1/27/2016 BUKU MATERI MANAJEMEN RADIOLOGI OLEH Moh. Ali Alamsah 151510383057 PROGRAM STUDI DIPLOMA-IV RADIOLOGI ALIH JENJANG FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2016
1/27/2016
BUKU MATERI
MANAJEMEN RADIOLOGI
OLEH
Moh. Ali Alamsah 151510383057
PROGRAM STUDI DIPLOMA-IV
RADIOLOGI ALIH JENJANG
FAKULTAS VOKASI UNIVERSITAS AIRLANGGA
2016
Materi I
Manajemen Radiologi
A. Pengertian Manajemen
Ilmu manajemen merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang
mempelajari dan melihat manajemen sebagai fenomena dari masyarakat
modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan gejala sosial
yang membawa perubahan terhadap organisasi. Manajemen adalah segala
sesuatu yang menyangkut bekerja dalam dan melalui hubungan manusia.
(Stoner, 2003)
Proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan
pekerjaan anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang telah ditetapkan.
P a g e 1 | 25
B. Teori manajemen
Seperti diketahui ilmu manajemen berkembang terus hingga saat ini. Ilmu
manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan ataupun
tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-
masalah yang berkaitan dengan manajer. Berikut beberapa tokoh dalam
perkembangan teori :
Machiavelli (1531):
• Sebuah orgsanisasi lebih stabil bila para anggotanya mempunyai hak untuk
mengutarakan perbedaan dan bersedia untuk menyelesaikan konflik
• Organisasi akan terus berlangsung kalau diserahkan kepada banyak orang
untuk memeliharanya dan banyak orang ingin mmemeliharanya
• Seorang manajer yang lemah dapat mengikuti yang kuat, tetapi tidak dapat
mengikuti yang lemah juga, dan mempertahankan wewenang.
P a g e 2 | 25
• Seorang manajer yang berusaha mengubah organisasi yang sudah mantap
“harus mempertahankan paling sedikit bayangan dari kebiasaan lama”
Sun Tsu. (2000 tahun lalu)
• Kalau musuh maju, kita harus mundur
• Kalau musuh berhenti, kita ganggu
• Kalau musuh berusaha menghindari pertempuran, kita serang !
• Kalau musuh mundur, kita kejar !
Henry Ford (1903)
• Produksi masal dengan membagi tugas menjadi komponen terkecil.
• Mekanisasi produk dengan padat karya
P a g e 3 | 25
• Menaikkan upah untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas
• Produksi masal, harga murah.
• Tidak ada pilihan untuk pelanggan.
Frederick W Taylor (1856-1915)
• Aliran manajemen ilmiah
• Lingkup : produksi, menyeleksi, melatih, dan memotivasi pekerja.:
• Jangan bertengkar tentang laba, tapi bagaimana meningkatkan produksi
• Mengupah dan penetapan tarip secara ilmiah
• Pekerja : kerja lebih cepat, cepat lelah, pensiun.
P a g e 4 | 25
Henry L Gannt (1861-1919)
• Sistem insentif... 50% yang melebihi target
• Sistem pencatatan dengan bagan untuk jadwal produksi
Gilberth bersaudara (1868-1924)
• Teori ttg kelelahan dan gerakan setiap gerakan yang dihilangkan akan
mengurangi kelelahan
• Meningkatkan moral karena manfaat fisiknya sudah jelas dan atensi
manajemen.
Dari pendapat para tokoh di atas, dapat diketahui bahwa manajemen memiliki
makna yang sangat luas. Akan tetapi pada intinya manajemen adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para
P a g e 5 | 25
anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Organisasi sendiri merupakan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam
cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran dengan
tujuan yang diusahakan untuk dicapai oleh suatu organisasi. Organisasi sering kali
mempunyai lebih dari satu sasaran. Sasaran merupakan elemen dasar dari suatu
organisasi.
Dalam system manajemen, pasti terdapat orang yang menjalakan system
tersebut, yaitu disebut manajer, manajer didefinisikan sebagai orang yang
bertanggungjawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi
dalam mencapai sasarannya. Bentuk dari tanggung jawab sebagai manajer adalah
membantu anggota organisasi yang lain menentukan dan mencapai sejumlah sasaran
dan tujuan.
P a g e 6 | 25
Materi II
Teori Biaya
1. Pengertian biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu
proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar
yang berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Dalam
pengertian lain biaya adalah nilai dari sejumlah input (Faktor produksi) yang
dipakai untuk menghasilkan produk (Output) berupa barang dan jasa.
Dalam analisis ekonomi, biaya sering diartikan sebagai nilai dari suatu
pengorbanan untuk memperoleh suatu output tertentu. Pengorbanan bisa
berupa uang, barang, tenaga, waktu maupun kesempatan. Dalam analisis
ekonomi, nilai kesempatan disebut sebagai biaya kesempatan (Opportunity
P a g e 7 | 25
cost). Biaya kesempatan adalah biaya yang timbul akibat memilih sebuah peluang terbaik dari beberapa alternatif yang tersedia.
2. Jenis-jenis biaya
a. Biaya Tetap, Biaya variabel, biaya total
• Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah mengikuti tingkat
produksi. Artinya biaya yang dikeluarkan relatif tidak dipengaruhi oleh
besarnya jumlah produksi. Sebagai contoh adalah biaya peneliharaan
dan asuransi, biaya telepon bulanan.
• Biaya variabel adalah biaya yang dipengaruhi oleh jumlah produksi
• Biaya total adalah jumlah biaya tetap dengan biaya variable.
Persamaan sebagai berikut:
Total Cost = Fixed cost + Variable cost / TC = FC + VC
Sebagai contoh Biaya yang dibutuhkan RS sering disebut sebagai TFR
(Total Financial Requirement)
P a g e 8 | 25
b. Biaya Investasi dan Biaya operasional
• Biaya Investasi adalah biaya yang kegunaannya relatif lama. Biasanya
batasan waktu lebih dari satu tahun
Contoh : Biaya pembangunan gedung, pembelian peralatan medik dll
• Biaya operasional adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
mengoperasikan suatu sistem atau menjalankan sebuah sistem. Biaya
yang penggunaannya relatif singkat, memiliki sifat habis pakai
Contoh : Biaya obat, bahan makanan, bahan habis pakai Gaji
pegawai, biaya listrik dll.
c. Biaya Langsung biaya tidak langsung
P a g e 9 | 25
• Biaya Langsung adalah biaya yang terjadi dimana penyebab satu-
satunya adalah karena ada sesuatu yang harus dibiayai. Dalam RS
Biaya langsung adalah biaya-biaya yang dikeluarkan pada unit-unit
yang langsung melayani pasien.
• Contoh : biaya pada ruang perawatan seperti, gedung, obat, gaji
pegawai pada unit tersebut.
• Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan
oleh sesuatu yang dibiayai, dalam hubungannya dengan RS adalah
biaya-biaya yang dikeluarkan pada unit-unit penunjang dan tidak
langsung terhadap pelayanan pasien
• Contoh: Biaya untuk unit administrasi, seperti alat tulis kantor, gaji
pegawai, gedung.
d. Biaya satuan
P a g e 10 | 25
• Biaya satuan (unit cost) didefinisikan sebagai nilai dari hasil
pembagian antara total cost yang dibutuhkan dengan jumlah unit
produk (barang atau jasa) yang dihasilkan. Biaya satuan sangat
dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya total dan besar kecilnya produk.
• Persamaannya :
UC = TC : Q
UC = Unit cost
TC = Total cost
Q = Product
• Contoh, perusahaan dapat mengetahui informasi mengenai harga biaya
per unit piece dari produk yang diproduksi melalui perhitungan unit
cost.
e. Biaya kesempatan
P a g e 11 | 25
• Biaya kesempatan adalah biaya dari kesempatan yang hilang akibat
melakukan suatu pilihan kegiatan. Konsep opportunity cost biasanya
digunakan kaitannya dengan nilai investasi.
f. Biaya penyusutan
• Biaya penyusutan adalah biaya yang timbul akibat terjadinya
pengurangan nilai barang investasi
• Ada beberapa metoda untuk menghitung biaya penyusutan yaitu :
a. Metode garis lurus (Straight line) paling umum digunakan
b. Metoda saldo menurun (Declining balance)
c. Jumlah angka-angka tahun (Sum of year digit)
d. Metoda unit produksi (Unit of production)
• Analisis biaya lazim dilakukan dalam satu tahun anggaran, maka perlu
diketahui nilai biaya investasi pada tahun tersebut, nilai ini disebut
sebagai Annualized investment cost
P a g e 12 | 25
• Dipengaruhi oleh nilai uang (Inflasi), masa pakai sehingga diketahui
nilai sekarang (Present value).
3. Cara menghitung nilai tahunan (Annualized Investment Cost)
Salah satu metode untuk menghitung biaya penyusutan adalah dengan
mencari nilai AIC (Annualized Investment Cost = AIC). AIC merupakan
penghitungan biaya investasi tahunan yang dibebankan pada masing-masing
penggunaan. Besarnya nilai tahunan dari biaya investasi tersebut dipengaruhi
oleh nilai uang (inflasi) serta waktu pakai dan masa hidup suatu barang
investasi.
Rumus untuk mencari nilai AIC (Annualized Investment Cost = AIC)
adalah sebagai berikut :
AIC=IIC (1+ i)t
L
P a g e 13 | 25
Keterangan :
AIC = Annualized Investment Cost
IIC = nilai awal barang
I = laju inflasi
t = masa pakai
L = lama perkiraan masa pakai
Pertimbangan Investasi
• Investasi alat atau bangunan tertentu, dan diharapkan alat atau bangunan
tersebut menguntungkan secara langsung dilihat dari ARR dan IRR.
• Investasi dengan harapan menimbulkan Multiplier effect. Menguntungkan unit
lain selain investasi itu sendiri
• Investasi yang dipastikan rugi, karena persyaratan standar yang harus dipenuhi
P a g e 14 | 25
• Investasi pendukung untuk mendukung unit lain agar lebih produktif
• Investasi untuk mendukung branding strategy, (Merck)
4. Cara Penggolongan Biaya
1. Atas dasar obyek pengeluaran
a. Biaya Bahan baku
b. Biaya tenaga kerja
c. Biaya listrik
d. Biaya depresiasi
2. Atas dasar fungsi pokok dlm perush
a. Biaya produksi
b. Biaya pemasaran
c. Biaya umumP a g e 15 | 25
3. Atas dasar hub biaya dg yg dibiayai
a. Hub dg produk
- Biaya bahan langsung
- Biaya tenaga kerja langsung
- Biaya overhead pabrik
e. Hubungan dg departem
- Biaya langsung departemen
- Biaya tdk langsung departemen
4. Berdasar perubahan volume kegiatan/produk
a. Biaya variabel
b. Biaya tetap
c. Biaya semi variabel
P a g e 16 | 25
5. Konsep Harga Pokok
Harga pokok berarti jumlah pengeluaran dan beban yang diperkenankan,
langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang atau jasa didalam kondisi
dan tempat dimana barang tersebut dapat digunakan atau dijual.
Harga pokok : jumlah biaya seharusnya + biaya seharusnya lainnya sehingga barang
sampai di pasar
a. Harga pokok historis
b. Harga pokok normatif
P a g e 17 | 25
MATERI III
SITUATIONAL LEADERSHIP
Inti dari teori kepemimpinan situational adalah bahwa gaya kepemimpinan
seorang pemimpin akan berbeda-beda, tergantung dari tingkat kesiapan para
pengikutnya. Pemahaman fundamen dari teori kepemimpinan situasional adalah
tentang tidak adanya gaya kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang efektif
adalah bergantung pada relevansi tugas, dan hampir semua pemimpin yang sukses
selalu mengadaptasi gaya kepemimpinan yang tepat.
A. Levels of Development
• D1 - “Enthusiastic Beginner”P a g e 18 | 25
Low Competence, High Commitment
• D2 - “Disillusioned Learner”
Some Competence, Low Commitment
• D3 - “Reluctant Contributor”
Moderate to High Competence (Variable Commitment)
• D4 - “Peak Performer”
High Competence, High Commitment
P a g e 19 | 25
B. Situational Leadership Model
P a g e 20 | 25
1. Directing P a g e 21 | 25
Gaya kepemimpinan directing adalah karakteristik gaya kepemimpinan
dengan komunikasi satu arah. Pemimpin memberitahu individu atau kelompok
soal apa, bagaimana, mengapa, kapan dan dimana sebuah pekerjaan
dilaksanakan. Pemimpin selalu memberikan instruksi yang jelas, arahan yang
rinci, serta mengawasi pekerjaan secara langsung.
2. Coaching
Pada tahapan gaya kepemimpinan ini seorang pemimpin masih memberi
arahan namun ia menggunakan komunikasi dua arah dan memberi dukungan
secara emosional terhadap individu atau kelompok guna memotivasi dan rasa
percaya diri pengikut. Gaya ini muncul kala kompetensi individu atau
kelompok meningkat, sehingga pemimpin perlu terus menyediakan sikap
membimbing akibat individu atau kelompok belum siap mengambil tanggung
jawab penuh atas proses dalam pekerjaan.
P a g e 22 | 25
3. Supporting
Gaya kepemimpinan pada tahap ini mendorong individu atau kelompok
untuk saling berbagi gagasan dan sekaligus memfasilitasi pekerjaan dengan
semangat yang mereka tunjukkan. Gaya ini muncul tatkala pengikut merasa
percaya diri dalam melakukan pekerjaannya sehingga pemimpin tidak lagi
terlalu bersikap sebagai pengarah. Pemimpin tetap memelihara komunikasi
terbuka, tetapi kini melakukannya dengan cenderung untuk lebih menjadi
pendengar yang baik serta siap membantu pengikutnya.
4. Delegating
P a g e 23 | 25
Gaya kepemimpinan pada tahap ini cenderung mengalihkan tanggung
jawab atas proses pembuatan keputusan dan pelaksanaannya. Gaya ini muncul
tatkala individu atau kelompok berada pada level kompetensi yang tinggi
sehubungan dengan pekerjaannya. Gaya ini efektif karena pengikut dianggap
telah kompeten dan termotivasi penuh untuk mengambil tanggung jawab atas
pekerjaannya. Tugas seorang pemimpin hanyalah memonitor berlangsungnya
sebuah pekerjaan.
P a g e 24 | 25