1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan protein dan sebutkan fungsi
protein dalam sistem biologis ?Jawab : Protein adalah makromolekul
yang tersusun dari bahan dasar asam amino. Asam amino yang menyusun
protein ada 20 macam. Protein terdapat dalam sistem hidup semua
organisme baik yang berada pada tingkat rendah maupun organisme
tingkat tinggi. Protein mempunyai fungsi utama yang kompleks di
dalam semua proses biologi. Protein berfungsi sebagai katalisator,
sebagai pengangkut dan penyimpan molekul lain seperti oksigen,
mendukung secara mekanis sistem kekebalan (imunitas) tubuh,
menghasilkan pergerakan tubuh, sebagai transmitor gerakan syaraf
dan mengendalikan pertum buhan dan perkembangan. Analisa elementer
protein menghasilkan unsur-unsur C, H, N dan 0 dan sering juga S.
Disamping itu beberapa protein juga mengandung unsur-unsur lain,
terutama P, Fe, Zi dan Cu (Soerodikoesoemo & Hari: 1989).Peran
dan aktivitas protein dalam proses biologis antara lain sebagai
katalis enzimatik, bahwa hampir semua reaksi kimia dalam sistem
biologi dikatalis oleh makromolekul yang disebut enzim yang
merupakan satu jenis protein. Sebagian reaksi seperti hidrasi
karbondioksida bersifat sederhana, sedangkan reaksi lainnya seperti
replikasi kromosom sangat rumit (Staryer: 1995). Enzim mempunyai
daya katalitik yang besar, urnumya meningkatkan kecepatan reaksi
sampai jutaan kali. Peran lainnya dari protein dalam sistem biologi
adalah sebagai transport dan penyimpanan. Contohnya transport
oksigen dalam eritrosit oleh hemoglobin dan rnioglobin yakni
sejenis protein yang mentransport oksigen dalam otot. Selain itu
terdapat beberapa jenis protein lainnya seperti filamen yang
berfungsi dalam koordinasi gerak; protein fibrosa yang berfungsi
untuk menjaga ketegangan kulit dan tulang; protein kolagen yang
merupakan komponen serat utama dalam kulit, tulang, tendon, tulang
rawan dan gigi; antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan
dapat mengenal serta berkombinasi dengan benda asing seperti virus,
bakteri dan sel yang berasal dari organisme lain, membangkitkan dan
menghantar impuls saraf Respons sel saraf terhadap rangsang
spesifik diperantarai oleh protein reseptor, misalnya rodopsin
suatu protein yang sensitif terhadap cahaya yang ditemukan pada sel
batang retina. Protein reseptor yang dapat dipicu oleh molekul
kecil spesifik seperti asetilkolin yang berperan dalam transmisi
impuls saraf pada sinap yang menghubungkan sel-sel saraf dan
pengaturan perturnbuhan dan diferensiasi.
Protein berfungsi dalam biologisFungsi
Sebagai enzim
Hampir semua reaksi biologis dipercepat atau dibantu oleh suatu
senyawa makromolekul spesifik yang disebut enzim, dari reaksi yang
sangat sederhana seperti reaksi transportasi karbon dioksida sampai
yang sangat rumit seperti replikasi kromosom. Protein besar
peranannya terhadap perubahan-perubahan kimia dalam sistem
biologis.
Alat pengangkut dan penyimpan
Banyak molekul dengan MB kecil serta beberapa ion dapat diangkut
atau dipindahkan oleh protein-protein tertentu. Misalnya hemoglobin
mengangkut oksigen dalam eritrosit, sedangkan mioglobin mengangkut
oksigen dalam otot.
Pengatur pergerakan
Protein merupakan komponen utama daging, gerakan otot terjadi
karena adanya dua molekul protein yang saling bergeseran.
Penunjang mekanis
Kekuatan dan daya tahan robek kulit dan tulang disebabkan adanya
kolagen, suatu protein berbentuk bulat panjang dan mudah membentuk
serabut.
Pertahanan tubuh atau imunisasi
Pertahanan tubuh biasanya dalam bentuk antibodi, yaitu suatu
protein khusus yang dapat mengenal dan menempel atau mengikat
benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh seperti virus, bakteri,
dan sel-sel asing lain.
Media perambatan impuls syaraf
Protein yang mempunyai fungsi ini biasanya berbentuk reseptor,
misalnya rodopsin, suatu protein yang bertindak sebagai reseptor
penerima warna atau cahaya pada sel-sel mata.
Pengendalian pertumbuhan
Protein ini bekerja sebagai reseptor (dalam bakteri) yang dapat
mempengaruhi fungsi bagian-bagian DNA yang mengatur sifat dan
karakter bahan
Protein transport
-Hemoglobin (transport O2dlm darah)-Myoglobin (transport O2 dlm
otot)-Serum albumin (transportAL dalamarah)
Protein gerak (kontraktil)
Myosin dan actin( prot gerak pada otot)
2. Gambarkan struktur asam amino dan bagaimana penggolongan asam
amino standar ?Jawab : Penggolongan 20 asam amino standar Nama
TrivialSingkatanLambangRumus
IndonesiaInggris
GlisinGlycineGlyG
AlaninAlanineAlaA
ValinValineValV
LeusinLeucineLeuL
IsoleusinIsoleucineIleI
FenilalaninPhenylalaniePheF
TriptopanTryptophanTryW
TirosinTyrosineTrrY
SerinSerineSerS
TreoninThreonineThrT
ProlinProlineProP
Hidroksi prolinHydroxy prolineHyp
SisteinCysteinCysC
MetioninMethionineMetM
Asam aspartatAspartic acidAspD
Asam glutamatGlutamic acidGluE
LisinLysineLysK
ArgininArginineArgR
HistidinHistidineHisH
AsparaginAsparagineAsnN
GlutaminGlutamineGlnQ
3. Jelaskan sifat asam basa dari asam amino dan bagaimana cara
menghitung titik isoelektrik ?Jawab :
Di dalam asam amino gugus karboksil (-COOH) bersifat asam dan
gugus amin (-NH) bersifat basa. Jadi asam amino dapat bersifat asam
dan basa, dan sifat ini diberi istilah AMFOTERIK. Molekul yang
bersifat amfoterik dapat bersifat netral atau tidak bermuatan,
namun dapat juga bersifat dipolar seperti ditulis dalam struktur di
atas. Dalam bentuk dipolar asam amino disebut sebagai Zwitter
Ion.
Titik isoelektrik dapat ditentukan dengan elektroforesis, suatu
proses untuk mengukur migrasi ion dalam suatu medan listrik. Proses
ini dilakukan dengan menaruh larutan suatu asam amino berair pada
suatu adsorben antara sepasang elektroda. Dalam sel ini anion
bermigrasi ke arah elektroda positif dan kation ke arah elektroda
negatif. Jika ananina / asam amino netral lain dilarutkan dalam air
biasa, ternyata terdapat migrasi netto ion asam amino ke arah
elektroda positif. Pada titik isoelektriknya, suatu asam amino
tidak menunjukkan migrasi netto ke arah elektroda manapun dalam
suatu sel elektroferesis. Titik isoelektrik dapat juga ditetapkan
dengan titrasi. Pada saat basa ditambahkan, ion yang terprotonkan
sempurna diubah menjadi ion dipolar yang netral, H3N+ -CH3CO3- .
Bila separuh bentuk kation telah dinetralkan, pH akan sama dengan
Pk1 untuk reaksi itu. H3N+CH2CO2H H3N+CH2CO2- + H+K1 =
[H3N+CH3CO2-][H+] [H3N+CH2CO2H]Bila [H3N+CH3CO2-] = [H3NCH2CO2H],
K1 = [H+] dan karena itu Pk1 = pH
Ketika lebih banyak basa ditambahkan, semua bentuk kation diubah
menjadi ion dipolar yang nrtral. pH pada saat terjadinya hal ini
adalah titik isoelektrik. Dengan penambahan basa yang lebih banyak
lagi, ion dipolar diubah menjadi anion. Pada titik tengah, pH akan
sama dengan pK1H3N+CH2CO2- H+ + H3NCH2CO2-K2 = [H+][ H2NC23CO2-]
[H3N+CH2CO3-]Bila [H3NCH3CO2-] = [H3N+CH2CO2-], K2 = [H+] dan
karena itu Pk2 = pHMenghitung titik isoelektrik menggunakan rumus
:Pl = [ pKa + pKb ]
4. Jelaskan teknik analisis residu terminal asam amino :a. Edman
degradationb. Sanger N-terminal analysisJawab : a. Reaksi Edman
degradation Fanilisotiosianat yang juga dikenal sebagai pereaksi
Edman dapat bereaksi dengan asam amino membentuk feniltiohidantoat
atau asam amino feniltiokarbamoil
Dalam suasan asam lemah dan dalam pelarut nitrometana, asam
feniltiohidantoat yang terbentuk dapat mengalami dehidrasi
intramolekuler membentuk pensenyawaan siklik yang tidak bewarna,
yaitu asam feniltiohidantoin. Senyawa siklik yang terbentuk ini
dapat dipisahkan dari campurannya dengan mudah, kemudian
diidentifikasi dengan kromatografiSeperti reaksi Sanger, reaksi
Edman dapat digunakan untuk identifikasi adanya radikal amino bebas
pada ujung rantai polipeptida molekul protein b. Reaksi Sanger
N-terminal analysisPada kondisi dingin dan alkalis, asam amino
dapat bereaksi dengan pereaksi Sanger (1-fluro-2,4-dinitro-benzen)
membentuk persenyawaan berwarna kuning cerah yang dapat larut dalam
dietileter.
Terhadap pengaruh hidrolisis, ikatan kovalen yang terbentuk
antara kedua persenyawaan itu lebih stabil dibandingkan dengan
iktan peptida, Reaksi Sanger dapat dipakai untuk mengetahui adanya
radikal amino bebas yang terdapat di ujung rantai polipeptida dalam
molekul protein.
5. Jelaskan struktur primer, sekunder, tersier dan kuartener
dari protein ? Jawab :
1. Struktur Primer Struktur primer suatu protein semata adalah
urutan linier asam amino yang disatukan oleh ikatan peptida yang
mencangkup lokasi setiap ikatan disulfida. Tidak terjadi
percabangan rantai. Jumlah rangkaian protein yang diketahui
sedemikian besarnya dan terus bertambah dengan cepat sehingga data
rangkaian tersebut tidak mungkin dicatat dalam bentuk cetakan
tetapi kini disimpan di dalam database elektronik rangkaian protein
yang bisa diakses lewat internet. Gambar : 2. Struktur Sekunder
Daerah di dalam rantai peptida dapat membentuk struktur reguler,
berulang, dan lokal yang terjadi akibat adanya ikatan hidrogen
antara atom-atom ikatan peptida ini berhubungan dengan pengaturan
kedudukan ruang residu asam amino yang berdekatan dengan urutan
linier : daerah tersebut yang terkenal dengan struktur mencangkup
heliks, sheet, loopGambar :
heliks pada suatu heliks, terbentuk ikatan hidrogen antara
masing-masing atom oksegen karbonil pada suatu ikatan peptida
dengan hidrogen yang melekat ke atom nitrogen amida pada suatu
ikatan peptida 4 residu asam amino di sepanjang rantai polipeptida.
Jika tulang punggung polipeptida ini terpilin dengan jumlah yang
sama akan terbentuk struktur coil atau heliks (ulir) reguler di
mana masing-masing ikatan peptida dihubungkan dengan ikatan
hidrogen ke ikatan residu asam amino di depannya 4 asam amino
dibelakangnya dalam urutan primer. Beberapa tipe heliks yang
terbentuk lewat pemilinan dengan taraf dan arah yang nerbeda
digambarkan oleh jumlah (n) residu aminoasil perputaran dan jumlah
tonjolan / pitch (p) atau jarak perputaran yang dibentuk heliks
sepanjang sumbunya. Heliks polipeptida yang terbentuk dari asam
amino kiral (chiral) akan memperlihatkan kiralitas, yaitu heliks
tersebut bisa dominan kanan atau kiri
Sheetkonformasi reguler yang kedua terdapat pada lembaran yang
terlipat struktur atau pleated sheet. Simbol menunjukkan bahwa
struktur ini merupakan struktur reguler kedua yang dijelaskan.
Istilah lembaran terlipat (pleated sheet) menunjukkan penampakkan
struktur tersebut kalau dilihat dari pinggir atasberbeda dengan
kumparan heliks, sheet terbentuk ikatan hidrogen antara daerah
linier rantai polipeptida. Ikatan hidrogen ini terjadi antara
oksigen karbonil dari satu ikatan peptida dan nitrogen dari ikatan
peptida lainnya. Ikatan hidrogen dapat terbentuk antara duan rantai
polipeptida yang terpisah atau antara dua daerah pada sebuah rantai
tunggal yang melipat sendiri. Pelipatan ini sering melibatkan 4
struktur asam amino yang dikenal sebagai turn 3. Struktur
Tersierstruktur tersier menggambarkan pengaturan ruang residu asam
amino yang berjauhan dalam urutan linier dan pola ikatan ikatan
disulfida. Merupakan konformasi tiga dimensi keseluruhannya.
Istilah struktur tersier mengacu pada hubungan spasialantar unsur
struktur skunder. Pelipatan polipeptida pada suatu dominan biasanya
terjadi tanpa tergantung pada pelipatan domain lainnya. Struktur
tersier menjelaskan hubungan antara domain ini, cara dimana
pelipatan protein dapat menyatukan asam amino yang letaknya
terpisah dalam pengertian struktur primer, dan iktan yang
menstabilkan konformasi ini bentuk protein globular melibatkan
interaksi antara residu asam amino yang mungkin terletak sangat
jauh satu sama lain pada urutan primer rantai polipeptida dan
melibatkan heliks dan sheet . interaksi nonkovalen antara rantai
sisi residu asam amino penting untuk menstabilkan struktur tersier
dan terdiri dari interaksi hidrofobik dan elektrostatik serta
ikatan hidrogen. Interaksi hidrofobik sangat penting bagi struktur
protein. Asam amino hidrofobik cenderung berikatan dibagian dalam
protein protein globuler tempat asam amino tidak berkontak dengan
air, sedang asam amino hidrofilik biasanya terletak di permukaan
protein tempat asam amino berinteraksi dengan air sekelilingnya.
Gambar :
4. Struktur Kuarterner Menggambarkan pengaturan subunit protein
dalam ruang. Protein dengan dua atau lebih rantai polipeptida yang
terikat oleh kekuatan nonkovalenkan memperlihatkan struktur
kovalen. Dalam protein multimerik ini, masing-masing rantai
polipeptida disebut protomer atau subunit. Subunit tersebut
disatukan oleh jenis interaksi nonkovalen yang sama yang berperan
dalam struktur tersier yaitu interaksi elektrostatik dan hidrofobik
serta ikatan hidrogen. Protein yang tersusun dari dua atau empat
subunit masing-masing disebut protein dimerik atau tetramerik.
DAFTAR PUSTAKA
1.
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDUQFjAD&url=http%3A%2F%2Fejurnal.ung.ac.id%2Findex.php%2FJPI%2Farticle%2Fdownload%2F587%2F538&ei=ACJ0VKDZLc23uQTK8ILoCg&usg=AFQjCNEnN2z4nXYfKiM5cnt2QOMw-kmNTQ
( diakses tanggal 25/11/2014 pukul 8.39 )2. Mutiara, Dr. 2007
(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7&cad=rja&uact=8&ved=0CE8QFjAG&url=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream%2F123456789%2F1932%2F1%2F09E01872.pdf&ei=wd1zVJuwJoqjugSy8oKwDA&usg=AFQjCNFb5HQib9yv3r-vHhzcw89j23kEoQ&bvm=bv.80185997,d.c2E)
diakses tanggal 25/11/2014 pukul 8.403. Murwani, retno. 2010.
(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CC0QFjAC&url=http%3A%2F%2Feprints.undip.ac.id%2F27478%2F1%2F365-BA
FP2010.pdf&ei=_CN0VK_3IIyOuASsxYCoCw&usg=AFQjCNEiBopkWiZKEWk5qqL6Cl8rmY5QWQ&bvm=bv.80185997,d.c2E)
diakses tanggal 25/11/2014 pukul 13.514. Sumardjo, Sujarwo. 2008.
Pengantar Kimia Buku Panduan Kuliah Mahasiswa Kedokteran. Semarang:
Kedokteran EGC
5. Ralp,J.Fessenden,Joan,S. Fessenden. 1986. Kimia Organik Edisi
II. Jakarta
6.
Rohmadi.(https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&cad=rja&uact=8&ved=0CDYQFjAD&url=http%3A%2F%2Fkuliah.rohmadi.info%2Fwp-content%2Fuploads%2F2012%2F12%2Fiiiprotein.ppt&ei=DyJ0VK3DH9iVuATfnYCgBQ&usg=AFQjCNErwR5alOY7w-h9nXNqh0DBcLpPKw)
diakses tanggal 25/11/2014 pukul 9.29