Date post: | 26-Dec-2015 |
Category: | Documents |
View: | 59 times |
Download: | 3 times |
1 Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan sumber daya alam yang melimpah
khususnya sumber daya mineral yang tersebar secara tidak merata. Keberadaan dari
sumber daya mineral tersebut sangat berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat
dalam menuju kehidupan yang sejahtera. Oleh karena itu keberadaan sumber daya
tersebut perlu diketahui dan diinventarisasi melalui kegiatan pemetaan.
Perpetaan geologi merupakan kegiatan langsung dilapangan yang bertujuan
untuk melakukan pendataan terhadap unsur-unsur atau data-data yang diperlukan
dalam berbagai aspek kegiatan pertambangan mengenai penyebaran dan susunan
batuan (lapisan batuan), serta memuat informasi gejala-gejala struktur geologi yang
mungkin mempengaruhi pola penyebaran batuan pada daerah tersebut sekaligus
tanda-tanda mineralisisasi. Kemudian dari data-data tersebut diolah dan dianalisis
sehingga menghasilkan output berupa peta yang dikenal dengan nama peta geologi.
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain :
a. Untuk mengetahui macam-macam dari struktur geologi serta cara melakukan
analisis terhadap struktur geologi tersebut.
b. Untuk mengetahui cara melakukan rekonstruksi terhadap struktur geologi
c. Untuk mengetahui cara pembuatan penampang geologi.
2 Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Struktur Geologi
Beberapa unsur struktur geologi secara geometri dapat dianggap sebagai
struktur bidang. Struktur geologi tersebut adalah bidang lipatan, bidang kekar,
bidang sesar, bidang belahan, bidang foliasi dan sejenisnya.
Jurus/strike : arah dari garis horizontal yang merupakan perpotongan bidang
yang bersangkutan dengan bidang horizontal.
Dip : sudut kemiringan yang dibentuk oleh bidang miring dengan bidang
horizontal yang diukur tegak lurus strike.
Apperent dip : sudut kemiringan yang dibentuk bidang bersangkutan dengan
bidang horizontal dengan pengukuran tidak tegak lurus strike.
Dip direction : arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya
bidang yang bersangkutan diukur dari arah utara.
Gambar 2.1. Struktur bidang dalam blok tiga dimensi
3 Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
Contoh penulisan kedudukan bidang:
N 2450 E / 450 SW
Pembacaan kompas dengan skala 00 3600
Strike/jurus dibaca azimutnya yaitu 2450 dari arh utara (N) ke arah timur (E)
Dip/kemiringan setelah didapatkan besaran kemiringan (450) kemudian
ditentukan kwadrannya (SW).
Apabila dinyatakan dengan kemiringan dan arah kemiringan, arah
kemiringannya ditentukan dan bidang yang sama, maka akan dinyatakan 450,
N 2150 E.
N 700 W / 200 S atau S 700 E / 200 SW
Pembacaan kompas dengan skala (00 900)
Strike/jurus dihitung 700 dari arah utara (N) ke arah barat (W) atau dari arah
selatan (S) ke arah timur (E). Kwadran dari arah kemiringan harus ditentukan
(S atau SW), apabila akan dinyatakan sebagai besaran kemiringan dan arah
kemiringan, bidang ini akan dinyatakan 200, S 200 W.
2.1.1. Lipatan
Lipatan adalah hasil perubahan bentuk atau volume dari suatu bahan yang
ditunjukkan sebagai lengkungan atau kumpulan lengkungan pada unsur garis atau
bidang dalam bahan tersebut. Unsur bidang yang disertakan umumnya bidang
perlapisan (Hansen, 1971, dalam Ragan, 1973, hal.50).
Secara umum, jenis-jenis lipatan yang terpenting adalah sebagai berikut :
a. Antiklin yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan
yang saling berlawanan.
b. Sinklin yaitu lipatan yang kedua sayapnya mempunyai arah kemiringan yang
menuju ke satu arah yang sama.
2.1.2. Kekar
Kekar (joint) adalah rekahan pada batuan yang belum mengalami pergeseran.
Dari hasil eksperimen dengan memberi gaya pada contoh batuan akan diperoleh
retakan (fracture) yang menyudut lancip dengan arah gaya kompresi yang tidak
pernah melebihi 450, umumnya sekitar 300, tergantung sudut geser dalam dari
4 Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
batuan. Terbentuk juga retakan lain yang searah dengan gaya kompresi, disebut
extension fracture dan tegak lurus gaya kompresi disebut release fracture.
Pola kekar secara umum terdiri dari pola kekar sistematik dan pola kekar
non-sistematik :
a. Sistematik : Merupakan set kekar yang menunjukkan kelompok kekar
paralel dan sub-paralel (Giani, 1992 dan Pluijm & Marshak, 2004).
b. Non-sistematik : Kekar yang tidak memiliki pola definitif, dengan distribusi
spatial tidak teratur (Pluijm & Marshak, 2004) dan Twiss & Moores, 2007).
2.1.3. Sesar/Patahan
Patahan merupakan diskontinuitas memanjang dengan teramati perpindahan
posisi. Secara umum patahan membentuk set-set diskontinuitas paralel atau sub-
paralel memanjang, atau disebut juga zona patahan.(Pluijm & Marshak, 2004;
Davis, 1984; Twiss & Moores, 2007; Jaeger et al., 2007; Giani, 1992; dan Wyllie
& Mah, 2004).
Secara umum, sesar dibagi menjadi tiga macam antara lain :
a. Sesar normal yaitu sesar jika blok hangging wall relatif turun terhadap foot
wallnya. Atau blok foot wall relatif naik terhadap hangging wallnya.
b. Sesar naik yaitu sesar jika blok hangging wall relatif naik terhadap foot
wallnya. Atau blok foot wall relatif turun terhadap hangging wallnya.
c. Sesar mendatar Merupakan sesar yang kedua blok sesarnya bergerak secara
horizontal dengan arah yang berlawanan.
2.2. Peta Geologi
Peta geologi merupakan salah satu peta thematik (dengan tema geologi), yang
lebih dikenal dengan sebutan peta thematik geologi (yang kemudian lebih umum
disebut sebagai peta geologi). Peta geologi merupakan peta yang menggambarkan
penyebaran dan variasi lithologi, keadaan stratigrafi dan struktur geologi meliputi
perlipatan, patahan dan kekar, serta potensi sumber daya alam suatu daerah
(Sukandarrumidi, 2011).
5 Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
Secara garis besar dikenal empat macam peta geologi, yaitu peta geologi
tinjau, peta geologi recognise (recognition), peta geologi semi rinci (semi detail)
dan peta geologi rinci (detail) (Sukandarrumidi, 2011).
2.3. Penampang Geologi
Penampang geologi merupakan suatu gambaran yang memperlihatkan
keadaan geologi secara vertikal, sehingga diketahui hubungan satu dengan lainnya.
Dalam pembuatan penampang geologi dipilih suatu jalur tertentu sedemikian rupa,
sehingga dapat memperlihatkan dengan jelas semua keadaan geologinya secara
vertikal. Dalam hal ini dipilih atau dibuat suatu jalur yang arahnya tegak lurus
terhadap jurus umum lapisan batuan, sehingga dalam penampang akan
tergambarkan keadaan kemiringan lapisan yang asli (true dip).Namun pembuatan
penampang terkadang juga melalui jalur yang tidak tegak lurus terhadap jurus
lapisan batuan maka disini penggambaran besar kemiringan lapisannya adalah
merupakan kemiringan lapisan semu (apparent dip) yang besarnya sesuai dengan
arah sayatan terhadap jurus lapisan batuan.
6 Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Struktur Geologi
Struktur geologi merupakan struktur perubahan lapisan batuan sedimen
akibat kerja kekuatan tektonik, sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi
disamping itu struktur geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk
deformasi tektonik.
3.1.1. Analisis Kekar
Kekar adalah rekahan batuan, memanjang dengan sedikit atau tanpa
pergeseran (displacement) (Giani, 1992; Bell, 2007 dan Twiss & Moores, 2007).
Gaya-gaya pembentuk kekar dapat diuraikan menjadi gaya-gaya yang saling tegak
lurus satu sama lain. Gaya utama yang terbesar (P) membentuk sudut lancip dengan
kekar gerus yang saling berpasangan. Gaya menengah (Q) sejajar dengan
perpotongan kedua kekar gerus yang berpasangan tersebut, dan gaya terkecil (R)
membagi dua sudut tumpul.
Gambar 3.1. Hubungan gaya dengan pola kekar. F gaya terbesar, Q gaya
menengah, R gaya terkecil.
Tujuan dari analisis kekar ini sebenarnya adalah untuk menafsirkan arah gaya
tektonik yang bekerja, sehingga diharapkan dapat membantu interpretasi struktur
7 Makalah Praktikum Perpetaan Geologi
sesar dan lipatan yang ada pada daerah penelitian. Hubungan antara kekar, sesar
dan lipatan dikemukakan oleh Moody dan Hill (1956).
Gambar 3.2. Hubungan struktur sesar, lipatan dan kekar (Moody and Hill, 1956).
3.1.2. Analisis Sesar
Dalam analisis sesar dapat dikerjakan dengan metode grafis maupun metode
stereografis. Dengan metode grafis dapat dianalisis kedudukan suatu titik, garis dan
bidang serta arah dan besar pergeserannya. Dengan stereografis jarak tidak bisa
ditentukan. Beberapa istilah yang dipakai dalam analisis sesar cara grafis antara
lain:
Sesar (fault): adalah bidang rekahan atau zona rekahan pada batuan yang
sudah mengalami pergeseran.
Jurus sesar (strike of fault): arah garis perpotongan bidang sesar dengan
bidang horisontal, biasanya diukur dari arah utara. Kemiringan sesar (dip of
fault): adalah sudut yang dibentuk antara bidang sesar dengan bidang
horisontal, diukur tegak lurus strike.
Net slip : pergeseran relatif suatu titik yang semula berimpit pada bidang sesa