Top Banner
TUGAS OBSERVASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DI JAMSOSTEK CABANG SURAKARTA Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun oleh: LAELA KHOMSATUN K7409091 BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
23

TUGAS JAmsostek observasi3

Aug 02, 2015

Download

Documents

LaylaChomsatun
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS JAmsostek observasi3

TUGAS OBSERVASI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

DI JAMSOSTEK CABANG SURAKARTA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Disusun oleh:

LAELA KHOMSATUN

K7409091

BKK PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: TUGAS JAmsostek observasi3

BAB I

PENDAHULUAN

Akuntansi dalam dunia usaha memegang peranan penting karena akuntansi dapat

memberikan informasi mengenai data yang dinyatakan dalam satuan uang. Untuk dapat

mengumpulkan dan keuangan yang baik diperlukan suatu sistem akuntansi yang baik pula.

Perkembangan teknologi informasi membawa dampak terhadap hampir seluruh aspek

dan pengolahan bisnis. Pada saat ini pemanfaatan teknologi informasi sudah tidak dapat

diabaikan lagi. Sistem informasi akuntansi menghasilkan dan menyediakan informasi-

informasi keuangan yag menjadi dasar pemikiran utama dan pengambilan keptusan secara

ekonomis dan yuridis serta dapat mempengaruhi kelangsungan hidup, seperti manajer,

karyawan serta pihak ekstern perusahaan seperti pemerintah, investor dan kreditor.

Informasi keuangan yang tidak relevan akan menghasilkan keputusan yang salah.

Keputusan yang salah akan mengakibatkan kebijakan-kebijakan yang diterapkan pada

perusahaan atau organisasi juga akan salah. Kesalahan akan mengganggu kegiatan

operasional termasuk kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Oleh sebab

itu setiap organisasi atau perusahaan baik besar maupun kecil dituntut harus memiliki sistem

informasi yang baik dan handal, sehingga menghasilkan informasi yang relevan, akurat, dan

tepat waktu. Demikian perusahaan dituntut untuk menghasilkan informasi yang baik demi

kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan alasan tersebut di atas dan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem

Informasi Manajemen, saya melakukan observasi mengenai Sistem Informasi Akuntansi di

Jamsostek cabang Surakarta yang terletak di jalan Bayangkara No. 42. Observasi dilakukan

pada hari Jumat, 8 Juni 2012 dengan Ibu Kristiana Martanti, verifikator anggaran dan pajak

sebagai narasumber.

Page 3: TUGAS JAmsostek observasi3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Singkat Jamsostek

Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tangung jawab

dan kewajiban Negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada

masyarakat. Sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan Negara, Indonesia seperti

halnya berbagai Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan sosial

berdasarkan funded social security, yaitu jaminan sosial yang didanai oleh peserta dan

masih terbatas pada masyarakat pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang,

dimulai dari UU No.33/1947 jo UU No.2/1951 tentang kecelakaan kerja, Peraturan

Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 jo PMP No.8/1956 tentang pengaturan bantuan

untuk usaha penyelenggaraan kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan

Yayasan Sosial Buruh, PMP No.5/1964 tentang pembentukan Yayasan Dana Jaminan

Sosial (YDJS), diberlakukannya UU No.14/1969 tentang Pokok-pokok Tenaga Kerja,

secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan

hukum, bentuk perlindungan maupun cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh

suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33

tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang

mewajibkan setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti

program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang pembentukan wadah

penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek.

Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3 tahun 1992 tentang

Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dan melalui PP No.36/1995

ditetapkannya PT Jamsostek sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi kebutuhan

minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian

Page 4: TUGAS JAmsostek observasi3

berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau

seluruhnya penghasilan yang hilang, akibat risiko sosial.

Selanjutnya pada akhir tahun 2004, Pemerintah juga menerbitkan UU Nomor 40

Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, yang berhubungan dengan

Amandemen UUD 1945 dengan perubahan pada pasal 34 ayat 2, dimana Majelis

Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah mengesahkan Amandemen tersebut, yang kini

berbunyi: "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan

memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat

kemanusiaan". Manfaat perlindungan tersebut dapat memberikan rasa aman kepada

pekerja sehingga dapat lebih berkonsentrasi dalam meningkatan motivasi maupun

produktivitas kerja.

Kiprah Perseroan yang mengedepankan kepentingan dan hak normative Tenaga

Kerja di Indonesia terus berlanjut. Sampai saat ini, PT Jamsostek (Persero) memberikan

perlindungan 4 (empat) program, yang mencakup Program Jaminan Kecelakaan Kerja

(JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pemeliharaan

Kesehatan (JPK) bagi seluruh tenaga kerja dan keluarganya.

Dengan penyelenggaraan yang makin maju, program Jamsostek tidak hanya

bermanfaat kepada pekerja dan pengusaha tetapi juga berperan aktif dalam meningkatkan

pertumbuhan perekonomian bagi kesejahteraan masyarakat dan perkembangan masa

depan bangsa. 

B. Visi dan Misi

Visi:

Menjadi lembaga jaminan sosial tenaga kerja terpercaya yang unggul dalam

pelayanan dan memberikan manfaat optimal bagi seluruh peserta dan keluarganya. 

Misi:

Sebagai badan penyelenggara jaminan sosial tenaga kerja yang memenuhi perlindungan

dasar bagi tenaga kerja serta menjadi mitra terpercaya bagi;

- Tenaga Kerja: Memberikan perlindungan yang layak bagi tenaga kerja dan keluarga.

- Pengusaha: Menjadi mitra terpercaya untuk memberikan perlindungan kepada tenaga

kerja dan meningkatkan produktivitas.

Page 5: TUGAS JAmsostek observasi3

- Negara: Berperan serta dalam pembangunan.

C. Nilai-nilai Perusahaan

Iman : Taqwa, berfikir positif, tanggung jawab, pelayanan tulus ikhlas.

Profesional : Berprestasi, bermental unggul, proaktif dan bersikap positif terhadap

perubahan dan pembaharuan.

Teladan : Berpandangan jauh kedepan, penghargaan dan pembimbingan

(reward dan encouragement), pemberdayaan.

Integritas : Berani, komitmen, keterbukaan.

Kerjasama : Kebersamaan, menghargai pendapat, menghargai orang lain.

D. Program-program Jamsostek

1. Program Jaminan Hari Tua

Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat dasar

bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan kepastian

terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin arus

penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari terjadinya

risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh pengusaha dan tenaga

kerja.

Risiko sosial ekonomi yang ditanggulangi oleh program tersebut terbatas saat

terjadi peristiwa kecelakaan, sakit, hamil, bersalin, cacat, hari tua dan meninggal

dunia, yang mengakibatkan berkurangnya atau terputusnya penghasilan tenaga kerja

dan/atau membutuhkan perawatan medis Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial

ini menggunakan mekanisme Asuransi Sosial.

2. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Pemeliharaan kesehatan adalah hak tenaga kerja. JPK adalah salah satu

program Jamsostek yang membantu tenaga kerja dan keluarganya mengatasi masalah

kesehatan. Mulai dari pencegahan, pelayanan di klinik kesehatan, rumah sakit,

kebutuhan alat bantu peningkatan fungsi organ tubuh, dan pengobatan, secara efektif

dan efisien. Setiap tenaga kerja yang telah mengikuti program JPK akan diberikan

KPK (Kartu Pemeliharaan Kesehatan) sebagai bukti diri untuk mendapatkan

Page 6: TUGAS JAmsostek observasi3

pelayanan kesehatan. Manfaat JPK bagi perusahaan yakni perusahaan dapat memiliki

tenaga kerja yang sehat, dapat konsentrasi dalam bekerja sehingga lebih produktif. 

3. Program Jaminan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja termasuk penyakit akibat kerja merupakan risiko yang harus

dihadapi oleh tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya. Untuk menanggulangi

hilangnya sebagian atau seluruh penghasilan yang diakibatkan oleh adanya risiko-

risiko sosial seperti kematian atau cacat karena kecelakaan kerja baik fisik maupun

mental, maka diperlukan adanya jaminan kecelakaan kerja. Kesehatan dan

keselamatan tenaga kerja merupakan tanggung jawab pengusaha sehingga pengusaha

memiliki kewajiban untuk membayar iuran jaminan kecelakaan kerja yang berkisar

antara 0,24% - 1,74% sesuai kelompok jenis usaha.

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) memberikan kompensasi dan rehabilitasi

bagi tenaga kerja yang mengalami kecelakaan pada saat dimulai berangkat bekerja

sampai tiba kembali dirumah atau menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran

untuk program JKK ini sepenuhnya dibayarkan oleh perusahaan. Perincian besarnya

iuran berdasarkan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum pada iuran. 

4. Program Jaminan Kematian

Jaminan Kematian diperuntukkan bagi ahli waris dari peserta program

Jamsostek yang meninggal bukan karena kecelakaan kerja. Jaminan Kematian

diperlukan sebagai upaya meringankan beban keluarga baik dalam bentuk biaya

pemakaman maupun santunan berupa uang. Pengusaha wajib menanggung iuran

Program Jaminan Kematian sebesar 0,3% dengan jaminan kematian yang diberikan

adalah Rp 21.000.000,- terdiri dari Rp 14.200.000,- santunan kematian dan Rp 2

juta biaya pemakaman dan santunan berkala.

Program ini memberikan manfaat kepada keluarga tenaga kerja seperti:

- Santunan Kematian: Rp 14.200.000,-

- Biaya Pemakaman: Rp 2.000.000,-

- Santunan Berkala: Rp 200.000,-/ bulan (selama 24 bulan)

*) sesuai dengan PP Nomor 76 Tahun 2007

5. Sektor Informal

Page 7: TUGAS JAmsostek observasi3

Tenaga Kerja yang melakukan pekerjaan di Luar Hubungan Kerja (LHK)

adalah orang yang berusaha sendiri yang pada umumnya bekerja pada usaha-usaha

ekonomi informal.

Tujuannya memberikan perlindungan jaminan sosial bagi tenaga kerja yang

melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja pada saat tenaga kerja tersebut

kehilangan sebagian atau seluruh penghasilannya sebagai akibat terjadinya risiko-

risiko antara lain kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua dan meninggal

dunia. Dan juga memperluas cakupan kepesertaan program jaminan sosial tenaga

kerja.

6. Sektor Konstruksi

Sektor Konstruksi ini merupakan program jaminan sosial bagi Tenaga Kerja

Harian Lepas, Borongan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu pada Sektor Jasa

Konstruksi yang diatur melalui Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor:

KEP-196/MEN/1999 Tanggal 29 September 1999

Tahap Kepesertaan, setiap  Kontraktor  Induk maupun Sub Kontraktor yang

melaksanakan proyek Jasa  Konstruksi dan pekerjaan borongan lainnya wajib

mempertanggungkan semua  tenaga kerja (borongan/harian lepas dan musiman) yang

bekerja pada proyek tersebut kedalam Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan

Jaminan Kematian (JKM).

E. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Akuntansi merupakan salah satu media untuk mendapatkan informasi. Peran

akuntansi dalam suatu perusahaan semakin meningkat sejalan dengan semakin besarnya

skala informasi dan kompleksnya kegiatan. Selain untuk mencatat, mengikhtisarkan,

melaporkan laporan keuangan, akuntansi juga menginterprestasikan dari dsar ekonomi

untuk kepentingan manajemen.

Oleh karena itu, informasi akuntansi merupakan kegiatan terpenting dari seluruh

informasi yang diperlukan oleh perusahaan. Informasi akuntansi terutama berhubungan

dengan data keuangan dari suatu perusahaan dan agar data keuangan dapat dimanfaatkan

dengan baik oleh manajemen maupun pihak luar perusahaan, maka data tersebut perlu

disusun dalam bentuk yang sesuai, dan diperlukan suatu sistem yang mengatur arus data

Page 8: TUGAS JAmsostek observasi3

akuntansi dalam perusahaan. Dalam hal ini, akuntansi merupakan suatu kegiatan yang

menghubungkan sumber data tersebut dengan pemakaian informasi.

Untuk istilah SIA meliputi pemanfaatan teknologi informasi untuk menyediakan

informasi bagi para pemakainya. Fungsi informasi bertanggungjawab untuk mengolah

data. Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang paling

mendasar bagi setiap perusahaan. Dapat diketahui Sistem Informasi Akuntansi adalah

suatu kumpulan dari sub-sub sistem yang saling berhubungan untuk

mengolah/memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi yang bermanfaat.

F. Pemakai SIA (Brainware)

Di Jamsostek, SIA digunakan oleh Kepala Bidang Keuangan dan staffnya.

Beberapa tugas dari Kepala Bidang Keuangan antara lain:

a) Merencanakan cashflow berdasrkan RKAP yang telah disetujui untuk digunakan

sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Kator Cabang.

b) Melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan untuk

pengendalian anggaran.

c) Memberikan otorisasi pengeluaran kas atau bank sesuai dengan batas

kewenanganya.

d) Mengendalikan saldo rekening koran dan melakukan rekonsilisasi bank untuk

mengendalikan keuangan sesuai dengan perjanjian kerja sama dengan bank.

e) Melakukan cash opname secra periodik maupun insidentil sebagai bahan

pertanggungjawaban.

f) Melakukan investasi sesuai dengan kebijakan perusahaan untuk mendapatkan hasil

investasi yang maksimal.

g) Pengendalian laporan pertanggungjawaban keuangan, pengendalian anggaran, pajak,

cashflow dan investasi.

h) Menerbitkan neraca percobaan secara periodik.

i) Menyelenggarakan dan mengendalikan administrasi keuangan DPKP/PUKK.

j) Mengendalikan rekening antara untuk tertib administrasi keuangan.

k) Melakukan koordinasi atas tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan intern maupun

ekstern.

l) Menyusun laporan kegiatan secara tepat waktu.

Page 9: TUGAS JAmsostek observasi3

Kepala Bidang Keuangan mempunyai 4 (empat) staf yang masing-masing bertugas:

- Verifikator Akuntansi

Tugasnya: melakukan pencatatan semua transaksi dengan tertib dan benar guna

penerbitan neraca percobaan.

- Verifikator Anggaran dan Perpajakan

Tugasnya: memonitor penggunaan anggaran dan melaksanakan administrasi

perpajakan.

- Pembukuan

Tugasnya: membukukan, merekapitulasi, dan mengajukan transaksi secara harian.

- Kasir

Tugasnya: melaksanakan pembayaran dan penerimaan uang tunai secara benar dan

akurat.

G. Aplikasi Dalam Sistem Informasi Akuntansi Jamsostek

Dalam penggunaan SIA, Kantor Jamsostek Cabang Surakarta menggunakan

aplikasi antara lain SIPT, DPKP, PKBL yang dilakukan secara online untuk

memudahkan pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan di perusahaan. Untuk

menggunakan aplikasi tersebut tidak semua pegawai dapat mengakses atau log in ke

aplikasi yang dijalanka secara online tersebut. Setiap pegawai mempunyai ID dan

pasword yang berbeda-beda sesuai dengan bidangnya masing-masing ketika akan

menggunakan aplikasi tersebut.

SIPT online adalah aplikasi terpadu yang mengintegrasikan modul Sistem

Informasi Pelayanan Terpadu (SIPT) dan Sistem Informasi Akuntansi dan Keuangan

(SIAK). Sesuai dengan namanya, aplikasi SIPT online bersifat online realtime, artinya

setiap pengguna terhubung secara langsung-antar kantor cabang, wilayah dan pusat dan

setiap perubahan yang terjadi (insert, delete, update) akan mengubah database di pusat

pada saat itu juga.

SIPT online menerapkan sistem terpusat (sentralisasi), yaitu database dan aplikasi

terpusat pada suatu server yang terletak di pusat data (data center) kantor pusat. Berbeda

dengan SIPT4 yang menerapkan sistem terdistribusi. Salah satu ciri dari sitem terpusat

adalah dengan adanya sistem sekuriti yang ketat. Sudah menjadi kaidah umum bahwa

sekurity berbanding terbalik dengan prinsip user friendly, dengan kata lainsebuah sistem

Page 10: TUGAS JAmsostek observasi3

yang dibuat semakin secure maka seringkali kenyamanan pengguna menjadi terganggu.

Contoh konkrit pada SIPT online adalah sistem workflo, yaitu mekanisme approval yang

diterapkan pada klaim jaminan dan beberapa proses koreksi data. SIPT online hanyalah

sebuah alat bantu (tools) dari sebuah proses bisnis Jamsostek yang telah berubah sejak

diterbitkannya keputusan direksi nomor KEP/289/112004 tanggal 25 November 2004.

Keputusan direksi inilah yang dijadikan dasar sebagai aturan main dlam pengembangan

aplikasi SIPT online.

Fitur yang terdapat dalam SIPT online antara lain ada fitur koreksi saldo, entry

data TK tertingga, pembatalan rekon, role Kabid JPK dan lain-lain. Berikut ini gambar

tampilan SIPT online.

Untuk dapat masuk di

program tersebut setiap

pegawai mempunyai ID

dan pasword yang

berbeda-beda, sehingga

keamanan lebih terjaga.

Dalam Sistem

Informasi Akuntansi,

ketika ingin

memasukkan data

yang berhubungan

dengan kepesertaan

dengan iurannya maka pegawai/staff bagian keuangan Jamsostek akan masuk ke aplikasi

SIPT ini. Jika sudah masuk dengan menggunakan username-nya maka akan tampil seperti

gambar di atas. Kemudian kita dapat memilih tulisan SIPT ONLINE. Kemudian akan

muncul tampilan seprti ini.

Page 11: TUGAS JAmsostek observasi3

Setelah itu dapat diisikan pada bagian transaksi pembayaran, yaitu tanggal

dimana hari itu ada transaksi yang dilakukan oleh peserta, besarnya pph, pembulatan,

nilai transaksi, dan semua bagian dri transaksi pembayaran adalah yang mengisi bagian

keuangan.

Dalam SIPT online segala bentuk laporan keuangan yang diinginkan oleh

perusahaan dapat tersaji dengan cepat, seperti laporan neraca, laba rugi, tentang iuran

peserta, besarnya segala macam tentang laporan keuangan maka bagian keuangan akan

dengan mudah menyajikan laporan-laporan tersebut dengan SIPT online tersebut.

Page 12: TUGAS JAmsostek observasi3

Untuk aplikasi DPKP dan PKBL menjadi satu aplikasi yaitu dpkp-pkbl online.

Jadi ketika pengguna akan memasukkan data peserta harus dipahami terlebih dahulu

program yang diikuti oleh peserta, apakah itu DPKP atau PKBL. Maka ketika sudah

masuk di aplikasi tersebut harus milih salah satu yang sesuai dengan apa yang kita akan

kerjakan. Misal DPKP berati kita pilih yang DPKP, seperti gambar di bawah ini.

DPKP, kepanjangan dari Dana Peningkatan Kesejahteraan Peserta merupakan

dana yang dihimpun dan digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan peserta program

Jamsostek yang diambil dari sebagian dana hasil keuntungan PT. Jamsostek (Persero).

Sedangkan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) merupakan

kerjasama antara BUMN dengan Usaha Kecil yang bertujuan untuk meningkatkan

kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana

dari bagian laba BUMN, sesuai dengan Keputusan Menteri BUMN

Page 13: TUGAS JAmsostek observasi3

No.Kep-236/MBU/2003. Kelompok Usaha Kecil ini dapat berbadan hukum seperti PT,

Koperasi, CV, Fa atau tidak berbadan hukum atau Perorangan. 

Aplikasi ini ketika digunakan oleh bagian keuangan, yang menggunakan

username dari pegawai tersebut maka akan muncul aplikasi ini yang berhubungan

dengan keuangan. Tampilan jika aplikasi ini digunakan oleh bagian keuangan adalah

seperti berikut:

Page 14: TUGAS JAmsostek observasi3

Jadi jika bagian keuangan masuk di aplikasi DPKP/PKBL online ini maka di

bagian subtitle-nya diantaranya terdapat “keuangan” dan “laporan”, seperti yang terlihat

pada gambar di atas. Selain bagian keuangan, tidak terdapat subtitle keuangan. Misalnya

pengguna adalah bagian pemasaran/pelayanan maka akan munculnya yaitu

“operasional”, tidak akan ada “keuangan”.

Sedangkan untuk PKBL online, gambarnya seperti berikut ini.

Pada subtitle keuangan pada PKBL online, terdapat dua sub yaitu kemitraan dan

bina lingkungan. Jadi pengguna harus terlebih dahulu mengetahui peserta itu ikutnya

PKBL kemitraan atau PKBL bina lingkungan.

H. Jaringan dan Hardware yang Mendukung SIA

Jamsostek cabang Surakarta menggunakan jaringan speedy dari telkom untuk

menjalankan segala aktifitas di kantor tersebut yang berhubungan dengan aplikasi yang

harus terhubung secara online.

Page 15: TUGAS JAmsostek observasi3

Sistem Informasi Akuntansi di Jamsostek didukung juga dengan adanya hardware

yang dapat digunakan untuk menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan, antara lain

monitor, mouse, printer, CPU. Selain hardware yang mendukung dalam SIA-nya,

brainware juga sangat menentukan keberhasilan dari Sistem Informasi Akuntansi di

Jamsostek sendiri. Brainware harus mempunyai pengetahuan yang baik dalam bidang

akuntansi dan paham juga dengan program-program dari Jamsostek itu sendiri.

I. Alur Penyusunan Laporan Keuangan

Transaksi kantor caba

Mekanisme Penyampaian Laporan Keuangan Program Dpkp & Kbl

Transaksi terima drop

Transaksi penerimaan&beban

Transaksi penyaluran

Transaksi pengembalian

Transaksi transf ke kapu

Transaksi AJP

DATA CENTER LAPORAN KEUANGAN KACAB

Lap. Keu. Kantor cabang paling lambat tgl 5 setelah bulan laporan

Lap. Keu. Sub gabungan kantor wilayah paling lambat tgl 10 setelah bulan laporan

Lap. Keu gabungan kantor pusat paling lambat minggu ke III setelah bulan laporan

Page 16: TUGAS JAmsostek observasi3

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Sistem Informasi Akuntansi di Jamsostek sudah berjalan dengan baik. Cara kerja pegawainya

sudah menggunakan teknologi yang memadai juga. Dalam mempermudah kerjanya mereka

menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah ditentukan oleh Jamsostek dari pusat, seperti

SIPT online, DPKP-PKBL online. Dengan demikian, proses pengolahan datanya lebih mudah

dan hasilnya lebih valid untuk dapat dijadikan sebagai arah dalam pengambilan keputusan.