Top Banner
BISNIS PLAN JILBAB SHOPManajemen Universitas Bung Hatta 1 Oleh : Citra Mulia 1110011211190 Dosen : Yuhelmi, S.E, M.M Mata Kuliah : Kewirausahaan
13

Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

Aug 11, 2015

Download

Documents

Citra Mulia HZ
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

BISNIS PLAN

“JILBAB SHOP”

Manajemen

Universitas Bung Hatta

1

Oleh :

Citra Mulia 1110011211190

Dosen : Yuhelmi, S.E, M.M

Mata Kuliah : Kewirausahaan

Page 2: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

I. LATAR BELAKANG

Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berada di Sumatera Barat yang dikenal

sebagai salah satu Kota Pariwisata dan tempat produksi jilbab. Jilbab yang diproduksi di

Bukittinggi relatif lebih murah dijual dipasaran jika dibandingkan dengan daerah – daerah

lain. Dan juga jilbab yang diproduksi di Bukittinggi memiliki ciri khas dan keunikan

tersendiri sehingga jilbab yang dihasilkan lebih kreatif dan inovatif.

Selain itu juga, trend jilbab yang sedang booming saat ini akan sangat

mempengaruhi minat seseorang dan dapat mendongkrak penjualan jilbab. Baik kalangan

muda ataupun Ibu Rumah tangga berlomba – lomba dalam mengkreasikan pemakaian

jilbab yang unik dan inovatif sehingga terlihat modis dan elegan.

Dengan memanfaat trend dan lokasi yang strategis ini maka dianggap bisnis ini

dapat dijalankan dengan mengincar pasar kalangan muda, wanita karir, ibu rumah tangga

dan bahkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia khususnya ke

bukittinggi.

II. TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan Usaha “Jilbab Shop” sebagai berikut :

a. Menerapkan ilmu pengetahuan tentang kewirausahaan dan menambah

pengalaman bagi pemilik usaha.

b. Menyediakan Jilbab yang berdesain unik, simple dan berkualitas tinggi serta

mampu meningkatkan nilai gengsi si pemakai

Manfaat Usaha “Jilbab Shop” sebagai berikut :

a. Meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan

serta mengurangi pengangguran.

b. Meningkatkan produk domestik bruto (PDB) negara.

III. RUANG LINGKUP BISNIS

Manajemen

Universitas Bung Hatta

2

Page 3: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

“Jilbab Shop” merupakan rumah produksi jilbab yang khusus memproduksi jilbab

berbahan sifon, paris dan kaos. Proses penjahitan jilbab menggunakan tenaga penjahit

yang handal. Desain Jilbab selain mengacu pada desain yang sedang trend saat ini, juga

merupakan desain orisinil dari rumah produksi.

Rumah produksi “Jilbab Shop” selain menggunakan kualitas desain sebagai

kekuatan juga menggunakan jaringan pemasaran via offline dan online guna memasarkan

produknya ke berbagai wilayah. Penggunaan media sosial seperti blog, facebook, grup

BlackBerry Messengger dan twitter pun dipergunakan untuk memasarkan produknya.

IV. STAKE HOLDER, LOKASI, MODAL USAHA DAN MANAJEMEN BISNIS

Rumah produksi “Jilbab Shop” dimiliki oleh 4 (empat) orang pemilik yang memantau

seluruh kegiatan, mulai dari pencarian bahan jilbab, desainer, pemasaran via offline dan

online serta proses manajemennya. Pemilik usaha mendayagunakan penjahit Jilbab yang

ada di daerah Bukittinggi sehingga secara tidak langsung ikut memberikan pekerjaan

kepada mereka. Ongkos penjahit dibayarkan sesuai berapa banyak jilbab yang berhasil

mereka jahit. Manajemen diatur oleh pemilik usaha mulai dari modal, biaya belanja

bahan, gaji penjahit, desain jilbab yang akan dibuat, serta proses pemasarannya.

Rumah produksi “Jilbab Shop” merupakan bentuk badan usaha dengan modal milik

pribadi. Dalam proses rintisan awal ini sistem produksi masih mengandalkan trend jilbab

yang sedang booming dipasaran, sehingga pemilik masih perlu banyak belajar untuk

dapat menjadi trend center masyarakat.

Rumah produksi “Jilbab Shop” berlokasi di Padang Luar Bukittinggi Provinsi

Sumatera Barat. Hal ini bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi karena pusat

pembelian bahan, penjahit berada didaerah tersebut dan daerah ini sudah dikenal

masyarakat luar sebagai daerah produksi jilbab yang unik dan harganya relatif lebih

murah jika dibandingkan dengan daerah lain.

Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat mulai dari menengah

ke bawah hingga ke atas. Meskipun lokasi perusahaan berada di daerah Padang Luar,

dilihat dari sisi hulu, hal ini merupakan keuntungan perusahaan. Bukittinggi yang terkenal

sebagai kota wisata juga merupakan keuntungan, karena perusahaan tidak perlu menjual

ke luar daerah namun para calon pembeli sudah datang sendiri ke Bukittinggi.

Manajemen

Universitas Bung Hatta

3

Page 4: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

V. MARKETING PLAN

Deskripsi Sektor Industri

Rumah produksi “Jilbab Shop” merupakan jenis usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM). Usaha pembuatan Jilbab di Bukittinggi sendiri sudah cukup banyak,

namun hanya dipasarkan di dalam daerah sangat jarang yang dipasarkan keluar

daerah sehingga ini merupakan peluang besar yang masih bisa dikerjakan.

Dalam pengembangan usaha pembuatan jilbab ini, ada faktor-faktor yang

mempengaruhi berkembang atau tidaknya usaha ini, yaitu:

a. Banyaknya usaha pembuatan Jilbab di wilayah Bukittinggi

b. Inovasi produksi jilbab merupakan kekuatan untuk menjadi pembeda. Rumah

produksi “Jilbab Shop” sendiri khusus memproduksi jilbab yang menjadi trend di

kawasan nasional bahkan internasional

c. Kegiatan promosi penting dilakukan mengingat banyak usaha sejenis yang

sudah berkembang.

d. Adanya fasilitas khusus bagi pelanggan yang tidak dipunyai usaha lain.

e. Tata cara pengemasan yang baik guna menambah nilai estetika jilbab

f. Pelayanan yang ramah dapat menjadi modal utama guna menarik konsumen.

Pelayanan ramah juga akan meningkatkan citra perusahaan di mata konsumen

sehingga diharapkan konsumen senang dan mau membeli produk kita lagi.

Analisis Potensi Pasar, Konsumen dan Kompetitor

Target konsumen pada usaha “Jilbab Shop” adalah kalangan kwala muda, ibu

rumah tangga, wanita karir dan para wisatwan yang datang ke bukittinggi.

Perusahaan juga melayani pesanan dari luar daerah melalui jaringan online

shop. Proses pengemasan jilbab juga dibuat secantik mungkin sehingga

memberi kesan bahwa kami juga ikut memperhatikan keindahan dan kerapian.

Manajemen

Universitas Bung Hatta

4

Page 5: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

VI. PROGRAM MARKETING FIX

Produk

Jilbab yang diproduksi oleh rumah produksi “Jilbab Shop” merupakan jenis

Jilbab yang sedang trend, yang dibuat dari bahan sifon, paris dan kaos yang

memiliki kualitas tinggi, sehingga nyaman saat dipakai dan berbahan lembut

serta menyerap keringat sehingga konsumen akan senang menggunakan jilbab

tersebut. Selain itu juga desain yang diberikan unik, simple dan telah

diaplikasikan sehingga memudahkan saat pemakaian jilbab sehingga tidak

membuat waktu terlalu lama.

Harga

Harga produk Jilbab “Jilbab Shop” bervariasi tergantung dari desain dan bahan

yang digunakan. Harga tersebut berkisar dari Rp 45.000,- hingga Rp 100.000,-.

Harga yang tinggi ini mengingat produk yang dipasarkan unik dan berbeda

dengan jilbab shop – jilbab shop lainnya.

Promosi

Strategi promosi yang dilakukan pada pemasaran produk “Jilbab Shop”, sebagai

berikut :

a. Promosi melalu media internet, seperti blog, facebook, grup BBM dan twitter.

b. Memberikan diskon khusus bagi pembeli yang membeli produk minimal 3 pcs

c. Memberikan kartu keanggotaan member “Jilbab Shop” yang memiliki harga

khusus berbeda dengan harga normal

d. Sebagai supplier di toko – toko jilbab yang ada di Bukittinggi

e. Menerima pelanggan yang ingin menjadi reseller “Jilbab Shop”

f. Promosi tak langsung diharapkan melalui penyebaran dari mulut ke mulut .

Tempat

Tempat pembuatan produk “Jilbab Shop” berada di kawasan padang luar,

Bukittinggi.

Manajemen

Universitas Bung Hatta

5

Page 6: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

VII. OPERATION PLAN

Kapasitas Produk dan Lokasi

“Jilbab Shop” melayani proses pembuatan Jilbab. Dengan pendayagunaan para

penjahit di Bukittinggi, kapasitas produksi dapat ditingkatkan karena daerah

tersebut merupakan sentra pengrajin jilbab.

Teknologi dan Proses Produksi

Dalam proses pembuatannya, jilbab “Jilbab Shop” menggunakan tenaga penjahit

yang handal dan didesain sendiri oleh pemilik usaha. Untuk beberapa bagian

dikerjakan secara handmade karena mengingat nilai estetika dan desain.

Adapun proses pembuatan “Jilbab Shop” dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah

ini.

Gambar. Proses Produksi

Proses produksi dimulai dari pembuatan desain. Desain jilbab yang telah jadi

kemudian diimplementaskan ke dalam pola. Pemotongan bahan dilakukan

secara hati-hati. Hasil desain kemudian dicetak dan diserahkan kepada para

penjahit beserta pola yang sudah dipotong. Penjahit diberi penjelasan mengenai

bagian-bagian penting mana yang membutuhkan perlakuan khusus. Ketika

produk sudah jadi, kemudian dilakukan proses finishing, pelabelan serta

pengemasan. Produk “Jilbab Shop”pun siap dipasarkan.

Manajemen

Universitas Bung Hatta

6

Proses desain jil bab

Pemotongan pola jil bab sesuai desain

Proses penjahitan

Finishing, pelabelan, pengemasan

Penjualan

Page 7: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

Peralatan dan Bahan Baku

Peralatan utama yang digunakan, meliputi:

a. 1 mesin jahit

b. 4 buah gunting

Untuk bahan baku yang dibutuhkan, meliputi:

a. Bahan Sifon, Paris dan Kaos

b. Benang

c. Jarum

d. Palstik transparan

Organisasi dan Manajemen

Rumah produksi “Jilbab Shop” merupakan usaha yang dimiliki oleh 4 (empat)

orang. Pemilik ini melakukan pengawasan mulai dari proses pencarian bahan

untuk motif jilbab hingga proses pemasaran. Untuk proses penjahitan diserahkan

ke para penjahit spesialis di derah Bukittinggi. Manajemen diatur oleh pemilik

usaha mulai dari modal, biaya bahan, gaji pekerja, biaya pengemasan, hingga ke

pemasaran.

VIII. FINANCIAL PERFORMANCE

Permodalan

Struktur Permodalan merupakan modal bersama, yang terdiri dari 4 (empat)

orang sebesar Rp 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga dapat memenuhi

pengeluaran yang dibutuhkan. Rencana penggunaan modal dapat dilihat pada

Tabel berikut :

Rencana Penggunaan Modal

Manajemen

Universitas Bung Hatta

7

Page 8: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

Kebutuhan Operasional

Biaya Awal  

Pembuatan lebel Rp 1.000

Biaya sablon plastik Rp 500

Plastik transparan Rp 1.000

Biaya Lainnya Rp 500

Total Biaya Awal Rp 2.000

Biaya Bahan (/meter)  

Bahan Kain (ex : Sifon) Rp 15.000

Dalam Jilbab Rp 10.000

Assesoris Rp 10.000

Biaya lainnya Rp 5.000

Total Biaya Bahan Rp 40.000

Biaya Tenaga Kerja

Biaya penjahit Rp 5.000

Honor Pemilik Usaha (Manajemen) / hari Rp 10.000

Total Biaya Tenaga Kerja Rp 15.000

Total Kebutuhan Dana (1 jilbab) Rp 57.000

Untuk saat ini pemilik usaha masih bekerja sama dengan pihak luar dalam

pengerjaan jilbabnya, sehingga ada pengeluaran biaya untuk upah/gaji atas jasa

penjahit. Dan untuk kedepannya harapan pemilik usaha dapat mengerjakannya

sendiri dengan merekrut tenaga kerja dan menciptakan lapangan kerja bagi

masyarakat yang ada disekitar Bukitttinggi. Adapun asumsi modal sebagai

berikut :

Rencana Penggunaan Modal

Manajemen

Universitas Bung Hatta

8

Page 9: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

Kebutuhan Operasional

Biaya Awal  

Pembelian Mesin jahit (singer) Rp 2.000.000

Pemeliharaan Mesin Rp 50.000

Benang dan Jarum Rp 75.000

Biaya Lainnya Rp 50.000

Sewa tempat produksi (1 tahun) Rp 3.000.000

Sewa Toko / Butik (1 tahun) Rp 10.000.000

Plastik Transparan Rp 1.000

Biaya lainnya Rp 1.000.000

Total Biaya Awal Rp 16.176.000

Biaya Bahan (/meter)  

Bahan Kain (ex : Sifon) Rp 15.000

Dalam Jilbab Rp 10.000

Assesoris Rp 10.000

Biaya lainnya Rp 5.000

Total Biaya Bahan Rp 40.000

Biaya Tenaga Kerja

Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000.000

Biaya Pelatihan Tenaga Kerja/Training Rp 500.000

Total Biaya Tenaga Kerja Rp 1.500.000

Total Kebutuhan Dana Rp 17.716.000

Break Event Point (BEP)

Proyeksi keuangan “Jilbab Shop” akan didasarkan pada asumsi bahwa rata-rata

penjualan dalam dalam 1 bulan sebanyak 50 Jilbab, sehingga BEP dapat

dihitung dengan cara:

BEP= fP−v

Dimana, BEP = Titik produksi pada titik impas

f = Biaya tetap produksi

P = Harga produk

v = Biaya variable

Maka perhitungannya:

Manajemen

Universitas Bung Hatta

9

Page 10: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

BEP= 16.176 .000100.000−40 .000

=16.176 .00060 .000

=270

Dari perhitungan BEP untuk menutup biaya produksi cukup dengan

menghasilkan 270 jilbab yang laku dijual, dan asumsi jumlah hari dalam 1 tahun

adalah 365 hari sehingga jilbab yang mampu diproduksi dan laku dijual akan

lebih dari 270 jilbab dan dengan demikian biaya produksi dapat terpenuhi.

Sales Forecast

Rumah produksi “Jilbab Shop” diperkirakan akan mengalami kenaikan penjualan

mengingat trend dan minat seseorang yang semakin tinggi untuk menggunakan

jilbab. Dan hal ini dapat diramalkan sesuai tabel dibawah ini :

Ramalan Penjualan

  Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun 2016Jumlah penjualan

300 Jilbab 350 Jilbab 400 Jilbab 450 Jilbab

Harga per jilbab

Rp 100.000 Rp 110.000 Rp 120.000 Rp 130.000

Total Penjualan

Rp 30.000.000 Rp 38.500.000 Rp 48.000.000 Rp 58.500.000

Proyeksi Masa Depan

Produk Jilbab merupakan produk yang peminatnya selalu tersedia di seluruh

Indonesia bahkan keluar indonesia. Terkenalnya kota Bukittinggi sebagai kota

tujuan wisata bukan tidak mungkin akan ikut meningkatkan nilai jual dari produk

Jilbab “Jilbab Shop” ini. Pemerintah Indonesia juga sedang gencarnya

mempromosikan produk dalam negeri untuk dapat menjadi tuan rumah di negeri

sendiri. Pasar ekspor yang semakin meningkat setiap tahunnya bukan tidak

mungkin akan membuat rumah produksi “Jilbab Shop” menjadi semakin besar

dan berkembang. Trend saat ini juga yang membuat wanita dari berbagai

kalangan berminat untuk menggunakan jilbab, karena pengaplikasian jilbab

semakin kreatif dan inovatif. Sehingga wanita yang menggunakan jilbab terlihat

lebih modis dan feminim.

Manajemen

Universitas Bung Hatta

10

Page 11: Tugas Bisnis Plan (Kewirausahaan)

IX. Kesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungan biaya modal dan penjualan, rumah produksi

Jilbab “Jilbab Shop” layak untuk didirikan. Adapun beberapa hal yang harus

diperhatikan yaitu :

a. Perlunya penangan biaya operasional sekecil mungkin,

b. Peninjauan lokasi yang strategis untuk digunakan sebagai toko/outlet.

c. Penanganan biaya asset sekecil mungkin.

d. Peningkatan kualitas dari produk yang dihasilkan.

e. Peningkatan pelayanan dari perusahaan, terutama pada sisi pemasaran.

Manajemen

Universitas Bung Hatta

11