BAB I PENDAHULUAN A. Latr Belakang Metode ABC (Activity Based Costing ) merupakan alternatif lain terhadap metode pembiayaan tradisional atas biaya overhead. Konsep ini muncul karena dianggap metode tradisional tidak tepat dalam mengalokasikan biaya overhead ke produksi hanya dengan mengandalkan dasar bahan langsung, upah langsung ataupun unit produksi saja. Menurut konsep ini pembebanan seperti itu tidak adil dan akan dapat memberikan informasi keliru dalam pemberian informasi mengenai biaya produksi, oleh karena itu ABC menawarkan agar pembebanan overhead ini juga didasarkan pada presentase proporsional kepada biaya lain atau kepada produk. Tetapi kepada kegiatan yang dilaksanakan untuk memproduksi barang itu, yang diperhatikan adalah unsur yang men “drive” biaya itu (cost driver) bukan produknya. Kalau konsep ini diterapkan maka keputusan yang diambil akan lebih tepat dan perusahaan tidak mengalami kerugian hanya karena kesalahan unit cost. Metode Manajemen Biaya yang canggih seperti ABC (Activity Based Costing) dan ABM (Activity Based Manajemen) banyak diterapkan pada perusahaan-perusahaan dunia. ABC membantu 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I PENDAHULUAN
A. Latr Belakang
Metode ABC (Activity Based Costing ) merupakan alternatif lain
terhadap metode pembiayaan tradisional atas biaya overhead. Konsep ini
muncul karena dianggap metode tradisional tidak tepat dalam
mengalokasikan biaya overhead ke produksi hanya dengan mengandalkan
dasar bahan langsung, upah langsung ataupun unit produksi saja. Menurut
konsep ini pembebanan seperti itu tidak adil dan akan dapat memberikan
informasi keliru dalam pemberian informasi mengenai biaya produksi,
oleh karena itu ABC menawarkan agar pembebanan overhead ini juga
didasarkan pada presentase proporsional kepada biaya lain atau kepada
produk. Tetapi kepada kegiatan yang dilaksanakan untuk memproduksi
barang itu, yang diperhatikan adalah unsur yang men “drive” biaya itu
(cost driver) bukan produknya. Kalau konsep ini diterapkan maka
keputusan yang diambil akan lebih tepat dan perusahaan tidak mengalami
kerugian hanya karena kesalahan unit cost.
Metode Manajemen Biaya yang canggih seperti ABC (Activity
Based Costing) dan ABM (Activity Based Manajemen) banyak diterapkan
pada perusahaan-perusahaan dunia. ABC membantu perusahaan
mengurang i distorsi yang disebabkan oleh sistem penentuan harga pokok
tradisional, sehingga dengan ABC dapat diperoleh biaya produk yang
lebih akurat. ABC memberikan pandangan yang jelas mengenai
bagaimana perusahaan membedakan produk, jasa dan aktivitas yang
memberikan kontribusi dalam jangka panjang.
Activity Based Manajemen (ABM) memfokuskan pada pengolahan
aktivitas untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas bisnis,
meningkatkan nilai yang diterima pelanggan, dan memberikan laba bagi
perusahaan.
ABC dan ABM berkaitan erat dengan manajemen biaya strtegik.
Para manajer meneria informasi yang bermaknamengenai dampak
1
potensial terhadap penentuan harga jual dan keputusan tentang lini produk
jika perusahaan berubah dari sistem penentuan harga pookok tradisional
dengan Activity Based Costing dan penghematan potensial yang dapat
diperoleh jika perusahaan menggunakan ABM untuk mengidentifikasi dan
mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai tambahuntuk mencapai strategi
cost leadership.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Activity Based Costing dan Activity based
Manajemen
2. Apa manfaat dan kekurang Activity Based Costing dan Activity Based
Manajemen
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep Activity Based Costing dan Activity Based
Manajemen
2. Untuk mengetahui manfaat dan kekurang Activity Based Costing dan
Activity Based Manajemen
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Acitivity Based Costing
ABC atau penentuan harga pokok produk berbasis aktivitas
merupakan sistem informasi tentang pekerjaan (atau kegiatan) yang
mekonsumsi sumber daya dan menghasilkan nilai bagi konsumen. Definisi
lain ABC adalah suatu informasi yang dapat menyajikan dan tepat
mengenai pekerjaan(aktivitas) yang menkonsumsi sumber(biaya aktivitas)
untuk mencapai pekerjaan(produk dan pelanggan). ABC dirancang untuk
mengukur harga pokok produk melalui aktivitas-aktivitas. Biaya-biaya
akan diukur dari aktivitas ke produk berdasarkan permintaan tiap-tiap
produk terhadap aktivitas selama proses produksi, sehingga biaya-biaya
yang timbul masing-masing jenis produk akan terlihat lebih jelas. Sistem
tersebut menerapkan konsep-konsep akutansi aktivitas untuk
menghasilkan perhitungsn hsrgs pokok ysng lebih akurat. Hal ini dapt di
pahami dari definisi tersebut.
Activity Based Costing adalah sistem akumulasi alokasi biaya yang
menelusuri biaya-biaya ke produk menurut aktivitas-aktivitas yang
dilakukan terhadap produk, yang dimaksud untuk menghasilkan informasi
biaya bagi keputusan strategis, perancangan dan pengendalian opersional.
Beberapa pengertian sistem Activity based Costing menurut para ahli:
Mulayadi (1993)
"ABC merupakan metode penentuan HPP (product costing) yang
ditujukan untuk menyajikan informasi harga pokok secara cermat
bagi kepentingan manajemen, dengan mengikursecara cermat
konsumsi sumber daya alam setiap aktivitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk.”
Tunggal(1992)
"Bahwa ABC Sistem tidak hanya memberikan kalkulasi biaya
produk yang lebih akurat, tetapi juga memberikan kalkulasi apa
3
yang menimbulkan biaya dan bagaimana mengelolanya, sehingga
ABC System juga dikenal sebagai sistem manajemen yang
pertama."
Garrison dan norren (200)
"Metode costing yang dirancang untuk menyediakan informasi
biaya bagi manajer untuk keputusan strategik dan keputusan
lainnya yang mungkin akan mempengaruhi kapasitas dan juga
biaya tetap."
Norse, Davis dan Hartgaves (1991)
Dalam bukunya Management Accounting memberikan definisi
mengenai Activity-Based Costing (ABC), sebagai sistem
pengalokasian dan pengalokasian kembali biaya keobjek biaya
dengan dasar aktivitas yang menyebabkan biaya.Sistem ABC ini
didasarkan pada pemikiran bahwa aktivitas penyebab biaya dan
biaya aktivitas harus dialokasikan keobjek biaya dengan dasar
aktivitas biaya tersebut dikonsumsikan.Sistem ABC ini menelusuri
biaya ke produk sebagai dasar aktivitas yang digunakan untuk
menghasilkan produk tersebut.
Dari beberapa pengertian dia atas dapat kami simpulkan bahwa Activity
Based Costing (ABC) ialah pembiayaan atau penetapan biaya berdasarkan
berdasarkan aktivitas.
Dalam ABC , proses identifikasi aktivitas merupakan salah satu
bagian penting dalam tahap pembebanan biaya overhead pabrik. Tahap
pertama pada identifikasi aktivitas, aktivitas yang luas dikelompoka ke
dalam empat kategori aktivitas yaitu:
1. Unit Level Activities
Ialah merupakan aktivitas atau kegiatan yang dialkukan sekali untuk
setiap unit sehingga biaya produksi yang berhubungan dengan aktivitas
dibebankan berdasarkan jumlah unit yang di produksi, misalnya jam
4
tenaga kerja langsung. Semakin banyak jumlah unit yang diproduksi
semakin banyak juga jumlah tenanaga kerja yang di butuhkan.
2. Batch Level Activities
Sering disebut juga set-up releated activities, Ialah merupakan aktivitas
atau kegiatanyang dialkukan untuk mendukung produksi sejumlah
order tertentu(batch). Aktivitas ini dilakukan sekali untuk setiap batch
sehiangga biaya produksi yang berhubungan dengan aktivitas ini
dibebankan berdasarkan jumlah batch yang di produksi, Misalnya
biaya set-up mesin. Semakiin banyak jumlah produk yang diproduksi
tidak mempengaruhi biaya pada aktivitas set up, tetapi semakin sering
sering set up maka semakin besar pula biaya set up mesin.
3. Product Sustaningg Activities
Ialah meerupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan eksistensi suatu produk, pemeliharaan prodok,
pengembangan produk dan inovasi produk. Beban biaya yang terjadi
pada aktivitas ini dapat ditelusuri pada setiap jenis produk yang
dihasilkan, tetapi sumber daya yang dikonsumsi tidak tergantung pada
jumlah unit atau batch dari produk yang dihasilkan perusahaan.
Semakin banyak jenis produk yang dihasilkan semakin sering aktivitas
ini di lakukan sehinggan semakin besar biaya yang dibutuhkanya.
4. Facility Sustaning Activities
Ialah merupakan aktivitas atau kegiatan yang dilakukan untuk
mempertahankan eksistensi perusahaan, seperti pemasaran,
sumberdaya manusia, pengembangan system, pemeliharaan fasilitas
dan lain-lain. Tetapi aktivitas ini tidak berhubungan dengan jumlah
produk, batch maupun jenis produk yang diproduksi.
B. Manfaat ABC
Manfaat bagi perusahaan yang menerapkan sistem ABC ini adalah:
1. Memperbaiki mutu pengambilan keputusan
5
2. Memungkinkan manajemen melakukan perbaikan terus menerus
terhadap kegiatan untuk mengurangi overhead
3. Memberikan kemudahan dalam menentukan biaya relevan
a. Memperbaiki Mutu Pengambilan Keputusan
Kemampuan ABC menghasilkan biaya produksiyang lebih teliti dapat
mengurangi kemungkinan manajemen melakukan keputusan yang
salah. Informasi biaya produksi yang lebih teliti snagat penting artinya
bagi perusahaan yang mengahadapi persaingan yang sangat tajam.
b. Memungkinkan Manajemen Melakukan Perbaikan Terus-
menerus Terhadap Kegiatan Untuk Mengurangi Overhead
ABC mengidentifikasi overhead dengan kegiatan yang menimbulkan
biya tersebut. Dengan demikian informasi yang dihasilkan oleh ABC
dapat digunakan oleh manajemen untuk memantausecara terus-
menerus berbagi kegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk dan melayani konsumen. Perbaikan berbagai
kegiatan untuk menghasilkan dan penghilangan kegiatanyang tidak
bernilai tambah bagi konsumen dapat dipertimbangkan oleh
manajemen berdasarkan informasi biaya yang disajikan dengan ABC.
c. Memberikan Kemudahan Dalam Menentukan Biaya Relevan
ABC menyediakan informasi biaya yang dihubungkan dengan
berbagai kegiatan untuk menghasilkan produk, sehingga manajemen
akan memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi yang
relevan dalam berbagai pengambilan keputusan yang menyangkut
berbagai kegiatan bisnis suatu perusahaan. Jika misalnya suatu
manajemen mempertimbangkan perbaikan dalam kegiatan set-up
fasilitas produksi, ABC mampu dengan cepan menyediakan informasi
batch releted activities cost sehingga memungkinkan manajemen
mempertimbangkan akibat keputusan mereka terhadap konsumsi
sumberdaya untuk kegiatan tersebut.
6
C. Perbandingan ABC dengan Sistem Biaya Tradisional
Perbedaan antara Sisttem ABC dengan Sistem Kalkulasi Biaya Tradisional
ialah:
1. ABC menggunakan aktivitas-aktivitas sebagai pemacu biaya untuk
menentukan berapa besar setiap overhead tidakk langsung dari setiap
produk yang digunakan oleh produk tersebut. Sedangkan Sistem
Tradisional mengalokasikan overhead secara arbirer berdasarkan satu
atau dua alokasi yang non reprensatif.
2. ABC mEngkonsumsi overhead yang dapat dibagi ke dalam kategori:
unit, batch, produk, dan penopan fasilitas. Sedangkan sistem
tradisional membagibiaya overhead ke dalam unit, dan biaya lainya.
3. Fokus ABC adalah pada biaya, mutu dan faktor waktu. Sedangkan
sistem trdisional mengfokuskan pada kinerja keuangan jangka pendek
seperti laba yang akurat. Untuk itu ABC memerlukan masukan dari
seluruh departemen yang ada. Harga pokok tradisional dalam
menetapkanya diletakkan begitu saja, sementara ABC menelusuri
biaya berdasarkan hubungan sebab akibat.
Untuk lebih akuratnya ABC dalam mengklasidikasikan biaya
overhead yang ada, maka kaplan dan cooper membaginya sebagai
berikut:
a. Biaya variabel jangka pendek (shortterm variable cost)
b. Biaya variabel jangka panjang (long term variable cost)
c. Biaya tetap (fixed cost)
7
OverheadBiaya langsung
Biaya
produksi
Tarif absorpsi
Berdasarkan
volume
Absorpsi pada labor / machine hours
Produk
Gambar 1.1 penentuan Biaya Overhead secara tradisional
Sejalan dengan perkembangan teknologi pada proses produksi, biaya overhead
juga semakin meningkat. Saat ini perusahaan-perusahaan beralih dari karyaa
menjadi padat modal. Tenaga kerja tidak lagi menjadi aktivitas penambah nilai
yangutama pada proses produksi, karena penggunaan tekhnologi ( mesin,
komputer, CNC dan lain-lain) akan mengambil alih tenaga manusia. Peraalihan
inilah yang mengakibatkan presentase biaya overhead produksi naik secara
signifikan.
8
OverheadBiaya Langsung
Kelompok biaya
aktivitas
Tarif pemacu
biaya aktivitas
Biaya ditelusur ke konsunsi pemacu
Produk
Gambar 1.2 penentuan biaya Overhead Sistem ABC
Penggunaan sistem biaya tradisional dalam membebankan overhead
produksi menjadi tidak relevan lagi. Seperti kita ketahui bahwa sistem
biaya tradisional menggunakan satu atau dua sistem biaya yang berbasis
unit(unit bed cost driver) sebagai dasar pembebanan biaya.
Menggunakan satu atau dua sistem biaya berbasis unitproduk
untuk membebankan semua biaya overhead produksi akan menciptakan
biaya produk yang terdistorsi. Distorsi yang terjadi berupa subsidi silang
(cross subsidy) antar produk, satu produk mengalami kelebihan biaya
(overcosting) dan produk yang lain mengalami kekurangan biaya
(undercosting). Tingkat distorsi yang terjadi tergantung pada proporsi
biaya overhead produksi terhadap biaya produksi total. Semakin besar
9
proporsinya semakin besar ditorsi yang terjadi. Demikian sebaliknya,
inilah yang melandasi dikembangkanya sistem ABC.
D. Pemacu Biaya (Cost driver)
Pemacu biaya adalahpenyebab terjadinya biaya, sedangkan
aktivitas adalah dampaknay. Dalam sistem ABC digunakan beberapa
macam pemacu biaya, sedangkan pada sistem biaya konvesional hanya
digunakan satu pimacu biaya tertentu sebagai basis, misalnya jam orang,
jam mesin, atau rupiah tenaga kerja.
Beberapa maacam pemacu biaya yang sering dipakai:
1. Kelompok tenaga kerja(labor group): rupiah tenaga kerja, jam tenaga
kerja, rupiah tenaga kerja langsung, jam tenga kerja langsung.
Kelompok ini dipakai pada aktivitas yang elemen biaya utamanya
adalah tenaga kerja atau pada aktivitas yang biaya aktivitasnya berubah
secara paralel dengan perubahan tenaga kerja. Rupiah tenaga kerja
sering dipakai sebagia pemacu biaya asuransi kompensasi tenag kerja.
Pada beberapa instansi, jam tenaga kerja dipakai sebagai konstribusi
pensiun. Jam tenaga kerja juga dapat memacu konsumsi utilitis.
2. Kelompok waktu operasi(operating time group): call time, line time,
machine time, cycle time.
Kelompok ini dipakai sebagai pemacu biaya pada satu grup operasai
pengerjaan yang merupakan operasi dari suatu peralatan tunggal atau
beberapa peralatan. Jenis pemacu biaya ini dapt dibagi menjadi dua
subgrup, yaitu machine hour/ cycle time dan line/cell time.
3. Kelompok troughput(troughput group): potong, galon, satu muatan
truk, satu muatan tanker,ton.
Kelompok ini dipakai sebagai pemacu biaya bila biaya utama pada
suatu aktivitas ditentukan oleh jumlah unit troughputnya. Sebagai
contoh, bahan kimia tertentu yang dihasilkan oleh suatu perusahaan
kimia selalu diukur dalam satuan batch. Satu batch bahan kiamia ini
lalu di packing dalam satuan tanker loads,drum 55 galon,dan karton
satu galon. Proses packing dapat dipisahkan menjadi tiga aktivitas
10
dengan unit troughput(tanker loads, drum 55 galon, dan karton satu
galon) masing-masing sebagai pemacu biaya.
4. Kelompok pemilikan(occupancy group): ukuran pabrik, lokasi
peralatan, nilai peralatan.
Merupakan pemacu biaya yang dapat untuk mendistribusikan biaya
tetap (fixed cost) berdasarkan aktivitas atau aset. Sebagai contoh, pajak
bangunan, depresi bangunan, pemeliharaan eksterior atau pelayanan
keamanan, didistribusikan berdasarkan luas area per aktivitas.
Depresiasi peralatan atau biaya sewa guna didistribusikan pada
aktivitas yang terjadi di lokasi aset tersebut. Kelompok pemacu ini
jarang dipakai sebagai dasar untuk penetuan berapa biaya yang terjadi(
how much cost), tetapi sering dipakai untuk menentukakan dimana
biaya didistribusikan( where to distribution).
5. Permintaan(demand): perawatan mesin (maintenance)
Dipakai sebagai pemacu bila distribusi biaya pada aktivitas lain atau
pada tujuan biaya didasarkan pada permintaan akan aktivitas tersebut.
Contohnya adalah perawatan,biaya penawaran akan didistribusikan
pada aktivitas atau tujuan biaya yang memerluakan pelayanan
perawatan saja. Distribusi biaya yang akurat akan didapat berdasarkan
estimasi atau permintaan aktual perawatan. Sama seperti kelom
occupany, kelompok permintaan ini jarang dipakai untuk menetukan
berapa biaya yang terjadi, lebih senang dipakai untuk menentukan