Top Banner
PENGUKURAN LISTRIK Disusun Oleh: Juwaeriah Djamaluddin (NIM. D411 13 503) FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 1
30

Tugas Pengukuran Listrik

Apr 12, 2016

Download

Documents

Asr

Makalah
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Pengukuran Listrik

PENGUKURAN LISTRIK

Disusun Oleh:

Juwaeriah Djamaluddin (NIM. D411 13 503)

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2015

1

Page 2: Tugas Pengukuran Listrik

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayahNya

sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya yang

berjudul “PENGUKURAN LISTRIK”, salam dan salawat kita kirimkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah memberikan kemampuan sehingga saya dapat mengerjakan

makalah ini dengan baik.

Dalam penulisan makalah ini, saya mendapat banyak bantuan dan dukungan dari

berbagai pihak. Baik berupa bantuan material maupun dorongan moril yang sangat bermanfaat

bagi saya.

Untuk itu, saya berkewajiban untuk menyampaikan banyak ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang telah membantu saya.

Selain itu, saya menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dan

sangat jauh dari kata “sempurna”. Karena itu, saya mengharapkan kritikan dan saran-saran yang

sifatnya membangun demi untuk penyempurnaan makalah ini. Namun, saya tetap berharap

makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan khususnya bagi para pelajar.

Saya pun tak lupa ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Dosen

PENGUKURAN LISTRIK saya, yaitu Bapak Dr. Eng. Yusri Syam Akil, ST. MT yang telah

memberikan tugas untuk membuat makalah ini. Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Lebih

dan kurangnya mohon dimaafkan.

Semoga Allah SWT memberikan pahala kepada semua pihak yang telah membantu saya

dalam rangka penulisan makalah ini dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang

memerlukannya. Amin.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Makassar, 12 Oktober 2015

2

Page 3: Tugas Pengukuran Listrik

DAFTAR ISI

SAMPUL …………………………………………………………………………...……... 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..………...…. 2

DAFTAR ISI ……………….....…….……………..……………………………...……..…3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………..………...………......…….4

1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………..…..…...4

1.3 Tujuan ………………………………………………………………………….……… 4

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Kesalahan dalam Pengukuran ……………………….............................………………6

2.2 Alat Ukur Arus Searah …………………………………………………………………10

2.3 Alat Ukur Arus Bolak-Balik ………..........……………………..……………………... 12

2.4 Aplikasi Potensiometer ………………………..…………….…………………….…... 17

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan …..…………………………………………………………………..……. 19

3.2 Saran …………………………………………………………………………..………. 19

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Tugas Pengukuran Listrik

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangPengukuran adalah pengamatan terhadap suatu besaran yang dilakukan dengan

menggunakan peralatan dalam suatu lokasi dengan beberapa keterbatasan tertentu.

Pengukuran juga merupakan penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya

terhadap suatu standar atau satuan pengukuran. Pengukuran ada beberapa macam alat, yaitu

mikrometer, jangka sorong, cosphimeter, wattmeter, dan lain-lain.

Proses pengukuran dalam sistem tenaga listrik merupakan salah satu prosedur standar

yang harus dilakukan.

Kepentingan alat-alat ukur dalam kehidupan kita tidak dapat disangkal lagi.

Pengukuran listrik sangatlah penting untuk kita ketahui, terkhusus untuk mahasiswa

elektro. Karena tanpa pengukuran listrik, maka kita akan sangat sulit untuk mengetahui besaran-

besaran listrik yang sangat kita perlukan dalam membuat suatu perencanaan, pemasangan atau

pembuatan barang-barang elektronika dan listrik.

1.2 Rumusan Masalah1. Bagaimana prinsip kerja dari galvanometer dan sensitivitasnya?

2. Bagaimana konstruksi dari voltmeter DC?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini, yaitu:

1. Agar mahasiswa dapat memahami apa itu alat ukur, dan tahu jenis-jenis alat ukur serta

menggunakannya sesuai fungsinya.

2. Menjelaskan tentang galvanometer suspensi.

3. Menjelaskan tentang torsi dan defleksi di galvanometer.

4. Menjelaskan tentang mekanisme kumparan maknit permanen.

5. Menjelaskan tentang amperemeter arus searah.

6. Menjelaskan tentang voltmeter arus searah.

7. Menjelaskan tentang sensitivitas voltmeter.

4

Page 5: Tugas Pengukuran Listrik

8. Menjelaskan tentang metode volt-amperemeter.

9. Menjelaskan tentang ohmmeter.

10. Menjelaskan prinsip kerja dan sensitivitas dari galvanometer.

11. Menjelaskan konstruksi voltmeter DC.

12. Memahami penggolongan alat ukur listrik dan prinsip kerjanya.

13. Mengetahui contoh-contoh alat ukur listrik sesuai penggolongannya.

14. Memahami prinsip kerja multimeter.

5

Page 6: Tugas Pengukuran Listrik

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Kesalahan dalam PengukuranPengertian Pengukuran

Menurut Budi Hatoro, pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau

kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat

kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.

Menurut Lien, pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan

alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.

Menurut Suharsimi Arikunto, pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu

ukuran.

Jenis-jenis Alat Ukur dan Fungsinya

1. Mikrometer sekrup

Mikrometer sekrup ini biasanya digunakan untuk mengukur ketebalan suatu benda,

diameter, dan lain-lain. Misalnya mengukur ketebalan kertas dan mengukur diameter kawat.

Cara penggunaannya:

Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.

Buka rahang dengan cara memutar ke kiri pada skala putar hingga benda dapat masuk ke

rahang.

Letakkan benda yang diukur pada rahang, dan putar kembali sampai tepat.

2. Amperemeter

Amperemeter adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik.

3. Voltmeter

Voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier,

akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat.

4. Ohmmeter

Ohmmeter ialah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan

suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Alat tersebut menggunakan

6

Page 7: Tugas Pengukuran Listrik

galvanometer untuk melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.

Konversi dalam Pengukuran

Konversi Satuan

Konversi satuan adalah suatu cara untuk menyatakan suatu besaran dengan satuan

tertentu dari satu bentuk satuan ke bentuk satuan yang lain.

Yang dimaksud dengan kesalahan pengukuran (errors of measurement) adalah perbedaan

antara nilai sesungguhnya dari suatu pekerjaan seseorang dan nilai yang diperoleh oleh orang

tersebut.

Kesalahan pengukuran berasal dari beberapa hal, yaitu:

Accidental/Chance Errors

Sebagaimana namanya, kesalahan-kesalahan ini dapat terjadi kapan saja, misalnya saja,

keributan di tempat tes atau keadaan subjek tes yang tidak begitu sehat, yang merupakan faktor

pengganggu sehingga kemudian menjadikan kesalahan pada hasil tes tersebut. Dikarenakan

faktor-faktor tersebut, hasil yang diakibatkan oleh faktor-faktor tersebut pun bermacam-macam,

terkadang dapat meningkatkan atau juga menurunkan hasil yang didapat. Terdapat 3 tipe dalam

kesalahan ini, yaitu:

1) Tipe I: Test-centered Errors

2) Tipe II: Subject-centered Errors

3) Tipe III : Assessment Errors

Systematic/Biased Errors

Terdapat 3 tipe dalam kesalahan ini, yaitu:

1) Tipe I

Kesalahan yang terjadi karena kekeliruan yang diperbuat oleh penguji. Misalnya,

kekeliruan penguji dalam membaca test manual. Kesalahan ini dapat dihilangkan dengan cara

membandingkan hasil yang didapat oleh beberapa orang penguji yang berbeda.

7

Page 8: Tugas Pengukuran Listrik

2) Tipe II

Kesalahan yang muncul karena kecerobohan. Misalnya, kekeliruan penguji yang

seharusnya menulis 0,1 malah menulis 0,01 saat menghitung hasil. Kesalahan ini dapat

dihilangkan dengan cara para penguji harus sangat berhati-hati saat mencatat dan menghitung

hasil.

3) Tipe III

Kesalahan yang tidak dapat dihindari. Hal ini dikarenakan perilaku manusia dipengaruhi

oleh banyak sekali faktor internal maupun eksternal, meskipun banyak saat tes faktor yang

dikontrol oleh penguji, tetap saja terdapat faktor-faktor yang tidak terkontrol. Kesalahan ini tidak

dapat dihilangkan, tetapi bisa dikurangi dengan cara pengontrolan lebih banyak lagi.

Interpretative Errors

Kesalahan ini terjadi berkaitan dengan kesalahan dalam menginterpretasi hasil dari suatu

tes.

Variable Errors

Kesalahan yang disebabkan oleh ketidakmurnian yang muncul berkaitan dengan adanya

perbedaan alasan dan faktor situasi. Contohnya, seseorang yang dites dengan alat tes yang sama

pada beberapa kesempatan yang berbeda akan memberikan hasil yang berbeda.

Personal Errors

Kesalahan yang terjadi berkaitan dengan subjektivitas seseorang. Contohnya, 4 orang

yang duduk dalam sebuah mobil akan memberikan jawaban yang berbeda ketika diminta

membaca speedometer.

Errors of Descriptive Statistics

Ada dua cara untuk menghitung error dalam statistik deskriptif, yaitu:

8

Page 9: Tugas Pengukuran Listrik

1) Standard Errors

2) Probable Errors

Dalam proses pengukuran, paling tidak ada tiga faktor yang terlibat, yaitu alat ukur,

benda ukur, dan orang yang melakukan pengukuran. Hasil pengukuran tidak mungkin mencapai

kebenaran yang absolut karena keterbatasan dari bermacam faktor. Yang diperoleh dari

pengukuran, yaitu adanya hasil yang dianggap paling mendekati dengan harga geometris objek

ukur. Meskipun hasil pengukuran itu merupakan hasil yang dianggap benar, masih juga terjadi

penyimpangan hasil pengukuran. Masih ada faktor lain lagi yang juga sering menimbulkan

penyimpangan pengukuran, yaitu lingkungan. Lingkungan yang kurang tepat akan mengganggu

jalannya proses pengukuran.

Kesalahan dalam pengukuran dapat juga digolongkan menjadi kesalahan umum,

kesalahan sistematis, kesalahan acak dan kesalahan serius. Berikut akan dibahas macam-macam

kesalahan tersebut.

a. Kesalahan Umum

Kesalahan yang dilakukan oleh seseorang ketika mengukur termasuk dalam kesalahan

umum. Kesalahan umum, yaitu kesalahan yang disebabkan oleh pengamat. Kesalahan ini dapat

disebabkan karena pengamat kurang terampil dalam menggunakan instrumen, posisi mata saat

membaca skala yang tidak benar, dan kekeliruan dalam membaca skala.

b. Kesalahan Sistematis

Kesalahan yang disebabkan oleh kesalahan alat ukur atau instrumen disebut kesalahan

sistematis. Kesalahan sistematis menyebabkan semua hasil data salah dengan suatu kemiripan.

Kesalahan sistematis dapat terjadi karena:

1) Kesalahan titik nol yang telah bergeser dari titik yang sebenarnya.

2) Kesalahan kalibrasi, yaitu kesalahan yang terjadi akibat adanya penyesuaian pembubuhan

nilai pada garis skala saat pembuatan alat.

3) Kesalahan alat lainnya. Misalnya, melemahnya pegas yang digunakan pada neraca pegas

sehingga dapat memengaruhi gerak jarum penunjuk.

Hal ini dapat diatasi dengan:

1) Standarisasi prosedur 

2) Standarisasi bahan 

9

Page 10: Tugas Pengukuran Listrik

3) Kalibrasi instrumen

c. Kesalahan Acak

Selain kesalahan pengamat dan alat ukur, kondisi lingkungan yang tidak menentu bisa

menyebabkan kesalahan pengukuran. Kesalahan pengukuran yang disebabkan oleh kondisi

lingkungan disebut kesalahan acak.

d. Kesalahan serius (Gross error)

Tipe kesalahan ini sangat fatal, sehingga konsekuensinya, yaitu pengukuran harus

diulangi. Contoh dari kesalahan ini adalah peralatan yang  memang rusak total, dan  lain-lain.

Indikasi  dari kesalahan ini  cukup jelas dari gambaran data yang sangat menyimpang, data tidak

dapat memberikan pola hasil yang jelas, dan lain lain.

Ketidakpastian Pengukuran

Kesalahan-kesalahan dalam pengukuran menyebabkan hasil pengukuran tidak bisa

dipastikan sempurna. Dengan kata lain, terdapat suatu ketidakpastian dalam pengukuran. Hasil

pengukuran harus dituliskan sebagai:

x=x0+∆ x

Keterangan:

x = hasil pengamatan

x0 = pendekatan terhadap nilai benar

∆ x = nilai ketidakpastian

2.2 ALAT UKUR ARUS SEARAH Galvanometer

Istilah galvanometer diambil dari seorang yang bernama Luivi Galvani. Penggunaan

galvanometer yang pertama kali dilaporkan oleh Johann Schweigger dari Universitas Halle di

Nurremberg pada 18 September 1820. Andre-Marie Ampere adalah seorang yang memberi

kontribusi dalam mengembangkan galvanometer.

Galvanometer adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi dan pengukuran arus.

Bentuk mula-mula dari galvanometer adalah seperti alat yang dipakai Oersted, yaitu jarum

10

Page 11: Tugas Pengukuran Listrik

kompas yang diletakkan dibawah kawat yang dialiri arus yang akan diukur. Kawat dan jarum

diantara keduanya mengarah utara-selatan apabila tidak ada arus di dalam kawat.

Jika konduktor pengalir arus ditempatkan dalam medan magnet dihasilkan gaya pada

konduktor yang cenderung menggerakkan konduktor itu dalam arah tegak lurus medan. Prinsip

ini digunakan dalam instrumen pendeteksi arus. Instrumen pendeteksi arus yang peka disebut

galvanometer.

Di dalam teori pengukuran listrik yang dimaksudkan dengan pengukuran Galvano, yaitu

suatu instrumen yang dipergunakan untuk memperlihatkan arus yang lemah.

Pada awalnya, galvanometer pengukuran arus searah menggunakan galvanometer dengan

sistem gantung (suspension). Instrumen ini merupakan pelopor instrumen kumparan putar.

Prinsip dasar bekerjanya galvanometer suspension meliputi sebuah kumparan kawat halus di

dalam medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah magnet permanen. Menurut hukum dasar gaya

elektromagnetik, kumparan tersebut akan berputar di dalam medan magnet bila dialiri oleh arus

listrik. Gantungan kumparan yang terbuat dari serabut halus berfungsi sebagai pembawa arus

dari dan ke kumparan. Dengan demikian, penyimpangan kumparan merupakan ukuran bagi arus

yang dibawa oleh kumparan tersebut.

Amperemeter DC

Gerak dasar dari sebuah amperemeter arus searah (dc ammeter) adalah galvanometer

PMMC (Permanent Magnet Moving Coil).

11

Page 12: Tugas Pengukuran Listrik

Voltmeter DC

Sebuah voltmeter arus searah mengukur beda potensial antara dua titik dalam sebuah

rangkaian arus searah dan dengan demikian dihubungkan secara paralel terhadap sumber

tegangan atau komponen rangkaian.

Mengubah Batas Ukur

Untuk mengukur arus, alat ukurnya selalu dihubungkan seri terhadap beban yang hendak

diukur ataupun terhadap rangkaian luar. Selain itu, karena kecilnya tahanan pada alat ukur arus,

maka sumber arus seolah-olah dihubungkan singkat (Short Circuit), oleh sebab itu alat ukurnya

bisa rusak. Apabila tahanan alat ukur arus besar, maka jumlah tahanan totalnya besar, sehingga

arus yang terbaca sewaktu mengukur bisa jadi lebih kecil dari arus yang sesungguhnya (tanpa

alat ukur).

Untuk mengukur besarnya tegangan, alat ukur selalu dihubungkan paralel terhadap beban

yang hendak diukur dan jangan dihubungkan seri.

Ohmmeter 

Pada dasarnya, ohmmeter terdiri dari ohmmeter tipe seri dan ohmmeter tipe shunt.

Mengukur Arus Bolak-Balik (AC)

Alternating Current atau arus bolak-balik ialah arus yang arahnya dan besarnya berubah

setiap saat secara periodik.

2.3 ALAT UKUR ARUS BOLAK-BALIKAlat Ukur Kumparan Putar

1. Struktur Alat Ukur Kumparan Putar

Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur yang bekerja atas dasar adanya suatu

kumparan listrik yang ditempatkan pada medan magnet yang berasal dari suatu magnet

pemanen. Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan tersebut

berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur yang penting yang dipakai untuk

bermacam arus, yaitu arus searah, dan arus bolak-balik.

Pada dasarnya, alat kumparan putar ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian yang

bergerak, dan bagian yang diam.

12

Page 13: Tugas Pengukuran Listrik

Beban penyeimbang diletakkan di belakang jarum penunjuk yang berfungsi sebagai

penyeimbang sehingga poros penyangga jarum penunjuk berada tepat di titik beratnya. Tujuan

diberikannya beban penyeimbang ini adalah untuk mengurangi gesekan serta goncangan pada

jarum penunjuk ketika menyimpang atau berdefleksi. Magnet permanen yang diberikan berguna

untuk membangkitkan medan magnet di sekitar kumparan putar dan akan menimbulkan momen

gerak pada kumparan putar apabila dialiri arus. Penyangga pada alat ukur kumparan putar ini

berfungsi untuk menahan berat kumparan putar beserta jarum penunjuknya.

2. Prinsip Kerja

Prinsip kerja alat ukur kumparan ini adalah adanya gaya pada penghantar berarus yang

diletakkan pada medan magnet (berdasarkan percobaan Lorentz). Pada alat ukur kumparan putar

pada umumnya, terdapat baterai yang memungkinkan arus searah melalui alat ukur tersebut saat

probe dihubungkan sehingga kemudian jarum penunjuknya bergerak. Simpangan atau

defleksi jarum penunjuk terjadi karena adanya interaksi antara arus dan medan magnet pada

kumparan putar.

3. Kelebihan dan Kelemahan

a. Kelebihan:

1) Memerlukan daya rendah

2) Karena medan yang bekerja pada alat ukur sangat kuat, alat ukur tidak banyak

dipengaruhi oleh medan magnet luar

b. Kelemahan:

13

Page 14: Tugas Pengukuran Listrik

1) Beberapa kesalahan (error) terjadi karena pegas kontrol dan magnet permanen

yang sudah tua atau lama pemakaiannya

4. Pengukur Arus (Ammeter) Kumparan Putar

Alat ukur kumparan putar pada dasarnya adalah alat pengukur arus atau pengukur

ampere. Harga maksimum yang dapat diukur oleh pengukur ampere ini lebih kecil dari kira-

kira 30 mA.

Agar pengukur ampere ini dapat melakukan pengukuran arus yang lebih besar dari 30

mA, maka dapat dilakukan dengan menambahkan suatu hambatan yang dihubungkan paralel

pada kumparan putar.

5. Pengukur Tegangan (Voltmeter) Kumparan Putar

Konfigurasi dasarnya adalah dengan menghubungkan suatu tahanan seri dengan

kumparan putar alat ukur arus, dimana arus secara langsung masuk ke dalam kumparan putar.

Jika tahanan dari kumparan putar adalah R1 dan tahanan seri yang dipasang adalah R2, maka

14

Page 15: Tugas Pengukuran Listrik

jika tegangan yang akan diukur diletakkan di ujung dari alat ukur tegangan tersebut, maka

arus I akan mengalir melalui kumparan putar dan dipenuhi persamaan sebagai berikut:

V = (R1+R2) I

Alat Ukur Elektrostatis

Alat ukur elektrostatis adalah alat ukur yang mempergunakan gaya elektrostatis, yaitu

gaya tarik antara muatan listrik yang didapatkan dari interaksi antara dua buah elektroda

yang masing-masing mempunyai potensial yang berbeda. Gaya elektrostatis ini dapat

menimbulkan torsi penyimpangan. Biasanya alat ukur ini digunakan sebagai alat ukur tegangan

bolak-balik dan tegangan searah.

1. Prinsip Kerja

Alat ukur ini terdiri dari dua buah elektroda, yaitu elektroda tetap dan elektroda

putar. Kemudian terdapat cincin pelindung yang terpasang pada elektroda putar yang bergerak.

Elektroda putar akan bergerak dan mendapatkan momen gaya ketika suatu tegangan yang akan

diukur ditempatkan antara dua elektroda tersebut.

Alat ukur elektrostatis ini merupakan alat ukur arus searah dan arus bolak-balik.

2. Kelebihan dan Kelemahan

a. Kelebihan:

1) Alat ukur ini sangat ideal untuk suatu alat ukur tegangan atau voltmeter

15

Page 16: Tugas Pengukuran Listrik

2) Pada penggunaan tegangan tinggi, momen geraknya bertambah besar dengan

menaiknya tegangan, dengan kerugian daya yang kecil

3) Dapat digunakan sampai dengan frekuensi 1000 kHz

b. Kelemahan:

1) Pada tegangan rendah, momen geraknya sangat rendah sehingga batas tegangan yang

minimal dapat dipakai untuk alat ukur ini ada di sekitar 100 Volt

Multimeter

Berkembangnya teknologi semikonduktor, telah menghasilkan alat ukur-alat ukur yang

dibuat dari elemen-elemen semikonduktor. Demikian juga dibuatlah multimeter yang

menggunakan elemen semikonduktor yang populer menggunakan transistor dan dioda.

Multimeter atau VOM (volt-ohm-milliammeter) adalah alat ukur yang dapat digunakan untuk

pengukuran tegangan, hambatan, dan arus listrik. Ada dua tipe multimeter, yaitu multimeter

analog dan multimeter digital.

Perbedaan yang mendasar antara kedua tipe tersebut adalah untuk tipe analog bekerja

berdasarkan mekanisme gerak pointer (jarum penunjuk) sepanjang skala yang terkalibrasi.

Sedangkan pada tipe digital, melalui rangkaian digital yang kompleks, besaran listrik yang

diukur akan ditampilkan dalam bentuk angka pada layar. Secara teknik, multimeter digital lebih

akurat dibandingkan multimeter analog (kesalahan pada tipe analog 3% lebih besar dari

kesalahan pada tipe digital). Demikian juga pada tipe analog mempunyai resolusi yang lebih

rendah (1% dari 100) dibandingkan dengan tipe digital (1% dari 1000). Akan tetapi untuk

mengetahui adanya noise, maka tipe analog lebih unggul dibandingkan dengan tipe digital.

Multimeter analog terdiri dari voltmeter, ohmmeter, dan ammeter dalam satu paket alat. Untuk

16

Page 17: Tugas Pengukuran Listrik

memahami prinsip kerja multimeter analog ini ada baiknya jika memahami prinsip kerja

dari voltmeter, ohmmeter, dan ammeter.

2.4 APLIKASI POTENSIOMETER

Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang nilai tahanannya atau hambatannya

(resistansi) dapat dirubah atau diatur (adjustable).

Secara manual, potensiometer dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu potensiometer

dengan gerakan berputar (potensiometer putar) dan potensiometer linier.

Potensiometer yang tersedia di pasar terdiri dari beberapa jenis, yaitu potensiometer

karbon, potensiometer wire wound, dan potensiometer metal film.

Potensiometer digunakan dalam berbagai aplikasi. Baik aplikasi-aplikasi yang ada di

industri maupun aplikasi-aplikasi yang ada di rumah, biasanya menggunakan potensiometer

sebagai komponen pengontrolnya. Potensiometer juga bisa digunakan sebagai input kontrol,

komponen kalibrasi, dan lain sebagainya.

Potensiometer merupakan salah satu contoh dari sensor mekanis. Sensor mekanis

merupakan sensor yang mendeteksi perubahan gerak, seperti perpindahan atau pergeseran, dan

lain-lain.

Dalam hal ini, potensiometer digunakan sebagai sensor posisi, karena memiliki kelebihan

antara lain:

Dari segi programming, perubahan posisi dapat diukur dari perubahan resistansi yang dimiliki

potensiometer yang sebelumnya telah dikonversi menjadi sinyal inputan yang sesuai dengan

kontroller baik tegangan maupun arus.

Namun, bukan berarti potensiometer tidak memiliki kelemahan. Kelemahan penggunaan

potensiometer terutama adalah:

1. Sering timbul noise terutama saat pergantian posisi dan saat terjadi lepas kontak.

2. Mudah terserang korosi.

3. Peka terhadap pengotor.

Potensiometer biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat listrik, seperti kontrol

volume pada peralatan audio, dan potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan

peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat.

17

Page 18: Tugas Pengukuran Listrik

Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi (lebih dari 1 Watt)

secara langsung. Potensiometer digunakan untuk menyetel taraf isyarat analog (misalnya

pengendali suara pada peranti audio), dan sebagai pengendali masukan untuk circuit elektronik.

18

Page 19: Tugas Pengukuran Listrik

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan Mengukur itu sangat penting untuk dilakukan. Mengukur dapat dikatakan sebagai usaha

untuk mendefinisikan karakteristik suatu permasalahan secara kuantitatif. Dan jika dikaitkan

dengan proses penelitian atau sekedar pembuktian suatu hipotesis, maka pengukuran menjadi

jalan untuk mencari data-data yang mendukungnya.

Pengukuran harus dilakukan dengan kecermatan yang tinggi dan dilakukan dengan alat

yang sesuai agar hasil pengukuran meminimalisirkan kesalahan.

Hasil pengukuran harus dituangkan dalam bentuk tabel dengan baik agar tidak perlu

dilakukan pengukuran ulang yang mengakibatkan lamanya proses perhitungan data kembali.

Alat ukur kumparan putar adalah alat pengukur yang bekerja atas dasar adanya suatu

kumparan listrik yang ditempatkan pada medan magnet yang berasal dari suatu magnet

pemanen.

Alat ukur elektrostatis adalah alat ukur yang mempergunakan gaya elektrostatis, yaitu

gaya tarik antara muatan listrik yang didapatkan dari interaksi antara dua buah elektroda yang

masing-masing mempunyai potensial yang berbeda.

Multimeter adalah alat ukur yang berfungsi untuk mengukur kuat arus, tegangan, dan

tahanan yang merupakan penggabungan dari tiga fungsi alat ukur amperemeter, voltmeter, dan

ohmmeter.

3.2 SaranDalam melakukan pengukuran, pastikan anda telah memilih jangkauan dan fungsi alat

ukur yang tepat sebelum menghubungkan alat ukur pada rangkaian. Pastikan juga anda

memilih jangkauan yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan, serta pastikan juga anda

menggunakan probe atau kabel penghubung yang baik.

19

Page 20: Tugas Pengukuran Listrik

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Fungsi Jenis dan Kelebihan Potensiometer.

(http://landasanteori.blogspot.com/2012/05/fungsi-jenis-dan-kelebihan.html). (online).

Diakses 22 November 2012

Elektronika Dasar . 2010. Jenis Potensiometer dan Aplikasinya sebagai Sensor.

(http://elektronika-dasar.com/komponen/sensor-transducer/jenis-potensiometer dan

aplikasinya-sebagai-sensor/). (online). Diakses 22 November 2012

http://abang-sahar.blogspot.co.id/2012/08/pendahuluan-a.html

http://anekakimia.blogspot.com/2011/06/sumber-kesalahan-dalam-pengukuran.html

http://aryapitaka.blogspot.co.id/2014/03/aplikasi-potensiometer-sebagai-sensor.html

http://belajar-teknik-sipil.blogspot.co.id/2010/03/kesalahan-kesalahan-dalam-pengukuran.html

http://cholichul-fpsi.web.unair.ac.id/artikel_detail-40664-pengukuran%20kinerja Kesalahan

%20Pengukuran.html

http://cybernetist.blogspot.co.id/2011/01/alat-ukur-arus-searah.html

http://elektronika-dasar.web.id/?s=teori-instrumen-penunjuk-dc

http://erikk-elektrocuy.blogspot.co.id/2011/11/potensiometer.html

http://gmst-nn.blogspot.co.id/2014/11/makalah-pengukuran.html

http://haiz-fisika.blogspot.co.id/2010/06/makalah-potensiometer.html

http://ilhammaulana24.blogspot.com/2013/01/besaran-dan-satuan-pengukuran.html

http://inueds.blogspot.co.id/2012/11/kesalahan-dalam-pengukuran.html

http://kartiniix2.blogspot.com/2013/03/kesalahan-pengukuran.html

http://trikueni-desain-sistem.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-fungsi-potensiometer.html

20

Page 21: Tugas Pengukuran Listrik

http://www.4shared.com/get/VjqbU5Iy/Alat_Ukur_dan_Pengukuran_Listr.html

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=8&sqi=2&ved=0CEIQFjAH&url=http

%2Fimages.akhiwagiman.multiply.multiplycontent.com%2Fattachment

%2F0%2FTEqhmQooCtUAAHWVMQw1%2F2988479- buku-alat-ukur-

http://zahrararaaa.blogspot.co.id/2012/10/kesalahan-pengukuran.html

https://hairulhariamsahblog.wordpress.com/2013/11/28/makalah-potensiometer/

https://id.wikipedia.org/wiki/Potensiometer

https://ikabuh.files.wordpress.com/2012/02/isi-makalah-dc.pdf

Sapiie, Soedjana. 2005.  Pengukuran dan Alat-Alat Ukur Listrik. Jakarta: PT. Pradya Paramita

Sodiq, Ahmad. 2012. Potensiometer. (http://akhmadsodiq10.blogspot.com/2012/11/

potensiometer.html). (online). Diakses 22 November 2012

Tooley, Mike. 2003. Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronik, edisi kedua. Jakarta:Penerbit Erlangga.

Wikipedia. 2010. Potensiometer. (http://id.wikipedia.org/wiki/Potensiometer). (online). Diakses

22 November 2012

Wiliam D. Cooper, “ Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran “

21