Top Banner
Sistem Informasi Manajemen Tugas Individu Kasus O’Brien 2012 TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Analisis Kasus Case Study II Chapter 6, The Body Electric : Wireless Data Can Really Get Under Your Skin Management Information System (O’Brien, 2010) Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Arif. Imam suroso, MSc(CS) Oleh: Aprilia Sukmawati P056111061.47 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012
36

TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Feb 06, 2018

Download

Documents

vantuong
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

1

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Analisis Kasus

Case Study II Chapter 6, The Body Electric :

Wireless Data Can Really Get Under Your Skin

Management Information System (O’Brien, 2010)

Dosen Pembimbing :

Dr. Ir. Arif. Imam suroso, MSc(CS)

Oleh:

Aprilia Sukmawati

P056111061.47

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

2

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar Isi ........................................................................................................ 2

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 3

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RFID Sebagai Suatu Sistem Teknologi Informasi ..................... 5

2.2 Komponen dan Cara Kerja RFID.............................................. 6

2.3 Keunggulan Teknologi RFID .................................................. 13

BAB III. PEMBAHASAN STUDI KASUS Case 6 – Chapter 2 ................... 16

BAB VI. PENUTUP

4.1 Kesimpulan ............................................................................. 35

4.2 Saran ....................................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36

Page 3: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

3

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam menghadapi era keterbukaan informasi, kebutuhan akan

penggunaan teknologi sistem informasi menjadi sesuatu yang tidak dapat

terelakkan. Penggunaan teknologi sistem informasi telah dipandang dapat

meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam menjalankan suatu aktivitas.

Dewasa ini teknologi informasi berkembang sangat pesat diseluruh dunia guna

memenuhi kebutuhan yang kian meningkat tiap tahunnya. Keakuratan dan

informasi yang real time menjadi salah satu persyaratan utama bagi

pengaplikasian teknologi informasi. Kesesuaian dengan tujuan dari penggunaan

teknologi sistem informasi juga menjadi alasan utama dalam pemilihan

penggunaan teknologi sistem informasi.

Teknologi informasi dewasa ini telah menjadi pilihan utama dalam

menciptakan sistem informasi suatu organisasi yang tangguh dan mampu

melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan usaha yang semakin

ketat. Penggunaan teknologi sistem informasi bagi suatu organisasi umumnya

dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja suatu organisasi.

Salah satu teknologi sistem informasi yang saat ini berkembang dengan

luas adalah teknologi RFID. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan

sebuah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok

untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia

pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam alat yang

hanya dapat dibaca saja (read only) atau dapat dibaca dan ditulis (read/write),

tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi,

dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan

tingkat integritas data yang tinggi, serta sulit untuk dipalsukan, sehingga RFID

dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi (Orlovsky, 2005). Menurut

United States Goverment Accountability Office (2005), RFID merupakan

teknologi penangkapan data yang dapat digunakan secara elektronik untuk

mengidentifikasi, melacak dan menyimpan informasi yang tersimpan dalam tag

RFID.

Page 4: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

4

RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk banyak hal. Sektor

manufaktur, retail, perpustakaan, logistik, supply chain dan medis telah banyak

mengaplikasikan teknologi sistem informasi ini. Beberapa rumah sakit di dunia

telah berhasil mengimplementasikan teknologi RFID pada area penelusuran

pasien, staf medis, peralatan medis dan area aplikasi lainnya. Sistem-sistem RFID

menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris (inventory

control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain management). RFID

juga dapat digunakan oleh peritel sebagai teknologi peralatan lacak (tracking) dan

label pintar yang ditanamkan pada sensor-sensor pentransmisi dan reader cerdas

untuk mentransmisikan informasi tentang area-area kunci di mana konsumen

tinggal dan bekerja untuk sistem pemrosesan data.

Sebagai teknologi sistem informasi yang unggul dalam melakukan

identifikasi, pelacakan dan penyimpanan informasi mengenai obyek yang sedang

diamati membuat teknologi RFID ini menjadi salah satu teknologi informasi yang

unggul dan mulai dikembangkan implementasinya dalam berbagai kegiatan.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan paper ini merujuk pada dua kasus teknologi informasi pada

buku Management Information System tahun 2010, The Body Electric : Wireless

Data Can Really Get Under Your Skin (Case 2, Chapter 6):

1. Deskripsi peran RFID sebagai salah satu teknologi informasi yang digunakan

dalam berbagai bidang khususnya terkait dengan bidang kesehatan kompetisi

bisnis;

2. Deskripsi aplikasi riil penerapan teknologi informasi RFID pada berbagai

bidang kegiatan;

3. Identifikasi dampak penggunaan RFID.

Page 5: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RFID Sebagai Suatu Teknologi Sistem Informasi

Dalam beberapa tahun terakhir ini, sistem identifikasi otomatis (Auto-ID)

menjadi sangat populer dalam berbagai macam industri seperti industri jasa,

pembelian dan distribusi barang, perusahaan manufaktur, dan lain-lain. Label

barcode yang telah hadir dimana-mana merupakan pencetus terjadinya revolusi

sistem identifikasi otomatis. Meskipun barcode sangat murah namun

perkembangan dari barcode ini tersandung dengan kapasitas penyimpanannya

yang rendah dan tidak adanya kemampuan untuk diprogram ulang. Solusi optimal

secara teknis adalah dengan memanfaatkan sebuah silicon chip sebagai media

penyimpanan yang kemudian diadopsi dalam sistem RFID (Finkenzeller, 2003

dalam Hamid, 2010).

Menurut sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis

yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable

yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut

kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditrasmisikan oleh tag dapat

menyediakan informasi identifikasi atau lokasi, atau hal-hal khusus tentang

produk-produk bertag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.

Penggunaan RFID dalam aplikasi-aplikasi pelacakan dan akses pertama kali

muncul pada tahun 1980an. RFID segera mendapat perhatian karena

kemampuannya untuk melacak obyek-obyek bergerak. Seiring semakin

canggihnya teknologi, semakin meluas pula penggunaan tag RFID.

Kenzeller (1999) dalam Tarigan (2004) menyatakan bahwa teknologi

Radio Frequency Identification (RFID) adalah sebuah pengembangan teknologi

pengambilan data secara otomatik atau pengenalan atau identifikasi obyek.

Identifikasi obyek atau data pada teknologi RFID dilakukan dengan mencocokkan

data yang tersimpan dalam memori tag/transponder dengan data yang dikirimkan

oleh reader. RFID dibentuk oleh komponen utama tag (transponder), reader dan

antenna. Tag dapat menggunakan daya (tag aktif) atau tidak (tag pasif) serta

diletakkan pada obyek yang akan diidentifikasi. Pada tag pasif sinyal dikirimkan

oleh reader melalui gelombang elektromagnetik, kemudian tag akan merespon

Page 6: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

6

dan mengirimkan data/informasi di dalamnya (AIM Frequency Forums). Reader

juga memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan data pada tag selain

membaca dan mengambil data informasi yang tersimpan dalam tag. Sedangkan

antenna pada sistem RFID berpengaruh terhadap jarak jangkauan pembacaan atau

identifikasi obyek.

Selama ini sistem otomatik yang dikenal adalah sistem bar code. Sistem

bar code mempunyai keterbatasan dalam penyimpanan data serta tidak dapat

dilakukan program ulang atas data yang tersimpan di dalamnya. Namun pada

teknologi RFId, proses mengambil atau mengidentifikasikan obyek atau data

dilakukan secara contacless (tanpa kontak langsung).

2.2 Komponen dan Cara Kerja RFID

Sistem RFID secara umum terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag,

reader dan basis data. Mekanisme kerja yang terjadi pada sebuah sistem RFID

secara ringkas adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning

terhadap data yang tersimpan di dalam tag, kemudian mengirimkan informasi

tersebut ke sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag

(United States Goverment Accountability Office, 2005)

Gambar 1 Skema Kerja Perangkat RFID

A. RFID Tag

Tag RFID atau transponder dibuat dari microchip dan antena yang

terintegrasi dan memiliki memori sehingga tag dapat digunakan untuk

menyimpan data. Memori pada tag dibagi menjadi beberapa sel. Ada beberapa sel

Page 7: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

7

yang digunakan untuk menyimpan data read only, misalnya nomor seri yang unik

yang disimpan saat sebuah tag diproduksi. Selain itu, ada beberapa sel lain yang

dapat ditulis dan dibaca secara berulang (Weinstein, 2005, h.27). Microscip

merupakan suatu benda yang dapat berukuran sekecil butiran pasir atau kurang

lebih 0.4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi

lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-

only, read-write, atau write-onceread-many. Antena yang terpasang pada

microchip mengirimkan informasi dari chip ke reader. Biasanya rentang

pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar

mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau

tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat discan dengan reader

bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.

Berdasarkan informasi dari Buletin ID (2008), diketahui bahwa perangkat

RFID Tag terdiri dari dua bagian, yaitu :

a. Inlay; merupakan bagian inti/utama dari RFID Tag yang terdiri dari chip

dimana informasi dapat disimpan dan antena. Informasi yang disimpan dapat

berupa : i) informasi permanen yang dicreate pada saat proses manufacturing

dari inlay tersebut. Hal ini memungkinkan setiap inlay berisi ID yang bersifat

unik, dimana di dunia ini setiap Tag akan memiliki ID yang berbeda dengan

Tag yang lain. Hal ini yang menjadi kekuatan RFID, dimana informasi ini tidak

dapat dirubah oleh aplikasi atau pemakai RFID reader; ii) informasi non

permanen, yaitu informasi yang dapat ditulis oleh aplikasi dengan bantuan

RFID reader pada saat pengoperasian di lapangan.

Inlay ini berbentuk kecil, halus dan mudah rusak, sehingga tidak praktis untuk

pemakaian di lapangan. RFID yang digunakan di lapangan selalu berbentuk

encapsulated/ terbungkus.

b. Encapsulation/ Bungkus Inlay; dibuat karena bentuk Inlay yang rapuh,

sehingga diperlukan encapsulation/ pembungkusan pada inlay sehingga sesuai

dengan kondisi lapangan dimana RFID Tag digunakan. Pemakaian

encapsulation ini memberikan keunungan yang besar bagi solusi RFID karena

materian maupun bentuk encapsulation tersebut dapat disesuaikan dengan

kondisi lapangan yang cukup ekstrem, seperti temperatur maupun kelembaban

Page 8: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

8

yang tinggi, lingkungan yang kotor dan penuh debu, maupun kondisi

operasional dengan banyak benturan fisik.

Gambar 2. Berbagai contoh RFID Tag (Encapsulated)

Tag RFID sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran. Sebagian tag

mudah ditandai, misalnya tag anti-pencurian yang terbuat dari plastik keras yang

dipasang pada barang-barang di toko. Tag untuk tracking hewan yang ditanam di

bawah kulit berukuran tidak lebih besar dari bagian lancip dari ujung pensil.

Bahkan ada tag yang lebih kecil lagi yang telah dikembangkan untuk ditanam di

dalam serat kertas uang.

Tag versi paling sederhana adalah tag pasif, yaitu tag yang tidak memiliki

catu daya sendiri serta tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader.

Sebagai gantinya, tag merespon emisi frekuensi radio dan menurunkan dayanya

dari gelombang-gelombang energi yang dipancarkan oleg reader. Sebuah tag

pasif minimum mengandung sebuah indentifier unik dari sebuah item yang

dipasangi tag tersebut.

Data tambahan dimungkinkan untuk ditambahkan pada tag, tergantung

kepada kapasitas penyimpanannya. Dalam keadaan yang sempurna, sebuah tag

dapat dibaca dari jarak sekitar 10 hingga 20 kaki. Tag pasif dapat beroperasi pada

frekuensi rendah (low frequency, LF), frekuensi tinggi (high frequency, HF),

frekuensi ultra tinggi (ultrahigh frequency, UHF), atau gelombang mikro

(microwave). Contoh aplikasi tag pasif adalah pada pas transit, pas masuk gedung,

barang-barang konsumsi.

Harga tag pasif lebih murah dibandingkan harga versi lainnya.

Perkembangan tag murah ini telah menciptakan revolusi dalam adopsi RFID dan

Page 9: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

9

memungkinkan penggunaannya dalam skala yang luas baik oleh organisasi-

organisasi pemerintah maupun industri.

Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai)

tetapi tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai

digunakan oleh tag sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti

pemantauan keadaan lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta

untuk memfasilitasi penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif

memancarkan sinyal ke reader. Sebagian tag semipasif tetap dorman hingga

menerima sinyal dari reader. Tag semi pasif dapat dihubungkan dengan sensor

untuk menyimpan informasi untuk peralatan keamanan kontainer.

Tag aktif adalah tag yang selain memiliki antena dan chip juga memiliku

catu daya dan pemancar serta mengirimkan sinyak kontinyu. Tag versi ini

biasanya memiliki kemampuan baca tulis, dalam hal ini data tag dapat ditulis

ulang dan/atau dimodifikasi. Tag aktif dapat menginisiasi komunikasi dan dapat

berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh, hingga 750 kakin, tergantung kepada

daya baterainya. Harga tag ini merupakan yang paling mahal dibandingkan

dengan versi lainnya. Tag RFID sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran.

Sebagian tag mudah ditandai, misalnya tag anti-pencurian yang terbuat dari

plastik keras yang dipasang pada barang-barang di toko. Tag untuk tracking

hewan yang ditanam di bawah kulit berukuran tidak lebih besar dari bagian lancip

dari ujung pensil. Bahkan ada tag yang lebih kecil lagi yang telah dikembangkan

untuk ditanam di dalam serat kertas uang.

Tag versi paling sederhana adalah tag pasif, yaitu tag yang tidak memiliki

catu daya sendiri serta tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader.

Sebagai gantinya, tag merespon emisi frekuensi radio dan menurunkan dayanya

dari gelombang-gelombang energi yang dipancarkan oleg reader. Sebuah tag

pasif minimum mengandung sebuah indentifier unik dari sebuah item yang

dipasangi tag tersebut.

Data tambahan dimungkinkan untuk ditambahkan pada tag, tergantung

kepada kapasitas penyimpanannya. Dalam keadaan yang sempurna, sebuah tag

dapat dibaca dari jarak sekitar 10 hingga 20 kaki. Tag pasif dapat beroperasi pada

frekuensi rendah (low frequency, LF), frekuensi tinggi (high frequency, HF),

Page 10: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

10

frekuensi ultra tinggi (ultrahigh frequency, UHF), atau gelombang mikro

(microwave). Contoh aplikasi tag pasif adalah pada pas transit, pas masuk gedung,

barang-barang konsumsi.

Harga tag pasif lebih murah dibandingkan harga versi lainnya.

Perkembangan tag murah ini telah menciptakan revolusi dalam adopsi RFID dan

memungkinkan penggunaannya dalam skala yang luas baik oleh organisasi-

organisasi pemerintah maupun industri.

Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai)

tetapi tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai

digunakan oleh tag sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti

pemantauan keadaan lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta

untuk memfasilitasi penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif

memancarkan sinyal ke reader. Sebagian tag semipasif tetap dorman hingga

menerima sinyal dari reader. Tag semi pasif dapat dihubungkan dengan sensor

untuk menyimpan informasi untuk peralatan keamanan kontainer.

Tag aktif adalah tag yang selain memiliki antena dan chip juga memiliku

catu daya dan pemancar serta mengirimkan sinyak kontinyu. Tag versi ini

biasanya memiliki kemampuan baca tulis, dalam hal ini data tag dapat ditulis

ulang dan/atau dimodifikasi. Tag aktif dapat menginisiasi komunikasi dan dapat

berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh, hingga 750 kakin, tergantung kepada

daya baterainya. Harga tag ini merupakan yang paling mahal dibandingkan

dengan versi lainnya.

Tabel 1 Karakteristik umum RFID Tag

Tag Pasif Tag Semipasif Tag Aktif

Catu Daya Eksternal (dari reader) Baterai Internal Baterai Internal

Rentang Baca Dapat mencapai 20 kaki Dapat mencapai 100 kaki Dapat mencapai 750 kaki

Tipe Memori Umumnya read only Read write Read write

Harga ± $ 0.20 $ 2 s.d. $ 10 Lebih dari $ 20

Usia Tag Dapat mencapai 20 tahun 2 sampai 7 tahun 5 sampai 10 tahun

Page 11: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

11

B. RFID Reader

Untuk berfungsinya sistem RFID diperlukan sebuah reader atau alat

scanning device yang dapat membaca tag dengan benar dan mengkomunikasikan

hasilnya ke suatu basis data. Sebuah reader menggunakan antenanya sendiri

untuk berkomunikasi dengan tag.

Gambar 3 Contoh RFID Reader

Ketika reader memancarkan gelombang radio, seluruh tag yang dirancang

pada frekuensi tersebut serta berada pada rentang bacanya akan memberikan

respon. Sebuah reader juga dapat berkomunikasi dengan tag tanpa line of sight

langsung, tergantung kepada frekuensi radio dan tipe tag (aktif, pasif atau

semipasif) yang digunakan. Reader dapat memproses banyak item sekaligus.

Menurut bentuknya, reader dapat berupa reader bergerak seperti peralatan

genggam, atau stasioner seperti peralatan point-of-sale di supermarket. Reader

dibedakan berdasarkan mobilitasnya, kapasitas penyimpanannya, kemampuan

pemrosesannya, serta frekuensi yang dapat dibacanya.

C. Antena

Antena adalah unsur yang penting untuk menentukan jarak baca antara

Reader dengan RFID Tag dan juga seberapa luas pembacaan. Dilihat dari

kebutusan pengoperasian, maka antena dapat dikategorikan dalam dua model

koneksi, yaitu :

a. Integrated antena; yaitu antena yag dibutuhkan pada pembacaan satu posisi

saja, karena biasanya dalam satu reader hanya terdapat satu antena, jarak

kurang dari 50 cm, dan luas area pembacaan sangat terbatas (1 m2). Antena ini

Page 12: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

12

biasa digunakan misalnya pada stock control, inventory, inspeksi/kunjungan

pelanggan.

b. External antenal; yaitu antena yang dibutuhkan pada pembacaan lebih dari dua

posisi dan luas area pembacaan lebih dari 1 m2. Antena akan terhubung dengan

fixed reader dengan port antena maksimal delapan port.

Dalam pemakaian di lapangan terdapat beberapa hal yang harus

diperhatikan untuk menentukan dan membatasi luas area pembacaan, diantaranya

adalah :

a. Pemilihan tipe antena yang sesuai dengan tujuan penggunaanya;

b. Memastikan bahwa RFID Tag yang sama tidak terbaca oleh antena di jalur

yang lain;

c. Memastikan tidak adanya gangguan frekuensi dari alat radio yang lain;

d. Menempatkan antena dan setup power dari antena dengan benar.

D. Database/ Basis Data

Basis data merupakan sebuah sistem informasi logistik pada posisi back-

end yang bekerja melacak dan menyimpan informasi tentang item bertag.

Informasi yang tersimpan dalam basis data dapat terdiri dari identifier item,

deskripsi, pembuat, pergerakan dan lokasinya. Tipe informasi yang disimpan

dalam basis data dapat bervariasi tergantung kepada aplikasinya. Sebagai contoh,

data yang disimpan pada sistem pembayaran tol akan berbeda dengan yang

disimpan pada rantai supply. Basis data juga dapat dihubungkan dengan jaringan

lainnya seperti local area network (LAN) yang dapat menghubungkan basis data

ke Internet. Konektivitas seperti ini memungkinkan sharing data tidak hanya pada

lingkup basis data lokal.

E. Frekuensi Radio

Pemilihan frekuensi radio merupakan kunci kerakteristik operasi sistem

RFID. Frekuensi sebagian besar ditentukan oleh kecepatan komunikasi dan jarak

baca terhadap tag. Secara umum tingginya frekuensi mengindikasikan jauhnya

jarak baca. Frekuensi yang lebih tinggi mengindikasikan jarak baca yang lebih

jauh. Pemilihan tipe frekuensi juga dapat ditentukan oleh tipe aplikasinya.

Aplikasi tertentu lebih cocok untuk salah satu tipe frekuensi dibandingkan dengan

tipe lainnya karena gelombang radio memiliki perilaku yang berbeda-beda

Page 13: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

13

menurut frekuensinya. Sebagai contoh, gelombang LF memiliki kemampuan

penetrasi terhadap dinding tembok yang lebih baik dibandingkan dengan

gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi, tetapi frekuensi yang lebih tinggi

memiliki laju data (data rate) yang lebih cepat.

Perangkat RFID akan berkomunikasi jika bekerja pada frekuensi yang

sama. Sejalan dengan karakteristik frekuensi yang berbeda-beda dan kebutuhan

atau kondisi lapangan yang bervariasi, maka dalam penerapannya, RFID dibagi ke

dalam empat macam frekuensi band, yaitu :

a. Low Frequency (LF), dengan frekuensi antara 125 sampai dengan 134Khz;

b. High Frequency (HF), dengan frekuensi 13.56 Mhz;

c. Ultra High Frequency (UHF), dengan frekuensi diantara 898 sampai dengan

956 MHz;

d. Microwife, yang memiliki frequensi sebesar 2.45 GHz.

Tabel 2 Frekuensi RFID yang umum beroperasi pada tag pasif

Gelombang Frekuensi Rentang Laju Baca Contoh Penggunaan

LF 125 KHz ± 1.5 kaki, kecepatan

baca rendah

Acces control, animal

tracking, point of sale

applications

HHF 13.56 MHz ± 3 kaki, kecepatan

baca sedang

Acces control, smarts

cards, item-level

tracking

UHF 860-930 MHz Hingga 15 kaki,

kecepatan baca tinggi

Pallet tracking, supply

chain management

Microwave 2.45/5.8 GHz ± 3 kaki, kecepatan

baca tinggi

Supply chain

management

2.3 Keunggulan Teknologi RFID

RFID memiliki banyak keunggulan yang sangat dibutuhkan yang sangat

dibutuhkan untuk menunjang aplikasi operasional pelanggan, bahkan yang

membuka peluang penerapan RFID praktis di hampir semua aplikasi dan industri.

Menurut [Majalah], keunggulan dari RFID diantaranya adalah :

a. Setiap Tag memiliki ID yang unik dan berbeda secara world-wide, tanpa

tergantung manufacture nya. Hal ini terjadi karena adanya konsensus

Page 14: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

14

penomoran ID antara manufacturers sedunia. Dengan mendata Tags yang

dipakai pada database aplikasi, maka dapat dengan mudah dan efektif

ditingkatkan aspek pengamanan dalam pembacaan (secured/selective

reading).

b. Read/Write Capability; dimana dengan kemampuan membaca maupun

menuliskan informasi, maka informasi pada Tag dapat diubah dengan

menggunakan aplikasi melalui RFID reader. Hal ini dimungkinkan karena Tag

memiliki memory, sehingga secara prinsip informasi pada Tag bersifat

Portable Dynamic Data. Kapasitas data pada Tag bervariasi dari 128 hingga

1024 bites.

c. Operation in Hars Environment; dimana dengan pemilihan material maupun

bentuk encapsilation yang sesuai dengan kondisi operasional di lapangan,

maka pemakaian dan pemasangan RFID Tag dimungkinkan untuk kondisi

ekstrem/ hars environment, misal : temperatur atau tekanan yang sangat

tinggi.

d. Fleksibel dalam pemasangan; dengan encapsulation yang sesuai, RFID Tag

dapat dipasang secara fleksibel dan bervariasi pada item, misalnya : Tag yang

dibenamkan pada ban traktor, Tag yang di clamped pada body mobil.

e. Reusable; dimana RFID Tag memiliki life time yang relatif lama dan dapat

dipindah-pindahkan atau dipakai kembali untuk item yang lain. Pemakaian

kembali Tag tersebut dapat meningkatkan efisiensi biaya.

f. Accuracy, dikarenakan pembacaan dilakukan secara device reading dan bukan

oleh indera manusia, maka tingkat akurasinya menjadi sangat tinggi.

g. Dapat dilakukan secara un-attended/automated; dimana RFIC cukup banyak

diaplikasikan dengan pembacaan yang otomatis tanpa intervensi manusia,

misal : aplikasi konveyor. Hal ini dimungkinkan karena RFID reader dapat

langsung mendeteksi keberadaan Tag dalam area bacanya.

h. Tidak memerlukan line of sight; prinsip kerja RFID yang bersifat

elektromagnetik dan bukan optikal memungkinkan RFID reader untuk

membaca Tag walaupun Tag tersebut tidak terlihat atau tersembunyi. Misal :

RFID reader dapat membaca semua Tag pada item yang berada dalam suatu

peti tertutup.

Page 15: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

15

i. Pembacaan yang Cepat; kecepatan pembacaan juga relatif tinggi karena

kemampuan membaca sekaligus informasi dari semua Tags yang berada

dalam area bacanya (sebagai simultaneous multi Tags reading);

j. Aman; Tags bisa diberikan password sehingga meningkatkan faktor keamanan

dimana data yang berada di Tag tidak bisa dibaca oleh setiap reader jika tidak

sesuai passwordnya. Tag juga bisa dimatikan dengan feature Killing Tag.

Secara kasar sistem-sistem RFID dapat dikelompokkan menjadi empat

kategori sebagai berikut[1] :

a. Sistem EAS (Electronic Article Surveillance) : Umumnya digunakan pada

toko-toko untuk menyensor ada tidaknya suatu item. Produk-produk diberi tag

dan reader berantena besar ditempatkan di masing-masing pintu keluar toko

untuk mendeteksi pengambilan item secara tidak sah.

b. Sistem Portable Data Capture : dicirikan oleh penggunaan reader RFID yang

portabel yang memungkinkan sistem ini digunakan dalam seting yang

bervariasi.

c. Sistem Networked : dicirikan oleh posisi reader yang tetap yang terhubung

secara langsung ke suatu sistem manajemen informasi terpusat, sementara

transponder berada pada orang atau item-item yang dapat dipindahkan.

d. Sistem Positioning : Digunakan untuk identifikasi lokasi item-item atau

kendaraan.

Page 16: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

16

BAB III. PEMBAHASAN STUDI KASUS

Chapter 6 – Case Study II

The Body Electric : Wireless Data Can Really Get Under Your Skin

1. Dari perspektif pasien, bagaimana perasaanmu jika semua informasi

kesehatanmu didapatkan dari penggunaan chip yang dipasangkan di bawah

kulit anda? Apa ekspektasi atau yang kamu inginkan dari pengalaman ini?

Gambar 4. Microchip

Sebagai seorang pasien yang memiliki chip yang tertanam di bawah

kulit awalnya pasti membuat kita merasa tidak nyaman dan takut dengan

implikasi penanaman chip di dalam tubuh kita. Hal utama yang diperlukan

oleh pasien sebelum memutuskan untuk bersedia ditanamkan chip pada

tubuhnya adalah nformasi yang cukup mengenai apa itu chip dan teknologi

RFID, keamanan penggunaannya pada manusia, alternatif penggunaan (selain

ditanam di bawah kulit, adakah cara lain yang dapat dilakukan), manfaat

penanaman chip di dalam tubuh pasien, dan dampaknya bagi si pemakai.

Gambar 5. Tubuh yang telah dipasangi microchip

Page 17: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

17

Dengan melakukan transplantasi RFID chip, sebagai seorang pasien

pasti mengharapkan untuk mendapatkan diagnosa yang lebih tepat dari

dokter, penanganan yang lebih tepat, serta pemberian obat-obatan dengan

jenis dan dosis yang lebih tepat. Untuk kasus penyakit yang memerlukan

penanganan operasi, maka dengan penanaman RFID chip ke dalam tubuhnya,

diharapkan dokter dapat membuat keputusan dan penanganan yang lebih

tepat. Pasien yang memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu juga dapat

dideteksi dengan adanya chips ini, sehingga dapat menghindari terjadinya

kesalahan dalam pemberian obat-obatan. Dengan penanaman RFID chip

dalam tubuh pasien, hal ini juga akan mempermudah dokter untuk

mengidentifikasi dan mendiagnosis pasien yang sulit berkomunikasi dan

mempermudah untuk mengidentifikasi pasien yang tidak membawa identitas

diri, misal : pada kejadian kecelakaan.

Ekspektasi saya sebagai seorang pasien yang menggunakan teknologi

RFID, saya mengharapkan tingkat keselamatan akan meningkat (patient

safety), medical error yang disebabkan pengambilan keputusan yang salah

dari seorang dokter juga diharapkan dapat tereduksi. Teknologi RFID yang

mampu menyimpan data dengan kapasitas yang besar diharapkan mampu

membantu dokter dan paramedis dalam mengetahui jejak (record) kondisi

kesehatan pasien, yaitu berupa riwayat kesehatan sebelumnya, tekanan darah,

obat yang telah diminum dan tindakan sebelumnya, sehingga tindakan

lanjutan dapat dilakukan dengan tepat. Teknologi ini juga memungkinkan

bagi para dokter secara cepat menelusuri lokasi keberadaan pasien dan dapat

membantu para perawat dalam menelusuri letak peralatan medis yang

diperlukan secara mendadak untuk pasien, sehingga proses penanganan

terhadap pasien yang membutuhkan tindakan khusus dapat dilakukan dengan

cepat dan tepat.

Teknologi RFID mengakibatkan proses bisnis yang semula dikerjakan

secara manual berubah menjadi suatu proses yang serba otomatis. Pada bisnis

proses di rumah sakit, pemberian identitas pasien dan pemenuhan pelaporan

SOP (standard operation procedures) tidak perlu lagi dilakukan secara

manual. Pemberian identitas pasien dapat dilakukan secara otomatis tanpa

Page 18: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

18

perlu menginputkan data kembali karena data pasien sudah tersimpan pada

sistem ketika pasien melakukan registrasi untuk pertama kalinya. Pemenuhan

pelaporan SOP sebagai kewajiban perawat jaga, tidak perlu dilakukan secara

manual karena pelaksanaannya bisa dilakukan secara otomatis dengan bukti

yang cukup kuat berupa waktu kapan aktivitas pemberian obat dan suntikan

dilakukan oleh perawat. Perawat perlu menginputkan data aktivitasnya pada

RFID tags yang telah dipakai oleh pasien. Pelaporan tindakan medis yang

telah dilakukan perawat sesuai dengan perintah dari dokter, tidak perlu

dilaporkan secara langsung karena dokter dengan bantuan telepon genggam

berjenis PDA (Personal Digital Assitant) yang memiliki fasilitas infrared dan

bluetooth mampu membaca dokumen di RFID tags.

Adanya aplikasi teknologi RFID dengan membubuhkan RFID tags

pada obat-obatan juga bermanfaat untuk mempermudah apoteker dan dokter

dalam mengecek apakah obat-obatan yang diberikan ke pasien merupakan

obat asli atau palsu. Hal ini dapat mengeliminir pemalsuan obat-obatan.

Pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit relatif baru, Business

Wire Market Research (2008) memprediksi bahwa pasar dari RFID tag,

reader, dan sistemnya di dalam industri kesehatan akan meningkat secara

drastis mulai dari 85,24 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2007 sampai

2,05 milyar dollar Amerika Serikat pada tahun 2017. Ada tiga pendorong

utama yang mendorong industri kesehatan untuk menggunakan teknologi

RFID yaitu: regulasi pemerintah, permintaan dari dalam industri kesehatan

termasuk rumah sakit, dan kondisi ekternal sosial. Untuk regulasi pemerintah,

mandat dari US Food and Drugs Administration (FDA) dan Mexico’s

Federal Seguro Popular heath-insurance institution telah memicu industri

kesehatan mengadopsi teknologi RFID. FDA memandatkan untuk setiap

industri kesehatan terutama farmasi yang mensuplai obat-obatan ke pasar

Amerika Serikat perlu membubuhkan semua item obat-obatan dengan RFID

tags (FDA, 2006). Pemerintah Meksiko juga memandatkan persyaratan

kepada manufaktur dan distributor untuk memberikan RFID tags pada setiap

obat-obatan yang dijual ke Meksiko terutama ke institusi Federal Seguro

Popular health-insuranc.

Page 19: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

19

Rumah Sakit Alexandra di Singapura belum lama ini menerapkan

sistem tracking di bagian gawat daruratnya karena sadar akan kekuatiran

wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Dengan sistem ini

seluruh pasien, pengunjung dan karyawan yang memasuki rumah sakit diberi

sebuah kartu yang ditanami chip RFID. Kartu dibaca oleh sensor yang

dipasang di langit-langit yang mencatat secara tepat waktu masuk dan

keluarnya seseorang. Informasi ini tersimpan dalam komputer selama 21 hari.

Teknologi ini juga memungkinkan untuk dengan segera melacak orang-orang

yang pernah kontak dengan seorang penderita SARS. Penerapan teknologi ini

dapat meminimalisir penyebaran virus SARS secara luas, karena setiap orang

yang pernah kontak dengan penderita SARS akan dilakukan pemeriksaan

untuk memastikan apakah ada penularan atau tidak.

2. Profesi apa selain bidang kesehatan dan pendidikan yang mendapatkan

keuntungan dari teknologi yang didiskusikan pada kasus ini? Bagaimana

mereka mendapatkan nilai dari menjalankan bisnis dengan menggunakan

teknologi tersebut? Kembangkan dua masalah.

Teknologi RFID sekarang ini telah menjadi teknologi pilihan bagi suatu

industri/organisasi ataupun individu untuk melakukan tracking manusia,

hewan peliharaan maupun ternak, produk, bahkan kendaraan. Teknologi ini

telah menggeser peran barcode yang di masa lalu menjadi teknologi pilihan

untuk pelacakan produk. Hal ini disebabkan oleh kemampuan membaca dan

menulis dari RFID aktif yang memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif,

selain itu RFID tag juga mampu dibaca dari jarak jauh dan dapat melewati

berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode tidak

mampu melakukan hal tersebut.[1] Penggunaan teknologi RFID sekarang ini

menjadi perhatian, mulai dari kalangan pemerintah (khususnya pada bagian

intelejen maupun keamanan), sampai dengan industri manufaktur, pendidikan

(khususnya untuk penerapan di perpustakaan) dan kesehatan. Penggunaan

teknologi RFID diyakini dapat memudahkan proses bisnis dan meningkatkan

efisiensi.

Page 20: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

20

Beberapa proses bisnis yang telah menerapkan teknologi RFID untuk

membantu menjalankan proses bisnisnya diantaranya adalah :

A. Retail

Teknologi RFID digunakan oleh dunia retail khususnya untuk

mempermudah dan mempercepat perhitungan inventori. Melalui teknologi

RFID, sistem penghitungan inventori dapat dilakukan dengan mudah dan

cepat, cukup menyinarkan gelombang radio di seluruh lantai Supermarket,

dalam waktu cepat semua kode produk terkirim ke komputer.

Teknologi ini telah diterapkan oleh Wall Mart, dimana sebagai retailer

besar Wall Mart menekankan kepada para supplier mereka untuk

mempergunakan label RFID pada produknya. Wall Mart telah meningkatkan

kerjasama dengan ribuan supplier dalam pemanfaatan teknologi RFID setiap

tahunnya. Penerapan teknologi RFID pada Wall Mart didorong oleh

keinginan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Penggunaan teknologi

RFID memungkinkan karyawan ritel untuk dapat menginformasikan dengan

cepat dan tepat dimana sebuah item berada. Dengan gelombang radio,

seorang karyawan bisa mencari sebuah produk yang ingin dicari oleh

konsumen di Supermarket. Sebuah toko pakaian ritel di New York misalnya,

menaruh tag RFID di baju-baju yang dijual. Ketika konsumen sedang

mencoba baju, mereka bisa melihat informasi tentang baju tersebut lewat

mesin pembaca di fitting room, informasi tersebut berisi ukuran dan warna

yang tersedia sampai reputasi sang disainer baju. Kecepatan tinggi yang

ditawarkan oleh teknologi RFID dalam memberikan informasi terkait dengan

identifikasi produk yang dicari dan proses check-out yang cepat membuat

konsumen semakin puas berbelanja.

Penerapan teknologi RFID pada retail dapat secara efektif

meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan memasang RFID di kartu belanja,

setiap kali konsumen berbelanja, semua item yang dibeli oleh konsumen bisa

disimpan di dalam kartu belanja. Hal ini memungkinkan komputer yang

terhubung dengan RFID menganalisa data yang tersimpan di kartu belanja

jika konsumen tersebut datang kembali ke relailer. Hasil analisa oleh

komputer dapat memberikan informasi mengenai reward yang di dapat

Page 21: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

21

konsumen karena sudah melakukan pembelanjaan pada produk tertentu dalam

jumlah tertentu.

Chip dari RFID ini bisa diaplikasikan pada berbagai benda. Tidak

hanya dengan dipasangkan pada kartu, namun, chip RFID ini dapat

diterapkan pada gantungan kunci atau benda datar kecil lainnya. Chip RFID

ini bahkan bisa disatukan dengan kartu seluler pada handphone sehingga

dapat memudahkan pencarian lokasi handphone yang hilang, tertinggal atau

terselip.

Produsen pakaian Benetton dalam mempermudah pelacakan pakaian

juga telah merencanakan untuk memasang tag RFID di dalam item-item ritel.

Penggunaan chip RFID yang ditanam pada item pakaian memungkinkan

Benetton untuk melacak individu-individu dan barang inventaris yang mereka

miliki dengan menghubungkan nama konsumen dan informasi kartu kredit

dengan nomor seri pada suatu item pakaian. Teknologi RFID juga diterapkan

oleh Marks & Spencer, yang merupakan salah satu peritel terbesar di Inggris.

Marks & Spencer mengumumkan untuk memulai memasang tag pada item-

item pakaian dengan tag UHF mulai musim gugur 2003. Tag UHF

merupakan teknologi RFID generasi baru yang menyediakan kecepatan

transfer data yang cepat dan rentang baca yang lebih jauh. Marks & Spencer

juga telah secara ekstensif menggunakan peralatan tracking pada divisi

penjualan makanannya.

Dalam melakukan pelacakan barang dagangan dalam kemasan, Gillette,

Wal-Mart, dan Tesco, yang merupakan rantai supermarket berbasis di Inggris,

bergabung untuk menguji rak-rak yang dapat melacak secara real-time

terhadap barang-barang dalam toko. “Rak-rak pintar” akan dapat membaca

gelombang frekuensi radio yang diemisikan oleh chip mikro yang ditanam

dalam jutaan silet dan produk-produk lainnya. Wal-Mart merencanakan untuk

menguji rak Gillette diawali di toko yang berlokasi di Brockton. Jika sukses,

Wal-Mart juga merencanakan untuk bergabung dengan Procter & Gamble

untuk menguji hal serupa pada produk-produk kosmetik dan telah

mendukung 100 top suppliernya untuk menggunakan pelacak barang nirkabel

sejak tahun 2005. Para eksekutif Wal-Mart mengatakan bahwa perusahaan

Page 22: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

22

hanya akan menggunakan chips RFID untuk melacak barang dagangan dan

akan melepasnya jika sudah dibeli.

Proses tracking dengan memanfaatkan teknologi RFID dapat membuat

rangkaian kegiatan pada retail menjadi lebih cepat dan mudah, hanya dengan

memonitor di depan komputer para pekerja mendapatkan informasi terkait

dengan lokasi produk sehingga dapat memberikan informasi secara realtime

dan tepat kepada pelanggan yang mencari produk tersebut, pekerja juga

mendapatkan informasi mengenai jumlah inventory dimana hal ini penting

bagi kesinambungan persediaan barang dagangan, bagian pemasaran pun

akan dipermudahkan terkait dengan informasi mengenai jenis, jumlah produk,

macam kemasan yang dibeli, dan sebagainya. Teknologi RFID juga mampu

untuk membaca dan memberikan informasi tentang produk yang tersimpan di

dalam kemasan tertutup. Hal ini tentu saja memudahkan dalam melakukan

pelacakan pada gudang. Penggunaan teknologi ini telah terbukti

meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan efisiensi dan kinerja

retail.

B. Manufacture

Pada industri manufacture, penggunaan teknologi RFID umumnya

diterapkan untuk mempermudah pelacakan barang. Penerapan teknologi

RFID banyak dilakukan diarea aplikasi warehousing atau inventory

control. Dalam hal ini RFID Tag akan dilekatkan pada pallet, box atau

kemasan barang, dan pada lokasi dari rak. Dengan demikian dapat secara

otomatis dan cepat diperoleh informasi keberadaan barang dan lokasinya. Hal

ini akan sangat meningkatkan effisiensi dan effektifitas kegiatan rutin

operasional seperti penempatan barang, picking, cycle counting /stock

opname dan sebagainya. Karena sifat mobilitas dari barang dan lokasi yang

luas, pada aplikasi warehousing/inventory umumnya dipakai mobile RFID

Reader. Dalam hal ini terjadi prinsip dimana “Reader mendekati barang”,

terutama pada inventory.

Belum lama ini, pabrik ban Michelin telah melakukan pengujian sistem

identifikasi ban dengan frekuensi radio untuk ban mobil penumpang dan truk

kecil. Transponder RFID dipasang di dalam ban dan menyimpan informasi

Page 23: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

23

identifikasi yang dapat diasosiasikan dengan nomor identifikasi kendaraan.

Hal ini dimanfaatkan untuk pelacakan daya tahan ban dan kinerja ban.

C. Perbankan/ Sistem Pembayaran

Penerapan teknologi RFID pada bidang perbankan salah satunya

dimanfaatkan oleh Bank Sentral Eropa dengan cara menanamkan tag RFID

setipis rambut manusia di dalam serat uang kertas Euro pada tahun 2005.

Tag-tag tersebut memungkinkan uang untuk mencatat informasi tentang

setiap transaksi. Pemerintah dan agen-agen peradilan menyambut teknologi

tersebut sebagai cara untuk mencegah pencucian uang, transaksi pasar gelap

dan bahkan permintaan kuitansi kosong dari koruptor.

Teknologi RFID juga diterapkan dalam sistem pembayaran, dimana

pada tahun 1997 ExxonMobil telah mengembangkan aplikasi pembayaran

nirkabel yang diberi nama Speedpass. Sejak itu enam juta konsumen dapat

melakukan pembayaran dengan cara ini pada 7.500 lokasi Speedpass-

enabled. Sekarang, banyak merchant dan peritel mencari 10 cara untuk

mengimplementasikan sistem pembayaran nirkabel RF. Sony dan Philips

telah menjadi menjadi pendahulu, dimana kedua korporasi ini telah

melakukan uji lapangan terhadap sebuah sistem RFID yang disebut Near

Field Communication (NFC), yang akan memungkinkan komunikasi RFID

diantara PC, komputer genggam dan peralatan elektronik lainnya. Kedua

perusahaan tersebut menggambarkan bahwa para konsumen akan masuk ke

dalam portal mereka dengan melakukan swiping terhadap smart cart mereka

yang ditaman dengan RFID Sony atau Philips – yang akan dibaca oleh reader

RFID yang dipasang pada port USB di komputer. Di waktu selanjutnya,

konsumen akan dapat belanja online, misalnya untuk tiket pertunjukan lokal.

Mereka dapat melakukan pembayaran tiket online, mendownloadnya melalui

PC dan kemudian mentransmisikannya melalui teknologi NFC ke tag RFID

pada HP mereka. Selanjutnya pada saat pertunjukan, dengan mendekatkan HP

mereka ke reader RFID di pintu masuk, mereka akan diperbolehkan masuk

secara otomatis.

Page 24: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

24

3. Penyebaran IT pada bidang kesehatan begitu pesat pertumbuhannya. Apa

penggunaan lain dari teknologi yang potensial untuk meningkatkan kualitas

di bidang kesehatan? Berikan beberapa alternatif.

Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer

telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa

manusia, dan riset di bidang kedokteran. Beberapa penerapan teknologi

sistem informasi yang telah digunakan pada bidang kedokteran diantaranya

adalah :

a) E-Health

E Health merupakan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang

mencakup keseluruhan cakupan fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan.

E Health memiliki arti yang luas bukan hanya sekedar internet atau dotcom

saja. E Health merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan karena

melibatkan banyak pihak mulai dari masyarakat sampai dengan produsen obat

atau farmasi.

E Health dalam berbagai hal dapat meningkatkan akses ke palayanan

kesehatan dan meningkatkan kulitas dan efektifitas dari pelayanan yang

diberikan. Aplikasi atau solusi E Health meliputi produk, sistem dan

pelayanan yang menjadi lebih sederhana dengan aplikasi berbasis internet. E

Health meliputi aplikasi untuk para profesional dan otoritas kesehatan yang

lebih baik daripada sistem kesehatan pribadi untuk masyarakat dan pasien.

Sebagai contoh adalah health information network, electronic medical

records, telemedicine services, personal wearable and portable communicable

system, health portals, dan banyak teknologi komunikasi dan informasi lain

yang bertujuan membantu pencegahan, diagnosa, perawatan, monitoring

kesehatan dan manajemen gaya hidup.

b) Telemedicine

Telemedicine adalah layanan kesehatan yang dilakukan dari jarak jauh.

Telemedicine adalah transfer data medik elektronik dari lokasi ke lokasi lain.

Telemedicine adalah praktek kesehatan dengan memakai komunikasi audio,

visual dan data. Termasuk di dalamnya adalah perawatan, diagnosis,

Page 25: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

25

konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah

jarak jauh. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita pahami

bahwa cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan

kesehatan (termasuk klinis, pendidikan, dan pelayanan administrasi) jarak

jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan

perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah,

komputer dan telemetri) dengan melibatkan dokter pasien dan pihak-pihak

lain. Secara sederhana, telemedicine telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi

antara dua dokter membicarakan masalah pasien melalui telepon.

Manfaat telemedicine mencakup tiga aspek, yaitu pasien, dokter dan

rumah sakit. Manfaat langsung bagi pasien adalah :

1. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan;

2. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung

dari dokter-dokter pribadi;

3. Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat

dapat memberikan dukungan langsung;

4. Menurunkan stres mental atau keterangan yang dirasakan di tempat kerja;

5. Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu mendapatkan di rumah sakit

dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit;

Contoh aplikasi yang digunakan dalam telemedicine :

1. Jaringan informasi medis Asia-Pasific via ETS-V (AMINE-Asia Pasific

Medical Information Network via ETS-V)

2. Telemedicine via ACTS (Advanced Communications Technology

Satellite) – NASA; merupakan salah satu pionir dalam mengaplikasikan

telemedicine via satelit. Salah satu eksperimen telemedicine yang

dilakukan adalah telemammografi, yang mendemonstrasikan pengiriman

citra mammografi beresolusi tinggi dari daerah pedesaan ke perkotaan

dengan menggunakan jaringan akses internet.

c) Telenursing

Merupakan teknologi informasi yang digunakan untuk memberikan

pelayanan keperawatan dimana terdapat jarak secara fisik yang jauh antara

pesawat dan pasien. Melalui telenursing, perawat mampu melakukan

Page 26: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

26

wmonitoring, pendidikan, tindak lanjut, penkajian, pengumpulan data,

melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga dan perawatan

multidisiplin yang inovatif serta kolaborasi. Teknologi telenursing

menggunakan perangkat teknologi komputer, internet, telepon, alat

pengkajian digital, dan perlengkapan telemonitoring sistem audio-video,

satelit dan sistem komunikasi yang lain. Telenursing ini dapat mengurangi

hari rawat inap di rumah sakit, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan

dan biaya kunjungan ke pelayanan kesehatan serta cakupan pelayanan

kesehatan yang lebih luas.

d) Computerized Axial Tomography (CAT)

Teknologi sistem informasi Computerized Axial Tomography (CAT)

berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar

seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.

Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial

Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari

berbagai sudut organ tubuh.

e) Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT)

Merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk

mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.

Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan

sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop

radioaktif. Selain ituNuclear Magnetic Resonance merupakan teknik

mendiagnosis dengan cara memagnetikkan nucleus(pusat atom) dari atom

hidrogen.

Penemuan baru sistem teknologi informasi di bidang kedokteran yang

potensial diperuntukkan di dunia kesehatan diantaranya :

a) Komputer DNA

Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu

mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya

dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA

ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu.

Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui

Page 27: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

27

urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik

mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya

komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang bekerja dengan

ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan.

Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan

molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali

logis dari proses-proses biologi.

b) Positron Emission Tomography (PET)-Scan

Positron Emission Tomography (PET) Scan merupakan salah satu

modalitas kedokteran nuklir, yang untuk pertama kali dikenalkan oleh

Brownell dan Sweet pada tahun 1953. Prototipenya telah dibuat pada sekitar

tahun 1952, sedangkan alatnya pertama kali dikembangkan di Massachusetts

General Hospital, Boston pada tahun 1970. Positron yang merupakan inti

kinerja PET pertama kali diperkenalkan oleh PAM Dirac pada akhir tahun

1920-an. PET adalah metode visualisasi metabolisme tubuh menggunakan

radioisotop pemancar positron. Oleh karena itu, citra (image) yang diperoleh

adalah citra yang menggambarkan fungsi organ tubuh. Fungsi utama PET

adalah mengetahui kejadian di tingkat sel yang tidak didapatkan dengan alat

pencitraan konvensional lainnya. Kelainan fungsi atau metabolisme di dalam

tubuh dapat diketahui dengan metode pencitraan (imaging) ini. Hal ini

berbeda dengan metode visualisasi tubuh yang lain seperti foto rontgen,

computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI) dan single

photon emission computerized tomography (SPECT). Dimana PET Scan

mampu mendeteksi perambatan sel kanker, bahkan kemampuan deteksi alat

ini mencakup semua aspek penting tentang kanker seperti jenis, tingkat

keganasan (stadium), lokasi, serta cara rambat penyakit mematikan ini.

Page 28: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

28

Gambar 6. PET Scan

4. Teknologi telah meningkatkan kemampuan institusi pendidikan untuk

mendapatkan murid lintas geografis dan lintas negara. Salah satu yang

mengembangkan bidang ini adalah YouTubeEDU. Lakukan penelusuran

online untuk mencari tahu tentang site tersebut dan siapkan laporan tentang

kesimpulan tentang YouTubeEDU, menu yang tersedia dan bagaimana

YouTubeEDU dapat mendukung model tradisional dari pendidikan yang

selama ini dilakukan, seperti misalnya kegiatan perkuliahan.

YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer

yang didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan PayPal : Chad

Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim.

Menurut perusahaan penelitian Internet Hitwise pada bulan Mei 2006,

Youtube memiliki pangsa pasar sebesar 23 persen. Para pengguna YouTube dapat

mengkakses berbagai video serta mendownload video secara gratis.Umumnya

video-video di YouTube adalah video clip, trailer film, acara televisi, serta video

buatan para pengguna Youtube sendiri. Format yang digunakan video-video di

YouTube adalah .flv yang dapat diputar oleh penjelajah web yang memiliki plugin

Flash Player.

Page 29: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

29

YouTube EDU diluncurkan oleh YouTube pada 27 Maret 2009

mengumpulkan video-video dari berbagai sekolah dan universitas, yang

kisarannya berasal dari bahan pelajaran untuk siswa. Beberapa materi ini sangat

berbobot, bagus dan bermanfaat seperti bahan pelajaran dari Stanford dan MIT.

Tujuan dari pembuatan YouTube EDU adalah untuk mempermudah distribusi

informasi spesifik lintas batas negara dalam bidang ilmu pengetahuan mencakup

tidak hanya jenjang pendidikan dasar namun juga berbagai varian ilmu yang

berkembang saat ini baik ilmu pengetahuan murni maupun terapan.

Pada halaman awal situs YouTube EDU, konten yang disajikan sangat bervariatif

setidaknya hingga terdapat 7 jenis pengelompokan konten ilmu, yaitu :

Universitas, Pendidikan Dasar dan Menengah, Belajar Sepanjang Hayat, Ilmiah,

Rekayasa, Matematika, dan Bisnis.

Bagi mahasiswa, YouTube Edu menawarkan berbagai video yang berisi

tentang bidang keilmuan yang diberikan oleh akademisi dari berbagai universitas

terkemuka di dunia. Hal ini dapat membuka wawasan kita mengenai berbagai

bidang keilmuan dan cara pandang mengenai suatu bidang keilmuan atau berbagai

cara mencari solusi dari suatu permasalah tertentu yang terkait dengan bidang

keilmuan kita.

Gambar 7 Pengelompokan Fitur YouTube Edu Berdasarkan Jenis Keilmuan

Konten pendidikan dasar dapat kita explore melalui kanal “Pendidikan

Dasar dan Menengah” sebagaimana tersaji pada gambar 5 dan 6 dibawah ini.

Page 30: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

30

Menu Pendidikan Dasar dan Menengah ini menampilkan video-video bagi anak

berusia balita sampai dengan pendidikan menengah, seperti video Sesame Street

dan Super Simple Songs yang merupakan film kartun dengan kontens pendidikan

yang baik bagi anak yang berusia balita, serta video dari Khan Academy serta

Space Lab yang memuat pendidikan tentang ilmu fisika, matematika, kimia yang

dikemas secara atraktif dan interaktif bagi anak-anak yang berpendidikan dasar

sampai menengah.

Gambar 8 Tampilan Kanal “Pendidikan Dasar dan Menengah” 1

Gambar 9 Tampilan Kanal “Pendidikan Dasar dan Menengah” 2

Page 31: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

31

YouTube Edu juga memiliki menu tautan yang dapat kita klik untuk

mengakses website Google, BBC Worldwide, National Geographic, dan

TEDtalksDirector, dimana situs-situs tersebut bersifat keilmuan, memberikan

wawasan mengenai kejadian dan berita terkini dari seluruh dunia, serta

menawarkan suatu pengetahuan ilmiah yang terjadi di alam.

Metode pembelajaran secara online melalui situs TouTube EDU ini, ilmu

dapat tersampaikan melalui cara – cara menyenangkan sesuai dengan karakter dan

budaya bangsa si pengunggah video. Sistem pembelajaran yang berkembang tidak

hanya satu satu arah, tetapi juga dua arah dimana si pengunduh video dapat

bertanya hal – hal yang kurang dipahaminya mengenai suatu video yang

dilihatnya kepada si pengunggah melalui kolom komentar atau bahkan biasanya si

pengunggah akan menyertakan tautan tambahan pada papan deskripsi judul untuk

memudahkan pengguna dalam memahami substansi ilmu secara komprehensif.

Gambar 10. Tampilan tautan tambahan pada papan deskripsi video

Dengan adanya YouTube EDU, penggugah dari manapun di seluruh

dunia dapat menemukan pengetahuan ataupun pendidikan mengenai suatu subjek

pada berbagai bidang keilmuan yang disampaikan oleh akademisi (doktor dan

profesor) dari berbagai universitas terkemuka di seluruh dunia. Hal ini akan

membuka wawasan dan pengetahuan penggugah, khususnya siswa di berbagai

Tautan tambahan pada papan deskripsi video

Page 32: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

32

belahan dunia bahkan bagi mereka yang tidak memiliki sumberdaya untuk

mengakses pengetahuan di universitas terkemuka. YouTube EDU juga membantu

pihak universitas untuk mempromosikan ke seluruh dunia metode pengajaran,

dosen pengajar dan bidang keilmuan yang ditawarkan. Dengan ini pihak

universitas yang mengungah video pengajaran ke YouTube EDU juga

mendapatkan manfaat berupa media promosi untuk memperkenalkan dan

menjaring calon mahasiswa dari berbagai belahan dunia.

5. Jika diadopsi secara luas, teknologi RFID dapat digunakan secara luas oleh

manusia untuk berbagai macam aplikasi. Apa konsekuensi positif dan negatif

teknologi RFID jika diaplikasikan oleh manusia?

Konsekuensi positif dari penggunaan teknologi RFID telah banyak dirasakan

oleh penggunanya. Penggunaan teknologi RFID sekarang ini telah menjadi

teknologi pilihan bagi suatu industri/organisasi ataupun individu. Penggunaan

teknologi RFID dilakukan untuk melakukan tracking manusia, hewan peliharaan

maupun ternak, produk, bahkan kendaraan. Teknologi ini telah menjadi pilihan

untuk pelacakan produk. Hal ini disebabkan oleh kemampuan membaca dan

menulis dari RFID aktif yang memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif,

selain itu RFID tag juga mampu dibaca dari jarak jauh dan dapat melewati

berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode tidak mampu

melakukan hal tersebut.[1] Penggunaan teknologi RFID sekarang ini menjadi

perhatian, mulai dari kalangan pemerintah (khususnya pada bagian intelejen

maupun keamanan), sampai dengan industri manufaktur, pendidikan (khususnya

untuk penerapan di perpustakaan) dan kesehatan. Penggunaan teknologi RFID

diyakini dapat memudahkan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi.

Konsekuensi negatif dari penerapan teknologi RFID lebih didasarkan pada

kehawatiran dari berbagai pihak tentang keamanan dalam penggunaan RFID,

khususnya jika diterapkan pada manusia. RFID chip yang dalam hal ini

diaplikasikan pada manusia, pada dasarnya tidak diperuntukkan bagi setiap orang.

RFID Chips akan sangat bermanfaat bagi orang-orang tertentu dengan histori

kesehatan yang kurang baik atau orang-orang dengan profesi tetrtentu. Pada

Page 33: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

33

pasien yang sedang sakit keras, dokter sangat sulit untuk berkomunikasi dan

melakukan diagnosis, pada keadaan ini chips RFID akan sangat dibutuhkan. RFID

chip akan meringankan dokter harus menghabiskan jam mencari identitas pasien

tidak diketahui dan kebingungan preferensi pengobatan pasien tidak

diketahui. Hal ini akan membuat chip RFID yang ideal untuk orang-orang yang

terlibat dalam olahraga ekstrim dan tidak membawa dompet mereka, atau untuk

orang dengan kondisi medis yang membuat mereka tidak dapat berkomunikasi.

Chip RFID juga dapat membantu dokter menghindari kesalahan dengan obat-

obatan dan prosedur medis.

Gambar 11 Tangan implan microchip setelah operasi untuk menyisipkan sebuah

tag RFID (sumber : wikipedia.com).

Perangkat RFID ini dapat bergerak di bawah kulit pada saat

diimplementasikan pada organisme hidup. Walaupun hal ini dapat dihindarkan

dengan menggunakan bahan khusus, namun terdapat kekhawatiran lain, dimana

frekuensi radio gelombang yang mengaktifkan microchip yang berisi nomor

identifikasi serta memasukkan benda asing di dalam tubuh manusia ini dapat

memicu perkembangan sel-sel kanker. Dalam artikel tersebut dikemukakan

bahwa pada awal 1996, para peneliti telah menemukan hubungan antara perangkat

RFID chip dan sel kanker. Pada hewan pengerat yang ditanamkan RFID chip

ditemukan adanya perkembangan tumor ganas di bawah kulit, tepatnya di sekitar

perangkat RFID chip ditanamkan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa 10

persen dari hewan yang diimplan dengan perangkat RFID chip terserang sel tumor

ganas.

Perangkat RFID chip yang tidak terenkripsi juga akan sangat rentan dibaca

oleh pihak ketiga, dengan cara memindai secara diam-diam informasi yang

Page 34: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

34

terkandung pada chip RFID yang terpasang di suatu barang, ruangan/bangunan

ataupun tubuh kita dan mengkloning sinyal yang memungkinkan seorang hecker.

Hal ini bisa menciptakan masalah keamanan untuk akses bangunan atau komputer

atau berpotensi memungkinkan penyalahgunaan pidana account medis jika

informasi dipegang oleh orang yang tidak terkait. Chip RFID juga dengan mudah

dihapus oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Page 35: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

35

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. RFID (Radio Frequently Identification) sebagai salah satu teknologi sistem

informasi yang mampu melakukan identifikasi dan pemindaian informasi

terhadap suatu produk atau mahluk hidup telah secara luas digunakan di

seluruh dunia, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan dan bisnis.

2. Penerapan teknologi RFID chip telah dilakukan secara luas di berbagai

bidang. Hal ini dikarenakan keunggulan dan fungsi RFID yang mampu

membantu mengatasi permasalahan maupun meningkatkan efiseinsi

pekerjaan.

3. Banyaknya keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi RFID juga diimbangi

dengan masih banyak kontroversi yang muncul dari penerapan penggunaan

RFID secara luas. Kontroversi yang muncul diantaranya terkait dengan

keamanan penggunaannya pada manusia, karena diindikasi penanaman chip di

bawah kulit dapat memicu pertumbuhan sel kanker; masalah penyalahgunaan

dan membatasi privatisasi; dan kemungkinan terjadinya pencurian data serta

informasi oleh hecker yang tidak bertanggung jawab.

4.2 Saran

1. Perlu dilakukannya sosialisasi tentang penggunaan teknologi RFID, khususnya

jika diaplikasikan pada manusia, terkait dengan keselamatan, keamanan dan

kegunaannya.

2. Penggunaan teknologi RFID hendaknya disesuaikan dengan tujuan dari

penggunanya, terutama untuk pengaplikasian teknologi RFID pada manusia.

3. Perlunya suatu regulasi guna mencegah terjadinya penyalahgunaan terkait

dengan kemungkinan terjadinya pencurian data maupun penyalahgunaan

privasi.

Page 36: TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ...aprilia47.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2012/03/RFID-Tugas-SIM... · Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus

Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012

36

DAFTAR PUSTAKA

Orlovsky, C. 2005. Radio frequency identification technology protects hospital

patients,equipment. http://www.nursezone.com/nursing-news-events/devices-

and-technology/Radio-Freque. [26 september 2010]

United States Government Accountability Office (2005), Informaton Security :

Radio Frequency Identification Technology in the Federal Government,

http://www.gao.gov/new.items/d05551.pdf. [1 Oktober 2006]

Anonim. Radio Frequency Identification (RFID) Systems.

http://www.epic.org/privacy/rfid/. [1 Oktober 2006]

RFID (Radio Frequency Identification).Gebyar Auto ID Buletin Nomor 2 Tahun

2008.

Tarigan ZJH. 2004. Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP untuk

Otomatisasi Data (Studi Kasus pada Gudang Barang Jadi Perusahaan

Furniture). Jurnal Teknik Industri Volume 6 No. 2 Desember 2004.

Universitas Kristen Petra. Surabaya.

Hanisah, Hamid (2010) RFID Based Systematic Student’s Attendance

Management System. EngD Thesis. University Malaysia Pahang.

http://www.naturalnews.com/RFID.html [diunduh tanggal 2 Maret 2012]

http://news.rfidworld.com.cn/2007_9/2007910834138943.html [diunduh tanggal

2 Maret 2012]

http://www.intermec.com/learning/technologies/rfid/index.aspx [diunduh tanggal

6 Maret 2012]