BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Vitamin adalah senyawa kimia esensial karena tersedia dalam jumlah yang kecil dan dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk berbagai fungsi tubuh, seperti memproduksi energy dan membuat sel-sel darah merah.Vitamin terutama dibutuhkan oleh anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, wanita yang sedang mengandung dan menyusui. Secara alami vitamin dapat diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari atau dapat juga diperoleh dengan meminum suplemen atan multivitamin yang pada zaman modern ini telah banyak beredar di masyarakat.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B kompleks dan C sedangkan vitamin yang larut dalam Lemak yaitu vitamin A, D, E dan K. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita, yaitu vitamin A, C, D, E, K dan delapan sisanya membentuk vitamin B-kompleks. Vitamin B dan C adalah vitamin yang dapat larut dalam air. Vitamin B dan C tidak disimpan dalam tubuh sehingga perlu dikonsumsi lebih sering. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, K) disimpan dalam hati dan jaringan lemak dalam tubuh untuk kebutuhan mendatang sehingga tidak perlu dikonsumsi setiap harinya.Vitamin B dan C dapat ditemukan dalam sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG PERMASALAHAN
Vitamin adalah senyawa kimia esensial karena tersedia dalam jumlah yang kecil dan
dibutuhkan oleh tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk berbagai
fungsi tubuh, seperti memproduksi energy dan membuat sel-sel darah merah.Vitamin
terutama dibutuhkan oleh anak-anak yang dalam masa pertumbuhan, wanita yang sedang
mengandung dan menyusui.
Secara alami vitamin dapat diperoleh melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari
atau dapat juga diperoleh dengan meminum suplemen atan multivitamin yang pada zaman
modern ini telah banyak beredar di masyarakat.Vitamin digolongkan menjadi 2 bagian yaitu
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam
air yaitu vitamin B kompleks dan C sedangkan vitamin yang larut dalam Lemak yaitu vitamin
A, D, E dan K. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita, yaitu vitamin A, C, D, E, K dan
delapan sisanya membentuk vitamin B-kompleks.
Vitamin B dan C adalah vitamin yang dapat larut dalam air. Vitamin B dan C tidak
disimpan dalam tubuh sehingga perlu dikonsumsi lebih sering. Vitamin yang larut dalam
lemak (vitamin A, D, E, K) disimpan dalam hati dan jaringan lemak dalam tubuh untuk
kebutuhan mendatang sehingga tidak perlu dikonsumsi setiap harinya.Vitamin B dan C
dapat ditemukan dalam sayur-sayuran, buah-buahan dan biji-bijian.
Vitamin B kompleks terdiri dari vitamin B1 (Thiamin), vitamin B2(Riboflavin),
( Asamfolat) dan B12 (Cyanocobalamin). Vitamin-vitamin tersebut dibutuhkan tubuh untuk
meningkatkan fungsi mental, membuat agar tetap bersemangat, meningkatkan keseimbangan
tubuh, dan membantu mempertahankan kesehatan kulit dan otot. Dalam sediaan sirup yang
akan kami buat, kami memilih beberapa vitamin B yaitu vitamin B 1 (Thiamin), vitamin B2
(Riboflavin), vitamin B6 (Pyridoxin), vitamin B9 (Asamfolat) dan vitamin B12
(Cyanocobalamin).
Ascorbic acid (Vitamin C) berbentuk bubuk kristal kuning keputihan yang larutdalam
air dan memiliki sifat-sifat sebagai antioksidan. Nama askorbat berasal dari kata a- (tanpa)
dan scorbutus (skurvi), yaitu penyakit yang disebabkan akibat defisiensi vitamin C. Vitamin
C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas.
Seringkali masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan vitamin yang dibutuhkan
oleh tubuh setiap harinya. Hal ini dapat disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat yang
akhirnya menyebabkan peningkatan konsumsi makanan yang tidak sehat (misalnya junk
food) yang tidak mengandung vitamin terutama vitamin yang larut dalam air (vitamin B
dan C). Kekurangan vitamin dalam tubuh dapat menyebabkan defisiensi vitamin, kekurangan
energi dan sebaginya, namun mengonsumsi vitamin juga tidak diperbolehkan secara
berlebihan. Untuk mengatasi hal tersebut, masyarakat pada umumnya mengonsumsi
multivitamin atau suplemen untuk memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh setiap harinya.
Pada eksperimen kali ini kami membuat formulasi untuk sediaan vitamin B kompleks
dan vitamin C karena kedua vitamin tersebut lebih sering dibuthkan oleh tubuh manusia
dibandingkan vitamin lainnya. Vitamin B kompleks dan C yang dibuat dalam bentuk sirup
dikarenakan sediaan ini lebih ditujukan untuk anak-anak, di mana anak-anak masih sulit
untuk menelan tablet, kapsul dan lain-lain (dalam bentuk padatan) dan memudahkan vitamin
untuk dikonsumsi dengan nyaman (vitamin dibuat dalam sediaan sirup simpleks dan berbau,
jeruk).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana merancang dan membuat formula sediaan sirup (true solution) dengan
menggunakan bahan aktif vitamin B kompleks + vitamin C yang sesuai dengan
persyaratan mutu yaitu aman, stabil, efektif, serta dapat diterima?
Bahan tambahan apa saja yang sesuai untuk ditambahkan dalam sediaan sirup (true
solution)dengan bahan aktif vitamin B kompleks + vitamin C ini?
Spesifikasi apa saja yang dapat diamati untuk menentukan sediaan sirup (true
solution)tersebut layak atau tidak dibuat dalam skala industri?
1.3 TUJUAN
2 Mampu menentukan bahan aktif yang digunakan untuk meningkatkan daya tahan
tubuh
3 Mampu menyusun formula dan formulasi.
4 Mampu mebuat sediaan cairan sistim homogen / sistim dispersi halus
5 Mampu melakukan evaluasi dann pengemasan primer pada sediaan
1.4 MANFAAT
Mampu memformulasikan beberapa bahan aktif menjadi sediaan obat yaitu vitamin B
kompleks + vitamin C menjadi bentuk sediaan sirup (true solution) yang telah
memenuhi persyaratan mutu, yaitu: aman, efektif, stabil, dan dapat diterima.
Mampu memenuhi keinginan masyarakat dalam penggunaan sediaan sirup (true
solution) dengan menggunakan bahan aktif vitamin B kompleks + vitamin C yang
aman, stabil, efektifdandapatditerima.
Mampu melakukan pengujia nuntuk evaluasi sediaan sirup(true solution) dengan
menggunakan bahan aktif vitamin B kompleks + vitamin C yang sesuai dengan
persyaratan mutu yaitu aman, stabil, efektif dan dapat diterima.
Pemilihan Bahan Aktif
No Bahan aktif
indikasi Efek utama
Efek samping Kontra indikasi Spesifikasi lain
1 Vitamin B1 (Thiamin Hcl)
Pencegahan dan pengobatan defisiensi thiamin, neuritis yang menyertai anemia,infeksi,dan pemakaian obat tertentu.
Sebagai koenzim dalam karboksilat as.piruvat dan as.ketoglutarat
Tidak menimbulkan efek samping bila diberikan peroral,meskipun jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah pemberian iv dosis besar pada pasien yang sensitif dan beberapa bersifat fatal
Hipersensitivitas
Penting untuk biosintesis protein
2 Vitamin B2 (Riboflavin)
Pencegahan dan terapi defisiensi vitamin B2 yang sering menyertai pelagra/defisiensi Vitamin B komplex lainnya.
Sebagai koenzim dalam berbagai metabolisme.
pada dosis besar dapat menyebabkan perubahan warna urin (kuning terang)
Hipersensitivitas Pemberianian secara oral/ parenteral diabsorbsi dengan baik dan didistribusi ke seluruh tubuh
3 Vitamin B3 (nicotinamida)
Dapat mencegah penyakit pelagra.
Sebagai koenzim pada reaksi oksidasi- biologi
Timbul pada dosis besar yang dapat menurunkan toleransi terhadap glukosa sampai terjadi hiperglkemia.
Hipersensitivitas,penyakit liver,ulser peptic,arterial,hipotensi yang cukup parah
Niacin dan niasinamid mudah diabsorbsi melalui semua bagian saluran cerna dan didistribusikan ke seluruh tubuh
4 Vitamin B6 (pyridoxin Hcl)
Mencegah dan mengobati defisiensi vitamin B6, mencegah/mengobati neuritis perifer.
Sebagai koenzim yang berperan dalam metabolisme asam amino
Neuropati sensorik
Hipersensitivitas Piridoksi,piridoksal,dan piridoksamin mudah diabsorbsi melalui saluran cerna
5 Vitamin B9 (Acidum
Pencegahan dan pengobatan
Memberikan terapi
Penggunaan yang tidak sesuai dengan
Anemia pernisiosa
Pada pemberian oral absorbsi
folicum) defisiensi obat
untuk mereduksi dihydrokolat reduktase
aturan seharusnya/ berlebihan dapat merugikan penderita, sebab folat dapat memperbaiki kelainan darah, pada anemia pernisiosa tanpa memperbaiki kelainan neurologik sehingga dapat berakibat penderita cacat seumur hidup
obat sangat baik.dosis oral yang kecil,absorbsi memerlukan energi,pada kadar tinggi absorbsi dapat berlangsung secara difusi.
6 Vitamin B12 (cyanokobalamin)
Pencegahan dan pengobatan defisiensi Vitamin B12
Sebagai koenzim yang berperan dalam metabolisme asam lemak dan asam amino
Demam,tremor,gangguan gastro intestinal
Hipersensitivitas Baik sianokobalamin maupun hidroksokobalamin dalam jaringan dan darah terikat oleh protein seperti halnya koenzim B12
7 Vitamin C (Acidum Ascorbicum)
Pencegahan dan pengobatan scorbut, sintesis kolagen
Suatu kovaktor dalam sejumlah reaksi hidroksilasi dan amidasi
Hipersensitivitas Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna pada permukaan normal tampak kenaikan kadar Vitamin C dalam darah setelah diabsorbsi.
Alasan Pemilihan Bahan Aktif
1. Vitamin B1 : Mudah diabsorbsi semua bagian saluran cerna dan didistribusikan merata keseluruh tubuh, kelarutan dalam air besar, jarang menimbulkan efek samping
2. Vitamin B2 : Didistribusikan merata keseluruh jaringan tubuh, kelebihannya dikeluarkan melalui urin dalam bentuk utuh
3. Vitamin B3 : Mudah diabsorbsi melalui semua bagian saluran cerna dan didistribusikan seluruh bagian tubuh, ekskresinya melalui urin sebagian kecil dalam bentuk utuh dan sebagian lainnya dalam bentuk berbagai metabolitnya
4. Vitamin B6 : Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna dan diekskresi melalui urin5. Vitamin B9 : Pemberian oral absorbs folat sangat baik, distribusinya merata ke
semua sel jaringan6. Vitamin C : Mudah diabsorbsi melalui saluran cerna, distribusinya luas keseluruh
tubuh dengan kadar tertinggi dalam kelenjar dan kadar terendah dalam otot dan jaringan lemak, ekskresi melalui urin dalam bentuk utuh dan garam
Sediaan Sirup PH = 4.0 ( Oral Solution )
-Bentuk : -Vit B1 : Hablur/serbuk hablur, warna putih
- Vit B2: Serbuk hablur warna jingga
- Vit B3: Hablur / serbuk hablur, tidak berwarna/ putih
- Vit B6: Hablur / serbuk hablur putih/ hampir putih
- Vit B9: Serbuk hablur, kuning, kuning kecoklatan/ jingga kekuningan
- Vit C : Hablur/ serbuk putih/ Agak kuning
- Bau : - Vit B1: Berbau khas lemah - Vit B2: Bau lemah - Vit B3: Berbau lemah & khas - Vit B6: Tidak berbau - Vit B9: Tidak be
- Vit C : Tidak berbau
-Rasa : - Vit B1: Pahit - Vit B2: Pahit sekali - Vit B3: - - Vit B6: Asin - Vit B9: - - Vit C : Asam
sorbitol,gliserin- Buffer : Dapar sitrat-fosfat- Preservative : Na Benzoate - Anti oksidan : cystein
III. Persyaratan Mutu Sediaan
Kelarutan :Vit B1 : Mudah larut dalam air (1:1)Vit B2 : agak sukar larut dalam airVit B3 : larut dalam 1 bagian airVit B6 : Mudah larut dalam airVit B9 : Sangat sukar larut dalam airVit C : Mudah larut dalam air (1:3)
Ph 4.0
R/ Vit B1 0.9 mg Vit B2 0.9 mg Vit B3 12 mg Vit B6 1.0 mg Vit B9 0.3 mg Vit C 45 mg
Sediaan yang dibuat harus memenuhi persyaratan mutu yang setara dengan ketentuan dari Farmakope Indonesia IV danmemperhatikan kriteria pendaftaran obat jadi Depkes RIa. Aman
BerdasarkanFarmakope Indonesia IV
Vitamin B1 (Thiamin HCl)
Vitamin B2 (Riboflavin Na-fosfat)
Vitamin B3 (Nikotinamida)
Vitamin B6 (PiridoksinHCl)
Vitamin B9 (AsamFolat)
Vitamin C (AsamAskorbat)
: Tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% (FI IV p. 784): Tidak kurang dari 73,0% dan tidak lebih dari 79,0% (FI IV p. 742)
: Tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 101,0% (FI IV p. 609)
: Tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% (FI IV p. 723)
: Tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 102,0% (FI IV p. 41)
: Tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% (FI IV p. 39)
b. EfektifSediaan harus dibuat dengan dosis sekecil mungkin dapat memberikan efek terapi yang diinginkan dengan efek samping sekecil mungkinBerdasarkan Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics 10th edition.
c. AcceptableSediaan mempunyai penampilan, bentuk, estetik yang baik dan menarik sehingga menimbulkan rasa senang dan nyaman pada pemakaiannya (USP XXI p. 1346-1347)Penampilan harus baik dari estetika dan artistic, praktis, siap pakai, mudah penggunaannya, dan juga harus terjangkau.Tekstur (kondisi sediaan) tidaklengketdanberbau.
f. Stabilitas MikrobiologiSediaan tidak ditumbuhi mikroba sesuai dengan persyaratan tertentu dan jika sediaan tersebut mengandung antimikroba maka harus tetap efektif selama waktu yang ditentukan atau dari awal pembuatan sampai ketangan pasien (USP XXI p.1703)
g. Stabilitas ToksikologiTidak boleh menunjukkan adanya gejala kenaikan toksisitas atau perubahan persediaan selama penyimpanan dalam waktutertentu( USP XXI p.1703)
h. Stabilitas FarmakologiTidak mengalami perubahan efek farmakologi yang menyimpang dari yang direncanakan atau dari tujuan pengobatan sampai batas waktu yang ditentukan (USP XXImp.1703)
Spesifikasi sediaan yang akan diformulasi disertai deviasi
- Bentuk bahan aktif terpilih asam- Organoleptik sediaan :
Bentuk : Oral solution, larutan, sirup Rasa : Manis Bau : Orange flavor Warna : Sunset yellow; orange Penampilan sediaan : Homogen
1-8 tahun = 1x sehari, ½ sendok takar -> 2,5 ml x 0,1100
= 2,5 mg / hari
9-12 tahun = 1x sehari, 1 sendok takar -> 5 ml x 0,1100
= 5 ml / hari
Perhitungan dosis
No pustaka usia Thiamin Hcl (B1)
Riboflavin (B2)
Nicotinamida (B3)
Pyridoxin Hcl (B6)
Asam folat (B9)
Asam askorbat (Vit C)
1 BNF for children 2012 – 2013
1 bln – 18 thn
50 – 100 mg 1-2x sehari
50-100 mg 1-2x sehari
50-250 mg 1-2x sehari
250 µg / kg – 500 µg / kg
200-400 mg 1-2x sehari
2 Martindale ed 36
10 – 25 mg
30 mg 500 mg 150 mg 400 µg 100-200 mg
3 Goodman and Gilman’s 10 th ed
1-3 thn
0.5 mg/ hari
0.5 mg / hari
6 mg / hari
0.5 mg / hari
150 µg / hari
15 mg / hari
4- 8 thn
0.6 mg / hari
0.6 mg / hari
8 mg / hari
0.6 mg / hari
200 µg / hari
25 mg / hari
9-12 thn
0.9 mg / hari
0.9 mg / hari
12 mg / hari
1.0 mg / hari
230 µg / hari
45 mg / hari
Perhitungan dosis
Vitamin B1 Vitamin B2
Usia (thn) Dosis rata-rata vit B2
Dosis sehari vit B2
1
0.5 – 0.6 mg 0.45 mg
23456789
0.9 mg 0.9 mg101112
Usia (thn) Dosis rata-rata vit B1
Dosis sehari vit B1
1
0.5 – 0.6 mg 0.45 mg
23456789
0.9 mg 0.9 mg101112
Vitamin B3 Vitamin B6
Vitamin B9 Vitamin C
Aturan pakai : 1- 8 tahun = sehari 1 x ½ sendok takar
9-12 tahun = sehari 1 x 1 sendok takar
Volume kemasan 60 ml
Usia (thn) Dosis rata-rata vit B3
Dosis sehari vit B3
1
6 – 8 mg 6 mg
23456789
12 mg 12 mg101112
Usia (thn) Dosis rata-rata vit B6
Dosis sehari vit B6
1
0.5 – 0.6 mg 0.5 mg
23456789
1.0 mg 1.0 mg101112
Usia (thn) Dosis rata-rata vit B9
Dosis sehari vit B9
1
0.15 – 0.2 mg
0.15 mg
23456789
0.3 mg 0.3 mg101112
Usia (thn) Dosis rata-rata vit C
Dosis sehari vit C
1
15 – 25 mg 22.5 mg
23456789
45 mg 0.3 mg101112
Bentuk sediaan yang dipilih adalah larutan sirup , sebab obat multivitamin ini ditujukan untuk anak –anak untuk 1 -12 tahun . Demikian bentuk sediaan larutan sirup ini berdasarkan beberapa alasan :
1. Anak –anak lebih menyukai obat yang rasanya manis sehingga pada multivitamin ini ditambah sorbitol sebagaui pemanis.
2. Biasanya anak- anak kesulitan untuk menelan bentuk sediaan yang padat , sehingga bentuk sediaan larutan sirup menjadi alternatif pilihan.
3. Onset of action pada sediaan larutan lebih cepat dibanding dengan bentuk sediaan padat karena tidak memerlukan waktu diintegrasi dan disolusi.
Cairan kental , jernih , tidak berwarna , rasa khas , praktis tidak berbau , menyerap air pada udara lembab .
Kelarutan = dapat bercampur dengan air , dengan aseton , dan dengan kloroform , larut dalam eter dan beberapa minyak essensial , tetapi tidak bercampur dengan minyak lemak .
Wadah dan penyimpanan = wadah tertutup rapat
Fungsi = sebagai pembawa multivitamin dengan kadar 24% (Husa’s p 520)
b. Sorbitol
BM = 182.17 PH = 4.5 – 7.0 for a 10 % w/v (HPE p.709)
Serbuk granul / lempengan , higroskopis , warna putih , rasa manis .
Kelarutan = sangat mudah larut air , sukar larut etanol , dalam metanol , dan dalam asam asetat
Wadah dan penyimpanan = wadah tertutup rapat
Fungsi = sebagai pemanis (HPE ) , sebagai pembawa multivitamin dengan kadar 25% (Husa’s p.520)
c. Gliserin
BM = 92.09 Viscosity = 2.095
Cairan jernih seperti sirup , tidak berwarna , rasa manis, hanya boleh berbau khas lemah (tajam/ tidak enak ), higroskopik.
Kelarutan = dapat bercampur dengan air dan dengan etanol , tidak larut dalam kloroform , dalam eter , dalam minyak lemak dan dalam minyak menguap.
Wadah dan penyimpanan = wadah tertutup rapat
Fungsi = pemanis , peningkat viskositas , sebagai pembawa sediaan multivitamin dengan kadar 24 % (Husa’s p.520)
d. Na Benzoat
BM = 144.11 PH = 8 at 25º C ( HPE P.656 )
Cairan jernih seperti sirup , tidak berwarna , rasa manis, hanya boleh berbau khas lemah (tajam/ tidak enak ), higroskopik.
Kelarutan = mudah larut air , agak sukar larut etanol , dan lebih mudah larut dalam etanol 90 % .
Wadah dan penyimpanan = wadah tertutup baik
Fungsi = sebagai antimikroba / pengawet
e. Asam Sitrat
BM = 192.12
Hablur bening , tidak berwarna / serbuk hablur granul sampai halus ,putih , tidak berbau /praktis tidak berbau , rasa sangat asam .
Kelarutan = sangat mudah larut dalam air , mudah larut dalam etanol , agak sukar larut dalam eter .
ukur,, pengaduk14 No 12 + 13 sedikit demi dedikit aduk ad larut Beaker glass, pengaduk15 No 14 + 9, campur ad homogen Beaker glass, pengaduk16 Timbang vitamin B9 9,45 mg + air 10 ml aduk
ad larutTimbangan digital, sendok, perkamen, gelas ukur,, pengaduk
17 Kalibrasi sorbitol 37,5 ml Gelas ukur, beaker glass, pengaduk18 No 15 + 16, aduk ad larut Beaker glass, pengaduk19 Kalibrasi gliserin 36 ml Gelas ukur, beaker glass, pengaduk20 No 18 + 17, aduk ad larut Beaker glass, pengaduk21 No 15 + 20, campur ad homogen Beaker glass, pengaduk22 No 21 + 2, campur ad homogen Beaker glass, pengaduk23 Timbang Na Benzoat 150 mg + air 1 ml, aduk
ad larutTimbangan digital, sendok, perkamen, gelas ukur,, pengaduk
24 No 22 + 23, campur ad homogen Beaker glass, pengaduk25 No 24 + sunset yellow q.s, campur ad
homogenBeaker glass, pengaduk
26 No 25 + 3 tetes orange flavour Beaker glass, pengaduk27 No 26 + air ad 150 ml Beaker glass , pengaduk28 No 27, ambil 20 ml, cek pH, bila tidak sesuai
diadjust:a. jika pH < 4,0 + Na2HPO4
b. Jika pH > 4,0 + H3sitrat
Beaker glass, pH meter, pipet tetes
29 No 27, diambil 60 ml dimasukkan dalam botol coklat
Gelas ukur, pengaduk, corong, botol coklat
Rancangan Eveluasi
A. Organoleptis
Organoleptis Spesifikasi Hasil Kriteria
Bentuk sediaan Larutan Larutan +
Warna Kuning Kuning +
Bau Orange Orange +
Rasa Orange Orange agak manis +
B. pH Sediaan Alat : pH meterSpesifikasi alat : pH meter lab 850Cara kerja :- Kalibrasi pH meter1. Siapkan larutan buffer pH 4.0 dan 7.02. Pasang elektroda3. Tekan tombol untuk menyalakan elektroda4. Elektroda dimasukkan pada buffer pH 4.0 kemudian diatur tombol sebelah kanan alat
sampai digital menunjukkan angka 4.05. Elektroda dikeluarkan dari buffer pH 4.0 dicuci dengan aquadem dan dikeringkan6. Elektroda dimasukkan ke dakam buffer pH 7.0 kemudian diatur tombol sebelah kiri
sampai menunjukkan angka 7.07. Elektroda dikeluarkan dari buffer pH 7.0 dicuci dengan aquadem dan dikeringkan8. pH meter siap untuk digunakan
- Pengukuran pH sediaan1. Larutan dimasukkan ke dalam beaker glass q.s2. Elektroda dimasukkan ke dalam suspense. Angka yang muncul pada digital dicatat
- Hasil :pH = 4,3Larutan untuk adjust : ditimbang asam sitrat 1,3 g, dilarutkan dalam air 3 ml.Yang ditambahkan ke sediaan 20 ml sebanyak 5 tetes = 0,25 mlpH setelah di adjust = 4,0Konfersi asam sitrat 20 ml 130 ml
0,25 ml3 ml
x 1,3 g=0,108 g
130 ml20 ml
x 0,108 g=0,702 g
Untuk sediaan 130 ml ditambahkan asam sitrat sebanyak 0,702 gspesifikasi = pH 4,0 ± 5% (3,95-4,05)kriteria = + (masuk rentang pH yang diharapkan)
C. Berat Jenis Sediaan1. Alat : piknometer dan thermometer
2. Bahan : aquadem dan sediaan uji3. Cara kerja : Piknometer dicuci dengan air dan etanol kemudian ditimbang bobot piknometer
kosong Cairan yang akan diuji dimasukan ke dalam beaker glass, kemudian didinginkan
dengan ice bath ad suhu 20 ˚C (mengunakan thermometer) Cairan uji dimasukan ke dalam piknometer kemudian ditimbang bobot piknometer +
D. Sifat alir Sediaan - Alat : viscometer Cup and Bob (Stormer)- Spesifikasi alat: viscometer stormer seri 86023- Cara kerja : Menentukkan nilai tetapan Kv viskometer1. Letakkan viskometer pada posisi yang benar2. Isilah mantel dengan aqua purificata secukupnya3. Masukan gliserin p.a ke dalam cup sampai batas tanda4. Naikkan posisi cup berserta penyangganya sampai bob tercelup seluruh
permukaannya5. Siapkan stopwatch, pasang beban, lepaskan rem dan lakukan pengamatan waktu, yang
dilakukan untuk menempuh 100 putaran6. Setelah didiamkan 15 menit, tambahkan beban dan lakukan pengamatan dengan cara
yang sama7. Lakukan penambahan beban berikutnya dan amati sampai diperoleh 10 titik
pengamatan8. Menghitung rpm-nya dan menentukkan Kv dari harga viskositas gliserin pa yang
diketahui Penentusan sifat alir bahan yang diperiksaSeperti metode pada pengamatan sebelumnya, hanya saja sediaan gliserin diganti dengan
sediaan larutan yang akan diperiksa viskositas dan sifat alirnya- Hasil:
Rumus : Rpm = 60
t 100x 100 Kv =
ήW
xrpm
Menghitung Kv Gliserin (ή gliserin=111cps, HPE ed.5, page 302)
Berat Beban
(g)
t100 putaran (detik)Rpm (
60t 100
x 100) Harga Kv (ήW
xrpm)
100 g 130,01 detik 46,1502 rpm 369,2016
150 g 106,66 detik 56,2535 rpm 300,0186
200 g 52,81 detik 113,6148 rpm 454,4592
250 g 43,76 detik 137,1115 rpm 438,7568
300 g 37,57 detik 159,7018 rpm 425,8714
250 g 44,20 detik 135,7466 rpm 434,3891
200 g 53,35 detik 112,4748 rpm 449,8592
150 g 107,43 detik 55,8503 rpm 297,8682
100 g 129,60 detik 46,2962 rpm 370,3696
Kv Rata-Rata : 393,42 cps
Uji Viskositas sediaan sirup multivitamin
Beban (g) t 100 putaran (detik) Rpm (
60t 100
x 100) Viskositas (W
RpmxKv)
50 17,09 6017,09
x100=¿351,08
rpm
393,42 x 50351,05
=¿56,03
60 15,59 6015,59
x100=¿384,86
rpm
393,42 x 60384,86
=¿61,33
70 13,02 6013,02
x100=¿460,83
rpm
393,42 x 70510,20
=¿59,76
80 11,76 6011,76
x 100=¿510,20
rpm
393,42 x 80510,20
=¿61,69
100 10,26 6010,26
x 100=¿584,79
rpm
393,42 x 100584,79
=¿67,28
Pada Uji sifat alir sediaan sirup kelompok kami memiliki sifat alir non Newtonian (dilatan). Hal ini berdasarkan hasil evaluasi dimana semakin besar beban yang digunakan, maka rpm nya semakin naik, dan viskositasnya cenderung naik.
Pembahasan
Obat multivitamin yang dibuat ini mengandung bahan aktif antara lain : Vitamin B1 (Thiamin HCL), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Nicotinamid), Vitamin B6 (Phyridoxin HCl), Vitamin B9 (Asam Fosfat), dan Vitamin C (Asam Askorbat). Ditujukan untuk anak-anak berusia 1-12 tahun, sehingga bentuk sediaan yang diinginkan adalah bentuk sediaan larutan sirup. Alasan pemilihan bentuk sediaan ini adalah karena:1. Anak-anak lebih menyukai obat yang rasanya manis sehingga pada multivitamin ini
ditambahkan sorbitol 25%, gliserin 24%, dan propilenglikol 24% yang cukup banyak.2. Biasanya anak-anak kesulitan untuk menelan bentuk sediaan yang padat, sehingga bentuk
sediaan larutan sirup menjadi alternatif pilihan bentuk sediaan.3. Oral solution merupakan bentuk larutan sehingga proses absorbsi lebih cepat
dibandingkan dengan bentuk sediaan lain karena tidak memerlukan waktu diintegrasi dan disolusi.
Pada pembuatan sediaan ini, digunakan propilenglikol dan sorbitol sebagai solubilizer dan pemanis, gliserin sebagai solubilizer, pemanis, dan peningkat viskositas, Na Benzoat sebagai pengawet/ antimikroba , cyctein sebagai antioksidan.
Pada praktikum ini kami menggunakan pengawet Na Benzoat , di karenakan rentang PH yang luas yaitu PH 2-5 . Dan sediaan yang kami buat yaitu pada PH 4,sehingga pengawet yang kami gunakan masih bisa masuk rentang saat penyimpanan . Dan kami menggunakan antioksidan cystein yang mana antioksidan tersebut larut dalam air.
Sediaan dirancang mempunyai viskositas lebih kental dari air (lebih besar dari 0,8904 cP) dan tidak lebih kental dari gliserin (lebih kecil dari ) dan berat jenis yang lebih besar dari air. Berat jenis sediaan yaitu 1,132 g/ml di mana memenuhi spesifikasi sediaan yaitu lebih besar dari berat jenis air (1 g/ml).
Selain itu, sediaan dirancang pula dengan spesifikasi pH 4,0, karena untuk meminimalkan laju peruraian dari bahan-bahan aktif yang ada pada larutan. Oleh karena itu ditambahkan dapar sitrat-fosfat untuk mencapai pH sediaan tersebut. Dimana pada evaluasi yang kami lakukan, sebelum di-adjust pH sediaan yaitu 4,3 dan setelah di-adjust pH sediaan menjadi 4,0.
Sediaan mempunyai viskositas 61,22 cps, yang diukur dengan menggunakan viskometer cup and bob. Sifat alir sediaan yang didapatkan berdasarkan percobaan menggunakan viskometer cup and bob adalah non-Nowtonian (dilatan). Hal ini berdasarkan hasil evaluasi dimana semakin besar beban yang digunakan, maka rpm nya semakin naik, dan viskositasnya juga cenderung semakin besar.
Sediaan ini dibuat sebanyak 150 mL, 20 ml digunakan untuk mengecek pH, 60 mL untuk kemasan, dan sisanya untuk evaluasi. Dosis yang digunakan untuk anak umur 1 – 8 tahun 1x sehari 1/2 sendok takar, dan untuk anak umur 9 – 12 1x sehari 1sendok takar.
Kesimpulan
1. Obat multivitamin yang kami buat mengandung bahan aktif , Vitamin B1 (Thiamin HCL), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Nicotinamid), Vitamin B6 (Phyridoxin HCl), Vitamin B9 (Asam Fosfat), dan Vitamin C (Asam Askorbat).
2. Multivitamin yang kami buat untuk anak-anak berusia 1-12 tahun.3. Multisolvent yang kami gunakan adalah sorbitol 25%, gliserin 24%, dan
propilenglikol 24%.4. Menggunakan pengawet Na Benzoat ,karena memiliki rentang PH yaitu PH 2-5 . 5. Sediaan dirancang mempunyai viskositas lebih kental dari air dan tidak lebih kental
dari gliserin dan berat jenis yang lebih besar dari air. 6. Berat jenis sediaan yaitu 1,132 g/ml di mana memenuhi spesifikasi sediaan yaitu lebih
besar dari berat jenis air (1 g/ml).7. Ditambahkan dapar sitrat-fosfat untuk mencapai pH sediaan multivitamin yang kami
buat pada PH 4. 8. Sediaan mempunyai viskositas 61,22 cps, yang diukur dengan menggunakan
viskometer cup and bob. 9. Sifat alir sediaan yang didapatkan berdasarkan percobaan menggunakan viskometer
cup and bob adalah non-Nowtonian (dilatan).
Saran1.
Daftar Pustaka
Ganiswara. 1987. Farmakologi dan Terapi edisi 4. Gaya Baru : Jakarta
Gennaro, A.R. 1995. Remington : The Science and Practice of Pharmacy Vol. II 19th