2.2 Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat 2.2.1 sejarah berdirinya keraton yogyakarta Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
2.2 Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
2.2.1 sejarah berdirinya keraton yogyakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi
Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi
bagian Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi
sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi
kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota
Yogyakarta. Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi
milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan
gamelan. Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa
yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca
Perjanjian Giyanti di tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan
pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal dari pengunungan di lokasi tersebut.
Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan
juga mengairi kolam kecil bermain anak-anak
Lokasi lain adalah Pantai Parangkusumo yang di pantai tersebut terdapat tempat konon untuk
pertemuan antara raja Yogyakarta dengan Nyi Roro Kidul. Pada hari-hari tertentu (biasa bulan
suro) di sini dilakukan persembahan sesajian (labuhan) bagi Ratu Laut Selatan atau dalam bahasa Jawa.
Penduduk setempat percaya bahwa seseorang dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau
muda jika berada di pantai ini. Pantai Parangtritis menjadi tempat kunjungan utama wisatawan
terutama pada malam tahun baru Jawa (1 muharram/Suro).
2.4. Sejarah Museum Dirgantara
2.4.1 Sejarah Berdirinya Museum Dirgantara.
Museum ini terletak di ujung utara Kabupaten Bantul perbatasan dengan Kabupaten Sleman
tepatnya di komplek Pangkalan Udara TNI-AU Adisucipto Yogyakarta. Museum ini banyak
menampilkan sejarah kedirgantaraan bangsa Indonesia serta sejarah perkembangan angkatan
udara RI pada khususnya.
Selain terdapat dioramajuga terdapat bermacam-macam jenis pesawat yang
dipergunakan pada masa perjuangan. Beberapa model dari pesawat tersebut adalah milik tentara
jepang yang digunakan oleh angkatan udara Indonesia
Keberadaan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala berdasarkan atas gagasan dari
Pimpinan TNI AU untuk mengabadikan dan mendokumentasikan segala kegiatan dan peristiwa
bersejarah di lingkungan TNI AU.
Hal tersebut telah lama dituangkan dalam Keputusan Menteri/ Panglima Angkatan Udara No.
491, tanggal 6 Agustus 1960 tentang Dokumen dan Museum Angkatan Udara. Setelah
mengalami proses yang lama, pada tanggal 21 April 1967, gagasan itu dapat diwujudkan dan
organisasinya berada di bawah Pembinaan Asisten Direktorat Budaya dan Sejarah Menteri
Panglima Angkatan Udara di Jakarta.
Berdasarkan Instruksi Menteri/ Panglima Angkatan Udara Nomor 2 tahun 1967, tanggal 30 Juli
1967 tentang peningkatan kegiatan bidang sejarah, budaya, dan museum, maka Museum
Angkatan Udara mulai berkembang dengan pesat. Berkat perhatian yang besar, baik dari
Panglima Angkatan Udara maupun Panglima Komando Wilayah Udara V (Pang Kowilu V),
pada tanggal 4 April 1969 Museum Pusat TNI AU yang berlokasi di Markas Komando Udara V,
di Jalan Tanah Abang Bukit Jakarta, diresmikan oleh Panglima Angkatan Udara Laksamana
Roesmin Noerjadin.
Berdasarkan berbagai pertimbangan bahwa kota Yogyakarta pada periode 1945-1949
mempunyai peranan penting dalam sejarah, yaitu tempat lahirnya TNI AU dan pusat kegiatan
TNI AU, serta merupakan kawah Candradimuka bagi Kadet Penerbang/ Taruna Akademi
Angkatan Udara.
Berdasarkan Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor Kep/11/IV/1978, museum yang semula
berkedudukan di Jakarta, kemudian dipindahkan ke Yogyakarta. Selanjutnya, berdasarkan Surat
Keputusan Kepala Staf TNI AU Nomor Skep/04/IV/1978 tanggal 17 April 1978, museum yang
berlokasi di Kampus Akabri Bagian Udara itu ditetapkan oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahyadi
menjadi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, pada tanggal 29 Juli 1978 yang bertepatan
dengan peringatan Hari Bhakti TNI AU. Perkembangan selanjutnya, museum itu tidak dapat
menampung lagi koleksi alutsista yang ada karena lokasinya yang sukar dijangkau oleh umum
dan kendaraan. Oleh karena itu, Pimpinan TNI AU memutuskan untuk memindahkannya ke
gedung bekas pabrik gula di Wonocatur Lanud Adisucipto.
Sebelum pemindahan dilakukan gedung itu direhabilitasi untuk dijadikan Museum Pusat TNI
AU Dirgantara Mandala. Pada tanggal 17 Desember 1982, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI
Ashadi Tjahjadi menandatangani prasasti sebagai bukti dimulainya rehabilitasi gedung itu.
Penggunaan dan pembangunan kembali gedung bekas pabrik gula itu diperkuat dengan Surat
Perintah Kepala Staf TNI AU Nomor Sprin/05/IV/1984, tanggal 11 April 1984. Dalam rangka
memperingati Hari Bhakti TNI AU, tanggal 29 Juli 1984, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI
Sukardi meresmikan gedung yang sudah direhabilitasi itu sebagai gedung Museum Pusat TNI
AU Dirgantara Mandala. Lokasi Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala itu berada di
Pangkalan Udara Adisucipto, di bawah Sub Dinas Sejarah, Dinas Perawatan Personel TNI AU,
Jakarta. Bangunan, Gedung Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala yang ditempati sekarang adalah
bekas pabrik gula Wonocatur pada zaman Belanda, sedangkan pada zaman Jepang digunakan
untuk gudang senjata dan hanggar pesawat terbang.Koleksi, Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala memamerkan benda-benda koleksi sejarah,
antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat
terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat,
radar, bom atau roket, parasut dan patung-patung tokoh TNI Angkatan Udara.
2.4.1 letak museum dirgantara
Museum ini terletak di ujung utara Kabupaten Bantul perbatasan dengan Kabupaten Sleman
tepatnya di komplek Pangkalan Udara TNI-AU Adisucipto Yogyakarta.Kira-kira 7 km arah
timur kota Yogya, buka setiap hari Minggu s/d Kamis pukul 08.00-13.00 WIB dan pukul 08.00-
12.00 pada hari Jumat.walau pun terletak agak tersembunyi di dalam kompleks tni au tetapi
akses menuju tempat ini cukup mudah dan murah.
cukup dengan naik trans yogya dan kemudian turun di halte janti atau solo dengan harga tiket
3000 rupiah saja.lalu kemudian berjalan sekitar 200 meter maka kita akan segera tiba di museum
tersebut.
Diposkan oleh museum dirgantara mandala di 05:42 0 komentar
Museum Dirgantara Mandala sejarahnya berasal dari penggabungan dua museum yakni Museum Pusat AURI yang didirikan 1967 di Jakarta dan Museum Pendidikan atau Taruna yang sudah ada
di komplek pendidikan AKABRI Bagian Udara Jogja. Pada 1977 keduanya kemudian digabungkan.
3. Sunan Pandanaran (II), [Kata-kata Pandanaran juga berasal dari bahasa Jawa Kawi yaitu Pandan arang = artinya kota Suci]
4. Wahyu Widayat
Beliau Hidup pada masa Kesultanan Demak dan Giri Kedathon (Pad abad ke-16 M, di era Kesultanan
Demak tersebut, Jabatan penasehat Sultan dipegang oleh Sunan Giri, Dan Sunan Giri mendirikan
Kerajaan di daerah Giri Gresik dengan nama Giri Kedathon dan merupakan Kerajaan bagian dari kesultanan Demak).
2.6.2 letak makam sunan tembayat
Makam beliau terletak di perbukitan ("Gunung Jabalkat" berasal dari kata Jabal Katt artinya Gunung
yang tinggi dan jauh ) di wilayah Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah dan masih ramai diziarahi orang hingga sekarang.
Ayah Sunan Bayat atau Sunan tembayat adalah Sayyid Abdul Qadir yang lahir di Pasai, putra Maulana
Ishaq. Beliau diangkat dengan arahan Sunan Giri yang merupakan saudara seayahnya untuk Menjadi
Bupati Semarang yang pertama, dan bergelan Sunan Pandan arang. Beliau lantas berkedudukan di Pragota, yang sekarang adalah tempat bernama Bergota di kelurahan
Randusari, Semarang Selatan. Dahulu Pragota berada sangat dekat dengan pantai, karena wilayah Kota
Lama Semarang merupakan daratan baru yang terbentuk karena endapan dan proses pengangkatan
kerak bumi. Tanah Semarang diberikan kepada Pandan Arang oleh Sultan Demak. Beliau wafat di
Kelurahan Mugassari Semarang Selatan.
Jadi Sayyid Abdul Qadir adalah Sunan Pandan arang, jabatannya Bupati Semarang, Gelarnya adalah Maulana Islam, lahir di Pasai, wafat di Semarang.
Gelar-gelar Sayyid Abdul Qadir bin Maulana Ishaq :
1. Ki Ageng Pandan Arang, bupati pertama Semarang.2. Sunan Pandanaran 13. Maulana Islam4. Sunan Semarang
Ibu Sunan Bayat atau istri Sunan Pandanaran I bernama Syarifah Pasai adik Pati Unus @ Raden Abdul
Qadir (Mantu Raden Patah Demak) putra Raden Muhammad Yunus dari Jepara putra seorang Muballigh
pendatang dari Parsi yang dikenal dengan sebutan Syekh Khaliqul Idrus @ Abdul Khaliq Al Idrus bin
Syekh Muhammad Al Alsiy (wafat di Parsi) bin Syekh Abdul Muhyi Al Khayri (wafat di Palestina) bin
Syekh Muhammad Akbar Al-Ansari (wafat di Madina) bin Syekh Abdul Wahhab (wafat di Mekkah) bin
Syekh Yusuf Al Mukhrowi (wafat di Parsi) bin Imam Besar Hadramawt Syekh Muhammad Al Faqih Al Muqaddam.
Nasab Sunan Bayat & Sunan Pandanaran I :
Ada berbagai versi yang beredar ttg Nasab Sunan Pandanaran, sebagian besar babad menyatakan
bahwa ia adalah putra dari Pati Unus @ Panembahan Sabrang Lor (sultan kedua Kesultanan Demak)
yang menolak tahta karena lebih suka memilih mendalami spiritualitas. Posisi sultan ketiga Demak
kemudian diberikan kepada pamannya. Pendapat lain menyatakan bahwa ia adalah saudagar asing,
mungkin dari Arab, Persia, atau Turki, yang meminta izin sultan Demak untuk berdagang dan
menyebarkan Islam di daerah Pragota. Izin diberikan baginya di daerah sebelah barat Demak. Cerita lain
bahkan menyebutkan ia adalah putra dari Brawijaya V, raja Majapahit terakhir, meskipun tidak ada bukti
tertulis apa pun mengenainya.
Berbagai versi di atas tidak dapat dipertanggung jawabkan dan perlu diluruskan. Versi Pertama muncul
karena Ki Ageng Pandan Arang memiliki hubungan dekat dengan Pati Unus. Hubungan Ki Ageng pandan
Arang atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran dengan Pati Unus (Pangeran Sabrang Lor)
menurut Habib Bahruddin adalah hubungan anak angkat dengan ayah angkat.
Pati Unus mengangkat Sunan Pandanaran sebagai anak angkatnya. Karena Syarifah Pasai adalah adik kandung Pati Unus.
Pendapat kedua muncul karena Sunan Pandanaran nampak seperti orang asing karena memang memiki
darah Arab, sbgmn akan kita lihat dalam data di bawah; namun kisahnya sbg saudagar tidak tepat, lantas
pendapat ketiga merupakan kebiasaan mitos setempat melegitimasikan kekuasaan akan suatu daerah
karena dianggap sebagai turunan Penguasa Jawa sebelumnya yakni dari Majapahit, riwayat ini amat
lemah karena tidak ada bukti tertulis apa pun mengenainya.
Riwayat dari catatan habib Bahruddin ba'alawi, tahun 1979, telah menggugurkan hikayat atau babad
yang menceritakan bahwa Ki Ageng pandanaran adalah anak kandung Pati Unus dan versi-versi lainnya
2.5. Makam Gunung Pring
2.5.1 Sejarah makam gunung pring.
Gunung Pring, setiap orang, terlebih masyarakat Jawa Tengah dan khususnya orang Magelang
pasti sangat mengenalnya. Adalah sebuah desa yang terletak di kec. muntilan dan sejauh 1 Km
dari kota Kec Muntilan. Desa ini dinamakan Gunung Pring karena di ditengah-tengah desa ada
sebuah bukit yang banyak ditumbuhi pring (pohon bambu) yang sangat rimbun. Gunung Pring
memiliki ketinggian 400 m diatas permukaan laut.
Di puncak Gunung Pring terdapat sebuah kompleks makam milik Kraton Yogyakarta. Disini
dimakamkan salah seorang wali tanah Jawa, yakni Kyai Raden Santri (Pangeran Singosari
Mataram), salah seorang putra Ki Ageng Pemanahan, dan juga merupakan keturunan Prabu
Brawijaya V. Di dalam kompleks makam tersebut terdapat sebuah Mushala yang diberi nama
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kapadaAllah SWT,yang telah memberikan rahmat, taufiq, serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Obyek Wisata Jawa Tengah.
Mudah-mudahan penyusunan laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikanya tugas ini.Ucapan terima kasih kami tujukan kepada:
1. H.Asrori M.pd. I. selaku kepala MTs Negeri Ngantru.2. Endang Wahyuni, M.Pd , selaku wali kelas IX C sekaligus pembimbing dalam
menyelesaikan penulisan laporan karya wisata ini.3. Nietwatie, S.Pd. selaku guru pembimbing dalam penulisan karya wisataa ini.4. Bapak/Ibu Guru MTs Negeri Ngantru.5. Bapak/Ibu karyawan MTs Negeri Ngantru.6. Bapak/Ibu wali murid MTs Negeri Ngantru.7. Siswa-siswi MTs Negeri Ngantru.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Oleh sebab itu,kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak.Semoga Allah SWT. Senantiasa meridho usaha kita bersama. Amin…………!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tulungagung, januari 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH OBYEK WISATA
Malam hari tanggal Desember 2011 adalah hari yang sangat dinanti-nanti para siswa-
siswi MTs Negeri Ngantru,karena hari tersebut kita akan melaksanakan study tour ke
Jawa Tengah.kami berangkat dari rumah pukul 19.45 WIB, dan sampai di MTs negeri
Ngantru pukul 19.55 WIB. Sambil menunggu semua datang, kelompok kami berkumpul
untuk membicarakan hal-hal yang perlu di lakukan di tempat tujuan. Sekitar pukul 20.15
WIB, seluruh siswa-siswi MTs Negeri Ngantru diharap memasuki kelasnya menurut
absen yang sudah di tentukan oleh panitia. Kemudian di absensi dan dibacakan
tata tertib oleh pendamping. Sekitar pukul 21.00 WIB, kami semua berangkat keluar dari
kelas menuju bus II di ikuti bapak/ibu guru dan pendamping. Sebelum berangkat di
pimpin do’a oleh bapak masrukin tepat pukul 21.10 WIB. Bus 1 berangkat disusul oleh
bus 2 dan bus 3. Selama perjalan, kami bersenang-senang, menyanyi-nyanyi, dan bermain
gitar. Beberapa saat kemudian kami berhenti di SPBU untuk buang air kecil. Sesudah itu
melanjutkan perjalanan, tidak lama kemudian, kami turun di pusat oleh-oleh,untuk buang
air kecil, membeli minuman dan makanan, untuk cemilan di bus. Setelah selesai, kami
melanjutkan perjalan ke parangtritis.
Jam 03.15 WIB, dalam keadaan terlelap semua tiba di kawasan pantai parangtritis.
Tepat pukul 04.15 WIB, kami sampai di perumahan masyarakat untuk mandi, sholat
subuh dan sarapan pagi. Setelah selesai, kami kembali ke dalam bus untuk mengambil
peralatan yang di butuhkan untuk dokumentasi seperti: HP, kamera, alat tulis, dan lain-
lain. Dengan senang kami langsung menuju ke pantai parangtritis bersama-sama.
B. TUJUAN WISATA KE JAWA TENGAH.
MTs negeri ngantru telah melaksanakan kegiatan study tour dengan Obyek yang cukup jauh, yaitu ke Propinsi Jawa Tengah. Berangkat dari MTs Negeri Ngantru tanggal Desember 2011 pukul 21.15 WIB. Dengan harapan agar sampai tujuan dengan selamat.
Adapun tujuanya yaitu:
1. Menambah wawasan pengalaman siswa-siswi.2. Mencari informasi-informasi tentang seluk beluk tempat bersejarah.3. Melihat salah satu keajaiban dunia yaitu candi Borobudur, yang terletak di
kabupaten Magelang.4. Merasakan betapa agungnya maha karya seni pada candi.5. Melatih kerja sama antar kelompok.6. Melatih mensyukuri semua ciptaaan Sang Kholiq.7. Memupuk rasa cinta terhadap alam dan lingkungan.
Dengan demikian dapat di ketahui bahwa kita melaksanakan study tour untuk memperoleh pengetahuan yang banyak dari obyek-obyek wisata yang kita kunjungi.
Study tour tersebut telah diikuti sekitar 158 siswa MTs Negeri Ngantru dan sebagian dari guru yang mendampingi anak didiknya. Turut serta juga yaitu dari Bapak Kepala Madrasah. Betapa senang dan bahagianya kami.
BAB III
PENUTUP
1.KESIMPULAN
Bangsa yang besar adalah bangsa yang kaya akan budaya, parang tritis, keraton Yogyakarta, candi Borobudur, dan masih banyak lainnya, merupakan kekayaan bangsa, sebagai kebanggaan bersama. Keindahan alam Indonesia merupakan anugerah Allah SWT, yang harus di syukuri dan tata bangunan candi yang megah, indah dan bernilai sejarah, menunjukkan bahwa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar.
Kegiatan study tour, merupakan salah satu media yang paling baik untuk memperkenalkan kekayaan budaya bangsa kepada siswa, siswa dapat melihat dan mengamati secara langsung, tidak hanya lewat buku saja.
Dengan demikian dapat menumbuhkan sikap cinta tanah air dan bangsa, serta bangga sebagai bangsa Indonesia yang berbudaya.
Kekayaan akan budaya bangsa tersebut perlu kita pelihara dan lestarikan. Tugas ini merupakan tanggung jawab kita semua, kita harus turut menjaga kebersihan, keindahan, dan keaamananya, sehingga para wisatawan lebih-lebih yang di mancanegara merasa betah dan aman berkunjung ke Indonesia dan membawa kesan yang baik bagi Indonesia di mata dunia. Dengan banyaknya para wisatawan dapat meningkatkan pendapat devisa Negara, sebagai modal pembangunan.
B. SARAN
Adapun saran-saran dapat penulis sertakan dalam kesempatan ini antara lain adalah sebagai berikut :
1. Hendaknya kita mampu memasyarakatkan nilai-nilai budaya yang luhur agar budaya khas Negara kita dapat kita lestarikan dan kita wariskan kepada generasi mendatang.
2. Janganlah kita melupakan sejarah perjalanan kehidupan Negara ini, khususnya dalam penjajahan dan masa kemerdekaan, sebab di dalamnya banyak sekali hikmah-hikmah dan pelajaran yang dapat kita petik dan di ambil sebagai bekal kita untuk membentuk sikap nasionalisme dalam masa pembangunan Negara ini.
3. Hendaknya kita sebagai generasi muda pejuang bangsa maka sejak jayalah mempersiapkan diri untuk menjadi generasi penerus bangsa yang baik, patuh, dan taat.
4. Hendaknya kita sebagai pelajar yang baik, mari kita memperjuangkan budaya dan Negara Indonesia yang tercinta ini. Atas ridho Allah SWT semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca dan kita semua.
Dengan harapan study tour ke depan lebih terkoordinasi, sehingga semuanya bias berjalan dengan lancer. Amin…!!!
Motto
Bertemu jadi teman itu mudah, tapi bersatu dan damai itu adalah hal yang sulit.
Kegagalan adalah awal dari keberhasilan
Jadikanlah masa lalumu untuk melangkah lebih bikak. Belajar tanpa berdo’a bagaikan pohon tak berakar. Belajar tanpa berfikir itu sia-sia berfikir tanpa belajar itu berbahaya. Jadikanlah pengalamanmu sebagai cambuk pengembangan bakat dan
kreatifitasmu. Perpisahan memang menyakitkan, tapi dengan perpisahan, kita tahu arti
persahabatan. Experience Is The Best Teacher. Mencari ilmu adalah kewajiban setiap manusia. Jangan katakana menyerah sebelum mencoba. Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana- mana.