Top Banner
PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN NILAI KURS TERHADAP IHSG MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan Disusun oleh : Jimmy Paulino Ginting Putra PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRISAKTI 2012
35

Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

Aug 05, 2015

Download

Documents

JPGP24
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

PENGARUH TINGKAT SUKU BUNGA SBI DAN

NILAI KURS TERHADAP IHSG

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Manajemen Keuangan

Disusun oleh :

Jimmy Paulino Ginting Putra

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRISAKTI

2012

Page 2: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas rahmat dan bimbingan-Nya, makalah yang berjudul PENGARUH TINGKAT

SUKU BUNGA SBI DAN NILAI KURS TERHADAP IHSG dapat diselesaikan.

Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pasar Modal dan Manajemen Keuangan pada Program Profesi Akuntansi

Universitas Trisakti.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari

segi penulisan, tata bahasa, maupun pembahasannya dikarenakan oleh segala

keterbatasan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, segala kritik

ataupun saran yang membangun sangatlah penulis harapkan untuk

menyempurnakan makalah ini serta dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Jakarta, Oktober 2012

Penulis,

i

Page 3: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN..................................................................................1

1.1 Latar Belakang Penulisan...................................................................1

1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan............................................................3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................5

2.1 Suku Bunga....................................................................................5

2.1.1 Pengertian Suku Bunga...................................................................5

2.1.2 Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia.............................................6

2.2 Nilai Tukar (Kurs) Rupiah..............................................................8

2.3 Indek Harga Saham Gabungan.....................................................10

2.4 Pembahasan.................................................................................11

BAB III

KESIMPULAN....................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

ii

Page 4: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penulisan

Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global, melalui

jalur pasar keuangan (financial market channel), di mana krisis utang Eropa dan

AS menimbulkan gejolak di pasar keuangan global yang diiringi maraknya berita

negatif seputar eskalasi krisis utang pemerintah terutama di dua negara maju

tersebut menimbulkan sentimen negatif di pasar keuangan yang mengakibatkan

meningkatnya perilaku menghindari risiko (risk aversion) dan flight to quality.

Berlawanan dengan itu, perkembangan makroekonomi dan sistem

keuangan Indonesia selama tahun 2011 malah menunjukkan ketahanan yang kuat.

Dampak rambatan krisis global terhadap ekonomi Indonesia melalui jalur

perdagangan relatif terbatas, kinerja perbankan dan pasar keuangan Indonesia

pada tahun 2011 secara umum menunjukkan perbaikan. Berlanjutnya perbaikan

kinerja perekonomian dan rendahnya risiko utang luar negeri, yang didukung oleh

kebijakan makroekonomi dan berbagai langkah kebijakan struktural yang telah

ditempuh, telah membuahkan hasil di antaranya peningkatan peringkat Indonesia

mencapai posisi layak investasi.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2011 meningkat menjadi 6,5%, dan

merupakan angka pertumbuhan tertinggi dalam sepuluh tahun terakhir. Secara

umum, tingginya pertumbuhan ekonomi ini didukung oleh terjaganya stabilitas

makroekonomi dengan nilai tukar rupiah yang stabil dan inflasi yang rendah,

peningkatan kapasitas perekonomian, serta stabilnya kondisi politik dan keamanan

dalam negeri. Potensi pengembangan yang dimiliki perekonomian nasional

memberikan optimisme akan prospek ekonomi yang tetap kuat ke depan dengan

stabilitas ekonomi yang tetap terjaga.

Potensi ini akan terealisasi jika ditopang dengan sumber dana atau modal

pembangunan yang memadai. Dalam teori ekonomi pembangunan banyak

ditegaskan secara implisit tentang peranan modal dalam proses pembangunan.

Menurut Adam Smith, modal memiliki peranan sentral dalam

proses pertumbuhan output. Akumulasi modal sangat diperlukan untuk menaikkan

1

Page 5: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

daya serap perkonomian terhadap angkatan kerja. Semakin tinggi modal yang

tersedia dalam perekonomian, semakin tinggi pula kemampuan perekonomian

tersebut menyerap tenaga kerja. Modal juga dapat meningkatkan produktivitas

perekonomian. Proses produksi yang lebih banyak modal dibandingkan dengan

tenaga kerja dapat meningkatkan produktivitas pada proses produksi tersebut

Pasar keuangan merupakan alternatif menggali pembiayaan pembangunan.

Sumber pendanaan yang diperoleh dari pasar keuangan dapat berasal dari dalam

maupun luar negeri. Di pasar keuangan yang diperjualbelikan berbagai macam

instrument keuangan. Dalam sektor finansial (keuangan), peranan pasar keuangan

memiliki kedudukan yang penting. Pasar keuangan menurut pernyataan Frederick

(2008 : 11) bahwa “Pasar keuangan merupakan suatu pasar dimana dana yang

ditransfer dari pihak yang memiliki kelebihan dana kepada pihak yang

kekurangan dana”. Berdasarkan pendapat tersebut fungsi dari pasar keuangan

adalah sebagai penyalur dana dari pihak-pihak yang tidak produktif dalam

menggunakan dananya kepada pihak yang produktif sehingga menghasilkan

efisiensi. Dengan hadirnya pasar keuangan dalam perekonomian maka pemisahan

tindakan menabung dan investasi akan semakin jelas, karena unit ekonomi yang

kelebihan dana dapat menabung tanpa harus mempertimbangkan investasi yang

sebaiknya dilakukan.

Pasar keuangan terdiri dari pasar uang, pasar modal, pasar valas. Pasar

uang dan pasar modal, keduanya merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas

serta jangka waktu yang dikelola berbeda. Pasar uang menurut Kasmir (1999:

205) adalah “Tempat terjadinya transaksi tagihan keuangan berjangka waktu

pendek (umumnya kurang dari satu tahun) salah satu contoh dari instrumen yang

diperjual-belikan di dalam pasar uang yaitu Sertifikat Bank Indonesia”.

Sedangkan, pengertian umum pasar modal menurut Kasmir (1999: 179)

adalah “Suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan

transaksi dalam rangka memperoleh modal”. Pada dasarnya terdapat beberapa

peranan strategis dari pasar modal bagi perekonomian suatu negara, yaitu sebagai

sumber penghimpunan dana, sebagai alternatif investasi para pemodal, serta bagi

negara, pasar modal akan mendorong perkembangan investasi. Peran pasar modal

2

Page 6: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

dalam kegiatan ekonomi secara makro adalah sebagai alat untuk mengalokasikan

sumber daya ekonomi secara optimal. Perusahaan yang memerlukan dana

memandang pasar modal sebagai suatu alat untuk memperoleh dana yang lebih

menguntungkan dibandingkan dengan modal yang diperoleh dari sektor

perbankan.

Untuk mengamati bagaimana perkembangan pasar modal, maka dapat

diikuti lewat beberapa aktivitas yang terjadi di dalam bursa efek. Bursa efek

merupakan tempat di mana terjadinya jual beli surat berharga pasar modal (efek).

Transaksi perdagangan saham di bursa efek merupakan salah satu aktivitas utama

penggerak pasar modal. Kinerja seluruh saham yang tercatat di bursa akan

ditampilkan dalam bentuk suatu indeks. Angka indeks adalah angka yang dibuat

sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk membandingkan kegiatan atau

peristiwa, bisa berupa perubahan harga saham dari waktu ke waktu.

Di bursa efek terdapat beberapa jenis indeks harga saham, salah satu

indeks utama adalah indeks harga saham gabungan (IHSG). Dewasa ini Indeks

harga saham dijadikan sebagai landasan analisis statistik atas kondisi pasar modal

terakhir. Lebih jauh lagi, IHSG dapat dijadikan barometer kesehatan ekonomi

suatu negara. Di akhir periode 2008 IHSG mengalami penurunan yang cukup

signifikan, setelah itu tingkat IHSG terus mengalami kenaikan pada tahun

berikutnya walaupun sempat mengalami beberapa penurunan di akhir kuartal

kedua dan awal kuartal ketiga di tahun 2011 serta awal kuartal kedua tahun 2012

hal ini menunjukkan adanya pertumbuhan perekonomian yang signifikan di

Indonesia. Hal ini tentunya akan menarik minat para investor untuk menanamkan

dananya di Indonesia.

Kemampuan dalam memahami dan meramalkan kondisi ekonomi makro

di masa datang akan sangat berguna dalam pembuatan keputusan investasi yang

menguntungkan. Untuk itu, seorang investor harus mempertimbangkan beberapa

indikator ekonomi makro yang bisa membantu investor dalam

membuat keputusan investasinya. Beberapa indikator ekonomi makro yang

seringkali dihubungkan dengan pasar modal diantaranya adalah kurs rupiah dan

fluktuasi tingkat suku bunga.

3

Page 7: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

Kurs merupakan variabel makroekonomi yang turut mempengaruhi

volatilitas harga saham. Depresiasi mata uang domestik akan meningkatkan

volume ekspor. Bila permintaan pasar internasional cukup elastis hal ini akan

meningkatkan cash flow perusahaan domestik, yang kemudian meningkatkan

harga saham, yang tercermin pada IHSG.

Suku bunga menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga adalah

pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase dari

pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi

dengan jumlah pinjaman. Jika suku bunga tinggi, otomatis orang akan lebih suka

menyimpan dananya di bank karena ia dapat mengharapkan pengembalian yang

menguntungkan. Dan pada posisi ini, permintaan masyarakat untuk memegang

uang tunai menjadi lebih rendah karena mereka akan mengalokasikannya ke

dalam bentuk portfolio perbankan (deposito dan tabungan). Seiring dengan

berkurangnya jumlah uang beredar, gairah belanja pun menurun. Selanjutnya

harga barang dan jasa umum akan cenderung stagnan, atau tidak terjadi dorongan

inflasi. Sebaliknya jika suku bunga rendah, masyarakat cenderung tidak tertarik

lagi untuk menyimpan uangnya di bank.

1.2. Maksud dan Tujuan Penulisan

Maksud dari penulisan ini adalah untuk memperoleh data tentang

gambaran umum dari nilai tukar (kurs) rupiah, suku bunga Sertifikat Bank

Indonesia dan Indeks Harga Saham Gabungan selama periode tahun 2011-2012.

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui nilai tukar (kurs) rupiah

selama periode tahun 2011-2012, nilai suku bunga Sertifikat Bank Indonesia

selama periode tahun 2011-2012 dan mengetahui nilai IHSG selama periode

2011-2012 serta untuk mengetahui pengaruh nilai kurs dan suku bunga Sertifikat

Bank Indonesia (SBI) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa

Efek Jakarta.

4

Page 8: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Suku Bunga

2.1.1 Pengertian Suku Bunga

Pengertian suku bunga menurut Karl dan Fair (2001:635) suku bunga

adalah pembayaran bunga tahunan dari suatu pinjaman, dalam bentuk persentase

dari pinjaman yang diperoleh dari jumlah bunga yang diterima tiap tahun dibagi

dengan jumlah pinjaman. Sedangkan menurut Sunariyah (2004:80) suku bunga

adalah harga dari pinjaman. Suku bunga dinyatakan sebagai persentase uang

pokok per unit waktu. Bunga merupakan suatu ukuran harga sumber daya yang

digunakan oleh debitur yang harus dibayarkan kepada kreditur.

Adapun fungsi suku bunga menurut Sunariyah (2004:81) adalah :

a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk

diinvestasikan.

b. Suku bunga dapat digunakan sebagai alat moneter dalam rangka

mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu

perekonomian.

c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang

beredar.

Suku bunga itu sendiri ditentukan oleh dua kekuatan, yaitu : penawaran

tabungan dan permintaan investasi modal (terutama dari sektor bisnis). Tabungan

adalah selisih antara pendapatan dan konsumsi. Bunga pada dasarnya berperan

sebagai pendorong utama agar masyarakat bersedia menabung. Jumlah tabungan

akan ditentukan oleh tinggi rendahnya tingkat bunga. Semakin tinggi suku bunga,

akan semakin tinggi pula minat masyarakat untuk menabung, dan sebaliknya.

Tinggi rendahnya penawaran dana investasi ditentukan oleh tinggi rendahnya

suku bunga tabungan masyarakat.

Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 471) suku bunga adalah

harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu

tertentu. Menurut Lipsey, Ragan, dan Courant (1997 : 99-100) suku bunga dapat

dibedakan menjadi dua yaitu :

5

Page 9: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

a. suku bunga nominal

Suku bunga nominal adalah rasio antara jumlah uang yang dibayarkan

kembali dengan jumlah uang yang dipinjam.

b. suku bunga riil

Suku bunga riil adalah rasio daya beli uang yang dibayarkan kembali

terhadap daya beli uang yang dipinjam.

2.1.2 Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia

Sertifikat merupakan suatu surat keterangan atau pernyataan tertulis atau

tercetak dari orang yang berwenang yang dapat digunakan sebagai bukti suatu

kejadian. Sertifikat yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dikenal dengan

Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Pendapat tersebut diperkuat oleh S.K Direksi BI

No. 31/67/Kep/DIR tertanggal 23 Juli 1998 tentang penerbitan dan perdagangan

SBI serta intervensi rupiah yakni “Sertifikat Bank Indonesia (SBI) adalah surat

berharga atas unjuk atas rupiah yang diterbitkan oleh Bank Indonesia sebagai

pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto”.

Menurut Adler Haymans Manurung, (2003:19) “Sertifikat Bank Indonesia

adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang diterbitkan oleh Bank

Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem

diskonto”. Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa Sertifikat Bank

Indonesia (SBI) adalah surat berharga yang diterbitkan oleh Bank Indonesia

sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek dengan sistem diskonto.

Bank Indonesia menjual SBI dengan tujuan antara lain untuk memperkecil jumlah

uang beredar dan sekaligus menjaga deflasi serta membuat inflasi tidak terjadi

secara terus-menerus. Sesuai dengan konsep tersebut maka SBI mempunyai

jangka waktu maksimum dan saat ini yang diperdagangkan adalah SBI berjangka

waktu satu bulan dan tiga bulan. Berdasarkan jangka waktu dari SBI ini maka

sering para investor ataupun pemain dalam pasar uang mengklarifikasikan SBI

sebagai salah satu instrumen pasar uang dan dianggap beresiko rendah.

Tujuan penerbitan SBI berkaitan dengan tugas BI sebagai otoritas moneter

yang berkewajiban memelihara kestabilan nilai rupiah.Dalam paradigma yang

dianut, jumlah uang primer (uang kartal + uang giral di BI) yang berlebihan dapat

mengurangi kestabilan nilai Rupiah. SBI diterbitkan dan dijual oleh BI untuk

6

Page 10: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

mengurangi kelebihan uang primer tersebut dan sebaliknya, bila menambah uang

beredar maka Bank Indonesia membeli surat-surat berharga di pasar uang.

Melalui penggunaan SBI, Bank Indonesia (BI) dapat secara tidak langsung dapat

mempengaruhi tingkat bunga di pasar uang dengan cara mengumumkan stop out

rate (SOR). SOR merupakan tingkat suku bunga yang diterima oleh BI atas

penawaran tingkat bunga dari peserta pada lelang harian maupun mingguan.

Selanjutnya stop out rate tersebut digunakan sebagai indikator bagi tingkat suku

bunga transaksi di pasar uang pada umumnya.

Sertifikat Bank Indonesia merupakan surat berharga atas unjuk dalam

Rupiah yang diterbitkan oleh BI sebagai pengakuan hutang berjangka waktu

pendek dengan sistem diskonto. Dasar hukum penerbitan SBI adalah Peraturan

Bank Indonesia No. 4/10/PBI/2002 tanggal 18 November 2002 tentang Sertifikat

Bank Indonesia.Penjualan SBI diprioritaskan kepada lembaga perbankan,

meskipun demikian, tidak tertutup kemungkinan masyarakat baik perorangan

maupun perusahaan untuk dapat memiliki SBI.Pembelian SBI oleh masyarakat

tidak dapat dilakukan secara langsung dengan BI melainkan harus melalui bank

umum serta pialang pasar uang dan pialang pasar modal yang ditunjuk oleh BI.

Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 4/10/PBI/2002 tentang

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), pasal 3 ayat 1 (satu), Sertifikat Bank Indonesia

memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Satuan unit sebesar Rp. 1.000.000,00 (satu juta)

b. Berjangka waktu sekurang-kurangnya 1 (satu) bulan dan paling lama 12

(dua belas) bulan yang dinyatakan dalam jumlah hari dan dihitungdari

tanggal penyelesaian transaksi sampai dengan tanggal jatuh tempo.

c. Penerbitan dan perdagangan dilakukan dengan sistem diskonto.

d. Diterbitkan tanpa warkat (scripless). Artinya Sertifikat Bank Indonesia

yang diterbitkan tanpa adanya fisik SBI itu sendiri, dan bukti kepemilikan

bagi pemegang SBI hanya berupa pencatatan elektronik.

e. Dapat dipindah tangankan (negotiable).

SBI ada yang mempunyai jangka waktu: 1, 2, 3, 6 dan 12 bulan.

Pembeli SBI memperoleh hasil berupa diskonto yang dibayar di muka. Besarnya

diskonto adalah nilai nominal dikurang dengan nilai tunai. Sedangkan perhitungan

7

Page 11: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

diskonto dalam perdagangan SBI dengan Bank Indonesia dilakukan atas dasar

rumus diskonto murni (true discount) sebagai berikut:

Nilai nominal x 360

Nilai tunai =

360 + (tingkat diskonto x Jangka waktu)

Keterangan:

Nilai Tunai : Nilai yang akan diterima (nilai yang dibayarkan

investor)

Nilai Nominal : Nilai jatuh tempo

Tingkat Diskonto : Selisih yang dibayarkan dengan nilai yang

tertera dalam Sertifikat Bank Indonesia

Nilai Diskonto : Nilai nominal-nilai tunai.

2.2. Nilai Tukar (Kurs) Rupiah

Nilai tukar Rupiah atau disebut juga Nilai Tukar Rupiah adalah

perbandingannilai atau harga mata uang Rupiah dengan mata uang lain.

Perdagangan antar negara di mana masing-masing negara mempunyai alat

tukarnya sendiri mengharuskanadanya angka perbandingan nilai suatu mata uang

dengan mata uang lainnya, yangdisebut nilai tukar valuta asing atau nilai tukar.

Nilai tukar terbagi atas nilai tukar nominal dan nlai tukar riil. Nilai

tukarnominal (nominal exchange rate) adalah nilai yang digunakan seseorang

saatmenukar mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain. Sedangkan

nilai riil(real exchange rate) adalah nilai yang digunakan seseorang saat menukar

barang danjasa dari suatu negara dengan barang dan jasa dari negara lain.Nilai

tukar valuta asing akan berubah-ubah sesuai dengan perubahan permintaan dan

penawaran valuta asing. Permintaan valuta asing diperlukan guna melakukan

pembayaran ke luar negeri (impor), diturunkan dari transaksi debit dalam neraca

pembayaran internasional.

8

Page 12: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

Suatu mata uang dikatakan kuat apabila transaksi autonomous kredit lebih

besar dari transaksi autonomous debit (surplus neracapembayaran), sebaliknya

dikatakan lemah apabila neraca pembayarannya mengalami defisit, atau bisa

dikatakan jika permintaan valuta asing melebihi penawaran dari valuta asing.Nilai

tukar yang melonjak-lonjak secara drastis tak terkendali akan menyebabkan

kesulitan pada dunia usaha dalam merencanakan usahanya terutama bagi mereka

yang mendatangkan bahan baku dari luar negeri atau menjual barangnya ke pasar

ekspor oleh karena itu pengelolaan nilai mata uang yang relatif stabil menjadi

salah satu faktor moneter yang mendukung perekonomian secara makro.

Menurut Sukirno (2004) besarnya jumlah mata uang tertentu yang

diperlukanuntuk memperoleh satu unit valuta asing disebut dengan Nilai tukar

mata uang asing. Nilai tukar adalah nilai mata uang suatu negara diukur dari nilai

satu unit mata matauang terhadap mata uang negara lain. Apabila kondisi

ekonomi suatu Negara mengalami perubahan, maka biasanya diikuti oleh

perubahan nilai tukar secarasubstansional. Masalah mata uang muncul saat suatu

negara mengadakan transaksi dengan negara lain, di mana masing-masing negara

menggunakan mata uang yangberbeda. Jadi nilai tukar merupakan harga yang

harus dibayar oleh mata uang suatu negara untuk memperoleh mata uang negara

lain.

Nilai tukar mempunyai peran penting dalam rangka stabilitas moneter dan

dalam mendukung kegiatan ekonomi. Nilai tukar yang stabil diperlukan untuk

tercapainya iklim usaha yang kondusif bagi peningkatan dunia usaha. Untuk

menjaga stabilitas nilai tukar, bank central pada waktu-waktu tertentu melakukan

intervensi di pasar-pasar valuta asing, khususnya pada saat terjadi gejolak yang

berlebihan. Para ekonom membedakan nilai tukar menjadi dua yaitu :

a. Nilai tukar nominal (nominal exchange rate) adalah harga relatif dari mata

uang dua negara. Sebagai contoh, jika antara dollar Amerika Serikat dan yen

Jepang adalah 120 yen per dollar, maka orang Amerika Serikat bisa menukar 1

dollar untuk 120 yen di pasar uang. Sebaliknya orang Jepang yang ingin

memiliki dollar akan membayar 120 yen untuk setiap dollar yang dibeli.

Ketika orang-orang mengacu pada nilai tukar di antara kedua negara, mereka

biasanya mengartikan nilai tukar nominal.

9

Page 13: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

b. Nilai tukar riil (real exchange rate) adalah harga relatif dari barang-barang di

antara dua negara. Nilai tukar riil menyatakan tingkat di mana kita bisa

memperdagangkan barang-barang dari suatu negara untuk barang-barang dari

negara lain. Nilai tukar riil adalah nilai tukar nominal yang sudah dikoreksi

dengan harga relatif yaitu harga-harga di dalam negeri dibandingkan dengan

harga-harga di luar negeri. Nilai tukar dapat dihitung dengan menggunakan rumus

di bawah ini:

Q = S PP*

Q = nilai tukar riil

S = nilai tukar nominal

P = tingkat harga domestic

P*= tingkat harga luar negri

Nilai tukar inilah sebagai salah satu indicator yang mempengaruhi aktivitas

dipasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung akan berhati-hati

untuk melakukan investasi. Menurunnya NilaiTukar Rupiah terhadap mata uang

asing khususnya Dollar AS memiliki pengaruh negative terhadap ekonomi dan

pasar modal.

2.3 Indek Harga Saham Gabungan

Menurut Jogiyanto (2000), Indek Harga Saham Gabungan (IHSG)

sebenarnya merupakan angka indek harga saham yang sudah disusun dan dihitung

sehingga menghasilkan trend, di mana angka indek adalah angka yang diolah

sedemikian rupa sehingga dapat digunakan untuk membandingkan kejadian yang

dapat berupa perubahan harga saham dariwaktu ke waktu. Dalam perhitungan

angka indek ini digunakan waktu dasar (baseperiod) dan waktu yang sedang

berjalan (given/parent period). Adapun jenis-jenis Indek Harga Saham Gabungan

adalah:

1. Seluruh saham, adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja

gabungan seluruh saham yang tercatat di suatu bursa efek.

2. Kelompok saham, adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengukur kinerja

kelompok saham yang tercatat di suatu bursa efek yang terdiri dari :

a. Indek LQ 45 adalah indek atas 45 emiten yang tercatat di Bursa Efek

Jakarta, dengan tolak ukur likuiditas dan nilai kapitalisasi pasar.

10

Page 14: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

b. Indek JII (Jakarta Islamic Index) indek yang digunakan sebagai tolak ukur

(benchmark) untuk mengukur kinerja suatu investasi pada saham dengan

basis syariah.

c. Jenis usaha (sektoral) adalah suatu nilai untuk mengukur kinerja kelompok

saham yang sudah diklasifikasikan ke dalam 9 sektor yaitu sektor pertanian,

pertambangan, industri dasar dan kimia, industri barang konsumsi, properti

dan real estate, transportasi dan infrastruktur, keuangan, perdagangan, jasa

dan investasi.

Perhitungan harga saham gabungan dilakukan untuk mengetahui

perkembangan rata-rata seluruh saham yang tercatat di bursa. Untuk menghitung

indek harga saham gabungan, digunakan formula sebagai berikut:

IHSG =Nilai Pasar = Jumlah saham tercatat X Harga Terakhir

Nilai Dasar = Jumlah saham perdana X Harga TerakhirX 100

Page 15: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

Untuk mengeliminir pengaruh faktor-faktor yang bukan harga saham, nilai

dasar selalu disesuaikan bila terjadi corporate action seperti split saham, dividen

saham, saham bonus, penawaran terbatas dan sebagainya. Dengan demikian indek

akan benar-benar mencerminkan pergerakan saham saja. Penilaian kinerja saham

perusahaan dari luar perusahaan dilakukan oleh pasar melalui pola perilaku

pergerakan harga saham dari waktu ke waktu. Harga saham(market price)

merupakan nilai pasar (market value) dari setiap lembar saham perusahaan.

2.4 Pembahasan

Bunga pada prinsipnya adalah balas jasa yang diberikan oleh pihak yang

membutuhkan uang kepada pihak yang meminjamkan uang.Bunga dapat dilihat

dari dua sisi yaitu sisi penawaran dan sisi permintaan. Bunga dari sisi penawaran

merupakan pendapatan atas pemberian kredit sehingga pemilik dana akan

menggunakan dananya pada jenis investasi yang menjanjikan pembayaran yang

tinggi. Sedangkan bunga dari sisi permintaan adalah biaya atas pinjaman atau

jumlah yang dibayarkan sebagai imbalan atas penggunaan uang yang

dipinjam.bunga merupakan harga yang dibayar atas modal.

Tingkat bunga yang tinggi adalah sinyal negatif terhadap harga saham.

Tingkat suku bunga meningkat akan meningkatkan suku bunga yang diisyaratkan

11

Page 16: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

atas investasi pada suatu saham. Di samping itu, tingkat suku bunga yang

meningkat bisa juga menyebabkan investor menarik investasinya pada saham dan

memindahkannya pada investasi berupa tabungan ataupun deposito. Weston dan

Brigham (1994) mengemukakan bahwa tingkat bunga mempunyai pengaruh yang

besar terhadap harga saham. Suku bunga yang makin tinggi memperlesu

perekonomian, menaikan biaya bunga dengan demikian menurunkan laba

perusahaan, dan menyebabkan para investor menjual saham dan mentransfer dana

ke pasar obligasi.

Suku bunga SBI mengalami fluktuasi sepanjang tahun 2011. Terjadi

kenaikan suku bunga SBI dari sebesar 6,5 persen pada bulan Januari 2011 menjadi

6,75 persen pada bulan Februari. Suku bunga SBI kembali mengalami penurunan

pada bulan Oktober 2011 dan terjadi penurunan yang cukup signifikan pada bulan

November yaitu dari 6,5% menjadi 6%. Suku bunga SBI kembali mengalami

penurunan pada Februari 2012 menjadi 5,75%. Adanya trend penurunan suku

bunga SBI disertai dengan peningkatan IHSG. Tercatat IHSG dibuka pada posisi

3.409,17 pada awal tahun 2011 dan ditutup pada posisi 3.821,99 pada akhir tahun

2011.Posisi tertinggi bulanan IHSG tercatat pada posisi 4.130,80 pada 1 juli 2011.

Kurs rupiah terhadap US$ mengalami trend yang sedikit mengalami

kenaikan(rupiah sedikit mengalami depresiasi) terutama sejak bulan April 2012.

Kenaikan yang terbesar terjadi pada tahun Mei 2012 sebesar 4%, sedangkan

penurunan terbesar terjadi pada Januari 2011 yaitu sebesar 2,58%. Perkembangan

kurs yang terjadi berfluktuasi tetapi fluktuasi yang terjadi masih cukup stabil.

Hubungan antara saham dan kurs mempunyai hasil dan mekanisasi yang saling

berlawanan. Secara teoretis perbedaan arah hubungan antara kurs dan harga

saham dapat dijelaskan dengan pendekatan tradisional dan model portofolio

balance (Granger et. al, 1998).

Pendekatan tradisional mengatakan bahwa hubungan antara kurs dan harga

saham adalah positif, di mana perubahan nilai tukar mempengaruhi pendapatan

dan biaya operasional perusahaan, yang pada akhirnya menyebabkan perubahan

pada harga saham. Pendekatan “portofolio balance”mengasumsikan saham

sebagai bagian dari kekayaan sehingga dapat mempengaruhi perilaku nilai tukar

melalui hukum demand for money yang sesuai dengan model monetaris dari

determinasi nilai tukar.

12

Page 17: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

Pendekatan ini mengasumsikan terdapat hubungan yang negatif antara harga

saham dan nilai tukar, dengan arah kausalitas dari pasar saham ke pasar uang,

sesuai dengan interaksi pasar keuangan yang sangat cepat.

13

Page 18: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

BAB III

KESIMPULAN

Dari semua pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat suku bunga

SBI memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap IHSG. Hubungan dari

pergerakan tingkat suku bunga dan pergerakan nilai IHSG tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut. Secara teori, tingkat bunga dan harga saham memiliki

hubungan yang negatif (Tandelilin, 2010). Tingkat bunga yang cenderung

menurun akan mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas

perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada akan semakin

menarik. Tingkat bunga yang rendah juga akan menurunkan biaya modal yang

akan ditanggung perusahaan dan juga akan menyebabkan return yang diisyaratkan

investor dari suatu investasi akan menurun. Selain itu, penurunan suku bunga

membuat nilai imbal hasil dari deposito dan obligasi menjadi kurang menarik,

sehingga banyak investor pasar modal yang menahan bahkan menambah

portofolio sahamnya.

Sedangkan kurs rupiah memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan

terhadap IHSG, yang artinya semakin kuat kurs rupiah terhadap US $ (rupiah

terapresiasi) maka tidak akan secara langsung atau signifikan meningkatkan harga

saham, dan sebaliknya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Gupta et.al. (1997) menemukan bahwa nilai tukar memiliki hubungan sebab

akibat yang rendah dengan harga saham.

14

Page 19: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

DAFTAR PUSTAKA

Adler Haymens Manurung, 2003. Memahami Seluk Beluk Investasi, PT. Adler

Manurung, Jakarta

Bank Indonesia, 2002. Peraturan Bank Indonesia No. 4/10/PBI/2002, Pasal 1

ayat 3, Bank Indonesia, Jakarta

Bursa Efek Jakarta, 2001. Buku Panduan Indeks BEJ, PT. Bursa Efek Jakarta

Gupta, Chevalier dan Sayekt, 1997. The Causality Between Interest Rate,

Exchange Rate And Stock Price in Emerging Markets : The Case

Of The Jakarta Stock Exchange.

Jogiyanto, 2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 2, BEFE,

Yogyakarta

Karl, E Case dan Fair, C Rai, 2001. Prinsip-prinsip Ekonomi Makro,

Prenhalindo, Jakarta

Kasmir, 1999. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Lipsey, Richard G, Paul N Courant, Christoper T S Ragan, 1999. Economics. 12th

edition . Adwison-Wesley Publishing Company Inc, London

Mishkin, Frederic S, 2008. Ekonomi Uang, Perbankan dan Pasar ... Dana

Solusi Perencanaan. Investasi di Era Modern, PT Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta

Sadono, Sukirno, 2004. Pengantar Teori Makroekonomi edisi kedua, Rajawali

Pers, Jakarta

Sunariyah, 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, UPP-AMP YKPN,

Yogyakarta

Tandelilin, Eduardus, 2010. Portofolio dan Investasi : Teori dan Aplikasi Edisi

Page 20: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP

1. Kanisius, Yogyakarta

Weston J. Fred and Brigham F. Eugene, 1994. Essential Of Managerial Finance,

Tenth Edition. The Dryden Press, New York

Page 21: Tugas Makalah Pasar Modal-Jimmy Paulino GP