Top Banner
GAMBARAN RADIOLOGI NORMAL Disusun Oleh : Aldy A 1102009022 Rindayu Ambarsih 1102010242 Deny Rahmat P 1102009072 Yuke Putri 1102010300 Ajeng Febrianti 1102010013 Pembimbing : dr. Yulia, Sp.Rad KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI RSUD SOREANG JUNI 2015
133

TUGAS RADIOLOGI

Dec 16, 2015

Download

Documents

Yuke Putri

tugas radiologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Slide 1

GAMBARAN RADIOLOGI NORMAL Disusun Oleh : Aldy A 1102009022Rindayu Ambarsih 1102010242Deny Rahmat P 1102009072Yuke Putri 1102010300Ajeng Febrianti 1102010013

Pembimbing : dr. Yulia, Sp.Rad

KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGIRSUD SOREANGJUNI 201577APPENDIXPosisi appendix:PelvicRetrocecalPreiliealPostileal (retroileal)

79RECTUMSetinggi dengan vertebra SIII, pada rectosigmoid junction.Lokasi: bag. posterior dekat dengan pelvis, sedangkan bag. Anteriot dibawah sacrum & coccyx

Kedudukan JantungPada keadaan normal jantung terletak pada rongga dada sebelah kiri, dengan fundus dan apeks jantung berada di sebelah kiri (situs solitus). Kelainan pada kedudukan jantung antara lain adalah:Fundus dan apeks jantung terletak pada rongga dada sebelah kanan, yang dinamakan dekstrokardia.Fundus jantung terletak pada rongga dada sebelah kiri, akan tetapi apeks jantung terletak di sebelah kanan, dinamakan dekstroversi.Fundus jantung berada pada rongga dada sebelah kanan, akan tetapi apeks jantung terletak di sebelah kiri, dinamakan levoversi.Kedudukan Jantung

Kedudukan Jantung Normal Dekstrokardia & Skoliosis

Ukuran dan Pembesaran JantungBeberapa cara untuk menentukan ukuran dan pembesaran jantung :Pengukuran CTR (cardio-thoracic ratio).Pembuatan Foto Lateral.Pembuatan Foto Kontrol.Menggunakan Kepalan Tinju (tidak akurat).Pengukuran CTRCTR = DT/DM x 100%.Buatlah garis tengah yang lurus, dan melalui prosessus spinosus tulang belakang.Kemudian carilah titik terjauh sisi jantung sebelah kanan ke garis tengah tadi, dan hubungkan tegak lurus dengan penggaris ke garis tengah, sehingga didapatkan diameter jantung sebelah kanan, yang dapat ditulis dengan notasi (R).Dengan cara yang sama, carilah titik terjauh sisi jantung sebelah kiri ke garis tengah, dan hubungkan tegak lurus dengan penggaris ke garis tengah, sehingga didapatkan diameter jantung sebelah kiri, yang dapat ditulis dengan notasi (L).

Pengukuran CTRHitunglah diameter transversa jantung yang maksimum yang dinotasikan dengan (DT), dengan menjumlahkan diameter sisi jantung sebelah kanan (R), dengan diameter sisi jantung sebelah kiri (L).Hitunglah diameter maksimum rongga dada (DM), dengan menghubungkan titik-titik terjauh pada rongga dada sebelah kanan, dengan sebelah kiri.Hitunglah perbandingan ukuran diameter transversa jantung yang maksimum, dengan diameter maksimum rongga dada, kemudian dikalikan 100%.Ukuran jantung yang normal adalah kurang dari 50% pada foto toraks jantung yang diambil dengan jarak 6 kaki (CTR = DT/DM kurang dari 50%, nilai CTR normal 48-50%).Pengukuran CTR

Pembuatan Foto LateralFoto lateral berguna untuk menilai bentuk dada, dan pembesaran ruang jantung. Gambaran jantung pada foto lateral :Dinding anterior jantung yang dibentuk oleh ventrikel kanan.Batas inferior posterior jantung yang dibentuk oleh ventrikel kiri.Batas superior posterior jantung yang dibentuk oleh atrium kiri.Foto Lateral NormalKeterangan Gambar :1) Sternum 2) Soft Tissue3) Trakea 4) Skapula5) Aorta Ascendens 6) Lengkung Aorta7) Aorta Descendens 8) Bronkus Utama (ka)9) Bronkus Utama (ki) 10) A. Pulmonalis (ka)11) A. Pulmonalis (ki) 12) Fissura Horizontal13) Ruang Retrosternal 14) Ventrikel Kiri15) Ventrikel Kanan 16) Fissura Oblique17) Vertebra Torakalis 18) Atrium Kiri19) Vena Kava Inferior 20) Diafragma

Batas-Batas JantungBatas kiri jantung dibentuk oleh:Arkus aorta.Pinggang jantung.Dinding luar ventrikel kiri.

Batas kanan jantung dibentuk oleh:Vena cava superior.Aorta ascendens.Pertemuan atrium kanan dengan vena cava superior.Dinding luar atrium kanan.Perubahan Bentuk Jantung Perubahan bentuk jantung dapat disebabkan :Pembesaran jantung secara menyeluruh.

Kelainan Miokardium Kelainan Perikardium

Pembesaran jantung secara lokal :Pembesaran Atrium Jantung.Pembesaran Ventrikel Jantung.Ruang-Ruang Jantung NormalKeterangan GambarAO = AortaPA = Arteri PulmonalisLA = Atrium KiriLV = Ventrikel KiriRV = Ventrikel KananRA = Atrium KananSVC = Vena Cava SupIVC = Vena Cava Inf

Pembesaran Ruang-Ruang JantungPembesaran Ventrikel Kiri Pembesaran ventrikel kiri menyebabkan jantung membesar ke arah kiri, disertai dengan pembesaran apeks jantung ke arah bawah dan ke kiri, menekan diafragma (posisi P.A).Pembesaran ventrikel kiri juga menyebabkan jantung membesar ke arah belakang bawah.Jantung akan menutupi ruang di belakang jantung (retrocardiac space), bahkan dapat menutupi sebagian kolumna vertebralis (posisi lateral).Pembesaran Ventrikel Kiri Pembesaran Ventrikel Kiri (P.A) Pembesaran Ventrikel Kiri (lateral)

Pembesaran Ruang-Ruang JantungPembesaran Ventrikel Kanan Ventrikel kanan terletak di belakang tulang dada, dan di sebelah bawah berbatasan dengan diafragma.Bila ventrikel kanan membesar, dindingnya akan menempel jauh ke atas pada sternum, sehingga mediastinum anterior superior menjadi sempit. Keadaan ini akan tampak jelas pada foto toraks lateral.Selain itu pembesaran ventrikel kanan mendesak ventrikel kiri ke lateral sehingga terjadi perputaran jantung, dan jantung melebar ke kiri, dengan iktus tetap di atas diafragma. Pada foto toraks posisi P.A, jantung terlihat membesar ke kiri, disertai dengan peninggian apeks jantung, sehingga dapat memberikan gambaran bentuk jantung seperti sepatu boot (boot shape).Pembesaran Ventrikel Kanan (lateral) Pembesaran Ventrikel Kanan (P.A) Pembesaran Ventrikel Kanan (lateral)

Pembesaran Ruang-Ruang JantungPembesaran Atrium Kanan (posisi P.A)Penonjolan sisi kanan jantung ke arah kanan berbentuk setengah lingkaran. Mediastinum tidak melebar.Bila penonjolan jantung ke arah kanan tidak berbentuk setengah lingkaran, biasanya atrium kanan tidak membesar, tetapi terdorong ke kanan oleh ventrikel kanan yang membesar.Pembesaran Atrium Kanan (P.A)

Pembesaran Ruang-Ruang JantungPembesaran Atrium Kiri (posisi P.A)Penonjolan aurikel atrium kiri sehingga pinggang jantung tampak lurus.Pada foto polos P.A, pembesaran atrium kiri ke arah kanan akan terlihat batasnya disamping atrium kanan sebagai batas kembar (double contour).

Pembesaran Atrium Kiri (posisi lateral)Menggunakan kontras barium sebagai sarana bantu.Jantung membesar ke arah superior-posterior sehingga menekan esofagus, yang secara anatomis terletak di belakangnya.Esofagus yang berisi kontras tampak terdorong ke arah belakang.

Pembesaran Atrium Kiri (P.A) Pinggang Jantung Tampak Lurus Gambaran Double Contour

Pembesaran Atrium Kiri (lateral)Penekanan Esofagus Ke Arah Belakang

Vaskularisasi Paru Pada Penyakit KardiovaskulerPada keadaan normal, corakan vaskuler terlihat mengisi kedua lapangan paru, dari sisi medial sampai 2/3 lateral. Ditandai dengan gambaran garis-garis putih yang tampak tebal pada bagian medial, dan semakin ke perifer menjadi semakin halus.Corakan vaskuler paru pada kelainan jantung dapat terlihat :Normal. Berkurang. Meningkat. Corakan Vaskuler Meningkat & Menurun Corakan Vaskuler Meningkat Corakan Vaskuler Menurun

DIAPHRAGMA TORAKALDiafragma melengkung ke arah cranial, membentuk kubah kanan & kiri.Kubah kanan lebih tinggi dari kubah kiri.Saat ekspirasi kubah kanan bisa naik setinggi costa V & kubah kiri sampai ke spatium intercostals V.

THORACIC CAVITYThoracic cavity terdiri dari tiga divisi atau kompartemen:Dua kompartemen lateral : pulmonary cavities yang berisi paru-paru dan pleura.2. Kompartemen sentral (mediastinum) yang berisi struktur thorax lain:jantung, great vessels,thoracic part of the trachea,esophagus, thymus, struktur lain (contoh: lymph nodes).

Mediastinum

Batas paruApex: memanjang diatas 1st rib ke root of the neckBase: berlawanan dengan apex, berada diatas diafragmaFisura:Kanan: Fisura Oblique (mayor): procesus spinosus T4 ke costa ke-6Fisura Horizontal (minor): dari T4, sejajar costae ke-4Membagi menjadi 3 lobus: superior, middle, dan inferiorKiri:Fisura Oblique, membagi 2 lobus: superior dan inferior

33Lobus dan segmen Paru

Kembali...

FOTO THORAKSRADIOGRAFI (FOTO THORAKS)SYARAT X-RAY NORMALIdentitas pasienPosisi dalam keadaan inspirasiDiafragma kanan setinggi ICS IX posteriorFoto harus simetrisDilihat dari kedua ujung medial clavicula terhadap sternum atau vertebrae.Kondisi foto harus baikCorpus vertebrae thoracal terlihat hingga T4-T570-120 kV, 16-20 mAs, jarak foto-film: 1,5 meterLapangan foto harus mencakup seluruh lapangan paruTermasuk ke-2 apex dan ke-2 sinus phrenicocostalis.Scapula, dan benda-benda asing tidak boleh mengganggu bacaan foto tidak ada artefak.Foto tidak berbayangSaat difoto, pasien diam.Radiografi atau Foto ThoraxTerdiri dari : Foto polosPosteroanterior projection (PA)Badan menghadap filmSinar diarahkan dari punggungTegangan pesawat 70-120 KVArus 16-20 mAsJarak fokus dengan film 1,5 mIndikasi : melihat kelainan jantung dan paru, screening TB, pre-operasi, pemotretan rutin

POSISI X-RAYPAIndikasi:screening TBpre-operasipemotretan rutinAPIndikasi:pasien sakit beratanak/bayi/neonatusObesitasHamilasites yang besartumor abdomenLateralIndikasi:Melihat kelainan mediastinumMelihat kelainan yang kurang jelas pada posisi PAMencari diagnosis pada posisi PA yang belum tampakPemotretan jantung.

ObliqueIndikasi:Melihat kelainan yang kurang jelas pada posisi PA/LateralPemotretan jantungTop lordotikIndikasiAdanya gangguan yang berada di apex Lateral decubitus: kanan atau kiriIndikasiCairan di pleural cavity sebanyak 100-200 ccAkumulasi cairan tidak ditemukan pada pemeriksaan PA

PA Position

AP POSITION

Lateral Position

Oblique Position

Lateral Decubitus Position

Top Lordotic Projection

Hasil Radiografi yang BaikNilai kualitas filmnyaNilai kV (kilo volt), normalnya vertebra akan terlihat hingga T3 atau T4, jika kv terlalu tinggi maka tampakan tulang akan lebih menonjol / lebih putih.Nilai mAs (milli ampere second), mas yang baik jika bayangan tangan tidak tampak melalui media atau bagian yang lucent.Nilai dari prosessingnya, yaitu dari proses pembuatan foto radiografinya2. Nilai apakah thoracic cage simetris atau tidak3. Nilai apakah seluruh paru masuk ke dalam film tanpa adanya bayangan hasil dari gerakan saat difoto.4. Nilai apakah terdapat marker / identitas atau tidak (tanda L atau R di film)5. Nilai apakah ada artefak atau tidak (misalnya kalung, kancing dll)6. Nilai apakah saat difoto inspirasinya maksimal atau tidak, jika maksimal ribs akan tampak hingga ribs ke-10 atau 11

Struktur yang dinilai1. interpretasi jaringan lunak di dada, apakah terdapat:pembengkakan / swellingbenda asingkalsifikasiemfisema

2. interpretasi struktur tulang dari thoracic cage, yaitu :klavikularibsthoracic spine

Nilai apakah ada fraktur atauPerubahan degeneratif3. interpretasi trakea (bagian lucent yang terlihat dari bagian vertebra, biasanya di leher dan dada atas)apakah posisinya simetris atau tidakapakah ada pelebaran atau tidak (normal diameter / kaliber / ca. Adalah 1.5 cm)4. interpretasi diafragmaposisi (diaphragma kanan lebih tinggi - 1 ICS dari pada diafphragma kiri)ketajaman costophrenic dan cardiophrenic angles (normalnya tajam)

Keterangan : 1. Panah orange = cardiophrenic angle (sudut yang dibentuk oleh jantung dengan diafragma)2. Panah biru = costophrenic angle(sudut yang dibentuk oleh costa dengan diafragma)5. Interpretasi JantungNilai ukuran (a+b/ c)apakah ukurannya normal < 50% atau ada hipertrofi >50%nilai bentuknya (apakah normal, atau ada kelainan seperti boot shape dll)nilai posisinya (apakah normal atau dextrocardi)

Keterangan :a = bagian jantung paling kanan yang diukur dari tengah vertebrab = bagian jantung paling kiri yang diukur dari tengah vertebrac = bagian paru / thoracic cage yang paling luas

6. interpretasi struktur pulmonary (paru-paru)apakah radiolucensynya simetris atau tidakapakah ada infiltrat, kalsifikasi, konsolidasi dlljika ada lesi, tentukan dimana lesinya (lobus dan segmen mana)Paru kanan: 3 lobus (superior, medial dan inferior)10 segmen: 5 superior, 2 medial, 3 inferiorParu kiri: 2 lobus (superior dan inferior)10 segmen: 5 superior, 5 inferior.Lapang paru terbagi atas:1) Apeks : dari puncak paru sampai batas atas klavikula2) Lapang atas : dari batas bawah klavikula sampai dengan batas atas costae II anterior3) Lapang tengah : dari batas bawah costae II anterior sampai dengan batas atas costae IV anterior4) Lapang bawah : dari batas bawah costae IV anterior sampai dengan batas atas diafragma

7. interpretasi hilum parubagaimana bentuk, lebar, posisinya?apakah terdapat lesi massa atau kalsifikasi?8. interpretasi pembuluh darah pulmoner (pulmonary vessels)Abnormal: kanan > 1/3, kiri > 2/3GITPENDAHULUAN RADIOGRAFI GI TRACTDiagnosis lebih spesifik BOF (Buick Oversic Foto) Foto polos abdomen

- Colon in loop OMD (Oesophagus, Maag, Duodenum/Barium Meal/BNO) Oesofagografi Appendicogram Follow through

PENDAHULUAN RADIOGRAFI GI TRACTSingle kontras : untuk melihat lesi yang besar

Double kontras : untuk melihat lesi yang kecil. Seperti : ulkus kecil (< 2 mm), karsinoma dini (early cancer)ANATOMI Terdiri dari: Cavitas oris PharynxOeshopagus GasterDuodenum Jejenum Ileum Caecum Apendiks Vermivormis Colon (asendens,transversum, desendens) Rectum Anus

ESOFAGUS Berjalan dari cranial di depan fascia vertebralis cervikalis I, terletak di linea mediana dibelakang trachea;Pada saat trachea bercabang menjadi bifurcatio trache, oesophagus berjalan agak kiri, sehingga sedikit di sebelah kiri aorta, kemudian terus ke bawah menembus diafragma melalui hiatus oesephagus. Dibagi menjadi :1. cervikalis 2. Torakalis 3. Abdominalis

ESOFAGOGRAFIDengan single atau double kontras; lebih sering double kontras. (Dewasa: Barium Sulfat; Anak: Yodium cair)Tujuan : menilai kelainan fungsi & anatomi esofagus pada bagian 1/3 proksimal, 1/3 tengah, dan 1/3 distal.Posisi pasien : Erect atau supine Proyeksi sinar : AP/PA, Oblik (biasanya RAO), lateral Pemeriksaan biasanya terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan fluoroscopy

ESOFAGOGRAFI Indikasi :Atresia esofagus Fistula trachoesofagusUlkus esofagusDivertikula esofagus Spasme esofagusStriktura esofagusAkalasia esofagusVarises esofagus Massa (tumor) esofagusKelainan kongenital (sep: setiap menyusu muntah) Kontra Indikasi :Megaesofagus Regurgitasi Pasien dgn susp. Perforasi Komplikasi :Alergi Konstipasi Aspirasi barium Interpretasi :Foto esofagografiPosisi: AP (anterior-posterior)Lumen esofagus terisi kontras dengan baik - tidak ada bagian yang menyempit - tidak ada filling defect or additional shadowKesimpulan : foto esofagografi dengan posisi AP, Lumen dan permukaanya terisi kontras dengan baik, tidak ada filling defect ataupun additional shadow, maka gambara ini adalah Kesan : FOTO ESOFAGUS NORMAL

GAMBARAN ESOFAGOGRAFI NORMAL

69GASTER

Bentuknya seperti huruf JRegio :Cardia : opening of oesophagus into the stomach) Fundus (berbentuk kubah): area diatas orificium cardiacaBody of stomach (corpus)Pylorus:Pyloric antrum (cavum)Pyloric canal : bagian distal gasterPyloric sphincter

Graeter curvatureLesser curvature70BATAS GASTERCardia3 cm sebelah kiri tubuh, setinggi vertebra TX, bagian posterior sebatas the cartilage costal 7FundusSetinggi intercostal V PylorusSetinggi vertebra LI; 2,5 cm kanan dari tubuh.

71USUS HALUS Dimulai orrifisium pylorus gaster sampai ke ileocecal. Terdiri dari: Duodenum JejunumIleum

72DUODENUM

Berbentuk huruf CLokasi: epigastric & umbilical regionTerbagi menjadi: pars superior dudeni, pars descendens dudeni, dan pars inferior;Bermuara saluran empedu dan pankreas73JEJUNUM & ILEUMJejunum (proximal 2/5 dari jejunum-ileum; paling banyak di quadran kiri atas)

Ileum (distal 3/5 jejunum-ileum; paling di quadran kanan bawah.

74KARAKTERISTIK JEJUNUM & ILEUM

Mesentery of jejunumMesentery of ileumOr windows75USUS BESARDimulai dari akhir ileum sampai anus;Panjang 1.5 m.Terdiri dari : CecumColonRectumAnusKarakteristik: appendices epiploicae, taenia coli, sacculation (haustra), semilunar fold

Appendix epiploicae76CECUM & APPENDIXCaecum: sacus terbesar pada colon Lokasi: kanan dari fossa iliaca, berlanjut menjadi ascending colon.Appendix: berbentuk tipis dan hanya sebuah saluran kecilTerhubung dgn caecum melalui dinding posteromedial caecum; 2 cm dari katup ileocecal inferior

78COLON

Colon terdiri dari :Ascending colonTransverse colonDescending colonSigmoid colon

Ascending & descending colon merupakan retroperitonealTransverse & sigmoid colon merupakan intraperitoneal

RADIOGRAFI UNTUK ABDOMEN Foto polos abdomen Follow through OMD (Oeshopagus, Maag, Duedenum)Colon in loop Apendikogram

Fluoroscopy terlebih dahulu....POSITIONING FOTO ABDOMENPosisi standar untuk foto abdomen adalah :Foto supine/recumbent, AP, atau sinar dari arah horizontal;Foto erek (atau semi erek), APFoto left lateral decubitus (LLD)POSITIONING FOTO ABDOMEN

Foto supineFoto erekFoto left lateral decubitus (LLD)KRITERIA HASIL FOTO ABDOMENKriteria hasil foto abdomen yang baik adalah :Diafragma - tepi atas simfisis pubisAlignment kolom vertebra di tengah, densitas tulang costae, pelvis, dan panggul baikProcessus spinosus di tengah dan crista iliaca simetris Pasien tdk bergerak saat di foto tajamnya batas costae dan gas usus Batas bawah hepar, ginjal, batas lateral m. Psoas dan pocessus transversus v. Lumbal tergambar jelas Marker jelas Foto Polos Abdomen Indikasi :Obstruksi ususPerforasi saluran cernaPankreatitis Batu ginjal atau batu empedu Distribusi faecesKontra Indikasi :Tidak ada kontra indikasi, tetapi lebih baik dihindarkan bagi wanita dan ibu hamil RADIOANATOMI FPA NORMAL

Erect OMD (Oephagus, Maag, Duodenum)Teknik radiografi untuk memeriksa esofagus, gaster, dan duodenum dgn media kontras positif (single/double kontras); paling sering untuk pemeriksaan GASTER.Proyeksi sinar : PA atau lateral erect PA Supine atau obliq (RAO)RLA (right lateral decubitus)AP SupineOMD (Oephagus, Maag, Duodenum)Indikasi : Hematemesis, melena (dimana perdarah sudah berhenti)Penurunan berat badan Nyeri epigastrium Tumor-tumor lambung/di luar lambung

Kontra Indikasi : Adanya perforasi Ileus KU yang buruk Hal lain yang dapat memperburuk keadaan penderita

Body Habitus

RADIOANATOMI POSITIONING OMDPosisi APRADIOANATOMI POSITIONING OMD

RADIOANATOMI POSITIONING OMD

FOLLOW THROUGHSebagai pemeriksaan yang terus dilanjutkan setelah pemeriksaan lambungPersiapan pasien :Mengubah pola makan dengan makanan yg rendah serat dan rendah lemak;Puasa 2 hari sebelum pemeriksaan;Minum sebanyak-banyaknya;Pemberian pencahar/gara inggris;Beritahu pasien untuk tidak merokok dan banyak bicara.Cara pengambilan foto :Menit ke-15 setelah pemberian Barium Menit ke-30 Menit ke-60

Posisi pasien : Supine atau prone FOLLOW THROUGHFollow ThroughKriteria gambar :Usus halus tampak pada gambarGambar pertama merupakan gasterTampak marker wajtu Tulang belakang terlihat pada gambarTidak ada rotasi pada pasien Teknik eksposisi dapat menunjukkan anatomiPemeriksaan selesai ketika Barium sampai daereh caecum

Immediate15 menit30 menit

1 jam COLON IN LOOP Pemeriksaan colon in loop adalah pemeriksaan untuk mendeteksi kelainan yang terdapat pada colon dengan teknik fluroskopi-radiograf;Kontras positif (barium) dgn konsentrasi 70-80% sesuai dgn panjang kolon. Kelainan yang dilihat : filling defect dan additional shadow mukosa, incisura, dan kaliber lumenPosisi : AP, Oblique COLON IN LOOP Indikasi :Diare kronis HematokeziaUmum : obstipasi kronis, perubahan defekasi

Kontra Indikasi :Perforasi Kolitis berat KU pasien jelek Ileus paralitik Mengubah pola makanan penderita dengan makan yg konsistensinya lunak, low residue, dan tidak mengandung lemak;Minum sebanyak-banyaknya;Pemberian pencahar: milk of magnesium/magnesium sulfatPERSIAPAN COLON IN LOOP FOTO COLON IN LOOP NORMAL

Double contrast Foto colon in loop (barium enema) dengan double kontrasPosisi: APTampak kontras mengisi rektum, rektosigmoid, sigmoid, c.desendens, c.transversum, c. asedens (kontras terisi dengan baik) karena menggunakan double kontras terlihat permukaan mukosa lebih baik/nyata (tampak double kontras pada c.desendens)Pada mukosa,haustrasi&incisura dalam batas normalKaliber lumen colon normal tidak ada filling defect ataupun additional shadowKesimpulan: Foto colon in loop dengan double kontras tampak kontras mengisi rektum, rektosigmiod, sigmoid, c.desendens, c.transversum, c. asendens dengan baik. Pada mukosa, haustrasi, incisura dalam batas normal. Kaliber lumen colon-pun tidak ada filling defect ataupun additional shadow. Maka ini sesuai dengan gambaran FOTO COLON (double kontras) NORMAL

AP Oblique

PA Oblique (RAO)Untuk melihat colon ascending and sigmoid

PA Oblique (LAO)Untuk melihat colon descending

LateralSangat baik untuk melihat rectum and distal sigmoid

FOTO COLON IN LOOP ABNORMAL Mukosa Haustrasi tampak seperti mata gergajiCHRONS DISEASES

HIRCPRUNG DISEASEPenyempitanFoto colon in loop dengan double kontrasAdanya filling defect irregular pada colon dan apple core

FOTO COLON IN LOOP ABNORMAL

APENDIKOGRAM Pemeriksaan untuk mendeteksi adanya gangguan pada appendiks seperti appendisitis;Persiapan pasien : 12 jam sebelum pemeriksaan, pasien minum barium 250 gr yang dilarutkan dengan 200 cc air hangat, setelah meminum barium pasien puasa (tidak boleh makan,minum dan BAB). Setelah 12 jam baru diperiksa;Proyeksi Sinar : PA Supine, RPO SupinePOSITIONING APPENDIKOGRAM

POSITIONING APPENDIKOGRAM

Tr UrinariusGinjal.Ureter.V Urinaria.

Jenis pemeriksaan :BNO.IVP.RPG.Cystografi / Urethrocystografi

Jenis Pemeriksaan 5. Zonografi ( IVP + Tomografi ). 6. Renal arteriografi. 7. Pneumoperitoneum artificial. 8. Renal scintigrafi. 9. USG.10. CT Scan.11. MRI.BNO dengan persiapan Persiapan pasien : 01. Makan bubur kecap. 02. Garam inggris / dulcolax. 03. Puasa ( tidak makan & minum ).

Persiapan IVP seperti BNO ditambah 01. Lab ureum dan creatinin ( N ). 02. Skin test ? Foto BNO01. Posisi pasien terlentang ( AP ).02. Batas cranial : Th X Th XI.03. Batas caudal : Tuberischiadicum04. Batas lateral : Seluruh dinding abdomen bag lateral terlihat.

Pemeriksaan IVP Kontras : Iodium i.v 1-2 cc/kg BBIndikasi IVP :01. Kelainan congenital.02. Infeksi ginjal menahun.03. Tumor.04. Batu.05. Trauma abdomen.06. General check up. Kontra indikasi IVP

01. Allergi kontras.02. Fungsi ren tidak baik.03. Decomp cordis.04. Multipel myeloma.05. Penyakit hepar yg berat.06. Infeksi acut tr urinarius.07. Retensi cairan yg berlebihan.Pengambilam Foto pada IVP01. BNO. 02. 5 menit seteleh kontras masuk 03. 15 menit setelah kontras masuk 04. 30 menit setelah kontras masuk 05. Post voiding.

Bila ginjal fungsi tidak baik bisa sampai 2 jam / 1 hari kemudian.Retrograd Pyelografi 01. Bila fungsi ginjal tidak tampak. 02. Pasang cateter lewat urethra ke ureter ( oleh urolog ). 03. Kontras masuk lewat cateter dan diikuti dengan fluoroscopi. 04. Posisi supine trendelenberg.Zonografi( IVP dengan tomografi )01. Seperti IVP , dgn irisan tertentu02. Indikasi : a. Bila IVP PCS tidak jelas. b. Bila persiapan tidak baik. c. Bila ada tumor ginjal yg kecil dengan IVP tidak jelas.

Renal arteriografi01. Cateter masul lewat a femoralis.02. Setelah melewati percabangan a. renalis , kontras disemprotkan03. Kontras iodium.

Indikasi Renal arteriografi :Tumor.Bila IVP/RPG meragukan.Kontra indikasi seperti pada IVP.Pneumoperitoneum Artificial01. Masukan udara ke cavum peritoneum melalui tusukan ke peritoneum sekitar anus02. Tujuan : a. Melihat batas ginjal. b. Membedakan tumor retro peritoneal dari tumor ginjal.Renal Scintigrafi01. Suntikan zat radio isotop.02. Direkam olah pesawat scanner ( mis gamma camera ) Bisa untuk melihat fungsi ginjalCystografi / UrethrocystografiUSG/CT Scan / MRI 01. Menggunakan cateter masuk ke urethra / buli. Kontras dengan iodium 02. USG : Non sinar X. 03. CT Scan : Dengan sinar X. 04. MRI : Dengan medan magnitInterpretasi foto01. Tulang.02. Psoas line.03. Contour ginjal.04. Preperitonel fat line.05. Batu opak / calcifikasi.06. Corpus alienumPenilaian IVP 01. Fungsi ginjal : a. Secresi b. Excresi 02. PCS. 03. Ureter. 04. V.U.Kelainan2 pada IVP01. Batu.02. Infeksi.03. Tumor.04. Trauma.05. Congenital.06. Kista ginjal.

Gambaran batu01. Yg terlihat hanya yg radioopak02. Yg tercetak di PCS disebut staghorn stone.03. Batu dalam ginjal : a. TBC ginjal. b. Nefrocalcinosis. c. Medullary Sponge KidneyGambaran batu04. Calcifikasi diluar ginjal : a. Ujung costae. b. Kelenjar mesenterial. c. Calcifikasi pembuluh darah ( phlebolith ). d. Batu empedu. e. Artefac / corpus alienum.05. Batu lusen : Filling defct Bendungan