Top Banner
PEMERIKSAAN RADIOLOGI (PENCITRAAN) A. PEMERIKSAAN UROLOGI X FOTO 1) Foto polos abdomen Foto polos abdomen atau KUB (kidney ureter bladder)adalah foto skrining untuk pemeriksaan kelainan urologi. Menurut Blandy, cara pembacaan foto yang sistematis harus memperhatikan 4S yaitu side (sisi), skeleton (tulang), soft tissues (jaringan lunak) dan stone (batu). Side : penempatan sisi kiri ditandai dengan adanya gas lambung, kanan terlihat bayangan hepar. Skeleton : perhatikan tulang-tulang vertebra, sacrum, kosta serta sendi sakro iliaka. Apakah terdapat kelainan bentuk tulang (kifosis,skoliosis,fraktur), densitas tulang. Soft tissue : Apakah terdapat pembesaran pada hepar, ginjal, buli- buli akibat retensi urin atau tumor buli-buli. Stone : perhatikan adanya bayangan opaque pada sistem urinaria. 2) Intravenous Urografi Intravenous urografi (IVU)/ Intravenous pyelography (IVP) adalah foto yang dapat menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radio opak. Pencitraan ini dapat menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal dan saluran kemih. Bahan kontras yang biasa digunakan adalah yodium dengan dosis 300mg/kg berat badan atau 1ml/kg berat badan (sediaan komersial). Jika terdapat keterlambatan fungsi ginjal, pengambilan foto diulang setelah jam ke-2, jam ke-6 atau jam ke-12. Gambar Foto IVP 1
24

Tugas Prof

Nov 13, 2015

Download

Documents

Nicole McDowell

Tugas prof yang harus dipersentasikan untuk laporan tugas jaga pada bangsal bedah hal ini harus di persentasikan di depan audience
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PAGE

PEMERIKSAAN RADIOLOGI (PENCITRAAN)A. PEMERIKSAAN UROLOGI X FOTO

1) Foto polos abdomen

Foto polos abdomen atau KUB (kidney ureter bladder)adalah foto skrining untuk

pemeriksaan kelainan urologi. Menurut Blandy, cara pembacaan foto yang sistematis harus

memperhatikan 4S yaitu side (sisi), skeleton (tulang), soft tissues (jaringan lunak) dan

stone (batu).

Side : penempatan sisi kiri ditandai dengan adanya gas lambung, kanan terlihat

bayangan hepar.

Skeleton : perhatikan tulang-tulang vertebra, sacrum, kosta serta sendi sakro iliaka.

Apakah terdapat kelainan bentuk tulang (kifosis,skoliosis,fraktur), densitas tulang.

Soft tissue : Apakah terdapat pembesaran pada hepar, ginjal, buli-buli akibat retensi

urin atau tumor buli-buli.

Stone : perhatikan adanya bayangan opaque pada sistem urinaria.

2) Intravenous Urografi

Intravenous urografi (IVU)/ Intravenous pyelography (IVP) adalah foto yang dapat

menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras radio opak. Pencitraan ini dapat

menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal dan saluran kemih. Bahan

kontras yang biasa digunakan adalah yodium dengan dosis 300mg/kg berat badan atau 1ml/kg

berat badan (sediaan komersial). Jika terdapat keterlambatan fungsi ginjal, pengambilan foto

diulang setelah jam ke-2, jam ke-6 atau jam ke-12.

Gambar Foto IVP

Table 1. Tahapan pembacaan foto IVU/IVP

MENIT URAIAN

0 Foto polos perut

5 Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal sistem pelvikaliseal sudah tampak

15 Kontras sudah mengisi ureter dan buli-buli

30 Menilai jika terdapat perubahan posisi ginjal (ren mobilis)

60 Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih : filling defect, hidronefrosis dll.

Post Miksi Menilai sisa kontras (residu urin) dan divertikel pada buli-buli

Perlu diwaspadai bahawa pemberian bahan kontras secara intravena dapat menimbulkan reaksi alergi berupa urtikaria, syok anafilaktik sampai timbulnya laringospasmus. Di samping itu, foto IVU tidak boleh dikerjakan pada pasien gagal ginjal karena pada keadaan ini bahan kontras tidak dapat diekskresi oleh ginjal dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal lebih parah karena bersifatnefrotoksik.3) Sistografi

Sistografi adalah pencitraan buli-buli dengan memakai kontras. Melalui sistoskop/ kateter

dimasukkan kontras pada vesica urinaria dan dapat menilai apakah terdapat filling defect, robekan

buli-buli yang terlihat sebagai ekstravasasi kontras ke luar buli-buli, adanya divertikel4) Uretrografi

Pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. Bahan kontras dimasukkan langsung malalui

muara uretra eksterna melalui klem Broadny yang dijepitkan pada glans penis. Jika terdapat

striktura akan tampak adanya penyempitan antau bahn kontras pada uretra, jika terdapat trauma

akan tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra atau tumor pada uretra tampak

sebgai filling defect.5) Pielografi retrograd (RPG)

Pencitraan sistem urinaria bagian atas (ginjal hingga ureter) dengan memasukkan kontras radioopak

melalui kateter ureter yang dimasukkan transuretra. Indikasi RPG adalah jika ada kontra

indikasi IVU, IVU belum bisa menjelaskan keadaan ginjal maupun ureter

Pielografi antegrad

Adalah pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan cara masukkan kontras melalui sistem

saluran (kaliks) ginjal. Bahan kontras dimasukkan melalui kateter nefrostomi yang sebelumnya

sudah terpasang, atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada kaliks ginjal

B. PEMERIKSAAN UROLOGI NON X FOTO

USG (Ultrasonografi)

Prinsip pemeriksaan adalah menangkap gelombang bunyi ultra yang dipantulakan oleh organ-organ (jaringan) yang berbeda kepadatannya. Pemeriksaan ini tidak invasive dan tidak menimbulkan efek radiasi. USG dapat membedakan antara massa padat (hiperekoik) dengan massa kistus (hipoekoik), sedangkan batu non opak yang tidak dapat dideteksi dengan foto rontgen akan terdeteksi oleh USG sebagai echoic shadow.

USG dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu pada keadaan-keadaan: alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang sedang hamil. USG ginjal merupakan pencitraan yang lebih peka untuk mendeteksi batu ginjal dan batu radiolusen daripada foto polos abdomen. Cara terbaik untuk mendeteksi BSK ialah dengan kombinasi USG dan foto polos abdomen. USG dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun didalam kandung kemih dan adanya tanda-tanda obstruksi urin.

Ultrasonografi banyak dipakai untuk mencari kelainan-kelainan pada ginjal, buli-buli, prostat, testis, dan pemeriksaan pada kasus keganasan. Pemeriksaan pada ginjal dipergunakan:

1. Untuk mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal (hidronefrosis, kista, massa, atau pengkerutan ginjal) yang pada pemeriksaan PIV menunjukkan non visualized,

2. Sebagai penuntun pada saat melakukan pungsi ginjal atau nefrostomi perkutan, dan

3. Sebagai pemeriksaan penyaring pada dugaan adanya trauma ginjal derajat ringan.

Pada buli-buli, USG berguna untuk menghitung sisa urine pasca miksi dan mendeteksi adanya batu atau tumor di buli-buli.

Pada kelenjar prostat, melalui pendekatan transrektal (TRUS) dipakai untuk mencari nodul pada keganasan prostat dan menentukan volume/besarnya prostat. Jika didapatkan adanya dugaan keganasan prostat. TRUS dapat dipakai sebagai penuntun dalam melakukan biopsy kelenjar prostat. Selain itu pemeriksaan TRUS dapat pula digunakan untuk menentukan volume vesika urinaria, mengukur sisa urin dan keadaan patologi lain seperti divertikel, tumor dan batu. Dengan TRUS dapat diukur besar prostat untuk menentukan jenis terapi yang tepat. Pada USG ditemukan:

Pembesaran kelenjar pada zona sentral

Nodul hipoechoid atau campuran echogenic

Kalsifikasi antara zona sentral

Volume prostat > 30 ml

Pada testis, berguna untuk membedakan antara tumor testis dan hidrokel testis, serta kadang-kadang dapat mendeteksi letak testis kriptorkid yang sulit diraba dengan palpasi.

Pada keganasan, selain untuk mengetahui adanya massa padat pada organ primer, juga untuk mendeteksi kemungkinan adanya metastasis pada hepar atau kelenjar para aorta.CT Scan dan MRI (Magnetic Resonance Imaging)

Kedua pemeriksaan ini banyak dipakai dalam bidang onkologi untuk menentukan penderajatan (staging) tumor yaitu: batas-batas tumor, invasi ke organ di sekitar tumor, dan mencari adanya metastasis ke kelenjar limfe serta ke organ lain.

Gambar CT Ginjal Normal

Indikasi Pemeriksaan CT GinjalAdapun indikasi pemeriksaan CT pada ginjal tertera pada tabel berikut ini.

Indikasi Pemeriksaan CT pada Ginjal

Kecurigaan tumor :Eksklusi atau konfirmasi tumor ginjal

Stadium tumor : Renal cell carcinoma

Transitional cell carcinoma

Nephroblastoma

Lymphoma

Komplikasi :Perdarahan (postoperasi, penyakit polikistik)

Abses (pielonefritis, dll)

Trauma :Perdarahan, kontusio

Cedera atau sumbatan pembuluh darah ginjal

Hidronefrosis :Diferensiasi antara batu, tumor ureter, atau kompresi eksternal

Kolik atau batu ginjal :Pengganti urografi intravena

Batu Ginjal

Gambaran klinis batu di dalam traktus urinarius bermacam-macam. Batu kecil di dalam kaliks tidak selalu memberikan keluhan, jadi dapat tanpa gejala. Keluhan yang paling banyak bila batu berada dalam ureter. Batu besar yang mengisi sistem pelviokalik (batu staghorn) dapat merusak seluruh ginjal. Biasanya terjadi perdangan dan obstruksi. Gambaran klinis yang lazim adalah kolik ureter, hematuria, dan radang traktus urinarius.Penilaian batu ginjal penting diperhatikan: (1) jumlah, densitas, dan bayangan batu, (2) lokasi, (3) komplikasi (obstruksi, parut ginjal, atau pembentukan striktur), (4) terjadinya anomali, dan (5) nefrokalsinosis.Gambar Batu Ginjal pada CT-ScanGambaran CT Scan Tumor Ginjal

Gambaran CT Scan Tumor Jinak Ginjal1. HemangiomaTumor ini merupakan suatu kelainan kongenital. Gejala berupa hematuria tanpa rasa nyeri atau hematuria dengan nyeri saat dilalui bekuan darah. Gambaran Roentgen minimal. Tumor ini dapat membuat impresi ringan pada infudibulum dari kalik, meregang susunan tersebut, seolah-olah memperlihatkan penyakit polisiklik.2. Hemartoma

Tumor ini terjadi sebab adanya tendensi terjadinya infark spontan atau perdarahan dalam di dalam substansi ginjal. Tumor ini dapat melibatkan kedua ginjal, terutama pada pasien dengan tuberous sklerosis. Gambaran Roentgennya tidak spesifik. Impresi pada sistem kalik sama seperti penyakit polikistik ginjal.3. Ginjal Polikistik

Dalam bentuk muda, ginjal nyata diperbesar tetapi mempertahankan bentuk normal. Banyak kista yang 1-2 mm dan umumnya tidak dapat didefinisikan oleh CT. Kontras ditingkatkan untuk memperlihatkan goresan radial yang samar di parenkim, yang tidak menunjukkan diferensiasi kortikomedular.

Dalam bentuk penyakit polikistik dewasa, ginjal membesar selama masa remaja dan dewasa muda dan difus diresapi oleh kista ukuran yang bervariasi (pola keju Swiss). Jumlah dan ukuran dari kista meningkat dengan perkembangan lebih lanjut. Perdarahan intrakistik berulang sangat umum (70%) dan menghasilkan hambatan tinggi daerah variabel dengan isi homogen. Kalsifikasi (> 50%) hasil dari kalkulus kecil, perdarahan, atau infeksi. Pemberian kontras intravena meningkatkan demarkasi pada parenkim sisa dari kumpulan struktur.13

Pada pemeriksaan CT scan dibuat potongan transversal dan koronal pada kedua ginjal. Dibuat potongan 5-10 cm. Pada gambaran CT tampak kista pada kedua ginjal di dalam parenkim atau di sentral.

Gambar CT scan menunjukkan kista luas di kedua ginjal, kista telah hampir sepenuhnya menggantikan parenkim ginjal.

4. Kista TunggalKista tunggal berada di parenkim. Kriteria nefrotomografi suatu kista sederhana homogen radiolusen adalah pinggir berbatas tegas dengan dinding yang tipis. Kriteria CT untuk kista sederhana bentuknya tidak berubah dengan penambahan kontras. Gambaran CT Scan Tumor Ganas Ginjal

1. Tumor Wilms

Tomografi komputasi (CT) memberi beberapa keuntungan dalam mengevaluasi tumor Wilms. Ini meliputi konfirmasi mengenai asal tumor intrarenal, yang biasanya menyingkirkan neuroblastoma; deteksi massa multipel; penentuan perluasan tumor, termasuk keterlibatan pembuluh darah besar dan evaluasi dari ginjal yang lain. Pada pemeriksaan CT tanpa penguatan (enhancement), tumor Wilms khas timbul dari ginjal sebagai massa yang tidak homogen dengan daerah densitas rendah yang menunjukkan nekrosis.

Gambar CT axial tanpa kontras pada tumor Wilms

Gambar CT axial dengan kontras pada tumor Wilms

2. Renal Cell Carcinoma (Adenocarcinoma Ginjal)

Nilai tambahan dari pemeriksaan ini adalah ketepatan dalam melakukan staging. Pemeriksaan ini dapat juga dilakukan untuk melihat adanya sisa tumor setelah pembedahan atau adanya rekurensi tumor pasca bedah.

Gambar Aksial kontras ditingkatkan gambar CT menunjukkan massa yang besar di ginjal kiri dengan nekrosis di daerah sentral (tanda bintang). Trombus tumor dilihat dalam vena renalis kiri di tingkat hilus ginjal (panah)

Sebagai patokan, diapakai pembagian stadium yang dianjurkan oleh UICC, yaitu:

T1: Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.

T2: Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.

T3: Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul ginjal atau mengenai vena renalis tetapi masih belum menembus kapsul Gerota

T4: Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul Gerota.3. Tumor pelvis renis

Tumor ini berasal dari epitel. Tidak tampak kelainan pada foto polos abdomen. Jika tumor kecil, sukar diketahui. Tumor menyebabkan kekurangan pengisian (filling defect) dalam pelvis atau kalik. Batasnya bisa rata atau tidak beraturan, dapat kecil atau besar. Sulit untuk dibedakan dengan papiloma, kadang-kadang dijumpai kalsifikasi di dalamnya.4. Sarkoma

Tumor ini berasal dari jaringan ikat ginjal. Kadang-kadang sarkoma retroperitoneal berasal dari dalam atau dekat ginjal. Gambaran Roentgen berupa suatu massa di daerah ginjal, batas-batas tidak tegas dan dapat menutupi bayangan psoas di bagian atas.5. Limfoma maligna dan LeukimiaPada CT scan didapati gambaran lesi hipovaskular setelah pemberian zat kontras. Invasi muskuli psoas paling sering ditemukan. Kontras dari arteri renalis lebih sering dijumpai dibandingkan hipernefroma.Gambaran CT Scan pada Kelainan Pada Vaskular Ginjal

A. Infark Ginjal

Jika diduga emboli akut, infark ginjal dapat didiagnosis dengan akurat dengan menggunakan CT. Namun, angiografi lebih baik untuk kemampuan gabungan diagnostik dan intervensi.

Daerah infark pada parenkim ginjal terlihat dalam bidang-bidang yang berbentuk baji. Parenkim subkapsular masih memiliki pasokan darah dan muncul sebagai lingkaran tipis (tanda tepi kortikal). B. Nekrosis Kortikal Ginjal Dalam tahap akut, peningkatan kontras ginjal terbatas pada medula ginjal. Korteks hipoatenuasi dikelilingi oleh pinggiran perifer yang tipis. Kontras ekskresi diamati. Setelah sekitar satu bulan, kalsifikasi berkembang di korteks (dalam kasus 50%) dan ginjal mengalami atrofi progresif.C. Trombosis Vena Ginjal

CT jelas dapat menentukan trombosis vena renalis dengan optimal, tetapi CT jarang digunakan sebagai alat diagnostik primer.Gambaran CT Scan pada Trauma GinjalTrauma ginjal dapat dikelompokkan menurut skala trauma organ AAST untuk trauma ginjal, menjadi:Skala Deskripsi

IKontusio renal atau hematoma subkapsular dengan kapsul intak

IILaserasi superfisial korteks yang tidak melibatkan medulla ginjal dalam atau sistem kolektivus atau hematoma perinefritik nonexpanding

IIILaserasi dalam dengan atau tanpa ekstravasasi urin

IVLaserasi yang meluas ke sistem kolektivus dengan kebocoran urin

VGinjal terbelah, kerusakan pembuluh darah ginjal

Sedangkan menurut budjang, trauma ginjal dibagi menjadi:12Trauma ginjal ringanDapat terjadi setempat atau difus, pembengkakan parenkim dan perdarahan ringan intrarenal atau hematom di subkapsul. Trauma ini dapat sembuh tanpa komplikasi atau sekuelle

Trauma ginjal sedang Dapat berupa ruptur kapsul dengan kaliks yang masih utuh, atau ruptur kaliks dan kapsul. Arteri renalis mungkin dapat sobek. Perdarahan dan ekstravasasi urin ke dalam parenkim ginjal dalam rongga di bawah kapsul.

Trauma ginjal beratDisebut juga shattered kidney, yaitu terjadi avulsi renalis dan trombosis arteri renalis. Keadaan ini mencakup parenkim ginjal, sistem pelviokalik, dan kapsul renalis, laserasi ganda yang menyebabkan kematian ginjal.

CT scan dapat menunjukkan hematoma perirenal dan pararenal.

Gambar Trauma Ginjal

Gambar CT scan diatas menunjukkan contoh dari sebuah hematoma sukapsular. Tampak daerah parenkim ginjal yang semakin jelas (ditunjukkan oleh tanda panah).

Gambar Trauma Ginjal

Tampak pada gambar diatas, terdapatnya peningakatan jumlah zat kontras di ginjal kiri ditambah dengan hematoma disekitarnya.

Gambar Infark Ginjal

Pada gambar CT scan diatas, tampak kurangnya perfusi darah menuju ginjal kiri secara merata di keseluruhan ginjal.

Gambar Penyumbatan Arteri Renalis Bilateral

Pada gambar scan diatas, tampak penurunan densitas parenkim pada kedua ginjal, tetapi aorta dan vena kava superior juatru meningkat densitasnya, menunjukkan adanya penyumbatan kedua arteri renalis.

Gambar Perdarahan Aktif Dari Arteri Ginjal

Pada gambar CT scan diatas, tampak beberapa fokus dengan densitas tinggi dengan kebocoran arteri di posteromedial ginjal. Terdapat hematoma yang mengelilingi daerah perdarahan, dengan perubahan posisi ginjal dari arah anterior. Sebagai tambahan terdapat udara di bagian rongga subhepatik dan ruang anterior kiri ginjal. Biasanya merupakan pertanda dari perdarahan arteri renalis yang aktif.

Gambar Trauma Ginjal Parah-Fragmentasi

Pada gambar CT scan diatas, tampak fraktur multipel yang melalui ginjal kanan dengan hematoma besar yang mengelilingi perinefritik yang menyebabkan membesarnya fasia gerota.

Gambar Trauma Ginjal Akibat Penetrasi

Gambar CT scan diatas merupakan gambaran CT scan dari trauma penetrasi (luka tembak). Tampak peluru datang dari arah anterolateral dinding abdomen. INFEKSI GINJALPIELONEFRITIS AKUT

Gambaran CT Scan pada pielonefritis akut adalah akan terlihat ginjal yang membengkak atau menebal yang menekan kalik dan pelvis renis.

Pielonefritis akut. CT Scan (non-kontras) menunjukkan pembesaran dan penebalan pada ginjal kiri, tetapi tidak terdapat batu obstruksi.

Pielonefritis akut. CT Scan (dengan kontras) menunujukkan gambaran ginjal yang membesar dan bergaris-garis. Hasil urinalisis membantu untuk mendiagnosis adanya infeksi saluran kemihPIELONEFRITIS KRONIS

Gambaran CT Scan pada pielonefritis kronis adalah ginjal akan tampak mengecil dengan permukaan yang berbenjol, menipisnya parenkim ginjal dan perubahan-perubahan pada bentuk kalik.

pielonefritis kronis. CT menunjukan ginjal kanan yang telah mengecil, bentuknya yang berubah dengan multiple skar dan kalsifikasi.ABSES GINJAL

Gambaran CT Scan pada abses ginjal adalah dapat terlihat ginjal yang menciut secara global tapi tanpa parut dikorteks seperti yang tampak pada pielonefritis kronis. Akan terlihat seperti gambaran massa berdensitas rendah.

Abses ginjal. CT scan (non kontras) menunjukan tidak ada batu obstruksi tapi terdapat gambaran massa yang berdensitas rendah di bagian kanan atas.

Abses ginjal. CT Scan (dengan kontras) terdapat gambaran lesi kistik. Staphylococcus aureus terlihat pada kultur aspirasi spesimen.4,7HIDRONEFROSIS

Gambaran CT Scan pada hidronefrosis adalah hidronefrosis yang dini memberikan gambaran kalik-kalik yang mendatar (flattening). Perubahan ini reversible. Pada stadium yang lanjut memperlihatkan kalik-kalik yang berbentuk tongkat (clubbing). Pada tingkat yang lebih parah lagi terjadi destruksi parenkim dan pembesaran sistem saluran kemih.4,7,24

KELAINAN KONGENITAL GINJAL

HORSE-SHOE KIDNEY (GINJAL TAPAL KUDA)

Kelainan kongenital ini merupakan kelainan yang ginjal dimana bagian bawah dari kedua ginjal bersatu yang menyerupai tapal kuda.

Gambaran CT Scan pada ginjal tapal kuda adalah sinus ginjal meluas kea rah ventral, dan dapat pula diperlihatkan gambaran jembatan parenkim, sehingga membentuk seperti tapal kuda.

GINJAL EKTOPIK DALAM PELVIS

Gambar diatas menunjukkan ginjal ektopik dengan ukuran normal diatas tulang sacrum. Ginjal juga terlihat berotasi.CROSS FUSED ECTOPIC KIDNEY (GINJAL EKTOPIK MENYILANG)

Ginjal ektopik menyilang akan memberikan gambaran ginjal yang bersatu atau berdekatan dengan ginjal yang berseberangan dan memberikan gambaran ginjal ganda unilateral yang bersatu.

AGENESIS DAN HIPOPLASIA GINJAL

Agenesis pada ginjal kanan akan menyebabkan fleksura kolon hepatic berpindah. Tidak tampak sisa-sisa pembuluh darah.

Gambar diatas merupakan CT Scan (dengan kontras) menunjukkan agenesis pada ginjal kanan.

Hipoplasia ginjal akan memperlihatkan gambaran ginjal normal yang berukuran kecil pada pemeriksaan CT Scan.

Adapun indikasi pemeriksaan CT pada ginjal tertera pada tabel berikut ini.

Indikasi Pemeriksaan CT pada Ginjal

Kecurigaan tumor :Eksklusi atau konfirmasi tumor ginjal

Stadium tumor : Renal cell carcinoma

Transitional cell carcinoma

Nephroblastoma

Lymphoma

Komplikasi :Perdarahan (postoperasi, penyakit polikistik)

Abses (pielonefritis, dll)

Trauma :Perdarahan, kontusio

Cedera atau sumbatan pembuluh darah ginjal

Hidronefrosis :Diferensiasi antara batu, tumor ureter, atau kompresi eksternal

Kolik atau batu ginjal :Pengganti urografi intravena

20