Top Banner

of 70

TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

Apr 07, 2018

Download

Documents

Tulus
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    1/70

    LAPORAN AKHIR PROYEK USAHA MANDIRI

    PRODUKSI DAN PEMASARAN SOSIS AYAM DENGAN

    PENAMBAHAN PASTA WORTEL

    Disusun Oleh :

    Tulus Yudi Widodo Wibowo

    B 3208486

    Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

    Menyelesaikan Pendidikan Di Politeknik Negeri Jember

    Jurusan Teknologi Pertanian Program Studi Teknologi Industri Pangan

    POLITEKNIK NEGERI JEMBER

    JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

    PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN

    JEMBER

    2011

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    2/70

    LEMBAR PENGESAHAN

    KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL

    POLITEKNIK NEGERI JEMBER

    Telah Diuji Tanggal 20 Juli 2011 dan

    Telah Dinyatakan Memenuhi Syarat

    Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Tim Penguji :

    Ketua : Anggota :

    Ir. Idrial Ir. Rindiani, MP

    NIP. 19581010 198703 1 003 NIP. 19680120 199403 2 002

    Anggota :

    M. Fatoni K. STp

    NIP. 19750501 199903 1 003

    Jember, 6 September 2011

    Mengesahkan : Menyetujui :Direktur Politeknik Negeri Jember Ketua Jurusan Teknologi Pertanian

    Ir. Nanang Dwi Wahyono, MM Ir. Heri Warsito, MP

    NIP. 19590822 198803 1 001 NIP. 19620926 198803 1 001

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    3/70

    MOTTO

    Tetaplah semangat meskipun rintangan berada di depanmatamu karna hidup tanpa rintangan terasa hampa

    Jangan Bilang Sulit Sebelum Mencoba Karena Banyak Jalan Menuju Ke Roma

    Semua masalah pasti ada solusi terbaik Jikalau Kau Bersedih Cobalah Tersenyum Dalam Luka, Menangis

    Dalam Tawa Untuk Melewati Semua Yang Telah Terjadi

    By :(Tulus Yudi Widodo Wibowo)

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    4/70

    PERSEMBAHAN

    Dengan ketulusan dan kerendahan hati

    kupersembahan karya sederhana-ku ini untuk

    ALLAH SWT & ISLAM agamaku

    Bapak & Ibu tercinta

    yang selalu mendoakanku dengan kasih sayang yang tulus

    Ridhomu, adalah ridho ALLAHAlmarhum PapaQ, MamaQ, Kakak & AdikQ serta M y Stepfather

    makasih bagt buat kasih sayangx sampai pada saat ini, serta

    semangat dan dukungan yang diberikan

    Ibu Luly (selaku Ibu KostQ), seseorang yang slalu ada untuk

    mendukung aQ , Makasih buat semangat yg telah Kamu Diberikan

    Untuk aQ

    Konco2 TIP08 semoeax (Agus, Ana, Aris, Desi, Ika, Wati, Iit,Vika, Adi, Yoyog, Rizal, Ropek, Mahmud, Lukman, Bambang,

    Kokoh, Fadil, Ali, Yusuf), Kakak Tingkat Angkatan 2006 N 2007

    makasih buat kebersamaan, semangatnya N canda tawanya

    Ir. Idrial, makasih banyak buat bimbingan dan masukanx

    Teknisi dan semua orang yang telah membantuQ (Mbak Shanti)

    Almamater POLITEKNIK NEGERI JEMBERQ tercinta, makasih

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    5/70

    SURAT PERNYATAAN

    Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

    Nama : Tulus Yudi Widodo Wibowo

    NIM : B 3208486

    Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam Tugas

    Akhir saya yang berjudul Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel merupakan gagasan dan hasil karya saya sendiri

    dengan arahan komisi pembimbing, dan belum pernah diajukan dalam bentuk

    apapun pada perguruan tinggi manapun.

    Semua data dan informasi yang d igunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat

    diperiksa kebenarannya. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya

    yang diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam naskah dan dicantumkan

    dalam daftar pustaka di bagian akhir Tugas Akhir ini.

    Jember, 20 Juli 2011

    Tulus Yudi Widodo WibowoNIM. B3208486

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    6/70

    PRODUKSI DAN PEMASARAN SOSIS AYAM DENGAN PENAMBAHAN

    PASTA WORTEL

    Tulus Yudi Widodo Wibowo 1), Ir. Idrial 2)

    ABSTRAKSosis merupakan produk olahan daging yang kaya akan protein dan

    mempunyai nilai gizi tinggi. Komponen utama sosis terdiri dari daging, lemak,

    dan air. Selain itu, pada sosis juga ditambahkan bahan tambahan seperti garam,

    fosfat, pengawet (biasanya nitrit/nitrat), pewarna, asam askorbat, isolat protein,

    dan karbohidrat.

    Usaha produksi dan pemasaran sosis ayam dengan penambahan pasta

    wortel adalah suatu bentuk usaha yang dilakukan untuk memunculkan suatu

    produk baru di dalam dunia sosis. Sosis pada umumnya dibuat tanpa adanya

    penambahan bahan lain, dengan PUM ini diciptakan suatu produk baru dengan

    pembahan pasta wortel. Produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortel di

    harapkan dapat meningkatkan kandungan gizi, serat pangan dan vitamin A di

    dalam sosis.

    Kata Kunci : Produksi dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan Penambahan PastaWortel

    1) Mahasiswa Program Studi Teknologi Industri Pangan2) Dosen Program Studi Teknologi Industri Pangan

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    7/70

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    8/70

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL .................................................................................. i

    LEMBAR PENGESAHAN ii

    HALAMAN MOTTO iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN iv

    SURAT PERNYATAAN.. v

    ABSTRAK. vi

    KATA PENGANTAR vii

    DAFTAR ISI.. viii

    DAFTAR TABEL.. x

    DAFTAR GAMBAR. xi

    DAFTAR LAMPIRAN.. xii

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1 Latar Belakang... 1

    1.2 Perumusan Masalah........... 2

    1.3 Pemecahan masalah... 2

    1.4 Tujuan Program...... 2

    1.5 Luaran Yang Diharapkan... 3

    1.6 Kegunaan Program. 3

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

    2.1 Daging Ayam. 5

    2.2 Wortel..... 62.3Sosis.... 7

    2.4 Es Batu .. 8

    2.5 Bawang Putih..... 8

    2.6 Merica..... 8

    2.7 Bahan Penyedap. 8

    2.8 Garam..... 9

    2.9 Minyak atau Lemak. 9

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    9/70

    2.10 Sodium Tripolifosfat (STPP)... 10

    2.11 Casing (Selongsong).. 10

    2.12 Tepung Tapioka. 11

    2.13 Tepung Terigu... 12

    2.14 Emulsi Sosis.. 13

    BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN 15

    3.1 Tempat dan Waktu ................................................................ 15

    3.2. Alat dan Bahan.. 15

    3.3 Tahap Pelaksanaan Produksi.. 15

    3.4 Proses Produksi...... 16

    3.5 Pengawasan Mutu.. 20

    3.6 Higiene Dan Sanitasi.. 24

    3.7 Manajemen Pemasaran... 25

    3.8 Analisa Biaya. 25

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30

    4.1 Pra Produksi... 30

    4.2 Proses Produksi...... 31

    4.3 Pengawasan Mutu Produk Akhir Sosis Ayam DenganPenambahan Pasta Wortel...... 33

    4.4 Manajemen dan Pemasaran 41

    4.5 Analisa Biaya Realisasi Usaha... 45

    4.6 Perbandingan Analisa Ekonomi Rencana Usaha dan

    realisasi usaha.... 53

    4.7 Perbandingan Antara Formulasi Sosis Ayam Dan SosisAyam Dengan Penambahan Pasta Wortel. 54

    BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

    5.1 Kesimpulan.... 55

    5.2 Saran... 56

    DAFTAR PUSTAKA......... 57

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    10/70

    DAFTAR TABEL

    No Judul Halaman1. Komposisi Kimia Daging Ayam per 100 gr .. 6

    2. Komposisi Kimia Wortel per 100 gr..................................................... 6

    3. Komposisi Kimia Tepung Terigu per 100gr........................................ 12

    4. Formulasi Rencana Pembuatan Sosis Dengan Penambahan Pasta

    Wortel....... 18

    5. Standar Mutu Bahan Baku dalam Produksi Dan Pemasaran Sosis

    Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel.............................................. 216 Standart Operating Prosedure Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel......................................................... 22

    7. Skala Mutu Hedonik Organoleptik Sosis Ayam Dengan Penambahan

    Pasta Wortel 23

    8. Skala Hedonik Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel 23

    9. Standart Sanitation Operational Prosedure (SSOP) Dalam Produksi

    Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta

    Wortel............................................................................................... 24

    10. Rencana Biaya Tetap (Fix Cost) Sosis Ayam Dengan Penambahan

    Pasta Wortel............................................................................................. 26

    11. Rencana Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel....................................................................... 28

    12. Formulasi Realisasi Pembuatan Sosis Dengan Penambahan Pasta

    Wortel....... 30

    13. Data Pemasaran Produk Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta

    Wortel... 43

    14. Realisasi Biaya Tetap (Fix Cost) Sosis Ayam Dengan Penambahan

    Pasta Wortel............................................................................................. 48

    15. Realisasi Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel Selama 15x Produksi.................................... 49

    16. Perbandingan Analisa Ekonomi Rencana Usaha dan realisasi Usaha. 53

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    11/70

    DAFTAR GAMBAR

    No Judul Halaman1. Diagram Alir Proses Pembuatan Pasta Wortel.............................. 16

    2.Diagram Alir Proses Pembuatan Sosis Ayam Dengan Penambahan

    Pasta Wortel.................................................................................. 17

    3.Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Warna Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel.. 35

    4.Grafik X-Chart Skala Hedonik Warna Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel.. 36

    5.Grafik X-Chart Skala Hedonik Aroma Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel. 36

    6.Grafik X-Chart Skala Hedonik Aroma Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel.. 37

    7.Grafik X-Chart Skala Hedonik Rasa Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel. 38

    8.

    Grafik X-Chart Skala Hedonik Rasa Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel. 38

    9.Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Tekstur Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel. 39

    10.Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Tekstur Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel. 40

    11.Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Kenampakan Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel 40

    12.Grafik X-Chart Skala Hedonik Kenampakan Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel.. 41

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    12/70

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    1. Lampiran 1.Proyeksi Chash Flow Usaha Produksi Dan Pemasaran

    Sosis Ayam Dengan Pemambahan Pasta Wortel....................... 59

    2. Lampiran 2. Realisasi Chash Flow Produksi Dan Pemasaran Sosis

    Ayam Dengan Pemambahan Pasta Wortel 60

    3. Lampiran 3. Suhu Pengukusan Wortel.. 61

    4. Lampiran 4. Skala Mutu Warna Sosis Ayam Dengan PemambahanPasta Wortel... 62

    5. Lampiran 5. Skala Hedonik Warna Sosis Ayam Dengan

    Pemambahan Pasta Wortel...63

    6. Lampiran 6. Skala Mutu Aroma Sosis Ayam Dengan Pemambahan

    Pasta Wortel...64

    7. Lampiran 7. Skala Hedonik Aroma Sosis Ayam DenganPemambahan Pasta Wortel...

    65

    8. Lampiran 8. Skala Mutu Rasa Sosis Ayam Dengan PemambahanPasta Wortel...

    66

    9. Lampiran 9. Skala Hedonik Rasa Sosis Ayam Dengan

    Pemambahan Pasta Wortel.....

    67

    10. Lampiran 10. Skala Mutu Tekstur Sosis Ayam Dengan

    Pemambahan Pasta Wortel.68

    11. Lampiran 11. Skala Hedonik Tekstur Sosis Ayam DenganPemambahan Pasta Wortel.....

    69

    12. Lampiran 12. Skala Mutu Kenampakan Sosis Ayam DenganPemambahan Pasta Wortel.....

    70

    13. Lampiran 13.Skala Hedonik Kenampakan Sosis Ayam DenganPemambahan Pasta Wortel.

    71

    14. Lampiran 14. Dokumentasi Kegiatan.... 72

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    13/70

    I. PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

    Sosis pada saat ini merupkan produk olahan daging yang kaya akan

    protein. Dengan berkembangnya produk olahan daging yang berupa sosis telah

    ada banyak di pasaran. Sosis ayam yang ada di pasaran tidak mempunyai serat

    sehingga dengan penambahan pasta wortel digunakan sebagai alternative

    penambahan bahan serat pangan. Sosis ayam dengan penambahan pasta wortel

    juga diharapkan sebagai zat pewarna alami sehingga pada produk akhir sosis yang

    dihasilkan lebih menarik.Dengan dibuatnya sosis ayam dengan penambahan pasta wortel

    diharapkan sosis mempunyai nilai gizi bertambah yaitu kaya akan vitamin A dan

    protein. Sosis ayam dengan penambahana pasta wortel yang di hasilkan memiliki

    banyak vitamin dan protein serta tidak menggunakan pengawet sehingga umur

    simpan sosis lebih pendek dan harga jual cukup bersaing.

    Melihat pembuatan sosis ayam diatas dapat dilakukan inovasi produk

    dimana sosis tersebut ditambahkan dengan pasta wortel yang kaya akan beta

    karoten. Sosis ayam yang akan diproduksi akan memiliki serat lebih tinggi karena

    ada penambahan pasta wortel. Sehingga diperlukan formulasi yang tepat untuk

    menghasilkan mutu sosis ayam dengan penambahan pasta wortel yang baik.

    Dimana nantinya dapat diharapkan sosis dengan kandungan gizi yang lebih yaitu

    vitamin A dan serat panagan serta tidak mempengaruhi sifat organoleptiknya.

    Dengan penambahan pasta wortel diharapkan dapat menggantikan sebagian dari

    daging ayam sebagai bahan baku utama dalam pembuatan sosis. Secara ekonomi

    diharapkan dapat menekan atau mengurangi daging ayam sebagai bahan baku

    pembuatan sosis, karena harga wortel yang jauh lebih murah dibandingkan

    daging ayam serta dengan tujuan komersil nantinya.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    14/70

    1.2 PERUMUSAN MASALAH

    Dari latar belakang masalah di atas maka masalah yang dapat

    dirumuskan dalam Program Usaha Mandiri Kewirausahaan (PUM-K) ini adalah

    sebagai berikut:

    1. Bagaimana cara membuat sosis ayam dengan penambahan pasta wortel.2. Penambahan pasta wortel diharapkan sebagai zat pewarna alami yang

    mengandung beta karoten sehingga pada hasil akhir warna sosis yang

    dihasilkan lebih menarik.

    3. Pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel diharapkan dapatmengurangi sebagian dari daging ayam sebagai bahan baku utama dan dapat

    menurunkan harga jual sehingga dapat bersaing di pasaran dengan cara

    strategi pemasaran yang tepat.

    4. Dengan pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel nantinyadapat dibuat dengan tujuan komersil.

    1.3 PEMECAHAN MASALAH

    Alternatif pemecahan masalah adalah sebagai berikut :

    1. Menentukan formulasi yang tepat sosis ayam dengan penambahan pastawortel.

    2. Dilakukan proses pra produksi dengan penambahan pasta wortel sehinggapada hasil akhir produk sosis yang dihasilkan warnanya lebih menarik.

    3. Dengan pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta worteldiharapkan mengurangi sebagian daging ayam sebagai bahan baku utama

    sehingga harga jual sosis dapat bersaing dipasaran serta strategi pemasaran

    yang baik.

    4. Setelah diperoleh formulasi sosis ayam dengan penambahan pasta wortelyang tepat dapat dibuat dengan tujuan komersil.

    1.4 TUJUAN PROGRAM

    1. Menemukan formulasi yang tepat dalam pembuatan sosis ayam denganpenambahan pasta wortel serta meningkatkan kandungan gizi dalam sosis

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    15/70

    dengan adanya penambahan pasta wortel dibandingkan dengan sosis yang

    umumnya ada di pasaran.

    2. Mempelajari cara produksi sosis ayam dengan penambahan pasta worteldalam secala usaha yang efektif serta menguntungkan.

    3. Mempelajari teknik pemasaran sosis ayam dengan penambahan pastawortel yang tepat.

    1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN

    Luaran program yang diharapkan melalui Program Usaha Mandiri

    Kewirausahaan (PUM-K) ini adalah sebagai berikut:1. Dapat membuat formulasi yang tepat dalam pembuat sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel dan dapat meningkatan nilai kandungan gizi

    yang terdapat pada sosis.

    2. Inovasi kreatif dari mahasiswa pelaksana program yang berupa sosis ayamdengan penambahan pasta wortel agar dapat memupuk jiwa wirausahawan

    dalam melakukan analisa usaha dan pengenalan produk kepada masyarakat

    luas.

    3. Dengan dibuatnya sosis ayam dengan penambahan pasta worteldiharapkan dengan tujuan komersil dan dikenal masyarakat secara luas

    dengan berbagai cara strategi pemasaran.

    1.6 KEGUNAAN PROGRAM

    Berdasarkan pada tujuan dan luaran program di atas, maka dari hasil

    Program Usaha Mandiri Kewirausahaan (PUM-K) ini diharapkan sebagai berikut:

    1.

    Memunculkan sumber pangan inovasi baru yang potensial danmeningkatkan kandungan gizi serta mempunyai nilai ekonomis tinggi.

    2. Masyarakat semakin menyadari dapat memilih dan dapat membedakanmakanan yang bergizi atau tidak demi kebaikan dirinya sendiri maupun

    orang disekitarnya.

    3. Dapat meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi, khususnya diPoliteknik Negeri Jember guna mempersiapkan mahasiswa menjadi

    kreatif, inovatif serta produktif dan bernalar ilmiah.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    16/70

    4. Dapat dihasilkan produk-produk yang menjadi landasan selanjutnya bagimahasiswa pelaksana program untuk berkarya kreatif guna membuka

    peluang usaha usaha baru di masyarakat setelah lulus sebagai Ahli Madya

    (A.Md).

    5. Dapat digunakan untuk membentuk terciptanya kreativitas yang inovatifdalam membuka peluang usaha yang bersifatprofit oriented.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    17/70

    II. TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Daging AyamDaging ayam merupakan daging yang relatif murah dibandingkan dengan

    daging yang lain (Daging sapi, kerbau dan kambing) sehingga banyak dikonsumsi

    oleh masyarakat dari tingkat atas sampai tingkat bawah. Daging ayam yang aman,

    sehat, utuh dan halal (ASUH) adalah daging yang diharapkan oleh semua

    konsumen, karena dari berbagai aspek daging ayam yang ASUH terjamin jika

    dikonsumsi oleh masyarakat.

    Daging adalah bahan dasar dalam pembuatan sosis. Bagian terpentingdalam bahan ini adalah protein (aktin dan myosin), bertindak sebagai emulsifier.

    Dalam pembuatan sosis fase protein-air dalam campuran daging akan membentuk

    matriks yang menyelebungi terbentuk butiran-butiran stabil (Buckle K. A, 1987).

    Beberapa kriteria daging ayam segar yaitu: Warna dagingnya putih segar,

    Warna lemak putih kekuningan dan merata di bawah kulit, Bau dagingnya segar

    dan tidak berbau asing. Dagingnya elastis bila di tekan jari, dan akan kembali

    seperti semula, tidak ada tanda-tanda memar atau tanda lain yang mencurigakan

    (Komariah, dkk. 2005 dalam Uswatun Khasanah, 2010).

    Daging ayam merupakan sumber protein yang baik, berkualitas tinggi,

    mudah dicerna dan mengandung asam amino esensial yang sangat dibutuhkan

    dalam makanan manusia, terdiri dari arginin, sistin, histidin, isoleusin, leusin,

    lisin, metionin, fenilalanin, threonin, triptofan, tirosin dan valin.

    Daging ayam lebih unggul dari pada daging sapi, kambing dan babi. Oleh

    karena itu, daging ayam banyak dikonsumsi oleh masyarakat daripada daging-

    daging lainnya, karena daging ayam mudah dimasak. Ditambah masa

    pertumbuhan dan peternakannya lebih pendek. Dilihat secara obyektif, nilai gizi

    daging ayam, kecuali kulit dan lemaknya yang mengandung lemak tinggi, bagian

    tubuh ayam lainnya mengandung lemak tidak jenuh, ditambah daging ayam yang

    kaya akan protein, sehingga menjadi bahan makanan yang berprotein tinggi dan

    berlemak rendah.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    18/70

    Tabel 1. Komposisi Kimia Daging Ayam per 100 gram

    No Zat gizi Jumlah

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    Kalori

    Lemak total

    Karbohidrat

    Protein

    fosfor

    Kalsium

    Air

    Vitamin B1

    302 kkal

    25 mg

    0 mg

    18,2 mg

    200 mg

    14 mg

    55,9 mg

    0,08 mg

    Sumber. Departemen Kesehatan RI, 1996

    2.2 WortelWortel ( Daucus carota) adalah tumbuhan sayur yang ditanam sepanjang

    tahun. Wortel mempunyai batang daun basah yang berupa sekumpulan pelepah

    (tangkai daun) yang muncul dari pangkal buah bagian atas (umbi akar), mirip

    daun seledri.

    Kandungan gizi wortel untuk tiap 100 gram dapat dilihat dalam tabel

    dibawah ini :

    Tabel 2. Komposi Kimia Wortel per 100 gram

    No. Jenis zat gizi Jumlah

    1 Protein 1,20 gr

    2 Lemak 0,30 gr3 Karbohidrat 9,30 gr4 Ca (kalsium) 39,00 gr

    5 P (phospor) 37,00 gr6 Fe (besi) 0,80 gr

    7 Vitamin A 12,000,00 SI8 Vitamin B 0,06 mg

    9 Vitamin C 6,00 mg10 Air 88,20 gr

    Sumber. Direktorat Gizi, Depkes R.I 1979

    Kandungan -karoten pada umbi wortel mentah adalah sebesar 8,285

    g/100g. -karoten memberikan warna oranye cerah pada umbi wortel, -karoten

    dimetabolisme oleh tubuh menjadi vitamin A jika ada garam empedu di saluran

    pencernaan (Nowick, 2006 dalam Uswatun Khasanah, 2010).

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    19/70

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    20/70

    astawan, 2008). Sosis dengan substitusi pasta wortel pada dasarnya sama dengan

    sosis pada umumnya, hanya ada penambahan pasta wortel yang ditambahkan.

    2.4 Es BatuBahan paling penting dalam pembuatan sosis adalah es atau air menurut

    (Kramlich, 1971) tekstur dan keempukan produk akhir dari produksi emulsi

    daging dipengaruhi oleh kandungan air yang ditambahkan.

    Lebih lanjutnya bahwa penambahan es pada pembentukan emulsi daging

    bertujuan untuk melarutkan garam, mendistribusikan secara merata keseluruh

    bagian masa daging mudah ekstraksi protein dan mempertahankan suhu adonantetap rendah.

    2.5 Bawang PutihMenurut Lewis (1984) karakteristik bau yang kuat dari bawang putih

    disebabkan oleh adanya senyawa volatile sekitar 0,1% yang mengandung senyawa

    sulfur. Senyawa tersebut terbentuk ketika sel terpecah , sehingga terjadi reaksi

    antar precursor yang disebut allin dan enzim alliinase. Terbentuknya substansi

    yang disebut allicin (diali tiosulfat) menimbulkan bau yang segar dari bawangputih. Allicin mengalami degradasi non enzimatik untuk membentuk metal dan

    allil mono, dan trisulfit dan sulfur oksida.

    2.6 Merica Biji merica digunakan sebagai bumbu pemberi rasa dan aroma , karena

    rempah-rempah dapat menyamarkan makanan dengan menutup rasa bagi

    makanan yang kurang enak. Selain itu, juga berfungsi sebagai pengawet. Merica

    mengandung minyak atsiri, pinena, kariofilena, filandrena, alkaloid, piperina,

    kavisina, piperitina, zat pahit dan minyak lemak. (Lewis, 1984).

    2.7 Bahan PenyedapBahan penyedap yang digunakan sebagai pembangkit aroma dan cita rasa

    pada makanan merupakan senyawa-senyawa sintetik. Pada umumnya senyawa

    yang digunakan adalah senyawa-senyawa ester dalam jumlah sangat kecil telah

    dapat memberikan aroma dan cita rasa yang baik. Salah satu senyawa cita rasa

    adalah monosodium glutamate (MSG) yang merupakan garam natrium dari asam

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    21/70

    glutamat. MSG dibuat melalui proses fermentasi dari tetes-tetes gula (molasses)

    oleh bakteri. Dalam proses fermentasi ini, akan dihasilkan asam glutamate,

    kemudian penambahan sodium karbonat akan terbentuk MSG setelah terlebih

    dahulu dimurnikan dan dikristalisasi. Tingkat penggunaan yang tepat secara

    umum berkisar antar 0,2- 0,6 % berdasarkan berat makanan yang dikonsumsi

    (Jenie, 2001 dalam Uswatun Khasanah, 2010).

    2.8 GaramGaram yang sering digunakan dalam pembuatan sosis adalah garam dapur.

    Garam dapur yang ditambahkan keberadaanya berfungsi untuk memberikan rasadan konsentrasi garam yang digunakan adalah 1,5% dari berat total adonan.

    Penambahan garam pada pembuatan sosis bertujuan untuk meningkatkan cita

    rasa, pengembang protein daging, pelarut protein daging, meningkatkan kapasitas

    pengikatan air (Water Holding Capacity = WHC), serta sebagai pengawet.

    Penambahan fosfat akan bersinergi dengan garam untuk meningkatkan WHC

    pada sosis. Tanpa garam dan fosfat, sosis akan sulit untuk dibuat. Asam askorbat

    sering ditambahkan dalam bentuk asam askorbat maupun natrium askorbat untuk

    membantu pemerahan daging. Selain itu, asam askorbat juga berfungsi sebagai

    antioksidan agar produk tidak mudah tengik.

    2.9 Minyak atau LemakLemak sering ditambahkan pada pembuatan sosis sebagai pembentuk

    permukaan aktif, mencegah pengerutan protein, mengatur konsistensi produk,

    meningkatkan cita rasa, dan mencegah denaturasi protein. Minyak goreng adalah

    minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan sebagai bahan pangan.Minyak goreng mempunyai fungsi sebagai media penghantar panas, penambah

    rasa gurih, serta penambah nilai gizi dan kalori pada bahan panganyang digoreng

    (Hui, 1992). Mutu minyak goreng dipengaruhi oleh titik asapnya yang merupakan

    suhu dimana pemanasan minyak mulai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan

    dan dapat menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Kerusakan minyak goreng

    yang berlangsung selama penggorengan akan berpengaruh terhadap mutu dan

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    22/70

    nilai bahan pangan yang digoreng yaitu tekstur dan kenampakan yang kurang

    menarik serta cita rasa dan bau yang kurang enak (Ketaren, 1986).

    2.10 Sodium Tripolifosfat (STPP)Sodium tripolifosfat umum digunakan dalam pengolahan daging.

    Penggunaan STPP maksimal adalah 0,5%. Alkali fosfat berfungsi antara lain

    untuk meningkatkan pH daging, menurunkan penyusutan selama pemasakan,

    meningkatkan keempukan dan menstabilkan warna (Ockerman, 1983).

    Menurut (Pearson dan Tauber, 1984 dalam Uswatun Khasanah, 2010),

    alkali fosfat dapat meningkatkan emulsi lemak pada protein miofibril sehinggaSTTP cepat larut dan memecah aktomiosin menjadi aktin dan miosin.

    Phosphat ditambahkan untuk meningkatkan kapasitas pengikatan air pada

    produk. Menurut Barbut (2002) cara kerja phosphate dalam mengikat kapasitas

    pengikatan air adalah :

    1. Meningkatkan pH2. Menyebabkan pengembangan dari protein otot, sehingga menyebabkan

    munculnya banyak tempat yang cocok untuk mengikat air.

    Batasan yang dibenarkan dalam penambahan residu phosphate adalah

    0.5% dari produk akhir. Sejak daging mengandung 0.01% phosphate alami, ini

    harus diikutsertakan dalam menghitung level yang ditambahkan selama curing

    (Desrorier, 1978).

    2.11 Casing (selongsong)Terdapat tiga jenis casing yang sering digunakan dalam pembuatan sosis,

    yaitu alami, kolagen, serta selulosa. Selongsong alami berasal dari saluranpencernaan yaitu dari usus kecil, usus besar bagian tengah ternak, dapat berasal

    dari sapi ataupun domba muda (Payne dan Williamson, 1996 dalam Uswatun

    Khasanah, 2010). Casing ini mempunyai keuntungan dapat dimakan, bergizi

    tinggi, dan melekat pada produk. Kerugian penggunaan casing ini adalah produk

    tidak awet. Keuntungan dari penggunaan casing ini adalah dapat diwarnai, bisa

    dimakan, dan melekat pada produk.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    23/70

    Casing selulosa biasanya berbahan baku pulp. Keuntungan casing selulosa

    adalah dapat dicetak atau diwarnai dan murah. Saat ini telah dikembangkan poly

    amid casing, yaitu casing yang terbuat dari plastik. Casing jenis ini tidak bisa

    dimakan, dapat dibuat berpori atau tidak, bentuk dan ukurannya dapat diatur,

    tahan terhadap panas, dan dapat dicetak.

    Casing dari plastik tidak dapat tembus oleh asap dan cairan, dan dapat

    dipergunakan untuk sosis yang tidak diasap, misalnya pada sosis segar, dan sosis

    mentah (Soeparno, 1994).

    2.12

    Tepung TapiokaTepung tapioka merupakan tepung yang diekstraksi pati singkong yang

    sumber karbohidrat dalam makanan yang merupakan campuran dua polisakarida

    yaitu amilosa dan amilopektin. Selain karbohidrat zat gizi lain yang terdapat

    dalam tepung tapioca yaitu protein, lemak, dan mineral.

    Fungsi dari tapioka adalah bahan pengikat dimana kemampuan sosis

    sebagai bahan restrukturisasi ditentukan oleh kemampuan saling mengikat

    diantara bahan-bahan yang digunakan, maka digunakan pati, misalnya tepung

    tapioka. Tapioka mempunyai amilopektin tinggi, tidak mudah menggumpal, daya

    lekatnya tinggi, tidak mudah pecah, atau rusak dan mempunyai suhu gelatinasasi

    relative rendah (Prinyawiwatkul, 1997 dalam Uswatun Khasanah, 2010). Pati

    Tapioka mempunyai sifat mudah mengembang (swelling) dalam air panas. Selain

    itu, pati tapioca mempunyai kadar amilosa sebesar 17%-23% dan suhu gelatinisasi

    berkisar 52C-64C (Hui, 1992)

    Tepung tapioka banyak digunakan dalam pengolahan pangan diantaranya

    sebagai bahan pengisi dalam pembuatan sosis Menurut (Kramlich, 1971) bahan

    tersebut ditambahkan dengan tujuan untuk memperbaiki tekstur, memperbaiki

    sifat irisan, meningkatkan citra rasa, meningkatkan daya ikat air dan mengurangi

    biaya produksi.

    Jumlah penambahan tepung tapioka pada pembuatan sosis sangat

    bervariasi. Semakin banyak tepung tapioka yang ditambah semakin tertutup rasa

    khas daging ayam oleh tepung akan menurunkan kualitas sosis yang dihasilkan.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    24/70

    Menurut (Singgih, 1995 dalam Uswatun Khasanah, 2010) konsentrasi tepung

    tapioka yang digunakan untuk sosis adalah diantaranya 10-20% dari berat daging.

    2.13 Tepung TeriguBerdasarkan jenis protein yang dikandungnya jenis tepung terigu dapat

    dibedakan menjadi 3 jenis yaitu tepung protein tinggi, tepung protein sedang, dan

    tepung protein rendah. Tepung protein tinggi terbuat dari 100% gandum jenis hard

    wheat dengan kandungan protein 11-13%, tepung protein sedang mempunyai

    kandungan protein 10-11% dan terbuat dari campuran gandum jenis hard wheat

    dan soft wheat (masing-masing 50%) sedangkan tepung terigu protein rendahterbuat dari gandum soft wheat dengan kandungan protein 9-10%.

    Fungsi tepung terigu yaitu mengikat bahan lain dan mendapatkan tekstur

    yang baik. Dalam pembuatan sosis sebaiknya menggunakan tepung terigu protein

    sedang agar hasil sosis rata dan tidak pecah dibagian atas, tekstur juga akan lebih

    lembut. (Ismayani, 2007).

    Kandungan protein akan mempengaruhi daya serap air jika proteinnya

    rendah maka daya serap air akan semakin rendah sehingga pembentukan gluten

    semakin sedikit, yang nantinya akan berpengaruh terhadap pengembangan tidak

    terlalu besar. Tepung terigu juga mempunyai nilai gizi yang lain kecuali protein

    seperti yang tertera pada tabel berikut:

    Tabel 3. Komposisi tepung terigu protein sedang (per 100 gr)

    No Komposisi Nilai Mutu

    1. Kalori 365 kalori

    2. Protein 8,9 gram3. Lemak 1,3 gram

    4. Karbohidrat 77,3 gram5. Kalsium 16 mg6. Fosphor 106 mg

    7. Besi 1,2 mg8. Vitamin A 09. Vitamin B 0,12 mg

    10. Vitamin C 011. Air 12,0 grm

    Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI, 1981

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    25/70

    2.14 Emulsi SosisEmulsi adalah suatu sistem yang terdiri dari dua atau lebih jenis fase cair

    yang tidak bercampur dimana salah satu fasenya terdispersi dalam bentuk globula-

    globula, dapat distabilkan dengan emulgator (Lawrie, 1983).

    Emulsifikasi adalah suatu system yang tidak stabil secara termodinamik

    yang mengandung paling sedikit dua fase cair yang tidak bercampur, satu

    diantaranya didispersikan sebagai globula-globula dalam fase cair lain. Fase yang

    didispersikan disebut sebagai fase terdispersi dan fase yang mendispersikan

    disebut sebagai fase kontinyu (Martati, 2004).

    Air dan minyak membentuk emulsi. Fase air terdiri atas larutan garam,

    gula atau senyawa organik lainnya dan senyawa koloid (bahan hidrofilik). Agar

    diperoleh senyawa emulsi yang stabil maka perlu penambahan bahan pengemulsi.

    Jika minyak dicampur dengan air maka terbentuk jenis emulsi. Minyak akan

    menjadi fase terdispersi yang memberikan emusi minyak dalam air. Air

    terdispersi menjadi emulsi air dalam minyak. Emulsi air dalam minyak dapat

    dilarutkan dengan air sebaliknya emulsi minyak dalam air dapat dilarutkan dengan

    minyak.

    Pada suatu emulsi biasanya terdapat tiga bagian utama, yaitu bagian yang

    terdispersi yang terdiri dari butur-butir yang biasanya terdiri dari lemak, bagian

    kedua disebut media pendispersi yang juga dikenal sebagai continuous phase,

    yang biasanya terdiri dari air, dan bagian ketiga adalah emulsifier yang berfungsi

    menjaga agar butir minyak tadi tetap tersuspensi di dalam air. Bila minyak dan air

    saja dikocok bersama-sama, akan terbentuk butir-butir lemak, dan terbentuklah

    suatu emulsi, tetapi bila dibiarkan, partikel-pertikel minyak akan bergabung lagi

    dan memisahkan diri dari molekul-molekul air. Jenis emulsi ini dikenal sebagai

    emulsi temporer. Karena itu harus cepat digunakan, atau harus dikocok lagi

    sebelum waktu pemakaian (Winarno, 2002).

    Masalah yang dihadapi dalam pembuatan sosis adalah pecahnya emulsi.

    Emulsi dapat pecah karena penggilingan yang berlebihan, penggunaan daging

    yang nisbah myosin, kolagen yang tidak seimbang, pemanasan yang berlebihan

    dan terlampau cepat selama proses pengolahan (Winarno, 1993).

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    26/70

    Stabilitas emulsis lemak dipengaruhi oleh temperature selama proses

    emulsifikasi, ukuran part ikel lemak, pH, jumlah dan tipe protein yang la rut dan

    viskositas emulsi (Kramlich, 1971).

    Penggilingan yang berlebihan menyebabkan terjadinya pemecah emulsi.

    Hal ini disebabkan diameter partikel lemak menjadi kecil dan luas permukaan

    lemak semakin besar, sehingga protein tidak cukup untuk menyelubungi semua

    partikel lemak menyebabkan lemak yang tidak akan keluar dari emulsi sehingga

    akan terbentuk kantung lemak atau lemak akan terpisah dan keluar dari sosis

    (Lawrie, 1995).

    Kenaikan temperature dapat dicegah atau dikurangi dengan penambahan

    es selama proses. Penggilingan daging bersama es dan garam serta penyimpanan

    selama beberapa jam akan menyebabkan ekstraksi protein atau kemampuan

    protein mengikat lemak adan air yang lebih efisien dan mempengaruhi kandungan

    protein sosis (Soeparno, 1994).

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    27/70

    III.

    METODE PELAKSANAAN

    3.1 Tempat dan Waktu

    Proyek Usaha Mandiri Kewirausahaan (PUM-K) ini dilaksanakan di UPT

    Pengemasan Dan Pengolahan Pangan, Politeknik Negeri Jember mulai bulan

    AgustusNovember 2010.

    3.2 Alat dan Bahan

    Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan Sosis ayam denganpenambahan pasta wortel yaitu : robotchop, grinder, stuffer, pisau,

    talenan, timbangan, sealer vakum, baskom, lanseng, solet, piring, gelas

    ukur, sendok, tali, dan kompor gas.

    Bahan yang digunakan dalam pembuatan Sosis ayam dengan penambahanpasta wortel yaitu : daging ayam, wortel, tepung terigu, tepung tapioka,

    merica bubuk, garam, gula, minyak goreng, es batu, STPP, MSG,

    selongsong (casing).

    3.3 Tahap Pelaksanaan ProduksiPembuatan Pasta Wortel

    Pembuatan pasta wortel menggunakan wortel kualitas yang baik dan agak tua

    dengan ciri-c iri pada pangkal wortel tidak ada warna hijau pada pangkal

    pemotongannya. Proses pembuatan pasta wortel adalah sebagai berikut :

    a. Wortel Dicuci terlebih dahulu dicuci bersih dalam bak pencucian.b. Setelah wortel dicuci bersih wortel di blanching, dengan suhu 820C

    870C selama 2025 menit sampai matang

    c. Setelah matang wortel di hancurkan dengan grinder atau denganrobotchop sampai halus

    d. Setelah wortel halus timbang pasta wortel sesuai dengan kebutuhan dalam 1kali produksi yaitu 2 Kg ke dalam kantong plastik kemudian simpan dalam

    lemari pendingin/freezer.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    28/70

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    29/70

    Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel

    Daging Ayam

    Triming

    Penggilingan

    Pencampuran

    Pengisian ke dalam Casing dan

    pengikatan casing

    Pengukusan T 70

    0

    C85

    0

    C selama 90 menit

    Pendinginan

    Dikemas dengan kemasan vakum

    Sosis Dalam Kemasan

    Bumbu (halus), air dan

    minyakPasta Wortel yang telahdisimpan kedalam lemaripendingin/freezer sehari

    Pencucian

    Di kukus T 820C870C

    selama 20 -25 menit

    Penghancuran

    Wortel

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    30/70

    Tahap pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel dalam 1

    kali proses produksi adalah sebagai berikut :

    Tabel 4. Formulasi Rencana Pembuatan Sosis Ayam Dengan Penambahan

    Pasta Wortel

    No. Nama Bahan Berat (gr) Persentase (%)

    1 Daging ayam 3 Kg 37.5%

    2 Wortel 2 Kg 25%

    3 Tepung tapioka 640 gr 8%

    4 Tepung terigu 160 gr 2%

    5 Air 1,6 L 20%

    6 Merica 32 gr 0.4%7 STPP 24 gr 0.3%

    8 Gula halus 120 gr 1.5%

    9 Garam 120 gr 1.5%

    10 Minyak/lemak 240 gr 3%

    11 Bawang putih 48 gr 0.6%

    12 MSG 16 gr 0.2%

    Total 8 Kg 100%

    Pra Produksi

    Pra produksi meliputi survey pasar yang meliputi ada atau tidaknya sosis

    ayam dengan penambahan pasta wortel di pasaran. Selain survey pasar juga

    dilakukan survey pasar untuk menentukan pangsa pasar produk sosis ayam

    dengan penambahan pasta wortel. Untuk survey pasar dilakukan pangsa pasar di

    daerah Surabaya, Lumajang, dan Jember. Sedangkan Survey bahan baku utama

    dilakukan di Daerah Jember dan survey bahan baku komponen pendukung

    dilakukan di daerah Surabaya. Selain survey pasar, pra produksi lebih dititik

    beratkan pada penentuan formulasi sosis ayam dengan penambahan pasta wortel

    yang tepat dan sesuai untuk digunakan standart mutu dan acuan dalam formulasi

    pelaksaan produksi. Formulasi pelaksanaan produksi minimal harus sama dengan

    hasil pra produksi atau lebih baik dari hasil pra produksi.

    Persiapan Produksi

    Pada proses produksi, persiapan perlu dilakukan untuk menunjang dan

    mempermudah proses produksi. Persiapan yang biasa dilakukan adalah pengadaan

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    31/70

    bahan baku. Pengadaan bahan bakuy harus benar benar diperhatikan sebagai

    upaya pengendalian mutu produk dari faktor bahan baku sehingga diharapkan

    bahan baku bebas dari kerusakan.

    Beberapa kriteria daging ayam segar yaitu: Warna dagingnya putih segar,

    Warna lemak putih kekuningan dan merata di bawah kulit, Bau dagingnya segar

    dan tidak berbau asing. Dagingnya elastis bila di tekan jari, dan akan kembali

    seperti semula, tidak ada tanda-tanda memar atau tanda lain yang mencurigakan.

    Penyiapan Bahan

    Penyiapan bahan meliputi daging ayam, pasta wortel, tepung terigu,

    tepung tapioka, air, merica bubuk, STPP, gula, garam, minyak, bubuk bawang

    putih, dan bahan lainnya.

    Mixing

    Mixing merupakan proses pencampuran awal yang akan menentukan

    terhadap proses berikutnya. Dimana semua bahan dicampur hingga homogen.

    Pada proses pencampuran bahan yang dimasukkan ke dalam robotchop adalah

    daging ayam yang telah dihaluskan, pasta wortel, bawang putih, merica, STPP,

    dan garam. Di aduk dengan robot cup sampai kalis. Penambahan minyak dan air

    es/es batu dilakukan sedikit demi sedikit. Penambahan es pada pembentukan

    emulsi daging bertujuan untuk melarutkan garam, mendistribusikan secara merata

    keseluruh bagian masa daging mudah ekstraksi protein dan mempertahankan suhu

    adonan tetap rendah.

    Pencetakan

    Hasil adonan setelah dimixing, dicetak kedalam selongsong (casing)

    dengan menggunakan stuffer yang telah tersedia dan di lakukan pengikatan.

    Pengukusan

    Pengukusan dilakukan dengan menggunakan kompor gas karena panas

    api dapat dapat diatur, stabil dan merata. Adonan yang telah dimasukkan ke dalam

    casing, segera dimasukkan kedalam langseng. Yang kemudian dikukus

    menggunakan suhu 700C850C, selama 90 menit sampai masak. Sosis yang telah

    matang ditandai dengan perubahan warna yang berbeda sebelum dilakukan

    pengukusan.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    32/70

    Pendinginan

    Sosis yang masih panas, didinginkan terlebih dahulu ke dalam air es,

    setelah suhu sosis dingin kemudian keluarkan dari air dingin. Tujuan pendinginan

    bertujuan agar tidak terjadi penyusutan atau pengkerutan yang menyebabkan

    melekatnya casing pada sosis ayam.

    Pengemasan

    Proses pengemasan dilakukan bertujuan untuk melindungi produk

    terkontaminasi dari luar dan menghindari kontak langsung dari udara. Tahap akhir

    dalam proses pembuatan sosis ayam yaitu pengemasan dengan menggunakan

    plastik yang telah berlabel. Dalam kemasan juga berisi informasi tentang produk

    meliputi nama produk, berat, komposisi, bahan.

    3.5 Pengawasan M utuPengawasan mutu produk dilakukan dengan memperhatikan kualitas

    produk pada setiap tahap tahap pengolahan serta hasil akhir produk yang

    dihasilkan. Di usahakan dalam setiap produksi produk yang dihasilkan selalu

    dalam kualitas yang sama atau lebih baik. Tujuan dari pengawasan mutu ini

    adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan mutu dan perbaikan terhadap

    kesalahankesalahan yang mungkin terjadi.

    Pengawasan M utu Bahan Baku

    Bahan baku merupakan penentu utama terhadap keberhasilan hasil akhir.

    Pada produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortel bahan baku yang

    digunakan harus dalam kondisi masih baru dan berkualitas baik. Dalam

    pengawasan mutu produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortelharusmemiliki kualitas yang baik dapat dilihat dari tingkat ketentuan, kesegaran, warna

    dan kekerasan. Untuk pengawasan mutu bahan baku dapat dilihat pada Tabel 5

    berikut ini.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    33/70

    Tabel 5. Standar Mutu Bahan Baku dalam Produksi Dan Pemasaran Sosis

    Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    No. Bahan SOP Tolak Ukur

    1. Daging

    Ayam

    Daging ayam

    Boiler

    Segar, warna putih segar, tidak

    memar, elastis dan bau khas ayam.

    2. TepungTapioka

    Tapioka merekIkan Hiu

    Bersih, kering, tidak berkapang,putih,, halus, bersih dari kotoran, bau

    dan rasa normal.

    3. TepungTerigu

    Terigu Bogasarimerek Segitiga

    Biru

    Bersih, kering, tidak berkapang,putih,, halus, bersih dari kotoran, bau

    dan rasa normal.

    4. Pasta

    Wortel

    Pasta Wortel Tidak terdapat jamur, bersih dari

    kotoran, bau normal, warna oranye.5. Garam Garam merek

    Kapal ApiButir pasir, bersih, bebas darikotoran, bau normal, warna putih.

    6. STPP STPP Bersih, kering, tidak terdapatserangga, warna putih, dan tidakberbau.

    7. Cashing Chasing Berbentuk silinder, tidak berjamur,

    tidak berbau.

    8. Gula Gula Halus merekMawar

    Butir halus, bersih, bau normal,warna purih, bebas dari kotoran.

    9. Bawang

    Putih

    Bawang Putih

    Bubuk

    Bersih, tidak berjamur, bau normal.

    10. Merica Merica bubuk Bersih, halus, tidak berjamur, warnakuning kecoklatan, dan bau normal.

    11. Minyak Minyak Goreng

    merek Sania

    Warna bening, bersih, bebas dari

    kotoran, bau normal.

    12. MSG MSG merek RoycoRasa Ayam

    Berwarna putih kekuningan, bersih,tidak berjamur, bebas dari kotoran,bau khas ayam

    Dalam proses produksi dilakukan secra kontinyu sesuai dengan batasan

    atau standart agar proses produksi dan produk yang dihasilkan dapat terkendali.Dalam Standart Operating Prosedure terdapat 3 aspek yang harus diperhatikan

    yaitu :

    a. KesehatanJika produk yang dihasilkan kurang baik atau menyimpang dari batas

    kendali akan menimbulkan dampak negative bagi yang mengkonsumsinya,

    antara lain sakit perut, sakit tenggorokan karena efek dari after taste dari

    produk.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    34/70

    b. Produk Akhir.Dalam proses produksi harus melakukan procedure kerja yang baik jika

    tidak maka akan berpengaruh pada produk akhir yang kurang baik sehingga

    layak untuk dipasarkan.

    c. Nilai EkonomisNilai ekonomi dalam produksi dan pemasaran sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel ini dapat dipengaruhi oleh proses produksi yang

    kurang baik, kemsan tidak rapi, dan jumlah kemasan tidak sama. Hal ini dapat

    mempengaruhi dampak negative dari konsumen terhadap produk, sehingga

    daya tarik konsumen berkurang.

    Standart Operating Prosedur (SOP) yang digunakan selama proses

    produksi dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut :

    Tabel 6. Standart Operating Prosedure Produksi Dan Pemasaran SosisAyam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Alur Proses SOP Tolak Ukur

    PersiapanBahan

    Bahan baku bermutu baik Bahan baku bermutu yangsesuai standart

    PenimbanganBahan

    Tepat sesuai formulasi Bahan sesuai dengan formulasiyang sudah ditentukan

    Pencampuran Bahan yang akan dicampur

    kedalam robotchop dalamkeadaan dingin semua

    Adonan tercampur merata

    (kalis)

    Pencetakan Rapat dan tidak berongga Rapat dan tidak ada rongga

    udara dalam chasing sosis

    Pengukusan Dikukus dengan suhu 70-850C Matang dan tidak pecah

    Pendinginan Air dingin Setelah produk dilakukanpengukusan produk langsung

    dimasukkan ke dalam airdingin

    Pengawasan Mutu Produk Akhir

    Pengawasan mutu produk jadi dilakukan dengan melakukan uji

    organoleptik berupa uji mutu hedonik dan uji hedonik terhadap sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel. Skala hedonik dan mutu hedonik diterapkan sebagai

    acuan untuk menentukan kualitas produk (Tabel 7 dan Tabel 8).

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    35/70

    Tabel 7. Skala Mutu Hedonik Organoleptik Sosis Ayam Dengan

    Penambahan PastaWortel

    No Organoleptik Uji Mutu Hedonik

    1. Warna :

    * Oranye

    1. Putih

    2. Putih Kekuningan3. Kuning

    4. Kuning Kemerahan5. Merah

    2. Aroma :* Khas Aroma Ayam

    1. Sangat lemah2. Lemah

    3. Agak kuat4. Kuat

    5. Sangat kuat3. Rasa :

    * Khas ayam1. Sangat lemah2. Lemah

    3. Agak kuat4. Kuat5. Sangat kuat

    4. Tekstur :

    * Sangat Kenyal

    1. Sangat tidak kenyal

    2. Agak tidak kenyal3. Agak Kenyal

    4. Kenyal5. Sangat kenyal

    5. KenampakanHalus

    1. Kasar

    2. Agak kasar

    3. Agak halus

    4. Halus

    5. Sangat halus

    Tabel 8. Skala Hedonik Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    No Atribut Mutu Kriteria

    1. Warna 1. Sangat tidak suka2. Tidak suka

    3. Agak suka4. Suka

    5. Sangat suka

    2. Aroma 1. Sangat tidak suka2. Tidak suka3. Agak suka

    4. Suka5. Sangat suka

    3. Rasa 1. Sangat tidak suka

    2. Tidak suka3. Agak suka

    4. Suka

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    36/70

    5. Sangat suka

    4. Tekstur 1. Sangat tidak suka

    2. Tidak suka3. Agak suka

    4. Suka5. Sangat suka

    5. Kenampakan 1. Sangat tidak suka2. Tidak suka

    3. Agak suka4. Suka

    5. Sangat suka

    3.6 Higiene dan SanitasiHigiene dan sanitasi dalam melaksanakan produksi produk pangan terdiri dari

    sanitasi alat, pekerja, ruang, dan lingkungan produksi dengan menerapkan

    Standart Sanitation Operating Prosedur (SSOP). Tujuan ditetapkannya sanitasi di

    industri panagan ini adalah untuk menghilangkan kontaminan dari makanan dan

    alat pengolahan makana serta mencegah kontaminasi kembali. Pada prisipnya

    sanitasi adalah kebersihan, sehingga jika proses dilakukan dalam kondisi bersih,

    sudah tentu cemaran kimia, fisik dan mikrobioloogi tidak akan ditemukan dalam

    jumlah yang relatif banyak. Standart Sanitation Operational Prosedure (SSOP)

    dalam produksi dan pemasaran sosis ayam dengan penambahan pasta wortel dapat

    dilihat pada Tabel 9 berikut ini :

    Tabel 9. Standart Sanitation Operational Prosedure (SSOP) Dalam Produksi

    Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    No Obyek sanitasi SSOP

    1. Peralatan * Alat dibers ihkan sebelum dan setelah proses

    * Terhindar dari bau baik itu dari sabun atau bau

    menyimpang lainnya2. Ruang dan

    lingkungan

    * Ruangan berventilasi dan memiliki penerangan

    yang cukup

    * Bersih (disapu sebelum dan sesudah produksi)

    3. Pekerja Dalam kondisi sehat dan selalu menjaga kebersihan

    (menggunakan penutup kepala, baju kerja yang

    selalu bersih, selalu mencuci tangan sebelum dan

    sesudah proses)

    4. Bahan baku Dalam kondisi masih segar dan baru serta bebas

    dari segala pencemar

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    37/70

    3.7 Manajemen PemasaranManajement pemasaran sangat penting dalam mempertahankan kelangsungan

    pengembangan dan pencapaian keuntungan suatu usaha. Manajemen pemasaran

    ini ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga promosi dan

    mendistribusikan produksi sosis ayam penambahan pasta wortel yang bertujuan

    untuk memuaskan konsumen.

    Sosis ayam dengan penambahan pasta wortel merupakan produk jadi yang

    bisa langsung dimakan dan umur simpan pendek jika di taruh dalam suhu ruang

    dan umur simpan lama jika di taruh ke dalam lemari pendingin/freezer.

    Produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortel ini di pasarkan secara

    langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung dilakukan secara door to

    door kepada konsumen, dan pemasaran tidak langsung dititipkan produk ke toko

    toko yang memiliki lemari pendingin serta pemesanan.

    3.8 Analisa BiayaUsaha produksi dan pemasaran sosis dengan penambahan pasta wortel

    sebagai alternatif peluang bisnis yang bersifat profit oriented, ini direncanakan

    sebanyak 15 kali produksi. Kegiatan produksi ini dilakukan 2 hari sekali.

    Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam usaha produksi dan pemasaran sosis

    ayam dengan pemambahan pasta wortel selama 1 kali proses produksi adalah

    sebagai berikut:

    Daging ayam ..... 3 KgWortel ... 2 KgTepung tapioka . 640 gr

    Tepung terigu ....... 160 gr

    Air .... 1,6 LMerica ...... 32 grSTPP ..... 24 grGula halus .... 120 gr

    Garam ... 120 grMinyak/lemak ................................................... 240 gr

    Bawang putih ........ 48 grMSG . 16 gr

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    38/70

    Biaya Tetap (Fix Cost) Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel

    Biaya tetap dalam usaha produksi dan pemasaran sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel berupa biaya penyusutan alat (disertakan dengan biaya

    sewa alat untuk produksi). Rincian penyusutan/sewa dapat dilihat pada tabel

    sebagai berikut :

    Tabel 10. Tabel Rencana Biaya Tetap (Fixed Cost) Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel

    No Alat Jumlah Nilai Alat (Rp)

    Umur

    Ekonomis(Bln)

    Nilai Susut

    (Rp)/Bulan

    1Robot cup 1

    15,000,00060

    250,000

    2Grinder 1

    4,000,000240

    16,667

    3

    Sealer

    Vakum1 15,000,000 240 62,500

    4PisauStainless

    2 40,000 24 1,667

    5Kompor ZR-20 1 250,000 60 4,167

    6LangsengKecil

    1 115,000 60 1,917

    7TimbanganDigital

    1 250,000 60 4,167

    8TalenanMika

    1 40,000 24 1,667

    9

    Baskom

    Plastik2 20,000 24 833

    10Gelas Ukur 1 13,000 36 361

    11

    Sendok

    Stainless1 2000 60 33

    12Solet 1 1000 6 167

    13Stuffer 2 80,000 6 13,333

    14 Piring Plastik 2 2,000 12 167

    Jumlah357,644

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    39/70

    Nilai susut = Nilai Alat / Umur Ekonomis

    Total Biaya Tetap = Rp. 357,644

    Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Biaya tidak tetap yang digunakan dalam produksi dan pemasaran sosis

    ayam dengan penambahan pasta wortel merupakan biaya untuk pembelian bahan

    habis pakai (bahan baku dan bahan pembantu lain), biaya pemasaran, transporasi,

    dan biaya untuk gaji/upah karyawan. Pada bahan baku utama digunakan daging

    ayam. Pada setiap 1 kali proses produksi dibutuhkan daging ayam sebanyak 3 kg.Sehingga dalam 1 kali produksi harus membeli daging ayam sebanyak 3 kg

    dengan rendemen ratarata 60 % dari berat bersih daging ayam. Rincian biaya

    tidak tetap yang digunakan dalam produksi dan pemasaran sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel dapat dilihat pada Tabel 11 berikut :

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    40/70

    Tabel 11. Tabel Rencana Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel Selama 15x Produksi

    Bahan Jumlah Satuan

    Harga

    satuan

    (Rp)

    Harga total (Rp)

    dalam 1x produksi

    Harga total dalam

    15x produksi

    Ayam 3 Kg 18.000 54.000 810.000

    Wortel 2 Kg 2.500 6.000 90.000

    Tapioka 640 Gr 8.000 5.150 77.250

    Terigu 160 Gr 6.000 1.000 15.000

    Air 1,6 L - - -

    Merica 32 Gr 14.000 2.250 33.750

    Bawang 48 Gr 15.000 4.100 61.500

    STPP 24 Gr 7.000 850 12.750

    Gula 120 Gr 12.000 1.450 21.750

    Garam 120 Gr 500 250 3.750

    Minyak

    Sania 240 Gr 10.000 2.400 36.000

    MSG 16 Gr 6.500 550 8.250

    Selongsong 2 Roll 14.000 28.000 420.000Tali 1 Buah 1.000 1.000 15.000

    Gas 2 Jam 4.500 9.000 135.000

    Kemasan

    dan Label 52 Kemasan 350 20.800 312.000

    Transportasi 1 Buah 5.000 5.000 30.000

    Fee Pemasar

    20% 52 Kemasan 1.300 67.600 1.014.000

    Pekerja 1 Orang 50.000 50.000 750.000Jumlah 259.400 3.846.000

    a. Total biaya produksi = total biaya tetap + total biaya variabel= Rp. 357.700 + Rp. 3.846.000

    = Rp. 4.203.700

    Total b iaya produksi

    Jumlah produksi (kemasan)b. Harga pokok penjualan =

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    41/70

    Rp. 4.203.700

    780 Kemasan

    = Rp. 5.400 / kemasan (pembulatan)

    c. Total pendapatan = Harga jual x Jumlah kemasan= Rp. 6.500 x 780

    = Rp. 5.070.000

    d. Keuntungan = Hasil penjualanTotal b iaya produksi= Rp 5.070.000 - Rp. 4.203.700

    = Rp. 866.300

    e. Laju keuntungan = (Keuntungan/ Total biaya produksi) x 100%= (Rp. 866.300 / Rp. 4.203.700) x 100%

    = 20,61 %

    f. B / C Ratio = penjualan / total biaya produksi= Rp. 5.070.000 / Rp. 4.203.700

    = 1,21

    g. Biaya variable/unit = total biaya variabel / jumlah perkemasan= Rp. 3.846.000 / 780

    = Rp. 4.950 (pembulatan)

    total biaya tetap

    harga jual (per buah)biaya variable / unit

    Rp. 357.700

    Rp. 6.500Rp. 4.950

    = 231 Kemasan

    total biaya tetap

    1 - (total biaya variable/hasil penjualan)

    Rp. 357.700

    1(Rp. 3.846.000 / Rp. 5.070.000)

    = Rp. 1.490.417

    =

    =

    =

    =

    =i. BEP

    h. BEP (produksi)

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    42/70

    IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Pra Produksi

    Hasil dari pra produksi yang pertama dilakukan di UPT Pengemasan dan

    Pengolahan Pangan (mini plant) Politeknik Negeri Jember yaitu kurang optimal.

    Warna sosis ayam dengan penambahan pasta wortel sebanyak 15% yang

    dihasilkan masih belum sesuai dengan yang diharapkan, Pada pra produksi kedua

    yang dilakukan di UPT Pengemasan dan Pengolahan Pangan Politeknik Negeri

    Jember warna sosis ayam dengan pernambahan pasta wortel sebanyak 20% yang

    dihasilkan hampir mendekati yang diharapkan sehingga pada pra produksi ketigadiperoleh warna sosis ayam dengan penambahan pasta wortel sebanyak 25% yang

    diharapkan sudah sesuai dengan yang diinginkan. Perbedaan ini dikarenakan

    jumlah konsentrasi penambahan pasta wortel yang ditambahkan pada pembuatan

    sosis ayam dengan penambahan pasta wortel serta tingkat kematangan wortel dan

    lama penyimpanan pasta wortel di dalam cold storage. Formulasi yang digunakan

    dalam 1 kali pelaksanaan proses produksi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

    Tabel 12. Formulasi Realisasi Pembuatan Sosis Ayam Dengan PenambahanPasta Wortel

    No. Nama Bahan Berat (gr) Persentase (%)

    1 Daging ayam 3 Kg 37.5%

    2 Wortel 2 Kg 25%

    3 Tepung tapioka 640 gr 8%

    4 Tepung terigu 160 gr 2%

    5 Air 1,6 L 20%

    6 Merica 32 gr 0.4%

    7 STPP 24 gr 0.3%8 Gula halus 120 gr 1.5%

    9 Garam 120 gr 1.5%

    10 Minyak/lemak 240 gr 3%

    11 Bawang putih 48 gr 0.6%

    12 MSG 16 gr 0.2%

    Total 8 Kg 101%

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    43/70

    4.2 Proses Produksi

    Proses produksi merupakan tahapan yang sangat menentukan karena

    berhubungan dengan mutu yang dihasilkan. Suatu proses produksi yang baik akan

    menghasilkan mutu yang baik pula. Dalam proses produksi sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel bahan yang digunakan meliputi daging ayam, pasta

    wortel, tepung tapioka, tepung terigu, air, merica, stpp, gula halus, garam, minyak,

    bawang putih bubuk dan MSG.

    Tahapan Proses pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel

    sebagai berikut :

    Persiapan Bahan BakuPenerimaan bahan baku untuk memperoleh produk yang baik, bahan baku

    harus dalam keadaan bersih. Bahan baku yang berkualitas baik ini akan

    memperoleh produk jadi yang sesuai dengan yang diharapkan. Bahan baku daging

    ayam yang digunakan dalam setiap proses produksinya adalah 3 kg, pasta wortel 2

    kg, tepung tapioka 640 gr, tepung terigu 160 gr, air 1,6 L, merica 32 gr, STPP 24

    gr, gula halus 120 gr, garam 120 gr, minyak 240 gr, bubuk bawang putih 48 gr

    dan MSG 16 gr.

    Penyiapan Pasta WortelWortel yang digunakan sebaiknya kualitas yang baik dan agak tua dengan

    ciri-ciri pada pangkal wortel tidak ada warna hijau pada pangkal pemotongannya.

    Pada wortel dilakukan proses pencucian wortel dari kotoran yang menempel pada

    wortel kemudian wortel di kukus dengan suhu 820C 870C selama 2025 menit

    sampai matang. Kemudian dilakukan proses penghancuran dengan menggunakan

    grinder kemudian dihaluskan dengan robotchop dan dilakukan proses

    penyimpanana ke dalam freezer. Semakin lama penyimpanan ke dalam lemari

    pendingin/freezer akan menghasilkan warna lebih pucat dan pada hasil akhir

    produk warna menjadi kuat.

    Proses Mixing dan PencetakanMixing merupakan proses pencampuran awal yang akan menentukan

    terhadap proses berikutnya. Dimana semua bahan dicampur hingga homogen.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    44/70

    Pada proses pencampuran bahan yang dimasukkan ke dalam robotchop adalah

    daging ayam yang telah dihaluskan, pasta wortel, bawang putih, merica, STPP,

    dan garam. Di aduk dengan robot cup sampai kalis. Penambahan minyak dan air

    es/es batu dilakukan sedikit demi sedikit. Penambahan es pada pembentukan

    emulsi daging bertujuan untuk melarutkan garam, mendistribusikan secara merata

    keseluruh bagian masa daging mudah ekstraksi protein dan mempertahankan suhu

    adonan tetap rendah.

    Setelah dilakukan proses mixing dilakukan proses pengisian ke dalam

    casing sosis. Setelah dilakukan proses pengisian ke dalam casing di lakukan

    proses pembagian dan pengikatan dengan panjang yang telah ditentukan. Setelah

    sosis di lakukan pengikatan di simpan sebentar ke dalam cold storage sambil

    menunggu pengisian yang lainnya selesai.

    Proses Pengukusan dan PendinginanSetelah semua proses pengisian selesai dipersiapkan langseng dengan diisi

    air yang cukup. Setelah air mendidih sosis yang berada dalam cold storage di

    keluarkan dan dilakukan proses pengukusan dengan suhu 700C850C, selama 90

    menit sampai masak dan pada tutup langseng di beri celah udara hal ini agar pada

    saat proses pengukusan tidak terjadi proses penekanan suhu di dalam casing sosis.

    Setelah proses pengukusan sosis selesai, sosis yang sudah matang

    langsung di masukkan ke dalam langseng yang berisi air es. Proses pendinginan

    ini bertujuan agar selongsong pada sosis tidak lengket dengan isi dan tidak terjadi

    proses pengkerutan pada sosis setelah di kukus.

    Proses Pengemasan

    Setelah melalui proses pengukusan sosis ayam dengan penambahan pasta

    wortel di kemas dengan menggunakan plastik jenis PE (Poly Etilen) dengan

    ketebalan 0.7 dan dengan stiker yang berisi informasi tentang produk meliputi

    nama produk, berat, komposisi bahan. Dalam satu kali proses diperoleh rata-rata

    262 batang sosis dengan panjang rata-rata 9 cm. sehingga setiap kemasan berat

    rata-rata 150 gr.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    45/70

    4.3 Pengawasan Mutu Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Pengawasan mutu yang dilakukan dalam proses produksi dan pemasaran

    sosis ayam dengan penambahan pasta wortel meliputi pengawasan mutu bahan

    baku, pengawasan mutu proses produksi dan pengawasan mutu produk. Mutu

    proses produksi dan mutu produk dapat dilihat dari hasil pengukuran suhu kukus,

    suhu pengukusan sosis, organoleptik, dan pengukuran X-Chart.

    Grafik Kendali X-Chart menunjukkan pengendalian selama proses produksi.

    Nilai X dapat di ambil dari rata-rata sampel penunjuk naik turunnya grafik karena

    adanya keragaman nilai. Grafik kendali X-Chart mempunyai aturanaturan yang

    berlaku yaitu nilai tengah (rata-rata), sebaran atau distribusi dan rentang atau

    kisaran. Sebaran atau distribusi merupakan parameter yang menyebarkan sasaran

    atau data, berfungsi sebagai petunjuk keragaman produk. Nilai tengah adalah

    parameter yang digunakan untuk menyatakan nilai rata-rata populasi data.

    Rentang atau kisaran merupakan batas nilai keseragaman.

    Pengawasan mutu sosis ayam dengan penambahan pasta wortel ada 3 yaitu:

    1. Pengawasan Mutu Bahan BakuPengawasan mutu bahan baku bertujuan untuk mendapatkan bahan baku

    yang berkualitas baik karena jika bahan yang digunakan berkualitas produk

    yang dihasilkan akan berkualitas juga. Bahan baku dalam pembuatan sosis

    ayam dengan penambahan pasta wortel adalah daging ayam yang memiliki

    beberapa kriteria daging ayam segar yaitu: Warna dagingnya putih segar,

    Warna lemak putih kekuningan dan merata di bawah kulit, Bau dagingnya

    segar dan tidak berbau asing. Dagingnya elastis bila di tekan jari, dan akan

    kembali seperti semula, tidak ada tanda-tanda memar atau tanda lain yang

    mencurigakan.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    46/70

    2. Pengawasan Mutu Proses ProduksiSuhu Pengukusan Wortel

    Proses pengukusan dilakukan pada proses pengolahan bahan pangan yang

    dilakukan dengan pemanasan kurang dari 1000C dengan waktu yang dibutuhkan

    bervariasi disesuaikan dengan jenis bahan dan ukuran produk 20 menit). Tahap ini

    awal proses sebelum bahan pangan yang bersangkutan diolah menjadi produk.

    Suhu pengukusan wortel yaitu suhu antara 820C870C dengan waktu yang

    telah ditentukan yaitu 20 menit. Suhu pengukusan untuk mendapatkan produk

    yang baik juga dipengaruhi oleh lama blanching dan indikasi warna serta tekstur

    wortel. Jika suhu pengukusan terlalu tinggi dan waktu pengukusan lama, maka

    tekstur wortel akan lembek dan kadar airnya akan tinggi.

    Suhu Pengukusan Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Proses pengukusan merupakan proses akhir dalam pembuatan Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel. Dalam proses pengukusan ini memerlukan

    suhu di antara 700C850C selama 90 menit agar sosis matang secara keseluruhan

    dan tidak terjadinya meletusnya sosis dalam selongsong di karenakan tekanan

    suhu terlalu tinggi. Sehingga suhu pengukusan akan sangat berpengaruh terhadap

    mutu sosis yang dihasilkan.

    3. Pengawasan Mutu Produk Akhir Sosis Ayam Dengan PenambahanPasta Wortel

    Pengawasan dilakukan untuk menjaga agar kualitas produk dapat

    dipertahankan, dalam pengawasan ini dilakukan pengujian organoleptik yaitu

    menggunakan skala mutu hedonik dan skala hedonik. Pengujian ini meliputi

    warna, aroma, rasa tekstur dan kenampakan.

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    47/70

    a. Warna

    Gambar 3. Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Warna Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel

    Pada grafik x-chart skala mutu warna sosis ayam dengan penambahan

    pasta wortel nenunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap kesukaan dari warna

    diperoleh data batas atas 3,88 nilai tengah 3,58 batas bawah 3,28. Dari hasil

    pengamatan grafik x-chart skala mutu warna diatas dalam kondisi tidak terkendali

    pada produksi 1 dengan nilai 3,30 hal ini dipengaruhi faktor bahan baku wortel

    yang dibeli t idak selalu sama kualitasnya sehingga pada produk akhir sosis sangat

    berpengaruh. Faktor lainnya yaitu lama pengukusan wortel akan mengurangi zat

    warna alami pada wortel sehingga pada akhir proses pembuatan sosis warna yang

    dihasilkan menjadikurang menarik. Sedangkan pada produksi ke 2 sampai 15

    masih dalam kondisi terkendali di antara batas atas dan batas bawah. Dari hasil

    pengamatan diatas warna yang dihasilkan rata-rata yaitu kuning kemerahan

    dengan nilai rata-rata 3,58.

    3.2

    3.4

    3.6

    3.8

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rata-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Mutu Warna Sosis AyamDengan Penambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    48/70

    Gambar 4. Grafik X-Chart Skala Hedonik Warna Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Worte l

    Grafik x-chart skala hedonik warna sosis ayam dengan penambahan pasta

    wortel menunjukkan bahwa penilaian panelis terhadap kesukaan dari warna sosis

    ayam dengan penambahan pasta wortel. Pada produksi 1 sampai 15 skala hedonik

    warna sosis yang dihasilkan dari tingkat kesukaan konsumen terhadap warna yang

    dihasilkan yaitu suka dengan ditandai pada grafik x-chart masih dalam kondisi

    terkendali dengan batas atas 3,84 dan batas bawah 3,23.

    b. Aroma

    Gambar 5. Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Aroma Sosis Ayam DenganPenambahan Pasta Wortel

    Pada grafik x-chart skala mutu aroma sosis ayam dalam kondisi tidak

    terkendali pada produksi 1 dengan nilai 3,60. Pada produksi 1 menjadi tidak

    3.2

    3.4

    3.6

    3.8

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rataa-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Hedonik Warna Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta WortelRata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

    3.5

    3.6

    3.7

    3.8

    3.9

    4

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    R

    ata-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Mutu Aroma Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Rata-

    Rata

    UCL

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    49/70

    terkendali dikarenakan faktor lama penyimpanan bahan baku daging ayam yang

    disimpan dalam cold storage sehingga pada hasil akhir sosis, aroma yang

    dihasilkan menjadi kurang. Faktor lainnya yaitu lama penyimpanan sosis ayam di

    dalam lemari pendingin sampai pada saat konsumen membeli produk sehingga

    pada saat konsumen membeli aroma sosis menjadi berkurang dibandingkan

    dengan aroma setelah proses produksi. Untuk nilai rata-rata skala mutu hedonik

    yaitu 3,75 yang dapat diartikan aroma khas ayam pada sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel kuat. Untuk nilai skala mutu aroma yang dihasilkan

    pada grafik di atas rata-rata yaitu 3,75 yaitu aroma ayam kuat.

    Gambar 6. Grafik X-Chart Skala Hedonik Aroma Sosis Ayam DenganPenambahan Pasta Wortel

    Pada grafik x-chart skala hedonik aroma sosis ayam dengan penambahan

    pasta wortel dalam kondisi tidak terkendali pada produksi 1 dan 5 dengan nilai

    3,60. Pada produksi 1 dan 5 pada grafik x-chart di atas mendekati batas bawah hal

    ini dikarenakan lama penyimpanan bahan baku daging ayam, hal ini dikarenakan

    semakin lama penyimpanan maka aroma yang dihasilkan akan berkurang. Dan

    lama penyimpanan sosis dalam lemari pendingin sampai pada konsumen membeli

    produk.Sedangkan untuk nilai rata-rata 3,73 yang dapat diartikan aroma khas

    ayam pada produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortel aroma khas ayam

    kuat dan disukai konsumen.

    3.5

    3.6

    3.7

    3.8

    3.9

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rata-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Hedonik Aroma Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    50/70

    c. Rasa

    Gambar 7. Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Rasa Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel

    Pada grafik x-chart skala mutu rasa sosis ayam dengan penambahan pasta

    wortel masih dalam kondisi tidak terkendali pada produksi 1 dengan nilai 3,50.

    Hal ini dikarenakan faktor lama penyimpanan sosis dalam lemari pendingin

    sehingga rasa yang dihasilkan menjadi kurang dan faktor lama penyimpanan

    bahan baku daging ayam ke dalam cold storage sehingga rasa ayam yangdihasilkan menjadi kurang. Pada grafik x-chart diatas diperoleh batas kendali atas

    4,02 nilai tengah 3,73 batas bawah 3,45. Sehinga rasa yang dihasilkan rasa ayam

    kuat.

    Gambar 8. Grafik X-Chart Skala Hedonik Rasa Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel

    3.4

    3.6

    3.8

    4

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rata-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Mutu Rasa Sosis Ayam DenganPenambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

    3.4

    3.6

    3.8

    4

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rata-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Hedonik Rasa Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    51/70

    Grafik skala hedonik rasa sosis ayam dengan penambahan pasta wortel

    masih dalam kondisi terkendali dengan diperoleh batas atas 3,90, batas bawah

    3,48 dan rata-rata yaitu 3,69. Nilai tersebut menunjukkan bahwa panelis suka

    terhadap rasa khas ayam yang dihasilkan pada sosis ayam dengan penambahan

    pasta wortel. Rasa tersebut tidak mengalami penyimpangan selama 15 kali

    produksi yang ditandai dengan tidak adanya grafik yang melebihi batas bawah 3,6

    maupun batas atas 3,8.

    d. Tekstur

    Gambar 9. Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Tekstur Sosis AyamDengan Penambahan Pasta Wortel

    Grafik x-chart mutu tekstur di atas menunjukkan nilai rata-rata diantara

    3,79 sampai 3,30 yang artinya pada penilaian organoleptik skala mutu hedonik

    tekstur sosis ayam dengan penambahan pasta wortel adalah memiliki tekstur

    kenyal. Dari segi skala mutu hedonik untuk tekstur sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel yang dihasilkan masih dalam kondisi terkendali karena

    tidak terdapat penyimpangan selama produksi.

    3.2

    3.3

    3.4

    3.5

    3.6

    3.7

    3.8

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rata-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Mutu Tekstur Warna Sosis AyamDengan Penambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    52/70

    Gambar 10. Grafik X-Chart Skala Hedonik Tekstur Sosis Ayam Dengan

    Penambahan Pasta Worte l

    Grafik x-chart skala hedonik tekstur sosis ayam dengan penambahan pasta

    wortel rata-rata antara 3,46 sampai 4,03. Dari nilai grafik di atas tersebut tidak

    mengalami penyimpangan selam 15 kali produksi yang ditandai dengan tidak

    adanya grafik yang melebihi batas bawah 3,46 maupun batas atas 4,03 sehingga

    penilaian konsumen terhadap tekstur yang dihasilkan pada sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel yaitu suka.

    e. Kenampakan

    Gambar 11. Grafik X-Chart Skala Mutu Hedonik Kenampakan Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Grafik x-chart skala mutu kenampakan di atas menunjukkan nilai rata-rata

    diantara 3,30 sampai 4,13 yang artinya pada penilaian organoleptik mutu

    3.4

    3.6

    3.8

    4

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rata-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Hedonik Tekstur Warna Sosis

    Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

    3.2

    3.4

    3.6

    3.8

    4

    4.2

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Ra

    ta-Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Mutu Kenampakan Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CL

    LCL

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    53/70

    kenampakan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel adalah memiliki

    kenampakan halus. Dari segi mutu untuk kenampakan sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel yang dihasilkan terkendali karena tidak terdapat

    penyimpangan selama produksi.

    Gambar 12. Grafik X-Chart Skala Hedonik Kenampakan Sosis Ayam

    Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Grafik x-chart skala hedonik kenampakan sosis ayam dengan penambahan

    pasta wortel rata-rata antara 3,34 sampai 3,91. Nilai tersebut menunjukkan bahwa

    penilaian panelis terhadap kesukaan dari warna sosis ayam dengan penambahan

    pasta wortel adalah sangat suka dengan nilai rata-rata 3,62. Nilai tersebut tidak

    mengalami penyimpangan selam 15 kali produksi yang ditandai dengan tidak

    adanya grafik yang melebihi batas bawah 3,34 maupun batas atas 3,91.

    4.4 Manajemen dan Pemasaran

    Manajemen adalah suatu proses pendelegasian wewenang dan tanggung jawab untuk mengelola suatu kegiatan yang tetap mempertahankan dan tanggung

    jawab untuk mengelola suatu kegiatan yang tetap mempertahankan dan menjamin

    hasil memuaskan. Manajemen pemasaran ini ditujukan untuk merencanakan,

    menentukan harga mempromosikan dan mendistribusikan produk sosis ayam

    dengan penambahan pasta wortel untuk memuaskan konsumen.

    Pemasaran merupakan faktor penentu atau kunci untuk mencapai tujuan-

    tujuan organisasi atau individu yang terdiri dari penentuan kebutuhan dan

    3.3

    3.4

    3.5

    3.6

    3.7

    3.8

    3.9

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

    Rata

    -Rata

    Produksi Ke -

    X-Chart Skala Hedonik Kenampakan Sosis

    Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel

    Rata-Rata

    UCL

    CLLCL

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    54/70

    keinginan pasar, sasaran, dan penyerahan produk yang memuaskan secara lebih

    efektif dan efisien dibanding para pesaingnya. Pada dasarnya menciptakan

    pemasaran yang baik maka konsep produk harus benar-benar diterapkan yaitu dari

    peluang pasar, target pemakaian, kondisi sosial, sistem distribusi dan harga yang

    memadai sehingga dapat diterima konsumen.

    Produksi sosis ayam dengan penambahan pasta wortel bertujuan untuk

    menpenambahan sosis ayam dengan pasta wortel agar adanya peningkatan nilai

    gizi pada sosis yang dihasilkan dan meningkatkan nilai ekonomis.

    Konsep pemasaran dilakukan untuk memuaskan konsumen dengan

    memberikan produk yang baik dengan cara menggunakan kemasan plastik dengan

    ketebalan 0.7 dan label yang berbentuk stiker bertuliskan informasi tentang

    produk, berat, komposisi bahan dan merk dagang. Harga produk ditetapkan

    dengan pertimbangan harga pokok produk dan daya beli konsumen, serta untuk

    menyeragamkan harga produk di pasaran. Harga produk sosis ayam dengan

    penambahan pasta wortel per kemasanan pada produksi 1 sampai 9 yaitu Rp.

    6.500,- dan karena terjadi kesalahan perhitungan maka pada produksi 10 sampai

    15 terjadi perubahan harga jual per kemasan sosis sehingga harga menjadi Rp.

    8.000,- per kemasan yang di dalam kemasan berisi 5 batang sosis. Terjadinya

    kesalahan hitung di karenakan pada saat pra produksi bahan baku yang digunakan

    yaitu daging ayam yang di butuhkan sedikit untuk menentukan formulasi yang

    tepat, sehingga pada saat scale up bahan baku yang dibutuhkanm lebih banyak

    dari pada saat pra produksi sehingga rendemen yang diperoleh pada saat produksi

    rata-rata 60% dari berat bersih daging ayam sehingga terjadinya perubahan harga

    pada produksi ke 10-15. Efek dari perubahan harga menjadi Rp. 8.000,- daya beli

    konsumen menjadi menurun sehingga kemasan sosis ayam dengan penambahan

    pasta wortel yang tidak terjual banyak dan jumlah pesanan menjadi menurun.

    Proses pemasaran atau proses penjualan pada Proyek Usaha Mandiri

    (PUM) dilakukan penjualan secara langsung maupun tidak langsung pada

    konsumen. Pemasaran dilakukan di Kabupaten Lumajang, dan Kota Surabaya.

    Untuk pemasaran langsung dengan menjual produk langsung pada konsumen

    dengan menawarkan secara langsung. Sedangkan dengan sistem tidak langsung

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    55/70

    dengan menitipkan produk ke outlet/toto-toko yang mempunyai lemari pendingin

    dan dengan sistem pemesanan.

    Pemasaran dilakukan seperti pada umumnya, dengan system menitipkan

    produk (pedagang tidak membayar) setelah produk laku pedagang membayar

    sebanyak produk yang laku tersebut dengan komisi kepada pedagang setiap

    kemasan komisi (fee pemasar) 20% yaitu Rp. 1.300,- sampai Rp. 1.600,- per

    kemasan.

    Dalam pemasaran produk ini ada 6 toko, pada setiap toko titipkan produk

    sosis ayam dengan penambahan pasta wortel dengan selang waktu 3 kali produksi.

    Dalam 1 kali proses produksi digunakan 2 toko untuk pemasaran dengan asumsi

    setiap toko 52 kemasan. Sehingga pada pendistribusian produksi 1 sampai

    produksi ke 15 dilakukan penjualan secara lansung di daerah Lumajang, Jember

    dan Kota Surabaya dan secara tidak langsung dititipkan pada toko toko yang

    mempunyai lemari pendingin yaitu toko anugerah, Toko Bagus, Toko Larisco,

    Toko Jaya, Toko Sumber, Toko Sri Rezeki. Pada Produksi ke- 3,4,6 Dengan

    bantuan pemasaran dari ibu endang, ibu ismail, ibu sulastri, dan menerima

    pesanan konsumen pada produksi ke 9, 11 dan 15. Untuk data penjualan produk

    sosis ayam dengan penambahan pasta wortel dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 13. Data Pemasaran Produk Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta

    Wortel

    NoNama

    DistributorAlamat

    Jumlah

    YangDititipkan

    (Kemasan)

    PeriodeTerjual

    Produk Terjual

    SisaTotal

    Terjual

    (Kemasan)

    Rata-

    rata/Mingg

    u

    1 Toko

    Bagus

    Jl. Manukan

    Madya - Surabaya

    104 4 minggu 97 24,3 7

    2 TokoLarisco

    Jl. Sunandar P. S. -Lumajang

    104 4 minggu 86 26 18

    3 Toko Jaya Jl. Kertajaya -

    Surabaya

    104 4 minggu 88 22 16

    4 TokoSumber

    Jl. Sedayu -Surabaya

    104 4 minggu 93 23,3 11

    5 Toko Sri

    Rezeki

    Jl. PB. Sudirman -

    Lumajang

    104 4 minggu 80 20 24

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    56/70

    6 Ibu Endang Daerah Ranuyoso

    - Lumajang

    26 1 minggu 25 25 1

    7 Ibu Ismail Daerah Senduro -Lumajang

    48 1 minggu 47 47 1

    8 Ibu Sulastri Daerah Rajawali -

    Surabaya

    30 1 minggu 28 28 2

    9 PemesananKonsumen

    - 156 - 156 - 0

    Total 780 23 minggu 700 - 700

    Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan secara langsung yang

    dilakukan oleh ibu ismail, ibu sulastri dan ibu endang proses penjualannya lebih

    cepat dalam periode waktu 1 minggu sehingga barang yang dikembalikan tidak

    terlalu banyak dan lebih efektif dibandingkan dengan toko yang periode terjualnya

    lebih lama dan barang kembali lebih banyak. Hal ini penjualan secara langsung

    maupun tidak langsung mempunyai arti pentingnya komunikasi dalam pemasaran

    yaitu:

    - Dengan komunikasi dapat menawarkan produknya dan mempengaruhikonsumen agar menggunakan produk yang ditawarkan.

    - Melalui informasi penawaran konsumen dapat diperoleh produk yangsesuai dengan apa yang diinginkan.

    - Tanpa komunikasi tidak aka nada lagi pemasaran.Dari segi penjualan toko dapat juga disimpulkan pada toko bagus tingkat

    terjualnya lebih besar dibandingkan toko-toko yang lainnya hal ini karena terdapat

    beberapa faktor yang mempengaruhi konsumen yaitu budaya, sosial, pribadi dan

    psikologi. Dari faktor ini yang membuat konsumen membeli dipengaruhi oleh

    faktor usia, tahap dalam daur hidup, pekerjaan, kondisi ekonomi, gaya hidup,

    kepribadian dan konsep diri. Pada daerah sekitar toko bagus keadaan ekonominya

    yaitu menengah keatas dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor

    kebutuhan persepsi atas karakteristik merek dan sikap kearah pilihan. Sebagai

    tambahan, pilihan merek dipengaruhi oleh demografi konsumen, gaya hidup dan

    karakteristik personalia (Suprapto, 2007).

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    57/70

    Pelajaran yang dapat diambil dalam pemasaran diatas yaitu:

    - Keberhasilan pemasaran sangat tergantung pada keberhasilankomunikasinya.

    - Pasar dapat digerakkan oleh adanya arus informasi.- Pembeli menjadi tahu akan adanya penawaran sehingga penjualan

    dipengaruhi dengan adanya jumlah dan jenis informasi yang diterima

    lewat penawaran dan tanggapannya terhadap informasi tersebut.

    - Perluasan jangkauan distribusi perlu ditingkatkan sehingga produk sosisayam dengan penambahan pasta wortel akan lebih banyak dikenal

    masyarakat luas.

    Tujuan utama pemasaran memenuhi kebutuhan konsumen secara

    memuaskan agar konsumen dipuaskan sehingga menjadi loyal dan konsumen

    membeli lagi, mengajak orang lain, menceritakan kebaikan produk.

    Dalam proses pemasaran sosis ayam dengan penambahan pasta wortel

    terdapat kendala antara lain :

    1.

    Kendala yang dialami pada saat pemasaran yaitu menyakinkan danmenjelaskan kepada distributor maupun ke konsumen tentang segala

    informasi produk, sehingga distributor dapat menyampaikannya kepada

    konsumen kelebihan dari sosis ayam dengan penambahan pasta wortel.

    2. Produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortel merupakan produkbaru dari produk sosis yang telah ada di pasaran, sehingga promosi harus

    lebih ditingkatkan dan dalam pemasarannya membutuhkan lemari

    pendingin hal ini di karenakan sosis ayam dengan penambahan pasta

    wortel tidak menggunakan bahan pengawet.

    4.5 Analisa Biaya Realisasi Usaha

    Usaha produksi sosis ayam dengan penambahan pasta wortel pada

    realisasinya dilakukan sebanyak 15 kali produksi. Kegiatan produksi dilakukan

    setiap 2 kali sehari dan membutuhkan bahn baku berupa daging ayam, dimana

    dalam 1 kali proses produksi dilakukan pembelian daging ayam sebanyak 5 kg

    dan rendemen yang diperoleh rata-rata 60% dari berat bersih daging ayam. Pada

  • 8/4/2019 TUGAS AKHIIR Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan an Pasta Wortel

    58/70

    produksi 1 sampai 9 sosis ayam di jual dengan harga per kemasan Rp. 6.500,- per

    kemasan dan karena terjadi kesalahan dalam proses perhitungan harga jual maka

    pada produksi 10 sampai 15 harga jual berubah menjadi Rp. 8.000,- per kemasan

    yang pada setiap kemasan berisi lima batang sosis. Terjadinya kesalahan hitung

    dikarenakan pada saat pra produksi bahan baku yang digunakan yaitu daging

    ayam yang dibutuhkan lebih sedikit untuk menentukan formulasi yang tepat

    sehingga pada saat scale up bahan baku yang dibutuhkan lebih banyak dari pada

    pada saat pra produksi sehingga rendemen daging ayam yang diperoleh saat

    produksi mencapai rata-rata 60% dari berat bersih daging ayam sehingga pada

    produksi 10-15 terjadi perubahan harga. Efek dari perubahan harga menjadi Rp.

    8.000,- daya beli konsumen menjadi menurun sehingga kemasan sosis ayam

    dengan penambahan pasta wortel yang tidak terjual banyak dan jumlah pesanan

    menjadi menurun. Efek dari penurunan pembelian dengan seiring perubahan

    harga jual yaitu dikarenakan berhubungan dengan perilaku konsumen terhadap

    suatu produk sangat berpengaruh besar. Faktor yang mempengaruhi perilaku

    konsumen yaitu faktor budaya, faktor kepribadian dan faktor psikologi.

    Sifat dariperilaku konsumen yaitu:

    1. Consumer Behavior Is DynamicPerilaku konsumen dikatakan dinamis karena proses berpikir,

    merasakan, dan aksi dari setiap individu konsumen, kelompok konsumen

    dan pehimpunan besar konsumen selalu berubah secara konstan. Sifat

    yang d inamis demikian menyebabkan pengembangan strategi pemasaran

    menjadi sangat menantang sekaligus sulit. Suatu strategi dapat berhasil

    pada suatu saat dan tempat tertentu tapi gagal pada saat dan tempat lain.

    2. Consumer Behavior Involves InteractionsDalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran,

    perasaan dan tindakan manusia, serta lingkungan. Semakin dalam suatu

    perusahaan memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi

    konsumen semakin baik perusahaan tersebut dalam