Top Banner
PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENTSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA HOTEL ADIPURA KOTA JAMBI OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JAMBI 1
44

Tugas Mep Proposal

Nov 24, 2015

Download

Documents

Ar Rizal Athan

berbagi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENTSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA HOTEL ADIPURA KOTA JAMBI

OLEH :RIAN FITRA APRIANDIC1C008031

JURUSAN AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIUNIVERSITAS JAMBI

DAFTAR ISIBAB 1 PENDAHULUAN1.1 Latar belakang masalah..................................................................................31.2 Identifikasi masalah........................................................................................51.3 Batasan masalah..............................................................................................51.4 Rumusan masalah............................................................................................51.5 Tujuan penelitian..............................................................................................61.6 Manfaat penelitian............................................................................................6BAB II LANDASAN TEORITIS2.1Uraian teoritis2.2.1Pemgertiam informasi akuntansi manajemen....................................72.2.2 jenis-jenis informasi akuntansi manajemen........................................102.2.3 Manfaat akuntansi manajemen............................................................11 2.2 Pengertian dan jenis-jenis informasi..................................................................12BAB III METODE PENELITIAN3.1 Lokasi dan objek.................................................................................................283.2 Sumber data ........................................................................................................283,3 technik pengumpulan data...................................................................................283.4 Metode analisis data ............................................................................................29BAB IPENDAHULUAN1. 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena kunci sukses perusahaan sangat tergantung pada ketepatan keputusan yang diambil manajerial berdasarkan informasi yang tersedia pada perusahaan yang bersangkutan.

Informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajemen dari berbagai jenjang organsiasi untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi akuntansi manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap penganalisaan konsekuensi tiap alternative tindakan yang digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga memungkinkan memilih alternative yang terbaik diantara alternatif tindakan yang dipertimbangkan.Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam alternatif. Untuk memutuskan alternatif yang harus dipilih, mereka menghadapi ketidakpastian. Oleh karena itu, manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian yang mereka hadapi, sehingga memungkinkan mereka menentukan pilihan dengan baik atau memperkecil kemungkinan kesalahan yang diakibatkan kesalahan informasi yang diterima manajemen dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang penting yang diperlukan sebagai dasar pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional perusahaan terutama aspek perencanaan dan pengendalian adalah informasi akuntansi manajemen.Semakin berkembangnya perusahaan tentu membawa perubahan-perubahan, seperti bertambah produk dan jasa yang ditawarkan dan dipasarkan, bertambahnya langganan, bertambahnya pegawai, bertambahnya dana yang diperlukan untuk modal kerja dan investasi. Sehingga dengan waktu, tenaga dan pikiran yang terbatas tidaklah memungkinkan akuntansi perusahaan dapat menjalankan dan mengawasi aktivitas usahanya sendiri. Sebagai gantinya pimpinan mendelegasikan sebagaian tugasnya kepada bawahan.Sebagai akibat dari perubahan, yaitu dari sistem informasi yang didasarkan pada pengamatan dan pelaksanaan sendiri aktivitas usaha ke sistem yang didasarkan atas laporan-laporan dari bawahannya, atau dengan kata lain telah terjadi evaluasi diri sistem informasi yang informal kepada sistim informasi yang formal.Semakin besarnya kebutuhan dan informasi formal membawa konsekuensi perlunya setiap perusahaan untuk selalu berupaya mengembangkan sisitem informasi yang dimilikinya sehingga memungkinkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dapat dihasilkan, yang merupakan masukan yang sangat berharga bagi pimpinan perusahaan untuk mengelolanya.Keputusan yang baik dapat dihasilkan oleh manajer pada setiap tingkat manajemen, apabila tersedia informasi yang efisien, tepat dan langsung. Bagaimana suatu informasi yang disajikan bagi para manajer itu tergantung pada baik buruknya sisitem informasi manajemen dari perusahaan tersebut.Dalam perusahaan, manajer bukan hanya menerima informasi tetapi juga pemberi informasi, yaitu dalam bentuk perintah, petunjuk dan nasehat. Bagaimana informasi itu sampai pada manajer, diolah menjadi suatu keputusan dan dikirimkan pada orang yang ada di dalam perusahaan serta terakhir bagaimana umpan balik dari keputusan itu diterima. Semua ini dapat dikatakan sebagai sistem informasi.Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi diferenssial sebagai salah satu dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntasi diferrensial tersebut dimasukkan ke dalam suatu modal pengambilan keputusan yang berupa metode penilaian investasi untuk memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di antara alternatif investasi yang tersedia.Berdasarkan uraian di atas, serta mengingat akan pentingnya sistim informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan sesuai dengan perkembangan zaman, serta dalam situasi persaingan yang semakin tajam, maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih lanjut dalam bentuk skripsi judul Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Pada Hotel Adipura Kota Jambi

1. 2. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :1. Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi manajemen sebagai dasar pengambilan keputusan.2. apakah dalam hal pengambilan keputusan investas,khususnya gedung untuk pembukaan kantor kas perusahaan akan membeli atau menyewa gedung.3. apakah informasi akuntansi manajemen memberikan informasiyang akurat dalam pengambilan keputusan investasi.1. 3. Batasan Masalah Informasi akuntansi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi, baik investasi dalam bentuk tanah, peralatan, gedung dan lain sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan kesalah pahaman dalam pembahasan dan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulisan akan dibatasi pada penerapan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan investasi gedung di hotel adipura1. 4. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang penulis kemukakan adalah : apakah berdasarkan informasi akuntansi manajemen,perusahaan akan menyewa atau membeligedung untuk membuka cabang barunya .

1. 5. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penggunaan informasi akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusaninvestsi gedung di dalam perusahaan, sehigga perusahaan akan mengambil keputusan yang baik untuk altenatif apakah perusahaan membeli atau menyewa gedung pada pembukaan cabang barunya.1. 6. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :1. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk menambah pengetahuan khususnya mengenai peranan dan fungsi internal auditor.2. Bahan masukan bagi perusahaan sebagai alternatif yang dapat membantu perusahaan dalam mengatasi permasalahan mengenai internal audit.3. Bahan masukan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian sejenis, sehingga penelitian yang dilakukan dapat lebih baik dari yang sudah ada.

BAB IILANDASAN TEORI2. 1. Uraian Teoritis2. 1..1Pengertian Informasi Akuntansi Manajemen pada dasarnya informasi akuntansi manajemen adalah suatu sistem yang berperan serta membantu akuntansi di dalam melaksanakan transformasi data menjadi informasi, yang mana informasi tersebut berguna sebagai bahan bagi manajemen untuk pengambilan keputusa. Sebelum membahas pengertian informasi manajemen lebih lanjut terlebih dahulu dibahas pengertian informasi dan akuntansi manajemen.Pada dasarnya informasi merupakan fakta-fakta atau data yang telah mengalami proses yang disebut dengan proses transformasi data sehingga menjadi informasi. Data merupakan bahan baku yang belum diolah dan belum mempunyai nilai. Untuk itu data harus diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang mempunyai arti tersendiri sesuai dengan kegunaan daripada informasi tersebut.Bodnar dan Hopwood diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dan Rudi M. Tambunan (2001 : hal. 1) menyatakan Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran kejadian-kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dan tujuan menyajikan informasi keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan.Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut pandang yaitu akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi. Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi.Menurut Ahmad (2000 : hal. 4) akuntansi manajemen adalah penerapan teknik-teknik dan konsep yang tepat dalam pengelolaan data ekonomi historical yang diproyeksikan dari suatu satuan usaha untuk membantu manajemen dalam penyususnan rencana untuk tujuan-tujuan ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusan-keputusan rasional dengan suatu pandangan kearah pencapaian tujuan tersebut.Dari defenisi di atas, dapat dibuat suatu gambaran mengenai proses akuntansi manejemen hingga menjadi informasi yang dapat digunakan seorang manajer sebagai berikut :1. MengidentikasiIdentifikasi merupakan seleksi yang dilakukan terhadap transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang terjadi di perusahaan dalam rangka pelaksanaan operasinya. Supaya dapat dilakukan tindakan akuntansi yang tepat yaitu bagaimana pencatatan dan pengklasifikasiannya dalam pembukuan perusahaan.1. PengumpulanTransaksi-transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang telah diidentifikasikan pada tahap sebelumnya akan dikumpulkan dan selanjutnya akan dicatatat dan diklasifikasikan secara konsisten.1. PengukuranPengukuran merupakan tindakan yang dilakukan untuk membandingkan transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi yang telah diproyeksikan akan terjadi dengan transaksi-transaksi dan kejadian ekonomi yang terjadi sesungguhnya1. AkumulasiAkumulasi merupakan pengelompokkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi pada tahap sebelumnya telah dikumpulkan, selanjutnya akan dijadikan berupa laporan akuntansi keuangan secara konsisten.1. AnalisaDari hasil perbandingan di atas akan dapat dinilai tingkat keberhasilan yang dicapai perusahaan, misalnya kalau terjadi perbedaan yang mneyolok antara budget dengan actual maka akan dianalisa apa yang menyebabkan perbedaan tersebut sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi.1. Penyajian dan InterpretasiPenyajian dan interpretasi merupakan koordinasi data akuntansi dan perencanaan untuk menyediakan informasi yang akan disajikan secara logis kepada pimpinan perusahaan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.1. KomunikasiKomunikasi merupakan suatu proses pelaporan kejadian-kejadian ekonomi yang sudah diikhtisarkan, baik kepada pihak eksternal maupun pihak internal. Untuk pihak eksternal, informasi akuntansi yang disajikan berupa laporan akuntansi keuangan yang terdiri dari daftar neraca, laporan laba rugi, arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan kepada eksternal harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sedangkan informasi yang disajikan pihak internal tidak hanya terbatas kepada laporan keuangan pokok saja tetapi juga informasi internal lainnya yang terjadi selama proses pelaksanaan operasi, misalnya : laporan analisa laba kotor, laporan analisa penjualan produk, laporan penentuan Break Event Point (BEP).Agar dapat dipahami apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi manajemen, maka penulis mengutip beberapa defenisi berikut : informasi akuntansi merupakan bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan.Menurut Nugroho Widjayanto (2001 : hal. 4) sistem informasi akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran (output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk memenuhi tujuan tertentu manajemen.Sistim informasi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kekurangan penyimpangan dan kesalahan dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki, sedangkan informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan selain itu kebutuhan akan informasi tidak terbatas hanya pada organisasi manufaktur, namun digunakan pada semua organisasi, termasuk dagang dan jasa.2.2 Jenis-Jenis Informasi Akuntansi Manajemen Baridwan (2001 : hal. 11) mengatakan jenis dari informasi akuntansi manajemen adalah sebagai berikut :1. Informasi akuntansi penuh (Full Cost Accounting Information)2. Informasi akuntansi differensial (Differential Accounting Information) 3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responsilbility Accounting Information).Pembahasan informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi (Information object atau information objective). Objek informasi dapat berupa produk, keluarga produk, aktivitas, departemen, divisi atau perusahaan sebagai keseluruhan. Informasi akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh atau seluruh sumber yang dikorbankan suatu objek informasi.Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan pemilihan alternatif. Informasi akuntansi differensial merupakan taksiran perbedaan aktiva, pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif tindakan yang lain. Informasi akuntansi differensial mempunyai dua unsur pokok merupakan informasi yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai pemilihan alternatif tindakan yang terbaik di antara alternatif yang tersedia.Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sitem akuntansi pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan dengan metode pengendalian biaya yang digunakan dalam perusahaan. Dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity based responsilibility accounting system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan aktivitas-aktivitas penambah dan bukan penambah nilai.2. 2.3 Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen Setiap jenis/tipe informasi akuntansi manajemen jika dihubungkan dengan tujuan dan pada masa yang akan datang dan pada masa sekarang dapat digambarkan sebagai berikut :Tabel II. 1Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan ManfaatnyaTipe Informasi Akuntansi Manajemen (Aktiva, Pendapatan dan Biaya)Manfaat

Informasi Masa LaluInformasi Masa Yang Akan Datang

Informasi akuntansi Penuh (Full accounting information)Pelaporan informasi keuangan Analisis kemampuan menghasilkan labaJawaban atas pertanyaan : berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu?Penentuan harga jual dalam cost type contractPenyusunan Program Penentuan harga jual normalPenentuan harga transferPenentuan harga jual dalam perusahaan yang diatur dengan peraturan pemerintah

Informasi akuntansi differensialTidak adaPengambilan keputusan pemilihan alternatif, baik jangka pendek maupun jangka panjang

Informasi akuntansi pertanggungjawabanPenilaian kinerja manajerPenyusunan anggaran

Sumber : Mulyadi (2001 : hal. 18)

2. 2 4 Pengertian dan Jenis-Jenis Investasi a) Pengertian Investasi Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : No. 13 paragrap 03) investasi adalah suatu aktiva yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan yang berinvestasi.Dari defenisi tersebut dapat diartikan bahwa suatu yang diinvestasikan adalah beberapa kekayaan atau harta baik itu berupa harta tetap maupun lancar, dimana diharapkan adanya suatu distribusi seperti bunga, royalty, dividen dan lain-lain yang diharapkan perusahaan yang berinvestasi.

b) Jenis-Jenis Investasi a) Investasi Jangka PendekSuatu perusahaan mungkin saja memiliki uang kas yang belum segera diperlukan dalam waktu dekat, tetapi baru akan digunakan dalam operasi perusahaan dalam masa yang akan datang. Dalam hal ini, agar dalam penggunaan kas pada masa yang akandatang tidak menganggur disebabkan karena kelebihan dana, maka dapat menanamkan seluruhnya atau sebagian dalam surat-surat berharga, seperti sertifikat deposito yang memberikan keuntungan dan bila diperlukan dapat dijual kembali menjadi uang kas.Investasi lancar sering juga disebut juga dengan surat-surat berharga yang merupakan aktiva lancar. Agar dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar dalam neraca, maka investasi itu haruslah likuid (dapat dengan mudah dikonversikan kedalam bentuk kas). Selain itu investasi tersebut juga bermaksud untuk mengkinversikan investasi dalam jangka waktu kurang 1 (satu) tahun atau mempergunakannya untuk kewajiban lancar perusahaannya.b) Investasi Jangka PanjangInvestasi jangka panjang disebut juga investasi permanen dan biasanya dilaporkan di neraca dalam perkiraan aktiva tidak lancar. Investasi jangkap panjang merupakan sebagian dana yang ditanamkan dalam aktiva diluar kegiatan usaha pokok perusahaan, dengan tujuan memperoleh pendapatan terus-menerus dalam jangka panjang. Dengan demikian investasi jangka panjang atau aktiva-aktiva perusahaan yang merupakan bentuk penanaman atau penyertaan jangka panjang di luar kegiatan usaha pokok. Investasi jangka panjang diklasifikasikan dalam empat kelompok Investasi dalam saham atau surat berharga baik saham preferen maupun saham biasa yang dipegang oleh investor dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Investasi dalam obligasi, hipotik, dan instrumen-instrumen hutang sejenisnya. Dana perluasan obligasi, penebusan saham dan tujuan khusus lainnya. Investasi lainnya seperti uang muka pada afiliasi, bunga dalam kontrak asuransi jiwa dan kekayaan pemilik dalam persekutuan.c. Metode Penilaian Investasi Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih berbagai macam alternatif investasi. Berikut ini dibahas empat metode untuk menilai suatu usulan investasi :1. a. Pay Back Salah satu metode yang pada umumnya digunakan untuk menentukan perlu tidaknya penambahan atau penggantian aktiva tetap perusahaan adalah pay back method. Metode ini sering pula disebut dengan istilah lain seperti pay off method dan pay out method. Rumus perhitungan pay back (dalam tahun) dapat dibagi menjadi dua kelompok :1.1. Pay Back Period Belum Memperhitungkan Pajak Penghasilan.Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam penentuan pay back period, dalam investasi untuk perluasan usaha, pay back period dihitung dengan rumus sebagai berikut :Pay back period (dalam tahun)= Investasi Laba tunai rata-rata per tahun

Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut, pembilang yang berupa investasi merupakan aktiva differensial yang direncanakan dalam usulan investasi perluasan usaha dan penyebut yang berupa laba tunai merupakan pendapatan differensial dikurangi dengan biaya differensial tunai.Sebagai contoh Tuan A mempunyai rencana akan menginvestasikan uangnya dalam usaha transport menurut rencana dia akan membeli sebuah mobil penumpang dengan harga Rp 72.000.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Untuk memperkirakan dalam jangka berapa tahun investasi tersebut akan kembali, Tuan A memperkirakan pendapatan differensial dan biaya differensial tunai per bulan dari usahanya sebagai berikut :

Taksiran Pendapatan differensial tunai : Rp 5.000.000Taksiran Biaya differensial tunai : Rp (3.800.000)Laba tunai per bulan : Rp 1.200.000Jika dampak pajak penghasilan akibat tamabahan laba tunai tidak diperhitungkan dalam pengambilan keputusan, investasi tersebut akan kembali lagi dalam jangka waktu :Pay-Back periode = 72.000.000 =60 bulan1.200.000Apabila diterapkan dalam investasi pada penggantian aktiva tetap, maka rumus perhitungkan pay back period adalah sebagai berikut :Pay back period (dalam tahun) = Investasi Penghematan tunai per tahun

Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut, pembilang yang berupa investasi merupakan aktiva differensial yang direncanakan dalam ususlan investasi penggantian aktiva tetap, dan penyebut yang berupa biaya differensial tunai yang terdiri dari penghematan biaya tunai yang akan diperoleh dengan penggantian aktiva tetap. Dua rumus perhitungan pay back period tersebut di atas digunakan jika laba tunai atau penghematan tunai setiap periode sama.1.2. Pay Back Period Memperhitungkan Pajak Penghasilan.Jika dampak pajak penghasilan diperhitungkan, maka penentuan pay back period dilakukan dnegan rumus berikut ini :Pay-Back period(dalam Tahun) = Investasi Kas Masuk Bersih

1. b. Avarage Return on Investment Method Metode ini sering disebut accounting method atau financial statement method, karena dalam perhitungannya digunakan angka laba akuntansi (accounting profit). Rumus perhitungan ROI adalahRata-rata kembalian investasi = laba sesudah pajak Rata-rata investasiLaba sesudah pajak sama dengan laba tunai dikurangi dengan biaya depresiasi. Oleh karena itu rumus perhitungan tariff ROI adalah :Tarif kembalian investasi = rata-rata kembalian kas tahunan penutupan investasiRata-rata investasiDalam rumus-rumus di atas, dipakai investasi rata-rata sebagai penyebut. Adakalanya tarif ROI dihitung dengan rumus yang memakai investasi mula-mula sebagai penyebut.Sebagai contoh suatu proyek investasi memerlukan investasi mula-mula Rp 10.000.000. umur ekonomis proyek diperkirakan 10 tahun, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh. Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk rata-rata sebesar Rp 4.000.000. Sedangkan kas keluar yang termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp 2.500.000.

Tarif kembalian investasi =(4.000.000-2.500.000)-(10.000.000+10)= 5%10.000.000Jika dalam rumus tarif ROI tersebut di atas diapakai investasi rata-rata sebagai penyebut, maka ada dua macam cara perhitungan yang dapat ditempuh :1.1. Investasi mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun ke 10 dibagi dua.Tarif kembalian investasi =(4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10)= 10%(10.000.000+0)/21.2. Diperhitungkan investasi rata-rata setiap tahun dan jumlah investasi rata-rata setiap tahun kemudian dibagi dengan umur ekonomis proyek. Contoh perhitungan rata-rata adalah sebagai berikut :Investasi rata-rata pada tahun 1Investasi mula-mula Rp 10.000.000Investasi pada akhir tahun ke 110.000.000-1.000.000 9.000.000rata-rata investasi pada tahun ke-1(10.000.000+9.000.000)/2 9.500.000Investasi rata-rata pada tahun 2Investasi awal tahun ke-2 Rp 9.500.000Investasi pada akhir tahun ke 29.500.000-1.000.000 8.500.000rata-rata investasi pada tahun ke-1(9.500.000+8.500.000)/2 8.500.000Investasi rata-rata pada tahun 3Investasi awal tahun ke-3 Rp 8.500.000Investasi pada akhir tahun ke 38.500.000-1.000.000 7.500.000rata-rata investasi pada tahun ke-1(8.500.000+7.500.000)/2 8.000.000perhitungan investasi rata-rata selama umur ekonomis proyek dapat diikuti pada tabel berikut :Tabel II.2Perhitungan Investasi Rata-RataTahunSaldo Investasi pada awal tahun (dalam ribuan rupiah)Capital recovery/biaya depresiasi (dalam ribuan rupiah)Saldo investasi pada akhir tahun (dalam ribuan rupiah)Investasi rata-rata pada tahun (dalam ribuan rupiah)

1 234567891010.000 9.0008.0007.0006.0005.0004.0003.0002.0001.0001.000 1.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0001.0009.000 8.0007.0006.0005.0004.0003.0002.0001.00009.500 8.5007.5006.5005.5004.5003.5002.5001.500500

Sumber : Mulyadi (2001 : 304)Tarif kembalian investasi = (4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10) = 10%50.000.000/10

Kriteria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :1.1. Suatu Investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak perusahaan.1.2. Jika Pengambil keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang terbesar

1. c. Present Value Method Metode ini telah memperhitungkan nilai waktu uang. Dalam keputusan-keputusan aktiva tetap, informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah besarnya selisih antara pendapatan differensial dengan biaya differensial serta dampak pajak penghasilan sebagai akibat dari adanya pendapatan differensial dan biaya differensial selama umur ekonomis aktiva tetap tersebut, kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu. Jumlah nilai ini kemudian dibandingkan dengan aktiva differensial untuk mempertimbangkan menguntungkan tidaknya tambahan aktiva tetap tersebut. Jika jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva differensial, usulan investasi tersebut dianggap menguntungkan sedangkan jika jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva differensial, usulan investasi tersebut dianggap menguntungkan sedangkan jika jumlah nilai tunai tersebut lebih rendah dari aktiva differensial, usulan investasi tersebut dianggap tidak menguntungkan. Perhitungan nilai tunai adalah sebagai berikut : 1NT= AK (1+i)n

keterangan :NT = Nilai TunaiAK = Arus Kasi = Tarif Kembalian Investasin = Jangka WaktuFaktor 1/(1+n)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif kembalian jangka waktu. Sebagai contoh tuan A merencanakan akan menginvestasikan uangnya dalam pembeliam mobil penumpang seharga Rp 95.000.000. Kenderaan tersebut diperkirakan berumur ekonomis 4 tahun dan pada akhir tahun keempat dianggap tidak bernilai residu. Perhitungan laba per tahun yang diproyeksikan dari usaha selama umur ekonomis kendaraan tersebut disajikan pada tabel II.4. Atas dasar arus kas bersih setiap bulan yang diperkirakan sebesar Rp 46.500.000 per tahun, maka pada tarif kembalian 10% pertahun, jumlah nilai tunai kas masuk bersih tersebut disajikan pada tabel II.5.PendapatanAliranBiaya dan labaKas masukAkuntansi& kas keluarTaksiran pendapatan78.000.00078.000.000

Taksiran Biaya operasiBiaya bahan bakar10.000.000Rp10.000.000Biaya tenaga kerja 4.000.000 4.000.000B.reparasi&pemeliharaan 3.000.000 3.000.000Biaya lain 2.250.000 2.250.000Biaya depresias23.750.000Total biaya operasi43.000.000Total biaya tunai19.250.000Taksiran laba bersih sebelum pajak35.000.000Laba tunai58.750.000Pajak penghasilan35%X35.000.00012.250.00012.250.000Laba bersih setelah pajak penghasilan22.750.000Kas masuk bersih46.500.000

Tabel II.4Nilai Tunai Kas Masuk BersihTahunKas masuk bersih per tahunTarif kembalianNilai kas masuk bersih tahunan

(1)(2)(3)(4)

1 23446.500.000 46.500.00046.500.00046.500.0000,909 0,8260,7510,68342.268.500 38.409.00034.921.50031.759.500

Jumlah nilai tunai kas masuk bersih147.358.500

1. d. Discount Cash Flows Method Pada dasarnya diccount cash flows method sama dengan present value method, karena kedua-duanya memperhitungkan nialai waktu uang di masa yang akan datang. Perbedaannya adalah dalam present value method tarif kembalian (rate of return) sudah ditentukan lebih dahulu sebagai tarif kembalian ini yang dihitung sebagai dasar untuk menerima atau menolak suatu usulan investasi.Dalam present value method, asalkan jumlah nilai tunai arus kas masuk bersih suatu investasi melebihi nilai tunai investasi mula-mula, rencana investasi secara ekonomis layak diterima, tanpa memperhitungkan lagi berapa jumlah kelebihan nilai tunai arus kas masuk bersih tersebut di atas investasi mula-mula.Discount cash flow method justru mencari pada tarif kembalian berapa arus kas masuk bersih harus dinilaitunaikan supaya investasi yang ditanamkan dapat tertutup, penentuan tarif kembalian tersebut dilakukan dengan metode coba-coba (trial and error), yaitu dengan cara :1.1. Mencari nilai tunai arus kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara sembarang di atas atau di bawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.1.2. Menginterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian sesungguhnyaSebagai contoh investasi direncanakan sebesar Rp 4.600.000. umur ekonomis investasi diperkirakan 4 tahun. Kas masuk bersih dari investasi (pendapatan differensial dikurangi dengan biaya differensial tunai dan pajak penghasilan atas biaya differensial tidak tunai) diperkirakan selama 4 tahun adalah sebagai berikut :Tabel II.5Arus Kas Masuk Bersih Tidak Sama Tiap PeriodeTahunKas Masuk Bersih

1 234Rp 1.800.000 1.600.0001.500.0001.400.000

6.300.000

Tabel II.6Perhitungan Tarif Kembalian Jika Arus Kas Masuk Bersih Tidak Sama Tiap PeriodeTahunKas Masuk BersihNilai tunai Rp 1 pada tarif kembalian 10 %Nilai tunai kas masuk bersih pada tarif kembalian 10 % (1) x (2)Nilai tunai Rp 1 pada tarif kembalian 15 %Ilai tunai kas masuk bersih pada tarif kembalian 15 % (1) x (4)

1 2341.800.000 1.600.000 1.500.000 1.400.0000,909 0,8260,7510,6831.636.200 1.321.6001.126.500986.2000,870 0,7560,6580,5721.566.000 1.209.600987.000800.000

6.300.0005.040.5004.563.400

Keputusan Investasi Dalam manajemen, pengambilan keputusan memegang peranan yang sangat penting, oleh karena keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang manajer merupakan hasil pemikiran akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya. Kesalahan mengambil keputusan akan merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai kepada kerugian material.Pengambilan keputusan merupakan proses pemikiran dalam rangka pemecahan masalah. Dengan demikian keputusan yang diambil juga memiliki kriteria pula, karena keputusan yang dihasilkan ada yang mengandung resiko besar dan ada pula yang resikonya kecil atau tidak ada sama sekali. Untuk keputusan yang memiliki resiko yang snagat besar dituntut keberanian manajer dalam pengambilan keputusan.Demikian juga halnya dalam pelaksanaan pengambilan keputusan investasi maka dibutuhkan keputusan-keputusan berupa kebijaksanaan agar investasi yang dilakukan tersebut benar-benar berfaedah bagi perusahaan. Dalam pelaksanaannya keputusan investasi maka pada dasarnya keputusan tersebut diserahkan kepada pimpinan dalam mengelola harta perusahaan khususnya uang, yang ditujukan bagi pengembangan perusahaan di masa mendatang, baik itu dalam bentuk perluasan kegiatan perusahaan sehingga target produksi dapat dikembangkan maupun juga dengan cara menginvestasikan dana perusahaan pada dasarnya berupa kebijakan perluasan produksi maupun pasar sasaran dengan ditopang oleh pengembangan organisasi perusahaan itu sendiri.Mulyadi (201 : hal. 41) menyatakan keputusan investasi membutuhkan suatu pemahaman terhadap berbgaai piranti investasi, cara penilaian piranti investasi tersebut, dan berbagai strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti investasi yang seharusnya dimasukkan dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan investasi.Sedangkan keputusan investasi ke luar pada dasarnya merupakan suatu jawaban dari proses kedudukan manajer dalam mengelola uang di luar perusahaan baik itu kepada perusahaan asuransi, institusi simpanan (bank, asosiasi simpanan dan pinjaman, pasar modal)Tujuan daripada keputusan investasi adalah agar investasi dalam rangka pengembangan aktivitas perusahaan maupun juga keterlibatan perusahaan dalam uang di luar perusahan dapat memberikan imbalan balik yang positif bagi pengembangan perusahaan yang melakukan investasi itu sendiri. Pengambilan Keputusan Investasi Tanpa melakukan perbedaan terhadap investor institusional, yang terdiri dari lembaga-lembaga keuangan di luar perusahaan seperti perusahaan investasi, bank maupun pasar modal maka dalam suatu proses pengambilan keputusan investasi, sebagaimana dikatakan Mulyadi (201 : hal. 52) dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut1. Menetapkan Sasaran InvestasiLangkah pertama pertama dalam proses pengambilan keputusan investasi, menetapkan sasaran investasi, yang digantungkan dari perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh, dana pension yang berkewajiban untuk membayar sejumlah dana kepada pesertanya di masa yang akandatang, akan memiliki sasaran untuk memperoleh dana yang cukup dari portofolio investasi, sehingga dapat memenuhi kewajiban dana pensiunnya. Atau dengan kata lain perusahaan dalam rangka melindungi pekerjanya melakukan investasi dengan perusahaan penyandang dana pension, sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawainya serta terdaptnya suatu struktur di luar perusahaan yang mengatur maslah pensiun pegawainya.2. Membuat Kebijakan AkuntansiLangkah kedua dalam proses pengambilan keputusan investasi adalam membuat pedoman kebijakan untuk memenuhi sasaran investasi. Penetapan kebiajakan dimulai dengan keputusan alokasi aktiva/asset. Yaitu, investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas di luar negeri.3. Pemilihan Strategi PortofolioPemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan pedoman proses manajemen investasi dari klien maupun insitusi merupakan langkah ketiga dalam proses pengambilan keputusan investasi. Strategi-strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan pasif. Strategi portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersedia teknik-teknik peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan portofolio yang hanya didiversifikasi secara luas. Strategi portofolio pasif melibatkan inut ekspektasional minimal dan sebagai gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa indeks pasar.4. Pemilihan AktivaSetelah strategi portofolio dipilih, langkah selanjutnya adalah memilih aktiva tertentu untuk dimasukkan dalam portofolio. Hal ini membutuhkan evaluasiterhadap masing-masing sekuritas. Dalam strategi aktif, hal ini berarti usaha untuk mengidentifikasi kesalahan penetapan harga sekuritas.

5. Mengukur dan Mengevaluasi KinerjaMengukur dan mengevaluasi kinerja investasi merupakan langkah terakhir dalam proses pengambilan keputusan investasi. Sebenarnya penggunaan istilah langkah terakhir dapat menyesatkan karena proses investasi merupakan proses yang berkesinambungan. Langkah ini meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja tersebut secara relative terhadap beberapa patok duga (benchmark). Patok duga merupakan kinerja dari serangkaian sekuritas yang telah ditentukan, diperoleh untuk tujuan perbandingan.

Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Setiap keputusan melibatkan proses pemilihan dari setidaknya dua alternative. Dalam proses pembuatan keputusan, baiya dan manfaat dari alternative yang lain. Biaya yang berada diantara berbagai alternative yang tersedia disebut biaya relevan.Mulyadi (2001 : hal. 286) menyatakan investasi adalah pengkaitan sumber-sumber jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam penggantian atau penambahan kapasitas pabrik misalnya dana yang sudah ditanamkan sudah terkait dalam jangka waktu yang panjang sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih.Penyusunan program merupakan proses perencanaan jangka panjang yang didalamnya manajemen merencanakan alokasi sumber daya kepada berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di masa yang akan datang untuk pelaksanaan strategi dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sebeum manajemen menetapkan jumlah sumber daya ekonomi yang akan dialokasikan ke dalam program-program yang akan dilaksanakan. Untuk memungkinkan pemilihan program yang secara ekonomis terbaik bagi perusahaan diantara berbgaai alternative program yang mungkin dilaksnakaan oleh perusahaan, manajemen memerlukan informasi akuntansi differensial.Dalam perencanaan jangka panjang manajemen puncak menghadapi masalah mesin dan peralatan baru untuk memenuhi bertambahnya permintaan terhadap produk perusahaandan masalah penggantian aktiva tetap yang sudah tidak ekonomis lagi pemakaiannya dan masalah lain yang berhubungan dengan investasi atau penanaman modal. Diantara berbagai informasi yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi, informasi akuntansi manajemen yang berupa aktiva differensial merupakan informasi penting untuk menilai kelayakan ekonomis suatu rencana investasi.

Kerangka KonseptualInformasi Akuntansi diferensial

Pengambilan Keputusan

Tujuan Perusahaan

Dari gambar kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa dalam mencapai tujuannya harus menyerap informasi. Ada dua tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Informasi akuntansi manajemen terdiri atas informasi akuntansi akuntansi penuh, informasi akuntansi differensial dan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Informasi-informasi akuntansi tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam mencapai tujuannya.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1. Lokasi, dan ObjeK1. Lokasi Penelitian2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan Informasi akuntansi diferensial dalam pengambilan keputusan investasi 3.2. Sumber Data Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :1. Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung yang terdiri atas struktur organisasi, sejarah perusahaan, laporan keuangan dan lain-lain.2. Data Sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).3.3. Teknik Pengumpulan DataDalam memperoleh data primer maupun data sekunder, penulis melakukan teknik pengumpulan data dengan cara :1. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak berwenang di perusahaan sesuai dengan masalah yang diteliti.2. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung di perusahaan antara lain meliputi laporan keuangan, kertas kerja internal auditor dan laporan audit.3. Studi Dokumentasi, meneliti bahan-bahan tulisan perusahaan seperti profil atau sejarah singkat dan gambaran umum kegiatan perusahaan.3.4. Metode Analisis Data. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan metode ini data dikumpulkan, disusun, dan dianalisa sehingga memberikan keterangan yang jelas dan lengkap guna memecahkan masalah yang diteliti dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang objektif mengenai objek yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Widjajanto Nugroho.2001,sistem informasi akuntansi manajemen : penerbit erlanggaMulyadi.2002, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, & Rekayasa,edisi ke 3,penerbit :salemba empatSugiri, Slamet. 2002. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit UPP Amp YKPN.Halim, Abdul dan Supomo, Bambang. 2005. Akuntansi Manajemen, Cetakan ke 15. Yogyakarta: Penerbit BPFE.Rayburn, 2001. Akuntansi Biaya Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Edisi-6. Jakarta : Penerbit Erlangga.Supriyono. 2001. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Serta Pembuatan Keputusan, Edisi-2. Yogyakarta : BPFE UGM.Hafid, A. R. 2007. Peranan Anggaran Biaya Operasi dalam Menunjang EfektivitasPengendalian Biaya Operasi. www.google.com

1