Top Banner
Makalah Kelompok Mata Kuliah Komponen Bioaktif Pangan KOMPONEN BIOAKTIF PADA DAUN TEH Oleh: Fauzhul Azhim P3800212401 Muumammad Hasir Adam P3800212011 Magister Ilmu dan Teknologi Pangan
31

Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Apr 08, 2016

Download

Documents

Muamal Hamidi

senyawa bioaktif di teh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Makalah KelompokMata Kuliah Komponen Bioaktif Pangan

KOMPONEN BIOAKTIF PADA DAUN TEH

Dosen : Prof. Dr. Ir. Meta Mahendradatta

Oleh:

Fauzhul Azhim P3800212401Muumammad Hasir AdamP3800212011

Magister Ilmu dan Teknologi PanganProgram PascasarjanaUniversitas Hasanudddin

Page 2: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Teh Adalah minuman yang telah mendunia, sebagai sebuah infuse yang dibuat

dengan cara menyeduh dau , pusuk daun, atau tang kai daun yang dikeringkan dari

tanamn semak Camelia Sinensis dengan air panas. Teh yang berasal dari tanamn teh

dibagi menjadi 4 kelompok teh hitam, teh olong, teh hijau dan teh putih. Istilah teh juga

digunakan untuk minuman yang dibuat dari buah, rempah-rempah atau tanaman obat

lain yang diseduh. Teh roseship, chamomile, krisan dan jiaogulan. Teh yang tidak

mengandung daunt eh disebut teh herbal.

Teh merupakan sumber alami kafein, teofilin, dan antioksidan dengan kadar

lemak, karbohidrat dan protein mendekati nol persen. Teh ketikan diminum terasa akan

sedikit pahit yang merupakan kenikmatan yang unik dari teh tersebut. Teh bunga

dengan campuran kuncup bungan melati disebut teh melati atau teh wangi melati

merupakan jenis teh yang paling popular di Indonesia. Teh juga dikaitkan dengan

kegunaannya untuk kesehatan.

Orang juga sering menghubungkan teh dengan keseimbangan yin yang. Teh

hijau cenderung yin, teh hitam cenderung yang, sedangkan teh oolong dianggap

seimbang. Teh pu-erh yang berwarna coklat dianggap mengandung energy yang dan

sering dicampur bunga seruni yang memiliki energy yin agar seimbang.

Pendahuluan

Page 3: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Tanaman teh termasuk genus Camellia yang memiliki sekitar 82 species,

terutama tersebar di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30° sebelah utara

maupun selatan khatulistiwa. Selain tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze)

yang dikonsumsi sebagai minuman penyegar, genus Cammelia ini juga mencakup

banyak jenis tanaman hias. Kebiasaan minum teh diduga berasal dari China yang

kemudian berkembang ke Jepang dan juga Eropa. Tanaman teh berasal dari wilayah

perbatasan negara-negara China selatan (Yunan), Laos Barat Laut, Muangthai Utara,

Burma Timur dan India Timur Laut, yang merupakan vegetasi hutan daerah peralihan

tropis dan subtropics.

Dalam buku “Tea: The drink that change the wordl, Laura C. Martin. Menduga

bahwa teh prttama kali dikonsumsi pada awal periode paleolitikum sekitar 5000 tahun

lalu. Begitu pun dengan para arkeolog dunia yang mengindikasikan bahwa pada

periode yang sama daun Camellia sinensis pertama kali direbus oleh Homoerectus

disuatu daerah disuatu daerah yang saat ini diketahui adalah cina. Berbeda dengan

penemuan ilmiah yang dijelaskan diatas, legenda yang paling terkenal dan paling

diketahui mengenai penemuan teh sekitar 3000 SM, ketika masa pemerintahan Shen

Nong yang diklaim sebagai orang yang pertama kali mencicipi teh. Teh yang berasal

dari cina mulai merambah Asia seiring dengan perkembangan agama budha dikawasan

itu. Alasan itu yang membawa teh ke Negara-negara tetangga, seperti Jepang dan

Korea.

Sejarah Teh

Page 4: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Di Jepang, penemuan teh dikenal dengan legenda seorang Budhidarma,

pendeta pendiri aliran Budhisme Chan pada 520 M yang bernama Daruma. Pada saat

itu, Daruma yang sedang mempelajari agama Zen Budha sedang bertapa. Ia tahan

duduk bertapa tanpa tidur ataupun memejamkan matanya selama 9 tahun. Namun tidak

seperti biasanya, sang rohaniawan jatuh tertidur saat mengheningkan diri di temmpat

suci. Dia sangat marah pada dirinya sendiri karena baginya tertidur pada saat bertapa

merupakan hal yang sangat memalukan. Demi membuat matanya tetap terbuka dan

tidak tertidur, maka daruma pun memotong kelopak matanya dan membuang kelopak

matanya ke tanah. Tetapi anehnya, ditanah tempat ia membuang kelopak mata itu

tumbuh tanaman teh pertama di Jepang.

Tanaman teh pertama kali masuk ke Indonesia tahun 1684, berupa biji teh dari

jepang yang dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer, dan ditanam

sebagai tanaman hias di Jakarta. Pada tahun 1694, seorang pendeta bernama F.

Valentijn melaporkan melihat perdu teh muda berasal dari China tumbuh di Taman

Istana Gubernur Jendral Champhuys di Jakarta. Pada tahun 1826 tanaman teh berhasil

ditanam melengkapi Kebun Raya Bogor, dan pada tahun 1827 di Kebun Percobaan

Cisurupan, Garut, Jawa Barat. Berhasilnya penanaman percobaan skala besar di

Wanayasa (Purwakarta) dan di Raung (Banyuwangi) membuka jalan bagi Jacobus

Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, seorang ahli teh, menaruh landasan bagi usaha

perkebunan teh di Jawa. Teh dari Jawa tercatat pertama kali diterima di Amsterdam

tahun 1835. Teh jenis Assam mulai masuk ke Indonesia (Jawa) dari Sri Lanka (Ceylon)

pada tahun 1877, dan ditanam oleh R.E. Kerkhoven di kebun Gambung, Jawa Barat.

Dengan masuknya teh Assam tersebut ke Indonesia, secara berangsur tanaman teh

Page 5: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

China diganti dengan teh Assam, dan sejak itu pula perkebunan teh di Indonesia

berkembang semakin luas. Pada tahun 1910 mulai dibangun perkebunan teh di daerah

Simalungun, Sumatera Utara.

Kata teh (Camelia sinensis) berasal dari Cina. Orang Cina daerah Amoy

menyebut teh dengan tay. Nama ini kemudian menyebar ke mancanegara dengan

penyebutan yang sedikit berbeda. Tanaman teh masuk ke Indonesia pada tahun 1684,

berupa biji teh dari Jepang. Dewasa ini di seluruh pelosok Indonesia aneka produk teh

dijumpai sehari-hari. Teh bisa diminum panas atau dingin, sebagai minuman penyegar

atau obat.

Teh dilaporkan mengandung hampir 4000 senyawa bioaktif yang sepertiganya

berupa polifenol. Polifenol dapat berupa flavonoid atau non-flavonoid, namun

kebanyakan polifenol yang dikandung teh berupa flavonoid. Meskipun terdapat banyak

flavonoid, namun mereka dapat dikelompokkan ke dalam 6 golongan, yaitu:

1. Catechin, misalnya EGCG, EG, ECG, dan catechin

2. Flavonols, misalnya Kaempferol dan Quercetin

3. Anthocyanidin, misalnya Malvidin, Cyanidin, dan Delphinidin

4. Flavones, misalnya Apigenin dan Rutin

5. Flavonones, misalnya Myricetin

6. Isoflavonoids, misalnya Genistein dan Biochanin A.

Senyawa Bioaktif teh

Page 6: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Kunci utama dari khasiat teh pada komponen bioaktifnya, yaitu polifenol yang

secara optimal terkandung dalam daun teh yang masih muda dan utuh. Katekin

merupakan senyawa polifenol utama pada teh sebesar 90% dari total kandungan

polifenol (Anonymous, 2007b). Katekin adalah senyawa dominan dari polifenol teh

hijau yang merupakan senyawa larut dalam air, tidak berwarna dan memberikan rasa

pahit (Alamsyah, 2006). Katekin teh merupakan kelas flavanol. Adapun katekin terdiri

dari epicatechin (EC), epicatekin gallate (ECG), epigallocatechin (EGC), dan

epigallocatechin gallate (EGCG) (Hartoyo, 2003).

Katekin teh bersifat antimikroba (bakteri dan virus), antioksidan, antiradiasi,

memperkuat pembuluh darah, melancarkan sekresi air seni, dan menghambat

pertumbuhan sel kanker (Alamsyah, 2006). Katekin teh merupakan kelas flavanol.

Adapun katekin terdiri dari epicatechin (EC), epicatekin gallate (ECG), epigallocatechin

(EGC), dan epigallocatechin gallate (EGCG)

Senyawa Katekin

Page 7: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Katekin teh bersifat antimikroba (bakteri dan virus), antioksidan, antiradiasi,

memperkuat pembuluh darah, melancarkan sekresi air seni, dan menghambat

pertumbuhan sel kanker (Alamsyah, 2006). Catechin merupakan kelompok senyawa

yang menyusun 20 – 30% dari berat kering teh hijau. Catechin-catechin tersebut tidak

berwarna dan bisa larut dalam air. Mereka ikut menyebabkan rasa sepat pada teh.

Karakteristik teh seperti rasa, warna, dan aroma sering dihubungkan secara langsung

maupun tak langsung dengan modifikasi catechin-catechin tersebut. Misalnya,

penurunan kandungan catechin dilaporkan meningkatkan kualitas aroma teh.

Tabel 1. Kadar katekin Berbagai Jenis Teh.

Teh/ Pucuk Segar Subtansi Katekin (% Berat kering)

Cathechin

EC EGC ECG EGCG Total

A. Indonesia :

Teh Hitam Orthodox 0.24 0.79 3.54 1.46 2.21 8.24

Teh Hitam CTC 0.23 0.27 4.24 1.03 1.25 7.02

Teh Hijau Ekspor 0.10 0.54 6.35 1.08 3.53 11.60

Teh Hijau local 0,08 0.41 6.39 0.65 3.28 10.81

Teh Wangi 0,10 0.35 5.96 0.64 2.23 9.28

Pucuk Segar GMB 1 0.70 2.26 2.17 1.22 7.89 14.60

Pucuk Segar GMB 2 0.80 1.41 0.61 1.92 9.43 14.15

B. Sencha (Jepang) 0.07 0.41 2.96 0.26 1.36 5.06

C. Oolong (China) 0.14 0.20 2.24 0.43 3.24 6.73

D. Teh Wangi (China) 0.15 0.39 3.81 0.69 2.43 7.47

Sumber : bambang dan suhartika, 1995; bambang Et. Al., 1996.

Page 8: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2
Page 9: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Senyawa Quercetin, myricetin, dan kaempferol merupakan falvonols utama yang

menyusun 2-3% ekstrak teh yang bisa terlarut dalam air. Kelompok ini terutama

berbentuk glycosidic karena bentuk-bentuk non-glycosidic tidak bisa larut dalam air.

Dalam beberapa publikasi ilmiah, dilaporkan proporsi flavonols ini dalam daun teh

berbeda-beda. Perbedaan itu pada dasarnya disebabkan metode yang digunakan untuk

pengukuran yang berbeda.

Tabel 2. Jumlah Flavonol Teh.

Jenis Flavonols Jumlah (g/Kg)

Teh Hijau Teh Hitam

Myceretin 0.83-1.59 0.24-0.52

Quercetin 1.79-4.05 1.04-3.03

Kaemperol 1.56-3.31 1.72-2.31

Sumber : Hartoyo (2003).

Senyawa Flavonols

Page 10: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Struktur Kimia Flavanol Teh

Quercetin

Di laporkan bahwa mampu mencegah proses oksdasi dari LDL dengan cara

menangkap radikal bebas dan menghelat ion logam transisi. Aktivitas antioksidan

quercetin lebih kuat dibandingkan dengan myrecetin, luteolin, vitamin c, ddan vitamin E.

Penelitian lebih lajut melaporkan bahwa quercetin yang berasal dari teh tidak hany

dapat menurunkan resiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke, tetapi juga

Page 11: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

akibat kanker payudara. Dengan demikian, orang yang rajin meminumteh 2-4 kali

sehari, resiko terserang asetoklerosis ( pengerasan pembuluh darah) dan kanker

payudara dapat dikurangi. Berikut merupakan kandungan senyawa Quercetin pada

beberapa bahan pangan. (Alamsyah, 2006)

Myricetin

Myricetin adalah flavonol alami, flavonoid yang ditemukan banyak dalam anggur,

berry, buah-buahan, sayuran, rempah-rempah, serta tanaman lainnya. Kenari

merupakan sumber makanan yang jug kaya akan zat , dapat ditemukan sebagai

glikosida. Ini adalah salah satu senyawa fenolik yang hadir dalam anggur merah.

Myricetin memiliki sifat antioksidan. Penelitian In vitro menunjukkan bahwa myricetin

dalam konsentrasi tinggi dapat memodifikasi kolesterol LDL sehingga penyerapan oleh

sel darah putih meningkat. Sebuah studi di Finlandia, berkorelasi konsumsi myricetin

Page 12: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

tinggi dengan tingkat menurunkan kanker prostat. Studi lain menemukan bahwa tiga

flavonol (kaempferol, quercetin, dan myricetin) mengurangi risiko kanker pankreas

sebesar 23 persen (Di Translate dari Wikipedia, 2013)

Kemprerol

Kaempferol adalah kristal padat kuning dengan titik leleh 276-278 ° C. Zat ini

sedikit larut dalam air, tetapi larut dalam etanol panas dan dietil eter. Hal ini dapat

diisolasi dari teh, brokoli, Delphinium, witch-hazel, jeruk, kubis, kale, kacang-kacangan,

endive, daun bawang, tomat, stroberi, anggur, kubis Brussel, apel, dan sumber

tanaman lainnya.

Kaempferol dan glukosida yang dapat diisolasi dari ekstrak metanol daun dari

pohon pakis connectilis Phegopteris. Studi epidemiologi ome telah menemukan

hubungan positif antara konsumsi makanan yang mengandung kaempferol dan

penurunan risiko mengembangkan beberapa gangguan seperti kanker dan penyakit

jantung. Sejumlah studi praklinis telah menunjukkan kaempferol dan beberapa glikosida

dari kaempferol memiliki berbagai aktivitas farmakologi, termasuk antioksidan, kegiatan

anti-inflamasi, antimikroba, antikanker, cardioprotective, saraf, antidiabetik,

Page 13: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

antiosteoporotic, estrogenik / antiestrogenik, anxiolytic, analgesik, dan antiallergic. (Di

Translate dari Wikipedia, 2013)

Pada saat oksimatis selain terjadi proses pembentukan mutu dan kualitas teh

Hitam, juga terjadi perubahan senyawa kimia katekin menjadi Theaflavin, Thearubigin

dan Theanapthoquinone. Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberi warna merah

kekuningan, sedang Thearubigin dan Theanapthoquinone memberi warna merah

kecoklatan dan kuning pekat. Bersama kafein, Theaflavin memberi rasa segar.

Sejumlah penelitian kini mulai banyak membuktikan bahwa Theaflavin ternyata memiliki

kekuatan sebagai penangkal radikal bebas yang lebih potensial daripada katekin.

Secara struktur kimia Theaflavin memiliki gugus hidroksi (OH) lebih banyak daripada

katekin. Gugus Hidroksi ini bersifat sebagai penangkal radikal bebas atau antioksidan.

Theaflavin juga menunjukkan efektivitasnya dalam mencegah terjadinya oksidasi

lipid atau memotong proses berantai oksidasi lipid daripada EGCG. Dalam penelitian

Wang and Li (2006), Theaflavin juga menunjukkan kemampuan yang menakjubkan

dalam menekan terjadinya proses LDL (Low Density Lipoprotein).Kekuatan Theaflavin

sebagai antioksidan ternyata telah membuat banyak perusahaan mulai melirik untuk

mempatenkankannya, salah satu diantaranya Theaflavin telah terdaftar dalam United

States Patent Nos.6,602,527 and 6,811,799. Dalam paten ini disebutkan bahwa

Theaflavin dan Theagrubin

Page 14: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

kekuatan Theaflavin 25% lebih potensial dibandingkan polifenol teh yang selama ini

dikenal (katekin dan turunannya).

Secara khusus, Theaflavin hanya dimiliki oleh teh Hitam. Inilah perbedaan

mendasar antara teh Hijau dan teh Hitam. Selain Theaflavin teh hitam juga memiliki

kandungan katekin, sehingga bisa dikatakan bahwa komposisi teh Hitam sebenarnya

lebih komplit daripada teh Hijau.

Secara garis besar, terdapat empat jenis theaflavin yaitu theaflavin, theaflavin 3-

gallate, theaflavin 3’- gallate dan theaflavin 2,3’- digallate, yang terbentuk karena

adanya reaksi yang terjadi antara quinon (turunan katekin) dengan gallokatekin. Jumlah

theaflavin dan theagrubin dalam teh hitam masing-masing berkisar antara 0.3 % - 2 %

dan 10 % - 20 % ( berat kering). Keduanya berkontribusi terhadap sifat seduhan teh

hitam, seperti misalnya pada warna, strength dan body (Hartoyo, 2003). Adapun

struktur kimia theaflavin dapat dilihat pada gambar berikut :

Page 15: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Sumber : Hartoyo, 2003.

Selain senyawa flavonoid , terdapat satu senyawa bioaktif dalam teh yang

memiliki manfaat bagi tubuh, yaitu yang disebut L-theanin. L-theanin (Ɣ-ethylamino-L-

Glutamic ) adalah sebuah asam amino yang unik pada tanaman teh dan merupakan

komponen utama yang bertanggung jawab terhadap exotic taste (disebut umami).

Senyawa ini unik karena hanya tertentu dari genus Camelia. Jumlah L-theanin dalam

daun teh adalah berkisar antara 1 % - 2 % (berat kering). L-theanin ini terdapat dalam

bentuk bebas (non-protein) dan merupakan asam amino utama dalam teh, dengan

jumlah yang lebih dari 50 % dari total asam amino bebas (Hartoyo, 2003)

Adapu struktur kimia dari L-theanin dapat dilihat pada gambar berikut :

L- Theanin

Page 16: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Penelitian yang ditulis dalam jurnal Nutritional Neuroscience ini mengatakan

bahwa teh mengandung kafein dan asam amino, yang biasa disebut L-theanine. Kedua

bahan itulah yang berperan penting dalam memberikan manfaat positif dalam tubuh.

Dalam penelitian tersebut ditemukan, kafein dan L-theanine secara signifikan

meningkatkan akurasi pergantian tugas bagi orang yang meminum teh setelah 20 dan

70 menit, dibandingkan yang tidak. Kedua bahan aktif tersebut juga bisa Anda dapatkan

dalam teh hijau. Penelitian ini juga menemukan bahwa tingkat kewaspadaan seseorang

juga terus meningkat karena mengonsumsi teh secara rutin. Selain itu, teh juga mampu

mengurangi rasa lelah di antara para peserta.

Selama berabad-abad teh hijau telah sangat dihargai sebagai minuman

menenangkan untuk menenangkan tubuh dan menenangkan jiwa. Sekarang penelitian

baru telah menemukan biokimia kunci untuk teh hijau sangat efek menenangkan.

Asam L amino-theanine, yang ditemukan hampir secara eksklusif di dalam daun teh

hijau (Camellia sinensis). L-theanine telah terbukti memiliki efek sangat santai,

mengurangi stres dan kecemasan, tapi tanpa efek menenangkan agen santai lainnya.

Para peneliti telah menemukan bahwa karya L-theanine dengan mendukung

pembentukan GABA (asam gamma-aminobutyric), sebuah neurotransmiter inhibitor

yang menghalangi pelepasan dopamin neurotransmitter dan serotonin untuk

mempromosikan keadaan relaksasi yang dalam dan tenang, sementara meningkatkan

sensasi kenikmatan. L-theanine juga telah ditemukan untuk secara langsung

Page 17: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

merangsang produksi gelombang otak alpha, yang terkait dengan negara-negara yang

mendalam tentang relaksasi dan kejelasan mental ditingkatkan.

Dalam penelitian terbaru, peneliti Jepang juga mengungkapkan bahwa? Selain

untuk mempromosikan keadaan mendalam relaksasi L-theanine juga? Dapat

mendukung tingkat tekanan darah yang sehat, meningkatkan konsentrasi dan belajar,

meningkatkan kejernihan mental dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Dalam

penelitian manusia L-theanine telah ditunjukkan untuk menggunakan efek relaksasi

yang mendalam, 30 sampai 40 menit setelah konsumsi, termasuk:

Relaksasi tanpa kantuk

Generasi menenangkan alpha-gelombang

Belajar Peningkatan kemampuan, dan

Enhanced sensasi kepuasan dan kenikmatan (Anonim, 2010).

Page 18: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

Anonim, 2010. Teh Hijau / L-Theanine Improves Immunity Increases Alpha Brain Activity . http://intelegen.com/nutrients/L-Theanine.htm

Alamsyah. A.N. 2006. Taklukkan Penyakit Dengan Teh Hijau. Pt. Agro Media Pustaka. Depok. Jawa Barat.

Hartoyo. A. 2003. Teh dan Khasiatnya Bagi Kesehatan. Kanisius. Yogyakarta.

Daftar Pustaka

Page 19: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2
Page 20: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

1. Dari Penjelasan diperoleh bahwa “. L-theanin (Ɣ-ethylamino-L-Glutamic ) adalah sebuah asam amino yang unik pada tanaman teh dan merupakan komponen utama yang bertanggung jawab terhadap exotic taste (disebut umami)”, tolong berikan penjelasan rasa UMAMI ini ?

Dikutip dari Wikipedia.com, pada 28 April 2013

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan memperdebatkan apakah umami benar-benar merupakan rasa dasar; sampai akhirnya di tahun 1985 pada Simposium Internasional Umami yang pertama di Hawai, istilah Umami secara resmi diakui sebagai istilah ilmiah untuk mendeskripsikan rasa glutamat dan nukleotida.[10]

Kini kata tersebut diterima secara luas sebagai rasa dasar yang kelima. Umami merupakan rasa dari asam amino L-glutamat dan 5’-ribonukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP) dan inosin monofosfat (IMP).

Ternyata banyak bahan makanan yang kita konsumsi setiap hari, yang kaya akan umami. Glutamat yang terbentuk secara alami dapat ditemukan pada daging dan sayuran, sedangkan inosinat berasal terutama dari daging dan guanilat dari sayuran. Karena itu, rasa umami umumnya terdapat pada makanan yang banyak mengandung L-glutamat, IMP dan GMP, dan paling jelas terasa pada ikan, kerang-kerangan, daging olahan, sayur-sayuran dan buah (misal jamur, tomat masak, kol Cina, bayam, kelapa dll.) atau teh hijau, dan produk-produk fermentasi serta peraman (misal keju, terasi udang, kecap, dll.

2. Apa ada menu masakan yang menggunakan bahan tambahan daun teh sebagai penambah citarasa?

Seperti yang telah dijelaskan pada pertanyaan pertama, teh memiliki kandungan glutamate yang dapat berfungsi untuk memberikan rasa gurih (Umami), khususnya teh hijau. Penggunaan teh hijau untuk memberikan rasa gurih pada masakan sering dilakukan oleh masyarakat jepang. Berikut merupakan contoh makanan khas jepang yang menggunakan teh hijau:

Page 21: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

3. Tolong diberikan Penjelasan apakah komponen theflavin termasuk kedalam komponen bioactive dari teh?

Ya komponen theaflavin termasuk kedalam komponen bioaktif, Pada fermentasi terjadi perubahan senyawa kimia secara oksidasi dengan bantuan enzim yaitu polyphenol oksidase. Selama proses fermentasi katekin diubah menjadi theaflavin dan thearubigin, proses inilah yang membentuk sifat air seduhan (Soehardjo, dkk. 1996).

Theaflavin merupakan hasil oksidasi katekin akibat proses oksimatis pada pengolahan teh hitam.  Dengan kata lain, theaflavin hanya terdapat dalam teh hitam atau teh yang telah mengalami oksimatis. Kekuatan theaflavin setara dengan katekin, bahkan beberapa publikasi terkini menyatakan bahwa theaflavin lebih potensial dari katekin. Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial. Selain itu, jumlah senyawa theaflavin dalam teh hitam cukup berarti (Soraya, Noni.2007).

4. Bagaimana teh pekat dapat mengobati sakit perut atau masalah pencernaan lainnya?

Teh pekat diperoleh dari hasil seduhan teh hitam, bukan dari teh hijau. Pada saat oksimatis selain terjadi proses pembentukan mutu dan kualitas teh Hitam, juga terjadi perubahan senyawa kimia katekin menjadi Theaflavin, Thearubigin dan Theanapthoquinone. Dalam seduhan teh hitam, Theaflavin memberi warna merah kekuningan, sedang Thearubigin dan Theanapthoquinone memberi warna merah kecoklatan dan kuning pekat.

Selain memberikan warna, theaflavin juga berfungsi sebagai antioksidan, antikanker, antimutagenik, antidiabetes, dan anti penyakit lainya (Soraya, Noni.2007). Theaflavin merupakan antioksidan alami yang sangat potensial. Selain itu, jumlah senyawa theaflavin dalam teh hitam cukup berarti (Soraya, Noni.2007).

Selain kandungan theaflavin teh flavin juga memiliki kandungan tannin, Senyawa kimia tanin biasa terdapat pada tanaman yang memiliki ciri khas rasa yang agak sepat, tanin biasa terdapat pada daun, serta buah dari tanaman, senyawa kimia tanin dapat dimanfaatkan sebagian besar orang untuk sebagai anti mikroba terutama dalam pengobatan diare. Diare disebabkan oleh bakteri E.coli yang berlebihan dalam pencernaan manusia sehingga menyebabkan kelebihan air,

Page 22: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

disini tanin bekerja dengan menyerap cairan tersebut sehingga sedikit demi sedikit menggumpal, tanin mengabsorbsi secara reversibel sampai menghantikan diare ,karena sifat dari senyawa tanin yang dapat sebagai antimikroba yang tumbuh dan berkembang dalam tubuh manusia.

5. Tolong berikan penjelasan lebih terperinci tentang komponen tannin?

Tannin berasal dari kata tanning, yang berarti proses mengubah kulit hewan menjadi kain (leather) dengan menggunakan ekstrak tumbuhan, yang didasarkan pada  kemampuan tannin dalam berinteraksi dan mempresipitasi protein, termasuk protein pada kulit hewan. Sedangkan  Tannin dalam bahasa celtic kuno adalah pohon oak, yang biasa digunakan untuk membuat kain (leather).

Definisi Tannin menurut Bate-Smith :”water soluble phenolics compound having molecular weights between 500 and 3000… (giving) the useful phenolic reactions…(and having) special properties such as the ability to precipiate alkaloid, gelatin and other proteins”.

Sedangkan definisi Tannin menurut HORVARTH (1981) :“Any phenolic compound of sufficiently high molecular weight containing sufficient hydroxyls and other suitable groups (i.e. carboxyls) to form effectively strong complexes with protein and other macromolecules under the particular environmental conditions being studied”.

Pada tahun 1830an, Tannin diperoleh dari isolasi asam salisilat (Tannin sederhana) yang bersal dari tanaman Salix sp dan pada tahun 1897 seorang kimiawan Bayer menemukan manfaat Tannin sebagai penyembuh rasa sakit seperti aspirin. Tannin, disebut juga asam tanat, merupakan zat amorf dan kristalin yang diperoleh dari tumbuhan tertentu. Tannin terdapat pada berbagai jenis pohon, namun sumber utamanya adalah oak galls dan kulit kayu sumac. Ekstraksi dengan air, atau air dan alkohol, adalah langkah pertama untuk preparasi tannin.Ampasnya, dengan evaporasi pada suhu rendah menghasilkan suatu produk komersial.

Tannin merupakan salah satu metabolit sekunder tanaman yang mengandung inti fenol (golongan polifenol) yang dapat mengendapkan protein. Kelompok fenolik tannin merupakan pendonor hidrogen terbaik karena adanya ikatan hidrogen dengan gugus karboksil dari protein. Pengendapan protein oleh tanin maksimum terjadi pada pH isoelektrik dari protein. Dalam pH basa, hidroksi fenol akan terionisasi sedangkan protein pada pH tersebut akan bermuatan negatif,

Page 23: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

hal ini mengakibatkan adanya tolak menolak sehingga tidak terjadi pengendapan. Interaksinya dengan protein spesifik tergantung struktukturnya.

Tannin berwarna putih kekuningan sampai coklat, dan memiliki bau khas yang lemah. Pemaparan cahaya dapat mempertajam warnanya. Tannin memiliki rasa pahit dan bersifat sebagai astringent. Air, aseton, dan alcohol dapat melarutkan tannin, tetapi benzene, eter, dan kloroform tidak dapat. Pemanasan sampai 210 °C menyebabkan dekomposisi, kemudian terbentuk pyrogallol dan karbon dioksida. Sifat kimia itulah yang menjadi dasar penggunaan tannin untuk mempresipitasi albumin, gelatin, dan banyak alkaloid, serta garam – garam logam. 

Kemampuan tannin mengubah protein menjadi produk yang tidak larut menyebabkan tannin digunakan sebagai tanning agent. Garam Ferri bereaksi dengan tannin menghasilkan produk yang berwarna biru-hitam yang berguna sebagai tinta. Tannin juga berguna sebagai mordan pada pewarna pakaian, sebagai ukuran untuk kertas atau sutra, dan sebagai koagulan pada karet. Kemampuan presipitasi pada tannin ini juga digunakan untuk menilai atau membersihkan anggur dan bir. Tannin dimanfaatkan sebagai obat eksternal karena sifatnya yang astringent dan styptic.

Tannin banyak ditemukan pada tumbuhan berpembuluh. Dalam angiospermae, tannin terdapat khusus dalam jaringan kayu. Tannin terletak pada tempat yang terpisah dari protein dan enzim sitoplasma, tetapi bila jaringan rusak (misalnya bila hewan memakannya), maka reaksi penyamakan dapat terjadi. Reaksi ini menyebabkan protein lebih sukar dicapai oleh cairan pencernaan hewan. Faktanya, sebagian besar tumbuhan yang banyak mengandung tannin dihindari oleh hewan pemakan tumbuhan karena rasanya yang ”sepat”. Hal ini juga sesuai dengan fungsi utama tannin dalam tumbuhan, yaitu sebagai penolak hewan pemakan tumbuhan.Dalam industri, tannin yang merupakan senyawa yang berasal dari tumbuhan, digunakan untuk mengubah kulit hewan yang mentah menjadi kulit siap pakai  karena kemampuannya menyambung silang protein.

Tannin mempresipitasi protein dari larutan dan dapat dikombinasikan dengan protein, yang menyebabkan tannin resisten terhadap enzim proteolitik. Jika digunakan pada jaringan hidup, tannin mempunyai efek sebagai ”astringent” dan menjadi dasar aplikasi terapetik dari tannin. Obat yang mengandung tannin, seperti hamamelis dan nutgall, seperti juga tannin murni (asam tanat) dan derivatnya (asam asetiltanat), digunakan dalam obat sebagai astringent pada saluran pencernaan dan pada abrasi kulit. Pada perawatan akibat terbakar, protein pada jaringan yang terlihat dipresipitasi dan membentuk antiseptik untuk

Page 24: Tugas 2 Senyawa Bioaktif Teh2

melindungi kulit yang ada di bawahnya di mana regenerasi dari jaringan baru berlangsung.