Top Banner
TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STI Analisis dan Evaluasi e-Parkir di Kota Bandung Disusun oleh: Keprof BISA Jery Octavianus 18215027 William Aristea Tantiono 18215011 Jundi Amir Syuhada 18215037 Shafwan Aminudin Muhammad 18215024 Fausto Axel Evans Keiluhu 18215025 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2018
22

TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

Dec 29, 2019

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

TUGAS BESAR

II4071 KEPROFESIAN STI

Analisis dan Evaluasi e-Parkir di Kota Bandung

Disusun oleh:

Keprof BISA

Jery Octavianus 18215027

William Aristea Tantiono 18215011

Jundi Amir Syuhada 18215037

Shafwan Aminudin Muhammad 18215024

Fausto Axel Evans Keiluhu 18215025

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BANDUNG

2018

Page 2: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB 1 – Pendahuluan ........................................................................................... 1

BAB 2 – Landasan Teori ...................................................................................... 3

2.1 Perkembangan Smart City ........................................................................ 3

2.2 Model Smart City ..................................................................................... 3

2.3 Konsep Smart Parking ............................................................................. 5

BAB 3 – Metode ..................................................................................................... 6

3.1 Uji Kepuasan ............................................................................................ 6

BAB 4 – Hasil dan Pembahasan ......................................................................... 8

4.1 e-Parkir Kota Bandung ............................................................................. 8

4.2 Smart City Service Canvas ....................................................................... 8

4.3 Hasil Uji Kepuasan Pengguna ................................................................ 11

BAB 5 – Penutup ................................................................................................. 14

5.1 Kesimpulan ............................................................................................ 14

5.2 Saran ....................................................................................................... 14

Lampiran 1. Hasil Angket Penilaian ................................................................... 16

Lampiran 2. Pembagian Tugas ............................................................................ 20

Page 3: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

1

BAB 1

PENDAHULUAN

Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi dan kota metropolitan terbesar di

Jawa Barat memiliki peran yang sangat strategis sebagai pusat pemerintahan dan

pusat perekonomian di Jawa Barat. Terlebih, perkembangan lingkungan dewasa ini

menuntut Kota Bandung berperan pula sebagai wilayah penyangga ibu kota negara

yang harus berperan aktif dalam pembangunan nasional Indonesia. Semenjak

beberapa tahun terakhir, Kota Bandung terlihat begitu agresif dengan berbagai

terobosannya membangun smart city. Hingga tahun 2017 Pemerintah Kota

Bandung telah berhasil menciptakan 394 aplikasi yang bertujuan untuk

memudahkan seluruh pekerjaan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan

sekaligus mempermudah pelayanan publik di Kota Bandung.

Konsep smart city yang menjadi isu besar di Kota Bandung telah

mendorong peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan kota

menggunakan pendekatan citizen centric sehingga terjadi interaksi yang lebih

dinamis dan erat antara warga dengan penyedia layanan. Interaksi dua arah ini akan

terus berkembang dan berproses sehingga nantinya kota akan menjadi tempat yang

nyaman untuk dihuni serta tangguh dalam menjawab perubahan dan tantangan

yang baru dengan lebih cepat.

Perkembangan media dan teknologi yang begitu cepat, membuat Kota

Bandung membutuhkan sistem perkotaan yang lebih maju. Untuk itu, di zaman

yang serba digital ini, kemampuan pengawasan dari pihak pemerintah daerah perlu

ditingkatkan. Dengan adanya pengawasan kota secara realtime, diharapkan mampu

memecahkan masalah perkotaan secara efektif dan efisien. Dalam mengatasi hal

tersebut, Pemerintah Kota Bandung tengah mengembangkan pengelolaan kota

pintar yang dilakukan secara komprehensif, salah satunya adalah pada bidang

transportasi.

Dalam bidang transportasi, Kota Bandung pada tahun 2016 mulai

memasang mesin parkir elektronik. Urusan perpakiran di Kota Bandung memang

menjadi masalah yang cukup serius, mulai dari penggunaan lokasi parkir yang tidak

semestinya (parkir liar) hingga retribusi parkir yang tidak masuk kas pemerintah

daerah. Inovasi dalam bidang transportasi ini diharapkan dapat menciptakan

layanan publik untuk transportasi dan mobilitas yang lebih baik serta

menghilangkan permasalahan umum terkait transportasi, misalnya macet,

pelanggaran lalu lintas, polusi, dan lain-lain. Mesin parkir elektronik merupakan

salah satu fasilitas utama untuk menunjang keberhasilan Kota Bandung sebagai

smart city.

Pada akhir Desember 2016, Dinas Perhubungan Kota Bandung mengadakan

445 mesin parkir melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Bandung

senilai 55 miliar rupiah. Mesin parkir elektronik itu telah dipasang di 211 titik ruas

jalan di Kota Bandung. Mesin parkir dipilih sebagai pengganti juru parkir. Dengan

Page 4: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

2

parkir konvensional, terdapat kebocoran penerimaan retribusi setiap tahunnya

mencapai 16 miliar rupiah.

Sistem mesin parkir elektronik ini berbasiskan teknologi informasi yang

difungsikan untuk mengatur pembayaran parkir secara non tunai. Efektivitas

retribusi parkir ditindak lanjuti dengan pengelolaan secara tepat guna menyokong

percepatan pembangunan bagi Pemerintah Kota Bandung. Berdasarkan uraian di

atas maka perlu dikaji secara mendalam tentang bagaimana penerapan mesin parkir

elektronik sebagai salah satu wujud smart city di Kota Bandung.

Page 5: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

3

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perkembangan Smart City

Konsep kota cerdas atau yang lebih dikenal dengan nama smart city sangat

populer beberapa tahun belakangan ini seiring dengan pesatnya perkembangan

teknologi. Smart city dikembangkan sebagai salah satu konsep penataan kota–kota

di berbagai negara dalam menunjang keberlangsungan populasinya. Konsep ini

awalnya tumbuh sekitar tahun 1990 saat koneksi internet mulai mendunia.

Perkembangan berikutnya pada awal tahun 2000 saat perkembangan

teknologi informasi yang semakin memudahkan pengguna untuk berkomunikasi

secara dua arah (real time) dari tempat yang berbeda ditambah dengan infrastruktur

yang semakin memadai membuat informasi dari pemerintah kota menjadi semakin

interaktif, mudah diakses darimana saja, serta dengan database yang semakin

lengkap seperti transportasi, lahan, perencanaan, perpajakan dan lain–lain. Warga

kota tidak perlu lagi untuk mendatangi kantor layanan pemerintah hanya untuk

melihat informasi terkini atau hanya untuk melihat pengumuman terbaru.

Tonggak berikutnya terjadi pada tahun 2004 dan 2005 ketika konsep

intelcities dengan lebih mengembangkan sistem terintegrasi untuk seluruh layanan

perkotaan yang bersifat online dan berbasis situs internet. Pada tahun inilah

dikembangkan transfer ilmu pengetahuan dan pembangunan kapasitas melalui

jejaring sosial, jaringan maya, dan lain–lain yang bersifat memberdayakan

masyarakat kota secara online dan terpadu. Perkembangan hal tersebut juga

didukung dengan semakin populernya jejaring social yang semakin memudahkan

masyarakat kota untuk saling mengenal dan berinteraksi satu sama lain.

Selanjutnya, barulah berkembang menjadi smart city dengan lebih menekankan

pada jejaring inovasi, kreativitas, modernitas, insklusif, dan modal sosial dengan

perwujudan terakhir pada komunitas yang berkelanjutan.

2.2 Model Smart City

Menurut Suhono dkk. (2010), mengidentifikasikan enam model smart city untuk

membuat kesuksesan sebuah kota dalam menjalankan konsep smart city:

1. Smart Government

Smart Government atau pemerintahan yang cerdas adalah kunci utama

dalam perwujudan smart city. Pemerintah yang pintar merupakan

pemerintah yang peduli dan transparan terhadap rakyatnya, hal tersebut

merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepercayaan dan kemauan

masyarakat terhadap pemerintahnya. Hal terpenting dalam menciptakan

Smart Government adalah terbentuknya karakter pemerintah yang

profesional, bertanggung jawab dan bersih.

Page 6: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

4

2. Smart People

Kota diharapkan tidak hanya mampu mewujudkan sistem yang pintar

(dengan berbasiskan kepada teknologi informasi), tapi juga masyarakat

yang pintar. Masyarakat pada kota bersangkutan diharapkan mampu

berperan aktif di dalam mewujudkan, menjaga, serta mengembangkan

Smart City. Masyarakat pada tipe ini memiliki jiwa dan semangat

kreaktifitas yang tinggi, yang diikuti dengan toleransi, ramah, serta

memiliki pikiran yang terbuka (open mind).

3. Smart Economy

Semakin tinggi inovasi-inovasi baru yang ditingkatkan maka akan

menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar

usaha/modal. Maka dari itu diperlukanlah yang namanya ekonomi pintar

atau smart economy. Kota diharapkan dapat menjadi tempat

berlangsungnya kegiatan ekonomi yang berkelanjutan. Hal ini dapat

diwujudkan melalui adanya produktivitas yang tinggi, yang diikuti dengan

semangat untuk melakukan inovasi.

4. Smart Mobility

Mobilitas pintar mengacu pada pengelolaan infrastruktur kota yang

dikembangkan di masa depan merupakan sebuah sistem pengelolaan

terpadu untuk menjamin keberpihakan pada kepentingan publik. Kota

diharapkan mampu mewujudkan penyediaan infrastruktur, sistem, dan

layanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif,

yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation

System (ITS) merupakan salah satu konsep pemanfaatan teknologi

informasi untuk mewujudkan Smart Mobility pada bidang transportasi.

5. Smart Environment

Lingkungan pintar merupakan lingkungan yang bisa memberikan

kenyamanan, berlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik,

visual maupun tidak, bagi masyarakat dan publik. Kota diharapkan dapat

mewujudkan pemanfaatan teknologi informasi yang ramah lingkungan,

sehingga mampu mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, lestari,

sehat, bersahabat bagi masyarakat dan makhluk hidup lainnya, serta

memiliki keberlangsungan hidup (sustainalibility) yang tinggi. Konsep dan

implementasi berupa Green Computing dan Smart Grid, bertujuan untuk

membantu mewujudkan Smart Environment.

6. Smart Live

Hidup pintar maksudnya adalah Manusia memiliki kualitas hidup terukur

(berbudaya). Kota diharapkan dapat mewujudkan proses kehidupan yang

Page 7: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

5

lebih baik (berbasiskan kepada teknologi informasi), yang mencakup

kualitas hidup masyarakat (quality of life) dan budaya (culture) yang telah

berjalan di masyarakat. Untuk mewujudkan karakteristik ini, dapat

dilakukan melalui penyediaan dukungan infrastruktur (listrik, internet, jalan

raya), penanganan masalah di masyarakat (sosial, kesehatan, lingkungan),

serta pelestarian budaya dengan memanfaatkan teknologi informasi.

2.3 Konsep Smart Parking

Sesuai namanya, smart parking merupakan sebuah sistem yang ditujukan

untuk memudahkan pengelolaan parkir. Berikut ini merupakan elemen dasar dan

manfaat dari diterapkannya smart parking system:

1. Memudahkan pembayaran

Mesin parkir elektronik dapat memudahkan pembayaran, karena dalam

proses pembayarannya menggunakan uang digital atau secara non tunai.

2. Mempercepat proses parkir

Proses parkir cepat dilakukan karena pembayaran tidak perlu menunggu

uang kembalian atau pembuatan nota.

3. Mengurangi parkir ilegal

Mengurangi para pengemudi yang terbiasa untuk melakukan parkir liar atau

ilegal, karena sudah disiapkan tempat parkirnya di dekat mesin parkir

elektronik.

4. Mengurangi kebocoran penerimaan retribusi

Pembayaran retribusi parkir langsung dikirim ke rekening pusat penerimaan

retribusi, sehingga tidak ada dana yang keluar ke pihak tidak berwenang.

Page 8: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

6

BAB 3

METODE

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research), yaitu suatu

penelitian yang langsung dilakukan di lapangan atau pada responden. Data yang

diperlukan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan analisis

penggunaan dan keberjalanan mesin parkir elektronik di Kota Bandung. Penelitian

ini dimaksudkan untuk menerangkan dan menggambarkan kondisi objek tentang

manfaat dari penggunaan mesin parkir elektronik atau e-Parkir sebagai salah satu

layanan pendukung smart city di Kota Bandung.

Sifat penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yakni suatu penelitian yang

bertujuan untuk menggambarkan secara objektif dari kondisi objek penelitian.

Kegiatan utama yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengumpulan data dan

analisis data. Sumber data utama diperoleh melalui wawancara dengan peneliti

smart city bidang e-Mobility di Kota Bandung. Sedangkan sumber data lainnya

diperoleh dari dokumen-dokumen penelitian, karya ilmiah, website, dan berita-

berita yang berkaitan dengan smart city dan smart parking untuk Kota Bandung.

3.1 Uji Kepuasan

Kami menggunakan kuesioner untuk mengetahui kepuasan pengguna yang

telah memanfaatkan mesin parkir elektronik (e-Parkir) di Kota Bandung. Kuesioner

berisi beberapa pertanyaan terkait dengan e-Parkir, misalnya lokasi mesin,

kemanfaatan, antarmuka alat, hingga ketepatan tujuan penggunaan. Kuesioner yang

digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Nama :

Instansi :

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna

3 Menu alat tidak rumit

4 Penggunaan alat tepat tujuan

Keterangan penilaian

• Sangat Tidak Setuju = skor 1

• Tidak Setuju = skor 2

• Netral = skor 3

• Setuju = skor 4

• Sangat Setuju = skor 5

Page 9: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

7

Kuesioner ini nantinya diberikan kepada responden yang memang pernah

menggunakan layanan e-Parkir di Kota Bandung. Dari hasil kuesioner tersebut,

kami melakukan analisis per indikator untuk mendapatkan tingkat kepuasan

pengguna. Selanjutnya, barulah kami membuat kesimpulan mengenai penggunaan

dan keberjalanan e-Parkir di Kota Bandung.

Page 10: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

8

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 e-Parkir Kota Bandung

Konsep smart parking system merupakan salah satu komponen penting

dalam kerangka smart city. Teknologi ini dapat mengakomodasi pertumbuhan

dengan meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi, dan berkontribusi pada

masa depan yang lebih berkelanjutan. Dengan e-Parkir, nantinya sistem

pembayaran parkir akan dilakukan dengan menggunakan sebuah kartu seperti e-

money yang banyak digunakan di jalan tol. Diharapkan e-Parkir mampu

mengurangi kemacetan lalu lintas dan dapat menertibkan retribusi parkir. Proses

penggunaan mesin parkir sendiri cukup mudah, seperti berikut:

• Memilih jenis kendaraan.

• Memasukkan nomor kendaraan.

• Kemudian menentukan lama durasi parkir.

• Pengguna layanan parkir menempelkan kartu e-money pada reader

mesin parkir, maka akan secara otomatis saldo di dalam kartu akan

berkurang sesuai dengan tarif yang berlaku.

• Ambil tiket parkir.

Di kota Bandung sudah terdapat 445 mesin parkir elektronik yang di

tempatkan di 221 titik atau 56 lokasi. Dalam pengoperasiannya, Pemerintah Kota

Bandung mempekerjakan 700 Juru Parkir yang di gaji 1,8 juta rupiah per bulan.

Diharapkan dengan adanya program ini pemerintah kota Bandung dapat

meningkatkan pendapatan retribusi parkir sebesar 20 persen.

4.2 Smart City Service Canvas

Berikut ini merupakan analisis layanan e-Parkir menggunakan Smart City Service

Canvas (SCSC).

Gambar 4.1 Hasil Smart City Service Canvas (SCSC) untuk layanan e-Parkir

Page 11: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

9

a. Integrated Key Players

Integrated Key Players adalah pihak-pihak yang terlibat langsung dalam

kerjasama dan keberjalanan layanan. Pihak-pihak yang terlibat kerjasama

dan mengelola e-Parkir adalah Pemerintah Kota Bandung, pembuat mesin

parkir, serta Dinas Perhubungan Kota Bandung.

b. Integrated Key Activities

Kolom Integrated Key Activities diisi dengan kegiatan utama yang

dilakukan untuk menghasilkan innovative value preposition yang

ditawarkan. Kegiatan utama dari layanan e-Parkir adalah

menyediakan/mengolah jasa pembayaran parkir.

c. Integrated Key Resources

Integrated Key Resources adalah hal-hal paling penting yang harus dimiliki

agar integrated key activities bisa dijalankan dan innovative value

preposition bisa diberikan. Layanan e-Parkir memiliki integrated key

resources berupa mesin parkir elektronik, petugas parkir, pengawas, dan

juga pegawai di Pemerintah Kota Bandung.

d. Government Roles

Government Roles merupakan peran-peran yang dilakukan oleh pihak

pemerintah untuk memastikan keberjalanan layanan. Peran pemerintah

untuk layanan e-Parkir adalah penetapan aturan terkait dan juga melakukan

pelaporan kinerja terhadap layanan yang ada.

e. Innovative Value Prepositions

Innovative Value Prepositions sendiri merupakan nilai atau value yang

ditawarkan untuk pengguna sistem. Kelebihan/keunggulan dan keunikan

layanan adalah hal yang harus dituliskan di innovative value preposition.

Innovative value preposition e-Parkir adalah keunggulannya dalam

memudahkan dan mempercepat proses pembayaran parkir, mengurangi

parkir ilegal, serta mengurangi kebocoran penerimaan retribusi.

f. Citizen Segments

Citizen Segments adalah penggolongan orang-orang yang mungkin tertarik

dengan value preposition layanan. Layanan e-Parkir menyasar kalangan

masyarakat pengguna kendaraan yang memang sering parkir di tempat-

tempat yang ramai dan padat.

g. Citizen Relationships

Citizen Relationships adalah cara-cara yang bisa digunakan untuk

berkomunikasi dengan citizen segments. Hubungan dengan pengguna e-

Page 12: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

10

Parkir terjadi secara langsung saat proses proses parkir dengan petugas

parkir. Selain itu, hubungan juga dijaga melalui adanya sistem hotline dan

Twitter untuk mengetahui feedback pengguna.

h. Channels

Pada dasarnya channels adalah cara untuk menjangkau customer. Tidak

terbatas pada distribusi, tapi juga hal lainnya yang menyebabkan layanan e-

Parkir dan customer bisa bersentuhan. Channel yang digunakan oleh e-

Parkir adalah melalui Twitter dan jaringan yang disediakan oleh provider

internet.

i. Service Measurement

Service Measurement merupakan cara-cara yang digunakan untuk

mengukur tingkat keberhasilan layanan yang diberikan. Untuk mengukur

layanan e-Parkir dilakukan melalui pemberian kuesioner angket kepuasan

dan juga survei secara langsung di lapangan.

j. Quality of Life Indicators

Pada bagian Quality of Life Indicators menjelaskan indikator kualitas

kehidupan yang menggambarkan kepuasan penggunaan layanan. Layanan

e-Parkir dapat dinyatakan meningkatkan kualitas hidup masyarakat jika

mampu mengurangi kemacetan akibat parkir liar dan mampu mengurangi

retribusi parkir liar.

k. Cost & Structures

Cost & Structures adalah rincian biaya-biaya terbesar yang harus

dikeluarkan untuk melakukan key activities dan menghasilkan value

preposition. Pengeluaran terbesar e-Parkir adalah pengadaan mesin parkir

elektronik, biaya operasional, dan gaji untuk petugas parkir.

l. Investors

Investors merupakan pihak-pihak berkepentingan yang memberikan dana

untuk memastikan keberjalanan layanan. Secara umum, investor layanan e-

Parkir adalah Pemerintah Kota Bandung sendiri, secara khusus adalah Dinas

Perhubungan Kota Bandung.

m. Revenue Streams

Revenue Streams diisi dengan cara-cara untuk menghasilkan keuntungan

dari menjalankan value preposition, atau bahasa lainnya yaitu cara

menghasilkan uang. Layanan e-Parkir dapat menghasilkan keuntungan

melalui pembayaran retribusi parkir menggunakan e-Money.

Page 13: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

11

n. Sustainability Strategy

Sustainability Strategy merupakan strategi-strategi yang didefinisikan untuk

menjamin keberlangsungan layanan. Untuk memastikan layan e-Parkir

terus dapat digunakan, strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan

pemeliharaan dan perbaikan mesin jika terjadi kerusakan.

o. Governance

Governance mewakili tata kelola yang mengatur layanan. Untuk e-Parkir

sendiri aturan yang terkait adalah PP No.8 Tahun 2018.

4.3 Hasil Uji Kepuasan Pengguna

Selain menganalisis melalui Smart City Service Canvas (SCSC), kami juga

melakukan survei langsung di lapangan dengan mencari responded yang pernah

menggunakan layanan e-Parkir di Kota Bandung. Kami memberikan kuesioner

seputar e-Parkir kepada responden seperti yang dijelaskan dalam bab 3 tentang

metode. Berikut adalah hasil uji kepuasan menggunakan skala likert:

Indikator pertama: Penempatan alat di lokasi yang sesuai

Jumlah Pengguna Nilai Total (Jumlah Pengguna x

Nilai)

Sangat tidak

setuju

1 1 1

Tidak setuju 1 2 2

Netral 7 3 21

Setuju 5 4 20

Sangat setuju 1 5 5

Total 49

Persentase = 49

75 x 100% = 65,33 %

Indikator kedua: Alat bermanfaat bagi pengguna

Jumlah Pengguna Nilai Total (Jumlah Pengguna x

Nilai)

Sangat tidak

setuju

1 1 1

Tidak setuju 0 2 0

Netral 8 3 24

Setuju 4 4 16

Sangat setuju 2 5 10

Total 51

Persentase =51

75 x 100% = 68 %

Page 14: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

12

Indikator ketiga: Menu alat tidak rumit

Jumlah Pengguna Nilai Total (Jumlah Pengguna x

Nilai)

Sangat tidak

setuju

1 1 1

Tidak setuju 6 2 12

Netral 4 3 12

Setuju 3 4 12

Sangat setuju 1 5 5

Total 42

Persentase =42

75 x 100% = 56 %

Indikator keempat: Penggunaan alat tepat tujuan

Jumlah Pengguna Nilai Total (Jumlah Pengguna x

Nilai)

Sangat tidak

setuju

0 1 0

Tidak setuju 4 2 8

Netral 5 3 15

Setuju 6 4 24

Sangat setuju 0 5 0

Total 47

Persentase =47

75 x 100% = 62,67 %

Skala persentase: 0%-20% : Sangat tidak puas

21%-40% : Tidak puas

41%-60% : Netral

61%-80% : Puas

81%-100% : Sangat puas

Kuesioner dibagikan kepada 15 responden yang sudah pernah mencoba layanan e-

Parkir. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa secara umum pengguna e-Parkir

menyatakan “Puas” dengan layanan yang diberikan. Hasil uji kepuasan dapat

dilihat pada diagram di bawah ini.

Page 15: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

13

Gambar 4.2 Diagram hasil uji kepuasan penggunaan e-Parkir

65.3% 68.0%

56.0%62.7%

0.0%

10.0%

20.0%

30.0%

40.0%

50.0%

60.0%

70.0%

80.0%

90.0%

100.0%

Indikator pertama:Penempatan alat

di lokasi yangsesuai

Indikator kedua:Alat bermanfaatbagi pengguna

Indikator ketiga:Menu alat tidak

rumit

Indikator keempat:Penggunaan alat

tepat tujuan

Tin

gkat

Ke

pu

asan

Indikator

Kepuasan Pengguna Layanan e-Parkir

Puas Netral PuasPuas

Page 16: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

14

BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Mesin parkir elektronik yang telah di pasang di kota Bandung merupakan

langkah awal dari realisasi smart city. Setelah mengkaji implementasi kebijakan

smart city melalui layanan e-Parkir, kami menyimpulkan sebagai berikut:

a. Penempatan alat dirasa “Puas” oleh pengguna. Namun, penempatan alat

kami rasa masih belum merata. Banyak lagi tempat keramaian (kampus,

pasar, dll) yang sedikit mesin parkir. Sementara banyak lokasi yang

kelebihan penempatan mesin parkirnya.

b. Kemanfaatan alat dirasa “Puas” oleh pengguna. Untuk pembayaran menjadi

cepat dan mudah, serta biaya yang lebih pasti. Namun, mesin parkir yang

hanya menerima pembayaran dirasa tidak bermanfaat dalam proses parkir,

serta tidak menambah rasa aman meninggalkan kendaraan.

c. Menu alat dinyatakan “Netral” oleh pengguna. Hal ini memang untuk

pertama kali mencoba alat akan kebingungan. Biasanya perlu dibantu

petugas parkir terlebih dahulu untuk penggunaannya.

d. Penggunaan alat dirasa “Puas” oleh pengguna. Walaupun, mesin parkir ini

sebenarnya ditujukan untuk mengurangi kebocoran retribusi, masyarakat

beranggapan bahwa mesin parkir untuk memudahkan proses parkir. Masih

banyak warga Bandung yang belum memahami fungsi dan keuntungan dari

adanya e-parkir ini.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi layanan e-Parkir, saran yang diajukan

adalah sebagai berikut:

a. Penempatan alat harus lebih merata lagi. Masih banyak lokasi kantong-

kantong parkir yang sedikit sekali mesin parkirnya.

b. Petugas parkir yang dilibatkan perlu dikurangi. Hal ini dikarenakan petugas

parkir termasuk tambahan biaya operasional yang harus dikeluarkan.

c. Cara penggunaan mesin parkir perlu lebih disosialisasikan lagi secara lebih

masif dan kreatif. Hal ini bertujuan agar masyarakat mengenal e-Parkir dan

mengerti dalam pemakaian mesin parkir.

d. Pemeliharaan dan perbaikan mesin parkir harus dilakukan lebih intensif.

Kami mengamati banyak mesin parkir yang sudah mati dan tidak digunakan

lagi. Padahal biaya pengadaan dan operasionalnya sangat besar.

Page 17: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

15

Lampiran 1. Hasil Angket Penilaian

1.

Nama : Zulkarnain

Instansi : FSRD-ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

2.

Nama : M. Aprizal Saputra

Instansi : TEDC Cimahi

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

3.

Nama : Okta Haryansah

Instansi : UPI

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

Page 18: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

16

4.

Nama : Gito

Instansi : Wiraswasta

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

5.

Nama : Alvin Setiawan

Instansi : ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

6.

Nama : Vincent Siauw

Instansi : ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

Page 19: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

17

7.

Nama : Alivia

Instansi : IF-ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

8.

Nama : Dzikri

Instansi : SBM-ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

9.

Nama : William

Instansi : STI-ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

Page 20: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

18

10. Nama : Helmi

Instansi : FTI-ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

11. Nama : Indriyanti RS

Instansi : Klinik Prodia

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

12. Nama : Adil Fadillah Bulkini

Instansi : PT Kimia Farma

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

Page 21: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

19

13. Nama : Nia Yuniarti

Instansi : UPI

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

14. Nama : Fitri Husni

Instansi : LIPI

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

15. Nama : Faizal

Instansi : ITB

No

Indikator Kepuasan

Penggunaan e-Parkir

Skala Penilaian

Sangat

Tidak

Setuju

Tidak

Setuju

Netral

Setuju

Sangat

Setuju

1 Penempatan alat di lokasi yang

sesuai

2 Alat bermanfaat bagi pengguna ✓

3 Menu alat tidak rumit ✓

4 Penggunaan alat tepat tujuan ✓

Page 22: TUGAS BESAR II4071 KEPROFESIAN STIlayanan transportasi (darat, air, udara) yang aman, nyaman, dan inovatif, yang mendukung proses mobilitas masyarakat. Intelligent Transportation System

20

Lampiran 2. Pembagian Tugas

Nama Mahasiswa : Jery Octavianus

NIM : 18215027

Tugas ke- Kegiatan

1 Menghadiri seminar Smart City di Bandung Creative Hub

2 Survei ke Dishub Kota Bandung

3 Membuat dokumen laporan bab 1, bab 2, bab 3, bab 4, dan bab 5

4 Membuat kuesioner

5 Mencari responden

6 Finalisasi dokumen akhir

Nama Mahasiswa : William Aristea T.

NIM : 18215011

Tugas ke- Kegiatan

1 Menghadiri seminar Smart City di Bandung Creative Hub

2 Survei ke Dishub Kota Bandung

3 Membuat dokumen laporan bab 4 dan bab 5

4 Mencari responden kuesioner

5 Membuat Smart City Service Canvas (SCSC)

Nama Mahasiswa : Jundi Amir Syuhada

NIM : 18215037

Tugas ke- Kegiatan

1 Mencari responden kuesioner

2 Membuat dokumen laporan bab 4 dan bab 5

3 Finalisasi dokumen akhir

Nama Mahasiswa : Shafwan Aminuddin Muhammad

NIM : 18215024

Tugas ke- Kegiatan

1 Mencari responden kuesioner

2 Membuat Smart City Service Canvas (SCSC)

3 Membuat dokumen laporan bab 4 dan bab 5

Nama Mahasiswa : Fausto Axel E.K

NIM : 18215025

Tugas ke- Kegiatan

1 Mencari responden kuesioner