Tugas Mata Syarif Aq 11-165

8/17/2019 Tugas Mata Syarif Aq 11-165

1/17

A MONOVALENT CHIMPANZEE

ADENOVIRUS EBOLA VACCIINE BOOSTEDWITH MVA

Disusun oleh

Syari Al!a"ri

##$#%&%#$&

'EPANITERAAN 'LINI' (ARMA'OTERAPI

DAN (ARMASI TERAPAN

PERIODE %) APRIL * %$ MEI +%#$

(A'ULTAS 'EDO'TERAN

UNIVERSITAS 'RISTEN INDONESIA

,A'ARTA


2/17

Wa-ah -aru.-aru ini /enya0i1 2irus E-ola 3EVD4 "i Ari0a Bara1 1elah

5enye-a-0an le-ih "ari ##6%%% 0e5a1ian7 "en8an /un9a0nya /a"a 0e5a1ian "ari

A8us1us sa5/ai Dese5-er +%#) "an /enurunan -eri0u1nya "ala5 :u5lah 0asus

-aru6 Pen8e5-an8an 2a0sin E-ola 1ahan la5a "an ee01i 5eru/a0an /riori1as

0e"ua un1u0 5en8hilan80an sisa.sisa ;a-ah "an un1u0 5en9e8ah "an

5en8en"ali0an e/i"e5i 5asa "e/an6 Be-era/a 2a0sin 0an"i"a1 1elah

5enun:u00an hasil yan8 5en:an:i0an "i ase # /er9o-aan7 #.$ "an 2esi0ular

s1o5a1i1is 2a0sin -er-asis 2irus.re0o5-inan 5en8un80a/0an 8li0o/ro1ein

/er5u0aan Zaire e-ola2irus 3rVSV.ZEBOV4 5enun:u00an 0e-erhasilan "ala5

analisis se5en1ara "ari ase < /er9o-aan "i =uinea 3 9in9in 2a0sinasi 1rial4 %7>

Lainnya "a1a yan8 a0an "i/erlu0an se-elu5 2a0sin rVSV.ZEBOV "a/a1

-erlisensi6 Na5un7 /en88unaan 2a0sin ini -isa -er0on1ri-usi un1u0 5en8a0hiri

;a-ah saa1 ini "i Ari0a Bara1 "en8an 5e5-a1asi /enye-aran ine0si "i an1ara

0on1a0 "e0a1 oran8 "en8an EVD6 Dala5 0on1e0s ini7 "urasi 0hasia1 2a0sin "a/a1

rela1i sin80a17 0arena ;a01u se:a0 /a/aran -iasanya "i0enal "an /erlin"un8an

yan8 "i-eri0an "ala5 :an80a ;a01u yan8 "i/erlu0an un1u0 5en9e8ah /enya0i1

0linis "an 1rans5isi6

Dala5 0on1e0s yan8 -er-e"a7 sela5a a;al7 ase yan8 1i"a0 1er0en"ali

;a-ah yan8 /alin8 1rans5isi 0asus 1i"a0 1er"e1e0si "an -aru 5un9ul "i lo0asi

8eo8rais yan8 -er-e"a7 2a0sin yan8 ee01i /erlu 5e5ili0i "aya 1ahan le-ih la5a6

Un1u0 1aha/ ini se-elu5nya ;a-ah7 1ahan la5a 0ea5/uhan 2a0sin a0an

"i/erlu0an un1u0 5e5-eri0an /erlin"un8an yan8 9u0u/ un1u0 seluruh /en"u"u0

"ala5 sua1u "aerah yan8 1er0ena un1u0 5en88an88u 1rans5isi7 1eru1a5a "i 5ana

1rans5isi 1i"a0 "a/a1 "i/re"i0si6 De5ons1rasi /a"a 5anusia 0e5an:uran 2a0sin

1erha"a/ EVD "en8an 2a0sin rVSV.ZEBOV 1elah 5e5asili1asi /en8e5-an8an

2a0sin 2irus E-ola "en8an 5ena5-ah0an /en8e1ahuan 0i1a 1en1an8 0e0e-alan

1er0ai1 "en8an /erlin"un8an "a1a yan8 se-elu5nya hanya -erasal "ari 1i0us "an

5o"el 1an1an8an /ri5a1a6 Se-elu5 /e9ahnya saa1 ini "an si"an8 -eri0u1nya rVSV.

ZEBOV7 lisensi 2a0sin E-ola a"alah 1er8an1un8 /a"a "e5ons1rasi i5uno8enisi1as

yan8 5e5a"ai "an 0ea5anan /a"a 5anusia7 -ersa5a "en8an lin0a8e un1u0

i5uno8enisi1as "an 0e5an:uran "a1a "ala5 /eneli1ian 1an1an8an yan8 "ila0u0an "i


3/17

/ri5a1es6? -u0an 5anusia Se0aran8 0i1a "a/a1 5e5-an"in80an res/on i5un

seluler "an hu5oral yan8 "ise-a-0an oleh -er-a8ai 2a0sin 0an"i"a1 "i 1aha/ #

/eneli1ian "en8an 1an88a/an "ia5a1i "ala5 u:i 9o-a rVSV.ZEBOV7 "i 5ana

-er-a8ai lan80ah 0e0e-alan hu5oral 35isalnya7 ZEBOV 8li0o/ro1ein s/esii0

res/on an1i-o"i "an 5ene1ralisir 1i1er an1i-o"i4 1elah "i:elas0an "i Ari0a "an

Ero/a 9ohor1s6) Se-ali0nya7 i5uno8enisi1as seluler -esar "ise-a-0an oleh

i5unisasi rVSV.ZEBOV -elu5 1er-u01i "ala5 5o"el /ri5a1a non.5anusia a1au

"ala5 ase 5anusia -aru.-aru ini # 1rials6


4/17

Peneli1ian Pen8a;asan Peneli1ian ini "i1in:au "an "ise1u:ui oleh Uni1e" 'in8"o5

Na1ional Peneli1ian E1i0a Ser2i9e7 'o5i1e Ten8ah Sela1an.Oor" A7 O-a1 "an

Pro"u0 'eseha1an Ba"an Pen8a1ur7 "an Oor" Uni2ersi1y Clini9al Trials "an 1i5


5/17

=o2ernan9e Resear9h7 yan8 "i/an1au sesuai "en8an =oo" Clini9al /e"o5an

/ra01e06 Pe5an1auan 0ea5anan "a1a "an "e;an in"e/en"en 5e5-eri0an

/en8a;asan 0ea5anan6 Va0sin ChA"< "ise"ia0an oleh Va0sin Pusa1 Peneli1ian

Ins1i1u1 Nasional Aler8i "an Penya0i1 Ine0si 3NIAID4 "an =laoS5i1h'line7 yan8

"i/ro"u0si 2a0sin6 Va0sin MVA "i/ro"u0si "i -a;ah 0on1ra0 an1ara NIAID "an

(isher BioSer2i9es6 Desain s1u"i Dala5 s1u"i ase # ini7 0i1a "i-eri0an 2a0sin

ChA"< un1u0 $% /eser1a +% /eser1a 5eneri5a 2a0sin "en8an "osis # #%#%

/ar1i0el 2irus 30elo5/o0 #47 +% 5eneri5a 2a0sin "en8an "osis +7& #%#% /ar1i0el

2irus 30elo5/o0 +47 "an +% 5eneri5a 2a0sin "en8an "osis & #%#% 2iral /ar1i0el

30elo5/o0


6/17

3Al/ha Dia8nos1i9 In1erna1ional47 se-uah 1i1i0 a0hir ELISA "ila0u0an "i Na1ional

Ins1i1u1es o Heal1h "en8an /e5-a9aan un1u0 u:i EC@% 30onsen1rasi "i 5ana a"a

"e9reasein an1i8en @%G 5en8i0a147 "an seluruh.2irion ELISA yan8 5en88una0an

ina01i ZEBOV Ma0ona 3;a-ah saa1 ini s1rain4 6 Dua 1es yan8 "i8una0an un1u0

5en8u0ur an1i-o"i6 ne1ralisasi lan8sun8 /er1a5a "iu0ur "ari hi"u/ ZEBOV

3Mayin8a s1rain4 "ari se5ua /eser1a yan8 5eneri5a "osis /en8ua1 /a"a +? hari

se1elah "osis 2a0sin ChA"< "an #) hari se1elah "osis 2a0sin MVA6 'e"ua "iu0ur

0e5a5/uan 5e5-lo0ir an1i-o"i 2a0sin yan8 "iin"u0si "en8an /en88unaan

len1i2irus /seu"o1y/e" 5en8un80a/0an 8li0o/ro1ein "ari s1rain Mayin8a7 "en8an

/e5-a9aan 0onsen1rasi ha5-a1 3IC&%4 assay &%G6 Se-uah 0o5/e1i1i u:i -er-asis

ELISA :u8a "i8una0an un1u0 5en"e1e0si /e5-lo0iran an1i-o"i 5ono0lonal

/ene1ralisir 3)=>4 #) oleh seru5 se1elah 5enin80a10an "en8an MVA6 3Se-uah

/en:elasan rin9i 1en1an8 i5unolo8i analisis "ise"ia0an "ala5 La5/iran

Ta5-ahan64 T.Sel Tes 'a5i 5en8u0ur res/on T.sel un1u0 2a0sinasi 5en88una0an

e 2i2o eni5.lin0e" i55unosor-en1 s/o1 3ELISPOT4 1es in1ereron. /a"a

se5ua 1i1i0 ;a01u "an aliran 9y1o5e1ry "en8an si1o0in /e;arnaan in1raseluler

/a"a /un9a0 res/on i5un se1elah 2a0sinasi 5asin8.5asin86 1es T.sel "ila0u0an

/a"a -aru 1erisolasi sel 5ononu0lear /erier."arah 3PBMC4 6Resul1s S1u"i

Po/ulasi Se-anya0 >$ "ari #+< rela;an yan8 "is0rinin8 un1u0 0elaya0an

"i2a0sinasi 3=a5-ar6 S# "ala5 La5/iran Ta5-ahan46 Dari $% /eser1a yan8

"ili-a10an "ala5 analisis asli "ari 2a0sin ChA"


7/17

yan8 "ila/or0an /a"a se5ua 0elo5/o0 "osis yan8 rin8an /a"a 1in80a1 0e/arahan7

1an/a ee0 sa5/in8 yan8 serius yan8 1a0 1er"u8a a1au ee0 sa5/in8 yan8 serius6

rea91o8eni9i1y lo0al 1a5/a0nya le-ih :elas se1elah 5enin80a10an 2a0sinasi

"ari/a"a se1elah /ri5in8 2a0sinasi7 se-uah 1e5uan yan8 0onsis1en "en8an hasil

/eneli1ian lain "ari :a";al 2a0sin /ri5e.-oos1 he1erolo8 5en88a-un80an /er"ana

Cha" "an MVA /en8ua16 Se-ali0nya7 le-ih se"i0i1 ee0 sa5/in8 sis1e5i0 yan8

"ila/or0an "en8an 5enin80a10an 2a99ina1ion1han "en8an /ri5in8 2a0sinasi6

Mayori1as ee0 sa5/in8 yan8 "iri 1er-a1as "an rin8an6 nyeri lo0al a"alah /eris1i;a

lo0al yan8 /alin8 u5u5 3"en8an sa1u 0asus "ila/or0an se-a8ai yan8 /arah46 Ee0

sa5/in8 sis1e5i0 5o"era1 a"alah "e5a57 5ial8ia7 ar1ral8ia7 sa0i1 0e/ala7

0elelahan7 5ual7 "an 5alaise6 Ti"a0 a"a ee0 sa5/in8 Soli9i1e" sis1e5i0 -era1

yan8 "ila/or0an6 E5/a1 e/iso"e "e5a5 rin8an 37$.


8/17

Tanggapan antibodi respon antibodi yang diukur dengan cara

ofstandardized glikoprotein ELISA meningkat secara signikan

sebesar 7 hari setelah dosis MA dan mencapai puncaknya pada

hari ke!"# setelah meningkatkan dan kemudian menurun sedikit

$% hari &' ()*)" dengan u+i ,riedman untuk semua

perbandingan- &.ambar/ "A -/ Tanggapan tetap secara signikan

di atas tingkat pra!boost pada "%) hari setelah 0aksinasi MA

dan empat kali lebih tinggi titer diukur pada "%) hari setelah

priming dengan 0aksin 1hAd2 sa+a &' ()*))" dengan u+i Mann!

3hitney- &.ambar "4/-5 di samping itu* "))6 dari peserta yang

menerima 0aksin MA tetap seropositif* dibandingkan dengan

kurang dari setengah dari mereka yang menerima 0aksinasi

priming sendiri/ Titer secara keseluruhan!0irion ELISA

menun+ukkan baha imunogenisitas pada # minggu setelah

priming dengan 1hAd2 itu mirip dengan yang diukur setelah

imunisasi dengan rS!8E49 di ") 0aksin di :amburg* ;erman*

pada dosis yang diberikan dalam studi 0aksinasi cincin &rata!rata

titer geometris dengan 1hAd2 * 7


9/17

()*))" dengan u+i Mann!3hitney dua!ekor-/ 'ada saat itu* 776

dari 0aksin pada kelompok yang menerima booster MA tetap

seropositif* dibandingkan dengan $


10/17

osis 0aksin 1hAd2 atau MA tidak berpengaruh signikan pada

pos!boost Ig. titer* +uga tidak inter0al antara priming dan

meningkatkan 0aksinasi mempengaruhi besarnya respon

antibodi &r B )*$)* ' B )*2)- &.ambar/ S21 di Tambahan

Lampiran-/ Famun* ada korelasi positif yang signikan antara

prime!boost inter0al dan titer netralisasi antibodi* terlepas dari

dosis MA &r B )*7$* ' ()/))"- &.ambar/ S2 dalam Lampiran

Tambahan-/ induksi antibodi terhadap 0irus glikoprotein Sudan

Ebola dinilai* tetapi seperti yang diharapkan tanpa adanya

priming dengan antigen ini* titer antibodi terhadap 0irus

glikoprotein Sudan tidak terdeteksi setelah pemberian 0aksin

perdana* yang menun+ukkan kurangnya crossreacti0ity untuk

strain Sudan dengan antibodi dia+ukan terhadap glikoprotein

8E49/ Famun* setelah meningkatkan dengan 0aksin MA &yang


11/17

menyatakan 0irus glikoprotein Sudan Ebola-* Ig. titer meningkat

rata!rata titer signikan &geometris sebelum meningkatkan* )*"5

=


12/17

+elas* dari )/))#6 &kisaran interkuartil* )*))#!)*)=- pada "# hari

setelah 0aksinasi utama untuk )*$


13/17

Short!Inter0al 4oosting Mengingat peran penting yang telah

ditun+ukkan sel ,ort dalam studi ekasi praklinis pada kera dan

temuan T!sel yang tinggi dan imunogenisitas antibodi bahkan

dengan inter0al meningkatkan prime! terpendek* kami menilai

efek reducingthe prime!boost Inter0al lan+ut baik " minggu atau

$ minggu dalam dua kelompok delapan peserta masing!masing/


14/17

tanggapan ELIS'9T dalam dua kelompok masih memuncak pada

7 hari setelah meningkatkan &.ambar/ 2A-/ Jami mengamati

korelasi negatif yang sederhana antara prime!boost inter0al dan

puncak imunogenisitas T!sel di antara semua peserta &r B !)*2)*

' B )*)# oleh dua ekor koesien korelasi Spearman- &.ambar/

24-/ alam perbandingan respon ELIS'9T median dalam

kelompok yang menerima dosis booster MA pada selang aktu

" minggu* $ minggu* atau 2 sampai ") minggu setelah 0aksinasi

priming* tidak ada perbedaan beteengroup signikan baik di 7

hari atau $% hari setelah MA dosis &.ambar/ 21 dan 2-/ Analisis

respon antibodi menun+ukkan baha mengurangi inter0al prime!

boost mengakibatkan penurunan titer Ig. puncak setelah dosis

MA &' ()*)< untuk semua perbandingan- &.ambar/ S#A dalam

Lampiran Tambahan-/ analisis imunologi seluler dan humoral

tambahan di+elaskan dalam Lampiran Tambahan/

iskusi meningkatkan kemampuan MA* terutama untuk

meningkatkan respon T!sel* telah di+elaskan Studi preklinis dan

klinis untuk kandidat 0aksin yang menargetkan beberapa

diseases"%!$$5 Famun* data tentang meningkatkan antibodi

penetralisir manusia 0irus!spesik kurang/ alam penelitian

kami* kami menilai kemampuan meningkatkan tersebut

sehubungan dengan 0aksin 1hAd2* agen priming relatif

imunogenik* dan melaporkan peningkatan besar antibodi dan

imunogenisitas T!sel/ Jami menemukan induksi antibodi penetral

manusia untuk 0irus Ebola di titer substansial dengan

meningkatkan* yang berkorelasi dengan keseluruhan

peningkatan besarnya titer antibodi pada tes Ig. ELISA/ Antibodi

ke Sudan strain 0irus glikoprotein Ebola +uga terdeteksi setelah

meningkatkan* meskipun pada tingkat yang rendah/ Induksi

respon terhadap strain Sudan merupakan pertimbangan penting


15/17

untuk pengendalian abah masa depan/ Jami +uga menemukan

prol keamanan yang dapat diterima untuk MA pada dua dosis

dan pada semua inter0al yang kita die0aluasi/ Jami menemukan

baha meningkatkan dapat imunogenik untuk antibodi dan sel T

pada inter0al prime!boost sesingkat " minggu/ re+imen pendek

inter0al tersebut dapat memfasilitasi penyebaran 0aksin dalam

pengaturan abah dimana kedua onset yang cepat dan

keampuhan 0aksin tahan lama diperlukan/ Sebuah dosis tunggal

0aksin 1hAd2 diinduksi perlindungan seragam lama setelah

0aksinasi dan perlindungan +angka pan+ang parsial di

macaKues/"" 'ada manusia* tingkat 0aksin 1hAd2 diinduksi anti!

8E49 Ig. dan antibodi 0irus!menetralkan yang mirip dengan

tingkat di rS8E49 studi 0aksinasi cincin/ Jarena tidak ada

bukti imunogenisitas seluler belum dilaporkan untuk 0aksin rS!

8E49* 0ektor ini mungkin menginduksi respon imun yang

berbeda/ Induksi banyak sel 1# G T dari sel 1% G T setelah

pemberian 0aksin 1hAd2 tak terduga atas dasar studi praklinis

0ektor 0aksin ini* tapi kami menemukan baha keseimbangan T!

sel terbalik ke tingkat yang lebih besar dari sel 1% G T setelah

MA meningkatkan pada manusia/


16/17

peningkatan kadar 1% G T!sel ini dapat meningkatkan

keman+uran 0aksin* karena deplesi 1% G T!sel ditemukan untuk

mengurangi khasiat 0aksin adeno0irus di macaKues/"2 aya

tahan dalam perlindungan yang kami amati dengan regimen inimungkin akibat dari bantuan yang diberikan oleh sel 1# G T/

Imunogenisitas seluler yang disebabkan oleh 0aksin 1hAd2

memberikan potensi mekanisme tambahan untuk memberikan

ekasi 0aksin yang lebih besar dan daya tahan dari yang

disediakan oleh 0aksin rS8E49* meskipun hipotesis ini tidak

dapat dikonrmasi tanpa pengadilan khasiat/ The 1hAd2 dan

MA 0ektor 0irus memiliki se+umlah keuntungan praktis lain


17/17

dalam proses manufaktur berskala sesuai dengan standar .ood

Manufacturing 'ractice telah dibentuk dan kedua 0ektor telah

dinilai dalam +umlah besar 0aksin untuk berbagai indikasi tanpa

laporan dari setiap masalah keamanan substansial untuk

date/"%*$2!2) 0ektor 0irus Fonreplicating telah menun+ukkan

prol keamanan yang a+ar dan mungkin lebih disukai untuk

0ektor replikasi!kompeten untuk digunakan secara luas pada

populasi beresiko untuk immunodeciencies terdeteksi/ Jami

+uga menemukan respon antibodi yang tetap positif @ bulan

setelah 0aksinasi di atas ambang yang terkait dengan

keberhasilan pada manusia/ Tingkat tinggi tahan lama khasiat

yang diinginkan untuk melindungi populasi terhadap epidemi

masa depan dan mungkin sangat penting bagi populasi berisiko

tinggi seperti peker+a peraatan kesehatan/ 0aksin Singledose

mungkin terbukti men+adi lebih baik untuk kesederhanaan

logistik +ika hanya +angka pendek khasiat diperlukan dalam

pengaturan abah/ Famun* kami menemukan baha inter0al "

minggu antara pemberian 0aksin prima dan 0aksin booster

tersedia 1% G T!sel imunogenisitas hanya $ minggu setelah

dosis prima/ Jami +uga menemukan respon antibodi lebih tinggi

dibandingkan dengan 0aksinasi dosis tunggal* meskipun

tanggapan seperti itu lebih rendah daripada dengan inter0al

prime!boost lagi/ Secara bersama!sama* data ini memberikan

dasar untuk pertimbangan re+imen 0aksin 0ektor tertentu untuk

digunakan baik dalam pencegahan atau pengendalian abah/

Tugas Mata Syarif Aq 11-165

Documents