BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada mulanya rumah sakit di Indonesia banyak didirikan dengan tujuan sosial tanpa terlalu mempertimbangkan segi ekonominya. Pada masa itu kebanyakan rumah sakit mendapat subsidi dari pemerintah maupun dari badan misi sosial keagamaan baik dari dalam negeri maupun bantuan dari luar negeri. Fungsi sosial berarti bahwa sebuah rumah sakit harus melayani pasien atas dasar kebutuhan mediknya dan tidak berdasarkan kemampuan pasien untuk membayar. Sedangkan fungsi ekonomi berarti rumah sakit harus memikirkan keuntungan dengan melaksanakan manajemennya, termasuk manajemen keuangan dan pembiayaannya mengikuti kaidah-kaidah ekonomi dengan memperhitungkan biaya yang realistik dan rasional. Rumah sakit sebagai institusi kesehatan terikat PERMENKES No. 378 Tahun 1993 yang mengatur tentang pelayanan fungsi sosial rumah sakit swasta. Di dalam peraturan tersebut telah tertuang beberapa ketentuan yang harus dijalankan oleh rumah sakit sebagai sarana kesehatan umum dalam menjalankan usahanya. Bahwa rumah sakit wajib menjalankan fungsi sosialnya, seperti pengaturan tarif pelayanan dengan memberikan keringanan atau pembebasan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu dan pelayanan gawat darurat 24 jam tanpa mensyaratkan uang muka, tetapi mengutamakan kesehatan (Depkes RI, 1997). Dalam perkembangannya rumah sakit di samping menjalankan fungsi sosial juga menjalankan fungsi ekonomis sekaligus.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada mulanya rumah sakit di Indonesia banyak didirikan dengan tujuan sosial tanpa
terlalu mempertimbangkan segi ekonominya. Pada masa itu kebanyakan rumah sakit
mendapat subsidi dari pemerintah maupun dari badan misi sosial keagamaan baik dari dalam
negeri maupun bantuan dari luar negeri. Fungsi sosial berarti bahwa sebuah rumah sakit harus
melayani pasien atas dasar kebutuhan mediknya dan tidak berdasarkan kemampuan pasien
untuk membayar. Sedangkan fungsi ekonomi berarti rumah sakit harus memikirkan
keuntungan dengan melaksanakan manajemennya, termasuk manajemen keuangan dan
pembiayaannya mengikuti kaidah-kaidah ekonomi dengan memperhitungkan biaya yang
realistik dan rasional. Rumah sakit sebagai institusi kesehatan terikat PERMENKES No. 378
Tahun 1993 yang mengatur tentang pelayanan fungsi sosial rumah sakit swasta. Di dalam
peraturan tersebut telah tertuang beberapa ketentuan yang harus dijalankan oleh rumah sakit
sebagai sarana kesehatan umum dalam menjalankan usahanya. Bahwa rumah sakit wajib
menjalankan fungsi sosialnya, seperti pengaturan tarif pelayanan dengan memberikan
keringanan atau pembebasan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu dan
pelayanan gawat darurat 24 jam tanpa mensyaratkan uang muka, tetapi mengutamakan
kesehatan (Depkes RI, 1997).
Dalam perkembangannya rumah sakit di samping menjalankan fungsi sosial juga
menjalankan fungsi ekonomis sekaligus. Dengan demikian untuk mempertahankan
operasional rumah sakit, maka rumah sakit harus mencari keseimbangan antara fungsi sosial
dan fungsi ekonomi (Gani, 2002). Bahkan sejak tahun 2000 sudah 13 Rumah Sakit Umum
Pusat (RSUP) menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan (RS Perjan) dan tiga Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) di Jakarta yang mengarah pada
business oriented sebagai Badan Usaha Milik Negara atau Daerah (BUMN/BUMD). Ini
sebenarnya bertentangan dengan dengan Pasal 34 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang
menyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan
dan fasilitas umum yang layak (Kusnadi, 2006). Rumah sakit di Kota Medan milik
pemerintah seperti Rumah Sakit Pirngadi, milik Pemerintah Daerah KotaMedan dan Rumah
Sakit Adam Malik, milik Pemerintah Pusat juga telah berubah status menjadi Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) dan Badan Layanan Umum Pusat (BLUP), diharapkan bisa
swakelola dan swadana dalam menjalankan fungsinya.
Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum dituntut
untuk dapat menghadapi tantangan persaingan bebas rumah sakit dengan memberikan
pelayanan yang baik, efisien, efektif dan tarif yang sesuai (rasional). Masalah pembiayaan
yang penting dan harus diatur oleh manajemen rumah sakit adalah keseimbangan antara
pendapatan dan biaya, sehingga diketahui apakah rumah sakit itu dalam keadaan untung,
kembali modal atau rugi. Hal lain yang berkaitan dengan pembiayaan rumah sakit adalah
dilema subsidi dan survival. Di satu sisi rumah sakit ingin menyediakan pelayanan yang
murah bagi pasien, tetapi disisi lain rumah sakit perlu survive. Dalam hal ini penentuan tarif
yang optimal menjadi sangat penting. Di mana tarif optimal adalah tarif yang masih sanggup
dibayar oleh masyarakat, akan tetapi masih dapat ditoleransi bagi kemampuan rumah sakit.
Dalam menghadapi era globalisasi yang juga merambah ke sektor kesehatan,
manajemen rumah sakit harus menyadari adanya persaingan dalam memberikan pelayanan
yang baik, efisien, efektif dan tarif yang rasional. Manajemen rumah sakit mengalami proses
perubahan yang sangat dipengaruhi oleh pemerintah, investor baik lokal maupun asing,
masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan dan industri perasuransian sebagai faktor
pembiayaan. Jadi pembiayaan rumah sakit berasal dari berbagai sumber seperti dibiayai
sendiri oleh pasien, asuransi kesehatan, bantuan pemerintah, bantuan asing serta dana-dana
masyarakat. Rumah sakit yang merupakan industri jasa, bila ingin tetap bertahan dan
berkembang haruslah dapat mengupayakan agar biaya yang dikeluarkan untuk pelayanan
kesehatan dapat dilampaui oleh pendapatan dari pelayanan yang diberikan.
Dengan perkataan lain sedapat mungkin diusahakan semua unit kegiatan rumah sakit
yang merupakan pusat pendapatan, termasuk Unit Hemodialisis, dapat ditingkatkan dan yang
merupakan pusat biaya harus mengalami efisiensi agar tidak menjadi beban subsidi rumah
sakit. RSU Methodist Medan sejak tahun 2003 sudah mulai merintis pelayanan Unit
Hemodialisis dengan 2 (dua) unit mesin hemodialisis. Dari tahun ke tahun pelayanan
hemodialisis di RSU Methodist Medan menunjukkan peningkatan.
1.2 Tujuan
Pengaplikasian teori-teori Manajemen Industri dalam perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
Manajemen Industri
Secara umum manajemen industri adalah tatacara mengatur sebuah industry yang
bertumpu pada keunggulan sumberdaya insani dalam menghadapi lingkungan usaha. Seorang
manajemen industry harus dapat menguasai manajemen kauangan, manajemen kualitas,
manajeman inovasi, manajeman SDM, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan
manajemen Ekonomi teknik. Kami akan berusaha membahas satu per satu tentang beberapa
bentuk manajemen diatas, yang di khususkan dalam bidang perindustrian jasa yaitu Rumah
Sakit.
1. Manajemen Umum
a. Planning
Sudah diakui bahwa organisasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan. Setiap
organisasi memerlukan manajemen untuk meraih tujuan organisasinya. Tidak terkecuali
institusi penyelenggara pelayanan kesehatan, apalagi sekelas rumah sakit. Semua fungsi
manajemen sangat dibutuhkan rumah sakit. Satu diantara fungsi tersebut, bahkan boleh
dikatakan yang berperan sangat penting adalah manajemen operasi. Bagaimana konsep dan
penerapan manajemen operasi di rumah sakit, mari kita lihat secara sekilas.
Manajemen operasi adalah aktivitas manajemen (plan do check action – desain
eksekusi perbaikan) dalam menciptakan nilai bagi pelanggan melalui transformasi input
menjadi output dengan efektif dan efisien. Manajemen operasi tidak berarti hanya terkait
dengan masalah operasional, tetapi menyeluruh dari isu strategis sampai isu operasional.
Kalau boleh mengklaim, manajemen operasi adalah inti dari proses manajemen. Karena
aktivitas operasi itulah dibutuhkan fungsi manajemen yang lain seperti manajemen sdm,
keuangan, dan pemasaran.
Di rumah sakit, isu strategis yang perlu dijawab adalah bagaimana strategi operasi
rumah sakit untuk mencapai visi, misi RS dengan efektif. Selain itu, isu perencanaan
kapasitas juga tidak kalah penting. Tidak mungkin RS dibangun untuk waktu yang singkat,
dan kemudian diperluas secara sporadis. Isu yang menyangkut investasi yang besar serta
waktu yang panjang lainnya adalah pemilihan lokasi atau fasilitas fisik RS. Dan yang tidak
kalah pentingnya adalah bagaimana RS menjawab isu-isu keberlanjutan (sustainability).
Pada tingkat taktis, RS harus memiliki perencanaan yang baik mengenai estimasi
pasien dan kebutuhan RS setiap tahun agar rencana kerja tahunan dapat direalisasikan dengan
baik. Berdasarkan estimasi tersebut, maka RS harus memperkirakan sumber daya yang
dibutuhkan, khususnya SDM. Manajemen persediaan juga tidak kalah penting dan mendesak
mengingat fakta menunjukkan besar sekali biaya yang dikeluarkan untuk persediaan.
Pada tingkat operasional, RS harus memiliki sistem penjadwalan yang baik, sistem
pengendalian kualitas, penanganan antrian di setiap instalasi, pemeliharaan sarana dan
prasarana alat, efisiensi sistem pendukung (seperti air, listrik, gas, dan sampah). Ini semua
tidak dapat dikelola dengan ala kadarnya. Diperlukan manajemen yang profesional agar misi
mulianya kepada para pemangku kepentingannya terpenuhi, juga pengelolaannya efisien.
b. Controling
Rumah sakit rata-rata telah menghabiskan biaya jutaan tiap tahunnya untuk investasi
obat-obatan. Namun sebagian besar pihak rumah sakit belum dapat menentukan strategi
pengelolaan terhadap item persediaan dengan tepat. Padahal persediaan pada sebuah rumah
sakit sangat penting sekali peran dan keberadaannya dikarenakan persediaan mempunyai sifat
kekritisan yang tinggi. Sehingga pemenuhan akan persediaan harus dapat berjalan dengan
baik agar tidak membahayakan keselamatan pasien. Salah satu aspek penting dalam
manajemen persediaan yang dapat dilakukan oleh pihak rumah sakit adalah
mengklasifikasikan item-item persediaan mereka. Pengklasifikasian ini bertujuan untuk
mengetahui prioritas tiap kelompok item persediaan agar dapat menerapkan strategi
pengelolaan persediaan yang sesuai dengan karakteristik persediaan.
Metode yang umum digunakan untuk pengklasifikasian inventori ialah analisis ABC.
Tetapi metode ini hanya menggunakan satu kriteria saja yang kurang sesuai untuk
karakterisitk persediaan pada rumah sakit. Dalam tugas akhir ini dilakukan klasifikasi item
persediaan pada rumah sakit dengan metode ABC-Fuzzy Classification yang menghasilkan
tiga kelompok. Metode ini menggabungkan analisis ABC tradisional dengan fuzzy
classification. Metode ini dapat menangani beberapa kombinasi informasi atribut item yang
penting untuk kepentingan manajerial rumah sakit. Dari tugas akhir ini dihasilkan aplikasi
yang dapat membantu untuk pengklasifikasian item persediaan menggunakan metode ABC-
Fuzzy classification. Selain itu, dijelaskan juga perbandingan metode ini dengan metode
pengklasifikasian item persediaan lainnya.
c. Pengorganisasian (Organizing)
Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan
dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan
ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk
mengerjakan beberapa tugas.
Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau
beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya
manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.Mempekerjakan orang untuk pekerjaan
merupakan aktifitas kepegawaian yang khas.Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang
terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.
Organizing atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian merupakan proses
menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan
didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat
bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Definisi sederhana dari pengorganisasian ialah seluruh proses pengelompokan orang,
alat, tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu
organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan
tugas dan membagi pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan berbagai departemen serta
penentuan hubungan. Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk menetapkan peran serta
struktur dimana karyawan dapat mengetahui apa tugas dan tujuan mereka.
Prinsip Pengorganisasian
Proses pengorganisasian dapat dilakukan secara efisien jika manajer memiliki
pedoman tertentu sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan dapat bertindak. Untuk
mengatur secara efektif, prinsip-prinsip organisasi berikut dapat digunakan oleh seorang
manajer.
a. Prinsip Spesialisasi Menurut prinsip, pekerjaan seluruh perhatian harus dibagi di antara
bawahan atas dasar kualifikasi, kemampuan dan keterampilan. Ini adalah melalui
pembagian kerja dapat dicapai yang menghasilkan organisasi yang efektif. Pembagian
kerja adalah pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-komponennya sehingga setiap
orang bertanggung jawab untuk beberapa aktivitas terbatas bukannya tugas secara
keseluruhan.
b. Prinsip Definisi Fungsional Menurut prinsip ini, semua fungsi dalam kekhawatiran harus
benar dan jelas kepada manajer dan bawahan. Hal ini dapat dilakukan dengan jelas
mendefinisikan tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang dan hubungan orang terhadap
satu sama lain.
c. Prinsip Rentang Pengendalian atau Pengawasan. Menurut prinsip ini, rentang kendali
adalah rentang pengawasan yang menggambarkan jumlah karyawan yang dapat ditangani
dan dikontrol secara efektif oleh seorang manajer tunggal.Menurut prinsip ini, seorang
manajer harus dapat menangani jumlah karyawan yang dibawahinya.Keputusan ini dapat
diambil dengan memilih baik rentang lebar atau sempit froma.
d. Penentuan Staf (Staffing)
Staffing merupakan usaha untuk mengembangkan dan menempatkan orang – orang yang
tepat pada berbagai jenis pekerjaan sesuai dengan desain organisasi.Proses Staffing
meliputi pengembangan sumber daya manusia, proses penilaian dan promosi dan
pelatihan.Salah satu aspek penting dari fungsi ini adalah mengidentifikasi orang – orang di
dalam organisasi yang berpotensial untuk dikembangakan sebagai manejer.
Pengarahan (directing)
Directing adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan
tujuan organisasi.directing adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan
organizing.Directing membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi
sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah
menjadi kenyataan.
Directing dalam bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu
tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai
sasaran sesuai dengan tujuan organisasi dengan berbagai arahan dengan memotivasi setiap
karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas
dan tanggung jawab. Jadi, Directing bertujuan untuk menggerakkan orang agar mau bekerja
dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama- sama untuk mencapai tujuan
organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership)
yang baik.
Leadership danDirecting
Directingjelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap
karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan sifatnya dinamis.Maka dari itu,
fungsi directingternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus melibatkan fungsi
dari leadership. Di dalam proses actuating ini, keberadaan leadership adalah sebagai
pendukung. Karena actuating sendiri memiliki tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan
bertujuan mengefektifkan dan mengefisienkan kerja dalam organisasi.
Prinsip Directing
a. Pelaksanaan dan Penugasan
Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah pelaksanaan
pengawasan dalam bentuk pemberian tugas. Tujuan utama penugasan adalah untuk
mencapai keseimbangan antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi personal,
keseimbangan untuk pengembangan profesi, dan lain-lain.
b. Pengawasan Pengelolaan Dana.
Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting
dilakukan agar dana tidak disia-siakan.
c. Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.
Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan, misalnya
teknologi yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau pekerja.
d. Dokumentasi Pengawasan.
Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran,
kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi.
d. Supervisi Audit.
2. MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT
Seorang manajemen keuangan harus dapat merencanakan anggaran, memeriksa,
mengendalikan , mengelola, mencari dan menyimpan dana. Tujuan dengan adanya manajer
keuangan untuk mengelola dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah
untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan
dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.
Training Manajemen Keuangan Rumah Sakit untuk pengelolaan sistem keuangan
rumah sakit. Instansi Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kepada
masyarakat yang memiliki sifat padat modal, padat SDM dan padat teknologi. Agar rumah
sakit mampu berkembang dan memberikan pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan
berhasil guna perlu diberikan kemudahan berupa fleksibilitas pengelolaan keuangan.
Rumah Sakit memiliki kewajiban untuk menghasilkan laporan keuangan. Laporan
keuangan yang dimaksud, mencakup neraca, laporan operasional, arus kas, dan catatan atas
laporan keuangan. Selain laporan keuangan, RSUD juga diwajibkan untuk menyusun laporan
kinerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan (PP No. 23 Th 2005, Permendagri No
61 Th 2007).
Pelatihan Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit merupakan suatu materi training yang
harus diikuti oleh Manajemen Yang Mengelola Keuangan Rumah Sakit guna menambah
kemampuan dan pemahaman dalam mengelola keuangan rumah sakit, sehingga setelah
terasa sangat penting bagi perusahaan manufaktur, terutama dalam pengaturan mesin dan
peralatan produksi.
Produktivitas
Produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan
dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum produktivitas dinyatakan
sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperoleh dengan
sumber daya yang terpakai. Pengukurana produktivitas dapat dilakukan untuk lingkup
nasional, industri, organisasi dan perorangan. Pengukuran produktivitas berguna dalam
membandingkan hasil yang dicapai antara periode satu dengan periode yang lain atau
produktivitas yang dicapai antara dua Negara, departemen, bagian atau perorangan.
Pengambil keputusan dalam manajemen operasi
Pengambil keputusan dalam manajemen operasi berkaitan erat dengan jangka waktu
perencanaan. Perencanaan dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu : perencanaan jangka
panjang, jangka menengah, jangka pendek.
Perencanaan jangka panjang berhubungan dengan hal hal strategis sehingga
pengambil keputusan menjadi tanggung jawab pimpinan puncak.Perencanaan jangka panjang
meliputi penyusunan kebijakan, misalnya menyangkut lokasi fasilitas dan pengembangannya,
penentuan kapasitas, pengembangan produk baru, penelitian dan pengembangan serta
investasi. Perencanaan ini mencakup 24-60 bulan.
Perencanaan jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka panjang dibuat,
umumnya horizon waktu antara 3 – 24 bulan. Perencanaan ini merupakan tugasmanajer
operasi yang akan membuat keputusan taktis. Perencanaan jangka panjang menengah harus
konsisten dengan strategi yang telah dibuat pimpinan puncak dan dilaksanakan pada sumber
daya yang telah disediakan oleh keputusan strategi sebelumnya, missal
perencanaanpenjualan, perencanaan dan anggaran produksi penentuan tingkat tenaga kerja,
dan tingkat persediaan.
Perencanaan jangka pendek mencakup waktu yang relative pendek. Biasanya kurang
dari 3 bulan. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab personel operasi yang bekerja dengan
supervisor atau foreman untuk menjabar perencanaan jangka menengah menjadi rencanan
operasional bulanan, mingguan dan harian. Perencanaan ini meliputi penugasan kerja,
penjadwalan, pembebanan, pengurutan dan pengiriman.
Riset/Laporan pengaplikasian manajemen dalam bidang perusahaan jasa
Rumah Sakit Methodist Susanna Wesley
Jl.Setia Budi Pasar II Tanjung Sari, Medan
RSU Methodist Susanna Wesley
Rumah Sakit Umum Methodist Susanna Wesley yang beralamat di Jalan Setia Budi Pasar II Tanjung Sari Medan. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Pendidikan Dibawah Naungan Univeristas Methodist Indonesia.
SEJARAH BERDIRINYA
Susanna Wesley (Januari 1669 20-23 Juli 1742), lahir Susanna Annesley, adalah putri dari Dr
Samuel Annesley dan Mary Putih, dan ibu dari John dan Charles Wesley.
"... Meskipun dia tidak pernah menyampaikan khotbah atau menerbitkan buku atau
mendirikan sebuah gereja, (dia) dikenal sebagai Bunda Methodisme. Kenapa? Karena dua
anaknya, John Wesley dan Charles Wesley, sebagai anak-anak sadar atau tidak sadar akan,
diterapkan contoh dan ajaran dan keadaan kehidupan rumah mereka.
1 Keluarga
2 Kehidupan pribadi
3 Referensi
Keluarga
Dia dan suaminya Samuel Wesley menikah pada 11 November 1688. Samuel 26 dan
Susanna adalah 19. Susanna dan Samuel Wesley memiliki 19 anak. Sembilan dari anak-
anaknya meninggal sebagai bayi. Empat dari anak-anak yang meninggal adalah saudara
kembar. Pelayan sengaja menahan satu anak. Pada kematiannya, hanya delapan dari anak-
anaknya masih hidup.
Kehidupan pribadi
Susanna mengalami banyak kesulitan sepanjang hidupnya. Suaminya meninggalkan
dia dan anak-anak selama lebih dari setahun karena perselisihan kecil. Selama saat suaminya
berada di London, membela teman terhadap tuduhan bid'ah, ia ditunjuk locum untuk
membawa pesan. Khotbah pria itu berkisar hanya sekitar utang membayar. Kurangnya ajaran
spiritual yang beragam menyebabkan Susanna untuk merakit anak-anaknya Minggu sore
untuk layanan keluarga. Mereka akan menyanyikan mazmur dan kemudian Susanna akan
membaca khotbah dari baik file khotbah suaminya atau ayah diikuti oleh mazmur lain.
Orang-orang lokal mulai bertanya apakah mereka bisa hadir. Pada satu titik ada lebih dari dua
ratus orang yang akan menghadiri layanan Minggu sore Susanna sementara layanan Minggu
pagi menyusut menjadi hampir tidak ada.
Wesley dipraktekkan renungan harian sepanjang hidupnya, dan jawabannya surat
anaknya Charles, ia ditujukan pengalamannya kebobrokan sifat manusia, dan kasih karunia
Allah. Surat tersebut juga menunjukkan bahwa ia telah sepenuhnya sadar akan kenikmatan
spiritual selama bertahun-tahun, dengan mana putranya yang baru saja dibuat berkenalan.
Suaminya Samuel menghabiskan seluruh hidupnya dan semua keuangan keluarga pada
pekerjaan penafsirannya Kitab Ayub. Namun, karyanya tidak ingat dan berdampak kecil
terhadap keluarganya selain sebagai kesulitan. Sebaliknya Susanna menulis beberapa
potongan-potongan yang akan menjadi dasar dalam pendidikan anak-anak mereka. "Selain
surat, Susanna Wesley menulis meditasi dan komentar kitab suci untuk digunakan sendiri.
Dia menulis komentar diperpanjang pada Syahadat Rasul, Doa Bapa Kami, Sepuluh Perintah
Allah. Alas banyak dari yang hilang dalam kebakaran pastoran, tetapi banyak bertahan. Yang
paling mudah cara untuk tulisan-tulisannya adalah Charles Wallace sangat baik dan penting
Susanna Wesley, Writings nya Dikumpulkan. Susanna dimakamkan di Bunhill Fields di
London.
Visi dan Misi
Azas Yayasan
Berazaskan kepada Pancasila dan UUD 1945 serta Iman Kristiani berdasarkan
Alkitab.
Visi Yayasan
Menjadi Badan Hukum yang efektif, transparan, akuntabel, berkarakter eksis dan
bekesinambungan untuk menghasilkan manusia yang berakal budi, sehat jasmani dan
sehat rohani guna dibaktikan bagi peningkatan kesejahteraan kehidupan Bangsa dan
Negara, berdasarkan Iman, Pengharapan dan Kasih.
Misi Yayasan
1. Menyelenggarakan kegiatan sosial khususnya bidang pendidikan, kegiatan pelayanan
kesehatan,
2. keolahragaan, seni dan budaya dalam rangka menghasilkan manusia yang berakal
budi, sehat jasmani.
3. Menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan dengan menolong, dan membantu dan
memfasilitasi masyarakat yang ditimpa bencana, fakir miskin, gelandangan,
pengungsi akibat perang untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, serta
melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dalam upaya menjaga keseimbangan
alam ciptaan Tuhan guna menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan.
4. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan, guna mewujudkan manusia yang sehat
rohani yang memiliki kecerdasan spritualitas, bertaqwa dan berakhlak mulia.
5. Menuntaskan transisi YP-GMI Wilayah I menjadi Badan Hukum yang efektif,
Transparan, Akuntabel, Berkarakter Eksis dan berkesinambungan.
Maksud dan Tujuan Yayasan
1. Bidang Sosial.
2. Bidang Kemanusiaan.
3. Bidang Keagamaan.
4. Keorganisasian.
Manajemen Umum
Manajemen umum dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
Planning
Plannning merupakan perencanaan sebagai landasan utama untuk menjalankan
fungsi-fungsi majerial lainnya, yang merupakan proses kontinyu atau berkesinambungan
untuk menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh seorang atau sekelompok orang
untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan yang telah ditentukan.
Organizing
Organizing merupakan suatu pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan
organisasi. Organizing juga menentukan hubungan aktivitas dan wewenang dalam organisasi.
Staffing
Ini berkaitan dengan penempatan personal pada posisi yang tepat dan dibutuhkan oleh
organisasi tersebut. Staffing memusatkan perhatian pada alokasi tenaga kerja dan penerimaan
tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi.
Directing
Fungsi manajerial ini terbangun atas sebuah kondisi, kepemimpinan, dan pemberian
motivasi. Masing-masing manajer memiliki rencana kerja yang mengarahkaan pada
karyawan bawahannya.
Controlling
Pengawasan dan perencanaan merupakan keterpaduan yang tidak dipisahkan.
Pengawasan mengarah pada monitoring pelaksana rencana-rencana pekerjaan yang tercantum
dalam perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Manajemen Logistik
Manajemen logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol barang,
energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber
produksi.
Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada konsumen.
Manajemen Personalia
Manajemen personalian merupakan manajemen sumber daya manusia yang khusus
mempelajari bidang personalia atau kepegawaian. Atau dapat diartikan sebagai suatu ilmu
dan seni untuk melaksanakan planning, organizing, controlling, sehingga efektivitas dan
efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin.
Manajemen Pemasaran
Manajemen pemasaran merupakan manajemen yang melakukan suatu kepuasaan bagi