Top Banner
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “ Flu Burung (H5N1)”, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan penyakit tropik , jurusan Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah ini yaitu Andri S,Kep. Ns, yang telah membimbing, memotifasi dan mendampingi kami dalam pembelajaran. Makalah ini berisi tentang Pengertian flu burung, Patofisiologi flu burung, Etiologi flu burung, Tanda dan gejala flu burung, Cara penularan flu burung, Cara pencegahan flu burung, Penatalaksanaan flu burung. Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
29

Tugas Flu Burung Kel.ii

Feb 08, 2016

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Flu Burung Kel.ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, yang telah memberikan limpahan rahmat_Nya.

Sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “ Flu Burung (H5N1)”,

disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan penyakit tropik , jurusan Ilmu

Keperawatan Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Dalam penulisan makalah ini tentunya penulis berterimakasih kepada dosen pembimbing

mata kuliah ini yaitu Andri S,Kep. Ns, yang telah membimbing, memotifasi dan mendampingi

kami dalam pembelajaran.

Makalah ini berisi tentang Pengertian flu burung, Patofisiologi flu burung, Etiologi flu

burung, Tanda dan gejala flu burung, Cara penularan flu burung, Cara pencegahan flu burung,

Penatalaksanaan flu burung.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam penulisan makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran semua pihak untuk

menyempurnakan makalah ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Yogyakarta, 10 Desember 2012

Penulis

Page 2: Tugas Flu Burung Kel.ii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang………………………………………………………………………. 4

1.2  Rumusan Masalah…………………………………………………………………… 5

1.3  Tujuan……………………………………………………………………………….. 5

BAB 2. PEMBAHASAN

A.    Pengertian Flu burung ..................................................................................... 6

B.     Patofisiologi flu burung ................................................................................... 6

C.     Etiologi flu burung .......................................................................................... 7

D.    Tanda dan gejala flu burung ............................................................................ 7

E.     Cara penularan flu burung ............................................................................... 9

F.      Cara pencegahan flu burung ........................................................................... 10

G.    Penatalaksanaan flu burung ............................................................................. 11

H.    Pathway ........................................................................................................... 17

I.       Askep ............................................................................................................... 19

BAB 3. PENUTUP

         Kesimpulan...................................................................................................... 25

         Daftar pustaka.................................................................................................. 27

Page 3: Tugas Flu Burung Kel.ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Flu burung telah menjadi perhatian yang luas dari masyarakat karena telah menewaskan

banyak korban baik unggas maupun manusia. Pada awal tahun 1918, wabah pandemi virus

influenza telah membunuh lebih dari 40.000 orang, dimana subtipe yang mewabah saat itu

adalah virus H1N1 yang dikenal dengan “Spanish Flu”. Tahun 1957 virus bermutasi menjadi

H2N2 atau “Asian Flu” menyebabkan 100.000 kematian. Tahun 1968 virus bermutasi menjadi

H3N2 atau “Hongkong Flu” menyebabkan 700.000 kematian. Tahun 1977 virus bermutasi

menjadi H1N1 atau “Russian Flu”. Akhirnya pada tahun 1997, virus bermutasi lagi menjadi

H5N1 atau “Avian Influenza”. Beberapa tahun kemudian, awal wabah pada peternakan di dunia

telah dikonfirmasi sejak Desember 2003. Pada 8 Februari 2006, Organisasi Kesehatan Hewan

Dunia menyatakan bahwa wabah flu burung pertama kali terjadi di Nigeria, kemudian menyebar

hingga ke Mesir dan Kamerun.

Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau

peternakan unggas sebagai jalur migrasi burung liar. Sehingga pada 21 Juli 2005, tiga kasus fatal

terjadi di Tangerang, yang disebabkan oleh flu burung subtipe H5N1. Hingga 6 Juni 2007, WHO

telah mencatat sebanyak 310 kasus dengan 189 kematian pada manusia yang disebabkan virus

ini termasuk Indonesia dengan 99 kasus dengan 79 kematian. Hal ini dipengaruhi oleh

matapencaharian penduduk Indonesia sebagai peternak unggas sehingga Indonesia rawan pada

penyebaran penyakit flu burung. Selain itu, kurangnya pengetahuan sebagian penduduk

Indonesia terhadap dampak dari flu burung juga ikut berpengaruh pada kasus penyebaran flu

burung.

Penyebab flu burung adalah virus influenza tipe A yang menyebar antar unggas. Virus

influenza ini termasuk famili Orthomyxoviridae. Virus influenza tipe A dapat berubah-ubah

bentuk (drift, shift), dan dapat menyebabkan epidemi dan pandemi. Virus flu burung yang

sedang berjangkit saat ini adalah subtipe H5N1 yang ditandai adanya Hemagglutinin (H) dan

Neuramidase (N) dan memiliki waktu inkubasi selama 1 minggu pada unggas dan 3 hari pada

manusia. Burung liar dan unggas domestikasi (ternak) dapat menjadi sumber penyebar H5N1.

Page 4: Tugas Flu Burung Kel.ii

Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan.

Virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi (60ᵒC selama 30 menit), namun dapat bertahan hidup

pada suhu rendah (0ᵒC selama lebih dari 30 hari). Gejala flu burung pada unggas adalah

kematian secara mendadak dengan laju mortalitas mendekati 100%, jengger berwarna biru, dan

luka pada kaki. Sedangkan gejala umum yang terjadi pada manusia adalah demam tinggi (suhu

badan di atas 38ᵒC), batuk dan nyeri tenggorokan, radang saluran pernapasan atas, pneumonia,

infeksi mata, dan nyeri otot. Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien

perlu segera mendapatkan perhatian medis. Virus H5N1 lebih patogen daripada subtipelainnya

sehingga disebut dengan Highly Pathogenic H5N1 Avian Influenza (HPAI).

B.     RUMUSAN MASALAH

a) Apa pengertian flu burung ?

b) Patofisiologi flu burung ?

c) Etiologi flu burung ?

d) Tanda dan gejala flu burung ?

e) Cara penularan flu burung ?

f) Cara pencegahan flu burung ?

g) Penatalaksanaan flu burung ?

C.     TUJUAN

a) Mengetahui pengertian flu burung

b) Mengetahui patofisiologi flu burung

c) Mengetahui etiologi flu burung

d) Mengetahui tanda dan gejala flu burung

e) Mengetahui cara penularan flu burung

f) Mengetahui cara pencegahan flu burung

g) Mengetahui penatalaksanaan flu burung

Page 5: Tugas Flu Burung Kel.ii

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FLU BURUNG

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang

burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus

influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat

menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia.

B. PATOFISIOLOGI FLU BURUNG

Flu burung bisa menulari manusia bila manusia bersinggungan langsung dengan ayam

atau unggas yang terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran pencernaan unggas.

Unggas yang terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian

mengering dan hancur menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia atau

binatang lainnya. Menurut WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia

dibanding dari manusia ke manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia ke manusia, dan

juga belum terbukti penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi.

Satu- satunya cara virus flu burung dapat menyebar dengan mudah dari manusia ke

manusia adalah jika virus flu burung tersebut bermutasi dan bercampur dengan virus flu

manusia. Virus ditularkan melalui saliva dan feses unggas. Penularan pada manusia karena

kontak langsung,misalnya karena menyentuh unggas secara langsung, juga dapat terjadi melalui

kendaraan yang mengangkut binatang itu, di kandangnya dan alat-alat peternakan (termasuk

melalui pakan ternak).

Penularan dapat juga terjadi melalui pakaian, termasuk sepatu para peternak yang

langsung menangani kasus unggas yang sakit dan pada

saat jual beli ayam hidup di pasar serta berbagai mekanisme lain. Secara umum, ada 3

kemungkinan mekanisme penularan dari unggas kemanusia.Dalam hal penularan dari unggas ke

manusia, perlu ditegaskan bahwa penularan pada dasarnya berasal dari unggas sakit yang masih

Page 6: Tugas Flu Burung Kel.ii

hidup dan menular. Unggas yang telah dimasak, digoreng dan lain-lain,tidak menularkan flu

burung ke orang yang memakannya. Virus flu burung akan mati dengan pemanasan 80°C selama

1 menit.

Penyebaran virus Avian Influenza (AI) terjadi melalui udara droplet infection di mana

virus dapat tertanam pada membran mukosa yang melapisi saluran nafas atau langsung

memasuki alveoli (tergantung dari ukuran droplet). Virus yang tertanam pada membran mukosa

akan terpajan mukoprotein yang mengandung asam sialat yang dapat mengikat virus. Reseptor

spesifik yang dapat berikatan dengan virus influenza berkaitan dengan spesies darimana virus

berasal. Virus avian influenza manusia (Human influenza viruses) dapat berikatan dengan alpha

2,6 sialiloligosakarida yang berasal dari membran sel di mana didapatkan residu asam sialat yang

dapat berikatan dengan residu galaktosa melaluiikatan 2,6 linkage.

C. ETIOLOGI FLU BURUNG

Etiologi penyakit ini adalah virus influenza. Adapun sifat virus ini, yaitu; dapat bertahan

hidup di air sampai 4 hari pada suhu 22°C dan lebih dari 30 hari pada 0°C.Di dalam tinja unggas

dan dalam tubuh unggas yang sakit dapat bertahan lebih lama, tetapi mati pada pemanasan 60°C

selama 30 menit. Dikenal beberapa tipe Virus influenza, yaitu; tipe A, tipe B dan tipe C. Virus

Inluenza tipe A terdiri dari beberapa strain, yaitu; H1N 1, H3N2, H5N1, H7N7, H9N2 dan lain-

lain.

Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain

H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada

menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah

besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada

unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu

dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

Page 7: Tugas Flu Burung Kel.ii

D. TANDA DAN GEJALA FLU BURUNG

Gejala flu burung dapat dibedakan pada unggas dan manusia. 

a.       Gejala pada unggas:

a. Jengger berwarna biru

b. Borok di kaki 

c. Kematian mendadak

b.      Gejala pada manusia:

a. Demam (suhu badan diatas 38 °C) 

b. lemas 

c. Pendarahan hidung dan gusi 

d. sesak nafas 

e. muntah dan nyeri perut serta diare 

f. Batuk dan nyeri tenggorokan 

g. Radang saluran pernapasan atas 

h. Pneumonia 

i. Infeksi mata 

j. Nyeri otot

1. MASA INKUBASI 

a. Pada Unggas : 1 minggu 

b. Pada Manusia : 1-3 hari , Masa infeksi 1 hari sebelum sampai 3-5 hari sesudah timbul

gejala. Pada anak sampai 21 hari

2. DEFINISI KASUS

1.      Kasus Suspek

Kasus suspek adalah seseorang yang menderita ISPA dengan gejala demam

(temp > 38°C), batuk dan atau sakit tenggorokan dan atau ber-ingus serta dengan salah

satu keadaan;

         seminggu terakhir mengunjungi peternakan yang sedang berjangkit flu burung.

         kontak dengan kasus konfirmasi flu burung dalam masa penularan.

Page 8: Tugas Flu Burung Kel.ii

         bekerja pada suatu laboratorium yang sedang memproses spesimen manusia atau

binatang yang dicurigai menderita flu burung

2.      Kasus "Probable"

Kasus "probale" adalah kasus suspek disertai salah satu keadaan;

         Bukti laboratorium terbatas yang mengarah kepada virus influenza A (H5N1),

misal : Test HI yang menggunakan antigen H5N1.

         Dalam waktu singkat berlanjut menjadi pneumonia gagal pernafasan/ meninggal.

         Terbukti tidak terdapat penyebab lain.

3.      Kasus Kompermasi

Kasus kompermasi adalah kasus suspek atau "probale" didukung oleh salah

satu hasil pemeriksaan laboratorium;

         Kultur virus influenza H5N1 positip.

         PCR influenza (H5) positip.

         Peningkatan titer antibody H5 sebesar 4 kali

E. CARA PENULARAN FLU BURUNG

Flu burung menular dari unggas ke unggas, dan dari unggas kemanusia, melalui air liur,

lendir dari hidung dan feces. Penyakit ini juga dapat menular melalui udara yang tercemar virus

H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekreta burung/unggas yang menderita flu burung.

Penularan dari unggas ke manusia juga dapat terjadi jika bersinggungan langsung dengan unggas

yang terinfeksi flu burung. Contohnya: pekerja di peternakan ayam, pemotong ayam dan

penjamah produk unggas lainnya. 

Unggas yang sakit oleh Influenza A atau virus H5N1 dapat mengeluarkan virus dengan

jumlah besar dalam kotorannya. Virus itu dapat bertahan hidup di air sampai empat hari pada

suhu 22 derajad celcius dan lebih dari 30 hari pada nol derajad celcius. Di dalam kotoran dan

tubuh unggas yang sakit, virus dapat bertahan lebih lama. Virus ini mati pada pemanasan 56

derajat Celcius dalam 3 jam atau 60 derajad celcius selama 30 menit. Bahan disinfektan fomalin

dan iodine dapat membunuh virus menakutrkan ini.

Page 9: Tugas Flu Burung Kel.ii

Virus flu burung hidup di dalam saluran pencernaan unggas. Burung yang terinfeksi virus akan

mengeluarkan virus ini melalui saliva (air liur), cairan hidung, dan kotoran. Avian Virus

influenza avian dapat ditularkan terhadap manusia dengan 2 jalan. Pertama kontaminasi langsung

dari lingkungan burung terinfeksi yang mengandung virus kepada manusia. Cara lain adalah

lewat perantara binatang babi. Penularan diduga terjadi dari kotoran secara oral atau melalui

saluran pernapasan. 

Penyebaran flu burung di berbagai belahan dunia antara lain: 

1. Ayam dan manusia di Hongkong. Selama wabah tersebut Pada tahun 1997 Avian Influenza A

(H5N1) telah menginfeksi berlangsung 18 orang telah dirawat di rumah sakit dan 6 diantaranya

meninggal dunia. Untuk mencegah penyebaran tersebut pemerintah setempat memusnahkan 1,5

juta ayam yang terinfeksi flu burung. Pada tahun 1999, di Hongkong dilaporkan adanya kasus

Avian Influenza A (H9N2) pada 2 orang anak tanpa menimbulkan kematian. Pada tahun 2003, di

Hongkong ditemukan lagi dua kasus Avian Influenza A (H5N1) dan satu orang meninggal.

2. Pada tahun 2003, di Belanda ditemukan 80 kasus Avian Influenza A (H7N7) dan satu

diantaranya meninggal. 

3. Pada tahun 2004 terjadi lagi 25 kasus Avian Influenza A (H5N1) di Vietnam (19) dan

Thailand (6) yang menyebabkan 19 orang meninggal (5 di Thailand, 14 di Vietnam)

F. CARA PENCEGAHAN FLU BURUNG

1.      Pada Unggas: 

a. Pemusnahan unggas/burung yang terinfeksi flu burung

b. Vaksinasi pada unggas yang sehat 

2.      Pada Manusia: 

Kelompok berisiko tinggi (pekerja peternakan dan pedagang): 

a. Mencuci tangan dengan desinfektan dan mandi sehabis bekerja. 

b. Hindari kontak langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.

c. Menggunakan alat pelindung diri. (contoh : masker dan pakaian kerja).

d. Meninggalkan pakaian kerja ditempat kerja. 

e. Membersihkan kotoran unggas setiap hari. 

Page 10: Tugas Flu Burung Kel.ii

f. Imunisasi.

3.      Masyarakat umum: 

a. Menjaga daya tahan tubuh dengan memakan makanan bergizi & istirahat cukup.

b. Mengolah unggas dengan cara yang benar, yaitu : Pilih unggas yang sehat (tidak

terdapat gejala-gejala penyakit pada tubuhnya) 

c. Memasak daging ayam sampai dengan suhu ± 800 °C selama 1 menit dan pada telur

sampai dengan suhu ± 640 °C selama 4,5 menit.

d. Basuh tangan sesering mungkin, penjamah sebaiknya juga melakukan disinfeksi

tangan (dapat dengan alcohol 70%, atau larutan pemutih/khlorin 0,5%untuk

alat2/instrumen) 

e. Lakukan pengamatan pasif terhadap kesehatan mereka yang terpajan dan

keluarganya. Perhatikan keluhan-keluhan seperti Flu, radang mata, keluhan

pernafasan.

G. PENATALAKSANAAN FLU BURUNG

Pengobatan bagi penderita flu burung adalah: 

a. Oksigenasi bila terdapat sesak napas. 

b. Hidrasi dengan pemberian cairan parenteral (infus). 

c. Pemberian obat anti virus oseltamivir 75 mg dosis tunggal selama 7 hari. 

d. Anti replikasi neuramidase (inhibitor): Tamiflu dan Zanamivir

e. Amantadin diberikan pada awal infeksi, sedapat mungkin dalam waktu 48 jam

pertama selama 3-5 hari dengan dosis 5 mg/kg BB perhari dibagi dalam 2 dosis. Bila

berat badan lebih dari 45 kg diberikan 100 mg 2 kali sehari.

Page 11: Tugas Flu Burung Kel.ii

I.    PATHWAY

FLU BURUNG

UNGGAS : melalui tinja kemudian mongering dan di hirup

 

LANGSUNG TIDAK LANGSUNG

1.      Kontak langsung dgn unggas 1. Transfuse darah

2.      Kendaraan yg mengangkut binatang 2. Penyebaran flu

3.      Alat-alat peternakan

4.      pakaian

 

virus avian influenza menyebar melalui udara

memasuki alveoli

radang dan bengkak

peningkatan produksi eksudat bersihan jalan nafas tdk efektif

Page 12: Tugas Flu Burung Kel.ii

J. ASKEP

KASUS FLU BURUNG

Tn F (35 thn) masuk rumah sakit atas rujukan dari puskesmas setempat karena

diindikasikan suspek flu burung. Klien mengalami demam dengan suhu 390C, sakit tenggorokan,

nyeri otot, sakit kepala, batuk- pilek, dengan dahak yang banyak dan sesak nafas RR: 24x/menit,

ronkhie (+). Seminggu terakhir klien sibuk mengurus unggas-unggasnya yang kebetulan banyak

yang mati mendadak. Saat dilakukan pemeriksaan di RS didapatkan: keadaan umum klien lemah,

kesadaran: CM (compos mentis), TD: 125/80 mmHg, HR: 100x/menit, saturasi oksigen 98%,

isolasi virus H5N1 dalam sekret hidung dan dahak, akantetapi gambaran rontgen thorak belum

menunjukan adanya infiltrat.

1.      Data Fokus

  DS :

a.      Seminggu terakhir klien sibuk mengurus unggas-unggasnya yang kebetulan banyak yang

mati mendadak

b.      Sakit tenggorokan, nyeri otot, sakit kepala, batuk pilek dengan dahak yang banyak dan

sesak nafas

  DO :

a.      KU : lemah

b.      TTV : TD 125/80 mmHg, HR 100 x/menit, RR 24x/menit, Suhu 390C, ronkhie (+),

saturasi oksigen 98 %

c.       Kesadaran: CM (compas mentis)

d.      Isolasi virus H5N1 dalam sekret hidung dan dahak

Page 13: Tugas Flu Burung Kel.ii

2.      Analisa Data

No

.

Symptom Etiologi Problem

1. DS DO Sekresi tertahan Ketidak efektipan

jalan nafas        Sakit

tenggorokan

        Batuk pilek

dengan dahak

yang banyak dan

sesak nafas

- RR : 24 x/menit

-    Rokhie : (+)

-    Saturasi oksigen

98%

-    Isolasi firus H5N1

dalam sekret hidung

dan dahak

2. DS DO Invasi virus Hipertermia

-seminggu

terakhir klien

sibuk mengurus

unggas-

unggasnya yang

kebetulan banyak

yang mati

mendadak

-TD : 125/80

mmHg

-Suhu : 39 0C

-RR : 24 x/menit

-   HR : 100 x/menit

-   Rhonkie : (+)

3.      Diagnosa keperawatan

                                 1.         Hipertermia berhubungan dengan invasi virus ditandai dengan :

  DS : - seminggu terakhir klien sibuk mengurus unggas-unggasnya yang kebetulan banyak yang

mati mendadak

  DO : - suhu : 390C

Page 14: Tugas Flu Burung Kel.ii

-   RR : 24 x/menit

-   Ronkie : (+)

-   HR : 100 x/menit

  Ketidak efektifan jalan nafas berhubungan dengan sekresi tertahan yang ditandai dengan :

  DS : -Pasien mengeluh sakit tenggorokan.

-   Nyeri otot, sakit kepala, batuk pilek dengan dahak yang banyak dan sesak nafas

  DO : -RR : 24 x/menit

-ronkie (+)

-saturasi oksigen : 98 %

-   Isolasi virus H5N1 dalam sekret hidung dan dahak

4.      Intervensi

Jam/tgl No

.

Dx

Tujuan

(NOC)

Intervensi

(NIC)

Rasional TTD

selasa,

24/12/

12,

07.00

07.30

08.00

I Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24

jam, termoregulation

(0800) dapat teratasi

dengan kriteria hasil :

-pernafasan dengan batas

normal 16-20 x/menit

(080013)

- Radial pulse dengan batas

normal 60-100 x/menit

(080012)

-hipertermia dengan batas

normal (36-370C)

-Monitor TTV pasien.

- Berikan cairan dan

nutrisi secukupnya

kepada klien

-Ajarkan klien

memasukkan cairan

melalui oral

-kolaborasikan dengan

dokter untuk

pemberian obat

parasetamol

-untuk mengetahui

keadaan pasien

-Agar tercukupnya

kebutuhan cairan

pada klien.

-Agar pasien dapat

memasukkan cairan

secara mandiri

-agar mempercepat

kesembuhan klien

Page 15: Tugas Flu Burung Kel.ii

rabu,2

6/12/1

2

07.00

07.30

08.00

09.00

09.30

II. Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 1x24

jam, ketidak efektifan jalan

nafas (0410) dengan

kriteria hasil :

-pernafasan (16-20

x/menit) (041004)

-pernafasan normal dengan

kriteria tidak menggunakan

alat bantu nafas dan suara

nafas (041005)

-kemampuan untuk

mengeluarkan sekret

dengan batuk efektif

(041012)

-penumpukan sekret dapat

diatasi dengan batuk efektif

(041021)

Airway management

(3140)

-pantau pernafasan

dan status klien

-dorong klien untuk

menggunakan nafas

dalam

-Ajarkan klien

bagaimana cara batuk

efektif

-Kolaborasi dengan

dokter untuk

pemberian obat

pengencer dahak bila

perlu dilakukan

suction

-Untuk mengetahui

keadaan pernafasan

klien

- Agar klien dapat

bernafas dengan

lancar

-Agar klien dapat

mengeluarkan dahak

-Agar memperlancar

pernafasan klien dan

mempercepat

kesembuhan klien

5.      Implementasi

Hari/tgl Jam No.

Dx

Implementasi Respon TTD

Selasa,

24/12/12

11.00 I. -Memonitor TTV -DS: -.

-DO:

                  suhu= 360C

                  RR = 19 x/menit

Page 16: Tugas Flu Burung Kel.ii

Selasa,

24/12/12

Selasa,

24/12/12

Selasa,

24/12/12

12.00

13.00

14.00

-Memberikan cairan dan

nutrisi secukupnya kepada

klien

-Mengajarkan klien

memasukkan cairan melalui

oral

-berkolaborasi dengan

dokter dalam pemberian

obat penurun panas

(parasetamol)

                  Ronkie = (-)

                  HR = 80 x/menit

DS:

- Klien mengatakan

kondisinya sudah membaik

DO:

        Klien terlihat segar dari

sebelumnya

DS:

-klien mengatakan sudah bisa

memasukkan cairan melalui

oral secara mandiri

DO:

-  Klien terlihat dapat

memasukkan cairan melalui

oral dengan baik

DS:

-klien mengatakan

kondisinya mulai membaik

dan demamnya turun

DO:

-    Suhu tubuh klien normal

360C

Page 17: Tugas Flu Burung Kel.ii

rabu,

26/12/12

10.00 II         Memantau pernafasan dan

status oksigen

        Mondorong klien untuk

menggunakan nafas dalam

        Mengajarkan klien

bagaimana cara batuk

efektif

        Berkolaborasi dengan

dokter dalam pemberian

obat pengencer dahak bila

perlu dilakukan suction

-DS: klien mengatakan sulit

bernafas karena adanya

penumpukan sekret

DO: klien terlihat sesak dan

adanya bunyi ronkie

-DS: klien mengatakan dapat

menggunakan nafas dalam

DO: klien terlihat dapat

menggunakan nafas dalam

dengan baik

-DS: klien mengatakn dapat

menggunakn batuk efektif

DO: klien terlihat dapat

menggunakan batuk efektif

dengan baik

-DS: klien mengatakn dapat

bernafas dengan lega

DO: klien terlihat bernafas

dengan baik dan lancar.

6.      Evaluasi

Tgl/jam No.

Dx

Evaluasi TTD

Selasa,

24/12/12

I. S : Pasien mengatakan kondisinya mulai membaik

Page 18: Tugas Flu Burung Kel.ii

2012 dan kebutuhan cairan sudah terpenuhi

O : pasien terlihat tenang dan segar dari

sebelumnya

TTV:

-Suhu : 360C

-HR: 80x/menit

-RR : 19x/menit

A : hipertermia teratasi keseluruhan

P : hentikan intervensi

Rabu,

26/12/12

10.30

II. S :

- klien mengatakan sulit bernafas karena adanya

penumpukan sekret

- klien mengatakan dapat menggunakan nafas

dalam

- klien mengatakn dapat batuk efektif

- klien mengatakn dapat bernafas dengan lega

tanpa hambatan

O :

- klien terlihat sesak dan adanya bunyi ronkie

- klien dapat menggunakan nafas dalam

-klien terlihat dapat batuk efektif

-klien terlihat bernafas dengan baik dan lancar

A : Airway management teratasi keseluruhan

P : Hentikan intervensi

Page 19: Tugas Flu Burung Kel.ii

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Flu Burung adalah penyakit yang disebabkan oleh virus influenza yang menyerang

burung/unggas/ayam . Salah satu tipe yang perlu diwaspadai adalah yang disebabkan oleh virus

influenza dengan kode genetik H5N1 (H=Haemagglutinin, N=Neuramidase) yang selain dapat

menular dari burung ke burung ternyata dapat pula menular dari burung ke manusia Flu burung

bisa menulari manusia bila manusia bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang

terinfeksi flu burung. Virus flu burung hidup di saluran pencernaan unggas. Unggas yang

terinfeksi dapat pula mengeluarkan virus ini melalui tinja, yang kemudian mengering dan hancur

menjadi semacam bubuk. Bubuk inilah yang dihirup oleh manusia atau binatang lainnya.

Menurut WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibanding dari manusia

ke manusia. Belum ada bukti penyebaran dari manusia ke manusia, dan juga belum terbukti

penularan pada manusia lewat daging yang dikonsumsi.

Saat ini, penyebab flu burung adalah Highly Pothogenic Avian Influenza Viru, strain

H5N1 (H=hemagglutinin; N= neuraminidase). Hal ini terlihat dari basil studi yang ada

menunjukkan bahwa unggas yang sakit mengeluarkan virus Influenza A (H5N1) dengan jumlah

Page 20: Tugas Flu Burung Kel.ii

besar dalam kotorannya. Virus Inluenza A (H5N1) merupakan penyebab wabah flu burung pada

unggas. Secara umum, virus Flu Burung tidak menyerang manusia, namun beberapa tipe tertentu

dapat mengalami mutasi lebih ganas dan menyerang manusia.

DAFTAR PUSTAKA

         http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-13409-Chapter1.pdf

         http://rivafauziah.wordpress.com/2006/02/25/pengertian-flu-burung/

         http://dreamfile.wordpress.com/2012/03/09/flu-burung-gejala-cara-penularan-pencegahan-dan-

pengobatannya/

         http://individuasi.blogspot.com/2011/10/makalah-flu-burung-dbd.html

         http://siswa.univpancasila.ac.id/afrilia2012/2012/12/04/patofisiologi-flu-burung/

         http://fluburung.org/gejala-pada-manusia.asp

         http://tiopenta.wordpress.com/tag/flu-burung/