TUGAS MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INFRASTRUKTUR Dibuat Oleh : Muhammad Suhendra NPM. 1509200060100 JURUSAN REKAYASA MANAJEMEN INFRASTRUKTUR FAKULTAS PASCA SARJANA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
TUGAS
MATA KULIAH :
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
Dibuat Oleh :
Muhammad Suhendra
NPM. 1509200060100
JURUSAN REKAYASA MANAJEMEN INFRASTRUKTUR
FAKULTAS PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
Soal :
1. a. Jelaskan apa yang dimaksud dengan SIG ?
b. Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen SIG ?
Jawab :
a. Yang dimaksud dengan SIG adaalah suatu sistem berbasis komputer yang
memiliki kemampuan dalam menangani data bereferensi geografi yaitu
pemasukan data, manajemen data (penyimpanan dan pemanggilan kembali),
manipulasi dan analisis data, serta keluaran sebagai hasil akhir (output). Hasil
akhir (output) dapat dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan pada masalah
yang berhubungan dengan geografi.
b. Komponen-komponen SIG :
Menurut John E. Harmon, Steven J. Anderson, 2003, secara rinci SIG dapat
beroperasi dengan komponen- komponen sebagai berikut :
1. Orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang mengoperasikan,
mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori
orang yang menjadi bagian dari SIG beragam, misalnya operator,
analis, programmer, database administrator bahkan stakeholder.
2. Aplikasi merupakan prosedur yang digunakan untuk mengolah data
menjadi informasi. Misalnya penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi
geometri, query, overlay, buffer, jointable, dsb.
3. Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis dan data atribut.
- Data posisi/koordinat/grafis/ruang/spasial, merupakan data
yang merupakan representasi fenomena permukaan
bumi/keruangan yang memiliki referensi (koordinat) lazim berupa
peta, foto udara, citra satelit dan sebagainya atau hasil dari
interpretasi data-data tersebut.
- Data atribut/non-spasial, data yang merepresentasikan aspek-
aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data
sensus penduduk, catatan survei, data statistik lainnya.
4. Software adalah perangkat lunak SIG berupa program aplikasi yang memiliki
kemampuan pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan, analisis dan
penayangan data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dll)
5. Hardware, perangkat keras yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem berupa
perangkat komputer, printer, scanner, digitizer, plotter dan perangkat pendukung
lainnya
2. a. Apa yang dimaksud dengan data raster dan data vector ?
b. Apa yang dimaksud dengan data resolusi piksel ?
Jawab :
a. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah dihasilkan dari system
penginderaan jauh. Pada data Raster, obyek geografis di presentasikan sebagai
struktur sel grid yang disebut dengan pixel (picture elemen). Masing-masing
grid/sel atau pixel memiliki nilai tertentu yang bergantung pada bagaimana image
tersebut digambarkan. Sebagai Contoh , pada sebuah image hasil penginderaan
jarak jauh dari sebuah satelit, masing-masing pixel dipresentasikan sebagai
panjang gelombang cahaya yang dipantulkan dari posisi permukaan bumi dan
diterima oleh satelit dalam satuan luas tertentu yang disebut pixel. Pada data
raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada ukuran pixel-nya. Dengan kata
lain, resolusi pixel menggambarkan ukuran sebenarnya di permukaan bumi yang
diwakili oleh setiap pixel pada citra. Semakin kecil ukuran permukaan bumi yang
dipresentasikan oleh satu sel, semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik
untuk mempresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis
tanah, kelembaban tanah, vegetasi, suhu tanah, dsb. Keterbatasan utama dari data
raster adalah besarnya ukuran file ; semakin tinggi resolusi grid-nya semakin
besar pula ukuran filenya
Gambar Model Data Raster
Contoh Resolusi Data Raster
Data vector adalah merupakan bentuk bumi yang dipresentasikan ke dalam
Kumpulan titik, garis, dan polygon (area). Informasi posisi titik, garis dan
polygon disimpan dalam bentuk x, y koordinat. Suatu titik lokasi di deskripsikan
melalui sepasang kordinat x, y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai
dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk
polygon, seperti zona projek disimpan sebagai pengulangan koordinat yang
tertutup. Keuntungan utama dari data vector adalah ketepatan dalam
merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk
analisa yang membutuhkan ketepatan posisi misalnya pada basis data batas-batas
kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendeinisikan hubungan
spasial dari beberpa fitur. Kelemahan data vector yang utama adalah
ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual. Contoh Gedung
atau bangunan yang disimbolkan dalam bentuk titik. Jalan atau jalur kreta api
yang disimbolkan dalam bentuk garis-garis dan lain –lain disimbolkan dalam
bentuk polygon.
Gambar Model Data Vector
b. Reolusi piksel
Resolusi adalah jumlah piksel atau picture element yang tersusun dalam sebuah
gambar digital. Resolusi ditentukan dengan jumlah dan kumpulan piksel yang
membentuk gambar foto. Kuantitas dot atau titik dalam bidang gambar sangat
menentukan kualitas gambar. Piksel adalah dimensi gambar terkecil dalam bentuk
digital.
3. Sebuah restoran ternama ingin membuka cabang di kota Banda Aceh.
Untuk itu pihak manajemen restoran ingin mengetahui dimana kira-kira lokasi
paling potensial. Jika parameter dan data untuk kasus ini seperti tabel dan gambar
dibawah. Gambarkan lokasi paling potensial dan dimana lokasi yang paling
todak potensial untuk membuka restoran tesebut, Jelaskan jawaban anda !
Jawab :
- Dari gambar diatas menunjukan bahwa daerah arsiran A merupakan lokasi
yang paling pontensial untuk membuka cabang restoran di Banda Aceh
dengan nilai skor tertinggi pada parameter sebagai berikut :
Daya Beli : 100%
Aksessibilitas 60%
Jumlah Penduduk 80%
Parameter Kelas Skor
Rendah (%) Sedang (%) Tinggi (%)
Daya Beli 25 50 100
Aksessibilitas 15 30 60
Jumlah Penduduk 20 40 80
Data Aksessibilitas
Rendah
Tinggi
Data Daya Beli
Sedang Tinggi
Data Jumlah Penduduk
Sedang
Tinggi
Tinggi
Rendah
Sedang
A
B
- Sedangkan pada daerah arsiran B merupakan Lokasi paling rendah untuk
membuka cabang restoran di Banda Aceh dengan nilai skor terendah pada
parameter sebagai berikut :
Daya Beli : 25%
Aksessibilitas : 15%
Jumlah Penduduk: 20 %
Soal A :
1. Uraikan pemahaman sdr tentang Sistem Informasi Manajemen Infrastruktur !
Jawab :
Sistem Informasi Manajemen Infrastruktur merupakan sistem informasi yang
menghasilkan hasil keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan
berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu dalam suatu kegiatan
manajemen yang berhubungan dengan infrastruktur
2. Jelaskan Fungsi sebuah Sistem Informasi Manjemen (SIM) !
Jawab :
Fungsi sebuah Sistem Informasi Manjemen (SIM) yaaitu
Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara cepat dan akurat bagi para
pemakai, tanpa mengharuskan adanya perantara sistem informasi.
Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem
informasi secara kritis.
Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem
informasi.
Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem
informasi dan teknologi baru.
Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan
sistem
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi dan apa saja komponen sebuah
Sistem Informasi !
Jawab :
Sistem Informasi adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen
pengambilan keputusan/kebijakan dan menjalankan operasional dari kombinasi orang-
orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang terorganisasi
Komponen-komponen dari sistem informasi adalah sebagai berikut :
- Komponen input adalah data yang masuk ke dalam sistem informasi
- Komponen model adalah kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang
memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah di tentukan
untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
- Komponen output adalah hasil informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang
berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
- Komponen teknologi adalah alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan
dalam menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan output dan memantau pengendalian sistem.
- Komponen basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang
tersimpan di dalam komputer dengan menggunakan software database.
- Komponen kontrol adalah komponen yang mengendalikan gangguan terhadap
sistem informasi
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan DataBase dan uraikan operasi Database !
Database atau basis data adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di
dalam komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
(program aplikasi) untuk menghasilkan informasi
operasi Database meliputi :
Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan
lemari arsip yang baru.
Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari
arsip (sekaligus beserta isinya jika ada).
Pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table), yang identik
dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
Penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan
perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
Penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data
(insert), yang identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.
Pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), yang identik dengan
pencarian lembaran arsip dari sebuah map arsip.
Pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), yang identik dengan perbaikan
isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
Penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete), yang identik dengan
penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Sistem Manajemen Data Base (Data Base
Management System) dan mengapa menggunakan system manajemen database dalam
sebuah SIM ?
Sistem Manajemen Basis-Data (Data Base Management System / DBMS) adalah
perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara,
mengontrol, dan meng-akses basis data dengan cara praktis dan efisien. DBMS dapat
digunakan untuk meng-akomodasikan berbagai macam pemakai yang memiliki
kebutuhan akses yang berbeda-beda. DBMS pada umumnya menyediakan fasilitas
atau fitur-fitur yang memungkinkan data dapat diakses dengan mudah, aman, dan
cepat
Sistem Manajemen Data Base (Data Base Management System) digunakan dalam SIM
karena :
Sistem Databse Sebagai Komponen SIM
Suatu system database merupakan salah satu dari beberapa komponen
pentinganya penyusum SIM. Sebagai komponen penyusun, keberadaan system
database sangat diperlukan dalam mendukung fungsi kinerja SIM. Sedangkan
fungsi system database itu sendiri di dalam SIM juga sangatlah penting sehingga
keberadaannya memang sangat dibutuhkan. Sistem database dapat disertakan
dengan bahan baku bagi suatu produk dalam proses produksi, yang apabila bahan
baku tidak tersedia, maka semua proses atau kegiatan produksi tersebut akan
terhenti atau tidak pernah terjadi
Sistem Database Sebagai infrastruktur SIM
Sistem data base mempunyai fungsi yang sangat penting didalam suatu SIM yaitu
sebagai sumber atau penyedia utama kebutuhan data bagi para pemakai atau
informasi bagi para pengambil keputusan. Sedangkan DBMS mempunyai fungsi
pengolahan untuk memanipulasi data sehingga diperoleh suatu bentuk yang
penting digunakan dalam pengambilan keputusan, yang selanjutnya disebut
sebagai informasi. Keputusan ditetapkan oleh para manajer pada semua tingkat
kegiatan manajemen untuk semua kegiatan subsistem fungsional yang ada
Sistem Database Sebagai Sumber Informasi SIM
Beberapa contoh dukungan system database bagi perencanaan strategis adalah
sebagai berikut:
a. Evaluasi kemampuan yang ada, yang dapat didasarkan atas data intern
yang ditimbulkan oleh kebutuhan pengolahan operasional. Akan tetapi
dalam hal ini perlu diikhtisarkan ke dalam suatu cara yang khusus untuk
perencanaan
b. Proyeksi kemampuan mendatang, yang dpat dikembangkan melalui data
pada masa yang lampau dan kemudian diproyeksikan kemasa yang akan
dating
Sistem Database Sebagai Saran Untuk Efisiensi SIM
Sistem database dirancang dan dibangun dengan orientasi para pemakainya,
artinya system database tersebut ditujukan untuk memenuhi berbagai macam
kebutuhan para pemakainya. Penggunaan system database didalam Sistem
Informasi Manajemen akan memberi efisiensi bagi SIM tersebut
Sistem Database Sebagai Sarana Untuk Efektifitas SIM
Sistem database akan member dukungan bagi tercapainya efektifitas SIM karena
data-data yang disusun dan disimpan dalam file-file system database adalah data
yang benar(valid)
6. Apa benar sebuah system informasi tidak bisa dibangun/dibuat tanpa ada database ?,
uraikan pemahaman sdr !
Jawab :
Benar, sebuah Sistem Informasi tidak bisa dibangun/dibuat tanpa ada Database karena :
- Sistem basis data merupakan subsistem karena menjadi bagian dan berada di
dalam SIM
- Sistem basis data adalah sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari
data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan membuatnya tersedia
untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu organisasi
- Sistem basis data sebagai infrastruktur SIM
Keterangan :
DSS : Decission Support Systems/Sistem Pendukung Keputusan
MIS : Management Information Systems/Sistem Informasi Manajemen (SIM)
TPS : Transaction Processing Systems/Sistem Pengolahan Transaksi (TPS)
DBMS : Database Management Systems/Sistem Manajemen Data Base (DBMS)
DBS : Database Systems/Sistem Pengolahan Data Base
- Keberadaan sistem basis data di dalam SIM adalah mutlak. SIM tidak akan
terwujud tanpa melibatkan basis data
DSS
MIS
TPS
DBMS
DBS
7. Jelaskan Hirarki Data !
Jawab :
Hirarki data adalah sebagai berikut :
Bit adalah suatu sistem angka biner yang terdiri atas dua macam nilai saja, yaitu 0
dan 1. Sistem angka biner merupakan dasar dasar yang dapat digunakan untuk
komunikasi antara manusia dan mesin (komputer) yang merupakan sekumpulan
komponen elektronik dan hanya dapat membedakan dua keadaan saja (on dan
off). Jadi bit adalah unit terkecil dari pembentuk data.
Byte adalah bagian terkecil yang dapat dialamatkan dalam
memori. Byte merupakan sekumpulan bit yang secara konvensional terdiri atas
kombinasi delapan bit. Satu byte digunakan untuk mengkodekan satu buah
karakter dalam memori. Contoh: Kode Ascii untuk J ialah 10101010.
Jadi byte adalah kumpulan bit yang membentuk satu karakter (huruf, angka, atau
tanda). Dengan kombinasi 8 bit, dapat diperoleh 256 karakter (= 2 pangkat 8).
Field atau kolom adalah unit terkecil yang disebut data. Field merupakan
sekumpulan byte yang mempunyai makna. Contoh: Joni yang merupakan field
nama. Jadi field ibarat kumpulan karakter yang membentuk suatu kata.
Record atau baris adalah kumpulan item yang secara logic saling berhubungan.
Setiap record dapat dikenali oleh sesuatu yang mengenalinya, yaitu field kunci
File atau tabel adalah kumpulan record yang sejenis dan secara logic
berhubungan. Pembuatan dan pemeliharaan file adalah faktor yang sangat penting
dalam sistem informasi manajemen yang memakai komputer. Jadi tabel ibarat
kumpulan baris/record yang membentuk satu tabel yang berarti,
Database merupakan kumpulan file-file yang berhubungan secara logis dan
digunakan secara rutin pada operasi-operasi sistem informasi manajemen. Semua
database umumnya berisi elemen-elemen data yang disusun ke dalam file-file
yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, tersimpan
di hardware komputer dan dengan software untuk melakukan manipulasi data
untuk kegunaan tertentu. Jadi, suatu database adalah menunjukkan suatu
kumpulan tabel yang dipakai dalam suatu lingkup perusahaan atau instansi untuk
tujuan tertentu
8. Pengguna Database dikelompokkan 2 , yaitu Database administrator dan Database user,
Jelaskan !
Jawab :
Database administrator adalah seseorang yang bertanggung jawab terhadap penanganan
database di dalam suatu organisasi, tanggung jawabnya meliputi:
- Bertanggung jawab terhadap keamanan database.
- Perancangan dan koordinasi secara keseluruhan dari database.
- Mengembangkan skema.
- Menentukan organisasi data.
- Penerapan terhadap DBMS (Data Base Management System)
- Pengetesan dan pemeliharaan sistem database.
- Menjadi penengah antara pemakai dan manajemen.
- Bertanggung jawab terhadap seluruh operasi dari sistem dasar data.
- Menerapkan prosedur darurat di dalam kasis terjadinya kegagalan sistem atau
kerusakan database.
- Melatih dan mendidik personil yang berhubungan dengan database
Database user adalah Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data, mulai
dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir
9. Jelaskan Proses Perancangan Sistem Informasi Manajemen !
Jawab :
Proses Perancangan Sistem Informasi Manajemen sebagai berikut :
Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan
informasi pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik
keseluruhan kebutuhan informasi sistem.
Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa
gambaran sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional
sebagai unit sistem.
Menerapkan kendala-kendala organisasi (applying organizational contraints).
Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling
optimal. Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang
harus dioptimalkan adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule,
maintenability, flexibility, grouwth potensial, life expectancy. Model untuk
sistem optimal dapat digambarkan sebagai sebuah model yang mengandung:
kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi sebagai input; faktor bobot terdiri
atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang harus dioptimalkan dari
faktor bobot tersebut.
Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk
menentukan hal ini diperlukan proses iteratif sbb:
- Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan
sistem (system’s goal)
- Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output
tersebut
- Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun
field informasi yang diperlukan.
- Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah
input menjadi output yang diperlukan.
- Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang
disimpan selama pemrosesan input menjadi output.
- Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan
diperoleh.
- Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi
kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
- Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung,
estimasi cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang
ekstrim
- Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data
yang menentukan kualitas umum pemrosesan data.
- Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen
apakah proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu
disiapkan dalam penyusunan proposal ini adalah:
- Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk
tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan
desain sistem.
- Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang
akan diajukan.
- Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk
mengimplementasikan dan merawat sistem.
- Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang
mungkin berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
-
10. Jelaskan Proses Perancangan Database !
Jawab :
Proses Proses Perancangan Database sebagai berikut :
Pengumpulan data dan analisis
Proses identifikasi dan analisa kebutuhan-kebutuhan data disebut pengumpulan
data dan analisa. Aktifitas-aktifitas pengumpulan data dan analisa :
- Menentukan kelompok pemakai dan bidang-bidang aplikasinya
- Peninjauan dokumentasi yang ada
- Analisa lingkungan operasi dan pemrosesan data
- Daftar pertanyaan dan wawancara
Perancangan database secara konseptual
Tujuan dari perancangan ini adalah menghasilkan conceptual schema untuk
database yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Sering menggunakan
sebuah high-level data model seperti ER/EER model selama fase ini. Dalam
conceptual schema, kita harus memerinci aplikasi-aplikasi database yang
diketahui dan transaksi-transaksi yang mungkin. Aktifitas-aktifitas perancangan
database secara konseptual :
- Perancangan skema konseptual
- Perancangan transaksi
Pemilihan DBMS
Pemilihan database di tentukan oleh beberapa faktor, diantaranya : faktor teknik,
ekonomi, dan politik organisasi
Perancangan database secara logika (data model mapping)
perancangan database adalah membuat sebuah skema konseptual dan skema
eksternal pada model data dari DBMS yang terpilih
Perancangan database secara fisik
Perancangan database secara fisik merupakan proses pemilihan struktur- struktur
penyimpanan dan jalur-jalur akses pada file-file database untuk mencapai
penampilan yang terbaik pada bermacam-macam aplikasi
Implementasi Sistem database
Soal B :
Cari 2 (dua) buah jurnal (Nasional atau Internasional) tentang :
a. Sistem Manjemen Jembatan (Bridge Management System) atau ;
b. Sistem Manajemen Jalan (Road Management System) atau ;
c. Sistem Manajemen Perkerasan (Pavement Management System)
Buat ringkasan/summary terhadap jurnal tersebut !
Ringkasan/Summary JURNAL I
Sistem Informasi Manajemen Jalan
Di Kota Ketapang
Ferry Juniardi 1)
, Heri Azwansyah 2)
1,2)
Kelompok Studi Rekayasa Transportasi
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura. e-mail : ferryjuniardi
@gmail.com, [email protected]
Abstrak
Kota Ketapang sebagai ibukota Kabupaten . Kota Ketapang adalah kota yang berkembang perlu
didukung oleh sistem manajemen lalu lintas yang lebih baik . Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan sistem informasi manajemen jalan di kota Ketapang .Penelitian ini
membutuhkan arus lalu lintas data dan jalan yang diperoleh dari instansi terkait dan survei
lapangan. Penelitian ini menghasilkan suatu sistem yang mampu menangani data serta
persimpangan jalan dan menampilkannya dalam bentuk peta . Sistem ini dapat membantu
pengguna dalam menganalisis jalan dan persimpangan bersinyal atau tidak. Sistem juga dapat
membantu pengguna menyaring data yang didasarkan pada kriteria tertentu
I. Pendahuluan
Kota Ketapang sebagai Ibukota Kabupaten Ketapang sekaligus merupakan pusat pemerintahan,
perdagangan, industri dan jasa, perlu kiranya didukung dengan sistem manajemen pengelolaan
lalu lintas yang handal, sehingga fungsi pelayanan prarana lalu lintas yang ada dapat
dioptimalkan dan permasalahan ketidak seimbangan antara penyedian fasilitas transportasi
dengan peningkatan jumlah arus lalu lintas yang disebabkan oleh tidak efisiennya pengelolaan
prasarana transportasi dapat dihindari, ketidakefisienan dalam pengelolaan jaringan transportasi
tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas dan penurunan
tingkat pelayanan jalan, untuk mengatasi masalah transportasi tersebut, selain dengan
membangun prasarana yang baru, juga dapat memamfaatkan jaringan jalan yang sudah ada
dengan seoptimal mungkin yang disertai dengan perencanaan dan pengelolaan jalan yang baik,
benar dan efisien, yang dalam ilmu transportasi dikenal dengan istilah manajemen jalan. Agar
manajemen jalan dapat memberikan kemudahan dalam pemahaman kondisi jalan dan sekaligus
memberikan efisiensi waktu dalam proses evaluasi maka manajemen jalan perlu dikemas dalam
suatu sistem informasi yang lebih interaktif bagi pengguna.
Tujuan dari studi ini adalah untuk menyusun sistem informasi manajemen jalan kota di Kota
Ketapang yang dapat dijadikan dasar dalam mengelola jalan sehingga dapat memperlancar arus
lalu lintas secara efektif dan aman
II. Teori Dasar
Sistem informasi yang mempunyai kemampuan pengelolaan data spasial maupun data atribut ini
kemudian dikenal sebagai Sistem Informasi Geografis- SIG (Geographical Information Systems-
GIS). Komponen pendukung SIG sebagai berikut:
1. Perangkat keras
Perangkat keras yang sering digunakan di dalam SIG antara lain: komputer (CPU),
monitor, keyboard, mouse, digitizer, kamera digital, printer, plotter, scanner, receiver GPS,
dan sebagainya.
2. Perangkat lunak
Terdapat tiga komponen utama perangkat lunak yaitu (1) sistem operasi (Windows, UNIX,
Linux, MAC/OS), (2) special system utilities (compiler, device driver, utility, library),
dan (3) perangkat lunak aplikasi (MS Office, ArcView/ArcInfo, MapInfo, IDRISI,
ERDAS, ER MAPPER).
3. Data dan informasi geografi
Bentuk data dan informasi geografi dapat berupa hardcopy (seperti peta dasar, foto udara,
tabel, gambar grafik, dan sebagainya), maupun berupa softcopy (berbentuk file peta dijital,
citra satelit, basisdata, dan sebagainya).
4. Manajemen
Dalam hal ini manajemen merujuk kepada sumber daya manusia (brainware) yang akan
mengerjakan tugas atau proyek SIG
SIG memiliki beberapa kemampuan antara lain yaitu Memetakan Letak, Memetakan Kuantitas,
Memetakan Kerapatan ( Densities ), Memetakan Perubahan dan Memetakan Apa yang Ada di
Dalam dan di Luar Suatu Area.
Konsep penyajian fenomena geografis dalam bentuk gambar yang menunjukkan posisi dan
hubungan keruangan dari tiga katagori simbol objek, yaitu titik, garis, dan poligon (area).
Terdapat tujuh fenomena geografis yang dapat digambarkan dalam tiga bentuk simbol (titik,
garis, dan poligon), yaitu: Data kenampakan (feature data), Unit area (aerial unit), Jaringan
topologi (topology network), Catatan sampel (sampling record), Data permukaan bumi (surface
data), Data label/teks (label/text data), dan Data simbol grafis (graphic symbol data) berupa
simbol titik (point symbols), simbol garis (line symbols) dan simbol poligon/area (polygon/areal
symbols). Masing-masing bentuk simbol, dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Simbol titik (point symbols), dapat dibedakan berdasarkan bentuknya, yaitu bentuk
simbol kualitatif seperti simbol kota (bulat atau persegi), simbol gunung (segitiga),
simbol titik-titik geometrik (tkita +). Sedangkan titik kuantitatif biasanya dinyatakan
seperti simbol kualitatif diberi harga satuan angka (ketinggian gunung, nomor titik
triangulasi), simbol kuantitatif dapat dinyatakan dalam tulisan seperti nama kota
(Pemangkat, Tebas, dan Galing), dapat juga dinyatakan dalam perbandingan yang
mewakili satuan tertentu yang berhubungan dengan data statistik misalnya simbol kota
yang menyatakan kepadatan penduduknya.
2. Simbol garis (line symbols), secara kualitatif mempunyai bentuk, pola, dan karakter unsur
yang diwakilinya (misal jalan, sungai), dapat juga menggambarkan gerakan arus seperti
jalur penerbangan, arus migrasi.
3. Simbol poligon atau area (polygon/aerial symbols), menunjukkan bidang atau keluasan
yang secara kualitatif memperlihatkan gambaran tentang unsur yang mewakili suatu
daerah, misalnya peta penggunaan lahan, peta tanah, peta pariwisata.
III. Hasil Perancangan
Rancangan Sistem
Hasil rancangan studi ini menghasilkan aplikasi sistem informasi manajemen jalan dengan
tampilan awal sebagai berikut :
Gambar 1. Tampilan awal system
Pengaturan tampilan jalan pada peta dapat dilakukan dengan menggunakan pilihan render jalan
yang terletak pada panel Peralatan Peta.
Gambar 2. Pilihan render jalan
Saat pilihan render kondisi aktif, jalan akan ditampilkan dalam bentuk garis dengan dua
macam warna. Jalan dengan kondisi mantap akan berwarna hijau sedangkan jalan dengan
kondisi tidak mantap akan berwarna merah.
Saat pilihan render status aktif, jalan akan ditampilkan dalam bentuk garis dengan tiga macam
warna. Jalan nasional akan berwarna merah, jalan propinsi akan berwarna biru sedangkan jalan
kota akan berwarna kuning.
Saat pilihan render DS aktif, jalan akan ditampilkan dalam bentuk garis dengan tiga macam
warna. Jalan dengan DS > 0,85 akan berwarna merah, jalan dengan 0,5 < DS < 0,85 akan
berwarna kuning sedangkan jalan dengan DS < 0,5 akan berwarna hijau. Pencarian Jalan yang
ada dapat dilakukan berdasarkan nama jalan menggunakan panel Pencarian yang terletak di
sebelah kanan aplikasi
Gambar 3. Panel pencarian jalan
Dengan mengetik nama atau potongan nama jalan yang cari, kemudian tekan Enter atau klik
tombol Cari. Kode, nama dan kondisi jalan-jalan yang mengandung kata kunci yang telah diketik
akan ditampilkan seperti pada gambar berikut.
Gambar 4. Hasil Pencarian Jalan
Pencarian jalan juga dapat dilakukan berdasarkan kondisi jalan menggunakan panel Kondisi
yang terletak di sebelah kanan aplikasi.
Dengan menu data baru yang terletak di sebelah atas aplikasi, kita dapat menambahkan data
jalan baru dengan tampilan sebagai berikut
Gambar 5. Menu Data Baru
Form Data Jalan Baru dibagi menjadi tiga halaman, yaitu Atribut Jalan, Kelengkapan Jalan dan
Penanganan Jalan.
Analisis Ruas Jalan
Untuk dapat menganalisis ruas jalan yang ada dengan menggunakan link Analisis Ruas Jalan
yang terletak di sebelah kanan atas pada form identifikasi maupun form hasil pencarian
Gambar 6. Link analisis ruas jalan
Setelah meng-klik link tersebut, akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 7. Tampilan menu analisis ruas jalan
Sesuaikan data-data jalan yang ada. Klik tombol Simpan untuk menyimpan perubahan data.
Untuk membatalkan perubahan data jalan, klik tombol Batal.
Kita dapat menampilkan form Analisis Ruas Jalan untuk menampilkan data-data hasil analisis
ruas jalan pada aplikasi ini dengan menggunakan menu Analisis Ruas Jalan yang terletak di
sebelah atas aplikasi. Akan muncul tampilan seperti berikut.
Data-data ruas jalan dapat di-filter berdasarkan tiga kriteria, yaitu (1) kecamatan; (2) status jalan
dan (3) kondisi jalan. Berikut adalah contoh tampilan hasil Analisis Ruas Jalan.
Gambar 8. Tampilan hasil analisis ruas jalan
Analisis Simpang Bersinyal
Untuk dapat menganalisis simpang bersinyal yang ada dengan menggunakan menu Data
Simpang Bersinyal yang terletak di sebelah atas aplikasi.
Gambar 9. Menu data analisis simpang bersinyal
Form Analisis Simpang Bersinyal untuk menampilkan data-data hasil analisis simpang bersinyal
pada aplikasi ini dengan menggunakan menu Analisis Simpang Bersinyal yang terletak di
sebelah atas aplikasi. Akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 10. Tampilan hasil analisis simpang bersinyal
Analisis Simpang Tak Bersinyal
Untuk dapat menganalisis simpang tak bersinyal yang ada dengan menggunakan menu Data
Simpang Tak Bersinyal yang terletak di sebelah atas aplikasi.
Gambar 11. Menu data analisis simpang tak bersinyal
Form Analisis Simpang Tak Bersinyal untuk menampilkan data-data hasil analisis simpang tak
bersinyal pada aplikasi ini dengan menggunakan menu Analisis Simpang Tak Bersinyal yang
terletak di sebelah atas aplikasi. Akan muncul tampilan seperti berikut
Gambar 12. Tampilan hasil analisis simpang tidak bersinyal
Executive Summary
Kita dapat menampilkan executive summary dari data-data yang ada pada aplikasi ini dengan
menggunakan menu Executive Summary yang terletak di sebelah atas aplikasi. Executive
summary dapat ditampilkan berdasarkan kondisi jalan maupun status jalan. Informasi yang
ditampilkan berupa grafik, dengan legenda yang dapat diatur berdasarkan jumlah panjang ruas
jalan, atau dalam persentase.
Executive summary aplikasi ini seperti pada gambar berikut.
Gambar 13. Tampilan executive summary kondoso jalan
Laporan Data Jalan
Kita dapat menampilkan form Laporan Data Jalan untuk menampilkan data-data jaringan
jalan pada aplikasi ini dengan menggunakan menu Laporan Data Jalan yang terletak di
sebelah atas aplikasi. Akan muncul tampilan seperti berikut.
Gambar 14. Menu laporan data jalan
Data-data jaringan jalan dapat di-filter berdasarkan tiga kriteria, yaitu (1) kecamatan; (2) status
jalan dan (3) kondisi jalan. Pilih tombol OK untuk menampilkan daftar jaringan jalan. Pilih
tombol Batal untuk menutup form ini. Berikut adalah contoh tampilan Laporan Data Jalan.
4. Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis dan pengujian terhadap Sistem Informasi Geografis Jalan ini, dapat
disimpulkan bahwa:
1. Sistem dapat menangani proses input data dan proses pencarian data serta
melakukanfungsi-fungsi spasial dengan baik. Input data oleh pengguna selalu
divalidasi dan ada umpan balik kepada pengguna ketika terjadi kesalahan.
2. Sistem mampu menangani data-data jalan dan simpang serta menampilkannya dalam
bentuk peta. Sistem dapat membantu pengguna dalam menganalisis ruas jalan dan
simpang, bersinyal maupun tidak bersinyal. Sistem juga dapat membantu pengguna mem-
filter data-data yang ada berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.
3. Sistem ini dapat menjadi solusi alternatif bagi Dishubkominfo Kota Ketapang dan pihak-
pihak terkait untuk mendukung upaya perencanaan jalan dan simpang.
Ringkasan/Summary JURNAL II
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN JEMBATAN BERBASIS WEB DENGAN
METODE BRIDGE CONDITION RATING
(Studi Kasus Pengelolaan Jembatan di Kabupaten Garut)
Gatot Subagio1)
, Andreas Triwiyono2)
, Iman Satyarno2)
1)
Dinas Tata Kota Tarakan, Jl. Kalimantan No. 1 Tarakan 2)
Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknik UGM – Jl. Grafika No. 2 Yogyakarta
PENDAHULUAN
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan suatu sistem informasi manajemen jembatan
yang akurat dan up to date serta dilengkapi dengan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) dalam
penge- lolaan jembatan agar data hasil dari inventarisasi dan penilaian kondisi jembatan dapat
dipahami secara mudah oleh penggunanya.
Tujuan dari penelitian ini adalah membangun suatu sistem informasi jembatan berbasis WEB
yang dapat mempermudah dan mempercepat dalam pemberian informasi tentang pengelolaan
jembatan, menerapkan model penilaian dan informasi kerusakan jembatan dengan konsep
peringkat serta memberikan informasi kondisi dan usulan prioritas penanganan pada suatu
jembatan.
TINJAUAN PUSTAKA
BMS (Bridge Management System) merupa- kan salah satu cara untuk dapat mempertahankan
kondisi jembatan melalui proses investigasi berkala pada suatu jembatan sehingga dapat
menentukan tahap perawatan dan perbaikan. Agar BMS dapat bekerja dengan efektif dan efisien
sangat dibutuhkan informasi yang baik tentang jembatan tersebut. Informasi tersebut tergantung
dari ukuran dan kompleksitas dari sistem yang akan dibangun, tetapi pada dasarnya semua
sistem tersebut mempunyai hubungan dengan inventaris, inspeksi, perawatan dan keuangan.
(Ryall, 2001).
LANDASAN TEORI
Sistem Informasi Berbasis WEB adalah suatu sistem penghasil informasi yang mendukung
sekelompok manajer dengan memanfaatkan teknologi WEB (McLeod, Jr 2001).
No. Nama Komponen Bobot
Gelagar utama/induk
Abutmen
Pilar jembatan
Dek
Dudukan Jembatan
Tumpuan Dinding
Sayap Dinding
Belakang
Gelagar anak/sekunder
Join
Permukaan Perkerasan
Trotoar
Curb
Penelitian ini menggunakan bahasa PHP(PHP Hypertext Prepocessor) dengan pertimbangan
cepat, ampuh, selalu up to date mengikuti perkembangan teknologi internet, dipakai hampir di
semua web server dan Sistem Operasi serta akses database lebih fleksibel (Farid 2001)
Bridge Condition Rating (BCR) adalah indeks kondisi jembatan yang dipakai oleh NYSDOT
dalam Bridge Management (2001) dan Bridge Inventory Manual (2004) untuk memberikan
penilaian secara keseluruhan kondisi jembatan.
Beberapa keunggulan penilaian kondisi jem- batan mengunakan BCR di antaranya adalah:
1. Rumusannya sederhana.
2. Mudah dipahami oleh inspector di lapangan karena mengunakan skala penilaian kuantitatif
(component rating) untuk setiap kriteria kondisi komponen jembatan.
3. Mengurangi subyektifitas inspektor dalam penilaian kondisi jembatan secara keseluruhan
karena mengunakan bobot komponen
Tabel 1 Pembobotan komponen jembatan
Prioritas penanganan jembatan perlu dibuat karena keterbatasan anggaran dalam pengelolaan
jembatan. Dengan prioritas akan membantu peng- ambil keputusan untuk mengalokasikan dana
yang terbatas tersebut kepada jembatan yang memang perlu didahulukan penanganannya. Dalam
Sistem Informasi Manajemen Jembatan ini prioritas dida- sarkan pada nilai condition rating dari
pengamatan visual.
IBMS (Interrurban Bridge Management System) mempunyai rumusan untuk keperluan analisa
prediksi umur layanan jembatan. Jembatan diasumsikan mempunyai umur rencana selama n
tahun dan akan mengalami kerusakan mulai dari kondisi terjelek sampai terbaik pada akhir umur
rencana n tahun. Untuk setiap elemen utama terdapat perkiraan mengenai umur rencana, kurva
kerusakan dan pengaruh lalulintas
Tabel 2 Usulan Penanganan
BCR Gambaran Kondisi Usulan Penanganan
1,000 – 3,000
3,001 – 4,999
5,000 – 6,000
6,001 – 7,000
Poor (Buruk)
Fair (Sedang)
Good (Baik)
Very Good (Sangat Baik)
Penggantian
Rehabilitasi
Pemeliharaan rutin dan
berkala
Sumber: (Bridge and Tunnels Annual Condition Report, NYSDOT 2003)
Gambar 1. BMS Deterioration Model
Umur ekuivalen dirumuskan seperti persamaan 3.2 berikut ini:
Dimana :
CM = Condition Mark ( Nilai Kondisi ); a = 4.66
EA = Equivalent Age; b= 1,9051
Dengan meminjam Persamaan 2 dan penilaian yang digunakan IBMS untuk kondisi sebuah
jembatan yaitu 0 berarti jembatan baru yang berarti sama dengan condition rating = 7 dan 5
berarti jembatan hancur yaitu sama dengan condition rating = 1 maka dapat kita tentukan
perkiraan waktu jembatan menjadi hancur. Hubungan antara condition rating dan condition mark
yang digunakan IBMS dapat dituliskan sebagai berikut:
Sehingga Persamaan 3 di atas dapat ditulis seperti Persamaan 4 di bawah ini:
METODE PENELITIAN
Penelitian dilakukan pada beberapa jembatan yang berada dalam pengelolaan Dinas PU Bina
Marga Kabupaten Garut. Untuk menguji kelayakan program ini diambil 7 dari 297 jembatan yang
berada di Kabupaten Garut untuk menjadi input dari program SIMJWEB. Ketujuh jembatan
tersebut adalah jembatan Cimanuk PTG, Cimanuk RSU, Cimanuk Cinunuk, Cimanuk Andir,
Ciroyom 1, Cipancar 1 dan Cipancar 2. Bagan alir prosedur penelitian dapat dilihat pada gambar
2 berikut ini :
Gambar 2. Bagan Alir Prosedur Penelitian
IMPLEMENTASI DAN HASIL PENELITIAN
Pengguna dari sistem ditentukan dalam 3 tingkatan, yaitu: Administrator, Pakar dan User.
Administrator dan pakar diberi username dan password yang spesifik dengan hak penuh
mengakses halaman masing-masing. Halaman utama untuk umum (user) dirancang agar seluruh
pengguna dapat mengaksesnya langsung tanpa harus login, sehingga benar-benar akan dapat
berguna bagi pihak yang membutuhkannya dan para pengunjung juga dapat berinteraksi
dengan pakar untuk pengembangannya
Hasil keluaran yang dapat langsung diakses oleh user diantaranya adalah informasi data inven-
taris jembatan, historis data inspeksi identifikasi jembatan, hasil identifikasi per jembatan,
kondisi dan usulan penanganan per jembatan, Sistem Pendukung Keputusan (SPK) serta
informasi lain yang secara singkat akan diuraikan secara ringkas dalam beberapa tabel 3 di
bawah.
Data inventaris jembatan ini diinput oleh pa- kar, dapat diedit bila diperlukan, dilengkapi
dengan gambar image jembatan dan user dapat mencari jembatan yang diinginkan dengan
searching.
Tabel 3 Data Inventaris Jembatan Cimanuk PTG
Kode Jembatan 0001
Nama Jembatan Lokasi
Ruas Jalan
Th. Pembangunan
Asal
Pal KM
Lalu Lintas Harian Rata-
rata
Jenis Layan
Lebar Lintasan
Jenis Lintasan
Jenis Bangunan Atas
Jumlah Bentang
Panjang Bentang
Lebar Lantai Kendaraan
Lebar Trotoar
Jenis Perkerasan
Status Layanan
Tipe Pilar Tipe Cap
Tipe Pondasi As Build Drawing
Umur Rencana
Cimanuk PTG kec. garut kota
perintis kemerdekaan (dlm
kota)
1982
inggris
-
-
lalu lintas
50
sungai
rangka baja (truss)
2
60
7
1
aspal
open traffic
1 kolom (hammerhead) beton
- tidak ada
50
Gambar 3. Tampilan Umum SIMJWEB
Tabel 4 Data Historis Inspeksi Identifikasi Jembatan
Tanggal
NIP Petugas
Petugas
Jembatan Kondisi & Usulan
Komponen
2008-01-05
2008-01-07
2007-12-07
2007-12-07
2007-12-07
2007-12-07
2007-12-07
550015873
550015873
550015873
550015873
550015873
550015873
550015873
gatot subagio
gatot subagio
gatot subagio
gatot subagio
gatot subagio
gatot subagio
gatot subagio
Cipancar 1
Cipancar 2
Cimanuk PTG
Cimanuk Andir
Cimanuk Cinunuk
Ciroyom
Cimanuk RSU
[ DETAIL ]
[ DETAIL ]
[ DETAIL ]
[ DETAIL ]
[ DETAIL ]
[ DETAIL ]
[ DETAIL ]
Tabel 5 Data Identifikasi Jembatan Cimanuk PTG
Kom-
ponen
Sub
Type
CR
Letak
Keterangan
Kondisi
Usulan
Gambar
struktur
utama
abutmen
abutmen
abutmen
abutmen
Pilar
Pilar
Pilar
-
Erosion
and Scour
Footings
Stem /
Breastwall
Tiang
(Pile)
Erosion
and Scour
Footings
Kepala
Pilar
Rangka
Baja
(Metal
Truss)
-
-
-
-
-
-
Beton
6
6
9
6
9
5
7
5
semua
rangka
bawah
sisi
utara
-
semua
sisi
-
sisi
utara
pondasi
pilar
seluruh
pondasi
pilar
bagian
bawah
sebelah
timur
sebagian cat
mengelupas,
banyak tumpukan
sampah sehingga
rawan terhadap
korosi
scour very minor
terjadi, ada perge-
seran/ kehilangan
embankment
-
very minor
deterioration,
minor pop-out
akibat gerusan air
-
ada pergeseran
atau kehilangan
embankment atau
material dasar,
bagian atas
footings terlihat
tidak terdapat
kerusakan beton
large spalls
diakibatkan
karena tulangan
baja dek
mengalami korosi
Good/Baik
Good/Baik
Unknown/
Tidak
Diketahui
Good/Baik
Unknown/
Tidak
Diketahui Good/Baik
Very
Good/
Sangat
Baik Good/Baik
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
-
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
-
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pilar
Pilar
Pilar
Pilar
dek
dudukan
tumpuan
dinding
belakang
dinding
sayap
dinding
sayap
dinding
sayap
dinding
sayap
Kolom
Pilar Stem Solid
Pier
Tiang
(Pile)
Tumpuan
(Bearings)
-
-
-
-
Dinding
(Walls)
Erosion
and Scour
Footings
Tiang
(Pile)
Beton
-
-
-
Beton
Bertula
ng
-
-
-
-
-
-
-
5
8
9
6
4
6
5
7
6
6
9
9
seputar
kolom
pilar
-
-
semua
pier
bear-
ings
bagian
bawah
dek
semua
sisi
semua
sisi
semua
sisi
semua
sisi
sebelah
bawah
sisi
utara
sebelah
timur
-
-
minor
deterioration,
Small spalls
-
-
banyak tumpukan
sampah pada pier
bearing sehingga
rawan terhadap
korosi
large spalls di
beberapa titik
lokasi dimana
spalling
diakibatkan
karena tulangan
baja dek
mengalami korosi
very minor
honeycomb: tulangan baja
pada struktur tak
terlihat
korosi minor
pada pelat dasar
tumpuan (minor
deterioration),
tumpuan tetap
dapat bekerja
tidak terdapat
kerusakan beton
very minor
deterioration,
Minor pop-out
akibat gerusan air scour very minor,
ada pergeseran
atau kehilangan
embankment
-
-
Good/Baik
Not
Applicable
/Tidak Ditemukan
Unknown/
Tidak
Diketahui
Good/Baik
Fair/
Sedang Good/Baik
Good/Baik
Very
Good/
Sangat
Baik Good/Baik
Good/Baik
Unknown/
Tidak
Diketahui
Unknown/
Tidak
Diketahui
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
-
-
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Rehabilitasi
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
-
Tabel 6 Kondisi dan Usulan Penanganan Jembatan Cimanuk PTG Berdasarkan
Identifikasi Akhir
struktur
sekunder
Join
permu-
kaan
perke-
rasan
trotoar
curb
-
-
-
-
-
baja
-
Aspalt
Wear-
ing
surface
-
-
6
3
5
7
3
semua
sisi
semua
sisi
semua
sisi
semua
sisi
semua
sisi
very minor
deterioration dan
beberapa
pengelupasan cat
kerusakan serius,
sambungan
berlubang, bocor,
lepas atau
longgar adanya
retak me-
manjang & melintang, ravel-
ing minor, peng-
ausan permukaan
dan kerusakan minor yang lain
tidak terdapat
kerusakan beton kerusakan serius,
large spalling &
Severe pop-out,
kondisi curb
berkurang 50%
Good/Baik
Poor/
Buruk
Good/Baik
Very
Good/
Sangat
Baik
Poor/
Buruk
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Penggan-
tian
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Pemeliha-
raan Rutin
dan Berkala
Peng-
gantian
Komponen Bobot CR Bobot × CR Kondisi Usulan
struktur utama
abutmen
dek Pilar
dudukan
tumpuan
dinding belakang
dinding sayap
struktur sekunder
Join
permukaan perkerasan
trotoar
curb
10
8
8
8
6
6
5
5
5
4
4
2
1
6
6
4
5
6
5
7
6
6
3
5
7
3
60
48
32
40
36
30
35
30
30
12
20
14
3
Good/Baik
Good/Baik
Fair/Sedang
Good/Baik
Good/Baik
Good/Baik
Very Good/Sangat Baik
Good/Baik
Good/Baik
Poor/Buruk
Good/Baik
Very Good/Sangat Baik
Poor/Buruk
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Rehabilitasi
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Penggantian
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
Penggantian
Total bobot Total bobot x CR
Bridge condition
rating
Kondisi
Usulan
Equivalent of age Waktu layan
72 390
5.417
Good/Baik
Pemeliharaan Rutin dan Berkala
22.1 Tahun
27.9 Tahun
Secara manual perhitungan nilai BCR, EA dan Waktu Layan untuk jembatan Cimanuk PTG
disajikan pada uraian di bawah ini:
Maka nilai BCR jembatan Cimanuk PTG adalah
5,417 (Good/Baik)
Untuk menghitung waktu layan, umur renca- na jembatan Cimanuk PTG diasumsikan 50 tahun.
Perhitungan perkiraan ekuivalen umur jembatan pada saat condition rating 5,417 adalah sebagai
berikut :
Dengan asumsi umur rencana 50 tahun dan condition rating 5,417 maka diperkirakan Equi-
valent of Age (perkiraan usia) jembatan saat ini adalah 22,1 tahun sehingga waktu layan
jembatan adalah: 50 – 22,1 = 27,9 ~ 28 tahun.
SIMJWEB juga dilengkapi dengan fasili- tas SPK yang memberikan informasi menge- nai
prioritas penanganan terhadap jembatan, komponen/sub-komponen seluruh jembatan yang
teridentifikasi dan komponen/sub- komponen antar 2 jembatan yang dipilih serta informasi
perbandingan kondisi antar 2 jem- batan yang akan mendapat prioritas pena- nganan.. Prioritas
didasarkan pada Component Rating (CR), Bobot Komponen dan Bridge Condition Rating (BCR)
masing-masing jembatan
Tabel 7 Urutan Prioritas Penanganan Jembatan
Prioritas
Nama Jembatan
BCR
Kondisi
Usulan Usia jembatan
1 2
3
4
5
6
7
Cipancar 1 Cimanuk PTG
Cipancar 2
Cimanuk RSU
Ciroyom
Cimanuk Cinunuk
Cimanuk Andir
4.873 5.417
5.6
5.738
5.887
6.429
6.587
Fair/sedang Good/baik
Good/baik
Good/baik
Good/baik
Very good/sangat baik
Very good/sangat baik
Rehabilitasi Pemeliharaan rutin dan berkala
Pemeliharaan rutin dan berkala
Pemeliharaan rutin dan berkala
Pemeliharaan rutin dan berkala
Pemeliharaan rutin dan berkala
Pemeliharaan rutin dan berkala
28.3 22.1
19.9
18.1
16.2
8.7
6.3
Tabel 8 Urutan Prioritas Penanganan Komponen Jembatan
Tabel 9 Urutan Prioritas Penanganan Komponen Jembatan Berdasarkan Nilai CR antar 2
Jembatan (Cimanuk RSU vs Ciroyom)
Prioritas Nama Jembatan
Komponen Sub Komponen
Type
Lokasi
CR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Cipancar 1
Cipancar 1
Cipancar 1
Cimanuk PTG
Cipancar 2
Cipancar 1
Cimanuk PTG
Cimanuk PTG
Cipancar 2
Cimanuk RSU
Join
Dudukan
Tumpuan
Join
Permukaan
perkerasan
Trotoar
Curb
Dek
Struktur utama
Struktur utama
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Aspalt wearing
surface
-
-
Beton bertulang
Steel-multi girder
Beton bertulang
Semua sisi
Semua sisi
Semua sisi
Semua sisi
Semua sisi
Semua sisi
Semua sisi Bagian
bawah dek Bagian
bawah gelagar
baja
Semua gelagar
1
3
3
3
3
3
3
4
5
5
Prioritas Nama Jembatan
Komponen
Sub Komponen
Type
Lokasi
CR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Cimanuk RSU
Ciroyom
Cimanuk RSU
Cimanuk RSU
Cimanuk RSU
Cimanuk RSU
Cimanuk RSU
Cimanuk RSU
Ciroyom
Ciroyom
Struktur utama
Struktur utama
Permukaan
perkerasan
Trotoar
Abutmen
Dek
Pilar
Pilar
Abutmen
Abutmen
-
-
-
-
Stem / Breastwall
- Kolom
Pilar Kepala
Pilar
Stem / Breastwall
Erosion and Scour
Beton bertulang
Beton bertulang
Aspalt wearing
surface
-
-
Beton bertulang
Beton Beton
-
-
Semua gelagar
Semua gelagar
Seluruh permukaan
perkerasan
Semua sisi
Semua sisi Bagian
bawah dek Seputar
kolom pilar Seluruh
kepala pilar Semua
sisi
Semua sisi
5
5
5
5
6
6
6
6
6
6
Tabel 10 Informasi Perbandingan Kondisi 2 Jembatan
(Cimanuk PTG vs Cipancar 1)
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembuatan sistem informasi manajemen jembatan dengan metode
bridge condition rating didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Manajemen Jembatan ber- basis WEB dengan metode Bridge Condition
Rating (BCR) ini dapat memberikan informasi yang cepat tentang data inventaris
jembatan, kondisi jembatan, usulan dan prioritas pena- nganan serta perkiraan waktu layan
jembatan. Informasi-informasi tersebut memudahkan pi- hak pengelola jembatan untuk
mengambil suatu keputusan.
2. Melalui media internet masyarakat pengguna jembatan dapat berperan aktif dalam penge-
lolaan jembatan di suatu daerah dengan cara memberi masukan tentang pengelolaan atau
kondisi jembatan di wilayah yang belum terpantau oleh petugas atau mengikuti jajak
pendapat yang dibuat oleh pengelola jembatan.
3. Urutan prioritas penanganan jembatan adalah Cipancar 1, Cimanuk PTG, Cipancar 2,
Cima- nuk RSU, Ciroyom, Cimanuk Cinunuk dan Cimanuk Andir dengan nilai BCR
masing- masing 4,873, 5,417, 5,600, 5,738, 5,887, 6,429 dan 6,587. Jembatan Cipancar 1
mendapat usulan penanganan berupa rehabilitasi sedang- kan jembatan lainnya berupa
pemeliharaan rutin dan berkala.
4. Prioritas penanganan komponen jembatan berdasarkan nilai component rating, bobot
komponen dan BCR masing-masing jembatan untuk 5 urutan teratas adalah Join,
Dudukan dan Tumpuan pada jembatan Cipancar 1, Join pada jembatan Cimanuk PTG dan
Permukaan Perkerasan pada jembatan Cipancar 2.
5. Berdasarkan nilai BCR dan estimasi umur rencana 50 tahun maka diperkirakan Equivalent
of Age (perkiraan usia) saat ini untuk jembatan Cipancar 1, Cimanuk PTG, Cipancar 2,
Cimanuk RSU, Ciroyom, Cimanuk Cinunuk dan Cimanuk Andir masing-masing
adalah 28,3, 22,1, 19,9, 18,1, 16,2, 8,7 dan 6,3 tahun. Ini berarti sisa Waktu Layan untuk
masing- masing jembatan adalah 21,7, 27,9, 30,1, 31,9, 33,8, 41,3 dan 43,7 tahun