantu perusahaan dalam melakukan praktek pemasaran dan bisnis. Sistem informasi

adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil

keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, dimana sistem tersebut

merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang

tergorganisasi. Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini,

setiap perusahaan harus mampu melakukan terobosan-terobosan dan inovasi baru serta

menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup dan

mempertahankan pelanggan yang dimiliki. Sistem informasi merupakan sarana dan tools

yang sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk membantu dalam

mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat untuk bersaing.

Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi

bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses pengambilam keputusan yang efektif

sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Bila informasi yang

dibutuhkan kurang memadai, dalam kurun waktu tertentu organisasi/perusahaan tersebut

akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya yang dimiliki, sehingga

dalam hal pengambilan keputusan-keputusan yang strategis akan sangat terganggu, yang

pada akhirnya akan kalah dalam persaingan dengan perusahaan lain dalam bisnis yang

sama.

!

Dalam mengoptimalkan pengembangan dan implementasi teknologi sistem

informasi, setiap perusahaan dapat melakukan melalui 3 (tiga) metode, yaitu insourcing,

cosourcing, dan outsourcing. Namun keterbatasan sumberdaya yang dimiliki oleh

perusahaan atau organisasi untuk membangun dan mengelola sistem informasi dengan

baik menyebabkan maraknya penggunaan jasa outsourcing atau pihak ketiga (vendor)

untuk membangun dan mengelola sistem informasi dalam perusahaan. Perusahaan yang

melakukan outsourcing mempunyai beberapa alasan diantarannya untuk

penyederhanaan terhadap beban pekerjaan sehingga dapat fokus melakukan aktivitas

Page 4: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #

utama dari bisnisnya, meningkatkan sumber daya dibagian operasional yang dapat

meningkatkan produksi dan output serta memberikan dukungan tambahan kepada

manajemen organisasi untuk meningkatkan efektivitas biaya melalui efisien secara

keseluruhan.

Setiap perusahaan harus peka dan berhati-hati dalam menentukan pilihan dari

metode tersebut untuk meningkatkan implementasi dari sistem informasi yang telah

dibangun. Karena masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga

perusahaan harus memutuskan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Kesalahan dalam menentukan pilihan akan memberikan dampak yang buruk bagi

kehidupan bisnis perusahaan.!

Paper ini akan mengulas bagaimana pengembangan sistem informasi berbasis

insourcing, cosourcing, maupun outsourcing beserta kelebihan dan kelemahan masing-

masing. Akan dibahas juga secara singkat bagi mana peranan dan strategi pengembangan

sistem informasi melalui pendekatan ketiga model di atas pada perusahaan PT. Kimia

Farna (Persero) Tbk. Penulis merupakan bagian karyawan dari PT. Kimia Farma (Persero)

Tbk. yang berinteraksi langsung dalam berbagai pengembangan sistem improvement

khususnya bertanggung jawab dalam implementasi sistem ERP SAP di Kimia Farma.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dari makalah ini ialah :!

1. Menjelaskan pengertian dan penerapan insourcing dan outsourcing?!

2. Menjelaskan keunggulan dan kelemahan insourcing cosourcing dan outsourcing

dalam pengembangan dan implementasi sistem informasi?!

3. Menganalisis penerapan insourcing, cosourcing dan outsourcing pada fungsi-fungsi

manajemen PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.?!

!

!

!

Page 5: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi

Perusahaan yang telah memutuskan untuk mengembangkan usaha di dunia

Sistem informasi memainkan peranan yang sangat penting dalam bisnis. Teknologi

informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas

proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan kerja sama kelompok kerja, hingga

dapat memperkuat posisi kompetitif bisnis dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal

ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan

produk, proses dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas

bisnis lainnya. Teknologi dan sistem informasi berbasis internet dalam waktu singkat

menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang

dinamis saat ini kata O’Brien.

Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang,

hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada

sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan

berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi

(software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data)

sejak permulaan peradaban.

Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan

dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan

kompetitif. Peran strategis SI ini melibatkan penggunaan TI untuk mengembangkan

berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan

besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini menciptakan sistem informasi

strategis, SI yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari

perusahaan bisnis. SI strategis dapat berupa SI apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain)

yang menggunakan TI untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif,

mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan

lainnya. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika

Page 6: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! (

perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan

kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya. Dalam model klasik

Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan

berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara

efektif mengatasi :

1. Persaingan dari para pesaing dalam industrinya

2. Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya

3. Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat mengambil

pangsa pasar

4. Daya tawar pelanggan

5. Daya tawar pemasok

Dalam hal tersebut system informasi berperan sangat penting, Dilihat dari sisi

perspektif managerial fungsi dari system informasi adalah :

1. Minimize Risks, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor keuangan. Umumnya

resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek

eksternal lain yang berada di luar control perusahaan. Contohnya adalah kurs mata

uang yang berfluktuasi, perilaku konsumen yang dinamis, jumlah permintaan produk

yang tak menentu dan lain sebagainya. Kehadiran teknologi informasi selain harus

mampu membantu perusahaan untuk mengurangi resiko bisnis yang ada, perlu pula

menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola resiko (managing risk)

yang dihadapi sehari hari.

2. Reduce Cost, tawaran lain yang ditawarkan oleh teknologi informasi adalah

perbaikan, efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di perusahaan. Peranan

teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya

operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh pada profitabilitas

perusahaan. Ada empat cara yang ditawarkan oleh teknologi informasi untuk

mengurangi biaya-biaya yang kerap dikeluarkan untuk kegiatan operasional sehari-

hari melalui Eliminasi atau Simplifikasi Proses, Integrasi dan Otomatisasi Proses.

3. Add Value, Tujuan akhir dari dari penciptaan value bukan sekedar untuk memuaskan

pelanggan saja (customer satisfaction), tetapi lebih jauh untuk menciptakan loyalitas

(customer loyalty) sehingga pelanggan tersebut bersedia untuk selalu menjadi

konsumen perusahaan untuk jangka waktu yang panjang (customer bonding)

Page 7: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! )

4. Create New Realities, Perkembangan teknologi informasi yang terakhir ditandai

dengan pesatnya teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu arena bersaing

baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacam e-

commerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya

merupakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di

era globalisasi informasi. (2)

2.2. Sistem Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (Systems Development Life Cycle, Siklus Hidup Pengembangan Sistem)

atau Systems Life Cycle (Siklus Hidup Sistem), dalam rekayasa sistem dan rekayasa

perangkat lunak, adalah proses pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan

metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini

umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi. SDLC juga merupakan pola

yang diambil untuk mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap-

tahap: rencana(planning),analisis (analysis), desain (design), implementasi

(implementation), uji coba (testing) dan pengelolaan (maintenance).(5) Dalam rekayasa

perangkat lunak angsyat Ä, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi

pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk suatu kerangka

kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi, yaitu proses

pengembangan perangkat lunak. Terdapat 3 jenis metode siklus hidup sistem yang paling

banyak digunakan, yakni: siklus hidup sistem tradisional (traditional system life cycle),

siklus hidup menggunakan prototyping (life cycle using prototyping), dan siklus hidup

sistem orientasi objek (object-oriented system life cycle).(6)

Adapun kegunaan utama dari SDLC adalah mengakomodasi beberapa kebutuhan.

Kebutuhan-kebutuhan itu biasanya berasal dari kebutuhan pengguna akhir dan juga

pengadaan perbaikan sejumlah masalah yang terkait dengan pengembangan perangkat

lunak. Kesemua itu dirangkum pada proses SDLC yang dapat berupa penambahan fitur

baru baik itu secara modular maupun dengan proses instalasi baru. Dari proses SDLC juga

berapa lama umur sebuah perangkat lunak dapat diperkirakan untuk dipergunakan yang

dapat diukur atau disesuaikan dengan kebijakan dukungan dari pengembang perangkat

lunak terkait$*)+$!Dengan siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi

Page 8: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ,

beberapa langkah dan pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh

tim yang berbeda.!

Dalam sebuah siklus SDLC, terdapat enam langkah. Jumlah langkah SDLC pada

referensi lain mungkin berbeda, namun secara umum adalah sama. Langkah tersebut

adalah

1. Analisis sistem, yaitu membuat analisis aliran kerja manajemen yang sedang berjalan

2. Spesifikasi kebutuhan sistem, yaitu melakukan perincian mengenai apa saja yang

dibutuhkan dalam pengembangan sistem dan membuat perencanaan yang berkaitan

dengan proyek sistem

3. Perancangan sistem, yaitu membuat desain aliran kerja manajemen dan desain

pemrograman yang diperlukan untuk pengembangan sistem informasi

4. Pengembangan sistem, yaitu tahap pengembangan sistem informasi dengan menulis

program yang diperlukan

5. Pengujian sistem, yaitu melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat

6. Implementasi dan pemeliharaan sistem, yaitu menerapkan dan memelihara sistem yang

telah dibuat

Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah pertama hingga

langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang, kadang-kadang

bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan dan perancangan

sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan benar dan sesuai

harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi atau kembali ke langkah

sebelumnya. Kaji ulang yang dimaksud adalah pengujian yang sifatnya quality control,

sedangkan pengujian di langkah kelima bersifat quality assurance. Quality control

dilakukan oleh personal internal tim untuk membangun kualitas, sedangkan quality

assurance dilakukan oleh orang di luar tim untuk menguji kualitas sistem. Semua langkah

dalam siklus harus terdokumentasi. Dokumentasi yang baik akan mempermudah

pemeliharaan dan peningkatan fungsi sistem (8)

2.3. Pengembangan Sistem Informasi

Pengembangan sistem (system development) merupakan aktivitas menyusun suatu

sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

Page 9: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! -

! ! !

memperbaiki sistem yang sudah ada. Pengembangan sistem menurut Rustono (2003)

dilakukan dengan merencanakan dan mengembangkan arsitektur sistem informasi

organisasi yang terdiri atas komponen-komponen software , hardware , brainware , proses

dan prosedur, infrastruktur, dan standar. Pengembangan sistem informasi menurut Loudon

(dalam Husein dan Wibowo, 2000:89) didorong oleh faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal adalah faktor lingkungan organisasi yang mempengaruhi adopsi dan

desain sistem. Beberapa faktor lingkungan eksternal adalah peningkatan biaya tenaga

kerja atau sumber daya lain, persaingan dari perusahaan lain dan perubahan regulasi

pemerintah (UU). Sedangkan faktor internal adalah faktor institusional organisasi yang

mempengaruhi proses adopsi dan desain sistem informasi. Faktor ini mencakup value

(tata nilai), norma, dan hal-hal penting yang dapat membentuk strategi penting dalam

organisasi.

2.3.1. Pengertian Outsourcing

Definisi Outsourcing

Beberapa defenisi outsourching yang telah dikembangkan oleh para ahli,

diantaranya:

1. Outsourcing adalah kontrak dengan pihak lain (di luar perusahaan) terhadap fungsi,

tugas atau layanan organisasi dalam rangka mengurangi beban proses, memperoleh

keahlian teknis maupun penghematan biaya (Eugene Garaventa, Thomas Tellefsen,

2001);

2. Outsourcing adalah pemindahan tanggung jawab manajemen kepada pihak ketiga

secara berkesinambungan di dalam menyediakan layanan yang diatur oleh perjanjian.

3. Outsourcing adalah aktivitas dimana supplier (pihak pemasok/vendor) menyediakan

barang dan/atau layanan kepada buyer (pihak perusahaan) berdasarkan perjanjian

yang telah disepakati (Elfing & Baven, 1994; Domberger, 1998).

4. Outsourcing adalah tindakan memindahkan beberapa aktivitas rutin internal

perusahaan, termasuk dalam hal pengambilan keputusan kepada pihak lain yang

diatur oleh kontrak perjanjian (Maurice F. Greaver II,1999);

Suatu organisasi melakukan IT outsourcing dalam rangka mengembangkan sistem

informasi untuk menghasilkan sistem informasi yang lebih baik, memanfaatkan IT untuk

mencapai hasil bisnis yang lebih baik, dan mengeksploitasi aset IT secara eksternal.

Page 10: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %.

! ! !

Contoh layanan teknologi informasi yang paling sering di outsourcing-kan yaitu network,

desktop , aplikasi serta web hosting.

Terdapat berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan Teknologi

Informasi (TI). Dibawah ini adalah berbagai definisi outsourcing yang berkaitan dengan

TI yang dikutip oleh Diah (2008) dari berbagai sumber :

1. IT outsourcing adalah mensubkontrakkan sebuah fungsi IT dari suatu perusahaan

pada vendor eksternal

2. IT outsourcing didefinisikan sebagai “kontrak jangka panjang dimana satu atau lebih

service provider ditugaskan untuk bertanggung jawab mengatur satu atau lebih

operasi dan infrastruktur IS klien”

3. “Offshore outsourcing” adalah pekerjaan outsourcing pada vendor yang berlokasi di

benua yang berbeda dengan klien

4. IT outsourcing berkembang menjadi IS outsourcing. Definisi IS outsourcing adalah

“pemberian tanggung jawab kepada pihak ketiga berhubungan dengan seluruh atau

beberapa komponen spesifik (fisik maupun sumber daya manusia) dalam IT

infrastruktur organisasi”

5. Konsep BPO merupakan perkembangan dari IS outsourcing. Perbedaan antara BPO

dan IS outsourcing adalah pada kasus BPO, provider melakukan kontrol pada

keseluruhan baik proses bisnis, sumber daya manusia, dan teknologi

6. Business process outsourcing (BPO) didefinisikan sebagai perluasan IT outsourcing,

dimana dalam BPO pihak ketiga bertanggung jawab dalam melaksanakan beberapa

proses bisnis (misal: call center)

7. Offshore software development dalam dunia IT sering dideskripsikan sebagai

outsourcing pembuatan software dan layanan teknis kepada kontraktor atau fasilitas

yang dimiliki sendiri yang berlokasi di negara dengan standar gaji lebih rendah

Klasifikasi Outsourcing

Menurut Indrajit (2000), berdasarkan jenisnya, outsourcing teknologi informasi

dapat dibedakan menjadi 4 jenis yaitu :

1. Total Outsourcing, yaitu perusahaan cenderung menyerahkan hampir semua fungsi

teknologi informasinya seperti perangkat keras, perangkat lunak, dan brainware

kepada pihak lain. Di Indonesia, perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang

Page 11: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %%

! !

industri manufaktur, pertambangan, konfeksi, dan kimia merupakan beberapa contoh

institusi bisnis yang telah menerapkan strategi tersebut

2. Total insourcing, yaitu penyewaan atau peminjaman sumber daya manusia yang

dimiliki pihak lain untuk dipekerjakan pada perusahaan terkait dalam jangka waktu

tertentu. Banyak sekali perusahaan besar di Indonesia yang melakukan relasi bisnis

sejenis ini terutama dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan konsultan

multinasional yang memiliki reputasi andal di bidang teknologi informasi.

3. Selective sourcing, yaitu perusahaan melakukan pemilahan terhadap fungsi-fungsi

dan entitas bisnis yang terkait dengan teknologi informasi di perusahaannya dan

memutuskan untuk menyerahkan sebagian saja kepada pihak lain sementara sisanya

masih akan dikelola oleh perusahaan.

4. De facto insourcing, yaitu penyerahan pengelolaan teknologi informasi kepada

perusahaan lain lebih dikare nakan adanya latar belakang sejarah, dibandingkan

dengan hasil evaluasi objektif.

Manfaat Oursourcing

Penerapan outsourcing layanan teknologi informasi memiliki tujuan/ manfaat bagi

perusahaan. Menurut Chen dan Perry (2003), tujuan/ manfaat outsourcing layanan

teknologi informasi yaitu :

1. Penghematan Biaya. Penghematan biaya merupakan salah satu tujuan di dalam

melakukan outsourcing layanan TI. Melalui skala ekonomi memungkinkan vendor

untuk menyediakan layanan dengan tingkat biaya yang lebih rendah dibandingkan

bilamana ditangani se ndiri oleh perusahaan. Misalnya dengan penggunaan

infrastruktur TI serta pemberdayaan SDM yang dimiliki oleh vendor secara bersama-

sama oleh beberapa organisasi klien (perusahaan) dapat menekan biaya infrastruktur

menjadi lebih murah dibanding perusahaan membangun infrastruktur TI sendiri dan

menanganinya sendiri. Penghematan biaya dapat menjadi menjadi hal yang sangat

signifikan ketika perusahaan dapat mengakuisisi suatu bidang spesialisasi yang dapat

digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

2. Memenuhi kebutuhan SDM TI yang terampil. Perusahaan-perusahaan terkadang

dihadapkan kepada permasalahan di dalam melaksanakan proyek-proyek besar

teknologi informasi yaitu kekurangan akan personil TI yang terampil. Melalui

outsourcing diharapkan dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi, dikarenakan

vendor memiliki tenaga kerja TI khusus untuk layanan yang mereka berikan,

Page 12: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %"

!

!

sehingga mereka diharapkan mampu memenuhi kebutuhan tenaga TI yang terampil

bagi perusahaan.

3. Mendapatkan teknologi yang terkini. Melalui outsourcing teknologi informasi,

perusahaan dapat mengakses teknologi terkini beserta SDM yang profesional.

Perusahaan biasanya mulai mempertimbangkan kebijakan outsourcing disaat

merencanakanupgrade layanan teknologi informasi (TI) agar mendapatkan layanan

TI yang terbaik. Dengan selalu menggunakan teknologi terkini yang disediakan oleh

pihak vendor, diharapkan dapat membantu perusahaanmencapai tujuan mereka.

4. Fleksibilitas dalam hal teknologi dan modul-modul (fitur-fitur). Melalui

outsourcing TI, perusahaan diberikan berbagai pilihan teknologi beserta modul-

modul (fitur-fitur) yang akan digunakan. Salah satu kelemahan terbesar bilamana

perusahaan membangun infrasruktur dan aplikasi sendiri adalah kekakuan terhadap

teknologi yang digunakan. Selain itu pembiayaan investasi awal yang sangat besar

untuk layanan TI yang terkadang memaksa perusahaan untuk terus menggunakan

teknologi yang telah usang dikarenakan alasan keterbatasan keuangan bilamana akan

melakukan upgrade teknologi. Mengingat sifat teknologi yang cepat berubah, maka

penerapan outsourcing memungkinkan manajemen risiko yang lebih baik. Risiko

teknologi dialihkan ke pihak vendor dikarenakan mereka bertanggung jawab penuh

di dalam upgrade teknologi.

5. Waktu pembangunan dan penyebaran layanan TI yang lebih cepat. Waktu

pembangunan dan penyebaran layanan TI yang cepat merupakan salah satu

keuntungan yang diharapkan di dalam menerapkan kebijakan outsourcing layanan

TI. Bilamana perusahaan ingin membangun layanan TI sendiri, misalnya dengan

melakukan in-house , maka perusahaan akan dihadapkan kepada persoalan-persoalan

seperti kebutuhan akan personil IT, pengintegrasian sistem lama dan sistem baru,

pembangunan infrastruktur TI, dan pengambilan keputusan di dalam pengadaan

berbagai perangkat dan komponen yang diperlukan. Hal ini dapat menjadi sesuatu

yang berisiko sangat tinggi. Namun, bila hal tersebut dilakukan dengan outsourcing ,

maka vendor dapat memberikan paket-paket solusi berupa personil TI, infrastruktur

yang memadai, layanan yang terintegrasi, serta dukungan lainnya. Bilamana vendor

telah berpengalaman dalam suatu jenis layanan tertentu, maka dapat dikatakan bahwa

layanan/ sistem tersebut telah teruji/terbukti sehingga permasalahan yang potensial

dapat diantisipasi. Waktu pembangunan aplikasi dan penyebaran layanan aplikasi

tersebut dapat berkurang setengah dari waktu yang diperlukan dibandingkan

Page 13: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %&

!

bilamana melakukan in-house . Waktu pengerjaan pembangunan dan penyebaran

sangatlah penting ketika perusahaan akan menerapkan sistem/layanan TI yang baru.

Misalnya, pembaruan terhadap beberapa sistem dan infrastruktur TI yang harus

segera dilakukan untuk menjamin keamanan sistem informasi.

6. Meningkatkan cash flow management. Outsourcing dapat membantu

perusahaan mengelola arus kas (cash flow management), dimana perusahaan dapat

mengatur pembiayaan berdasarkan layanan yang diberikan, dan perusahaan tidak

perlu melakukan investasi awal secara besar-besaran.

Benefit Outsourcing

Outsourcing menjadi popular karena dapat mengefektifkan biaya operasi dari

perusahaan dibanding membangun sebuah pusat teknologi informasi, pusat operasi

komputer dan menerima staf khusus. Outsourcing membantu sebuah perusahaan untuk

memaksimalkan sekaligus mengefisienkan pelaksanaan sistem informasi yang

dibutuhkan.

Adapun beberapa keuntungan dari implementasi outsourcing adalah:

1. Kemampuan penggunaan teknologi yang tepat dan spesifik

Kontraktor penyedia outsourcing tentu memiliki teknologi dan kemampuan spesifik

yang dapat mendukung operasi dari sistem teknologi informasi yang perusahaan

inginkan dibanding jika perusahaan harus membangun sendiri sistem tersebut.

Kontraktor juga memiliki tenaga ahli yang dapat menjalankan dan membuat

teknologi tersebut berjalan dengan efisien dan maksimal. Dengan menggunakan jasa

dari kontraktor, perusahaan tidak perlu memikirkan perkembangan teknologi

informasi detik per detik dan membangun sebuah tim atau departemen untuk

mengatasi semua problem yang berhubungan dengan hal tersebut.

2. Efisiensi waktu dan biaya Implementasi outsourcing akan membawa

peruahaan untuk lebih memfokuskan sumber-sumber dayanya untuk

mengembangkan atau bertahan dalam kompetisi di lingkungan bisnisnya, perusahaan

tidak perlu memikirkan problem-problem yang timbul diluar lingkar utama

bisnisnya, mereka dapat menggunakan kontraktor teknologi informasi untuk

mengatasi problem-problem di sekitar teknologi informasi yang merupakan problem-

problem diluar lingkar bisnis utama mereka untuk tetap mendukung aktifitas di bisnis

utama mereka

Page 14: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %#

!

3. Kualitas pelayaan dan kemampuan yang maksimal dari tenaga ahli. Kontraktor

teknologi informasi adalah ahli di dalam menjalankan sistem teknologi informasi.

Mereka dapat menyediakan pelayanan yang professional, efektif dan efisien. Tenaga

ahli dilingkungan perusahaan sendiri atau tenaga professional information sistem

internal akan dibebaskan dari pengurusan operasi setiap hari dan dapat lebih

difokuskan untuk perencanaan dan pengembangan sistem teknologi informasi yang

akan mendukung bagi aktifitas utama dari perusahaan

4. Fleksibel

Kemampuan dan pengalaman teknologi informasi dari kontraktor yang sudah biasa

menangani permasalahan di bidang teknologi informasi akan membantu perusahaan

untuk dapat selalu meng-up to date teknologinya tanpa mengeluarkan biaya yang

besar. penggunaan teknologi informasi bagi penunjang aktifitas perusahaan dapat

berjalan se-fleksibel mungkin, karena kontraktor dapat dengan cepat mengantisipasi

perkembangan teknologi informasi. (Lubis, 2004)

Bahkan hal ini diperkuat oleh alasan O’Brien (2009), terdapat beberapa kelebihan

dari outsourcing di bidang TI :

1. Mengurangi dan mengendalikan biaya operasional. Pemilihan outsourcing memang

membutuhkan biaya yang mahal pada awal kontraknya, tetapi pertimbangan resiko

yang akan ditanggung oleh perusahaan lebih kecil dibandingkan dengan membangun

sendiri dengan kemampuan kurang akan mengakibatkan permasalahan di kemudian

hari dan berdampak pada segi pembiayaan perusahaan.

2. Meningkatkan fokus perusahaan pada kegiatan utama usahanya tanpa dibebani

permasalahan pengembangan sistem informasi.

3. Mendapatkan akses terhadap sistem informasi premium atau kelas dunia bagi

penerapan sistem informasi di perusahaannya.

Sumber daya manusia dalam perusahaan dapat lebih fokus melakukan pekerjaan pada

kegiatan utama perusahaan tanpa dibebani kegiatan pengembangan sistem informasi.

Tentu saja hal ini diharapkan akan meningkatkan produktifitas perusahaan.

5. Memberi jalan keluar terhadap permasalahan ketidaktersediaan sumber daya dari

perusahaan yang ahli dalam pengembangan sistem informasi, sehingga dapat

mengurangi resiko salah penerapan sistem informasi.

6. Menunjang akselerasi tujuan perusahaan untuk mempercepat mendapatkan

keuntungan/ benefit dengan penerapan sistem informasi yang sesuai.

Page 15: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %’

!

7. Menghindarkan dari kendali internal mengenai tidak berfungsinya sistem informasi

karena penerapan sistem informasi yang salah atau gagal.

8. Peningkatan benefit perusahaan akan menyebabkan perusahaan dapat meningkatkan

pertumbuhan modal usaha.

9. Berbagi resiko terhadap implementasi sistem informasi antara perusahaan dan

vendor. Kesalahan implementasi tidak ditanggung penuh oleh perusahaan saja, oleh

karena itu dibutuhkan kerjasama yang baik dalam proses perencanaan sistem

informasi antara perusahaan dan vendor.

Perusahaan dapat mengontrol pemasukan dan pengeluaran kas dengan bantuan sistem

informasi yang tepat.

Kelemahan Outsourcing TI

Dengan banyaknya keuntungan dari penerapan outsourcing di bidang TI, namun

bukan berarti outsouring TI tidak mepunyai kekurangan atau kelemahan. Berikut ini

dijelaskan mengenai kekurangan dari outsourcing dibidang TI.

1. Pelanggaran kontrak kerja oleh vendor lebih banyak akan mengakibatkan kerugian

bagi perusahaan. Misalnya hasil aplikasi tidak sesuai dengan harapan perusahaan

menimbulkan kerugian biaya dan waktu.

2. Perusahaan akan kehilangan kontrol terhadap aplikasi sistem informasi yang

dibangun oleh vendor apabila terjadi ganguan pada sistem informasi yang sangat

penting bagi perusahaan. Penanganan gangguan yang hanya dapat diperbaiki oleh

vendor mengakibatkan ketergantungan bagi perusahaan.

3. Perusahaan lain dapat meniru sistem informasi yang dikembangkan oleh vendor yang

sama.

2.3.2. Insourcing

Definisi Insourcing

In-sourcing merupakan metode pengembangan sistem informasi yang hanya

melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu perusahaan. Sistem

informasi mengenai operasi sistem pada pihak manajemen untuk memberikan pengarahan

dan pemeliharaan sistem dalam hal ini pengendalian ketika sistem bertukar input dan

output dengan lingkungannya.

Page 16: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %(

!

Benefit Insourcing

Kelebihan dalam menerapkan metode insourcing diantaranya :

1. Umumnya sistem informasi yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

perusahaan karena karyawan yang ditugaskan mengerti kebutuhan sistem dalam

perusahaan.

2. Biaya pengembangannya relatif lebih rendah karena hanya melibatkan pihak

perusahaan.

3. Sistem informasi yang dibutuhkan dapat segera direalisasikan dan dapat segera

melakukan perbaikan untuk menyempurnakan sistem tersebut.

4. Sistem informasi yang dibangun sesuai dengan spesifikasi yang di butuhkan dan

dokumentasi yang disertakan lebih lengkap.

5. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap

sistem informasi karena proses pengembangannya dilakukan oleh karyawan

perusahaan tersebut.

6. Adanya insentif tambahan bagi karyawan yang diberi tanggung jawab untuk

mengembangkan sistem informasi perusahaan tersebut.

7. Lebih mudah melakukan pengawasan (security access) dan keamanan data lebih

terjamin karena hanya melibatkan pihak perusahaan.

8. Sistem informasi yang dikembangkan dapat diintegrasikan lebih mudah dan lebih

baik terhadap sistem yang sudah ada

Kelemahan Insourcing

Kelemahan dalam menerapkan metode insourcing adalah :

1. Keterbatasan jumlah dan tingkat kemampuan SDM yang menguasai teknologi

informasi.

2. Pengembangan sistem informasi membutuhkan waktu yang lama karena konsentrasi

karyawan harus terbagi dengan pekerjaan rutin sehari-hari sehingga pelaksanaannya

menjadi kurang efektif dan efisien.

3. Perubahan dalam teknologi informasi terjadi secara cepat dan belum tentu perusahaan

mampu melakukan adaptasi dengan cepat sehingga ada peluang teknologi yang

digunakan kurang canggih (tidak up to date).

4. Membutuhkan waktu untuk pelatihan bagi operator dan programmer sehingga ada

konsekuensi biaya yang harus dikeluarkan.

Page 17: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %)

5. Adanya demotivasi dari karyawan ditugaskan untuk mengembangkan sistem

informasi karena bukan merupakan core competency pekerjaan mereka.

Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang sistem informasi dapat menyebabkan

kesalahan persepsi dalam pengembangan distem dan kesalahan/resiko yang terjadi

menjadi tanggung jawab perusahaan (ditanggung sendiri) (Faisalansyari, 2004).

2.3.3. Co-sourcing

Definisi Co-sourcing

Co-sourcing dapat diartikan sebagai usaha untuk mempekerjakan (hiring) para

ahli atau staff untuk kepentingan perusahaan. Namun dalam arti luas dapat diartikan

sebagai hubungan kerja sama dalam jangka waktu lama (long-term relationship) dan

jika diasosiasikan dengan nilai-nilai luhur maka dapat dikategorikan pada partnership

dari pada penyedia (vending). Pelaksanaan strategi co-sourcing oleh suatu perusahaan

pada dasarnya dipengaruhi oleh meningkatnya kegiatan bisnis suatu perusahaan dimana

pada satu sisi perusahaan dihadapkan pada adanya keterbatasan SDM internal dari segi

kuantitas maupun kualitas knowledge yang dimilikinya dalam menangani sistem

informasi manajemen tersebut secara baik (efektif dan efisien). Strategi ini lebih terarah

pada performa bisnis yang dilaksanakan setiap perusahaan. Trend globalisasi dan

tantangan yang semakin besar pada lingkungan yang membutuhkan fleksibilitas,

perkembangan berkelanjutan dan fokus kepada kompetensi inti perusahaan merupakan

penyebab perusahaan memilih strategi cosourcing.

Benefit pengembangan sistem Co-sourcing

Kelebihan menggunakan co-sourcing :

1. Adanya sharing knowledge antara karyawan perusahaan tersebut dengan wakil dari

vendor. Hal ini dapat menyempurnakan sistem informasi yang dikembangkan dimana

karyawan perusahaan menguasai kebutuhan sistem dalam perusahaan, sedangkan

vendor menguasai bidang teknologi informasi.

2. Perusahaan dapat melakukan transfer teknologi dan transfer pengetahuan dari vendor

ke dalam perusahaan.

3. Sistem yang dibangun relatif sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena

perencanaan pengembangan yang lebih kompetitif.

Page 18: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %,

4. Kegagalan yang timbul dalam pengembangan sistem informasi menjadi tanggug

jawab kedua belah pihak (risk sharing) dan penyelesaiannya dapat didiskusikan

bersama.

5. Biaya pengembangan sistem informasi relatif murah karena terdapat sharing cost yang

ditanggung bersama oleh perusahaan dan vendor.

6. Teknologi yang akan dikembangkan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan

kemampuan sumberdaya perusahaan

Kelemahan pengembangan sistem Co-sourcing

Kelemahan menggunakan co-sourcing :

1. Perbedaan kepentingan antar organisasi sehingga dapat terjadi konflik kepentingan

antara perusahaan dan vendor yang berdampak pada ganguan pelaksanaan sistem

informasi.

2. Terdapat kekhawatiran tentang keamanan sistem informasi karena adanya peluang

penyalahgunaan sistem informasi oleh vendor, misalnya pembajakan atau

pembocoran informasi perusahaan.

3. Waktu yang relatif lama dalam transfer teknologi dan pengetahuan dari pihak ketiga

kepada pihak perusahaan.

4. Relatif sulit melakukan perbaikan dan pengembangan sistem dilakukan oleh vendor,

sedangkan informasi karena pengembangan perangkat lunak

perusahaan umumnya hanya terlibat sampai rancangan kebutuhan sistem.

5. Perlu penyesuaian budaya kerja dalam pengembangan sistem infomasi perusahaan.

6. Membutuhkan biaya yang relatif besar karena melibatkan banyak pihak dalam

pelaksanaanya.

7. Keuntungan perusahaan dalam pengembangan sistem infomasi perusahaan tidak

dapat dirasakan langsung dalam waktu dekat (Abrianto, 2011).

!

Page 19: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! %-

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Penerapan outsourcing, cosourcing atau insourcing pada perusahaan

Setiap perusahaan memiliki pertimbangan khusus untuk memutuskan bagaimana

strategi pengembangan sistem informasi yang akan dijalankan di setiap lini manajerial

perusahaannya. Pemilihan mengenai pendekatan mana yang akan digunakan dalam suatu

perusahaan, sebenarnya tergantung dari ruang lingkup, budget, resiko, tingkat kegunaan,

dan sejauh mana perusahaan memerlukannya. Kalau ruang lingkup itu tidaklah terlalu

besar dan sangat sederhana, maka pendekatan insourcing adalah langkah yang terbaik

yang ada. Tetapi kalau sudah mencakup area yang lebih luas lagi, mungkin outsourcing

adalah jalannya, sehingga fokus kegiatan bisnis perusahaan bisa lebih difokuskan daripada

kita menyibukkan diri untuk mengurusi sesuatu yang membuat kita menjadi kesusahan

dalam menjalankan inti bisnis.

Setiap perusahaan harus peka dan berhati-hati dalam menentukan pilihan dari

metode tersebut untuk meningkatkan implementasi dari sistem informasi yang telah

dibangun. Karena masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga

perusahaan harus memutuskan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan bisnisnya.

Kesalahan dalam menentukan pilihan akan memberikan dampak yang buruk bagi

kehidupan bisnis perusahaan.

3.2. Penerapan outsourcing di bidang teknologi informasi

Teknologi informasi saat ini berperan penting dalam strategi organisasi sehingga

banyak organisasi yang menggantungkan kesuksesannya pada teknologi informasi yang

dimiliki. Perkembangan dan perubahan teknologi yang sangat cepat telah menimbulkan

kesulitan dalam mengelola sumber daya vital tersebut. Dengan outsourcing seluruh atau

beberapa fungsi teknologi informasi, memberikan alternatif untuk mengelola bidang

organisasi yang sangat kompleks ini.

Outsourcing teknologi informasi melibatkan pelepasan kendali atas sumber daya

organisasi yang penting pada pihak ekternal. Oleh karena itu pemilihan fungsi teknologi

Page 20: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ".

informasi yang paling tepat dan kelompok ketiga yang terbaik akan menjadi sangat

kompleks. Lebih lanjut McFarlan dan Norlan, (1995) menyebutkan berbagai fungsi

teknologi informasi yang sering di-outsource seperti operasi pusat data, manajemen

network, pemeliharaan/ akuisisi hardware, technical support, pelatihan/pendidikan dan

pengembangan aplikasi. Outsourcing bisa dilaksanakan di dalam perusahaan (onshore),

namun sering juga dilakukan di luar perusahaan (offshore).

Merurut kutipan dari jurnal Akbar (2012) bahwa terdapat tiga alasan yang

merupakan pertimbangan utama suatu organisasi untuk melakukan IT outsourcing,

diantaranya adalah berdasarkan ekonomi dan finansial, teknis (teknologi), dan bisnis.

Dalam penerapannya, outsourcing menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan

khususnya bagi tenaga kerja. Oleh sebab itu terdapat pro dan kontra terhadap penggunaan

outsourcing, diantaranya:

Pro Outsourcing :

1. Solusi bagi perusahaan dalam menghadapi ketidakstabilan kondisi ekonomiglobal yang mempengaruhi kondisi ekonomi nasional

2. Solusi dari permasalahan mengatasi monopoli perusahaan-perusahaan raksasa3. Sebagai pemerataan kesempatan kerja4. Dapat lebih fokus kepada core business yang sedang di jalankan.5. Dapat mengurangi biaya.

6. Dapat mengubah biaya investasi menjadi biaya belanja.7. Tidak dipusingkan jika terjadi turn over tenaga kerja.8. Merupakan modernisasi dunia usaha.9. Efektivitas manpower.10. Tidak perlu membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu pekerjaan yang bukan

merupakan inti bisnis atau pekerjaan yang bukan utama.

11. Memberdayakan anak perusahaan.12. Dealing with unpredicted business condition.13. Proses pendewasaan dalam bisnis14. Penerapan standar kerja internasional

Kontra Outsourcing :1. Status ketenagakerjaan yang tidak pasti.

Page 21: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! "%

!!

2. Adanya perbedaan perlakuan kompensasi dan benefit antara tenaga kerja internal dengan tenaga kerja outsourcing.

3. Career path dari outsourcing kurang terencana dan kurang terarah.4. Para pihak pengguna jasa dapat memungkin untuk memutuskan hubungan kerjasama

dengan pihak outsourcing provider secara sepihak sehingga dapat mengakibatnya status mereka menjadi tidak jelas.

5. Eksploitasi manusia.

Dari pemaparan pro dan kontra diatas dapat diketahuai bahwa selain adanya

kelebihan dari penggunaan outsorcing, juga masih terdapat kekurangan-kekurangan

akibat dari penerapan outsorcing. Salah satu kunci sukses dari outsorcing adalah

kesepakatan untuk membuat hubungan jangka panjang (long term relationship), tidak

hanya kepada proyek jangka dekat. Xue et al. (2005) menyatakan bahwa kesuksesan

outsourcing teknologi informasi terutama yang dilakukan diluar perusahaan (offshore),

berhubungan erat dengan kinerja virtual team. Oleh karena perusahaan yang melakukan

outsourcing dan provider outsourcing bekerja sama dalam jarak yang jauh, diperlukan

kolaborasi dari seluruh anggota virtual team yang terdistribusi secara geografis. Selain

itu, tanpa adanya penanganan yang baik, seperti ketergantungan, kerugian material hingga

keamanan data dan informasi yang menyebabkan penggunaan jasa outsorcing TI akan

membawa dampak yang buruk bagi perusahaan.

Perusahaan juga harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kesuksesan implementasi Teknologi Informasi. The Outsourcing Institute, suatu lembaga

yang didirikan di Amerika, yang melakukan riset mengenai perkembangan outsourcing

ini, mengatakan bahwa menurut penelitian, ada 10 hal atau faktor yang menyebabkan

keberhasilan langkah outsourcing, yaitu :

1. Memahami maksud dan tujuan perusahaan.

2. Memiliki visi dan perencanaan strategis.

3. Memilih secara tepat service provider atau pemberi jasa.

4. Melakukan pengawasan dan mengelolaan terus menerus terhadap hubunganantar

perusahaan dan pemberi jasa.

5. Memiliki kontrak yang cukup tersusun dengan baik.

6. Memelihara komunikasi yang baik dan terbuka dengan individu atau kelompok yang

terkait.

Page 22: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ""

7. Mendapatkan dukungan dan keikutsertaan dari manajemen

8. Memberikan perhatian secara berhati-hati pada persoalan yang

menyangkutkaryawan.

9. Memiliki justifikasi ekonomi dan keuangan yang layak.

10. Menggunakan tenaga berpengalaman dari luar

3.3. Penerapan insourcing di bidang teknologi informasi

Pendekatan Insourcing merupakan kebalikan dari outsourcing. Jika outsourcing

melimpahkan pengerjaan proyek pada pihak luar, Insourcing mengembangan proyek

dengan memanfaatkan spesialis IT dalam perusahaan tersebut. Dalam TI, Insourcing

merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam bidang

tersebut dalam suatu perusahaan. Insourcing adalah metode pengembangan sistem

informasi yang hanya melibatkan sumber daya di dalam suatu organisasi atau suatu

perusahaan.

Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing antara lain dalam rangka

mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas denga outsourcing

kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya. Beberapa organisasi merasa bahwa

dengan insourcing mereka dapat memiliki dukungan pelanggan yang lebih baik dan

kontrol yang lebih baik atas pekerjaan mereka daripada dengan meng-outsourcingnya.

Menurut Zilmahram (2009), Insourcing dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut:

1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan.

2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak

dibutuhkan lagi di dalam perusahaan.

3. Sebagai persiapam karyawan untuk menempuh karir baru di liar perusahaan

Pendekatan insourcing di suatu perusahaan masih memiliki pro dan kontra dalam

penggunaannya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor fungsional tenaga kerja, diantaranya:

Pro Insourcing:

1. Perusahaan dapat mengontrol sistem informasinya sendiri

2. Biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya untuk

pekerja outsource

Page 23: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! "&

3. Mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti transportasi, dan lain-lain.

Fleksibel, karena perusahaan dapat meminta perubahan sistem pada karyawannnya

sendiri tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan.

Kontra Insourcing:

1. Mengurangi fleksibilitas strategi

2. Suppplier yang berpotensi memberikan produk dan layanan yang mahal.

3. Tidak ada batasan biaya dan waktu yang jelas, karena tidak ada target. Dan kalaupun

ada target, tidak ada punishment yang jelas ketika target tidak tercapai.

4. Kebocoran data yang dilakukan oleh karyawan IT, dikarenakan tidak ada reward dan

punishment yang jelas.

5. End User tidak terlibat secara langsung, sehingga terdapat kemungkinan hasil

implementasi sistem tidak sesuai dengan kebutuhan end user

Keputusan suatu perusahaan dalam menentukan pendekatan apa yang

digunakan dalam mengembangkan perusahannya didasarkan pada kondisi dan kebijakan

yang diambil pada perusahaan tersebut. Pendekatan Insourcing dipilh pada saat :

1. Manajemen perusahaan memilih keputusan ini dikarenakan sumberdaya internal

masih cukup mampu menangani pekerjaan tersebut baik secara finansial dan

kapabilitas SDM internalnya.

2. Brand dan reputasi perusaan dianggap penting, daripada kualitas

3. Perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi dalam outsorcing

4. Departemen IT dapat diandalkan, baik dari segi kualitas dan standar operasional

internal

3.4. Penerapan cosourcing di bidang teknologi informasi

Perkembangan perusahaan yang semain pesat menuntut penggunaan pendekatan

yang tepat dalam proses bisnis yang dijalani. Dengan adanya pro dan kontra terhadap

penerapan outsourcing, kelebihan dan kekurangan outsourcing, serta adanya model

outsourcing menyebabkan timbul dilema bagi perusahaan untuk menggunakan pendekatan

yang tepat digunakan untuk pengembangan sistem informasi ataupun pengelolaan

teknologi dan sistem informasi. Salah satu pendekatan yang mungkin cocok sebagai

solusi hal tersebut adalah menggunakan pendekatan co-sourcing.

Page 24: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! "#

Pendekatan Co-sourcing dalam TI digunakan untuk mengembangkan dan

implementasi suatu sistem. Perusahaan yang menggunakan pendekatan co-sourcing

adalah karena perusahaan yang mempunyai komponen informasi internal yang sangat

mendukung kebutuhan pihak ketiga, serta subyek yang akan dikembangkan oleh

perusahaan merupakan core competency sehingga perusahaan membutuhkan pihak ketiga

yang dapat bekerjasama dalam beberapa hal (bukan keseluruhan) sehingga dapat memberi

kontribusi terbaik bagi perusahaan

Dengan metode kerjasama tersebut, Perusahaan dapat mengontrol data, dan

informasi hasil pengolahan IT, tetapi perusahaan juga mendapatkan keuntungan

perkembangan IT yang ditawarkan oleh solusi outsourcing dan konsultasi. Co-sourcing

menguntungkan untuk dilakukan pada bidang-bidang pekerjaan yang mengandung rahasia

perusahaan seperti bidang audit.

Pendekatan co-sorcing memiliki pro dan kontra dalam penggunaannya,

diantaranya:

Pro co-sourcing:

1. Adanya sharing knowledge antar organisasi

2. Perencanaan pengembangan lebih terpadu dan holistic

3. Standar, prosedur dan metodologi sesuai dengan kebutuhan perusahaan

4. Tim mempunyai sense of ownership and accountable dalam membangun ssistem

5. Pekerjaan yang dilakukan dapat menjadi sarana pembelajaran bagi seluruh komponen

perusahaan.

Kontra Co-sourcing:

1. Rahasia perusahaan diketahui partner

2. Terdapat kekhawatiran dalam kemanan sistem

3. Program mmasih bersifat general

4. Kemungkinan akan terbaginya SDM yang memiliki kompetensi dalam fokus bisnis

yang dilaksanakan

Page 25: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! "’

!

!

3.5. Pemilihan Pendekatan yang Digunakan Pada Perusahaan

Pada makalah ini digunakan tiga pendekatan untuk melihat pendekatan apa yang

cocok diterapkan dalam suatu bisinis perusahaan dalam implementasi sistem teknologi

informasi , diantaranya outsourcing, insourcing, dan co-sourcing. Setiap pendekatan

memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannnya.

Pendekatan yang digunakan dapat ditentukan dari strategi bisnis yang digunakan

dalam suatu perusahaan maupun skala ekonomi yang dimiliki. Menurut Yasar (2008)

Outsourcing dipilih karena dapat memberikan manfaat strategis, seperti:

1. Meningkatkan fokus perusahaan pada bisnis inti,

2. Mempercepat proses adaptasi terhadap perubahan bisnis,

3. Memecahkan masalah yang sulit dikendalikan atau dikelola

4. SDM yang ada dapat digunakan untuk kebutuhan yang lebih strategis

5. Memungkinkan penghematan dana capital

6. Mengefisienkan dan mengendalikan biaya operasional

7. Memperoleh SDM yang lebih profesional sesuai dengan bidangnya

Strategi bisnis juga dikembangkan oleh Mc farlan dan Mc Kenney’s yang disebut

dengan Strategi Grid dalam buku Jugiyanto (2003) yang menyatakan bahwa strategi

bisnis dapat digunakan untuk menganalisis kontribusi TI terhadap posisi strategik

perusahaan. Posisi perusahaan dalam strategi grid ditentukan oleh dua dimensi yaitu

ketergantungan operasi perusahaan terhadap TI sekarang dan Portofolio pengembangan

aplikasi TI di masa depan..

Sebuah perusahaan yang mengunakan jasa outsorcing untuk pengembangan sistem

TI memiliki beberapa alasan, diantaranya: kualitas yang dihasilkan dalam implementasi

TI menggunakan jasa TI akan lebih baik, fokus manajemen berbeda, serta fibber-optic

dan teknologi komunikasi memfasilitasi solusi TI Internasional. Sedangkan penggunaan

jasa outsourcing yang tidah disarankan untuk diterapkan dalam suatu perusahaan

dikarenakan dengan pertimbangan: membebaskan dari unit TI Internal yang diluar

kendali, mengurangi investasi, memfasilitasi fleksibilitas biaya, dan lain-lain

Page 26: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! "(

Gambar 1. Strategi Grid dalam aplikasi TI

Semakin tinggi skala dan kemampuan ekonomi suatu perusahaan, maka pendekatan

yang dipilih akan menitikberatkan kepada kualitas untuk pencapaian efektifitas dan

efisiensi dari strategi bisnis yang diterapkan. Jika dari skala ekonomi masih rendah tetapi

kemampuan ekonomi tinggi maka perusahaan dapat menggunakan co sourcing, yaitu

perusahaan bekerjasama dengan perusahaan luar dengan mengikutsertakan karyawannya

dalam rangka peningkatan skala ekonomi yang lebih besar. Jika dari skala ekonomi sudah

besar dan kemampauan ekonomi juga tinggi, sebaiknya perusahaan menggunakan

mengendalikan SI secara internal (insourcing) untuk mendukung strategi perusahaan

dalam memperbesar pangsa pasar untuk diterapkan dalam suatu perusahaan dikarenakan

dengan pertimbangan: membebaskan dari unit TI Internal yang diluar kendali,

mengurangi investasi, memfasilitasi fleksibilitas biaya, dan lain-lain

Page 27: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ")

3.6. Studi Kasus : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

3.6.1. Profile Perusahaan Kimia Farma

PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1817 dengan nama N.V. Chemicalien Handle Rathkamp & Co (Jakarta), N.V. Pharmaceutische Handel Svereniging J.Van Gorkom & Co (Jakarta), N.V. Bandungsche Kinine Fabriek (Bandung) dan N.V. Jodium Onderneming Watoedakon (Mojokerto). Pada tahun 1958 Pemerintah Indonesia melebur sejumlah perusahaan farmasi tersebut menjadi Perusahaan Farmasi Negara Bhinneka Kimia Farma, lalu berubah bentuk badan hukum sehingga bernama PT Kimia Farma pada tanggal 16 Agustus 1971. Sejak Tahun 2001 PT Kimia Farma (Persero) merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka dengan dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya maka nama perusahaan menjadi PT Kimia Farma (Persero) Tbk.

Saat ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk memiliki 4 anak perusahaan yaitu :1. PT. Kimia Farma Trading & Distribution, (KFTD) yaitu anak perusahaan yang

bergerak dalam jasa Perdagangan dan Distrbusi produk-produk perusahaan maupun produk pihak ketiga. Saat ini KFTD telah memiliki 47 cabang yangbtersebar diseluruh Provinsi Indonesia.

2. PT. Kimia farma Apotek (KFA), yaitu anak perusahaan yang bergerak dalam jasa retail produk-produk kesehatan. Saat ini KFA telah memiliki sekitar 900 Apotek yangtersebar diseluruh Indonesia. KFA memiliki anak perusahaan yaitu Kimia Farma Diagnostika yang bergerak dalam jasa laboratorium pemeriksaan kesehatan dan Bisnis Unit Klinik Kimia Farma

3. PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, yaitu perusahaan joint venture Kimia Farma dengan perusahaan Korea dengan kepemilikan saham Kimia Farma sebesar 75%. Bergerak dalam industry pembuatan Bahan Baku Obat dan merupakan satu-satunya industry Bahan Baku Obat di Indonesia

4. PT. Sinkona Indah Lestari, yaitu anak perusahaan yang bergerak pada industry Bahan Baku Kina.

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai holding company mengoperasikan 3 unit Srategic Bisnis Unit BU yaitu :� SBU Manufacture yang mengelola 6 Unit Pabrik/Plant di lima lokasi (Medan,

Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon) dan 1 unit R&D� SBU Marketing yang mengelola pemasaran seluruh produk-produk Kimia Farma� SBU Asset yang mengelola utilisasi asset yang dimilikia perusahaan.Selain Kimia Farma Holding juga dilengkapi dengan beberapa divisi fungsional untuk penunjang usaha yaitu Divisi Supply Chain, Divisi Pengembangan Bisnis Strategis, Divisi Human Capital, Divisi Akuntansi Keuangan, Divisi Satuan Pengawas Internal (SPI) serta Corporate Secretary.

3.6.2. Implementasi Sistim ERP SAP Kimia Farma

Dengan kompleksitas bisnis dari hulu ke hilir yang diusahakan, maka Kimia Farma memerlukan adanya sistim informasi yang terintegrasi sehingga dapat bersaing secara kompetitif. Perusahaan menyadari bahwa sistim informasi existing yang ada sebelumnya yang masih terpisah-pisah antara anak perusahaan maupun Bisnis Unit sudah harus diintegrasikan kedalam satu sistim informasi.

Page 28: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ",

Gambar 2. Existing sistem di Kimia Farma

Gambar di atas menjelaskan sistem exising yang ada di Kimia Farma beserta dengan anak

perusahaannya mulai dari Kimia Farma Holding, Kimia Farma Trading and Distribution

dan juga Kimia Farma Apotek. Kimia Farma Holding sendiri menggunakan 2 sistem di 5

pabrik Kimia Farma yaitu Portege untuk Unit Plant Jakarta, Plant Semarang dan Plant

Watudakon serta sistem Fox untuk Plant Bandung dan Plant Medan. Sedangkan Human

capital juga mempunyai aplikasi sendiri yaitu HCIS (human capital information system).

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk memilih sistim ERP-SAP sebagai software yang

digunakan untuk mengintegrasikan semua proses dari hulu di holding sampai ke hilir

dianak-anak perusahaannya yaitu KFTD dan KFA. Dengan terintegrasinya seluruh proses

dan sistim informasi perusahaan diharapkan dapat meningkatkan performansi operasional

maupun finansial Kimia Farma, meningkatkan fungsi control dan monitoring serta dapat

mengkonsolidasikan laporan keuangan dari setiap anak perusahaan serta dapat

meningkatkan pelayanan kepada customer Kimia Farma.

Tujuan Implementasi SAP di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk adalah :

1. Mengintegrasikan aplikasi-aplikasi bisnis (keuangan, supply change, penjualan,

pergudangan, pembelian, manufaktur, sumber daya manusia, bisnis inteligen) –

Integrated

2. Mempercepat pelaporan sehingga membantu TOP Management dalam mengambil

keputusan strategis perusahaan – Faster

Page 29: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! "-

3. Menerapkan best practice proses bisnis untuk meningkatkan produktifitas - Better

Manfaat Utama dalam penerapam ERP SAP di Kimia Farma adalah sebagai

berikut :

• Realtime Analytic dengan New Technology : in memory computing by SAP HANA

• Simplifikasi proses bisnis untuk mengurangi aktivitas administrasi dan meningkatkan

aktivitas services, tactical & strategic Planning

• Integrasi proses bisnis untuk meningkatkan pengukuran, pengawasan, pengendalian

dan peningkatan kinerja perusahaan.

Gambar 2. As-Is dan Tobe ERP di Kimia Farma

Dari gambar di atas dapat menjelaskan perubahan dari sistem yang di gunakan

existing saat ini dengan penerapan sistem ERP SAP di Kimia Farma untuk ke depannya.

Sehingga dengan penerapan sistem SAP proses bisnis di kimia farma dapat berjalan

dengan integrated sehingga data yang di butuhkan oleh Direksi bisa lebih cepat dan lebih

baik untuk mengambil keputusan yang sangat strategis.

Implementasi Sistim Informasi ERP SAP di Kimia Farma dilakukan melalui sistim

kerjasama Manage Service dengan PT. Telkom yang juga merupakan perusahaan

BUMN. Bentuk kerjasama Manage Service tersebut merupakan kombinasi antara

insource dan outsource yaitu :

1. Investasi Server dan User License dilakukan oleh Kimia Farma

2. Configuration Sistim SAP sesuai dengan Bisnis Proses Kimia farma dilakukan

bersama-sama antara Kimia Farma dengan Telkom

Page 30: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &.

3. Networking menggunakan jaringan Telkom

4. Server Location ditempatkan pada Data CentreTelkom

5. Maintanance dan Improvement Sistim dilakukan bersama-sama antara Kimia Farma

dan Telkom. Kimia Farma bertanggung jawab terhadap maintenance Data Base

sedangkan Telkom terhadap maintenance dan improvement sistim.

Kimia Farma mengimplementasikan 11 Modul SAP yaitu Finace (FI), Controling

(CO), Human Capital Management (HCM), Sales Distribution (SD), Material

Management (MM), Project System (PS), Quality Management (QM) Plant Maintanance

(PM), Production Planning (PP), Fund Management (FM) dan Bisnis Inteligence (BI).

3.6.3. Kualitas & Maintenance Software

Dengan menggunakan software aplikasi sistim ERP SAP yang merupakan salah

satu software ERP yang diakui kehandalannya dan juga pengelolaannya yang

menggunakan kerjasama Manage Service dengan PT. Telkom maka Kimia Farma dapat

menjamin improvement dan pengembangan sistim informasinya sesuai dengan kebutuhan

dan perkembangan terbaru.

Adapun pro dan kontra dalam software evaluation saat penerapan sistem ERP SAP

di kimia Farma adalah sebagai berikut :

Description Insourcing Outsourcing

Quality Lebih rendah karena sedikit pemahaman lintas ilmu

Lebih tinggi karena di bangun oleh banyak ahli lintas ilmu

Efficiency Tidak effesien Lebih effesien

Security Rendah Tinggi

Connectivity Membutuhkan banyak biaya investasi karena harus membeli banyak perangkat

Hanya membayar sewa bulanan untuk semua perangkat

Maintenance Lebih susah untuk update teknologi karena membutuhkan personil yang terdidik dan tersertifikasi dan perangkat

Lebih mudah karena tersedia tenaga tersertifikasi dan perangkat untuk testing dan

Page 31: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &%

tambahan untuk testing update update

Hardware Membutuhkan banyak biaya investasi dan nilai hardware terus terdepresiasi lebih susah mendapatkan keterkinian teknologi

Hanya membayar sewa dan mudah mendapat keterkinian teknologi

Documentation Lebih susah Lebih mudah

Integration other

module

Lebih susah karena didesain hanya kebutuhan perunit (Keuangan, logistic, sales)

Lebih mudah karena didesain untuk lintas module (terintegrasi module Keuangan, logistic, Sales)

Page 32: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &"

!

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pengembangan Sistem Informasi dalam suatu perusahaan harus berangkat dari

rencana strategis stake holder maupun komponen manajerial yang terlibat dalam suatu

sistem bisnis. Keseluruhan pemangku kebijakan harus mampu merumuskan kebutuhan

pengembangan sistem informasi yang sesuai dengan apa yang sedang berjalan dan perlu

untuk dikembangkan.

Penerapan outsourcing, insourcing, serta co-sourcing memiliki keunggulan dan

kelemahan masing-masing (pro dan kontra). Sebenarnya tidak bisa dikatakan mana yang

lebih baik dan mana yang buruk, tapi kebijakan memilih pendekatan itu tergantung pada

situasi perusahaan yang dapat dilihat dari strategi bisnis yag dijalankan serta skala

ekonomi dan kemampuan ekonomi perusahaan tersebut.

Penerapan insourcing dapat dilakukan bila perusahaan memiliki kemampuan SDM

yang memiliki keahlian TI dan dana yang cukup besar untuk pengembangan infrastruktur

IT, hal ini akan membuat sistem informasi yang dikembangkan menjadi salah satu strategi

kompetitif perusahaan. Tetapi jika perusahaan ingin memfokuskan pada core competency-

nya serta memiliki skala ekonomi dan kemampuan ekonomi yang masih tergolong rendah,

maka metode outsourcing dapat menjadi pilihan, tetapi yang harus diperhatikan adalah

pemilihan vendor atau rekanan dan kunci sukses lainnya. Jika dari skala ekonomi masih

rendah tetapi kemampuan ekonomi tinggi maka perusahaan dapat menggunakan

cosourcing, yaitu perusahaan bekerjasama dengan perusahaan luar dengan

mengikutsertakan karyawannya dalam rangka peningkatan skala ekonomi yang lebih bes

Dalam mengimplementasikan sistim informasi ERP SAP dengan tujuan

mengintegrasikan semua proses bisnis yang ada diperusahaan, maka Kimia Farma

menggunakan bentuk Manage Service dengan PT. Telkom. Dengan kualitas dan

kehandalan software SAP serta bentuk pengelolaan sistim menggunakan Manage Service

maka Kimia Farma dapat menjamin improvement dan pengembangan sistim informasinya

sesuai kebutuhan dan perkembangan

Page 33: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &&

Daftar Pustaka

1. James A. O’Brien. Introduction to Information Systems. Penerbit : Salemba

Empat Ed. 12 2006.

2. Indrajit RE, Peranan Startegis Teknologi, di kutip 6 Februari 2017, dari

https://www.google.com/#q=peranan+sistem+informasi.

3. Chen, Y.C. and Perry, J. (2003). Dikutip 6 Februari 2017, dari

http://www.businessofgovernment.org. “IT Outsourcing: A Primer for Public

Manager”,

4. Wikipedia., SDLC, Dikutip 6 Februari 2017, dari

https://id.wikipedia.org/wiki/SDLC

5. Wikipedia., System development life cycle, Dikutip 6 Februari 2017 dari

https://en.wikipedia,.org/wiki/Systems_development_life_cycle

6. Abrianto, M. 2011. Dikutip 6 Februari 2017, dari

http://duditrons.blogspot.com, Keuntungan dan Kelemahan dari

Pengembangan Sistem Informasi antara Insourcing, Outsourcing, dan Co-

Sourcing.

7. Elfing, T. and Baven, G. (1994) Outsourcing technical services: stages of

development. Long Range Planning 27 (5): 42–51.

8. Eugene Garaventa, Thomas Tellefsen. (2001). Outsourcing : The Hidden Costs,

Review of Business Journal, Vol 22, Spring.

9. Maurice F.Greaver II. (1999). Strategic Outsourcing, a Structured Approach to

Outsourcing Decisions and Initiatives , American Management Association,

USA.

Page 34: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &#

10. O’Brien, JA . Marakas, George. 2009. Management Information system. Ninth

edition. Mc Graw Hill. Inc Boston Universitas Gunadarma

11. Lubis, Muhamad Safri. 2004. Penggunaan Outsorcing Pada Aktifitas Teknologi

Informasi. Surat Kabar Harian Analisa. Medan

12. Faisalansyari. 2012. Dikutip 6 Februari 2017, dari

http://faisalansyari.wordpress.com, Keuntungan dan Kelemahan dari

Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsorcing Dibandngkan dengan

Insourcing.

13. Abrianto, M. 2011. Dikutip 6 Februari 2017, dari

http://duditrons.blogspot.com, Keuntungan dan Kelemahan dari

Pengembangan Sistem Informasi antara Insourcing, Outsourcing, dan

Co-Sourcing.

14. Jogiyanto. 2003. Sistem teknologi Informasi. pendekatan terintegrasi : Konsep

dasar. teknologi. Aplikasi, pengembangan dan pengelolaan. ANDI. Yogyakarta

15. Blanchard, B. S., & Fabrycky, W. J.(2006) Systems engineering and analysis

(4th ed.) New Jersey: Prentice Hall.

16. Cummings, Haag (2006). Mannformation Systems for the Information Age.

Toronto, McGraw-Hill Ryerson

17. Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Metode SDLC (System

Development Life Cycle), Dikutip 6 Februari 2017 dari

https://joulisinolungan.wordpress.com/2014/12/10/pengembangan-sistem-

teknologi-informasi-metode-sdlc-system-development-life-cycle/

18. Sistem Development Life Cycle, Dikutip 6 februari 2017, dari

https://yuliagroups.wordpress.com/system-development-life-cycle-sdlc/

Page 35: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &’

TUGASSISTEM INFORMASI MANAJEMEN

ANALISIS URGENSI KUALITAS SOFTWAREDILIHAT DARI ASPEK MAINTAINABILITY :

STUDI KASUS PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK.!

Oleh :

Pamian Siregar K15161137

DosenDr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc., (CS)

PROGRA PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNISINSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR2017

Page 36: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &(

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2 Tujuan

!BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Software

2.1.1. System Software

2.1.2. Aplication Software

2.2. Maintenanca Sistem Informasi

2.3. Maintenance Software

! !BAB III PEMBAHASAN

3.1. Aktivitas Pemeliharaan Software

3.2. Kebutuhan Penyesuaian dan Perubahan Software

3.3. Indikator Maintainability Software

3.4. Urgensi Maintainability Software

3.6. Studi Kasus : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

2.3.1. Profile Perusahaan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

2.3.2. Implementasi Sistim ERP SAP

2.3.3. Kualitas dan Maintainabilty Software ERP SAP

BAB IV PENUTUP

#$%. Kesimpulan

Daftar Pustaka

Page 37: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &)

BAB IPENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Sistem informasi (SI) menjadii enabler yang berperan penting dalam mendukung

berjalannya fungsi bisnis baik operasional maupun manajerial suatu perusahaan. Dengan

investasi yang tidak murah serta implementasi yang tidak mudah, banyak perusahaan

menjadikan Sistim Informasi sebagai strategi bersaing dalam menghadapi kompetisi yang

semakin ketat. Tantangan lainnya adalah perkembangan teknologi informasi yang sangat

dinamis seiring dengan kebutuhan perusahaan yang semakin kompleks dan beragam,

menjadikan Sistim Informasi yang dimiliki perusahaan harus terus dapat mengikuti

perubahan dan perkembangan yang terjadi. Software atau perangkat lunak sebagai suatu

komponen dalam sistem informasi akan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan

pengguna system tersebut.

Sifat fleksibilitas atau maintainability dari sistem software menjadikan

penggunaan perangkat lunak semakin banyak digunakan pada system yang besar dan

kompleks. Pengubahan rancangan system perangkat keras (hardware) sangat sulit dan

memerlukan biaya yang besar. Pengubahan rancangan software dapat dibuat kapan saja,

baik pada saat pengembangan sistem maupun setelah pengembangan sistem. Biaya

pengubahan software ini jauh lebih murah daripada biaya pengubahan hardware

(Sommerville, 2003).

Perawatan perangkat lunak (software maintenance) adalah aktivitas yang dimulai

sejak perangkat lunak mulai digunakan (after delivery) hingga akhirnya perangkat lunak

tersebut tidak dapat digunakan lagi (retired).. Tujuan maintenance software adalah untuk

memperbaiki kesalahan (to correct), meningkatkan kinerja (to improve), menyesuaikan

dengan kebutuhan (to adapt), atau untuk mencegah terjadinya kesalahan (to prevent).

Kemampuan Sistim Informasi untuk dimodifikasi perlu dipikirkan sejak tahap

pengembangan sehingga aktivitas pemeliharaan bisa dikerjakan dengan resource yang

seekonomis mungkin

Page 38: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &,

Paper ini juga akan mengulas bagaimana kualitas dan maintainability software

Sistim Informasi pada perusahaan PT. Kimia Farna (Persero) Tbk. Penulis merupakan

bagian karyawan dari PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. yang terlibat aktif dan berinteraksi

langsung dalam berbagai pengembangan sistem improvement khususnya bertanggung

jawab sebagai Project Manager dalam implementasi sistem ERP SAP di Kimia Farma.

1.2. TUJUAN

Berdasarkan latar belakang diatas maka tujuan dari makalah ini adalah :!

1. Memaparkan urgensi maintainability dalam pengembangan software Sistim Informasi.!

2. Memaparkan penerapan kualitas dan maintainability software Sistim Informasi PT.

Kimia Farma (Persero) Tbk.!

!!!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

!

Page 39: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! &-

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.2. SOFTWARE

Software adalah kumpulan dari program yang digunakan untuk menjalankan

aplikasi tertentu pada komputer. Sedangkan program merupakan kumpulan perintah

computer yang tersusun secara sitematis. Berdasarkan fungsinya software

dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu Perangkat Lunak Sistem (System Software)

dan Perangkat Lunak Aplikasi (Application Software).

2.1.1 System Software (Perangkat Lunak Sistem)

Perangkat Lunak Sistem merupakan kumpulan dari perangkat lunak yang

digunakan untuk mengendalikan system computer yang meliputi Sistem Operasi

(Operating System), Interpreter dan Compiler.

A. Sistem Operasi

Sistem Operasi berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-

komponen yang terpasang dalam sistem komputer misalnya keybord dan CPU

dengan layar monitor dan lain-lain. Sistem Operasi yang paling banyak digunakan

di dunia saat ini adalah sistem operasi yang dibuat oleh Microsoft dengan nama

Microsoft Windows.

Sistem Operasi memiliki beberapa fungsi diantaranya :

� Menjalankan komputer saat komputer pertama dinyalakan

� Menjalankan program aplikasi

� Menjalankan program utility

� Mengelola file

� Menjalankan mode batch (menumpuk data sebelum diolah)

� Memberi layanan pencetakan data di layar dan printer serta menyimpan data di

file.

Page 40: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #.

Berdasarkan cara penggunaannya, Sistem Operasi dapat digunakan secara

Multitasking dan atau Multiuser. Sistem Operasi Multitasking adalah sistem

operasi yang bisa melayani beberapa program komputer yang tersimpan pada

memori untuk menjalankan aplikasi tertentu pada saat yang bersamaan. Misalnya

menjalankan pemutar musik saat menggunakan aplikasi pengolah data (word

processor) atau tabel (spreedsheet). Sedangkan Sistem Operasi Multiuser adalah

sistem operasi yang bisa melayani beberapa user pada saat yang bersamaan untuk

menjalankan satu aplikasi tertentu yang tersimpan pada komputer tertentu seperti

server dan host. Misalnya untuk pengolahan secara terpusat (time sharing

processing), untuk menjalankan software tertentu yang jumlah copy-nya hanya satu

di server, tapi yang menggunakannya banyak, software tersebut bisa dipanggil dan

dijalankan dibanyak terminal pada saat yang bersamaan. Hal ini terjadi karena

setiap terminal membaca aplikasi tertentu di server dan kemudian menyimpannya di

memori terminal (client).

Beberapa jenis program dalam sistem operasi adalah :

a. Bootstrap Loader (Program Pembaca Software Pertama)

Biasanya berada pada ROM, berfungsi untuk membaca bagian utama dari sistem

operasi dari penyimpanan kedua (secondary memory) atau tambahan ketika

komputer pertama kali dinyalakan.

b. Diagnostic Test

Berfungsi untuk melakukan pengecekan terhadap jalannya komponen-komponen

dari sistem komputer, seperti pengecekan terhadap RAM dan Diskdrive.

Sebagian dari program pengecekan ini berada pada ROM dan akan secara

otomatis beroperasi pada saat komputer pertama kali dinyalakan. Program

pengecekan lain disimpan pada media penyimpanan kedua seperti Hard Disk.

Contoh software ini adalah Norton Utility.

c. Operating System Executive (Pengendali Operasi)

Berfungsi mengendalikan jalannya sitem komputer, seperti menjalankan program

dan mengirimkan perintah ke hardware (perangkat keras).

d. BIOS (Basic Input / Output Systems)

Page 41: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #%

Berfungsi untuk :

- Membaca karakter dari keyboard

- Menulis karakter pada layar monitor

- Menulis karakter pada printer

- Menentukan apakah printer sedang sibuk atau tidak

- Membaca sektor disk pada diskdrive tertentu

e. Utility Program (Program Utility)

Berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam memanfaatkan disk seperti :

- Memformat disk

- Menunjukkan isi disk

- Mengopy isi dari disk ke disk yang lain

- Memindahkan isi dari disk ke disk yang lain

- Menunjukkan sisa dari disk

- Membuat back up hard disk

- Menyimpan kembali back up ke hard disk

f. File Maintenance

Berfungsi memberikan fasilitas pada program yang dibuat oleh user untuk

membuat, membaca dan mengisi file.

B. Interpreter

Merupakan software yang berfungsi sebagai penerjemah bahasa yang dimengerti

oleh manusia kedalam bahasa yang dimengerti oleh komputer (bahasa mesin)

perintah per perintah. Interpreter (bahasa) saat ini telah berkembang sampai pada

bahasa generasi keempat, dengan perkembangan sebagai berikut :

� Bahasa generasi pertama (1st GL), misalnya bahasa mesin

� Bahasa generasi kedua (2nd GL), misalnya bahasa assembly

� Bahasa generasi ketiga (3rd GL), misalnya bahasa BASIC, PASCAL, COBOL,

FROTRAN, C.

� Bahasa generasi keempat (4th GL), misalnya bahasa Clipper, Foxpro, Oracle,

SQL for Windows, Ingres, Acces. Bahasa ini dikenal juga sebaga DBMS (Data

Base Management Systems) Software yaitu software aplikasi untuk mengelola

data.

Page 42: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #"

C. Compiler (Kompiler)

compiler berfungsi untuk menerjemahkan bahasa yang dipahami oleh manusia

kedalam bahasa yang dipahami oleh komputer secara langsung satu file. Saat ini

Interpreter dan Compiler sudah menjadi satu paket.

2.1.2 Aplication Software (Perangkat Lunak Aplikasi)

Perangkat Lunak Aplikasi merupakan software jadi yang siap untuk digunakan.

Software ini dibuat oleh perusahaan perangkat lunak tertentu (Software House).

Peraangkat lunak aplikasi dibuat untuk membantu masalah yang relatif umum karena itu

sangatlah wajar kalau software-software ini tidak dapat memenuhi kebutuhan spesifik

setiap pengguna komputer. Untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna, maka

dilakukan modifikasi atau customize oleh pembuat software itu sendiri.

Beberapa contoh Perangkat Lunak Aplikasi adalah :

� Sistem Informasi Akuntansi, misalnya Quicker

� Word Processor (Pengolah Kata), misalnya Word 2010

� Desktop Publishing, misalnya PageMaker

� Spreedsheet, yang digunakan untuk membuat tabel-tabel perhitungan angka, misalnya

EXCEL.

� Presentasi, misalnya Power Point dan Director

� Komunikasi, misalnya Net Meeting

� WorkGroup, misalnya Ms. Office yang merupakan software multiaplikasi dimana

didalamnya ada software Word Processing (Word), Spreadsheet (Excel), Presentasi

(Power Point), e-Mail (Microsoft Outlook), Teleconferencing (Net Meeting) dan

DBMS (Acces).

� Statistik, misalnya SPSS dan Statistica

� Browser, yaitu software yang berfungsi untuk masuk ke jaringan internet.

� Utility, yaitu software yang bisa memberikan kemudahan bagi pengguna komputer

dalam mengoperasikan komputer seperti memformat, menghapus, melihat direktori,

dll.

� Audit, yaitu software untuk audit sistim informasi yang dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik Audit through Computer ataupun Audit by Computer.

Page 43: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #&

2.2. MAINTENANCE SISTEM INFORMASI

Pemeliharaan Sistem adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang

dilakukan untuk menjaga suatu sistem dalam atau memperbaikinya sampai suatu kondisi

yang diharapkan. Pemeliharaan atau maintainability sistem dapat digolongkan menjadi

empat jenis, yaitu:

a. Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi

nilainya dan lebih membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan

yang ditemukan pada saat sistem berjalan. Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup

kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk

mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah

berharga bagi perusahaan.

b. Pemeliharaan Adaptif

Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data

atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru. Lingkungan tempat sistem

beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan

persyaratan pemakai. Umumnya pemeliharaan adatif ini baik dan tidak dapat dihindari.

c. Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan)

Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainabilitas (kemampuan

untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan

pemakai yang sebelumnya tidak dikenal. Ketika membuat perubahan substansial modul

apapun, petugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan untuk meng-upgrade kode,

mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan, dan

mengembangkan dokumentasi.

d. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk

mengungkap dan mengantisipasi permasalahan. Karena personil pemeliharaan sistem

bekerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan

yang sebenarnya) yang menandakan permasalahan potensial. Sementara tidak

Page 44: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ##

memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali

akan mempengaruhi baik fungsi sistem maupun kemampuan untuk memeliharanya dalam

waktu dekat.

System maintenance dilaksanakan untuk tiga alasan:

a. Memperbaiki kesalahan penggunaan system mengungkapkan kesalahan (bugs) dalam

program atau kelemahan rancangan yang tidak terdeteksi dalam pengujian sistem.

b. Menjaga kemutakhiran sistem. Perubahan-perubahan sebagai akibat berlalunya waktu

mengharuskan modifikasi dalam rancangan atau perangkat lunak.

c. Meningkatkan sistem saat manajer menggunakan sistem terkait cara-cara membuat

peningkatan.

2.4. MAINTENANCE SOFTWARE

Software Maintenance adalah usaha yang diperlukan untuk menemukan serta

memperbaiki kesalahan (error) dalam software. Software Maintenance merupakan bagian

dari Pemeliharaan Sistem (Sistem Maintenance). Dimana setelah sebuah software berhasil

dikembangkan dan diimplementasikan, akan terdapat berbagai hal yang perlu diperbaiki

berdasarkan hasil uji coba maupun evaluasi. Sebuah software yang dirancang dan

dikembangkan dengan baik, akan dengan mudah dapat direvisi jika diperlukan. Seberapa

jauh software tersebut dapat diperbaiki disebut Maintanability Software dan merupakan

faktor lain yang harus diperhatikan dalam memilih suatu software.

Menurut McCall, 1997 kriteria yang mempengaruhi kualitas software terbagi

menjadi tiga aspek penting yaitu :

a. Sifat-sifat operasional dari software (Product Operations)

b. Kemampuan software dalam menjalani perubahan (Product Revision)

c. Daya adaptasi atau penyesuaian software terhadap lingkungan baru (Product

Transition).

Dalam ISO 9126 dijelaskan terdapat enam karakteristik kualitas perangkat lunak,

yaitu functionality, reliability, usability, efficiency, maintainability dan portability

sebagaimana dijelaskan pada gambar dibawah.

Page 45: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #’

Menurut penjelasan yang dimuat dalam dokumen ISO 9126, maintainability

adalah kapabilitas produk perangkat lunak untuk dapat dimodifikasi. Modifikasi dapat

berupa tindakan koreksi, peningkatan fungsi atau adaptasi perangkat lunak terhadap

perubahan, serta modifikasi dalam kaitan kebutuhan dan spesifikasi fungsionalnya. ISO

9126 membagi aspek maintainability ke dalam lima sub kriteria sebagai berikut :

a. Analysability, yaitu kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk dapat dianalisis

atas terjadinya defisiensi, untuk dapat dipelajari penyebab-penyebab kegagalan di

dalam perangkat lunak tersebut, atau kapabilitas untuk dapat diidentifikasi bagian-

bagian di dalam software tersebut bilamana diperlukan modifikasi.

b. Changeability, yaitu kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk boleh menerima

modifikasi-modifikasi tertentu yang akan diimplementasikan pada software tersebut.

c. Stability, yaitu kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk terhindar dari dampak

tak terduga akibat modifikasi pada software tersebut.

d. Testability, yaitu kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk dapat dilakukan

validasi atas perubahan yang telah ditanamkan di dalamnya.

e. Maintainability compliance, yaitu kemampuan suatu produk perangkat lunak untuk

mengikuti / sesuai standard dan ketentuan terkait maintainability

Dengan beragamnya tujuan perawatan perangkat lunak, maka jenis perawatan

perangkat lunak dapat dibagi menjadi empat, yaitu perawatan perbaikan (correction),

perawatan peningkatan kinerja (improvement), perawatan penyesuaian (adaptation), dan

perawatan pencegahan (prevention). Akan tetapi, secara umum jenis perawatan perangkat

Page 46: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #(

lunak dapat dikelompokkan kedalam dua kategori besar, yaitu perawatan perbaikan

(correction) dan perawatan peningkatan (enhancement). Perawatan jenis kedua mencakup

perawatan improvement, adaptation, dan prevention.

Jones (2010) menyatakan bahwa ada tiga aktivitas pemeliharaan produk perangkat

lunak, yaitu: a) perbaikan kerusakan (defect repair), b) perluasan atau peningkatan produk

perangkat lunak (enhancement), dan c) pemugaran (renovation).

Alur kerja dari ketiga aktivitas pemeliharaan tersebut ditunjukkan dalam gambar

berikut :

Page 47: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #)

BAB III

PEMBAHASAN

3.7. AKTIVITAS PEMELIHAARAN SOFTWARE

Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga software tetap andal dan responsif bagi

penggunanya setelah hal tersebut selesai dikembangkan dan diinstal. Jones (2010)

mengungkapkan bahwa pemeliharaan merupakan hal yang lebih sulit dan kompleks untuk

dianalisis dibandingkan dengan proses pengembangannya. Pemeliharaan perangkat lunak

mencakup banyak aktivitas yang berbeda. Jones (2010) menyebutkan sedikitnya ada 23

jenis pekerjaan yang dapat dikelompokkan dalam lingkup pemeliharaan sebagaimana

dijelaskan dalam Tabel dibawah ini :

Page 48: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #,

Keduapuluh tiga aktivitas pemeliharaan ini merupakan bentuk-bentuk dari

modifikasi perangkat lunak eksisting. Terkadang beberapa aktivitas tersebut dapat terjadi

berurutan dalam satu aliran kerja modifikasi, misanya reverse engineering seringkali

mendahului aktivitas reengineering.

Pemeliharaan Perangkat Lunak merupakan pekerjaan yang relatif lebih kompleks

daripada tahap pengembangan Perangkat Lunak. Jones (2010) mengungkapkan hal-hal

yang menjadi kunci keberhasilan suatu perusahaan dalam aktivitas ini yang merupakan

Best Practices dalam software maintenance diantaranya :

a. Memakai jasa spesialis pemeliharaan dibanding orang dengan kualifikasi developer

b. Mempertimbangkan opsi outsourcing;

c. Merekam atau mencatat semua bugs / kesalahan yang pernah dilaporkan pengguna;

d. Mencatat response time sejak laporan kerusakan/bugs diterima hingga tindakan koreksi

mulai dilakukan;

e. Mencatat response time sejak tindakan koreksi dilakukan hingga penanganan selesai;

f. Mencatat semua aktivitas pemeliharaan yang dilakukan dan juga biayanya.

3.8. KEBUTUHAN PENYESUAIN DAN PERUBAHAN SOFTWARE

Jones (2010) mengungkapkan bahwa suatu aplikasi perangkat lunak akan mengalami beberapa penyesuaian dan perubahan sejak penginstalannya, diantaranya :

a. Semua aplikasi perangkat lunak memiliki “bugs” atau kesalahan dalam baris perintah atau bagian lain dalam software tersebut, saat bugs ditemukan (memang biasanya baru diketahui kemudian saat program dijalankan) maka kesalahan tersebut perlu diperbaiki;

b. Dalam pengembangan bisnis perusahaan, fitur dan kebutuhan baru akan muncul, maka aplikasi existing perlu di-update agar sesuai dengan kebutuhan pengguna;

c. Adanya perubahan atau penetapan regulasi yang baru dari pemerintah yang harus dipatuhi sehingga perlu diadakan update pada aplikasi perangkat lunak. Kadangkala masa transisi menuju pemberlakuan regulasi sangat singkat;

d. Structural decay yang terjadi sejalan dengan semakin tuanya suatu software akan memperlambat performa atau juga meningkatkan bugs/kesalahan. Oleh karena itu,

Page 49: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! #-

bilamana masih memberikan nilai bagi perusahaan, perangkat lunak tersebut perlu di ‘renovasi’. Aktivitas renovasi perangkat lunak ini misalnya restrukturisasi atau refaktorisasi untuk menyederhanakan kerumitan (contohnya: migrasi ke struktur fileyang baru, migrasi ke bahasa pemrograman yang baru), mengidentifikasi kemudian membuang modul-modul yang error dan memberikan tambahan fitur-fitur pada proses modifikasi ini;

e. Setelah beberapa tahun penggunaan, aplikasi tersebut mungkin perlu diganti dengan yang lebih baru.

3.9. INDIKATOR MAINTAINABILITY SOFTWARE

Kapabilitas software untuk dapat dipelihara berpadanan dengan kondisi tertentu

yang memberikan petunjuk atau indikasi apakah software tersebut ada pada level kurang

atau lebih mudah untuk bisa dimodifikasi. Swanson (1999) mengungkapkan penaksiran

kondisi-kondisi yang dimaksud dilihat dari tiga perspektif, yaitu pada pengembangannya

(in development), pengoperasian (in operation) dan penggunaannya (in use). Tabel

dibawah mengelaborasi deskripsi sugestif untuk masing kondisi maintainability dalam

tiga perspektif tersebut.

Page 50: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’.

3.10. URGENSI MAINTAINABILITY SOFTWARE

Swanson (1999) mengartikan maintainability dari suatu software sebagai

kapabilitas software untuk ditingkatkan atau diperluas fungsi-fungsinya, di mana

pemakaian sumberdaya dalam aktivitas pemeliharaan, pengoperasian dan penggunaannya

adalah seekonomis mungkin. Alokasi sumberdaya perlu dipertimbangkan dengan cermat,

baik biaya maupun effort yang akan dikeluarkan kelak dalam pemeliharaan software. Hal

ini perlu dicermati bilamana organisasi menilai maintainability software yang dimilikinya

akan memberikan benefit dikemudian hari.

Urgensi maintainability software perlu dicermati karena biaya yang dikeluarkan

untuk pemeliharaan cukup besar. Boehm (1982) dalam Suroso (2014) mengungkapkan

hasil studinya di mana biaya pemeliharaan memakan porsi resource dana kegiatan

pengembangan dan implementasi perangkat lunak yang relatif besar, di mana biaya

pemeliharaan perangkat lunak mengambil porsi 49%, sedangkan biaya pengembangan

adalah 43% dan sisanya (8%) untuk kegiatan lain-lain. Biaya perbaikan kesalahan pada

suatu perangkat lunak juga meningkat sejalan dengan tahapan pengembangannya. Boehm

(1981) dalam Suroso (2014) mengungkapkan multiplikasi biaya tindakan korektif, di

mana biaya perbaikan kesalahan pada tahap analisa yang hanya memerlukan biaya 2

satuan dibandingkan biaya perbaikan untuk kesalahan yang sama pada tahap operasi yang

memelukan biaya 200 satuan sebagaimana gambar dibawah ini.

Sumber : Boehm, software Engineering Economics (1981) dalam Suroso (2014)

Page 51: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’%

Maintainability merupakan hal yang penting karena software harus terus

beradaptasi terhadap perubahan lingkungan penggunaan maupun kebutuhan-kebutuhan

yang baru, selain memenuhi tuntutan user untuk keandalan sistem perangkat lunak yang

membangun software dari koreksi atas kesalahan-kesalahan (bugs). Contoh-contoh

ilustrasi kebutuhan akan penyesuaian dan perubahan software sebagaimana diuraikan

sebelumnya. Boehm (1982) dalam Suroso (2014) memecah serapan biaya pemeliharaan

sebesar 49% kedalam empat jenis aktivitas, yaitu tindakan corrective (21%), adaptive

(25%), preventive (4%) dan perfective (50%). Kelompok aktivitas penyempurnaan

(perfective) ternyata mengambil setengah porsi dari total kebutuhan biaya pemeliharaan.

Untuk mendukung keandalan dan memenuhi kebutuhan serta mempertimbangkan

biaya pemeliharaan software yang besar, alokasi sumberdaya perlu diperhitungkan dengan

baik. Resource yang ditinjau meliputi biaya (maintenace cost) dan usaha (maintenance

effort) seperti penjelasan berikut ini :

a. Maintenance Cost

Swanson (1999) mengungkapkan pemeliharan SI yang berbasis Teknologi Informasi

(TI) memakan biaya yang relatif mahal. Perubahan atau modifikasi atas suatu

perangkat lunak akan membutuhkan biaya dalam pelaksanaan kegiatannya. Banker

(1993) dalam Huber (2009) menyebutkan ada dua tipe biaya dalam modifikasi

software, yaitu biaya finansial dan biaya waktu. Biaya finansial adalah akumulasi biaya

dari komponen pekerja yang terlibat di dalamnya. Semakin banyak pekerja yang

terlibat maka biaya ini akan semakin tinggi. Biaya waktu adalah akumulasi biaya yang

timbul dari aktivitas ini sepanjang rentang waktu berlangsungnya aktivitas, di mana

biaya finansial adalah komponen yang mempengaruhi biaya waktu. Semakin lama

proses modifikasi software berlangsung untuk mencari tahu (discover),

mengimplementasikan (implement), menguji (test) dan mendokumentasikan

(document), maka komponen biaya ini akan semakin tinggi

b. Maintenance Effort

Jika suatu aplikasi perangkat lunak yang dimiliki oleh sebuah organisasi dalam proses

pengembangannya dibuat agar lebih mudah untuk dimodifikasi, misalnya dibangun

dengan tingkat kerumitan yang rendah, maka usaha (effort) yang dicurahkan oleh

organisasi tersebut dikemudian hari akan lebih ringan (Swanson, 1999). Maintenance

Page 52: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’"

effort sebagai input aktivitas pemeliharaan terdiri dari sumberdaya yang dialokasikan

dan digunakan dalam tugas ini, misalnya sumberdaya mesin, workbenches dan

sumberdaya manusia atau staff. Sumberdaya manusia sendiri dibedakan berdasarkan

keterampilan (skills), pengalaman dan motivasinya, yang kemudian dikelompokkan

lagi sesuai job class serta besaran gaji.

3.11. Studi Kasus : PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.

3.5.1. Profile Perusahaan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

PT Kimia Farma (Persero) Tbk adalah perusahaan industri farmasi pertama di

Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1817 dengan nama

N.V. Chemicalien Handle Rathkamp & Co (Jakarta), N.V. Pharmaceutische Handel

Svereniging J.Van Gorkom & Co (Jakarta), N.V. Bandungsche Kinine Fabriek (Bandung)

dan N.V. Jodium Onderneming Watoedakon (Mojokerto). Pada tahun 1958 Pemerintah

Indonesia melebur sejumlah perusahaan farmasi tersebut menjadi Perusahaan Farmasi

Negara Bhinneka Kimia Farma, lalu berubah bentuk badan hukum sehingga bernama PT

Kimia Farma pada tanggal 16 Agustus 1971. Sejak Tahun 2001 PT Kimia Farma

(Persero) merubah statusnya menjadi perusahaan terbuka dengan dicatatkan pada Bursa

Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya maka nama perusahaan menjadi PT Kimia Farma

(Persero) Tbk.

Saat ini PT. Kimia Farma (Persero) Tbk memiliki 4 anak perusahaan yaitu :

5. PT. Kimia Farma Trading & Distribution, (KFTD) yaitu anak perusahaan yang

bergerak dalam jasa Perdagangan dan Distrbusi produk-produk perusahaan maupun

produk pihak ketiga. Saat ini KFTD telah memiliki 47 cabang yang tersebar diseluruh

Provinsi Indonesia.

6. PT. Kimia Farma Apotek (KFA), yaitu anak perusahaan yang bergerak dalam jasa

retail produk-produk kesehatan. Saat ini KFA telah memiliki sekitar 900 Apotek yang

tersebar diseluruh Indonesia. KFA memiliki anak perusahaan yaitu Kimia Farma

Diagnostika yang bergerak dalam jasa laboratorium pemeriksaan kesehatan dan Bisnis

Unit Klinik Kimia Farma

7. PT. Kimia Farma Sungwun Pharmacopia, yaitu perusahaan joint venture Kimia Farma

dengan perusahaan Sungwun Pharmacopia Korea dengan kepemilikan saham Kimia

Page 53: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’&

Farma sebesar 75%. Bergerak dalam industry pembuatan Bahan Baku Obat dan

merupakan satu-satunya industry Bahan Baku Obat di Indonesia

8. PT. Sinkona Indah Lestari, anak usaha yang bergerak pada industry Bahan Baku Kina.

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk sebagai holding company mengoperasikan 3 unit

Srategic Bisnis Unit BU yaitu :

� SBU Manufacture yang mengelola 6 Unit Pabrik/Plant di lima lokasi (Medan,

Jakarta, Bandung, Semarang, Watudakon) dan 1 unit R&D

� SBU Marketing yang mengelola pemasaran seluruh produk-produk Kimia Farma

� SBU Asset yang mengelola utilisasi asset yang dimilikia perusahaan.

Selain itu Kimia Farma Holding juga dilengkapi dengan beberapa divisi fungsional untuk

penunjang usaha yaitu Divisi Supply Chain, Divisi Pengembangan Bisnis Strategis,

Divisi Human Capital, Divisi Akuntansi Keuangan, Divisi Satuan Pengawas Internal

(SPI) serta Corporate Secretary.

3.5.2. Implementasi Sistim ERP SAP Kimia Farma

Dengan kompleksitas bisnis dari hulu ke hilir yang diusahakan, maka Kimia

Farma memerlukan adanya sistim informasi yang terintegrasi sehingga dapat bersaing

secara kompetitif. Perusahaan menyadari bahwa sistim informasi existing yang ada

sebelumnya yang masih terpisah-pisah antara anak perusahaan maupun Bisnis Unit sudah

harus diintegrasikan kedalam satu sistim informasi.

Page 54: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’#

Gambar di atas menjelaskan sistem exising yang ada di Kimia Farma beserta

dengan anak perusahaannya mulai dari Kimia Farma Holding, Kimia Farma Trading and

Distribution dan juga Kimia Farma Apotek. Kimia Farma Holding sendiri menggunakan

2 sistem di 5 pabrik Kimia Farma yaitu Portege untuk Unit Plant Jakarta, Plant Semarang

dan Plant Watudakon serta sistem Fox untuk Plant Bandung dan Plant Medan. Sedangkan

Human capital juga mempunyai aplikasi sendiri yaitu HCIS (Human Capital Information

System).

PT. Kimia Farma (Persero) Tbk memilih sistim ERP-SAP sebagai software yang

digunakan untuk mengintegrasikan semua proses dari hulu di holding sampai ke hilir

dianak-anak perusahaannya yaitu KFTD dan KFA. Dengan terintegrasinya seluruh proses

dan sistim informasi perusahaan diharapkan dapat meningkatkan performansi operasional

maupun finansial, meningkatkan pelayanan kepada customer, meningkatkan fungsi

control dan monitoring serta dapat mengkonsolidasikan laporan keuangan dari Kimia

Farma Group.

Tujuan Implementasi SAP di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk adalah :

4. Mengintegrasikan aplikasi-aplikasi bisnis (Keuangan, Supply Chain, Sales,

Pergudangan, Pembelian, Manufaktur, Human Capital, Bisnis Inteligen) – Integrated

5. Mempercepat pelaporan sehingga membantu TOP Management dalam mengambil

keputusan strategis perusahaan – Faster

6. Menerapkan best practice proses bisnis untuk meningkatkan produktifitas - Better

Manfaat Utama dalam penerapam ERP SAP di Kimia Farma adalah :

• Realtime Analytic dengan New Technology : in memory computing by SAP HANA

• Simplifikasi proses bisnis untuk mengurangi aktivitas administrasi dan meningkatkan

aktivitas services, tactical & strategic Planning

• Integrasi proses bisnis untuk meningkatkan pengukuran, pengawasan, pengendalian

dan peningkatan kinerja perusahaan.

• Efisiensi melalui paperless operasional, berkurangnya duplikasi aktivitas dan

restrukturisasi organisasi

• Meningkatnya kualitas inventory sehingga dapat mengurangi biaya inventory serta

meningkatkan penjualan.

Page 55: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’’

Dari gambar di atas dapat menjelaskan perubahan dari sistem yang digunakan

existing saat ini dengan penerapan sistem ERP SAP di Kimia Farma untuk kedepannya.

Sehingga dengan penerapan sistem SAP proses bisnis di Kimia Farma dapat berjalan

dengan integrated sehingga data yang dibutuhkan oleh Direksi bisa lebih cepat dan lebih

baik untuk mengambil keputusan yang sangat strategis.

Implementasi Sistim Informasi ERP SAP di Kimia Farma dilakukan melalui sistim

kerjasama Manage Service dengan PT. Telkom yang juga merupakan perusahaan

BUMN. Bentuk kerjasama Manage Service tersebut adalah :

6. Investasi Server dan User License dilakukan oleh Kimia Farma

7. Configuration Sistim SAP sesuai dengan Bisnis Proses Kimia farma dilakukan

bersama-sama antara Kimia Farma dengan Telkom

8. Networking menggunakan jaringan Telkom

9. Server Location ditempatkan pada Data CentreTelkom

10. Maintanance dan Improvement Sistim dilakukan bersama-sama antara Kimia

Farma dan Telkom. Kimia Farma bertanggung jawab terhadap maintenance Data Base

sedangkan Telkom terhadap maintenance dan improvement sistim.

Kimia Farma mengimplementasikan 11 Modul SAP yaitu Finace (FI), Controling

(CO), Human Capital Management (HCM), Sales Distribution (SD), Material

Management (MM), Project System (PS), Quality Management (QM) Plant Maintanance

(PM), Production Planning (PP), Fund Management (FM) dan Bisnis Inteligence (BI).

Page 56: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’(

3.5.3. Kualitas dan Maintainability Software ERP SAP

Software Aplikasi ERP SAP versi saat ini telah mengalami beberapa kali

perubahan sesuai dengan perkembangan dan kemajuan tekhnologi informasi. Berikut

adalah gambaran perubahan software aplikasi ERP SAP sejak versi pertama yaitu SAP

R/3 hingga versi SAP ERP 6.0 yang dilaunching pada Juni 2006. Bahkan pada tahun

2016, SAP melaunching versi terbarunya yaitu SAP HANA.

SAP mengembangkan beberapa jenis software aplikasi ERP yang disesuaikan

dengan size bisnis atau size perusahaan seperti yang digambarkan pada gambar dibawah :

"#$!%&’()*’’!"&(+*"#$! $

"#$!%&’()*’’!#../()/0)*

"#$!%&’()*’’!0)*

"#$!%&’()*’’!%12*’(3)

Page 57: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’)

Perusahaan kecil dengan size bisnis kecil dapat menggunakan SAP Business One dengan

fungsi bisnis dasar. Selanjutnya dengan size bisnis atau perusahaan yang semakin besar

berturut-turut tersedia SAP Business by Design, SAP Business All-in-One dan SAP

Business Suite dengan fungsi bisnis yang sangat lengkap.

a. SAP Business One

Didesign untuk perusahaan kecil dengan size bisnis kecil, menyediakan Business

Management Solution yang terintegrasi dengan beberapa fungsi bisnis dasar yaitu

keuangan, sales, customers dan operations.

b. SAP Business by Design

Meyediakan design yang spesifik untuk perusahaan skala menengah dengan skala

bisnis sedang.

Page 58: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’,

c. SAP Business All-in-One

Didesign untuk perusahaan skala menengah dengan fungsi yang lebih lengkap.

!

!

!

d. SAP Business Suite

Merupakan software aplikasi ERP SAP dengan fungsi bisnis prosess internal yang

komprehensif dan terintegrasi dengan aktivitas eksternal perusahaan.

!/0123

4 0562789:

;8909<2!=!>?975?1

@?:8378<3

ManufacturingA5?BC<7!D2E21?FG 297

HCG 09!>0F8701!4 090:2G 297

A5?<C52G 297!=!/?C5<89:

/25E8<2

! "#$%&’()*’’#../()/0)*

Page 59: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! ’-

Pada SAP Business Suite, integrasi dengan aktivitas eksternal perusahaan difasilitasi

melalui modul :

� Supplier Relationship Management (SRM)

� Product Lifecycle Management (PLM)

� Supply Chain Management (SCM)

� Customer Relationship Management (CRM)

Software Aplikasi SAP menyediakan dan dapat mengadopsi ruang pengembangan

(extensibility) maupun inovasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan bisnis user.

Dengan menggunakan software aplikasi ERP SAP yang diakui kehandalan dan

maintainabilitinya serta pengelolaannya yang menggunakan kerjasama Manage Service

dengan PT. Telkom maka Kimia Farma dapat menjamin improvement dan pengembangan

sistim informasinya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan terbaru.

!

!

4*35.6758!9:5)3*’;!!9<==*>+(<)’

Enhancement Packages

Support Packages

!

!

,)+*=?=(’*!"*=@(>*’

!

A*B6CD ?=<@*E!F&)>+(<)5.(+1

"B(+>:!F=5D *B<=G

H 5)E5+<=1

0?+(<)5.

!

Page 60: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! (.

!

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Pemeliharaan dilakukan untuk menjaga software tetap andal dan responsif bagi

penggunanya. Kegiatan pemeliharaan memerlukan praktek manajemen yang baik untuk

menjamin tersedianya sumberdaya untuk mendukung hal tersebut sehingga kebutuhan

akan perubahan dan penyesuaian, yang termasuk dalam lingkup pekerjaan pemeliharaan,

dapat dipenuhi. Besarnya biaya dalam aktivitas pemeliharaan perlu diseimbangkan

dengan besarnya benefit yang akan diterima perusahaan.

Dalam mengimplementasikan sistim informasi yang mengintegrasikan semua proses

bisnis yang ada diperusahaan, maka PT. Kimia Farma (Persero) TBk menggunakan

software aplikasi ERP SAP yang sudah diakui kualitas kehandalan dan maintainability

softwarenya. Melalui bentuk kerjasama Manage Service pengelolaan sistem dengan PT.

Telkom maka Kimia Farma dapat menjamin improvement dan pengembangan sistim

informasinya sesuai kebutuhan dan perkembangan.

Page 61: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN - …labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Paiman-S-.pdf · TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI : INSOURCING VS OUTSOURCING

!!! ! ! ! ! ! ! SISTEM INFORMASI MANAJEMEN!

! (%

Daftar Pustaka

1. Anonim, 2012. Software Quality Attributes. http: //www. sqa.net/

softwarequalityattributes.html.

2. O’ Brien, James, 2010. Introduction to Information System. McGraw. Hill, New York.

3. Williams, Brian K,Stacey C. Sawyer, 2005. Using Information Technology.

McGrawHill, New York, America.

4. ISO 9126, I. (2000). Information technology – Software product quality, Part 1:

Quality Model. International Organization for Standardization.

5. Agrawal, Aditya et. al. (2009). ORE: A Framework to Measure Organizational Risk

During Information Systems Evolution. (C. Barry, K. Conboy, M. Lang, G.

Wojtkowski, & W. Wojtkowski, Eds.) Information Systems Development: Challenges

in Practice, Theory and Education, 2, 675-686.

6. Huber, J. R. (2009). A Thesis: Software Documentation Guidelines for Maintainability.

Grand Forks: University of North Dakota.

7. Jones, C. (2010). Software Engineering Engineering: Lessons from Successful Projects

in the Top Companies. New York: McGraw-Hill.

8. Suroso, I. A. (2014). Pembangunan Sistem Informasi. Bahan Kuliah Sistem Informasi

Manajemen MB-IPB, (Tidak diterbitkan).

9. Swanson, E. B. (1999). IS “Maintainability”: Should It Reduce the Maintenance

Effort? (Winter, Ed.) Database for Advances in Information Systems, 30/1, 65-76.