Top Banner
[ORGANISASI PROYEK] TUGAS MAKALAH MATA KULIAH ADMINISTRASI PROYEK 2010 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SRIWIJAYA ANTON WIJAYA NIM. 0310 1030 008
27

Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Dec 31, 2015

Download

Documents

Alvin Pradana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

[ ]

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH ADMINISTRASI PROYEK

2010FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS SRIWIJAYA

ANTON WIJAYANIM. 0310 1030 008

Page 2: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….2

DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................3

I. ORGANISASI...............................................................................................................4

1.1. Konsep Organisasi.................................................................................................4

1.2 Dasar dan Prinsip Organisasi..................................................................................6

1.3. Bentuk-Bentuk Organisasi.....................................................................................7

1.3.1 Organisasi Fungsional......................................................................................8

1.3.2. Organisasi Produk dan Area............................................................................9

1.3.3. Organisasi Matriks...........................................................................................9

II. ORGANISASI PROYEK..........................................................................................10

2.1 Jenis-jenis Organisasi Proyek................................................................................10

a. Organisasi Proyek Fungsional (OPF)..............................................................10

b. Organisasi proyek murni ( OPMi )................................................................13

c. Organisasi Proyek Matriks (OPM )..................................................................14

2.2 Memilih Bentuk Organisasi Proyek.....................................................................17

III. ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI...............................................................18

3.1 Unsur-unsur Organisasi Proyek Konstruksi..........................................................18

3.2 Pemilik Proyek.....................................................................................................18

3.3 Konsultan..............................................................................................................19

3.4 Kontraktor.............................................................................................................21

Page | 2

Page 3: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Fungsional Sederhana....................................................11

Gambar 2. Struktur Organisasi Fungsional Kompleks....................................................11

Gambar 3. Variasi Organisasi Fungsional dipimpin oleh Project Expeditor..................12

Gambar 4. Variasi Organisasi Fungsional dipimpin oleh Koordinator Proyek...............12

Gambar 5. Struktur Organisasi Murni Sederhana...........................................................13

Gambar 6. Struktur Organisasi Murni Kompleks............................................................13

Gambar 7. Struktur Organisasi Matriks Sederhana.........................................................15

Gambar 8. Struktur Organisasi Matriks Kompleks.........................................................15

Gambar 9. Hubungan Unsur-unsur Organisasi Proyek Konstruksi.................................18

Page | 3

Page 4: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

ORGANISASI PROYEK

I. ORGANISASI

1.1. Konsep Organisasi

Menurut Max Weber sebuah organisasi dapat dikatakan sebagai Organisasi Ideal

apabila organisasi tersebut mengenal adanya :

Spesialisasi

Tingkatan berjenjang

Berdasarkan prosedur kerja

Hubungan yg bersifat impersonal

Promosi berdasarkan kompetensi

Sebuah organisasi dapat disebut efektif bila :

Harus dapat memahami tujuan proyek

Mengetahui keberadaan orang-orang yang akan terlibat dalam proyek

Mempublikasikan informasi mengenai tim proyek seawal mungkin

Penentuan pendelegasian tugas dan wewenang

Pengelompokan anggota tim atas dasar fungsinya dalam proyek

Bentuk lain dari pembagian atau pengelompokan teori-teori organisasi adalah konsepsi

prespektif yang ditemukan oleh Edgar Huse dan James Bowditch. Pada aslinya

konsep perspektif ini digunakan kelompok manajemen didekati dari teori system. Akan

tetapi inti pembahasannya dapat dipergunakan pula untuk bahasan-bahasan organisasi.

Itulah sebabnya berikut ini dikemukakan konsep prespektif tersebut.

a. Prespektif I

Intinya sama dengan paham tradisional yang melihat organisasi atau manajemen dari

prespektif rancangan yang berstruktur. Aliran-aliran prespektif ini hanya memikirkan

isu-isu tentang bagaimana organisasi seharusnya disusun, fungsi-fungsi yang

Page | 4

Page 5: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

seharusnya dijalankan , siapa yang seharusnya menjadi pemimpin dan bawahan, dan

gaya kepemimpinan apa yang harus dijalankan.

Ada tiga komponen yang terkandung dalam prespektif, yaitu :

1. Aliran prinsip-prinsip universal dari manajemen atau organisasi.

2. Aliran struktural.

3. Aliran manajemen ilmiah.

Aliran Prinsip Universal, berpijak pada pendapat Henri Fayol yang menyatakan bahwa

sesuatu organisasi itu diatur berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

Adanya pengembangan kerja

Adanya otoritas dan tanggung jawab

Adanya disiplin

Adanya kesatuan komando

Adanya kesatuan pengarahan

Adanya system pengkajian

Adanya sentralisasi

Adanya jenjang pengawasan

Aliran Strukrural, berdasarkan pendapat dari Max Weber, organisasi suatu tatanan

birokrasi yang berstruktur yang melangsungkan kegiatannya sesuai dengan aturan-

aturan.

Aliran Manajemen Ilmiah, yang dipelopori oleh Frederick W Taylor memberikan lebih

banyak penekanan pada pengukuran kerja yang dilakukan oleh para pekerja

dibandingkan dari prinsip-prinsip organisasinya sendiri.

Page | 5

Page 6: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

b. Prespektif II

Huse dan Browdrich menanamakan prespektif ini dengan aliran pekerjaan (work-

flow). Operasi ini mempergunakan teknik-teknik yang kemudian dikenal sebagai riset

operasional. Adapun cirri-ciri dari riset operasional ini antara lain :

Melakukan formulasi persoalan

Menyusun konstruksi model matematis untuk menampilkan suatu system yang

sedang dipelajari

Menarik suatu kesimpulan dari model yang disusun tersebut

Menguji model dan kesimpulan-kesimpulan yang ditarik model tersebut

Menetapkan control atas kesimpulan-kesimpulan yang diambil

Mengambil kesimpulan itu untuk melaksanakan implementasi

c. Prespektif III

Prespektif ini dinamakan prespektif kemanusiaan (the human prespective). Pandangan

pemikiran dalam prespektif ini ialah menekankan bahwa unsur manusia dalam setiap

kerja kelompok dirasakan lebih penting dari pada sekedar struktur dan hirarki yang

membentang pada setiap jajaran organisasi. Ada tiga unsur yang menonjol sebagai

komponen dari perspektif kemanusiaan ini. Ketiga komponen itu antara lain :

1. Aliran Hubungan Kemanusiaan (Human Relations School)

2. Aliran Pengembangan Organisasi (Organizational Development School)

3. Aliran Pemikiran Multidimensional (The Multidimensional Theorists)

1.2 Dasar dan Prinsip Organisasi

Secara umum terdapat beberapa dasar penyusunan struktur organisasi, yakni:

berdasar produk

berdasar lokasi

berdasar proses

berdasar pelanggan

berdasar waktu

Ciri-ciri organisasi yang baik :

Page | 6

Page 7: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

1. Adanya tujuan yang jelas.

2. Tujuan organisasi harus dipahami oleh semua orang.

3. Tujuan organisasi harus diterima oleh semua individu dalam organisasi.

4. Adanya kesatuan arah dalam organisasi

5. Adanya struktur organisasi.

6. Adanya jaminan jabatan tersebut.

7. Adanya koordinasi.

Beberapa prinsip dasar penting yang dapat disimpulkan dari pendapat para tokoh

manajemen modern adalah sebagai berikur :

Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu proses teknik secara ketat

(peranan, prosedur, prinsip).

Manajemen harus sistematik, dan pendekatan yang digunakan harus dengan

pertimbangan secara hati-hati.

Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk

pengawasan harus sesuai dengan situasi.

Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja tehadap tujuan

organisasi sangat dibutuhkan.

1.3. Bentuk-Bentuk Organisasi

Agar proses diatas berlangsung dengan baik, dibutuhkan suatu wadah dalam bentuk

struktur organisasi. Struktur organisasi formal akan menunjukan hal-hal berikut :

1. Macam-macam pokok kegiatan organisasi

2. Pembagian menjadi kelompok atau subsistem

3. Adanya hirarki, wewenang dan tanggung jawab bagi kelompok dan pimpinan

4. Pengaturan kerjasama, jalur pelopor, dan komunikasi, meliputi jalur vertikal dan

horizontal

Bentuk struktur organisasi formal yang terkenal adalah fungsional, produk, area, dan

matriks.

1.3.1 Organisasi Fungsional

Page | 7

Page 8: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Disebut organisasi fungsional karena organisasi ini dipecah atau dikelompokkan

menjadi unit berdasarkan fungsinya. Ciri utama organisasi fungsional ialah memiliki

strutur piramida dengan konsep otoritas dan hirarki vertikal dengan sifat-sifat berikut :

1. Prinsip komando tunggal dimana masing-masing personil hanya memiliki satu

atasan

2. Setiap personil mempunyai wewenang dan tanggung jawab yang jelas.

3. Arus informasi dan pelaporan bersifat vetikal.

4. Hubungan horizontal diatur dengan prosedur kerja, kebijakan, dan petunjuk

pelaksana.

5. Mekanisme koordinasi perunit, bila diperlukan dilakukan, dengan rapat-rapat

atau membentuk panitia perwakilan.

Keuntungan-keuntungan organisasi fungsional :

1. Memudahkan pengawasan karena personil melapor hanya kepada satu atasan.

2. Adanya potensi meningkatkan keterampilan dan keahlian individu serta

kelompok untuk menjadi spesialis pada bidangnya.

3. Konsentrasi personil terpusat pada sasaran bidang yang bersangkutan.

4. Penggunaan sumber daya yang efisian sebai akibat pekerjaan yang sejenis dan

berulang-ulang.

5. Memudahkan pengendalian kinerja personil serta biaya, jadwal dan mutu

produk.

Kesulitan yang Dihadapi

Sesuai dengan maksud pembentukannya,struktur fungsional ditujukan untuk

menangani kegiatan atau masalah yang dapat diantisipasi dan diklasifikasi.

Kesulitan yang dihadapi biasanya keterbatasan struktur fungsional, ialah :

Cenderung memprioritaskan kinerja dan keluaran masing-masing bidang. Hal ini

dapat mengurangi perhatian tujuan perusahaan secara menyeluruh.

Makin besar organisasi, makin panjang prosedur pengambilan keputusan, hal ini

memungkinkan terjadinya distorsi informasi dan urgensi.

Page | 8

Page 9: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Sulit mengkoordinasi dan mengintegrasikan pekerjaan yang multidisiplin dan

melibatkan banyak pihak diluar organisasi.

Kurangnya jalur komunikasi horizontal.

1.3.2. Organisasi Produk dan Area

Penyusunan struktur organisasi perusahaan-perusahaan besar yang kegiatan usahanya

menangani berbagai macam produk, didasarkan atas orientasi produk. Ini terjadi

bilamana perusahaan merasa bahwa jumlah dan keanekaragaman produk terlalu besar

sehingga sulit untuk ditangani dengan struktur fungsional.

1.3.3. Organisasi Matriks

Bila struktur organisasi mempunyai jalur pelaporan dan arus kegiatan vertikal, maka

pada organisasi matriks disamping jalur formal vertical terdapat pula jalur formal

horizontal.

II. ORGANISASI PROYEK

2.1 Jenis-jenis Organisasi Proyek

Page | 9

Page 10: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Telah disebutkan sebelumnya bahwa organisasi adalah sarana untuk mencapai tujuan.

Adapun unsur-unsur konsep manajemen proyek yang berkaitan erat dan perlu

dicerminkan dalan struktur organisasi berkisar pada :

a. Arus vertikal disamping horizontal.

b. Penanggung jawab tunggal atas terselenggaranya proyek

c. Pendekatan dalam perencanaan dalam implementasi

Kebutuhan mendasar yang harus dipertimbangkan dalam pembentukan organisasi

proyek

1. Clarification of Roles & Relationships (Klarifikasi/kejelasan atas Tanggung Jawab

dan Hubungan Kerja)

2. Efficiency and economy (Faktor efisiensi dan ekonomi)

3. Classification of mission, goals, and objective (Kejelasan misi, tujuan dan sasaran)

4. Clarification of individual and organizational tasks (Kejelasan tugas individu dan

organisasi)

5. Encouragement of employee decision making and rapid customer response

(Mendukung pengambilan keputusan dan respon yang cepat kepada pelanggan)

6. Sense of stability and adaptability (Suasana yang stabil dan kemampuan

beradaptasi)

7. Encouragement of innovation and development (Mendukung Inovasi dan

Pengembangan)

Pendekatan yang diperlukan untuk membahas struktur organisasi proyek dalam dengan

mengindentifikasi dan menganalisis struktur organisasi yang digolongkan menjadi :

a. Organisasi Proyek Fungsional (OPF) dengan variasinya, yaitu Organisasi Proyek

Koordinator (OPK) dan Organisasi Proyek Expenditur (OPE).

Page | 10

Page 11: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Gambar 1. Struktur Organisasi Fungsional Sederhana

Gambar 2. Struktur Organisasi Fungsional Kompleks

Keuntungan :

Adanya fleksibelitas yang tinggi dalam penggunaan staf/karyawan

Orang-orang dengan keahlian tertentu dapat ditugaskan dibanyak proyek yang

berbeda

Orang-orang dengan keahlian berbeda dapat dikelompokkan ke dalam satu

group untuk berbagi pengetahuan & pengalaman yang bermanfaat bagi

pemecahan masalah teknis

Page | 11

Page 12: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Divisi fungsional yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi

bila para personel keluar dari proyek atau organisasi induk

Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir bagi mereka yang mempunyai

keahlian2 tertentu

Kerugian:

Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktivitas yang dilakukan orang-orang

yang terlibat proyek.

Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas-aktivitas khusus yang

sesuai dengan fungsinya.

Kadang-kadang tidak ada individu yang diberi tanggungjawab penuh untuk

mengurus proyek.

Motivasi orang yang ditugaskan ke proyek cenderung lemah.

Tidak memberikan pendekatan yang holistik terhadap proyek.

Gambar 3. Variasi Organisasi Fungsional dipimpin oleh Project Expeditor

Gambar 4. Variasi Organisasi Fungsional dipimpin oleh Koordinator Proyek

Page | 12

Page 13: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

b. Organisasi proyek murni ( OPMi )

Ciri-cirinya antara lain :

proyek terpisah dari organisasi induk

Menjadi organisasi tersendiri dalam staf teknis tersendiri, Administrasi tidak

terikat dengan organisasi induk, Laporan kemajuan/kegagalan secara periodik

mengenai proyek.

Manager Proyek (MP/PM) bisa mengambil sumber daya dari luar berupa sub

kontraktor atau supplier jika tidak tersedia/tidak bisa dikendalikan dalam

organisasi

Gambar 5. Struktur Organisasi Murni Sederhana

Gambar 6. Struktur Organisasi Murni Kompleks

Page | 13

Page 14: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Kelebihan Proyek Murni

Bentuk ini cukup simpel sehingga mudah dilaksanakan.

Manager Proyek mempunyai wewenang penuh untuk mengelola proyek

Semua anggota tim proyek bertanggungjawab langsung kepada Manager Proyek

Bila ada proyek yang sejenis berturut-turut, organisasi ini bisa memanfaatkan

para ahli yang sama sekaligus melakukan kaderisasi dalam penguasaan

teknologi tertentu.

Adanya kesatuan komando

Karena kewenangan terpusat, keputusan bisa diambil dengan cepat

Adanya dukungan secara menyeluruh terhadap proyek

Rantai komunikasi menjadi pendek, yakni antara manajer proyek dengan

eksekutif secara langsung.

Kelemahan Proyek Murni

Bila organisasi induk mempunyai banyak proyek, biasanya setiap proyek akan

mengusahakan sendiri sumberdaya,sehingga terjadi duplikasi usaha dan fasilitas

Struktur ini akan menambah biaya bagi organisasi induk, krn biasanya akan

berdiri sendiri dengan staf penuh

Sering kali Manager Proyek menumpuk sumberdaya secara berlebihan untuk

mendapatkan dukungan teknis dan teknologi sewaktu-waktu diperlukan

bila proyek selesai,terjadi masalah bagaimana nasib pekerja proyek yang ada

ketidakkonsistenan prosedur bisa sering terjadi dengan memakai alasan

"Memenuhi permintaan klien"

c. Organisasi Proyek Matriks (OPM )Organisasi Proyek Matriks adalah organisasi proyek murni yang melekat pada divisi

fungsional pada organisasi induk sehingga pada dasarnya menggabungkan kelebihan

dari organisasi fungsional dengan organisasi proyek murni.

Page | 14

Page 15: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Gambar 7. Struktur Organisasi Matriks Sederhana

Gambar 8. Struktur Organisasi Matriks Kompleks

Page | 15

Page 16: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Kelebihan:

Proyek mendapat perhatian yang cukup

Karena organisasi matriks melekat pada unit fungsionai organisasi induk maka

mudah untuk mendapatkan orang potensial yang dibutuhkan dari setiap unit

fungsional

Tidak ada masalah yang berat berkenaan dengan nasib pekerja proyek jika

proyek selesai

Tanggapan terhadap keinginan klien dapat dengan cepat diberikan seperti pada

organisasi proyek murni.

Dengan manajemen matrik proyek akan mempunyai akses perwakilan dan divisi

administrasi perusahaan induk, sehingga konsistensinya dengan kebijaksanaan,

prosedur dan perusahaan induk bisa dijaga.

Bila ada proyek yang bersamaan, memungkinkan distribusi sumberdaya yang

lebih seimbang untuk mencapai berbagai target proyek yang berbeda-beda

Kelemahan:

Terdapat kekuatan berimbang antara Manager Fungsional dan Project Manager

sehingga bila terdapat keraguan siapa yg mesti terkena beban, pekerjaan proyek

jadi terbengkalai

Perpindahan sumberdaya antar proyek bisa meningkatkan persaingan antar

masing-masing Project Manager karena ingin memastikan proyeknyalah yang

sukses, bukan target organisasi secara keseluruhan.

Manajemen matriks melanggar prinsip utama manajemen,yaitu kesatuan

komando (unity of command)

Page | 16

Page 17: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

2.2 Memilih Bentuk Organisasi Proyek

Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam memilih suatu bentuk organisasi proyek

antara lain :

Frekuensi adanya proyek baru : berapa sering suatu perusahaan mendapat

proyek dan sejauh mana perusahaan induk tersebut terlibat dengan aktivitas

proyek.

Berapa lama proyek berlangsung.

Ukuran proyek: tingkat pemakaian tenaga kerja, modal dan sumberdaya yang

dibutuhkan.

Kompleksitas hubungan : jumlah bidang fungsional yang terlibat dalam proyek

dan bagaimana hubungan ketergantungannya.

Matriks dan organisasi proyek murni cocok untuk proyek berskala menengah

dan besar, kompleksitas tinggi, beresiko tinggi, batasan waktu ketat.

Organisasi fungsional cocok untuk proyek dengan skala relatif kecil, resiko

kecil, waktu fleksibel.

III. ORGANISASI PROYEK KONSTRUKSI

3.1 Unsur-unsur Organisasi Proyek Konstruksi

Page | 17

Page 18: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan mulai dari tahap ide sampai dengan

tahap pelaksanaan secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga pihak :

1. Pemiliki Proyek/owner

2. Pihak Konsultan (perencana/pengawas)

3. Pihak Kontraktor (pelaksana)

Gambar 9. Hubungan Unsur-unsur Organisasi Proyek Konstruksi

3.2 Pemilik Proyek

Pemilik proyek atau pemberi tugas atau pengguna jasa adalah orang/badan yang

memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh memberikan pekerjaan

kepada pihak penyedia jasa dan membayar biaya pekerjaan tersebut.

Hak dan kewajiban pengguna jasa/pemilik proyek

Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)

Meminta Laporan secara periodik mengenai pelaksnaaan pekerjaan yang telah

dilakukan oleh penyedia jasa

Menyediakan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh

pihak penyedia jasa untuk kelancaran pekerjaan

Menyediakan lahan untuk pelaksanaan pekerjaan

Page | 18

Page 19: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak penyedia jasa

sejumlah biaya yang diperlukan untuk mewujudkan sebuah bangunan

Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang direncanakan dengan jalan

menempatkan atau menunjuk suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama

pemilik

Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi)

Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan oleh

penyedia jasa jika produknya telah sesuai dengan apa yang dikendaki.

Wewenang Pemberi Tugas

Memberitahukan hasil lelang secara tertulis kepada masingmasing kontraktor

Dapat mengambil alih pekerjaan secara sepihak dengan cara memberitahu secara

tertulis kepada kontraktor jika terjadi halhal diluar kontrak yang ditetapkan.

3.3 Konsultan

Pihak atau badan yang disebut sebagai konsultan dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

konsultan perencana dan konsultan pengawas

a. Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat perencanaan bangunan secara

lengkap baik bidang arsitektur, sipil, maupun bidang lain yang melekat erat dan

membentuk sebuah system bangunan.

Hak dan Kewajiban Konsultan Perencana :

Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari gambar rencana, rencana

kerja dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana anggaran biaya.

Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna jasa

Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor tentang hal-hal yang

kurang jelas dalam gambar rencana, rencana kerja dan syarat-syarat.

Membuat gambar revisi bila terjadi perubahan

Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek

Page | 19

Page 20: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

b. Konsultan Pengawas

Konsultan Pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk pengguna jasa untuk membantu

dalam pengelolaan pelaksanaan pekerjaan pembangunan mulai dari awal hingga

berakhirnya pekerjaan pembangunan.

Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas :

Menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang telah ditetapkan

Membimbing dan mengadakan pengawasan secara periodic dalam pelaksanaan

pekerjaan

Melakukan perhitungan prestasi pekerjaan

Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan konstruksi serta aliran

informasi antar berbagai bidang agar pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.

Menghindari kesalahan yang mungkin terjadi sedini mungkin serta menghindari

pembengkakan biaya.

Mengatasi dan memecahkan persoalan yang timbul di lapangan agar dicapai

hasil akhir sesuai dengan yang diharapkan dengan kualitas, kuantitas, serta

waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan.

Menerima/menolak material/peralatan yang didatangkan oleh kontraktor

Menghentikan sementara bila terjadi penyimpangan dari peraturan yang berlaku.

Menyusun laporan kemajuan pekerjaan (harian, mingguan, bulanan).

Menyiapkan dan menghitung adanya kemungkinan tambah atau berkurangnya

pekerjaan.

3.4 Kontraktor

Kontraktor adalah orang/badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan gambar

rencana dan pertaturan dan syarat-syarat yang telah ditetapkan.

Page | 20

Page 21: Tugas Makalah Manajemen Proyek (Organisasi Proyek)

Hak dan Kewajiban Kontraktor :

Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan gambar rencana, peraturan dan syarat-

syarat, risalah penjelasan pekerjaan, dan syarat-syarat tambahan yang telah

ditetapkan oleh pengguna jasa.

membuat gambar-gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas

sebagai wakil dari pengguna jasa.

Menyediakan alat keselamatan pekerjaan seperti yang diwajibkan dalam

peraturan untuk menjaga keselamatan pekerja dan masyarakat

Membuat laporan hasil pekerjaan berupa laporan haria, mingguan, bulanan.

Menyerahkan seluruh atau sebagian pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai

dengan ketetapan yang berlaku.

Page | 21