Page 1
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
1
TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Analisis Kasus
Case Study II Chapter 6, The Body Electric :
Wireless Data Can Really Get Under Your Skin
Management Information System (O’Brien, 2010)
Dosen Pembimbing :
Dr. Ir. Arif. Imam suroso, MSc(CS)
Oleh:
Aprilia Sukmawati
P056111061.47
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2012
Page 2
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
2
DAFTAR ISI
Halaman
Daftar Isi ........................................................................................................ 2
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 3
1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RFID Sebagai Suatu Sistem Teknologi Informasi ..................... 5
2.2 Komponen dan Cara Kerja RFID.............................................. 6
2.3 Keunggulan Teknologi RFID .................................................. 13
BAB III. PEMBAHASAN STUDI KASUS Case 6 – Chapter 2 ................... 16
BAB VI. PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................. 35
4.2 Saran ....................................................................................... 35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 36
Page 3
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
3
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam menghadapi era keterbukaan informasi, kebutuhan akan
penggunaan teknologi sistem informasi menjadi sesuatu yang tidak dapat
terelakkan. Penggunaan teknologi sistem informasi telah dipandang dapat
meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam menjalankan suatu aktivitas.
Dewasa ini teknologi informasi berkembang sangat pesat diseluruh dunia guna
memenuhi kebutuhan yang kian meningkat tiap tahunnya. Keakuratan dan
informasi yang real time menjadi salah satu persyaratan utama bagi
pengaplikasian teknologi informasi. Kesesuaian dengan tujuan dari penggunaan
teknologi sistem informasi juga menjadi alasan utama dalam pemilihan
penggunaan teknologi sistem informasi.
Teknologi informasi dewasa ini telah menjadi pilihan utama dalam
menciptakan sistem informasi suatu organisasi yang tangguh dan mampu
melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan usaha yang semakin
ketat. Penggunaan teknologi sistem informasi bagi suatu organisasi umumnya
dimaksudkan untuk memberikan kontribusi terhadap kinerja suatu organisasi.
Salah satu teknologi sistem informasi yang saat ini berkembang dengan
luas adalah teknologi RFID. RFID (Radio Frequency Identification) merupakan
sebuah teknologi identifikasi yang fleksibel, mudah digunakan, dan sangat cocok
untuk operasi otomatis. RFID mengkombinasikan keunggulan yang tidak tersedia
pada teknologi identifikasi yang lain. RFID dapat disediakan dalam alat yang
hanya dapat dibaca saja (read only) atau dapat dibaca dan ditulis (read/write),
tidak memerlukan kontak langsung maupun jalur cahaya untuk dapat beroperasi,
dapat berfungsi pada berbagai variasi kondisi lingkungan, dan menyediakan
tingkat integritas data yang tinggi, serta sulit untuk dipalsukan, sehingga RFID
dapat menyediakan tingkat keamanan yang tinggi (Orlovsky, 2005). Menurut
United States Goverment Accountability Office (2005), RFID merupakan
teknologi penangkapan data yang dapat digunakan secara elektronik untuk
mengidentifikasi, melacak dan menyimpan informasi yang tersimpan dalam tag
RFID.
Page 4
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
4
RFID dapat melakukan kontrol otomatis untuk banyak hal. Sektor
manufaktur, retail, perpustakaan, logistik, supply chain dan medis telah banyak
mengaplikasikan teknologi sistem informasi ini. Beberapa rumah sakit di dunia
telah berhasil mengimplementasikan teknologi RFID pada area penelusuran
pasien, staf medis, peralatan medis dan area aplikasi lainnya. Sistem-sistem RFID
menawarkan peningkatan efisiensi dalam pengendalian inventaris (inventory
control), logistik dan manajemen rantai supply (supply chain management). RFID
juga dapat digunakan oleh peritel sebagai teknologi peralatan lacak (tracking) dan
label pintar yang ditanamkan pada sensor-sensor pentransmisi dan reader cerdas
untuk mentransmisikan informasi tentang area-area kunci di mana konsumen
tinggal dan bekerja untuk sistem pemrosesan data.
Sebagai teknologi sistem informasi yang unggul dalam melakukan
identifikasi, pelacakan dan penyimpanan informasi mengenai obyek yang sedang
diamati membuat teknologi RFID ini menjadi salah satu teknologi informasi yang
unggul dan mulai dikembangkan implementasinya dalam berbagai kegiatan.
1.2 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan paper ini merujuk pada dua kasus teknologi informasi pada
buku Management Information System tahun 2010, The Body Electric : Wireless
Data Can Really Get Under Your Skin (Case 2, Chapter 6):
1. Deskripsi peran RFID sebagai salah satu teknologi informasi yang digunakan
dalam berbagai bidang khususnya terkait dengan bidang kesehatan kompetisi
bisnis;
2. Deskripsi aplikasi riil penerapan teknologi informasi RFID pada berbagai
bidang kegiatan;
3. Identifikasi dampak penggunaan RFID.
Page 5
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 RFID Sebagai Suatu Teknologi Sistem Informasi
Dalam beberapa tahun terakhir ini, sistem identifikasi otomatis (Auto-ID)
menjadi sangat populer dalam berbagai macam industri seperti industri jasa,
pembelian dan distribusi barang, perusahaan manufaktur, dan lain-lain. Label
barcode yang telah hadir dimana-mana merupakan pencetus terjadinya revolusi
sistem identifikasi otomatis. Meskipun barcode sangat murah namun
perkembangan dari barcode ini tersandung dengan kapasitas penyimpanannya
yang rendah dan tidak adanya kemampuan untuk diprogram ulang. Solusi optimal
secara teknis adalah dengan memanfaatkan sebuah silicon chip sebagai media
penyimpanan yang kemudian diadopsi dalam sistem RFID (Finkenzeller, 2003
dalam Hamid, 2010).
Menurut sistem RFID merupakan suatu tipe sistem identifikasi otomatis
yang bertujuan untuk memungkinkan data ditransmisikan oleh peralatan portable
yang disebut tag, yang dibaca oleh suatu reader RFID dan diproses menurut
kebutuhan dari aplikasi tertentu. Data yang ditrasmisikan oleh tag dapat
menyediakan informasi identifikasi atau lokasi, atau hal-hal khusus tentang
produk-produk bertag, seperti harga, warna, tanggal pembelian dan lain-lain.
Penggunaan RFID dalam aplikasi-aplikasi pelacakan dan akses pertama kali
muncul pada tahun 1980an. RFID segera mendapat perhatian karena
kemampuannya untuk melacak obyek-obyek bergerak. Seiring semakin
canggihnya teknologi, semakin meluas pula penggunaan tag RFID.
Kenzeller (1999) dalam Tarigan (2004) menyatakan bahwa teknologi
Radio Frequency Identification (RFID) adalah sebuah pengembangan teknologi
pengambilan data secara otomatik atau pengenalan atau identifikasi obyek.
Identifikasi obyek atau data pada teknologi RFID dilakukan dengan mencocokkan
data yang tersimpan dalam memori tag/transponder dengan data yang dikirimkan
oleh reader. RFID dibentuk oleh komponen utama tag (transponder), reader dan
antenna. Tag dapat menggunakan daya (tag aktif) atau tidak (tag pasif) serta
diletakkan pada obyek yang akan diidentifikasi. Pada tag pasif sinyal dikirimkan
oleh reader melalui gelombang elektromagnetik, kemudian tag akan merespon
Page 6
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
6
dan mengirimkan data/informasi di dalamnya (AIM Frequency Forums). Reader
juga memiliki kemampuan untuk melakukan perubahan data pada tag selain
membaca dan mengambil data informasi yang tersimpan dalam tag. Sedangkan
antenna pada sistem RFID berpengaruh terhadap jarak jangkauan pembacaan atau
identifikasi obyek.
Selama ini sistem otomatik yang dikenal adalah sistem bar code. Sistem
bar code mempunyai keterbatasan dalam penyimpanan data serta tidak dapat
dilakukan program ulang atas data yang tersimpan di dalamnya. Namun pada
teknologi RFId, proses mengambil atau mengidentifikasikan obyek atau data
dilakukan secara contacless (tanpa kontak langsung).
2.2 Komponen dan Cara Kerja RFID
Sistem RFID secara umum terdiri atas tiga komponen utama, yaitu tag,
reader dan basis data. Mekanisme kerja yang terjadi pada sebuah sistem RFID
secara ringkas adalah bahwa sebuah reader frekuensi radio melakukan scanning
terhadap data yang tersimpan di dalam tag, kemudian mengirimkan informasi
tersebut ke sebuah basis data yang menyimpan data yang terkandung dalam tag
(United States Goverment Accountability Office, 2005)
Gambar 1 Skema Kerja Perangkat RFID
A. RFID Tag
Tag RFID atau transponder dibuat dari microchip dan antena yang
terintegrasi dan memiliki memori sehingga tag dapat digunakan untuk
menyimpan data. Memori pada tag dibagi menjadi beberapa sel. Ada beberapa sel
Page 7
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
7
yang digunakan untuk menyimpan data read only, misalnya nomor seri yang unik
yang disimpan saat sebuah tag diproduksi. Selain itu, ada beberapa sel lain yang
dapat ditulis dan dibaca secara berulang (Weinstein, 2005, h.27). Microscip
merupakan suatu benda yang dapat berukuran sekecil butiran pasir atau kurang
lebih 0.4 mm. Chip tersebut menyimpan nomor seri yang unik atau informasi
lainnya tergantung kepada tipe memorinya. Tipe memori itu sendiri dapat read-
only, read-write, atau write-onceread-many. Antena yang terpasang pada
microchip mengirimkan informasi dari chip ke reader. Biasanya rentang
pembacaan diindikasikan dengan besarnya antena. Antena yang lebih besar
mengindikasikan rentang pembacaan yang lebih jauh. Tag tersebut terpasang atau
tertanam dalam obyek yang akan diidentifikasi. Tag dapat discan dengan reader
bergerak maupun stasioner menggunakan gelombang radio.
Berdasarkan informasi dari Buletin ID (2008), diketahui bahwa perangkat
RFID Tag terdiri dari dua bagian, yaitu :
a. Inlay; merupakan bagian inti/utama dari RFID Tag yang terdiri dari chip
dimana informasi dapat disimpan dan antena. Informasi yang disimpan dapat
berupa : i) informasi permanen yang dicreate pada saat proses manufacturing
dari inlay tersebut. Hal ini memungkinkan setiap inlay berisi ID yang bersifat
unik, dimana di dunia ini setiap Tag akan memiliki ID yang berbeda dengan
Tag yang lain. Hal ini yang menjadi kekuatan RFID, dimana informasi ini tidak
dapat dirubah oleh aplikasi atau pemakai RFID reader; ii) informasi non
permanen, yaitu informasi yang dapat ditulis oleh aplikasi dengan bantuan
RFID reader pada saat pengoperasian di lapangan.
Inlay ini berbentuk kecil, halus dan mudah rusak, sehingga tidak praktis untuk
pemakaian di lapangan. RFID yang digunakan di lapangan selalu berbentuk
encapsulated/ terbungkus.
b. Encapsulation/ Bungkus Inlay; dibuat karena bentuk Inlay yang rapuh,
sehingga diperlukan encapsulation/ pembungkusan pada inlay sehingga sesuai
dengan kondisi lapangan dimana RFID Tag digunakan. Pemakaian
encapsulation ini memberikan keunungan yang besar bagi solusi RFID karena
materian maupun bentuk encapsulation tersebut dapat disesuaikan dengan
kondisi lapangan yang cukup ekstrem, seperti temperatur maupun kelembaban
Page 8
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
8
yang tinggi, lingkungan yang kotor dan penuh debu, maupun kondisi
operasional dengan banyak benturan fisik.
Gambar 2. Berbagai contoh RFID Tag (Encapsulated)
Tag RFID sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran. Sebagian tag
mudah ditandai, misalnya tag anti-pencurian yang terbuat dari plastik keras yang
dipasang pada barang-barang di toko. Tag untuk tracking hewan yang ditanam di
bawah kulit berukuran tidak lebih besar dari bagian lancip dari ujung pensil.
Bahkan ada tag yang lebih kecil lagi yang telah dikembangkan untuk ditanam di
dalam serat kertas uang.
Tag versi paling sederhana adalah tag pasif, yaitu tag yang tidak memiliki
catu daya sendiri serta tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader.
Sebagai gantinya, tag merespon emisi frekuensi radio dan menurunkan dayanya
dari gelombang-gelombang energi yang dipancarkan oleg reader. Sebuah tag
pasif minimum mengandung sebuah indentifier unik dari sebuah item yang
dipasangi tag tersebut.
Data tambahan dimungkinkan untuk ditambahkan pada tag, tergantung
kepada kapasitas penyimpanannya. Dalam keadaan yang sempurna, sebuah tag
dapat dibaca dari jarak sekitar 10 hingga 20 kaki. Tag pasif dapat beroperasi pada
frekuensi rendah (low frequency, LF), frekuensi tinggi (high frequency, HF),
frekuensi ultra tinggi (ultrahigh frequency, UHF), atau gelombang mikro
(microwave). Contoh aplikasi tag pasif adalah pada pas transit, pas masuk gedung,
barang-barang konsumsi.
Harga tag pasif lebih murah dibandingkan harga versi lainnya.
Perkembangan tag murah ini telah menciptakan revolusi dalam adopsi RFID dan
Page 9
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
9
memungkinkan penggunaannya dalam skala yang luas baik oleh organisasi-
organisasi pemerintah maupun industri.
Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai)
tetapi tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai
digunakan oleh tag sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti
pemantauan keadaan lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta
untuk memfasilitasi penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif
memancarkan sinyal ke reader. Sebagian tag semipasif tetap dorman hingga
menerima sinyal dari reader. Tag semi pasif dapat dihubungkan dengan sensor
untuk menyimpan informasi untuk peralatan keamanan kontainer.
Tag aktif adalah tag yang selain memiliki antena dan chip juga memiliku
catu daya dan pemancar serta mengirimkan sinyak kontinyu. Tag versi ini
biasanya memiliki kemampuan baca tulis, dalam hal ini data tag dapat ditulis
ulang dan/atau dimodifikasi. Tag aktif dapat menginisiasi komunikasi dan dapat
berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh, hingga 750 kakin, tergantung kepada
daya baterainya. Harga tag ini merupakan yang paling mahal dibandingkan
dengan versi lainnya. Tag RFID sangat bervariasi dalam hal bentuk dan ukuran.
Sebagian tag mudah ditandai, misalnya tag anti-pencurian yang terbuat dari
plastik keras yang dipasang pada barang-barang di toko. Tag untuk tracking
hewan yang ditanam di bawah kulit berukuran tidak lebih besar dari bagian lancip
dari ujung pensil. Bahkan ada tag yang lebih kecil lagi yang telah dikembangkan
untuk ditanam di dalam serat kertas uang.
Tag versi paling sederhana adalah tag pasif, yaitu tag yang tidak memiliki
catu daya sendiri serta tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader.
Sebagai gantinya, tag merespon emisi frekuensi radio dan menurunkan dayanya
dari gelombang-gelombang energi yang dipancarkan oleg reader. Sebuah tag
pasif minimum mengandung sebuah indentifier unik dari sebuah item yang
dipasangi tag tersebut.
Data tambahan dimungkinkan untuk ditambahkan pada tag, tergantung
kepada kapasitas penyimpanannya. Dalam keadaan yang sempurna, sebuah tag
dapat dibaca dari jarak sekitar 10 hingga 20 kaki. Tag pasif dapat beroperasi pada
frekuensi rendah (low frequency, LF), frekuensi tinggi (high frequency, HF),
Page 10
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
10
frekuensi ultra tinggi (ultrahigh frequency, UHF), atau gelombang mikro
(microwave). Contoh aplikasi tag pasif adalah pada pas transit, pas masuk gedung,
barang-barang konsumsi.
Harga tag pasif lebih murah dibandingkan harga versi lainnya.
Perkembangan tag murah ini telah menciptakan revolusi dalam adopsi RFID dan
memungkinkan penggunaannya dalam skala yang luas baik oleh organisasi-
organisasi pemerintah maupun industri.
Tag semipasif adalah versi tag yang memiliki catu daya sendiri (baterai)
tetapi tidak dapat menginisiasi komunikasi dengan reader. Dalam hal ini baterai
digunakan oleh tag sebagai catu daya untuk melakukan fungsi yang lain seperti
pemantauan keadaan lingkungan dan mencatu bagian elektronik internal tag, serta
untuk memfasilitasi penyimpanan informasi. Tag versi ini tidak secara aktif
memancarkan sinyal ke reader. Sebagian tag semipasif tetap dorman hingga
menerima sinyal dari reader. Tag semi pasif dapat dihubungkan dengan sensor
untuk menyimpan informasi untuk peralatan keamanan kontainer.
Tag aktif adalah tag yang selain memiliki antena dan chip juga memiliku
catu daya dan pemancar serta mengirimkan sinyak kontinyu. Tag versi ini
biasanya memiliki kemampuan baca tulis, dalam hal ini data tag dapat ditulis
ulang dan/atau dimodifikasi. Tag aktif dapat menginisiasi komunikasi dan dapat
berkomunikasi pada jarak yang lebih jauh, hingga 750 kakin, tergantung kepada
daya baterainya. Harga tag ini merupakan yang paling mahal dibandingkan
dengan versi lainnya.
Tabel 1 Karakteristik umum RFID Tag
Tag Pasif Tag Semipasif Tag Aktif
Catu Daya Eksternal (dari reader) Baterai Internal Baterai Internal
Rentang Baca Dapat mencapai 20 kaki Dapat mencapai 100 kaki Dapat mencapai 750 kaki
Tipe Memori Umumnya read only Read write Read write
Harga ± $ 0.20 $ 2 s.d. $ 10 Lebih dari $ 20
Usia Tag Dapat mencapai 20 tahun 2 sampai 7 tahun 5 sampai 10 tahun
Page 11
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
11
B. RFID Reader
Untuk berfungsinya sistem RFID diperlukan sebuah reader atau alat
scanning device yang dapat membaca tag dengan benar dan mengkomunikasikan
hasilnya ke suatu basis data. Sebuah reader menggunakan antenanya sendiri
untuk berkomunikasi dengan tag.
Gambar 3 Contoh RFID Reader
Ketika reader memancarkan gelombang radio, seluruh tag yang dirancang
pada frekuensi tersebut serta berada pada rentang bacanya akan memberikan
respon. Sebuah reader juga dapat berkomunikasi dengan tag tanpa line of sight
langsung, tergantung kepada frekuensi radio dan tipe tag (aktif, pasif atau
semipasif) yang digunakan. Reader dapat memproses banyak item sekaligus.
Menurut bentuknya, reader dapat berupa reader bergerak seperti peralatan
genggam, atau stasioner seperti peralatan point-of-sale di supermarket. Reader
dibedakan berdasarkan mobilitasnya, kapasitas penyimpanannya, kemampuan
pemrosesannya, serta frekuensi yang dapat dibacanya.
C. Antena
Antena adalah unsur yang penting untuk menentukan jarak baca antara
Reader dengan RFID Tag dan juga seberapa luas pembacaan. Dilihat dari
kebutusan pengoperasian, maka antena dapat dikategorikan dalam dua model
koneksi, yaitu :
a. Integrated antena; yaitu antena yag dibutuhkan pada pembacaan satu posisi
saja, karena biasanya dalam satu reader hanya terdapat satu antena, jarak
kurang dari 50 cm, dan luas area pembacaan sangat terbatas (1 m2). Antena ini
Page 12
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
12
biasa digunakan misalnya pada stock control, inventory, inspeksi/kunjungan
pelanggan.
b. External antenal; yaitu antena yang dibutuhkan pada pembacaan lebih dari dua
posisi dan luas area pembacaan lebih dari 1 m2. Antena akan terhubung dengan
fixed reader dengan port antena maksimal delapan port.
Dalam pemakaian di lapangan terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan untuk menentukan dan membatasi luas area pembacaan, diantaranya
adalah :
a. Pemilihan tipe antena yang sesuai dengan tujuan penggunaanya;
b. Memastikan bahwa RFID Tag yang sama tidak terbaca oleh antena di jalur
yang lain;
c. Memastikan tidak adanya gangguan frekuensi dari alat radio yang lain;
d. Menempatkan antena dan setup power dari antena dengan benar.
D. Database/ Basis Data
Basis data merupakan sebuah sistem informasi logistik pada posisi back-
end yang bekerja melacak dan menyimpan informasi tentang item bertag.
Informasi yang tersimpan dalam basis data dapat terdiri dari identifier item,
deskripsi, pembuat, pergerakan dan lokasinya. Tipe informasi yang disimpan
dalam basis data dapat bervariasi tergantung kepada aplikasinya. Sebagai contoh,
data yang disimpan pada sistem pembayaran tol akan berbeda dengan yang
disimpan pada rantai supply. Basis data juga dapat dihubungkan dengan jaringan
lainnya seperti local area network (LAN) yang dapat menghubungkan basis data
ke Internet. Konektivitas seperti ini memungkinkan sharing data tidak hanya pada
lingkup basis data lokal.
E. Frekuensi Radio
Pemilihan frekuensi radio merupakan kunci kerakteristik operasi sistem
RFID. Frekuensi sebagian besar ditentukan oleh kecepatan komunikasi dan jarak
baca terhadap tag. Secara umum tingginya frekuensi mengindikasikan jauhnya
jarak baca. Frekuensi yang lebih tinggi mengindikasikan jarak baca yang lebih
jauh. Pemilihan tipe frekuensi juga dapat ditentukan oleh tipe aplikasinya.
Aplikasi tertentu lebih cocok untuk salah satu tipe frekuensi dibandingkan dengan
tipe lainnya karena gelombang radio memiliki perilaku yang berbeda-beda
Page 13
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
13
menurut frekuensinya. Sebagai contoh, gelombang LF memiliki kemampuan
penetrasi terhadap dinding tembok yang lebih baik dibandingkan dengan
gelombang dengan frekuensi yang lebih tinggi, tetapi frekuensi yang lebih tinggi
memiliki laju data (data rate) yang lebih cepat.
Perangkat RFID akan berkomunikasi jika bekerja pada frekuensi yang
sama. Sejalan dengan karakteristik frekuensi yang berbeda-beda dan kebutuhan
atau kondisi lapangan yang bervariasi, maka dalam penerapannya, RFID dibagi ke
dalam empat macam frekuensi band, yaitu :
a. Low Frequency (LF), dengan frekuensi antara 125 sampai dengan 134Khz;
b. High Frequency (HF), dengan frekuensi 13.56 Mhz;
c. Ultra High Frequency (UHF), dengan frekuensi diantara 898 sampai dengan
956 MHz;
d. Microwife, yang memiliki frequensi sebesar 2.45 GHz.
Tabel 2 Frekuensi RFID yang umum beroperasi pada tag pasif
Gelombang Frekuensi Rentang Laju Baca Contoh Penggunaan
LF 125 KHz ± 1.5 kaki, kecepatan
baca rendah
Acces control, animal
tracking, point of sale
applications
HHF 13.56 MHz ± 3 kaki, kecepatan
baca sedang
Acces control, smarts
cards, item-level
tracking
UHF 860-930 MHz Hingga 15 kaki,
kecepatan baca tinggi
Pallet tracking, supply
chain management
Microwave 2.45/5.8 GHz ± 3 kaki, kecepatan
baca tinggi
Supply chain
management
2.3 Keunggulan Teknologi RFID
RFID memiliki banyak keunggulan yang sangat dibutuhkan yang sangat
dibutuhkan untuk menunjang aplikasi operasional pelanggan, bahkan yang
membuka peluang penerapan RFID praktis di hampir semua aplikasi dan industri.
Menurut [Majalah], keunggulan dari RFID diantaranya adalah :
a. Setiap Tag memiliki ID yang unik dan berbeda secara world-wide, tanpa
tergantung manufacture nya. Hal ini terjadi karena adanya konsensus
Page 14
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
14
penomoran ID antara manufacturers sedunia. Dengan mendata Tags yang
dipakai pada database aplikasi, maka dapat dengan mudah dan efektif
ditingkatkan aspek pengamanan dalam pembacaan (secured/selective
reading).
b. Read/Write Capability; dimana dengan kemampuan membaca maupun
menuliskan informasi, maka informasi pada Tag dapat diubah dengan
menggunakan aplikasi melalui RFID reader. Hal ini dimungkinkan karena Tag
memiliki memory, sehingga secara prinsip informasi pada Tag bersifat
Portable Dynamic Data. Kapasitas data pada Tag bervariasi dari 128 hingga
1024 bites.
c. Operation in Hars Environment; dimana dengan pemilihan material maupun
bentuk encapsilation yang sesuai dengan kondisi operasional di lapangan,
maka pemakaian dan pemasangan RFID Tag dimungkinkan untuk kondisi
ekstrem/ hars environment, misal : temperatur atau tekanan yang sangat
tinggi.
d. Fleksibel dalam pemasangan; dengan encapsulation yang sesuai, RFID Tag
dapat dipasang secara fleksibel dan bervariasi pada item, misalnya : Tag yang
dibenamkan pada ban traktor, Tag yang di clamped pada body mobil.
e. Reusable; dimana RFID Tag memiliki life time yang relatif lama dan dapat
dipindah-pindahkan atau dipakai kembali untuk item yang lain. Pemakaian
kembali Tag tersebut dapat meningkatkan efisiensi biaya.
f. Accuracy, dikarenakan pembacaan dilakukan secara device reading dan bukan
oleh indera manusia, maka tingkat akurasinya menjadi sangat tinggi.
g. Dapat dilakukan secara un-attended/automated; dimana RFIC cukup banyak
diaplikasikan dengan pembacaan yang otomatis tanpa intervensi manusia,
misal : aplikasi konveyor. Hal ini dimungkinkan karena RFID reader dapat
langsung mendeteksi keberadaan Tag dalam area bacanya.
h. Tidak memerlukan line of sight; prinsip kerja RFID yang bersifat
elektromagnetik dan bukan optikal memungkinkan RFID reader untuk
membaca Tag walaupun Tag tersebut tidak terlihat atau tersembunyi. Misal :
RFID reader dapat membaca semua Tag pada item yang berada dalam suatu
peti tertutup.
Page 15
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
15
i. Pembacaan yang Cepat; kecepatan pembacaan juga relatif tinggi karena
kemampuan membaca sekaligus informasi dari semua Tags yang berada
dalam area bacanya (sebagai simultaneous multi Tags reading);
j. Aman; Tags bisa diberikan password sehingga meningkatkan faktor keamanan
dimana data yang berada di Tag tidak bisa dibaca oleh setiap reader jika tidak
sesuai passwordnya. Tag juga bisa dimatikan dengan feature Killing Tag.
Secara kasar sistem-sistem RFID dapat dikelompokkan menjadi empat
kategori sebagai berikut[1] :
a. Sistem EAS (Electronic Article Surveillance) : Umumnya digunakan pada
toko-toko untuk menyensor ada tidaknya suatu item. Produk-produk diberi tag
dan reader berantena besar ditempatkan di masing-masing pintu keluar toko
untuk mendeteksi pengambilan item secara tidak sah.
b. Sistem Portable Data Capture : dicirikan oleh penggunaan reader RFID yang
portabel yang memungkinkan sistem ini digunakan dalam seting yang
bervariasi.
c. Sistem Networked : dicirikan oleh posisi reader yang tetap yang terhubung
secara langsung ke suatu sistem manajemen informasi terpusat, sementara
transponder berada pada orang atau item-item yang dapat dipindahkan.
d. Sistem Positioning : Digunakan untuk identifikasi lokasi item-item atau
kendaraan.
Page 16
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
16
BAB III. PEMBAHASAN STUDI KASUS
Chapter 6 – Case Study II
The Body Electric : Wireless Data Can Really Get Under Your Skin
1. Dari perspektif pasien, bagaimana perasaanmu jika semua informasi
kesehatanmu didapatkan dari penggunaan chip yang dipasangkan di bawah
kulit anda? Apa ekspektasi atau yang kamu inginkan dari pengalaman ini?
Gambar 4. Microchip
Sebagai seorang pasien yang memiliki chip yang tertanam di bawah
kulit awalnya pasti membuat kita merasa tidak nyaman dan takut dengan
implikasi penanaman chip di dalam tubuh kita. Hal utama yang diperlukan
oleh pasien sebelum memutuskan untuk bersedia ditanamkan chip pada
tubuhnya adalah nformasi yang cukup mengenai apa itu chip dan teknologi
RFID, keamanan penggunaannya pada manusia, alternatif penggunaan (selain
ditanam di bawah kulit, adakah cara lain yang dapat dilakukan), manfaat
penanaman chip di dalam tubuh pasien, dan dampaknya bagi si pemakai.
Gambar 5. Tubuh yang telah dipasangi microchip
Page 17
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
17
Dengan melakukan transplantasi RFID chip, sebagai seorang pasien
pasti mengharapkan untuk mendapatkan diagnosa yang lebih tepat dari
dokter, penanganan yang lebih tepat, serta pemberian obat-obatan dengan
jenis dan dosis yang lebih tepat. Untuk kasus penyakit yang memerlukan
penanganan operasi, maka dengan penanaman RFID chip ke dalam tubuhnya,
diharapkan dokter dapat membuat keputusan dan penanganan yang lebih
tepat. Pasien yang memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu juga dapat
dideteksi dengan adanya chips ini, sehingga dapat menghindari terjadinya
kesalahan dalam pemberian obat-obatan. Dengan penanaman RFID chip
dalam tubuh pasien, hal ini juga akan mempermudah dokter untuk
mengidentifikasi dan mendiagnosis pasien yang sulit berkomunikasi dan
mempermudah untuk mengidentifikasi pasien yang tidak membawa identitas
diri, misal : pada kejadian kecelakaan.
Ekspektasi saya sebagai seorang pasien yang menggunakan teknologi
RFID, saya mengharapkan tingkat keselamatan akan meningkat (patient
safety), medical error yang disebabkan pengambilan keputusan yang salah
dari seorang dokter juga diharapkan dapat tereduksi. Teknologi RFID yang
mampu menyimpan data dengan kapasitas yang besar diharapkan mampu
membantu dokter dan paramedis dalam mengetahui jejak (record) kondisi
kesehatan pasien, yaitu berupa riwayat kesehatan sebelumnya, tekanan darah,
obat yang telah diminum dan tindakan sebelumnya, sehingga tindakan
lanjutan dapat dilakukan dengan tepat. Teknologi ini juga memungkinkan
bagi para dokter secara cepat menelusuri lokasi keberadaan pasien dan dapat
membantu para perawat dalam menelusuri letak peralatan medis yang
diperlukan secara mendadak untuk pasien, sehingga proses penanganan
terhadap pasien yang membutuhkan tindakan khusus dapat dilakukan dengan
cepat dan tepat.
Teknologi RFID mengakibatkan proses bisnis yang semula dikerjakan
secara manual berubah menjadi suatu proses yang serba otomatis. Pada bisnis
proses di rumah sakit, pemberian identitas pasien dan pemenuhan pelaporan
SOP (standard operation procedures) tidak perlu lagi dilakukan secara
manual. Pemberian identitas pasien dapat dilakukan secara otomatis tanpa
Page 18
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
18
perlu menginputkan data kembali karena data pasien sudah tersimpan pada
sistem ketika pasien melakukan registrasi untuk pertama kalinya. Pemenuhan
pelaporan SOP sebagai kewajiban perawat jaga, tidak perlu dilakukan secara
manual karena pelaksanaannya bisa dilakukan secara otomatis dengan bukti
yang cukup kuat berupa waktu kapan aktivitas pemberian obat dan suntikan
dilakukan oleh perawat. Perawat perlu menginputkan data aktivitasnya pada
RFID tags yang telah dipakai oleh pasien. Pelaporan tindakan medis yang
telah dilakukan perawat sesuai dengan perintah dari dokter, tidak perlu
dilaporkan secara langsung karena dokter dengan bantuan telepon genggam
berjenis PDA (Personal Digital Assitant) yang memiliki fasilitas infrared dan
bluetooth mampu membaca dokumen di RFID tags.
Adanya aplikasi teknologi RFID dengan membubuhkan RFID tags
pada obat-obatan juga bermanfaat untuk mempermudah apoteker dan dokter
dalam mengecek apakah obat-obatan yang diberikan ke pasien merupakan
obat asli atau palsu. Hal ini dapat mengeliminir pemalsuan obat-obatan.
Pengadopsian teknologi RFID di rumah sakit relatif baru, Business
Wire Market Research (2008) memprediksi bahwa pasar dari RFID tag,
reader, dan sistemnya di dalam industri kesehatan akan meningkat secara
drastis mulai dari 85,24 juta dollar Amerika Serikat pada tahun 2007 sampai
2,05 milyar dollar Amerika Serikat pada tahun 2017. Ada tiga pendorong
utama yang mendorong industri kesehatan untuk menggunakan teknologi
RFID yaitu: regulasi pemerintah, permintaan dari dalam industri kesehatan
termasuk rumah sakit, dan kondisi ekternal sosial. Untuk regulasi pemerintah,
mandat dari US Food and Drugs Administration (FDA) dan Mexico’s
Federal Seguro Popular heath-insurance institution telah memicu industri
kesehatan mengadopsi teknologi RFID. FDA memandatkan untuk setiap
industri kesehatan terutama farmasi yang mensuplai obat-obatan ke pasar
Amerika Serikat perlu membubuhkan semua item obat-obatan dengan RFID
tags (FDA, 2006). Pemerintah Meksiko juga memandatkan persyaratan
kepada manufaktur dan distributor untuk memberikan RFID tags pada setiap
obat-obatan yang dijual ke Meksiko terutama ke institusi Federal Seguro
Popular health-insuranc.
Page 19
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
19
Rumah Sakit Alexandra di Singapura belum lama ini menerapkan
sistem tracking di bagian gawat daruratnya karena sadar akan kekuatiran
wabah Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Dengan sistem ini
seluruh pasien, pengunjung dan karyawan yang memasuki rumah sakit diberi
sebuah kartu yang ditanami chip RFID. Kartu dibaca oleh sensor yang
dipasang di langit-langit yang mencatat secara tepat waktu masuk dan
keluarnya seseorang. Informasi ini tersimpan dalam komputer selama 21 hari.
Teknologi ini juga memungkinkan untuk dengan segera melacak orang-orang
yang pernah kontak dengan seorang penderita SARS. Penerapan teknologi ini
dapat meminimalisir penyebaran virus SARS secara luas, karena setiap orang
yang pernah kontak dengan penderita SARS akan dilakukan pemeriksaan
untuk memastikan apakah ada penularan atau tidak.
2. Profesi apa selain bidang kesehatan dan pendidikan yang mendapatkan
keuntungan dari teknologi yang didiskusikan pada kasus ini? Bagaimana
mereka mendapatkan nilai dari menjalankan bisnis dengan menggunakan
teknologi tersebut? Kembangkan dua masalah.
Teknologi RFID sekarang ini telah menjadi teknologi pilihan bagi suatu
industri/organisasi ataupun individu untuk melakukan tracking manusia,
hewan peliharaan maupun ternak, produk, bahkan kendaraan. Teknologi ini
telah menggeser peran barcode yang di masa lalu menjadi teknologi pilihan
untuk pelacakan produk. Hal ini disebabkan oleh kemampuan membaca dan
menulis dari RFID aktif yang memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif,
selain itu RFID tag juga mampu dibaca dari jarak jauh dan dapat melewati
berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode tidak
mampu melakukan hal tersebut.[1] Penggunaan teknologi RFID sekarang ini
menjadi perhatian, mulai dari kalangan pemerintah (khususnya pada bagian
intelejen maupun keamanan), sampai dengan industri manufaktur, pendidikan
(khususnya untuk penerapan di perpustakaan) dan kesehatan. Penggunaan
teknologi RFID diyakini dapat memudahkan proses bisnis dan meningkatkan
efisiensi.
Page 20
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
20
Beberapa proses bisnis yang telah menerapkan teknologi RFID untuk
membantu menjalankan proses bisnisnya diantaranya adalah :
A. Retail
Teknologi RFID digunakan oleh dunia retail khususnya untuk
mempermudah dan mempercepat perhitungan inventori. Melalui teknologi
RFID, sistem penghitungan inventori dapat dilakukan dengan mudah dan
cepat, cukup menyinarkan gelombang radio di seluruh lantai Supermarket,
dalam waktu cepat semua kode produk terkirim ke komputer.
Teknologi ini telah diterapkan oleh Wall Mart, dimana sebagai retailer
besar Wall Mart menekankan kepada para supplier mereka untuk
mempergunakan label RFID pada produknya. Wall Mart telah meningkatkan
kerjasama dengan ribuan supplier dalam pemanfaatan teknologi RFID setiap
tahunnya. Penerapan teknologi RFID pada Wall Mart didorong oleh
keinginan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Penggunaan teknologi
RFID memungkinkan karyawan ritel untuk dapat menginformasikan dengan
cepat dan tepat dimana sebuah item berada. Dengan gelombang radio,
seorang karyawan bisa mencari sebuah produk yang ingin dicari oleh
konsumen di Supermarket. Sebuah toko pakaian ritel di New York misalnya,
menaruh tag RFID di baju-baju yang dijual. Ketika konsumen sedang
mencoba baju, mereka bisa melihat informasi tentang baju tersebut lewat
mesin pembaca di fitting room, informasi tersebut berisi ukuran dan warna
yang tersedia sampai reputasi sang disainer baju. Kecepatan tinggi yang
ditawarkan oleh teknologi RFID dalam memberikan informasi terkait dengan
identifikasi produk yang dicari dan proses check-out yang cepat membuat
konsumen semakin puas berbelanja.
Penerapan teknologi RFID pada retail dapat secara efektif
meningkatkan loyalitas pelanggan. Dengan memasang RFID di kartu belanja,
setiap kali konsumen berbelanja, semua item yang dibeli oleh konsumen bisa
disimpan di dalam kartu belanja. Hal ini memungkinkan komputer yang
terhubung dengan RFID menganalisa data yang tersimpan di kartu belanja
jika konsumen tersebut datang kembali ke relailer. Hasil analisa oleh
komputer dapat memberikan informasi mengenai reward yang di dapat
Page 21
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
21
konsumen karena sudah melakukan pembelanjaan pada produk tertentu dalam
jumlah tertentu.
Chip dari RFID ini bisa diaplikasikan pada berbagai benda. Tidak
hanya dengan dipasangkan pada kartu, namun, chip RFID ini dapat
diterapkan pada gantungan kunci atau benda datar kecil lainnya. Chip RFID
ini bahkan bisa disatukan dengan kartu seluler pada handphone sehingga
dapat memudahkan pencarian lokasi handphone yang hilang, tertinggal atau
terselip.
Produsen pakaian Benetton dalam mempermudah pelacakan pakaian
juga telah merencanakan untuk memasang tag RFID di dalam item-item ritel.
Penggunaan chip RFID yang ditanam pada item pakaian memungkinkan
Benetton untuk melacak individu-individu dan barang inventaris yang mereka
miliki dengan menghubungkan nama konsumen dan informasi kartu kredit
dengan nomor seri pada suatu item pakaian. Teknologi RFID juga diterapkan
oleh Marks & Spencer, yang merupakan salah satu peritel terbesar di Inggris.
Marks & Spencer mengumumkan untuk memulai memasang tag pada item-
item pakaian dengan tag UHF mulai musim gugur 2003. Tag UHF
merupakan teknologi RFID generasi baru yang menyediakan kecepatan
transfer data yang cepat dan rentang baca yang lebih jauh. Marks & Spencer
juga telah secara ekstensif menggunakan peralatan tracking pada divisi
penjualan makanannya.
Dalam melakukan pelacakan barang dagangan dalam kemasan, Gillette,
Wal-Mart, dan Tesco, yang merupakan rantai supermarket berbasis di Inggris,
bergabung untuk menguji rak-rak yang dapat melacak secara real-time
terhadap barang-barang dalam toko. “Rak-rak pintar” akan dapat membaca
gelombang frekuensi radio yang diemisikan oleh chip mikro yang ditanam
dalam jutaan silet dan produk-produk lainnya. Wal-Mart merencanakan untuk
menguji rak Gillette diawali di toko yang berlokasi di Brockton. Jika sukses,
Wal-Mart juga merencanakan untuk bergabung dengan Procter & Gamble
untuk menguji hal serupa pada produk-produk kosmetik dan telah
mendukung 100 top suppliernya untuk menggunakan pelacak barang nirkabel
sejak tahun 2005. Para eksekutif Wal-Mart mengatakan bahwa perusahaan
Page 22
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
22
hanya akan menggunakan chips RFID untuk melacak barang dagangan dan
akan melepasnya jika sudah dibeli.
Proses tracking dengan memanfaatkan teknologi RFID dapat membuat
rangkaian kegiatan pada retail menjadi lebih cepat dan mudah, hanya dengan
memonitor di depan komputer para pekerja mendapatkan informasi terkait
dengan lokasi produk sehingga dapat memberikan informasi secara realtime
dan tepat kepada pelanggan yang mencari produk tersebut, pekerja juga
mendapatkan informasi mengenai jumlah inventory dimana hal ini penting
bagi kesinambungan persediaan barang dagangan, bagian pemasaran pun
akan dipermudahkan terkait dengan informasi mengenai jenis, jumlah produk,
macam kemasan yang dibeli, dan sebagainya. Teknologi RFID juga mampu
untuk membaca dan memberikan informasi tentang produk yang tersimpan di
dalam kemasan tertutup. Hal ini tentu saja memudahkan dalam melakukan
pelacakan pada gudang. Penggunaan teknologi ini telah terbukti
meningkatkan loyalitas pelanggan dan meningkatkan efisiensi dan kinerja
retail.
B. Manufacture
Pada industri manufacture, penggunaan teknologi RFID umumnya
diterapkan untuk mempermudah pelacakan barang. Penerapan teknologi
RFID banyak dilakukan diarea aplikasi warehousing atau inventory
control. Dalam hal ini RFID Tag akan dilekatkan pada pallet, box atau
kemasan barang, dan pada lokasi dari rak. Dengan demikian dapat secara
otomatis dan cepat diperoleh informasi keberadaan barang dan lokasinya. Hal
ini akan sangat meningkatkan effisiensi dan effektifitas kegiatan rutin
operasional seperti penempatan barang, picking, cycle counting /stock
opname dan sebagainya. Karena sifat mobilitas dari barang dan lokasi yang
luas, pada aplikasi warehousing/inventory umumnya dipakai mobile RFID
Reader. Dalam hal ini terjadi prinsip dimana “Reader mendekati barang”,
terutama pada inventory.
Belum lama ini, pabrik ban Michelin telah melakukan pengujian sistem
identifikasi ban dengan frekuensi radio untuk ban mobil penumpang dan truk
kecil. Transponder RFID dipasang di dalam ban dan menyimpan informasi
Page 23
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
23
identifikasi yang dapat diasosiasikan dengan nomor identifikasi kendaraan.
Hal ini dimanfaatkan untuk pelacakan daya tahan ban dan kinerja ban.
C. Perbankan/ Sistem Pembayaran
Penerapan teknologi RFID pada bidang perbankan salah satunya
dimanfaatkan oleh Bank Sentral Eropa dengan cara menanamkan tag RFID
setipis rambut manusia di dalam serat uang kertas Euro pada tahun 2005.
Tag-tag tersebut memungkinkan uang untuk mencatat informasi tentang
setiap transaksi. Pemerintah dan agen-agen peradilan menyambut teknologi
tersebut sebagai cara untuk mencegah pencucian uang, transaksi pasar gelap
dan bahkan permintaan kuitansi kosong dari koruptor.
Teknologi RFID juga diterapkan dalam sistem pembayaran, dimana
pada tahun 1997 ExxonMobil telah mengembangkan aplikasi pembayaran
nirkabel yang diberi nama Speedpass. Sejak itu enam juta konsumen dapat
melakukan pembayaran dengan cara ini pada 7.500 lokasi Speedpass-
enabled. Sekarang, banyak merchant dan peritel mencari 10 cara untuk
mengimplementasikan sistem pembayaran nirkabel RF. Sony dan Philips
telah menjadi menjadi pendahulu, dimana kedua korporasi ini telah
melakukan uji lapangan terhadap sebuah sistem RFID yang disebut Near
Field Communication (NFC), yang akan memungkinkan komunikasi RFID
diantara PC, komputer genggam dan peralatan elektronik lainnya. Kedua
perusahaan tersebut menggambarkan bahwa para konsumen akan masuk ke
dalam portal mereka dengan melakukan swiping terhadap smart cart mereka
yang ditaman dengan RFID Sony atau Philips – yang akan dibaca oleh reader
RFID yang dipasang pada port USB di komputer. Di waktu selanjutnya,
konsumen akan dapat belanja online, misalnya untuk tiket pertunjukan lokal.
Mereka dapat melakukan pembayaran tiket online, mendownloadnya melalui
PC dan kemudian mentransmisikannya melalui teknologi NFC ke tag RFID
pada HP mereka. Selanjutnya pada saat pertunjukan, dengan mendekatkan HP
mereka ke reader RFID di pintu masuk, mereka akan diperbolehkan masuk
secara otomatis.
Page 24
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
24
3. Penyebaran IT pada bidang kesehatan begitu pesat pertumbuhannya. Apa
penggunaan lain dari teknologi yang potensial untuk meningkatkan kualitas
di bidang kesehatan? Berikan beberapa alternatif.
Teknologi Informasi di bidang kesehatan atau kedokteran komputer
telah memperlihatkan peran yang sangat signifikan untuk menolong jiwa
manusia, dan riset di bidang kedokteran. Beberapa penerapan teknologi
sistem informasi yang telah digunakan pada bidang kedokteran diantaranya
adalah :
a) E-Health
E Health merupakan aplikasi teknologi informasi dan komunikasi yang
mencakup keseluruhan cakupan fungsi yang mempengaruhi sektor kesehatan.
E Health memiliki arti yang luas bukan hanya sekedar internet atau dotcom
saja. E Health merupakan solusi enterprise di bidang kesehatan karena
melibatkan banyak pihak mulai dari masyarakat sampai dengan produsen obat
atau farmasi.
E Health dalam berbagai hal dapat meningkatkan akses ke palayanan
kesehatan dan meningkatkan kulitas dan efektifitas dari pelayanan yang
diberikan. Aplikasi atau solusi E Health meliputi produk, sistem dan
pelayanan yang menjadi lebih sederhana dengan aplikasi berbasis internet. E
Health meliputi aplikasi untuk para profesional dan otoritas kesehatan yang
lebih baik daripada sistem kesehatan pribadi untuk masyarakat dan pasien.
Sebagai contoh adalah health information network, electronic medical
records, telemedicine services, personal wearable and portable communicable
system, health portals, dan banyak teknologi komunikasi dan informasi lain
yang bertujuan membantu pencegahan, diagnosa, perawatan, monitoring
kesehatan dan manajemen gaya hidup.
b) Telemedicine
Telemedicine adalah layanan kesehatan yang dilakukan dari jarak jauh.
Telemedicine adalah transfer data medik elektronik dari lokasi ke lokasi lain.
Telemedicine adalah praktek kesehatan dengan memakai komunikasi audio,
visual dan data. Termasuk di dalamnya adalah perawatan, diagnosis,
Page 25
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
25
konsultasi dan pengobatan serta pertukaran data medis dan diskusi ilmiah
jarak jauh. Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita pahami
bahwa cakupan telemedicine cukup luas, meliputi penyediaan pelayanan
kesehatan (termasuk klinis, pendidikan, dan pelayanan administrasi) jarak
jauh, melalui transfer informasi (audio, video, grafik), dengan menggunakan
perangkat-perangkat telekomunikasi (audio-video interaktif dua arah,
komputer dan telemetri) dengan melibatkan dokter pasien dan pihak-pihak
lain. Secara sederhana, telemedicine telah diaplikasikan ketika terjadi diskusi
antara dua dokter membicarakan masalah pasien melalui telepon.
Manfaat telemedicine mencakup tiga aspek, yaitu pasien, dokter dan
rumah sakit. Manfaat langsung bagi pasien adalah :
1. Mempercepat akses pasien ke pusat-pusat rujukan;
2. Mudah mendapatkan pertolongan sambil menunggu pertolongan langsung
dari dokter-dokter pribadi;
3. Pasien merasakan tetap dekat dengan rumah dimana keluarga dan sahabat
dapat memberikan dukungan langsung;
4. Menurunkan stres mental atau keterangan yang dirasakan di tempat kerja;
5. Menseleksi antara pasien-pasien yang perlu mendapatkan di rumah sakit
dan pasien yang tidak perlu perawatan di rumah sakit;
Contoh aplikasi yang digunakan dalam telemedicine :
1. Jaringan informasi medis Asia-Pasific via ETS-V (AMINE-Asia Pasific
Medical Information Network via ETS-V)
2. Telemedicine via ACTS (Advanced Communications Technology
Satellite) – NASA; merupakan salah satu pionir dalam mengaplikasikan
telemedicine via satelit. Salah satu eksperimen telemedicine yang
dilakukan adalah telemammografi, yang mendemonstrasikan pengiriman
citra mammografi beresolusi tinggi dari daerah pedesaan ke perkotaan
dengan menggunakan jaringan akses internet.
c) Telenursing
Merupakan teknologi informasi yang digunakan untuk memberikan
pelayanan keperawatan dimana terdapat jarak secara fisik yang jauh antara
pesawat dan pasien. Melalui telenursing, perawat mampu melakukan
Page 26
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
26
wmonitoring, pendidikan, tindak lanjut, penkajian, pengumpulan data,
melakukan intervensi, memberikan dukungan pada keluarga dan perawatan
multidisiplin yang inovatif serta kolaborasi. Teknologi telenursing
menggunakan perangkat teknologi komputer, internet, telepon, alat
pengkajian digital, dan perlengkapan telemonitoring sistem audio-video,
satelit dan sistem komunikasi yang lain. Telenursing ini dapat mengurangi
hari rawat inap di rumah sakit, sehingga dapat mengurangi biaya perawatan
dan biaya kunjungan ke pelayanan kesehatan serta cakupan pelayanan
kesehatan yang lebih luas.
d) Computerized Axial Tomography (CAT)
Teknologi sistem informasi Computerized Axial Tomography (CAT)
berguna untuk menggambar struktur bagian otak dan mengambil gambar
seluruh organ tubuh yang tidak bergerak dengan menggunakan sinar-X.
Sedangkan untuk yang bergerak menggunakan sistem Dynamic Spatial
Reconstructor (DSR) yang dapat digunakan untuk melihat gambar dari
berbagai sudut organ tubuh.
e) Single Photon Emission Computer Tomography (SPECT)
Merupakan sistem komputer yang mempergunakan gas radioaktif untuk
mendeteksi partikel-partikel tubuh yang ditampilkan dalam bentuk gambar.
Bentuk lain adalah Position Emission Tomography (PET) juga merupakan
sistem komputer yang dapat menampilkan gambar yang menggunakan isotop
radioaktif. Selain ituNuclear Magnetic Resonance merupakan teknik
mendiagnosis dengan cara memagnetikkan nucleus(pusat atom) dari atom
hidrogen.
Penemuan baru sistem teknologi informasi di bidang kedokteran yang
potensial diperuntukkan di dunia kesehatan diantaranya :
a) Komputer DNA
Saat ini telah ada temuan baru yaitu komputer DNA, yang mampu
mendiagnosis penyakit sekaligus memberi obat. Ehud Shapiro beserta timnya
dari institut Sains Weizmann, Rehovot, Israel, telah membuat komputer DNA
ultrakecil yang mempu mendiagnosis dan mengobati kanker tertentu.
Komponen penyusun komputer DNA adalah materi genetik yang diketahui
Page 27
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
27
urutan basanya. Seperti diketahui bahwa urutan gen secara intrinsik
mempunyai kemampuan inheren untuk mengolah informasi layaknya
komputer. Oleh karena itu trilyunan mesin biomolekul yang bekerja dengan
ketepatan lebih dari 99,8% itu, dapat dikemas dalam setetes larutan.
Komputer DNA menggunakan untai nukleotida sebagai masukan data, dan
molekul biologi aktif sebagai larutan data dapat menghasilkan sistem kendali
logis dari proses-proses biologi.
b) Positron Emission Tomography (PET)-Scan
Positron Emission Tomography (PET) Scan merupakan salah satu
modalitas kedokteran nuklir, yang untuk pertama kali dikenalkan oleh
Brownell dan Sweet pada tahun 1953. Prototipenya telah dibuat pada sekitar
tahun 1952, sedangkan alatnya pertama kali dikembangkan di Massachusetts
General Hospital, Boston pada tahun 1970. Positron yang merupakan inti
kinerja PET pertama kali diperkenalkan oleh PAM Dirac pada akhir tahun
1920-an. PET adalah metode visualisasi metabolisme tubuh menggunakan
radioisotop pemancar positron. Oleh karena itu, citra (image) yang diperoleh
adalah citra yang menggambarkan fungsi organ tubuh. Fungsi utama PET
adalah mengetahui kejadian di tingkat sel yang tidak didapatkan dengan alat
pencitraan konvensional lainnya. Kelainan fungsi atau metabolisme di dalam
tubuh dapat diketahui dengan metode pencitraan (imaging) ini. Hal ini
berbeda dengan metode visualisasi tubuh yang lain seperti foto rontgen,
computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI) dan single
photon emission computerized tomography (SPECT). Dimana PET Scan
mampu mendeteksi perambatan sel kanker, bahkan kemampuan deteksi alat
ini mencakup semua aspek penting tentang kanker seperti jenis, tingkat
keganasan (stadium), lokasi, serta cara rambat penyakit mematikan ini.
Page 28
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
28
Gambar 6. PET Scan
4. Teknologi telah meningkatkan kemampuan institusi pendidikan untuk
mendapatkan murid lintas geografis dan lintas negara. Salah satu yang
mengembangkan bidang ini adalah YouTubeEDU. Lakukan penelusuran
online untuk mencari tahu tentang site tersebut dan siapkan laporan tentang
kesimpulan tentang YouTubeEDU, menu yang tersedia dan bagaimana
YouTubeEDU dapat mendukung model tradisional dari pendidikan yang
selama ini dilakukan, seperti misalnya kegiatan perkuliahan.
YouTube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) populer
yang didirikan pada Februari 2005 oleh tiga orang bekas karyawan PayPal : Chad
Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim.
Menurut perusahaan penelitian Internet Hitwise pada bulan Mei 2006,
Youtube memiliki pangsa pasar sebesar 23 persen. Para pengguna YouTube dapat
mengkakses berbagai video serta mendownload video secara gratis.Umumnya
video-video di YouTube adalah video clip, trailer film, acara televisi, serta video
buatan para pengguna Youtube sendiri. Format yang digunakan video-video di
YouTube adalah .flv yang dapat diputar oleh penjelajah web yang memiliki plugin
Flash Player.
Page 29
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
29
YouTube EDU diluncurkan oleh YouTube pada 27 Maret 2009
mengumpulkan video-video dari berbagai sekolah dan universitas, yang
kisarannya berasal dari bahan pelajaran untuk siswa. Beberapa materi ini sangat
berbobot, bagus dan bermanfaat seperti bahan pelajaran dari Stanford dan MIT.
Tujuan dari pembuatan YouTube EDU adalah untuk mempermudah distribusi
informasi spesifik lintas batas negara dalam bidang ilmu pengetahuan mencakup
tidak hanya jenjang pendidikan dasar namun juga berbagai varian ilmu yang
berkembang saat ini baik ilmu pengetahuan murni maupun terapan.
Pada halaman awal situs YouTube EDU, konten yang disajikan sangat bervariatif
setidaknya hingga terdapat 7 jenis pengelompokan konten ilmu, yaitu :
Universitas, Pendidikan Dasar dan Menengah, Belajar Sepanjang Hayat, Ilmiah,
Rekayasa, Matematika, dan Bisnis.
Bagi mahasiswa, YouTube Edu menawarkan berbagai video yang berisi
tentang bidang keilmuan yang diberikan oleh akademisi dari berbagai universitas
terkemuka di dunia. Hal ini dapat membuka wawasan kita mengenai berbagai
bidang keilmuan dan cara pandang mengenai suatu bidang keilmuan atau berbagai
cara mencari solusi dari suatu permasalah tertentu yang terkait dengan bidang
keilmuan kita.
Gambar 7 Pengelompokan Fitur YouTube Edu Berdasarkan Jenis Keilmuan
Konten pendidikan dasar dapat kita explore melalui kanal “Pendidikan
Dasar dan Menengah” sebagaimana tersaji pada gambar 5 dan 6 dibawah ini.
Page 30
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
30
Menu Pendidikan Dasar dan Menengah ini menampilkan video-video bagi anak
berusia balita sampai dengan pendidikan menengah, seperti video Sesame Street
dan Super Simple Songs yang merupakan film kartun dengan kontens pendidikan
yang baik bagi anak yang berusia balita, serta video dari Khan Academy serta
Space Lab yang memuat pendidikan tentang ilmu fisika, matematika, kimia yang
dikemas secara atraktif dan interaktif bagi anak-anak yang berpendidikan dasar
sampai menengah.
Gambar 8 Tampilan Kanal “Pendidikan Dasar dan Menengah” 1
Gambar 9 Tampilan Kanal “Pendidikan Dasar dan Menengah” 2
Page 31
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
31
YouTube Edu juga memiliki menu tautan yang dapat kita klik untuk
mengakses website Google, BBC Worldwide, National Geographic, dan
TEDtalksDirector, dimana situs-situs tersebut bersifat keilmuan, memberikan
wawasan mengenai kejadian dan berita terkini dari seluruh dunia, serta
menawarkan suatu pengetahuan ilmiah yang terjadi di alam.
Metode pembelajaran secara online melalui situs TouTube EDU ini, ilmu
dapat tersampaikan melalui cara – cara menyenangkan sesuai dengan karakter dan
budaya bangsa si pengunggah video. Sistem pembelajaran yang berkembang tidak
hanya satu satu arah, tetapi juga dua arah dimana si pengunduh video dapat
bertanya hal – hal yang kurang dipahaminya mengenai suatu video yang
dilihatnya kepada si pengunggah melalui kolom komentar atau bahkan biasanya si
pengunggah akan menyertakan tautan tambahan pada papan deskripsi judul untuk
memudahkan pengguna dalam memahami substansi ilmu secara komprehensif.
Gambar 10. Tampilan tautan tambahan pada papan deskripsi video
Dengan adanya YouTube EDU, penggugah dari manapun di seluruh
dunia dapat menemukan pengetahuan ataupun pendidikan mengenai suatu subjek
pada berbagai bidang keilmuan yang disampaikan oleh akademisi (doktor dan
profesor) dari berbagai universitas terkemuka di seluruh dunia. Hal ini akan
membuka wawasan dan pengetahuan penggugah, khususnya siswa di berbagai
Tautan tambahan pada papan deskripsi video
Page 32
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
32
belahan dunia bahkan bagi mereka yang tidak memiliki sumberdaya untuk
mengakses pengetahuan di universitas terkemuka. YouTube EDU juga membantu
pihak universitas untuk mempromosikan ke seluruh dunia metode pengajaran,
dosen pengajar dan bidang keilmuan yang ditawarkan. Dengan ini pihak
universitas yang mengungah video pengajaran ke YouTube EDU juga
mendapatkan manfaat berupa media promosi untuk memperkenalkan dan
menjaring calon mahasiswa dari berbagai belahan dunia.
5. Jika diadopsi secara luas, teknologi RFID dapat digunakan secara luas oleh
manusia untuk berbagai macam aplikasi. Apa konsekuensi positif dan negatif
teknologi RFID jika diaplikasikan oleh manusia?
Konsekuensi positif dari penggunaan teknologi RFID telah banyak dirasakan
oleh penggunanya. Penggunaan teknologi RFID sekarang ini telah menjadi
teknologi pilihan bagi suatu industri/organisasi ataupun individu. Penggunaan
teknologi RFID dilakukan untuk melakukan tracking manusia, hewan peliharaan
maupun ternak, produk, bahkan kendaraan. Teknologi ini telah menjadi pilihan
untuk pelacakan produk. Hal ini disebabkan oleh kemampuan membaca dan
menulis dari RFID aktif yang memungkinkan penggunaan aplikasi interaktif,
selain itu RFID tag juga mampu dibaca dari jarak jauh dan dapat melewati
berbagai substansi seperti salju, asap, es, atau cat di mana barcode tidak mampu
melakukan hal tersebut.[1] Penggunaan teknologi RFID sekarang ini menjadi
perhatian, mulai dari kalangan pemerintah (khususnya pada bagian intelejen
maupun keamanan), sampai dengan industri manufaktur, pendidikan (khususnya
untuk penerapan di perpustakaan) dan kesehatan. Penggunaan teknologi RFID
diyakini dapat memudahkan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi.
Konsekuensi negatif dari penerapan teknologi RFID lebih didasarkan pada
kehawatiran dari berbagai pihak tentang keamanan dalam penggunaan RFID,
khususnya jika diterapkan pada manusia. RFID chip yang dalam hal ini
diaplikasikan pada manusia, pada dasarnya tidak diperuntukkan bagi setiap orang.
RFID Chips akan sangat bermanfaat bagi orang-orang tertentu dengan histori
kesehatan yang kurang baik atau orang-orang dengan profesi tetrtentu. Pada
Page 33
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
33
pasien yang sedang sakit keras, dokter sangat sulit untuk berkomunikasi dan
melakukan diagnosis, pada keadaan ini chips RFID akan sangat dibutuhkan. RFID
chip akan meringankan dokter harus menghabiskan jam mencari identitas pasien
tidak diketahui dan kebingungan preferensi pengobatan pasien tidak
diketahui. Hal ini akan membuat chip RFID yang ideal untuk orang-orang yang
terlibat dalam olahraga ekstrim dan tidak membawa dompet mereka, atau untuk
orang dengan kondisi medis yang membuat mereka tidak dapat berkomunikasi.
Chip RFID juga dapat membantu dokter menghindari kesalahan dengan obat-
obatan dan prosedur medis.
Gambar 11 Tangan implan microchip setelah operasi untuk menyisipkan sebuah
tag RFID (sumber : wikipedia.com).
Perangkat RFID ini dapat bergerak di bawah kulit pada saat
diimplementasikan pada organisme hidup. Walaupun hal ini dapat dihindarkan
dengan menggunakan bahan khusus, namun terdapat kekhawatiran lain, dimana
frekuensi radio gelombang yang mengaktifkan microchip yang berisi nomor
identifikasi serta memasukkan benda asing di dalam tubuh manusia ini dapat
memicu perkembangan sel-sel kanker. Dalam artikel tersebut dikemukakan
bahwa pada awal 1996, para peneliti telah menemukan hubungan antara perangkat
RFID chip dan sel kanker. Pada hewan pengerat yang ditanamkan RFID chip
ditemukan adanya perkembangan tumor ganas di bawah kulit, tepatnya di sekitar
perangkat RFID chip ditanamkan. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa 10
persen dari hewan yang diimplan dengan perangkat RFID chip terserang sel tumor
ganas.
Perangkat RFID chip yang tidak terenkripsi juga akan sangat rentan dibaca
oleh pihak ketiga, dengan cara memindai secara diam-diam informasi yang
Page 34
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
34
terkandung pada chip RFID yang terpasang di suatu barang, ruangan/bangunan
ataupun tubuh kita dan mengkloning sinyal yang memungkinkan seorang hecker.
Hal ini bisa menciptakan masalah keamanan untuk akses bangunan atau komputer
atau berpotensi memungkinkan penyalahgunaan pidana account medis jika
informasi dipegang oleh orang yang tidak terkait. Chip RFID juga dengan mudah
dihapus oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Page 35
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
35
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. RFID (Radio Frequently Identification) sebagai salah satu teknologi sistem
informasi yang mampu melakukan identifikasi dan pemindaian informasi
terhadap suatu produk atau mahluk hidup telah secara luas digunakan di
seluruh dunia, terutama dalam bidang kesehatan, pendidikan dan bisnis.
2. Penerapan teknologi RFID chip telah dilakukan secara luas di berbagai
bidang. Hal ini dikarenakan keunggulan dan fungsi RFID yang mampu
membantu mengatasi permasalahan maupun meningkatkan efiseinsi
pekerjaan.
3. Banyaknya keunggulan yang ditawarkan oleh teknologi RFID juga diimbangi
dengan masih banyak kontroversi yang muncul dari penerapan penggunaan
RFID secara luas. Kontroversi yang muncul diantaranya terkait dengan
keamanan penggunaannya pada manusia, karena diindikasi penanaman chip di
bawah kulit dapat memicu pertumbuhan sel kanker; masalah penyalahgunaan
dan membatasi privatisasi; dan kemungkinan terjadinya pencurian data serta
informasi oleh hecker yang tidak bertanggung jawab.
4.2 Saran
1. Perlu dilakukannya sosialisasi tentang penggunaan teknologi RFID, khususnya
jika diaplikasikan pada manusia, terkait dengan keselamatan, keamanan dan
kegunaannya.
2. Penggunaan teknologi RFID hendaknya disesuaikan dengan tujuan dari
penggunanya, terutama untuk pengaplikasian teknologi RFID pada manusia.
3. Perlunya suatu regulasi guna mencegah terjadinya penyalahgunaan terkait
dengan kemungkinan terjadinya pencurian data maupun penyalahgunaan
privasi.
Page 36
Sistem Informasi Manajemen – Tugas Individu Kasus O’Brien 2012
36
DAFTAR PUSTAKA
Orlovsky, C. 2005. Radio frequency identification technology protects hospital
patients,equipment. http://www.nursezone.com/nursing-news-events/devices-
and-technology/Radio-Freque. [26 september 2010]
United States Government Accountability Office (2005), Informaton Security :
Radio Frequency Identification Technology in the Federal Government,
http://www.gao.gov/new.items/d05551.pdf. [1 Oktober 2006]
Anonim. Radio Frequency Identification (RFID) Systems.
http://www.epic.org/privacy/rfid/. [1 Oktober 2006]
RFID (Radio Frequency Identification).Gebyar Auto ID Buletin Nomor 2 Tahun
2008.
Tarigan ZJH. 2004. Integrasi Teknologi RFID dengan Teknologi ERP untuk
Otomatisasi Data (Studi Kasus pada Gudang Barang Jadi Perusahaan
Furniture). Jurnal Teknik Industri Volume 6 No. 2 Desember 2004.
Universitas Kristen Petra. Surabaya.
Hanisah, Hamid (2010) RFID Based Systematic Student’s Attendance
Management System. EngD Thesis. University Malaysia Pahang.
http://www.naturalnews.com/RFID.html [diunduh tanggal 2 Maret 2012]
http://news.rfidworld.com.cn/2007_9/2007910834138943.html [diunduh tanggal
2 Maret 2012]
http://www.intermec.com/learning/technologies/rfid/index.aspx [diunduh tanggal
6 Maret 2012]