Top Banner
TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS ISU BANGUNAN TROPIS PADA RUMAH JOGLO Disusun oleh : Hasim Ikhwanudin (38044) Jurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
15

TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Dec 19, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS

ISU BANGUNAN TROPIS

PADA RUMAH JOGLO

Disusun oleh :

Hasim Ikhwanudin (38044)

Jurusan Arsitektur dan Perencanaan

Fakultas Teknis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Page 2: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Bab I

Pendahuluan

A. Iklim Tropis

Pada proses perancangan arsitektur, disamping faktor manusia dan kebutuhan akan

material bangunan, faktor iklim juga memiliki pengaruh yang besar terhadap suatu

perancangan bangunan. Keadaan iklim yang bervariasi di bumi ini menghadirkan gaya,

langgam, sifat dan bentuk arsitektur yang berbeda/beragam.

Di Negara Timur Tengah yang iklimnya panas dan kering menghadirkan bangunan

yang bersifat tertutup dan berorientasi ke dalam, dengan bukaan-bukaan yang kecil

agar suhu udara luar tidak mengganggu kenyamanan ruang dalam. Demikian pula

dengan Amerika dan Eropa yang mempunyai 4 musim setiap tahunnya, Kutub Utara

dengan kondisi iklim yang sangat dingin serta wilayah lainnya yang memiliki karakter

iklim yang spesifik. Sinar matahari, curah hujan, arah angin dan suhu udara menentukan

corak dan sifat arsitekturnya.

Bangunan merupakan hasil perancangan arsitektur yang merupakan wadah untuk

manusia menjalankan aktifitas. Faktor kenyamanan merupakan hal yang penting dalam

mendukung aktifitas tersebut. Tetapi kenyataan selama ini umumnya bangunan belum

mampu menghadirkan kenyamanan seperti yang diharapkan oleh pemakanya. Hal ini

dapat dilihat dengan adanya aktifitas-aktifitas yang selalu stress dan tak betah berada

dalam suatu bangunan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh ketidaknyamanan pada

bangunan tersebut.

Faktor iklim memiliki peranan dalam membentuk kenyamanan yang diharapkan. Tujuan

mengetahui sejauh mana pengaruh iklim dalam perancangan arsitektur adalah untuk dapat

menghasilkan rancangan bangunan yang dapat memberikan kenyamanan. Dengan

mengetahui dasar iklim yang baik maka inovasi dapat dilakukan dengan kaedah

arsitektur yang menghasilkan karya arsitektur yang optimal.

Pembagian Iklim

Tentunya Anda masih ingat apa yang dimaksud dengan iklim. Coba sebutkan kembali

pengertian iklim! Iklim di suatu daerah berkaitan erat dengan letak garis lintang dan

ketinggiannya di muka bumi. Berdasarkan letak garis lintang dan ketinggian tersebut,

maka iklim dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu iklim matahari dan iklim fisis.

a. Iklim Matahari

Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh

permukaan bumi. Pembagiannya dapat Anda perhatikan pada gambar 24 berikut.

Page 3: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Untuk lebih memperdalam pemahaman tentang pembagian iklim matahari tersebut di atas

dapat Anda pelajari pada uraian berikut.

1) Iklim Tropis

Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan

bumi.

Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara rata-rata tinggi, karena

matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di beberapa

tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.

Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C,

sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.

Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.

Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

2) Iklim Sub Tropis

Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan

antara iklim tropis dan iklim sedang.

Ciri-ciri iklim sub tropis adalah sebagai berikut:

Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari

daerah iklim tropis ke iklim sedang.

Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi

musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas

tidak terlalu panas.

Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak

terlalu dingin.

Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim

panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim

panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.

3) Iklim Sedang

Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai

berikut:

Page 4: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering

berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering

terjadi badai secara tiba-tiba.

Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil

dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.

4) Iklim Dingin (Kutub)

Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai

iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.

Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:

Musim dingin berlangsung lama

Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.

Udaranya kering.

Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.

Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.

Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di

permukaan tanah.

Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.

Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan

Greenland, dan pantai utara Siberia.

Sedangkan ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:

• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.

• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di

kutub selatan.

b. Iklim Fisis

Apa yang dimaksud dengan iklim fisis. Iklim fisis adalah menurut keadaan atau fakta

sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang

terdapat di wilayah tersebut. Misalnya, pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka

bumi, angin, dan curah hujan.

Page 5: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Iklim fisis dapat dibedakan menjadi iklim laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim

gunung/pegunungan dan iklim musim (muson).

1) Iklim laut (Maritim)

Iklim laut berada di daerah (1) tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan

iklim di kedua daerah tersebut sangat berbeda.

Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai

berikut:

a) Suhu rata-rata tahunan rendah;

b) Amplitudo suhu harian rendah/kecil;

c) Banyak awan, dan

d) Sering hujan lebat disertai badai.

Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:

a) Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;

b) Banyak awan;

c) Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;

d) Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.

2) Iklim Darat (Kontinen)

Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri

iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40(, yaitu sebagai berikut:

a) Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan

b) Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.

Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:

a) Amplitudo suhu tahunan besar;

b) Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah; dan

c) Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.

3) Iklim Dataran Tinggi

Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:

a) Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;

b) Udara kering,

c) Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah, dan

d) Jarang turun hujan.

4) Iklim Gunung

Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu

sebagai berikut:

a) Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi

b) Terdapat di daerah sedang

c) Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil

d) Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan

e) Kadang banyak turun salju.

5) Iklim Musim (Muson)

Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah

tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:

Page 6: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

a) Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan;

b) Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan

musim kemarau.

Karakteristik iklim tropis

Bagaimana bentuk wilayah Indonesia secara keseluruhan? Apakah ada kaitan antara

bentuk wilayah dan keadaan iklim di indonesia? bagaimana dampak jenis iklim di

indonesia terhadap kondisi fisik wilayah indonesia? Indonesia merupakan negara

kepulauan, artinya indonesia wilayahnya terdiri dari beribu-ribu pulau yang tersebar di

sabang sampai merauke. Kondisi ini berpengaruh terhadap kondisi iklim di indonesia.

Letak astronomis indonesia terletak di antara 6o LU-11

o LS dan 95

o BT-141

oBT

sehinggaIndonesia termasuk dalam iklim tropis. Berikut adalah karakteristik iklim tropis.

1. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara

antara 20–23o C. bahkan di beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30

oC.

2. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1oC – 5

oC, sedangkan

amplitudo hariannya lebih besar.

3. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.

4. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.

5. Di pengaruhi oleh pergerakan peredaran matahari yang menyebabkan peredaran pola

angin sehingga terdapat dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.

6. Di beberapa pulau besar seperti sumatra, jawa, kalimantan, sulawesi, dan papua

terdapat gunung-gunung yang tinggi sehingga memengaruhi variasi unsur iklim di setiap

wilayahnya.

7. Indonesia juga memiliki iklim tropis, hal ini di pengaruhi bentuk wilayah indonesia

yang berupa kepulauan. Sebagian besar tanah daratan indonesia di kelilingi oleh laut atau

samudra. Itulah sebabnya di indonesia terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan

banyak mendatangkan hujan.

Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya iklim di indonesia.

1. Pada skala global (bumi secara keseluruhan), kepulauan indonesia dikelilingi oleh

dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dan berbatasan dua benua yaitu

Benua Austalia dan Benua Asia.

2. Pada skala regional, kepulauan indonesia terdiri dari lima pulau besar dan ribuan

pulau kecil, dikekelilingi laut-laut dan selat-selat.

3. Pada skala lokal, gunung-gunung yang menjulang tinggi besar berpengaruh atas

penyebaran curah hujan dan suhu. Iklim dapat di pengaruhi oleh pegunungan. Pegunungan

menerima curah lbih daripada daerah dataran rendah. Karena suhu di atas gunung lebuh

rendah daripada suhu dipermukaan laut.

B. Pengaruh Iklim Tropis Pada Desain Arsitektur

Fungsi utama dari arsitektur adalah harus mampu menciptakan lingkungan hidup yang

lebih baik dengan cara menentang dan menyesuaikan dengan kondisi iklim yang ada.

Page 7: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Guna mencapai kondisi keseimbangan antara iklim dan arsitektur sulit sekali untuk

diketengahkan, sebab dalam hal ini banyak sekali cabang ilmu yang terkait.

Keadaan ini telah dikemukakan oleh Richard Neutra dalam bukunya “Survival

Through Design”, Oxford University 1955: “………………. Untuk perencanaan di

masa mendatang selain art dan sains masih banyak lagi hal-hal yang diperlukan

guna menyatukan semua hal yang membentuk lingkungan manusia tidak akan mungkin

berhasil dengan baik tanpa menggunakan sains yang ada…………”.

Dalam proses perancangan arsitektur pengaruh iklim dipusatkan pada aspek

kenyamanan manusia pada suatu bangunan dimana aktifitasnya terlaksana. Aspek-

aspek tersebut adalah :

1. Radiasi matahari

2. Pergerakan udara

3. Kelembaban udara

4. Curah hujan

5. Suhu udara rata-rata

Istilah perancangan berdasarkan iklim digunakan untuk menggambarkan teknik dalam

bangunan atau konstruksi yang berfungsi untuk mengurangi biaya pemanasan atau

pendinginan dengan menggunakan aliran energi alami untuk mencapai kenyamanan

manusia dalam bangunan.

Beberapa konsep yang digunakan dalam perancangan berdasarkan iklim:

1. pemecah angin : digunakan pada musim dingin

2. tanaman dan air : digunakan pada musim panas

3. ruang dalam / luar : digunakan pada musim dingin dan panas

4. penutup atap tanah : digunakan pada musim dingin dan panas

5. dinding dan jendela : digunakan pada musim dingin

6. kulit bangunan : digunakan pada musim dingin

7. pelindung matahari : digunakan pada musim panas

8. ventilasi alami : digunakan pada musim panas

Page 8: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Bab II

Pembahasan

A. Rumah Joglo

Jawa Tengah merupakan salah satu provinsi penting di Pulau Jawa. Selain karena hiruk-

pikuk ekonominya, Provinsi ini juga tersohor karena unsur kebudayaannya yang masih

terjaga. Salah satu warisan leluhur yang menjadi daya pikat provinsi ini adalah Joglo. Apa

Joglo itu? Hakekatnya Joglo adalah sebutan bagi rumah adat Jawa Tengah.Bangunan ini

menarik dikaji, baik itu dari segi historis maupun arsitekturnya yang sarat dengan nilai

filosofis khas Jawa.

Joglo Dan Unsur Pembangunnya

Sangat menarik untuk mengkaji rumah adat Jawa Tengah ini sebab kita secara langsung

akan bersinggungan dengan nilai-nilai luhur. Jadi, Joglo bukan sekedar hunian. Lebih dari

itu, ia adalah simbol. Simak saja kerangka rumahnya yang berupa soko guru. Jika diamati,

ada empat pilar utama yang menjadi penyangga utama rumah. Tiang utama ini masing-

masing mewakili arah angin, barat-utara-selatan-timur. Lebih detil lagi, di dalam soko

guru terdapat apa yang dikenal dengan tumpangsari yang disusun dengan pola yang

terbalik dari soko guru.

Jika bagian-bagiannya dibedah, maka rumah adat Jawa Tengah ini terdiri atas beberapa

bagian yakni pendhopo, pringgitan dan juga omah ndalem/omah njero. Yang dimaksud

dengan Pendhopo adalah bagian Joglo yang lazim dipakai untuk menjamu tetamu.

Sementara itu, Pringgitan sendiri merupakan bagian dari ruang tengah yang umum dipakai

menerima tamu yang lebih dekat. Sementara itu, yang dikenal dengan istilah Omah

Ndalem atau Omah Njero adalah ruang dimana keluarga bisanya bercengkrama. Ruang

keluarga ini pun dibagi lagi ke dalam beberapa ruangan (kamar/senthong), yakni senthong

tengah, kanan dan juga kiri.

Tak hanya pembagian ruangan, beberapa fitur Joglo juga melambangkan nilai filosofis

yang dalam. Sebut saja bagian pintu rumah Joglo yang berjumlah tiga. Pintu utama di

Page 9: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

tengah, dan pintu lainnya ada di kedua sisi (kanan dan kiri) rumah.Tata letak pintu ini

tidak sembarangan. Ia melambangkan kupu-kupu yang sedang berkembang dan berjuang

di dalam sebuah keluarga besar.

Selain itu, di dalam Joglo juga dikenal sebuah ruangan khusus yang diberi nama

Gedongan. Ia berperan sebagai tempat perlindungan, tempat kepala keluarga mencari

ketangan batin, tempat beribadah dan masih banyak lagi kegiatan sakral lainnya. Di

beberapa rumah Joglo, Gedongan biasa digunakan multirangkap sebagai ruang istirahat

atau tidur. Di lain waktu, ia juga bisa dialihfungsikan sebagai kamar pengantin yang baru

saja menikah.

Simbol Status Sosial

Sama seperti rumah adat di daerah lainnya, Joglo juga bisa dijadikan acuan untuk menakar

status sosial seseorang. Meski diakui sebagai rumah adat Jawa Tengah, tapi tidak semua

rakyat atau masyarakat Jawa Tengah memiliki rumah ini. Mengapa? Sebab meski

tampilannya cukup sederhana, namun kerumitan bahan baku serta pembuatan menjadikan

proses pembangunan Joglo memakan biaya juga waktu yang melimpah. Dahulu, hanya

kalangan priyayi dan bangsawan yang memiliki rumah apin ini. Kini, mereka yang bukan

bangsawan tapi berduit bisa saja membangun rumah elegan dan klasik tersebut.

Joglo sebagai rumah tradisional dikenal memiliki desain yang tidak sembarangan. Desain

juga struktur ini kemudian mengerucut pada pembagian rumah Joglo itu sendiri, antara

lain:

Rumah Joglo Pangrawit.

Rumah Joglo Jompongan.

Rumah Joglo Limasan Lawakan.

Rumah Joglo Semar Tinandhu.

RUmah Joglo Mangkurat.

RUmah Joglo Sinom.

RUmah Joglo Hageng.

Oleh karena cita rasa seni yang tinggi tercermin dari rumah adat Jawa Tengahtersebut,

tidak heran jika ia menjadi salah satu aset budaya yang wajib untuk dilestarikan dari

generasi yang satu hingga generasi selanjutnya.

Page 10: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

B. Sistem Bukaan Rumah Joglo

Pencahayaan pada siang hari pada bangunan tradisional didapatkan dari sinar alami siang

hari melalui pembukaan jendela, pintu, bukaan-bukaan pada dinding, celah-celah yang

ada pada dinding (dinding papan, dinding anyaman bambu, dan lain-lain). Karena

bangunan tradisional tidak menuntut tingkat iluminasi pencahayaan dalam ruang cukup

besar (± 250 Lux dalam ruang dapat dipakai untuk menulis dan membaca tulisan). Maka

sinar alami yang masuk dan tidak memerlukan tingkat iluminasi pencahayaan dalam

ruang kecil, maka pencahayaannya dianggap cukup.

Pencahayaan pada rumah tradisional umumnya merupakan pencahayaan alami.

Cahaya matahari dapat masuk melalui bukaan yang ada pada rumah tersebut. Salah

satu bukaan yang dapat membuat sinar matahari dapat masuk yaitu melalui pintu

rumah. Demikian juga dapat melalui jendela apabila jendela tersebut dalam keadaan

terbuka. Sehingga tiap ruang dapat mempunyai sumber cahaya alami. Perpaduan pintu

pada rumah tradisional ada juga yang berbentuk pintu tergabung dengan jendela

krepyak pada bagian atas pintu tersebut, dengan demikian apabila pintu tersebut dalam

keadaan tertutup udara segar dan pantulan cahaya tetap dapat masuk kedalam ruang.

Page 11: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

C. Sistem Penghawaan Rumah Joglo

penghawaan pada rumah joglo ini dirancang dengan menyesuaikan dengan lingkungan

sekitar. rumah joglo, yang biasanya mempunyai bentuk atap yang bertingkat-tingkat,

semakin ke tengah, jarak antara lantai dengan atap yang semakin tinggi dirancang bukan

tanpa maksud, tetapi tiap-tiap ketinggian atap tersebut menjadi suatu hubungan tahap-

tahap dalam pergerakan manusia menuju ke rumah joglo dengan udara yang dirasakan

oleh manusia itu sendiri. Saat manusia berada pada rumah joglo paling pinggir, sebagai

perbatasan antara ruang luar dengan ruang dalam, manusia masih merasakan hawa udara

dari luar, namun saat manusia bergerak semakin ke tengah, udara yang dirasakan semakin

sejuk, hal ini dikarenakan volume ruang di bawah atap, semakin ke tengah semakin besar.

Seperti teori yang ada pada fisika bangunan,

Efek volume sebenarnya memanfaatkan prinsip bahwa volume udara yang lebih besar

akan menjadi panas lebih lama apabila dibandingkan dengan volume udara yang kecil

Saat manusia kembali ingin keluar, udara yang terasa kembali mengalami perubahan, dari

udara sejuk menuju udara yang terasa diluar ruangan. Dapat dilihat kalau penghawaan

pada rumah joglo, memperhatikan penyesuaian tubuh manusia pada cuaca disekitarnya.

Page 12: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Sistem penghawaan pada joglo lambangsari ini, seperti pada sistem penghawaan joglo

pada umumnya, angin/udara bergerak sejajar, di seluruh ruang terbuka, pada bagian ruang

bagian tengah, yang dibatasi tiang utama/saka guru, udara bergerak ke atas, namun

kembali bergerak ke bawah. Hal ini terjadi karena joglo lambangsari tidak memiliki

lubang ventilasi, karena memang di desain untuk atap menerus.

D. Bentuk Atap Miring dan Atap Rumah Joglo

Indonesia adalah negara tropis, negara yang hanya memiliki 2 musim saja, musim hujan

dan musim kemarau. Keadaan musim ini di jadikan patokan dalam desain arsitek agar bisa

tahan di 2 musim tersebut. Salah satu aspek penting yang berhubungan dengan

musim/cuaca adalah atap. Bagaimanapun atap sebuah bangunan memiliki fungsi yang

sangat vital karena melindungi para penghuni didalamnya.

Para perencana bangunan zaman Belanda terutama untuk bangunan permanen di daerah

tropis,mendesain atap dengan sudut kemiringan yang curam, biasanya lebih dari 30

derajat, sekitar 35-45 derajat. Kemiringan atap ini didesain sedemikian rupa sesuai dengan

karakteristik wilayah, sudut kemiringan yang curam di struktur atap supaya dedaunan yang

jatuh karena hujan atau karena sudah tua bisa turun ke bawah tanpa harus dibersihkan

sehingga kekhawatiran talang tersumbat akan kecil karena jatuhnya dedaunan karena gaya

gravitasi.

Elemen bangunan tropis yang dominan adalah atap pelana, atap perisai dan pergola yang

menaungi ruang dalam dan menghindari dari teriknya sinar matahari.

Permasalahan utama iklim tropis ini adalah curah hujan yang besar sehingga beban air

hujan yang jatuh di atap harus segera di alirkan. Atap pelana, perisai ataupun atap miring

karena kemiringannya sehingga dapat mengalirkan air hujan dengan lebih mudah selain itu

overstek pada atapnya dapat melindungi bangunan (terutama kusen) dari tampias air hujan

itu. selain itu overstek-nya dapat pula menjadi pereduksi sinar matahari.

Page 13: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Dalam perhitungan termal, kondisi lingkungan sangat memegang peranan penting.

Lingkungan dengan kerimbunan pepohonan dapat meredusir panas dan menghasilkan

temperatur lingkungan yang lebih rendah dari sekitarnya yang tidak terlindung oleh

kerimbunan pohon. Dengan demikian memberikan konstribusi positif bagi pengaruh

Kenyamanan di dalam bangunan.

Dari pengukuran yang dilakukan diketahui bahwa bentukan atap yang tidak memiliki

sirkulasi udara di dalam atap, memberikan konstribusi panas di ruang dibawahnya, yang

mempengaruhi kenyamanan termal. Atap limasan pokok, dengan modifikasi bentuk,

banyak digunakan pada bangunan modern. Namun tanpa upaya memberikan sirkulasi

udara yang baik, akan menurunkan kinerja bangunan itu sendiri.

Dari bahan penutup atap modern, diketahui nilai yang mempengaruhi perpindahan panas

ke dalam rongga atap. Nilai ini akan mempengaruhi dalam perhitungan kenyamanan

termal menurut P.O. Fanger, dimana nilai Temperatur Mean Radiant diperhitungkan

melalui temperatur yang dipengaruhi dari sisi dinding dan atap.

Sementara itu adanya kesalahan penerapan desain atap tradisional Jawa Tengah pada

bangunan modern yang mengabaikan prinsip konstruksi dan bentuk atap tradisional.

Penggunaan bahan penutup atap modern yang sangat presisi mengakibatkan tidak adanya

pergerakan udara di dalam atap, mengakibatkan panas di rongga atap mempengaruhi ruang

di bawahnya. Dengan demikian perlu dilakukan modifikasi yang benar, sehingga sirkulasi

udara di dalam atap tidak berjalan sebagai mana mestinya.

Page 14: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Bab III

Kesimpulan

Iklim merupakan suatu kondisi dan gejala alam yang sangat besar pengaruhnya

terhadap perencanaan dan perancangan suatu bangunan. Iklim dapat membentuk

corak, sifat, gaya dan langgam arsitektur tersendiri sesuai dengan kondisi iklim

setempat pada suatu daerah-daerah tertentu di permukaan bumi. Kenikmatan,

kenyamanan, dan keamanan manusia sebagai pemakai bangunan dapat dicapai

dengan melakukan pencegahan, perlindungan dan penyesuaian terhadap bangunan

dari pengaruh-pengaruh iklim, yaitu sinar matahari, curah hujan dan angin.

Konsep rumah tropis, pada dasarnya adalah adaptasi bangunan terhadap iklim tropis,

dimana kondisi tropis membutuhkan penanganan khusus dalam desainnya. Pengaruh

terutama dari kondisi suhu tinggi dan kelembaban tinggi, dimana pengaruhnya adalah pada

tingkat kenyamanan berada dalam ruangan. Tingkat kenyamanan seperti tingkat sejuk

udara dalam rumah, oleh aliran udara, adalah salah satu contoh aplikasi konsep rumah

tropis.

Meskipun konsep rumah tropis selalu dihubungkan dengan sebab akibat dan adaptasi

bentuk (tipologi) bangunan terhadap iklim, banyak juga interpretasi konsep ini dalam tren

yang berkembang dalam masyarakat; sebagai penggunaan material tertentu sebagai

representasi dari kekayaan alam tropis, seperti kayu, batuan ekspos, dan material asli yang

diekspos lainnya.Begitu pula yang diaplikasikan pada rumah Joglo yang telah dilakukan

oleh nenek moyang kita sejak beratus-ratus tahun silam.

Page 15: TUGAS KECIL PERANCANGAN BANGUNAN TROPIS.pdf

Bab IV

Daftar Pustaka

http://www.sridianti.com/ciri-ciri-iklim-tropis.html

https://prestylarasati.wordpress.com/2007/11/21/joglo-lambang-sari/

http://kebudayaan1.blogspot.com/2013/10/rumah-adat-jawa-tengah-joglo.html

https://www.academia.edu/8847401/MATERI_RUMAH_JOGLO

http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/viewFile/16548/16540

http://www.ilmusipil.com/atap-rumah-tropis

https://himaartra.wordpress.com/2012/12/10/751/