Top Banner

of 17

tugas khusus kajian resep hiperlipidemia

Oct 08, 2015

Download

Documents

Rei Niikura

tugas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

74

BAB IVTUGAS KHUSUSKAJIAN RESEP PADA PASIEN HIPERLIPIDEMIA

4.1 Latar Belakang

Pola makan penduduk dunia secara global telah berubah seiring dengan perkembangan zaman yang menyebabkan majunya teknologi pengolahan makanan dan meningkatnya kesejahteraan hidup. Perubahan ini membawa dampak meningkatnya kecenderungan untuk mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi yang dapat menyebabkan timbulnya gangguan metabolisme lemak / lipid.

Di Indonesia, terutama di kota-kota besar, dengan adanya perubahan gaya hidup yang menjurus ke westernisasi berakibat pada pola makan dan hidup masyarakat yang kurang baik yaitu: makanan tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol, merupakan makanan yang banyak digemari masyarakat, yang berdampak terhadap meningkatnya resiko berbagai penyakit

Kolesterol pada dasarnya adalah suatu senyawa lipid yang dibutuhkan tubuh dalam sintesis membran sel dan hormon dalam jumlah kecil. Namun jika kadar kolesterol ini berlebihan, maka akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius. Didalam tubuh, lipid / lemak merupakan komponen utama dari membran sel, asam empedu dan hormon steroid. Lipid ini sangat penting untuk berfungsinya sel, dan digunakan sebagai sumber energi, pelindung tubuh, pembentukan sel, sintesis hormon steroid dan prekursor prostaglandin.

Hiperlipidemia (hiperlipoproteinemia, dislipidemia) merupakan suatu bentuk kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan kelainan (peningkatan maupun penurunan) fraksi lipid dalam plasma. Hiperlipidemia merupakan kelainan metabolik yang paling sering ditemukan. Kelainan fraksi lipid yang utama adalah kadar kolesterol total yang tinggi, kadar trigliserida yang tinggi dan kadar kolesterol HDL yang rendah.

4.2 Tinjauan Pustaka Hiperlipidemia

4.2.1 Definisi Hiperlipidemia adalah peningkatan salah satu atau lebih kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserid. Hiperlipoproteinemia adalah meningkatnya konsentrasi makro molekoul lipoprotein yang membawa lipid dalam plasma. Ketidaknormalan lipid plasma dapat menyebabkan pengaruh yang buruk (predisposition) terhadap koroner, serebrovaskular, dan penyakit pembuluh arteri perifer. Untuk mengetahui adanya gangguan hiperlipidemia dalam diri seseorang maka perlu dilakukan pengukuran profil lemak darah. Profil lemak darah diperoleh melalui pengukuran level lipoprotein darah. Lipoprotein terdiri dari trigliserida, kolesterol, dan phospholipida.Seseorang dapat dikatakan mengalami hiperlipidemia memiliki lebih dari satu kriteria berikut:Peningkatan kolesterol total (TC : Total Cholesterole)1. Peningkatan Low Density Lipoprotein (LDL)2. Peningkatan Trigliserida (TG)3. Penurunan High Density Lipoprotein (HDL)

4.2.2 Penggolongan LipoproteinDalam plasma darah terdapat 3 golongan lipoprotein, yaitu: Kilomikron, merupakan lipoprotein dengan kerapatan kurang dari 0,94 g/ml, dengan kandungan protein sekitar 1-2% saja, kandungan terbesar berupa trigliserida sebesar 80-85%. Kilomikron yang dihasilkan dalam usus, masuk ke sirkulasi sistemik melalui saluran limfatik, trigliseridanya dihidrolisis oel lipoperotein lipase, suatu enzim yang berlokasi di permukaan endotil pembuluh darah kapiler. Kilomikron remnant merupakan produk akhir dari degradasi kilomikron dalam sirkulasi. Partikel ini mempunyai protein permukaan spesifik apoprotein. Partikel remnant kaya akan kolestrol yang berasal dari diet, diikat dan diinternalisasi kemudian didegradasi oleh enzim lisozomal. Dengan proses ini, kolesterol yang berasal dari diet dibebaskan ke hepar. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) yang membawa sekitar 10-15% total kolesterol, sekitar 50% dalam bentuk trigliserida. Merupakan golongan lipoprotein densitas terendah kedua dan sinonim dengan pra--lipoprotein VLDL terutama berasal dari dari hepar dan memiliki fungsi untuk mentranspor trigliserida yang dibuat dalam jaringan. VLDL juga mentranspor kolesterol dalam jumlah yang nyata yang diperoleh dari sintesis dalam tubuh, dan secara tidak langsung berasal dari diet. Seperti halnya dengan kilomikron, trigliserida dari VLDL didegradasi oleh lipoprotein lipase. VLDL remnant / sisa atau lipoprotein densitas sedang masih tetap ada setelah banyak trigliserida yang dikeluarkan. Konversi IDL menjadi LDL melalui kerja enzim lipase hepatik, disertai dengan pengeluaran trigliserida dan apoprotein E, dan hal ini terjadi di permukaan hepatosit. Defek pada apoprotein E dari VLDL manusia mengakibatkan terjadinya akumulasi aterogenik VLDL remnant sehingga terjadi hiperlipoproteinemia tipe III. LDL (Low Density Lipoprotein) yang membawa 60-70% kolesterol. Banyaknya kolesterol yang diangkut oleh lipoprotein jenis ini, sehingga LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat. Kolesterol LDL menaan kolesterol dan apoprotein B-100 yang umumnya berasal dari VLDL sehingga LDL ini kaya akan kolesterol dan apoprotein B-100. Pembebasan kolesterol dalam LDL ke dalam jaringan akan menekan sintesis molekul yang baru. Defisisensi aktivitas reseptor LDL menyebabkan terjadinya hiperkoleterolemia tipe IIa / tipe familial. Hal ini mungkin merupakan kelainan genetic yang serius yang paling umum yang terdapat pada manusia. HDL (High Density Lipoprotein) hanya sedikit mengangkut kolsterol, sehingga HDL disebut sebagai kolesterol baik. HDL berfungsi sebagai pembawa kolesterol dari jaringan perifer ke hati untuk metabolisme. Kadar HDL yang sangat tinggi sampai 95% berkorelasi positif dengan lamanya masa hidup. Tingkat kadar kolesterol HDL plasma dianggap rendah bila kadarnya dibawah 35mg/dl.

Lipid tidak larut dalam air, dan agar lipid dapat diangkut dalam darah. Lipid harus berikatan dengan protein untuk membentuk ikatan makromolekul yang disebut lipoprotein. Kompleks lipoprotein dalam darah disebut sebagai partikel lipoprotein yang berfungsi sebagai alat angkut lipid dalam darah. Senyawa yang termasuk lipid adalah kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, trigliserida dan asam lemak. Semua lipid plasma pada manusia diangkut dalam darah sebagai lipoprotein, kecuali asam lemak dalam darah yang terutama terikat dengan albumin.

Pada prinsipnya, kolesterol dimetabolisme di hati. Kadar kolesterol dalam darah dikendalikan oleh keseimbangan antara ambilan (uptake) dalam darah, produksi kolesterol (aktivitas jalur biosintesis kolesterol), dan ekskresi dari saluran pencernaan (asam empedu).

4.2.3 Klasifikasi HiperlipidemiaHiperlipidemia diklasifikasi menjadi 5 tipe berdasarkan kelainan lipoprotein (kecuali HDL). Tipe I dan III amat jarang ditemukan, tipe II dan IV paling sering didapat. Kegunaan klasifikasi ini agak terbatas, karena dikenal juga bentuk campuran, lagi pula hanya menggambarkan peta lipoprotein yang terdapat dalam plasma dan bukan penyakit atau mekanisme patogenesisnya. Adapun klasifikasi hiperlipidemia yang berdasarkan kelainan komponen lipida yang muda dietntukan dalam laboratorium sebagai berikut: Kelainan dari VLDL dan kilomikron hipertrigliseridemia tersendiri Kelainan dari LDL- hiperkolesterolemia tersendiri Kelainan dari HDL Hiperlipidemia campuran a+b

Jenis hiperlipidemia yang dapat terjadi adalah:a. HLD keturunan / Hiperlipidemia primer. Dalam jumlah kecil (2-3% dari penduduk), HLD bersifat familial akibat kelainan genetis yang mempengaruhi langsung metabolism lipida. Misalnya, pembentukan LDL ditingkatkan atau kekurangan reseptor LDL yang berakibat LDL tidak diserap oleh sel. Tipe IIa adalah sama dengan hiperkolesterolimia familial, yang tidak jarang sudah ada sejak lahir. Hipertrigliseridemia familial dan bentuk kombinasinya adakalanya terjadi.b. HLD akibat susunan pangan (terlampau banyak lemak jenuh dan terlampau sedikit sayuran) biasanya menimbulkan HLD tupe II dan IV dengan kenaikan LDL / VLDL. Bentuk ini dapat ditanggulangi dengan diet kalori rendah, yang sedikit kolesterol-TG dan kaya akan asam lemak poly-unsaturated. Biala diet ini tidak memberika hasil barulah digunakan obat.c. HLD sekunder akibat penyakit, misalnya diabetes, hipotirosis, insufisiensi ginjal menahun, obesitas, penyakit hati tertentu. Atau akibat pengobatan dengan hormone (Hiperlipoproteinemia tipe IV dan IIb), kortikosteroid, diuretika tiazida (Hiperlipoproteinemia tipe IIb dan IV) dan beta-blockers (Hiperlipoproteinemia tipe IIa dan IIb). Lazimnya gangguan ini akan sembuh sesudah penyebabnya dihilangkan. Antilipemika biasanya yidak digunakan, kecuali mungkin pada penderita diabetes yang resiko aterosklerosisnya sangat besar karena sistem pembuluhnya kurang kuat.

Menurut Fredrickson (WHO), hiperlipidemia diklasifikasikan sebagai berikut :

Tabel 4.1 Klasifikasi HiperlipidemiaTipeSinonimFraksi lipoprotein utama yang meningkatLipid utama yang meningkatPengobatan

IHiperkilomikronemiaKilomikron Trigliserid Diet

IIAHiperbetalipoproteinemiaLDLKolesterol Statin

IIBHiper- & pra- -LPP lipoproteinemiaLDL & VLDLKolesterol dan TrigliseridStatin (+ fibrat / nikotinat)

IIIHiper broad band LPPemiaIDLTrigliserid dan KolesterolFibrat / nikotinat

IVHiperpralipoproteinemiaVLDLTrigliseridFibrat (+ nikotinat)

VHiperkilomikron dan HiperbetalipoproteinemiaVLDL & KilomikronTrigliserid dan KilomikronDiet, berat badan