Top Banner
Disusun oleh Dwi Febriyanti 1443700031
16

Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Dec 23, 2015

Download

Documents

farmasi klinik
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Disusun oleh Dwi Febriyanti 1443700031

Page 2: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Soal 1. Carilah beberapa contoh obat alkilating

agen, antimetabolit dan antibiotik-antitumor, alkaloid dan taxanes, dan tentukan berada di stage berapa!

2. - N0 M0 R0 G1, stage berapa ?- N2 M1 R1 G3, stage berapa ?- N2 M1 R0 G2, stage berape ?

Page 3: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan Soal...3. MA 62 tahun telah menderita DM tipe 2, selama

11 tahun. Dia baru saja dapat metformin 500 mg pro tid, insulin 47 unit diminum waktu tidur. Pemeriksaan A1C 8,2%. Dia berusaha untuk mengontrol makanan dengan diet, karena BMI 31 Kg/m3. Aktivitas fisik terbatas karena adanya arthritis pada tungkai tungkai. Pasien ini merencanakan untuk operasi dalam waktu dekat, dia mengalami hipertensi, lalu diberi HCT 25 mg 1x1 tiap hari, Benazepril 45 mg 1x1, untuk dislipidemia atorvastatin 40 mg 1x1. Bisakah obat anti DM lain ditambahkan pada pasien ini lalu analisis kasusnya dari setiap pemakaian obat tersebut ?

Page 4: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Jawaban 1. a. Alkylating Agent

Alkylating agent bekerja secara langsung dengan merusak DNA sel (fase gap 2)sehingga mencegah pembelahan sel kanker. Sebagai golongan obat, golongan obat ini tergolong dalam kelompok obat yang bekerja pada fase non spesifik, dengan kata lain, bekerja di semua fase dari siklus sel. Alkylating agent digunakan untuk mengobati berbagai penyakit kanker,termasuk leukemia, limfoma, penyakit hodgkin, multiple myeloma, kaposi, paru-paru, payudara, dan ovarium.

Karena golongan obat ini merusak DNA, maka golongan obat ini juga dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang pada sumsun tulang. Meskipun jarang terjadi, golongan obat ini dapat menyebabkan penyakit leukemia akut.

Page 5: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan Jawaban No1..Alkylating agen dapat dikelompokkan menjadi beberapa

kelompok, antara lain:Nitrogen mustard: Mechlorethamine, Chlorambucil,

Cyclophosphamide (Cytoxan®), Ifosfamide, dan MelphalanNitrosoureas: Streptozocin, Carmustine (BCNU), dan

LomustineAlkil sulfonat: BusulfanTriazin: Dacarbazine (DTIC) dan Temozolomide (Temodar ®)Ethylenimine: Thiotepa dan Altretamine

(hexamethylmelamine)Senyawa Platinum (Cisplatin, Carboplatin, dan Oxaliplatin)

dapat digolongkan sebagai alkylating agent karena memiliki mekanisme kerja yang sama. Senyawa Platinum memiliki risiko leukemia yang lebih rendah dibandingkan dengan alkylating agent.

Page 6: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban No. 1...b. Antibiotik Anti –Tumor

1) Anthracyclines Anthracycline adalah antibiotik anti-tumor yang

mengganggu enzymes involved dalam replikasi DNA. Obat ini bekerja di semua fase siklus sel. Golongan obat ini juga digunakan secara luas untuk berbagai kanker. Pertimbangan utama ketika memberikan obat ini adalah bahwa golongan obat ini secara permanen dapat merusak jantung jika diberikan dalam dosis tinggi. Untuk alasan tersebut, diperlukan batasan penggunaan dosis bagi seseorang untuk seumur hidup. Contoh Anthracycline, meliputi:

Daunorubicin Doxorubicin (Adriamycin ®) Epirubicin Idarubicin

Page 7: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban No. 1...2) Antibiotik Anti -Tumor Lainnya

Antibiotik anti-tumor yang tidak termasuk anthracycline, meliputi:

Actinomycin – DBleomycinMitomycin – CMitoxantrone adalah antibiotik anti – tumor yang

mirip dengan Doxorubicin dalam banyak hal, termasuk potensi untuk merusak jantung. Tetapi obat ini juga bertindak sebagai penghambat topoisomerase II, dan dapat menyebabkan treatment-related leukemia (leukima yang terjadi akibat penggunaan obat). Mitoxantrone digunakan untuk pengobatan kanker prostat, kanker payudara, limfoma, dan leukemia.

Page 8: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban No. 1...c. Antimetabolit

Antimetabolit adalah golongan obat yang menghambat pertumbuhan DNA dan RNA dengan memblok pembentukan DNA dan RNA. Golongan obat ini merusak sel-sel selama fase S siklus sel. Pada umumnya golongan obat ini digunakan untuk pengobatan leukemia, kanker payudara, ovarium, dan saluran usus, serta jenis kanker lainnya. Yang termasuk golongan ini:

Azacytidine - CytarabinCapecitabine - FludarabinMercaptopurin - FluorouracilMetotrexate - LuekovorinMitoguazon - ThioguaninPentostatin - GemcitabineCladribin - Hydroxyurea

Page 9: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban No. 1...d. Penghambat Mitosis (Mitotic Inhibitors) Penghambat mitosis diperoleh dari alkaloid

tanaman dan senyawa lain yang berasal dari alam. Golongan obat ini dapat menghentikan mitosis atau menghambat enzim untuk membentuk protein yang dibutuhkan dalam reproduksi sel.

Obat ini bekerja selama fase M dari siklus sel, tetapi dapat juga merusak sel-sel di semua fase. Golongan obat ini digunakan untuk mengobati berbagai jenis kanker, termasuk payudara, paru-paru, myeloma, limfoma, dan leukemia.

Page 10: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban No. 1...Contoh Penghambat Mitosis, meliputi:

Taxanes: Paclitaxel (Taxol ®) dan Docetaxel (Taxotere ®)

Epothilones: Ixabepilone (Ixempra ®)Vinca Alkaloid: Vinblastine (Velban ®),

Vincristine (Oncovin ®), dan Vinorelbine (Navelbine ®)

Estramustine (Emcyt ®)

Page 11: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban ...2. - GX, G1–G4 : Pemeriksaan Histopathologic

RX, RO-R2: Residual (sisa) tumorN0: tidak ada nodus metastasis daerah kelenjar getah

bening (limpa).N1–N3: nodus metastasis daerah kelenjar getah

bening (limpa). Angka lebih tinggi meingindikasikan keterlibatan lebih jauh.

N2: Metastasis untuk memperbaiki nodus-nodus dari ipsilateral axillary ke yang lainnya autau struktur lainnya.

M0: tidak ditemukan metastasis yang jauh / terpisahM1: Ditemukan metastasis yang jauh

Page 12: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban ...3. Obat anti diabetes yang dipakai :a. Metformin : untuk diabetes melitus tipe 2.

Efek samping : anoreksia, mual, muntah, diare, nyeri perut. Dosis : dewasa 500 mg setelah sarapan. Kontra indikasi : gangguan fungsi ginjal, ketoasidosis.

b. Insulin : obat antidiabetes tipe 1, merupakan hormon polipeptida dengan struktur kompleks. Tujuan pengobatan diabetes dengan insulin adalah untuk mengatur kakdar gula darah tetap baik sehingga membuat pasien nyaman dan menghindari hipoglikemik. Untuk pasien dengan diabetes akut, pengobatan sebaiknya dimulai dengan memberikan insulin soluble 3 x sehari dan insulin kerja sedang diberikan 2 x sehari, 8 unit untuk pasien rawat jalan.

Page 13: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban No 3...Obat anti hipertensi yang dipakai :

Benazepril adalah angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor  yang bekerja dengan cara mengurangi zat kimia yang menyempitkan pembuluh darah, sehingga mengurangi tekanan darah. Dosis dewasa: 10 mg 1 x sehari.

Hidroklorotiazid (HCT) : untuk edema, hipertensi. Dosis : hipertensi, dosis awal 12,5 mg sehari, jika perlu

ditingkatkan sampai 25 mg sehari. Efek samping : anoreksia, penurunan nafsu makan, iritasi

lambung, diare, konstipasi. Kontra indikasi : gangguan hati berat, gangguan ginjal

berat (CrCl = < 30 ml/menit), hipokalemia, dll.

Page 14: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Lanjutan jawaban No 3...Obat dislipidemia yang dipakai :

Atorvastatin Indikasi : sebagai terapi tambahan pada diet untuk

mengurangi peningkatan kolesterol total/ Dosis : 10 mg 1 x sehari, bila perlu ditingkatkan

hingga 80 mg 1 x sehari. Efek samping: insomnia, anoreksia, angio udem,

hipoglikemik dan hiperglikemik.

Page 15: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)

Analisa No. 3..Sebaiknya hindari penggunaan metformin bersama dengan

insulin, karena dapat menyebabkan hipoglikemik. (interkasi farmakodinamik sinergime).

HCT akan berinteraksi denga obat antidiabetes (metformin dan insulin). Hct akan menurunkan kadar metformin dan insulin dengan efek farmakodinamik antagonis, sehingga meningkatkan kadar gula darah. Hct dapat juga meningkatkan kadar metformin dengan cara saling berkompetisi pada klirens tubular.

Benazepril akan berinteraksi dengan insulin dengan efek farmakodinamik sinergis, sehingga menyebabkan hipoglikemik.

Metformin seharusnya diminum 500 mg 1-2 x sehari saat makan.

Obat hipertensi yang baik untuk penderita diabetes yaitu golongan ACEI, misalnya captopril. Karena captopril tidak meningkatkan kadar gula darah.

Dosis benazepril terlalu besar, normalnya 5 - 40 mg 1 x sehari.

Page 16: Tugas Farmasi Klinik (Obat Sitotoksik)