Top Banner
Tugas Kimia Manajemen Lingkungan Industri Pengolahan Minyak Bumi Industri Petrokimia Industri Logam Kelompok 5: Eko saiful nur amin => 41614310066 Hendra faithful => 41614310050 Muhamad iis => 41614310059 Muhamad iqbal => 41614310051
72

Tugas Kimia Word

Sep 23, 2015

Download

Documents

kimia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Tugas KimiaManajemen Lingkungan Industri Pengolahan Minyak BumiIndustri PetrokimiaIndustri Logam

Kelompok 5:Eko saiful nur amin => 41614310066Hendra faithful => 41614310050Muhamad iis => 41614310059Muhamad iqbal => 41614310051Reza dharmawan => 41614310064Robert purwanto =>41614310054Manajemen Lingkungan

1. Sistem Manajemen Lingkungan Menurut Standar ISO Seri 14000 pengertian sistem manajemen lingkungan secara umum adalah satu sistem manajemen lengkap yang berkaitan dengan kebijakan perusahaan yang terkait atau berpotensi mendatangkan dampak bagi lingkungan di sekitar wilayah operasi perusahaan, dimana sistem manajemen tersebut harus meliputi keseluruhan proses mulai dari perencanaan, penelitian, penerapan, penanggungjawaban, peninjauan dan peninjauan ulang serta pembuatan dan pemeliharaan kebijakan yang telah dihasilkan.Dalam satu dasawarsa terakhir ini kebutuhan akan suatu sistem standardisasi semakin dirasakan urgensinya. Hal ini mendorong organisasi Internasional di bidang standardisasi yaitu. ISO (International Organization for Standardization) mendirikan SAGE (Strategic Advisory Group on Environment) yang bertugas meneliti kemungkinan untuk mengembangkan sistem standar di bidang lingkunganSAGE memberikan rekomendasi kepada ISO untuk membentuk panitia teknik (TC) yang akan mengembangkan standar yang berhubungan dengan manajemen lingkungan. Pada tahun 1993, ISO membentuk panitia teknik TC 207 untuk merumuskan sistem standardisasi dalam bidang lingkungan. Hasil kerja panitia TC 207 kemudian dikenal sebagai standar ISO seri 14000 (Lee Kuhre, 1996).Dalam menjalankan tugasnya ISO/TC 207 dibagi dalam enam sub komite (SC) dan satu kelompok kerja (WG) yaitu : Sub-komite 1, SC-1 : Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Sub-komite 2, SC-2 : Audit Lingkungan (AL) Sub-komite 3, SC-3 : Pelabelan Lingkungan (Ekolabel) Sub-komite 4, SC-4 : Evaluasi Kinerja Lingkungan Sub-komite 5, SC-5 : Analisis Daur Hidup Sub-komite 6, SC-6 : Istilah dan Definisi Kelompok Kerja 1, WG-1 : Aspek lingkungan dalam Standar Produk.Pada akhir tahun 1996 panitia teknik TC 207 telah menerbitkan lima standar yaitu :1. ISO 14001 (Sitem Manajemen Lingkungan-Spesifikasi dengan Panduan untuk Penggunaan).2. ISO 14004 ( Sistem Manajemen Lingkungan Pedoman umum atas Prinsip-prinsip, sistem dan teknik pendukungnya).3. ISO 14010 (Pedoman Umum Audit Lingkungan-Prinsip-prinsip Umum Audit Lingkungan).4. ISO 14011 (Pedoman Untuk Audit Lingkungan-Prosedur Audit Lingkungan-Audit Sistem Manajemen Lingkungan).5. ISO 14012 (Pedoman untuk Audit Lingkungan Kriteria Persyaratan untuk menjadi Auditor Lingkungan).Sejak tahun 1997 telah diterbitkan dan akan diterbitkan beberapa standar yaitu :1. ISO 14020 ( Pelabelan Lingkungan dan Deklarasi Tujuan tujuan dan semua Prinsip - prinsip Pelebelan Lingkungan).2. ISO 14021 (Pelabelan Lingkungan daan Deklarasi Pernyataan diri Klaim Lingkungan-Istilah dan Definisi).3. ISO 14022 (Pelabelan Lingkungan daan deklarasi-Simbol-simbol).4. ISO 14023 (Pelabelan Lingkungan dan Deklarasi-Metodologi Pengujian dan Verifikasi5. ISO 14024 (Pelabelan Lingkungan Program bagai Pelaksana - Prinsip pemandu, Prosedur praktek dan sertifikasi dan program kriteria ganda).6. ISO 14025 (Pelabelan Lingkungan dan Deklarasi-Pelebelan lingkungan 7. ISO 14031 (Evaluasi Kinerja Lingkungan).8. ISO 14040 (Asesmen Daur Hidup-Prinsip dan Kerangka).9. ISO 14041 (Asesmen Daur Hidup-sasaran daan Definisi-IstilahLingkup dan Analisis Inventarisasi).10. ISO 14042 (Asesmen Daur Hidup-Asesmen dampak)11. ISO 14043 (Asesmen Daur Hidup-Asesmen penyempurnaan).12. ISO 14050 (Istilah daan Definisi).13. ISO 14060 (ISO-IEC Guide 64) Panduan untuk aspek lingkungandalam standar produk.

2. Standar ISO seri 14000 terbagi dalam dua bidang yang terpisah yaitu evaluasi organisasi dan evaluasi produk. Evaluasi organisasi terbagi dari 3 sub sistem yaitu sub sistem manajemen lingkungan, audit lingkungan dan evaluasi kinerja lingkungan. Evaluasi produk terdiri dari sub sistem aspek lingkungan pada standar produk, label lingkungan dan asesmen daur hidup (Hadiwiardjo, 1997). Gambar 1. di bawah dapat memperjelas uraian di atas.

Pada dasarnya ISO 14000 adalah standar manajemen lingkungan yang sifatnya sukarela tetapi konsumen menuntut produsen untuk melaksanakan program sertifikasi tersebut. Pelaksanaan program sertifikasi ISO 14000 dapat dikatakan sebagai tindakan proaktif dari produsen yang dapat mengangkat citra perusahaan dan memperoleh kepercayaan dari konsumen. Dengan demikian maka pelaksanaan Sistem Manajemen Lingkungan (SML) berdasarkan Standar ISO Seri 14000 bukan merupakan beban tetapi justru merupakan kebutuhan bagi produsen (Kuhre, 1996).

3. Tujuan Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001Tujuan secara menyeluruh dari penerapan sistem manajemen lingkungan (SML) ISO 14001 sebagai standar internasional yaitu untuk mendukung perlindungan lingkungan dan pencegahan pencemaran yang seimbang dengan kebutuhan sosial ekonomi. Manajemen lingkungan mencakup suatu rentang isu yang lengkap meliputi hal-hal yang berkaitan dengan strategi dan kompetisi. Peragaan penerapan yang berhasil dari ISO 14001 dapat digunakan perusahaan untuk menjamin pihak yang berkepentingan bahwa SML yang sesuai tersedia.Tujuan utama dari sertifikasi ISO 14001 adalah untuk menjaga kelangsungan hidup tumbuhan dan binatang dalam kondisi terbaik yang paling mememungkinkan. Pengelolaan lingkungan dalam sertifikasi ISO mungkin hanya merupakan satu langkah kecil, namun demikian proses ini akan berkembang dan meningkat sejalan dengan bertambahnya pengalaman, penciptaan, pencatatan, dan pemeliharaan dari sistem yang diperlukan untuk sertifikasi yang diharapakan dapat membantu kondisi lingkungan (Pramudya, 2001).Dampak positif terbesar terhadap lingkungan kiranya adalah pengurangan limbah berbahaya. Sertifikasi ISO mensyaratkan program-program yang akan menurunkan penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya dan limbah berbahaya.4. Manfaat dan Implikasi Penerapan SML Standar ISO Seri 14000 Adapun manfaat utama dari program sertifikasi ISO 14000 antara lain (Kuhre, 1995) :1. Dapat mengidentifikasi, memperkirakan daan mengatasi resiko lingkungan yang mungkin timbul.2. Dapat menekan biaya produksi dapat mengurangi kecelakaan kerja dapat memelihara hubungan baik dengan masyarakat, Pemerintah dan pihak-pihak yang peduli terhadap lingkungan.3. Memberi jaminan kepada konsumen mengenai komitmen pihak manajemen puncak terhadap lingkungan.4. Dapat mengangkat citra perusahaan, meningkatkan kepercayaan konsumen dan memperbesar pangsa pasar.5. Menunjukkan ketaatan perusahaan terhadap Peraturan Perundang - undangan yang berkaitan dengan lingkungan.6. Mempermudah memperoleh izin dan akses kredit bank.7. Dapat meningkatkan motivasi para pekerja.5. Implikasi Penerapan SML : Diperlukan ekstra sumberdaya dari organisasi ketika mengadopsi dan membangun SML. Birokrasi organisasi cenderung (berpotensi) meningkat karena adanya prosedur, instruksi kerja dan proses sertifikasi.6. Karakteristik ISO 14001 Generik - Dapat diterapkan untuk seluruh tipe dan ukuran organisasi - Mengakomodir beragam kondisi geografis, sosial dan budaya. Sukarela Tidak memuat persyaratan kinerja lingkungan (misal, kriteria untuk sarana pengolahan limbah cair) Sarana untuk secara sistematis mengendalikan dan mencapai organisasi kinerja lingkungan yang dikehendaki. Memuat kinerja yang fundamental untuk dicapai : - Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan lingkungan yang relevan; dan - Komitmen untuk terus menerus memperbaiki sejalan dengan kebijakan organisasi. Didisain komplemen dengan standar seri Sistem manajemen Mutu ISO 9000. Dapat digunakan untuk keperluan sertifikasi dan/ atau deklarasi sendiri. Dinamis, adaptif terhadap :- Perubahan di dalam organisasi : sumberdaya yang digunakan, kegiatan dan proses yang berlangsung.- Perubahan diluar organisasi : peraturan, pengetahuan tentang dampak lingkungan dan teknologi. Standar SML memuat persyaratan sistem manajemen yang berbasis pada siklus plan, implement, check and review Keterkaitan yang erat antar klausul atau elemen standard.

7. Prinsip Pokok dan Elemen ISO 14001Prinsip 1 : Komitmen dan kebijakanOrganisasi harus menetapkan kebijakan lingkungan dan memastikan memiliki komitmen terhadap SML.Prinsip 2 : PerencanaanOrganisasi harus menyusun rencana untuk mentaati kebijakan lingkungan yang ditetapkannya sendiri.

Prinsip 3 : Implementasi dan OperasiAgar terlaksana dengan efektif, organisasi harus mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mentaati kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran manajemen. Prinsip 4 : Pemeriksaan dan KoreksiOrganisasi harus memeriksa, memantau dan mengoreksi kinerja lingkungannnya. Prinsip 5 : Kaji Ulang ManajemenOrganisasi harus mengkaji ulang dan terus-menerus memperbaiki Standard Manajemen Lingkungan dengan maksud untuk menyempurnakan kinerja lingkungan yang telah dicapai.Standard Manajemen Lingkungan adalah kerangka kerja organisasi yang harus terus disempurnakan dan secara periodik dikaji ulang agar secara efektif dapat mengarahkan kegiatan pengelolaan lingkungan sebagai respon terhadap perubahan faktor internal dan eksternal organisasi.Tingkat dan Pengendalian Dokumen SMLTingkat 1 : manual Tingkat 2 : Prosedur Tingkat 3 : Instruksi KerjaTingkat 4 : Catatan, Formulir, Kartu KontrolPengendalian DokumenSeluruh dokumen SML harus : Ditempatkan dan dipelihara dengan baik Jelas terbaca dan dapat diidentifikasi Diberi tanggal terbit, masa berlaku, dan nomor revisi Disetujui oleh staf yang bertanggung jawab Secara periodik diperiksa, direvisi bila diperlukan Tersedia pada seluruh lokasi kegiatan penting Dipelihara dalam masa berlaku dan dimusnahkan bila sudah kadaluarsa.

Industri pengolahan minyak bumi

A.Latar belakangMinyak Bumi merupakan campuran dari berbagai macam hidrokarbon, jenis molekul yang paling sering ditemukan adalah alkana (baik yang rantai lurus maupun bercabang), sikloalkana, hidrokarbon aromatik, atau senyawa kompleks seperti aspaltena. Setiap minyak Bumi mempunyai keunikan molekulnya masing-masing, yang diketahui dari bentuk fisik dan ciri-ciri kimia, warna, dan viskositas.Alkana, juga disebut dengan parafin, adalah hidrokarbon tersaturasi dengan rantai lurus atau bercabang yang molekulnya hanya mengandung unsur karbon dan hidrogen dengan rumus umumCnH2n+2. Pada umumnya minyak Bumi mengandung 5 sampai 40 atom karbon per molekulnya, meskipun molekul dengan jumlah karbon lebih sedikit/lebih banyak juga mungkin ada di dalam campuran tersebut.Alkana dari pentana (C5H12) sampai oktana (C8H18) akan disuling menjadi bensin, sedangkan alkana jenis nonana (C9H20) sampai heksadekana (C16H34) akan disuling menjadi diesel, kerosene dan bahan bakar jet). Alkana dengan atom karbon 16 atau lebih akan disuling menjadi oli/pelumas. Alkana dengan jumlah atom karbon lebih besar lagi, misalnya parafin wax mempunyai 25 atom karbon, dan aspal mempunyai atom karbon lebih dari 35. Alkana dengan jumlah atom karbon 1 sampai 4 akan berbentuk gas dalam suhu ruangan, dan dijual sebagai elpiji (LPG). Di musim dingin, butana (C4H10), digunakan sebagai bahan campuran pada bensin, karena tekanan uap butana yang tinggi akan membantu mesin menyala pada musim dingin. Penggunaan alkana yang lain adalah sebagai pemantik rokok. Di beberapa negara, propana (C3H8) dapat dicairkan dibawah tekanan sedang, dan digunakan masyarakat sebagai bahan bakar transportasi maupun memasak.Sikloalkana, juga dikenal dengan namanaptena, adalah hidrokarbon tersaturasi yang mempunyai satu atau lebih ikatan rangkap pada karbonnya, dengan rumus umumCnH2n. Sikloalkana memiliki ciri-ciri yang mirip dengan alkana tapi memiliki titik didih yang lebih tinggi.Hidrokarbon aromatikadalah hidrokarbon tidak tersaturasi yang memiliki satu atau lebih cincin planar karbon-6 yang disebut cincin benzena, dimana atom hidrogen akan berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum CnHn. Hidrokarbon seperti ini jika dibakar maka akan menimbulkan asap hitam pekat. Beberapa bersifat karsinogenik.Semua jenis molekul yang berbeda-beda di atas dipisahkan dengan distilasi fraksional di tempat pengilangan minyak untuk menghasilkan bensin, bahan bakar jet, kerosin, dan hidrokarbon lainnya. Contohnya adalah 2,2,4-Trimetilpentana (isooktana), dipakai sebagai campuran utama dalam bensin, mempunyai rumus kimia C8H18dan bereaksi dengan oksigen secara eksotermik:2C8H18(l)+ 25O2(g) 16CO2(g)+ 18H2O(g)+ 10.86 MJ/mol (oktana)Jumlah dari masing-masing molekul pada minyak Bumi dapat diteliti di laboratorium. Molekul-molekul ini biasanya akan diekstrak di sebuah pelarut, kemudian akan dipisahkan di kromatografi gas, dan kemudian bisa dideteksi dengan detektor yang cocok.Pembakaran yang tidak sempurna dari minyak Bumi atau produk hasil olahannya akan menyebabkan produk sampingan yang beracun. Misalnya, terlalu sedikit oksigen yang bercampur maka akan menghasilkan karbon monoksida. Karena suhu dan tekanan yang tinggi di dalam mesin kendaraan, maka gas buang yang dihasilkan oleh mesin biasanya juga mengandung molekul nitrogen oksida yang dapat menimbulkan asbut.B. Proses Pembentukan Minyak BumiMembahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lainnya. Karena saya adalah seorang chemist, maka pendekatan yang saya lakukan lebih banyak kepada aspek kimianya daripada dari aspek geologi. Pemahaman tentang proses pembentukan minyak bumi akan diperlukan sebagai bahan pertimbangan untuk menginterpretasikan hasil identifikasi. Ada banyak hipotesa tentang terbentuknya minyak bumi yang dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya adalah :a. Teori Biogenesis (Organik)Macqiur (Perancis, 1758) merupakan orang yang pertama kali mengemukakan pendapat bahwa minyak bumi berasal dari tumbuh-tumbuhan. Kemudian M.W. Lamanosow (Rusia, 1763) juga mengemukakan hal yang sama. Pendapat di atas juga didukung oleh sarjana lainnya seperti, New Beery (1859), Engler (1909), Bruk (1936), Bearl (1938) dan Hofer. Mereka menyatakan bahwa: minyak dan gas bumi berasal dari organisme laut yang telah mati berjuta-juta tahun yang lalu dan membentuk sebuah lapisan dalam perut bumi.b. Teori Abiogenesis (Anorganik)Barthelot (1866) mengemukakan bahwa di dalam minyak bumi terdapat logam alkali, yang dalam keadaan bebas dengan temperatur tinggi akan bersentuhan dengan CO2membentuk asitilena. Kemudian Mandeleyev (1877) mengemukakan bahwa minyak bumi terbentuk akibat adanya pengaruh kerja uap pada karbida-karbida logam dalam bumi. Yang lebih ekstrim lagi adalah pernyataan beberapa ahli yang mengemukakan bahwa minyak bumi mulai terbentuk sejak zaman prasejarah, jauh sebelum bumi terbentuk dan bersamaan dengan proses terbentuknya bumi. Pernyataan tersebut berdasarkan fakta ditemukannya material hidrokarbon dalam beberapa batuan meteor dan di atmosfir beberapa planet lain.Dari sekian banyak hipotesa tersebut yang sering dikemukakan adalah Teori Biogenesis, karena lebih bisa. Teori pembentukan minyak bumi terus berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi dan teknik analisis minyak bumi, sampai kemudian pada tahun 1984 G. D. Hobson dalam tulisannya yang berjudul The Occurrence and Origin of Oil and Gas.Berdasarkan teori Biogenesis, minyak bumi terbentuk karena adanya kebocoran kecil yang permanen dalam siklus karbon. Siklus karbon ini terjadi antara atmosfir dengan permukaan bumi, yang digambarkan dengan dua panah dengan arah yang berlawanan, dimana karbon diangkut dalam bentuk karbon dioksida (CO2). Pada arah pertama, karbon dioksida di atmosfir berasimilasi, artinya CO2diekstrak dari atmosfir oleh organisme fotosintetik darat dan laut.Pada arah yang kedua CO2 dibebaskan kembali ke atmosfir melalui respirasi makhluk hidup (tumbuhan, hewan dan mikroorganisme). Dalam proses ini, terjadi kebocoran kecil yang memungkinkan satu bagian kecil karbon yang tidak dibebaskan kembali ke atmosfirdalam bentuk CO2, tetapi mengalami transformasi yang akhirnya menjadi fosil yang dapat terbakar. Bahan bakar fosil ini jumlahnya hanya kecil sekali. Bahan organik yang mengalami oksidasi selama pemendaman. Akibatnya, bagian utama dari karbon organik dalam bentuk karbonat menjadi sangat kecil jumlahnya dalam batuan sedimen.Pada mulanya senyawa tersebut (seperti karbohidrat, protein dan lemak) diproduksi oleh makhluk hidup sesuai dengan kebutuhannya, seperti untuk mempertahankan diri, untuk berkembang biak atau sebagai komponen fisik dan makhluk hidup itu. Komponen yang dimaksud dapat berupa konstituen sel, membran, pigmen, lemak, gula atau protein dari tumbuh-tumbuhan, cendawan, jamur, protozoa, bakteri, invertebrata ataupun binatang berdarah dingin dan panas, sehingga dapat ditemukan di udara, pada permukaan, dalam air atau dalam tanah.Apabila makhluk hidup tersebut mati, maka 99,9% senyawa karbon dan makhluk hidup akan kembali mengalami siklus sebagai rantai makanan, sedangkan sisanya 0,1% senyawa karbon terjebak dalam tanah dan dalam sedimen. Inilah yang merupakan cikal bakal senyawa-senyawa fosil atau dikenal juga sebagai embrio minyak bumi.Embrio ini mengalami perpindahan dan akan menumpuk di salah satu tempat yang kemungkinan menjadi reservoar dan ada yang hanyut bersama aliran air sehingga menumpuk di bawah dasar laut, dan ada juga karena perbedaan tekanan di bawah laut muncul ke permukaan lalu menumpuk di permukaan dan ada pula yang terendapkan di permukaan laut dalam yang arusnya kecil.Embrio kecil ini menumpuk dalam kondisi lingkungan lembab, gelap dan berbau tidak sedap di antara mineral-mineral dan sedimen, lalu membentuk molekul besar yang dikenal dengan geopolimer. Senyawa-senyawa organik yang terpendam ini akan tetap dengan karakter masing-masing yang spesifik sesuai dengan bahan dan lingkungan pembentukannya. Selanjutnya senyawa organik ini akan mengalami proses geologi dalam perut bumi. Pertama akanmengalami proses diagenesis, dimana senyawa organik dan makhluk hidup sudah merupakan senyawa mati dan terkubur sampai 600 meter saja di bawah permukaan dan lingkungan bersuhu di bawah 50C.Pada kondisi ini senyawa-senyawa organik yang berasal dan makhluk hidup mulai kehilangan gugus beroksigen akibat reaksi dekarboksilasi dan dehidratasi. Semakin dalam pemendaman terjadi, semakin panas lingkungannya, penam-bahan kedalaman 30 40 m akan menaik-kan temperatur 1C. Di kedalaman lebih dan 600 m sampai 3000 m, suhu pemendaman akan berkisar antara 50 150 C, proses geologi kedua yang disebut katagenesis akan berlangsung, maka geopolimer yang terpendam mulal terurai akibat panas bumi.Komponen-komponen minyak bumi pada proses ini mulai terbentuk dan senyawasenyawa karakteristik yang berasal dan makhluk hidup tertentu kembali dibebaskan dari molekul. Bila kedalaman terus berlanjut ke arah pusat bumi, temperatur semakin naik, dan jika kedalaman melebihi 3000 m dan suhu di atas 150C, maka bahan-bahan organik dapat terurai menjadi gas bermolekul kecil, dan proses ini disebut metagenesis.Setelah proses geologi ini dilewati, minyak bumi sudah terbentuk bersama-sama dengan bio-marka. Fosil molekul yang sudah terbentuk ini akan mengalami perpindahan (migrasi) karena kondisi lingkungan atau kerak bumi yang selalu bergerak rata-rata sejauh 5 cm per tahun, sehingga akan ter-perangkap pada suatu batuan berpori, atau selanjutnya akan bermigrasi membentuk suatu sumur minyak. Apabila dicuplik batuan yang memenjara minyak ini (batuan induk) atau minyak yang terperangkap dalam rongga bumi, akan ditemukan fosil senyawa-senyawa organik. Fosil-fosil senyawa inilah yang ditentukan strukturnya menggunaan be-berapa metoda analisis, sehingga dapat menerangkan asal-usul fosil, bahan pembentuk, migrasi minyak bumi serta hubungan antara suatu minyak bumi dengan minyak bumi lain dan hubungan minyak bumi dengan batuan induk.CaCO3+ Alkali CaC2 + HO HC = CH Minyak bumi

C. Proses Operasi Minyak Bumi

Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum diproses umumnya tidak begitu bermanfaat.Agar dapat dimanfaatkan secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu di dalam kilang minyak.Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang tersusun dari berbagai senyawa hidrokarbon. Di dalam kilang minyak tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga diperoleh produk yang bermanfaat.Secara garis besar, proses yang berlangsung di dalam kilang minyak dapat digolongkan menjadi 5 bagian, yaitu: Proses Distilasi, yaitu proses penyulingan berdasarkan perbedaan titik didih; Proses ini berlangsung di Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Destilasi Vakum. Proses Konversi, yaitu proses untuk mengubah ukuran dan struktur senyawa hidrokarbon. Termasuk dalam proses ini adalah: Dekomposisi dengan cara perengkahan termal dan katalis (thermal and catalytic cracking) Unifikasi melalui proses alkilasi dan polimerisasi Alterasi melalui proses isomerisasi dan catalytic reforming Proses Pengolahan (treatment). Proses ini dimaksudkan untuk menyiapkan fraksi-fraksi hidrokarbon untuk diolah lebih lanjut, juga untuk diolah menjadi produk akhir. Formulasi dan Pencampuran (Blending), yaitu proses pencampuran fraksi-fraksi hidrokarbon dan penambahan bahan aditif untuk mendapatkan produk akhir dengan spesikasi tertentu. Proses-proses lainnya, antara lain meliputi: pengolahan limbah, proses penghilangan air asin (sour-water stripping), proses pemerolehan kembali sulfur (sulphur recovery), proses pemanasan, proses pendinginan, proses pembuatan hidrogen, dan proses-proses pendukung lainnya.Proses Distilasi

Gambar ini memperlihatkan proses distilasi (penyulingan) minyak mentah yang berlangsung di Kolom Distilasi.Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung di dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit proses ini minyak mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas. Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit proses yang lain, seperti: Fluid Catalytic Cracker, dll.D. Produk-produk minyak bumiProduk-produk utama kilang minyak adalah: Minyak bensin (ashole). Minyak bensin merupakan produk terpenting dan terbesar dari kilang minyak. Minyak tanah (kerosene) LPG (Liquified Petroleum Gas) Minyak distilat (distillate fuel) Minyak residu (residual fuel) Kokas (coke) dan aspal Bahan-bahan kimia pelarut (solvent) Bahan baku petrokimia Minyak pelumasE. Lokasi dan Kapasitas Kilang Dit. PengolahanLokasiNama UnitKapasitas (mbsd)

DumaiRefinery Unit II RU II170.0

PlajuRefinery Unit II RU III118.0

CilacapRefinery Unit IV RU IV348.0

BalikpapanRefinery Unit V RU V260.0

BalonganRefinery Unit VI RU VI125.0

KasimRefinery Unit VII RU VII10.0

CepuMigas3.8

Total1034.8

Fraksi minyak bumi yang dihasilkan berdasarkan rentang titik didihnya antara lain sebagai berikut:Copper sweetening dan doctor treating, yaitu proses penghilangan pengotor yang dapat menimbulkan bau yang tidak sedap.Acid treatment, yaitu proses penghilangan lumpur dan perbaikan warna.Dewaxing yaitu proses penghilangan wax (n parafin) dengan berat molekul tinggi dari fraksi minyak pelumas untuk menghasillkan minyak pelumas dengan pour point yang rendah.Deasphalting yaitu penghilangan aspal dari fraksi yang digunakan untuk minyak pelumas.Desulfurizing (desulfurisasi), yaitu proses penghilangan unsur belerang.

Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain: Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara (Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah ditutup sejak awal tahun 2007 Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 548 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu barel/hari) Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 45 ribu barel/hari) Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu barel/hari)Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.

F. Produk minyak & Prosentase on Total Produk

G. Jenis/klasifikasi minyak mentah1.Berdasarkan Berat Jenis:SG < 0.830 RinganSG 0.830 - 0.850 Medium RinganSG 0.850 - 0.865 MediumSG 0.865 - 0.905 BeratSG > 0.905 Sangat Berat2.Berdasarkan Kandungan / kadar belerang:Sweet Crude < 0.5 % wtMedium 0.5 2 % wtSour Crude> 2 % wt S3.Berdasarkan sifat penguapannya:(Dist ASTM D-86 pada temp max 300C):Ringan : Vol yang ditampung pd dist. 300oC > 50%Medium : Vol yang ditampung pd dist. 300oC 20 50%Berat : Vol yang ditampung pd dist. 300oC < 20%4.Berdasarkan factor UOP K:K-factor 12.15 12.9 ParaffineK-factor 11.5 12.1 IntermediateK-factor 10.5 11.45 NaphtenicK-factor 9.8 10.0 Aromatic

H. Komposisi Minyak BumiKomposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:a. Hidrokarbon Jenuh (alkana) Dikenal dengan alkana atau parafin Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak) Sedangkan rantai bercabang lebih sedikit Senyawa penyusun diantaranya:1. MetanaCH42. EtanaCH3 CH33. PropanaCH3 CH2 CH34. Butana CH3 (CH2)2 CH35. n-heptanaCH3 (CH2)5 CH36. iso oktanaCH3 C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2b. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena) Dikenal dengan alkena Keberadaannya hanya sedikit Senyawa penyusunnya:- Etena, CH2= CH2- Propena, CH2= CH CH3- Butena, CH2= CH CH2 CH3c. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana) Dikenal dengan sikloalkana atau naftena Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana Senyawa penyusunnya :d. Hidrokarbon aromatik Dikenal sebagai seri aromatik Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit Senyawa penyusunannya:e. Senyawa Lain Keberadaannya sangat sedikit sekali Senyawa yang mungkin ada dalam minyak bumi adalah belerang, nitrogen, oksigen dan organo logam (kecil sekali).

I. Faktor yang menjadi pertimbangan pemilihan Minyak Mentah1. Kebutuhan proses - Konfigurasi Kilang. Model Unit Proses yang dibangun dikilang adalah dirancang berbeda-beda menyesuaikan minyak mentah yang akan diolah dan jenis produk yang diinginkan.2.Design metalurgi peralatan yang digunakan, ketahanan terhadap bahan bahan impurities (zat racun: S, Cl, Logam dll) yang ada didalam minyak mentah, sering dikenal dengan Mechanical integrity.3.Aspek keekonomian:o Harga (sesuai jenis crude)o Cadangan/ ketersediaan jumlah & waktuo Lokasi. 4. Dll.

J. Istilah-istilah umum pada Minyak bumi

K. Secara Umum Proses Pengolahan Minyak Bumi digambarkan sebagai berikut:DistilasiDestilasi adalah pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya.Dalam hal ini adalah destilasi fraksinasi.Mula-mula minyak mentah dipanaskan dalam aliran pipa dalam furnace (tanur) sampai dengan suhu 370C.Minyak mentah yang sudah dipanaskan tersebut kemudian masuk kedalam kolom fraksinasi pada bagian flash chamber (biasanya berada pada sepertiga bagian bawah kolom fraksinasi). Untuk menjaga suhu dan tekanan dalam kolom maka dibantu pemanasan dengan steam (uap air panas dan bertekanan tinggi).Minyak mentah yang menguap pada proses destilasi ini naik ke bagian atas kolom dan selanjutnya terkondensasi pada suhu yang berbeda-beda. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Makin ke atas, suhu yang terdapat dalam kolom fraksionasi tersebut makin rendah, sehingga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi akan terpisah, sedangkan komponen yang titik didihnya lebih rendah naik ke bagian yang lebih atas lagi. Demikian selanjutnya sehingga komponen yang mencapai puncak adalah komponen yang pada suhu kamar berupa gas.Komponen yang berupa gas ini disebut gas petroleum, kemudian dicairkan dan disebut LPG (Liquified Petroleum Gas).Fraksi minyak mentah yang tidak menguap menjadi residu.Residu minyak bumi meliputi parafin, lilin, dan aspal.Residu-residu ini memiliki rantai karbon sejumlah lebih dari 20. 1. Gas Rentang rantai karbon : C1 sampai C5 Trayek didih : 0 sampai 50C 2. Gasolin (Bensin) Rentang rantai karbon : C6 sampai C11 Trayek didih : 50 sampai 85C 3. Kerosin (Minyak Tanah) Rentang rantai karbon : C12 sampai C20 Trayek didih : 85 sampai 105C 4. Solar Rentang rantai karbon : C21 sampai C30 Trayek didih : 105 sampai 135C 5. Minyak Berat Rentang ranai karbon : C31 sampai C40 Trayek didih : 135 sampai 300C 6. Residu Rentang rantai karbon : di atas C40 Trayek didih : di atas 300C

Fraksi-fraksi minyak bumi dari proses destilasi bertingkat belum memiliki kualitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga perlu pengolahan lebih lanjut yang meliputi proses kracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.

Setelah melalui tahap destilasi, masing-masing fraksi yang dihasilkan dimurnikan (refinery), seperti terlihat dibawah ini:

KrackingKracking adalah penguraian molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang besar menjadi molekul-molekul senyawa hidrokarbon yang kecil.Contoh kracking ini adalah pengolahan minyak solar atau minyak tanah menjadi bensin.Proses ini terutama ditujukan untuk memperbaiki kualitas dan perolehan fraksi gasolin (bensin). Kualitas gasolin sangat ditentukan oleh sifat anti knock (ketukan) yang dinyatakan dalam bilangan oktan. Bilangan oktan 100 diberikan pada isooktan (2,2,4-trimetil pentana) yang mempunyai sifat anti knocking yang istimewa, dan bilangan oktan 0 diberikan pada n-heptana yang mempunyai sifat anti knock yang buruk. Gasolin yang diuji akan dibandingkan dengan campuran isooktana dan n-heptana. Bilangan oktan dipengaruhi oleh beberapa struktur molekul hidrokarbon.Terdapat 3 cara proses kracking, yaitu:a. Cara panas (thermal kracking), yaitu dengan penggunaan suhu tinggi dan tekanan yang rendah.

b. Cara katalis (catalytic kracking), yaitu dengan penggunaan katalis. Katalis yang digunakan biasanya SiO2 atau Al2O3 bauksit.Reaksi dari perengkahan katalitik melalui mekanisme perengkahan ion karbonium.Mula-mula katalis karena bersifat asam menambahkna proton ke molekul olevin atau menarik ion hidrida dari alkana sehingga menyebabkan terbentuknya ion karbonium.

c. Hidrokracking merupakan kombinasi antara perengkahan dan hidrogenasi untuk menghasilkan senyawa yang jenuh. Reaksi tersebut dilakukan pada tekanan tinggi. Keuntungan lain dari Hidrokracking ini adalah bahwa belerang yang terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian dipisahkan.

ReformingReforming adalah perubahan dari bentuk molekul bensin yang bermutu kurang baik (rantai karbon lurus) menjadi bensin yang bermutu lebih baik (rantai karbon bercabang). Kedua jenis bensin ini memiliki rumus molekul yang sama bentuk strukturnya yang berbeda. Oleh karena itu, proses ini juga disebut isomerisasi.Reforming dilakukan dengan menggunakan katalis dan pemanasan.Contoh reforming adalah sebagai berikut:

Reforming juga dapat merupakan pengubahan struktur molekul dari hidrokarbon parafin menjadi senyawa aromatik dengan bilangan oktan tinggi. Pada proses ini digunakan katalis molibdenum oksida dalam Al2O3 atauplatina dalam lempung.contoh reaksinya:

Alkalisasi dan PolimerisasiAlkilasi merupakan penambahan jumlah atom dalam molekul menjadi molekul yang lebih panjang dan bercabang. Dalam proses ini menggunakan katalis asam kuat seperti H2SO4, HCl, AlCl3 (suatu asam kuat Lewis). Reaksi secara umum adalah sebagai berikut:RH + CH2=CRR R-CH2-CHRRPolimerisasi adalah proses penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut :M CnH2n ---> Cm+nH2(m+n)Contoh polimerisasi yaitu penggabungan senyawa isobutena dengan senyawa isobutana menghasilkan bensin berkualitas tinggi, yaitu isooktana.

TreatingTreating adalah pemurnian minyak bumi dengan cara menghilangkan pengotor-pengotornya. Cara-cara proses treating adalah sebagai berikut:

Sulfur merupakan senyawa yang secara alami terkandung dalam minyak bumi atau gas, namun keberadaannya tidak dinginkan karena dapat menyebabkan berbagai masalah, termasuk di antaranya korosi pada peralatan proses, meracuni katalis dalam proses pengolahan, bau yang kurang sedap, atau produk samping pembakaran berupa gas buang yang beracun (sulfur dioksida, SO2) dan menimbulkan polusi udara serta hujan asam. Berbagai upaya dilakukan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi, antara lain menggunakan proses oksidasi, adsorpsi selektif, ekstraksi, hydrotreating, dan lain-lain. Sulfur yang disingkirkan dari minyak bumi ini kemudian diambil kembali sebagai sulfur elemental.Desulfurisasi merupakan proses yang digunakan untuk menyingkirkan senyawa sulfur dari minyak bumi. Pada dasarnya terdapat 2 cara desulfurisasi, yaitu dengan:1.Ekstraksi menggunakan pelarut, serta2. Dekomposisi senyawa sulfur (umumnya terkandung dalam minyak bumi dalam bentuk senyawa merkaptan, sulfida dan disulfida).

BlendingProses blending adalah penambahan bahan-bahan aditif kedalam fraksi minyak bumi dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk tersebut.Bensin yang memiliki berbagai persyaratan kualitas merupakan contoh hasil minyak bumi yang paling banyak digunakan di barbagai negara dengan berbagai variasi cuaca. Untuk memenuhi kualitas bensin yang baik, terdapat sekitar 22 bahan pencampur yang dapat ditambanhkan pada proses pengolahannya.Diantara bahan-bahan pencampur yang terkenal adalah tetra ethyl lead (TEL). TEL berfungsi menaikkan bilangan oktan bensin. Demikian pula halnya dengan pelumas, agar diperoleh kualitas yang baik maka pada proses pengolahan diperlukan penambahan zat aditif. Penambahan TEL dapat meningkatkan bilangan oktan, tetapi dapat menimbulkan pencemaran udara.

L. Produk Pengolahan Minyak Bumi dan ManfaatnyaKeberadaan minyak bumi dan berbagai macam produk olahannya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagai contoh penggunaan minyak tanah, gas, dan bensin. Tanpa ketiga produk hasil olahan minyak bumi tersebut mungkin kegiatan pendidikan, perekonomian, pertanian, dan aspek-aspek lainnya tidak akan dapat berjalan lancar. Dibawah ini adalah beberapa produk hasil olahan minyak bumi beserta pemanfaatannya:

M. Dampak Penggunaan Minyak Bumi Serta Solusinya Penggunaan minyak bumi memang memberikan manfaat dan dampak yang positif bagi kehidupan manusia. Minyak bumi merupakan bahan bakar utama yang digunakan manusia untuk berkendara, menyalakan mesin-mesin pabrik, juga untuk memasak. Namun, minyak bumi juga menimbulkan masalah dan dampak yang negatif bagi kehidupan manusia di bumi.Kendaraan bermotor menggunakan minyak bumi sebagai bahan bakar utama. Ada dua jenis pembakaran yang dihasilkan, pembakaran sempurna dan pembakaran tidak sempurna. Pembakaran sempurna menghasilkan zat CO2, N2dan H2O yang tidak mencemari dan merusak lingkungan, juga tidak membahayakan kesehatan. Sedangkan pembakaran yang tidak sempurna akan melepas zat-zat berbahaya seperti Timbal (Pb), Partikulat, karbon monoksida (CO), ozon (03), oksida nitrogen dan oksida sulfur. Zat-zat tersebut dapat menimbulkan berbagai pencemaran dan kerusakan lingkungan, juga menimbulkan penyakit, mulai dari gangguan pernafasan sampai kerusakan otak bahkan kanker.Selain itu, gas CO2mempunyai kemampuan untuk menahan energi matahari gelombang panjang sehingga panas matahari tidak dapat dilepas ke luar angkasa. Ini menyebabkan sinar matahari terjebak oleh gas CO2sehingga disebut sebgai efek rumah kaca. Hal inilah yang memicu pemanasan global. Pemanasan global akan banyak menimbulkan berbagai macam masalah di bumi dan akan menimbulkan bencana juga mengancam kehidupan anak cucu kita nantinya.Nenek kakek kita berhasil menjaga alam ini dengan baik sehingga kelestarian dan keseimbangan alam tetap terjaga. Karena itu kita dapat menjalani hidup ini dengan nyaman, kenyamanan hidup kita, anak cucu mereka merupakan tanggung jawab nenek moyang kita untuk menjaminnya. Sudah sepantasnya kita memiliki kesadaran untuk meniru dan mengikuti perilaku nenek moyang kita yang telah bertanggung jawab menjaga kelestarian alam ini, karena kita bertanggung jawab atas keberlangsungan hidup anak cucu kita, penerus umat manusia. Jika alam yang kita jadikan tempat tinggal ini rusak, bagaimana mereka dapat menjalani kehidupan di dunia ini dengan nyaman ? Bumi merupakan satu-satunya tempat yang diciptakan Tuhan Yang maha Esa sebagai tempat tinggal umat manusia. Kita memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan alam ini, termasuk menanggulangi dampak yang ditimbulkan dari penggunaan minyak bumi. Kalau bumi ini sudah tidak layak untuk dihuni, dimana lagi kita dapat tinggal dan berlindung ?

SOLUSIDari dampak dampak yang terjadi kita dapat melakukan tindakan tindakan yang akan mengurangi akibat negative dari dampak dampak tersebut, yaitu sebagai berikut;a. Menghemat energi semaksimal mungkinb. Menggunakan transportasi umum dan berkendara sesuai dengan prinsip ramah lingkunganc. Menjaga hutan tetap lestarid. Memproduksi bensin bebas timbal (Pb)e. Memproduksi bioetanol dan biodieself. Mengembangkan mobil listrikg. Mengembangkan mobil hibrida

Industri petrokimia

Teori DasarPengertian Industri Petrokimia, Petrokimia adalah bahan-bahan atau produk-produk yang dihasilkan dari minyak dan gas bumi.Indusrtri petrokimia adalah industri yang berkembang berdasarkan suatu pola yang mengkaitkan suatu produk-produk industri minyak bumi yang tersedia, dengan kebutuhan masarakat akan bahan kimia atau bahan konsumsi dalam kehidupan sehari-hari.Di Indonesia, perusahaan petrokimia lokal terbesar adalah Pertamina. Industri petrokimia Pertamina yang berbahan baku minyak dan gas bumi antara lain Kilang Metanol di Pulau Bunyu Kalimantan Timur, Kilang Purified Terephthalic Acid (PTA) dan Kilang Polypropylene (Polytam) di Plaju, Sumatra Selatan, Kilang Paraxylene dan Benzene di Cilacap, Jawa Tengah. Industri petrokimia dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :

a. Industri petrokimia hulumengolah produk dasar (produk primer) menjadi produk setengah jadi (produk antara). Contoh : Methanol, Etilena, Propilena, Butadina, Benzena, Toluena, Xylena, Fuel Coproducts, Pyrolisis Gasolina, Pirolisis Fuel Oil.b. industri petrokimia hilirmengolah produk setengah jadi menjadi produk yang siap pakai. Contohnya seperti plastik, pelarut (seperti solvent), zat peledak, karet sintetis, nilon dll.

Untuk memperoleh produk petrokimia dilakukan dengan 3 tahapan, yaitu:

1. Mengubah minyak dan gas bumi menjadi bahan dasar petrokimia2. mengubah bahan dasar menjadi produk setengah jadi3. mengubah produk setengah jadi menjadi produk akhir

Bahan Dasar Petrokimia dan Produk TurunannyaBahan baku terbagi kedalam dua jenis, yaitu bahan baku yang berasal dari kilang minyak dan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi. Bahan baku yang berasal dari kiliang minyak diantaranya adalah :o Fuel gas o Gas propane dan butaneo Mogas o Naftao Kerosin/ minyak tanah o Gas oilo Fuel Oilo Short residue/ waxy residue

Bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diantara adalah: o Metana (CH4o Etana (C2H6)o Propana (C3H8) o Butana (n-C4H10)o Kondensat (C5H12 C11H24)

Bahan baku yang berasal dari kilang minyak diperoleh dari Kilang Minyak Cilacap, Balongan, Dumai, Musi, Balikpapan dan lain sebagainya. Sedangkan bahan baku yang berasal dari lapangan gas bumi diperoleh dari Lapangan Gas Arun, Lapangan Gas Badak/ Bontang, dan Lapangan gas Natuna.Tapi secara umum, ada tiga bahan dasar yang digunakan dalam industri petrokimia yaitu:

OelofinOelofin adalah bahan dasar petrokimia yang paling utama. Produksi oelofin diseluruh dunia mencapai milayaran kg pertahun. Olefin yang paling banyak diproduksi adalah:

Etilena Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar etilena adalah:Polietilena, merupakan plastic yang banyak dioproduksi yang banyak digunakan sebagai kantong plastik dan plastik pembungkus (sampul). Dalam industri plastik polietilena digunakan sebagai bahan dasar, tapi ditambahankan bahan tambahan lainnya seperti bahan pengisi, plasticer, dan pewarna.PVC atau polivinilklorida : plastik yang digunakan untuk pembuatan pipa paralon dan pelapis lantaiEtanol (alkohol) : digunakan senagai bahan bakar atau bahan setengah jadi untuk pembuatan produk lain, misalnya pembuatan asam asetatEtilena glikol : digunakan sebagai bahan antibeku dalam radiator mobil didaerah beriklim dingin

PropilenaBeberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar propilena adalah:Polipropilena, digunakan sebagai tali dan karung plastik. Bahan ini lebih kuat dari polietilena.Gliserol,digunakan sebagai bahan kosmerik (pelembab), industri makanan, dan bahan untuk membuat peledak (nitrogliserin) Isopropyl alcohol, digunakan sebagai bahan-bahan produk petrokimia yang lain misalnya membuat aseton

ButadienaBeberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar butadiene adalah karet sintetis dan nilon

AromatikBahan aromatik memiliki rantai rangkap selang seling dalam ikatan senyawanya. Pada industri petrokimia bahan aromatik terpenting adalah:Benzena Adalahsenyawa kimiaorganikyang berupa cairan takberwarnadanmudah terbakar serta mempunyai bau yang manis. Benzena ditemukan pada tahun1825oleh seorang ilmuwanInggris,Michael Faraday, yang mengisolasikannya dari gas minyak dan menamakannya bikarburet dari hidrogen.

Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar benzena adalah: stirena : untuk membuat karet sintetis kumena : untuk membuat fenolsikloheksana : untuk membuat nilonToulena Toluena, dikenal juga sebagaimetilbenzenaataupunfenilmetana, adalah cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma sepertipengencer cat dan berbau harum sepertibenzena. Toluena adalahhidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagaipelarut. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obatinhalan karena sifatnya yang memabukkan.Xilena Produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar xilena adalah asam tereftalat untuk bahan dasar pembuatan serat.

Syn-Gas (gas sintetis)Gas sintetis merupakan campuran dari karbon monoksida (CO) dan hydrogen (H2). Beberapa produk petrokimia yang menggunakan bahan dasar gas sintetis adalah:

AmoniaAmmonia dibuat dari gas nitrogen dan hydrogen. Pada industri petrokimia gas nitrogen diperoleh dari udara, sedangkan gas hydrogen diperoleh dari gas sintetis.

UreaDibuat dari amonia dan gas karbon dioksida. Selain sebagai pupuk urea juga digunakan pada industri perekat, plastik, dan resin.

Methanol Metanol, juga dikenal sebagaimetil alkohol,wood alcoholatauspiritus, Dibuat dari gas sintetis melalui pemanasan pada suhu dan tekanan tinggi dengan bantuan katalis. Digunakan untuk pembuatan formaldehida, untuk membuat serat dan campuran bahan bakar.

FormaldehidaFormaldehidamerupakanaldehidayang berbentuknyagas. Dalam bentuk cair dikenal sebagaiformalin, dalam bentuk padatanyang dikenal paraformaldehydeatautrioxane .Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawanRusia Aleksandr Butlerovtahun1859, tapi diidentifikasi oleh Hoffman tahun1867.Dibuat dari metanol melalui oksidasi dengan bantuan katalis. Formaldehida yang dilarutkan dalam air disebut formalin, yang berfungsi sebagai pengawet. Selain itu digunakan juga untuk membuat resin urea-formaldehida dan lem

Manfaat Petrokimia

AspalSalah satu produk petrokimia misalnya aspal. Kita semua pasti mengenal dan merasakan manfaatnya. Apa jadinya jika jalan tidak dilapis aspal? dimusim hujan becek, dimusim kemarau berdebu. Kegunaan lain aspal digunakan untuk pelapis tanggul, pelapis tahan air, sebagai bahan isolasi, pelapis anti korosi pada logam dan juga sebagai bahan campuran pada pembuatan briket batubara.

LilinHampir disetiap rumah tangga mengenal adanya lilin, yang digunakan sebagai cadangan bila lampu dari PLN padam. Lilin jenis ini oleh pertamina diproduksi dengan nama Hard Semi White Wax dan Fully Refined White Wax. Tapi selain untuk penerangan, kedua jenis lilin tersebut juga dapat digunakan sebagai kertas lilin pembungkus, bahan baku semir serta pengkilap lantai dan mebel.

Polytam PP (Polipropilena Pertamina)Kantong plastik, karung plastik, film, produk cetakan (moulding) dan tali rafia adalah produk yang sangat memasyarakat. Produk tersebut dibuat dengan menggunakan bahan polytam PP. Pertamina kini memasarkan dua macam polytam PP, yaitu Fill Grade -F600 dan Yarn Grade -F401.

MethanolMethanol dapat digunakan sebagai lem untuk industri polywood (formaldehyde/adhesive) bahan baku untuk pembuatan dimetil-tereptalate, methylamines, methycloride, methylmetha orylate, bahan bakar kendaraan bermotor sebagai methytertiary buthylether, bahan bakar pesawat, bahan bakar jenis methyl fuel, bahan pelarut jenis nitro cellulose, dyes, resin, insektisida, dehidrator gas alam, dan sebagai bahan baku untuk industri protein sintesis dengan fermentasi berkesinambungan.

Petrolium CokesHati-hati dengan produk satu ini bukanlah sebagai minuman, atau merupakan saudara kandung coca-cola yang di America serikat populer disebut Cokes. Bila cokes diproduksi dengan bahan dasar tanaman cola, maka petrlium cokes terdiri dari dua macam yakni; Green coke merupakan produk samping dari proses pengolahan residu untuk bahan dasar minyak. Green coke bermanfaat sebagai bahan baku Calcined coke, yang berfungsi sebagai reduktor dalam proses peleburan timah, bahan bakar padat atau bahan penambahan kadar karbon pada industri logam. Satunya lagi adalah Calcined coke berguna sebagai elektroda dalam proses pengolahan aluminium pada industri Kalsium Karbida (CaC2), bahan baku industri elektroda grafit, bahan bakar padat atau bahan penambah kadar karbon pada industri modern, dan sebagai unsur pengisi pada industri baja (sebagai karbon).

SolventPertamina memproduksi lima macam solvent, yakni; Low Aromatic White Spirit (LAWS) yang berguna sebagai pengencer cat dan vernis, pelarut untuk warna cetakan, industri tekstil (printing), bahan pembersih (dry cleaning solvent), bahan baku pestisida.Special Boiling Point (SBP-XX) yang berguna sebagai adhesive dan pelarut karet, pelarut pada industri (cat dan tinner, tinta cetak, industri farmasi seperti perekat pada salonpas), industri kosmetika. Special Gas Oil, digunakan pada industri farmasi, khususnya pembuatan pil kina, sbagai solvent dalam proses ekstraksi kulit kina.Minasil-M, digunakan sebagai industri cat, thinner vernis, industri tinta cetak, industri karet dan adhesive, dan industri farmasi.Pertasol CA dan CB, petasol CA banyak digunakan sebagai pengencer pada cat, lacquers, venis, pelarut dan pengencer pada tinta cetak, komponen dalam proses pembuatan karet pada pabrik ban dan vulkanisir, adhesive seperti lem/gum, industri farmasi (kosmetika) dan industri cleaning dan degreasing. Sedangkan Pertasol CB banyak digunakan sebagai pengencer pada cat, lascuers, vernis, pelarut dan pengencer tinta cetak, dry cleaning solvent printing pada tekstil.

Processing OilProcessing Oil terdiri dari dua macam yakni Minarex B yang berguna sebagai; pertama, sebagai processing oil pada industri telapak ban kendaraan bermotor, bantalan jembatan, sol sepatu kanvas dan sol karet cetak. Kedua, platicizer secunderpada industri selang PYC, kulit imitasi, sol lentur cetak PVC, dan sebagai palarut pada industri tinta cetak. Paraffinic Oil 60 dan 95 bermanfaat sebagai processing oil pada telapak ban, sepatu dan sol karet, karpet karet, pipa plastik, pengganti dioktilptalat pada industri tinta cetak.

Penggunaan Dalam Industri Pupuk Dan PestisidaProduk amoniak/ urea dalam negeri sebagian besar digunakan sebagai pupuk pertanian, Dalam industri pestisida, sebagaian bahan aktif pestisida, pelarut dan aditifnya merupakan produk akhir petrokimia seperti senyawa carbamate, thiocarbamate, surfaktan organik, organoklorida, alkohol, dsb.

Keanekaragaman produk petrokimia diatas menunjukan bahwa kehidupan umat manusia sulit dipisahkan dari hasil-hasil minyak bumi. Hari demi hari, minggu demi minggu, produk petrokimia selalu menjadi dambaan kehidupan kita

Dampak Negatif Industri PetrokimiaDalam usahanya meningkatkan kualitas hidup manusia berupaya untuk mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam yang ada demi tercapainya kualitas hidup yang diinginkan. Namun, pada kenyataannya timbul dampak negatif dari industri tersebut. Dampak terhadap lingkungan dapat mengurangi daya dukung alam yang berarti mengurangi kemampuan alam untuk mendukung kelangsungan hidup manusia. Sedangkan bagi manusia dapat menurunkan kualitas hidup manusia itu sendiri. Dampak lain yaitu dampak yang berhubungan dengan masalah sosial masyarakat (dampak psikososioekonomi).

Persebaran Perusahaan Industri Petrokimia di Indonesia1. Pulau Sumatraa) Asean Aceh Fertilizer, PT. (Aceh)b) Belawan Deli Chemical PT. (Sumatra Utara)c) Intan Prima Tani, PT. (Lampung)d) Justus Sakti, PT.(Riau)e) Pupuk Sriwidjaya, PT. (Sumatra Selatan)f) Sabak Indah, PT. (Jambi)

2. Pulau Jawaa) Dover Chemical, PT. (Banten)b) Henkel Indonesia, PT. (Jawa Barat)c) Justus Sakti, PT. (DKI. Jakarta)d) Indo Acidatama Chem. Ind., PT.(Jawa Tengah)

3. Pulau Kalimantana) Benua Multi Lestari, PT. (Kalimantan Barat)b) Cakram Utama Jaya, PT. (Kalimantan Timur)c) Intan Wijaya Internasional, PT. (Kalimantan Selatan)d) Korindo Ariabima Sari, PT. (Kalimantan Tengah)

4. Pulau Papuaa) Kayu Lapis Indonesia, PT. b) Kodeco Memberamo, PT.

5. Kepulauan Malukua) Nusa Prima Pratama Industry, PT. b) Wira Nusa Trisatrya, PT.

Industri pengolahan logam

Pengertian Logam (Ferro)Logam ferro adalah suatu logam paduan yang terdiri dari campuran unsur karbon dengan besi. Untuk menghasilkan suatu logam paduan yang mempunyai 2 sifat yang berbeda dengan besidan karbon maka dicampur dengan bermacam logam lainnya. Logam adalah elemen kerak bumi (mineral) yang terbentuk secara alami. Jumlah logam diperkirakan 4% dari kerak bumi. Logam dalam bidang keteknisian adalah besi. Biasanya dipakai untuk konstruksi bangunan-bangunan, pipa-pipa, alat-alat pabrik dan sebagainya.Contoh dari logam yang sudah memiliki sifat-sifat penggunaan teknis tertentu dan dapat diperoleh dalam jumlah yang cukup adalah besi, tembaga, seng, timah, timbel nikel, aluminium, magnesium. Kemudian tampil logam-logam lain bagi penggunaan khusus dan paduan, seperti emas, perak, platina, iridium, wolfram, tantal, molybdenum, titanium, vokalt, anti monium (metaloid), khrom, vanadium, beryllium, dan lain-lain.Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat, yaitu : Dapat ditempa dan diubah bentuk Penghantar panas dan listrik Keras (tahan terhadap goresan, potongan atau keausan), kenyal (tahan patah bila dibentang), kuat (tahan terhadap benturan, pukulan martil), dan liat (dapat ditarik).Yang dimaksud besi dalam bidang keteknisan adalah besi teknis, bukan besi murni, karena besi murni (Fe) tidak memenuhi pernyataan teknik, persyaratan teknik adalah kekuatan bahan, keuletan, dan ketertahanan terhadap pengaruh luar (korosi, aus, bahan kimia, suhu tinggi dan sebagainya).Besi teknis selalu tercampur dengan unsure-unsur lain misalnya karbon (C), silicon (Si), mangan (Mn), Fosfor (P), dan belerang (S). Unsur-unsur tersebut harus dalam kadar tertentu, sesuai dengan sifat-sifat yang dikehendaki, secara garis besar besi teknik terbagi menjadi :a. Besi kasar : kadar karbon lebih besar dari 3,5%, tidak dapat ditempa.b. Besi : kadar karbon lebih besar dari 2,5%, tidak dapat ditempa.c. Baja : kadar karbon kurang dari 1,7%, dapat ditempa.

Table jenis dan klasifikasi logam

noKlarifiskasiJenisBentukPemakaian contoh dalam bangunan

1Logam muliaEmas, perak dsb.BatanganAksesoris, interior.

2Logam setengah muliaAir raksaCairPatri

3Logam biasa berat >30 kg/dm3Nikel, kobaltButiran, batanganCampuran baja, konstruksi luar beton

4Logam biasa ringan