Top Banner

of 22

Tugas Bu Santi Produk Trend

Oct 13, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Trend Celana Bermodel Pensil Dan Spanyol Jika kita teliti memperhatikan, ternyata dua model celana fenomenal ini bagaikan perputaran roda. Ketika yang satu sedang naik daun, yang satunya akan tenggelam. Setelah itu tren berubah, dimana yang tadinya tenggelam sekarang menjadi populer dan yang tadinya populer sekarang menjadi tenggelam. Siklus itu kembali berulang dan berulang lagi. Sebagai orang yang sudah hidup lebih kurang selama 20 tahun, artinya saya sudah melewati 2 siklus serta informasi dari orang-orang yang lebih tua, ternyata ketika terjadinya pasang surut tersebut masih ada orang yang tidak terpengaruh dengan model celana tersebut. Mereka menggunakan model celana yang sama, terus menerus, bahkan ketika model sudah berganti 2 periode emas. Apakah mereka memang tidak begitu tertarik dengan model yang sedang tren dan merasa nyaman dengan model yang ia kenakan sehingga terus mempertahankannya, atau mereka takut kalau-kalau mereka tidak percaya diri jika mengikuti mode yang sedang in. Entahlah..Yang jelas, mau mengikuti mode atau tidak, bukanlah hal yang wajib dan siapapun berhak menentukan pilihannya.Pertanyaan yang muncul : kenapa hanya dua model ini saja yang terus eksis dalam kancah pergantian tren model celana?Padahal sebagaimana kita ketahui juga, khususnya di daerah pusat mode Indonesia (Jakarta, Bandung dan Jogja) juga getol mengeluarkan model celana yang berbeda dan inovatif. Ada model gombrong, ada model sayap(karena di sisi kira kanan celana ada sayapnya..hehe), dll. Sayangnya celana-celana alternatif ini cepat luntur pamornya, sehingga ketika tren sudah berganti model-model celana ini sudah tidak laku lagi di pasaran. Bahkan terasa aneh jika ada orang yang masih memaksakan untuk memakainya.Sekarang kita tinggal menunggu kapan zaman keemasan celana pensil yang tengah berkibar ini akan luntur dan digantikan oleh celana pria cutbrai yang kata orang zaman sekarang, itu mah model zaman kapan tauSumber - rezkyanadralee.wordpress.com

Parfum Murah10 Ide Kreatif Mengubah Celana Jeans Bekasby Benedictus Budi on Aug 27, 2013 16:20

Siapa yang tidak mengenal celana jeans? Celana paling populer di seluruh dunia ini menjadi celana paling banyak dipakai di seluruh dunia. Selain nyaman dipakai, celana jeans juga cocok dipadukan dengan berbagai pakaian. Bahkan perancang busana kenamaan, mendiang Yves Saint Laurent, menyebut blue jeans sebagai karya yang paling spektakuler, paling praktis, paling rileks, dan tidak ambil pusing.Pada artikel ini kita akan mengulas berbagai ide ide kreatif untuk mengubah dan mengolah jeans bekas menjadi barang yang dapat digunakan kembali. Mulai dari mengubah jeans bekas menjadi tas yang unik, sarung untuk smartphone, hingga menjadi sepatu. Dengan sedikit ketrampilan seperti menjahit dan menggunakan jarum/benang, kamu sendiri pun dapat mengolah jeans yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang berguna dengan keunikan tersendiri.Temukan juga berbagai ide-ide kreatif di munabiru.com1. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Tote Bag

Tote bag dengan sentuhan tali merah ini juga dibuat dengan bahan jeans bekas. Didesain olehBar Ruccisalah satu penggiat DIYdari Perancis, DIY tote bag ini dapat kamu buat sendiri dengan ketrampilan menjahit. Bagi kamu yang gemar atau memiliki hobi dengan menjahit, kamu dapat mencobanya sendiri. Untuk mempermudah pembuatan tas unik ini, kamu dapat mendownload pola yang disediakandisini.Via:artbarblog.com2. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Pouch BagPouch Bag cantik ini didesain oleh Jessica Rebelo yang juga berprofesi sebagai desainer grafis. Proses pembuatan tas ini cukup mudah, dengan bahan jeans bekas, peralatan jahit dan sentuhan artistik tas ini memiliki tampilan yang unik. Untuk pembuatan selengkapnya dapat dilihatdisini.3. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Smartphone Case

Berbagai macam sarung kamera smartphone dapat kita jumpai di berbagai toko, namun bagaimana jika kamu dapat membuatnya sendiri dengan memanfaatkan jeans bekas. Tentunya akan menjadi sarung yang unik dan yang paling penting dapat membuat kamu tampak berbeda. Untuk mengetahui lebih lengkap pembuatan sarung smartphone unik ini dapat kamu lihatdisini.Via:blog.freepeople.com4. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Tas Kamera

Jeans bekas juga dapat mempermudah dan melindungi kamera poket kesayangan kamu. Jika kamu tertarik membuat tas ini, sang desainer juga menyediakan pola yang dapat kamu download disini. Untuk melihat penjelasnnya lebih lanjut dapat dilihatdisini.Via:evilmadscientist.com5. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Tas GadgetSarung penyimpanan gadget ini didesain untuk melindungi gadget-gadget kesayangan kamu, terutama dari goresan kunci, pena dan benda-benda lain yang ada di tas. Dengan menambahkan tali, sarung ini juga dapat berfungsi seperti tas, dengan desain yang compact dan terlihat unik. Proses pembuatan dan penjelasan lebih lanjut dapat kamu lihatdisini.Via:instructables.com6. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Tas Makanan (Snack Bag)

Tas Makanan(Snack Bag)ini salah satu favorit saya, selain memiliki tampilan desain yang cantik, tas ini dibuat dengan sederhana. Material utama yang diperlukan sangat mudah untuk dijumpai, seperti jeans bekas dan tali/ikat pinggang bekas. Dibuat oleh blogger between the lines, dalam blognya kamu juga akan menjumpai berbagai macam karya yang unik dan banyak yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan bekas. Untuk melihat penjelasan dan proses pembuatannya lebih lanjut dapat dilihatdisini.Via:betweenthelines.blogspot.com7. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Sepatu

Desain sepatu slipper ini dibuat oleh Sarah Anderson, dengan menggunakan material yang mudah dijumpai dan sedikit ketrampilan, membuat sepatu dari jeans bekas ini juga dapat kamu lakukan sendiri. Pada situsnya kamu juga dapatmendownloadpola sepatu.Via:donight.com8. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Tempat Pensil

Siapa yang mengira jeans bekas juga dapat digunakan untuk membuat tempat pensil unik ini. Tempat pensil ini dibuat dengan bahan-bahan bekas seperti styrofoam dan tentunya celana jeans bekas. Untuk mengetahui proses pembuatannya lebih lanjut dapat dilihatdisini.Via:craftsandcoffee.com9. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Sampul Buku Agenda

Bosan dengan penampilan buku agenda kamu? Mungkin kamu dapat membuat tampilan agenda kamu menjadi lebih unik dengan menggunakan jeans bekas. Sesuai dengan namanya The Green Journal buku agenda dari bahan jeans bekas ini dibuat untuk mendukung gerakan hijau. Proses pembuatannya dapat kamu lihatdisini.10. Mengubah Jeans Bekas Menjadi Sandal

Ingin merubah tampilan sandal jepit kamu, mungkin kamu dapat melakukannya dengan menambahkan jeans bekas seperti pada foto diatas. Selengkapnya dapat dilihatdisini.Via:instructables.comMerk Indonesia Dari Jaman Dulu Yang Bertahan Sampai Sekarang Blue Band [1936]

BLUE Band pertama kali diproduksi di Batavia pada 1936. Blue Band juga menjadi produk makanan pertama yang dihasilkan Van den Bergh NV, milik Unilever, gabungan perusahaan margarin asal Belanda, Margarine Unie, dan pabrik sabun Lever Brothers asal Inggris. Sejak pertama kali diluncurkan, Blue Band sudah menjadi merek kuat yang memimpin pasar dengan kompetitor utama mentega dan margarin impor, seperti Palmboom, kata Agus Nugraha, Brand Manager Blue Band PT Unilever Indonesia.

Permen Davos [1931]

SOEYATI Soekirman tak pernah luput membawa Davos. Nenek 68 tahun warga Banyumas ini sudah puluhan tahun menggemari permen itu. Orang-orang tua memang konsumen loyal kami, kata Nicodemus Hardi, Managing Director Operasional PT Slamet Langgeng, produsen permen Davos. Permen ini dirintis oleh Siem Kie Djian pada 28 Desember 1931. Lokasi pabriknya tetap sama hingga kini: Jalan Ahmad Yani 67, Kelurahan Kandang Gampang, Purbalingga, Jawa Tengah. Perusahaan dilanjutkan anaknya, Siem Tjong An. Enam tahun berikutnya, bisnis diteruskan lagi ke anak dan menantu Tjong An: Toni Siswanto Hardi dan Corrie Simadibrata. Kini perusahaan tersebut dipimpin oleh Budi Handojo Hardi, generasi ketiga pendiri bisnis ini.

Wajik Week [1939]

SEMULA, pada 1939, Nyonya Ong Kiem Lien hanya memasak kue untuk dijual ke tetangga. Ada wajik, onde-onde, keripik tempe, rempeyek kacang, dan jadah (kue dari ketan dan kelapa parut). Usaha ini dilanjutkan oleh anaknya, Ong Gwek Nio, yang kemudian hanya berkonsentrasi pada wajik.

Siroop Tjap Buah Tjampolay [1936]

RASANJA sedap, baoenja wangi. Itulah yang tertera dalam kemasan sirup Tjap Buah Tjampolay. Minuman legendaris asal Cirebon ini pertama kali dibuat oleh Tan Tjek Tjiu pada 11 Juli 1936. Hingga kini kemasan dan labelnya tak berubah.

Sarang Sari [1934]

Botolnya hijau, mirip botol bir. Tulisan dalam kemasannya tak berubah sejak 75 tahun lalu: Limonadestroop. Sarang Sari, begitulah nama sirup berbotol serupa bir itu, bertahan di tengah gempuran minuman berkarbonat. Cikal bakal sirup ini dimulai dari De Wed Bijlsma, pengusaha asal Groningen, Belanda, yang mendirikan NV Conservenbedrijf de Friesche Boerin pada 1934.

Ting-ting Jahe [1935]

NJOO Tjhay Kwee menunggang sepeda pancal mengitari Pasuruan. Kala itu, tahun 1935, Njoo sedang merintis usaha kembang gula Sin A di Pasuruan, Jawa Timur. Kisah ini dituturkan Dyah Purwaningsih, General Manager PT Sindu Permata, perusahaan yang memproduksi ting-ting jahe. Ayu adalah cucu Njoo alias generasi ketiga pemilik perusahaan ini.

Tahu Yun Yi [1940]

DALAM bahasa Mandarin, yun yi artinya bermanfaat atau beruntung. Perusahaan tahu yang didirikan pada 1940 itu memang beruntung masih eksis hingga kini. Bisnis tahu Yun Yi dirintis oleh Liauw Hon Tjan di Jalan Jenderal Sudirman Belakang 231, Bandung. Pabrik tahu ini tak pernah berpindah hingga sekarang.

Teh Cap Botol [1940]

RIBUAN botol plastik hijau itu bergerak dalam irama teratur di atas jalur roda berjalan. Lalu, plop, plop, plop: letupan mesin memasangkan plastik kemasan ke satu per satu botol yang berisi teh amat panas. Antrean lantas menjalar ke mesin berikut yang memasangkan tutup botol. Dari sini jalur roda bergerak lagi menuju pengemasan akhir. Maka jadilah teh botol merek Joy Tea Green, yang siap dikirim ke jutaan konsumen di seluruh Indonesia serta mancanegara.

B29 [1930]

PASAR Pagi Jakarta, akhir 1930-an. Sekumpulan ibu-ibu yang sedang belanja di Toko Sewu Gunawan meriung bicara soal sabun. Sabun Cap Tangan, produk Unileverketika itu satu-satunya sabun cuci yang beredar di pasarmendadak langka. Jikapun ada, harganya mahal. Para ibu mengeluh: mereka tak bisa mencuci baju, piring, bahkan mandi.

Dji Sam Soe [1913]

RUMAH kuno itu tak lagi berpenghuni. Pagarnya tertutup seng. Ketika didatangi Tempo tiga pekan lalu, tampak empat petugas bergantian menjaga rumah. Di rumah inilah Liem Seeng Tee, pendiri HM Sampoerna, mengawali sejarah pada 1927.

Beralamat di Jalan Ngaglik, Surabaya, rumah iniselain menjadi tempat tinggaldulunya berfungsi sebagai gudang tembakau dan pabrik rokok. Selama lima tahun Seeng Tee menguji berbagai campuran rempah dan cengkeh di rumah ini. Dji Sam Soe salah satu produknya. Dari rumah ini pula Dji Sam Soe mulai diproduksi secara masif.

Kopi Warung Tinggi [1878]

Beberapa kali berhenti berproduksi, tetap hidup berkat kepercayaan pelanggan. Dulu resep lisan, kini tersimpan di komputer.

BATAVIA, 1878. Restoran di tepian Moolen Vliet Oostkini Jalan Hayam Wuruk Jakarta, itu berbeda dengan bangunan lain di sekitarnya. Tampak lebih bagus, lebih besar, dan tinggi. Masyarakat di tepian Ciliwung lalu menyebutnya Waroeng Tinggi. Adalah Liaw Tek Soen, perantau asal Tiongkok, yang membangun warung itu bersama istrinya.

Kecap Bango [1928]Kemasan diremajakan, rasa dipertahankan, penetrasi pasar diperkuat. Jurus inovatif memperpanjang umur.

BANGO itu terbang tinggi. Dari jago lokal, dia menjadi bintang di tingkat nasional. Bermula dari pojok kampung di daerah Benteng, Tangerang, pada 1928, kini sang Bango mudah dijumpai di toko kelontong di hampir seluruh penjuru Indonesia. Delapan puluh satu tahun silam, suami-istri Tjoa Pit Boen (Yunus Kartadinata) dan Tjoa Eng Nio mengawali cikal bakal Kecap Bango di rumah mereka di Benteng. Sayang, jejak awal sudah amat samar. Napak tilas Tempo di kawasan Benteng tak menemukan sarang pertama sang Bango.

Bata[1939]

BERJAM-jam sepatu berbahan kanvas itu mengendap di ember penuh air. Basah kuyup, tapi tetap baik kondisinya. Wilfried Tampubolon, pemilik sepatu itu, cuma bisa memandanginya dengan kecewa. Pupus harapannya untuk mendapat sepatu baru. Dua tahun sepatu saya tidak diganti, makanya sepatu itu sengaja saya rendam, kata Wilfried tertawa mengenang kenakalannya semasa kanak-kanak. Ibunya hanya mau membelikan sepatu baru kalau sepatu lama sudah rusak.

Batik Oey Soe Tjoen (1925)

PEMBUATAN selembar batik Oey Soe Tjoen bak ritual panjang. Awalnya, Muayah, pekerja di situ, menggoreskan lilin pada motif daun. Ia lalu menyerahkan hasil kerjanya kepada sang bos, Widianti Widjaja, yang lalu memeriksanya dengan teliti. Bila dianggap oke, kain akan diambil alih pekerja lain. Ia meneruskan pekerjaan untuk motif lamongan.