Top Banner
KONSTRUKSI BETON Disusun oleh : AMA MUTTAHIZI AHADAN AUHAN MUHAMMAD LUTHFI KELAS : 2 SIPIL 2 PAGI TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
52

TUGAS BESAR BETON KELOMPOK AMA MUTTAHIZI.docx

Nov 23, 2015

Download

Documents

tugas besar beton ama muttahizi politeknik negeri jakarta perhitungan jembatan beton bertulang dan prategang dosen pak andi indianto
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

KONSTRUKSI BETON

KONSTRUKSI BETON

KONSTRUKSI BETON

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan hidayah yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas ini. Teriring doa dan ucapan terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada pengajar Konstruksi Beton, Bapak Andi Indianto dan kepada kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan kepada semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu dalam penyusunan makalah ini.Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai tugas mata kuliah konstruksi beton serta sebagai acuan mahasiswa untuk lebih memahami jembatan terutama jembatan beton yang di ajarkan di Jurusan Teknik Sipil.Penulis menyadari bahwa hasil tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Depok, April 2013

KONSTRUKSI BETON

PenyusunPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI 2BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 31.2 Permasalahan41.3 Lokasi Jembatan51.4 Tujuan.51.5 Manfaat.51.6 Dasar Teori..5

BAB II ANALISA PERHITUNGAN JEMBATAN2.1 Data Hasil Survey72.2 Perencanaan Plat Lantai 92.3 Perencanaan Girder Beton Bertulang 142.4 Perencanaan Girder PraTegang ....182.5 Perencanaan Pilar (Kolom Tunggal) ....33

BAB III3.1 Kesimpulan 37

BAB IPENDAHULUAN

A.Latar BelakangJembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transportasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan komunikasi / transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam lingkungannya. Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang mutakhir.Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api. Berikut beberapa jenis jembatan :1.Jembatan diatas sungai2.Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase3.Jembatan diatas lembah4.Jembatan diatas jalan yang ada / viaductBagian-bagian Konstruksi Jembatan terdiri dari :1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :Trotoar : - Sandaran + tiang sandaran -Peninggian trotoar / kerb -Konstruksi trotoarLantai kendaraan + perkerasanBalok diafragma / ikatan melintangBalok gelagarIkatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)Perletakan (rol dan sendi)Sesuai dengan istilahnya, bangunan atas berada pada bagian atas suatu jembatan, berfungsi menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh suatu lintasan orang, kendaraan, dll, kemudian menyalurkan pada bangunan bawah.2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliputi : 1Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi

Bangunan bawah pada umumnya terletak disebelah bawah bangunan atas. Fungsinya untuk menerima beban-beban yang diberikan bengunan atas dan kemudian menyalurkan kepondasi, beban tersebut selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah.Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri dari enam bagian pokok, yaitu1.Bangunan atas2.Landasan3.Bangunan bawah4.Pondasi5.Oprit6.Bangunan pengaman jembatan.Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang jembatan baik struktur, material, dan beban beban yang mempengaruhinya. Hal ini dimaksudkan agar penulis lebih memahami tentang pembuatan jembatan.1.2 PERMASALAHANPermasalahan yang akan ditampilkan pada tugas ini ialah bagaimana menghitung struktur dan beban-beban yang mempengaruhi sebuah jembatan sehingga jembatan memang memenuhi persyaratan yang ditentukan.

1.3 LOKASI JEMBATAN Data yang diambil dari jembatan sungai Ciliwung yang berlokasi di Depok, Jawa Barat.1.4 TUJUANTujuan dari penulisan ini ialah agar penulis dapat menghitung struktur dan beban-beban pada jembatan dengan salah satu bahan materialnya, berdasarkan teori dan data lapangan yang diketahui.1.5 MANFAATMendapatkan balok girder beton prategang yang kuat dan memenuhi syarat sehingga secara tidak langsung memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jembatan dan bagi lingkungan sekitar.1.6 DASAR TEORI1.6.1 Jembatan secara umumJembatan merupakan bagian dari jalan sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan nasional di masa yang akan datang. Oleh sebab itu perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi serta fabrikasi perlu diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga pembangunan jembatan dapat mencapai sasaran umur jembatan yang direncanakan.Persoalan-persoalan teknis Jembatan secara umum dapat dijumpai sebagai berikut:a) Informasi tetang kondisi jembatan di Indonesia yang kurang terbuka buat Pemerhati Jembatan Indonesia, sehingga informasi tentang perkembangan teknologi jembatan tak sampai ke pemakai.b) Kemampuan Perencanaan teknis jembatan di daerah kurang mengikuti kemajuan teknologi perencanaan baik untuk jembatan standar apalagi jembatan khusus.c) Kegagalan bangunan jembatan, mulai dari penurunan & kerusakan oprit, pergeseran & keruntuhan abutmen dan pilar, retak dan runtuhnya lantai jembatan, rusaknya bangunan pelengkap jembatan, sampai dengan keruntuhan waktu, gerusan air, gempa, longsoran, karat, dll, maupun disebabkan oleh manusia seperti : beban berlebih, tabrakan, dll.d) Pelaksanaan yang belum menguasai metocle konstruksi sesuai dengan perkembangan teknologi peralatan dan material.e) Perbaikan/rehabilitasi terhadap kerusakan pada jembatan kurang mengikuti perkembangan teknologi material yang tepat untuk perbaikan.f) Penguasaan teknologi perencanaan, metode pelaksanaan, peralatan, material/ bahan yang terbatas unluk pembangunan jembatan panjang, yang makin bayak dibutuhkan saat ini.

1.6.2 Jenis-Jenis JembatanPemahaman akan teknologi pembangunan jembatan ini dapat ditujukkan dengan keberhasilan membangun jembatan khusus / strategis sebagai berikut :1. Bentangan utama lebih dari 100 meter yaitu :a) Tipe Jembatan Rangka Baja adalah jembatan Kerasak (122,5m) dan Jembatan' Danau Bingkuang di Riau (120m).b) Tipe Jembatan Pelengkung Baja. Jembatan Kahayan di Palangkaraya (150m).c) Tipe Jembatan Prestressing Cantilever Box adalah Jembatan Rajamandala di Jabar (132m), Jembatan Serayu Kesugihan di Jateng (128m), Jembatan Rantau Berangin di Riau (121m).d) Tipe Jembatan Balance Cantilever Concrete Box Girder adalah Jembatan Tonton-Nipah (160m) dan Jembatan Setoko-Rempang (145m) di Batam.

2. Bentangan utama lebih dari 200 meter yaitu :a) Tipe Jembatan Gantung. Jembatan Memberamo di Irian Jaya (235m) dan Jembatan Barito di Kalsel (240m), Jembatan Mahakam 2 di Kaltim (270m).b) Tipe Jembatan Pelengkung Beton. Jembatan Rempang-Galang di Batam (245m).c) Tipe Jembatan Cable Stayed terbaru. Jembatan Suramadu di Jawa Timur (total panjang 5.438m dengan main bridge 192+434+192 mBAB IIANALISA PERHITUNGAN JEMBATAN

A.Data Hasil Survey Nama Jembatan: Jembatan Grand Depok City Lokasi Jembatan: Depok, Jawa Barat Lebar Sungai: 75 meter Kedalaman Sungai: 15 meter Kedalaman Air: 3,5 meter Jenis Sungai: Sungai Alam / Hanyutan Jenis Jembatan: Jembatan Beton Fungsi Jembatan: Jalan Penghubung / Jalan Mayor Lebar Jembatan: 9 meter Panjang Jembatan: 75 meter

Gambar Penampang Sungai

10,74

153575

2.252.252.252.2515158

SKETSA JEMBATAN

1. PERENCANAAN PLAT LANTAIDigunakan :fc = 30 MPaTulangan Longitudinal fy = 400 MPaTulangan Bagi fy = 240 MpaLy = 6,5Lx= 1,8 = = 3.333 > 2,5 Plat 1 Arah

7.50

2.25

Plat Lantai 1 Arah

Penentuan Dimensihmin 200 mmh (100 + 40 (2.25))h 190 diambil h = 200 mm = 20 cm

Pembebanana.Beban Mati Lantai:txBj: 0,2 mx2,4 t/m3 = 0,48 t/mAspal: txBj: 0,05 mx2,2 t/m3 = 0,11 t/m

Sehingga Beban Mati (qDL) Menjadi 0,48 + 0,11 = 0,59 t/mb.Beban Hidup TLL =

Perhitungan Momen UltimateMu Lapangan= ( . qDL . L2 . Fb ) + ( . TLL . L . Fb . 1,3 )= ( . 0,59 . 2,252 . 1,2 ) + ( . 11.25 . 2,25 . 1,6 . 1,3 )= 0,256 + 6,58 = 6,84 t-m = 68,4 kNm

Mu Tumpuan= ( . qDL . L2 . Fb ) + ( . TLL . L . Fb . 1,3 )= ( . 0,59 . 2,252 . 1,2 ) + ( . 11,25 . 2,25 . 1,6 . 1,3 )= 0,3584 + 6,58 = 6,94 t-m = 69,4 kNm

Perhitungan Tulangan Penulangan Lapangan

Selimut Beton 3cmd = 20 (3 + 0,65) = 16,35 cm = 0,1635 mb = 1 m

= = 2558,7 kN/m2

dari tabel diperoleh: = = 0,008360,0087

0,0080x

2400 2558,7 2600

min = = = 0,0035min < < max (OK)

max = 0,0244 (didapat dari tabel)As = .b.d = 0,00836 x 100 x 16,35 = 13,67 cm2Digunakan tulangan tarik D13 As/tul = 1,327 cm2 (didapat dari tabel)Jumlah tulangan(n) = 10,3 ~ 11 tulanganAs > As14,597 > 13,67 OKDigunakan tulangan 11 D13 90Tulangan Bagi (SNI 03-2847-2002 pasal 9.12) :Digunakan tulangan bagi 10 As/tul = 0,785 cm2Asm = 0.0020 x 100 x 20 = 4 cm2Asm = 20% x 13,67 = 2,734 cmJumlah tulangan bagi(n) = = 5,1Jarak antar tulangan(a) = = 19,5Digunakan tulangan bagi 10 195 dengan As = 4,02 > 4 cm2

Penulangan Tumpuan

Selimut Beton 3cmd = 20 (3 + 0,65) = 16,35 cm = 0,1635 mb = 1 m = = 2596,115 kN/m2dari tabel diperoleh: = = 0,0084120,0087

0,0080x

2400 2596,115 2600

min = = = 0,0035min < < max (OK)

max = 0,0244 (didapat dari tabel)

As = .b.d = 0,008412 x 100 x 16,35 = 13,75 cm2Digunakan tulangan tarik D13 As/tul = 1,327 cm2 (didapat dari tabel)Jumlah tulangan(n) = 10,3 ~ 11 tulangan

As > As14,597 > 13,75 OKDigunakan tulangan 11D13 90Tulangan Bagi (SNI 03-2847-2002 pasal 9.12) :Digunakan tulangan bagi 10 As/tul = 0,785 cm2Asm = 0.0020 x 100 x 20 = 4 cm2Asm = 20% x 13,75 = 2,75 cmJumlah tulangan bagi(n) = = 5,1Jarak antar tulangan(a) = = 19,5Digunakan tulangan bagi 10 195 dengan As = 4,02 > 4 cm2

Kontrol Geser TumpuanT = 11,25 x 1,3 = 14,625 tVc= 2 . d = (2 x 16,35) . = 30656,85313 kg

Vc Vc Vc Vc 30656,85313 kg 28928,57143 kg OK30656,85313 kg 25714,28571 kg OK

2. PERENCANAAN GIRDER BETON BERTULANGDigunakan : Beton fc = 30 Mpa Tulangan utama fy = 400 Mpa Tulangan sengkang fy = 240 MpaPenentuan Dimensi H min = = L = x 15 = 0,714 m = 71,4 cm 75 cmPendekatan H = Hmin x 1,5 = 75 x 1,5 =112,5 150 cmB = x 150 cm = 50 cmDiambil B = 75 cm

x 150 cm = 100 cm

Pembebanan Beban hidup Qll = 0,9 x 2,25 = 2,025Pll = 4,9 x 2,25 x 1,4 = 15,435 Beban matiQdl =-aspal = txlxBj Aspal= 0,05x2,25x2,2 = 0,2475-lantai = txlxBj Beton= 0,2x(2,25-0,75)x2,4= 0,72-girder = txlxBj Beton= 0,75x1,5x2,4= 2,7Sehingga Qdl menjadi = 0,2475 + 0,72 + 2,7 = 3,6675 MomenMlapangan= ( . qDL . L2 . Fb ) + ( . qLL . L2 . Fb ) + ( . PLL . L . Fb )= ( . 3,6675 . 152 . 1,3 ) + ( . 2,025 . 152 . 1,8 ) + ( . 15,435 . 15 . 1,8 )= 134,093 + 102,5156 + 104,1863= 340,7948 tm = 3407,948 kNm (Mlapangan)Mtumpuan= ( . qLL . L2 . Fb ) + ( . qDL . L2 . Fb )= ( . 2,025. 152.1,8) + ( . 3,6675. 152.1,3)= 34,17188 + 44.69765625=78.86953125 tm (Mt)Dmax = ( . qLL . L2 . Fb ) + ( . qDL . L2 . Fb ) + (PLL . Fb)= ( . 2,025. 152.1,8) + ( . 3,6675. 152.1,3) + (15,435 . 1,8)= 27.3375 + 35.758125 + 27.783= 90.878625 (Dmax)Menentukan Jumlah TulanganMenentukan nilai

selimut beton 5 cm

X = 5 + 1 + 2,9 +2,5 = 11,4 cmd = 150 11,4 = 138,6 cm d = 5 + 1 + 1,45 = 7,45

= = 2365.403806 kN/m2 = = 0,053 0,1

dari tabel diperoleh:0,0080

= 0,0073x

2200 2365,4 2400

= 0,0078min = = = 0,0035min < < max (OK)

max = 0,0325 Penulangan Longitudinal (Tulangan Lapangan dan Tulangan Tumpuan) Tulangan Lapangan Digunakan D29As = .b.d = 0,0078 x 75 x 138,6 = 81,081 cm2Digunakan tulangan D29 = 660,5 mm2 = 6,605 cm2 (didapat dari tabel)n = = 12,2757 14 tulangana = (75 (2 x 5) (1 x 2) (2,9 x 7)) : 6 = 7.116666667Digunakan tulangan lapangan 14 D29 - 70 Tulangan TumpuanAs = 0,5 As = 0,5 x 81,081 = 40,5405 cm2n = = 6,13 7 tulanganDigunakan tulangan tumpuan 7 D29 - 70

Penulangan Sengkang Sengkang di TumpuanVu = 90.878625 kgVc = . b . d = x 75 x 138,6 = 94,893 tonVn = = = 129,827 tonVs = Vn Vc = 129,827 94,893 = 34,93 tonCek PenampangVs ( x 10 x 75 x 138,6 = 379,572 ton34,93 ton 379,572 ton OK!Digunakan sengkang 10 mm = 0,785 cm2Av = 0,785 x 2 = 1,57 cm2S = = = 14,95 15cm Jarak!Cek Smax = 34930 kg < ( x 10 x 75 x 138,6 = 189785,87 kgSmax = x 138,6 = 69,3 cm > 4 cm OKE!

Sengkang di Lapangan . b . d x 75 x 138,6 = 189785,87 kgVs < . b . d34,93 ton < 189,785 ton Smax = . d = x 138,6 = 69,3 60 cmJarak sengkang di lapangan 300 (dua kali jarak sengkang ditumpuan) sampai 600 mm (Smax).

3. PERENCANAAN GIRDER BETON PRATEGANG

Penentuan dimensi Lo= 35 mFc = 50 MPa selongsong = 10 cmJumlah selongsong L = 35 m = 3 buahTebal Plat = 0,2 m h min 0,05 Lo = 0,05 x 35 = 1,75 m 2,00 mbw hf; maka bw = 0,2 m.bwb = (2 3) bw ; maka diambil bwb = 0,6 m.hfb = ( 1) bwb ; maka diambil hfb = 0,6 m.cgs = 5 + 10 + 5 + 5 = 25 cm = 0,25 m.d = 2,0 0,25 = 1,75 m.

2.PembebananDead loadAspal= 0,05 m . 2 m . 2,2 t/m 3 = 0,22 lantai= 0,02 m . 2 m . 2,4 t/m 3 = 0,96lantai kerja= 0,07 m . 1,8 m . 2,4 t/m 3 = 0,30girder atas= 0,2 m . 1,2 m . 2,4 t/m 3 = 0,52girder bawah= 0,6 m . 0,4 m . 2,4 t/m3= 0,567----------- +2,63 ton/mLife load QLL= 0,9 t/m . 2m = 1,8 ton/mPLL= 4,9 t/m . 2m . 1,4 m = 13,72 ton

3.Perhitungan Momen Ultimate dan Kontrol DimensiMu beban= PL + 1/8 QL2PLL= 0,25 . 13,72 . 35 . 1,8= 216QLL= 0,125 . 1,8 . 1225 . 1,8= 496QDL= 0,125 . 2,6 . 1225 . 1,2= 484------------ +Mub= 1196 tonM

= = 0,125 = = 0,1 = 0,063 ( didapat dari grafik)Mukp = 0,063 . fc . b . d2= 0,063 . 500 . 200 . 25600= 154828800 kgcm= 1548,288 tonmMukp . Mu beban1548,288 x 0,8 1548,2881238,63 tm 118746 tm.......... ok!4.Perhitungan Momen Inersia1. penampang tengahKondisi awal

peracyac.yI0ig

1400010040000036000002880000

2240020480006000000320000

6400448000ix12800000

Yb = = 70 cm Ya = 160 70 = 90 cm.Ix = I0 + Ig = 12800000 cm4Wa = = = 142222 cm3Wb = = = 182857 cm3Ka = = = 28,57 cmKb = = = 22,22 cm

Kondisi Akhir

peracyac.yI0ig

1400017068000014400000133333

224001002400002400002880000

32400204800019440000320000

8800968000ix37413333

Yb = = 110 cm Ya= 200 123,5 = 70 cmIx = I0 + Ig = 37413333 cm4Wa = = = 534476 cm3Wb = = = 340121 cm3Ka = = = 38 cmKb = = = 60 cm

2. Penampang UjungKondisi awal

PenampangAcyAc x yI0Ig

196008076800002048000

Yb = = 80 cm Ya = 160 80 = 80 cmIx = I0 + Ig = 2048000 cm4

Wa = = = 256000 cm3Wb = = = 256000 cm3Ka = = = 27cmKb = = = 27cm

Kondisi Akhir

peracyac.yI0ig

1400017068000016143945133333,33

29600807680006726643,620480000

136001448000ix43483922

Yb = = 107 cm Ya = 180 107= 73 cmIx = I0 + Ig = 43483922 cm4Wa = = = 591381 cm3Wb = = = 408412 cm3Ka = = = 30 cm Kb = = = 43cm5.Penentuan Gaya Prategang dan Diameter Kabele = 70 25 = 45 cm.qDL girder atas= 0,2 m . 1,2 m . 2,4 t/m 3 = 0,576girder bawah= 0,6 m . 0,4 m . 2,4 t/m3= 0,576----------- + 1,152 t/mMomen Ultimate (MDL) = x q x l2 = x 1,152 x 352 = 176,4 tm = 17640000 kgcm Pikayacgce1ekbyb

-124 pi 45.pi - 300 6400 142222

96,47 pi 45.pi 300 6400 182857-124 - + = 17 -300 .................................( 1 ) 96 - = -300 ..........................................( 2 )Maka agar kondisinya aman, diperoleh nilai Pi = 900000 kg. Sehingga persamaan menjadi :-124 140 + 284 = 2097 140 221= -266 ...................ok!

Pi tiap selongsong = = 300000 kg Digunakan kabel 15, dengan Pu = 250 KN = 25000 kgPi kabel = 0,94 x 0,85 x Pu = 19975 kg Jumlah kabel tiap selongsong = = 15,01 16 kabel Digunakan anchor 19K15Dengan ukuran= 315 x 315 mmdiameter selongsong = 101 mm...............ok! Ukuran dongkrak dengan Pi = 3000 KN, digunakan dongkrak tipe K500 dengan maximum force 4595 KN, stroke 250 mm dan maximum presure 600 bar. Tekanan kompresor = x 600 = 391 bar.

6.Cek Penampang Untuk AnchorPenampang ujung

Jarak antara Ka dan Kb bagian ujung = m. Dipakai 3 anchor ukuran (31,5 x 31,5) cm. Jarak antar anchor = = 7 cm 5 cm..............ok! Jarak antara Kb dan Kb bagian tengah = 38 cm Dipakai 3 selongsong dengan 10,1 cm. Jarak antar selongsong = = 15 cm 5 cm.................ok!7.Kontrol Tegangan Pada Saat Lantai DicorPi= 900000 Kg.Loss= 8%.Pe 1= 900000 ( x 900000) = 828000 Kg.M Pe 1= Pe 1 x e = 828000 x 45= 37260000 Kgcm.qDL girder atas= 0,2 m . 1,2 m . 2,4 t/m 3 = 0,576girder bawah= 0,6 m . 0,4 m . 2,4 t/m3= 0,576----------- + 1,152 t/mMomen Ultimate (MDL) = x q x l2 = x 1,152 x 352 = 176,4 tm = 17640000 kgcmqLT= lantai= 0,02 m . 2 m . 2,4 t/m 3 = 0,96 lantai kerja= 0,07 m . 1,8 m . 2,4 t/m 3 = 0,30 Beban kerja= 0,1 x 2,225= 0,2225------------- +1,483 t/m.MLT = x q x l2 = x 1,483 x 352 = 227 tm = 22700000 kgcm.

Pe1e1ecgckakbyayblantai

Cek tegangan bagian atasMDL = = = 124 Kg/cm2PE1 = = = 133 Kg/cm2MPE1 = = = 261 Kg/cm2MLT = = = 160 Kg/cm2------------------------------+Jumlah tegangan bagian atas = -156 Kg/cm2.Tegangan ijin = 17 Kg/cm2 s/d 225 Kg/cm2........(OK).Cek teganan bagian bawahMDL = = = 96 Kg/cm2PE1 = = = 133 Kg/cm2MPE1 = = = 203 Kg/cm2MLT = = = 124 Kg/cm2---------------------+Jumlah tegangan bagian atas = -116 Kg/cm2Tegangan ijin = 0 s/d -225 Kg/cm2........(OK)

8.Kontrol Tegangan Pada Saat Beban Hidup BekerjaPi= 900000 Kg.Pe 1= 900000 ( x 900000) = 828000 Kg.Loss= 7%.Pe= 828000 ( x 828000) = 770040 Kg.M Pe = Pe 1 x e = 770040 x 85= 65453400 Kgcm.qDLAspal= 0,05 m . 2 m . 2,2 t/m 3 = 0,22 lantai= 0,02 m . 2 m . 2,4 t/m 3 = 0,96lantai kerja= 0,07 m . 1,8 m . 2,4 t/m 3 = 0,30girder atas= 0,2 m . 1,2 m . 2,4 t/m 3 = 0,52girder bawah= 0,6 m . 0,4 m . 2,4 t/m3= 0,567----------- +2,63 ton/m

MDL = x q x l2 = x 2,63 x 352 = 402,7 tm = 40271875 kgcm.

Beban Hidup QLL= 0,9 t/m . 2m = 1,8 ton/mPLL= 4,9 t/m . 2m . 1,4 m = 13,72 ton MLL = ( x q x l2)+( x P x l) = ( x 1,8 x 352) + ( x 13,72 x 35) = 39567500 kgcm. Pee1ecgckakbyayb

Cek tegangan bagian atas

MDL = = = 75 Kg/cm2Pe = = = 87 Kg/cm2MPe = = = 122 Kg/cm2MLL = = = 74 Kg/cm2Jumlah tegangan bagian atas = -114 Kg/cm2.-------------------+Tegangan ijin = 0 Kg/cm2 s/d -225 Kg/cm2........(OK)

Cek teganan bagian bawahMDL = = = 118 Kg/cm2Pe = = = 87 Kg/cm2MPe = = = 192 Kg/cm2MLL = = = 116 Kg/cm2-----------------+Jumlah tegangan bagian atas = -45 Kg/cm2.

Tegangan ijin = 35 s/d -225 Kg/cm2........(OK).

9. Loss Of Prestress Kehilangan Tegangan Pada Kondisi Awal Penyusutan / Pemendekan Beton.Pi = = = 13111 Kg/cm2.Ec = 4700 = 4700 = 33234 Mpa = 332340 Kg/cm2.Loss = x Ec = 0,00135 x 332340 = 448 Kg/cm2.

%Loss = x 100% = x 100% = 3,42%.

Slip Anchor.Pi = = = 13111Kg/cm2.Es = 1950000 Kg/cm2. = 3 mm.

%Loss = x100% = x100% =1,27%. Gesekan Tendon / Kabel.P0 = = = 1058823 Kg.P0 = = = 15426 Kg/cm2.e = 2,7183 = 0,18K = 0,15 x = 0,0525 y = 2 x e = 2 x 45 = 90 cm. = rad = rad = 0,0513 rad.PX = P0e-(+Kx) = 1058823 x 2,7183-(0,18x0,0513 +0,0525) = 995434 Kg.

%Loss = x100% = x100% = 5,9 %.

Jumlah loss awal = 3,42%.+ 1,27%.+ 5,9% = 10.59 %.

Kehilangan Tegangan Pada Kondisi Akhir Rangkak BetonEs= 1950000 Kg/cm2Ec= 4700 x 10 = 332340 Kg/cm2cc = 1,25Pi= 900000 Kg.Ap= 3 x 16 x 1,43 = 68,64 cm2.fc= 97 Kg/cm2.fp1= (1-loss awal) = (1-0,08) = 12062 Kg/cm2.e= = = 5,8loss= cc x fc x e = 703 Kg/cm2.

%Loss = x100% = x100% = 6,9%

Relaksasi Tendonfp= = = 112185 Kg/cm2.fp= 0,6 x fpu = 0,6 x 17500 = 10500 Kg/cm2.K4= log [5,4 x j1,6] = log [5,4 x 281,6] = 3,04. = = 1,06 > 0,85K5= 1,7K6= = = 1,5Rb= 2%Rt= K4 x K5 x K6 x Rb = 3,04 x 1,7 x 1,5 x 0,02 = 0,155fp1= (1-loss awal) = (1-0,08) = 12063 Kg/cm2. fc= loss susut + loss rangkak = 448 + 703 = 1151 Kg/cm2.

%Loss = Rt[]x100% = 0,155[]x100% =1,4 %.

Jumlah loss akhir = 6,9% + 1,4% = 8,3%

10. Kontrol Geser TumpuanPe= Kg= inv. tg = inv. tg = 5,5oPv= Pe sin = x sin 5,5o = - 73805 KgR= qDL L 1,2 + qLL L 16,8 + PLL 1,8 = x 2,63 x 35 x 1,2 + x 1,8 x 35 x 1,8 + 13,72 x 1,8 = 55,23 + 56,7 + 24,69= 136,626 ton = 136626 Kg.Vc= R Pv = 136626 + 73805 = 210431 Kg.Ph= Pe cos = cos 5,5o = 766494 KgVc= [ 1 + ] [ ] bw d =[ 1 + ] [ x 10 ] x 70 x 192 = 6583113 Kg.Vc < Vc ............(Tidak perlu Tulangan Geser)

11. Tulangan end ZonePi per Cover Plate = = 300000 Kg.A Cover Plate = 31,5 x 31,5 = 992,25 cm2.f = = = 302 Kg/cm2.fcc = 0,45 fc = 0,45 x 50 x 10 = 225 Kg/cm2.f > fcc............(Perlu tulangan end zone)P end zone = ( f fcc ) x Agc = ( 302 225 ) x 11000 = 850775 KgAkan digunakan tulangan 29 dengan As = 6,605 cm2fe = 0,6 x fu = 0,6 x 4000 = 2400 Kg/cm2 = 6,605 x 2400 = 15840 KgJumlah Tulangan (n) = = 53,7 ~ 54 tulanganKeliling sengkang bagian luar = 60 + 60 + 160 + 160 = 500 cmKeliling sengkang bagian dalam = 40 + 40 + 140 + 140 = 420 cm

Jarak antar tulangan bagian luar Atas dan Bawah = = 5,25 cm > 1,5 d................ok! Kiri dan Kanan = = 4,52 cm > 1,5 d...............ok!Jarak antar tulangan bagian dalam Atas dan Bawah = = 4,52 cm > 1,5 d...............ok! Kiri dan Kanan = = 9 cm > 1,5 d...................ok!

4. Perencanaan Kolom / Pilar (Kolom Tunggal)Digunakan fc = 35 Mpafy = 400 MPa ( longitudinal)fy = 240 MPa ( sengkang )h = 10 m kolom = 3 m

1.PembebananBeban Wt :Lantai : 0,2 x 2 x 7,5 x 35 x 2,4 = 252 tAspal : 0,05 x 2 x 7,5 x 35 x 2,2= 57,75 tTrotoar : 0,2 x 2 x 0,75 x 35 x 2,4= 25,2 tGirder :Beton Bertulang : (0,75-0,2) x 0,75 x 35 x 5 x 2,4 = 138,6 tBeton Prategang : Atas: 0,2 x 1,4 x 35 x 5 x 2,4= 84,84 tBawah : 0,6 x 0,55 x 35 x 5 x 2,4= 194,04 tPear Head: 1,85 x 2,56 x 9 x 2,4= 70,78 t Pilar : x x 3 x x 2,4 x (10,74 -(0,5x 1,28)-1,85 = 23,314 t ---------------+Qdl= 798 ton

Qll= 212,625 ton PLL= 33,075 ton------------------- +LL tot = 245,7 tonPu = (798 x1,3)+( 245,7x1,8) = 1480 tKarena ditumpu oleh 2 kolom,maka Pu = = 740 tFu = 1,3 x 740 = 962 tMu = 962 x (10,74-(0,5x 1,28)-1,85) = 7936,5cm= 0.6

Pc=4222800kg

s=0.604

Mc=4765

ei=6,44

et = = = 0,644 me 15 + ( 0,03 . h )e 15 + ( 0,03 x 1000 x (10,74 (0,5 x 1,28)-1,85)e 262,5 mm 0,2625 mCek kelangsingan = = 31,5 > 22 langsingAg = . . d2 = . . 32 = 7,065 m2 = 70650 cm32.Penentuan nilai vertikalPengaruh Lentur (Pu) = = = 0,0513Pengaruh Lentur (Pu) = = = 0,063Horizontal = 0,01

Dari grafik didapat : r = 0,05 dan = 1,2 = r . = 0,0132 x 1,2 = 0,00665min < < max0,0035 < 0,00665 < 0,027 OK!

max = 0,027min = = = 0,0035

3.Perhitungan TulanganAs = .Ag = 0,0513 x 70650 = 469,8225 cm2Digunakan tulangan D29 = 660 mm2 = 6,6 cm2n = = 71,13 72 tulanganDigunakan D29 sebanyak 72 tulangan

x = 4 + 1 + (0,5x2,9) = 6,45d= (3 x 100) (6,45x2) = 287,1 cm2kll = 3,14 x 287,1 = 901,494 cma = > 1,5 x 2,9 = 6,27 > 4,35 ok Vc = kgVn = 137428,6Vc > vn maka tidak perlu tulangan geser

BAB IIIKesimpulanDari hasil perhitungan pada analisa perhitungan didapatkan spesifikasi yang kuat memikul beban yang bekerja yakni : beton bertulangfc=30 MPafy tulangan lapangan= 400 Mpa 29fy sengkang=240 Mpa 10h=150 cml=75 cm Pelat jembatan beton bertulangBeton fc 30 MPaBJ = 2,4 t/m3Aspal betonBJ = 2,2 t/m3Tulangan D13fy = 400 MPa Tulangan bagi 10fy = 240 MPaTebal pelat = 20 cmTebal aspal = 5 cm Kolom Jembatan BertulangBeton fc = 35 MPaFy= 400 MPa (utama)Fy= 240 (sengkang) Girder Jembatan Beton Prategangfc = 50 MPafy tul = 400 MPa 29fy sengkang= 400 MPa 10

hmin= 0,05 . Lo= 0,05 . 35= 1,75 m 1,85 mbw= ( ) h= 0,21 0,26 0,25 mmbwb= 2 x 0,25= 0,5 m selongsong= 10 cmn tendon= 3 (Lo = 35)d= 1,3 0,24 = 1,06 m

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

38