PERHITUNGAN GELAG A. DATA STRUKTUR ATAS Panjang bentang jembatan Lebar jalan (jalur lalu-lintas) Lebar trotoar Lebar total jembatan Jarak antara Girder Dimensi Girder : Lebar girder Tinggi girder Dimensi Diafragma : Lebar diafragma Tinggi diafragm Tebal slab lantai jembatan Tebal lapisan aspal + overlay Tinggi genangan air hujan Tinggi bidang samping
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PERHITUNGAN GELAGAR JEMBATAN BALOK-T
A. DATA STRUKTUR ATAS
Panjang bentang jembatan L=Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B1=Lebar trotoar B2=Lebar total jembatan B1+2*B2=Jarak antara Girder s=Dimensi Girder : Lebar girder b=
Tinggi girder h=Dimensi Diafragma : Lebar diafragma bd=
Tinggi diafragma hd=Tebal slab lantai jembatan ts=Tebal lapisan aspal + overlay ta=Tinggi genangan air hujan th=Tinggi bidang samping ha=
Jumlah balok diafragma sepanjang L nd=Jarak antara balok diafragma sd=L/nd-1
B. BAHAN STRUKTUR
Mutu BetonMutu beton : K - 300Kuat tekan betonModulus elastikAngka poisson n u = 0.20Modulus geserKoefisien muai panjang untuk beton
Mutu baja Untuk baja tulangan dengan Tegangan leleh bajaUntuk baja tulangan dengan Tegangan leleh baja
Specific Gravity Berat beton bertulangBerat beton tidak bertulang (beton rabat)Berat aspal padatBerat jenis air
C. ANALISIS BEBAN
1. BERAT SENDIRI (MS)
Faktor beban ultimit KMS = 1.3Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakanelemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifattetap. Beban berat sendiri balok diafragma pada Girder dihitung sbb. :Panjang bentang GirderBerat satu balok diafragma Jumlah balok diafragma sepanjang bentang LBeban diafragma pada Girder
Beban Berat Sendiri Pada GirderNo Jenis Lebar Tebal Berat Beban
Faktor beban ultimit KMA = 2Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yangmenimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, danmungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampumemikul beban tambahan seperti :
1) Penambahan lapisan aspal (overlay ) di kemudian hari,2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,Panjang bentang Girder
Beban Mati Tambahan Pada GirderNo Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(m) (m) (kN/m3) kN/m1 Lap. Aspal+ 2 0.1 22 4.4
Overlay2 Air Hujan 2 0.05 9.8 0.98
QMA = 5.38
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat berat tambahan (MA) :
Faktor beban ultimit : KTD = 1.8Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (UniformlyDistributed Load ), UDL dan beban garis (Knife Edge Load ), KEL seperti pd Gambar 1.UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pd panjang bentang L ygdibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Untuk panjang bentang L= 24KEL mempunyai intensitasFaktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
Jarak antara girder s =Beban lajur pada Girder QTD = q * s =
PTD = (1 + DLA) * p * s =
Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban lajur "D" :
Faktor beban ultimit : KTT= 1.8Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yangbesarnyaFaktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil
Beban truk "T" :
Panjang bentang Girder L = 24
Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban truk "T" :
VTT = [ 9/8 * L - 1/4 * a + b ] / L * PTT =MTT = VTT * L/2 - PTT * b =
C. GAYA REM (TB)
Faktor beban ultimit : KTB = 1.8
Panjang bentang Girder L = 24Jumlah Girder n girder = 5Gaya rem HTB = 250Jarak antara Girder s = 2Gaya rem untuk Lt ≤ 80 m TTB =HTB / ngirder = 50
Lengan thd. Titik berat balok y = 1.80 + ta + h/2Beban momen akibat gaya rem M = TTB * y
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat gaya rem :
VTB = M / LMTB = 1/2 * M
4. BEBAN ANGIN (EW)
Faktor beban ultimit : KEW = 1.2
Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat bebanangin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 =
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi2.00 m di atas lantai jembatan. h =Jarak antara roda kendaraan x x =
Beban akibat transfer beban angin ke lantai jembatanQEW = 1/2*h / x * TEW =
Panjang bentang Girder, L = 24 mGaya geser dan momen pada Girder akibat beban angin (EW) :
VEW = 1/2 * QEW * L =MEW = 1/8 * QEW * L2 =
Faktor beban ultimit : KET = 1.2
Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur, diperhitungkan terhadapgaya yang timbul akibat pergerakan temperatur (temperatur movement) padatumpuan (elastomeric bearing) dengan perbedaan temperatur sebesar :
Koefisien muai panjang untuk beton αPanjang bentang Girder LShear stiffness of elastomeric bearing kTemperatur movementGaya akibat temperatur movement
5. PENGARUH TEMPERATUR (ET)
δ = α * ΔT * LFET = k * δ
Tinggi Girder h =Eksentrisitas e = h/2 =Momen akibat pengaruh temperatur M = FET*e =
Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur (ET) :
VET = M/L =MET = M =
6. BEBAN GEMPA (EQ)
Faktor beban ultimit : KEQ = 1
Gaya gempa vertikal pada girder dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal kebawah minimal sebesar 0.10 * g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50%koefisien gempa horisontal statik ekivalen.
Koefisien beban gempa horisontal : Kh = C * S
Kh = Koefisien beban gempa horisontal,C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah setempatS = Faktor tipe struktur yg berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa(daktilitas) dari struktur.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk menimbulkansatu satuan lendutan.g = percepatan grafitasi bumi, g =
T = 2 * p *√ [ Wt / ( g * KP ) ]
Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan :
Berat sendiri, QMS =Beban mati tambahan, QMA =Panjang bentang L =Berat total Wt = (QMS + QMA)*L =Ukuran Girder b =
h =Momen inersia penampang Girder I = 1/12 * b * h3Modulus elastik beton Ec =
Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium).Lokasi wilayah gempa = Wilayah 3Koefisien geser dasar C = 0.18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton beton bertulang, makafaktor tipe struktur dihitung dengan rumus, S = 1.0 * Fdengan, F = 1.25 - 0.025 * n dan F harus diambil ≥ 1F = faktor perangkaan,n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi struktur.Untuk nilai, n = 1 maka :
= 1.25 - 0.025 * n =Faktor tipe struktur, S = 1.0 * F =Koefisien beban gempa horisontal Kh = C*S =Koefisien beban gempa vertikal Kv = 50% * Kh =Diambil koefisien gempa vertikal,
Gaya gempa vertikal, TEQ = Kv * Wt =
Beban gempa vertikal, QEQ = TEQ / L =
Gaya geser dan momen pada Girder akibat gempa vertikal (EQ) :
T = 2*π* √ [ Wt / (g * Kp)] =
VEQ = 1/2 * QEQ * L =MEQ = 1/8 * QEQ * L2 =
7. KOMBINASI BEBAN ULTIMATE
No Jenis Beban Faktor Komb-1 Komb-2 Kom-3Beban
1 Beban Sendiri (MS) 1.3 √ √ √2 Beban Mati Tambahan (MA) 2 √ √ √3 Beban Lajur "D" (TD) 1.8 √ √ √4 Gaya Rem (TB) 1.8 √ √5 Beban Angin (EW) 1.2 √6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.2 √7 Beban Gempa (EQ) 1 √
KOMBINASI MOMEN ULTIMET Komb-1 Komb-2No Jenis Beban Faktor M Mu Mu
Beban (kNm) (kNm) (kNm)1 Beban Sendiri (MS) 1.3 1894.5 2462.85 2462.852 Beban Mati Tambahan (MA) 2 387.36 774.72 774.723 Beban Lajur "D" (TD) 1.8 2119.2 3814.56 3814.564 Gaya Rem (TB) 1.8 62.5 112.5 112.55 Beban Angin (EW) 1.2 72.576 87.09126 Pengaruh Temperatur (ET) 1.2 43.2 51.847 Beban Gempa (EQ) 1 251.575065
7251.7212 7216.47
KOMBINASI GESER ULTIMET Komb-1 Komb-2No Jenis Beban Faktor V Vu Vu
Beban (kNm) (kN) (kN)1 Beban Sendiri (MS) 1.3 315.75 410.475 410.4752 Beban Mati Tambahan (MA) 2 64.56 129.12 129.123 Beban Lajur "D" (TD) 1.8 284.6 512.28 512.284 Gaya Rem (TB) 1.8 5.2083 9.375 9.3755 Beban Angin (EW) 1.2 12.096 14.51526 Pengaruh Temperatur (ET) 1.2 1.8 2.167 Beban Gempa (EQ) 1 41.9291775
Momen rencana ultimit Girder Mu = 7303.705Mutu beton : fc' = 24.9Mutu baja tulangan : fy = 390Tebal slab beton, ts = 200Lebar badan Girder, b = 500Tinggi Girder, h = 1200Lebar sayap T-Girder diambil nilai yang terkecil dari : L/4 = 6000
s = 200012 * ts = 2400
Diambil lebar efektif sayap T-Girder b eff = 2000Jarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 150Modulus elastis baja, Es = 200000Faktor bentuk distribusi tegangan beton, 0.85
Faktor reduksi kekuatan lentur, 0.8Tinggi efektif T-Girder, d = h - d' = d = h - d' = 1050Momen nominal rencana, 9129.631Faktor tahanan momen, Rn = Mn * 106 / (beff * d2) = 4.140422
Rn < Rmax OK!!!
Rasio tulangan yang diperlukan :0.0119
Rasio tulangan minimum,rmin = 1.4 / fy = 0.00359
Luas tulangan yang diperlukan,25046.95
Diameter tulangan yang digunakan, D 32 mmD 32 803.84
Jumlah tulangan yang diperlukan,n = As / As1 = 31.15913
Digunakan tulangan sebayak : 32 D 32As = As1 * n = 25722.88
Tebal selimut beton, td =Diameter sengkang yang digunakan, ds =Jumlah tulangan tiap baris, nt = Jarak bersih antara tulangan, X = ( b - nt * D - 2 * td - 2 * ds) / (nt - 1) =
Untuk menjamin agar Girder bersifat daktail, maka tulangan tekan diambil 30% tulangantarik, sehingga :
As' = 30% * As =n = As' / As1 =
Digunakan tulangan sebayak : 10 D 32
B. KONTROL KAPASITAS MOMEN ULTIMATE
Tebal slab beton, ts = 200 mmLebar efektif sayap, beff = 2000 mmLebar badan Girder, b = 500 mmTinggi Girder, h = 1200 mmJarak pusat tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 150 mmTinggi efektif T-Girder, d = h - d' = 1050 mmLuas tulangan, As = 25722.88 mm2Kuat tekan beton, fc' = 24.9 MpaKuat leleh baja, fy = 390 MPaUntuk garis netral berada di dalam sayap T-Girder, maka : Cc > Ts
Gaya internal tekan beton pada sayap,Cc = 0.85 * fc' * beff * ts = 8466000 N
Gaya internal tarik baja tulangan,Ts = As * fy = 10031923.2
Cc < Ts → Garis Netral Berada Di Dalam Balok !!!
a = As * fy / ( 0.85 * fc' * b ) = 236.9932 mm
Jarak garis netral, c = a / b1 = 278.8156 mmRegangan pada baja tulangan tarik, 0.0083 < 0,03
Momen nominal, Mn = As * fy * ( d - a / 2 ) * 10-6 = 9344.77Kapasitas momen ultimit, ɸ*Mn = 7475.816
C. PEMBESIAN TULANGAN GESER
Gaya geser ultimit rencana, Vu = 1093.804Mutu beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.9Mutu baja tulangan: U - 39 Kuat leleh baja, fy = 390Faktor reduksi kekuatan geser, 0.75Lebar badan Girder, b = 500Tinggi efektif Girder, d = 1050
Ԑs = 0.003 * (d - c) / c =
ɸ =
Kuat geser nominal beton, 436.6241327.4681
Perlu tulangan geser766.3361
Gaya geser yang dipikul tulangan geser, Vs = 1021.781
Kontrol dimensi Girder terhadap kuat geser maksimum :
1746.496
Vs < Vs max OK!!!
Dimensi balok memenuhi persyaratan kuat geser, Digunakan sengkang berpenampang : 2 D 13
Luas tulangan geser sengkang, 265.33 mm2
Jarak tulangan geser (sengkang) yang diperlukan :
S = Av * fy * d / Vs = 106336.47278 mm
Digunakan sengkang, 2 D 13 200 mmPada badan girder dipasang tulangan susut minimal dengan rasio tulangan,Luas tulangan susut,
525 mm2
Diameter tulangan yang digunakan, D 13 mm
Jumlah tulangan susut yang diperlukan,3.9573
Digunakan tulangan4 D 13
D. LENDUTAN BALOK
Mutu beton : K - 300 Kuat tekan beton, fc' = 24.9 MpaMutu baja tulangan: U - 39 Kuat leleh baja, fy = 390 MpaModulus elastis beton, 23452.953 MpaModulus elastis baja, Es = 200000 MpaTinggi balok, h = 1.2 mLebar balok, b = 0.5 mJarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.15 mTinggi efektif balok, d = h - d' = 1.05 mLuas tulangan balok, As = 0.0257 m2Inersia brutto penampang balok, Ig = 1/12 * b * h3 = 0.072 m4Modulus keruntuhan lentur beton, 3492.9930 kPa
Vc = (√ fc') / 6 * b * d * 10-3 =ɸ * Vc =
ɸ * Vs = Vu -ɸ * Vc =
Vsmax = 2 / 3 * √ fc' * [ b * d ] * 10-3 =
Av = π/4 * D2 * n =
ρsh =
Ash = ρh * b * d =
n = Ash / (π /4 * D2 ) =
Ec = 4700 *√ fc' =
fr = 0.7 * √ fc' * 103 =
Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 8.5277n * As = 0.2194 m2
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 0.4387 m
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 0.0960 m4