TUGAS AKHIR SISTEM KEAMANAN KOMPUTER “Steganografi” Disusun Oleh : Andi Irwansyah 06408029 Kiki Widiasari 06408018 FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
TUGAS AKHIR
SISTEM KEAMANAN KOMPUTER
“Steganografi”
Disusun Oleh :
Andi Irwansyah 06408029
Kiki Widiasari 06408018
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Alhamdulillah puji syukur hanya terlimpah curah kehadirat Allah SWT karena
berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.Sholawat serta salam
tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, yang menjadi suri tauladan bagi kita
selaku umatnya.
Makalah ini adalah hasil diskusi dari penulis dan merupakan salah satu tugas
akhir dalam mata kuliah Sistem Keamanan Komputer. Di mana menjelaskan salah
satu teknik enkripsi sebuah file dalam perkembangan teknologi informasi yang
semakin hari semakin moderen.
Penulis berharap agar makalah ini dapat diterima dan mudah dicerna oleh
pembaca. Penulis juga sadar bahwa makalah ini masih belum sempurna dan masih
banyak kesalahan di dalamnya. Untuk itu mohon kiranya kritik dan saran yang
membangun agar ke depannya penulis dapat membuat suatu makalah yang lebih
baik dan lebih sempurna dari makalah sebelumnya
Jakarta, 6 Januari 2011
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii
ABSTRAKSI......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2. Maksud dan Tujuan........................................................................... 2
1.3. Pembatasan Masalah........................................................................ 2
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................... 3
2.1. Konsep Steganografi......................................................................... 3
2.2. Perbedaan Steganografi dengan Kriptografi............................... 3
2.2. Metode Steganografi...................................................................... 4
BAB III PROSES STEGANOGRAFI...................................................................... 7
3.1. Proses Steganografi Least Significant Bit Insertion (LSB)......... 7
3.2. Proses Steganografi pada Aplikasi Steganografi Sederhana.... 10
3.2.1 Compile Program.......................................................................... 11
3.2.2 Enkripsi......................................................................................... 12
3.2.3 Dekripsi......................................................................................... 13
BAB IV KESIMPULAN........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA
iii
ABSTRAKSI
Steganografi adalah suatu ilmu, teknik dan seni tentang bagaimana
menyembunyikan data rahasia didalam wadah (media) digital sehingga keberadaan
data rahasia tersebut tidak diketahui oleh orang lain. Atau dengan kata lain
menyembunyikan pesan dalam sebuah pesan.
Steganografi membutuhkan dua properti, yaitu media penampung dan data
rahasia yang akan disembunyikan. Steganografi digital menggunakan media digital
sebagai wadah penampung, misalnya citra (gambar), suara (audio), teks, dan video.
Data rahasia yang disembunyikan juga dapat berupa citra, suara, teks, atau video,
Steganografi dapat dipandang sebagai kelanjutan kriptografi. Jika pada kriptografi
data yang telah disandikan (ciphertext) tetap tersedia, maka dengan steganografi
ciphertext dapat disembunyikan sehingga pihak ketiga tidak mengetahui
keberadaannya. Data rahasia yang disembunyikan dapat diekstraksi kembali persis
sama seperti keadaan aslinya.
Keyword : Steganografi, kriptografi, pesan, LSB
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Adanya Internet sebagai sistem jaringan terluas yang menghubungkan
hampir seluruh komputer di dunia, membuat semua komputer dapat dengan
mudah untuk saling bertukar data. Perkembangan komputer dan perangkat
pendukung lainnya yang serba digital, telah membuat data-data digital semakin
banyak digunakan. Terdapat sejumlah faktor yang membuat data digital
(seperti audio, citra, video, dan teks) semakin banyak digunakan, antara lain:
a. Mudah diduplikasi dan hasilnya sama dengan aslinya,
b. Murah untuk penduplikasian dan penyimpanan,
c. Mudah disimpan untuk kemudian diolah atau diproses lebih lanjut,
d. Serta Mudah didistribusikan, baik dengan media disk maupun melalui
jaringan seperti Internet.
Adanya berbagai kemudahan tersebut di sisi lain telah memunculkan
masalah di sekitar hak cipta dan hak kepemilikan materi digital. Setiap materi
digital yang menjadi bagian dari distribusi elektronik bersifat rentan terhadap
pengkopian gelap dan pendistribusian gelap. Karena masalah itulah kemudian
muncul sejumlah pemikiran tentang bagaimana cara melindungi hasil
pekerjaan dalam bentuk materi digital serta cara-cara untuk mencegah aktivitas
gelap serta teknik untuk melacak distribusi suatu dokumen elektronik.
Salah satu solusi adalah lewat teknik Steganografi (hidden message),
yaitu suatu teknik yang mengijinkan para pengguna untuk menyembunyikan
1
suatu pesan didalam pesan yang lain. Dengan steganografi adalah mungkin
untuk menyembunyikan informasi hak cipta seperti identitas seorang
pengarang, tanggal ciptaan, dan lain-lain, dengan cara
menyisipkan/menyembunyikan informasi tersebut kedalam berbagai macam
variasi jenis dokumen besar seperti: gambar, audio , video, text atau file biner.
1.2. Maksud dan Tujuan
Untuk memahami proses dari penyembunyian sebuah pesan dalam
teknik steganografi dengan menyembunyikan pesan ke dalam sebuah file agar
pihak ketiga tidak dapat melihat atau menyadari akan pesan tersembunyi
tersebut.
1.3. Pembatasan Masalah
Masalah yang dibahas hanya terkait pada teknik steganografi yaitu
Least Significant Bit Insertion (LSB) serta proses nya dalam menyembunyikan
chiphertext (pesan) ke dalam sebuah media.
2
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Steganografi
Steganografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Steganós yang berarti
menyembunyikan dan Graptos yang artinya tulisan sehingga secara
keseluruhan artinya adalah tulisan yang disebunyikan (Stellars,1996 ). Secara
umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk
menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang
yang dituju, orang lain tidak akan menyadari keberadaan dari pesan rahasia
tersebut.
Gambar 1. Ilustrasi dasar Steganografi
2.2. Perbedaan Steganografi dengan Kriptografi
Steganography berbeda dengan cryptography, letak perbedaannya
adalah pada hasil keluarannya. Hasil dari cryptography biasanya berupa data
yang berbeda dari bentuk aslinya dan biasanya data seolah-olah berantakan
3
sehingga tidak dapat diketahui informasi apa yang terkandung didalamnya
(namun sesungguhnya dapat dikembalikan ke bentuk semula lewat proses
dekripsi), sedangkan hasil keluaran dari steganography memiliki bentuk
persepsi yang sama dengan bentuk aslinya. Kesamaan persepsi tersebut
adalah oleh indera manusia (khususnya visual), namun bila digunakan
komputer atau perangkat pengolah digital lainnya dapat dengan jelas
dibedakan antara sebelum proses dan setelah proses (Suhono, 2000).
Gambar 2. Perbedaan Kriptografi dan Steganografi
2.3. Metode Steganografi
Kebanyakan algoritma steganografi menggunakan sebuah kombinasi dari
bidang jenis teknik untuk melakukan sebuah tugas dalam penyelubungan pesan
rahasia dalam sebuah selubung berkas. Sebuah program steganografi
dibutuhkan untuk melakukan hal-hal berikut (baik implisit melalui suatu perkiraan
maupun eksplisit melalui sebuah perhitungan), menemukan kelebihan bits dalam
selubung file yang dapat digunakan untuk menyelubungi pesan rahasia
4
didalamnya, memilih beberapa diantaranya untuk digunakan dalam
menyelubungi data dan penyelubungan data dalam bits dipilih sebelumnya.
Ada empat jenis metode Steganografi, yaitu:
a. Least Significant Bit Insertion (LSB)
Metode yang digunakan untuk menyembunyikan pesan pada
media digital tersebut berbeda-beda. Contohnya, pada berkas image
pesan dapat disembunyikan dengan menggunakan cara menyisipkannya
pada bit rendah atau bit yang paling kanan (LSB) pada data pixel yang
menyusun file tersebut. Pada berkas bitmap 24 bit, setiap pixel (titik) pada
gambar tersebut terdiri dari susunan tiga warna merah, hijau dan biru
(RGB) yang masing-masing disusun oleh bilangan 8 bit (byte) dari 0
sampai 255 atau dengan format biner 00000000 sampai 11111111.
Dengan demikian, pada setiap pixel berkas bitmap 24 bit kita dapat
menyisipkan 3 bit data.
Kekurangan dari LSB Invertion: Dapat diambil kesimpulan dari
contoh 8 bit pixel, menggunakan LSB Insertion dapat secara drastis
merubah unsur pokok warna dari pixel. Ini dapat menunjukkan perbedaan
yang nyata dari cover image menjadi stego image, sehingga tanda
tersebut menunjukkan keadaan dari steganografi. Variasi warna kurang
jelas dengan 24 bit image, bagaimanapun file tersebut sangatlah besar.
Antara 8 bit dan 24 bit image mudah diserang dalam pemrosesan image,
seperti cropping dan compression.
Keuntungan dari LSB Insertion : Keuntungan yang paling besar
dari algoritma LSB ini adalah cepat dan mudah. Dan juga algoritma
5
tersebut memiliki software steganografi yang mendukung dengan bekerja
di antara unsur pokok warna LSB melalui manipulasi pallete (lukisan).
b. Algorithms and Transformation
Algoritma compression adalah metode steganografi dengan
menyembunyikan data dalam fungsi matematika. Dua fungsi tersebut
adalah Discrete Cosine Transformation (DCT) dan Wavelet
Transformation. Fungsi DCT dan Wavelet yaitu mentransformasi data dari
satu tempat (domain) ke tempat (domain) yang lain. Fungsi DCT yaitu
mentransformasi data dari tempat spatial (spatial domain) ke tempat
frekuensi (frequency domain).
c. Redundant Pattern Encoding
Redundant Pattern Encoding adalah menggambar pesan kecil
pada kebanyakan gambar. Keuntungan dari metode ini adalah dapat
bertahan dari cropping (kegagalan). Kerugiannya yaitu tidak dapat
menggambar pesan yang lebih besar.
d. Spread Spectrum method
Spread Spectrum steganografi terpencar-pencar sebagai pesan
yang diacak (encrypted) melalui gambar (tidak seperti dalam LSB). Untuk
membaca suatu pesan, penerima memerlukan algoritma yaitu crypto-key
dan stego-key. Metode ini juga masih mudah diserang yaitu
penghancuran atau pengrusakan dari kompresi dan proses image
(gambar).
6
BAB III
PROSES STEGANOGRAFI
3.1. Proses Steganografi Least Significant Bit Insertion (LSB)
Metode yang digunakan untuk penyembunyian pesan rahasia pada LSB
adalah dengan cara menyisipkan pesan ke dalam bit rendah ( least significant
bit ) pada data pixel yang menyusun file gambar BMP 24 bit.
Pada file gambar BMP 24 bit setiap pixel pada gambar terdiri dari
susunan tiga warna yaitu merah, hijau, biru ( RGB ) yang masing-masing
disusun oleh bilangan 8 bit ( 1 byte ) dari 0 sampai 255 atau dengan format
biner 00000000 sampai 11111111. Setiap pixel di dalam citra berukuran 1
sampai 3 byte dimana 1 byte = 8 bit. Informasi dari warna biru berada pada bit
pertama sampai bit delapan, dan informasi warna hijau berada pada bit
sembilan sampai dengan bit 16, sedangkan informasi warna merah berada
pada bit 17 sampai dengan bit 24.
Metode penyisipan LSB (least significant bit) ini adalah menyisipi pesan
dengan cara mengganti bit ke 8, 16 dan 24 pada representasi biner file gambar
dengan representasi biner pesan rahasia yang akan disembunyikan. Dengan
demikian pada setiap pixel file gambar BMP 24 bit dapat disisipkan 3 bit pesan,
misalnya terdapat data raster original file gambar adalah sebagai berikut:
00100111 11101001 11001000
00100111 11001000 11101001
11001000 00100111 11101001
Sedangkan representasi biner huruf A adalah 01000001, dengan
menyisipkannya kedalam pixel di atas maka akan dihasilkan
7
00100110 11101001 11001000
00100110 11001000 11101000
11001000 00100111 11101001
Terlihat pada bit ke-8, 16 dan 24 diganti dengan representasi biner huruf
A, dan hanya tiga bit rendah yang berubah (cetak tebal), untuk penglihatan
mata manusia sangatlah mustahil untuk dapat membedakan warna pada file
gambar yang sudah diisi pesan rahasia jika dibandingkan dengan file gambar
asli sebelum disisipi dengan pesan rahasia.
Sebelum melakukan penggantian bit LSB, semua data citra yang bukan
tipe 24-bit diubah menjadi format 24-bit. Jadi, setiap dua pixel sudah
mengandung komponen RGB. Setiap byte di dalam data bitmap diganti satu bit
LSB-nya dengan bit data yang disembunyikan. Jika byte tersebut merupakan
komponen hijau (G), maka penggantian 1 bit LSBnya hanya mengubah sedikit
kadar warna hijau, dan perubahan ini tidak terdeteksi oleh mata manusia.
Pada citra 24-bit, karena data bitmap pada citra 24-bit sudah tersusun
atas komponen RGB, maka tidak perlu dilakukan perubahan format. Setiap
byte di dalam data bitmap diganti satu bit LSB-nya dengan bit data yang akan
disembunyikan.
8
Gambar 3. DFD Encode Steganografi
9
Gambar 4. DFD Decode Steganografi
3.2. Proses Steganografi pada Aplikasi Steganografi Sederhana
Ada berbagai macam aplikasi Steganografi mulai dari yang gratis
hingga yang berbayar. Salah satunya yaitu aplikasi yang berada di
http://www.planet-source-code.com. Dimana aplikasi tersebut bersifat open
10
source dah kita sebagai orang awam atau pun ingin belajar tentang
programming bisa mengunduh file di link tersebut dengan gratis.
3.1. Compile Program
1. Mengcompile File .java untuk bisa dijalankan dalam platform
Operating sistem dalam hal ini Windows XP.
2. Menjalankan File Stegno.java yang telah dicompile tersebut
3. Setelah menekan Enter di keyboard, maka program akan
menampilkan sebagai berikut :
11
3.2.2. Enkripsi
Terdapat 3 pilihan dari program yaitu enkripsi, dekripsi
maupun mengirim gambar.
1. Setelah memilih ENCRYPTION, maka program secara otomatis
memanggil file Encryption.java
2. Untuk field SOURCE, memilih file gambar yang ingin dipakai dan
klik BROWSE untuk mencarinya di Drive computer yang kita
inginkan. Dan ketik kalimat yang ingin disisipkan / di sembunyikan
dalam file gambar tersebut.
12
3. Dan klik NEXT untuk ke proses selanjutnya. Maka akan tampil
Text Field untuk mengisi 4 digit password (key) untuk gambar
tersebut.
4. Kemudian klik tombol NEXT dan simpan file gambar yang telah
disisipi ke dalam drive yang berbeda / folder yang berbeda dari
aslinya. Jika berhasil, maka akan muncul notice seperti berikut
3.2.3. Dekripsi
1. Jika ingin melihat text tersembunyi dalam file gambar maka dari
program kita memilih DECRYPTION, maka program secara
otomatis memanggil file Decryption.java
13
2. Untuk field SOURCE, memilih file gambar yang ingin didekripsi
dan klik BROWSE untuk mencarinya di Drive computer yang kita
inginkan.
3. Dan klik NEXT, maka akan tampil notice untuk memasukkan
kembali 4 digit key untuk bisa melihat text tersembunyi tersebut.
4. Kemudian Klik OK maka text tersembunyi bisa dibaca.
14
BAB IV
KESIMPULAN
Dengan teknik Steganografi kita dapat menyembunyikan pesan rahasia yang
ingin kita sampaikan kepada seseorang tanpa orang lain merasa curiga
Pengirim dan penerima harus setuju dengan sistem Steganografi dan
pengirim harus memberikan kunci kepada penerima agara pesan di dalam
gambar (cover) dapat terbaca oleh penerima itu.
Apabila seseorang tahu akan adanya pesan didalam gambar, maka ia harus
dapat memecahkan kode rahasia (password) dari gambar tersebut. Jadi ada
2 proteksi keamanan yang didapat antara pengirim dan penerima.
Bisa menjadi watermark atau pun signature bagi para pencipta lagu, foto dll
untuk bisa mengklaim hak ciptanya jika suatu hari terdapat silang pendapat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. (3 Januari 2011). “Steganography”.
http://en.wikipedia.org/wiki/Steganography (diakses tanggal 6 Januari 2011)
planet-source-code.com “Steganography - java”. http://www.planet-source-
code.com (diakses tanggal 13 Januari 2011)
Asyhadi. (2010). “Steganografi”. http://asyhadione.net76.net/# (diakses tanggal
6 Januari 2011)
Wijaya, Ermadi Satriya. “KONSEP HIDDEN MESSAGE MENGGUNAKAN
TEKNIK STEGANOGRAFI DYNAMIC CELL SPREADING”. Media Informatika,
Yogyakarta : 2004.
16