Top Banner
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada mulanya rumah sakit di Indonesia banyak didirikan dengan tujuan sosial tanpa terlalu mempertimbangkan segi ekonominya. Pada masa itu kebanyakan rumah sakit mendapat subsidi dari pemerintah maupun dari badan misi sosial keagamaan baik dari dalam negeri maupun bantuan dari luar negeri. Fungsi sosial berarti bahwa sebuah rumah sakit harus melayani pasien atas dasar kebutuhan mediknya dan tidak berdasarkan kemampuan pasien untuk membayar. Sedangkan fungsi ekonomi berarti rumah sakit harus memikirkan keuntungan dengan melaksanakan manajemennya, termasuk manajemen keuangan dan pembiayaannya mengikuti kaidah-kaidah ekonomi dengan memperhitungkan biaya yang realistik dan rasional. Rumah sakit sebagai institusi kesehatan terikat PERMENKES No. 378 Tahun 1993 yang mengatur tentang pelayanan fungsi sosial rumah sakit swasta. Di dalam peraturan tersebut telah tertuang beberapa ketentuan yang harus dijalankan oleh rumah sakit sebagai sarana kesehatan umum dalam menjalankan usahanya. Bahwa rumah sakit wajib menjalankan fungsi sosialnya, seperti pengaturan tarif pelayanan dengan memberikan keringanan atau pembebasan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu dan pelayanan gawat darurat 24 jam tanpa mensyaratkan uang muka, tetapi mengutamakan kesehatan (Depkes RI, 1997). Dalam perkembangannya rumah sakit di samping menjalankan fungsi sosial juga menjalankan fungsi ekonomis sekaligus.
47

Tugas Manis 8p Mw Di Print

Oct 25, 2015

Download

Documents

Wahyu Sipahutar
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Manis 8p Mw Di Print

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada mulanya rumah sakit di Indonesia banyak didirikan dengan tujuan sosial tanpa

terlalu mempertimbangkan segi ekonominya. Pada masa itu kebanyakan rumah sakit

mendapat subsidi dari pemerintah maupun dari badan misi sosial keagamaan baik dari dalam

negeri maupun bantuan dari luar negeri. Fungsi sosial berarti bahwa sebuah rumah sakit harus

melayani pasien atas dasar kebutuhan mediknya dan tidak berdasarkan kemampuan pasien

untuk membayar. Sedangkan fungsi ekonomi berarti rumah sakit harus memikirkan

keuntungan dengan melaksanakan manajemennya, termasuk manajemen keuangan dan

pembiayaannya mengikuti kaidah-kaidah ekonomi dengan memperhitungkan biaya yang

realistik dan rasional. Rumah sakit sebagai institusi kesehatan terikat PERMENKES No. 378

Tahun 1993 yang mengatur tentang pelayanan fungsi sosial rumah sakit swasta. Di dalam

peraturan tersebut telah tertuang beberapa ketentuan yang harus dijalankan oleh rumah sakit

sebagai sarana kesehatan umum dalam menjalankan usahanya. Bahwa rumah sakit wajib

menjalankan fungsi sosialnya, seperti pengaturan tarif pelayanan dengan memberikan

keringanan atau pembebasan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang kurang mampu dan

pelayanan gawat darurat 24 jam tanpa mensyaratkan uang muka, tetapi mengutamakan

kesehatan (Depkes RI, 1997).

Dalam perkembangannya rumah sakit di samping menjalankan fungsi sosial juga

menjalankan fungsi ekonomis sekaligus. Dengan demikian untuk mempertahankan

operasional rumah sakit, maka rumah sakit harus mencari keseimbangan antara fungsi sosial

dan fungsi ekonomi (Gani, 2002). Bahkan sejak tahun 2000 sudah 13 Rumah Sakit Umum

Pusat (RSUP) menjadi Rumah Sakit Perusahaan Jawatan (RS Perjan) dan tiga Rumah Sakit

Umum Daerah (RSUD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) di Jakarta yang mengarah pada

business oriented sebagai Badan Usaha Milik Negara atau Daerah (BUMN/BUMD). Ini

sebenarnya bertentangan dengan dengan Pasal 34 ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang

menyatakan bahwa Negara bertanggung jawab atas persediaan fasilitas pelayanan kesehatan

dan fasilitas umum yang layak (Kusnadi, 2006). Rumah sakit di Kota Medan milik

pemerintah seperti Rumah Sakit Pirngadi, milik Pemerintah Daerah KotaMedan dan Rumah

Sakit Adam Malik, milik Pemerintah Pusat juga telah berubah status menjadi Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD) dan Badan Layanan Umum Pusat (BLUP), diharapkan bisa

swakelola dan swadana dalam menjalankan fungsinya.

Page 2: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan untuk masyarakat umum dituntut

untuk dapat menghadapi tantangan persaingan bebas rumah sakit dengan memberikan

pelayanan yang baik, efisien, efektif dan tarif yang sesuai (rasional). Masalah pembiayaan

yang penting dan harus diatur oleh manajemen rumah sakit adalah keseimbangan antara

pendapatan dan biaya, sehingga diketahui apakah rumah sakit itu dalam keadaan untung,

kembali modal atau rugi. Hal lain yang berkaitan dengan pembiayaan rumah sakit adalah

dilema subsidi dan survival. Di satu sisi rumah sakit ingin menyediakan pelayanan yang

murah bagi pasien, tetapi disisi lain rumah sakit perlu survive. Dalam hal ini penentuan tarif

yang optimal menjadi sangat penting. Di mana tarif optimal adalah tarif yang masih sanggup

dibayar oleh masyarakat, akan tetapi masih dapat ditoleransi bagi kemampuan rumah sakit.

Dalam menghadapi era globalisasi yang juga merambah ke sektor kesehatan,

manajemen rumah sakit harus menyadari adanya persaingan dalam memberikan pelayanan

yang baik, efisien, efektif dan tarif yang rasional. Manajemen rumah sakit mengalami proses

perubahan yang sangat dipengaruhi oleh pemerintah, investor baik lokal maupun asing,

masyarakat sebagai pengguna jasa pelayanan dan industri perasuransian sebagai faktor

pembiayaan. Jadi pembiayaan rumah sakit berasal dari berbagai sumber seperti dibiayai

sendiri oleh pasien, asuransi kesehatan, bantuan pemerintah, bantuan asing serta dana-dana

masyarakat. Rumah sakit yang merupakan industri jasa, bila ingin tetap bertahan dan

berkembang haruslah dapat mengupayakan agar biaya yang dikeluarkan untuk pelayanan

kesehatan dapat dilampaui oleh pendapatan dari pelayanan yang diberikan.

Dengan perkataan lain sedapat mungkin diusahakan semua unit kegiatan rumah sakit

yang merupakan pusat pendapatan, termasuk Unit Hemodialisis, dapat ditingkatkan dan yang

merupakan pusat biaya harus mengalami efisiensi agar tidak menjadi beban subsidi rumah

sakit. RSU Methodist Medan sejak tahun 2003 sudah mulai merintis pelayanan Unit

Hemodialisis dengan 2 (dua) unit mesin hemodialisis. Dari tahun ke tahun pelayanan

hemodialisis di RSU Methodist Medan menunjukkan peningkatan.

1.2 Tujuan

Pengaplikasian teori-teori Manajemen Industri dalam perusahaan

Page 3: Tugas Manis 8p Mw Di Print

BAB II

PEMBAHASAN

Manajemen Industri

Secara umum manajemen industri adalah tatacara mengatur sebuah industry yang

bertumpu pada keunggulan sumberdaya insani dalam menghadapi lingkungan usaha. Seorang

manajemen industry harus dapat menguasai manajemen kauangan, manajemen kualitas,

manajeman inovasi, manajeman SDM, manajemen pemasaran, manajemen keputusan dan

manajemen Ekonomi teknik. Kami akan berusaha membahas satu per satu tentang beberapa

bentuk manajemen diatas, yang di khususkan dalam bidang perindustrian jasa yaitu Rumah

Sakit.

1. Manajemen Umum

a. Planning

Sudah diakui bahwa organisasi dan manajemen tidak dapat dipisahkan. Setiap

organisasi memerlukan manajemen untuk meraih tujuan organisasinya. Tidak terkecuali

institusi penyelenggara pelayanan kesehatan, apalagi sekelas rumah sakit. Semua fungsi

manajemen sangat dibutuhkan rumah sakit. Satu diantara fungsi tersebut, bahkan boleh

dikatakan yang berperan sangat penting adalah manajemen operasi. Bagaimana konsep dan

penerapan manajemen operasi di rumah sakit, mari kita lihat secara sekilas.

Manajemen operasi adalah aktivitas manajemen (plan do check action – desain

eksekusi perbaikan) dalam menciptakan nilai bagi pelanggan melalui transformasi input

menjadi output dengan efektif dan efisien. Manajemen operasi tidak berarti hanya terkait

dengan masalah operasional, tetapi menyeluruh dari isu strategis sampai isu operasional.

Kalau boleh mengklaim, manajemen operasi adalah inti dari proses manajemen. Karena

aktivitas operasi itulah dibutuhkan fungsi manajemen yang lain seperti manajemen sdm,

keuangan, dan pemasaran.

Di rumah sakit, isu strategis yang perlu dijawab adalah bagaimana strategi operasi

rumah sakit untuk mencapai visi, misi RS dengan efektif. Selain itu, isu perencanaan

kapasitas juga tidak kalah penting. Tidak mungkin RS dibangun untuk waktu yang singkat,

dan kemudian diperluas secara sporadis. Isu yang menyangkut investasi yang besar serta

waktu yang panjang lainnya adalah pemilihan lokasi atau fasilitas fisik RS. Dan yang tidak

kalah pentingnya adalah bagaimana RS menjawab isu-isu keberlanjutan (sustainability).

Pada tingkat taktis, RS harus memiliki perencanaan yang baik mengenai estimasi

pasien dan kebutuhan RS setiap tahun agar rencana kerja tahunan dapat direalisasikan dengan

baik. Berdasarkan estimasi tersebut, maka RS harus memperkirakan sumber daya yang

Page 4: Tugas Manis 8p Mw Di Print

dibutuhkan, khususnya SDM. Manajemen persediaan juga tidak kalah penting dan mendesak

mengingat fakta menunjukkan besar sekali biaya yang dikeluarkan untuk persediaan.

Pada tingkat operasional, RS harus memiliki sistem penjadwalan yang baik, sistem

pengendalian kualitas, penanganan antrian di setiap instalasi, pemeliharaan sarana dan

prasarana alat, efisiensi sistem pendukung (seperti air, listrik, gas, dan sampah). Ini semua

tidak dapat dikelola dengan ala kadarnya. Diperlukan manajemen yang profesional agar misi

mulianya kepada para pemangku kepentingannya terpenuhi, juga pengelolaannya efisien.

b. Controling

Rumah sakit rata-rata telah menghabiskan biaya jutaan tiap tahunnya untuk investasi

obat-obatan. Namun sebagian besar pihak rumah sakit belum dapat menentukan strategi

pengelolaan terhadap item persediaan dengan tepat. Padahal persediaan pada sebuah rumah

sakit sangat penting sekali peran dan keberadaannya dikarenakan persediaan mempunyai sifat

kekritisan yang tinggi. Sehingga pemenuhan akan persediaan harus dapat berjalan dengan

baik agar tidak membahayakan keselamatan pasien. Salah satu aspek penting dalam

manajemen persediaan yang dapat dilakukan oleh pihak rumah sakit adalah

mengklasifikasikan item-item persediaan mereka. Pengklasifikasian ini bertujuan untuk

mengetahui prioritas tiap kelompok item persediaan agar dapat menerapkan strategi

pengelolaan persediaan yang sesuai dengan karakteristik persediaan.

Metode yang umum digunakan untuk pengklasifikasian inventori ialah analisis ABC.

Tetapi metode ini hanya menggunakan satu kriteria saja yang kurang sesuai untuk

karakterisitk persediaan pada rumah sakit. Dalam tugas akhir ini dilakukan klasifikasi item

persediaan pada rumah sakit dengan metode ABC-Fuzzy Classification yang menghasilkan

tiga kelompok. Metode ini menggabungkan analisis ABC tradisional dengan fuzzy

classification. Metode ini dapat menangani beberapa kombinasi informasi atribut item yang

penting untuk kepentingan manajerial rumah sakit. Dari tugas akhir ini dihasilkan aplikasi

yang dapat membantu untuk pengklasifikasian item persediaan menggunakan metode ABC-

Fuzzy classification. Selain itu, dijelaskan juga perbandingan metode ini dengan metode

pengklasifikasian item persediaan lainnya.

c. Pengorganisasian (Organizing)

Organizing adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap

sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan

dengan organisasi. Organizing juga meliputi penugasan setiap aktifitas, membagi pekerjaan

ke dalam setiap tugas yang spesifik, dan menentukan siapa yang memiliki hak untuk

mengerjakan beberapa tugas.

Page 5: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Aspek utama lain dari organizing adalah pengelompokan kegiatan ke departemen atau

beberapa subdivisi lainnya. Misalnya kepegawaian, untuk memastikan bahwa sumber daya

manusia diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi.Mempekerjakan orang untuk pekerjaan

merupakan aktifitas kepegawaian yang khas.Kepegawaian adalah suatu aktifitas utama yang

terkadang diklasifikasikan sebagai fungsi yang terpisah dari organizing.

Organizing atau dalam bahasa Indonesia pengorganisasian merupakan proses

menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan

didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan

organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat

bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.

Definisi sederhana dari pengorganisasian ialah seluruh proses pengelompokan orang,

alat, tugas, serta wewenang dan tanggung jawab sedemikian rupa sehingga tercipta suatu

organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu kesatuan yang utuh dan bulat dalam rangka

pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

Pengorganisasian adalah penentuan pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokan

tugas dan membagi pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan berbagai departemen serta

penentuan hubungan. Tujuan pengorganisasian ini adalah untuk menetapkan peran serta

struktur dimana karyawan dapat mengetahui apa tugas dan tujuan mereka.

Prinsip Pengorganisasian

Proses pengorganisasian dapat dilakukan secara efisien jika manajer memiliki

pedoman tertentu sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan dapat bertindak. Untuk

mengatur secara efektif, prinsip-prinsip organisasi berikut dapat digunakan oleh seorang

manajer.

a. Prinsip Spesialisasi Menurut prinsip, pekerjaan seluruh perhatian harus dibagi di antara

bawahan atas dasar kualifikasi, kemampuan dan keterampilan. Ini adalah melalui

pembagian kerja dapat dicapai yang menghasilkan organisasi yang efektif. Pembagian

kerja adalah pemecahan tugas kompleks menjadi komponen-komponennya sehingga setiap

orang bertanggung jawab untuk beberapa aktivitas terbatas bukannya tugas secara

keseluruhan.

b. Prinsip Definisi Fungsional Menurut prinsip ini, semua fungsi dalam kekhawatiran harus

benar dan jelas kepada manajer dan bawahan. Hal ini dapat dilakukan dengan jelas

mendefinisikan tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang dan hubungan orang terhadap

satu sama lain.

Page 6: Tugas Manis 8p Mw Di Print

c. Prinsip Rentang Pengendalian atau Pengawasan. Menurut prinsip ini, rentang kendali

adalah rentang pengawasan yang menggambarkan jumlah karyawan yang dapat ditangani

dan dikontrol secara efektif oleh seorang manajer tunggal.Menurut prinsip ini, seorang

manajer harus dapat menangani jumlah karyawan yang dibawahinya.Keputusan ini dapat

diambil dengan memilih baik rentang lebar atau sempit froma.

d. Penentuan Staf (Staffing)

Staffing merupakan usaha untuk mengembangkan dan menempatkan orang – orang yang

tepat pada berbagai jenis pekerjaan sesuai dengan desain organisasi.Proses Staffing

meliputi pengembangan sumber daya manusia, proses penilaian dan promosi dan

pelatihan.Salah satu aspek penting dari fungsi ini adalah mengidentifikasi orang – orang di

dalam organisasi yang berpotensial untuk dikembangakan sebagai manejer.

Pengarahan (directing)

Directing adalah peran manajer untuk mengarahkan pekerja yang sesuai dengan

tujuan organisasi.directing adalah implementasi rencana, berbeda dari planning dan

organizing.Directing membuat urutan rencana menjadi tindakan dalam dunia organisasi

sehingga tanpa tindakan nyata, rencana akan menjadi imajinasi atau impian yang tidak pernah

menjadi kenyataan.

Directing dalam bahasa Indonesia artinya adalah menggerakkan. Maksudnya, suatu

tindakan untuk mengupayakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai

sasaran sesuai dengan tujuan organisasi dengan berbagai arahan dengan memotivasi setiap

karyawan untuk melaksanakan kegiatan dalam organisasi, yang sesuai dengan peran, tugas

dan tanggung jawab. Jadi, Directing bertujuan untuk menggerakkan orang agar mau bekerja

dengan sendirinya dan penuh dengan kesadaran secara bersama- sama untuk mencapai tujuan

organisasi secara efektif dan efisien. Dalam hal ini dibutuhkan kepemimpinan (leadership)

yang baik.

Leadership danDirecting

Directingjelas membutuhkan adanya kematangan pribadi dan pemahaman terhadap

karakter manusia yang memiliki kecenderungan berbeda dan sifatnya dinamis.Maka dari itu,

fungsi directingternyata jauh lebih rumit dari kelihatannya, karena harus melibatkan fungsi

dari leadership. Di dalam proses actuating ini, keberadaan leadership adalah sebagai

pendukung. Karena actuating sendiri memiliki tujuan sebagai penggerak, yang nantinya akan

bertujuan mengefektifkan dan mengefisienkan kerja dalam organisasi.

Prinsip Directing

a. Pelaksanaan dan Penugasan

Page 7: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Langkah lanjutan dari penetapan program kerja pengawasan adalah pelaksanaan

pengawasan dalam bentuk pemberian tugas. Tujuan utama penugasan adalah untuk

mencapai keseimbangan antara beberapa faktor: persyaratan dan kualifikasi personal,

keseimbangan untuk pengembangan profesi, dan lain-lain.

b. Pengawasan Pengelolaan Dana.

Pengelolaan terhadap dana atau anggaran yang digunakan oleh organisasi penting

dilakukan agar dana tidak disia-siakan.

c. Penyediaan dan Pemanfaatan Sarana Pengawasan.

Pengawasan juga membutuhkan saran dan alat untuk melakukan pengawasan, misalnya

teknologi yang digunakan untuk memantau kerja anggota organisasi atau pekerja.

d. Dokumentasi Pengawasan.

Hal ini diperlukan unutuk mendapatkan bukti yang nyata bila terjadi pelanggaran,

kesalahan dalam melakukan aktivitas di dalam organisasi.

d. Supervisi Audit.

2. MANAJEMEN KEUANGAN RUMAH SAKIT

Seorang manajemen keuangan harus dapat merencanakan anggaran, memeriksa,

mengendalikan , mengelola, mencari dan menyimpan dana. Tujuan dengan adanya manajer

keuangan untuk mengelola dana perusahaan pada suatu perusahaan secara umum adalah

untuk memaksimalisasi nilai perusahaan. Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan

dijual maka harganya dapat ditetapkan setinggi mungkin.

Training Manajemen Keuangan Rumah Sakit untuk pengelolaan sistem keuangan

rumah sakit. Instansi Rumah Sakit merupakan salah satu institusi pelayanan kepada

masyarakat yang memiliki sifat padat modal, padat SDM dan padat teknologi. Agar rumah

sakit mampu berkembang dan memberikan pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan

berhasil guna perlu diberikan kemudahan berupa fleksibilitas pengelolaan keuangan.

Rumah Sakit memiliki kewajiban untuk menghasilkan laporan keuangan. Laporan

keuangan yang dimaksud, mencakup  neraca, laporan operasional, arus kas, dan catatan atas

laporan keuangan. Selain laporan keuangan, RSUD juga diwajibkan untuk menyusun laporan

kinerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan (PP No. 23 Th 2005, Permendagri No

61 Th 2007).

Pelatihan Pengelolaan Keuangan Rumah Sakit merupakan suatu materi training yang

harus diikuti oleh Manajemen Yang Mengelola Keuangan Rumah Sakit guna menambah

kemampuan dan pemahaman dalam mengelola keuangan rumah sakit, sehingga setelah

Page 8: Tugas Manis 8p Mw Di Print

mengikuti pelatihan ini Manajemen dapat Mengelola Keuangan Rumah Sakit dengan baik

dan benar serta terarah sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku.

3. Manajemen Logistik

Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi,

informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber produksi

ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal . Manufaktur dan marketing akan

sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik juga mencakup integrasi informasi,

transportasi, inventori, pergudangan, reverse logistics dan pemaketan.

Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah "mendapatkan barang yang tepat,

pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, denganbiaya yang

terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit bagi penyedia jasa logistik"

Karenanya, logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk 2 hal

yang amatlah sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap

menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis yang selalu

berubah, manajemen logistik yang baik merupakan sebuah keharusan.

1. Fungsi Perencanaan

Pengertian umum adalah proses untuk merumuskan sasaran dan menentukan langkah-

langkah yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan

secara khusus perencanan logistik adalah merencanakan kebutuhan logistik yang

pelaksanaannya dilakukan oleh semua calon pemakai (user) kemudian diajukan sesuai

dengan alur yang berlaku di masing- masing organisasi( Mustikasari: 2007). Subagya

menyatakan perencanaan adalah hasil rangkuman dari kaitan tugas pokok, gagasan,

pengetahuan, pengalaman dan keadaan atau lingkungan yang merupakan cara terencana

dalam memuat keinginan dan usaha merumuskan dasar dan pedoman tindakan

Pengelolaan logistik cenderung semakin kompleks dalam pelaksanannya sehingga akan

sangat sulit dalam pengendalian apabila tidak didasari oleh perencanaan yang baik.

Perencanaan yang baik menuntut adanya sistem monitoring, evaluasi dan reporting yang

memadai dan berfungsi sebagai umpan balik untuk tindakan pengandalian terhadap devisi-

devisi yang terjadi.

Suatu rencana harus di dukung oleh semua pihak, rencana yang dipaksakan akan sulit

mendapatkan dukungan bahkan sebaliknya akan berakibat tidak lancar dalam

pelaksanaannya. Di bawah ini akan dilukiskan bagan kerjasama antara pimpinan, perencana,

pelaksana dan pengawas (Subagya: 1994).

Page 9: Tugas Manis 8p Mw Di Print

2. Fungsi Penganggaran

Penganggaran (budgetting), adalah semua kegiatan dan usaha untuk merumuskan

perincian penentu kebutuhan dalam suatu skala tertentu/skala standar yaitu skala mata uang

dan jumlah biaya (Subagya & Mustikasari). Dalam fungsi penganggaran, semua rencana-

rencana dari fungsi perencanaan dan penentu kebutuhan dikaji lebih lanjut untuk disesuaikan

dengan besarnya biaya dari dana-dana yang tersedia. Dengan mengetahui hambatan-

hambatan dan keterbatasan yang dikaji secara seksama maka anggaran tersebut merupakan

anggaran yang reliable.

Apabila semua perencanaan dan penentu kebutuhan telah dicek berulang kali dan

diketahui untung ruginya serta telah diolah dalam rencana biaya keseluruhan, maka

penyediaan dana tersebut tidak boleh diganggu lagi, kecuali dalam keadaan terpaksa.

Pengaturan keuangan yang jelas, sederhan dan tidak rumit akan sangat membantu kegiatan.

Dalam menyususn anggaran terdapat beberapa hal yang harus di perhatikan antara lain

adalah:

a. Peraturan–peraturan terkait

b. Pertimbangan politik, sosial, ekonomi dan tehnologi

c. Hal-hal yang berhubungan dengan anggaran

d. Pengaturan anggaran seperti: sumber biaya pendapatan sampai dengan pegaturan logistik

Sumber anggaran di suatu rumah sakit bermacam-macam, tergantung pada institusi

yang ada apakah milik pemerintah atau swasta. Pada Rumah sakit Pemerintah, sumber

anggaran dapat berasal dari Dana Subsidi (Bappenas, Depkes, Pemda) dan dari penerimaan

rumah sakit. Sedangkan pada rumah sakit swasta sumber anggaran berasal dari Dana Subsidi

(Yayasan dan Donatur), Penerimaan rumah sakit dan Dana dari pihak ketiga (Mustikasari).

Alokasi anggaran logistik Rumah Sakit 40 % - 50 % dalam bentuk obat-obatan dan bahan

farmasi, alat tulis kantor, cetakan, alat rumah tangga, bahan makanan, alat kebersihan dan

suku cadang.

3. Fungsi Pengadaan

Pengadaan adalah semua kegiataan dan usaha untuk menambah dan memenuhi

kebutuhan barang dan jasa berdasarkan peraturan yang berlaku dengan menciptakan sesuatu

yang tadinya belum ada menjadi ada. Kegiatan ini termasuk dalam usaha untuk tetap

mempertahankan sesuatu yang telah ada dalam batas-batas efisiensi. (Subagya: 1994).

Sedangkan Mustikasari berpendapat fungsi pengadaan merupakan kegiatan untuk merealisasi

atau mewujudkan kebutuhan yang telah direncanakan atau telah disetujui sebelumnya.

Page 10: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Pengadaan tidak selalu harus dilaksanakan dengan pembelian tetapi didasarkan dengan

pilihan berbagai alternatif yang paling tepat dan efisien untuk kepentingan organisasi.

Cara–cara yang dapat dilakukan untuk menjalankan fungsi pengadaan adalah:

a. Pembelian

b. Penyewaan

c. Peminjaman

d. Pemberian ( hibah )

e. Penukaran

f. Pembuatan

g. Perbaikan

Proses pengadan peralatan dan perlengkapan pada umumnya dilaksanakan dengan

tahapan sebagai berikut:

a. Perencanaan dan penentuan kebutuhan

b. Penyususnan dokumen tender

c. Pengiklanan/penyampaian uandangan lelang

d. Pemasukan dan pembukuan penawaran

e. Evaluasi penawaran

f. Pengusulan dan penentuan pemenang

g. Masa sanggah

h. Penunjukan pemenang

i. Pengaturan kontrak

j. Pelaksanaan kontrak

Mengingat fungsi pengadaan adalah fungsi tehnis yang menyangkut pihak luar maka

pengendalian fungsi pengadaan perlu mendapatkan perhatian. Pengendalian dilaksanakan

dari awal kegiatan sampai dengan pemeliharaan. Kebijakan pemerintah yang mengatur

tentang pengadaan barang adalah Keppres No. 80 tahun 2003.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada fungsi pengadaan antara lain:

a. Kode etik pengadaan

Kode etik pengadaan yang dikemukakan oleh George W. Aljian, antara lain:

• Hubungan pribadi dengan para pedagang sangat perlu, namun seorang pembeli harus tetap

tidak berpihak dalam semua tahap perdagangan

• Tidak boleh ada keterangan orang dalam, kepada siapapun.

• Memberi batas kepada seorang rekanan adalah melanggar etika.

Page 11: Tugas Manis 8p Mw Di Print

b. Pelelangan pengadaan barang

Setiap mengadakan pelelangan dan pengadaan barang harus dibentuk panitia

pengadaan dan pelangan milik negara yang ditentukan sebagai berikut:

• Keanggotaan panitia sekurang-kurangnya 5 orang terdiri dari unsur: Perencana, pemikir

pekerjaan yang bersangkutan, penaggung jawab keuangan, penanggung jawab perlengkapan,

penanggung jawab tehnis.

• Dilarang duduk sebagai anggota panitia adalah: Kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin

proyek, pegawai pada inspektorat jenderal atau unit-unit yang berfungsi sebagai pemeriksa.

• Panitia pelelangan dibentuk oleh kepala kantor/satuan pekerja/pemimpin proyek

• Masa kerja panitia berakhir sesuai dengan tugasnya setelah pemenang pelelangan ditunjuk

(Subagya:1994)

4. Fungsi Penyimpanan

Penyimpanan merupakan suatu kegiatan dan usaha untuk melakukan pngelolaan

barang persediaan di tempat penyimpanan. (Mustikasari: 2007) Penyimpanan berfungsi untuk

menjamin penjadwalan yang telah ditetapkan dalam fungsi-fungsi sebelumya dengan

pemenuhan setepat-tepatnya dan biaya serendah-rendahnya. Fungsi ini mencakup semua

kegiatan mengenai pengurusan, pengelolaan dan penyimpanan barang. Fungsi yang lain

adalah: Kualitas barang dapat dipertahankan, barang terhindar dari kerusakan, pencarian

barang yang lebih mudah dan barang yang aman dari pencuri.

Faktor – faktor yang perlu mendapat perhatian dalam fungsi penyimpanan adalah:

a. Pemilihan lokasi

Aksesibilitas, utilitas, komunikasi, bebas banjir, mampu menampung barang yang

disimpan, keamanan dan sirkulasi udara yang baik.

b. Barang (Jenis, bentuk barang atau bahan yang disimpan)

Jenis dan bentuk barang dapat digolongkan ke dalam:

Barang biasa: Kendaraan, mobil ambulance, alat-alat berat, brankar, kursi roda dll.

Barang khusus: Obat-obatan, alat-alat medis dll.

c. Pengaturan ruang

Bentuk-bentuk tempat penyimpanan, rencana penyimpanan, penggunaan ruang secara

efisien dan pengawasan ruangan.

d. Prosedur/sistem penyimpanan

Formulir-formulir transaksi, kartu-kartu catatan, kartu-kartu pemeriksaan, cara

pengambilan barang, pengawetan dll

e. Penggunaan alat bantu

Page 12: Tugas Manis 8p Mw Di Print

f. Pengamanan dan keselamatan

Pencegahan terhadap api, pencurian, tindakan pencegahan terhadap kecelakan, gangguan

terhadap penyimpanan dan tindakan keamanan.

5. Fungsi Penyaluran (Distribusi)

Penyaluran atau distribusi merupakan kegiatan atau usaha untuk mengelola

pemindahan barang dari satu tempat ke tempat lainnya (Subagya: 1994). Faktor yang

mempengaruhi penyaluran barang antara lain:

a. Proses Administrasi

b. Proses penyampaian berita (data-data informasi)

c. Proses pengeluaran fisik barang

d. Proses angkutan

e. Proses pembongkaran dan pemuatan

f. Pelaksanaan rencana-rencana yang telah ditentukan.

Ketelitian dan disiplin yang ketat dalam menangani masalah penyaluran merupakan unsur

yang sangat penting untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

6. Fungsi Penghapusan

Penghapusan adalah kgiatan atau usaha pembebasan barang dari pertanggungjawaban

sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku (Subagya: 1994). Alasan

penghapusan barang antara lain:

a. Barang hilang, akibat kesalahan sendiri, kecelakaan, bencana alam, administrasi yang

salah, tercecer atau tidak ditemukan.

b. Tehnis dan ekonomis: Setelah nilai barang dianggap tidak ada manfaatnya. Keadaan

tersebut disebabkan faktor-faktor: Kerusakaan yang tidak dapat diperbaiki, obsolete

(meningkatkan efisiensi atau efektifitas), kadaluarsa yaitu suatu barang tidak boleh

dipergunakan lagi menurut ketentuan waktu yang ditetapkan, aus atau deteriorasi yaitu

barang mengurang karena susut, menguap atau hadling, Busuk karena tidak memenuhi

spesifikasi sehingga barang tidak dapat dipergunakan lagi.

c. Surplus dan ekses

d. Tidak bertuan: Barang-barang yang tidak diurus

e. Rampasan yaitu barang-barang bukti dari suatu perkara.

Program penghapusan dapat ditinjau dari dua aspek antara lain:

a. Aspek yuridis, administrasi dan prosedur.

Page 13: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Dalam aspek yuridis mencakup hal-ha: Pembentukan panitia penilai, identifikasi dan

inventarisasi peraturan-peraturan yang mengikat, persyaratan atau ketentuan terhadap

barang yang dihapus, penyelesaian kewajiban sebelum barang dihapus.

b. Aspek rencana pelaksana tehnis

Evaluasi, rencana pemisahan dan pembuangan serta rencana tindak lanjut.

Cara-cara penghapusan yang lazim dilakukan antaralain:

Pemanfaatan langsung: Usaha merehabilitasi/merekondisi komponen-komponen yang

masih dapat digunakan kembali dan dimasukkan sebagai barang persediaan baru.

Pemanfaatan kembali: Usaha meningkatkan nilai ekonomis dari barang yang dihapus

menjadi barang lain.

Pemindahan:Mutasi kepada instansi yang memerlukan dalam rangka pemanfaatan

langsung

Hibah: Pemanfaatan langsung atau peningkatan potensi kepada badan atau pihak di luar

instansi (Pemerintah)

Penjualan/Pelelangan: Dijual baik di bawah tangan atau dilelang

Pemusnahan: Menyangkut keamanan dan keselamatan lingkungan

7. Fungsi Pengendalian

Pengendalian adalah sistem pengawasan dari hasil laporan, penilaian, pemantauan dan

pemeriksaan terhadap langkah-langkah manajemen logistik yang sedang atau telah

berlangsung (Mustikasari: 2007). Bentuk kegiatan pengendalian antara lain:

a. Merumuskan tatalaksana dalam bentuk manual, standar, kriteria, norma, instruksi dan

prosedur lain.

b. Melaksanakan pengamatan (Monitoring), evaluasi dan laporan, guna mendapatkan

gambaran dan informasi tentang penyimpangan dan jalannya pelaksanaan dari rencan

c. Melakukan kunjungan staf guna mengidentifikasi cara-cara pelaksanaan dalam rangka

pencapaian tujuan

d. Melakukan supervisi

Agar pelaksanaan pengendalian dapat berjalan dengan baik diperlukan sarana-sarana

pengendalian sebagai berikut:

a. Struktur organisasi yang baik

b. Sistem informasi yang memadai

c. Klasifikasi yang selalu mengikuti perkembangan menuju standardisasi

d. Pendidikan dan pelatihan

e. Anggaran yang cukup memadai

Page 14: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Manajemen Pemasaran

Istilah marketing kalau diartikan menurut istilah Indonesia adalah pemasaran,

perniagaan. Selanjutnya digunakan istilah marketing adalah pemasaran, cukup banyak

batasan mengnai pemasaran banyak, banyak para ahli yang memberikan definisi tentang

pemasaran yang kelihatannya agak berbeda, meskipun sebenarnya sama, karena sudut

pandang yang digunakan berbeda, ada yang menitik beratkan pada fungsi, segi barangnya,

segi kelembagaannya, segi manajemennya, dan ada pula yang menitik beratkan dari semua

segi sebagai sebuah system.

Pemasaran mencakup aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tindakan

menciptakan guna manfaat karena tempat, waktu dan pemilikan. Pemasaran menggerakkan

barang-barang dari tempat yang satu ke tempat yang lain, menyimpannya dan kemudian

menimbulkan kepemilikannya, melalui tindakan membeli dan menjualbarang itu. Pemasaran

juga sebagai usaha pembelian dan penjualan dan ia mencakup aktivitas komersil yang

berhubungan dengan arus barang dan jasa antara produsen dan konsumen.

Jadi kalau disimpulkan pendapat para hali tersebut, maka pemasaran adalah merupakan

aktivitas perusahaan yang mengadakan proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa

untuk dapat menghasilkan kepuasan konsumen dengan operasional yang menguntungkan

produsen. Mencakup aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan tindakan menciptakan

guna manfaat karena tempat, waktu dan pemilikan.

Manajemen Pemasaran

Manejemen pemasaran merupakan implemnetasi fungsi manajemen yang diarahkan

tidak hanya pemanfaatan orang lain untuk mencapai tujuan organsisi, namun lebih kepada

fungsi manajemen untuk merubah keinginan menjadi kebutuhan, sehingga orang dengan

secara ikhlas bersedia menukarkan sejumlah uangnya dengan brang pruksi kita, Fungsi

pemasaran ini merupakan aktivitas yang dilakukan, antara lain ; Fungsi manajemen untuk

merubah keinginan menjadi kebutuhan.

Merchandising

Merupakan kebijaksanaan produsen untuk berusaha mendekatkan hasil-hasil

produksinya kepada konsumen akhir. Termasuk didalamnya pengembangan produk yang

sangat berpengaruh besar terhadap calon pembeli, mutu yang memadai, ukuran, daya tarik

dan lainnya. Fungsi ini meliputi fungsi penjualan dan pembelian. Dekatkan hasil

produksipada konsumen.

Page 15: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Buying

Sebagai fungsi pembelian perusahaan mengutamakan penggunaan bahan baku yang

mutunya terbaik agar yang dihasilkan tidak mengecewakan pembeli.

Selling

Fungsi penjualan dianggap cukup penting karena mengadakan pemasaran barang,

tentu perusahaan akan mencari kesempatan pasar untuk dapat mempengaruhi permintaan

dengan berbagai kegiatan penjualan.

Grading

Fungsi penyelidikan fisik, akan melakukan kegiatan-kegiatan pengangkutan,

penyimpanan yang merupakan bagian pula dalam kegiatan pemasaran. Kelancaran arus

barang-barang dan jasa akan ditemukan oleh bagian ini. Yang termasuk dalam kategori ini

adalah pengangkutan. Pengangkutan yang dimaksudkan adalah sarana yang memindahklan

barang secara fisik dari suatu tempat ke tempat lain, sehingga akan menambah nilai suatu

barang. Sehubungan dengan pemindahan fisik ini adalah jalur yang di lalui arus barang dari

produsen ke konsumen, maka perlu memilih altenatif yang terbaik untuk menentukan sarana

angkutan yang dipergunakan, sehingga tingkat efektifitas dan efisiensi dapat dicapai.

Selanjutnya dalam pemasaran dikenal dengan saluran distribusi mempunyai hubungan yang

erat dengan pengangkutan perusahaan. Karena saluran distribusi adalah sekelompok

pedagang dan agen perusahaan yang mengkombinasikan antara pemindahan fisik

(pengangkutan) untuk menciptakan suatu kegunaan bagi pasar tertentu. kegiatan

pengangkutan, penyimpanan.

Storage

Lembaga-lembaga yang ada dalam antara produsen dengan konsumen bertugas

memindahkan barang sampai ke tangan konsumen. Gudang yang termasuk kategori

pentelidikan fisik punya manfaat yang penting dalam fungsi pemasaran. Gudang dapat

menciptakan kegunaan waktu seperti yang dilakukan oleh produsen, pedagang besar,

pengecer dan juga seperti yang dilakukan perusahaan yang khusus melakukan penyimpanan,

sehingga setiap ada permintaan dapat dipenuhi. Fungsi fasilitas penunjang, merupakan bagian

yang penting pula dalam kegiatan pemasaran. Karena tanpa bagian penunjang arus barang

tentu akan terganggu Penyimpanan, sehingga setiap ada permintaan dapat dipenuhi.

Financing

Fungsi ini tentu sangat penting dan selalu ada dalam setiap perusahaan. Sebagaiman

tugasnya menyediakan inventori untuk berjaga-jaga bila ada permintaan yangt meningkat dan

mendadak. Disamping itu sangat diperlukan untuk membiayai bagian perantara, antara lain;

Page 16: Tugas Manis 8p Mw Di Print

- pemberian kredit pada konsumen

- Pembayaran dimuka untuk pihak produsen dan distributor

- Biaya penyimpanan persediaan.

Komunikasi

Yang dimaksudkan adalah komunikasi pemasaran. Komunikasi merupakan

pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak yang terlibat dalam pemasaran. Misalnya

pelayanan perusahaan kepada pembeli.

Penanggung Risiko

Banyak dihadapi bila dihadapkan dengan perencanaan produk dan apakah produk

tersebut diterima oleh masyarakat konsumen, juga risiko dalam hal mempertahankan

persediaan untuk bias mengantisipasi permintaan konsumen atau calon konsumen. Persediaan

terlalu banyak tentu akan menyebabkan biaya meningkat, juga persediaan yang kurang akan

menimbulkan kehilangan calon pembeli atau konsumen tetap. Risiko seperti inilah yang

sering terjadi dimana perusahaan belum tentu dapat memnuhi permintaan pasar secata terus

menerus dalam pemasarannya. Selain risiko yang timbul dalam pasar, juga fluktuasi harga

dapat terjadi dalam pasar yang kompetitif. Risiko yang disebabkan bencana perusahaan dapat

mengasuransikannya sehingga risiko tidak merugikan perusahaan.

Pasar Yang Dihadapi

Pasar merupakan tempat bertemu pembeli dan penjual atau konsumen dan produsen,

dimana setiap terjadi proses pertukaran dan pemindahan hak milik. Pembeli (konsumen)

mengorbankan sejumlah nilai (uang) untuk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan.

Berdasarkan motif pembeli dari pembelian untuk mengadakan proses pertukaran dan

pemindahan hak untuk suatu produk, maka paar dapat digolongkan dalam;

Pasar Konsumen

Merupakan pasar yang terdiri dari sekelompok pembeli terhadap barang untuk

dikomunikasikan, bukan untuk dijual kembali. Pasar konsumen termasuk pembeli individu

dan rumah tangga.

Pasar Produsen (Industri)

Merupakan pasar yang terdiri dari individu atau lembaga (organisasi) yang memiliki

barang untuk diproses lebih lanjut (barang jadi) kemudian untuk dijual kembali

Pasar Penjual

Merupakan pasar yang terdiri dari individu atau organisasi yang membeli barang

dengan maksud untuk menjualnya kembali untuk men dapatkan laba

Pasar Pemerintah

Page 17: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Merupakan pasar yang terdapat pada lembaga-lembaga pemerintah terhadap barang dan jasa

untuk menjalankan adminsitrasi pemerintahan

Pasar Internasional

Merupakan pasar yang terdapat pada semua Negara yang ada di dunia ini, termasuk

pasar Indonesia terbuka untuk baranng dan jasa dari pihak luar negeri begitu juga sebaliknya.

Segmentasi Pasar

Adalah suatu tindakan perusahaan yang mebagi-bagi pasar yang bersifat heterogen

(berbagai jenis) dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat

heterogen (satu jenis).

Dengan mengadakan penyatuan strategi pemasaran yang ditujukan pada segmen

(bagian) pasar yang dituju, mnajemen dapat menggunakan sumber daya perusahan untuk

pemasaran lebih efisien terutama. Terutama bagi perusahaan kecil dengan sumber-sumber

yang sangat tebatas akan dapat melakukan persaingan dalam segmen pasar tertentu.

Perusahaan membagi-bagi pasar dalam kelompok-kelompok tertentu, yaitu segmentasi pasar

berdasarkan demografi, segmentasi pasar ini dapat dikelompokkan berdasarkan :

- Distribusi Produk

- Keadan Produk

- Pembagian berdasarkan umur, jenis klamin, suku bangsa, agama, juga pendidikan

Manfaat segmentasi pasar akan membantu manajemen perusahaan dalam;

- Dapat menyalurkan uang dan barang ke pasar yang potensial yang paling menguntungkan

- Dapat menentukan cara promosi yang efektif

- Dapat memilih media advestensi yang lebih baik, dan bagaimana mengalokasikan

anggaran secara baikuntuk berbagai media

- Dapat mengatur waktu yang tepat untuk promosi

Kebijakan Produk

Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan di pasar beserta atribut seperti; warna,

bungkus, prestise perusahaan serta pelayanan perusahaanyang dibeli konsumen untuk dapat

memberikan pemuas kebutuhan. Usaha pemasaran untuk menciptakan produk bias

memberikan kepuasan kepada konsumen, kepuasan ini dapat diciptakan dengan berbagai

strategi yang telah diputuskan perusahaan sebagai usaha untuk mempertahankan

kelangsungan organisasi dalam jangpanjang, usaha-usaha tersebut antara lain;

- Perencanaan produksi

- Pengembangan produk

- Perdagangan

Page 18: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Ketiga unsure tersebut merupakan strategi produk setelah bagian riset pemasaran

mendapatkan informasi dari pasar untuk dapat diusulkan guna menciptakan produk baru, agar

produsen sedapat mungkin dapat m,enciptakan produk yang sesuai dengan keinginan

konsumen.

Perencanaan produk mencakup semua kegiatan produsen dan penyalur untuk

menentukan susunan produk line, sehingga konsumen akan bias membedakan produk yang

satu dengan lainnya. Maksudnya perusahaan akan selalu bisa mengikuti perkembangan pasar,

batang yang ditawarkan harus disempurkan sebelum mengadakan perubahan barang,

informasi ini perlu dikumpulkan sebagai riset pasar.

Pengembangan barang mencakup kegiatan teknis tentang penelitian, pembuatan dan

perencanaan bentuk produk. Kegiatan ini dapat dilakukan setelah menganalisis kebutuhan

dan keinginan pasar, jika permasalahan ini sudah dapat diatasi, maka perusahan akan lebih

mudah menentukan harga, distribusi dan promosi.

Perdagangan mencakup semua kegiatan perencanan dari produsen dan penyalur untuk

menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar.

Manajemen Moderen Rumah Sakit

Perubahan periode manejemn Rumah Sakit terdiri dari tiga periode, yang masing-

masing periode diwarnai oleh latar belakang pemakai jasa rumah sakit, perubahan-perubahan

periode rumah sakit seperti berikut :

Periode I, merupakan periode dimulainya perkembangan dunia kedokteran, dimana periode

ini merupakan era mualinya ditemukan berbagai mikro organisme kuman penyebab penyakit

(mulai dizaman Aristoteles. Lasaro Spalansani) hingga masuk era perang dunia ke II. Di era

ini kepuasan akan produk jasa rumah sakit bukanlah hal uang utama sehingga peran

keputusan dokter lebih dominan, seperti digambarkan periode I,

- Area A, menunjukkan peran pasien lebih kepada objek sehingga pasien tidak

memperdulikan masalah kepuasan, tetapi lebih kepada masalah kebutuhan dan produk bukan

menjadi pertimbangan

- Area B, menunjukkan peran dokter sebagai subjek yang merupakan penentu produk tanpa

mempertimbangkan lepuasan pasien, namun dokter lebih memperhatikan aspek kebutuhan

pasien yaitu keinginan untuk sembuh.

Pada periode ini rumah sakit didirikan hanya sebagai lembaga social yang betul-betul

bertujuan social tanpa memikirkan keuntungan (not profit oriented), dan pada masa itu rumah

sakit hanya didirikan oleh organisasi keagamaan, pemerintah dan militer.

Periode II, merupakan masa transisi dimana masyarakat sudah mulai mengenal

Page 19: Tugas Manis 8p Mw Di Print

produk, namun belum mencari kepuasan, kepentingan yang ada hanya tujuan kebutuhan

semata, dan pilihan produk hanya karena semata-mata sesuai kebutuhan yang disadarinya,

diera ini sudah mulai setelah masa perang dunia kedua, namun rumah sakit masih didirkan

oleh organisasi keagamaan, pemerintah dan militer, namun karena masyarakat sudah

mengenal produk yang relevan dengan kebutuhannya maka perkembangan dimasa itu

mulailah bermunculan rumah sakit khusus, seperti balai pengobatan paru, balai pengobatan

gigi, balai pengobatan mata, namun keputusan masih berada di tangan dokter, seperti

digambarkan pada periode II;

- Area C, menunjukkan keputusan masih berada pada dokter dengan posisi pasien masih

sebagai objek meskipun pasien sudah bisa menentukan pilihan produk rumah sakit dan

kebutuhan pengobatannya namun belum melihat factor kepuasan, fenomena yang ada pada

masa itu rumah sakit masih di lambangkan dengan bangunan yang berwarnah putih.

- Area D, menunjukkan pasien sudah memutuskan pilihan rumah sakit berdasarkan

kebutuhan dan produk yang ada sehingga pasien bisa memilih mau berobat kemana, namun

dimasa itu pasien belum melihat kepuasan sehingga dokter masih dapat melayani secara

vokasional, belum pada pertimbangan profesionalisme, bahkan diera itu dokter masih

memiliki power bersikap apa adanya kepada pasien.

Periode III, merupakan masa dimana teknologi kedokteran jauh lebih maju, sehingga

jenis produk rumah sakit sudah semakin spesifik, dampak yang yang ada diera ini adalah

masyarakat sudah lebih melihat pada pertimbangan tiga unsure yaitu produk, kebutuhan dan

kepuasan, perbedaan pada periode I dan II adalah kebutuhan menentukan produk, nmaun

pada p

eriod eke III produk menentukan kebutuhan, sehingga diera ini rumah sakit mulai melakukan

memperluas jenis pelayanannya dengan tawaran teknologi yang lebih maju, diera ini

berimplikasi mulainya bermunculan rumah sakit-rumah sakit swasta, yang lebih kepada

oirentasi keuntungan (provit oriented), dan masyarakat sudah mulai memilih rumah sakit

mana yang menawarkan produk yang mereka butuhkan untuk mendapatkan kepuasan. Seperti

digambarkan paa periode III,

- Area E, dominasi dokter sudah semakin kecil, dimana dokter melakukan pelayanan dengan

pertimbangan kepuasan pasien, dan pasien memiliki hak atas pilihan, danpak pada area ini

adalah mulainya bermunculan dokter praktik partikelir dengan harga mahal

- Area F, merupakan dominasi pasien, dimana pasien lebih memilih kepuasan dan produk

yang tawarkan, kebutuhan dinaggap akan terpenuhi dengan sendirinya jika produk yang

dibeli dapat memberikan kepuasan

Page 20: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Pada periode ini pihak sawasta sudah berani mendirikan rumah sakit spesialis bahkan

sub spesialis, seperti rumah sakit bersalin, rumah sakit jantung, rumah sakit kanker, dan

perkembangan diera ini sebutan pasien sudah mulai bergeser ke sebutan konsumen, era inilah

yang mulai memicu perkembangan teknologi rumah sakit sudah berubah yang bukan saja

pada teknologimedisnya namun juga pada teknologi manajemen sehingga keluarlah teori

manajemen moderen rumah sakit.

Fenomena yang ada pada periode III, organisasi rumah sakit sudah semakin

kompleks, kebutuhan akan tenaga professional semakin multi disiplin ilmu, bahkan

kecenderungan yang ada rumah sakit tidak layak lagi dipimpin oleh profesi dokter, namun

lebih layak dipimpin oleh seorang ekonom, yang lebih memahami strategi persaingan bisnis.

Isi manejemn Moderen Rumah Sakit

Manajemen moderen rumah sakit lebih cenderung kepada strategi manajemen

pemasaran, dimana produk jasa rumah sakit mulai digambarkan dalam kemasan produk fisik,

seperti performance rumah sakit, kecanggihan alat yang ditawarkan, kelengkapan layanan

yang dimiliki. Fenomena yang ada pada manajemen moderen rumah sakit, rumah sakit tidak

lagi dilambang sebagai warna putih, namun dikemas dengan perpaduan gradasi warna yang

menarik, kenyamanan tempat, bahkan kecenderungan bau khas lisol sudah mulai bergeser ke

bau pengharum ruangan.

Di era manejemn moderen rumah sakit sudah di setting lebih mirip dengan hotel,

bahkan disetiap ruang rawat sudah dipersiapkan fasilitas-fasilitas asesoris ruangan yang

sedapat mungkin menghilangkan kesan rumah sakit. Namun pada fenomena ini rumah sakit

mulai menjual jasa dengan harga mahal, dan kecenderungan yang ada masyarakat konsumen

masih pada posisi lemah dalam penawaran harga, keadaan ini memaksa rumah sakit mulai

meningkatkan manajemen pemasarannya, namum fenomena yang muncul dengan

berubahnya manajemen pamasaran adalah, rumah sakit yang tadinya dirikan oleh oragnsiasi

keagamaan berubah menjadi profik oriented.

4. Manajemen Pemasaran Rumah Sakit

Salah satu cirri dari Rumah Sakit yang mampu bertahan dan berkembang dalam erea

persaingan yang ketat adalah rumah sakit yang memperhatikan kepuasan pelanggan atau

konsumen. Ditengah membanjirnya produk (jasa) sejenis yang ditawarkan oleh berbagaoi

rumah sakit, konsumen cenderung untuk menentukan pilihan hanya pada produk yang

mampu memuaskan kebutuhan konsumen. Konsumen akan memberikan persepsi yang positif

atau customer value yang positif dari suatu produk jika merasa mendapatkan manfaat setelah

menggunakan produk tersebut.

Page 21: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Customer value yang positif dari suatu produk menunjukkan pada produk tersebut

dirasakan atau dipersepsi dengan baik pelanggan/konsumen. Pelanggan akan merasa

mendapat manfaat dari produk (customer benefits) yang lebih besar dibandingkan dengan

biaya yang harus dikorbankan atau biaya untuk membeli (cost of purhase) produk tersebut.

Sebaliknya, customer value yang negative menunjukkan konsumen cenderung tidak merasa

puas dengan suatu produk.

Kepuasan pelanggan (customer satisfaction) diukur dengan membandingkan customer

benefit dengan cost of purchase dari suatu produk. Untuk mengukur keselurahan manfaat

yang di dapat konsumen (overalla benefit) setelah menggunakan produk, dapat dilakukan

dengan menilai product benefit dan brand benefit, dengan penjelasan berikut ini

1. Product benefit, digunakan untuk mengukur persepsi konsumen terhadap atribut atau factor

yang dinilai dari suatu produk. Misalnya, jika produk adalah jasa layanan kesehatan,

labolatorium yang lengkap termasuk gizi dengan memberikan pilihan makanan yang

disukai pasien.

2. Service benefit, digunakan untuk mengukur persepsi konsumen melalui atribut jasa

pelayanan dari suatu produk. Misalnya, kecepatan layanan kesehatan , prosedur yang tidak

berbelit-belit dan perawat yang ramah.

3. Brand benefit, digunakan untuk mengukur prepsi konsumen yang melekat pada rumah

sakit atau citra rumah sakit. Atribut yang digunakan untuk mengukur dapat berupa

komitmen pihak rumah sakit terhadap pelanggan dan reputasi rumah sakit itu sendiri.

5. Manajemen personalia

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang khusus mempelajari

bidang personalia atau kepegawaian. Oleh sebab itu, manajemen personalia dapat diberikan

pengertian sebagai berikut; suatu ilmu dan seni untuk malaksanakan antara lain planning,

organizing, controlling, sehingga efektifitas dan efisiensi personalia dapat ditingkatkan

semaksimal mungkin.

Memang sukses tidaknya suatu perusahaan atau instansi tidak hanya tergantung pada

kegiatan bidang personalia, tetapi peranannya cukup besar. Namun sebenarnya, manajemen

personalia telah diterapkan oleh nenek moyang kita, hal ini ditandai dengan bangunan

Borobudur, Piramida di Mesir, dan sebagainya. Karena situasi dan kondisi berubah serta

kebutuhan mendesak sejak abad ke 20, manajemen personalia mulai dikembangakan dan

diusahakan untuk diterapkan.

Page 22: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Untuk mengembangkan manajemen personalia, harus sadar bahwa manusia bukan

benda mati sebab mereka mempunyai perasaan. Mereka dapat gembira dan sakit hati; mereka

dapat senang dan susah; mereka bukan hanya membutuhkan materi, melainkan juga butuh

pengakuan dan penghargaan. Oleh karena demikian banyak faktor yang merupakan aspek

kehidupan manusia dalam hubungan antara yang satu dengan yang lain, untuk

mengembangkan manajemen personalia perlu pengetahuan tentang psikologi, hubungan

antara manusia, adat istiadat dan sebagainya.

6. Manajemen produksi

Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang

ditawarkan perusahaan kepada konsumen. Kegiatan ini dalam banyak perusahaan melibatkan

bagian terbesar dari karyawan dan mencakup jumlah terbesar dari asset perusahaan. Oleh

karena itu, kegiatan produksi dan operasi menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.

Melalui kegiatan produksi dan operasi segala sumber daya masukkan perusahaan

diintegrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang

dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi dan jasa. Bagi perusahaan yang

berorientasi pada laba, produk ini selebihnya akan dijual untuk memperoleh keuntungan dan

sumber dana yang selanjutnya untuk digunakan pada kegiatan operasi berikutnya.

Manajemen Operasi

Pengertian manajemen operasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan

dan efektif menggunakan fungsi manajemen dan untuk mengintegrasikan berbagai sumber

daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan. Kegiatan dalam manajemen operasi

mencakup penggunaan fungsi manajemen. Dalam perencanaan, manajer operasi menentukan

tujuan subsistem operasi dari organisasi dan mengembangkan program, kebijakan dan

prosedur penentuan peranan dan focus dari operasi termasuk perencanaan produk,

perencanaan fasilitas dan perencanaan penggunaan sumber daya produksi.

Proses Transformasi

Kegiatan transformasi merupakan kegiatan organisasi yang melakukan proses

transformasi dari masukan (input) menjadi keluaran (output). Input bisa berupa material,

modal, peralatan sedangkan output bisa berupa barang jadi, setengah jadi dan jasa. Proses ini

biasanya dilengkapi dengan kegiatan umpan balik untuk memastikan output sesuai dengan

yang dikehendaki.

Page 23: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Kegiatan umpan balik dilakukan dengan melakukan pengecekan pada beberapa titik

kunci dan membandingkannya dengan standar atau acuan yang telah ditetapkan. Apabila

terjadi perbedaan antara output dengan standar maka dilakukan koreksi yang berupa

perbaikan input atau penyempurnaan proses produksi sehingga keluaran bisa sesuai dengan

yang diharapkan.

Unsur manajemen operasi

Elemen yang mendasari manajemen operasi yaitu:

1. Konsep dasar manajemen produksi yang membedakannya dari disiplin ilmu lain, misalnya

konsep dasar perencanaan tata letak, perencanaan kapasitas, perencanaan kebutuhan

material, persediaan, penjadwalan, dan pengendalian mutu.

2. Teknik dan konsep yang dikembangkan melalui teori organisasi dan manajemen. Teknik

tersebut banyak digunakan terutama dalam perencanaan kerja, organisasi sumber daya dan

pengendalian proses.

3. Penerapan pengetahuan dan praktek yang telah dikembangkan dari disiplin ilmu lain

seperti ekonomi, keuangan, dan matematika. Misalnya penentuan tingkat produksi

didasarkan atas pendekatan atas permintaan dan penawaran dari teori ekonomi, analisa

kinerja operasi dengan menggunakan rasio keuangan, penggunaan metode kuantitatif atau

matematik dalam pengambilan keputusan.

4. Penemuan teknologi yang sangat berpengaruh dalam system produksi serta mendorong

perkembangan teknologi proses ataupun produksi yang menyebabkan perubahan baik

dalam tata letak, jenis peralatan maupun proses produksi.

Aplikasi

Manajemen operasi dapat diterapkan diberbagai jenis organisasi, misalnya

industri manufaktur, perkebunan, rumah sakit, perhotelan atau perbankan. Manajemen

operasi diperlukan dalam pengaturan tata letak bangunan, ruang, mesin atau pun peralatan;

dalam menentukan cara kerja dan waktu standar untuk suatu tugas; pengembangan desain

produk; pendistribusian hasil produk; berbagai kegiatan operasi yang lain.

Struktur dasar dan unsur manajemen operasi untuk semua jenis perusahaan sama, namun

tingkat kepentingan unsur unsur bisa berbeda tergantung pada jenis perusahaan yang

bersangkutan. Misalnya perencanaan tata letak yang diperlukan dalam restoran, sekolah tapi

Page 24: Tugas Manis 8p Mw Di Print

terasa sangat penting bagi perusahaan manufaktur, terutama dalam pengaturan mesin dan

peralatan produksi.

Produktivitas

Produktivitas merupakan ukuran bagaimana baiknya suatu sumber daya diatur dan

dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Secara umum produktivitas dinyatakan

sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperoleh dengan

sumber daya yang terpakai. Pengukurana produktivitas dapat dilakukan untuk lingkup

nasional, industri, organisasi dan perorangan. Pengukuran produktivitas berguna dalam

membandingkan hasil yang dicapai antara periode satu dengan periode yang lain atau

produktivitas yang dicapai antara dua Negara, departemen, bagian atau perorangan.

Pengambil keputusan dalam manajemen operasi

Pengambil keputusan dalam manajemen operasi berkaitan erat dengan jangka waktu

perencanaan. Perencanaan dapat dibagi dalam tiga kelompok yaitu : perencanaan jangka

panjang, jangka menengah, jangka pendek.

Perencanaan jangka panjang berhubungan dengan hal hal strategis sehingga

pengambil keputusan menjadi tanggung jawab pimpinan puncak.Perencanaan jangka panjang

meliputi penyusunan kebijakan, misalnya menyangkut lokasi fasilitas dan pengembangannya,

penentuan kapasitas, pengembangan produk baru, penelitian dan pengembangan serta

investasi. Perencanaan ini mencakup 24-60 bulan.

Perencanaan jangka menengah dimulai setelah perencanaan jangka panjang dibuat,

umumnya horizon waktu antara 3 – 24 bulan. Perencanaan ini merupakan tugasmanajer

operasi yang akan membuat keputusan taktis. Perencanaan jangka panjang menengah harus

konsisten dengan strategi yang telah dibuat pimpinan puncak dan dilaksanakan pada sumber

daya yang telah disediakan oleh keputusan strategi sebelumnya, missal

perencanaanpenjualan, perencanaan dan anggaran produksi penentuan tingkat tenaga kerja,

dan tingkat persediaan.

Perencanaan jangka pendek mencakup waktu yang relative pendek. Biasanya kurang

dari 3 bulan. Perencanaan ini menjadi tanggung jawab personel operasi yang bekerja dengan

supervisor atau foreman untuk menjabar perencanaan jangka menengah menjadi rencanan

operasional bulanan, mingguan dan harian. Perencanaan ini meliputi penugasan kerja,

penjadwalan, pembebanan, pengurutan dan pengiriman.

Page 25: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Riset/Laporan pengaplikasian manajemen dalam bidang perusahaan jasa

Rumah Sakit Methodist Susanna Wesley

Jl.Setia Budi Pasar II Tanjung Sari, Medan

RSU Methodist Susanna Wesley

Rumah Sakit Umum Methodist Susanna Wesley yang beralamat di Jalan Setia Budi Pasar II Tanjung Sari Medan. Rumah Sakit ini merupakan Rumah Sakit Pendidikan Dibawah Naungan Univeristas Methodist Indonesia.

SEJARAH BERDIRINYA

Susanna Wesley (Januari 1669 20-23 Juli 1742), lahir Susanna Annesley, adalah putri dari Dr

Samuel Annesley dan Mary Putih, dan ibu dari John dan Charles Wesley.

"... Meskipun dia tidak pernah menyampaikan khotbah atau menerbitkan buku atau

mendirikan sebuah gereja, (dia) dikenal sebagai Bunda Methodisme. Kenapa? Karena dua

anaknya, John Wesley dan Charles Wesley, sebagai anak-anak sadar atau tidak sadar akan,

diterapkan contoh dan ajaran dan keadaan kehidupan rumah mereka.

1 Keluarga

2 Kehidupan pribadi

3 Referensi

Page 26: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Keluarga

Dia dan suaminya Samuel Wesley menikah pada 11 November 1688. Samuel 26 dan

Susanna adalah 19. Susanna dan Samuel Wesley memiliki 19 anak. Sembilan dari anak-

anaknya meninggal sebagai bayi. Empat dari anak-anak yang meninggal adalah saudara

kembar. Pelayan sengaja menahan satu anak. Pada kematiannya, hanya delapan dari anak-

anaknya masih hidup.

Kehidupan pribadi

Susanna mengalami banyak kesulitan sepanjang hidupnya. Suaminya meninggalkan

dia dan anak-anak selama lebih dari setahun karena perselisihan kecil. Selama saat suaminya

berada di London, membela teman terhadap tuduhan bid'ah, ia ditunjuk locum untuk

membawa pesan. Khotbah pria itu berkisar hanya sekitar utang membayar. Kurangnya ajaran

spiritual yang beragam menyebabkan Susanna untuk merakit anak-anaknya Minggu sore

untuk layanan keluarga. Mereka akan menyanyikan mazmur dan kemudian Susanna akan

membaca khotbah dari baik file khotbah suaminya atau ayah diikuti oleh mazmur lain.

Orang-orang lokal mulai bertanya apakah mereka bisa hadir. Pada satu titik ada lebih dari dua

ratus orang yang akan menghadiri layanan Minggu sore Susanna sementara layanan Minggu

pagi menyusut menjadi hampir tidak ada.

Wesley dipraktekkan renungan harian sepanjang hidupnya, dan jawabannya surat

anaknya Charles, ia ditujukan pengalamannya kebobrokan sifat manusia, dan kasih karunia

Allah. Surat tersebut juga menunjukkan bahwa ia telah sepenuhnya sadar akan kenikmatan

spiritual selama bertahun-tahun, dengan mana putranya yang baru saja dibuat berkenalan.

Suaminya Samuel menghabiskan seluruh hidupnya dan semua keuangan keluarga pada

pekerjaan penafsirannya Kitab Ayub. Namun, karyanya tidak ingat dan berdampak kecil

terhadap keluarganya selain sebagai kesulitan. Sebaliknya Susanna menulis beberapa

potongan-potongan yang akan menjadi dasar dalam pendidikan anak-anak mereka. "Selain

surat, Susanna Wesley menulis meditasi dan komentar kitab suci untuk digunakan sendiri.

Dia menulis komentar diperpanjang pada Syahadat Rasul, Doa Bapa Kami, Sepuluh Perintah

Allah. Alas banyak dari yang hilang dalam kebakaran pastoran, tetapi banyak bertahan. Yang

paling mudah cara untuk tulisan-tulisannya adalah Charles Wallace sangat baik dan penting

Susanna Wesley, Writings nya Dikumpulkan. Susanna dimakamkan di Bunhill Fields di

London.

Page 27: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Visi dan Misi

Azas Yayasan

Berazaskan kepada Pancasila dan UUD 1945 serta Iman Kristiani berdasarkan

Alkitab.

Visi Yayasan

Menjadi Badan Hukum yang efektif, transparan, akuntabel, berkarakter eksis dan

bekesinambungan untuk menghasilkan manusia yang berakal budi, sehat jasmani dan

sehat rohani guna dibaktikan bagi peningkatan kesejahteraan kehidupan Bangsa dan

Negara, berdasarkan Iman, Pengharapan dan Kasih.

Misi Yayasan

1. Menyelenggarakan kegiatan sosial khususnya bidang pendidikan, kegiatan pelayanan

kesehatan,

2. keolahragaan, seni dan budaya dalam rangka menghasilkan manusia yang berakal

budi, sehat  jasmani.

3. Menyelenggarakan kegiatan kemanusiaan dengan menolong, dan membantu dan

memfasilitasi masyarakat yang ditimpa bencana, fakir miskin, gelandangan,

pengungsi akibat perang untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan hidup, serta

melindungi dan melestarikan lingkungan hidup dalam upaya menjaga keseimbangan

alam ciptaan Tuhan guna menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan.

4. Menyelenggarakan kegiatan keagamaan, guna mewujudkan manusia yang sehat

rohani yang memiliki kecerdasan spritualitas, bertaqwa dan berakhlak mulia.

5. Menuntaskan transisi YP-GMI Wilayah I menjadi Badan Hukum yang efektif,

Transparan, Akuntabel, Berkarakter Eksis dan berkesinambungan.

Maksud dan Tujuan Yayasan

1. Bidang Sosial.

2. Bidang Kemanusiaan.

3. Bidang Keagamaan.

4. Keorganisasian.

Page 28: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Manajemen Umum

Manajemen umum dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

Planning

Plannning merupakan perencanaan sebagai landasan utama untuk menjalankan

fungsi-fungsi majerial lainnya, yang merupakan proses kontinyu atau berkesinambungan

untuk menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh seorang atau sekelompok orang

untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan yang telah ditentukan.

Organizing

Organizing merupakan suatu pengalokasian sumber daya untuk mencapai tujuan

organisasi. Organizing juga menentukan hubungan aktivitas dan wewenang dalam organisasi.

Staffing

Ini berkaitan dengan penempatan personal pada posisi yang tepat dan dibutuhkan oleh

organisasi tersebut. Staffing memusatkan perhatian pada alokasi tenaga kerja dan penerimaan

tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Directing

Fungsi manajerial ini terbangun atas sebuah kondisi, kepemimpinan, dan pemberian

motivasi. Masing-masing manajer memiliki rencana kerja yang mengarahkaan pada

karyawan bawahannya.

Controlling

Pengawasan dan perencanaan merupakan keterpaduan yang tidak dipisahkan.

Pengawasan mengarah pada monitoring pelaksana rencana-rencana pekerjaan yang tercantum

dalam perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.

Manajemen Logistik

Manajemen logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol barang,

energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia, dari sumber

produksi.

Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang

ditawarkan perusahaan kepada konsumen.

Manajemen Personalia

Manajemen personalian merupakan manajemen sumber daya manusia yang khusus

mempelajari bidang personalia atau kepegawaian. Atau dapat diartikan sebagai suatu ilmu

dan seni untuk melaksanakan planning, organizing, controlling, sehingga efektivitas dan

efisiensi personalia dapat ditingkatkan semaksimal mungkin.

Page 29: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Manajemen Pemasaran

Manajemen pemasaran merupakan manajemen yang melakukan suatu kepuasaan bagi

pelanggannya agar selalu diminati konsumennya.

PEMBAGIAN MANAJEMEN

DAFTAR PUSTAKA

Page 30: Tugas Manis 8p Mw Di Print

Internet