tugas akhir

Pembuatan Kawel PT. MUNTJUL DIAMOND

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI 1. 2. 3. 4. 1. 2. 3. TANDA TANGAN

Pembimbing I

Pembimbing II

Sagala

Fatkhur RahmanNIP.1963070219890301011

Kepala Bengkel

Kepala Sekolah

Cipto Basuki,ST

Drs.H. NIP.195912101987031006

Asmunir,MM NIP.196309301989031008

Andy Hermawan Teknik Pengelasan Kapal 2011

Page 1


KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr.Wb Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya.Sehingga karya tulis ini ini dapat selesai tepat waktu , dan dengan karya tulis ini sebagai salah satu syarat untuk mencapai kelulusan. Penyusunan karya tulis ini berdasarkan pengalaman OJT serta dari buku-buku penunjang,wawancara dan informasi dengan pihak sekolah dan pembimbing selama praktek di PT. MUNTJUL DIAMOND. Pembahasan karya tulis ini tentang PEMBUATAN . Bersama ini saya ingin berterima kasih kepada yang terhormat: 1. DRS.H ASMUNIR,MM selaku kepala sekolah SMKN 3 Buduran Sidoarjo 2. Bapak SAGALA selaku Kepala bengkel di PT. MUNTJUL DIAMOND 3. Bapak ABDULLAH MAHMUD selaku insturktur di PT. MUNTJUL DIAMOND 4. CIPTO BASUKI S.T selaku kepala program Pengelasan Kapal SMKN 3 Buduran Sidoarjo Teknologi

5. FATKHUR RAHMAN selaku pembimbing saya di SMKN 3 Buduran Sidoarjo 6. Bapak dan Ibu guru SMKN 3 Buduran 7. Kedua orang tua saya yang selalu mendukung saya 8. Semua pihak yang terlibat dalam pembuatan karya tulis ini Semoga karya tulis ini bermanfaat khususnya bagi penyusun dan pembaca pada umumnya.Saya menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari sempurna, untuk itu saya memohon kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis ini. Wassalamualaikum Wr.Wb Sidoarjo, november 2011


Page 2


DAFTAR ISI Halaman judul .. i Lembar Pengesahan ... 1 Kata Pengantar . 2 Daftar Isi ..... 3 Motto ... 4 BAB I PENDAHULUAN .5 3.1 Latar Belakang Masalah .5 3.2 Alasan Pemilihan Judul ..5 3.3 Tujuan Penulisan Karya Tulis .6 3.4 Metode Penulisan .6 3.5 Batasan Masalah .7 BAB II TINJAUAN UMUM PT. MUNTJUL DIAMOND .9 3.6 sejarah singkat PT. MUNTJUL DIAMOND ..9 3.7 struktur organisasi PT. MUNTJUL DIAMOND .10 BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN ...11 3.8 Pengertian las SMAW .11 3.9 Prinsip kerja las SMAW ..12 3.10 Posisi Pengelasan 12 3.11 Alat keselamatan kerja ..14 BAB IV PROSES PEMBUATAN KAWEL .17 3.13 Membuat Kawel Profil U ... .17 3.14 pengukuran badan truk/chasis truk .. .17 3.14.1 pemotongan atau pengukuran astal untuk kawel ..17 3.14.2 bubut drat kawel ..17 3.15 Pembuatan kupingan kawel 18 3.15.1 ngemal plat sesuai dengan ukuran bak truk ... 18 3.15.1.1 memotong / membentuk sesuai ukuran ... ...19 3.15.1.2 melubangi plat dengan cara di bor . .19 3.16 pengelasan/ perakitan .. 20 3.17 pengecatan .20 3.17.1 cat dasar ..20 3.17.2 cat finishing .20 3.18 Pembuattan kawel miring . 21 3.19 pemotonggan besi atau kanal . 22


Page 3


3.20 pengeboran pada badan truk/chasis truk ..22 3.21 pengelasan/perakitan .. 23 3.21.1 kawel pendek dengan ukuran 15cm ... 23 3.21.2 kawel panjang dengan ukuran 20cm .. 23 3.22 Pemasanggan kawel ke badan truk atau chasis truk ..... 24 3.22.1 penaikkan (Bak truk, truk tangki, truk mixer, dll) ... 24 3.22.2 pemasanggan kawel profil U . 25 3.22.3 pemasanggan kawel miring. . 25 BAB V PENUTUP26 3.12 Kesimpulan ...26 3.13 saran & pesan ..27 3.14 penutup .27 Daftar Pustaka.23 Lampiran ..24

MOTTO - IKUTI MIMPIMU UNTUK MEMBUAT MASA DEPAN YANG LEBIH BAIK - TETAPLAH BERMIMPI DAN MULAILAH MEWUJUDKAN MIMPIMU


Page 4


BAB I PENDAHULUAN 3.1 latar belakang Dijaman yang modern seperti ini, industry perkapalan berkembang sangat pesat. Tidak hanya itu, kemuan teknologi mempengaruhi pula bagaimana cara dalam pembuaran sebuah kapal. Saat ini pembuatan sebuah kapal banyak menggunakan system konstruksi pengelasan, banyak orang yang menganggap mengelas merupakan suatu pekerjaan yang mudah, tapi banyak orang yang tidak tahu banyak sekali macam-macam l as, seperti FACW (Flug Cored Arc Welding), GTAW (Gas Tungsten Arc Welding), SMAW (Shielded metal arc welding) dll. Namun dalam pembuatan PEMBUATAN KAWEL tersebut, saya lebih banyak menggunakan las SMAW. Serta pengetahuan tentang


Page 5


pengelasan juga di dapat saat OJT (on the job training) selama 3 bulan pada kelas II, serta ditambah pula OJT pada kelas IV selama 6 bulan. Saya mengambil judul PEMBUATAN KAWEL di karenakan. Hal yang sedang saya pelajari di tempat OJT ( on the job training ) saya, bagaimana cara membuat kawel yang benar. Karena, pembuattan kawel tidak biasa dilakukan untuk di buat hasil akhir karya tulis. Dengan kesempatan ini saya akan menjelaskan bagaimana cara membuat kawel yg telah saya pelajari. 3.2 Alasan Pemilihan Judul Alasan pemilhan judul karya tulis ini adalah: 1.Karena penulis ikut serta dalam pembuatan kawel 2.Penulis ingin membahas lebih jauh mengenai pembuatan kawel 3.Penulis ingin menenrangkan proses kerja pembuatan kawel 3.3 tujuan karya tulis Tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan Tugas akhir ini adalah merencanakan dan membuat kawel sesuai dengan yang saya pelajari di tempat OTJ ( on the job training ) saya. Ada pun tujuan lain dari pembuatan proposal ini : Sebagai syarat mutlak untuk mengikuti ujian akhir Agar pembaca dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan kerangka bottle clamp Sebagai tolak ukur kemampuan siswa selama melakukan OJT Siswa mampu mengembangkan keterampilan yang sudah

diperoleh disekolah, dan menerapkannya di industry. Untuk memberikan masukan kepada penulis, agar terus mampu berkembang.


Page 6


3.4 metode penulisan Penyusunan karya tulis ini merupakan penerapan dari pengetahuan yang diperoleh selama siswa melaksanakan On The Job Training (OJT). Bahan materi karya tulis berjudul PEMBUATAN KAWEL sangat banyak dan luas, karena terdiri dari bab untuk mencari bahan bahasan, penulis menggunakan beberapa cara dan metode antara lain : 1. Interview Yaitu dengan melakukan dialog atau mengajukan beberpa pertanyaan kepada pembimbing dan orang orang yang berpengalaman dalam bidang ini 2. Observasi Yaitu dengan melakukan pengamatan secara langsung ke tempat pelaksanaan kerja untuk memperoleh hasil secara terperinci 3. Literatur Yaitu dengan mengumpulkan data melalui buku referensi yang membahas dan mempunya hubungan dengan karya tulis yang dikerjakan 4. Metode demonstrasi Metode dengan cara terjun langsung dalam pembuatan PEMBUATAN KAWEL tersebut. Dari ketiga cara di atas, data data yang diperoleh selanjutnya dipadukan dan dikembangan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh penulis sehingga dapat tersusunlah karya tulis ini.


Page 7


3.5 Batasan Masalah Pada pembahasan karya tulis ini, penulis hanya menitik beratkan padaproses Pembuatan Kawel pada mobil kijang innva saja, sehingga dalam pembahasantidak terdapat kericuhan dalam memahami isi karya tulis ini. Batasan masalah sangat diperlukan pembuatan karya tulis, dalam pengerjaannya lebih terarah dan lebih mudah. Batasan masalah ini meliputi: Metode pengelasan SMAW Persiapan material Pemotongan Perakitan Proses pengelasan Finishing Kesulitan dalam pembuattan kawel sefleader, karena bahannya mengunakan besi pear, dan kerangka kawel tidak sama pada umumnya. Karena ujung dari sefleader agak membungkuk ke bawah, dan proses pembentukan kawelnya agak miring.


Page 8


3.6 sejarah singkat PT. MUNTJUL DIAMOND PT. MUNTJUL DIAMOND ialah perusahan yang bergerak di bidang


Page 9


3.7 struktur organisasi PT. MUNTJUL DIAMOND ORGANIZATION OF MUNTJUL DIAMOND

Director

Project Manager

Administratin Dept.

Site Manager

Marketing Dept.

PPIC Dept.

Engineering Dept.

Production Dept.

Construction Supervisor

Supporting

Helper

Fitter

Welder


Page 10


BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN 3.8 Pengertian pengelasan SMAW SMAW merupakan suatu teknik pengelasan dengan menggunakan arus listrik berbentuk busur arus dan elektroda berselaput. Tipe-tipe lain dari pengelasan dengan busur arus listrik adalahsubmerged arc welding SAW, gas metal arc welding GMAW-MIG, gas tungsten arc welding Gdan plasmaarc. Didalam pengelasan SMAW ini terjadi gas penyelimut ketika elektroda terselaputitu mencair, sehingga dalam proses ini tidak diperlukan tekanan/pressure gas inert untuk mengusir oksigen atau udara yang dapat menyebabkan korosi atau gelembung-gelembungdidalam hasil las-lasan. Prose pengelasan terjadi karena arus listrik yang mengalir diantaraelektroda dan bahan las membentuk panas sehingga dapat mencapai 3000 oC, sehingga membuatelektroda dan bahan yang akan dilas mencair. Berdasarkan jenis arus-nya, pengelasan ini dibagiatas arus AC dan DC, dimana arus DC dibedakan atas Straight polarity- polaritas langsung danReverse polarity - polaritas terbalik. Sedang mesin lasnya terbagi atas dua jenis yaitu constantcurrent - arus tetap dan constant voltage - tegangan tetap, dimanapada setiap pengelasan busur arus listrik jika terjadi busur yang membesar akan menurunkan arus dan menaikkan teganganserta pada busur yang memendek akan meningkatkan arus dan menurunkan tegangan.Untuk mendapatkan pengelasan yang baik harus : laju menggunakan elektroda yang tepat jenis arus yang tepat jenis polaritas yang tepat untuk arus DC hindari gerakan pengelasan kiri kanan selama mengelas bentuk busur arus yang pendek, lakukan pengelasan secara mantap dan teratur pengelasan yang sesuai dengan kecepatan elektroda yang mencair.Masalah-masalah yang sering timbul pada pengelasan busur arus adalah :


Page 11


1. elektrode membeku / pengelasan terhenti 2. bentuk kampuh las yang jelek 3. busur arus las yang jelek karena mengembang 4. Sedang selaput elektrode / fluks umumnya terbuat dariseratkayu/sellulosa 5. titanium oksida 6. titanium + senyawa basa 7 . M n + F e + S i 8 . B e s i o k s i d a 9. CaCO3, yang akan membentuk jebnis-jenis elektrode berupa type : E, R, ER, EC, EW, B,RB, RG dan F.Pemilihan elektrode ini berdasarkan : sifat dari bahan yang akan dilas posisi pengelasan type sambungan jumlah pengelasan kerapatan sambungan pengelasan jenis arus yang tersedia.

3.9 prinsip kerja las smaw Mengelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan menggunakan panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan bahan lasan sampai caur/leleh sehingga bahan las tersambung dengan atau tanpa kawat las sebagai bahan pengisi. 3.10 posisi pengelasan Penempatan benda kerja disesuaikan dengan permintaan, dalam hal ini adalah menyesuaikan posisi pengelasan. Penempatannya apakah posisi 1F, 2F, 3F, 4F, 5F, 6F 1G, 2G, 3G, 4G plate 1G, 2G, 5G, 6G, 6GR (pipa) contoh posisi-posisi pengelasan seperti gambar berikut :


Page 12


fillet joint (T-joint) Posisi pengelasan 1G pipa, pada pengelasan pipa 1G ini, pipa diputar dan pengelasan tetap memposisikan elektroda di atas material. Pengelasan 2G pipa, Pipa diam, juru las mengelas mengitari pipa Pengelasan 5G pipa, pipa diam, juru las mengelas diawali dari bagian bawah terus melingkan berhenti di pipa bagian atas pada sisi sebelahnya. pada sisi lain dilakukan dengan cara yang sama yaitu diawali dari bawah terus melingkar dan berhenti di atas. pengelasan ini disebut dengan posisi pengelasan 5G up Hill. Posisi pengelasan di atas adalah posisi 6G. pemasangan pipa dimiringkan 45 derajat terhadap sumbu horizontal. pengelasan dilakukan dari pipa bagian bawah terus melingkar ke arah kanan/kiri dan berhenti di atas. dilanjutkan dengan pengelasan sebaliknya diawali dari bawah dan terus melingkar berhenti di bagian atas. Cara pengelasan seperti ini disebut 6G up hill. Angka-angka pada posisi-posisi pengelasan tersebut di atas menunjukkan tingkatan-tingkatan posisi pengelasan. Angka yang semakin tinggi berarti menujukkan kwalifikasi yang tinggi pula. Posisi-posisi pengelasan di atas menunjukkan kwalifikasi juru las yang berhak mengelasnya. jika juru las memiliki sertifikat kwalifikasi 6G, maka juru las tersebut diperbolehkan untuk mengelas semua posisi. Tetapi jika juru las tersebut memiliki sertifikat 4G plate, maka juru las tersebut tidak boleh menglas pipa posisi apapun, tetapi bileh mengelas posisi pengelasan 1F, 2F, 3F, 4F maupun 1G, 2G, 3G dan 4G.


Page 13


3.11 alat keselamatan kerja Alat keselamatan kerja las adalah sangat fital untuk digunakan. Penggunaan alat keselamatan kerja las ini akan memberikan jamiman keselamatan kepada juru las maupun lingkungan. Pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kwalitas hasil lasan.

Helm

Las sarung tangan lasApron

(pelindung dada)

Sepatu kerja (kapasitas 2ton)Alat keselamatan kerja lengkap

macam-macam alat keselamatan kerja las antara lain:


Page 14


1. Pakaian kerja Dengan menggunakan pakaian kerja, juru las akan merasa nyaman dalam bekerja karena tidak berfikir tentang lingkungan yang dapat mengotori pakaiannya. di samping itu pula dengan menggunakan pakaian kerja juru las memiliki keleluasaan untuk bergerak mengahadapi pekerjaannya. pakaian kerja dapat terbuat dari bahan katoon, kulit atau levis. pakaian kerja jurulas dibuat lengan panjang dan bercelana panjang. 2. Helm las/topeng las Helm las/topeng las digunakan untuk melindungi muka dari sinar las (sinar ultraviolet, infra red), radiasi panas las serta percikan bunga api las. apabila muka juru las tidak dilindungi maka kulit muka akan terbakar dan sel-sel kulit maupun daging akan rusak. Pada helm las tertentu didesain dilengkapi dengan masker hidung, yang fungsinya adalah melindungi diri dari asap las dan debu pengelasan. asap las dan debu ini akan mengganggu pernapasan dan dapat mengakipatkan penyakit paru-paru (pernapasan) serta ginjal. 3. Kaca las Kaca las akan melindungi mata dari sinar las yang menyilaukan, sinar ultra violet, dan infra red. nyala-nyala ini akan mampu merusak penglihatan mata juru las, bahkan dapat mengakibatkan kebutaan. pemilihan kaca las disesuaikan dengan besar kecilnya arus pengelasan yang digunakan juru las (lihat tabel) pada bukubuku referensi pengelasan. contohnya adalah untuk pengelasan sampai 150 ampere menggunakan kaca las NO 10.


Page 15


4.Apron (pelindung dada) Apron berfungsi untuk melindungi dada dari sinar ultra violet, infra red, percikan bunga api las dan panas pengelasan. pelindung dada ini terbuat dari kulit yang lentur. 5. Sarung tangan Sarung tangan berfungsi untuk melindungi tangan dari sengatan listrik, panas lasan, dan bend-benda yang tajam. 6. Sepatu kulit kapasitas 2 ton sepatu ini terbuat dari kulit yang pada ujungnya terjadap logam pelindung dengan kapasitas 2ton. sepatu ini akan melindungi juru las dari sengatan listrik, kejatuhan benda, benda-benda yang panas dan benda-benda yang tajam.


Page 16


BAB IV PROSES PEMBUATAN KAWEL 3.12 Membuat kawel profil U

gambar kawel u membuat kawel profil 'u' yang di maksud ialah membuat pengunci bak truk yang mengunakan profil u biasanya di gunakan untuk truk yang memiliki muatan/ bak / box di belakangnya.3.12.1 langkah pertama yang di lakukan untuk membuat kawel profil

u ialah : mengukur badan truk/ chasis truk, sesuai dengan yang ada. 3.12.2 Langkah kedua pemotongan/pengukuran astal untuk

membuat kawel 3.12.3 langkah ketiga membubut drat kawel mengukur badan truk di mulai dari pingiran badan truk/chasis trukuntuk mendapatkan ukuran kawel yang di-inginkan. Pemotonggan atau pengukuran astal dilakukan untuk membuat kawel yang kita inginkan. Astal panjang di potong sesuai ukuran badan truk/chasis truk, dan memperhitungkan berapa banyak kawel yang akan digunakan untuk kawel. Setelah pemotongan selesai, astal harus di gerindah di bagian ujung dan bawah astal, untuk mempermuda proses pembubutan astal. Bubut drat kawel sesuai panjang drat yang sudah di tentukan min 10cm, max 15cm. Karena ukuran setiap chasis truk berbeda-beda. Drat astal dengan mengukan SNAI ukuran .


Page 17


3.13 Pembuattan kupinggan kawel

Gambar kupingan kawel

membuat kupingan kawel, langkah pertama yang di lakukan agar kupingan kawel yang kita inginkan bisa di gunakan untuk kawel ialah : 3.13.1 ngemal plat dengan tebal 6cm sesuai dengan bak truk ukur plat yang akan kita potong dengan ukuran yang suah kita tentukan dengan keadaan bak truk yang di maksud, garis bagian yang memang di butuhkan untuk pembuatan kupingan kawel, beri dua titik di bagian tengah.


Page 18


3.13.1.1 memotong bahan dan membentuk bahan sesuai ukuran

gambar mesin potong

potong bahan sesuai ukuran, dan lubangi titik yang sudah diberikan waktu pengukuran. Setelah selesai di potong dan di lubangi, bahan siap untuk di bentuk 3.13.1.2 melubangi plat dengan cara dibor bor kupingan kawel yang sudah kita kasih penitik tengah dengan ukuran . Bor plat tersebut dengan mengunakan, bor tanganGambar bor tangan

Atau dengan mengunakan bor duduk


Page 19


Gambar bor duduk

3.14 pengelasan dan perakitan kupingan kawel Pengelasan dan perakitan dilakukan untuk menyatukan bagian kawel. Las bagian yang membutuhkan tambahan untuk memperkuan kupingan kawel dengan chasis truk. Pengelasan mengunakan posisi 1G dan 2G.

3.15 pengecatan 3.15.1 cat dasar ialah pengecatan yang dilakukan untuk mendasari suatu benda yang akan kita cat. Cat dasar untuk kupingan kawel yang sudah kit alas dengan warna poxy/abu-abu. 3.15.2 Cat finishing ialah pengecatan yang dilakukan setelah cat dasar selesai di lakukan. Cat finishing untuk kupingan kawel agar kawel terlihat bersih dan rapi.


Page 20


3.16 pembuatan kawel miring

Gambar kawel miring

Kawel miring dibuat agar bak truk lebih stabil dan untuk memperkuat badan truk dengan chasis truk. Langkah awal untuk membuat kawel miring ialah ngemal plat sesuai dengan ukuran chasis truk yang akan digunakan 1. Memotong atau membentuk plat sesuai dengan ukuran chasis truk yang sedang dikerjakan. Potong plat dengan ukuran Panjang : 10cm Lebar :10cm sesuaikan dengan mal-malan yang sudah kita buat sebelumnya. Selanjutnya kasih penitik dibagian tengah-tengah plat yang kita potong.


Page 21


3.17 pemotongan besi atau kanal

Gambar besi kanal (UNP)

Potong kanal sesuai dengan ukuran yang sudah kita tentukan. Yaitu mengukan ukuran 15cm dan 20cm. setelah itu bor bagian kanal yang suda dikasih titik tengah, bor dengan mengunakan mata bor ukuran 3/4. pemotongan harus debedakan, karna untuk membuat agar kawel yang digunakan bias berfungsi dengan sempurna.

3.18 pengeboran pada badan truk atau chasis truk.

Gambar chasis truk


Page 22


Pengeboran di badan truk dilakukan untuk menyatukan antara kawel miring dan dan chasis truk agar bias di pergunakan selayaknya yang sudah di inginkan. Bor chasis truk di bagian sisi chasis, sesuaikan dengan ukuran yang sudah dibuat. Bor bdan truk dengan mengunakan bor tangan atau dengan mengunakan bor otomatis.

3.19 pengelasan dan perakitan kawel miring Pengelasan dan perakitan kawel miring di lakukan untuk

menyatukan bagian kawel miring yang masih belum tersambung secara utuh. Langkah yang akan lakukan untuk pengelasan ini ialah mengunakan las SMAW posisi 2G. satukan bagian antara plat yang sudah kita lubangi di bagian atas, kemudian las bagian tersebut di baian dalam dan di bagian luar kanal. Setelah proses pengelasan selesai, kemudian potong kanal dengan mengunakan blander potong. 3.19.1 Kawel pendek dengan ukuran 15cm. masing-masing kanal di otong sesuai ukuran yang sudah di tenteukan sebelumnya. 3.19.2 kawel panjang dengan ukuran 20cm. kawel miring yang ukuran 20cm, ini di pakai untuk pasangan kawel ukuran 15 cm. agar badan truk yang di satukan dengan kawel miring ini bisa berfungsi dengan semestinya.

gambar blander potong


Page 23


3.20

pemasangan kawel ke badan truk atau chasis truk 3.20.1 penaikan (bak truk, truk tangki, truk mixer, dll) menaikan bak truk atau tangki truk harus dilakukan oleh seseorang yang sudah ahli dalam bidang ini, karena saat menaikan badan truk tidak boleh melakukan kesalahan sedikipun, karena sekali melakukan kesalahan akan mengakibatkan fatal. Penaikan bak truk dilakukan dengan mengunakan forklift.

gambar forklift


Page 24


3.20.2 pemasangan kawel profil u

pemasangann kawel profil u dilakukan saat badan truk sudah diletakan di chasis truk, cara memasangkanya dengan memasukan kawel profil u ke sela chasis dan kasih rentangan jarak 1,5m antara kawel satu dengan yang lainya.

3.20.3 pemasangan kawel miring

pemasangan kawel miring dilakukan untuk memperkuat bak truk yang sedang di kerjakan. Agar bak truk tidak bergerak saat truk jalan di jalan yang bergelombang, memasangnya harus pas pada posisi yang


Page 25


sudah kita tentukakan, menentukan posisi untuk kawel miring ini harus tepat, supaya kawel miring tersebut bisa berfungsi sebagaiman fungsinya.

BAB V

3.21 KESIMPULAN Berdasrkan materi yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya juga berdasarkan pengamatan serta peninjaun maka dapat diambil beberapa keputusan sebagai kesimpulan yaitu sebagai berikut. 1. Pembuatan kawel juga bisa di sebut sebagai pengaman untuk bak truk. 2. Kedudukan kawel, disini sangatlah penting, karena tanpa adanya kawel bak/ tangki truk tidak akan bisa beridiri di atas chasis truk.


Page 26


3.22 Saran & Pesan Berdasarkan atas pengalaman dan pengamatan selama OJT dan mengikuti proses kerja di industri, masih terdapat beberapa hal yang kurang pada proses produksi di PT. MUNTJUL DIAMOND. Oleh karena itu penulis ingin memberikan saran-saran dan pendapat yang sekiranya dapat menjadi bahan pertimbangan. 1.Kebersihan lingkungan kerja hendaknya lebih ditingkatkan 2.Kedisiplinan dan ketelitian karyawan terhadap pekerjaan perlu ditingkatkan lagi, sehingga bisa mengurangi defect (cacat) pada hasil pekerjaan. 3.Menigkatkan kewaspadaan untuk menghadapi terjadinya kecelakaan pada saat bekerja. 4.Penataan peralatan yang harus disesuaikan dengan kondisi, tempat dan fungsinya. 5.Adanya kunjungan secara rutin dari Bapak atau Ibu guru sehingga dapat mengetahui hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan. 6.Tidak menggunakan bahan kimia yang terlalu berlebihan


Page 27


Demikian hal-hal yang dapat penulis sampaikan dalam penyusunan karya tulis ini., dan penulis mohon maaf bila terdapat kata-kata yang kurang berkenan di hati pembaca, dan penulis juga mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat dalam karya tulis ini karena penulis menyadari bahwa penulis hanyalah manusia biasa yang penuh dengan kekurangan dan kesalahan serta jauh dari kesempurnaan, sehingga masih perlu untuk belajar dan belajar lebih banyak lagi untuk menambah pengetahuan. Akhir kata penulis mengucapkan syukur yang tak terhingga atas segala limpahan rahmat dan karunia yang telah Allah SWT berikan kepada penulis. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini sehingga karya tulis ini bisa terselesaikan tepat pada waktunya.


Page 28


DAFTAR PUSTAKA Karyawan PT. MUNTJUL DIAMOND Pembina di smkn 3 buduran sidoarjo buku Pengelasan Kapal penyusun Ir. Heri Sunaryo gambar di ambil dari internet.


Page 29

tugas akhir

Documents