Top Banner
1 | PSIKOLOGI |DEPRESI MAKALAH PSIKOLOGI DEPRESI Disusun Oleh: KELOMPOK III |TINGKAT 1 C M. Nurcholis Sintia Reza Dwitama Febby Julia Utami Sri Wahyuni Nurlela AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN AJARAN 2013/2014
25

Tugas Kelompok Psikologi Depresi Isi

Sep 25, 2015

Download

Documents

Alvin Setiawan

ok
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 1 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    MAKALAH PSIKOLOGIDEPRESI

    Disusun Oleh:

    KELOMPOK III |TINGKAT 1 CM. NurcholisSintiaReza DwitamaFebby Julia UtamiSri WahyuniNurlela

    AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

    TAHUN AJARAN 2013/2014

  • 2 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa, karena berkat

    rahmat serta karunia-NYA lah Penyusun dapat menyelesaikan tugas membuat makalah

    mengenai Depresi ini tepat pada waktu yang telah ditentukan. Yang mana tugas ini

    adalah tugas pertama yang diberikan oleh dosen pembimbing mata kuliah Psikologi

    kepada Kami sebagai Penulis. Tidak lupa pula Penulis mengucapkan terima kasih

    kepada Ibu Flora Song Bong, selaku guru pembimbing mata kuliah Psikologi, yang

    telah membimbing Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan

    baik.

    Makalah ini disusun agar Pembaca serta Penulis sendiri dapat memperluas

    pengetahuan dan pemahaman mengenai Depresi. Pengetahuan itu dapat berupa

    mengenai apa itu depresi ?, apa saja penyebab depresi ?, bagaimana cara

    penanggulangan depresi?, serta hal-hal penting lainnya yang menyangkut dan yang

    menunjang peningkatan pemahaman kita mengenai Depresi dengan lebih baik.

    Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca,

    maupun dapat pula digunakan sebagai bahan belajar dan sebagai prasarana penunjang

    tercapainya pemahaman yang baik mengenai depresi itu sendiri. Penulis juga

    menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh sebab itu,

    Penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran positif yang membangun, agar

    makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna dimasa yang akan datang.

    Samarinda, Oktober 2013

    Penulis

  • 3 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSetiap orang tentu akan menemukan kesulitan dan cobaan hidup. Mungkin dia tidak

    merasa sedemikian berputus asa sehingga bunuh diri, tetapi dia mempunyai

    pengalaman depresi sewaktu-waktu. Yang terkadang diaplikasikan atau dicurahkan

    dalam beberapa bentuk, dan tak jarang membawa mereka kedalam pemikiran yang

    menyulitkan, dan lain sebagainya.

    Biasanya semua orang tidak mengakui bahwa mereka telah terpelosok ke dalam

    kancah penderitaan. Banyak dari mereka berpikir tentang tingkat-tingkat depresi

    yang mereka sebut perasaan sedih atau seperti yang dilakukan oleh wanita dengan

    menangis. Tapi mereka sadar bahwa sekali waktu kehidupan mereka tidak bahagia.

    Jelaslah ada perbedaan antara ketidakbahagiaan dan penyakit mental.

    Bagaimanapun juga, bentuk depresi yang paling ringan akan menumpulkan

    ketajaman kehidupan yang paling keras. Sehingga beberapa orang yang terjebak

    dalam kesedihan ataupun ketidakbahagiaan lainnya, mengambil langkah berbahaya

    yang dapat merugikan dirinya, yaitu dengan tindakan bunuh diri dan sebagainya.

    Untuk itu makalah ini disusun sedemikian rupa guna membantu pembaca agar

    lebih mudah memahami maksud dari depresi. Selain itu, agar dapat memberikan

    pengetahuan atau wawasan bagi para pembaca.

    Pada zaman modern ini, banyak manusia yang mengalami stress, kecemasan,

    dan kegelisahan. Sayangnya, masih saja ada orang yang berpikir bahwa stress dan

    depresi bukan benar-benar suatu penyakit. Padahal, dibandingkan AIDS yang

    menjadi momok saat ini, stres dan depresi jauh lebih bertanggung jawab terhadap

    banyak kematian. Karena, kedua hal tersebut merupakan sumber dari berbagai

    penyakit.

  • 4 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    Stres dan depresi yang dibiarkan berlarut membebani pikiran dan dapat

    mengganggu system kekebalan tubuh. Apabila kita berada dalam emosi yang

    negative seperti rasa sedih, benci, iri, putus asa, kecemasan, dan kurang bersyukur

    dengan nikmat yang ada, maka system kekebalan kita menjadi lemah.

    Depresi merupakan salah satu masalah kesehatan mental utama saat ini, yang

    mendapat perhatian serius. Dinegara-negara berkembang, WHO memprediksikan

    bahwa pada tahun 2020 nanti depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang

    banyak dialami dan depresi berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian

    setelah serangan jantung. Berdasarkan data WHO tahun 1980, hampir 20%-30%

    dari pasien rumah sakit di Negara berkembang mengalami gangguan mental

    emosional seperti depresi.

    B. Ruang LingkupMakalah ini membahas tentang depresi secara general atau universal. Namun,

    sesuai dengan literatur yang kami miliki maka makalah ini dibatasi oleh ruang

    lingkup bahasan yang meliputi pengertian depresi dan tanda gejalanya serta ciri-ciri

    kepribadian penderita depresi.

    C. TujuanAdapun tujuan yang inin dicapai dalam penulisan makalah ini antara lain:

    1. Memahami tentang pengertian depresi;

    2. Faktor penyebab depresi;

    3. Memahami tentang gejala depresi;

    4. Memahami tentang ciri-ciri kepribadian penderita depresi;

    5. Membantu mengurangi timbulnya gejala depresi baik di lingkungan masyarakat

    maupun pribadinya;

    6. Cara menanggulangi depresi dalam diri;

  • 5 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    7. Memperluas wawasan mengenai penyakit psikis, khusunya depresi, agar dapat

    digunakan sebagai dasar pengetahuan untuk berpartisipasi dalam memberikan

    informasi bagi masyarakat.

  • 6 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian DepresiDepresi adalah gangguan mood (kondisi emosional) berkepanjangan yang

    mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan dan berperilaku) seseorang

    dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain seolah ada penghalang yang

    tampak atau timbul tanpa alasan yang jelas. Depresi dapat diartikan sebagai suatu

    reaksi yang berlebihan terhadap suatu kejadian yang menjadi pemicunya. Depresi

    juga dapat diartikan suatu jenis alam perasaan atau emosi yang disertai komponen

    psikologik : rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia, serta komponen

    somatik: anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin), tekanan darah dan denyut

    nadi sedikit menurun.

    Depresi biasanya terjadi saat stress yang dialami oleh seseorang tidak kunjung

    reda. Depresi yang dialami ini berkolerasi dengan kejadian dramatis yang baru saja

    terjadi atau menimpa seseorang. Pada umumnya, mood yang secara dominan

    muncul adalah perasaan tidak berdaya dan kehilangan harapan.

    Depresi adalah kata yang memiliki banyak nuansa arti. Sebagian besar diantara

    kita pernah merasa sedih atau jengkel, menjalani kehidupan yang penuh masalah,

    merasa kecewa, kehilangan dan frustasi, yang dengan mudah menimbulkan

    ketidakbahagiaan dan keputusasaan.

    B. Penyebab depresi1. Faktor genetik

    Seseorang yang dalam keluarganya diketahui menderita depresi berat

    memiliki resiko lebih besar menderita gangguan depresi daripada masyarakat

    pada umumnya. Gen berpengaruh dalam terjadinya depresi, tetapi ada banyak

    gen di dalam tubuh kita dan tidak ada seorangpun penelitiyang mengetahui

  • 7 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    secara pasti bagaimana gen bekerja. Dan tidak ada bukti langsung bahwa ada

    penyakit depresi yang disebabkan oleh faktor keturunan.

    2. Susunan kimia otak dan tubuh

    Beberapa bahan kimia di dalam otak dan tubuh memegang peranan yang

    besar dalam mengendalikan emosi kita. Pada orang yang depresi ditemukan

    adanya perubahan dalam jumlah bahan kimia tersebut. Hormon adenalin yang

    memegang peranan utama dalam mengendalikan otak dan aktivitas tubuh,

    tampaknya berkurang pada mereka yang mengalami depresi. Pada wanita,

    perubahan hormon dihubungkan dengan kelahiran anak dan menopause juga

    dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi.

    3. Faktor usia

    Berbagai penelitian mengungkapkan bahwa golongan usia muda yaitu

    remaja dan orang dewasa lebih banyak terkena depresi. Hal ini dapat terjadi

    karena pada usia tersebut terdapat tahap-tahap serta tugas perkembangan yang

    penting, yaitu peralihan dari masa anak-anak kemasa remaja, remaja ke dewasa,

    masa sekolah ke masa kuliah atau bekerja, serta masa pubertas hingga ke

    pernikahan. Namun sekarang ini usia rata-rata penderita depresi semakin

    menurun, yang menunjukkan bahwa remaja dan anak-anak semakin banyak

    yang terkena depresi. Survei masyarakat terakhir melaporkan adanya prevalensi

    yang tinggi dari gejala-gejala depresi pada golongan usia dewasa muda yaitu 18-

    44 tahun.

    4. Gender

    Wanita dua kali lebih sering terdiagnosis menderita depresi daripada pria. Bukan

    berarti wanita lebih mudah terserang depresi, bisa saja karena wanita lebih

    sering mengakui adanya depresi daripada pria. Dan dokter lebih dapat mengenali

    depresi pada wanita. Bagaimanapun, tekanan pada wanita yang mengarahkan

    pada depresi. Misalnya, seorang diri dirumah dengan anak-anak kecil lebih

    jarang ditemui pada pria daripada wanita. Ada juga perubahan hormonal dalam

  • 8 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    siklus menstruasi yang berhubungan dengan kehamilan dan kelahiran dan juga

    menopause yang membuat wanita lebih rentan menjadi depresi atau menjadi

    pemicu penyakit depresi.

    5. Gaya hidup

    Banyak kebiasaan dan gaya hidup tidak sehat berdampak pada penyakit

    misalnya penyakit jantung juga dapat memicu kecemasan dan depresi.

    Tingginya tingkat stress dan kecemasan digabung dengan makanan yang tidak

    sehat dan kebiasaan tidur serta tidak olahraga untuk jangka waktu yang lama

    dapat menjadi faktor beberapa orang yang mengalami depresi penelitian

    menunjukkan bahwa kecemasan dan depresi berhubungan dengan gaya hidup

    yang tidak sehat pada pasien berisiko penyakit jantung. Gaya hidup yang tidak

    sehat misalnya tidur tidak teratur, makan tidak teratur, pengawet dan pewarna

    buatan, kurangberolahraga, merokok, dan minum-minuman keras.

    6. Penyakit fisik

    Penyakit fisik dapat menyebabkan depresi. Perasaan terkejut karena mengetahui

    kita memiliki penyakit serius dapat mengarahkan pada hilangnya kepercayaan

    diri dan penghargaan diri, juga depresi. Alasan terjadinya depresi cukup

    kompleks. Misalnya, depresi sering terjadi setelah serangan jantung, mungkin

    karena seseorang merasa mereka baru saja mengalami kejadian yang dapat

    menyebabkan kematian atau karena mereka tiba-tiba menjadi orang yang tidak

    berdaya. Pada individu lanjut usia, penyakit fisik adalah penyebab yang paling

    umum terjadinya depresi.

    7. Obat-obatan

    Beberapa obat-obatan untuk pengobatan dapat menyebabkan depresi. Namun

    bukan berarti obat tersebut menyebabkan depresi, dan menghentikan pengobatan

    dapat lebih berbahaya daripada depresi.

    8. Obat-obatan terlarang

    Marijuana/Ganja, Heroin/ Putauw, Kokain, Ekstasi dan Sabu-sabu.

    9. Sinar matahari

  • 9 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    Kebanyakan dari kita merasa lebih baik dibawah sinar matahari daripada

    mendung, tetapi hal ini sangat berpengaruh pada beberapa individu. Mereka

    baik-baik saja ketika musim panas tetapi menjadi depresi ketika musim dingin.

    Mereka disebut menderitaseasonal affective disorder (SAD).

    10. Kepribadian

    Aspek-aspek kepribadian ikut pula mempengaruhi tinggi rendahnya

    depresi yang dialami serta kerentanan terhadap depresi. Ada individu-individu

    yang lebih negative, pesimis, juga tipe kepribadian.

    C. Proses Terjadinya MasalahDepresi disebabkan oleh banyak faktor antara lain : faktor heriditer dan genetik,

    faktor konstitusi, faktor kepribadian pramorbid, faktor fisik, faktor psikobiologi,

    faktor neurologik, faktor biokimia dalam tubuh, faktor keseimbangan elektrolit dan

    sebagainya.

    Depresi biasanya dicetuskan oleh trauma fisik seperti penyakit infeksi,

    pembedahan, kecelakaan, persalinan dan sebagainya, serta faktor psikik seperti

    kehilangan kasih sayang atau harga diri dan akibat kerja keras.

    Depresi merupakan reaksi yang normal bila berlangsung dalam waktu yang

    pendek dengan adanya faktor pencetus yang jelas, lama dan dalamnya depresi sesuai

    dengan faktor pencetusnya. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang

    bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak

    dapat dimengerti oleh orang lain.

    Penyebab depresi terbagi menjadi beberapa aspek menurut Beck yaitu :

    1. Aspek Yang Dimanifestasikan Secara Emosional

    a) Perasaan kesal atau patah hati (dejected mood); perasaan ini

    menggambarkan keadaan sedih, bosan dan kesepian yang dialami individu.

    Keadaan ini bervariasi dari kesedihan sesaat hingga kesedihan yang terus -

    menerus.

  • 10 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    b) Perasaan negatif terhadap diri sendiri ; perasaan ini mungkin berhubungan

    dengan perasaan sedih yang dijelaskan di atas, hanya bedanya perasaan ini

    khusus ditujukan kepada diri sendiri.

    c) Hilangnya rasa puas ; maksudnya ialah kehilangan kepuasan atas apa yang

    dilakukan. Perasaan ini dapat terjadi pada setiap kegiatan yang dilakukan

    termasuk hubungan psikososial, seperti aktivitas yang menuntut adanya

    suatu tanggung jawab.

    d) Hilangnya keterlibatan emosional dalam melakukan pekerjaan atau

    hubungan dengan orang lain ; keadaan ini biasanya disertai dengan

    hilangnya kepuasan diatas. Hal ini dimanifestasikan dalam aktivitas tertentu,

    kurangnya perhatian atau rasa keterlibatan emosi terhadap orang lain.

    e) Kecenderungan untuk menangis diluar kemauan ; gejala ini banyak dialami

    oleh penderita depresi, khususnya wanita. Bahkan mereka yang tidak pernah

    menangis selama bertahun-tahun dapat bercucuran air mata atau merasa

    ingin menangis tetapi tidak dapat menangis.

    f) Hilangnya respon terhadap humor ; dalam hal ini penderita tidak kehilangan

    kemampuan untuk mempersepsi lelucon, namun kesulitannya terletak pada

    kemampuan penderita untuk merespon humor tersebut dengan cara yang

    wajar. Penderita tidak terhibur, tertawa atau puas apabila mendengar lelucon.

    2. Aspek depresi yang dimanifestasikan secara kognitif

    a) Rendahnya evaluasi diri ; hal ini tampak dari bagaimana penderita

    memandang dirinya. Biasanya mereka menganggap rendah ciri - ciri yang

    sebenarnya penting, seperti kemampuan prestasi, intelegensi, kesehatan,

    kekuatan, daya tarik, popularitas, dan sumber keuangannya.

    b) Citra tubuh yang terdistorsi ; hal ini lebih sering terjadi pada wanita. Mereka

    merasa dirinya jelek dan tidak menarik.

    c) Harapan yang negatif ; penderita mengharapkan hal - hal yang terburuk dan

    menolak uasaha terapi yang dilakukan.

  • 11 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    d) Menyalahkan dan mengkritik diri sendiri ; hal ini muncul dalam bentuk

    anggapan penderita bahwa dirinya sebagai penyebab segala kesalahan dan

    cenderung mengkritik dirinya untuk segala kekurangannya.

    e) Keragu-raguan dalam mengambil keputusan ; ini merupakan karakteristik

    depresi yang biasanya menjengkelkan orang lain ataupun diri penderita.

    Penderita sulit untuk mengambil keputusan, memilih alternatif yang ada, dan

    mengubah keputusan.

    3. Aspek yang dimanifestasikan secara motivasional

    Meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha,

    dorongan, dan keinginan. Ciri utamanya adalah sifat regresif motivasi penderita,

    penderita tampaknya menarik diri dari aktifitas yang menuntut adanya suatu

    tanggung jawab, inisiatif bertindak atau adanya energi yang kuat.

    4. Aspek depresi yang muncul sebagai gangguan fisik

    Meliputi kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, kehilangan libido, dan

    kelelahan yang sangat. Individu mengalami depresi jika individu mengalami

    gajala-gejala rasa, seperti sedih, pesimis, membenci diri sendiri, kehilangan

    energi, kehilangan konsentrasi, dan kehilangan motivasi. Selain itu individu

    juga kehilangan nafsu makan, berat badan menurun, insomnia, kehilangan

    libido, dan selalu ingin menghindari orang lain.

    Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa aspek depresi adalah gejala

    depresi yang dapat dimanifestasikan secara emosional, kognitif, motivasional, fisik

    dan pencernaan, raut wajah sedih, retardasi, dan agitasi. Gejala yang

    dimanifestasikan secara emosional terdiri dari perasaan kesal atau patah hati,

    perasaan negatif terhadap dirinya, hilangnya rasa puas, hilangnya keterlibatan

    emosional,kecenderungan untuk menangis diluar kemauan, dan hilangnya respon

    terhadap humor. Sedangkan gejala yang dimanifestasikan secara kognitif meliputi

    sikap menyimpang penderita, baik terhadap diri, pengalaman, dan masa depannya.

    Gejala yang dimanifestasikan secara motivasional meliputi pengalaman yang

  • 12 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan , sedangkan gejala

    yang muncul sebagai gangguan fisik apabila terjadi gangguan saraf otonom dan

    hipotalamus.

    POHON MASALAH

    Akibat

    Core problem

    Penyebab

    D. Gejala-Gejala DepresiSebelum mengenali gejala depresi, ada baiknya kita mengenal arti dari

    gejala. Gejala adalah sekumpulan peristiwa, perilaku atau perasaan yang sering

    (namun tidak selalu) muncul pada waktu yang bersamaan. Gejala depresi adalah

    kumpulan dari perilaku dan perasaan yang secara spesifik dapat dikelompokkan

    sebagai depresi.

    Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala fisik,

    gejala psikis, dan gejala sosial yang khas, seperti murung, sedih berkepanjangan,

    sensitif, mudah marah dan tersinggung, hilang semangat kerja, hilangnya rasa

    percaya diri, hilangnya konsentrasi, dan menurunnya daya tahan, seperti berikut ini.

    1. Gejala Fisik

    a. Kelakuan yang aneh pada waktu tidur

    Gangguan alam perasaan: depresi

    Resiko mencederai diri

    Koping maladaptif

  • 13 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    b. Kelesuan apatis omong kosong

    c. Hilangnya nafsu makan

    d. Kehilangan nafsu seks

    e. Penyakit-penyakit fisik yang ringan

    2. Gejala Psikis

    a. Kehilangan rasa percaya diri

    Orang yang mengalami depresi cenderung memandang segala

    sesuatu dari sisi negatif, termasuk menilai diri sendiri. Mereka senang

    sekali membandingkan antara dirinya dengan orang lain. Orang lain

    dinilai lebih sukses, pandai, beruntung, kaya, lebih berpendidikan, lebih

    berpengalaman, lebih diperhatikan oleh atasan, dan pikiran negatif

    lainnya.

    b. Sensitif

    Orang yang mengalami depresi senang sekali mengaitkan segala

    sesuatu dengan dirinya. Perasaannya sensitif sekali, sehingga sering

    peristiwa yang netral jadi dipandang dari sudut pandang yang berbeda

    oleh mereka, bahkan disalahartikan. Akibatnya, mereka mudah

    tersinggung, mudah marah, perasa, curiga akan maksud orang lain,

    mudah sedih, murung, lebih suka menyendiri.

    c. Merasa diri tidak berguna

    Perasaan ini muncul karena mereka merasa menjadi orang yang

    gagal terutama di bidang atau lingkungan yang mereka kuasai.

    d. Perasaan bersalah

    Mereka memandang suatu kejadian yang menimpa dirinya

    sebagai suatu hukuman atau akibat dari kegagalan mereka melaksanakan

    tanggung jawab yang seharusnya dikerjakan. Banyak pula yang merasa

  • 14 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    dirinya menjadi beban bagi orang lain dan menyalahkan diri mereka atas

    situasi tersebut.

    e. Perasaan terbebani

    Banyak orang yang menyalahkan orang lain atas kesusahan yang

    dialaminya. Mereka merasa terbeban berat karena merasa terlalu dibebani

    tanggung jawab yang berat.

    3. Gejala Sosial

    Masalah depresi yang berawal dari diri sendiri pada akhirnya

    mempengaruhi lingkungan dan pekerjaan atau aktivitas rutin lainnya.

    Lingkungan tentu akan bereaksi terhadap perilaku orang yang depresi tersebut

    yang pada umumnya negatif. Problem sosial yang terjadi biasanya berkisar pada

    masalah interaksi dengan rekan kerja, atasan, atau bawahan. Masalah ini tidak

    hanya berbentuk konflik, namun masalah lainnya juga seperti perasaan minder,

    malu, cemas jika berada di antara kelompok dan merasa tidak nyaman untuk

    berkomunikasi secara normal. Mereka merasa tidak mampu untuk bersikap

    terbuka dan secara aktif menjalin hubungan dengan lingkungan sekalipun ada

    kesempatan.

    E. Ciri-ciri Kepribadian Penderita DepresiAda beberapa ciri kepribadian orang-orang tertentu yang mudah terkena

    depresi bila dihadapkan pada situasi yang sulit, yaitu:

    1. Individu yang sangat perasa dan tidak percaya diri.

    2. Merasa diawasi.

    3. Cenderung menjadi korban keraguan berat.

    4. Cenderung mendramatisir.

    5. Jika dihadapkan situasi yang sulit dimana perasaan mereka tak

    dipertimbangkan, mereka akan sedih, tidak puas, dan depresi.

    6. Kepribadian histeris.

  • 15 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    Antara orang yang normal dan orang yang mengalami depresi dapat

    dibedakan satu sama lain melalui tingkah laku mereka atau ciri-ciri

    kepribadiannya. Ciri-ciri penderita depresi adalah sebagai berikut:

    1. Mood dalam keadaan tertekan, berbeban berat, merasa sedih yang

    berkepanjangan, dan adanya perasaan kosong atau hampa.

    2. Minat untuk melakukan aktivitas menjadi kurang dan tidak ada semangat

    dalam melakukan apapun. Padahal biasanya minat beraktivitas sangat tinggi

    dan bersemangat.

    3. Berat badan bertambah atau menurun sebanyak 5% dari berat badan semula

    (normal).

    4. Pola tidur berubah. Bisa juga menderita kesulitan tidur atau insomnia,

    bahkan sebaliknya yaitu merasa kebanyakan tidur.

    5. Kondisi tubuh jadi cepat merasa lelah dan merasa tidak berenergi.

    6. Adanya perasaan menjadi orang yang tak berguna dan tak berharga.

    Cenderung untuk meremehkan diri sendiri dan putus asa.

    7. Sulit berkonsentrasi dan menjadi lamban dalam berpikir.

    8. Muncul keinginan untuk bunuh diri.

    F. Tips-Tips Mencegah Depresi

    Adapun tips yang disarankan dan juga dianjurkan untuk mencegah terjadinya

    depresi antara lain.

    1. Terbuka dan jangan suka memendam masalah. Di dunia ini tidak ada orang

    yang luput dari masalah. Orang yang tidak mempunyai masalah cenderung

    tidak mempunyai pegangan. Sedikit sekali ada orang yang selalu bisa

    mengatasi masalahnya sendiri, jadi berbagilah kepada teman dekat.

    2. Curhat dan Sharing. Kalau masalah tidak bisa dipecahkan secara sendiri lebih

    baik mengajak temam untuk sharing, atau siapa pun orang yang kita percayai.

    Karena dengan begitu siapa tahu kita bisa mendapat bantuan solusi untuk

  • 16 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    memecahkan masalah. Kalaupun enggak, paling tidak dengan berbagi cerita,

    perasan jadi lebih enteng dan pikiran tidak stres. Kalau beginim jadi bisa

    mikirin solusinya lagi kan.

    3. Kerjakan banyak hal. Saat waktu senggang dan masih muda, banyak cara

    untuk menghilangkan beban perasaan. Selain olahraga, membaca buku,

    menonton dan istirahat adalah pentung artinya dalam hidup.

    4. Mencoba yang belum pernah. Bukan berarti coba-coba sesuatu yang

    mengundang risiko, akan tetapi menguji nyali diri untuk melakukan tantangan

    yang dapat men-supprt diri.

    5. Banyak cara untuk meraih cita-cita, mewujudkan keyakinan dan harapan asal

    dengan sungguh dan pantang menyerah. Cara berserah diri dan sabar adalah

    pegangan supaya tidak terpeleset ke jurang kebimbangan.

    G. Cara Menanggulangi Depresi1. Obat Antidepresan

    Ada beberapa obat antidepresan yaitu:

    a. Lithium. Lithium adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan

    bipolar.

    b. MAOIs

    c. Tricyclics.

    d. SSRIs

    2. CBT

    Pendekatan CBT memusatkan perhatian pada proses berpikir klien

    yang berhubungan dengan kesulitan emosional dan psikologi klien.

    Pendekatan ini akan berupaya membantu klien mengubah pikiran-pikiran atau

    pernyataan diri negative dan keyakinan-keyakinan pasien yang tidak rasional.

    Jadi fokus teori ini adalah mengganti cara-cara berfikir yang tidak logis

    menjadi logis.

  • 17 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    3. TerapiInterpersonal

    Terapi Interpersonal adalah bantuan psikoterapi jangka pendek yang

    berfokus kepada hubungan antara orang-orang dengan perkembangan simtom

    penyakit kejiwaan.

    4. Konseling kelompok dan dukungan sosial

    Konseling secara kelompok adalah pelaksanaan wawancara konseling

    yang dilakukan antara seorang konselor professional dengan beberapa pasien

    sekaligus dalam kelompok kecil

    5. Berolahraga

    Keadaan mood yang negative seperti depresi, kecemasan, dan

    kebingungan disebabkan oleh pikiran dan perasaan yang negative pula. Salah

    satu cara yang dapat dilakuakan untuk menghasilkan pikiran dan perasaan

    positif yang dapat menghalangi munculnyamoodnegative adalah dengan

    berolahraga.

    6. Diet (mengatur pola makan)

    Simtom depresi dapat diperparah oleh ketidakseimbangan nutrisi di dalam

    tubuh. Ketidakseimbangan nutrisi yang dapat menyebabkan depresi semakin

    parah yaitu:

    Konsumsi kafein secara berkala.

    Konsumsi sukrosa (gula)

    Kekurangan biotin, asam folat dan vitamin B, C, kalsium, tembaga,

    magnesium

    Kelebihan magnesium

    Ketidakseimbangan asam amino

    Alergi makanan

    7. Terapi Humor

    Sudah lama professional medis mengakui bahwa pasien yang

    mempertahankan sikap mental yang positif dan berbagai tawa, merespons

  • 18 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    lebih baik terhadap pengobatan. Respons psiologis dari tertawa termasuk

    meningkatkan pernapasan, sirkulasi, sekresi hormone dan enzim pencernaan

    dan peningkatan tekanan darah.

    8. Berdoa

    Banyak orang mempunyai kecenderungan alami untuk berpaling pada

    agama dalam memperoleh kekuatan dan hiburan. Bagi yang percaya,

    keyakinan yang kuat dan menjadi anggota aliran agama tertentu serta tujuan

    yang sama dapat menanggulangi penderitaan dan depresi.

    Berdoa merupakan salah satu cara untuk mengatasi depresi. Mengambil

    waktu untuk berdoa memberi kesempatan kepada kita menghentikan kegiatan

    kita dan jalan arus hidup kita.

    9. Hidroterapi dan Hidrotermal

    Hidroterapi adalah penggunaan air untuk pengobatan penyakit terapi.

    Hidrotermal adalah penggunaan efek temperature air misalnya mandi air

    panas, sauna, dan lain-lain.

    Pengobatan dari hidroterapi berdasarkan efek mekanis dan atau termal dari

    air. Tubuh bereaksi pada stimulus panas dan dingin. Saraf mengantarkan

    rangsangan yang dirasakan kulit kedalam tubuh, dimana merangsang system

    imun, memengaruhi hormone stres, meningkatkan aliran tubuh dan

    mengurang rasa sakit.

    BAB III

    PENUTUP

    A. KesimpulanDepresi adalah gangguan mood (kondisi emosional) berkepanjangan yang

    mewarnai seluruh proses mental (berpikir, berperasaan, dan berperilaku) seseorang

  • 19 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    dan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain seolah ada penghalang yang

    tampak atau timbul tanpa alasan yang jelas.

    Individu yang terkena depresi pada umumnya menunjukkan gejala fisik,

    gejala psikis, dan gejala sosial yang khas. Orang yang mudah sekali mengalami

    depresi biasanya memiliki beberapa kepribadian tertentu.

    Penderita depresi memiliki ciri kepribadian yang berbeda dengan orang

    normal. Hal ini merupakan pengaruh pikiran dari orang yang mengalami depresi

    tersebut terhadap situasi sulit yang sedang dialaminya.

    B. SaranAdapun saran dari kami untuk perkembangan profesi keperawatan sebagai berikut:

    1. Sebaiknya perawat dapat memberikan motivasi bagi penderita depresi, baik

    depresi ringan bahkan depresi berat, tidak menggunakan kata-kata yang

    membuat penderita patah semangat.

    2. Perawat diharapkan dapat mengontrol pasien/penderita depresi dari tindakan

    yang atau hal-hal yang kecil hingga hal yang besar sekalipun untuk mencegah

    terjadinya suatu tindakan fatal diluar dugaan.

    3. Komunikasi secara kontinyu dengan penderita depresi, agar penderita tersebut

    merasa dihargai, dibutuhkan dan dihibur.

    Biografi Tokoh Psikologi

    Edward Lee Thorndike

  • 20 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    Edward Lee Thorndike yang lahir 31 Agustus 1874 Williamsburg, Massachusetts, adalah seorang psikolog Amerika yang menghabiskan hampir seluruh karirnya di Teachers College, Columbia University. Masa kanak-kanak dan Pendidikannya adalah sebagai anak seorang pendeta Metodis di Lowell, Massachusetts. Thorndike lulus dari The Roxbury Sekolah Latin (1891), di West Roxbury, Massachusetts, Wesleyan University (BS 1895), Harvard University (MA 1897), dan Columbia University (PhD. 1898).

    Setelah lulus, Thorndike kembali ke minat awal, Educational Psychology. Pada tahun 1898 ia menyelesaikan PhD di Columbia University di bawah pengawasan James McKeen Cattell, salah satu pendiri psikometri. Pada tahun 1899, setelah satu tahun tidak bahagia, kerja awal di College for Women dari Case Western Reserve di Cleveland, Ohio, ia menjadi instruktur psikologi di Teachers College di Columbia University, dimana ia tinggal selama sisa kariernya, mempelajari manusia belajar, pendidikan, dan mental,pengujian.

    Karyanya pada perilaku binatang dan proses pembelajaran menuju teori connectionism dan membantu meletakkan dasar ilmiah psikologi pendidikan modern. Dia juga bekerja

  • 21 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    di industri pemecahan masalah, seperti karyawan ujian dan pengujian..Pada 29 Agustus 1900, ia menikah Elizabeth Moulton dan mereka punya lima anak. Dia adalah seorang anggota dewan dari Psychological Corporation, dan menjabat sebagai presiden American Psychological Association pada tahun 1912. Thorndike pada tahun 1937 menjadi Presiden kedua Psychometric Society, mengikuti jejak Leon Louis Thurstone yang telah mendirikan masyarakat dan jurnal Psychometrika tahun sebelumnya. Edward Lee Thorndike meninggal 9 Agustus 1949.

    Diantara Thorndike yang paling terkenal terlibat kontribusi penelitiannya pada kucing belajar bagaimana melepaskan diri dari kotak-kotak teka-teki dan perumusan terkait hukum efek. Undang-undang menyatakan bahwa akibat tanggapan yang diikuti oleh konsekuensi yang memuaskan akan terhubung dengan situasi, dan lebih kemungkinan akan berulang ketika situasi kemudian dijumpai. Jika tanggapan yang diikuti oleh konsekuensi permusuhan, asosiasi dengan situasi menjadi lebih lemah. kotak teka-teki Percobaan sebagian didorong oleh ketidaksukaan Thorndike untuk pernyataan bahwa binatang memanfaatkan kemampuan luar biasa seperti wawasan dalam memecahkan masalah mereka: "Di pertama-tama, sebagian besar buku tidak memberi kita psikologi, melainkan pidato binatang. Mereka semua telah tentang kecerdasan hewan, tidak pernah tentang hewan kebodohan. Dari hewan itu sendiri".

    Thorndike dimaksudkan untuk membedakan dengan jelas apakah atau tidak kucing melarikan diri dari kotak-kotak teka-teki yang menggunakan wawasan. Thorndike's instrumen dalam menjawab pertanyaan ini sedang belajar terungkap dengan memplot kurva waktu yang dibutuhkan untuk binatang untuk melarikan diri dari kotak setiap kali itu berada di dalam kotak. Dia beralasan bahwa jika hewan-hewan itu menunjukkan wawasan, maka waktu untuk melarikan diri mereka akan tiba-tiba jatuh ke sebuah periode diabaikan, yang juga akan ditampilkan dalam kurva belajar tiba-tiba drop, sedangkan binatang yang lebih biasa menggunakan metode trial and error akan menunjukkan kurva bertahap. Menemukan-Nya adalah menunjukkan bahwa kucing secara konsisten menunjukkan pembelajaran dan pemahaman secara bertahap.

  • 22 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    Thorndike menafsirkan temuan-temuan dalam hal asosiasi. Ia menegaskan bahwa hubungan antara kotak dan gerakan kucing digunakan untuk melarikan diri itu diperkuat oleh masing-masing melarikan diri. Serupa, meskipun ide radikal diambil ulang oleh BF Skinner dalam perumusan persyaratan instrumental. Analisis asosiatif melanjutkan untuk mencari sebagian besar dalam perilaku bekerja melalui abad pertengahan, dan sekarang jelas dalam beberapa pekerjaan dalam perilaku modern maupun modern. Thorndike didukung Dewey fungsionalisme dan menambahkan komponen stimulus-respon dan menamainya koneksionis. Teorinya menjadi kebutuhan pendidikan selama 50tahun.

    Thorndike ditetapkan tiga kondisi yang dapat memaksimalkan pembelajaran :Hukum efek menyatakan bahwa kemungkinan terulangnya respon umumnya diatur oleh konsekuensi atau efek pada umumnya dalam bentuk hadiah atau hukuman.Hukum kemutakhiran menyatakan bahwa respon yang paling baru cenderung mengatur kambuhnya.Hukum latihan menyatakan bahwa asosiasi stimulus-respon diperkuat melalui pengulangan.

    Thorndike juga mempelajari bahasa dan dipengaruhi bantu pekerjaan International Auxiliary Language Association, yang dikembangkan Interlingua. Thorndike meletakkan keahlian pengujian bekerja untuk Angkatan Darat Amerika Serikat selama Perang Dunia I. Dia menciptakan baik tes Alpha dan Beta, nenek moyang untuk hari ini ASVAB, sebuah ujian pilihan ganda, yang dikelola oleh Amerika Serikat Pengolahan Komando Militer Entrance, digunakan untuk menentukan kualifikasi untuk enlistment di Amerika Serikat angkatan bersenjata. Untuk klasifikasi tujuan, prajurit diberikan tes Alpha. Dengan kesadaran bahwa beberapa tentara tidak bisa membaca cukup baik untuk menyelesaikan tes Alpha, tes Beta (terdiri dari gambar dan diagram) telah diberikan. Kontribusi semacam itu berlabuh bidang psikologi dan mendorong perkembangan kemudian psikologi pendidikan.

  • 23 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    Thorndike percaya bahwa "Instruksi harus mengejar ditetapkan, tujuan yang berguna secara sosial." Thorndike belajar "Adult Learning", dan percaya bahwa kemampuan untuk belajar tidak menurun sampai umur 35, dan hanya kemudian pada tingkat 1 persen per tahun, akan melawan pikiran dari waktu yang "Anda tidak bisa mengajari anjing tua trik baru." Itu kemudian ditampilkan [who?] Bahwa kecepatan belajar, bukan kuasa menolaknya dengan usia belajar. Thorndike juga menyatakan hukum efek, yang mengatakan perilaku yang diikuti oleh konsekuensi yang baik cenderung akan diulang kembali di masa depan.

    Thorndike adalah salah satu pelopor pertama pembelajaran aktif, mengusulkan sebuah teori yang membiarkan anak-anak belajar sendiri, daripada menerima instruksi dari guru. Thorndike Teori Belajar:

    Bentuk yang paling dasar dari belajar adalah coba-coba belajar.

    Belajar adalah tidak incremental berwawasan.

    Belajar tidak ditengahi oleh ide-ide.

    Semua mamalia belajar dengan cara yang sama.

    Hukum kesiapan: Interferens dengan tujuan perilaku diarahkan

    menyebabkan frustrasi dan menyebabkan seseorang untuk melakukan

    sesuatu yang mereka tidak ingin lakukan adalah juga frustasi.

    a) Ketika seseorang sudah siap untuk melakukan beberapa tindakan, untuk

    melakukannya adalah memuaskan.

    b) Ketika seseorang sudah siap untuk melakukan beberapa tindakan, bukan

    untuk melakukannya adalah menjengkelkan.

    c) Ketika seseorang tidak siap untuk melakukan beberapa tindakan dan

    dipaksa untuk melakukannya, itu menjengkelkan.

    Hukum Latihan: Kita belajar dengan melakukan. Kita lupa dengan tidak

    melakukan, walaupun untuk tingkat yang kecil saja.

    a) Sambungan antara stimulus dan respon diperkuat sebagaimana mereka

    digunakan. (Hukum digunakan)

  • 24 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    b) Sambungan antara stimulus dan respon yang lemah karena mereka tidak

    digunakan. (Hukum tidak digunakan)

    Hukum efek: Jika respon dalam sambungan ini diikuti oleh keadaan yang

    memuaskan, kekuatan sambungan jauh meningkat sedangkan jika diikuti

    oleh sebuah keadaan yang mengganggu, maka kekuatan sambungan

    marginal menurun.

    Multiple Responses: Seorang pelajar akan terus mencoba beberapa

    tanggapan untuk memecahkan masalah sebelum benar-benar terpecahkan.

    Menetapkan atau Sikap: Apa yang sudah dimiliki pelajar, seperti

    pengalaman belajar sebelumnya, keadaan sekarang pelajar, dll, sementara itu

    mulai mempelajari tugas baru.

    Hal melebihi of Elements: Berbagai tanggapan terhadap lingkungan yang

    sama akan dipicu oleh persepsi yang berbeda dari lingkungan yang bertindak

    sebagai rangsangan untuk tanggapan. Persepsi yang berbeda akan tunduk

    pada hal melebihi dari berbagai elemen untuk perceivers berbeda.

    menggunakan teknik-teknik solusi analog digunakan untuk memecahkan

    masalah.

    Asosiatif Shifting: Biarkan rangsangan S dipasangkan dengan respon R.

    Sekarang, jika Q stimulus disajikan bersamaan dengan S rangsangan

    berulang-ulang, maka stimulus Q akan mendapatkan respon dipasangkan

    dengan R.

    Kepemilikan: Jika ada hubungan alamiah antara negara kebutuhan dari suatu

    organisme dan efek yang disebabkan oleh respons, belajar lebih efektif

    daripada jika hubungan yang tidak wajar.

    DAFTAR PUSTAKA

  • 25 | PSIKOLOGI |DEPRESI

    Lumongga Namora. 2009.Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: Kencana Pranada

    http://artikelkesmas.blogspot.com/2013/01/makalah-psikologi-kesehatan-depresi.html

    Gunarsa, Singgih D. & Gunarsa, Ny. Y Singgih. 1995. Psikologi Keperawatan. Jakarta:

    PT. BPK Gunung Mulia ( hal 89)

    Maramis. 2012. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya: Airlangga University Press

    (hal 94, 131,339, 385)

    Latipah, Eva. 2012. Pengantar Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pedagogia (hal 191)

    Sunaryo. 2004. Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta: EGC (hal 70, 149)

    Sadock, Benjamin J.. 2010. Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta: Penerbit Buku

    Kedokteran EGC (hal 189, 630)

    http://tokoh-ilmuwan-penemu.blogspot.com/2010/03/tokoh-psikologi-edward-lee-thorndike.html. Diambil Tanggal 3 Oktober 2013