Top Banner
TUGAS AKHIRMS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN UNTUK MENDUKUNG MORATORIUM TRANSHIPMENT IKAN DI LAUT : STUDI KASUS WPP 712 I GEDE DODDY PRYAWADI NRP 0441 1340000007 Dosen Pembimbing Ir. Tri Achmadi, Ph.D. Eka Wahyu Ardhi, S.T.,M.T. DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2018
144

TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

Nov 24, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

1

TUGAS AKHIR– MS 141501

DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN UNTUK MENDUKUNG MORATORIUM TRANSHIPMENT IKAN DI LAUT : STUDI KASUS WPP 712

I GEDE DODDY PRYAWADI

NRP 0441 1340000007

Dosen Pembimbing

Ir. Tri Achmadi, Ph.D.

Eka Wahyu Ardhi, S.T.,M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2018

Page 2: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

TUGAS AKHIR – MS 141501

DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN UNTUK

MENDUKUNG MORATORIUM TRANSHIPMENT IKAN DI

LAUT : STUDI KASUS WPP 712

I GEDE DODDY PRYAWADI

NRP 0441 13 40000007

DOSEN PEMBIMBING

Ir. TRI ACHMADI, Ph.D

EKA WAHYU ARDHI, S.T.,M.T.

DEPARTEMEN TEKNIK TRANSPORTASI LAUT

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2018

Page 3: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

3

FINAL PROJECT – MS 141501

CONCEPTUAL DESIGN OF FISH PROCESSING VESSEL

TO SUPPORT THE FISH TRANSHIPMENT MORATORIUM

AT THE SEA : A CASE STUDY OF WPP 712

I GEDE DODDY PRYAWADI

NRP 0441 13 40000007

SUPERVISOR

Ir. TRI ACHMADI, Ph.D.

EKA WAHYU ARDHI, S.T., M.T.

DEPARTEMENT OF MARINE TRANSPORTATION ENGINEERING

FACULTY OF MARINE TECHNOLOGY

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2018

Page 4: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual
Page 5: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

i

Page 6: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

ii

Page 7: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

iii

DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN UNTUK

MENDUKUNG MORATORIUM TRANSHIPMENT IKAN DI LAUT :

STUDI KASUS WPP 712

Nama Penulis : I Gede Doddy Pryawadi

NRP : 0441 13 40000007

Departemen : Teknik Transportasi Laut, Fakultas Teknologi

Kelautan

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Dosen Pembimbing : 1. Ir. Tri Achmadi, Ph.D

2. Eka Wahyu Ardhi, S.T., M.T

ABSTRAK

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia

No.57/Permen-KP/2014terkait denganpenghentian sementara (moratorium) pola operasi

alih muatan di laut dari kapal penangkap ke kapal pengumpul (transhipment) yang

berpengaruh terhadap jumlah tangkapan ikan dan biaya operasional nelayan.Tujuan dari

Tugas Akhir ini adalah untuk mendesain sebuah kapal pengolah ikan yang digunakan

untuk perairan di WPP 712 serta yang mampu memberi nilai tambah terhadap tangkapan

ikan dan dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan nelayan.Kapal pengolah ikan

ini akan mengolah hasil tangkapan yang diperoleh dari para nelayandi atas kapal dengan

hasil produk olahan berupa ikan dalam kemasan kaleng (kaleng tipe 202, 20.228

kaleng/produksi dan kaleng tipe 300, 14.449 kaleng/produksi), fillet ikan (14.240

kg/produksi) dan tepung ikan (30.237 kg/produksi). Penentuan kapasitas muatan kapal

pengolah ikan ditentukan dari hasil tangkapan ikan per tahun. Kemudian dilakukan

perhitungan teknis yang memenuhi standar regulasi dalam mendesain kapal. Ukuran

utama yang didapatkan adalah Lpp =103.8 m, B = 22 m, T = 7 m, H = 10 m, Cb = 0.741,

dan Vs = 13 knot dengan rute operasi dari PPN Brondong-perairan utara Lamongan-

perairan Bawean-perairan Masalembo-perairan Matasiri-perairan Kangean-perairan utara

Madura-PPN Brondong. Dari ukuran utama tersebut kemudian dibuat gambar Rencana

Garis, gambar Rencana Umum dan analisis ekonomis.

Kata Kunci: Kapal Pengolah Ikan, WPP 712, Rute Operasi, Ukuran Utama, Analisis Ekonomis

Page 8: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

iv

CONCEPTUAL DESIGN OF FISH PROCESSING VESSEL TO

SUPPORT THE FISH TRANSHIPMENT MORATORIUM AT THE

SEA : A CASE STUDY OF WPP 712

Name : I Gede Doddy Pryawadi

Student No. : 0441 13 40000007

Department : Marine Transportation Engineering,

Faculty of Marine Technology

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Supervisor : 1. Ir.Tri Achmadi, Ph.D

2. Eka Wahyu Ardhi, S.T., M.T.

ABSTRACT

Based Based on the Regulation of the Minister of Maritime Affairs and Fisheries of the

Republic of Indonesia No.57 / Permen-KP / 2014 relating to the temporary cessation

(moratorium) the pattern of sea cargo operation from the catching vessel to the collecting

vessel affecting the number of fish catch and the operational cost of the fishermen. The

purpose of this Final Project is to design a fish processing vessel used for waters in WPP

712 and that can add value to the catch of fish and can reduce the cost to be spent by

fishermen. This fish processing vessel will process the catch obtained from the fishermen

on board with the result of processed products in the cans (cans type 202, 20.228 cans /

production and cans type 300, 14.449 cans / production), fish fillet (14.240 kg /

production) and fish meal (30.237 kg / production). Determination of cargo capacity of

fish processing vessels is determined from the catch of fish per year. Then a technical

calculation that according to the standard regulation for ship design. The main dimensions

obtained are Lpp = 103.8 m, B = 22 m, T = 7 m, H = 10 m, Cb = 0.741, and Vs = 13

knots with the operation route from PPN Brondong - North of Lamongan - Bawean

waters area - Masalembo waters area-Matasiri waters area-Kangean waters area-north

waters area of Madura-PPN Brondong. From the main dimensions, Lines Plan, General

Arrangement and economic analysis are made.

Keywords: Fish Processing Vessel, WPP 712, Operation Route, Main Dimensions,

Economic Analysis

Page 9: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

v

Dipersembahkan untuk kedua orang tua, adik – adik, keluarga dan sahabat

Page 10: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Shang Hyang Widhi Wasa yang

telah memberikan bimbingan dan jalannya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian yang berjudul : “Desain Konseptual Kapal Pengolah Ikan untuk

Mendukung Moratorium Transhipment Ikan di Laut : Studi Kasus WPP

712”.Penelitian ini dapat penulis selesaikan dengan baik berkat dukungan serta bantuan

baik langsung maupun tidak langsung dari semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua tercinta, Bapak I Putu Soemantrie Merryawan, Ibu Ni Putu Sri

Wahyuni dan adik-adik saya I Kadek Duta Dananjaya, I Komang Duta Kesawa

dan I Ketut Bima Riski Aditya yang saya sayangi yang terus memberi semangat

dan do’a untuk penulis.

2. Bapak Ir. Tri Achmadi, Ph.D. selaku ketua jurusan Trasnportasi Laut, dosen wali

penulis, dosen pembimbing Tugas Perencanaan Transportasi Laut dan dosen

pembimbing 1 Tugas Akhir yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, ilmu

dan arahan selama masa perkuliahan dan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Bapak Eka Wahyu Ardhi, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing 2 Tugas Akhir

yang dengan sabar telah memberikan bimbingan, ilmu dan arahan selama masa

perkuliahan dan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Bapak/Ibu dosen dan staf pegawai Departemen Teknik Transportasi Laut yang

telah memberikan arahan, saran dan bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir

ini.

5. Kedua bibi saya yang sangat hebat, Md. Sushanti Herryani dan Km. Kristiana

Dewi, yang sangat saya sayangi nenek Ni Luh Supamiri dan paman Komang

Johny Suradilaga yang selalu memberi motivasi dan mendoakan penulis.

6. Bapak Gede Putra Adnyana dan Bli Ketut Hendra Harianto yang selalu

membimbing dan mengarahkan penulis sehingga bisa merasakan perkuliahan di

ITS serta mengerjakan Tugas Akhir dengan baik.

7. Keluarga CMJ (Jhon Anok, Gangga Bracoex, Tu Dio) dan keluarga Ketan Injin

(Teguh M.J., Yoga, Bhayu S.H., Dewa Aditya, Ercana S., Abdi, Suteja W.) yang

Page 11: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

vii

bisa dihandalkan, selalu memberikan hiburan dan semangat untuk penulis agar

segera menyelesaiakan Tugas Akhir ini.

8. Teman-teman TSTXX16 dan MANTAV12, teman-teman ECSTASEA T11,

teman-teman TPKH-ITS dan teman-teman BEM FTK yang memberi pengalaman

dan masukan kepada penulis.

9. Pihak-pihak yang telah membantu penulis dalam pengumpulan data untuk

menyelesaikan penelitian ini.

10. Semua pihak yang belum disebutkan diatas yang membantu penulis dalam proses

pengerjaan tugas akhir ini.

Penulis berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi para pembaca pada

umumnya dan bagi penulis pada khususnya.Serta tidak lupa penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya apabila terdapat kesalahan dalam laporan ini.

Surabaya, Januari 2018

(Penulis)

Page 12: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................................... iii

ABSTRACT ........................................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ vi

DAFTAR ISI .................................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xii

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ........................................................................................... 2

1.3 Tujuan ................................................................................................................ 2

1.4 Batasan Masalah ................................................................................................ 3

1.5 Manfaat .............................................................................................................. 3

1.6 Hipotesis Awal ................................................................................................... 3

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir ................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 5

2.1 Pengolahan Ikan Dalam Kaleng......................................................................... 5

2.2 Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Fillet ............................................................... 7

2.3 Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Tepung Ikan ................................................... 8

2.4 Kapal Ikan .......................................................................................................... 9

2.5 Tahap Desain Kapal ......................................................................................... 15

2.6 Regulasi............................................................................................................ 17

2.7 Moratorium Transhipment ............................................................................... 17

2.8 Dasar Teori....................................................................................................... 18

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 37

Page 13: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

ix

3.1 Asumsi-asumsi Dasar....................................................................................... 37

3.2 Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir .................................................................... 37

3.3 Diagram Alir Penelitian ................................................................................... 40

BAB 4 GAMBARAN UMUM .......................................................................................... 41

4.1 Wilayah Pengelolaan Perikanan ...................................................................... 41

4.2 Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong ...................................................... 42

4.3 Unit Pengolahan Ikan disekitar PPN Brondong............................................... 43

4.4 Potensi Perikanan di PPN Brondong .............................................................. 44

4.5 Armada Kapal Ikan di PPN Brondong............................................................. 45

4.6 Pola Operasi Kapal Penangkap Ikan ................................................................ 47

4.7 Perbekalan Nelayan ......................................................................................... 48

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 51

5.1 Penentuan Kapasitas Angkut dan Pengolahan Ikan ......................................... 51

5.2 Neraca Produksi ............................................................................................... 60

5.3 Pola Operasi ..................................................................................................... 62

5.4 Desain Kapal Pengolah Ikan ............................................................................ 81

5.5 Penghematan Nelayan ...................................................................................... 92

5.6 Analisis Kelayakan Ekonomi ........................................................................... 94

BAB 6 KESIMPULAN...................................................................................................... 98

6.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 98

6.2 Saran ................................................................................................................ 99

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 100

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 102

Page 14: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Diagram Alir Proses Pengolahan Ikan Dalam Kaleng .................................... 6

Gambar 2-2 Diagram Alir Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Fillet ...................................... 7

Gambar 2-3 Diagram Alir Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Fillet ...................................... 8

Gambar 2-4 Pengoperasian Kapal Pukat Hela ................................................................... 11

Gambar 2-5 Kapal Pukat Cincin ........................................................................................ 11

Gambar 2-6 Kapal Fish Dreger .......................................................................................... 12

Gambar 2-7 Kapal Penjaring Angkat ................................................................................. 12

Gambar 2-8 Kapal Pancing (Pole and Line Huhate) ......................................................... 13

Gambar 2-9 Kapal Induk ................................................................................................... 14

Gambar 2-10. M.V. Skryplev ............................................................................................ 14

Gambar 2-11 Kapal Riset Perikanan.................................................................................. 15

Gambar 2-12 Spiral Design ............................................................................................... 15

Gambar 2-13 Spiral Design ............................................................................................... 16

Gambar 2-14 Lokasi Daya yang Bekerja pada Sistem Propulsi ........................................ 20

Gambar 2-15 Momen Penegak atau Momen Pengembali ................................................. 28

Gambar 2-16 Kondisi Stabilitas Positif ............................................................................. 29

Gambar 2-17 Kondisi Stabilitas Netral .............................................................................. 29

Gambar 2-18 Kondisi Stabilitas Negatif ............................................................................ 30

Gambar 3-1 Diagram Alir Penelitian ................................................................................. 40

Gambar 4-1 Peta Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia ................ 41

Gambar 4-2Grafik Produksi Ikan Tangkapan Dominan di PPN Brondong ...................... 44

Gambar 4-3Grafik Jumlah Kunjungan Kapal di PPN Brondong...................................... 45

Gambar 4-4 Kapal Ijon-ijon ............................................................................................... 46

Gambar 4-5 Kapal Ethek/Bokongan .................................................................................. 46

Gambar 4-6 Kapal Bowman Construction (BC) ................................................................ 47

Gambar 5-1 Ruang Muat Ikan di Kapal dengan Sistem Pendingin Air Laut .................... 52

Gambar 5-2 Rute Operasi Kapal Pengolah Ikan ................................................................ 63

Gambar 5-3 Waktu Operasi Kapal Pengolah Ikan ............................................................. 63

Gambar 5-4 Posisi Kapal Penangkap dan Pengolah Ikan Saat Proses Bongkar-muat ...... 64

Gambar 5-5 Proses Kapal Ikan Merapat ke Kapal Pengolah Ikan..................................... 65

Gambar 5-6 Produksi Ikan Rata-rata di PPN Brondong Tahun 2016 ................................ 65

Page 15: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

xi

Gambar 5-7 Proses Bongkar Muatan Ikan dari Kapal Penangkap ke Kapal Pengolah Ikan

............................................................................................................................................ 66

Gambar 5-8 Estimasi Waktu Muat Ikan di Masing-masing Titik Kumpul ....................... 66

Gambar 5-9 Estimasi Waktu Bongkar BBM untuk Kapal Penangkap Ikan ...................... 67

Gambar 5-10 Estimasi Waktu BongkarPelumas untuk Kapal Penangkap Ikan ................ 68

Gambar 5-11 Estimasi Waktu Bongkar Es dari Kapal Pengolah ke Kapal Penangkap Ikan

............................................................................................................................................ 69

Gambar 5-12 Estimasi Waktu Bongkar Air Tawar dari Kapal Pengolah ke Kapal

Penangkap Ikan .................................................................................................................. 69

Gambar 5-13 Estimasi Waktu Bongkar Perbekalan Nelayan dari Kapal Pengolah ke

Kapal Penangkap Ikan ....................................................................................................... 70

Gambar 5-15 Perhitungan Hidrostatik pada Maxsurf ........................................................ 90

Gambar 5-16 Sheer Plan pada Maxsurf ............................................................................. 91

Page 16: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Tinggi Standard Bangunan Atas ........................................................................ 24

Tabel 2-2 Pengurangan Freeboard ..................................................................................... 25

Tabel 2-3 Pengurangan Freeboard untuk Kapal Tipe A .................................................... 25

Tabel 2-4 Pengurangan Freeboard untuk Kapal Tipe B .................................................... 26

Tabel 4-1 Jumlah Unit Pengolahan Ikan di Sekitar Pelabuhan .......................................... 43

Tabel 4-2 Trip dan Lokasi Tangkapan Berdasarkan Jenis Kapal ...................................... 48

Tabel 4-3 Kebutuhan Perbekalan Bahan Bakar untuk Melaut ........................................... 49

Tabel 4-4 Kebutuhan Perbekalan Air Bersih untuk Melaut ............................................... 49

Tabel 4-5 Kebutuhan Perbekalan Es Balok untuk Melaut ................................................. 49

Tabel 4-6 Perbekalan Minyak Pelumas untuk Melaut ....................................................... 50

Tabel 4-7 Perbekalan Beras Nelayan untuk Melaut .......................................................... 50

Tabel 4-8 Perbekalan Lain Nelayan Selama Melaut.......................................................... 50

Tabel 5-1 Produksi Ikan Rata-rata di PPN Brondong ........................................................ 51

Tabel 5-2 Nilai Muatan Ikan Berdasarkan Jenis Penanganan ........................................... 52

Tabel 5-3 Produksi Ikan Layang di PPN Brondong Tahun 2016 ...................................... 53

Tabel 5-4 Jumlah Mesin Pengolahan Ikan Dalam Kaleng................................................. 54

Tabel 5-5 Produksi Ikan Swanggi di PPN Brondong Tahun 2016 .................................... 55

Tabel 5-6 Produksi Ikan Kurisi di PPN Brondong Tahun 2016 ........................................ 55

Tabel 5-7 Jumlah Mesin Pengolhan fillet Ikan .................................................................. 56

Tabel 5-8 Produksi Ikan Kuniran di PPN Brondong tahun 2016 ...................................... 56

Tabel 5-9 Bahan Baku Pengolahan Tepung Ikan .............................................................. 57

Tabel 5-10 Jumlah Mesin Pengolah Tepung Ikan ............................................................. 57

Tabel 5-11 Kebutuhan Solar Kapal Penangkap Ikan ......................................................... 57

Tabel 5-12 Pasokan Bahan Bakar Kapal Pengolah Ikan ................................................... 58

Tabel 5-13 Pasokan Air Bersih Kapal Pengolah Ikan ....................................................... 58

Tabel 5-14 Kebutuhan Air Bersih Kapal Penangkap Ikan ................................................. 58

Tabel 5-15 Pasokan Es Kapal Pengolah Ikan .................................................................... 59

Tabel 5-16 Kebutuhan Es Balok Kapal Penangkap Ikan ................................................... 59

Tabel 5-17 Kebutuhan Oli Kapal Penangkap Ikan ............................................................ 59

Tabel 5-18 Pasokan Oli Kapal Pengolah Ikan ................................................................... 60

Page 17: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

xiii

Tabel 5-19 Kebutuhan Konsumsi Beras Nelayan .............................................................. 60

Tabel 5-20 Pasokan Beras Kapal Pengolah Ikan ............................................................... 60

Tabel 5-21 Neraca Produksi Kapal Pengolah Ikan ............................................................ 61

Tabel 5-22 Jarak Antar Titik Operasi Kapal Ikan .............................................................. 62

Tabel 5-23 Estimasi Waktu Tunggu di Masing-masing Titik Kumpul ............................. 70

Tabel 5-24 Koreksi Hari Operasional Kapal Pengolah Ikan ............................................. 71

Tabel 5-25 Dimensi Kaleng Ikan ....................................................................................... 71

Tabel 5-26 Koreksi Berat Ikan yang Diolah ...................................................................... 72

Tabel 5-27 Waktu Produksi Ikan Dalam Kemasan Kaleng Tipe 202 ................................ 72

Tabel 5-28 Waktu Produksi Ikan Dalam Kemasan Kaleng Tipe 300 ................................ 73

Tabel 5-29 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengalengan Ikan Tipe Kaleng 202 (Direct

Production) ......................................................................................................................... 74

Tabel 5-30 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengalengan Ikan Tipe Kaleng 300 (Direct

Production) ......................................................................................................................... 74

Tabel 5-31 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengalengan Ikan (Direct Production) ............... 75

Tabel 5-32 Gaji Karyawan Pengalengan Ikan (Indirect Production) ................................ 75

Tabel 5-33 Waktu Produksi Pengolahan Fillet Ikan Swanggi ........................................... 76

Tabel 5-34 Waktu Produksi Pengolahan Fillet Ikan Kurisi ............................................... 76

Tabel 5-35 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Fillet Ikan Swanggi (Direct

Production) ......................................................................................................................... 77

Tabel 5-36 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Fillet Ikan Kurisi (Direct Production)

............................................................................................................................................ 77

Tabel 5-37 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Fillet Ikan (Direct Production) ........ 77

Tabel 5-38 Jumlah dan Gaji Karyawan Proses Produksi Fillet (Indirect Production) ...... 78

Tabel 5-39 Jumlah Bahan Baku Tepung Ikan .................................................................... 78

Tabel 5-40 Waktu Produksi Tepung Ikan dari Limbah Ikan Layang ................................ 79

Tabel 5-41 Waktu Produksi Tepung Ikan dari Limbah Fillet Ikan .................................... 79

Tabel 5-42 Waktu Produksi Tepung Ikan Kuniran ............................................................ 79

Tabel 5-43 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Tepung Ikan Swanggi (Direct

Production) ......................................................................................................................... 80

Tabel 5-44 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Tepung Ikan Kurisi (Direct

Production) ......................................................................................................................... 80

Tabel 5-45 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Tepung Ikan Kuniran (Direct

Production) ......................................................................................................................... 81

Page 18: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

xiv

Tabel 5-46 Jumlah dan Gaji Karyawan (Direct Production) ............................................. 81

Tabel 5-47 Jumlah dan Gaji Karyawan (Indirect Produsction) ......................................... 81

Tabel 5-48 Koreksi Ukuran Utama Kapal ......................................................................... 82

Tabel 5-49 Mesin Induk yang Digunakan ......................................................................... 84

Tabel 5-50Genset yang Digunakan Kapal ......................................................................... 85

Tabel 5-51 Genset untuk Pabrik Pengolah Ikan Dalam Kaleng ........................................ 85

Tabel 5-52 Genset untuk Cold Storage .............................................................................. 86

Tabel 5-53 Komponen Berat Kapal ................................................................................... 86

Tabel 5-54 Hasil Perhitungan Tonnase Kapal ................................................................... 87

Tabel 5-55 Hasil Koreksi Freeboard .................................................................................. 87

Tabel 5-56 Koreksi Trim Kapal ......................................................................................... 88

Tabel 5-57 Koreksi Stabilitas Kapal .................................................................................. 89

Tabel 5-58 Persentase Penghematan Biaya Konsumsi Bahan Bakar Nelayan .................. 93

Tabel 5-59 Perbandingan Trip Eksisting dan Trip Baru .................................................... 94

Tabel 5-60 Capital Cost ..................................................................................................... 95

Tabel 5-61 Operating Cost ................................................................................................. 96

Tabel 5-62 Voyage Cost .................................................................................................... 96

Tabel 5-64 Analisis Kelayakan Ekonomi Skenario Optimis ............................................. 97

Page 19: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPP-NRI) 712 yang

mencakup perairan sebelah utara pulau Jawa (Laut Jawa) merupakan salah satu wilayah

di Indonesia yang mempunyai potensi perikanan tangkap cukup besar.Pelabuhan

Perikanan Nusantara (PPN) Brondong, Lamongan merupakan salah satu pelabuhan

perikanan terbesar di WPP-NRI 712 dengan tangkapan per tahun mencapai 66,2 ton. Jenis

tangkapan dominan yang didaratkan di PPN Brondong yaitu ikan layang, ikan swanggi

sebesar 21,34%, ikan kurisi sebesar 15,65%, ikan kuniran sebesar 6,36% dan ikan layang

sebesar 3,44%. Ikan yang berasal dari PPN Brondong ini dipasarkan ke berbagai daerah

baik di Lamongan sendiri, kota disekitar Jawa Timur dan Bali dan untuk bebera jenis ikan

dikirim ke pelabuhan perikanan yang ada di Jawa Barat untuk keperluan ekspor.

Untuk meningkatkan nilai ekonomis ikan tangkap selain dijual dalam bentuk ikan

segar, pemasaran juga dilakukan dalam bentuk ikan yang sudah diolah seperti ikan yang

dikalengkan, ikan fillet, ikan asin, ikan pindang dan ikan panggang sehingga ikan dapat

disimpan dalam waktu yang relatif lama. Tentunya hal ini sangat mmbantu dalam usaha

peningkatan nilai ekonomis ikan apalagi beberapa tahun kebelakang (2011-2015)

konsumsi ikan nasional Indonesia cendrung mengalami peningkatan sampai mencapai

angka 43,88 Kg/Kapita/Tahun.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perikanan dan Kelautan mengeluarkan

kebijakan strategis untuk menjaga ketersediaan stok ikan dan mengurangi kasus

pencurian ikan oleh kapal asing. Salah satu kebijakan strategis tersebut adalah

penghentian sementara (moratorium) pola operasi alih muatan dari kapal penangkap ke

kapal pengumpul hasil tangkapan yang dilakukan di tengah laut (transhipment) untuk

wilayah pengelolaan perikanan Republik Indonesia (WPP-RI) yang tertulis dalam

Peraturan Menteri Kelautan Dan Perikanan Republik Indonesia No.57/Permen-KP/2014.

Kebijakan ini berpengaruh terhadap produksi tangkapan ikan dari nelayan yang semakin

berkurang dan biaya operasional nelayan yang semakin meningkat dengan harus

kembalinya kapal nelayan ke pelabuhan perikanan terdekat untuk bongkar hasil

tangkapan dan mengisi kembali logistik untuk melaut. Disamping itu kebijakan ini juga

mempengaruhi pabrik pengolah ikan yang jumlah produksi semakin menurun karena

Page 20: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

2

kurangnya pasokan bahan baku pengolahan ikan, sedangkang jumlah pasokan ikan impor

juga dibatasi oleh pemerintah.

Dengan pemaparan diatas, diperlukan desain konseptual kapal pengolah ikan dan

penyedia perbekalan kapal penangkap ikan di laut agar dapat mengembangkan dan

memberikan nilai tambah produk ikan sehingga dapat meningkatkan pendapatan

masyarakat khususnya nelayan di pesisir Lamongan dan nelayan di pesisir pantai utara

Jawa pada umumnya.Atas latar belakang diatas, peneliti mengambil judul penelitian

“Desain Konseptual Kapal Pengolah Ikan untuk Mendukung Moratorium Transhipment

Ikan di Laut”.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana ukuran utama kapal pengolah ikan yang sesuai dengan kondisi

pelayaran?

2. Bagaimana pola operasi kapal untuk mendukung pengolahan ikan di laut ?

3. Bagaimana proses pengolahan ikan pada kapal pengolah ikan ?

4. Bagaimana membuat desain rencana garis (lines plan) kapal pengolah ikan ?

5. Bagaimana membuat desain rencana umum (general arrangement) Kapal

pengolah ikan ?

6. Bagaimana analisis ekonomis yang meliputi biaya pembangunan kapal pengolah

ikan yang sesuai dengan daerah pelayarannya ?

1.3 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dalam Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memperoleh ukuran utama kapal pengolah ikan yang sesuai dengan kondisi

pelayaran.

2. Untuk mengetahui pola operasi kapal untuk mendukung pengolahan ikan di laut.

3. Untuk mengetahui proses pengolahan ikan pada kapal pengolah ikan.

4. Untuk membuat desain rencana garis (lines plan) kapal pengolah ikan.

5. Untuk membuat desain rencana umum (general arrangement) Kapal pengolah

ikan.

6. UntukMemperoleh hasil analisis ekonomis yang meliputi biaya pembangunan

kapal pengolah ikan yang sesuai dengan daerah pelayarannya.

Page 21: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

3

1.4 Batasan Masalah

1. Penelitian ini dilakukan di Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong yang

termasuk kedalam Wilayah Pengelolaan Perikanan 712 (WPP 712/Laut Jawa).

2. Jenis produk olahan berupa ikan dalam kemasan kaleng, fillet ikan, dan tepung

ikan.

3. Titik pengumpulan ikan antara kapal pengolah dan penangkap diasumsikan selalu

tetap.

4. Desain konseptual pada penelitian ini tidak dibahas sampai detail kekuatan dan

konstruksi kapal.

5. Desain kapal pengolah ikan hanya sebatas concept design.

1.5 Manfaat

1. Bagi kalangan akademis, diharapkan penulisan Tugas kahir ini dapat memberikan

pengetahuan tentang desain kapal pengolah ikan untuk mendukung Moratorium

Transhipment ikan di Laut.

2. Bagi kalangan umum, diharapkan hasil dari Tugas Akhir ini dapat berguna

sebagai referensi pengadaan dan desain kapal pengolah ikan yang berguna untuk

menampung hasil tangkapan ikanyang dilengkapi dengan fasilitas pengolah ikan

di daerah WPP 712.

1.6 Hipotesis Awal

Desain kapal pengolah ikan ini dapat diimplementasikan untuk menampung hasil

tangkapan ikan dari para nelayan sekaligus mengolah ikan tersebut menjadi ikan

kalengan, fillet ikan dan tepung ikan serta penyedia logistik kapal penanngkap ikan.

1.7 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang konsep penyusunan tugas akhir yang meliputi latar belakang,

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, hipotesa, dan

sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar yang kuat dalam

melakukan penelitian ini.Selain itu, pembahasan teori tersebut bertujuan sebagai sarana

Page 22: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

4

untuk mempermudah pembaca dalam memahami konsep yang digunakan dalam

penelitian.Teori-teori yang digunakan pada penelitian tugas akhir bersumber dari berbagai

literatur, penelitian sebelumnya, jurnal, dan artikel. Selain itu, dipaparkan pula tentang

metode atau pendekatan yang berkaitan dengan penelitian ini, antara lain konsep desain

kapal, dan konsep pengolahan ikan.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang metodologi yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian tugas

akhir.Metodologi menggambarkan alur kegiatan dan kerangka berpikir yang digunakan

oleh peneliti selama melakukan penelitian.

BAB 4 GAMBARAN UMUM

Bab ini memuat tentang gambaran umum objek penelitian secara keseluruhan, kondisi

pelabuhan perikanan nusantara (PPN) Brondong, pengumpulan data jumlah dan ukuran

kapal penangkap ikan yang dioperasikan; jarak dan rute penangkapan ikan; dan data

kebutuhan (demand) perbekalan nelayan yang digunakan selama melaut.

BAB 5 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dilakukan analisis secara mendalam pada hasil penelitian dan

perhitungan dengan memperhatikan metode penelitian, kajian pustaka maupun teori

pendekatanyang digunakan serta analisis hal-halyang berkaitan dengan materi di dalam

tugas akhir ini.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini dirangkum hasil analisis yang didapat dan saran untuk pengembangan

penelitian lebih lanjut

Page 23: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada Bab ini menjelaskan teori dasar dalam menunjang penelitian beserta konsep-

konsep yang mendukung penelitian dalam Tugas Akhir, termasuk gambaran dari sisi

regulasi, kebijakan dan penelitian terdahulu.

2.1 Pengolahan Ikan Dalam Kaleng

Pengalengan adalah salah satu cara pengawetan bahan pangan dengan cara dikemas

secara hermetis dan kemudian disterilkan. Pengemasan secara hermetis yaitu mengemas

bahan pangan dalam suatu wadah baik kaleng, alumunium, atau gelas yang penutupannya

sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus udara air, kerusakan akibat oksidasi, maupun

perubahan cita rasa (Adawyah, 2007).Produk-produk ikan kalengan biasanya dikemas

dalam kemasan primer berupa kaleng dengan jenis round can dan club can. Terdapat 2

ukuran kaleng round can yang sering ditemui di pasaran yaitu ukuran 202 untuk produk

dengan berat bersih 155 gram dan kaleng ukuran 300 untuk produk dengan berat bersih

425 gram.

Berikut ini diagram alir pengolahan ikan kalengan menurut FAO :

Page 24: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

6

Sumber : Food and Agriculture Organization, 2017

Gambar 2-1 Diagram Alir Proses Pengolahan Ikan Dalam Kaleng

Page 25: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

7

2.2 Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Fillet

Fillet ikan adalah suatu irisan daging ikan tanpa tulang. Fillet dapat dibedakan

menurut bahan bakunya yaitu fillet yang berasal dari ikan ekonomis seperti salmon,

kakap merah, kerapu dan fillet dari jenis ikan nonn ekonomis ; kurisi, swangi, biji

nangka/kuniran , pisang-pisang, peperek dan gerot-gerot. Salah satu bentuk usaha dalam

mengoptimalkan pemanfaatan ikan adalah dengan mengembangkan fillet dan produk

lanjutannya (gel-based products)(Wahyuni, 2002). Fillet ikan non ekonomis digunakan

sebagai bahan baku produk makanan olahan lanjut antara lain seperti baso, sossis, burger,

otak-otak, siomay, nugget, empek-empek, krupuk ikan dan produk lainnya.

Limbah hasil produksi fillet berupa kepala ikan, jeroan dan tulang ikan dapat diolah

menjadi tepung ikan, makanan unggas, pupuk atau produk lainnya. Pengolahan fillet bisa

dikembangkan lebih luas di Indonesia untuk pemanfaatan produksi perikanan dengan

pertimbangan sebagai berikut :

a. Hasil tangkapan ikan di Indonesia sangat beranekaragam.

b. Hampir semua jenis ikan dapat dibuat sebagai bahan baku fillet

c. Fillet kondisi beku dapat disimpan jangka panjang sebagai bahan baku produk

makanan olahan.

d. Fillet mempunyai volume lebih kecil dari ikan utuh

e. Fillet dan produk lanjutannya dapat memberikan nilai tambah untuk nelayan serta

perbaikan gizi masyarakat.

Dari uraian di atas terdapat beberapa langkah dalam proses pengolahan fillet ikan

secara umum adalah sebagai berikut :

Sumber : Bank Indonesia, 2016

Gambar 2-2 Diagram Alir Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Fillet

Page 26: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

8

Sedangkan proses pengolahan fillet ikan menurut FAO adalah sebagai berikut :

Sumber : Food and Agriculture Organization, 2016

Gambar 2-3 Diagram Alir Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Fillet

2.3 Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Tepung Ikan

Pengolahan tepung ikan dengan menggunakan bahan baku berlemak tinggi,harus

didahului dengan perebusan. Perebusan yang tidak sempurna akanmenyebabkan protein

menggumpal.Oleh karena itu, perebusan harus dilakukan secarasempurna atau dihentikan

setelah mendidih selama kurang lebih 5 menit.Jika perebusansempurna, kandungan air

hasil pengepresan dapat mencapai 50% - 55%. Selamaperebusan, sel yang mengandung

lemak akan pecah, sehingga diperoleh hasilsampling berupa minyak ikan (setelah

dipisahkan dari airnya). Setelah pengepresan, cairan akan terbuang ± 20% bagian dari

padatan ikan. Ikut terbuangnya bagianpadatan tersebut akan menyebabkan kualitas tepung

ikan yang dihasilkan menjadirendah (Murtidjo 2001).

Dari uraian dan evaluasi di atas terdapat beberapa langkah dalam proses pengolahan

tepung ikan secara umum sebagai berikut :

1) Bakan baku ikan rucah atau sisa olahan dicuci/dibersihkan terlebih dahulu untuk

menghilangkan kotoran yang melekat pada ikan, termasuk mengeluarkan isi dan

perut ikan.

Page 27: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

9

2) Ikan yang sudah dibersihkan, dikupas kulitnya, dicincang atau dilembutkan dan

dipotong kepala serta ujung ekornya untuk mendapatkan ikan yang lebih bersih

sehingga hasilnya (tepung) menjadi lebih putih.

3) Bahan baku ikan yang sudah berupa daging yang halus, kemudian direbus sehingga

matang. Perebusan bertujuan untuk menggumpalkan otot-otot ikan, sehingga daya

ikat airnya berkurang. Lama perebusan sangat mempengaruhi proses selanjutnya,

karena jika kurang matang, proses pengepresan sulit dilakukan.

4) Setelah perebusan, daging ikan atau sisa olahan didinginkan dan kemudian dipres.

Pada pengepresan ini, tepung ikan padatan yang dihasilkan memiliki kandungan air

±45%. Setelah ditiriskan airnya, kemudian diproses menjadi pellet dengan

menggunakan mesin pembuat pellet (meat micer) untuk dijemur.

5) Setelah melalui proses pembuatan pellet, kemudian dikeringkan (dapat

menggunakan mesin pengering atau dengan dijemur dengan menggunakan alat

tertentu sehingga keringnya lebih merata dengan jangka waktu relatif pendek),

kandungan air yang ada pada tepung ikan padatan dapat meresap atau menguap

karena pengeringan.

Jika kandungan air tepung ikan sudah mencair ±10%, tepung ikan yang berupa

padatan tersebut dapat digiling lembut dan dikemas dalam kantong plastik.Tepung ikan

dapat dimanfaatkan untuk pangan karena memiliki kadar gizi yang tinggi sehingga dapatt

meningkatkan asupan gizi masyarakat yang mengkonsumsinya. Pemanfaatan ini

mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan konsumsi ikan pada masyarakat

dengan membuat suatu produk pangan dengan fortifikasi sumber gizi dan ikan dan juga

bertujuan untuk membiasakan rasa ikan sejak usia dini (Kurnia, Pramudya and Purwarni

2008).

Tepung ikan umumnya digunakan sebagai bahan campuran makanan ikan atau

binatang ternak lainnya (Schipp 2008).Kandungan protein yang tinggi dan komposisi

asam aminonya yang cukup seimbang, menjadikan tepung ikan sebagai bagian penting

terutama untuk makanan unggas, babi, maupun ikan (Liviawaty 2000).

2.4 Kapal Ikan

Sesuai namanya, kapal ikan merupakan kapal yang digunakan baik untuk

menangkap,memindahkan, mengangkut hingga mengolah segala jenis sumber daya

alam yang berasal dari air, khususnya ikan. Jenis - jenis kapal ikan ada beragam

dimana sesuai dengan kebutuhan operasi dan jenis ikan yang ditangkap. Kapal ikan di

Page 28: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

10

Indonesia bermacam-macam jenisnya dan beroperasi sesuai dengan daerah

tangkapannya. Berikut ini adalah jenis-jenis kapal ikan yang ada di Indonesia (Pusat

Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian

2010):

1. Kapal perikanan

Kapal, perahu atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan

penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan,

pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan

penelitian/eksplorasi perikanan.

2. Kapal penangkap ikan

Kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk

menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

3. Perahu penangkap ikan

Sarana apung penangkapan yang tidak mempunyai geladak utama dan bangunan

atas/rumah geladak dan hanya memiliki bangunan atas/rumah geladak yang secara

khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan

mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

4. Rakit penangkap ikan

Sarana apung penangkapan yang terdiri dari susunan batang bambu, kayu, pipa

atau bahan lainnya yang berdaya apung secara khusus dipergunakan untuk

menangkap ikan, termasuk manampung dan mengangkut, menyimpan,

mendinginkan atau mengawetkan.

5. Kapal Pukat Hela

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pukat hela yang dilengkapi dengan

salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi pukat,

penggantung, tempat peluncur dan batang rentang atau Pukat hela merupakan alat

penangkapan ikan berkantong yang dioperasikan dengan menggunakan alat

pembuka mulut jaring yang dihela di belakang kapal yang sedang berjalan,

sehingga ikan target tertangkap dengan cara tersapu di pertengahan atau dasar

perairan dan masuk ke dalam kantong (cod end).

Page 29: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

11

Sumber : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian, 2010

Gambar 2-4 Pengoperasian Kapal Pukat Hela

6. Kapal Pukat Cincin (Purse Seine)

Kapal pukat cincin disebut dengan “purse seine” merupakan kapal penangkap

ikan pelagis yang bergerombol seperti: kembung, lemuru, laying, tongkol,

cakalang, dsb. Pukat cincin (purse seine) adalah suatu alat penangkapan ikan yang

digolongkan dalam kelompok jaring Iingkar (surrounding nets).Disebut pukat

cincin karena alat tangkap ini dilengkapi dengan cincin dimana tali cincin (purse

line) atau tali kerut untuk menarik jaring saat operasi penangkapan didalamnya.

Sumber : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian, 2010

Gambar 2-5 Kapal Pukat Cincin

7. Kapal Pengeruk (Dredgers)

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap penggaruk yang

dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan

berupa pangsi dan batang rentang.

Page 30: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

12

Sumber :Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian, 2010

Gambar 2-6 Kapal Fish Dreger

8. Kapal Jaring Angkat (Lift Nets)

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap jaring angkat yang

dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan

berupa pangsi jaring angkat, batang rentang depan dan belakang serta lampu

pengumpul ikan. Jaring angkat adalah suatu alat pengkapan yang cara

pengoperasiannya dilakukan dengan menurunkan dan mengangkatnya secara

vertikal.

Sumber :Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian, 2010

Gambar 2-7 Kapal Penjaring Angkat

9. Kapal Jaring Insang (Gill Nets)

Kapal penangkap ikan yang mengopeasikan alat tangkap jaring insang yang

dilengkapi dengan perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penggulung

jaring.Jaring insangadalah jaring berbentuk empat persegi panjang, mata jaring

berukuran sama dilengkapi dengan pelampung pada bagian atas dan pemberat

pada bagian bawah jaring. Dioperasikan dengan tujuan menghadang gerombolan

ikan oleh nelayan secara pasif dengan ukuran mesh size.

Page 31: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

13

10. Kapal Pemasang Perangkap

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap perangkap yang

dilengkapi dengan perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penarik tali

perangkap.

11. Kapal Pancing (Pole and Line Huhate)

Kapal penangkap ikan yang dipergunakan untuk mengoperasikan pancing yang

dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan

berupa penarik/penggulung tali (line hauler), pengatur tali, pelempar tali, bangku

umpan, ban berjalan, bak umpan hidup atau mati dan alat penyemprot air. Pancing

adalah salah satu alat penangkap yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu :

tali (line) dan mata pancing (hook).

Sumber : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian, 2010

Gambar 2-8 Kapal Pancing (Pole and Line Huhate)

12. Kapal dengan Pompa

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pompa penyedot untuk menangkap

ikan.

13. Kapal Serba Guna (Multi Purpose)

Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan lebih dari 1 (satu) alat penangkapan

ikan yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan

ikan yang sesuai dengan jenis alat penangkapan ikan yang digunakan.

14. Kapal Induk Perikanan

Kapal khusus yang memiliki fasilitas untuk pengolahan ikan hasil tangkapan dan

siap dipasarkan atau memiliki fasilitas untuk mengangkut atau menarik kapal-

Page 32: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

14

kapal penangkap yang berukuran kecil untuk mendukung operasi penangkapan

ikan.

Sumber : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian, 2010

Gambar 2-9 Kapal Induk

Berdasarkan Klasifikasi Standar International Kapal Perikanan-FAO. Kapal induk ini

terbagi kedalam beberapa jenis, diantaranya :

1. Salted fish motherships

2. Factory motherships

3. Tuna motherships

Factory ship juga dikenal sebagai kapal yang pengolah ikan.Kapal pengolah ikan ini

pada umumnya memiliki fasilitas on board untuk pengolahan dan penanganan ikan dari

hasil tangkapan. Kapal pengolah ikan ini dikenal juga sebagai kapal induk karena ukuran

yang besar dan fungsinya yang dapat menyimpan serta mengolah ikan. Salah satu kapal

tipe Factory Shipyaitu M.V. Skryplev.

Sumber : http://soviet-trawler.narod.ru

Gambar 2-10. M.V. Skryplev

Kapal ini merupakan kapal yang berfungsi untuk menampung tangakapan ikan

dari kapal penangkap ikan, memproduksi ikan beku, minyak ikan, tepun ikan dan

Page 33: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

15

menyediakan bahan bakar, air bersih dan perbekalan dari kapal penangkap ikan. M.V.

Skryplev memiliki Loa =102 meter, Lpp = 91 meter, lebar = 16, tinggi =11,10 meter,

sarat = 5.56 meter dengan DWT = 2580 ton dan kecepatan kapal adalah 14 Knot. Untuk

detail kapal terlampir.

15. Kapal Pengangkut Perikanan

Kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk

memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan kapal

pengawas perikanan dan perlindungan kapal yang secara khusus memiliki fasilitas

pengawasan dan perlindungan untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan

perlindungan terhadap kegiatan perikanan.

16. Kapal Riset Perikanan

Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas laboratorium untuk melakukan riset

dan penelitian perikanan.

Sumber : Food and Agriculture Organization, n.d.

Gambar 2-11 Kapal Riset Perikanan

17. Kapal Latih Perikanan

Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas pendidikan untuk mendukung

pelatihan penangkapan ikan.

2.5 Tahap Desain Kapal

Pada umumnya proses desain dalam pembangunan kapal menggunakan metode

spiral desain atau inovasi terhadap sebuah desain kapal yang sudah ada sebelumnya dan

dikembangkan lagi untuk mendapatkan desain kapal yang lebih optimal. Seluruh

Page 34: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

16

persyaratan dalam desain kapal harus dapat diterjemahkan oleh perancang sesuai dengan

prosedur yang ada. Proses perancangan kapal biasanya terdiri dari 4 tahap yaitu:

1. Conceptual Design

Yaitu merupakan tahap lanjutan setelah adanya owner requirement. Pada tahap ini

desain yang dibuat menggunakan rumus pendekatan, kurva ataupun pengalaman

untuk membuat perkiraan-perkiraan awal untuk mendapatkan ukuran utama,

kecepatan kapal, konsep tentang permesinan dan penggerak kapal

2. Preliminary Design

Tahapan yang kedua dalam proses desain ini merupakan usaha teknis lebih lanjut

yang akan memberikan lebih banyak detail pada konsep desain. Detail yang

dimaksud seperti perhitungan kekuatan memanjang ataupun pengembangan bagian

midship kapal.

3. Contract Design

Pada tahapan ini pengembangan perencanaan kapal yang telah ada ke dalam bentuk

yang lebih detail sehingga pembangun kapal dapat memahami dan dapat

mengestimasi secara akurat berapa biaya pembuatan kapal yang dibutuhkan.

4. Detail Design

Merupakan tahap terakhir dalam proses mendesain kapal. Pada tahap ini hasil dari

tahapan sebelumnya dikembangkan menjadi gambar kerja yang detail (Evans, 1959).

Tahapan ini mencakup semua rencana dan perhitungan yang diperlukan untuk proses

konstruksi dan operasional kapal. Hasil dari tahapan ini berisi petunjuk atau instruksi

Gambar 2-13 Spiral Design

Page 35: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

17

mengenai instalasi dan detail konstruksi pada fitters, welders, outfitters, metal

workers, machinery vendors, pipe fitters, dan lain-lainnya.

2.6 Regulasi

Dalam perancangan kapal terdapat regulasi-regulasi internasional yang harus

dipenuhi. Demikian halnya dengan Tugas Akhir ini, regulasi-regulasi diperlukan sebagai

acuan baik dalam proses perhitungan maupun desain dari lines plan serta general

arrangement. Regulasi-regulasi yang digunakan dalam Tugas Akhir ini antara lain :

a. BKI Rules 2006, Vol.II, Rules for Hull.

b. SOLAS (International Convention for Safety of Life at Sea 74/78).

c. MARPOL 73/78 (International Convention for the Prevention of Pollution from

Ships 73/78).

d. International Convention on Load Lines 1966 and Protocol of 1988 as amended

in 2003, Consolidated Edition 2005.

e. Maritime Labour Convention and Recomendations, ILO 1994 :

C.92 Crew Accomodation on Board Ship (Revised 1994).

C.113 Crew Accomodation on Board Ship (SuplementaryProvisions).

f. International Convention on Tonnage Measurements of Ships 1969.

g. Code on Intact Stability Criteria for All Types of Ships Covered by IMO

Instruments.

2.7 Moratorium Transhipment

Menteri Kelautan dan Perikanan telah mengeluarkan aturan pelarangan sementara

(moratorium) bongkar muat ikan di tengah laut atau transhipment diatur dalam Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan No. 57/PERMEN-KP/2014 sejak 12 November 2014.

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 57/2014 tentang moratorium transhipment

tujuannya untuk mencegah kapal bisa mengirim langsung ikan keluar negeri. Larangan ini

mendorong agar kapal-kapal harus bersandar dahulu di pelabuhan Indonesia sebelum

melakukan ekspor, di pelabuhan para kapal harus membayar berbagai Penerimaan Negara

Bukan Pajak (PNBP) hingga retribusi dan lainnya.

Page 36: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

18

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 57/PERMEN-KP/2014 khususnya

yang mengatur tentang moratorium transhipment adalah pasal 37 ayat 5, 6, dan ayat 9

sebagai berikut :

Ayat 5 berbunyi “Setiap kapal pengangkut ikan buatan luar negeri

diberikan 2 (dua) pelabuhan pangkalan dan untuk kapal pengangkut ikan

buatan luar negeri untuk tujuan ekspor diberikan 1 (satu) pelabuhan

pangkalan”.

Ayat 6 berbunyi “Setiap kapal penangkap ikan dan kapal pengangkut ikan

wajib mendaratkan ikan hasil tangkapan di pelabuhan pangkalan

sebagaimana tercantum dalam SIPI atau SIKPI”.

Ayat 9 berbunyi “Setiap kapal yang tidak mendaratkan ikan hasil

tangkapan di pelabuhan pangkalan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

ayat (3), ayat (4), ayat (5), dan ayat (6) diberikan sanksi pencabutan SIPI

atau SIKPI”.

Detail Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 57/PERMEN-KP/2014

terlampir. Secara sederhana transhipment adalah proses pemindahan muatan dari satu

kapal ke kapal lainnya yang dilakukan di tengah laut. Dalam hal operasi penangkapan

ikan, transhipment berarti proses pemindahan muatan ikan dari kapal-kapal penangkap

ikan ke kapal pengumpul (collecting ship). Kapal collecting ini selanjutnya akan

membawa seluruh ikan yang dikumpulkannya ke darat untuk diproses lebih lanjut.

2.8 Dasar Teori

Dasar teori berisiuraian singkat tentang landasan teori terkait pengerjaan yang

digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam Tugas Akhir ini.Dalam hal ini

seorang Ship desainer harus dapat merancang konsep desain kapal dengan

menerjemahkan permintaan pemilik (owner requirement) ke dalam bentuk gambar,

spesifik, dan data lainnya. Berikut merupakan tahapan untuk mendesain sebuah kapal :

2.8.1 Menentukan Ukuran Utama Awal

Dalam proses mencari ukuran utama kapal yang sesuai dengan owner

requirement, maka salah satu cara yang dapat digunakan adalah menentukan jenis dan

jumlah muatan yang akan diangkut atau fungsi dari kapal itu sendiri. Sehingga bisa

diperoleh komponen ukuran utama awal seperti berikut :

Page 37: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

19

1. Lpp (Length between perpendicular) yaitu panjang yang diukur antara dua

garis tegak yaitu, jarak horizontal antara garis tegak buritan (After

Perpendicular/ AP) dan garis tegak haluan (Fore Perpendicular/ FP).

2. Loa (Length Overall) yaitupanjang seluruhnya, yaitu jarak horizontal yang di

ukur dari titik terluar depan sampai titik terluar belakang kapal.

3. Bm(Breadth Moulded) yaitu lebar terbesar diukur pada bidang tengah kapal

diantara dua sisi dalam kulit kapal untuk kapal-kapal baja atau kapal yang

terbuat dari logam lainnya. Untuk kulit kapal yang terbuat dari kayu atau bahan

bukan logam lainnya, diukur jarak antara dua sisi terluar kulit kapal.

4. H (Height) yaitu jarak tegak yang diukur pada bidang tengah kapal, dari atas

lunas sampai sisi atas balok geladak disisi kapal.

5. T (Draught) yaitu jarak tegak yang diukur dari sisi atas lunas sampai ke

permukaan air.

2.8.2 Perhitungan Hambatan

Hambatan (resistance) kapal pada suatu kecepatan adalah gaya fluida yang

bekerja kapal sedemikian rupa sehingga melawan gerakan kapal tersebut. Tahanan

tersebut sama dengan gaya fluida yang bekerja sejajar dengan sumbu gerakan kapal.

Sedangkan suatu tahanan kapal ini adalah sama dengan suatu gaya dan karena

dihasilkan oleh air, maka ini disebut gaya hidrodinamika. Gaya hidrodinamika ini

semata-mata disebabkan oleh gerakan relatif kapal terhadap air.Pada dasarnya tahanan

kapal dibagi menjadi dua yaitu tahanan yang berada di atas permukaan air dan tahanan

yang berasal dari bawah permukaan air.Tahanan yang di atas permukaan air adalah

yang bekerja pada bagian badan kapal yang kelihatan di atas permukaan air, disini

pengaruh adanya udara yang mengakibatkan timbulnya hambatan.

Salah satu metode menghitung hambatan adalah metode Holtrop & Mennen.

Adapun rumus yang akan digunakan untuk menghitung besar hambatan kapal :

𝑅𝑇 = 1/2 × 𝜌 × 𝑉2× 𝑆𝑡𝑜𝑡 × ((1 + 𝑘) + 𝐶𝐴) + (𝑅𝑤/W ) × CF (Persamaan 1)

Dimana Stot = Luas keseluruhan permukaan basah (wetted surface area)

V = Kecepatan kapal

CF = Koefisien gesek mengacu pada formulasi ITTC 1957

Page 38: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

20

CA = Faktor korelasi antara model dengan kapal

k = Faktor bentuk yang mengacu pada efek dari bentuk tiga

dimensi kapal terhadapa hambatan gesek

RW/W = Koefisien tahanan gelombang

2.8.3 Perhitungan Kebutuhan Daya Penggerak

Perhitungan daya bergerak bertujuan untuk mendapatkan daya mesin yang

akan digunakan sesuai dengan daerah pelayaran. Perhitungan daya mesin sebagai

berikut :

Effective Horse Power (EHP)

𝐸𝐻𝑃 = 𝑅𝑇 × 𝑉𝑠 (Persamaan 2)

- RT = Hambatan total kapal (N)

- Vs = Kecepatan dinas kapal (m/s)

Delivery Horse Power (DHP)

𝐷𝐻𝑃 = 𝐸𝐻𝑃 𝜂𝐷 𝜂𝐷 = 𝜂𝐻 × 𝜂𝑜 × 𝜂𝑅𝑅 (Persamaan 3)

- ηH = Efisiensi badan kapal

- ηo = Efisiensi baling-baling yang terpasang pada bagian belakang kapal

- ηRR = Efisiensi relatif rotatif

Break Horse Power (BHP)

𝐵𝐻𝑃 = 𝐷𝐻𝑃 + ( 𝑥 % × 𝐷𝐻𝑃) (Persamaan 4)

X = Faktor tambahan (koreksi letak kamar mesin dan koreksi daerah pelayaran)

Pada Gambar II.17 menunjukkan lokasi dari daya-daya yang bekerja pada system propulsi.

Sumber : Parson, 2001

Gambar 2-14 Lokasi Daya yang Bekerja pada Sistem Propulsi

Page 39: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

21

2.8.4 Perhitungan Freeboard

Freeboard adalah selisih antara tinggi kapal dengan sarat kapal, dimana untuk

tinggi kapal mencakup tebal kulit dan lapisan kayu (jika ada) sedangkan sarat T diukur

pada sarat musim panas.

Panjang freeboard adalah panjang yang diukur sebesar 96% panjang garis air

(LWL) pada 85% tinggi kapal moulded (Hm). Untuk pemakaian panjang freeboard dalam

perhitungan, dipilih yang terpanjang antara Lpp dan 96% LWL pada 85% Hm.

Lebar freeboard adalah lebar moulded kapal pada midship (Bm). Tinggi freeboard

adalah tinggi yang diukur pada midship dari bagian atas keel sampai pada bagian atas

freeboard deck beam yang ada di sisi kapal ditambah dengan pelat stringer (senta) bila

geladak tanpa penutup kayu.

Tujuan dari aturan freeboard adalah untuk menjaga keselamatan penumpang,

crew, muatan, dan kapal itu sendiri. Bila kapal memiliki freeboard tinggi maka daya

apung cadangan akan besar sehingga kapal memiliki sisa pengapungan apabila

mengalami kerusakan.

Untuk perhitungan freeboard, semua rumus yang diberikan mengacu pada

”International Convention on Load Lines 1966, Protocol of 1988, Consolidated Edition

2005”. Hasil yang didapatkan adalah minimum tinggi minimum freeboard yang diijinkan

sehingga kapal bisa berlayar dengan rute Pelayaran Internasional.

Berikut adalah input awal yang diperlukan untuk menghitung freeboard (berdasarkan

Load Lines) :

L = length

terbesaryang diambil 0.85D pada Lpp

0.85D pada Lwl 96%

B = lebar maksimum pada kapal, diukur di midship pada garis moulded frame

untuk kapal dengan kulit logam.

D = depth for freeboard

= moulded depth amidship plus :

Page 40: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

22

1. Tebal pelat stringer freeboard deck jika dipasang.

2.

L

SLT jika exposed freeboard deck dibuka

dimana :

T = tebal dari the exposed sheating clear of the deck yang sedang terbuka

S = panjang total bangunan atas

Cb = block coefficient

= 1L.B.d

d1 = 85%D

S = panjang superstructure terbentang dalam L

S = lP + lFC

dimana:

lP = panjang poop

lFC = panjang forecastle

Setelah data input awal lengkap, maka perhitungan dilakukan sebagai berikut

A. Tipe Kapal

Untuk menentukan tipe kapal yang dirancang dapat dilihat dari beberapa

ketentuan yang ada untuk tipe-tipe tersebut.

1) Tipe A :

a. Kapal yang didisain memuat muatan cair dalam bulk.

b. Kapal yang mempunyai integritas tinggi pada geladak terbuka dengan

akses bukaan ke kompartemen yang kecil, ditutup sekat penutup baja yang

kedap atau material yang equivalent.

c. Mempunyai permeabilitas yang rendah pada ruang muat yang terisi

penuh.Contoh Kapal tipe A: Kapal Tanker, LNG Carrier, dll.

2) Tipe B :

Kapal Tipe B adalah: kapal yang tidak memenuhi persyaratan pada kapal

tipe A. Contoh kapal tipe B : Grain carrier, ore carrier, general cargo,

passenger ships, Ro-Ro, dll.

Page 41: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

23

Karena jenis muatan kapal pengolah ikan berupa muatan umumyang

menggunakan kapal general cargo, maka masuk ke dalam golongan tipe kapal B.

B. Freeboard Standard

Setelah tipe kapal ditentukan maka freeboard awal dapat dicari dengan melihat

pada tabel freeboard standardpada ”Load Lines” sesuai dengan tipe kapal.

C. Koreksi Freeboard

Setelah harga freeboard standard didapatkan, langkah selanjutnya adalah

menghitung koreksi-koreksi. Koreksi-koreksi tersebut antara lain :

1) Koreksi untuk kapal dengan panjang < 100m

Untuk kapal tipe B dengan panjang 24<L< 100m dan mempunyai

superstructure tertutup dengan panjang efektif mencapai 35% maka

dikoreksi sebagai berikut :

Fb1 = Fb + 7.5.( 100 – L )( 0.35 – L

E1 )[mm]

L = panjang kapal [m]

E = total panjang efektif superstructure[m]

2) Koreksi Cb (Koefisien Blok)

Untuk kapal dengan harga Cb > 0.68 maka dikoreksi sebagai berikut :

Fb2 =

1.36

0.68Cb Fb

Fb = Freeboard Standard atau Fb1 (jika ada koreksi untuk kapal tipe B

dengan panjang < 100m)

3) Koreksi Depth (D)

Untuk kapal dengan harga D > L/15 maka dikoreksi sebagai berikut :

Fb3 = (D – L/15).R [mm]

R = L / 0.48 untuk L < 120 m

Page 42: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

24

R = 285.4 untuk L > 120 m

Jika D < L/15, tidak ada koreksi kecuali jika :

Mempunyai bangunan atas terlindung yang paling sedikit mencakup

0.6L di tengah kapal atau

Mempunyai trunk penuh

Gabungan bangunan atas terlindung dengan trunk dengan jumlah sama

dengan L

Maka koreksi freeboardadalah sebagai berikut :

Fb3 = Fb – (D – L/15).R

Jika tinggi bangunan atas atau trunk kurang dari tinggi standard, maka

pengurangan harus sebanding dengan tinggi sebenarnya dibagi tinggi

standard menurut Regulasi 33 (Tinggi Standar dari Bangunan Atas).

Adapun tinggi standar bangunan atas dalam Regulasi 33 diberikan sebagai

berikut :

Tabel 2-1 Tinggi Standard Bangunan Atas

Tinggi standard [m]

L [m] Geladak

penggal

Semua

bangunan

atas lain

30 atau kurang 0.90 1.80

75 1.20 1.80

125 atau lebih 1.80 2.30

Tinggi standard untuk panjang di antara harga Tabel dihitung dengan

interpolasi liniear.

Bila h < hs, maka ls = l*hs

h

Page 43: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

25

Bila h > hs, maka ls = l

hs = tinggi standart bangunan atas

l = panjang bangunan atas

ls = panjang superstructure efektif

4) Koreksi bangunan atas (superstructure) :

Jika Panjang efektif bangunan atas (E) = 1.0 L maka pengurangan harga

freeboarddiberikan sebagai berikut :

Tabel 2-2 Pengurangan Freeboard

Panjang Kapal (m) Pengurangan Freeboard

24 350

85 860

122 1070

Pengurangan untuk panjang kapal di antara harga tabel didapat dengan interpolasi

linier.Jika jumlah panjang efektif bangunan atas dan trunk kurang dari 1.0 L, besar

persentase pengurangan didapat dari salah satu Tabel berikut ini:

Tabel 2-3 Pengurangan Freeboard untuk Kapal Tipe A

Total effective length of superstructures and trunks

0 0.1L 0.2L 0.3L 0.4L 0.5L 0.6L 0.7L 0.8L 0.9L 1.0L

Prosentase

Pengurangan 0 7 14 21 31 41 52 63 75.3 87.7 100

Page 44: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

26

Tabel 2-4 Pengurangan Freeboard untuk Kapal Tipe B

Total effective length of superstructures and trunks

Line 0 0.1L 0.2L 0.3L 0.4L 0.5L 0.6L 0.7L 0.8L 0.9L 1.0L

Kapal dengan

forecastle tanpa

bridge

I 0 5 10 15 23.5 32 46 63 75.3 87.7 100

Kapal dengan

forecaslte dan bridge II 0 6.3 12.7 19 27.5 36 46 63 75.3 87.7 100

Persentase untuk panjang bangunan atas dan trunk di antara harga tabel didapat dengan

interpolasi linier.

5) Koreksi Sheer

Bila kapal menggunakan sheer standart maka tidak ada koreksi sheer.

6) Koreksi Minimum Bow Height (Bwm)

Untuk kapal L < 250 m :

Bwm =

0.68Cb

1.36

500

L156L

Untuk kapal L > 250 m :

Bwm =

0.68Cb

1.36.7000

L = panjang kapal [m]

Cb = koefisien blok

Cb ≥ 0.68

7) Batasan untuk freeboard

Setelah semua perhitungan freeboard beserta koreksinya, maka di cek

dengan kondisi freeboard sebenarnya pada kapal yang dirancang. Adapun

pembatasannya adalah sebagai berikut:

Actual freeboard freeboard minimum

Page 45: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

27

dimana :

Actual Freeboard adalah tinggi freeboard yang sebenarnya

Freeboard Minimum adalah freeboard hasil perhitungan menurut

International Load Lines Convention 1966 &protocol 1988 beserta

koreksinya.

2.8.5 Perhitungan Stabilitas

Stabilitas dapat diartikan sebagai kemampuan kapal untuk kembali ke keadaan

semula setelah dikenai oleh gaya luar. Kemampuan tersebut dipengaruh oleh lengan

dinamis (GZ) yang membentuk momen kopel yang menyeimbangkan gaya tekan ke

atas dengan gaya berat. Komponen stabilitas terdiri dari GZ, KG dan GM. Dalam

perhitungan stabilitas, yang paling penting adalah mencari harga lengan dinamis (GZ).

Secara umum hal-hal yang mempengaruhi keseimbangan kapal dapat

dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yaitu:

a. Faktor internal yaitu tata letak barang/cargo, bentuk ukuran kapal, kebocoran

karena kandas atau tubrukan

b. Faktor eksternal yaitu berupa angin, ombak, arus dan badai

Titik-titik penting stabilitas kapal antara lain adalah:

a. KM (Tinggi titik metasentris di atas lunas)

KM ialah jarak tegak dari lunas kapal sampai ke titik M, atau jumlah jarak dari

lunas ke titik apung (KB) dan jarak titik apung ke metasentris (BM), sehingga

KM dapat dicari dengan rumus KM = KB + BM.

b. KB (Tinggi Titik Apung dari Lunas)

c. BM (Jarak Titik Apung ke Metasentris)

d. KG (Tinggi Titik Berat dari Lunas)

Nilai KB untuk kapal kosong diperoleh dari percobaan stabilitas (inclining

experiment), selanjutnya KG dapat dihitung dengan menggunakan dalil

momen. Nilai KG dengan dalil momen ini digunakan bila terjadi pemuatan

atau pembongkaran di atas kapal dengan mengetahui letak titik berat suatu

bobot di atas lunas yang disebut dengan vertical centre of gravity (VCG) lalu

dikalikan dengan bobot muatan tersebut sehingga diperoleh momen bobot

Page 46: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

28

tersebut, selanjutnya jumlah momen-momen seluruh bobot di kapal dibagi

dengan jumlah bobot menghasilkan nilai KG pada saat itu.

e. GM (Tinggi Metasentris)

Tinggi metasentris atau metacentris high (GM) meruapakan jarak tegak antara

titik G dan titik M.

GM = KM – KG

GM = (KB + BM) – KG

f. Momen Penegak (Righting Moment) dan Lengan Penegak (Righting Arms)

Momen penegak atau lengan penegak Pada waktu kapal miring, maka titik B

pindak ke B1, sehingga garis gaya berat bekerja ke bawah melalui G dan gaya

keatas melalui B1. Titik M merupakan busur dari gaya-gaya tersebut.Seperti

pada Gambar 2-15 merupakan sketsa momen penegak atau pengembali.

Sumber : Kharismarsono, 2017

Gambar 2-15 Momen Penegak atau Momen Pengembali

Beberapa hal yang perlu diketahui sebelum melakukan perhitungan stabilitas

kapal antara lain adalah

a. Berat benaman (isi kotor) atau displasemen adalah jumlah ton air yang

dipindahkan oleh bagian kapal yang tenggelam dalam air.

b. Berat kapal kosong (Light Displacement) yaitu berat kapal kosong termasuk

mesin dan alat-alat yang melekat pada kapal.

c. Operating load (OL) yaitu berat dari sarana dan alat-alat untuk

mengoperasikan kapal dimana tanpa alat ini kapal tidak dapat berlayar

Pada prinsipnya keadaan stabilitas ada tiga yaitu :

a. Stabilitas Positif (Stable Equlibrium)

Page 47: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

29

Suatu kedaan dimana titik G-nya berada di bawah titik M, sehingga sebuah

kapal yang memiliki stabilitas mantap sewaktu menyenget mesti memiliki

kemampuan untuk menegak kembali.

Pada Gambar 2-16 mengambarkan stabiliatas positif dimana titik metacenter

lebih besar kedudukannya daripada titik gravitasi

Sumber : Kharismarsono, 2017

Gambar 2-16 Kondisi Stabilitas Positif

b. Stabilitas Netral (Neutral Equilibrium)

Suatu keadaan stabilitas dimana titik G-nya berhimpit dengan titik M. Maka

momen penegak kapal yang memiliki stabilitas netral sama dengan nol, atau

bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menegak kembali sewaktu

menyenget. Dengan kata lain bila kapal senget tidak ada MP maupun momen

penerus sehingga kapal tetap miring pada sudut senget yang sama,

penyebabnya adalah titik G terlalu tinggi dan berimpit dengan titik M karena

terlalu banyak muatan di bagian atas kapal.

Sumber : Kharismarsono, 2017

Gambar 2-17 Kondisi Stabilitas Netral

Page 48: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

30

Pada Gambar 2-17 menggambarkan stabiliatas netral dimana titik metacenter

sama kedudukannya dengan titik gravitasi.

c. Stabilitas Negatif (Unstable Equilibrium)

Suatu keadaan stabilitas dimana titik G-nya berada di atas titik M, sehingga

sebuah kapal yang memiliki stabilitas negatif sewaktu menyenget tidak

memiliki kemampuan untuk menegak kembali, bahkan sudut sengetnya akan

bertambah besar, yang menyebabkan kapal akan bertambah miring lagi

bahkan bisa menjadi terbalik. Atau suatu kondisi bila kapal miring karena

gaya dari luar , maka timbullah sebuah momen yang dinamakan momen

penerus atau healing moment sehingga kapal akan bertambah miring.

Sumer : Kharismarsono,2017

Gambar 2-18 Kondisi Stabilitas Negatif

Pada Gambar 2-18 menggambarkan kondisi stabilitas negatif yang harus

dihindari.

Pengecekan perhitungan stabilitas menggunakan kriteria berdasarkan

Intact Stability (IS) Code Reg. III/3.1, yang isinya adalah sebagai berikut:

1. e0.30o 0.055 m.rad, luas Gambar dibawah kurva dengan lengan penegak GZ

pada sudut 30o 0.055 meter rad.

2. e0.40o 0.09 m.rad, luas Gambar dibawah kurva dengan lengan penegak GZ

pada sudut 40o 0.09 meter rad.

3. e30,40o 0.03 m.rad, luas Gambar dibawah kurva dengan lengan penegak GZ

pada sudut 30o ~ 40

o 0.03 meter

Page 49: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

31

4. h30o 0.2 m, lengan penegak GZ paling sedikit 0.2 meter pada sudut oleng 30

o

atau lebih.

5. hmax pada max 25o, lengan penegak maksimum harus terletak pada sudut

oleng lebih dari 25o

6. GM0 0.15 m, tinggi metasenter awal GM0 tidak boleh kurang dari 0.15 meter

2.8.6 Perhitungan Berat

Perhitungan berat kapal biasanya terbagi menjadi dua komponen yaitu LWT

(Light Weight Tonnage) dan DWT (Dead Weight Tonnage).LWT terdiri dari berat

permesisan, berat peralatan dan perlengkapan, dan berat konstruksi.Sedangkan untuk

DWT terdiri dari berat berat bahan bakar, berat minyak pelumas, berat air tawar, berat

provision, berat orang, dan berat barang bawaan.

2.8.7 Rencana Garis(Lines Plan)

Rencana garis adalah gambar potongan melintang, memanjang dan diagonal

kapal yang dilihat dari samping, depan, atas dan digambarkan dalam bentuk garis.

Beberapa gambar yang ada dalam rencana garis adalah:

a. Body Plan

Garis-garis yang menggambarkan bentuk potongan melintang badan kapal

yang cukup digambar separuh, dimana pada bagian kiri merupakan bagian

belakang dan kanan merupakan bagian depan. Body plan merupakan bagian

terpenting dalam menggambar rencana garis, karenagambar-gambar yang lain

merupakan hasil dari proyeksi dari gambar ini.

b. Sheer Plan

Garis-garis yang menggambarkan bentuk potongan memanjang badan kapal

pada bottom line.

c. Half Breadth Plan

Garis-garis yang menggambarkan bentuk potongan horizontal badan kapal

pada garis air tertentu. Garis tersebut membentuk setengah lebar kapal

terhadap centerline.

d. Garis Air (Water Lines)

Garis-garis yang memotong horizontal tiap suatu ketinggian garis air tertentu

yang digambarkan bentuk badan kapal secara memanjang, dilihat dari

pandangan atas.

Page 50: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

32

e. Garis Dasar (Base Lines)

Garis air yang paling bawah, dalam hal ini adalah garis air 0 m.

f. Garis Muat (Load Water Lines)

Garis air yang paling atas pada waktu kapal dengan muatan penuh. Dalam

keadaan operasional garis muat ini dapat dilihat dengan adanya tanda lambung

timbul (freeboard mark) disebelah kana kiri lambung kapal.

g. Garis Geladak

Terdiri dari dua bagian yaitu garis geladak tepidan garis geladak tengah.Untuk

kapal yang meiliki chamber, jarak antara garis geladak tengah dan garis

geladak tepi adalah 1/50 lebar setempat.

h. Garis Tegak Potongan Memanjang (Buttock Lines)

Garis tegak yang memotong kapal secara memanjang, tujuannya untuk

mengetahui keselarasan dan kebenaran dari bentuk station-station yang

direncanakan ke arah memanjang kapal.

i. Garis Sent (Sent Lines)

Garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik pada garis (centerline)

dan membuat sudut dengan garis tengah tersebut.Tujuannya untuk mengetahui

keselarasan dan kebenaran dari bentuk station-station yang direncanakan ke

arah diagonal.

j. Pandangan Samping (side view)

Garis yang dibentuk tepat pada garis tengah kapal (center line) dari pandangan

samping.

2.8.8 Rencana Umum(General Arrangement)

Rencana umum didefinisikan sebagai perencanaan ruangan yang sesuai dengan

kebutuhan dengan fungsi dan perlengkapannya (R. Taggart 1980).Pembuatan rencana

umum kapal didasarkan pada peletakan kamar mesin, kebutuhan akomodasi, serta

peletakan tangki-tangki yang dibutuhkan.Selain itu, perlu dipertimbangkan dimensi

dan letak peralatan dan akomodasi diatas geladak. Aspek keselamatan dan efisiensi

juga turut diperhatikan dalam perencanaan tangki maupun perlengkapan lain sehingga

ikut berperan dalam menjaga stabilitas dan kondisi trim kapal.

Page 51: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

33

2.8.9 Komponen Biaya (Cost)

Teori biaya transportasi laut digunakan untuk menghitung besarnya biaya-biaya

yang timbul akibat pengoperasian kapal desalinasi air laut.Pengoperasian kapal serta

bangunan apung laut lainnya membutuhkan biaya yang biasa disebut dengan biaya

berlayar kapal (shipping cost) (Stopford, 1997) (Wijnolst & Wergeland, 1997).Secara

umum biaya tersebut meliputi biaya modal, biaya operasional, biaya pelayaran dan biaya

bongkar muat.Biaya-biaya ini perlu diklasifikasikan dan dihitung agar dapat

memperkirakan tingkat kebutuhan pembiayaan kapal desalinasi air laut untuk kurun

waktu tertentu (umur ekonomis kapal tersebut).

Terdapat empat kategori biaya dalam pengoperasian kapal yang harus

direncanakan seminimal mungkin (Wijnolst & Wergeland, 1997) (Stopford, 1997),

yaitu:

1. Biaya modal (capital cost)

2. Biaya operasional (operational cost)

3. Biaya pelayaran (voyage cost)

4. Biaya bongkar muat (cargo handling cost)

A. Biaya Modal (Capital Cost)

Biaya modal adalah harga kapal ketika dibeli atau dibangun.Biaya modal disertakan

dalam kalkulasi biaya untuk menutup pembayaran bunga pinjaman dan pengembalian

modal tergantung bagaimana pengadaan kapal tersebut.Pengembalian nilai capital ini

direfleksikan sebagai pembayaran tahunan.Nilai biaya modal secara kasar dapat dihitung

dari pembagian biaya investasi dengan perkiraan umur ekonomis kapal.

B. Biaya Operasional (Operational Cost)

Biaya operasional adalah biaya-biaya tetap yang dikeluarkan untuk aspek

operasional sehari-hari kapal untuk membuat kapal selalu dalam keadaan siap

berlayar.Yang termasuk dalam biaya operasional adalah biaya ABK, perawatan dan

perbaikan kapal, bahan makanan, minyak pelumas, asuransi dan administrasi. Rumus

untuk biaya operasional adalah sebagai berikut:

OC = M + ST + MN + I + AD (2.28)

Keterangan:

OC = operation cost

M = manning cost

ST = store cost

Page 52: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

34

I = insurance cost

AD = administration cost

1. Manning cost

Manning cost (crew cost) adalah biaya-biaya langsung maupun

tidak langsung untuk anak buah kapal termasuk di dalamnya adalah gaji pokok

dan tunjangan, asuransi sosial, dan uang pensiun. Besarnya crew cost

ditentukan oleh jumlah dan struktur pembagian kerja yang tergantung pada

ukuran teknis kapal. Struktur kerja pada sebuah biasanya dibagi menjadi 3

departemen, yaitu deck departemen, engine departemen, dan catering

departemen.

2. Store, supplies and lubricating oils

Jenis biaya ini dikategorikan menjadi 3 macam yaitu marine stores

(cat, tali, besi), engine room stores (spare part, lubricating oils), dan

steward’s stores (bahan makanan).

3. Maintenance and repair cost

Maintenance and repair cost merupakan biaya perawatan dan

perbaikan yang mencakup semua kebutuhan untuk mempertahankan kondisi

kapal agar sesuai dengan standart kebijakan perusahaan maupun persyaratan

badan klasifikasi. Nilai maintenance and repair cost ditentukan sebesar 16%

dari biaya operasional (Stopford, 1997). Biaya ini dibagi menjadi 3 kategori,

yaitu:

a) Survey klasifikasi

Kapal harus menjalani survey regular dry docking tiap dua tahun dan

special survey tiap empat tahun untuk mempertahankan kelas untuk tujuan

asuransi.

b) Perawatan rutin

Perawatan rutin meliputi perawatan mesin induk dan mesin bantu, cat,

bangunan atas dan pengedokan untuk memelihara lambung dari

pertumbuhan biota laut yang bisa mengurangi efisiensi operasi kapal.

Biaya perawatan ini cenderung bertambah seiring dengan bertambahnya

umur kapal.

c) Perbaikan

Biaya perbaikan muncul karena adanya kerusakan kapal secara tiba-tiba

dan harus segera diperbaiki.

Page 53: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

35

4. Insurance cost

Insurance cost merupakan biaya asuransi, yaitu komponen

pembiayaan yang dikeluarkan sehubungan dengan resiko pelayaran yang

dilimpahkan kepada perusahaan asuransi. Komponen pembiayaan ini

berbentuk pembayaran premi asuransi kapal yang besarnya tergantung

pertanggungan dan umur kapal.Hal ini menyangkut sampai sejauh mana resiko

yang dibebankan melalui klaim pada perusahaan asuransi.Semakin tinggi

resiko yang dibebankan, semakin tinggi pula premi asuransinya. Umur kapal

juga memperngaruhi biaya premi asuransi, yaitu biaya premi asuransi akan

dikenakan pada kapal yang umurnya lebih tua. Terdapat dua jenis asuransi

yang dipakai perusahaan pelayaran terhadap kapalnya, yaitu hull and

machinery insurance dan protection and indemnity insurance.Nilai asuransi

kapal ditentukan sebesar 30% dari total biaya operasional kapal (Stopford,

1997).

5. Administrasi

Biaya administrasi diantaranya adalah biaya pengurusan surat-surat

kapal, biaya sertifikat dan pengurusannya, biaya pengurusan ijin kepelabuhan

maupun fungsi administratif lainnya.Biaya ini juga disebut biaya overhead

yang besarnya tergantung dari besar kecilnya perusahaan dan jumlah armada

yang dimiliki.

C. Biaya Pelayaran (Voyage Cost)

Biaya pelayaran adalah biaya-biaya variabel yang dikeluarkan kapal untuk

kebutuhan selama pelayaran. Komponen biaya pelayaran adalah bahan bakar untuk mesin

induk dan mesin bantu, biaya pelabuhan, biaya pandu dan tunda. Rumus untuk biaya

pelayaran adalah:

VC = FC + PC (2.29)

Keterangan:

VC = voyage cost

PC = port cost

FC = fuel cost

1. Port cost

Pada saat kapal dipelabuhan, biaya-biaya yang dikeluarkan meliputi port

dues dan service charges.Port dues adalah biaya yang dikenakan atas penggunaan

Page 54: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

36

fasilitas pelabuhan seperti dermaga, tambatan, kolam pelabuhan, dan infrastruktur

lainnya yang besarnya tergantung volume dan berat muatan, GRT dan NRT

kapal.Service charge meliputi jasa yang dipakai kapal selama dipelabuhan, yaitu jasa

pandu dan tunda, jasa labuh, dan jasa tambat.

2. Fuel cost

Konsumsi bahan bakar kapal tergantung dari beberapa variabel seperti

ukuran, bentuk dan kondisi lambung, pelayaran bermuatan atau ballast, kecepatan,

cuaca, jenis dan kapasitas mesin induk dan motor bantu, jenis dan kualitas bahan

bakar. Biaya bahan bakar tergantung pada konsumsi harian bahan bakar selama

berlayar di laut dan di pelabuhan dan harga bahan bakar.Terdapat tiga jenis bahan

bakar yang dipakai, yaitu HSD, MDO, dan MFO. Konsumsi bahan bakar dihitung

dengan menggunakan rumus pendekatan yang diberikan oleh Parson (2003), yaitu:

WFO = SFR*MCR*range/speed*margin (2.30)

Keterangan:

WFO = konsumsi bahan bakar/jam

SFR = Specific Fuel Rate (t/kWhr)

MCR = Maximum Continuous Rating of main engine (s) (kW)

D. Biaya Bongkar Muat (Cargo Handling Cost)

Tujuan dari kapal pengolah ikan ini adalah memindahkan tangkapan ikan segar di laut

yang selanjutnya diperoses menjadi ikan segar dan produk olahan yang akan dikirim ke

Pelabuhan Perikanan Brondong. Selain itu kapal pengolah ikan ini juga berfungsi sebagai

pemasuk kebutuhan perbekalan kapal penangkap ikan selama melaut.Untuk mewujudkan

hal tersebut, muatan harus dipindahkan dari kapal penangkap ke kapal pengolah ikan dan

dari kapal pengolah ke pelabuhan.Begitu juga sebaliknya dengan pasokan perbekalan

kapal penangkap ikan.Biaya yang harus dikeluarkan untuk memindahkan itulah yang

dikategorikan sebagai biaya bongkar muat.Biaya bongkar muat ditentukan oleh beberapa

faktor, seperti jenis komoditi (minyak, bahan kimia, batubara, gandum, hasil hutan, peti

kemas), jumlah muatan, jenis kapal, dan karakteristik dari terminal dan pelabuhan. Proses

bongkar muat kapal di pelabuhan dilakukan oleh penerima muatan atau oleh nelayan itu

sendiri.

Page 55: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

37

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Setelah melakukan studi literatur terkait konsep desain kapal dan pengolahan ikan,

maka dalam Bab 3 (tiga) ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang metodologi Tugas Akhir

dan data relevan yang digunakan.

3.1 Asumsi-asumsi Dasar

Model perhitungan pada Tugas Akhir ini didasarkan pada beberapa asumsi yang

berdampak pada komponen total biaya transportasi laut. Adapun asumsi yang digunakan

sebagai berikut:

a. Kapal pengolah ikan dapat bersandar di Pelabuhan Perikanan Nusantara

Brondong.

b. Terdapat alat komunikasi yang memadaiyang bisa menghubungkan antara kapal

pengolah ikan dan kapal penangkap ikan. Alat komunikasi ini dapat membantu

untuk memudahkan penentuan posisi dari masing-masing kapal penangkap ikan

dan kapal pengolah ikan.

3.2 Tahapan Pengerjaan Tugas Akhir

Secara umum prosedur pengerjaan Tugas Akhir ini dilakukan dengan bebrapa langkah

sesuai dengan diagram alir penelitian yaitu sebagai berikut:

3.2.1 Tahap Identifikasi Permasalahan

Pada tahap ini dilakukan identifikasi mengenai permasalahan yang diangkat dalam

tugas akhir ini.Permasalahan yang diangkat adalah mengenai moratorium transhipment

ikan di laut dengan solusi desain konseptual kapal pengolah ikan di laut. Dengan adanya

moratorium transhipment ikan di laut, alternatif desain konseptual kapal pengolah ikan di

laut ini minimal dapat membantu pelaku bisnis perikanan pada sektor biaya operasional

yang sama murahnya dan produktivitas ikan olahan yang sama atau bahkan bisa lebih

baik dibandingkan dengan teknologi ikan olahan yang ada saat ini tanpa khawatir dengan

adanya moratorium dan akibat yang ditimbulkan dengan adanya peraturan sementara

tersebut. Disisi lain solusi desain konseptual kapal pengolah ikan ini juga masih bisa

dioperasikan ketika moratorium transhipment dicabut.

Page 56: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

38

3.2.2 Tahap Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan materi-materi dan data yang diperlukan

dalam proses pengerjaan tugas akhir, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

metode pengumpulan data secara langsung (primer) dan metode pengumpulan data secara

tidak langsung (sekunder). Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengambil data

terkait dengan permasalahan dalam tugas akhir ini ke PPN Brondong, Lamongan, Jawa

Timur. Data primer mencakup gambaran umum PPN Brondong seperti fasilitas, jenis

ikan, kuantitas tangkapan serta produk olahan ikan tangkap yang dihasilkan, data terkait

proses bisnis perikanan, data terkait kondisi nelayan, kondisi armada sebagai kapal

pembanding dalam rancangan desain kapal pengolah ikan, radius pelayaran dan pola

operasi. Data sekunder mencakup teknologi pengolahan ikan yang akan diaplikasikan

pada kapal dan materi-materi terkait teori dalam desain kapal pengolah ikan.

3.2.3 Tahap Pengolahan Data

Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan dari hasil studi lapangan dan juga hasil

data sekunder yang diolah lebih lanjut sehingga dapat digunakan sebagai perhitungan

untuk pengerjaan tugas akhir. Pengolahan data akan dilakukan dengan memperhatikan

beberapa aspek dari sisi nelayan, ikan dan armada kapal ikan itu sendiri seperti jumlah

SDM (nelayan), SDA (ikan), jumlah armada berdasarkan jenis, ukuran dan produktivitas

kapal, pola operasi kapal serta perhitungan dari biaya operasional dan penanganan hasil

tangkapan yang ada saat ini. Selanjutnya hasil dari perhitungan tersebut diolah sehingga

diperoleh data terkait kapasitas prodduksi dan ukuran utama kapal pengolah ikan yang

sesuai untuk perairan di PPN Brondong.

3.2.4 Tahap Analisis dan Pembahasan

Pada tahap ini data yang telah diolah akan dianalisis serta dibahas, mulai dari pola

operasi kapal, syarat-syarat dalam proses desain kapal, kapasitas produksi dan biaya

operasional yang ditanggung oleh pelaku bisnis perikanan, dalam hal ini perusahaan atau

perorangan.

3.2.5 Tahap Perancangan Kapal

Pada tahap ini ukuran utama yang diperoleh dari hasil perhitungan dan analisis akan

digunakan untuk perancangan desain dengan menggunakan perangkat lunak maxsurf dan

Page 57: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

39

autocad sehingga dihasilkan desain kapal pengolah ikan di laut dalam bentuk rencana

garis (lines plan) dan rencana umum (general arrangement).

3.2.6 Tahap Perencanaan Operasional

Pada tahap ini dibuat perencanaan jumlah armada dan operasional yang

dibutuhkan untuk melayani proses penangkapan dan pengolahan ikan di PPN Brondong.

3.2.7 Tahap Analisis Biaya

Pada tahap ini dilakukan proses perhitungan untuk biaya produksi armada kapal

dan biaya operasional kapal yang akan dioperasikan untuk melayani proses penangkapan

dan pengolahan ikan di PPN Brondong.

3.2.8 Kesimpulan dan Saran

Pada tahap ini dilakukan sebuah penarikan kesimpulan yang akan menjawab

semua permasalahan pada penelitian ini dan juga penulisan saran terhadap pihak-pihak

terkait sebagai sesuatu yang harus dipertimbangkan untuk dikembangkan lebih lanjut atau

diterapkan oleh pihak terkait.

Page 58: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

40

3.3 Diagram Alir Penelitian

Diagram alir penelitian pada tugas akhir ini dapat dilihat pada Gambar 3-1 sebagai

berikut:

Gambar 3-1 Diagram Alir Penelitian

Page 59: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

41

BAB 4

GAMBARAN UMUM

4.1 Wilayah Pengelolaan Perikanan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan No.01/MEN/2009 tentang

Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik Indonesia telah menetapkan pembagian WPP

menjadi 11 WPP yaitu seperti gambar di bawah ini,

Sumber :djpt.kkp.go.id,2017

Gambar 4-1 Peta Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia

1) WPP-RI 571 meliputi perairan Selat Malaka dan Laut Andaman;

2) WPP-RI 572 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat

Sunda;

3) WPP-RI 573 meliputi perairan Samudera Hindia sebelah Selatan Jawa hingga

sebelah Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, dan Laut Timor bagian Barat;

4) WPP-RI 711 meliputi perairan Selat Karimata, Laut Natuna, dan Laut China

Selatan;

5) WPP-RI 712 meliputi perairan Laut Jawa;

6) WPP-RI 713 meliputi perairan Selat Makassar, Teluk Bone, Laut Flores, dan Laut

Bali;

7) WPP-RI 714 Meliputi perairan Teluk Tolo dan Laut Banda;

Page 60: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

42

8) WPP-RI 715 meliputi perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut

Seram dan Teluk Berau;

9) WPP-RI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan sebelah Utara Pulau Halmahera;

10) WPP-RI 717 meliputi perairan Teluk Cenderawasih dan Samudera Pasifik;

11) WPP-RI 718 meliputi perairan Laut Aru, Laut Arafuru, dan Laut Timor bagian

Timur.

Adapun dasar dari penomoran WPP-RI di Indonesia adalah mengacu kepada

pengaturan “Fisheries Area” dari FAO.Di Indonesia sendiri, masuk kedalam Fishing

Area 57(Indian Ocean, Eastern) dan 71 (Pacific, Western Central) dari 19 Fishing Areas

yang ada di dunia.Untuk Major Fishing Area 57.

4.2 Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong

4.2.1 Letak Geografis

Lokasi Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong berdasarkan Rekomendasi

Bupati Lamongan Nomor : 523/1142/413.022/2007 tentang Penetapan Wilayah Kerja

dan Operasional Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong Kabupaten

Lamongan berada di atas tanah seluas 199.304 m2 (19,93 Ha) yang terletak di

Kelurahan Brondong Kecamatan Brondong.

Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah: Sebelah Utara

perbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Gresik,Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Jombang dan Kabupaten

Mojokerto, sebelah barat berbatasan dengan Kabupten Bojonegoro dan

KabupatenTuban. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8

km2 atau ±3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai

sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas

902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.

Untuk batas-batas wilayah kerja Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong

terletak pada kawasan seluas 433.304 m2 (43,30 Ha) yang terdiri dari wilayah kerja

daratan seluas 19,93 Ha dan wilayah kerja perairan seluas 23,40 Ha. Koordinat

geografis batas-batas wilayah kerja PPN Brondong terletak pada 060 52’ 11,64” LS

dan 1120 17’ 15,06” BT serta 06

0 52’ 09,29” LS dan 112

0 17’ 56,17” BT. Sedangkan,

untuk koordinas geografis batas-batas wilayah operasional PPN Brondong terletak

pada 060 50’ 00” LS dan 112

0 17’ 08” BT serta 06

0 52’ 00” LS dan 112

0 19’ 30” BT.

Page 61: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

43

4.2.2 Fasilitas Pelabuhan

Fasilitas yang ada di PPN Brondong terbagi menjadi 3 kelompok, yaitu fasilitas

pokok yang merupakan fasilitas utama yang harus ada di Pelabuhan Perikanan, fasilitas

fungsional untuk memberikan pelayanan dan manfaat langsung yang diperlukan

untuk kegiatan operasional, dan fasilitas penunjang yang merupakan fasilitas tambahan

yang diperlukan untuk mendukung kegiatan. Rincian fasilitas pokok, fasilitas fungsional

dan fasilitas penunjang terlampir.

Pemeliharaan rutin dilakukan untuk memastikan berfungsinya sarana prasarana

serta optimalisasi kondisi lingkungan yaitu :

1. Dilakukan perawatan secara berkala terhadap sarana dan prasarana Pelabuhan

Perikanan

2. Dilakukan pengujian kualitas air bersih secara berkala

3. Dilakukan pengujian kualitas air kolam pelabuhan, udara, biota laut

4.3 Unit Pengolahan Ikan disekitar PPN Brondong

Di sekitar wilayah Pelabuhan terdapat 8 Unit Pengolah Ikan, dan di dalam komplek

Pelabuhan terdapat 1 Unit Pengolah Ikan yang sebagian besar bahan baku ikan olahannya

didapatkan dari PPN Brondong, dan sudah berskala eksport ke Eropa maupun Asia.

Produk olahan UPI tersebut adalah sebagai berikut :

Tabel 4-1 Jumlah Unit Pengolahan Ikan di Sekitar Pelabuhan

No Nama Perusahaan ABF

(Ton)

CPF

(Ton)

Cold Storage

(Ton)

Produksi

Olahan

1 PT. HATNI 60 - 5000 Ikan Beku

2 PT. STAR FOOD 10 9 350

Ikan

Beku,Surimi,

Tepung

3 PT. 88/BARUNA 10 9 800 Ikan Beku

4 PT. QL HASIL LAUT 10 - 4000

Ikan

Beku,Surimi,

Tepung

5 KUD MINA TANI 7 - 120 Ikan Beku

6 UD. ANELA - - 400 Ikan Beku

7 PT. 689 4 - 300 Ikan Beku

8 CONTENGPAES 3 - 100 Ikan Beku

9 KOMIRA (di dalam

Pelabuhan) 8 - 400

Ikan Beku

JUMLAH 112 18 11470

Page 62: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

44

Sumber : Profil PPN Brondong, 2017

Selain Unit Pengolah Ikan skala besar tersebut banyak juga pengolah ikan skala kecil

(UMKM) yaitu berupa pemindang, pengering, tepung ikan yang ada di sekitar Pelabuhan

dengan jumlah : 252 unit pengolah.

Bahan baku produk pindang (Layang, Tongkol, Salem) sebagian besar masih

didatangkan dari luar Brondong (dari Komira, Juwana, Rembang, Prigi, Madura, lewat

kapal pengumpul, serta import), sedangkan sisanya (15%) merupakan produk nelayan

Brondong. Hal ini disebabkan jenis alat tangkap yang digunakan nelayan Brondong

adalah sebagian besar menggunakan Dogol dan Rawai yang hasil tangkapannya adalah

ikan-ikan demersal dan ikan-ikan karang.

Komira sebagai operator program SLIN, bahan baku ikannya sementara sebagian

besar didatangkan dari luar (dari Bitung, Kendari, Juwana). Komira sementara ini

menyuplai bahan baku untuk pemindang sekitar 25 ton per hari (dari kebutuhan bahan

baku produk pindang 125 ton hari).

4.4 Potensi Perikanan di PPN Brondong

Produksi ikan di PPN Brondong dalam 2 tahun terakhir didominasi oleh ikan

swanggi dengan jumlah tangkapan mencapai 16.334 ton untuk tahun 2015 dan 14.119

untuk tahun 2016. Untuk produksi ikan kurisi, kuniran dan ikan layang pada tahun 2015

secara berturut-turut adalah 12.125 ton, 3.237 ton, 2.347 ton dan pada tahun 2016 sebesar

10.357 ton, 421 ton, 2.279 ton. Untuk mengetahui jenis tangkapan yang diperoleh di PPN

Brondong bisa dilihat pada grafik yang disajikan di bawah ini,

Sumber : PPN Brondong, 2017 (diolah kembali)

Gambar 4-2Grafik Produksi Ikan Tangkapan Dominan di PPN Brondong

-

5

10

15

20

Swan

ggi

Ku

risi

Ku

nin

gan

Kap

as-k

apas

Ku

nir

an

Laya

ng

Aya

m-a

yam

Pep

erek

Cu

mi

Bel

oso

Ku

we

Ker

apu

Gu

lam

a

Par

i

Alu

–A

lu

Kak

ap m

erah

Man

yun

g

Ikan

lain

nya

Vo

lum

e P

rod

uks

i (to

n)

Tho

usa

nd

s

Nama Ikan

Produksi Ikan per Jenis Tangkapan Dominan

Tahun 2015

Tahun 2016

Page 63: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

45

Jumlah produksi ikan di PPN Brondong sangat bervariasi setiap tahunnya

tergantung dari jenis ikan itu sendiri. Misalnya untuk jenis ikan layang puncak

produksinya sekitar bulan Agustus-Oktober sedangkan ikan kurisi puncak produksinya

sekitar bulan September-Desember. Namun ada beberapa ikan yang produksinya

terbilang stabil setiap bulanya seperti ikan swanggi dan ikan kuniran.

4.5 Armada Kapal Ikan di PPN Brondong

Dari 2012-2016 kunjungan kapal di PPN Brondong didominasi oleh kapal dogol

mingguan dengan jumlah kunjungan pada tahun 2016 mencapai 5639 unit. Dominasi

selanjutnya teradapat kapal dogol harian, rawai, pengumpul (collecting), mini purse seine

dan payang dengan jumlah kunjungan kapal pada tahun 2016 secara berturut-turut

sebanyak 4004 unit, 930 unit, 260 unit, 15 unit dan 64 unit. Sedangkan untuk kapal

dengan alat tangkap gillnet sudah tidak digunakan sejak tahun 2013. Untuk mengetahui

perbandingan jumlah kunjungan kapal dari tahun 2012-2015 secara lebih jelas disajikan

pada tabel di bawah ini,

Sumber : PPN Brondong, 2017 (diolah kembali)

Gambar 4-3Grafik Jumlah Kunjungan Kapal di PPN Brondong

Jenis tangkapan kapal dogol harian adalah berupa ikan demersal seperti ikan kurisi,

beloso, swanggi, kuniran dan jenis ikan lainnya.Sama dengan kapal dogol harian, kapal

dogol mingguan menghasilkan ikan jenis demersal dengan jenis ikan yang ditangkap

didominasi oleh ikan swanggi, kuniran, kurisi, kapas-kapas dan jenis ikan lainnya.Untuk

kapal dogol mingguan menggunakan jenis kapal ijon-ijon seperti gambar 4-4.

0

1

2

3

4

5

6

7

2012 2013 2014 2015 2016

Jum

lah

Kap

al (

un

it)

Tho

usa

nd

s

Tahun

Jumlah Kunjungan Kapal Berdasarkan Jenis Kapal Tahun

2012-2016 di PPN Brondong

Dogol Mingguan

Dogol Harian

Mini Purse Seine

Rawai

Payang

Gillnet

Collecting

Page 64: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

46

Sumber : lamongankab.go.id,2017

Gambar 4-4 Kapal Ijon-ijon

Dimensi kapal ijon-ijon yaitu L = 12-18 m, B =4-8 m, T = 1-3,5 m, H =1,5-4 m,

dengan ukuran 20-30 GT dan jumlah ABK sekitar 10 orang. Selain alat tangkap dogol,

kapal yang bersandar di PPN Brondong juga menggunakan jenis alat tangkap purse seine.

Jenis tangkapan purse seine didominasi oleh ikan layang dan operasi alat tangkap ini

biasanya menggunakan kapal jenis ethek/bokongan dengan dimensi kapal yaitu L =18, B

= 4.5, T =3.5, H = 4, dengan ukuran 28 GT dan jumlah ABK sekitar 20 orang, bentuk

kapal ethek/bokongan adalah seperti gambar 4-5 di bawah ini.

Sumber : lamongankab.go.id,2017

Gambar 4-5 Kapal Ethek/Bokongan

Ikan layang juga merupakan hasil tangkapan dominan untuk alat tangkap payang

selain juga dapat menghasilkan ikan pelagis jenis lainnya yang berenang di dekat

permukaan air dengan bergerombol seperti ikan tongkol, ikan sardines, ikan petek dan

ikan teri. Alat tangkap payang banyak menggunakan kapal jenis bowman

Page 65: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

47

construction(BC) seperti gambar, dengan ukuran 10-30 GT dan dimensi L = 7 m, B = 4

m, T = 1,5 m dan H = 2 m serta ABK berjumlah sekitar 12 orang.

Sumber : lamongankab.go.id,2017

Gambar 4-6 Kapal Bowman Construction (BC)

Selain ketiga kapal di atas, terdapat satu jenis kapal lagi yang sering bersandar di

PPN Brondong yaitu kapal collecting.Sebenarnya kapal collecting bukan merupakan

kapal penangkap melainkan hanya kapal pengumpul hasil tangkapan di tengah laut yang

selanjutnya hasil pengumpulan dibawa ke PPN Brondong. Kapal collecting sendiri

menggunakan kapal dengan jenis bowman constuction (BC) seperti alat tangkap payang

dengan ukuran 10-30 GT dan rata-rata dimensi kapal yang sama yaitu L = 7 m, B =4 m, T

= 1,5 m dan H = 2 m serta jumlah ABK yang hanya sekitar 7 orang.

4.6 Pola Operasi Kapal Penangkap Ikan

Kapal dogol harian merupakan kapal dengan trip yang hanya selama 1 hari memiliki

daerah operasi di sekitar perairan laut utara lamongan dengan radius 4-10 mil laut dari

garis pantai.Untuk daerah tangkapan dan lama trip dari kapal dogol mingguan, purse

seine, payang dan collecting dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 66: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

48

Tabel 4-2 Trip dan Lokasi Tangkapan Berdasarkan Jenis Kapal

Jenis Alat Tangkap Lokasi Operasi Lama Trip (Hari)

Dogol Mingguan

Perairan Bawean,

Masalembo, Matasiri,

Kangean, Utara

Madura

10-15

Purse Seine Perairan Bawean,

Masalembo, Matasiri 7-10

Payang

Utara Lamongan,

Bawean, Masalembo,

Matasiri, Kangean,

Utara Madura

10-12

Pengumpul

Utara Lamongan,

Bawean, Masalembo,

Matasiri, Kangean,

Utara Madura

7-10

Sumber :PPN Brondong, 2017 (diolah kembali)

Dalam proses penangkapan ikan di laut nelayan akan menuju kefishing ground yang

paling jauh terlebih dahulu dan terus berlanjut ke fishing ground selanjutnya yang searah

dengan arah kembali ke pelabuhan. Untuk menentukan daerah penangkapan ikan, nelayan

berbekal lokasi yang sudah dianjurkan oleh pihak pelabuhan berupa peta lokasi yang

berisi koordinat dari fishing ground tersebut kemudian nelayan memanfaatkan GPS

sebagai penujuk arah sehingga bisa menentukan lokasi penangkapan ikan yang tepat.

Selain menggunakan GPS dalam penentuan lokasi ikan, nelayan juga menggunakan cara

konvensional dengan memperhatikan tanda-tanda keberadaan ikan secara alami. Cara-

cara konvensional biasanya digunakan ketika nelayan memperoleh tangkapan yang

sedikit di lokasi yang sudah dianjurkan sebelumnya.Lokasi penangkapan cenderung tetap

untuk setiap tahunnya.

4.7 Perbekalan Nelayan

Dalam melaut setiap nelayan membawa perbekalan sebagai penunjang operasional

kapal maupun untuk kebutuhan individu nelayan itu sendiri adapun beberapa perbekalan

tersebut antara lain bahan bakar kapal, pelumas untuk permesinan kapal, es balok, air

bersih, dan kebutuhan konsumsi sehari-hari nelayan seperti beras, lauk, kopi, gula dan

obat-obatan. Kebutuhan solar untuk masing-masing jenis kapal nelayan adalah seperti

tabel di bawah ini,

Page 67: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

49

Tabel 4-3 Kebutuhan Perbekalan Bahan Bakar untuk Melaut

Jenis Alat

Tangkap

Waktu

Melaut

(Hari/RT)

Kebutuhan Solar

(Liter/Round Trip)

Kebutuhan Solar

(Liter/Hari)

Purse Seine 10-15 4500 300

Payang 7-10 3400 340

Pengankut 10-12 3100 259

Dogol Besar 7-10 3200 320

Sumber : PPN Brondong, 2107 (diolah kembali)

Perbekalan air tawar pada saat melaut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari

nelayan dan juga untuk penanganan ikan di atas kapal dengan rincian kebutuhan air

bersih seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini,

Tabel 4-4 Kebutuhan Perbekalan Air Bersih untuk Melaut

Jenis Alat

Tangkap

Kebutuhan FW

(Liter/Orang/Hari)

Kebutuhan

FW

(Liter/Hari)

Lama

Trip

Maks.

(Hari)

Kebutuhan

FW

(Liter/Trip)

Purse Seine 40 800 15 12000

Payang 20 240 10 2400

Pengangkut 30 210 12 2520

Dogol Besar 30 300 10 3000 Sumber : PPN Brondong, 2107 (diolah kembali)

Perbekalan es balok sendiri digunakan untuk penangan muatan di atas kapal

sehingga kualitas ikan tetap terjaga selama nelayan melakukan proses penangkapan ikan

di tengah laut. Sebagian besar kapal yang bersandar di PPN Brondong masih

menggunakan es balok untuk penanganan muatan di atas kapal meskipun sudah ada

teknologi penanngan baru selain menggunakan es balok. Kebutuhan perbekalan es balok

untuk masing-masing jenis kapal ditunjukkan pada tabel di bawah ini,

Tabel 4-5 Kebutuhan Perbekalan Es Balok untuk Melaut

Jenis Alat

Tangkap Kebutuhan Es

Ton/Trip/Kapal Balok/Trip/Kapal Ton/Hari/Kapal Balok/Hari/Kapal

Dogol 2 80 0.20 8.00

Payang 2 80 0.20 8.00

Pengangkut 4 160 0.33 14.00

Purse Seine 5 200 0.33 14.00 Sumber : PPN Brondong, 2107 (diolah kembali)

Page 68: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

50

Perbekalan minyak pelumas digunakan untuk permesinan di kapal baik mesin utama

kapal maupun genset dan mesin gardan yang digunakan dalam proses penarikan jaring

ikan. Kebutuhan minyak pelumas ditampilkan pada tabel berikut ini,

Tabel 4-6 Perbekalan Minyak Pelumas untuk Melaut

Jenis Alat Tangkap Waktu Melaut

(Hari/Trip)

Kebutuhan Oli

Liter/Trip/Kapal Liter/Hari/Kapal

Dogol 10 64 6.40

Payang 10 68 6.80

Collecting 12 62 5.17

Purse Seine 15 90 6.00 Sumber : PPN Brondong, 2107 (diolah kembali)

Perbekalan berikut ini terkait dengan kebutuhan pokok sehari- hari nelayan untuk

dikonsumsi seperti perbekalan beras, lauk, kopi, gula, makanan ringan dan obatan-obatan.

Perbekalan beras biasanya dibawa dalam bentuk kemasan karung dengan rincian

kebutuhan seperti tabel di bawah ini,

Tabel 4-7 Perbekalan Beras Nelayan untuk Melaut

Jenis Alat

Tangkap

Jumlah ABK Kebutuhan Beras

(Orang) (Kg/Orang/Hari) (Kg/Kapal/Hari)

Dogol Mingguan 10 0.54 6

Payang 12 0.54 7

Collecting 7 0.54 4

Purse Seine 20 0.54 11 Sumber : PPN Brondong, 2107 (diolah kembali)

Sedangkan untuk perbekalan lainnya yang berukuran kecil biasanya dijadikan

dalam satu kemasan seperti box atau kardus. Adapun rata-rata kebutuhan perbekalan yang

dibawa seperti pada tabel di bawah ini,

Tabel 4-8 Perbekalan Lain Nelayan Selama Melaut

Jenis Alat

Tangkap

Kebutuhan Lauk Kebutuhan Lain

(Box/Trip/Kapal) (Box/Trip/Kapal)

Dogol Mingguan 2 1

Payang 3 1

Collecting 3 2

Purse Seine 4 2 Sumber : PPN Brondong, 2107 (diolah kembali)

Page 69: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

51

BAB 5

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Adapun komponen analisis pada bab ini terdiri dari analisis desain kapal, biaya

pengadaan kapal dan biaya operasional kapal.

5.1 Penentuan Kapasitas Angkut dan Pengolahan Ikan

5.1.1 Kapasitas Muatan Ikan Segar

Dalam menentukan kapasitas ruang muat ikan segar yang direncanakan digunakan

data jumlah total dari hasil tangkapan ikan rata-rata per trip. Hasil perhitungan kapasitas

ikan segar yang harus direncanakan adalah seperti Tabel 5-1 di bawah ini,

Tabel 5-1 Produksi Ikan Rata-rata di PPN Brondong

Jenis Alat Tangkap Hasil Tangkapan

Maksimum (Ton/Tahun ) Hasil Tangkapan

Rata-rata (Ton/Hari)

Hasil

Tangkapan

Rata-rata

(Ton/Trip)

Dogol 60,110 164.68 1,152.79

Payang 177 0.48 3.39

Collecting 3633 9.95 69.67

Purse Seine 133 0.36 2.55

Total 64,053 175.49 1,228.41

Sumber : PPN Brondong, 2016 (diolah kembali)

Dari tabel di atas dapat diperoleh jumlah muatan rata-rata ikan segar yang ditangkap

per trip yaitu sebesar 1.228,41 ton. Untuk merencanakan volume ruang muat yang harus

didesain dapat digunakan persamaan

V = 𝑊𝐿𝑜𝑎𝑑

𝜌 (m

3)

dimana,

V : Volume Muatan (m3)

Wload : Berat muatan (Kg)

ρ : Massa Jenis Ikan (Kg/m3)

Massa jenis ikan berbeda-beda tergantung jenis penanganannya seperti pada Tabel 5-

2 di bawah ini,

Page 70: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

52

Tabel 5-2 Nilai Muatan Ikan Berdasarkan Jenis Penanganan

Bahan Bentuk perlakuan Nilai muatan kg/m3

Es Curai 550

Es Flake 420-480

Ikan kecil (mis.sardine) Tanpa es 800-900

Ikan kecil (mis.sardine) Dalam wadah dengan es 650

Ikan kecil (mis.sardine) Dalam pendingin air laut 700

Rata-rata ikan berukuran besar Dalam wadah dengan es 500

Rata-rata ikan berukuran besar Dalam Kotak dengan es 350

Rata-rata ikan berukuran besar Pembekuan 500

Rata-rata ikan berukuran besar Fillet segar atau beku 900-950

Udang dengan ekor Beku dalam kotak 700-800

Ikan tuna Beku dalam wadah 600

Sumber :www.fao.org

Pada penelitian ini untuk penangan ikan segar menggunakan pendingin air laut

dengan massa jenis ikan sebesar 700 kg/m3 seperti Gambar 5-1 di bawah ini.

Sumber : www.teknotherm.no

Gambar 5-1 Ruang Muat Ikan di Kapal dengan Sistem Pendingin Air Laut

Mengingat bentuk ruang muat serta penataan muatan, kapasitas ruang muat yang

sebenarnya akan menjadi lebih kecil 10-20% dari nilai muatan seperti pada tabel di atas.

Untuk mendapatkan volume ruang muat yang akan di desain digunakan persamaan

seperti di bawah ini,

Vrm = Vikan/((100% - Margin Desain R. Muat) x ρ ikan) x Margin muatan

Dimana,

Vrm : Volume ruang muat (m3)

Vikan : Volume rata-rata peroduksi ikan (m3)

Page 71: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

53

Margin Desain R. Muat (10% ~ 20%)

ρ ikan : Massa Jenis Ikan (Kg/m3), (nilai sesuai dengan tabel di atas)

Margin Muatan (10 %)

Hasil perhitungan menujukkan bahwa volume ruang muat yang direncanakan adalah

sebesar 2.418 m3 yang dibagi menjadi 5 lubang palka. Pembagian dilakukan berdasarkan

volume tangkapan ikan yang paling dominan, ini bertujuan untuk memudahkan proses

bongkar-muat ikan itu sendiri.

5.1.2 Kapasitas Pengolahan Ikan

Kapasitas pengolahan diperoleh berdasarkan jenis dan jumlah ikan yang akan

diolah, dalam penelitian ini bahan baku untuk olahan ikan dalam dalam kaleng

menggunakan jenis ikan layang, olahan fillet ikan menggunakan jenis ikan swangi dan

kurisi dan olahan tepung menggunakan ikan kuniran. Pemilihan jenis ikan dilakukan

berdasarkan karakteristik ikan dan melihat dari jumlah tangkapkan dominan yang ada di

PPN Brondong dimana ikan-ikan di atas termasuk 10 jenis ikan tangkapan dominan.

A. Ikan Dalam Kaleng

Hasil produksi dan nilai ikan layang tahun 2016 disajikan pada Tabel 5-3 di bawah

ini,

Tabel 5-3 Produksi Ikan Layang di PPN Brondong Tahun 2016

Tahun Volume Produksi

(Kg)

Nilai Produksi

(Rp) Harga Rata-Rata (Rp/Kg)

2011 452,000 5,081,334,250 11,390

2012 624,083 5,942,276,000 9,862

2013 426,250 5,235,932,833 12,207

2014 363,250 4,222,570,750 11,955

2015 195,583 2,287,119,083 12,356

2016 192,197 2,699,245,833 14,103

Rata-rata 375,561 4,244,746,458 11,302 Sumber : PPN Brondong, 2016

Kapasitas produksi dipilih berdasarkan volume produksi rata-rata ikan yaitu 375.561

kg dengan harga Rp 11.302 /kg. Dengan demikian kapasitas produksi yang direncanakan

adalah sebesar 375.561 kg/bulan atau 17.400 kg/hari.Melihat kebutuhan ikan layang di

darat yang cukup besar, sehingga produksi yang didesin hanya 50% dari produksi harian

yaitu sebesar 8.700 kg/hari. Untuk produk olahan ikan dalam kemasan kaleng dibagi

Page 72: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

54

menjadi 2 jenis produk berdasarkan tipe kaleng, tipe kaleng yang digunakan adalah

kaleng silinder 202 dengan berat bersih 255 gram dan kaleng tipe 300 dengan berat bersih

525 gram. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil produk olahan untuk satu kali

produksi sebanyak 19.958 kaleng tipe 202 dan 14.256 kaleng tipe 300 atau setara dengan

2091 kardus tipe 202 dan 2988 kardus tipe 300. Adapun isi dari masing-masing kardus

adalah 48 kaleng 202/kardus dan 24 kaleng 300/kardus.

Kebutuhan unit mesin disajikan pada Tabel 5-4 di bawah ini,

Tabel 5-4 Jumlah Mesin Pengolahan Ikan Dalam Kaleng

No Nama Mesin Jumlah 1 Thawing

2 2 Grading 3 Nobbing 2 4 Drum rotary 2 5 Can washer (before) 2 6 Meja stainless steel 8 7 Exhaust box/fish cooker 2 8 Conveyor 2 9 Oilling 2

10 Seaming 2 11 Can washer (after) 2 12 Retort 2 14 Labeling 2 15 Packing 2 16 Sealer 2

Sumber : FAO, 2016 (diolah kembali)

Mesin-mesin di atas merupakan mesin masih bersifat semi-otomatis sehingga

masih membutuhkan kontrol dan tenaga tambahan dari manusia. Adapun jumlah

karyawan yang dibutuhkan untuk proses pengolahan ikan tersebut yaitu 51 orang

karyawan yang terkait dengan produksi langsung dan 9 orang karyawan yang tidak terkait

secara langsung dengan produksi. Untuk detail karyawan terlampir.

B. Fillet Ikan

Tabel 5-5 di bawah ini menunjukkan produksi dan nilai produksi dari ikan swanggi

pada tahun 2016

Page 73: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

55

Tabel 5-5 Produksi Ikan Swanggi di PPN Brondong Tahun 2016

Tahun Volume Produksi

(Kg) Nilai Produksi (Rp)

Harga Rata-Rata

(Rp/Kg)

2011 855,417 8,754,566,158 10,216

2012 1,023,083 7,694,882,000 7,708

2013 1,178,000 8,424,798,083 7,208

2014 1,846,167 15,609,281,917 8,417

2015 1,361,167 14,284,338,083 10,500

2016 1,176,617 14,257,845,833 11,875

Rata-rata 1,240,075 11,504,285,346 9,277 Sumber : PPN Brondong,2016

Kapasitas produksi dipilih berdasarkan volume produksi rata-rata ikan yaitu

1.240.075 kg dengan harga Rp 9.277 /kg. Dengan demikian kapasitas produksi yang

direncanakan adalah sebesar 1.240.075 kg/bulan atau 57.455 kg/hari.Produksi yang

didesin hanya 30% dari produksi harian yaitu sebesar 17.237 kg/hari. Untuk produk

olahan fillet ikan digunakan dua jenis ikan swanggi dan ikan kurisi, Tabel 5-6 di bawah

ini merupakan produksi dan nilai produksi dari ikan kurisi pada tahun 2016,

Tabel 5-6 Produksi Ikan Kurisi di PPN Brondong Tahun 2016

Tahun Volume Produksi

(Kg)

Rata-rata Nilai Produksi

(Rp)

Harga Rata-Rata

(Rp/Kg)

2011 7,417 241,658,000 32,304

2012 6,375 257,876,667 39,912

2013 14,333 525,006,333 38,138

2014 602,000 9,909,370,500 30,895

2015 1,010,417 13,595,135,667 13,541

2016 863,083 10,273,720,792 11,833

Rata-Rata 417,271 5,800,461,326 13,901 Sumber : PPN Brondong, 2016

Kapasitas produksi dipilih berdasarkan volume rata-rata ikan yaitu 417.721 kg

dengan harga Rp 13.901 /kg. Dengan demikian kapasitas produksi yang direncanakan

adalah sebesar 417.271 kg/bulan atau 19.333 kg/hari. Produksi yang didesin hanya 30 %

dari produksi harian yaitu sebesar 5.800 kg/hari. Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil

produk olahan untuk satu kali produksi sebanyak 10.560 kemasan fillet ikan swanggi dan

3.560 kemasan fillet ikan kurisi. Adapun berat dari masing-masing kemasan adalah 1 kg.

Kebutuhan unit mesin disajikan pada Tabel 5-7 di bawah ini,

Page 74: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

56

Tabel 5-7 Jumlah Mesin Pengolhan fillet Ikan

No Nama Item Jumlah 1 Mesin timbang digital 4 2 Drum Rotary 6 3 Mesin Nobbing

2 4 Mesin fillet 5 Meja Stainless steel (Conveyor) 4 6 Mesin vacum otomatis 6 7 Meja Stainless steel (manual) 4 8 Processing Line (Conveyor) 1 9 Mesin Pencuci Keranjang 2

Sumber : FAO, 2017 (diolah kembali)

Mesin-mesin di atas merupakan mesin masih bersifat semi-otomatis sehingga masih

membutuhkan kontrol dan tenaga tambahan dari manusia. Adapun jumlah karyawan yang

dibutuhkan untuk proses pengolahan ikan tersebut yaitu 51 orang karyawan yang terkait

dengan produksi langsung dan 9 orang karyawan yang tidak terkait secara langsung

dengan produksi. Untuk detail karyawan terlampir.

C. Tepung Ikan

Tabel 5-8 di bawah ini menunjukkan produksi dan nilai produksi dari ikan biji

nangka/kuniran pada tahun 2016,

Tabel 5-8 Produksi Ikan Kuniran di PPN Brondong tahun 2016

Tahun Volume Produksi

(Kg)

Rata-rata Nilai Produksi

(Rp)

Harga Rata-Rata

(Rp/Kg)

2011 1,311,250 14,363,963,833 10,692

2012 1,449,083 16,455,627,583 11,467

2013 1,306,500 12,386,916,083 9,675

2014 934,667 9,320,999,250 9,750

2015 541,333 5,457,310,167 10,081

2016 329,954 3,674,678,750 11,459

RATA-RATA 978,798 10,276,582,611 10,499 Sumber : PPN Brondong,2106

Kapasitas produksi dipilih berdasarkan harga rata-rata minimum ikan yaitu 978.798

kg dengan harga Rp 10.499 /kg. Dengan demikian kapasitas produksi yang direncanakan

adalah sebesar 978.798 kg/bulan atau 45.350 kg/hari.Produksi yang didesin hanya 30%

dari produksi harian yaitu sebesar 13.605 kg/hari.Untuk produk olahan tepung ikan juga

menggunakan sisa dari hasil olahan kaleng dan fillet.Jumlah bahan baku pengolahan

tepung dari masing-masing jenis bahan baku ditampilkan pada Tabel 5-9 di bawah ini,

Page 75: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

57

Tabel 5-9 Bahan Baku Pengolahan Tepung Ikan

Bahan Baku

Sisa Pengalengan : 2,793 Kg/Hari

Sisa Fillet : 21,180 Kg/Hari

Total : 23,973 Kg/Hari

Ikan Kuniran : 13,605 Kg/Hari

Total : 37,578 Kg/Hari

Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil produk olahan untuk satu kali produksi

sebanyak 139.690 kg/round trip. Kemasan yang digunakan adalah karung degan yang

berukuran 50 kg/karung.

Kebutuhan unit mesin disajikan pada Tabel 5-10 di bawah ini,

Tabel 5-10 Jumlah Mesin Pengolah Tepung Ikan

No Nama Item Jumlah

1 Drum Rotary 3

2 Mesin Nobbing 1

3 Fish Powder Production Machine A 3

4 Fish Powder Production Machine B 2

5 Processing Line (Conveyor) 1

5.1.3 Pasokan Logistik Kapal Penangkap Ikan

Kapal pengolah ikan ini juga menyediakan pasokan logistik untuk operasional

kapal penangkap ikan di laut. Berikut ini disajikkan data kebutuhan bahan bakar kapal

penangkap ikan,

Tabel 5-11 Kebutuhan Solar Kapal Penangkap Ikan

NO Jenis Kapal Lama Trip

Maksimal Kebutuhan Solar

(Liter/Round Trip) Kebutuhan Solar

(Liter/Hari)

1 Purse Seine 10-15 4500 300

2 Payang 7-10 3400 340 3 Pengumpul 10-12 3100 259 4 Dogol Besar 7-10 3200 320

Dari tabel di atas diperoleh hasil perhitungan volume maksimal bahan bakar yang

harus di pasok oleh kapal pengolah ikan adalah seperti pada Tabel 5-12 berikut ini,

Page 76: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

58

Tabel 5-12 Pasokan Bahan Bakar Kapal Pengolah Ikan

Pasokan BBM Kapal Ikan Yang Direncanakan :

Jumlah Pasokan : 66,878 Liter/Trip

Masa Jenis Solar : 0.832 Kg/dm3

Berat Solar : 55,642 Kg/Trip

55.64 Ton/Trip

Jumlah pasokan di atas digunakan untuk melayani 19 unit kapal dengan alat tangkap

dogol, 3 unit kapal dengan alat tangkap payang, 3 unit kapal dengan alat tangkap purse

seine dan 6 unit kapal pengumpul yang akan menangkap ikan selama 7 hari sesuai dengan

lama round trip kapal pengolah ikan.

Pada Tabel 5-13 ditampilkan hasil dari perhitungan pasokan air bersih yang

direncanakan pada kapal pengolah ikan untuk pasokan 19 unit kapal dengan alat tangkap

dogol, 3 unit kapal dengan alat tangkap payang, 3 unit kapal dengan alat tangkap purse

seine dan 6 unit kapal pengumpul untuk perbekalan selama 7 hari melaut.

Tabel 5-13 Pasokan Air Bersih Kapal Pengolah Ikan

Pasokan Air Bersih Kapal Ikan Yang Direncanakan :

Jumlah Pasokan : 70,560 Liter/Trip

70.56 m3

Masa Air Tawar : 1 Kg/dm3

Berat Air Tawar : 70,560 Kg

70.56 Ton

Hasil dari tabel di atas diperoleh berdasarkan kebutuhan air bersih per hari dari

masing-masing kapal seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini,

Tabel 5-14 Kebutuhan Air Bersih Kapal Penangkap Ikan

NO Jenis Kapal Lama Trip (Hari) Kebutuhan FW (Liter/Hari)

1 Purse Seine 10-15 800

2 Payang 7-10 240

3 Collecting 10-12 210

4 Dogol Besar 7-10 300

Kebutuhan pasokan es balok yang didesain pada kapal pengolah ikan disajikan pada

Tabel 5-15 di bawah ini,

Page 77: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

59

Tabel 5-15 Pasokan Es Kapal Pengolah Ikan

Total Pasokan Es : 67 Ton/Trip

2688 Balok/Trip

Hasil dari tabel di atas digunakan untuk pasokan melaut selama 7 hari untuk 19

unit kapal dengan alat tangkap dogol, 3 unit kapal dengan alat tangkap payang, 3 unit

kapal dengan alat tangkap purse seine dan 6 unit kapal pengumpul yang kemudian

diperoleh berdasarkan perhitungan dari kebutuhan es harian dari masing-masing kapal

yang beroperasi. Adapun data kebutuhan harian disajikkan pada Tabel 5-16 di bawah ini,

Tabel 5-16 Kebutuhan Es Balok Kapal Penangkap Ikan

No Jenis Alat Tangkap Kebutuhan Es Balok

Ton/Trip/Kapal Balok/Trip/Kapal Ton/Hari/Kapal

1 Dogol 2 80 0.20

2 Payang 2 80 0.20

3 Pengumpul 4 160 0.33

4 Purse Seine 5 200 0.33

Dalam proses menangkap ikan, nelayan juga membawa perbekalan oli untuk

pelumas mesin utama kapal dan juga pelumas alat bantu menarik jaring. Sehingga kapal

pengolah juga menyediakan pasokan oli sesuai kebutuhan dari masing-masing kapal

penangkap ikan di bawah ini,

Tabel 5-17 Kebutuhan Oli Kapal Penangkap Ikan

No Jenis Alat Tangkap Hari/Trip Kebutuhan Oli

Liter/Trip/Kapal Liter/Hari/Kapal

1 Dogol 10 64 6.40

2 Payang 10 68 6.80

3 Pengumpul 12 62 5.17

4 Purse Seine 15 90 6.00

Sehingga volume pasokan yang direncanakan pada kapal pengolah ikan yaitu seperti

pada Tabel 5-18 berikut ini,

Page 78: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

60

Tabel 5-18 Pasokan Oli Kapal Pengolah Ikan

Pasokan Oli Kapal Ikan

Jumlah Pasokan : 1,337 Liter/Trip

1.34 m3/Trip

Masa Jenis Solar : 800 Kg/m3

Berat Solar : 1.07 Ton/Trip

Untuk kebutuhan perbekalan beras dihitung berdasarkan kebutuhan konsumsi

harian untuk setiap nelayannya yaitu sebagai berikut,

Tabel 5-19 Kebutuhan Konsumsi Beras Nelayan

No Jenis Alat Tangkap Jumlah ABK Kebutuhan Beras

(Orang) (Kg/Orang/Hari) (Kg/Kapal/Hari)

1 Dogol Mingguan 10 0.54 6

2 Payang 12 0.54 7

3 Pengumpul 7 0.54 4

4 Purse Seine 20 0.54 11

Dari tabel di atas kemudian diperoleh hasil pasokan yang direncanakan pada kapal

pengolah ikan yaitu seperti Tabel 5-20 di bawah ini,

Tabel 5-20 Pasokan Beras Kapal Pengolah Ikan

Total Pasokan Beras: 1.344 Kg/Trip

1,4 Ton/Trip

Pasokan sebanyak 1.344 Kg digunakan untuk persediaan 19 unit kapal

dengan alat tangkap dogol, 3 unit kapal dengan alat tangkap payang, 3 unit kapal

dengan alat tangkap purse seine dan 6 unit kapal pengumpul yang melaut selama 7

hari. Selain beras ada kebutuhan perpekalan lain yang dibawa oleh nelayan seperti

lauk, kopi, gula, dll yang ditempatkan pada suatu box dengan volume 0.6 m3/box.

5.2 Neraca Produksi

Neraca produksi digunakan untuk mengetahui perbandingan berapa produk yang

akan diproduksi (input) dan berapa produk yang akan dihasilkan (output). Neraca

produksi disajikan seperti pada Tabel 5-21 di bawah ini,

Page 79: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

61

Tabel 5-21 Neraca Produksi Kapal Pengolah Ikan

No INPUT Satuan OUTPUT Satuan

1 Ikan Segar

Total

1,228 Ton/RT Ikan Segar (Sisa

Pengolahan)

865.78 Ton/RT

2

Bahan Baku

Pengolahan

(Ikan)

A Pengalengan

i Ikan Layang

33,700 Kg/RT Ikan kemasan

kaleng tipe 202

101,140 Kaleng/RT

33,700 Kg/RT Ikan kemasan

kaleng tipe 203

72,243 Kaleng/RT

B Fillet

i Ikan Swanggi

159,600 Kg/RT Fillet ikan Swanggi

63,840 Kg/RT

ii Ikan Kurisi

54,000 Kg/RT Fillet ikan Kurisi

21,600 Kg/RT

C Tepung

i Kuniran

81,629 Kg/RT Tepung Ikan

Kuniran

65,304 Kg/RT

ii Limbah ikan

layang

16,884 Kg/RT Tepung Ikan

Layang

11,323 Kg/RT

i Limbah fillet

128,160 Kg/RT Tepung Ikan

Swanggi & Kurisi

102,528 Kg/RT

3 Pasokan Bahan

Bakar 66,878 Liter/RT

4 Pasokan Air

Tawar

70,560 Liter/RT

5 Pasokan Pelumas

1,337 Liter/RT

6 Pasokan Es Balok 67 Ton/RT

7 Pasokan Beras

1.344 Ton/RT

8 Pasokan

Tambahan

2.340 Ton/RT

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kapal pengolah ikan mendapat input dari

nelayan berupa pasokan ikan segar untuk olahan di dalam kapal. Output dari kapal

pengolah ikan ini ada berupa ikan segar, produk olahan ikan dan pasokan perbekalan

untuk nelayan. Output ikan segar ini merupakan pasokan ikan yang sudah dikurangi oleh

produk untuk pengolahan ikan di kapal dimana nantinya output berupa ikan segar ini

dibawa ke PPN Brondong . Ouput yang dihasikan oleh kapal pengolah ikan yaitu berupa

peroduk olahan ikan ddalam kemasan kaleng, fillet ikan dan pasokan logistik nelayan

selama melaut.

Page 80: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

62

5.3 Pola Operasi

5.3.1 Pola Operasi Kapal Pengolah Ikan

Dalam penentuan pola operasi kapal pengolah ikan diperoleh dengan analisa pola

operasi kapal nelayan yang ada saat ini. Dimana akan dipilih rute operasi dengan jarak

terdekat untuk satu kali trip kapal pengolah ikan. Terdapat enam titik lokasi yang

digunakan untuk proses pemindahan ikan yaitu perairan utara Lamongan, perairan

Bawean, perairan Masalembo, perairan Matasiri, perairan Kangean dan perairan utara

Madura. Berikut ini adalah jarak antara masing-masing titik operasi,

Tabel 5-22 Jarak Antar Titik Operasi Kapal Ikan

Jarak Antar Titik Operasi Kapal Ikan (Mil Laut/nm)

Kode A B C D E F G

Kode O/D PPN

Brondong

Utara

Lamongan

Utara

Madura Bawean Kangean Masalembo Matasiri

A

PPN

Brondong - 26.7 58.9 65.5 196 151 245

B

Utara

Lamongan 26.7 - 74 30 206 144 240

C

Utara

Madura 58.9 74 - 68 129 98.8 190

D Bawean 65.5 30 68 - 200 84 199

E Kangean 196 206 129 200 - 117 140

F Masalembo 151 144 98.8 84 117 - 80

G Matasiri 245 240 190 199 140 80 - Sumber : google earth, 2016 (diolah kembali)

Dari kombinasi rute-rute di atas diperoleh jarak operasi terpendek yang direncanakan

untuk kapal pengolah ikan adalah berangkat dari PPN Brondong kemudian menuju ke

perairan utara Lamongan dengan jarak pelayaran sejauh 26.7 nm setelah itu kapal

pengolah ikan berangkat ke titik selanjutnya yaitu di sekitar perairan Pulau Bawean yang

berjarak 30 mil laut dari lokasi sebelunya setelah dari titik kumpul di perairan Bawean

kapal pengolah ikan melanjutkan pelayaran ke titik kumpul selanjutnya. Lokasi titik

kumpul selanjutnya secara berturut-turut yaitu perairan Masalembo, perairan Matasiri,

perairan Kangean dan perairan utara Madura sebelum kembali ke PPN Brondong.

Adapun jarak pelayaran antar titik tersebut secara berturut-turut yaitu 84 mil laut, 80 mil

laut, 140 mil laut 129 mil laut dan 58.9 mil laut. Total jarak tempuh dalam 1 kali round

trip adalah 548.6 mil laut.

Page 81: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

63

Sumber : google earth, 2016 (diolah kembali)

Gambar 5-2 Rute Operasi Kapal Pengolah Ikan

Kapal pengolah ikan berangkat dari PPN Brondong menuju ke titik kumpul yang

pertama yaitu perairan utara Lamongan dengan waktu tempuh 2 jam 4 menit. Setelah

sampai di titik pengumpulan ikan, kapal pengolah ikan akan menunggu kapal penangkap

ikan dengan estimasi waktu yang berbeda di setiap titik kumpulnya.

Gambar 5-3 Waktu Operasi Kapal Pengolah Ikan

129 nm

26,7 nm

30 nm

84 nm

80 nm

140 nm

58,9 nm

PPN

Brondong

P. Bawean P. Masalembo

P. Matasiri

P. Kangean

P. Utara Madura

P. Utara Lamongan

Dogol, Payang,

Purse Seine,

Pengumpul

Dogol, Payang,

Purse Seine,

Pengumpul

Dogol, Payang, Purse Seine,

Pengumpul

Dogol, Purse

Seine, Pengumpul

Dogol, Purse Seine,

Pengumpul

Dogol,

Pengumpul

Jarak Total Rute Kapal

Pengolah Ikan :

548,6 Nautical Mile

PPN Brondong

P. Bawean P. Masalembo

P. Matasiri

P. Kangean

P. Utara Madura

P. Utara Lamongan

11 Jam

19 Menit

13 Jam

43 Menit

13 Jam

43 Menit

12 Jam

28 Menit

13 Jam

43 Menit

12 Jam

28 Menit

2 Jam

3 menit

2 Jam

18 menit

6 Jam

28 menit

6 Jam

9 Menit

10 Jam

46 Menit

9 Jam

55 Menit

4 Jam

32 Menit

Page 82: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

64

Perbedaan estimasi waktu tunggu kapal pengolah ikan tersebut diperoleh

berdasarkaan perhitungan lama proses bongkar-muat yang dilakukan dari kapal pengolah

ikan ke kapal penangkap dan begitu pula sebaliknya. Proses bongkar yang dimaksud

antara lain pemindahan ikan dari kapal penangkap ikan ke kapal pengolah ikan dan

pemindahan pasokan logistik dari kapal pengolah ikan ke kapal penangkap ikan. Proses

bongkar ikan dari kapal penangkap ikan ke kapal pengolah ikan dilakukan di bagian

depan kapal pengolah ikan pada port side dan starboard side. Selain proses pemindahan

ikan dari kapal penangkap ikan ke kapal pengolah ikan, di bagian depan juga terdapat

proses pengisian bahan bakar dan minyak pelumas.

Gambar 5-4 Posisi Kapal Penangkap dan Pengolah Ikan Saat Proses Bongkar-muat

Sedangkan di bagian belakang kapal pengolah ikan pada port side dan starboard

side juga tersedia tempat merapat untuk kapal penangkap ikan untuk mengisi perbekalan

logistik es balok, beras, dan lauk. Proses merapatnya kapal pengolah ikan dan penangkap

ikan disajikan seperti pada Gambar 5-5 di bawah ini,

Pengisian solar& Pelumas Pengisian air tawar & perbekalan nelayan

Keterangan :

: Lokasi titik kumpul

: Waktu tunggu kapal pengolah ikan di titik kumpul

: Muat (Ikan)

: Bongkar (Solar, oli, air bersih, es balok, perbekalan nelayan)

: Waktu yang digunakan untuk proses pengolahan

Page 83: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

65

Gambar 5-5 Proses Kapal Ikan Merapat ke Kapal Pengolah Ikan

Sebelum proses ini berlangsung diasumsikan sudah ada komunikasai antara kapal

pengolah ikan dengan kapal penangkap ikan yang beroperasi di sekitar lokasi titik

kumpulnya. Sehingga ketika kapal pengolah ikan sampai di titik kumpul, sudah ada kapal

penangkap ikan yang siap untuk merapat ke kapal pengolah ikan.Untuk menentukan lama

waktu tunggu kapal di masing- masing titik digunakan waktu terlama yang dibutuhkan

untuk seluruh proses bongkar-muat antara yang teradapat di bagian depan dengan yang di

bagian belakang kapal pengolah ikan. Dari perhitungan diperoleh data jumlah rata-rata

kapal yang beroperasi per hari yaitu 19 unit kapal jenis alat tangkap dogol, 3 unit kapal

dengan alat tangkap payang, 3 unit kapal pengangkut dan 6 unit kapal dengan alat

tangkap purse seine denganhasil tangkapan rata-rata per hari yaitu seperti pada Gambar 5-

6 di bawah ini.

Gambar 5-6 Produksi Ikan Rata-rata di PPN Brondong Tahun 2016

12

0.23

2.34

0.17 -

2

4

6

8

10

12

14

Dogol Mingguan Payang Pengangkut Purse seine

Ijon-Ijon BC (Bowman Construction) Ethek/Bokongan

Jum

lah

Tan

gkap

an Ik

an

(Kg/

Har

i/K

apal

)

Tho

usa

nd

s

Produksi Rata-rata Ikan di PPN Brondong Tahun 2016

Jumlah tangkapan ikan

Kapal penangkap

ikan ukuran

besar (L=24,8 m)

Kapal penangkap

ikan ukuran kecil

(L=11,7 m)

10 Menit 10 Menit

Page 84: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

66

Dengan kapasitas alat bongkar muat di kapal berupa pompa penyedot (vacuum)

seperti Gambar di Bawah ini,

Gambar 5-7 Proses Bongkar Muatan Ikan dari Kapal Penangkap ke Kapal Pengolah Ikan

kapasitas pompa ikan yang mencapai 25 ton/jam/unit dan kapal pengolah ikan ini

menggunakan 4 unit pompa padaport side dan starboard side, sehingga diperoleh waktu

yang dibutuhkan untuk proses muat ikan dari masing-masing titik kumpul seperti pada

Gambar 5-8 di bawah ini.

Gambar 5-8 Estimasi Waktu Muat Ikan di Masing-masing Titik Kumpul

Hasil estimasi waktu di atas sudah termasuk tambahan waktu 10 menit/kapal

untuk proses kapal penangkap ikan merapat dan persiapan muat ikan dari kapal

penangkap ke kapal pengolah ikan. Dari gambar grafik dapat dilihat bahwa estimasi

-

100

200

300

400

500

600

700

Wak

tu (

Me

nit

)

Lokasi Titik Kumpul

Estimasi Waktu Muat Ikan dari Kapal Penangkap ke Kapal Pengolah Ikan

Dogol Mingguan

Payang

Purse Seine

Pengangkut

Total

Page 85: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

67

waktu tertinggi ditunjukkan oleh kapal dengan alat tangkap jenis dogol selama 469 menit,

ini disebabkan karena kebutuhan bahan bakar dari kapal dogol yang paling banyak

sehingga memerlukan waktu bongkar yang lebih lama dibandingkan kapal lainnya.

Sedangkan untuk estimasi waktu total tertinggi ditunjukkan oleh 3 lokasi titik kumpul

yaitu Bawean, Masalembo dan Kangean selama 601 menit, ini disebabkan karena semua

jenis kapal bisa beroperasi di ketiga area tersebut, sedangkan untuk lokasi lainnya

terdapat kapal yang tidak beroperasi di area tersebut seperti misalnya kapal payang yang

tidak menangkap ikan di utara Lamongan, Matasiri dan utara Madura.

Proses perhitungan yang sama dilakukan untuk seluruh proses bongkar-muat

antara kapal penangkap ikan dengan kapal pengolah ikan sehingga diperoleh estimasi

waktu tunggu yang digunakan kapal pengolah ikan. Hasil perhitungan estimasi waktu

untuk proses bongkar solar yaitu seperti Gambar 5-9 berikut,

Gambar 5-9 Estimasi Waktu Bongkar BBM untuk Kapal Penangkap Ikan

Hasil dari tabel di atas diperoleh berdasarkan data kebutuhan bahan bakar harian

dari kapal penangkap ikan yang sudah dibahas pada sub bab sebelumnya. Sama halnya

dengan estimasi waktu dalam muat ikan, estimasi tertinggi untuk bongkar bahan bakar

ditunjukkan oleh kapal dengan alat tangkap dogol yaitu selama 218 menit dan estimasi

waktu total terlama terjadi di Bawean, Masalembo dan Kangean yaitu selama 417 menit.

Dalam proses transfer bahan bakar dari kapal pengolah ikan ke kapal penangkap ikan

memanfaatkan pompa dengan nozzle yang memiliki prinsip kerja yang hampir sama

dengan pompa bahan bakar di SPBU, hanya saja pada kapal pengolah ikan dibutuhkan

-

100

200

300

400

500

Wak

tu (

Me

nit

)

Lokasi Titik Kumpul

Estimasi Waktu Bongkar BBM dari Kapal Pengolah ke Kapal Penangkap Ikan

Dogol Mingguan Payang

Purse SeineCollecting

Total

Page 86: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

68

alat bantu crane untuk memindahkan nozzle dari kapal pengolah ikan ke kapal penangkap

ikan.

Gambar 5-10 Estimasi Waktu BongkarPelumas untuk Kapal Penangkap Ikan

Tabel 5-10 di atas menunjukkan hasil perhitungan estimasi waktu untuk proses

transfer minyak pelumas dari kapal pengolah ikan ke kapal penangkap ikan. Hasil

perhitungan ini diperoleh dari data kebutuhan minyak pelumas per hari dari kapal

penangkap ikan yang beroperasi. Gambar menunjukkan estimasi waktu total terlama

adalah Bawean, Masalembo dan Kangean selama 350 menit dan estimasi waktu terlama

berdasarkan jenis alat tangkap ditunjukkan oleh kapal dengan alat tangkap dogol dengan

estimasi selama 200 menit. Dari ketiga proses hasil perhitungan estimasi waktu terlama

yaitu dihasilkan oleh proses muat ikan dari kapal penangkap ke kapal pengolah ikan yaitu

selama 601 menit. Estimasi ini juga yang dijadikan rujukan untuk estimasi yang harus

disediakan pada masing-masing titik kumpul namun hasil ini harus dibandingkan terlebih

dahulu dengan proses bongkar-muat yang ada di bagian belakang kapal pengolah ikan.

Berikut ini hasil dari perhitungan estimasi waktu untuk proses bongkar-muat di

bagian belakang kapal yaitu estimasi waktu bongkar es dari kapal pengolah ke kapal

penangkap ikan.

-50

100 150 200 250 300 350 400

Wak

tu (

Me

nit

)

Lokasi Titik Kumpul

Estimasi Waktu Bongkar Pelumas dari Kapal Pengolah Ikan ke Kapal Penangkap Ikan

Dogol Mingguan Payang

Purse Seine

Pengangkut

Total

Page 87: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

69

Gambar 5-11 Estimasi Waktu Bongkar Es dari Kapal Pengolah ke Kapal Penangkap Ikan

Dari hasil perhitungan estimasi waktu terlama untuk bongkar es ditunjukkan oleh

kapal pengumpul yaitu selama 230 menit, ini disebabkan karena kebutuhan es untuk

kapal pengumpul lebih banyak jika dibandingkan dengan kapal yang lainnya sehingga

membutuhkan waktu bongkar yang lebih lama. Estimasi waktu total terlama yaitu

ditunjukkan di Bawean, Masalembo dan Kangean yaitu selama 400 menit.

Gambar 5-12 Estimasi Waktu Bongkar Air Tawar dari Kapal Pengolah ke Kapal Penangkap Ikan

Berdasarkan Gambar 5-12 estimasi waktu terlama untuk proses bongkar air tawar

ditunjukkan kapal pengumpul yaitu selama 70 menit dan estimasi waktu terlama

ditunjukkan di Bawean, Masalembo dan Kangean yaitu selama 136 menit.

-50.0

100.0 150.0 200.0 250.0 300.0 350.0 400.0 450.0

Wak

tu (

Me

nit

)

Lokasi Titik Kumpul

Estimasi Waktu Bongkar Es dari Kapal Pengolah ke Kapal Penangkap Ikan

Dogol Mingguan Payang

Purse Seine

Pengangkut

Total

-20.0 40.0 60.0 80.0

100.0 120.0 140.0 160.0

Wak

tu (

Me

nit

)

Lokasi Titik Kumpul

Estimasi Waktu untuk Bongkar Air Tawar dari Kapal Pengolah Ikan ke Kapal Penangkap Ikan

Dogol Mingguan

Payang

Purse Seine

Pengangkut

Page 88: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

70

Berikut ini hasil perhitungan dari estimasi waktu untuk bongkar perbekalan

nelayan dari kapal pengolah ke kapal penangkap ikan. Estimasi waktu terlama

ditunjukkan oleh kapal pengumpul yaitu selama 60 menit. Sedangkan estimasi waktu

terlama ditunjukkan di Bawean, Masalembo dan Kangean yaitu selama 170 menit.

Gambar 5-13 Estimasi Waktu Bongkar Perbekalan Nelayan dari Kapal Pengolah ke Kapal

Penangkap Ikan

Dari masing-masing perhitungan estimasi waktu total bongkar-muat di atas dipilih

estimasi waktu total terlama dari masing-masing titik kumpul yang selanjutnya estimasi

waktu total terlama tersebut digunakan acuan untuk waktu tunggu kapal pengolah ikan di

masing-masing titik yang akan disinggahi. Adapun hasil waktu tunggu dari masing-

masing titik kumpul yaitu seperti Tabel 5-23 di bawah ini,

Tabel 5-23 Estimasi Waktu Tunggu di Masing-masing Titik Kumpul

Titik Kumpul Waktu Tunggu (Jam)

Perairan utara Lamongan 11.04

Perairan Bawean 13.98

Perairan Masalembo 13.98

Perairan Matasiri 13.98

Perairan Kangean 12.48

Perairan utara Madura 12.48

Waktu Total 77.94

-20 40 60 80

100 120 140 160 180

Wak

tu (

Me

nit

)

Lokasi titik Kumpul

Estimasi Waktu Bongkar Perbekalan Nelayan dari Kapal Pengolah ke Kapal Penangkap Ikan

Dogol Mingguan

Payang

Purse Seine

Pengangkut

Page 89: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

71

Kapal ini nantinya bekerja setiap hari kecuali pada saat-saat tertentu. Adapun

perhitungan koreksi hari operasi sebagai berikut,

Tabel 5-24 Koreksi Hari Operasional Kapal Pengolah Ikan

Koreksi Hari Operasional

Total Hari 365 hari/tahun

Perbaikan kapal 30 Hari/tahun

Bulan purnama 24 Hari/tahun

Libur crew 52 Hari/tahun

Total 106 Hari/tahun

Total Hari Kerja 259 hari/tahun

Jumlah Trip 37 Trip/tahun

5.3.2 Operasional Pabrik Pengolahan Ikan

A. Pengolahan Ikan Dalam Kemasan Kaleng

Sebagian dari hasil tangkapan ikan layang dari kapal penangkap ikan yang

sudah disortir sebelumnya langsung dikirim ke ruangan pengolahan ikan layang

agar bisa langsung diolah untuk menjaga kualitas bahan baku ikan. Adapun

jumlah ikan yang diolah untuk 1 kali produksi yaitu 14,400 kg yang dibagi

kedalam 2 jenis kemasan kaleng tin dengan tipe 202 dan 300, pemilihan tipe

kaleng ini karena kedua tipe kaleng ini yang banyak dijual di pasaran. Berikut ini

disajikan detail dari kedua tipe kaleng,

Tabel 5-25 Dimensi Kaleng Ikan

No. Nama

Kaleng

Dimensi Kaleng Berat Bersih

(Gram)

Jumlah Ikan

(Ekor)

Inchi Diameter

(mm)

Tinggi

(mm)

Panjang

(mm) Kaleng Produk Estimasi Dipilih

1 Silinder

202 2,02 x

3,08 53.98 88.9 - 29 255 4-5 5

2 Silinder

300 3,00 x

4,07 76.2 112.7 - 59 525 6-7 7

Dalam proses pengolahan ikan dalam kemasan kaleng terdapat koreksi

untuk berat ikan dari yang berbentuk bahan baku mentah sampai menjadi produk

jadi dalam kemasan kaleng. Hasil perhitungan koreksi ini digunakan untuk

menentukan lama operasi dari masing-masing mesin pengolah yang digunakan.

Adapun nilai koreksi tersebut disajikan pada tabel di bawah ini,

Page 90: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

72

Tabel 5-26 Koreksi Berat Ikan yang Diolah

Jenis Proses Berat awal (kg) Pengurangan (%) Berat akhir (kg)

Bahan Baku 14,400

Pemotongan (nobbing) 14,400 21% 11,376.00

Pengemasan (Packing) 11,376 5% 10,807.20

Pemasakan (pre-cooking) 10,807.20 25% 8,105.40 Sumber : www.fao.org (diolah kembali)

Dari perhitungan koreksi berat ikan dan kapasitas mesin yang digunakan

diperoleh waktu yang diperlukan untuk pengolahan ikan dalam kemasan kaleng

untuk 1 kali produksi yaitu seperti pada tabel di bawah ini,

Tabel 5-27 Waktu Produksi Ikan Dalam Kemasan Kaleng Tipe 202

No. Proses

Pengolahan Mesin Produksi

Waktu

Operasi

Mesin

(Menit)

Waktu

Tunggu

Operasi

(Menit)

Waktu

Operasi

Mesin

(Jam:Menit)

Waktu

Mulai-Selesai

(Jam:Menit)

1 Pencairan Thawing

465

- 7:45 08:00-16:45

2 Sortasi Grading

465

- 7:45 08:00-16:45

3 Penyiangan Nobbing

465

- 7:45 08:00-16:45

4 Pencucian

ikan Drum rotary

465

- 7:45 08:00-16:45

5 Pencucian

kaleng Can washer

(before)

503

- 8:23 08:00-17:23

6

Pengisian

dan

penimbangan Meja stainless

steel (conveyor) 503

- 8:23 08:00-17:23

7 Pemasakan

awal Exhaust

box/fish cooker

503

- 8:23 08:00-17:23

8 Penirisan Conveyor

-

- -

-

9

Pengisian

media

(minyak) Oilling

503

- 8:23 08:00-17:23

10 Penutupan

kaleng Seaming

503

- 8:23 08:00-17:23

11 Pencucian

kaleng Can washer

(after)

503

- 8:23 08:00-17:23

12 Sterilisasi Retort

550

113 9:10 09:53-20:03

13 Pendingin Langsung pada

retort

-

- -

-

14 Printing Labeling

419

110 6:59 13:07-20:06

15 Pengemasan Packing

419

- 6:59 13:07-20:06

16 Segel Sealer

419

- 6:59 13:07-20:06

Page 91: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

73

Tabel 5-28 Waktu Produksi Ikan Dalam Kemasan Kaleng Tipe 300

No. Proses

Pengolahan Mesin Produksi

Waktu

Operasi

Mesin

(Menit)

Waktu

Tunggu

Operasi

(Menit)

Waktu

Operasi

Mesin

(Jam:Menit)

Waktu

Mulai-Selesai

(Jam:Menit)

1 Pencairan Thawing

465

- 7:45 08:00-16:45

2 Sortasi Grading

465

- 7:45 08:00-16:45

3 Penyiangan Nobbing

465

- 7:45 08:00-16:45

4 Pencucian

ikan Drum rotary

4 65

- 7:45 08:00-16:45

5 Pencucian

kaleng Can washer

(before)

496

- 8:16 08:00-17:16

6

Pengisian

dan

penimbangan Meja stainless

steel (conveyor)

496

- 8:16 08:00-17:16

7 Pemasakan

awal Exhaust box/fish

cooker

496

- 8:16 08:00-17:16

8 Penirisan Conveyor

-

- -

-

9

Pengisian

media

(minyak) Oilling

496

- 8:16 08:00-17:16

10 Penutupan

kaleng Seaming

496

- 8:16 08:00-17:16

11 Pencucian

kaleng Can washer

(after)

496

- 8:16 08:00-17:16

12 Sterilisasi Retort

550

111 9:10 09:50-20:00

13 Pendingin Langsung pada

retort

-

- -

-

14 Printing Labeling

300

110 5:00 15:00-20:00

15 Pengemasan Packing

300

- 5:00 15:00-20:00

16 Segel Sealer

300

- 5:00 15:00-20:00

Tabel di atas menunjukkan beberapa jenis mesin pengolahan yang

digunakan dalam proses pengolahan ikan dalam kemasan kaleng, untuk rincian

data dan spesifikasi mesin terlampir. Waktu mulai proses produksi sampai dengan

selesai pada Tabel 5-27 dan 5-28 sudah termasuk waktu istirahat selama 1 jam.

Selanjutnya direncanakan jumlah karyawan yang akan bekerja di pabrik

pengolahan ikan dalam kemasan kaleng. Penentuan jumlah karyawan berdasarkan

Page 92: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

74

pada jenis pengolahan dan jumlah mesin yang dioperasikan. Adapun jumlah

karyawan untuk pengolahan ikan dalam kemasan kaleng yaitu sebanyak 58 orang

yang terdiri dari 49 orang karyawan terkait langsung dengan produksi dan 9 orang

karyawan yang tidak terkait secara langsung dengan produksi.

Dalam estimasi gaji digunakan standar UMR di Lamongan sebesar

Rp.1,851,083,- dan standar gaji karyawan pabrik pengolahan ikan dari beberapa

sumber. Berikut ini rincian gaji untuk masing-masing karyawan,

Tabel 5-29 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengalengan Ikan Tipe Kaleng 202 (Direct Production)

No Jenis Karyawan Jumlah

(Orang) Gaji Pokok

(US$/Jam) Gaji Over Time

(US$/Jam)

1 Thawing/brining 1 4.5 2.5

2 General labour 2 4.5 2.5

3 Head cutting/Nobbing 3 5 2.5

4 Packing 8 5 2.5

5 Seaming/Filling 1 4.3 2.5

6 Retorting 2 5 2.5

7 Internal Transport/Storage 2 5 2.5

8 Inspector 1 5.85 2.5

Tabel 5-30 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengalengan Ikan Tipe Kaleng 300 (Direct Production)

No Jenis Karyawan Jumlah

(Orang) Gaji Pokok

(US$/Jam) Gaji Over Time

(US$/Jam)

1 Thawing/brining 1 5 2.5

2 General labour 2 4.3 2.5

3 Head cutting/Nobbing 3 5 2.5

4 Packing 8 5 2.5

5 Seaming/Filling 1 5.85 2.5

6 Retorting 2 5 2.5

8 Inspector 1 5.85 2.5

Tabel di atas merupakan gaji karyawan yang terkait secara langsung

dengan produksi pengolahan ikan dalam kemasan kaleng tipe 202 dan kaleng tipe

300. Perhitungan gaji di atas berdasarkan jam kerja dengan waktu kerja

maksimum 8 jam dan apabila waktu kerja melebihi jam kerja maksimum, maka

jam kerja selanjutnya dihitung lembur (over time). Untuk karyawan ini cendrung

berganti untuk setiap round trip (karyawan tidak tetap). Komponen karyawan

yang terkait dengan produksi secara langsung juga terdiri dari beberapa tambahan

karyawan seperti tabel berikut ini,

Page 93: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

75

Tabel 5-31 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengalengan Ikan (Direct Production)

No

Jenis

Karyawan

Jumlah

(Orang)

Gaji Pokok

(US$/Orang/Bulan)

Gaji Pokok

(US$/Bulan)

1

Preparing

Oil/Sauce 2 $ 400.00 $ 800.00

2 Foreman 1 $ 300.00 $ 300.00

3 Mechanic 2 $ 750.00 $ 1,500.00

4 Cooking 4 $ 300.00 $ 1,200.00

5

Seaming

Machine Expert 2 $ 750.00 $ 1,500.00

Total 11 $ 2,500.00 $ 5,300.00

Pada Tabel 5-31 di atas karyawan digaji dengan periode per bulan,

karyawan ini merupakan karyawan tetap untuk per round trip kapal pengolah

ikan. Selain karyawan yang terkait langsung dengan produksi, terdapat beberpa

karyawan yang tidak terkait langsung dengan produksi pengolahan ikan seperti

yang disajikkan pada Tabel 5-32 di bawah ini,

Tabel 5-32 Gaji Karyawan Pengalengan Ikan (Indirect Production)

No Jenis Karyawan Jumlah

(Orang) Gaji Pokok

(US$/Orang/Bulan) Gaji Pokok

(US$/Bulan)

1 Administration 2 $ 400.00 $ 800.00

2 Watchmen and

canteen 1 $ 300.00 $ 300.00

3 Factory Cleaning 5 $ 250.00 $ 1,250.00

4 Manager 1 $ 600.00 $ 600.00

Total Indirect

Production 9

$ 2,950.00

Dari komponen biaya karyawan di atas diperoleh biaya total untuk gaji

karyawan sebesar $ 22,011.33/bulan untuk pengolahan dengan tipe kaleng 202

dan $ 19,900.59/bulan untuk pengolahan dengan tipe kaleng 300.

B. Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Fillet

Dalam proses pengolahan fillet ikan terdapat 2 jenis ikan yang digunakan sebagai

bahan baku yaitu ikan swanggi dan ikan kurisi sehingga dalam desain dibuat 2 area

pengolahan fillet dalam 1 geladak kapal. Berikut ini disajikan hasil perhitungan waktu

yang dibutuhkan untuk kedua proses pengolah fillet ikan yang terdapat pada kapal

pengolah ikan,

Page 94: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

76

Tabel 5-33 Waktu Produksi Pengolahan Fillet Ikan Swanggi

No Proses Pengolahan Alat Produksi

Waktu

Operasi

Alat

(Menit)

Waktu

Operasi

Mesin

(Jam:Menit)

Waktu

Mulai-Selesai

(Jam:Menit)

1 Penimbangan ikan Mesin timbang

digital 266 4:24 Sebelum

Pengolahan

2 Pencucian ikan Drum Rotary 592 9:47 08:00-18:47

3 Pemotongan kepala

dan ekor ikan Mesin Nobbing 670 11:05 08:00-20:05

4 Pemiletan ikan Mesin fiillet 670 11:05 08:00-20:05

5 Inspeksi fillet

Meja Stainless

steel

(Conveyor) 670 11:05 08:00-20:05

6 Pengemasan ikan Mesin vacuum 710 11:44 08:00-20:49

7 Pengemasan ikan

pada cool box Meja Stainless

steel (manual) 213 3:32 17:18-20:50

Tabel 5-34 Waktu Produksi Pengolahan Fillet Ikan Kurisi

No Proses Pengolahan Alat Produksi

Waktu

Operasi

Alat

(Menit)

Waktu

Operasi

Mesin

(Jam:Menit)

Waktu

Mulai-Selesai

(Jam:Menit)

1 Penimbangan ikan Mesin timbang

digital

90 1:29 Sebelum

Pengolahan

2 Pencucian ikan Drum Rotary

200 3:18 08:00-11:18

3 Pemotongan kepala

dan ekor ikan Mesin Nobbing

278 4:35 08:00-12:35

4 Pemiletan ikan Mesin fiillet

278 4:35 08:00-12:35

5 Inspeksi fillet

Meja Stainless

steel

(Conveyor)

278 4:35 08:00-12:35

6 Pengemasan ikan Mesin vacuum

300 4:57 08:00-12:57

7 Pengemasan ikan

pada cool box Meja Stainless

steel (manual)

72 1:12 14:00-15:12

Waktu mulai produksi sampai selesai produksi sudah termasuk waktu istirahat

selama satu jam. Adapun pengelompokkan karyawan yang dibutuhkan utuk proses

pengolahan fillet ikan ini masih sama seperti pada pengolah ikan dalam kemasan kaleng.

Karyawan dikelompokkan menjadi karyawan yang terkait dengan proses produksi secara

langsung dan yang tidak. Berikut ini disajikan tabel terkait jumlah karyawan dari masing-

masing proses pengolahan yang terkait secara langsung dengan proses produksi,

Page 95: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

77

Tabel 5-35 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Fillet Ikan Swanggi (Direct Production)

No Jenis Karyawan

Jumlah

(Orang)

Gaji Pokok

(US$/Jam)

Gaji Over Time

(US$/Jam)

1 Thawing 1 4.5 2.5

2 General labour 3 4.5 2.5

3

Head

cutting/nobbing 3 5 2.5

4 Packing 10 5 2.5

5

Internal

Transport/Storage 2 5 2.5

6 Inspector 1 5.85 2.5

Tabel 5-36 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Fillet Ikan Kurisi (Direct Production)

No Jenis Karyawan

Jumlah

(Orang)

Gaji Pokok

(US$/Jam)

Gaji Over Time

(US$/Jam)

1 Thawing 1 4.5 2.5

2 General labour 3 4.5 2.5

3

Head

cutting/nobbing 3 5 2.5

4 Packing 10 5 2.5

5

Internal

Transport/Storage 2 5 2.5

6 Inspector 1 5.85 2.5

Tabel 5-37 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Fillet Ikan (Direct Production)

No

Jenis

Karyawan

Jumlah

(Orang)

Gaji Pokok

(US$/Orang/Bulan)

Gaji Pokok

(US$/Bulan)

1 Cooking 2 $ 300.00 $ 600.00

2 Foreman 1 $ 300.00 $ 300.00

3 Mechanic 2 $ 750.00 $ 1,500.00

Tabel di atas juga menjelaskan nominal gaji untuk karyawan yang terakit

langsung dengan proses produksi ikan. Sedangkan rincian untuk jumlah dan gaji

karyawan yang tidak tekait produksi secara langsung yaitu seperti pada tabel di

bawah ini,

Page 96: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

78

Tabel 5-38 Jumlah dan Gaji Karyawan Proses Produksi Fillet (Indirect Production)

No

Jenis

Karyawan

Jumlah

(Orang)

Gaji Pokok

(US$/Orang/Bulan)

Gaji Pokok

(US$/Bulan)

1 Administration 2 $ 400.00 $ 800.00

2

Watchmen and

canteen 2 $ 300.00 $ 600.00

3

Factory

cleaning 2 $ 250.00 $ 500.00

4 Manager 1 $ 600.00 $ 600.00

Dari perhitungan jumlah dan gaji karyawan di atas diperoleh biaya gaji

total untuk karyawan yang produksi fillet ikan swanggi sebesar $ 28,056.29

/Bulan dan $ 18,455.56 /Bulan untuk Ikan Kurisi.

C. Pengolahan Ikan Dalam Bentuk Tepung Ikan

Selain pengolahan ikan dalam kemasan kaleng dan fillet ikan , pada kapal

ini juga terdapat pengolahan tepung ikan. Melihat banyaknya sisa limbah ikan dari

proses pengolahan ikan dalam kemasan kaleng dan fillet ikan yang masih bisa

diolah dan memiliki nilai ekonomis sehingga dianggap perlu menambah jenis

pengolahan tepung ini. Berikut ini merupakan jumlah bahan baku ikan yang

berasal dari sisa pengolahan kemasan kaleng, fillet dan ikan kuniran,

Tabel 5-39 Jumlah Bahan Baku Tepung Ikan

Bahan Baku Tepung

Sisa Pengalengan : 2,814.00 Kg/Produksi

Sisa Fillet : 21,360.00 Kg/produksi

Total : 24,174.00 Kg/Produksi

Ikan Kuniran : 13,605 Kg/Produksi

Total : 37,778.91 Kg/Produksi

Dari jumlah bahan baku yang ada dan kapasitas dari masing- masing

mesin pengolahnya dapat diperoleh waktu yang dibutuhkan selama produksi

tepung ikan yaitu sebagai berikut,

Page 97: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

79

Tabel 5-40 Waktu Produksi Tepung Ikan dari Limbah Ikan Layang

No Proses

Pengolahan Alat Produksi

Waktu

Operasi

Alat

(Menit)

Waktu

Operasi

Mesin

(Jam:Menit)

Waktu

Mulai-

Selesai

(Jam:Menit)

1 Pembuatan

tepung Fish Powder

Production Machine

470 7:50 08:00-16:50

Tabel 5-41 Waktu Produksi Tepung Ikan dari Limbah Fillet Ikan

No Proses

Pengolahan Alat Produksi

Waktu

Operasi

Alat

(Menit)

Waktu

Operasi

Mesin

(Jam:Menit)

Waktu

Mulai-

Selesai

(Jam:Menit)

1

Pembuatan

tepung

Fish Powder

Production Machine

500 8:20 08:00-17:20

Tabel 5-40 dan Tabel 5-41 merupakan waktu produksi tepung yang berasal

dari sisa ikan proses pengolahan ikan kalengan dan fillet ikan sehingga waktu

produksi menyesuaikan dengan waktu produksi dari kedua pengolahan tersebut

dan merupakan satu rangkaian proses dengan pengolahan ikan dalam kemasan

kaleng dan fillet ikan.

Tabel 5-42 Waktu Produksi Tepung Ikan Kuniran

No Proses

Pengolahan

Alat

Produksi

Waktu

Operasi Alat

(Menit)

Waktu Operasi

Mesin

(Jam:Menit)

Waktu Mulai-Selesai

(Jam:Menit)

1 Pencucian ikan

Drum

Rotary

310 6:10 15:00-22:10

2 Penyiangan ikan

Mesin

Nobbing

310 6:10 15:00-22:10

3

Pembuatan

tepung (Sisa)

Fish

Powder

Production

Machine A

330 6:30 15:00-22:30

4

Pembuatan

tepung (Fillet)

Fish

Powder

Production

Machine B

330 6:30 15:00-22:30

Tabel 5-42 menunjukkan waktu dari proses produksi tepung dengan bahan

baku ikan kuniran utuh sehingga membutuhkan 2 kali proses yang lebih lama

dibandingkan dengan produksi tepung ikan dari sisa ikan kemasan dalam kaleng

dan fillet ikan. Sebelum diolah menjadi tepung ikan harus melalui proses

penyiangan terlebih dahulu. Waktu mulai pengolahan tepung ikan kuniran harus

Page 98: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

80

menunggu proses pengolahan fillet ikan kurisi selesai terlebih dahulu kerena

penyiangan ikan menggunakan beberapa mesin dari pengolahan fillet kurisi.

Waktu mulai produksi sampai selesai sudah termasuk waktu istirahat selam 1 jam.

Proses pengolahan ikan menjadi tepung hanya memerlukan sedikit proses

dan jumlah mesin yang digunakan juga sedikit sehingga tidak membutuhkan

karyawan sebanyak pengolahan ikan dalam kemasan kaleng dan fillet ikan,

dengan total karyawan sebanyak 26 orang. Berikut disajikan jumlah dan estimasi

gaji karyawan baik yang terkait langsung dengan produksi maupun yang tidak

terkait langsung dengan proses produksi.

Tabel 5-43 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Tepung Ikan Swanggi (Direct Production)

No Jenis

Karyawan Jumlah

(Orang)

Gaji

Pokok

(US$/Jam)

Gaji Over

Time

(US$/Jam)

Total Gaji

(US$/Orang/

Produksi) Total Gaji

(US$/Produksi)

1 General

labour 1 4.5 2.5 38.50 38.50

2 Packing 3 5 2.5 42.50 127.50

3

Internal

transport/st

orage 3 5 2.5 42.50 127.50

Tabel 5-44 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Tepung Ikan Kurisi (Direct Production)

No Jenis

Karyawan Jumlah

(Orang)

Gaji

Pokok

(US$/Jam)

Gaji Over

Time

(US$/Jam)

Total Gaji

(US$/Orang/

Produksi) Total Gaji

(US$/Produksi)

1 General

labour 1 4.5 2.5 38.50 38.50

2 Packing 3 5 2.5 42.50 127.50

3

Internal

transport/st

orage 3 5 2.5 42.50 127.50

Tabel 5-43 dan Tabel 5-44 menunjukkan kebutuhan karyawan dan

estimasi gaji untuk pengolahan ikan menjadi tepung sesuai dengan bahan

bakunya. Tabel 5-45 merupakan kebutuhan karyawan untuk pengolahan ikan

kuniran menjadi tepung dan estimasi gaji yang berbeda dibandingkan dengan

Tabel 5-43 dan Tabel 5-44. Estimasi gaji pokok pada Tabel 5- 45 lebih besar , hal

ini disebabkan karena pengolahan ikan kuniran dilakukan pada malam hari yang

merupakan waktu istirahat.

Page 99: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

81

Tabel 5-45 Jumlah dan Gaji Karyawan Pengolahan Tepung Ikan Kuniran (Direct Production)

No Jenis

Karyawan Jumlah

(Orang)

Gaji

Pokok

(US$/Jam)

Gaji Over

Time

(US$/Jam)

Total Gaji

(US$/Orang/

Produksi) Total Gaji

(US$/Produksi)

1 General

labour 1 5 2.5 27.50 27.50

2 Packing 3 5.5 2.5 30.25 90.75

3

Internal

transport/st

orage 3 5.5 2.5 30.25 90.75

Tabel 5-46 Jumlah dan Gaji Karyawan (Direct Production)

No Jenis

Karyawan Jumlah

(Orang) Gaji Pokok

(US$/Orang/Bulan) Gaji Pokok

(US$/Bulan)

1 Cooking 2 $ 300.00 $ 600.00

2 Foreman 1 $ 300.00 $ 300.00

3 Mechanic 2 $ 750.00 $ 1,500.00

Tabel 5-47 Jumlah dan Gaji Karyawan (Indirect Produsction)

No

Jenis

Karyawan

Jumlah

(Orang)

Gaji Pokok

(US$/Orang/Bulan)

Gaji Pokok

(US$/Bulan)

1 Administration 2 $ 400.00 $ 800.00

2

Watchmen and

canteen 2 $ 300.00 $ 600.00

3

Factory

cleaning 2 $ 250.00 $ 500.00

4 Manager 1 $ 600.00 $ 600.00

Hasil perhitungan gaji total yang dibutuhkan untuk proses pengolahan ikan

menjadi tepung sebesar $ 28,820.71/Bulan.

5.4 Desain Kapal Pengolah Ikan

5.4.1 Penentuan Ukuran Utama Kapal Pengolah Ikan

Metode yang digunakan dalam penentuan ukuran utama awal kapal pengolah ikan

adalah dengan pendekatan kapasitas masing- msing kebutuhan ruang yang akan di desain

pada kapal pengolah ikan. Ruangan yang dibutuhkan antara lain ruang muat untuk ikan

segar, tangki untuk pasokan bahan bakar dan pelumas kapal penangkap ikan, tangki untuk

pasokan air tawar kapal penangkap ikan, ruang penyimpanan es balok, ruang

penyimpanan logistik nelayan, ruang akomodasi nelayan dan karyawan pabrik

pengolahan ikan, serta ruangan untuk kebutuhan pabrik pengolahan itu sendiri.

Page 100: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

82

5.4.2 Perhitungan Koefisien Ukuran Utama Kapal

Sebelum perencanaan selanjutnya maka dilakukan pemeriksaan perbandingan

ukuran utama kapal berdasarkan persyaratan teknis pada kapal pengolah ikan,

sehingga diperoleh ukuran utama kapal penampung ikan yang baru. Perbandingan

ukuran utama kapal menentukan karakteristik sebuah rancangan kapal.Pada penelitian

ini digunakan batasan ukuran utama dari kapal general cargo. Secara terperinci rasio

ukuran utama dapat dilihat pada Tabel 5-29

Tabel 5-48 Koreksi Ukuran Utama Kapal

Koreksi Ukuran Utama

Batasan Ukuran Utama

L/B 4.72 7,63 > L/B > 4,0 MEMENUHI

L/H 10.38 15,48 > L/H > 8,12 MEMENUHI

B/H 2.20 2,38 > B/H > 1,47 MEMENUHI

B/T 3.14 2,98 > B/T > 1,84 MEMENUHI

Sumber : Ship Design for Efficient and Economy Schneekluth Vol 2. hal 160

Perbandingan Ukuran Utama

L/B 4.72 3,5 <L/B < 10 MEMENUHI

L/T 14.83 10 < L/T < 30 MEMENUHI

B/T 3.14 1,8< B/T < 5 MEMENUHI Sumber : Principles of Naval Architecture Vol 2. hal 19

Perbandingan Ukuran Utama

L/16 0.00 H > L/16 MEMENUHI Sumber : BKI Vol 2 section 1 tahun 2006

5.4.3 Perhitungan Koefisien Bentuk Kapal

Froude Number (Fn)

Bilangan Froude adalah sebuah bilangan tak bersatuan yang digunakan

untuk mengukur resistensi dari sebuah benda yang bergerak melalui air,

dan membandingkan benda-benda dengan ukuran yang berbeda-beda.

Didapatkan Froud Number sebagai berikut (Lewis, 1988) :

Fn = Vs / g x Lwl

Kecepatan kapal pengolah ikan sebesar 13 knot dan gravitasi

sebesar 9,81 m/s2. Dari hasil perhitungan froud numberdiperoleh nilai

sebesar 0,209. Berdasarkan Parametric Ship Designbatasan froud number

Page 101: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

83

yaitu 0,15 ≤ Fn ≤ 0,32, sehingga hasil perhitungan masih dapat memenuhi

batasan yang diberikan.

Koefisien Blok

Persamaan untuk menghitung CB yaitu (Parson, 2001) :

Cb = −4,22 + 27,8 Fn − 39,1 Fn + 46,6 Fn2

Dari hasil perhitungan menggunakan persamaan di atas diperoleh nilai Cb

kapal sebesar 0,741.

Koefisien bidang midship

Koefisien Midship adalah perbandingan antara luas penampang gading

besaryang terendam air dengan luas suatu penampang yang lebarnya = B

dan tingginya =T. Persamaan harga Cm (Parson, 2001)yaitu :

Cm = 0,977 + 0,085 (Cb − 0,60)

Dari hasil perhitungan didapatkan nilai Cm dari kapal pengolah ikan ini

sebesar 0,989.

Koefisien bidang garis air

Koefisien waterplan adalah perbandingan antara volume badan kapal yang

ada dibawah permukaan air dengan volume sebuah prisma dengan luas

penampang pada Lwl dan tinggi = T. Persamaan yang yang digunakan

untuk memperoleh nilai optimum CWP (Parson, 2001) yaitu :

Cwp = 0,180 + 0,085 Cp

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai Cwp sebesar 0,852.

5.4.4 Perhitungan Hambatan

Metode yang digunakan dalam menghitung hambatan kapal adalah holtrop. Dengan

perhitungan sebagai berikut :

𝑅𝑇 = 1

2 𝜌 𝑉𝑠2𝑆𝑡𝑜𝑡 𝐶𝑓 1 + 𝑘 + 𝐶𝐴

𝑅𝑤

𝑊 𝑊

Kecepatan kapal pengolah ikan adalah 13 knot dan massa jenis perairan laut

adalah 1025 kg/m3. Diperoleh hasil perhitungan hambatan kapal pengolah ikan sebesar

236, 48 kN

Page 102: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

84

5.4.5 Perhitungan Daya dan Pemilihan Mesin Kapal

Dari hasil perhitungan hambatan total, kemudian dapat dilakukan perhitungan

propulsi dan daya mesin. Berikut ini merupakan langkah dan persamaanperhitungannya :

𝐸𝐻𝑃 = 𝑅𝑇 𝑥 𝑉𝑠

Pertama dihitung effective horse power, dimana hambatan sudah didapatkan pada

perhitungan subbab sebelumnya, dan Vs sebesar 13 knot atau setara dengan 6,7 m/s.

Kemudian dilanjutkan dengan perhitungan delivered power power.

𝐷𝐻𝑃 = 𝐸𝐻𝑃 𝑥 𝜂𝐷

Perhitungan didapat dari perkalian EHP dengan Quasi propulsive

coefficient. sedangkan SHP didapat dari perkalian DHP dengan shaft efficiency bernilai

0,981 – 0,985.

𝑆𝐻𝑃 = 𝐷𝐻𝑃 𝑥 𝜂𝑆

Brake horse power dihitung dari perkalian SHP dengan reduction gear efficiency.

Sementara itu penentuan kebutuhan power sebenarnya ditambahkan 10% dari BHP atau

biasa disebut dengan BHP mcr.

𝐵𝐻𝑃 = 𝑆𝐻𝑃 𝑥 𝜂𝑅

Dari hasil perhitungan didapatkan kebutuhan daya mesin utama sebesar 2.472 kW,

sehingga dipilih mesin utama dengan spesifikasi mesin seperti Tabel 5-30 di bawah ini,

Tabel 5-49 Mesin Induk yang Digunakan

Pemilihan Mesin Induk

Type = MAN B&W 9L27/38

Daya = 2720 kW

RPM = 800 RPM

L = 7119 mm

W = 2708 mm

H = 3717 mm

Dry mass = 37000 ton

SFRfuel = 0.000182 ton/kwH

SFRlub = 0.0000008 ton/kwH

Page 103: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

85

Spesifikasi mesin pada Tabel di atas diperoleh pada katalog mesin yang tersedia di

pasaran. Selain mesin induk (mesin penggerak kapal), kapal pengolah ikan juga

menggunakan mesin bantu(genset). Mesin bantu pada kapal pengolah ikan terdiri dari

mesin bantu yang terkait secara langsung dengan kapal itu sendiri seperti untuk

kebutuhan umum di kapal, kelistrikan kapal dan pengoperasian alat bongkar-muat. Mesin

bantu yang selanjutnya yaitu mesin bantu yang digunakan untuk menunjang pabrik

pengolahan ikan yang ada di dalam kapal.

Daya mesin bantu yang digunakan untuk mendukung keperluan yang terkait dengan

kapal secara langsung diperoleh dari 50% kebutuhan daya mesin induk yaitu sebesar

1.235,76 kW. Dari data tersebut dapat dipilih jenis mesin yang digunakan, adapun

spesifikasi mesin yang dipili seperti pada Tabel 5-31 di bawah ini,

Tabel 5-50Genset yang Digunakan Kapal

Daya Genset dipilih = 680.00 kw

Type = Yanmar 6EY22(A)LW

L = 5647 mm

B = 1782 mm

H = 2907 mm

Dry Mass = 18,500 kg

SFR Fuel = 0,000177 ton/kwh

SFR Lub = 0,00000078 ton/kwh

Jumlah Mesin = 2 Unit

Untuk mesin bantu pabrik pengolahan ikan diperoleh dari kebutuhan daya untuk 1

kali proes produksi. Dari hasil perhitungan diperoleh kebutuhan daya untuk proses

pengalengan ikan sebesar 1,083 kW, sehingga spesifikasi mesin yang dipilih adalah

seperti Tabel berikut,

Tabel 5-51 Genset untuk Pabrik Pengolah Ikan Dalam Kaleng

Daya Genset dipilih = 680 kw

Type = Yanmar 6EY22(A)LW

L = 5647 mm

B = 1782 mm

H = 2907 mm

Total Weight = 18,500 kg

SFR Fuel = 0.000177 ton/kwh

SFR Lub = 0.00000078 ton/kwh

Jumlah Mesin = 2 Unit

Page 104: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

86

Pada pengolahan fillet dan tepung ikan membutuhkan daya sebesar 618 kW dengan

spesifikasi mesin yang sama dengan spesifikasi genset yang digunakan kapal dengan

jumlah mesin yang digunakan hanya 1 unit. Dalem pengolahan fillet menggunakan cold

storage dengan kebutuhan daya sebesar 894 kW, adapun spesifikasi mesin yang

digunakan yaitu seperti pada Tabel 5-33,

Tabel 5-52 Genset untuk Cold Storage

Daya Genset dipilih = 450 kw

Type = Yanmar 6EY18(A)LW

L = 4391 mm

B = 1489 mm

H = 2564 mm

total Weight = 11,200 kg

SFR Fuel = 0.000177 ton/kwh

SFR Lub = 0.00000078 ton/kwh

Jumlah Mesin = 2 Unit

5.4.6 Perhitungan Berat Kapal

Berat kapal terdiri dua komponen yaitu LWT (light weight tonnage) dan DWT (dead

weight tonnage).Perhitungan LWT meliputi berat baja, permesinan dan perlengkapan

sementara untuk DWT meliputi payload dan consumable serta crew. Nilai dan

komponen berat kapal dapat di lihat pada Tabel 5-53 berikut ini,

Tabel 5-53 Komponen Berat Kapal

Berat

Mesin dan Genset 842.929 ton

Baja 6588.137 ton

E & O 2491.189 ton

Total LWT 9922.255 ton

Crew and Effect 1.920 ton

Fuel Oil 21.820 ton

Lubrication Oil 0.089 ton

Diesel Oil 42.506 ton

Fresh Water 35.526 ton

Provision and Store 1.934 ton

Payload 1899 ton

Total DWT 2002.912 ton

DWT + LWT 11925.167 ton

Displasemen 12631.294 ton

Margin (2-10)% 6% Diterima

Page 105: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

87

5.4.7 Perhitungan Tonase Kapal

Tonase kapal dibagi menjadi dua yaitu Net Tonnage (NT) dan Gross Tonnage

(GT).NT digunakan dalam menentukan pajak pelabuhan untuk kapal-kapal berbagai

ukuran.Sedangkan GT digunakan untuk menentukan persyaratan-persyaratan regulasi,

misalnya biaya masuk kanal, biaya pemanduan kapal, persyaratan keselamatan, peralatan

teknis, jumlah crew, asuransi, dll.

Untuk perhitungan dan pengecekan tonase kapal, digunakan referensi ”International

Convention on Tonnage Measurement of Ships, 1969”. Hasil dari perhitungannya adalah

sebagai berikut :

Tabel 5-54 Hasil Perhitungan Tonnase Kapal

Jenis Kapal GT NT Satuan

Kapal Pengolah Ikan 15538 5955 m3

5.4.8 PerhitunganFreeboard

Berikut ini merupakan hasil dari perhitungan freeboard kapal pengolah ikan :

Tabel 5-55 Hasil Koreksi Freeboard

FREEBOARD

Freeboard Minimum 1.77 m Diterima

Actual Freeboard 3.00 m

Minimum Bow 4.76 m Diterima

Actual Bow 15.88 m

Setelah semua perhitungan freeboard beserta koreksinya didapatkan, maka di cek

dengan kondisi freeboard sebenarnya pada kapalyang dirancang. Adapun

pembatasannya adalah sebagai berikut:

Actual freeboard freeboard minimum

dimana :

Actual Freeboard adalah tinggi freeboard yang sebenarnya

Page 106: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

88

Freeboard Minimum adalah freeboard hasil perhitungan menurut

International Load Lines Convention 1966 &protocol 1988 beserta

koreksinya.

5.4.9 Perhitungan Trim

Berikutnya adalah menghitung trim kapal dengan rumus sebagai berikut :

Trim = TA – TF

= (LCG – LCB).L / GML [m]

[Parametric Design Chapter 11, M. G. Parson rumus 56, hal 11.27]

GML = jarak antara titik berat dan titik metacenter secara memanjang

= BML + KB – KG

Adapun batasan untuk trim adalah didasarkan pada selisih harga mutlak antara

LCB dan LCG, dengan batasan ≤ 0.5%Lpp.

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai selisih antara LCG dan LCB sebagai berikut

ini,

Tabel 5-56 Koreksi Trim Kapal

TRIM

Kondisi

batasan trim

Kondisi selisih 0.5%Lpp

LCG & LCB

Trim Buritan 3.84 5.19 Diterima

5.4.10 Perhitungan Stabilitas

Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, maka pengecekan perhitungan

stabilitas menggunakan ”Intact Stability Code, IMO”Regulasi A.749 (18), yang isinya

adalah sebagai berikut (Kriteria stabilitas untuk semua jenis kapal) :

1. e0.30o 0.055 m.rad

Luas gambar dibawah kurva dengan lengan penegak GZ pada sudut 30o 0.055

meter rad.

Page 107: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

89

2. e0.40o 0.09 m.rad

Luas gambar dibawah kurva dengan lengan penegak GZ pada sudut 40o 0.09

meter rad.

3. e30,40o 0.03 m.rad

Luas gambar dibawah kurva dengan lengan penegak GZ pada sudut 30o ~ 40

o

0.03 meter

4. h30o 0.2 m

Lengan penegak GZ paling sedikit 0.2 meter pada sudut oleng 30o atau lebih.

5. hmax pada max 25o

Lengan penegak maksimum harus terletak pada sudut oleng lebih dari 25o

6. GM0 0.15 m

Tinggi Metasenter awal GM0 tidak boleh kurang dari 0.15 meter

Dari hasil perhitungan stabilitas, didapatkan nilai dari seperti Tabel

Tabel 5-57 Koreksi Stabilitas Kapal

Kriteria IMO

1. e30° ≥ 0.055

e30° = 0.33252

= Diterima

2. e40° ≥ 0.09

e40° = 0.48708

= Diterima

3. e30-40° ≥ 0.03

e30-40° = 0.15456

= Diterima

4. h30° ≥ 0.2

h30° = 25.9246

= Diterima

5. h maks pada θmax ≥ 25

θmax = 38.058

= Diterima

6. GM0 ≥ 0.35

GM0 = 2.68943

= Diterima

Status = Kriteria Dipenuhi

Page 108: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

90

5.4.11 Pembuatan Rencana Garis (Lines Plan)

Setelah didapat hasil perhitungan ukuran utama kapal beserta komponen lainnya,

maka dilanjutkan dengan pembuatan rencana garis (lines plan). Lines plan merupakan

gambar yang menyatakan bentuk potongan body kapal dibawah garis air yang memiliki

tiga sudut pandang yaitu, body plan (secara melintang), sheer plan (secara memanjang)

dan half breadth plan (dilihat dari atas).

Ada berbagaicara membuat lines plan. Dengan maxsurf sebagai awalnya dan dengan

Auto Cad sebagai penyempurna, maka kita tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu

untuk membuat lines plan.

Data inputan yang diperlukan adalah hasil perhitungan optimasi yang telah dilakukan

sebelumnya, yaitu data ukuran utama meliputi LPP,LWL,B,H,T dan Cb kapal.

Selanjutnya ukuran utama tersebut dijadikan acuan dalam penentuan lines plan

menggunkan maxsurf. Langkah pertama pembuatan lines plan menggunakan maxsurf

adalah input sampel kapal dan data ukuran utamakemudian penyesuaian hasil kalkulasi

hydrostatis kapal seperti yang terlihat digambar berikut.

Gambar 5-14 Perhitungan Hidrostatik pada Maxsurf

Page 109: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

91

Setelah data hidrostastik sesuai maka akan didapar hasil gambar potongan sesuai

gambar berikut :

Gambar 5-15 Sheer Plan pada Maxsurf

Dengan bantuan software maxsurf gambar 3D diatas ,juga didapatkan gambar

potongan body plan, sheer plan dan halfbreath plan. Pembagian gambar lines plan ini

terdiri dari 10 garis station, 4 garis butock line dan 4 garis water line.Untuk

penyempurnaan akhir dari lines plan, maka digunakan software Autocad. Hasil proyeksi

disajikan pada gambar rencana garis dalam lampiran tugasa akhir ini.

5.4.12 Pembuatan Rencana Umum (General Arrangement)

Rencana Umum/General Arrangement dalam ”Ship Design and Cosntruction, Bab

III” didefinisikan sebagai perencanaan ruangan yang dibutuhkan sesuai dengan fungsi dan

perlengkapannya. Ruangan-ruangan tersebut misalnya: ruang muat, ruang akomodasi,

ruang mesin, dll. Disamping itu, juga meliputi perencanaan penempatan lokasi ruangan

beserta aksesnya.

Rencana umum dibuat berdasarkan lines plan yang telah dibuat sebelumnya.

Dengan lines plan secara garis besar bentuk badan kapal akan terlihat sehingga

memudahkan dalam merencanakan serta menentukan pembagian ruangan sesuai dengan

fungsinya masing-masing.

Langkah pertama dalam menyelesaikan permasalahan rencana umum adalah

menempatkan ruangan-ruangan utama beserta batas-batasnya terhadap lambung kapal dan

bangunan atas. Adapun ruangan utama dimaksud adalah :

a. Ruang Muat

b. Kamar mesin

c. Ruangan untuk crew dan penumpang

d. Tangki-tangki (bahan bakar, ballast, air tawar, dll)

e. Ruangan-ruangan lainnya

Page 110: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

92

Pada saat yang bersamaan juga ditentukan kebutuhan lain yang harus diutamakan

seperti :

a. Sekat kedap masing-masing ruangan

b. Stabilitas yang cukup

c. Struktur / konstruksi

d. Penyediaan akses yang cukup

Penyusunan rencana umum merupakan suatu proses bertahap yang disusun dari

percobaan, pengecekan, dan penambahan. Referensinya bisa didapat dari data

rencana umum kapal-kapal pembanding yang memiliki spesifikasi tidak jauh

berbeda dengan kapal yang sedang dirancang.Pendekatan penyelesaian

permasalahan rencana umum harus didasarkan pada informasi minimum yang

meliputi :

Penentuan volume ruang muat berdasarkan jenis dan jumlah muatan yang

dimuat.

Metode penyimpanan dan bongkar muat muatan.

Penentuan volume ruangan untuk kamar mesin berdasarkanjenisdan dimensi

mesin.

Penentuan volume ruangan akomodasi berdasarkan jumlah crew, penumpang

dan standar akomodasi.

Penentuan volume tangki-tangki terutama untuk bahan bakar dan ballast

berdasarkan jenis mesin, jenis bahan bakar, dan radius pelayaran.

Penentuan pembagian dan pembatasan jarak sekat melintang.

Penentuan dimensi kapal (L, B, H, dan T).

Lines plan yang telah dibuat sebelumnya.

Setelah semua langkah tersebut dipenuhi dan desain kapal sudah jadi maka

diperlukan pengecekan kembali atas ukuran-ukuran utama apakah sudah sesuai

dengan yang ditentukan atau belum.

5.5 Penghematan Nelayan

Biaya operasional nelayan yang paling besar biasanya terdapat pada biaya konsumsi

bahan bakar.Kapal pengolah ikan ini dapat memberikan penghematan kepada nelayan

untuk konsumsi bahan bakar karena nelayan tidak perlu lagi kembali ke pelabuhan untuk

mengisi bahan bakar.Nelayan bisa mengisi kembali bahan bakar yang dipasok oleh kapal

Page 111: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

93

pengolah ikan ini. Adapun penghematan yang bisa dilakukan adalah seperti pada Tabel 5-

58 di bawah ini,

Tabel 5-58 Persentase Penghematan Biaya Konsumsi Bahan Bakar Nelayan

No Kode

Kapal

Konsumsi

Bahan Bakar

Eksisting

(Liter/Trip)

Penghematan Bahan Bakar Berdasarkan Power Mesin (%)

Power Mesin (PK)

100 120 135 160 180 220 250 280 300

1 A1B1X1

3200

5.25% 6.31%

8.75% 9.69% 11.81%

2 A1B1X2 12.88% 15.38%

21.31% 23.75% 28.81%

3 A1B1X3 29.50% 35.38%

49.06% 54.63% 66.38%

4 A1B1X4 47.81% 57.31%

79.63% 88.63% 107.63%

5 A1B1X5 38.19% 45.88%

63.69% 70.88% 86.13%

6 A1B1X6 11.50% 13.81%

19.13% 21.31% 25.88%

7 A2B2X1

3400

4.94% 5.94%

9.12% 11.12%

8 A2B2X2 12.12% 14.47%

22.35% 27.12%

9 A2B2X3 27.76% 33.29%

51.41% 62.47%

10 A2B2X4 45.00% 53.94%

83.41% 101.29%

11 A2B2X5

12 A2B2X6

13 A2B3X1

3100

6.52%

9.03% 10.00%

14 A2B3X2

15.87%

22.00% 24.52%

15 A2B3X3

36.52%

50.65% 56.39%

16 A2B3X4

59.16%

82.19% 91.48%

17 A2B3X5

47.35%

65.74% 73.16%

18 A2B3X6

14.26%

19.74% 22.00%

19 A3B4X1

4500

.N/A

20 A3B4X2

10.93% 12.22%

20.49% 23.38% 24.89% 26.62%

21 A3B4X3

25.16% 28.18%

47.20% 53.78% 57.24% 61.33%

22 A3B4X4

40.76% 45.73%

76.53% 87.29% 92.89% 99.56%

23 A3B4X5

32.62% 36.62%

61.24% 69.82% 74.31% 79.64%

24 A3B4X6

9.82% 11.02%

9.20% 10.51% 11.18% 11.98%

Keterangan Tabel :

A1,…,An : Jenis Kapal

B1,…,Bn : Jenis Alat Tangkap

X1,…,Xn : Base Point

: Kapal tidak menggunakan mesin dengan nilai power tersebut.

Page 112: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

94

A1 : Ijon-Ijon

A2 : BC (Bowman Construction)

A3 : Ethek/Bokongan

B1 : Dogol

B2 : Payang

B3 : Pengangkut

B4 : Pukat Cincin

X1 : Utara Lamongan

X2 : Bawean

X3 : Masalembo

X4 : Matasiri

X5 : Kangean

X6 : Utara Madura

Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh waktu melaut kapal pengolah

ikan adalah selama 7 hari dimana kapal penangkap ikan juga mengikuti periode trip dari

kapal pengolah ikan itu sendiri. Perbandingan lama trip eksisting dengan adanya kapal

pengolah ikan adalah seperti disajikan pada tabel di bawah ini,

Tabel 5-59 Perbandingan Trip Eksisting dan Trip Baru

NO Jenis Kapal Waktu Melaut Eksisting (Hari/RT) Waktu Mealaut Baru (Hari/RT)

1 Purse Seine 10-15 7

2 Payang 7-10 7

3 Pengangkut 10-12 7

4 Dogol Besar 7-10 7

Dari tabel di atas ada penghematan waktu melaut sebesar 3-8 hari untuk kapal purse

seine, 3 hari untuk kapal payang dan dogol besar dan 3-5 hari untuk kapal pengumpul.

5.6 Analisis Kelayakan Ekonomi

5.6.1 Capital Cost

Pada penelitian ini yang dimaksud dengan capital cost adalah biaya pembangunan

kapal. Biaya modal disertakan dalam kalkulasi biaya untuk menutup pembayaran bunga

pinjaman dan pengembalian modal tergantung bagaimana pengadaan kapal tersebut.

Pengembalian nilai kapital ini direfleksikan sebagai pembayaran tahunan. Harga kapal

terdiri dari 4 komponen biaya antara lain:

Berat baja kapal yang terdiri dari

a) structur cost yaitu berat kapal kosong,

b) Outfitting cost yang terdiri dari biaya perlengkapan kapal,

c) Machinery cost yang terdiri dari harga mesin kapal dan

d) Non weight cost dengan pendekatan 10% dari tiga komponen biaya diatas.

Page 113: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

95

Tabel 5-60 Capital Cost

CAPITAL COST

Perhitungan Harga Kapal

Input Data

WST = 6588.137 Ton

WE&O = 2491.189 Ton

WME = 842.929 Ton

Harga Baja = $ 1,200.00 /ton

Perhitungan Biaya

1. Structural Cost = $ 7,905,764.35

2. Outfit Cost = $ 3,223,770.95

3.Machinery Cost = $ 1,011,514.30

4. Non-weight Cost = $ 1,214,104.96

Biaya = PST + PE&O + PME + PNW

$ 13,355,154.57

Perhitungan Harga

1. Keuntungan = $ 667,757.73

2. Inflasi = $ 267,103.09

3. Pajak = $ 1,201,963.91

Harga = Biaya + Keuntungan + Inflasi + Pajak

$ 15,491,979

Rp 209,962,796,000

Tabel 5-60 merupakan rekapitulasi dari biaya pengadaan kapal. Biaya permesinan

pengolahan ikan dimasukkan ke dalam komponen biaya outfit cost. Dimana untuk

mencari capital cost didapat dari harga kapal dibagi dengan umur ekonomis 20 Tahun

dari hasil perhitungan diperoleh nilai sebesar Rp. 10,498,139,773/Tahun.

5.6.2 Operating Cost

Operating cost adalah biaya-biaya tetap yang dikeluarkan untuk aspek-aspek

operasional sehari-hari untuk membuat kapal selalu dalam keadaan siap berlayar.

Operating cost terdiri dari biaya perawatan dan perbaikan, gaji ABK, biaya perbekalan,

minyak pelumas dan asuransi.

Perhitungan operational cost merupakan akumulasi selama satu tahun. Berikut

adalah rincian hasil perhitungan operational cost

Page 114: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

96

Tabel 5-61 Operating Cost

No Jenis Biaya Nilai (Rp/Tahun)

1 Minyak Pelumas Rp 443,008,031

2 Gaji Awak Kapal Rp 5,398,539,384

3 Biaya Reparasi dan Perawatan Rp 1,425,305,050

4 Biaya Asuransi Rp 1,864,704,861

Total Rp 9,131,557,326

5.6.3 Voyage Cost

Biaya pelayaran atau voyage cost adalah biaya tidak tetap yang dikeluarkan oleh

kapal untuk kebutuhan selama pelayaran. Komponen biaya pelayaran adalah biaya bahan

bakar untuk mesin induk dan mesin bantu, biaya air tawar serta biaya pelabuhan dengan

biaya total senilai Rp 8,192,125,312 per tahun. Berikut ini adalah rincian voyage cost :

Tabel 5-62 Voyage Cost

Biaya Bahan Bakar Kapal Pengolah Ikan

Marine fuel oil (MFO)

Harga bahan bakar Rp 6,300 Rp/Liter

Konsumsi bahan bakar 26,226 Liter/Trip

Biaya bahan bakar Rp 165,220,899 Rp/Trip

Marine diesel oil (MDO)

Harga bahan bakar Rp 8,700 Rp/Liter

Konsumsi bahan bakar 6418 Liter/Trip

Biaya bahan bakar Rp 55,832,631 Rp/Trip

Biaya Total Rp 221,053,530 Rp/Trip

Rp 8,178,980,618 Rp/Tahun

Biaya Air Tawar

1 ton 1 m3

Konsumsi Air Tawar 35.526 Ton/Trip

35.526 m3/Trip

Harga Air Tawar Rp 10,000 /m3

Biaya Total Air Tawar Rp 355,262 /Trip

Rp 13,144,695 /Tahun

Page 115: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

97

5.6.4 Kalayakan Ekonomi

Pada penelitian ini biaya pelabuhan tidak termasuk kedalam komponen voyage cost

karena belum ada tarif pelabuhan untuk kapal jenis ini di PPN Brondong. Dari hasil

perhitungan capital cost, operating cost dan voyage cost diperoleh hasil perhitungan

analisis kelayakan ekonomi dengan skenario optimis dari pengadaan kapal seperti tabel di

bawah ini,

Tabel 5-63 Analisis Kelayakan Ekonomi Skenario Optimis

Item Value Criteria Min Remarks

NPV Rp 2,638,003,059,846 Ok 0 Positive Incr. Wealth

PI 13.56 Ok 0 Null

IRR 32% Ok 10% MARR

BEP tahun ke - 4 Ok

Accum cash on BEP Rp 59,421,532,608 Ok 0 Positive Accum Cash

Page 116: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

98

BAB 6

KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian maka kesimpulan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai

berikut:

1. Pola operasi kapal pengolah ikan berdasarkan jarak terpendek yaitu dari

PPN Brondong - perairan utara Lamongan - parairan Bawean - perairan

Masalembo – perairan Matasiri – perairan Kangean – perairan utara Madura

dengan jarak total 548.6 mil laut dengan waktu operasi 7 hari/round trip dan

waktu tunggu di masing-masing titik kumpul yaitu,

Perairan utara Lamongan : 11,82 Jam

Perairan Bawean : 14,72 Jam

Perairan Masalembo : 14,72 Jam

Perairan Matasiri : 14,72 Jam

Perairan Kangean : 13,22 Jam

Perairan utara Madura : 13,22 Jam

2. Sistem pengolahan ikan yang digunakan terdiri dari,

Pengolahan ikan dalam kaleng dengan kapasitas produksi 20,228

kaleng/produksi untuk kaleng tipe 202 dan 14,449 kaleng/produksi

untuk kaleng tipe 300.

Pengolahan ikan dalam bentuk fillet dengan kapasitas 14,240

kg/produksi

Pengolahan ikan dalam bentuk tepung dengan kapasitas produksi

sebesar 30.237 kg/produksi

3. Berdasarkan Analisis Ekonomis yang dilakukan, didapatkan hasil sebagai

berikut:

Capital cost : Rp 209,962,796,000

Operating cost : Rp 9,062,718,181

Voyage cost : Rp 8.192.125.312

Payback Period : Tahun ke-4

Umur ekonomis kapal : 20 Tahun

Page 117: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

99

4. Desain Lines Plan telah dibuat dan dilampirkan pada sub bab rencana garis.

5. Desain General Arrangement telah dibuat dan dilampirkan pada sub bab

rencana umum.

6.2 Saran

Dalam pengerjaan Tugas Akhir ini masih banyaknya perhitungan yang dilakukan

dengan formula estimasi/pendekatan, maka untuk menyempurnakan Tugas Akhir desain

kapal pengolah ikan ini terdapat beberapa saran, antara lain sebagai berikut :

1. Perlu dilakukan perhitungan dan analisa lebih lanjut terkait proses bongkar-

muat di pelabuhan agar biaya operasional kapal lebih mendekati keadaan yang

sebenarnya.

2. Perlu dilakukan pengecekan dan survey secara menyeluruh untuk memastikan

biaya pembangunan kapal dan biaya operasional kapal yang lebih akurat.

3. Perlu adanya perhitungan konstruksi kapal yang terperinci agar hasil yang

didapatkan lebih akurat dan mendekati keadaan yang sebenarnya.

Page 118: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

100

DAFTAR PUSTAKA

Biro Klasifikasi Indonesia (2006). Rules for The Classification and Construction of

Seagoing Steel Ships, Volume II, Rules for Hull. Jakarta: Biro Klasifikasi Indonesia.

Food and Agriculture Organization (2016) . www.fao.org.

http://www.fao.org/docrep/003/R6918E/R6918E05.htm (accessed 7 22, 2016).

Liviawaty, E. Afrianto dan E (2000). Pengawetan dan Pengolahan Ikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Murtidjo, Agus (2001). Beberapa Metode Pengolahan Tepung Ikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Parsons, M.G.(2001). Parametric Design (Chapter 11). Michigan: University of

Michigan.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian

(2010). Identifikasi Kapal dan Alat Penangkap Ikan. Jakarta: Pusat Pengembangan dan

Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian.

Redhitasari, Rizka.(2015). "Proses Produksi Pengalengan Ikan Sarden (Sardinella sp.)

Dalam Saus Tomat di PT. Maya Food Industries Pekalongan." Laporan Kerja Praktik :

11-47.

Taggart, Robert.(1980). Ship Design and Construction. New York: The Society of Naval

Architects and Marine Engineers.

Waloya, Riwian.(2016). Desain Kapal Penangkap dan Pengolah Ikan 30 GT dI Perairan

Laut Utaraa Sulawesi, Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Watson, D.G.M.(1998). Practical Ship Design , Volume I. Oxford, UK: ElsevierScience

Ltd.,

Practical Ship Design.(1998). Edited by R. Bhattacharyya. Vol. 1. 2 vols. Oxford:

Elsevier.

Wergeland, Nico Winjolst &. Shipping.(1997). Netherlands: Delf University Press.

Page 119: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

101

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kunjungan Kapal di PPN Brondong Tahun 2016

Lampiran 2. Pasokan Solar untuk Kapal Penangkap Ikan

Lampiran 3 Pasokan Air Bersih untuk Kapal Penangkap Ikan

Lampiran 4. Pasokan Es untuk Kapal Penangkap Ikan

Lampiran 5 Pasokan Pelumas untuk Kapal Penangkap Ikan

Lampiran 6 Pasokan Kebutuhan Pokok (Beras) untuk Kapal Penangkap Ikan

Lampiran 7 Pasokan Kebutuhan Tambahan (Lauk,dll) untuk Nelayan

Lampiran 8 Mesin Pengolah Ikan Dalam Kemasan Kaleng

Lampiran 9 Kebutuhan Penunjang Produksi

Page 120: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

102

LAMPIRAN

M.V. Skryplev

Purpose of the vessel :

a) receiving of fish from fishing vessel

b) Production of frozen, fish meal, fish oil

c) Supply of fishing ships with fuel, water

and provisions.

LOA (m) 102,40

LPP (m) 91.00

B (m) 16.00

H (m) 11.10

T (m) 5.56

∆ (Ton) 5560.00

DWT (Ton) 2580.000

GT/NT (Ton) 4699/2298

Carrying Capacity (Ton) 1775.00

Main Engines :

- Main engine number, power (BHP) 1 x 3100

- Main engine model B&W 650-VBF-90

- Speed of rotation (rpm) 200

Auxiliary Diesel Generators :

- Diesel engine number, power (BHP) 3 x 510

- Speed of rotation (rpm) 500

- Engine model 625-MTBH-40

- Generators number, power (kW) 3 x 340

- Generator model AG24

- Rated voltage (V) 400

- Current type AC

Harbour Diesel Generator :

- Diesel engine number, power (BHP) 1 x 255

- Speed of rotation (rpm) 500

- Engine Model 325-MTBH-40

- Generator number, power (kW) 1 x 168

- Generator model AG23

- Rated voltage (V) 400

- Current type AC

Emergency Diesel Generator :

- Diesel engine power (BHP) 166

- Speed of rotation (rpm) 1500

- Engine model 4LB

- Generator power (kW) 88

- Generator model AB18L

Page 121: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

103

M.V. Skryplev

- Rated voltage (V) 400

Fish processing plant capacity :

- Frozen fish (tonnes/24hrs) 50 - Fish meal plant capacity (tonnes

raw-fish/24 hrs) 30 - Fish-liver oil (tonnes raw material

per 24 hrs) 8.5

Refrigerated cargo spaces number,

total cubic capacity (cub.m) 3 x 3270

fish meal hold (cub.m) 266 Fish oil tanks total cubic capacity

(cub.m) 186

Ref. temperatures (oC) -20

Refrigerants Ammonia

Cranes number, lifting capacity (ton) 4 x 3.0 ; 2 x 7.0

Diesel oil tanks (ton) 1030

Heavy fuel oil tanks (ton) 25

Fresh water tanks (ton) 430

Speed (knot) 14

Number of beds for crew 104

Number of units 4

Start of building 1962

finish of building 1963

Built by "Burmeister & Wain", Copenhagen,

Denmark

Page 122: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

104

Lampiran 1. Kunjungan Kapal di PPN Brondong Tahun 2016

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR JANUARI 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 1 0 0 1 2

2 2 19 2 0 0 21

3 3 12 1 0 0 13

4 4 12 0 0 1 13

5 5 11 0 0 0 11

6 6 18 0 0 0 18

7 7 21 0 0 1 22

8 8 13 0 0 1 14

9 9 21 0 0 0 21

10 10 23 1 0 2 26

11 11 22 0 0 0 22

12 12 16 0 0 2 18

13 13 28 0 0 0 28

14 14 14 0 0 0 14

15 15 20 0 0 0 20

16 16 14 0 0 0 14

17 17 12 0 0 0 12

18 18 19 0 0 0 19

19 19 14 1 0 0 15

20 20 25 1 0 0 26

21 21 27 0 0 1 28

22 22 24 0 0 2 26

23 23 23 0 0 0 23

24 24 23 0 0 0 23

25 25 23 0 0 1 24

26 26 19 0 0 1 20

27 27 14 1 0 0 15

28 28 11 0 0 0 11

29 29 17 0 0 0 17

30 30 15 0 0 0 15

31 31 10 0 0 0 10

JML 541 7 0 13 561

MAX 28 2 0 2 28

MODUS 23 0 0 0

AVERAGE 17 0 0 0 18

No. TANGGAL KAPAL BONGKAR FEBRUARI 2016 (Unit)

Page 123: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

105

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 15 0 0 0 15

2 2 16 0 0 0 16

3 3 13 1 0 1 15

4 4 9 0 0 1 10

5 5 10 0 0 0 10

6 6 9 0 0 0 9

7 7 7 0 0 0 7

8 8 0 0 0 0 0

9 9 14 0 0 0 14

10 10 14 0 0 0 14

11 11 11 0 0 0 11

12 12 10 0 0 0 10

13 13 18 0 0 0 18

14 14 12 0 0 1 13

15 15 6 1 0 1 8

16 16 12 0 0 1 13

17 17 14 1 0 1 16

18 18 17 0 0 0 17

19 19 20 0 0 0 20

20 20 14 0 0 0 14

21 21 19 0 0 0 19

22 22 19 0 0 1 20

23 23 24 1 0 0 25

24 24 23 0 0 0 23

25 25 16 0 0 0 16

26 26 14 1 0 0 15

27 27 16 0 0 0 16

28 28 14 0 0 0 14

29 29 18 0 0 2 20

JML 404 5 0 9 418

MAX 24 1 0 2 25

MODUS 14 0 0 0

AVERAGE 14 0 0 0 14

Page 124: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

106

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR MARET 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 16 0 0 0 16

2 2 13 0 0 0 13

3 3 17 0 0 0 17

4 4 15 0 0 0 15

5 5 5 0 0 0 5

6 6 7 0 0 1 8

7 7 8 0 0 1 9

8 8 11 0 0 0 11

9 9 0 0 0 0 0

10 10 13 0 0 0 13

11 11 15 0 0 0 15

12 12 15 0 0 0 15

13 13 19 1 0 1 21

14 14 19 1 0 1 21

15 15 19 1 0 0 20

16 16 19 0 0 0 19

17 17 19 0 0 0 19

18 18 20 0 0 1 21

19 19 20 0 0 0 20

20 20 22 0 0 1 23

21 21 18 0 0 0 18

22 22 23 0 0 0 23

23 23 18 0 0 1 19

24 24 20 0 0 1 21

25 25 4 0 0 1 5

26 26 24 0 0 1 25

27 27 20 3 0 1 24

28 28 23 0 0 0 23

29 29 17 0 0 1 18

30 30 17 0 0 1 18

31 31 17 0 0 1 18

JML 493 6 0 14 513

MAX 24 3 0 1 25

MODUS 19 0 0 0

AVERAGE 16 0 0 0 17

Page 125: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

107

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR APRIL 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 18 0 0 0 18

2 2 18 0 0 0 18

3 3 14 1 0 2 17

4 4 15 0 0 1 16

5 5 13 0 0 1 14

6 6 14 0 0 0 14

7 7 23 0 0 0 23

8 8 7 0 0 0 7

9 9 10 0 0 1 11

10 10 17 2 0 0 19

11 11 21 1 0 0 22

12 12 25 0 0 0 25

13 13 20 0 0 1 21

14 14 17 0 0 1 18

15 15 13 0 0 1 14

16 16 12 0 0 0 12

17 17 14 0 0 0 14

18 18 17 0 0 1 18

19 19 14 0 0 0 14

20 20 16 0 0 0 16

21 21 23 0 0 0 23

22 22 19 0 0 0 19

23 23 12 0 0 0 12

24 24 15 0 0 0 15

25 25 12 0 0 0 12

26 26 18 0 0 0 18

27 27 15 0 0 0 15

28 28 15 0 0 0 15

29 29 11 0 0 1 12

30 30 10 0 0 0 10

JML 468 4 0 10 482

MAX 25 2 0 2 25

MODUS 14 0 0 0

AVERAGE 16 0 0 0 16

Page 126: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

108

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR MEI 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 0 0 0 1 1

2 2 22 1 0 0 23

3 3 17 0 0 0 17

4 4 17 0 0 0 17

5 5 15 0 0 0 15

6 6 12 0 0 2 14

7 7 6 0 0 0 6

8 8 16 0 0 0 16

9 9 15 0 0 0 15

10 10 10 0 0 1 11

11 11 15 0 0 0 15

12 12 22 0 0 0 22

13 13 27 1 0 1 29

14 14 31 0 0 0 31

15 15 25 0 0 0 25

16 16 24 0 0 0 24

17 17 13 0 0 0 13

18 18 14 0 0 0 14

19 19 15 0 0 0 15

20 20 13 0 0 0 13

21 21 7 0 0 1 8

22 22 6 0 0 0 6

23 23 11 0 0 0 11

24 24 15 0 0 0 15

25 25 14 0 0 0 14

26 26 12 0 0 0 12

27 27 14 0 0 0 14

28 28 12 0 0 0 12

29 29 14 0 0 0 14

30 30 12 0 0 0 12

31 31 13 0 0 0 13

JML 459 2 0 6 467

MAX 31 1 0 2 31

MODUS 15 0 0 0

AVERAGE 15 0 0 0 15

Page 127: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

109

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR JUNI 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 21 0 0 0 21

2 2 19 1 0 0 20

3 3 12 0 0 0 12

4 4 19 0 0 0 19

5 5 12 0 0 0 12

6 6 12 0 0 0 12

7 7 13 0 0 1 14

8 8 6 0 0 0 6

9 9 11 0 0 1 12

10 10 11 0 0 0 11

11 11 15 0 0 0 15

12 12 4 0 0 0 4

13 13 12 0 0 0 12

14 14 12 0 0 0 12

15 15 11 0 0 0 11

16 16 15 0 0 0 15

17 17 12 0 0 0 12

18 18 8 0 0 0 8

19 19 13 0 0 1 14

20 20 12 0 0 0 12

21 21 19 0 0 0 19

22 22 8 0 0 0 8

23 23 7 0 0 0 7

24 24 14 0 0 0 14

25 25 15 0 0 0 15

26 26 13 0 0 0 13

27 27 14 0 0 0 14

28 28 17 0 0 1 18

29 29 19 0 0 0 19

30 30 18 0 0 0 18

JML 394 1 0 4 399

MAX 21 1 0 1 21

MODUS 12 0 0 0

AVERAGE 13 0 0 0 13

Page 128: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

110

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR JULI 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 17 0 0 0 17

2 2 0 0 0 0 0

3 3 0 0 0 0 0

4 4 0 0 0 0 0

5 5 0 0 0 0 0

6 6 0 0 0 0 0

7 7 0 0 0 0 0

8 8 0 0 0 0 0

9 9 0 0 0 0 0

10 10 0 0 0 0 0

11 11 0 0 0 0 0

12 12 0 0 0 0 0

13 13 0 0 0 0 0

14 14 2 0 0 0 2

15 15 1 0 0 0 1

16 16 2 0 0 0 2

17 17 0 0 0 0 0

18 18 2 0 0 1 3

19 19 2 1 0 0 3

20 20 6 0 0 0 6

21 21 6 0 0 0 6

22 22 20 0 0 0 20

23 23 17 0 0 2 19

24 24 23 0 0 0 23

25 25 20 0 0 1 21

26 26 24 0 0 1 25

27 27 20 0 0 2 22

28 28 20 0 0 1 21

29 29 22 0 0 2 24

30 30 21 0 0 0 21

31 31 17 0 0 2 19

JML 242 1 0 12 255

MAX 24 1 0 2 25

MODUS 0 0 0 0

AVERAGE 8 0 0 0 8

Page 129: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

111

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR AGUSTUS 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 18 0 0 0 18

2 2 14 0 1 1 16

3 3 13 1 0 1 15

4 4 14 0 0 5 19

5 5 20 0 3 0 23

6 6 20 0 0 2 22

7 7 12 0 0 0 12

8 8 14 0 0 1 15

9 9 8 0 1 2 11

10 10 20 0 0 2 22

11 11 19 1 0 2 22

12 12 22 1 0 4 27

13 13 17 0 0 2 19

14 14 12 0 0 1 13

15 15 20 0 0 1 21

16 16 23 0 0 1 24

17 17 2 0 0 1 3

18 18 20 0 0 0 20

19 19 20 0 0 0 20

20 20 15 0 0 2 17

21 21 19 0 0 1 20

22 22 19 0 0 2 21

23 23 10 0 0 1 11

24 24 17 0 0 0 17

25 25 17 0 0 2 19

26 26 18 0 0 0 18

27 27 16 0 0 0 16

28 28 18 0 0 2 20

29 29 12 0 0 3 15

30 30 15 0 0 3 18

31 31 15 0 0 2 17

JML 499 3 5 44 551

MAX 23 1 3 5 27

MODUS 20 0 0 2

AVERAGE 16 0 0 1 18

Page 130: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

112

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR SEPTEMBER 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 13 0 0 3 16

2 2 21 0 0 2 23

3 3 16 0 0 3 19

4 4 20 0 0 4 24

5 5 13 0 0 1 14

6 6 22 0 0 0 22

7 7 27 1 1 1 30

8 8 34 0 0 2 36

9 9 37 0 0 0 37

10 10 29 0 0 1 30

11 11 15 0 0 0 15

12 12 0 0 0 0 0

13 13 10 0 0 2 12

14 14 10 0 0 3 13

15 15 4 0 1 1 6

16 16 4 0 0 1 5

17 17 2 0 0 3 5

18 18 4 0 0 1 5

19 19 5 0 1 4 10

20 20 2 1 0 3 6

21 21 9 0 0 1 10

22 22 8 1 0 1 10

23 23 15 0 0 1 16

24 24 13 0 0 0 13

25 25 19 1 0 2 22

26 26 19 1 0 2 22

27 27 29 0 0 5 34

28 28 25 0 0 2 27

29 29 27 1 1 4 33

30 30 22 0 0 4 26

JML 474 6 4 57 541

MAX 37 1 1 5 37

MODUS 13 0 0 1

AVERAGE 16 0 0 2 18

Page 131: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

113

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR OKTOBER 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 22 0 0 2 24

2 2 17 0 0 2 19

3 3 25 1 1 3 30

4 4 21 0 0 3 24

5 5 19 0 0 1 20

6 6 20 1 0 3 24

7 7 18 0 0 1 19

8 8 19 0 0 1 20

9 9 26 0 0 1 27

10 10 25 0 0 0 25

11 11 19 0 0 1 20

12 12 19 1 0 0 20

13 13 15 0 0 1 16

14 14 17 1 0 2 20

15 15 18 0 0 1 19

16 16 14 0 0 1 15

17 17 18 0 0 2 20

18 18 19 0 0 1 20

19 19 19 0 1 1 21

20 20 22 2 0 0 24

21 21 21 0 0 1 22

22 22 19 0 0 0 19

23 23 20 0 0 0 20

24 24 18 0 0 1 19

25 25 32 2 0 0 34

26 26 24 2 0 1 27

27 27 26 1 0 1 28

28 28 20 0 0 0 20

29 29 22 0 0 1 23

30 30 14 0 0 3 17

31 31 14 1 0 4 19

JML 622 12 2 39 675

MAX 32 2 1 4 34

MODUS 19 0 0 1 20

AVERAGE 20 0 0 1 22

Page 132: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

114

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR NOVEMBER 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 21 0 0 1 22

2 2 23 0 0 1 24

3 3 23 0 0 1 24

4 4 16 1 0 0 17

5 5 21 0 0 1 22

6 6 20 0 0 6 26

7 7 28 1 0 4 33

8 8 23 0 0 1 24

9 9 22 0 0 1 23

10 10 16 0 0 1 17

11 11 17 1 0 1 19

12 12 16 0 0 1 17

13 13 13 0 1 1 15

14 14 12 0 0 1 13

15 15 16 0 0 2 18

16 16 21 1 0 1 23

17 17 25 0 0 1 26

18 18 23 1 0 2 26

19 19 18 0 0 1 19

20 20 14 0 0 0 14

21 21 19 0 0 1 20

22 22 22 0 0 0 22

23 23 21 1 0 0 22

24 24 21 0 0 1 22

25 25 22 1 0 1 24

26 26 18 1 0 2 21

27 27 19 0 0 3 22

28 28 20 0 0 3 23

29 29 19 1 0 2 22

30 30 12 0 0 1 13

JML 581 9 1 42 633

MAX 28 1 1 6 33

MODUS 21 0 0 1

AVERAGE 19 0 0 1 21

Page 133: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

115

No. TANGGAL

KAPAL BONGKAR DESEMBER 2016 (Unit)

DOGOL

MINGGUAN PAYANG

PURSE

SEINE COLLECTING JUMLAH

1 1 23 1 0 1 25

2 2 19 0 0 2 21

3 3 20 0 0 0 20

4 4 13 1 0 2 16

5 5 19 0 1 0 20

6 6 23 1 1 1 26

7 7 18 1 0 0 19

8 8 21 0 0 0 21

9 9 9 0 0 0 9

10 10 16 0 0 1 17

11 11 15 0 0 0 15

12 12 10 0 0 0 10

13 13 17 0 1 1 19

14 14 19 1 0 1 21

15 15 9 0 0 0 9

16 16 15 0 0 0 15

17 17 15 0 0 0 15

18 18 18 0 0 0 18

19 19 19 2 0 0 21

20 20 18 0 0 0 18

21 21 20 0 0 0 20

22 22 16 0 0 0 16

23 23 21 1 0 0 22

24 24 25 0 0 0 25

25 25 4 0 0 0 4

26 26 7 0 0 0 7

27 27 1 0 0 1 2

28 28 5 0 0 0 5

29 29 9 0 0 0 9

30 30 12 0 0 0 12

31 31 6 0 0 0 6

JML 462 8 3 10 483

MAX 25 2 1 2 26

MODUS 19 0 0 0

AVERAGE 15 0 0 0 16

Page 134: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

116

Lampiran 2. Pasokan Solar untuk Kapal Penangkap Ikan

Kapasitas Persediaan BBM Kapal Ikan Yang Direncanakan :

Kapasitas : 66,878 Liter/Trip

Masa Jenis Solar : 0.832 Kg/dm3

Berat Solar : 55,642 Kg/Trip

55.64 Ton/Trip

Tangki Bahan Bakar

Kebutuhan Pasokan : 66.88 m3

Kapasitas Tangki : 66.88 m3

Jumlah Tangki : 1 Unit

Dimensi Tangki :

l : 1.46 m

b : 18.0 m

t : 2.8 m

Kebutuhan Pasokan + Margin (10%) : 74 m3

Kapasitas Penyimpanan Tangki : 74 m3

61 Ton/Trip

Lampiran 3 Pasokan Air Bersih untuk Kapal Penangkap Ikan

Kapasitas Persediaan Air Bersih Kapal Ikan Yang Direncanakan :

Kapasitas : 70,560 Liter/Trip

70.56 m3

Masa Air Tawar : 1 Kg/dm3

Berat Air Tawar : 70,560 Kg

70.56 Ton

Tangki Air Bersih

Kebutuhan Pasokan : 70.56 m3

Kapasitas Tangki : 70.56 m3

Jumlah Tangki : 1 Unit

Dimensi Tangki :

l : 1.540 m

b : 18 m

t : 2.8 m

Kapasitas Penyimpanan + Margin : 78 m3

Kapasitas Penyimpanan Tangki : 78 m3

Masa Jenis Air : 1,000 Kg/m3

Kapasitas Penyimpanan Tangki : 78 Ton/Trip

Page 135: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

117

Lampiran 4. Pasokan Es untuk Kapal Penangkap Ikan

Total Pasokan Es : 67 Ton/Trip

2688 Balok/Trip

Penyimpanan Es

Kebutuhan Pasokan : 2688.00 Balok/Trip

Kebutuhan Ruang Penyimpanan : 2688.00 Balok/Trip

Jumlah Ruang Penyimpanan : 2 Unit

Volume Es : 0.0324 m3/Balok

Dimensi Ruang Penyimpanan :

l : 4.5 m

b : 6.0 m

t : 2 m

Kebutuhan Pasokan + Margin : 105 m3

Volume Ruang Penyimpanan : 108 m3 Berat Total Es : 83.33 Ton/Trip

Lampiran 5 Pasokan Pelumas untuk Kapal Penangkap Ikan

Pasokan Oli Kapal Ikan

Kapasitas : 1,337.00 Liter/Trip

1.34 m3/Trip

Masa Jenis Solar : 800 Kg/m3

Berat Solar : 1.07 Ton/Trip

Tangki Oli

Kebutuhan Pasokan : 1.34 m3

Kapasitas Tangki : 1.34 m3

Jumlah Tangki : 1 Unit

Dimensi Tangki :

l : 2 m

b : 1.0 m

t : 1 m

Kebutuhan Pasokan + Margin : 2 m3

Kapasitas Tangki Penyimpanan : 2 m3

1.60 Ton/Trip

Page 136: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

118

Lampiran 6 Pasokan Kebutuhan Pokok (Beras) untuk Kapal Penangkap Ikan

Total Pasokan Beras: 1,344 Kg/Trip

1.4 Ton/Trip

Gudang Beras

Kebutuhan Pasokan : 1344.00 Kg/Trip

Kebutuhan Pasokan : 54.00 Karung (25)/Trip

Jumlah Ruang Penyimpanan : 1 Unit

Volume Beras : 0.0675 m3/Karung

Dimensi Ruang Peyimpanan :

l : 1.5 m

b : 2.0 m

t : 2 m

Kebutuhan Ruang Penyimpanan + Margin : 4 m3

Volume Ruang Penyimpanan : 6 m3

Berat Total Beras : 2.22 Ton/Trip

Lampiran 7 Pasokan Kebutuhan Tambahan (Lauk,dll) untuk Nelayan

Total Pasokan Lauk, dll :

117 Box/Trip

2,340.0 Kg/Trip

2.34 Ton/Trip

Gudang Perbekalan Lain

Kebutuhan Pasokan : 2340.00 Kg/Trip

Kebutuhan Pasokan : 117.00 Box/Trip

Jumlah Ruang Penyimpanan : 1 Unit

Volume Box : 0.6 m3/Box

Dimensi Ruang Peyimpanan :

l : 5 m

b : 7.8 m

t : 3 m

Kebutuhan Ruang Penyimpanan + Margin : 77 m3

Volume Ruang Penyimpanan : 117 m3

Berat Total Box : 4.88 Ton/Trip

Page 137: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

119

Lampiran 8 Mesin Pengolah Ikan Dalam Kemasan Kaleng

1) Thawing,Grading, Automatic Feeder Machine

Specification Value or Name Units

Brand name : SEAC

Type : FPM-500

Power consumption: 2.37 kWh

Voltage : 380 V

Water consumption : 10 l/Menit

Capacity : 13000 Ikan/Jam

Prize : 20000 US$

Dimensions : 3600x2400x21000 mm

Net weight : 4000 Kg/batch

Product Web : http://seac-ab.com/seac-fpm-500/

2) Nobbing Machine

Specification Value or Name Units

Brand name : SEAC

Type : FPM-400

Power consumption : 1.25 kWh

Voltage : 380 V

Water consumption : 2 l/Menit

Capacity : 250 Ikan/Menit

Dimensions : 4640X1500x1700 mm

Prize : 20000 US$

Net weight : 3000 Kg/batch

Product web : http://seac-ab.com/seac-fpm-400/

3) Drum rotary Machine

Specification Value or Name Units

Brand name : SSS

Type : SSS-W360

Power consumption : 1.5 kWh

Voltage : 220 V

Capacity : 900 kg/Jam

Water consumption : 5 l/Menit

Steam inlet : 1 Inch

Drain : 3 Inch

Dimensions : 2600x1050x1150 mm

Prize : 2000 US$

Net weight : 500 Kg/batch

Product web : https://www.alibaba.com

Operator : 1 Orang/Unit

Page 138: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

120

4) Can Washer Machine (Before)

Specification Value or Name Units

Brand name : Automatic can washer

Type : Can washer

Power consumption : 0.75 kWh

Voltage : 380 V

Water consumption : 0.2 l/kaleng

Capacity : 1000-3000 Kaleng/Jam

Dimensions : 1900 x 600 x 900 mm

Prize : 2000 US$

Net weight : 500 Kg/batch

Product web : http://yf-machienry.imould.com

Operator : 1 Orang/Unit

5) Stainless steel table

Specification Value or Name Units

Brand name : REGENCY

Type : 30" x 96 " 18-Gauge 304

Capacity : 200 Kg/Meja/Jam

Food basket : 3 Set/Meja

Operator : 4 Orang/Meja

Dimensions : 2438x762x863 mm

Prize : 182.33 US$

Net weight : 50 Kg/Unit

Product web : https://www.webstaurantstore.com

Quantity : 1 Meja

Operator : 2 Orang/meja

Total operator : 2 Orang

Water consumption : 1 l/Meja/Menit

6) Belt Conveyor

Specification Value or Name Units

Brand name : Yupack

Type : Customized

Capacity : Strong

Power Consumption : 2 kW

Operator : 2 Orang/Meja

Dimensions : 4876 mm

Prize : 2999 US$/Set

Net weight : 1000 Kg/Unit

Product web : https://www.alibaba.com

Total operator : - Orang

Voltage : 380 V

Page 139: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

121

7) Automatic Sealer

Specification Value or Name Units

Brand name : XTIME

Type : Sealing Machine

Power consumption : 0.31 kWh

Voltage : 220 V

Steam consumption : Kg/batch

Capacity : 25 pcs/Menit

Dimensions : 3000x800x1500 mm

Prize : 1395 US$

Net weight : 200 Kg/Unit

Product web : https://www.alibaba.com

8) Fish Cooker/Exhaust box

Specification Value or Name Units

Brand name : Refine

Type :

Power consumption : 0.75 kWh

Voltage : 380 V

Water consumption : 200 l/ton

Capacity : 3000 Kaleng/Jam

2 Ton/jam

Dimensions : 6000x800x1400 mm

Prize : 5000 US$

Net weight : 3000 Kg/batch

Product web : https://www.alibaba.com

9) Oil Filling

Specification Value or Name Units

Brand name : Brightwin

Type : Filling Machine

Power consumption : 1.2 kWh

Capacity : 200-6000 Kaleng/Jam

Voltage : 380 V

Dimensions : 2500x1200x1800 mm

Prize : 2000 US$

Net weight : 800 Kg/Unit

Product web : http://www.21food.com

Page 140: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

122

10) Seaming Machine

Specification Value or Name Units

Brand name : OK

Type : Filling & Seaming Machine

Power consumption : 2.2 kWh

Voltage : 380 V

Capacity : 1000-4000 Kaleng/Jam

Dimensions : 2200x2100x2200 mm

Prize : 5000 US$

Net weight : 1900 Kg/Unit

Product web : https://www.alibaba.com

12) Retorts

Specification Value or Name Units

Brand name : Autoclave Retort Machine

Type : 1000

Power consumption : 50 kWh

Voltage : 380 V

Water consumption : 6 liter/Menit

Capacity : 800-1500 Kg/Unit

Food basket : 3 Set/Sets

Design temperature : 145 C

Test pressure : 0.44 Mpa

Design pressure : 0.35 Mpa

Dimensions : 3800x1200x1900 mm

Prize : 5000 US$

Net weight : 2920 Kg/batch

Product web : https://indonesian.alibaba.com

13) Labeling Machine

Specification Value or Name Units

Brand name : CAWON

Type : CY-001

Power Consumption : 3 kWh

Voltage : 220 V

Capacity : 4800 Kaleng/Jam

Dimensions : 2000x950x1260 mm

Prize : 8000 US$

Net Wight : 500 Kg/Unit

Product Web : https://www.alibaba.com

Page 141: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

123

14) Packing

Specification Value or Name Units

Brand name : WORITA

Type : WD-ZX15

Power consumption : 2 kWh

Voltage : 380 V

Capacity : 65 Box/jam

Dimensions : 4500x800*2050 mm

Prize : 10000 US$

Net weight : 1000 Kg

Product web : https://www.alibaba.com

15) Sealing

Specification Value or Name Units

Brand name : SIERAC

Type : FX-02

Power consumption : 0.6 kWh

Voltage : 380 V

Automatic grade : Automatic

Capacity : 65 Box/Jam

Dimensions : 1170x850x1520 mm

Prize : 1100 US$

Net weight : 1000 Kg

Product web : https://www.alibaba.com

16) Fish Powder Production Machine

Specification Value or Name Units Brand name : DAHENG

Type : DHYF-2000 Power Consumption : 22 kWh

Voltage : 380 V

Capacity :

5000-30000 Kg/Hari

4000 Kg/Hari

500 Kg/Jam

Dimensions : 2200x1000x1500 mm

Prize : 2000 US$

Net Wight : 2000 Kg/batch

Product Web :

https://www.alibaba.com/product-

detail/high-quality-small-fish-meal-

fish_60552207952.html?spm=a2700.7

724838.2017115.19.6f3e04ffMqpI6l

Page 142: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

124

Lampiran 9 Kebutuhan Penunjang Produksi

1) Mini fork lift

Spesifikasi Nilai/nam Satuan

Kapasitas : 1000 kg

Tinggi jangkauan : 2500 mm

Lebar garpu : 200-700 mm

Panjang garpu : 800 mm

Radius belok : 1225 mm

Mesin penggerak : 2 kW

Mesin lift : 2.8 kW

Battery : 385 Ah

24 V

Harga : 6500 US$

Product Web :

http://dalong.manufacturer.globalsources.com/s

i/6008825353793/pdtl/Forklift/1133015304/10

00kg-Capacity-Mini-type-Electric-Forklift.htm

2) Karung Specification Value or Name Units

Brand name : Karung Type : Palstik

Dimensions : 900x560x600 mm Prize : 1700 Rupiah/karung Net Wight : 50 Kg/Sack

Product Web : https://www.tokopedia.com/multijaya88/pabrik-karung-

distributor-karung-50kg-baru-ukuran-56x90

3) Pallet

Spesifikasi Nilai/nam Satuan

Bahan : HDPE

Jenis entri : 4 arah

Nomor model : ENL-1210D

Ukuran : 1200*800*150 mm

Rak beban : 1.2 ton

Jenis : Euro pallet

Merek : ENL-palet plastik

Beban dinamis : 1 ton

Harga : 10 US$/unit

Link :

https://indonesian.alibaba.com/product-detail/1200-x-

1000-mm-light-weight-plastic-euro-pallets-

60497354180.html

Page 143: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

125

BIODATA PENULIS

I Gede Doddy Pryawadi dilahirkan di Banyuatis, Bali tanggal

27 Mei 1995. Penulis merupakan anak pertama dari empat

bersaudara. Penulis mengenyam semua jenjang pendidikan

formalnya dari SD sampai SMA di kota Singaraja dan

pendidikan Sarjana di ITS Surabaya. Menyelesaikan

pendidikan dasarnya di SDN 2 Gesing tahun 2007, lalu SMPN

2 Banjar tahun 2010 dan setelah lulus dari SMAN 1 pada

tahun 2013 penulis melanjutkan S1 di Departemen Teknik

Transportasi Laut, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut

Teknologi Sepuluh Nopember melalui jalur SNMPTN.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif pada organisasi dan kepelatihan Mahasiswa, antara

lain BEM FTK (2014-2016) dan TPKH – ITS (2014-2016). Penulis pernah ikut serta pada

LKMM Pra-TD (2013), LKMM TD (2015) dan LKMM TM (2015). Sebagai syarat

kelulusan, penulis melakukan penelitian terkait Desain Konseptual Kapal Pengolah Ikan

Untuk Mendukung Moratorium Transhipment Ikan di Laut : Studi Kasus WPP 712. Untuk

info lebih lanjut dapat menghubungi penulis di alamat email [email protected].

Page 144: TUGAS AKHIR MS 141501 DESAIN KONSEPTUAL KAPAL PENGOLAH IKAN …repository.its.ac.id/50471/1/4413100007-Undergraduate... · 2018. 1. 24. · tugas akhir – ms 141501 desain konseptual

126