TUGAS OBSERVASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI JAMSOSTEK CABANG SURAKARTA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun oleh: LAELA KHOMSATUN K7409091 BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
TUGAS OBSERVASI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
DI JAMSOSTEK CABANG SURAKARTA
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Disusun oleh:
LAELA KHOMSATUN
K7409091
BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Akuntansi dalam dunia usaha memegang peranan penting karena akuntansi dapat
memberikan informasi mengenai data yang dinyatakan dalam satuan uang. Untuk dapat
mengumpulkan dan keuangan yang baik diperlukan suatu sistem akuntansi yang baik pula.
Perkembangan teknologi informasi membawa dampak terhadap hampir seluruh aspek
dan pengolahan bisnis. Pada saat ini pemanfaatan teknologi informasi sudah tidak dapat
diabaikan lagi. Sistem informasi akuntansi menghasilkan dan menyediakan informasi-
informasi keuangan yag menjadi dasar pemikiran utama dan pengambilan keptusan secara
ekonomis dan yuridis serta dapat mempengaruhi kelangsungan hidup, seperti manajer,
karyawan serta pihak ekstern perusahaan seperti pemerintah, investor dan kreditor.
Informasi keuangan yang tidak relevan akan menghasilkan keputusan yang salah.
Keputusan yang salah akan mengakibatkan kebijakan-kebijakan yang diterapkan pada
perusahaan atau organisasi juga akan salah. Kesalahan akan mengganggu kegiatan
operasional termasuk kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Oleh sebab
itu setiap organisasi atau perusahaan baik besar maupun kecil dituntut harus memiliki sistem
informasi yang baik dan handal, sehingga menghasilkan informasi yang relevan, akurat, dan
tepat waktu. Demikian perusahaan dituntut untuk menghasilkan informasi yang baik demi
kelangsungan hidup perusahaan.
Berdasarkan alasan tersebut di atas dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen, saya melakukan observasi mengenai Sistem Informasi Akuntansi di
Jamsostek cabang Surakarta yang terletak di jalan Bayangkara No. 42. Observasi dilakukan
pada hari Jumat, 8 Juni 2012 dengan Ibu Kristiana Martanti, verifikator anggaran dan pajak
sebagai narasumber.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat Jamsostek
Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab
dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada
masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti
halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial
berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan
masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.
Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang,
dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan
Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan
untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan
Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan
Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja,
secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.
Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan
hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh
suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33
tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang
mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti
program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah
penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.
Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995
ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan
minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian
berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau
seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.
Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan
Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, dimana Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini
berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada
pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun
produktivitas kerja.
Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normative Tenaga
Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero) memberikan
perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.
Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya
bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan
pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa
depan bangsa.
B. Visi dan Misi
Visi:
Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam
pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya.
Misi:
Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan
dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi;
- Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga.
- Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga
kerja dan meningkatkan produktivitas.
- Negara: Berperan serta dalam pembangunan.
C. Nilai-nilai Perusahaan
Iman : Taqwa, berfikir positif, tanggung jawab, pelayanan tulus ikhlas.
Profesional : Berprestasi, bermental unggul, proaktif dan bersikap positif terhadap
perubahan dan pembaharuan.
Teladan : Berpandangan jauh kedepan, penghargaan dan pembimbingan
(reward dan encouragement), pemberdayaan.
Integritas : Berani, komitmen, keterbukaan.
Kerjasama : Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai orang lain.
D. Program-program Jamsostek
1. Program Jaminan Hari Tua
Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar
bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian
terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus
penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya
risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga
kerja.
Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas saat
terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal
dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja
dan/atau membutuhkan perawatan medis Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
ini menggunakan mekanisme Asuransi Sosial.
2. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja. JPK adalah salah satu
program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah
kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit,
kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif
dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan
KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan. Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki
tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif.
3. Program Jaminan Kecelakaan Kerja
Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus
dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi
hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-
risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun
mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan
keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha
memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar
antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha.
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi
bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja
sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran
untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya
iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran.
4. Program Jaminan Kematian
Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program
Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian
diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya
pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran
Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan jaminan kematian yang diberikan
adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari Rp 14.200.000,- santunan kematian dan Rp 2
juta biaya pemakaman dan santunan berkala.
Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti:
- Santunan Kematian: Rp 14.200.000,-
- Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,-
- Santunan Berkala: Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)
*) sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2007
5. Sektor Informal
Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK)
adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha
ekonomi informal.
Tujuannya memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang
melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut
kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-
risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal
dunia. Dan juga memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga
kerja.
6. Sektor Konstruksi
Sektor Konstruksi ini merupakan program jaminan sosial bagi Tenaga Kerja
Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa
Konstruksi yang diatur melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor:
KEP-196/MEN/1999 Tanggal 29 September 1999
Tahap Kepesertaan, setiap Kontraktor Induk maupun Sub Kontraktor yang
melaksanakan proyek Jasa Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib
mempertanggungkan semua tenaga kerja (borongan/harian lepas dan musiman) yang
bekerja pada proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan
Jaminan Kematian (JKM).
E. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Akuntansi merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi. Peran
akuntansi dalam suatu perusahaan semakin meningkat sejalan dengan semakin besarnya
skala informasi dan kompleksnya kegiatan. Selain untuk mencatat, mengikhtisarkan,
melaporkan laporan keuangan, akuntansi juga menginterprestasikan dari dsar ekonomi
untuk kepentingan manajemen.
Oleh karena itu, informasi akuntansi merupakan kegiatan terpenting dari seluruh
informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Informasi akuntansi terutama berhubungan
dengan data keuangan dari suatu perusahaan dan agar data keuangan dapat dimanfaatkan
dengan baik oleh manajemen maupun pihak luar perusahaan, maka data tersebut perlu
disusun dalam bentuk yang sesuai, dan diperlukan suatu sistem yang mengatur arus data
akuntansi dalam perusahaan. Dalam hal ini, akuntansi merupakan suatu kegiatan yang
menghubungkan sumber data tersebut dengan pemakaian informasi.
Untuk istilah SIA meliputi pemanfaatan teknologi informasi untuk menyediakan
informasi bagi para pemakainya. Fungsi informasi bertanggungjawab untuk mengolah
data. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling
mendasar bagi setiap perusahaan. Dapat diketahui Sistem Informasi Akuntansi adalah
suatu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan untuk
mengolah/memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat.
F. Pemakai SIA (Brainware)
Di Jamsostek, SIA digunakan oleh Kepala Bidang Keuangan dan staffnya.
Beberapa tugas dari Kepala Bidang Keuangan antara lain:
a) Merencanakan cashflow berdasrkan RKAP yang telah disetujui untuk digunakan
sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Kator Cabang.
b) Melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan untuk
pengendalian anggaran.
c) Memberikan otorisasi pengeluaran kas atau bank sesuai dengan batas
kewenanganya.
d) Mengendalikan saldo rekening koran dan melakukan rekonsilisasi bank untuk
mengendalikan keuangan sesuai dengan perjanjian kerja sama dengan bank.
e) Melakukan cash opname secra periodik maupun insidentil sebagai bahan
pertanggungjawaban.
f) Melakukan investasi sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk mendapatkan hasil