Top Banner
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DENGAN INSORCHING DAN OUTSHORCHING DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA SEBUAH PERUSAHAAN Dosen Arif Imam Suroso, Ir, MSc, CS,DR Disusun Oleh Muhamad Hafiz Abdillah E-61 SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2017
23

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

Dec 05, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 1

TUGAS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DENGAN

INSORCHING DAN OUTSHORCHING DALAM

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA SEBUAH

PERUSAHAAN

Dosen

Arif Imam Suroso, Ir, MSc, CS,DR

Disusun Oleh

Muhamad Hafiz Abdillah

E-61

SEKOLAH PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2017

Page 2: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 1

DAFTAR ISI

Daftar Isi ................................................................................................................................... 1

I. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 2

1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 2

1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 3

1.3. Tujuan ....................................................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................................... 5

2.1. Sistem Informasi ........................................................................................................ 5

2.2. Implementasi Sistem Informasi .................................................................................. 6

2.3. Kegagalan dan Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi ..................................... 9

2.4. Outsourching ............................................................................................................10

2.5. Insourching ...............................................................................................................12

2.6. Maintenance ............................................................................................................15

III. PEMBAHASAN ..................................................................................................................17

3.1. Implementasi Sistem Informasi di PT. Pertamina ......................................................17

3.2. Pentingnya Maintenance Ability ...............................................................................20

IV. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................21

4.1. Kesimpulan ...............................................................................................................21

4.2. Saran ........................................................................................................................22

Page 3: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 2

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan usaha – terutama di zaman

yang semakin modern ini – mendorong setiap perusahaan untuk lebih kreatif dan mampu

mengelola bisnisnya secara lebih baik. Tujuan pengelolaan ini adalah agar perusahaan

dapat lebih bersaing di pasaran. Perusahaan dapat meningkatkan kemampuannya dengan

mengembangkan sistem informasi sesuai dengan kemajuan teknologi yang dimiliki oleh

perusahaan tersebut. Dalam persaingan yang semakin ketat, informasi menjadi salah satu

sumberdaya yang harus dikelola secara baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah

bagi organisasi. Sistem informasi merupakan seperangkat alat, data, dan prosedur yang

bekerja secara bersama-sama untuk memberikan hasil berupa informasi yang berguna.

Informasi yang berguna adalah informasi yang akurat, tepat waktu, relevan dan valid

sehingga dalam pengambilan yang didukung oleh informasi tersebut didapatkan

keputusan yang tepat yang dapat mencapai sasaran yang telah direncanakan. Terdapat

tiga alasan mendasar penerapan system informasi dalam sebuah perusahaan yaitu

mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung pengambilan keputusan para pegawai

dan manajernya, mendukung berbagai strategi untuk keunggulan kompetitif.

Pentingnya peran sistem informasi dalam sebuah perusahaan membuat setiap

perusahan harus memiliki system informasi yang baik agar dapat mendukung bisnis dari

perusahaan tersebut, tetapi tidak semua perusahaan melakukan pengembangan system

informasinya sendiri, karena berbagai alasan. Pada dasarnya pengembangan system

informasi sebuah perusahaan dapat melakukannya melalui tiga metode yaitu insourcing,

outsourcing dan co-sourcing. Ketiga metode tersebut memiliki kelebihan dan

kekurangan masing-masing dalam membangun system informasi sebuah perusahaan.

Begitu pula dengan alasan pemilihan metode pengembangan yang dilakukan oleh

perusahaan yang juga harus memperhatikan kebutuhan dan kondisi perusahaannnya.

Berikut ini akan dibahas mengenai kelebihan dan kekurangan serta alasan perusahaan

dalam pemilihan metode pengembangan system informasinya. Sistem informasi sangat

Page 4: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 3

memegang peranan penting mendukung proses produksi dan selain itu juga untuk

mempermudah pekerjaan di suatu perusahaan atau organisasi sehingga bisa mencapai

tujuan perusahaan dengan efektif dan efisien. Walaupun sistem informasi ini merupakan

pengembangan dibidang di teknologi namun tidak terlepas dari kekurangan dan

kelemahan-kelemahan yang harus senantiasa dikembangkan. Mengingat peranannya

sebagai sarana pendukung suatu proses agar bekerja dengan baik, system informasi ini

membutuhkan pemeliharaan yang berkesinambungan.

Maintainability (kemampuan dalam proses pemeliharaan) ini penting dilakukan

untuk minimalisasi kendala atau hambatan-hambatan yang bisa menghambat proses

produksi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang nyata. Tentu saja biaya yang

dikeluarkan ini sangatlah besar dan harus didukung oleh staff ahli dibidangnya.

Pemeliharaan yang dilakukan meliputi aspek software (perangkat lunak) dan hardware

(perangkat keras, seperti peralatan pendukung, connectivity, dll). Koneksi internet yang

down, program yang error dan tidak stabil tentulah bisa menjadi kendala bagi

perusahaan atau institusi sehingga bisa menimbulkan kerugian yang cukup besar. Bila

hal ini dibiarkan bukan saja kerugiaan dalam skala hasil dan tentu saja kepercayaan

client atau partner terhadap kinerja dan kualitas perusahaan kita pun bisa terjadi.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka rumusan

masalah yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana evaluasi pengembangan sistem informasi melalui insourching dan

outsourching di suatu organisasi.

2. Bagaimana urgensi dari kualitas software (dilihat dari aspek maintenance

ability) di suatu perusahaan?

1.3. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memeuhi tugas mata kuliah

Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia, serta diharapkan dapat

memahami beberapa permasalahan sebagai berikut:

Page 5: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 4

1. Dapat menjelaskan evaluasi pengembangan sistem informasi melalui

insourching dan outsourching di suatu organisasi.

2. Dapat menjelaskan urgensi dari kualitas software (dilihat dari aspek

maintenance ability) di suatu perusahaan.

Page 6: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sistem Informasi

Sistem Informasi atau disingkat (SI) merupakan sebuah kombinasi teknologi

informasi dan aktivitas orang yang memakai teknologi itu untuk mendukung manajemen

serta operasi. Dalam arti yang luas, sistem informasi yang paling sering dipakai merujuk

pada interaksi antara orang, data, proses algoritmik, serta teknologi. Pengertiannya,

istilah ini dipakai untuk merujuk tidak hanya pengguna organisasi teknologi informasi

serta komunikasi (TIK), namun juga untuk cara dimana orang berinteraksi dengan

teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.

Ada yang membuat perbedaan yang jelas diantara sistem informasi, serta

komputer sistem TIK, serta proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi

informasi dalam sistem informasi umumnya terlihat seperti mempunyai komponen TIK.

Hal tersebut berkaitan dengan tujuan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Sistem

Informasi juga mempunyai perbedaan dari proses bisnis. Dan sistem informasi juga

membantu mengontrol kinerja proses bisnis.

Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sistem informasi merupakan

sistem dalam organisasi yang mempertemukan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, kegiatan manajerial dan strategis dari suatu organisasi serta menyediakan pihak

luar dengan laporan-laporan yang diperlukan. Menurut O’Brien sistem informasi

merupakan sebuah kombinasi dari setiap unit yang dikelola orang (manusia), hardware

(perangkat keras, software (perangkat lunak), jaringan komuniakasi data serta komputer,

dan database (basis data) yang mengubah, mengumpulkan, serta menebarkan infomasi

tentang yang bentuk organisasi. Menurut Lani Sidharta sistem informasi merupakan

sistem buatan dari manusia yang berisi serangkaian terpadu komponen – komponen dan

manual bagian – komponen terkomputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data,

mengolah data, dan menghasilkan informasi bagi pengguna.

Page 7: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 6

2.2. Implementasi Sistem Informasi

Tahap dari proses implementasi system merupakan bagian dari pengembangan

system informasi hanya saja Implementasi sistem (system implementation) Merupakan

kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang

menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Tahap implementasi sistem (system

implementation) adalah tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan. Dalam

menjalankan kegiatan implementasi perlu dilakukan beberapa hal yaitu:

• Pengumpulan data (data gathering) Jika sudah ada sistem yang berjalan sebelumnya

maka perlu dilakukan pengumpulan data dan informasi yang dihasilkan dari sistem

yang ada. Pengumpulan laporan (report), cetakan (print-out), dsb baik yang sudah

ada maupun yang diharapkan untuk ada pada sistem yang baru. Interview dan

questionnaire terhadap orang-orang yang terlibat dalam sistem juga mungkin perlu

dilakukan. Apabila sistem yang akan dikembangkan benar-benar baru (belum ada

sistem informasi sebelumnya) maka pada tahapan ini pengembang bisa lebih

menekankan kepada studi kelayakan dan definisi sistem.

• Analisa Sistem Jika tahapan pengumpulan data dilakukan dengan melibatkan klien

atau pengguna sistem informasi, maka mulai dari tahapan analisa lebih banyak

dilakukan oleh pihak pengembang sendiri. Analisa terhadap sistem yang sedang

berjalan dan sistem yang akan dikembangkan. Mendefinisikan objek-objek yang

terlibat dalam sistem dan batasan sistem.

• Perancangan Sistem (design)Merancang alir kerja (workflow) dari sistem dalam

bentuk diagram alir (flowchart) atau Data Flow Diagram (DFD). Merancang basis

data (database) dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) bisa juga sekalian

membuat basis data secara fisik. Merancang input ouput aplikasi (interface) dan

menentukan form-form dari setiap modul yang ada. Merancang arsitektur aplikasi

dan jika diperlukan menentukan juga kerangka kerja (framework) aplikasi. Pada

tahapan ini atau sebelumnya sudah ditentukan teknologi dan tools yang akan

digunakan baik selama tahap pengembangan (development) maupun pada saat

implementasi (deployment).

Page 8: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 7

• Penulisan kode program (Coding) Programming (desktop application) atau Scripting

(web-based application) hanyalah salah satu tahapan dari siklus hidup

pengembangan sistem. Tahapan ini dilakukan oleh satu atau lebih programmer. Jika

tahapan analisa dan perancangan sistem telah dilakukan dengan baik, maka porsi

tahapan coding tidaklah besar.

• Testing Biasanya tahapan ini dilakukan oleh Quality Assurance dari pihak

pengembang untuk memastikan bahwa software yang dibangun telah berjalan sesuai

dengan yang diharapkan. Salah satu metodenya bisa dengan menginput sejumlah

data pada sistem baru dan membandingkan hasilnya dengan sistem lama. Apabila

diperlukan maka tahapan ini bisa dibagi menjadi dua yaitu testing oleh pihak

pengembang (alpha testing) dan testing oleh pihak pengguna (beta testing).

• Instalasi Pada pengembangan aplikasi Client-Server, umumnya terdapat server untuk

development, testing dan production. Server development terdapat pada tempat

pengembang dan sedang dipergunakan selama pengembangan, bias dipergunakan

juga setelahnya untuk perbaikan aplikasi secara terus menerus (continuous

improvements). Server testing berada di tempat pengembang dan bisa juga di tempat

pengguna apabila diperlukan beta testing. Setelah aplikasi dirasa siap untuk

dipergunakan maka digunakanlah server production yang berada di tempat

pengguna. Pada prakteknya di tempat pengembang juga bisa terdapat server

production yaitu server yang memiliki spesifikasi hardware dan software yang sama

dengan server di tempat pengguna. Hal ini dimaksudkan agar apabila ditemukan

error atau bug pada aplikasi di tempat pengguna maka pengembang dapat mudah

mencari penyebabnya pada server production mereka. Ada cara lain untuk

Pengetesan Program dengan cara menggunakan metode Black Box, metode ini

menggunakan tidak melihat ke struktur program perangkat lunak, yang bersifat

melihat kesesuaian perangkat lunak dengan kebutuhan pengguna dan spesifikasi

sistem. Black-Box yaitu test case program berdasarkan pada spesifikasi sistem, input

dari data testing diharapkan bisa menemukan output yang salah, perencanaan tes

Page 9: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 8

dapat dimulai pada awal proses perangkat lunak. Pengetesan Sistem, dilakukan

secara bertahap dengan melihat berbagai keberhasilan dan kegagalan apa saja yang

dihasilkan oleh sistem. Pengetesan sistem biasanya dilakukan setelah selesai

pengetesan program. Pengetesan sistem dilakukan untuk mengecek ulang dan

memeriksa kekompakan antar komponen sistem yang dimplementasi agar sesuai

dengan apa yang diharapkan. Konversi system merupakan proses untuk meletakkan

sistem baru supaya siap digunakan untuk menggantikan proses sistem yang lama.

Konversi sistem ini menggunakan metode Parallel, maksudnya konversi dilakukan

dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring dengan masa pengenalan antara

personil dengan waktu yang telah ditetapkan. Baik sistem manual maupun sistem

baru ini dioperasikan secara bersama-sama untuk meyakinkan bahwa sistem yang

baru benar-benar beroperasi dengan sukses sebelum sistem yang lama (manual)

dihentikan, walaupun terdapat kelemahan pada besarnya biaya yang dikeluarkan

untuk menjalankan dua buah sistem secara bersamaan, tetapi mempunyai

keuntungan yaitu proteksi yang tinggi kepada organisasi terhadap kegagalan sistem

yang baru.

• Pelatihan Pihak pengembang memberikan training bagi para pengguna program

aplikasi sistem informasi ini. Apabila sebelumnya tidak dilakukan beta testing maka

pada tahapan ini juga bisa dilangsungkan User Acceptance Test. dilakukan untuk

mengoperasikan sistem, termasuk kegiatan mempersiapkan input, memproses data,

mengoperasikan sistem, merawat dan menjaga sistem.

• Pemeliharaan Maintenance bertujuan untuk memastikan bahwa sistem yang

digunakan oleh pihak pengguna benar-benar telah stabil dan terbebas dari error dan

bug. Pemeliharaan ini biasanya berkaitan dengan masa garansi yang diberikan oleh

pihak pengembang sesuai dengan perjanjian dengan pihak pengguna. Lamanya

waktu pemeliharaan sangat bervariasi. Namun pada umumnya sistem informasi yang

kompleks membutuhkan masa pemeliharaan dari enam bulan hingga seumur hidup

program aplikasi.

Page 10: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 9

2.3. Kegagalan dan Keberhasilan Implementasi Sistem Informasi

Kegagalan dari sistem informasi bukan hanya pada bagian-bagiannya saja, tetapi pada

keseluruhan sistem yang tidak dapat digunakan sebagaimana yang diharapkan.

Pengguna harus memahami sistem informasi dan mengembangkan prosedur manual

paralel untuk membuat sistem bekerja secara sempurna. Terdapat faktor penyebab

munculnya masalah pada sistem informasi. Faktor tersebut dapat bersifat teknis dan

nonteknis. Faktor-faktor tersebut yaitu:

Informasi mungkin tidak disediakan secara cepat atau tersedia dalam sebuah format

yang tidak memungkinkan bagi pengguna atau menampilkan data yang salah.

Pengguna tidak memahami secara teknis dan harus berinteraksi dengan sistem sering

menjadi sangat kompleks dan membingungkan. Sistem informasi dikatakan gagal

jika desainnya tidak sesuai dengan struktur, budaya, dan tujuan organisasi secara

keseluruhan.

Data dalam sistem mempunyai tingkat ketidakakurasian dan konsistensi yang tinggi.

Informasi dalam bidang-bidang tertentu bahkan membingungkan atau tidak

ditunjukan secara tepat untuk tujuan-tujuan bisnis. Informasi yang disyaratkan dalam

fungsi bisnis yang spesifik mungkin tidak dapat diakses karena datanya tidak sesuai.

Sistem sangat diperlukan, namun sering dalam implementasi dan pengoperasiannya

memerlukan biaya di atas anggaran. Harus diperhitungkan manfaat yang akan

dihasilkan ketika diberlakukannya suatu sistem agar tidak terjadi lebih besar biaya

yang dikeluarkan daripada manfaat yang diperoleh.

Sistem tidak akan berjalan dengan baik jika informasi tidak disediakan secara tepat

waktu dan efisien karena operasi komputer yang mengendalikan pemrosesan

informasi tidak berjalan semestinya. Pekerjaan-pekerjaan yang gagal sering

mengakibatkan pengulangan-pengulangan atau penundaan-penundaan dan tidak

dapat memenuhi jadwal penyampaian informasi.

Page 11: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 10

Faktor-faktor yang dijadikan ukuran keberhasilan penerapan suatu sistem menurut

Laudon yaitu:

Sistem tersebut tingkat penggunaannya relatif tinggi yang diukur melalui polling

terhadap pengguna, pemanfaatan kuesioner, atau monitor parameter seperti volume

transaksi on-line.

Kepuasan pengguna terhadap sistem yang diukur melalui kuesioner atau interview.

Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi dan staff dari

sistem informasi.

Tujuan yang dicapai.

Imbal balik keuangan untuk organisasi baik melalui pengurangan biaya atau

peningkatan penjualan dan profit.

Kelima ukuran tersebut dipertimbangkan menjadi limited value walaupun telah diambil

keputusan untuk mengembangkan sistem tertentu. Manfaat dari sistem informasi tidak

seluruhnya dapat dikuantitatifkan. Sistem informasi menjadi prioritas pertama untuk

dikembangkan karena besarnya kekuatan-kekuatan lingkungan eksternal dan kesamaan

dari kekuatan faktor internal atau institusional. Beberapa sistem gagal karena benturan

diantara keadaan atau lingkungan internal. Ada beberapa alasan mengapa gagal.

Beberapa studi telah menemukan bahwa dalam organisasi dengan situasi dan lingkungan

yang hampir sama, inovasi yang sama akan menghantarkan kesuksesan, namun

kegagalan unsure yang lain dalam organisasi merupakan penyebab kegagalan. Hal ini

disebabkan karena focus penjelasan terdapat pada pola implementasi yang berbeda.

2.4. Outsourching

Menurut Beaumont dan Sohal, mengatakan bahwa outsourcing merupakan trend yang

digunakan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terjadi akhir-akhir

ini, sedangkan Gibson mengatakan bahwa outsourcing merupakan perpindahan rutinitas

usahake sumber daya yang ada di luar, dab Brooks mengatakan bahwa outsourcing

merupakan upaya untuk mendapatkan barang atas jasa dari supplier luar atau yang

Page 12: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 11

beroperasi di luar negri dalam rangka memotong biaya. Terakhir dilihat dari pandangan

Bridges dikatakan bahwa ada 3 komponen dari outsourcing : 1). IT, yang merupakan

perkembangan dari teknologi informasi, 2). Komunikasi, yang merupakan bagaimana

bentuk dari kinerja suatu perusahaan berdasarkan lancar tidaknya komunikasi yang

terjalin, 3). Struktur organisasi perusahaan.

Sehingga secara umum pengertian dari outsourcing menurut Emilia, Winarto, dan

Arief adalah suatu pengalihan aktivitas perusahaan baik barang atai jasa ke perusahaan

lain yang memiliki 3 komponen tersebut. Hubungan dalam dunia Information

Technology adalah menurut Lee, IT outsourcing adalah kontrak tambahan dari sebagian

atai keseluruhan fungsi IT dari perusahaan kepada pencari outsourcing external, Chen

dan Perry mengatakan IT outsourcing merupakan pemanfaatan organisasi external untuk

memproduksi atau membuat ketetapan jasa teknologi informasi. Jasa IT yang biasanya

di outsourcing adalah jaringan, desktop, aplikasi dan web hosting. Carrie dan Indrajit

membedakan IT outsourcing kedalam 4 bagian, yaitu :

Total Outsourcing, yaitu sepenuhnya menyerahkan semuanya ke pihak lain, baik

hardware, software, dan brainware.

Total Insourcing, peminjaman atau penyewaan sumber daya manusia yang dimiliki

oleh pihak lain yang di pakai dalam jangka waktu tertentu.

Selective Sourcing, perusahaan memilah-milah bagian mana yang akan di serah ke

pada pihak lain, dan bagian yang tidak di berikan tersebut akan dikelola oleh

perusahana sendiri.

De facto insourcing, menyerahkan semua yang menyangkut IT ke perusahaan lain

dikarenakan adanya latar belakang sejarah.

Merupakan proses pemindahan tanggung jawab kerja dari perusahaan induk atau

utama ke perusahaan lainnya diluar perusahaan induk atau utama. Maksudnya adalah

pemindahan tanggung jawab bisa dalam bentuk ketenaga kerjaan yang mendukung

proses kerja yang tidak merupakan inti dari bisnis atau non-core business atau juga

secara prakteknya semua lini kerja di alihkan sebagai unit outsourcing. Perusahaan

Page 13: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 12

lainnya bisa dalam bentuk vendor, koperasi, atau instansi yang semuanya diaatur sesuai

dengan ketentuan yang sudah di tetapkan. Namun dalam pelaksanaannya outsourcing ini

mengalami pro dan kontra juga antara lainnya adalah :

1. Pro-Outsourcing :

Dapat lebih fokus kepada core business yang sedang di jalankan.

Dapat mengurangi biaya.

Dapat mengubah biaya investasi menjadi biaya belanja.

Tidak dipusingkan jika terjadi turn over tenaga kerja.

Merupakan modernisasi dunia usaha.

Efektivitas manpower.

Tidak perlu membuang-buang waktu dan tenaga untuk suatu pekerjaan yang bukan

merupakan inti bisnis atau pekerjaan yang bukan utama.

Memberdayakan anak perusahaan.

Dealing with unpredicted business condition.

2. Kontra-Outsourcing :

Status ketenagakerjaan yang tidak pasti.

Adanya perbedaan kompensasi dan benefit antara tenaga kerja internal dengan

tenaga kerja outsourcing.

Career path dari outsourcing kurang terencana dan kurang terarah.

Para pihak pengguna jasa dapat memungkin untuk memutuskan hubungan

kerjasama dengan pihak outsourcing provider secara sepihak sehingga dapat

mengakibatnya status mereka menjadi tidak jelas.

2.5. Insourching

Berbicara mengenai pembentukan sistem yang butuhkan dari satu divisi dimana

sistem tersebut dibuat oleh divisi IT yang berada dalam 1 pohon yang sama atau

perusahaan yang sama. Misalkan divisi Finance membutuhkan sistem ICT untuk di

Page 14: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 13

aplikasikan di dalam divisinya, pihak divisi IT membuatkan sistem tersebut untuk divisi

Finance. Tetapi masih dalam 1 perusahaan. Insourcing merupakan kebalikan daripada

outsourcing. Menurut Mary Amiti dan Shang-Jin Wei berdasarkan researchnya di

katakan bahwa untuk di negara Amerika dan negara-negara industri lainnya perusahaan

yang memakai insourcing lebih banyak daripada perusahaan yang menggunakan tenaga

outsourcing, karena walaupun tenaga outsourcing berdasarkan hasil survey banyak

perusahaan yang menggunakannya dan angkanya terus meningkat tetap saja masih lebih

rendah di bandingkan dengan insourcing. Berdasarkan Rudy dan Mary ada 4 pola dasar

dari pada insourcing :

Eksekutif senior menyuruh internal manager IT untuk memotong biaya. Inilah yang

menjadi tekanan yang menakutkan dalam suatu perusahaan, ketika eksekutif senior

menyuruh mencari cara lain untuk mengurangi biaya termasuk di dalamnya biaya IT.

Eksekutif senior selalu mempertanyakan apa keuntungan yang di dapat ketika

meningkatnya IT di dalam perusahaannya dan menyurh IT manager untuk

mengurangi biayanya. Dan IT manager selalu mengatakan pembelaannya bahwa

user selalu menolak taktik pihak IT dalam mengurangi biaya. Internal IT selalu

berulangkali berusaha untuk mengurangi biaya dengan mengkonsolidasikan tiga data

utama mereka, tetapi unit manager bisnis menolaknya. Karena itulah pihak IT

manager mempersiapkan suatu team. Team ini mempersiapkan penawaran data yang

kuat dalam cara mengurangi biaya.termasuk konsolidasi data utama. Departemen

internal IT memutuskan tawaran dan mengkonsolidasi data center, menginstal

automation di dalam tape library, mengatur ulang work flows, menstadarisasikan

perangkat lunak, mengadakan system chargeback baru yang mengurangi permintaan

user yang terlalu banyak. Tactic ini dapat mengurangi headcount sebesar 51 & dan

biaya sebesar 43 %.

Pihak IT Manager memutuskan kontrak outsourcing yang banyak memiliki

kekurangan. Ada saatnya seperti dalam kasus yang ada, ketika senior management

membuat suatu kontrak dengan pihak outsourcing dimana senior management

menggunakan 80% biaya outsourcing IT dan menggunakan konrak jangka panjang.

Page 15: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 14

Tetapi karena di dukung dengan negosiasi yang buruk membuat biaya untuk IT

menjadi meningkat, dan pelayanan semakin memburuk. Karena itulah pihak senior

IT mengambil langkah untuk segera menghentikan kontrakdan membangun internal

IT didalam perusahaannya. Dan akhirnya senior management dan para pengguna

ICT setuju dan mendukung rencana senior IT tersebut. Sehingga pihak IT senior

membangun suatu internal IT departemen yang dimana kegiatannya, membeli mesin

yang baru, membeli paket software, memperkerjakan 40 analyst programmer dari

pihak vendor outsource. Sehingga pihak pengguna senang dengan pelayanan yang

ada, dan biaya IT lebih rendah daripada nilai kontrak yang pernah ada.

IT Manager mempertahankan insourcing. Ada saatnya ketika pihak IT Manager

harus mempertahankan untuk melakukan insourcing. Kelihatan di beberapa kasus

yang ada, ketika pihak direktur IS menginvestigasi pihak outsourcing saat para

pengguna mengadukan ke pihak senior management mengenai adanya kekurangan

layanan pada area aplikasi mereka. Pihak direktur IS mengatakan bahwa adanya

permintaan para pengguna yang jauh melewati dari sumber yang ada, mengarah

kepada penyimpanan aplikasi yang besar. Setelah melewati beberapa analisa, pihak

direktur IS pun membuat suatu laporan yang berisikan mengapa perusahaan tersebut

harus tetap menggunakan insourcing, dan menerangkan bahwa menggunakan

insourcing akan jauh mengurangi biaya di bandingkan menggunakan outsourcing.

Eksekutif senior menegaskan nilai dari IT. Ini adalah pola dasar yang

mengindentifikasi di mana insourcing tidak menghasilkan hasil yang signifinakan di

mana dapat mengurangi biaya IT tetapi keputusan untuk mengambil langkah

insourcing masih di pertimbangkan berhasil karena di perusahaan di berlakukan lagi

dan legitimasi lebih jauh ke internal sourcing.

Keuntungan daripada Insourcing adalah :

High Degree Of Control.

Memiliki kamampuan untuk melihat secara keseluruhan dari proses.

Lebih ekonomis dalam hal ruanglingkup dan ukuran.

Page 16: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 15

Kekurangan daripada Insourcing adalah :

Mengurangi fleksibilitas strategi.

Membutuhkan investasi yang tinggi.

Supplier yang berpotensi memberikan produk dan layanan yang mahal.

2.6. Maintenance

Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga

peralatan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan

agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang

direncanakan. Konsep-konsep pemeliharaan adalah :

Konsep Keandalan ( Reliability ) Adalah probabilitas suatu komponen atau sistem

akan beroperasi sesuai dengan fungsi yang ditetapkan dalam jangka waktu tertentu

ketika digunakan dalam kondisi operasional tertentu. Keandalan juga berarti

kemampuan suatu peralatan untuk bertahan dan tetap beroperasi sampai batas waktu

tertentu. ( Ebelling, hal 5 )

Konsep Keterawatan ( Maintainability ) Adalah probabilitas suatu komponen atau

sistem yang rusak akan diperbaiki atau dipulihan kembali pada kondisi yang telah

ditentukan selama periode waktu tertentu dimana dilakukan perawatan sesuai dengan

prosedur yang seharusnya. Keterawatan suatu peralatan dapat didefinisikan sebagai

probabilitas peralatan tersebut untuk bisa diperbaiki pada kondisi tertentu dalam

periode waktu tertentu. ( Ebelling, hal 6 )

Konsep Ketersediaan ( Availability ) Ketersediaan ( availability ) adalah probabilitas

suatu komponen atau sistem menunjukan kemampuan yang diharapkan pada suatu

waktu tertentu ketika dioperasikan dalam kondisi operasional tertentu. Ketersedaiaan

juga dapat diinterpretasikan sebagai persentase waktu operasional sebuah komponen

atau sistem selama interval waktu tertentu.

Page 17: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 16

Ketersediaan berbeda dengan keandalan, dimana ketersediaan adalah probabilitas

komponen berada dalam kondisi tidak mengalami kerusakan meskipun sebelumnya

komponen tersebut telah mengalami kerusakan dan diperbaiki atau dipulihkan kembali

pada kondisi operasi Normalnya. Oleh karena itu, ketersediaan sistem tidak pernah lebih

kecil daripada kendalan sistem. Ketersediaan mengandung dua komponen utama yaitu

keandalan ( reliability ) dan keterawatan ( maintainability ). Tingkat keandalan yang

rendah dapat diimbangi dengan usaha peningkatan perawatan sehingga tingkat

kecepatan aksi perawatan berpengaruh terhadap tingkat ketersediaan sistem. Seperti

halnya pada keandalan dan keterawatan, ketersediaan merupakan probabilitas sehingga

teori probabilitas dapat digunakan untuk menghitung nilai ketersediaan. ( Ebelling hal 6

& hal 254 ). Didalam konsep maintenance terdapat dasar utama dilakukan maintenance

yaitu :

Membersihkan ( Cleaning )

Pekerjaan pertama yang paling mendasar adalah membersihkan peralatan / mesin

dari debu maupun kotoran – kotoran lain yang dianggap tidak perlu. Debu tersebut

akan menjadi inti bermulanya proses kondensasi dari uap air yang berada di udara.

Pekerjaan membersihkan akan sangat baik apabila dilaksanakan secara periodik dan

dengan disiplin tinggi dengan menyesuaikan dinamika operasi mesin / peralatan

bersangkutan.

Memeriksa ( inspection )

Pekerjaan kedua adalah memeriksa bagian – bagian dari mesin yang dianggap perlu.

Pemeriksaan terhadap unit instalasi mesin perlu dilakukan secara teratur mengikuti

suatu pola jadwal yang sudah diatur.

Memperbaiki ( Repair )

Pekerjaan selanjutnya adalah memperbaiki bila terdapat kerusakan – kerusakan pada

bagian unit instalasi mesin sedemikian rupa sehingga kondisi unit instalasi tersebut

dapat mencapai standard semula dengan usaha dan biaya yang wajar.

Page 18: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 17

III. PEMBAHASAN

3.1. Implementasi Sistem Informasi di PT. Pertamina

Sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang

pengolahan minyak dan gas bumi, PT. Pertamina meningkatkan daya saing bisnisnya

dengan menggunakan suatu sistem informasi yang mengitegrasikan seluruh aktifitas

bisnis perusahaan yang disebut dengan Enterprise Resource Planning atau ERP. Sistem

informasi ini meupakan kunci dari segala aktifitas dan kegiatan yang dilakukan oleh PT.

Pertamina mulai dari absen pegawai, komunikasai, transaksi perusahaan, hingga cuti dan

gaji pegawai terintegrasi oleh sistem ini. Kurangnya sumber daya PT. Pertamina dalam

pengadaan sistem ERP membuat perusahaan tersebut melakukan outsourcing sistem

informasi ERP. Dalam penerapan outsourcing tersebut PT. Pertamina menggunakan

software MySAP sebagai program ERP mereka.

MySAP merupakan salah satu aplikasi praktis ERP yang terbesar di dunia. Saat ini

penggunaan sistem ERP dengan label MySAP di terapkan hampir disemua perusahaan

negara di Indonesia. MySAP dipilih oleh PT. Pertamina sebagai outsourcing sistem

informasi berupa ERP karena kemudahan dan kepraktisan penggunaannya bagi

karyawan PT. Pertamina.

Kebijakan PT. Pertamina dalam melakukan outsourcing sistem informasi ERP

berupa MySAP dilakukan dengan pembayaran loyalti untuk subscribe atau berlangganan

software MySAP yang dihitung bedasarkan pada jumlah akun setiap tahunnya. Jumlah

akun tersebut merupakan jumlah total karyawan PT. Pertamina yang terkait dengan

aktifitas internal dan eksternal perusahaan, sehingga PT. Pertamina harus menyediakan

anggaran dana yang cukup besar setiap tahunnya untuk membayar loyalti sistem

informasi ERP tersebut.

Keterbatasan kemampuan dan sumber daya PT. Pertamina dalam pengadaan

sistem informasi ERP tersebut membuat PT. Pertamina bergantung kepada software

MySAP sebagai tulag punggung segala aktifitas transaksi perusahaan. Untuk itu PT.

Page 19: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 18

Pertamina dengan divisi khusus IT-nya yang dikenal dengan CSS atau Cosporate Shared

Service terus mengembangkan berbagai metode sistem ERP pribadi perusahaan

sehingga kedepannya didapat sistem ERP yang paling cocok dengan kegiatan PT.

Pertamina tanpa harus berlangganan dan membayar loyalti, namun rencana tersebut

masih sebatas tingkat pengembangan.

Untuk meminimalkan biaya berlangganan MySAP, PT. Pertamina melaluyi divisi

CSSnya mengupayakan sistem ID internet. Dengan sistem tersebut satu akun dalam

MySAP dapat digunakan oleh beberapa karyawan dalam satu divisi, sehingga anggaran

biaya berlangganan MySAP tahunan yang dikeluarkan PT. Pertamina dapat

diminimalkan.

Penggunaan outsourcing sistem informasi ERP di PT. Pertamina memberi dampak

positif dan negatif bagi perusahaan. secara umum, dampak positif dari outsourcing

sistem informasi tersebut adalah:

Data perusahaan terintegrasi: Dengan outsourcing sistem informasi ERP tersebut

membuat data – data perusahaan menjadi terorganisir dan terintegrasi satu sama lain,

sehingga mempermudah segala aktifitas yang berhubungan dengan pengolahan data,

transaksi perusahaan, dan monitoring serta evaluasi kegiatan perusahaan.

Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus: Dengan outsourcing sistem informasi

maka PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan perusahaannya pada

kompetensi inti perusahaan tanpa harus lebih banyak memikirkan sistem informasi

perusahaan, sehingga PT. Pertamina dapat lebih memfokuskan kegiatan kerja

mereka pada aktifitas pengeboran dan produksi minyak dan gas.

Keamanan data lebih terjamin: Data dan rahasia perusahaan merupakan hal yang

sangat penting, dengan digunakannya ERP berupa MySAP sebagai sistem informasi

yang mengintegrasikan data tersebut maka komunikasi dan transaksi perusahaan

sudah bersifat papper-less atau sudah tidak lagi menggunakan kertas, sehingga data-

data dan rahasia perusahaan akan tercatat dan terekam secara digital, sistem

Page 20: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 19

keamanan data yang disimpan juga dilindungi oleh firewall yang membuat data lebih

sulit untuk diakses maupun diretas oleh pihak luar.

Mempermudah persaingan di pasar global: Dengan outsourcing sistem informasi

mempermudah PT. Pertamina dalam menghadapi persaingan global, hal ini

dikarenakan perkembangan sistem informasi outsourcing yang diterapkan oleh PT.

Pertamina (MySAP) merupakan sistem informasi yang banyak digunakan di seluruh

dunia, sehingga teknologi yang dimiliki PT. Pertamina merupakan teknologi dengan

standar dunia.

Meskipun memiliki berbagai keuntungan dalam penerapan outsourcing sistem informasi

di PT. Pertamina, namun masih terdapat beberapa kelemahan dari outsourcing sistem

informasi tersebut, diantaranya adalah:

Menaikan anggaran perusahaan: Sistem outsourcing yang diterapkan di PT.

Pertamina merupakan sistem berlangganan (subscribe) dengan periode waktu per

tahun. Perhitungan pembayarannya pun dihitung berdasarkan jumlah akun atau ID

yang digunakan. Banyaknya jumlah pegawai pertamina membuat biaya

berlangganan sistem informasi tersebut menjadi mahal dan meningkatkan anggaran

perusahaan.

Terciptanya ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing: Segenap

kemudahan yang diberikan dari outsourcing sistem informasi membuat seluruh

aktifitas bisnis dan komunikasi perusahaan bergantung kepada sistem informasi

tersebut. Ketergantungan tersebut dapat memberi dampak negatif bagi perusahaan,

karena bila terjadi gangguan sistemik pada perusahaan outsourcing yang mampu

merusak jaringan dari sistem tersebut maka aktifitas kerja dan transaksi perusahaan

dapat terhenti, dan data-data perusahaan juga akan terancam keamanannya.

Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan: dalam penerapan outsourcing sistem

informasi ERP seluruh aplikasi yang digunakan seragam di seluruh dunia, padahal

kebutuhan sistem ERP tiap perusahaan berbeda-beda, dengan outsourcing sistem

Page 21: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 20

informasi tersebut PT. Pertamina harus mengatur ulang alur kerja perusahaan

menyesuaikan dengan sistem ERP outsourcing.

3.2. Pentingnya Maintenance Ability

Smith (1999) menyatakan bahwa menjaga software agar bekerja dengan baik haruslah

diupayakan dengan baik. Situai yang berbahaya serta biaya yang mahal disebabkan oleh

kegagalan program yang sering terjadi sehingga benar-benar menjadi perhatian utama

dalam penggunaan software. Pemeliharaan program sangatlah sulit disebabkan software

tidak mengikuti aturan dengan seperti hanya seperangkat hardware. Walaupun demikian,

software haruslah terbebas dari segala macam gangguan dan dapat dioperasikan secara

aman di lingkungan dimana program tersebut diciptakan.

Pengaruh-pengaruh dari minimnya biaya pemeliharaan terhadap software:

Pemeliharaan secara rutin pastinya sangat mahal

Menyebabkan kegagalan yang berpengaruh terhadap kerusakan terhadap peralatan-

peralatan lainnya

Cenderung menyamarkan rancangan suatu mekanisme yang tentunya saja sangat

membahayakan bagi manusia dan menyebabkan kematian

Bisa saja menyebabkan berbagai macam gangguan (error) yang akhirnya

menyebabkan kerugian besar di bidang financial

Kerusakan ataupun gangguan pada sistem disebabkan adanya ill working software

(kegagalan saat mengoperasikan software). Jadi jelaslah pentingnya suatu proses

pemeliharaan sistem informasi. Saat menyelesaikan sumber masalah, kita harus melihat

terhadap hal-hal diluar gejala gangguan tersebut seperti cara pandang para the end user

(pemakai) dan fokus terhadap karakteristik dari program itu sendiri.

Page 22: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 21

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan yang telah dijelaskan sebelumnya, maka

kesimpulan dalam makalah ini adalah:

1. Berhasilnya penerapan sistem informasi yang dilakukan oleh PT. Pertamina dengan

menggunakan sistem Outsourching.

2. Penerapan sistem informasi yang dilakukan oleh PT. Pertamina mempermudah

pekerjaan yang dilakukan.

3. Terdapat kelebihan dan kekurangan dari penerapan outsourcing sistem informasi di

PT. Pertamina, beberapa kelebihannya diantaranya adalah:

Data perusahaan terintegrasi

Kegiatan bisnis perusahaan lebih terfokus

Keamanan data lebih terjamin

Mempermudah persaingan di pasar global

4. Beberapa kelemahan dari penerapan outsourcing sistem informasi di PT. Pertamina

diantaranya adalah:

Menaikan anggaran perusahaan

Ketergantungan terhadap sistem informasi outsourcing

Ketidaksesuaian fitur yang dibutuhkan

5. Urgensinya dari maintainability yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam

menyediakan layanan perawatan atau pemeliharaan sistem informasi guna

mendukung keberlangsungan sistem sehingga bisa meminimalisasi kendala-kendala

dan mendukung terciptanya keberhasilan perusahaan dalam mencapai tuajuannya.

Manfaat diadakannya maintainability (preventif dan korektif) terhadap perangkat

sistem informasi:

Menjaga agar perangkat pendukung sistem informasi ini bisa bekerja optimal

demi efisiensi dan efektifitas pekerjaan sehingga tercapai target perusahaan tepat

waktu.

Page 23: TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI SISTEM ...labkomsb.staff.ipb.ac.id/files/2017/02/Muhamad-Hafiz-Abdillah_E61.… · implementasi sistem informasi dengan insorching dan

PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Sistem Informasi Manajemen 22

Minimalisasi kerusakan (breakdown) sehingga bisa mencegah kerusakan pada

sistem tersebut baik terhadap hardware maupun softwarenya.

Menghemat biaya produksi dalam arti bisa menekan biaya pemeliharaan bila

dibandingkan saat mengeluarkan biaya akibat terjadinya kerusakan parah

terhadap perangkat sistem informasi tersebut baik hardware maupun

softwarenya.

Menjaga kestabilan sistem agar senantiasa terintegrasi dengan baik

4.2. Saran

Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil pembahasan sebelumnya

diantaranya sebagai berikut:

1. Ketika melakukan pemilihan antara outsourching dan insourching dibutuhkan

analisis kemampuan SDM pendukung yang dimiliki oleh perusahaan, sehingga

ketika melakukan implementasi berjalan dengan efektif dan efisien.

2. Diperlukan perencanaan dalam melakukan penerapan sistem informasi pada sebuah

perusahaan, sehingga dapat mempermudah dalam perawatannya.