PAGE
PEMERIKSAAN RADIOLOGI (PENCITRAAN)A. PEMERIKSAAN UROLOGI X
FOTO
1) Foto polos abdomen
Foto polos abdomen atau KUB (kidney ureter bladder)adalah foto
skrining untuk
pemeriksaan kelainan urologi. Menurut Blandy, cara pembacaan
foto yang sistematis harus
memperhatikan 4S yaitu side (sisi), skeleton (tulang), soft
tissues (jaringan lunak) dan
stone (batu).
Side : penempatan sisi kiri ditandai dengan adanya gas lambung,
kanan terlihat
bayangan hepar.
Skeleton : perhatikan tulang-tulang vertebra, sacrum, kosta
serta sendi sakro iliaka.
Apakah terdapat kelainan bentuk tulang
(kifosis,skoliosis,fraktur), densitas tulang.
Soft tissue : Apakah terdapat pembesaran pada hepar, ginjal,
buli-buli akibat retensi
urin atau tumor buli-buli.
Stone : perhatikan adanya bayangan opaque pada sistem
urinaria.
2) Intravenous Urografi
Intravenous urografi (IVU)/ Intravenous pyelography (IVP) adalah
foto yang dapat
menggambarkan keadaan system urinaria melalui bahan kontras
radio opak. Pencitraan ini dapat
menunjukkan adanya kelainan anatomi dan kelainan fungsi ginjal
dan saluran kemih. Bahan
kontras yang biasa digunakan adalah yodium dengan dosis 300mg/kg
berat badan atau 1ml/kg
berat badan (sediaan komersial). Jika terdapat keterlambatan
fungsi ginjal, pengambilan foto
diulang setelah jam ke-2, jam ke-6 atau jam ke-12.
Gambar Foto IVP
Table 1. Tahapan pembacaan foto IVU/IVP
MENIT URAIAN
0 Foto polos perut
5 Melihat fungsi ekskresi ginjal. Pada ginjal normal sistem
pelvikaliseal sudah tampak
15 Kontras sudah mengisi ureter dan buli-buli
30 Menilai jika terdapat perubahan posisi ginjal (ren
mobilis)
60 Melihat keseluruhan anatomi saluran kemih : filling defect,
hidronefrosis dll.
Post Miksi Menilai sisa kontras (residu urin) dan divertikel
pada buli-buli
Perlu diwaspadai bahawa pemberian bahan kontras secara intravena
dapat menimbulkan reaksi alergi berupa urtikaria, syok anafilaktik
sampai timbulnya laringospasmus. Di samping itu, foto IVU tidak
boleh dikerjakan pada pasien gagal ginjal karena pada keadaan ini
bahan kontras tidak dapat diekskresi oleh ginjal dan dapat
menyebabkan kerusakan ginjal lebih parah karena
bersifatnefrotoksik.3) Sistografi
Sistografi adalah pencitraan buli-buli dengan memakai kontras.
Melalui sistoskop/ kateter
dimasukkan kontras pada vesica urinaria dan dapat menilai apakah
terdapat filling defect, robekan
buli-buli yang terlihat sebagai ekstravasasi kontras ke luar
buli-buli, adanya divertikel4) Uretrografi
Pencitraan uretra dengan memakai bahan kontras. Bahan kontras
dimasukkan langsung malalui
muara uretra eksterna melalui klem Broadny yang dijepitkan pada
glans penis. Jika terdapat
striktura akan tampak adanya penyempitan antau bahn kontras pada
uretra, jika terdapat trauma
akan tampak sebagai ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra
atau tumor pada uretra tampak
sebgai filling defect.5) Pielografi retrograd (RPG)
Pencitraan sistem urinaria bagian atas (ginjal hingga ureter)
dengan memasukkan kontras radioopak
melalui kateter ureter yang dimasukkan transuretra. Indikasi RPG
adalah jika ada kontra
indikasi IVU, IVU belum bisa menjelaskan keadaan ginjal maupun
ureter
Pielografi antegrad
Adalah pencitraan sistem urinaria bagian atas dengan cara
masukkan kontras melalui sistem
saluran (kaliks) ginjal. Bahan kontras dimasukkan melalui
kateter nefrostomi yang sebelumnya
sudah terpasang, atau dapat pula dimasukkan melalui pungsi pada
kaliks ginjal
B. PEMERIKSAAN UROLOGI NON X FOTO
USG (Ultrasonografi)
Prinsip pemeriksaan adalah menangkap gelombang bunyi ultra yang
dipantulakan oleh organ-organ (jaringan) yang berbeda kepadatannya.
Pemeriksaan ini tidak invasive dan tidak menimbulkan efek radiasi.
USG dapat membedakan antara massa padat (hiperekoik) dengan massa
kistus (hipoekoik), sedangkan batu non opak yang tidak dapat
dideteksi dengan foto rontgen akan terdeteksi oleh USG sebagai
echoic shadow.
USG dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan
IVP, yaitu pada keadaan-keadaan: alergi terhadap bahan kontras,
faal ginjal yang menurun dan pada wanita yang sedang hamil. USG
ginjal merupakan pencitraan yang lebih peka untuk mendeteksi batu
ginjal dan batu radiolusen daripada foto polos abdomen. Cara
terbaik untuk mendeteksi BSK ialah dengan kombinasi USG dan foto
polos abdomen. USG dapat melihat bayangan batu baik di ginjal
maupun didalam kandung kemih dan adanya tanda-tanda obstruksi
urin.
Ultrasonografi banyak dipakai untuk mencari kelainan-kelainan
pada ginjal, buli-buli, prostat, testis, dan pemeriksaan pada kasus
keganasan. Pemeriksaan pada ginjal dipergunakan:
1. Untuk mendeteksi keberadaan dan keadaan ginjal
(hidronefrosis, kista, massa, atau pengkerutan ginjal) yang pada
pemeriksaan PIV menunjukkan non visualized,
2. Sebagai penuntun pada saat melakukan pungsi ginjal atau
nefrostomi perkutan, dan
3. Sebagai pemeriksaan penyaring pada dugaan adanya trauma
ginjal derajat ringan.
Pada buli-buli, USG berguna untuk menghitung sisa urine pasca
miksi dan mendeteksi adanya batu atau tumor di buli-buli.
Pada kelenjar prostat, melalui pendekatan transrektal (TRUS)
dipakai untuk mencari nodul pada keganasan prostat dan menentukan
volume/besarnya prostat. Jika didapatkan adanya dugaan keganasan
prostat. TRUS dapat dipakai sebagai penuntun dalam melakukan biopsy
kelenjar prostat. Selain itu pemeriksaan TRUS dapat pula digunakan
untuk menentukan volume vesika urinaria, mengukur sisa urin dan
keadaan patologi lain seperti divertikel, tumor dan batu. Dengan
TRUS dapat diukur besar prostat untuk menentukan jenis terapi yang
tepat. Pada USG ditemukan:
Pembesaran kelenjar pada zona sentral
Nodul hipoechoid atau campuran echogenic
Kalsifikasi antara zona sentral
Volume prostat > 30 ml
Pada testis, berguna untuk membedakan antara tumor testis dan
hidrokel testis, serta kadang-kadang dapat mendeteksi letak testis
kriptorkid yang sulit diraba dengan palpasi.
Pada keganasan, selain untuk mengetahui adanya massa padat pada
organ primer, juga untuk mendeteksi kemungkinan adanya metastasis
pada hepar atau kelenjar para aorta.CT Scan dan MRI (Magnetic
Resonance Imaging)
Kedua pemeriksaan ini banyak dipakai dalam bidang onkologi untuk
menentukan penderajatan (staging) tumor yaitu: batas-batas tumor,
invasi ke organ di sekitar tumor, dan mencari adanya metastasis ke
kelenjar limfe serta ke organ lain.
Gambar CT Ginjal Normal
Indikasi Pemeriksaan CT GinjalAdapun indikasi pemeriksaan CT
pada ginjal tertera pada tabel berikut ini.
Indikasi Pemeriksaan CT pada Ginjal
Kecurigaan tumor :Eksklusi atau konfirmasi tumor ginjal
Stadium tumor : Renal cell carcinoma
Transitional cell carcinoma
Nephroblastoma
Lymphoma
Komplikasi :Perdarahan (postoperasi, penyakit polikistik)
Abses (pielonefritis, dll)
Trauma :Perdarahan, kontusio
Cedera atau sumbatan pembuluh darah ginjal
Hidronefrosis :Diferensiasi antara batu, tumor ureter, atau
kompresi eksternal
Kolik atau batu ginjal :Pengganti urografi intravena
Batu Ginjal
Gambaran klinis batu di dalam traktus urinarius bermacam-macam.
Batu kecil di dalam kaliks tidak selalu memberikan keluhan, jadi
dapat tanpa gejala. Keluhan yang paling banyak bila batu berada
dalam ureter. Batu besar yang mengisi sistem pelviokalik (batu
staghorn) dapat merusak seluruh ginjal. Biasanya terjadi perdangan
dan obstruksi. Gambaran klinis yang lazim adalah kolik ureter,
hematuria, dan radang traktus urinarius.Penilaian batu ginjal
penting diperhatikan: (1) jumlah, densitas, dan bayangan batu, (2)
lokasi, (3) komplikasi (obstruksi, parut ginjal, atau pembentukan
striktur), (4) terjadinya anomali, dan (5) nefrokalsinosis.Gambar
Batu Ginjal pada CT-ScanGambaran CT Scan Tumor Ginjal
Gambaran CT Scan Tumor Jinak Ginjal1. HemangiomaTumor ini
merupakan suatu kelainan kongenital. Gejala berupa hematuria tanpa
rasa nyeri atau hematuria dengan nyeri saat dilalui bekuan darah.
Gambaran Roentgen minimal. Tumor ini dapat membuat impresi ringan
pada infudibulum dari kalik, meregang susunan tersebut, seolah-olah
memperlihatkan penyakit polisiklik.2. Hemartoma
Tumor ini terjadi sebab adanya tendensi terjadinya infark
spontan atau perdarahan dalam di dalam substansi ginjal. Tumor ini
dapat melibatkan kedua ginjal, terutama pada pasien dengan tuberous
sklerosis. Gambaran Roentgennya tidak spesifik. Impresi pada sistem
kalik sama seperti penyakit polikistik ginjal.3. Ginjal
Polikistik
Dalam bentuk muda, ginjal nyata diperbesar tetapi mempertahankan
bentuk normal. Banyak kista yang 1-2 mm dan umumnya tidak dapat
didefinisikan oleh CT. Kontras ditingkatkan untuk memperlihatkan
goresan radial yang samar di parenkim, yang tidak menunjukkan
diferensiasi kortikomedular.
Dalam bentuk penyakit polikistik dewasa, ginjal membesar selama
masa remaja dan dewasa muda dan difus diresapi oleh kista ukuran
yang bervariasi (pola keju Swiss). Jumlah dan ukuran dari kista
meningkat dengan perkembangan lebih lanjut. Perdarahan intrakistik
berulang sangat umum (70%) dan menghasilkan hambatan tinggi daerah
variabel dengan isi homogen. Kalsifikasi (> 50%) hasil dari
kalkulus kecil, perdarahan, atau infeksi. Pemberian kontras
intravena meningkatkan demarkasi pada parenkim sisa dari kumpulan
struktur.13
Pada pemeriksaan CT scan dibuat potongan transversal dan koronal
pada kedua ginjal. Dibuat potongan 5-10 cm. Pada gambaran CT tampak
kista pada kedua ginjal di dalam parenkim atau di sentral.
Gambar CT scan menunjukkan kista luas di kedua ginjal, kista
telah hampir sepenuhnya menggantikan parenkim ginjal.
4. Kista TunggalKista tunggal berada di parenkim. Kriteria
nefrotomografi suatu kista sederhana homogen radiolusen adalah
pinggir berbatas tegas dengan dinding yang tipis. Kriteria CT untuk
kista sederhana bentuknya tidak berubah dengan penambahan kontras.
Gambaran CT Scan Tumor Ganas Ginjal
1. Tumor Wilms
Tomografi komputasi (CT) memberi beberapa keuntungan dalam
mengevaluasi tumor Wilms. Ini meliputi konfirmasi mengenai asal
tumor intrarenal, yang biasanya menyingkirkan neuroblastoma;
deteksi massa multipel; penentuan perluasan tumor, termasuk
keterlibatan pembuluh darah besar dan evaluasi dari ginjal yang
lain. Pada pemeriksaan CT tanpa penguatan (enhancement), tumor
Wilms khas timbul dari ginjal sebagai massa yang tidak homogen
dengan daerah densitas rendah yang menunjukkan nekrosis.
Gambar CT axial tanpa kontras pada tumor Wilms
Gambar CT axial dengan kontras pada tumor Wilms
2. Renal Cell Carcinoma (Adenocarcinoma Ginjal)
Nilai tambahan dari pemeriksaan ini adalah ketepatan dalam
melakukan staging. Pemeriksaan ini dapat juga dilakukan untuk
melihat adanya sisa tumor setelah pembedahan atau adanya rekurensi
tumor pasca bedah.
Gambar Aksial kontras ditingkatkan gambar CT menunjukkan massa
yang besar di ginjal kiri dengan nekrosis di daerah sentral (tanda
bintang). Trombus tumor dilihat dalam vena renalis kiri di tingkat
hilus ginjal (panah)
Sebagai patokan, diapakai pembagian stadium yang dianjurkan oleh
UICC, yaitu:
T1: Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.
T2: Tumor berukuran 2,5 cm, masih terbatas dalam ginjal.
T3: Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul ginjal atau mengenai
vena renalis tetapi masih belum menembus kapsul Gerota
T4: Tumor sudah tumbuh ke luar dari kapsul Gerota.3. Tumor
pelvis renis
Tumor ini berasal dari epitel. Tidak tampak kelainan pada foto
polos abdomen. Jika tumor kecil, sukar diketahui. Tumor menyebabkan
kekurangan pengisian (filling defect) dalam pelvis atau kalik.
Batasnya bisa rata atau tidak beraturan, dapat kecil atau besar.
Sulit untuk dibedakan dengan papiloma, kadang-kadang dijumpai
kalsifikasi di dalamnya.4. Sarkoma
Tumor ini berasal dari jaringan ikat ginjal. Kadang-kadang
sarkoma retroperitoneal berasal dari dalam atau dekat ginjal.
Gambaran Roentgen berupa suatu massa di daerah ginjal, batas-batas
tidak tegas dan dapat menutupi bayangan psoas di bagian atas.5.
Limfoma maligna dan LeukimiaPada CT scan didapati gambaran lesi
hipovaskular setelah pemberian zat kontras. Invasi muskuli psoas
paling sering ditemukan. Kontras dari arteri renalis lebih sering
dijumpai dibandingkan hipernefroma.Gambaran CT Scan pada Kelainan
Pada Vaskular Ginjal
A. Infark Ginjal
Jika diduga emboli akut, infark ginjal dapat didiagnosis dengan
akurat dengan menggunakan CT. Namun, angiografi lebih baik untuk
kemampuan gabungan diagnostik dan intervensi.
Daerah infark pada parenkim ginjal terlihat dalam bidang-bidang
yang berbentuk baji. Parenkim subkapsular masih memiliki pasokan
darah dan muncul sebagai lingkaran tipis (tanda tepi kortikal). B.
Nekrosis Kortikal Ginjal Dalam tahap akut, peningkatan kontras
ginjal terbatas pada medula ginjal. Korteks hipoatenuasi
dikelilingi oleh pinggiran perifer yang tipis. Kontras ekskresi
diamati. Setelah sekitar satu bulan, kalsifikasi berkembang di
korteks (dalam kasus 50%) dan ginjal mengalami atrofi progresif.C.
Trombosis Vena Ginjal
CT jelas dapat menentukan trombosis vena renalis dengan optimal,
tetapi CT jarang digunakan sebagai alat diagnostik primer.Gambaran
CT Scan pada Trauma GinjalTrauma ginjal dapat dikelompokkan menurut
skala trauma organ AAST untuk trauma ginjal, menjadi:Skala
Deskripsi
IKontusio renal atau hematoma subkapsular dengan kapsul
intak
IILaserasi superfisial korteks yang tidak melibatkan medulla
ginjal dalam atau sistem kolektivus atau hematoma perinefritik
nonexpanding
IIILaserasi dalam dengan atau tanpa ekstravasasi urin
IVLaserasi yang meluas ke sistem kolektivus dengan kebocoran
urin
VGinjal terbelah, kerusakan pembuluh darah ginjal
Sedangkan menurut budjang, trauma ginjal dibagi menjadi:12Trauma
ginjal ringanDapat terjadi setempat atau difus, pembengkakan
parenkim dan perdarahan ringan intrarenal atau hematom di
subkapsul. Trauma ini dapat sembuh tanpa komplikasi atau
sekuelle
Trauma ginjal sedang Dapat berupa ruptur kapsul dengan kaliks
yang masih utuh, atau ruptur kaliks dan kapsul. Arteri renalis
mungkin dapat sobek. Perdarahan dan ekstravasasi urin ke dalam
parenkim ginjal dalam rongga di bawah kapsul.
Trauma ginjal beratDisebut juga shattered kidney, yaitu terjadi
avulsi renalis dan trombosis arteri renalis. Keadaan ini mencakup
parenkim ginjal, sistem pelviokalik, dan kapsul renalis, laserasi
ganda yang menyebabkan kematian ginjal.
CT scan dapat menunjukkan hematoma perirenal dan pararenal.
Gambar Trauma Ginjal
Gambar CT scan diatas menunjukkan contoh dari sebuah hematoma
sukapsular. Tampak daerah parenkim ginjal yang semakin jelas
(ditunjukkan oleh tanda panah).
Gambar Trauma Ginjal
Tampak pada gambar diatas, terdapatnya peningakatan jumlah zat
kontras di ginjal kiri ditambah dengan hematoma disekitarnya.
Gambar Infark Ginjal
Pada gambar CT scan diatas, tampak kurangnya perfusi darah
menuju ginjal kiri secara merata di keseluruhan ginjal.
Gambar Penyumbatan Arteri Renalis Bilateral
Pada gambar scan diatas, tampak penurunan densitas parenkim pada
kedua ginjal, tetapi aorta dan vena kava superior juatru meningkat
densitasnya, menunjukkan adanya penyumbatan kedua arteri
renalis.
Gambar Perdarahan Aktif Dari Arteri Ginjal
Pada gambar CT scan diatas, tampak beberapa fokus dengan
densitas tinggi dengan kebocoran arteri di posteromedial ginjal.
Terdapat hematoma yang mengelilingi daerah perdarahan, dengan
perubahan posisi ginjal dari arah anterior. Sebagai tambahan
terdapat udara di bagian rongga subhepatik dan ruang anterior kiri
ginjal. Biasanya merupakan pertanda dari perdarahan arteri renalis
yang aktif.
Gambar Trauma Ginjal Parah-Fragmentasi
Pada gambar CT scan diatas, tampak fraktur multipel yang melalui
ginjal kanan dengan hematoma besar yang mengelilingi perinefritik
yang menyebabkan membesarnya fasia gerota.
Gambar Trauma Ginjal Akibat Penetrasi
Gambar CT scan diatas merupakan gambaran CT scan dari trauma
penetrasi (luka tembak). Tampak peluru datang dari arah
anterolateral dinding abdomen. INFEKSI GINJALPIELONEFRITIS AKUT
Gambaran CT Scan pada pielonefritis akut adalah akan terlihat
ginjal yang membengkak atau menebal yang menekan kalik dan pelvis
renis.
Pielonefritis akut. CT Scan (non-kontras) menunjukkan pembesaran
dan penebalan pada ginjal kiri, tetapi tidak terdapat batu
obstruksi.
Pielonefritis akut. CT Scan (dengan kontras) menunujukkan
gambaran ginjal yang membesar dan bergaris-garis. Hasil urinalisis
membantu untuk mendiagnosis adanya infeksi saluran
kemihPIELONEFRITIS KRONIS
Gambaran CT Scan pada pielonefritis kronis adalah ginjal akan
tampak mengecil dengan permukaan yang berbenjol, menipisnya
parenkim ginjal dan perubahan-perubahan pada bentuk kalik.
pielonefritis kronis. CT menunjukan ginjal kanan yang telah
mengecil, bentuknya yang berubah dengan multiple skar dan
kalsifikasi.ABSES GINJAL
Gambaran CT Scan pada abses ginjal adalah dapat terlihat ginjal
yang menciut secara global tapi tanpa parut dikorteks seperti yang
tampak pada pielonefritis kronis. Akan terlihat seperti gambaran
massa berdensitas rendah.
Abses ginjal. CT scan (non kontras) menunjukan tidak ada batu
obstruksi tapi terdapat gambaran massa yang berdensitas rendah di
bagian kanan atas.
Abses ginjal. CT Scan (dengan kontras) terdapat gambaran lesi
kistik. Staphylococcus aureus terlihat pada kultur aspirasi
spesimen.4,7HIDRONEFROSIS
Gambaran CT Scan pada hidronefrosis adalah hidronefrosis yang
dini memberikan gambaran kalik-kalik yang mendatar (flattening).
Perubahan ini reversible. Pada stadium yang lanjut memperlihatkan
kalik-kalik yang berbentuk tongkat (clubbing). Pada tingkat yang
lebih parah lagi terjadi destruksi parenkim dan pembesaran sistem
saluran kemih.4,7,24
KELAINAN KONGENITAL GINJAL
HORSE-SHOE KIDNEY (GINJAL TAPAL KUDA)
Kelainan kongenital ini merupakan kelainan yang ginjal dimana
bagian bawah dari kedua ginjal bersatu yang menyerupai tapal
kuda.
Gambaran CT Scan pada ginjal tapal kuda adalah sinus ginjal
meluas kea rah ventral, dan dapat pula diperlihatkan gambaran
jembatan parenkim, sehingga membentuk seperti tapal kuda.
GINJAL EKTOPIK DALAM PELVIS
Gambar diatas menunjukkan ginjal ektopik dengan ukuran normal
diatas tulang sacrum. Ginjal juga terlihat berotasi.CROSS FUSED
ECTOPIC KIDNEY (GINJAL EKTOPIK MENYILANG)
Ginjal ektopik menyilang akan memberikan gambaran ginjal yang
bersatu atau berdekatan dengan ginjal yang berseberangan dan
memberikan gambaran ginjal ganda unilateral yang bersatu.
AGENESIS DAN HIPOPLASIA GINJAL
Agenesis pada ginjal kanan akan menyebabkan fleksura kolon
hepatic berpindah. Tidak tampak sisa-sisa pembuluh darah.
Gambar diatas merupakan CT Scan (dengan kontras) menunjukkan
agenesis pada ginjal kanan.
Hipoplasia ginjal akan memperlihatkan gambaran ginjal normal
yang berukuran kecil pada pemeriksaan CT Scan.
Adapun indikasi pemeriksaan CT pada ginjal tertera pada tabel
berikut ini.
Indikasi Pemeriksaan CT pada Ginjal
Kecurigaan tumor :Eksklusi atau konfirmasi tumor ginjal
Stadium tumor : Renal cell carcinoma
Transitional cell carcinoma
Nephroblastoma
Lymphoma
Komplikasi :Perdarahan (postoperasi, penyakit polikistik)
Abses (pielonefritis, dll)
Trauma :Perdarahan, kontusio
Cedera atau sumbatan pembuluh darah ginjal
Hidronefrosis :Diferensiasi antara batu, tumor ureter, atau
kompresi eksternal
Kolik atau batu ginjal :Pengganti urografi intravena
20