Top Banner
KELOMPOK 3: 1. Anisya Julistiani (41614110009) 2. Anton Sugito (41614310001) 3. Rahmaningrum (41614310003) 4. Eko Prasetyo (41614310004) 5. Ina Yuniarti (41614310005) 6. Dimas Fadhlul Ramadhan (41614310006) 7. Anis Anisah Dewi (41614310010) 8. Sischa Cahya Putri (41614310012) 2015 PROYEKSI [TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK DAN AUTO CAD]
37

Tugas Auto CAD

Jul 07, 2016

Download

Documents

Mercubuana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas Auto CAD

KELOMPOK 3:1. Anisya Julistiani (41614110009)2. Anton Sugito (41614310001)3. Rahmaningrum (41614310003)4. Eko Prasetyo (41614310004)5. Ina Yuniarti (41614310005)6. Dimas Fadhlul Ramadhan (41614310006)7. Anis Anisah Dewi (41614310010)8. Sischa Cahya Putri (41614310012)

2015

PROYEKSI[TUGAS MENGGAMBAR TEKNIK DAN AUTO CAD]

Page 2: Tugas Auto CAD

DAFTAR ISIDaftar Gambar..........................................................................................................................................2

PROYEKSI................................................................................................................................................3

Pengertian Proyeksi.............................................................................................................................3

1. Proyeksi Piktorial (proyeksi berdasarkan posisi benda)..........................................................4

a. Proyeksi isometrik.....................................................................................................................4

b. Proyeksi dimetri.........................................................................................................................8

c. Proyeksi miring/oblique............................................................................................................9

d. Proyeksi perspektif (Gambar Perspektif).............................................................................10

2. Proyeksi Ortogonal (Posisi Pemproyeksian)...........................................................................18

a. Proyeksi orthogonal dari sebuah titik...................................................................................18

b. Proyeksi orthogonal dari sebuah garis.................................................................................18

c. Proyeksi orthogonal dari sebuah bidang..............................................................................19

d. Proyeksi orthogonal dari sebuah benda..............................................................................19

3. Proyeksi Pandangan..................................................................................................................20

a. Proyeksi Eropa........................................................................................................................20

b. Proyeksi Amerika....................................................................................................................22

Daftar Pustaka.........................................................................................................................................29

1

Page 3: Tugas Auto CAD

Daftar GambarGambar 1. Macam-macam proyeksi......................................................................................................4Gambar 2. Proyeksi isometri dengan posisi normal............................................................................5Gambar 3. Obyek dengan kedudukan isometri normal.......................................................................6Gambar 4.Proyeksi isometri dengan posisi terbalik.............................................................................6Gambar 5.Obyek dengan kedudukan isometri terbalik.......................................................................7Gambar 6.Proyeksi isometri dengan posisi horizontal.........................................................................7Gambar 7.Obyek dengan kedudukan isometri horizontal...................................................................8Gambar 8. Contoh gambar dengan ukuran..........................................................................................8Gambar 9. Proyeksi Dimetri....................................................................................................................9Gambar 10. Contoh Proyeksi Oblique.................................................................................................10Gambar 11.Konstruksi gambar perspektif...........................................................................................11Gambar 12.Bidang hasil pembentangan bidang mata dan bidang tanah menjadi sejajar bidang tafrir...........................................................................................................................................................11Gambar 13.Contoh sebuah titik yang diproyeksikan dengan gambar perspektif...........................11Gambar 14.Perspektif dengan satu titik hilang...................................................................................13Gambar 15.Perspektif dengan dua titik hilang....................................................................................14Gambar 16.Perspektif dengan tiga titik hilang....................................................................................15Gambar 17.Gambar benda dengan dimensi tinggi............................................................................17Gambar 18.Format Tampak Proyeksi Eropa......................................................................................21Gambar 19.Contoh Gambar Proyeksi Ortogonal Eropa...................................................................22Gambar 20.Format Tampak Proyeksi Amerika..................................................................................23Gambar 21.Contoh Gambar Proyeksi Amerika..................................................................................24

2

Page 4: Tugas Auto CAD

PROYEKSI

Pengertian ProyeksiSecara bahasa, Proyeksi adalah suatu gambar benda yang dibuat rata (mendatar) atau

berupa garis pada bidang datar.Gambar proyeksi merupakan gambar bayangan yang berasal

dari benda nyata atau fiktif yang tertuang oleh sang creator atau imajiner Proyeksi atau

memproyeksikan merupakan cara penggambaran suatu benda, titik, garis, bidang, benda

ataupun pandangan suatu benda terhadap suatu bidang gambar.

Proyeksi juga dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang cara

menggambarkan penglihatan mata kita dari suatu benda tiga dimensi kedalam kertas gambar

secara dua dimensi sehingga apa yang dilihat atau dipandang sesuai dengan penglihatan mata

kita.

Garis proyeksi merupakan garis maya yang berasal dari satu titik pusat pada jarak

tertentu, melalui titik-titik tertentu dari suatu objek dan digambarkan pada bidang proyeksi.

Bidang proyeksi merupakan bidang dimana sebuah objek digambarkan sesuai dengan

aturan tegak lurus arah pandangan.

Tampilan dalam bentuk 3 dimensi, memungkinkan kita dapat melihat secara detail

ukuran dan bagian-bagian dari suatu susunan ataupun rangkaian dari suatu obyek kerja.

Namun pemahaman suatu gambar tidak selamanya harus ditampilkan dalam bentuk 3D, namun

didalam standarisasi ISO, lebih diutamakan suatu gambar berbentuk 2D yang disebut sebagai

pandangan.

Fungsi proyeksi adalah:

• Untuk mendapatkan ukuran garis yang sebenarnya

• Untuk membuat bentuk yang sebenarnya

• Untuk membuat gambar kerja

Macam-macam proyeksi

Dalam dunia gambar teknik kita dapat menggolongkan proyeksi menjadi beberapa

bagian secara umum, proyeksi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu Proyeksi Piktorial, Proyeksi

Ortogonal dan Proyeksi Pandangan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

3

Page 5: Tugas Auto CAD

1. Proyeksi Piktorial (proyeksi berdasarkan posisi benda)Proyeksi Piktorial adalah suatu cara menampilkan gambar secara tiga dimensi

dalam dalam suatu bidang gambar (dua dimensi). Proyeksi piktorial dapat dilakukan

dalam beberapa macam cara proyeksi sesuai dengan aturan menggambar. Beberapa

cara macam proyeksi piktorial anatara lain :

a. Proyeksi isometrikProyeksi isometrik ialah suatu proyeksi yang mempunyai perbandingan panjang

antara ketiga sumbunya, yaitu x : y : z adalah 1 : 1 : 1, sedangkan jarak antar sumbu

membentuk sudut sebesar 120 derajat. Pada proyeksi ini ciri yang paling mendasar

adalah besar sudut antara sumbu x dan y terhadap garis mendatar adalah 30

derajat.

Untuk mengetahui apakah suatu gambar diproyeksikan dengan cara isometri

atau untuk memproyeksikan gambar tiga dimensi pada bidang dengan proyeksi

isometri, maka perlu diketahui ciri-ciri dan syarat-syarat untuk menampilkan suatau

gambar dengan proyeksi isometri. Adapun ciri dan syarat proyeksi tersebut sebagai

berikut :

1) Ciri pada sumbu

- Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30° terhadap garis mendatar.

4

Gambar 1. Macam-macam proyeksi

Page 6: Tugas Auto CAD

- Sudut antara sumbu satu dengan sumbu lainnya 120°.

Berdasarkan ciri ini proyeksi isometric dalam penggambarannya meliputi tiga

cara penyajian yaitu proyeksi isometri normal, terbalik dan horizontal.

Berikut kedudukan persumbuan dari proyeksi isometri :

a. Proyeksi isometri dengan posisi normal

Gambar 2. Proyeksi isometri dengan posisi normal

5

Page 7: Tugas Auto CAD

Kedudukan proyeksi isometri normal adalah kedudukan dimana besar sudut

sumbu x dan y terhadap garis horizontal adalah 30 derajat, sedangkan

sumbu z, tegak lurus membentuk sudut 90 derajat terhadap garis horizontal

dengan nilai negatif.

Gambar 3. Obyek dengan kedudukan isometri normal

b. Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

Gambar 4.Proyeksi isometri dengan posisi terbalik

6

Page 8: Tugas Auto CAD

Kedudukan proyeksi isometri terbalik adalah kedudukan dimana bentuk

gambar dari proyeksi isometri normal diputar 180 derajat kearah kanan,

sehingga kedudukan sumbu z, tegak lurus membentuk sudut 90 derajat

terhadap garis horizontal dengan nilai positif.

Gambar 5.Obyek dengan kedudukan isometri terbalik

c. Proyeksi isometri dengan posisi horizontal

Gambar 6.Proyeksi isometri dengan posisi horizontal

7

Page 9: Tugas Auto CAD

Kedudukan proyeksi isometri horizontal adalah kedudukan dimana bentuk

gambar dari proyeksi isometri normal diputar 270 derajat kearah kanan,

sehingga kedudukan sumbu x dan y terhadap garis vertikal membentuk sudut

30 derajat, sedangkan kedudukan sumbu z, sejajar dengan garis horizontal

kearah positif.

Gambar 7.Obyek dengan kedudukan isometri horizontal

2) Ciri pada ukurannya

Panjang gambar pada masing-masing sumbu sama dengan panjang benda

yang digambarnya.

Contoh :

Gambar 8. Contoh gambar dengan ukuran

b. Proyeksi dimetriProyeksi pada gambar dimana skala perpendekan dari dua sisi dan dua sudut

dengan garis horizontal sama, disebut proyeksi dimetri.

Pada proyeksi dimetri terdapat beberapa ciri dan ketentuan yang perlu diketahui,

ciri dan ketentuan tersebut antara lain:

1) Ciri pada sumbu

- Pada sumbu x mempunyai sudut 10°, sedangkan pada sumbu y mempunyai

sudut 40°.

2) Ketentuan ukuran

8

Page 10: Tugas Auto CAD

- Perbandingan skala ukuran pada sumbu x = 1 : 1, dan skala pada sumbu y = 1

: 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1

Contoh :

Gambar 9. Proyeksi Dimetri

Keterangan :

- Ukuran pada sumbu x 40 mm

- Ukuran gambar pada sumbu y digambar 1/2 nya, yaitu 20 mm

- Ukuran pada sumbu z 40 mm

c. Proyeksi miring/obliqueProyeksi miring atau oblique merupakan suatu proyeksi yang proyetor-

proyektornya membentuk garis sejajar satu dengan yang lainnya tetapi miring

terhadap bidang proyeksinya (proyeksi dengan mata berada di lokasi yang tidak

tegak lurus terhadap bidang proyeksi).

Pada proyeksi miring, sumbu x berhimpit dengan garis horizontal/mendatar dan

sumbu y mempunyai sudut 45° dengan garis mendatar. Skala pada proyeksi miring

sama dengan skala pada proyeksi dimetri, yaitu skala pada sumbu x = 1 : 1, dan

pada sumbu y = 1 : 2, sedangkan pada sumbu z = 1 : 1.

Contoh:

9

Page 11: Tugas Auto CAD

Gambar 10. Contoh Proyeksi Oblique

d. Proyeksi perspektif (Gambar Perspektif)Perspektif adalah cara melukiskan suatu benda pada permukaan yang mendatar

sebagaimana yang terlihat oleh mata dengan tiga dimensi (panjang, lebar, dan

tingginya), dengan demikian gambar akan terlihat realistik. Proyeksi ini disebut juga

denga proyeksi konvergen atau sentral atau juga proyeksi memusat. Dalam proyeksi

ini, benda atau produk yang dijadikan objek pengamatan ditampilkan sesuai dengan

apa yang dilihat oleh mata pengamat atau kamera yang dipakai untuk mengamati

benda kerja tersebut.

Ukuran benda yang diamati akan sangat tergantung dengan jarak pengamatan

benda tersebut. Dalam penglihatan kita sehari-hari, benda-benda yang letaknya

lebih dekat dengan mata terlihat lebih besar dan benda-benda yang terletak lebih

jauh dengan mata terlihat lebih kecil. Semakin jauh letak benda dari mata kita, benda

itu akan terlihat semakin kecil hingga akhirnya hanya tampak sebagai titik

saja.Demikian juga dua benda atau lebih yang letaknya sejajar dan membujur

menjauhi kita, semakin jauh dari mata, keduanya akan terlihat semakin berdekatan

hingga akhirnya saling berimpit dan akan menjadi satu titik.

Karena tampilan proyeksi perspektif ini menampilkan tampilan sesungguhnya

pada benda yang terlihat, hal ini akan membuat kesulitan dalam penggambaran,

sehingga dalam gambar teknik, gambar perspektif jarang dipakai.

10

Page 12: Tugas Auto CAD

Gambar 11.Konstruksi gambar perspektif

Dalam gambar perspektif diupayakan agar bidang-bidang yang semula saling

berpotongan harus dibentangkan menjadi bidang datar. Pembentangan tersebut

dapat dilihat seperti pada gambar di bawah ini. Bidang mata dibentangkan ke atas

menjadi sejajar dengan bidang tafrir, begitu juga dengan bidang tanah yang

dibentangkan ke bawah menjadi sejajar dengan bidang tafrir.

Gambar 12.Bidang hasil pembentangan bidang mata dan bidang tanah menjadi sejajar bidang tafrir

Gambar 13.Contoh sebuah titik yang diproyeksikan dengan gambar perspektif

11

Page 13: Tugas Auto CAD

Secara umum garis perspektif bisa diartikan penggambaran ruang 3 dimensi dan

bidang gambar 2 dimensi dimana garis dalam gambar menjelaskan keberadaan jauh

dekat , besar kecil sebuah benda sebagai object dalam sebuah penggambaran.

Macam-macam proyeksi perspektif dalam gambar teknik, yaitu :

1) Perspektif dengan satu titik hilang

Sistem perespektif ini digunakan untuk menggambar obyek (benda) yang

terletak relatif dekat dengan mata. Karena letak obyek yang cukup dekat,

akibatnya mata memiliki sudut pandang yang sempit, sehingga garis-garis batas

benda akan menuju satu titik lenyap saja, kecuali bila sejajar dengan horizon dan

tegak lurus terhadapnya. Gambar yang demikian sering disebut dengan paralel

persfektif sebab banyak menggunakan garis-garis bantu yang sejajar horizon

dan vertikal.

Penerapan gambar ini banyak digunakan pada gambar rancang bangun

(desain) interior.

Perspektif satu titik hilang merupakan cara menggambar perspektif yang

paling mudah, karena keseluruhan objek pada bidang gambar dapat diukur

dengan skala. Walaupun cara ini yang termudah, gambar perspektif satu titik

hilang dapat terlihat alami namun juga sangat mudah terdistorsi.

Distorsi adalah “Perubahan bentuk yang tidak sempurna akibat tidak

sesuainya ukuran dengan proporsi gambar pada awalnya.”

Distorsi ada dua bentuk yaitu:

1) Distorsi horizontal, yang mengakibatkan gambar terlihat lebih panjang. Atau

pada potret wajah, wajah akan terlihat terlalu bulat atau gepeng kesamping.

2) Distorsi vertikal, yaitu mengakibatkan gambar terlihat lebih tinggi, Atau pada

potret wajah, wajah akan terlihat terlalu lonjong atau gepeng keatas.

Konstruksi perspektif satu titik hilang didasari oleh kenyataan bahwa garis

vertikal digambarkan secara vertikal, garis horizontal digambarkan secara

horizontal, dan hanya garis-garis yang menunjukkan kedalaman perspektif yang

bertemu pada satu titik hilang (kecuali garis-garis melintang yang memiliki sudut

selain 0ᵒ dan 90ᵒ terhadap garis normal/cakrawala).

Perspektif satu titik hilang menggambarkan sebuah objek dengan satu titik

pedoman yang menghubungkan dengan bidang gambar. Metode ini

12

Page 14: Tugas Auto CAD

menggunakan hanya satu titik hilang di mana semua garis perspektif tersebut

akan tertuju, serta satu titik ukur yang berperan pula sebagai titik diagonal.

Perspektif ini merupakan suatu metoda dimana pandangan (bidang) utama

yang dipilih dari sebuah objek sejajar dengan bidang proyeksinya (bidang YZ).

Koordinat Y merupakan tempat kedudukan konvergen untuk titik hilang F1, X=

horizontal, Z = Vertikal, lihat gambar di bawah :

Gambar 14.Perspektif dengan satu titik hilang

2) Perspektif dengan dua titik hilang

Sistem gambar ini digunakan untuk menggambarkan benda-benda yang

letaknya relatif jauh dan letaknya tidak sejajar (serong) terhadap mata pengamat.

Karena posisi pengamat jauh dengan obyek maka sudut pandang mata melebar,

akibatnya garis-garis batas benda akan menuju titik lenyap sebelah kiri dan

kanan. Gambar ini banyak digunakan untuk desain eksterior.

Perspektif dua titik hilang menggambarkan objek dengan menggunakan

dua titik hilang yang terletak berjauhan di sebelah kanan dan kiri pada garis

cakrawala. Perspektif dua titik hilang memberikan kesempatan untuk

menggambarkan sudut terdekat atau terjauh dari sebuah objek atau ruangan.

Dalam perspektif dua titik hilang, sudut ruangan atau tepi sebuah objek

digambar terlebih dahulu dan dapat digunakan sebagai skala secara horizontal

dan vertikal, untuk kemudian ditarik garis dari titik hilang.

Seperti dalam perspektif satu titik hilang, garis cakrawala digambarkan

secara horizontal dan ditentukan oleh tinggi mata pengamat. Berbeda dari garis

cakrawala dan elemen-elemen yang terletak di garis cakrawala, tidak ada garis

horizontal yang ditemukan pada perspektif dua titik hilang – kecuali pada objek-

objek yang memiliki kemiringan 45 derajat, semua garis yang secara nyata

13

Page 15: Tugas Auto CAD

terlihat sejajar horizontal akan terlihat miring menuju ke dua titik hilang.Hanya

ada satu garis horizontal dan vertikal yang digunakan sebagai skala pengukuran,

yaitu garis horizontal dan vertikal pada sudut terdekat atau terjauh dari objek

tersebut (dianjurkan menggunakan garis pada sudut terjauh dari objek tersebut).

Perspektif dua titik hilang sangat sulit untuk digambar secara terukur.

Bagaimanapun, perspektif dua titik hilang menampilkan gambar yang terlihat

lebih alami dengan sedikit distorsi dibanding metode perspektif yang lainnya.

Proyeksi ini menjelaskan dimana dalam hal ini tidak ada satupun

pandangan (bidang) dari objek yang akan diproyeksikan yang terletak sejajar

dengan bidang proyeksi. Koordinat X konvergen untuk titik hilang F1 dan

koordinat Y konvergen untuk titik hilang F2, Z = Vertikal.

Gambar 15.Perspektif dengan dua titik hilang

3) Perspektif dengan tiga titik hilang

Gambar perspektif ini muncul akibat benda/obyek yang diamati jauh di

bawah atau ke atas horizon. Oleh karenanya sudut pandang mata melebar ke

segala arah. Perspektif ini banyak digunakan untuk menggambar arsitektur

bangunan yang serba tinggi.

Perspektif tiga titik hilang sangat tidak biasa untuk digunakan pada

ilustrasi atau presentasi desain interior. Secara umum, perspektif tiga titik hilang

terbentuk dari dua titik hilang yang terletak di garis cakrawala dan satu titik hilang

tambahan yang terletak di atas atau di bawah garis cakrawala, segaris lurus

14

Page 16: Tugas Auto CAD

secara vertikal dengan titik diagonal, sehingga bila ditarik garis berurutan dari

ketiga titik hilang tersebut akan membentuk segitiga sama sisi, yaitu segitiga

yang memiliki sudut yang sama, yaitu 60 derajat.

Penggunaan metode tiga titik hilang dapat menyebabkan distorsi yang

berlebihan karena hampir semua garis tertuju pada titik hilang-titik hilang. Ini

berarti dalam menggambarkan perspektif tiga titik hilang membutuhkan

kemampuan visualisasi yang sangat baik. Walaupun begitu, perspektif tiga titik

hilang masih dapat diukur, yaitu dengan menggunakan titik diagonal yang

berjumlah tiga buah yang terletak di antara ketiga titik hilang.

Perspektif tiga titik hilang biasanya digunakan pada benda-benda

arsitektural yang berukuran sangat besar, seperti gedung-gedung bertingkat.

Hasil yang ditampilkan perspektif tiga titik hilang biasa disebut ‘penglihatan mata

burung’ bila titik hilang berada di bawah garis cakrawala, dan ‘penglihatan mata

semut’ atau ‘penglihatan mata kodok’ bila titik hilang berada di atas garis

cakrawala.

Proyeksi perspektif tiga titik hilang ini merupakan proyeksi sentral dimana

tidak ada satupun pandangan (bidang) dari suatu objek yang akan diproyeksikan

yang terletak sejajar dengan bidang proyeksi. Bidang proyeksi dalam hal ini

membentuk sudut tertentu dengan bidang horizontal. Koordinat X, Y, dan Z

konvergen untuk titik hilang F1, F2, dan F3.

Gambar 16.Perspektif dengan tiga titik hilang

15

Page 17: Tugas Auto CAD

Jika kita mengamati gambar di atas, titik A pada bidang tafrir yang

merupakan titik pertemuan garis mata dengan kedudukan titik tersebut yang

ditarik lurus ke garis tanah kemudian diteruskan ke P sebagai titik hilang.

Memproyeksikan titik sebenarnya dapat melalui 4 cara seperti di bawah ini:

Cara Pertama

Cara Kedua

Cara Ketiga

16

Page 18: Tugas Auto CAD

Cara Keempat

Proyeksi sebuah garis yang tegak lurus dengan garis tanah.

Untuk benda-benda yang memiliki dimensi tinggi perhatikan gambar di bawah ini.

Garis ketinggian benda diukur dari garis tanah tepat pada perpanjangan garis benda

di garis tanah. Ukuran garis tinggi benda diukur dengan ukuran sebenarnya.

Gambar 17.Gambar benda dengan dimensi tinggi

17

Page 19: Tugas Auto CAD

2. Proyeksi Ortogonal (Posisi Pemproyeksian)Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang proyeksinya

mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektor (proyeksi dengan mata tegak lurus

terhadap bidang proyeksi). Selain proyektor tegak lurus terhadap bidang proyeksinya

juga proyektor-proyektor tersebut sejajar satu sama lain.

Proyektor adalah Garis-garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang

proyeksi.

Bila proyeksi piktorial menampilkan benda secara tiga dimensi dalam satu

bidang (satu sudut pandang), maka proyeksi ortogonal menampilkan benda tiga dimensi

secara dua dimensi dari beberapa sudut pandang.

Beberapa proyeksi orthogonal yaitu:

Proyeksi orthogonal dari sebuah titik

Proyeksi orthogonal dari sebuah garis

Proyeksi orthogonal dari sebuah bidang

Proyeksi orthogonal dari sebuah benda

Contoh-contoh proyeksi ortogonal dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

a. Proyeksi orthogonal dari sebuah titik

b. Proyeksi orthogonal dari sebuah garis

Keterangan Gambar :

Panah paling atas : Proyektor

Panah ditengah :Bidang proyeksi

Panah dibawah : Proyeks

18

Page 20: Tugas Auto CAD

c. Proyeksi orthogonal dari sebuah bidang

d. Proyeksi orthogonal dari sebuah benda

19

Page 21: Tugas Auto CAD

3. Proyeksi PandanganProyeksi Eropa dan Amerika

Proyeksi Eropa dan Amerika merupakan proyeksi yang digunakan untuk

memproyeksikan pandangan dari sebuah gambar tiga dimensi terhadap bidang dua

dimensi. Kedua proyeksi pandangan ini dapat dikategorikan ke dalam golongan proyeksi

orthogonal. Menyajikan sebuah gambar menggunakan proyeksi orthogonal akan

menganut salah satu dari jenis proyeksi Amerika atau Eropa.

a. Proyeksi EropaProyeksi Eropa disebut juga proyeksi sudut pertama, juga ada yang

menyebutkan proyeksi kuadran I, perbedaan sebutan ini tergantung dari masing-

masing pengarang buku yang menjadi refrensi. Dapat dikatakan bahwa Proyeksi

Eropa ini merupakan proyeksi yang letak bidangnya terbalik dengan arah

pandangannya.

Proyeksi cara ini beranggapan bahwa obyek atau benda yang akan digambar

atau diproyeksikan seolah-olah berada dalam suatu kubus. Setiap pandangan

menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda

yang terdekat dengan pengamat. Urutan proyeksi Eropa: pengamat, obyek, dan

bidang proyeksi (garis proyeksi ditarik menjauhi pengamat).

20

Page 22: Tugas Auto CAD

Gambar 18.Format Tampak Proyeksi Eropa

Keterangan :

P.A    = Pandangan Atas

P.Ki    = Pandangan Kiri

P.Ka= Pandangan Kanan

P.Ba = Pandangan Bawah

P.Be = Pandangan Belakang

21

Page 23: Tugas Auto CAD

Gambar 19.Contoh Gambar Proyeksi Ortogonal Eropa

Proyeksi dengan cara Eropa mempunyai ciri-ciri:

Gambar yang diperlukan hanya 3 macam pandangan.

Asal mula mendapatkan gambarnya dengan menarik garis dari setiap titik

benda jatuh kebelakang benda tadi secara tegak lurus,sehingga merupakan

bayangannya.

Bila dibuatkan alat peraga, bidang proyeksinya terbuat dari tiga buah papan

yang saling tegak lurus.

Tiga buah bidang tersebut kita namakan :

Bidang proyeksi I yaitu yang mendatar (horisontal) dan menerima pandangan

dari atas.

Bidang proyeksi II adalah yang tegak lurus (vertikal) dan menerima

pandangan dari muka.

Bidang proyeksi III yang tegak lurus pula, menerima pandangan dari

samping.

b. Proyeksi AmerikaProyeksi Amerika dikatakan juga proyeksi sudut ketiga dan juga ada yang

menyebutkan proyeksi kuadran III. Proyekasi Amerika merupakan proyeksi yang

letak bidangnya sama dengan arah pandangnya.

Proyeksi cara ini beranggapan sebaliknya, yaitu seolah-olah obyek atau benda

berada di luar kubus. Asas proyeksi Amerika: bidang gambar (bidang proyeksi)

22

Page 24: Tugas Auto CAD

diletakkan di antara mata dan benda yang digambar, sedang bidang gambar

tersebut adalah bidang gambar yang bening, seperti kaca. Setiap pandangan

menunjukkan benda yang terlihat pada bidang proyeksi dengan melihat sisi benda

yang terjauh dengan pengamat. Urutan proyeksi Amerika: pengamat, bidang

proyeksi, dan obyek (garis proyeksi ditarik menuju pengamat) letak bidangnya sama

dengan arah pandangannya.

Gambar 20.Format Tampak Proyeksi Amerika

23

Page 25: Tugas Auto CAD

Keterangan :

P.A    = Pandangan Atas

P.Ki    = Pandangan Kiri

P.Ka    = Pandangan Kanan

P.Ba     = Pandangan Bawah

P.Be     = Pandangan Belakang

Gambar 21.Contoh Gambar Proyeksi Amerika

Pemilihan Pandangan Depan

24

Page 26: Tugas Auto CAD

Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar

adalah sangat penting. Karena pandangan depan dapat langsung memberikan

keterangan bentuk benda yang sebenarnya dan jumlah pandangan depan juga

ditentukan oleh pandangan depan tersebut. Pandangan depan tidak selalu berarti

bagian depan dari benda itu sendiri. Pandangan depan adalah bagian benda yang

dapat memberikan cukup keterangan mengenai bentuk khas atau fungsinya.

Perbandingan antara Proyeksi Eropa dan Proyeksi Amerika

a. Keuntungan Proyeksi Amerika

Diawal bab Proyeksi telah dijelaskan bahwa kedua proyeksi tersebut

dapat sama-sama dipakai, sesuai dengan standar ISO.

Negara Aamerika Serikat dan Jepang telah menentukan untuk memakai

proyeksi Amerika. Hal ini didasarkan pada keuntungan dari cara ini dibanding

dengan proyeksi Eropa, keuntungan-keuntungannya sebagai berikut:

1. Dari gambar, bentuk benda dapat langsung dibayangkan. Dengan

pandangan depan sebagai patokan dan bendanya muncul seperti

aslinya.

2. gambarnya mudah dibaca, karena hubungan anatara gambar yang satu

dengan yang lain dekat. Tidak saja mudah dibaca, tetapi jarang terjadi

salah pengertian.Cukup mudah lagi (terutama) pada benda-benda yang

panjang, susunan pandangan depan dan pandangan samping mudah

sekali dibaca.

3. pandangan yang berhubungan diletakkan berdekatan, oleh karena itu

mudah untuk memberi ukuran-ukurannya. Tidak mungkin terjadi salah

pembacaan ukuran. Bagi teknisi (operator mesin) lebih sederhana.

4. dengan proyeksi Amerika mudah memberi pandangan tambahan atau

pandangan setempat.

b. Simbol Proyeksi

Untuk membedakan proyeksi Eropa dan proyeksi Amerika, perlu diberi

lambang proyeksi. Dalam standar ISO (ISO/DIS 128), telah ditepkan bahwa

cara kedua proyeksi boleh dipergunakan. Sedangkan untuk keseragaman

ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi Eropa (Kuadran I atau

dikenal dengan proyeksi sudut pertama).

Dalam sebuah gambar tidak diperkenankan terdapat gambar dengan

menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi

25

Page 27: Tugas Auto CAD

ditempatkan disisi kanan bawah kertas gambar. Simbol/lambang proyeksi

tersebut adalah sebuah kerucut terpancung.

Kedua jenis proyeksi tersebut memilki perbedaan yang sangat mencolok adalah

penempatan / peletakan hasil dari sudut pandangnya,jika proyeksi amerika akan

meletakan view kanan pada sisi kanan view utama,sedangkan proyeksi eropa

sebaliknya,sehingga bagi seseorang yang belum terbiasa dengan proyeksi eropa

akan sering mengalami kendala,karena peletakanya yang terbalik.

Perhatikan contoh gambar dibawah ini :

26

Simbol proyeksi AmerikaSimbol proyeksi Eropa

Page 28: Tugas Auto CAD

4. Kesimpulan

1) Proyeksi Piktorial

Proyeksi piktorial terbagi menjadi 4 macam, yaitu isometri, dimetri, miring,

dan perspektif.

Proyeksi piktorial hanya digunakan pada gambar tiga dimensi untuk

diproyeksikan pada bidang dua dimensi.

2) Proyeksi Ortogonal

Proyeksi ortogonal merupakan proyeksi suatu titik, garis, bidang, dan benda

terhadap suatu bidang dengan garis proyektor yang tegak lurus terhadap bidang

proyekstornya.

3) Proyeksi Eropa

Proyeksi Eropa hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga

dimensi agar memberikan informasi lebih detail.

Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Eropa terbalik dengan

arah pandangannya.

4) Proyeksi Amerika

Proyeksi Amerika hanya digunakan pada bidang dari suatu benda tiga

dimensi agar memberikan informasi lebih detail.

Letak bidang yang diproyeksikan dengan proyeksi Amerika sama dengan

arah panah.

27

Page 29: Tugas Auto CAD

Daftar Pustaka http://www.autocadtangerang.com/2014/09/proyeksi-dan-penyajian-gambar.html

http://kristianproyeksi.blogspot.com/

http://haryono_putro.staff.gunadarma.ac.id/

http://eliyohana123.blogspot.com/2014/03/gambar-perspektif-satu-dua-dan-tiga.html

http://www.autocadtangerang.com/2014/09/proyeksi-dan-penyajian-gambar.html

http://muhammadredo29.blogspot.com/2013/10/proyeksi.html

https://suryaputra2009.wordpress.com/2011/11/19/proyeksi-isometri/

http://rianmitra.blogspot.com/2014/11/materi-gto-kelas-x-penyajian-gambar-1.html

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,

Kurikulum Edisi 1999, Jakarta.

Drs. Soetarman; Soetarto, BSc Menggambar Teknik Bangunan I Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1977.

Drs. Djuharis Rasul, Drs. Prawoto. Gambar Teknik Bangunan Penerbit Angkasa

1998, Bandung.

28